34
KARYA TULIS ILMIAH MENGUKUR BESAR GAYA GESEK DAN KOEFISIEN GESEK STATIS PADA BERBAGAI BIDANG DATAR BEN ONI DEPROVIDENTI TIGE EDWIN KRISNANDAR NDAWALU FREDERIUS HERMAN DATON RAU XI IPA SMAK SYURADIKARA ENDE 2011/2012

Proposal Karya Tulis Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisika

Citation preview

KARYA TULIS ILMIAHMENGUKUR BESAR GAYA GESEK DAN KOEFISIEN GESEK STATIS PADA BERBAGAI BIDANG DATAR

BEN ONI DEPROVIDENTI TIGEEDWIN KRISNANDAR NDAWALUFREDERIUS HERMAN DATON RAU

XI IPASMAK SYURADIKARA ENDE2011/2012

LEMBARAN PENGESRAHAN

Karya Tulis ilmiah ini di ajukan pada tanggal. . . . . . . . . . . . . . . . . . . dan akan disahkan pada tanggal. . . . . . . . . . . . . . . . .oleh :

Menyetujui MengetahuiGURU PENGUJIGURU PEMBIMBING

Maria Anastasia Sei, Bsc JOHANES B.REKO, S.Pd

MengesahkanKepala SMAK Syuradikara Ende

P. STEFANUS SABON ARAN, SVD.M.Pd.

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami persembahkan kepada : 1. Orang tua dan seluruh anggota keluarga tercinta.2. Pater Stefanus Sabon Aran, SVD selaku kepala sekolah SMAK Syuradikara.3. Guru guru SMAK Syuradikara.4. Pak Johanes B. I. Reko,S.Pd selaku guru pembimbing.5. Pater Firmus Jo, SVD selaku Bapak Asrama Assyur yang telah memperlancar kami dalam pembuatan KIR ini.6. Teman teman angkatan 57 SMAK Syuradikara, khususnya kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2.7. Keluarga Besar FOTOCOPY CLUB, SHFL CLUB, dan ARM SPORT yang telah memotivasi kami dalam penulisan KIR ini.8. Teman teman Assyur angkatan 10/13 dan semua anggota meja 18 serta kamar barang polisi dan kompi C.9. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penulisan karya ilmiah ini.

MOTTO

HAL YANG PALING TAK DAPAT DIMENGERTI MENGENAI ALAM SEMESTA ADALAH BAHWA IA DAPAT DI MENGERTI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat dan perilndungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul MENGUKUR BESAR GAYA GESEK DAN KOEFISIEN GESEK STATIS PADA BERBAGAI BIDANG DATAR . Dalam pembuatan proposal ini kami hanya menggunakan beberapa sumber yang kami anggap dapat di pertanggung jawabkan mengingat keterbatasan waktu dan biaya.Pada kesempatan ini juga kami ingin mengucapkan terima kasih yang berlimpah Kepada :

1. Bapak Kepala Sekolah selaku ketua karya ilmiah2. Pak Johanes B. I. Reko selaku guru pembimbing3. Ibu Lupita Pemba selaku guru SA

Karena atas bantuan dan kerjasama mereka dalam membimbing kami, maka proposal ini dapat diselesaikan dengan baik. Demi kesempurnaan tulisan ini kami membutuhkan masukan berupa saran, kritik, dan lain-lain sehingga lenkaplah proposal karya ilmiah ini. Mudah-mudahan proposal karya ilmiah ini dapat berguna bagi kami dan pembaca sekalian.

Ende, .. 2011

Penulis

ABSTRAKSI

Judul: Mengukur besar gaya gesek dan koefisien gesek statis pada berbagai bidang datar.

