24
PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. Ecogreen Oleochemicals Batam Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Oleh : Febri Mai Yulis Sandra NPM: 1210017411009 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015

Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

  • Upload
    novrie

  • View
    379

  • Download
    85

Embed Size (px)

DESCRIPTION

merupakan contoh proposal kp teknik kimia di pt ecogreen

Citation preview

Page 1: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PT. Ecogreen Oleochemicals Batam

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik

Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri

Universitas Bung Hatta

Oleh :

Febri Mai Yulis Sandra

NPM: 1210017411009

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2015

Page 2: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

LEMBARAN PENGESAHAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PT. Ecogreen Oleochemicals

Oleh :

Febri Mai Yulis Sandra

NPM: 1210017411009

Diketahui,

Dosen Pembimbing

Dr. Mulyazmi, ST, MT

Page 3: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assallamualaikum Wr. Wb.

Puja dan puji syukur penulis ucapkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang tiada henti kepada penulis sehingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal Kerja Praktek di PT Ecogreen

Oleochemicals Batam. Penulisan proposal ini bertujuan untuk memberikan

gambaran proses dan tujuan kerja praktek.

Walaupun proposal ini telah selesai, namun penulis merasa bahwa laporan ini

masih belum sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun.

Padang, 19 Februari 2015

Penulis

Page 4: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah

mengantarkan bangsa Indonesia menuju era globalisasi industri. Dengan demikian

tentunya semakin berat tantangan dan hambatan yang mesti dihadapi anak negeri,

khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri

Universitas Bung Hatta, dalam mencapai tujuan dan cita – cita di masa depan.

PT Ecogreen Oleochemicals merupakan perusahaan oleokimia penghasil

alkohol berbahan dasar minyak nabati yang ramah dengan lingkungan. Alkohol

yang dihasilkan digunakan sebagai bahan baku pembuatan shampo, deterjen,

kosmetik, cat dan bahan pelapis, pelumas, serta tinta cetak. Dalam rangka

pemenuhan kebutuhan SDM untuk ekspansi pabrik di Batam, PT Ecogreen

Oleochemicals adalah perusahaan kimia yang sangat penting dalam

perkembangan Industri Kimia di Indonesia.

Mahasiswa sebagai salah satu sumber daya mempunyai tanggung jawab

untuk membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan, memperluas cakrawala

tentang ilmu pengetahuan sekaligus mempertajam daya analisa terhadap suatu

masalah sesuai dengan bidang ilmunya.

Dalam proses ke arah tersebut disamping teori, mahasiswa juga

membutuhkan suatu bentuk kegiatan keilmuan yang bersifat praktik. Bagi

mahasiswa Teknik Kimia di kenal dengan nama Kerja Praktek (KP). Kerja

Praktek ini merupakan salah satu syarat atau kegiatan wajib dalam kurikulum

pendidikan Teknik Kimia.

Melalui Kerja Praktek ini diharapkan mahasiswa mampu menyerap

pengetahuan yang didapat selama melakukan Kerja Praktek dan

membandingkannya dengan ilmu pengetuhuan yang didapat di bangku kuliah

serta dapat memecahkan masalah yang ada melalui tugas khusus. Dengan

Page 5: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

demikian mahasiswa diharapkan memiliki bekal yang cukup dan dapat diandalkan

untuk terjun kelak dalam bidang profesi sesuai dengan bidang pendidikan yang

ditempuh di bangku kuliah.

Atas dasar inilah kami mengajukan permohonan agar dapat diterima untuk

melakukan Kerja Praktek (KP) di PT Ecogreen Oleochemicals sehingga kami

dapat memahami dan lebih mendalami setiap unit proses yang ada di PT Ecogreen

Oleochemicals.

1.2 Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini, antara lain :

1. Membandingkan teori yang didapat mahasiswa dibangku kuliah dengan

kenyataan yang ada dilapangan.

2. Memberi pengalaman bersosialisasi dengan dunia kerja.

3. Memperluas wawasan khususnya mengenai industri kimia.

4. Mengadakan studi banding antara ilmu pengetahuan yang didapat di

bangku kuliah dengan yang diterapkan di lapangan serta mengamati

langsung proses yang ada.

5. Menggali pengalaman visualisasi untuk setiap tahap-tahap proses dalam

produksi, mulai dari bahan masuk sampai produk keluar yang

dihasilkan oleh PT Ecogreen Oleochemicals.

