PROPOSAL HOME VISIT.doc

Embed Size (px)

Citation preview

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH PADA NY. I DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENGELIHATANDI RUANG MELATI RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN

Disusun Oleh :

DWI AYU FAJAR CAHYATI

1410721008PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2015

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENGELIHATANA. Latar Belakang

Layanan kunjungan rumah ( Home visit ) adalah salah satu teknik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah klien untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapiklien dan untuk melengkapi data klien yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lainKunjungan Rumah adalah upaya yang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan klien agar mendapat berbagai informasi yang dapat digunakan lebih efektif.Kegiatan kunjungan rumah merupakan salah satu kegiatan pendukung yang diadakan untuk memahami diri klien. Dalam rangka meningkatkan kesehatan pelayanan keperawatan kepada klien yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan dari pihak keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien serta keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan yang diperlukan bagi klien dengan gangguan jiwa kepada keluarga mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh klien dan mencegah terjadinya kekambuhan.

B. Identitas Klien

Inisila klien

: Ny.I

Usia

: 55 thn

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

No Reg

: 008733Masuk RS

: 07-05-2015Nama Keluarga: WahyuniHubungan

: AnakAlamat

: Jl Mawar 2 Blok CS No24 RT 02 RW 012 Jati Sampurna, Pondok Gede Bekasi.C. Tujuan Kunjungan Rumah

1. Tujuan umum

Keluarga dapat memerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa sesuai dengan keadaan klien berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang ada.

2. Tujuan khusus

a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien b. Mengklasifikasi dan melengkapi data yang di peroleh dari klien dan data sekunder (dokumen medik) tentang:

1) Alasan klien masuk rumah sakit

2) Faktor predisposisi dan presipitasi3) Genogram keluarga4) Psikososial dan lingkungan

5) Persepsi keluarga tentang penyakit klien

6) Dukungan dalam keluarga

c. Mengevaluasi kemampuan keluarga tentang perawatan klien dengan gangguan jiwa di rumah berdasarkan 5 fungsi keluarga dalam hal:

1) Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien kambuh

2) Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap klien3) Keluarga dapat merawat klien di rumah

4) Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dalam merawat klien5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat untuk merawat klien.D. Rencana Tindakan Keperawatan1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Mahasiswa memperkenalakn diri dan memberi salam terlebih dahulu dan menjelaskan mahasiswa Profesi Ners dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta yang sedang praktek di RS Jiwa Dr.Soeharto heerdjan Jakarta dan yang merawat klien. Jelaskan tujuan dan kontrak waktu bila keluarga bisa menerima kedatangan mahasiswa.

b. Validasi data klien

Mengkaji dan memvalidasi data tentang klien,alsan klien dibawa ke RS Jiwa Dr.Soeharto heerdjan Jakarta, faktor ppredisposisi dan presipitasi genogram,psikososial dan lignkungan,persepsi keluarga tentang penyakit klien , support system keluarga dan usaha-usaha yang telah dilakukan keluarga erta kendala keluarga dalam merawat klien dirumah dan mendiskusikan keluarga hal-hal yang dapat dilakukan di rumah.

c. Kontrak

Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang :

1) Topic yang akan dibicarakan terkait dengan halusinasi pendengaran dan perkembangan kondisi klien.

2) Waktu yang diperlukan untukmendiskusikan masalah klien,persiapan keluarga terhadap kepulangan klien dan cara perawatan klien dirumah.

2. Fase Kerja a. Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnoseDiagnosa Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi PengelihatanTUK: klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya.

Intervensi

Diskusikan dengan keluarga tentang :

1) Pengertian halusinasi

2) Tanda dan gejala halusinasi

3) Proses terjadinya halusinasi

4) Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi

5) Obat-obatan halusinasi

6) Cara merawt anggota keluarga yang halusinasi di rumah( beri kegiatan jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama,memantau obat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatsi halusinasi)

7) Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jila halusinasi tidak dapat diatasi dirumah.

