Upload
muhammad-syafrullah
View
4.330
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK ALAT
PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA
NEGERI 4 PALEMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar pada hakekatnya merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam
rangka perubahan perilaku peserta didik secara kontruksif. Hal ini sejalan dengan Undang-
Undang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Hanafiah dan Suhana, 2009:20).
Untuk mencapai semua itu perlu kerja keras dari para guru agar keinginan
tersebut dapat terealisasikan. Hal tersebut tentu saja tidak mudah seorang guru
tersebut harus dapat mencari metode mengajar yang tepat dan media yang sesuai
dengan metode tersebut.
Alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan
siswa (Tamsik,1987:202) alat peraga biasanya merupakan sebuah media.
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara”, atau “pengantar”.dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepasda penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Eli (dalam Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai 2009:), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Fleming ( 1987:234) menyatakan media berpungsi untuk mengantar hubungan yang
efektif antara dua pihak iaitu :siswa dan isi pelajaran
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada
penerima. Sihingga dapat merangsang pikiran, perasaan,perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Seperti yang telah kita ketahui sekarang seorang guru hanya menggunakan
buku pelajaran sebagai media mengajar. Media grafis, proyeksi, audio, sangat jarang
sekali digunakan sama halnya dengan media yang berbentuk alat peraga yang sama
sekali tidak digunakan khususnya pada mata pelajaran matematika. Berbagai kendala
yang selalu dijadikan masalah. Seperti biayanya yang mahal, waktu persiapan belajar
terbatas, itu yang selalu dijadikan alasan. Sehingga media yang berbentuk model
kerja (working model) jarang digunakan. Adapun yang dimaksud model kerja
(working model) adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari
objek asli, dan mempunyai bagian dari benda yang sesungguhnya.
Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi
kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas
belajar dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul: “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbentuk Alat
Peraga Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palembang
Tahun Ajaran 2010/2011”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbentuk
alat peraga terhadap hasil belajar Geografi siswa kelas X SMA Negeri 4 Palembang
Tahun Ajaran 2010/2011?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup dalam penelitian ini lebih jelas dan tidak menimbulkan
penapsiran yang berbeda maka perlu diadakan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini dilihat dari hasil belajar Geografi
siswa yang diajarkan dengan mengguankan media pembelajaran berbentuk alat peraga
dengan siswa yang diajarkan tidak mengguankan media pembelajaran berbentuk alat
peraga tetapi diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu metode
ceramah.
2. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Palembang tahun pelajaran
2010/2011.
3. hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Palembang
tahun pelajaran 2010/2011
4. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah Tata Surya Dan Alam Semesta
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbentuk alat peraga terhadap hasil belajar Geografi siswa kelas X SMA Negeri 4
Palembang Tahun Ajaran 2010/2011.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:
1. Bagi guru dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pertimbangan pembelajaran
Geografi dalam rangka meningkatkan keprofesionalannya sebagai pendidik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
2. Bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat menjadi input dalam menyempurnakan
proses pembelajaran Geografi.
2.Kajian Teori/Literatur
2.1 Kajian Teori
a. Pengertian Pengaruh
Menurut Daryanto (2002:484) pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu
(orang benda) yang ikut membentuk, kepercayaan atau perbuatan seseorang.sedangkan
dalam kamus bahasa indonnesia SD, SMP, SMA, SMK, Mahasiswa dan umum
(2001:236),pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu,orang, benda dan
sebagainnya yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Dari beberapa pendapat di atas,dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah daya yang
timbul dari sesuatu baik dari benda maupun orang yang menyebabkan timbulnya akibat
atau perubahan.
b. Media
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara”, atau “pengantar”.dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepasda penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Eli (dalam Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai 2009:), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Fleming ( 1987:234) menyatakan media berpungsi untuk mengantar hubungan yang
efektif antara dua pihak iaitu :siswa dan isi pelajaran
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada
penerima. Sihingga dapat merangsang pikiran, perasaan,perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
c. Pengertian Belajar
Menurut Dimyanti dan Mujiono (2002:156) “Belajar adalah proses melibatkan
manusia secara orang perorang sebagai satu kesatuan organisme, sehingga terjadi
perubahan pada pengetahuan,keterampilan dan sikap”.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya,
tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan
maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah,2006: 10).