Abstraksi: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien gesek statis pada berbagai bidang datar. Alasan yang mendasari penulisan karya iilmiah ini karena pada beberapa bidang datar mempunyai tingkat kekasaran atau koefisien gesek statis yang berbeda beda. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 januari 2012 bertempat di laboratorium Fisika SMAK Syuradikara. Tidak ada hambatan yang kami alami selama penelitian ini berlangsung. Dalam penelitian ini, dibuat dengan 3 kali perlakuan dan 2 kali ulangan. Hasil penelitian kami menunjukan bahwa ada pengaruh tingkat kekasaran bidang datar terhadap koefisien gesek statis benda. Hal ini terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor diantaranya : Besarnya gaya tarik (F) yang dikerjakan pada balok, Berat balok, dan sisi balok yang digunakan (sama). Jadi semakin besar gaya yang dikerjakan pada balok semakin besar pula koefisien gesek statisnya. Kemudahan kemudahan yang ditemukan dalam menjalankan penelitian ini berupa adanya bahan bahan yang tersedia di laboratorium fisika. Selain itu kemudahan lain yang ditemukan berupa proses penelitian yang tidak membutuhkan biaya yang mahal. Akhir kata, kami menyarankan kepada pembaca sekalian atau generasi berikutnya untuk dikembangkan lagi..

DAFTAR ISI

JUDUL LEMBAR PENGESAHANPERSEMBAHANMOTTOKATA PENGANTARABSTRAKSIDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Penelitian1.4 Manfaat Penelitian1.5 Metode Penulisan1.6 Sistematika PenulisanBAB II KAJIAN TEORI2.1 Kajian Teori2.2 Rumusan HipotesisBAB III METODOLOGI PENELITIAN3.1 Variabel Penelitian3.2 Defenisi Operasional3.3 Populasi dan Sampel3.4 Rancangan Penelitian3.5 Alat dan Bahan3.6 Prosedur Kerja3.7 Jadwal PenelitianBAB IV DATA DAN ANALISIS DATA4.1 Deskripsi Data4.2 Analisis Data4.3 Uji Hipotesis4.4 Pembahasan

BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan 5.2 SaranLAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam keseharian hidup kita. kita tidak akan pernah terlepas dari apa yang di sebut dengan GAYA .Anda juga telah mempelajari empat gaya yang umum bekerja pada suatu benda, yaitu gaya berat, gaya normal, gaya gesekan, dan gaya tegangan tali. Untuk menentukan gaya F anda pun telah mempelajari cara menggambar digram gaya-gaya yang bekerja pada benda/system benda yang telah anda pisahkan. Diagram gaya-gaya ini disebut diagram benda bebas. Pada kesempatan ini kami akan menulis dan membahas salah satu macam dari Gaya itu sendiri yaitu gaya Gesek. Tentunya gaya yang satu ini tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Banyak Para ahli yang telah memecahkan masalah tentang gaya gesek, yang telah terjadi di Masyarakat dan telah kita gunakan dalam hidup sehari-hari melalui penerapan tentang Gaya gesek.Gaya gesek juga memberikan berbagai manfaat salah satu diantaranya memudahkan kita dalam pekerjaan yang mengguna kan prinsip bidang miring, menarik benda dengan tali, memasang roda pada lemari, dan sebagaiannya. Tetapi perlu diketahui gaya gesek juga menimbulkan masalah yang dapat merugikan. Untuk itu ada baiknya kita bersama-sama mempelajari tentang gaya gesek ini agar kelak berguna dan tidak membawa dampak yang merugikan bagi kita.Gaya gesek dapat dipelajari oleh semua kalangan agar dapat memahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membahas dan menerapkan gaya gesek agar dapat membantu masyarakat dalam melakukan pekerjaan yang menggunakan prinsip gaya gesek sehingga dapat membawa keuntungan yakni memudahkan suatu pekerjaan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan biaya yang besar, serta mengubah cara kerja masyarakat yang lebih banyak mengandalkan kemampuan otot tanpa menggunakan prinsip kerja dari gaya gesek.