3. Terminasi

a. Evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan rumah

1) Menanyakan tentang perasaan keluarga setelah berbincang-bincangn dengan perawat

2) Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja didiskusikanb. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberi asuhan keperawatan pada klien

1) Observai kemampuan keluarga selama bercakap-cakap dan respin oerilaku terhadap kunjungan

2) Tanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja didiskusikan

c. Tindak lanjut kesepakan untuk terlibat dalam asuhan (Di RS atau di rumah)

1) Tanyakan kemabli pada keluarga tentang harapan atau keinginan terhadap perawatan selanjutnya

2) Minta keluarga untuk mempraktekan hal-hal yang telah diskusikan d. Rencana pertemuan berikutnya (di RS atau di rumah)

Menanyakan kepada keluarga waktu pertemuan berikutnya apakah dirumah atau dirumah sakit.

E. Tindakan Keperawatan untuk Pasien dan Keluarga Diagnosa Keperawatan : GSP Halusinasi PengelihatanSP 1

a. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasienb. Mengindentifikasi isi halusinasi pasienc. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasiend. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien

e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasif. Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasig. Mengidentifikasi pasien menghardik halusinasih. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam hadwal kegiatan harian.SP 2

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

SP 3

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan klien)

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

SP 4

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

Diagnosa Keperawatan :Isolasi SosialSP 1

a. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lainc. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.d. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orange. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.SP 2

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekan cara berkenalan dengan satu orang

c. Membantu klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

SP 3

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Memberikan kesempatan kepada klien berkenalan dengan dua orang atau lebih

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

SP 1a. Mengidentifikasi penyebab PK

b. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK

c. Mengidentifikasi PK yang dilakukan

d. Mengidentifikasi akibat PK

e. Menyebut cara mengontrol PK

f. Membantu pasien mempraktekan latihan cara mengontrol fisik 1

g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harianSP 2

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengontrol PK dengan cara fisik II

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

SP 3

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengontrol PK dengan cara verbal

c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

SP 4

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengontrol PK dengan cara spiritualc. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

SP 5

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengontrol PK dengan minum obatc. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

Keluarga

Diagnosa Keperawatan : GSP Halusinasi PengelihatanSp 1

a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya

c. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP 2

a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi

b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien dengan halusinasiSP 3

a. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat.b. Menjelaskan follow up pasien yang telah pulang.

Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial

SP 1

a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

b. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya

c. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial

SP 2

a. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosialb. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosialSP 3:

a. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat.b. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.

Diagnosa Keperawatan : RPKSP 1

a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

b. Menjelaskan pengertian PK tanda dan gejala serta proses terjadinya PK

c. Menjelaskan cara merawat pasien dengan PKSP 2a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PKb. Menjelaskan tentang obat untuk mengatasi PKSP 3a. Menjelaskan sumber rujukan yang tersedia untuk mengatasi PKb. Mendorong untuk memanfaatkan ssumber rujukan yang adaPeran Keluarga dalam merawat klien halusinasi :1. Meningkatkan kontrak dengan realitas

a. Berbicara tentang topic yang nyata tidak mengikuti isi halusinasi

b. Bicara dengan klien secara sering dan singkat

c. Buat jadwal kegiatan harian untuk menghindari kesnedirian

d. Ajak bicara jika klien tampak sedang berhalusinasi

2. Bantu menurunkan kecemasan dan ketakutan

a. Temani, cegah isolasi dan menarik diri

b. Terima hakusinasi tanpa mendukung dan menyalahka, mialnya : saya percaya anda mendengar untuk mengungkapkan perasaan

c. Tetap hangat, empati kalem dan lemah lembut

3. Mencegah klien melukai diri sendiri dan orang lain, tingkatlan harga diri

a. Identfikasi kemampuan klien dan beri kegiatan yang sesuai

b. Beri kesmepatan klien untuk sukses beri pujian dakan kesuksesan klien

c. Dorong berespon pada situasi nyata

4. Berilah pujian secara realistis

Untuk anggota keluarga (sesuai liam tugas kesehatan keluarga)

1. Keluarga dapat mengenal masalah yang terjadi pada klien

a. Kaji persepsi keluarga tentang perilaku klien yang maladaptif

b. Dorong keluarga untuk mengungkapkan masalah yang terjadi pada klien

c. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab terjadinya masalah klien.

d. Diskusikan dengan keluarga tentang sikap yang haru dilakukan terhadap perilaku mal adaptif klien.

Perilaku maadapatif klien : suka menyendiri,mencederai diri sendiri,melamun.