6. Dapat mempelajari dengan baik Tugas Khusus yang diberikan, baik

oleh pihak universitas maupun pihak perusahaan/industri.

7. Mengetahui struktur organisasi yang ada pada PT Ecogreen

Oleochemicals.

8. Menjalin kerja sama Universitas dengan PT Ecogreen Oleochemicals.

Page 6: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Ecogreen Oleochemicals

PT. Ecogreen Oleochemichals sebelumnya bernama PT. Aribhawana

Utama Belawan yang didirikan oleh salah seorang pengusaha Indonesia yang

bergabung dalam kelompok usaha Salim Group yang berlokasi di Belawan,

Sumatra utara. Seiring dengan perkembangan industri yang terjadi dan permintaan

pasar yang semakin meningkat, maka dilakukan ekspansi di Pulau Batam.

Dipilihnya Pulau Batam sebagai lokasi pabrik oleokimia karena selain merupakan

salah satu pusat perindustrian terbesar di Indonesia, Pulau Batam juga terletak

didaerah segitiga emas yaitu Indonesia (Batam), Singapura dan Malaysia (Johor).

Pabrik Oleochemichal di Batam mulai beroprasi pada bulan Oktober tahun

1994 dengan nama perusahaan PT. Batamas Megah. Pada tahun 2000 terjadi

pengalihan kepemilikan dari Salim Group ke sebuah konsorsium yang terdiri dari

PT. Wings Lautan Luas dan PT. Djarum. Sehingga terjadi penggantian nama pada

tanggal 21 April 2001 menjadi PT. Ecogreen Oleochemicals Batam Plant.

Pabrik yang memproduksi Fatty Alcohol (Lemak Alkohol) ini bahan

dasarnya berupa minyak inti kelapa sawit atau yang dikenal dengan CPKO (Crude

Palm Kernel Oil) atau minyak kelapa yang dikenal dengan CNO (Crude Nature

Oil) yang didatangkan dari Pulau Sumatra, Sulawesi atau Filipina. Selain itu

didatangkan dari Pulau Sumatra dan Methanol yanag didatangkan dari

Kalimantan dan singapura.

PT. Ecogreen Oleochemichals Batam tidak hanya memproduksi Fatty

Alcohol (Lemak Alkohol) saja, tetapi juga memproduksi Methylester dan

Glycerine. Dalam menghasilkan produk-produk tersebut, PT. ecogreen

Oleochemichals Batam sangat menjaga kualitas produksinya. Hal ini terbukti

dengan diterimanya sertifikat ISO 9002 : 1994 (Quality Management Sistem atau

Sistem Manajement mutu) dan yang telah dikonvermasi ke ISO 9000 : 2000,

Page 7: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

karena versi 1994 expired pada 15 Desenber 2003. selain itu PT. Ecogreen

Oleochemichals Batam juga peduli pada lingkungan dan telah disertifikasi dengan

ISO 14001 : 2000 (Environmental management system) yaitu standarisasi

internasional tentang lingkungan.

2.2 Deskripsi Proses

Perusahaan Ecogreen Oleochemicals adalah memproduksi

berbagai macam dimana akan dijelaskan sebagai berikut:

Fatty Acids (Asam Lemak)

Secara umum Fatty Acids dihasilkan dari proses berikut:

Raw Material (CPKO, RBDPS, PKO, RBDPO) dipompakan ke splitting dimana

terjadi proses Hidrolisis yang menghasilkan Fatty Acids dan Glyserin setelah itu

proses Hidrogenasi yaitu untuk menghasilkan Fatty Acids yang jenuh dengan

memberikan Hydrogen, kemudian proses Destalasi selanjutnya proses Fraksinasi

dan akhirnya dihasilkan Fatty Acids.

Fatty Alkohol(Lemak Alkohol)

Fatty Alkohol merupakan hasil lamjut dari pengolahan Fatty Acids yang terlebih

dahulu di proses melalui Methylester.

Fatty Amino(Lemak Amino)

Fatty Amino digunakan sebagai bahan industri plastic, pelumas, tekstil dan

surfaktan.

Methylester

Methylester dihasilkan melalui proses Waterifikasi pada lemak yang diberi

Methanol atau Etanol dengan katalisator Nametoksi. Contohnya bahan pembuatan

sabun.

Page 8: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Gliserin

Gliserin meruoakan pemisahan dari Fatty Acids pada proses Hidrolisasi.

