Upload
mustika-dewi-kusumastiti
View
291
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL KKN ALTERNATIFMAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PENERAPAN IT UNTUK MENUNJANG PROMOSI PRODUK KERAJINAN DAN MAKANAN HASIL INDUSTRI RUMAH
TANGGA DI KELURAHAN KRABOKAN
Oleh:
1. Dillah Septian 42114090 Fisika/FMIPA2. Alfiana Hendrawati 42114090 Fisika/FMIPA3. Mamila Ziyyit Tuqo 42114090 Fisika/FMIPA4. Delvita Puspita Sari 42114090 Fisika/FMIPA5. Ani Fauziyah 42114090 Fisika/FMIPA6. Cipto Heri 42114090 Fisika/FMIPA7. Mustika Dewi Kusumastiti 42114090 Fisika/FMIPA8. Arka Yanitama 42114090 Fisika/FMIPA9. Maulida Mitayani 42114090 Fisika/FMIPA10. Tulus Prihadi 42114090 Fisika/FMIPA11. Metha Setiana 42114090 Fisika/FMIPA12. Eko Nur Pujiyanto 42114090 Fisika/FMIPA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2012
1
HALAMAN PENGESAHANUSULAN KEGIATAN
1. Judul Kegiatan : Penerapan IT Untuk Menunjang Promosi Produk Kerajinan Dan Makanan Hasil Industri Rumah Tangga Di Kelurahan Krabokan
2. Ketua Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Fakultas/Jurusan : FMIPA/Fisika
3. Anggota Pelaksana : 11 orang4. Dosen Pendamping
Nama Lengkap : NIP : Waktu Pelaksanaan : Bulan
5. Lokasi Kegiatan : Desa6. Biaya yang Diperlukan : Rp
Semarang, 9 Juni 2010Mengetahui;Kapus Kuliah Kerja Nyata Unnes Koordinator KKN Alternatif
Drs. Sutaryono, M. Pd. Noor HidayatiningsihNIP 19570828 198303 1 005 NIM 4101408199
MenyetujuiKetua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Drs. Bambang Budi Raharjo, M.Si
NIP 196012171986011001
2
A. JUDUL
PENERAPAN IT UNTUK MENUNJANG PROMOSI PRODUK
KERAJINAN DAN MAKANAN HASIL INDUSTRI RUMAH
TANGGA DI KELURAHAN KRABOKAN
B. ANALISIS SITUASI
Krobokan merupakan salah satu nama kelurahan di
Kecamatan Gunungpati Kabupaten Semarang. Kelurahan ini
memiliki luas daerah 343,946 ha yang terbagi menjadi 5 RW dan 27
RT. Di sebelah utara kelurahan ini berbatasan dengan kelurahan
Sadeng, sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Nongkosawit,
sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Kandri, sebelah timur
berbatasan dengan kelurahan Ngijo dan Kalisegoro.
Penduduk di Desa Krobokan terdiri dari 1366 kepala
keluarga dan jumlah total penduduk 4907 jiwa. Desa Krobokan
memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan di berbagai
bidang terutama bidang pertanian. Hasil bidang pertanian yang
paling signifikan adalah buah pisang dan ketela pohon. Panenan
tanaman tersebut tidak mengenal musiman. Untuk tanaman pisang
dan tanaman ketela pohon bisa diproduksi 42 ton per tahun.
Permasalahannya selama ini adalah hasil panen tanaman tersebut
hanya dijual begitu saja tanpa melalui proses pengolahan lanjut
terlebih dahulu sehingga harga jualnya relatif rendah. Selain itu,
sampah yang dihasilkan dari proses pertanian cukup banyak, belum
lagi ditambah dengan sampah rumah tangga. Sampah yang
dihasilkan dapat menjadi peluang ketersediaan bahan untuk bisa
menghasilkan produk dari sampah. Lahan sawah mencapai 20 %
dari total luas wilayah, memungkinkan aplikasi awal pemanfaatan
produk pupuk kompos organik.