Sikap yang harus dilakukan : jangan biarkan klien sering sendirian, buat jadwal kegiatan harian klien yang jelas perluas pergaulan klien, hindari membicarakan klien didepannya,libatkan klien dalam aktivtas rohani hindari sikap menghakimi terhadap klien.

2. Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam merawat klien

a. Diskusikan dengan keluarga merupakan penanggung jawab dalam merawat klien

b. Diskusikan dengan keluarga bahwa keluarga merupakan pengambil keputusan dalam merawat klienc. Menjelaskan kepada keluarga tentang akibat bila masalah tidak ditangani secara tepat.

d. Memotivasi keluarga untuk memutuskan hal-hal yang menguntungkan

3. Keluarga dapat merawat klien di rumah

a. Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat klien dirumah

b. Mendiskusikan tentang pentingnya memberikan reinforemnet positif atas keberhasilan klien

c. Mendiskusikan tentang pentingnya klien minum obat dan kontrol secara teratur

4. Memodifikasi lingkungan

a. Menganjurkan klien untuk mengikuti kegiatan di lignkungan tempat tinggal

b. Memotivasi klien untuk berinteraksi dengan orang lain disekitar tempat itnggal

5. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatang yang berada di lingkungan

a. Mengkaji pandangan keluarga tentang keberadaan pelayanan kesehatan dalam merawat klien

b. Mendorong keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Untuk KeluargaMasalah : Diagnosa Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Pengelihatan

Proses Keperawatan

2. Kondisi keluarga menerima kehadiran peawat untuk melakukan kunjungan rumah

3. Diagnose Keperawatan : gangguan sensori persepsi halusinasi pengelihatan

4. TUK : keluarga klien apat mendukung klein dalam mengontrol halusinasi

A. Orientasi

a. Salam terapeutik dan perkenalan

Selamat pagi bapak dan ibu, perkenalkan nama saya Dwi Ayu Budayani, saya adalah mahasiswa keperawatan UPN Veteran Jakarta, saya ditugaskan oleh Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien yang bernama Nn. I Saya mendapatkan surat tugas untuk melakukan kunjungan ke rumah bapak/ibu. Tujuan kunjungan saya pada hari ini, untuk membantu proses keperawatan Nn. I melalui pengumpulan data yang lengkap dan saya ingin memberitahukan tentang perkembangan Nn. I selama dirawat di RSJ Soeharto Heerdjan Grogol dan juga ingin memberitahukan penyuluhan tentang peranan keluarga dalam merawat Nn. I di rumah sakit, dan juga bagaimana cara merawat Nn.I di rumah bila sudah pulang nantinya.e. Kaji dan atau validasi informasi tentang klien

Baiklah bapak dan ibu, sebelumnya saya ingin menanyakan tentang alasan Nn. I di rawat?

Apakah Nn. I sebelumnya pernah di rawat juga?

Bapak/ibu bisa menceritakan kepada saya apa penyebab Nn. I bisa sakit?

Menurut pendapat bapak/ibu apa sebenarnya yang di alami oleh Nn. I ?

Apakah didalam keluarga ada yang sakit sama dengan seperti Nn. I ?

Apa bapak/ibu sering mengunjungi Nn. I?

Kapan terakhir kali bapak/ibu mengunjungi Nn. I?

Selain bapak/ibu, siapa saja yang sering mengunjungi Nn. I?

f. Kontrak

Bapak/ibu, hari ini saya akan mengajak bapak dan ibu mengobrol sambil berdiskusi, bisakah bapak/ibu meluangkan waktu sekitar 1-2 jam? Biasanya ibu atau bapak berdiskusi dimana?B. Fase kerja (tindakan keperawatan)

Apakah bapak dan ibu mengetahui tentang keadaan yang dialami oleh Nn. I?