Contohnya untuk industri kosmetik, bahan pelarut, pengatur kekenyalan shampoo,

obat kumur, pasta gigi, industri rokok, permen karet, cat, adesip, plester dan

sabun.

Di Indonesia: Memproduksi alcohol lemak jenuh dan tidak jenuh, asam lemak

rangkaian pendek dan gliserin.

Di Jerman: Memproduksi alkohol manis dan cair, lemak utama amines, alcohol

lemak tidak jenuh, dan metylester istimewa

Di Singapura: Memproduksi alkohol alami dan nonyl phenol ethoxylates

Untuk memenuhi standar kualitas operasi, pabrik di Batam dan Medan

mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari Sgs Yarsley International Certification

Services Limited sementara pabrik yang ada di Jerman mendapatkan sertifikat iso

9001 dari Llyod's Quality Assurance.

Proses Pembuatan Fatty Alcohol

Fatty alkohol (lemak alkohol) adalah alkohol alifatis yang merupakan

turunan dari lemak alam ataupun minyak alam. Fatty alkohol merupakan bagian

dari asam lemak dan fatty aldehid. Fatty alkohol biasanya mempunyai atom

karbon dalam jumlah genap. Molekul yang kecil digunakan dalam dunia

kosmetik, makanan dan pelarut dalam industri. Molekul yang lebih besar penting

sebagai bahan bakar. Karena sifat amphiphatic mereka, fatty alkohol berkelakuan

seperti nonionic surfaktan. Fatty alkohol dapat digunakan sebagai emulsifier,

emollients, dan thickeners dalam industri kosmetik dan makanan.

Contoh fatty alkohol :

1. Capryl alcohol (1-octanol) -- 8 carbon atoms

2. Pelargonic alcohol (1-nonanol) -- 9 carbon atoms

3. Capric alcohol (1-decanol, decyl alcohol) -- 10 carbon atoms

4. 1-dodecanol (lauryl alcohol) -- 12 carbon atoms

Page 9: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

5. Myristyl alcohol (1-tetradecanol) -- 14 carbon atoms

6. Cetyl alcohol (1-hexadecanol) -- 16 carbon atoms

7. Palmitoleyl alcohol (cis-9-hexadecan-1-ol) -- 16 carbon atoms, unsaturated,

CH3(CH2)5CH=CH(CH2)8OH

8. Stearyl alcohol (1-octadecanol) -- 18 carbon atoms

9. Isostearyl alcohol (16-methylheptadecan-1-ol) -- 18 carbon atoms, branched,

(CH3)2CH-(CH2)15OH

10. Elaidyl alcohol (9E-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms, unsaturated,

CH3(CH2)7CH=CH(CH2)8OH

11. Oleyl alcohol (cis-9-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms, unsaturated

12. Linoleyl alcohol (9Z, 12Z-octadecadien-1-ol) -- 18 carbon atoms,

13. Elaidolinoleyl alcohol (9E, 12E-octadecadien-1-ol) -- 18 carbon atoms,

polyunsaturated

14. Linolenyl alcohol (9Z, 12Z, 15Z-octadecatrien-1-ol) -- 18 carbon atoms,

polyunsaturated

15. Elaidolinolenyl alcohol (9E, 12E, 15-E-octadecatrien-1-ol) -- 18 carbon

16. Ricinoleyl alcohol (12-hydroxy-9-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms,

unsaturated, diol, CH3(CH2)5CH(OH)CH2CH=CH(CH2)8OH99

17. Arachidyl alcohol (1-eicosanol) -- 20 carbon atoms

18. Behenyl alcohol (1-docosanol) -- 22 carbon atoms

19. Erucyl alcohol (cis-13-docosen-1-ol) -- 22 carbon atoms, unsaturated,

CH3(CH2)7CH=CH(CH2)12OH

20. Lignoceryl alcohol (1-tetracosanol) -- 24 carbon atoms

21. Ceryl alcohol (1-hexacosanol) -- 26 carbon atoms

22. Montanyl alcohol, cluytyl alcohol (1-octacosanol) -- 28 carbon atoms

23. Myricyl alcohol, melissyl alcohol (1-triacontanol) -- 30 carbon atoms

24. Geddyl alcohol (1-tetratriacontanol) -- 34 carbon atoms

Fatty alcohol diperoleh dengan cara hidrogenasi metil ester atau asam lemak.