Dengan mengetahui bahwa gaya gesek dapat mempermudah suatu pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia, maka penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai gaya gesekan, khusunya peranan gaya gesek yang bermanfaat bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kami menulis karya ilmiah ini dengan judul MENGUKUR BESAR GAYA GESEK DAN KOEFISIEN GESEK STATIS PADA BERBAGAI BIDANG DATAR. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan terus menuntut kita untuk melakukan inovasi dan menggali berbagai sumber-sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana besarnya gaya gesek di pengaruhi oleh berbagai bidang datar ?1.2.2 Berapakah Koefisien gesek statis pada berbagai bidang datar itu, apakah sama atau tidak ?1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan PraktisPenulisan karaya ilmiah ini sebagai salah satu persyratan mengikuti Ujian Kenaikan kelas pada SMAK Syuradikara tahun ajaran 2011/2012.1.3.2 Tujuan PenulisanUntuk mengukur besar gaya gesek dan koefisien gesek statis dan menerapkan gaya gesek yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari hari.1.4 Manfaat PenelitianKarya ilmiah yang penulis buat, diharapkan dapat :1.4.1 Memberikan pengetahuan dan asumsi tentang gaya gesek itu sendiri pada masyarakat agar dapat mengukur dan mengetahui besarnya gaya gesek yang dilakukan.1.4.2 Membantu masyarakat menerapkan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menguntungkan dalam melakukan suatu pekerjaan.1.4.3 Menyadarkan masyarakat khususnya para pelajar untuk menemukan terobosan inovasi baru dalam penggunaan gaya gesek diberbagai bidang kehidupan.

1.5 Metode PenulisanDalam penelitian tentang gaya gesek ini penulis menggunakan metode eksperimen dibantu dengan metode penulisan melalui penelaahan pustaka, jadi penulis menggunakan metode gabungan. Setelah melakukan eksperimen, penulis akan mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut dengan teori yang ada. Dengan demikian, penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan data yang diperoleh.

1.6 Sistematika PenulisanPada penulisan proposal karya ilmiah ini, penulis membagi nya dalam 3 bab, dengan rincian sebagai berikut :Bab I Berisi pendahuluan mengulas tentang latar belakang penulisan serta alasan pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Untuk menunjang penelitian ini, maka harus dibutuhkan kajian teori sesuai dengan permasalahan yang diambil. Kajian teori ini di tulis pada bab II.Bab II Mengenai kajian teori yang membahas tentang gaya, gaya gesek, rumus gaya gesek, menentukan koefisien gaya gesek, dan rumusan hipotesis.Bab III berisi tentang Metodologi penelitian mengulas tentang variabel penelitian, Devenisi operasional, Populasi dan sampel, Rancangan penelitian, alat dan bahan, prosedur kerja, dan jadwal penelitian.Bab IV Data dan Analisis Data yang mengulas tentang Deskripsi Data, Analisis Data, Uji hipotesis, dan Pembahasan.Bab V Penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan Saran dari hasil percobaan. Ditambah dengan gambar gambar selama eksperiment serta Daftar Pustaka.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1KAJIAN TEORI2.1.1 GayaDi dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika, meskipun ada kecenderungan untuk memperkenalkan ilmu fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah momentum, energi dan tekanan. Sebenarnya, tak seorang pun dapat mengukur gaya secara langsung. Tetapi, kalau sesuatu mengatakan seseorang mengukur gaya, sedikit berpikir akan membuat seseorang menyadari bahwa apa yang diukur sebenarnya adalah tekanan (atau mungkin kemiringannya). "Gaya" yang Anda rasakan saat meraba kulit anda, misalnya, sebenarnya adalah sel syaraf tekanan Anda yang mendapat perubahan tekanan. Ukuran neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya. Dalam bahasa sehari-hari gaya dikaitkan dengan dorongan atau tarikan, mungkin dikerahkan oleh otot-otot kita. Di fisika, kita memerlukan definisi yang lebih presisi. Di fisika, gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat. Hal ini mungkin dialami sebagai angkatan, dorongan atau tarikan. Percepatan benda sebanding dengan penjumlahan vektor seluruh gaya yang beraksi padanya (dikenal sebagai gaya netto atau gaya resultan). Dalam benda yang diperluas, gaya mungkin juga menyebabkan rotasi, deformasi atau kenaikan tekanan terhadap benda. Efek rotasi ditentukan oleh torka, sementara deformasi dan tekanan ditentukan oleh stres yang diciptakan oleh gaya.