Baiklah Bapak/Ibu, saya akan menjelaskan dan menceritakan tentang kondisi atau keadaan terakhir yang dialami Nn.I. Saat ini Nn. I marah-marah sudah terkendalikan, baik dengan teman-teman ataupun perawat disana dan sudah banyak berbincang-bincang dengan teman-temannya . Nn. I sudah mengerti kegiatan seharian yang harus dilakukan, seperti mandi, membersihkan tempat tidur, maupun makan tetapi, rasa malasnya belum hilang kadang dilakukan kegiatannya, kadang tidak karena kangen ingin bertemu anak-anaknya. Nn. I mengatakan masih sedikit malu kalau handuk dilepas dari kepalanya karena rambutnya beruban. Ny.I sudah bisa cara menghardik halusinasi namun tidak mau dilaksanakam karena klien berdoa bila halusinasi datang. Bisakah bapak/ibu menceritakan kenapa Nn.I bisa dirawat di RS? Adakah dalam keluarga bapak/ibu yang mengalami masalah seperti ini? Usaha apa saja yang telah bapak/ibu lakukan untuk mencapai kesembuhan Nn. I dan bagaimana kesembuhannya? Bagaimana sikap keluarga dalam menghadapi keadaan Nn. D selama ini ? Apa harapan bapak/ibu dengan dirawatnya Nn. I di RS ? Menurut bapak/ibu apa yang sedang dialami Nn. I? Bagaimana tanggapan keluarga jika Nn. I pulang kerumah? Dan bagaimana penerimaan lingkungan terhadap Nn. I?

Berdasarkan hasil pengkajian yang saya lakukan dalam merawat Nn.I saya mendapatkan beberapa masalah yaitu prilaku kekerasan, isolasi sosial dan halusinasi pengelihatan

Baiklah, sebelum kita berdiskusi, saya akan menjelaskan sedikit tentang Prilaku kekerasan. Apa sebelumnya ibu pernah mendengar istilah tersebut ? atau apa yang bapak ketahui tentang prilaku kekerasan?

Yang pertama saya akan menjelaskan apa itu prilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal/marah yang tidak konstruktif. ( Stuart dan Sundeen, 1995 ).Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain.

Gejala klinis :Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi) Rasa bersalah terhadap diri sendiri mengkritik/menyalahkan diri sendiri) Gangguan hubungan social (menarik diri) Percaya diri kurang sukar mengambil keputusan) Menciderai diri (akibat dari harga diri yang rendah serta harapan yang suram, mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya. (Budiana Keliat, 1999).

Akibat Menurut Townsend, M.C (1998) perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan secara fisik pada diri sendiri ataupun orang lain. Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungan, seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah, dll.Cara untuk mencegah timbulnya marah yaitu dengan menganjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan saat jengkel atau marah membantu klien untuk mengidentifikasikan penyebab marah atau jengkel membicarakan dengan klien akibat/kerugian dari cara yang dilakukan, memukul-mukul bantal, melakukan tarik nafas dalam, teratur minum obat, rajin kontrol dan melakukan aktifitas fisik dengan melakukan kegiatan sehari-hari di rumah menyapu, ngepel, mencuci piring dll. Kalau untuk penanganan di rumah ibu/bapak bisa melakukan menyuruh anaknya untuk melakukan tarik nafas dalam, melakukan kegiatan fisik dan mengawasi anak agar teratur minum obat. Nah saya akan menjelaskan nama obat dan kegunaannya untuk apa yang pertama obat yang warna orange (CPZ) 2x1 ini gunanya untuk menghilangkan suara-suara dan bisa tidur diminum setiap pagi dan malam, yang warna putih THP 2x1 jamnya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku, sedangkan yang warna merah jambu minumnya 2x1 funngsinya agar pikiran tenang jamnya sama pagi dan malam.

Sekarang saya akan menjelaskan yang kedua yaitu isolasi sosial, Isolasi Sosial adalah perubahan untuk menghindari interaksi dengan orang lain dan menghindari lingkungan dengan orang lain. Tandanya antara lain suka menyendiri, menarik diri, tergantung kepada orang lain, malu pada orang lain

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya isolasi sosial adalah kegagalan melewati tugas perkembangan, kurang kasih sayang, kecemasan yang berat sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain, intensitas kecemasan yang ekstrim disertai terbatasnya kempuan individu untuk menguasai masalah juga menimbulkan berbagai masalah gangguan berinteraksi