Kegiatan belajar,mengolah kegiatan belajar mengajar,menilai proses,dan hasil belajar
kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi hakekat belajar adalah
perubahan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan belajar adalah suatu aktivitas yang
menghasilkan perubahan kemampuan yang baru yang didapat dari sumber-sumber
informasi (guru ataupun media belajar lain) sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
d. Hasil Belajar
Menurut sudjana dalam buku yang berjudul penilaian hasil proses belajar mengajar
adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar
(Sudjana,1995:55).
(Arikunto, 2001:4) menyatakan bahwa pncapaian tujuan belajar yang merupakan
hasil dari kegiatan belajar semata dari pendapat tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa
hasil belajar merupakan suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang di peroleh dari hasil belajar
yaitu tes, biasanya nilai dari hasil belajar seseorang ditulis dalam bentuk angka atau huruf.
e. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam berkomunikasi
dengan siswa (Tamsik,1987:202) guru melakukan komunikasi dengan siswa dalam rangka
melaksanakan tugas profesinya, iaitu: mendidik dan mengajar siswa untuk membantu siswa
dalam usaha siswa menguasai berbagai ilmu pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan
usaha membina mengembangkan sikap,prilaku yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari
Langkah-langkah penggunaan media berbentuk alat peraga dalam pemberajaran adalah
dengan cara:
Memperkenalkan unit
Dalam memperkenalkan unit guru perlu memilih metode khusus yang akan memikat
perhatian para siswa dalam menghadapi kegiatan-kegiatan dan mendorong mereka
bertanya dan menjawab persoalan yang terjadi.
Menjelaskan proses
Guru menyampaikan informasi secara akurat dalam menjelaskan bagian-bagian dari
benda yang berbentuk alat peraga
Menjawab pertanyaan
Guru memberikan pertanyaan yang orisinal dari penjelasan, dan siswa menjawab
dengan tepat dan benar sesuai dengan yang telah dijelaskan.
f. Kelebihan Dan Kelemanan Pembelajaran Menggunakan Media
Kelebihan dari media pembelajaran berbentuk alat peraga adalah:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga.
4. Siswa lebih banyak melalukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain
Adapun kelemahan penggunaan media berbentuk alat peraga adalah :
1. memerlukan biaya yang cukup tinggi
2. waktu yang diperlukan sangat terbatas
3. sulitnya mencari media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
2.2 Anggapan Dasar
Dalam penelitian yang menjadi anggapan dasar adalah dengan media pembelajaran
berbentuk alat peraga siswa menjadi pembelajar yang aktif bukan hanya menjadi pengamat
yang pasif dan bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sehingga dapat
menghubungkan pelajaran dengan dunia nyata.
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang
diajukan pada penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002:64).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbentuk alat peraga terhadap hasil belajar Geografi siswa kelas X SMA
Negeri 4 Palembang Tahun Ajaran 2010/2011”.
2.4 Kriteria Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis di atas, maka penulis menggunakan uji hipotesis dua
rata-rata yaitu uji t dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
H0 diterima, jika
H0 ditolak, jika atau
(http://muhammadwinafgani.wordpress.com, diakses tanggal 10 November 2011)
Dimana:
Ha : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbentuk alat peraga
terhadap hasil belajar Geografi siswa di kelas X SMA Negeri 4 Palembang
tahun ajaran 2010/2011
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbentuk alat peraga
terhadap hasil belajar Geografi siswa di kelas X SMA Negeri 4 Palembang
tahun ajaran 2010/2011
3. Metodologi Penelitian
3.1 Variabel Penelitian
“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian” (Arikunto, 2006:116).
Variabel pada penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel dan variabel
Variabel : hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media
berbentuk alat peraga
Variabel : hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media
biasa.
3.2 Definisi Operasional Variabel
1. Media pembelajaran alat peraga, merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam
berkomunikasi dengan siswa
2. Hasil Belajar, merupakan Kemampuan-kemapuan yang didapat siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar.
3.3. Metode Penelitian
“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya” (Arikunto, 2006:160). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2008 : 107), Metode eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Penelitian ini dilakukan dengan bereksperimental, dimana satu kelas sebagai kelas
eksperimen yang mendapat perlakuan media pembelajaran berbentuk model kerja (working
model) dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan media
pembelajaran berbentuk model kerja (working model). Pada akhir pokok bahasan, dalam
hal ini pokok bahasan menghitung luas permukaan balok, baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol diberikan tes dengan soal yang sama yaitu soal uraian. Pemberian tes ini
dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa baik kelas kontrol maupun kelas
eksperimen dalam menyelesaikan soal uraian pokok bahasan menghitung luas permukaan
balok.