2.1.2 GayaGesekGaya gesek merupakan gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua benda bersentuhan secara fisik, dengan arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan bidang sentuh atau berlawanan dengan kecenderungan arah gerak relative benda satu terhadap benda lainnya. Gaya gesekan adalah suatu gaya penting yang menyumbang pada kondisi keseimbangan benda. Gaya gesekan statis cendurung untuk memperhatikan keadaan diam benda ketika sebuah gaya dikerjakan pada benda yang diam. Gaya gesekan kinetis ( atau dinamis ) cenderung untuk mempertahakan keadaan bergerak dari benda yang sedang bergerak. mengapa buku tidak mulai bergerak ketika anda mulai mendorong ? ini karena secara alami bekerja gaya hambat pada buku. Asal dari gaya hambat yang disebut gaya gesekan ini tidaklah jelas. Ia bergantung banyak factor. Factor utama penyebab gesekan adalah kekasaran mikroskopis dari kontak atau bidang sentuh.

2.1.3 Rumus gaya gesek

2.1.3.1 Besar gaya gesekan statis antara dua permukaan yang bersentuhan dapat memiliki nilai-nilai

fs sNdengan tetapan tanpa dimensi s disebut koefisien gesekan statis dan N adalah besar gaya normal. Tanda kesamaan = di gunakan ketika buku tepat akan bergerak, yaitu ketikafs= fs, maks= sNTanda ketaksamaan < di pakai untuk gaya dorong yang di berikan lebih kecil dari pada nilai ini.2.1.3.2 besar gaya gesekan kinetis yang bekerja pada suatu benda adalah tetap dan diberikan olehFk= kNDengan k adalah koefisien gesekan kinetis

2.1.4 Menentukan koefisien gesekanKoefisien gesek statis dan kinetis dapat kita tentukan dengan teknik bidang horizontal atau bidang datar dan bidang miring. Dalam percobaan dengan teknik bidang datar, kita dapat menggunakan balok yang di kaitkan dengan dynamometer, sedangkan ujung kait yang bebas anda tarik dengan gaya horizontal P. Mulai dari gaya P kecil, perbesarlah tarikan anda sampai suatu saat anda merasakan benda tepat akan bergerak,.Pada saat itu bacalah angka yang yang di tunjukan oleh skala dynamometer. Angka ini menunjukan besar gaya gesekan statis maksimum . Sebuah gaya horizontal kecil yang dikenakan pada benda yang terletak dalam sebuah bidang, secara umum tidak akan mengakibatkan benda tersebut bergerak. Hal ini terjadi karena pada permukaan kontak antara benda dan bidang bekerja gaya yang arahnya berlawanan. Gaya ini dikenal dengan Gaya Gesekan. Jika gaya tersebut diperbesar sedikit demi sedikit dengan pertanbahan nilai tertentu, lama kelamaam benda akan mulai bergerak. Dalam keadaan ini, gaya gesekan akan terus bertambah sampai mencapai nilai maksimum ketika benda akan mulai bergerak. Gaya gesek dalam keadaan ini dikenal sebagai Gaya Gesekan Maksimum. Hukum gaya gesekan Statis telah dipelajari secara eksperimen, dan dapat dinyatakan sebagai berikut :0. Sebelum gesekan maksimum tercapai, besar dan arah gaya gesekan adalah hanya untuk menjaga keseimbangan (benda tidak bergerak);0. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan berbanding lurus dengan gaya normal antara kedua permukaan tersebut;0. Gaya gesekan bergantung pada luas permukaan kontak antara kedua permukaan tersebut.