R-COOCH3 + 2 H2 -------->,CuCr(katalis) R-CH2 OH + CH3 OH

RCOOH + 2 H2 ---------> , CuCr(katalis) RCH2OH + H20

Page 10: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Dalam proses pembuatan fatty alcohol banyak dilakukan dengan bahan

dasar metil ester, karena dengan proses ini diperoleh persentase fatty alcohol yg

tinggi. Dalam reaksi hydrogenasi dapat terbentuk

RCH2COCOH + 2H2 ----------------> RCH2CH2OH + CH3OH

RCH2COOH + RCH2CH2OH ------> RCH2COOCH2CH2R + CH3OH

RCH2COOCH2CH2R + H2 --------> 2 RCH2OH

Suhu tinggi menyebabkan reaksi sekunder yaitu dehydratasi

RCH2CH2OH ----------> RHC=CH2

RCH=CH2 + H2 ---------> RCH2CH3 (parafin)

Fatty alcohol dengan bahan baku methyl ester atau fatty acids

- proses ini menghendaki kelebihan H2 400 kali dari teoritis

- kelebihan hydrogen untuk mempertahankan lapisan tipis katalis sebagai jaminan

reaksi esterifikasi dengan fatty acids

- suhu reaksi 230 – 280 oC

- tekanan reaktor 200 – 300 bar

- katalis copper-cromite dengan sirkulasi gas hydrogen panas

- konversi dapat mencapai 91 %.

Tiga jenis proses yang telah dikenal dalam pembuatan fatty alcohol yaitu :

- hidrogenasi methyl ester pada suhu dan tekanan tinggi

- sinteas Ziegler

- sintesa OXO

Proses Ziegler dan OXO menghasilkan alkohol sintetik dari petrokimia sedangkan

hidrogenasi asam lemak dan metil ester dari minyak dan lemak menghasilkan

lemak alami.

Page 11: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Proses Pembuatan Metil ester dan Gliserin

Metil ester merupakan ester asam lemak yang dibuat melalui proses

esterifikasi dari asam lemak dengan methanol. Pembuatan metal ester ada empat

macam cara, yaitu pencampuran dan penggunaan langsung, mikroemulsi, pirolisis

(thermal cracking), dan transesterifikasi. Namun, yang sering digunakan untuk

pembuatan metal ester adalah transesterifikasi yang merupakan reaksi antara

trigliserida (lemak atau minyak) dengan methanol untuk menghasilkan metal ester

dan gliserol.

Gliserin adalah suatu tribasic alkohol yang terdapat di alam dalam bentuk

trigliserida yang merupakan trigliseril ester dari asam lemak. Gliserin pertama

sekali diidentifikasi oleh Scheele pada tahun 1770 yang diperoleh dengan

memanaskan minyak zaitun (olive oil). Pada tahun 1784, Scheel melakukan

penelitian yang sama terhadap beberapa sumber minyak nabati lainnya dan lemak

hewan seperti lard. Scheel menamakan hasil temuannya ini dengan sebutan ‘the

sweet principle of fats”. Nama gliserin baru dikenal setelah pada tahun 1811.

Nama ini diberikan oleh Chevreul (orang yang melanjutkan penelitian Scheele )

yang diambil dari bahasa Yunani (Greek) yaitu dari kata glyceros yang berarti

manis. Pada tahun 1836, Pelouze menemukan formula dari gliserol dan pada

tahun 1883 Berthlot dan Luce mempublikasikan formula struktur gliserol.

Gliserol merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3 atau 1,2,3-propanetriol. Struktur

kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :

Page 12: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Karakteristik

Ø Berat molekul

Ø Titik leleh (

Ø Titik didih (

Ø Densitas (kg/m

Ø Cp (kkal/kg

Ø Viskositas (Cp)

Pemakaian kata gliserol dan gliserin sering membuat orang bingung.

Gliserol dan gliserin adalah sama, tetapi pemakaian kata gliserol biasa dipakai jika

kemurnian rendah (masih terkandung dalam air manis) sedangkan pemakaian kata

gliserin dipakai untuk kemu

Gliserol dapat dihasilkan dari berbagai hasil proses, seperti :

1. Fat splitting, yaitu reaksi hidrolisa antara air dan minyak menghasilkan

gliserol dan asam lemak.