3.4 Populasi
“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian” (Arikunto, 2006:130). Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 4 Palembang
tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri atas 5 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 177 siswa,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2Populasi Penelitian
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X. A 13 24 37
X. B 17 20 37
X. C 23 14 37
X. D 24 12 36
X. E 15 15 30
Jumlah 92 85 177
Sumber: Tata usaha SMA Negeri 4 Palembang tahun ajaran 2010/2011
3.5 Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto, 2005:131).
Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik random sampling atau acak. Penulis menggunakan teknik ini
dikarenakan di kelas X SMA Negeri 4 Palembang tidak ada kelas pilihan atau kelas
unggulan, sehingga setiap kelas dianggap homogen (sama). Dalam hal ini yang diambil
sebagai sampel ada dua kelas, yaitu kelas X. A sebagai kelas eksperimen dan kelas X. B
sebagai kelas kontrol.
4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2002:197) bahwa pengumpulan data merupakan pekerjaan yang
paling penting dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
tes.Tes awal yang dilakukan dalam penelitian ini sebelum pengajaran dilakukan dan tes
akhir dilakukan setelah pengajaran dilakukan untuk satu pokok bahasan.
Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes uraian yang berjumlah lima soal.
5. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari penggunaan media pembelajaran
berbentuk alat peraga pokok bahasan Tata Surya Dan Alam Semesta, maka data yang
sudah terkumpul baik data dari kelas eksperimen yang mendapat perlakuan penggunaan
media pembelajaran berbentuk alat peraga maupun data dari kelas kontrol yang tidak
mendapat perlakuan penggunaan media pembelajaran berbentuk alat peraga
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data tes kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal bagian-bagian dari tata surya adalah sebagai berikut:
1. Membuat kunci jawaban dan memberikan skor masing-masing jawaban soal
2. Memeriksa jawaban siswa
3. Memberikan skor hasil jawaban siswa
4. Dari data hasil belajar yang diperoleh, kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif
untuk menentukan rata-rata kemampuan siswa kelas eksperimen dan rata-rata
kemampuan siswa kelas kontrol
5. Menentukan simpangan baku kelas eksperimen dan kelas kontrol
6. Uji Normalitas Data
7. Uji Homogenitas Data
8. Uji t dua pihak, dengan taraf nyata ) 5% dan dk =
(http://muhammadwinafgani.wordpress.com, diakses tanggal 30 November 2011)
Keterangan:
t = Perbedaan rata-rata kedua kelas
= Nilai rata-rata kelas eksperimen
= Nilai rata-rata kelas kontrol
S = Standar deviasi perbedaan rata-rata
= Banyaknya sampel kelas eksperimen= Banyaknya sampel kelas kontrol
TABEL
KRITERIA HASIL BALAJAR
Tingkat Penguasaan Kriteria
86 – 100
71 – 85
56 -70
41 – 55
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
( Depdiknas 2007:32)
5. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010:), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji tingkat validitas empiris instrument, peneliti mencobakan instrument tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini disebut dengan kegiatan uji coba (try-out) instrument. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas. Untuk mengukur validitas, item atau butir soal dapat digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar.Rumusnya :
rxy = Koefisien korelasi antara variabelx = nilai variabel xy = nilai variabel yn = jumlah sampel penelitian∑ = jumlah nilai
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221), reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Pengukuran reliabilitas tes bentuk pilihan ganda dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu :
Keterangan :r11 = Koefisien Reliabilitas tes secara keseluruhanr ½½ = Koefisien korelasi product moment antara separoh (½) tes (belahan I)
dengan separoh (½) tes (belahan II) dari tes tersebut1 & 2 = Bilangan konstan
7. Jadwal Kerja
Jadwal kegiatan penulis dalam menyusun karya ilmiah dengan judul “PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK ALAT PERAGA TERHADAP
HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 4 PALEMBANG TAHUN
AJARAN 2010/2011”
Uraian Nopember Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Usul Judul
Penelitian
Proposal
Penelitian
Perbaikan
Proposal
Pelaporan
Proposal
Seminar
proposal
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati,dkk. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipt
(http://muhammadwinafgani.wordpress.com, diakses tanggal 10 November 2011)
Depdiknas. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudjana, N. 1999. Dasar-dasar proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara
Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Depdiknas dan PPPG Matematika
Sadiman, Arief S.dkk. 1986.Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanpaatannya. Jakarta: Rajagrapindo Persada
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH METODE STOP THINK DO TERHADAP HASIL
BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEMENDO
MUARA ENIM TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
SUPILIN
Nomor Induk Mahasiswa 2009 133 107
Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PALEMBANG
2011