Sebagian besar penduduk bermatapencaharian sebagai buruh,
yakni 1261 orang dari total jumlah penduduk 4907 orang. Pada
3
tingkat kedua, mereka bermatapencaharian sebagai petani sejumlah
379 orang. Dari realitas mata pencaharian yang tersebut dapat
dianalisis bahwa penduduk memiliki pendapatan berkisar UMR
mencapai Rp 900.000,00 per bulan. Bahkan terkadang kurang
menjanjikan karena sistem kontrak yang sekarang diterapkan oleh
pabrik-pabrik yang menyerap banyak tenaga kerja. Dengan
pendapatan tersebut masih bisa dikatakan belum memenuhi
kebutuhan hidupnya. Di sisi lain pekerjaan sebagai seorang buruh
memiliki waktu luang di luar jam kerjanya untuk bisa mendapatkan
pendapatan sampingan. Dari kedua hal tersebut mengerucut pada
satu titik masalah, yakni dibutuhkan alternatif solusi untuk bisa
mencukupi kebutuhan hidup penduduk dengan inovasi sumber
pendapatan yang memungkinkan di kerjakan di sisa waktu luang
yang mereka miliki setelah bekerja sebagai buruh.
Kelurahan Krobokan belum memiliki budaya membuang
sampah dengan pemilahan. Pembuangan sampah hanya sekedar
dikumpulkan dan dijadikan satu dalam satu tempat kemudian
dibakar di pojok halaman rumah. Semua macam sampah baik
sampah plastik, daun, botol, besi dan lain sebagainya dibuang dalam
satu tempat dan berujung pada pembakaran atau teronggok begitu
saja. Dari segi kebersihan lingkungan mengakibatkan lingkungan
menjadi kotor, apabila dibakar akan mengeluarkan gas karbon
monoksida yang turut memberi andil pada global warming. Jika
musin hujan tiba, sampah dari kaleng atau botol plastik bisa menjadi
sarang nyamuk penyebab demam berdarah. Sehingga perlu solusi
untuk memberikan kesadaran warga pentingnya mengelola sampah.
Mayoritas penduduk golongan produktif adalah lulusan
SMP/SMA. Sekolah formal di desa tersebut sudah terdapat 3 taman
kanak-kanak, 1 sekolah dasar negeri. Adapun Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas belum ada walaupun masih
bisa dijangkau di kota Kecamatan. Budaya belajar secara formal di
4
sekolah-sekolah masih bisa dijangkau, tetapi untuk pendidikan
aplikatif seperti pendidikan lingkungan hidup, penambahan
ketrampilan hidup belum ada. Pendidikan aplikatif akan menjadi
penting sebagai alternatif penopang pendapatan sehingga kualitas
hidup mereka akan menjadi meningkat.
Oleh karena itu kami menawarkan solusi diversifikasi pangan
yaitu melalui pengolahan tanaman ketela diolah menjadi kripik
ketela beraneka rasa, gado-gado serta kripik daun ketela. Aneka rasa
kripik tersebut diantaranya rasa balado, ayam bawang, manis, asin
dan lain-lain. Untuk penjualannya dikemas dalam kemasan yang
menarik. Selain itu juga kami menawarkan program pengolahan
sampah lingkungan, mengingat hasil pertanian dan produksi akan
menghasilkan sampah.
Di samping itu dengan adanya brand atau merk khalayak
luas menjadi pedoman ke mana harus pergi ketika ingin memesan
keripik ketela pohon dan daun ketela misalnya sebagai oleh-oleh
atau sekedar camilan favorit keluarga. Dengan adanya usaha
memproduksi keripik ketela pohon dan daun ketela pohon maka
banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan peluang kerja
yang menjanjikan dan dapat meningkatkan taraf hidup. Selain itu,
kisaran penduduk kelurahan Krobokan yang berusia remaja
mencapai 1257 orang menjadi potensi tersendiri sebagai penggerak
inovasi pengelolaan sampah dan marketisasi produk olahan untuk
dijadikan sebagai alternatif sumber pendapatan penduduk. Serta
adanya kelompok ibu-ibu PKK dan Karang Taruna memungkinkan
perintisan kelompok usaha tersebut.