Macam-macam Proses Fat Splitting

Proses fat splitting dapat

dan enzimatik, walaupun pada beberapa literatur dijelaskan proses enzimatik

merupakan bagian dari proses fat splitting secara hidrolisa. Dan pada bagian

selanjutnya akan dijelaskan:

a. proses twitchellb

Karakteristik gliserol/gliserin :

Berat molekul : 92

Titik leleh (0C) : 12,9

Titik didih (0C) : 263

Densitas (kg/m3) : 1260

Cp (kkal/kg0C) : 4,6151

Viskositas (Cp) (900C) : 954

Pemakaian kata gliserol dan gliserin sering membuat orang bingung.

Gliserol dan gliserin adalah sama, tetapi pemakaian kata gliserol biasa dipakai jika

kemurnian rendah (masih terkandung dalam air manis) sedangkan pemakaian kata

gliserin dipakai untuk kemurnian yang tinggi.

Gliserol dapat dihasilkan dari berbagai hasil proses, seperti :

, yaitu reaksi hidrolisa antara air dan minyak menghasilkan

gliserol dan asam lemak.

Proses Fat Splitting

Proses fat splitting dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu jenis hydrolisa

dan enzimatik, walaupun pada beberapa literatur dijelaskan proses enzimatik

merupakan bagian dari proses fat splitting secara hidrolisa. Dan pada bagian

selanjutnya akan dijelaskan:

proses twitchellb

Pemakaian kata gliserol dan gliserin sering membuat orang bingung.

Gliserol dan gliserin adalah sama, tetapi pemakaian kata gliserol biasa dipakai jika

kemurnian rendah (masih terkandung dalam air manis) sedangkan pemakaian kata

, yaitu reaksi hidrolisa antara air dan minyak menghasilkan

dibagi menjadi 2 macam, yaitu jenis hydrolisa

dan enzimatik, walaupun pada beberapa literatur dijelaskan proses enzimatik

merupakan bagian dari proses fat splitting secara hidrolisa. Dan pada bagian

Page 13: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

b. proses batch autoklavc

c. proses kontinud

d. Proses enzimatik

Menurut literatur lain diilustrasikan seperti berikut:

a. Twitchell Proses

Proses twitchell adalah proses yang mula-mula dikembangkan pada

pemisahan asam lemak. Proses ini menggunakan cara yang relatif sederhana,

disebabkan murah dan kemudahan dari instalasi dan operasinya. Tetapi secara

umum proses ini memutuhkan konsumsi energi yang besar serta kualitas produk

yang relatif rendah. Proses pemisahan menggunakan reagent twitchell dan H2SO4

seagai katalis. Reagentnya adalah campuran oleic atau asam lemak lainnya

dengan naphtha tersulfonasi. Operasi terjadi dalam suatu wooden lead-lined, atau

tong tahan kondisi asam.

Kandungan lemak yang tercampur dengan air yang jumlahnya lebih

kurang ½ dari jumlah lemak. H2SO4 dengan jumlah 1-2 % dan reagent twitchell

0,75–1,25 %, dipanaskan pada tekanan atmosfer selama 36 – 48 jam, dengan

menggunakan steam terbuka. Proses biasanya diulangi 2 sampai 4 kali, pada tiap

tahap menghasilkan gliserin dan air. Pada tahap akhir air ditambahkan dan

campuran dipanaskan kembali hingga mendidih guna mencuci asam yang

tertinggal. Pada periode reaksi yang panjang, steam yang dibutuhkan makin tinggi

dan diskolorasi asam lemak terjadi tidak merata, dan pemakaian proses ini relatif

kurang menguntungkan.

b. Proses Autoklav Batch

Page 14: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Proses ini merupakan metode komersial yang membutuhkan waktu yang

cukup lama dalam pemisahan produk akhir. Asam lemak yang disediakan harus

dalam jumlah yang banyak untuk menghasilkan zat lig-clored. Proses ini lebih

cepat dibandingkan dengan proses twitchell, butuh waktu selama 6–10 jam

sampai selesai. Pemisahan menggunakan katalis zink, magnesium, atau kalsium

oksida. Dari semua katalis yang digunakan, katalis zink adalah yang paling aktif.

Sekitar 2–4% katalisdigunakan dan sejumlah dari serbuk zink ditambahkan untuk

meningkatkan warna dari asam lemak. Dalam operasi, autoklav diisi dengan

lemak dan air yang jumlahnya (sekitar ½ dari lemak) dan katalis. Steam

dihembuskan guna menggantikan udara terlarut dan autoklav ditutup. Steam yang

digunakan untuk menaikkan tekanan sampai 135 kPa dan diinjeksikan secara

kontinu, sementara sebagian kecil kisi-kisi menjagaagitasi dan tekanan operasi.