2.2 RumusanHipotesi2.2.1 Hipotesis alternative: Ada pengaruh tingkat kekasaran bidang datar terhadap koefisien gesek statis balok.

BAB IIIMETODEOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian3.1.1 Variabel bebas: Bidang datar dan gaya tarik3.1.2 Variabel terikat: Besar gaya gesek.3.1.3 Variabel control: Balok

3.2 Defenisi Operasional3.2.1 Variabel bebas3.2.1.1 Bidang datar yang digunakan untuk mengukur koefisien gesek statis memilki tingkat kekasaran yang bervariasi.3.2.1.2 Gaya tarik akan menentukan besarnya gaya gesek pada saat benda tepat akan bergerak.3.2.2 Variabel terikat3.2.2.1 Besar gaya gesek diukur dengan menggunakan rumus F= sN (dengan besar gaya tarik yang sama).3.3 Populasi dan Sampel3.3.1 populasi: Semua Bidang Datar3.3.2 Sampel: lantai keramik, meja,dan lantai kasar

3.4 Rancangan PenelitianPenelitian ini dibuat dengan 3 perlakuan 2 ulangan, perlakuan ini dibagi menjadi :2. Perlakuan 1 : menarik balok pada lantai keramik.2. Perlakuan 2 : menarik balok pada meja.2. Perlakuan 3 : menarik balok pada lantaikasar.

Perlakuan 1 dilakukan sebanyak 2 kali.Perlakuan 2 dilakukan sebanyak 2 kali.Perlakuan 3 dilakukan sebanyak 2 kali.

3.5 Alat dan Bahan

3.5.1 Alat3.5.1.1 NeracaPegas(1)3.5.1.2 Balok(1)3.5.1.3 Senar(1)3.5.1.4 Paku (1)3.5.2 Bahan3.5.2.1 Bidangdatar( lantai keramik, meja,dan lantai kasar )

3.6Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu untuk memperlancar penelitian.2. Ambilah neraca pegas, kemudian kaitkan pada ujung balok yang sudah dipasang paku kecil sebagai pengail.3. Letakan balok tersebut pada salah satu bidang datar yang akan di uji misalnya pada lantai keramik4. Kemudian tariklah neraca pegas. Pada saat benda tepat akan bergerak, catatlah gaya yang tertera dalam skala neraca tersebut.5. Setelah anda mencatat gaya tersebut, hitunglah koefisien gesek statis menggunakan rumus F = s.N6. Untuk bidang datar berikutnya gunakan prosedur kerja yang sama .

3.7 Jadwal Penelitian

NoKegiatanWaktuTempat Pendampingan

NamaParaf

1Memasukan alternative judul kir kekoordinator SA23 Agustus 2011 Sekolah

2Konsultasi judul yang akan dipilih menjadi KIR27 Oktober 2011Lab. Fisika

3Mulai menyusun proposal KIR19 November 2011Asrama Jayakarta (wisma)

4Konsultasi proposal sebelum pengumpulan5 Desember 2011Lab. Fisika

5Pengumpulan Proposal Karya Ilmiah7 Desember 2011Ruang Kurikulum

6Percobaan 1, 2, dan 327 Januari 2012Lab. Fisika

7Pengumpulan Data dan Analisis Data18 Februari 2012Lab. Biologi

8Konsultasi sebelum pengumpulan30 Maret 2012Asrama Jayakarta (wisma)

BAB IVDATA DAN ANALISIS DATA

4.1 Dekskripsi Data

NONama BidangF (gaya)W = Ns =

1.Meja1,2 N1,850,648

2.Lantai kasar0,9 N1,850,486

3.Lantai Jubin0,6 N1,850,324

Keterangan : Gaya normal yang digunakan pada balok sama dengan gaya berat yang bekerja pada balok ( N=W ). Gaya ( F ) yang dikerjakan balok sesuai dengan tingkat kekasaran bidang yang diukur.