Berdasarkan survey yang telah kami lakukan, diperoleh data
bahwa banyak penduduk usia pendidikan yaitu 4-6 tahun sebanyak
356 orang, 7-12 tahun sebanyak 393 orang, 13-15 tahun 365 orang,
dan 16-19 tahun sebanyak 473 orang. Jadi, jumlah penduduk usia
pendidikan sebanyak 1.587 orang. Oleh karena itu, menurut kami
5
pengembangan di bidang pendidikan sangat diperlukan. Program
pengembangan bidang pendidikan yang kami rencanakan
diantaranya meliputi pemberian bimbingan belajar untuk anak
sekolah, taman bacaan umum dan pemberdayaan tenaga pengajar
pramuka.
Sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka kami memilih Program
Pengabdian Masyarakat “Pemberdayaan Keluarga Untuk
Menganggulangi Kemiskinan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera Berbasis Keluarga, Usaha Mikro dan Kecil Melalui
Posdaya di Kelurahan Krobokan” sebagai judul dari kegiatan
KKN alternatif ini.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisis situasi di atas, dapat dirumuskan
beberapa masalah pada KKN Alternatif ini adalah:
1. Bagaimana menciptakan sebuah media promosi yang efektif
dengan memanfaatkan kecanggihan IT?
2. Bagaimana cara mempromosikan produk Industri Rumah Tangga
kelurahan Krobokan menggunakan media IT?
3. Bagaimana memberdayakan masyarakat kelurahan Krobokan
dalam menggunakan IT dalam rangka mempromosikan produk
rumah tangga?
4. Bagaimana menciptakan strategi untuk menjaga keberlanjutan
program KKN ini?
D. TUJUAN DAN TARGET LUARAN
Tujuan dan target kegiatan KKN alternatif ini adalah :
1. Menciptakan sebuah media promosi yang efektif dengan
memanfaatkan kecanggihan IT.
2. Mempromosikan produk Industri rumah Tangga kelurahan
Krobokan menggunakan media IT.
6
3. Memberdayakan masyarakat kelurahan Krobokan dalam
menggunakan IT dalam rangka mempromosikan produk rumah
tangga
4. Menciptakan strategi untuk menjaga keberlanjutan program
KKN ini
Target yang ingin dicapai dalam KKN Alternatif ini adalah sebagai
berikut.
1. Terciptanya sebuah media promosi yang efektif dengan
memanfaatkan kecanggihan IT.
2. Promosi Produk Industri rumah Tangga kelurahan Krobokan
dengan media IT dapat terealisasi.
3. Masyarakat kelurahan Krobokan dapat mempergunakan IT
dalam rangka mempromosikan produk rumah tangga
4. Terciptanya strategi untuk menjaga keberlanjutan program KKN
ini.
E. MANFAAT KEGIATAN
Beberapa manfaat kegiatan antara lain:
1. Bagi pemerintah, pendapatan perkapita daerah meningkat dan
turunnya jumlah pengangguran.
2. Bagi masyarakat, masyarakat memiliki skill untuk mengelola
pemasaran produk industri rumah tangga di daerahnya dengan
memanfaatkan kecanggihan IT.
3. Bagi akademisi, meningkatkan kecakapan dalam membangun
hubungan sosial dengan masyarakat.
F. KHALAYAK SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan KKN alternatif ini adalah seluruh
masyarakat di RW 1 dan 2 kelurahan Krobokan, terutama Ibu-Ibu
7
PKK, Kelompok Karang Taruna kelurahan Krobokan dan anak-anak
usia sekolah.
G. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama 45 hari mulai dari tanggal
31 Oktober sampai tanggal 11 Desember 2011. Sebelum
pelaksanaan program kerja, terlebih dahulu disusun pembagian
wilayah kerja dan rencana kegiatan selama 45 hari. Langkah-langkah
tersebut digunakan untuk mempermudah dan merapikan pelaksanaan
program kerja. Pelaksanaan program KKN ini melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Persiapan
Tahap ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Survei dan analisa situasi daerah yang berpotensi
menjadi lokasi KKN Alternatif, analisis masalah dan
potensi yang mungkin dikembangkan.
b. Koordinasi antar personel yang tergabung dalam tim
KKN alternatif untuk merancang program selama 45
hari.
c. Koordinasi dengan pihak desa sasaran KKN alternatif
dan pihak-pihak lain yang mendukung pelaksanaan
program tersebut.