Konversi dapat dicapai lebih dari 95% setelah 6–10 jam. Isi dari autoklav

dipindahkan ke tanki, dimana terbentuk asam lemak dibagian atas dan gliserin

pada bagian bawah. Asam lemak yang terbentuk ditambahkan asam mineral untuk

memisahkan kandungan sabun dan selanjutnya dilakukan pencucian kembali guna

menghabiskan sisa asam mineral.

c. Proses Kontinu

Proses kontinu counter current dilakukan dengan menggunakan suhu dan

tekanan yang tinggi. Proses pemisahan asam lemak lebih dikenal dengan proses

colgate-emery, merupakan metode penting, efisien dalam hidrolisis lemak. Suhu

dan tekanan tinggi dipergunakan untuk mempercepat waktu reaksi. Aliran counter

current penuh dari minyak dan air guna menghasilkan suatu derajat pemanasan

yang maksimal, tanpa memerlukan katalis.

Menara pemanasan merupakan alat utama. Kebanyakan dari menara pemisah

mempunyai konfigurasi sama dan dioperasikan dengan cara sama, tergantung dari

kapasitas, menara bisa berkapasitas pada diameter 508 – 1220 mm dengan tinggi

18 – 25 m, yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja steanless 316 atau

aloyinconel yang dirancang beroperasi pada tekanan 5000 kPa.

Suatu rancangan pemisahan lurgi counter current single stage, lemak terdegradasi

pada sebuah cincin sparge bagian tengah sekitar 1 m dari dasar dengan sebuah

Page 15: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

pompa bertekanan tinggi. Air terdapat pada bagianatas dengan perbandingan 0 –

50 % dari berat lemak. temperatur pemisah yang tinggi (250 – 260 C) cukup

menjamin penghancuran fase air pada lemak.

Volume kosong menara digunakan sebagai tempat reaksi. Lemak mentah

lewat sebagai fase yang bersentuhan dari dasar atas menara, sementara cairan

lebih berat mengalir turun sebagai fase terdispersi dalam bentuk campuran.

Lemak dan asam. Derajat pemisahan dapat dicapai hingga 99 %.

Pada proses pemecahan lemak dan minyak selanjutnya menggunakan tekanan

tinggi, lebih efisiendibandingkan proses lain dengan waktu reaksi 2–3 jam.

Penghilangan zat asam yang mengandung lemak punterjadi. Sebagai hasil dari

pertukaran panas yang efisien proses ini diusahakan memakai panas yang tinggi.

Pemakaian jumlah pemasukan per ton sebagai berikut:

Ø Steam (6 000 kPa) 160 kg

Ø Cooling water (20 ) 3 m3

Ø Electrical energy 10kWh

Ø Process water 0,6 m3

Pada perancangan pabrik gliserin, biasanya menggunakan proses kontinu

ini sebagai metode hidrolisis,dan kami pun telah menetapkan proses ini

merupakan proses yang kami pakai, pemilihan proses iniberdasarkan

pertimbangan:

1. konversi produk lebih tinggi

2. waktu reaksi lebih singkat

3. biaya operasi lebih murah

d. Proses Secara Enzimatik

Lemak dan minyak dapat dihidrolisis dengan enzim yang alami.

Pemisahan lemak melalui penggunaan enzimlipolytic dilakukan dalam percobaan.

Pemisahan lemak dan minyak dengan enzim lipase dari candida rubosa,aspergilus

niger, dan rhizopus arhizus telah dipelajari dengan temperatur 26 – 46 untuk

waktu 48 – 72 jam dan pemisahan dapat dilakukan sekitar 98 %.