4.2 Analisis DataBerdasarkan data yang diperoleh dari tabel percobaan diatas maka dapat dijabarkan sebagai berikut: Meja :F = 1,2 N = 1,85Fx = 0 (karena benda tepat akan bergerak, jadi a = 0)F fs = 0F = fs F = s . Ns = = = 0,64

Lantai Kasar :F = 0,9 NW = N = 1,85F = 0F fs = 0F = fs F = s . Ns = = = 0,486

Lantai Jubin :F = 0,6 NW = N = 1,85F = 0F fs = 0F = fs F = s . Ns = = = 0,324

4.2.1Semakin besar gaya yang bekerja pada bidang tersebut maka, koefisien gesek statis ( s ) juga semakin besar. Juga sebaliknya semakin kecil gaya yang diberikan maka, koefisien gesek statis ( s ) semakin kecil.4.2.2Tingkat kekasaran suatu bidang di pengaruhi oleh tiga faktor :- Berat benda itu sendiri yang mengerjakan gaya berat ke bawah pada bidang.- Besarnya gaya tarik ( F ) terhadap benda itu.- Gaya gesek yang dikerjakan pada benda.

Karena, ketika gaya tarik ( F ) benda dikerjakan, F berlawanan dengan gaya gesek benda (fs). Pada saat benda tepat akan bergerak F = 0 ( a = 0 ). Jadi, F = fs gaya gesek statis merupakan hasil kali antara gaya normal dan koefisien gesek statis benda; berarti F = N . sSemakin besar gaya yang diberikan pada balok, semakin besar pula koefisien gesek statisnya maka tingkat kekasaran suatu bidang pun semakin besar sehingga gaya gesek yang di kerjakan benda juga besar. Perhatikan s antara meja, lantai kasar, dan lantai jubin. Meja memiliki s yang paling besar karena tingkat kekasaran meja sangat besar sehingga memberikan besar gaya btarik yang besar pula.

4.3 Uji HipotesisBerdasarkan hasil percobaan di atas dapat dihubungkan dengan hipotesis penulis ternyata tingkat kekasaran suatu bidang datar dapat mempengaruhi koefisien gesek statis balok.

4.4 PembahasanDari data hasil percobaan dan hasil uji hipotesa dapat diketahui bahwa tingkat kekasaran suatu bidang dapat di hitung menggunakan gaya gesek yang bekerja pada balok. Semakin besar s nya maka semakin besar pula tingkat kekasarannya. Sehingga menyebabkan gaya tarik yang diberikan juga semakin besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kekasaran suatu benda ditunjukan oleh besarnya koefisien gesek statisnya.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Semakin besar tingakat kekasaran suatu bidang, maka semakin besar juga gaya geseknya.

5.2SARAN

Penulis menyarankan kepada pembaca sekalian yang budiman, karena berhubung batasan masalah penulisan Karya Imliah Remaja hanya sampai pada mengukur koefisien gesek statis benda, maka :Kepada adik-adik sekalian yang ingin melakukan percobaan yang berkaitan dengan gaya gesek sebaiknya dapat menggunakan benda yang beratnya berbeda dan menghitung juga dengan koefisien gesek kinetis (k).

LAMPIRAN

Gambar 1.Mengukur Berat Balok dnganGambar 2. Mengukur besar F balok menggunakan neraca pegas pada lantai keramik

Gambar 3. Mengukur besar F pada mejaGambar 4. Mengukur besar F pada lantai kasar Keterangan :F adalah besar gaya tarik yang di kerjakan pada benda terhadap bidang datar yang di ukur menggunakan Neraca pegas.DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Martin. 2002. Fisika SMA 2A jilid I. Jakarta : Penerbit Erlanggawww.google.comwww.wikipedia.com Pengertian Gaya Gesek Gambar Penerapan gaya Gesek