d. Sosialisasi program
Sosialisasi program diadakan untuk memberikan
informasi tentang program KKN Alternatif yang
dilaksanakan di kelurahan Krobokan dengan sasaran
seluruh masyarakat di kelurahan Krobokan, terutama
Pemilik Industri Rumah Tangga dan Kelompok Karang
Taruna kelurahan Krobokan. Kegiatan sosialisasi yang
dilaksanakan meliputi:
8
1) Menjelaskan maksud dan tujuan tentang KKN
Alternatif di kelurahan Krobokan, yaitu untuk
memberikan program pengabdian masyarakat
antara lain sebagai berikut.
a) Ekonomi
(1) Pengolahan Web sebagai media promosi
produk industri rumah tangga.
(2) Pemasaran produk industri rumah tangga
melalui media IT.
(3) Pelatihan pembuatan laporan keuangan.
b) Pendidikan
(1)Bimbingan belajar SD-SMP
(2)Pengadaan pelatihan IT bagi kelompok
karang taruna.
(3)Pengadaan TPA bagi anak-anak TK-SD
(4)Pengadaan Tadarrus Al-Qur’an
c) Kesehatan
(1)Penyuluhan kesehatan.
(2)Senam bareng dan jalan sehat
(3)Pengolahan sampah organik dan
anorganik.
d) Infrastruktur
(1)Optimalisasi poskampling
(2)Reboisasi
(3)Pengadaan tempat sampah organik dan
anorganik
2) Memberikan penjelasan tentang keuntungan dari
media IT sebagai penunjang promosi produk
industry rumah tangga di kelurahan Krobokan.
9
e. Penyediaan alat dan bahan
1) Ekonomi
a) Pengolahan Web sebagai media promosi
produk industri rumah tangga.
b) Pemasaran produk industri rumah tangga
melalui media IT.
c) Pelatihan pembuatan laporan keuangan.
a) Program Pengolahan Web sebagai media
promosi produk industry rumah tangga.
Media Promosi:
Peralatan: Bahan:
Laptop 1. Kertas A4
Modem 2. Tinta Printer
Printer
Modul
b) Pemasaran Produk Industri Rumah Tangga
melalui media IT.
Blog/Web
Desain merk
Tampilan Produk
Harga jual produk
c) Pelatihan pembuatan laporan keuangan
Modul pelatihan
Papan tulis
Kapur
2) Pendidikan
1. Bimbingan belajar SD-SMP
2. Pengadaan pelatihan IT bagi kelompok karang
taruna.
3. Pengadaan TPA bagi anak-anak TK-SD
10
a) Bimbingan belajar SD-SMP
Alat tulis
Modul belajar
b) Pengadaan pelatihan IT bagi kelompok karang
taruna.
Peralatan: Bahan:
Laptop 1. Kertas A4/HVS
Modem 2. Tinta Printer
Printer
Modul
c) Pengadaan TPQ bagi anak-anak TK-SD
Papan Tulis
Kapur
Meja
Qiro’ati
d) Pengadaan Tadarrus Al-Qur’an
Meja
Al-Qur’an
3) Kesehatan
a) Penyuluhan kesehatan.
b) Senam bareng dan jalan sehat
c) Pengolahan sampah organik dan anorganik
a) Penyuluhan kesehatan
b) Senam bareng dan jalan sehat
Doorprise
Sound system
VCD senam sehat
c) Pengolahan sampah organik dan anorganik
Pengolahan sampah organik
11
Peralatan:
Sekop
Tong besar
Kayu
Bahan : EM4
Pengolahan sampah anorganik
Peralatan: Bahan:
Gunting Spon Hati
Jarum Plastik cover
Benang Lem
Kardus
2. Pelaksanaan
1. Ekonomi
i. Pengolahan Web sebagai media promosi produk
industri rumah tangga.
ii. Pemasaran produk industri rumah tangga melalui
media IT.
iii. Pelatihan pembuatan laporan keuangan.
1. Program Pengolahan Web sebagai media promosi produk
industri rumah tangga.
a. Membuat situs Web
b. Mendesain Produk yang akan dipromosikan
c. Mambuat label/tampilan luar produk dalam bentuk
gambar.