Page 16: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Uraian Proses

Pada prinsipnya pembuatan pemisahan lemak ini terbagi menjadi beberapa tahap,

yaitu:

1. tahap degumming

2. tahap hidrolisa

3. fatty acid distilation and fractionation opertion

4. tahap penguapan

Degumming merupakan proses pemisahan getah (gum), yaitu lendir yang

terdiri dari phospotida, protein residu, karbohidrat, air, resin, lechitin, dimana

bahan-bahan tersebut merupakan bahan impuritis yang dapat mengganggu proses-

proses selanjutnya. Misalnya lechitin pada suhu tinggi dapat menghasilkan warna

gelap. Biasanya proses ini dilakukan dengan cara dehidrasi gum dengan injeksi

asam fospat sehingga kotoran mudah lepas dari minyak, kemudian disusul dengan

proses sentrifugasi minyak yang telah di degumming, selanjutnya dihidrolisa pada

reaktor hidrolisa. Fat splitting adalah reaktor dimana terjadinya hidrolisa lemak

atau minyak pada reksi hidrolisis, lemak dan minyak akan dirubah menjadi asam

lemak dan gliserol, yang telah dijelaskan pada bagian awal makalah. Hidrolisa

lemak atau minyak untuk menghasilkan asam lemak dan gliserol dilakuakan

dengan merasakan air bertekanan dengan minyak atau lemak pada menara

splitting. Minyak dan air secara kontinu dialirkan ke splitting yang beroperasi

pada suhu 250 dan tekanan 50 atm. Gliserol dapat larut dalam air sedangkan

asam lemak tidak larut, sehingga trigliserida terikat bersama asam lemak

Page 17: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

merupakan bagian atas dari produk di menara splitting. Sedangkan gliserol dan air

berada di bottom menara. Reaksi yang terjadi bersifat endotermis (memerlukan

panas). Selanjutnya produk gliserol yang masih mengandung sebagian besar air

dilakukan pemisahan dengancara penguapan menggunakan evaporator yang

merupakan unit operasi dimana gliserol dipisahkan dari komponen campurannya

yaitu air. Hasil dari unit pemisahan ini diperkirakan menghasilkan produk gliserol

90,9%. Selanjutnya dilakukan destilasi dan operasi fraksinasi. Asam lemak yang

dihasilkan dibersihkan dan dipisahkan melalui penyulingan dan fraksinasi.

Blok Diagram Proses

Sebagai mana telah diulas lebih lengkap tahapan-tahapan proses pada fat

splitting, maka dapat dibuatkan diagram alir proses fat splitting menggunakan

metode kontinu.

Page 18: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Contoh Flowchart pembuatan gliserol dari cotton seed oil dengan proses hidrolisa

kontinu:

Pada proses ini, minyak biji kapas dan air sebagai bahan baku utama direaksikan

dengan bantuan kukus di menara splitting secara counter current pada suhu 250

dan tekanan 50 atm selama 2-3 jam. Pada menara splitting ini terjadi hidrolisasi

antara minyak biji kapas dengan air. Kemudian terpisah antara lemak dengan air,

lemak masuk ke dalam flash tank I dan menghasilkan asam minyak. Sementara

airnya masuk ke dalam flash tank II. Pada flash tank ini terjadi perpisahan antara

gas dan cair. Kemudian C6H8O3 masuk ke decanter, setelah itu masuk ke tangki

penetralan dengan menambahkan katalis kaustik soda. Reaksi yang ada dalam

netralisasi ini dinetralkan dengan NaOH kemudian masuk ke centrifuge. Pada

proses ini bagian yang yang terendapkan menghasilkan sabun kemudian gliserol

dan sabun cairmasuk ke dalam evaporator. Pada evaporator terjadi pemisahan

antara gliserol dengan sabun cair dan menghasilkan hasil sampingnya air.

kemudian gliserol masuk ke dalam flash tank untuk mengeluarkan gas-gas dan

masuk ke dalam tangki bleaching untuk pemberian warna untuk gliserol kemudain

masuk kefilter prosses untuk mendapatkan gliserol yang murni dan hasil

sampingnya berupa cake.

2. Safonifikasi lemak dengan NaOH, menghasilkan gliserol dan sabun

Page 19: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Trigliserida bisa dengan cepat ditransesterifikasi secara batch pada tekanan

atmosfer dantemperatur 60-70 dengan metanol berlebih dan katalis alkali.

Sebelum ditransesterifikasi, lemak atau minyak harus dibersihkan dari Asam

Lemak Bebas (ALB). Perlakuan ini tidak dibutuhkan jika reaksinya dilakukan

pada tekanan hingga 9000 kPa dan temperatur yang tinggi (240 ) dibawah

kondisi iniesterifikasi dan transesterifikasi berjalan secara simultan. Campuran

pada akhir reaksi dialirkan ke settle. Lapisan sebelah bawah adalah gliserin

dikeluarkan, sementara lapisan atas metil ester dicuci untuk membuang sisa

gliserin dan untuk diproses lebih jauh. Kelebihan metanol didapatkan kembali

dikondensor, dikirim ke kolom pembersihan untuk pemurnian, dan kemudian di

recycle.