Cara menangani di rumah yaitu libatkan dalam kegiatan yang ada di rumah, ajak sering ngobrol, beri pujian bila klien dapat memperlihatkan kemampuannyaYang ketiga adalah Halusinasi. Halusinasi adalah salah satu gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,pengelihatan,perabaan atau penghiduan pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada. Gejala klinis pada pasien, suka tertawa sendiri, berbicara tanpa ada suara, gelisah,mudah tersinggung,mengatakan melihat dan mendengar sesuatu padahal objek sebenarnya tidak ada.Yang sangat penting untuk diperhatikan oleh bapak/ibu adalah bahwa klien ke RS.J Soeharto Heerdjan atau RS.J terdekat apabila tanda dan gejala semakin memburuk.Itulah beberapa masalah yang dirasakan Nn. I selama sakit Apa yang bapak/ibu lakukan kepada Nn.D sehingga penyakitnya kambuh ? apa menurut bapak lingkungan sudah cukup membantu dalam penyembuhan Nn. I? Oia pak/ibu, sebelum Nn. I dibawa ke rumah sakit jiwa Grogol, apakah yang bapak/ibu lakukan dalam pengobatan Nn. I? Lalu bagaimana respon keluarga yang lain tentang kondisi yang dialami oleh Nn. I? Apakah mereka menolak, menghindar, atau membantu dalam pengobatan Nn. I?Jika Nn. I pulang dari rumah sakit jiwa apakah bapak sering mengontrol ke pelayanan kesehatan terdekat ?Dengan kondisi Nn. I sekarang, Nn. I lebih banyak membutuhkan perhatian dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Dan alangkah baiknya jika bapak/ibu dan keluaga yang lainnya menjenguk Nn. I dilakukan secara bergantian, bukan harus bapak saja yang monoton, saudara-saudaranya yang lain juga perlu dilibatkan. Hal ini sangat membantu kondisi kejiwaan Nn. I karena dengan begitu Nn. I tidak akan merasa di tolak, dihindari, atau bahkan dijauhi.Bapak dan ibu, jika Nn. I pulang nanti ada beberapa hal yang bisa bapak/ibu lakukan dalam merawat Nn. I di rumah, seperti:a. Membantu Nn. I memenuhi kebutuhan sehari-hari.

b. Melibatkan Nn. I dalam kebutuhan sehari-hari yang dilakukan dan keluarga.

c. Mendengarkan keluhan yang di rasakan Nn. I.

d. Memberikan pujian bila Nn. I dapat melakukan tugasnya.

e. Memberikan jalan keluar jika Nn. I mengalami masalah.

f. Tetap mempertahankan tentang jadwal minum obat karena minum obat secara teratur sangat penting bagi kesembuhan klienSelain itu, bapak/ibu dan keluarganya juga perlu tahu tentang tanda dan gejala Nn. D kambuh lagi, misalkan Nn. I suka tertawa sendiri, marah gak jelas, tangan mengepal, mengamuk, dan suka memukuli, jika hal tersebut terjadi, bapak/ibu harus tahu sikap apa yang harus dilakukan karena keluarga merupakan penanggung jawab dalam merawat klien

Untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu kekambuhan Nn.I, keluarga dan masyarakat perlu diberi tahu hal-hal yang dapat memicu kekambuhan Nn. I, seperti: jangan biarkan Nn. I marah-marah terus jangan ditekan anaknya intinya ibu/bapak menyempatkan untuk memantau kapan minum obatnya agar tidak putus. Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman bagi Nn. I

4. Terminasi

a. Evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan rumah

Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita mengobrol dan berdiskusi tadi ? Apakah bapak/ibu merasa senang ?

b. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien (respon objektif)

Jika bapak/ibu dapat memberikan contoh kepada saya bagaimana cara mngontrol halusinasi Ny.I?c. Tindak lanjut: kesepakatan keluarga untuk terlibat dalam asuhan keperawatan (baik di rumah maupun di rumah sakit)

Saya harap, bapak/ibu dapat mengunjungi Nn. I di rumah sakit sesering mungkin dan secara bergantian, agar Nn. I merasa di perdulikan , ya bu?

d. Rencana pertemuan berikut (di rumah atau di rumah sakit)

Baiklah pak/ibu, karena waktu sudah hampir 1 jam dan juga pasti bapak/ibu ingin melanjutkan aktivitas lagi, maka dari itu saya mohon diri. Saya harap bapak/ibu mengunjungi Nn. I dan semoga kita bertemu lagi serta berdiskusi lagi

Teima kasih atas kerjasamanya bapak dan ibu

EMBED PBrush