3. Transesterifikasi lemak dengan metanol menggunakan katalis

NaOCH3 (sodium methoxide), menghasilkan gliserin dan metil ester

Proses esterifikasi metil ester

Page 20: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

Transesterifikasi

Henkel

Gambar di atas menunjukkan diagram alir dari proses Henkel yang

dioperasikan pada tekanan 9000 kPadan suhu 240 menggunakan minyak yang

belum dimurnikan sebagai umpan/bahan baku. Kadar minyak, metanol berlebih

dan katalis diukur dan dipanaskan hingga suhu 240 sebelum diumpankan ke

dalam reaktor. Sebagian basar metanol berlebih dicairkan setelah melewati reaktor

dan diumpankan ke bubble tray column untuk pemurnian. Kemudian metanol

tersebut digunakan kembali. Campuran dari reaktor memasuki separator dimana

gliserin yang kadarnya lebih dari 90% dipisahkan. Metil ester kemudian

diumpankan ke kolom distilasi untuk pemurnian.

Lurgi

Gambar di atas menunjukkan diagram alir proses lurgi yang beroperasi

pada tekanan normal. Pemrosesan memerlukan umpan yang sudah mengalami

proses degumming dan penetralan kadar asam. Minyak tumbuhan yang sudah

dimurnikan dan metanol direaksikan di 2 stage mixr dengan bantuan

katalis.Gliserin yang dihasilkan dari reaksi larut di dalam metanol berlebih.

Gliserin ini kemudian diolah di rectification column. Metanol dan gliserin yang

Page 21: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

masih tinggal dibersihkan dari metil ester dicounter current scrubber. Metil ester

selanjutnya bisa dimurnikan dengan distilasi.

Page 22: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Ecogreen Oleochemicals

direncanakan pada tanggal 15 juni s.d. 15 Agustus 2015 dengan lama pelaksanaan

Kerja Praktek selama 2 bulan.

Berikut ini merupakan rencana ataupun jadwal kegiatan Kerja Praktek:

No. Uraian Kerja

Waktu Kegiatan

I II III IV V VI VII VIII

1. Orientasi pabrik √ √ - - - - - -

Sistem manajemen perusahaan (organisasi)

Sistem kerja peralatan proses Sistem utilitas Sistem pengolahan limbah

2.Studi kasus proses produksi (tugas khusus)

- - √ √ √ √ √ √

3. Kepustakaan √ √ √ √ √ √ √ √

4.Penyelesaian laporan Kerja Praktek

- - - - √ √ √ √

Keterangan: ( √ ) = Ada kegiatan

( – ) = Tidak ada kegiatan

3.2. Ruang Lingkup Kerja Praktek

1. Orientasi pabrik, merupakan pendahuluan berupa pengenalan terhadap

hal-hal yang umumnya berupa sejarah singkat PT. Ecogreen

Oleochemicals, melihat proses–proses mulai dari pengolahan bahan

baku sampai menghasilkan produk jadi, sistem utilitas yang digunakan,

pengolahan limbah serta pemasaran hasil-hasil produksi.

2. Studi kasus, mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai suatu

proses produksi (tugas khusus), mengamati proses produksi, sistem

peralatan, pemeliharaan proses, dan pengendalian mutu.

3. Kepustakaan, melihat dan mempelajari literatur yang ada khususnya

mengenai suatu proses produksi

Page 23: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

4. Diskusi dengan pembimbing yang ditunjuk oleh PT. Ecogreen

Olechemicals.

5. Menyusun laporan Kerja Praktek.

Page 24: Proposal Kerja Praktek Di Ecogreen Oleochemicals Batam_F

BAB IV

PENUTUP

Demikianlah proposal Kerja Praktek ini kami ajukan, besar harapan kami

adanya respon yang positif dari pihak industri, dalam hal ini PT. Ecogreen

Oleochemicals untuk menerima kami melaksanakan Kerja Praktek.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak atas perhatian dan

dukungan yang diberikan, jika ada kesalahan dan kekurangan dari penyusunan

proposal Kerja Praktek ini kami mohon maaf karena sebagai manusia tidak

terlepas dari salah dan khilaf. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi

terlaksananya kegiatan ini.