2. Pemasaran produk industri rumah tangga melalui media
IT.
a. Menetapkan harga jual pada masing-masing produk
didalam tampilan IT.
b. Membuat catalog di dalam IT
12
Contoh:
3. Pelatihan Pembuatan Laporan Keuangan
Pelatihan pembuatan laporan keuangan diperlukan untuk
melatih dan memberikan informasi kepada masyarakat
bagaimana membuat laporan keuangan pada proses
produksi. Hal ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana analisis keuangan proses produksi, proyeksi
laba/rugi, dan titik impas.
2. Pendidikan
i. Bimbingan belajar SD-SMP
ii. Pengadaan pelatihan IT bagi kelompok karang
taruna.
iii. Pengadaan TPA bagi anak-anak TK-SD
iv. Pengadaan Tadarrus Al-Qur’an
1) Pemberian bimbingan belajar SD-SMP
Bimbingan belajar dilakukan dengan harapan
membantu anak-anak yang mengalami kesulitan
dalam memahami mata pelajaran di sekolah mereka.
13
Program ini juga sebagai upaya untuk
mengoptimalkan fungsi perpustakaan dengan cara
pemberian tugas atau pemberian materi dari buku
yang ada di perpustaakaan.
2) Pengadaan pelatihan IT bagi kelompok karang taruna.
Salah satu upaya untuk mengefektifkan media
promosi dengan IT, maka diperlukan adanya tenaga-
tenaga kreatif untuk membuat suatu design serta
pembuatan web. Untuk itu diperlukan adanya
pelatihan IT khususnya bagi kelompok karang taruna
karena tenaga-tenaga muda lebih produktif untuk
menciptakan suatu ide-ide kreatif.
.
3) Pengadaan TPQ bagi anak-anak TK-SD
TPQ ini diadakan untuk meningkatkan
kemampuan anak-anak khususnya dalam babagan
agama. Selain bersifat positif, juga untuk
memanfaatkan kegiatan di bulan ramadhan dengan
ibadah.
4) Pengadaan Tadarrus Alqur’an
Pengadaan Tadarrus Alqur’an disini dimak-
sudkan untuk mengisi kegiatan setelah sholat isya’/
tarawih(bulan ramadhan) dengan hal yang positif. Se-
lain untuk tujuan ibahadah, juga untuk bersosialisasi
dengan masyarakat.
3. Kesehatan
Istana Sampah adalah istilah untuk pengelolaan
sampah lanjutan setelah pemilahan sampah. Ada dua tahap
14
sebagai tindak lanjut pemilahan sampah yang kami
kategorikan dalam program Istana Sampah ini yaitu
pembuatan produk dari sampah dan marketisasi produk dari
sampah. Pembuatan produk dari sampah mencakup
pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan pengolahan
sampah anorganik menjadi kerajinan sampah.
“Istana Sampah” terealisasi dalam suatu kelompok
kecil masyarakat yang konsentrasi dalam mengelola
pengolahan sampah hingga pemasaran produk olahan dari
sampah.
(1) Pengolahan Pupuk Kompos Organik dan Anorganik
Pengolahan sampah organik
Setelah sampah dipilah menjadi sampah organik dan
anorganik maka selanjutnya sampah dapat diproses menjadi
produk yang bernilai manfaat lebih. Sampah organik dapat
diolah menjadi pupuk kompos organik yang relatif mudah
dan murah proses produksi, sedangkan sampah anorganik
dapat di gunakan kembali dengan membuatnya menjadi
kerajinan yang bernilai komersial.
Pupuk kompos merupakan hasil fermentasi dari
bahan-bahan organik.Pupuk kompos yang dihasilkan
berwarna kehitam-hitaman, tidak berbau dan telah berubah
bentuknya dari bentuk awal. Pengomposan merupakan proses
penguraian bahan-bahan organik dalam suhu yang tinggi
sehingga mikroorganisme dapat aktif menguraikan bahan-
bahan organik. Pengelolaan Sampah organik menjadi pupuk
organik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
pupuk berbahan kimia, sebagai berikut:
a. Mudah dalam proses produksi
Proses Pembuatan Kompos Dengan Aktivator EM-4
15
Salah satu metode pengomposan adalah dengan
menggunakan aktivator EM-4, yaitu berupa mikroorganisme
dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat
pengkomposan dan memperkaya mikroba. EM-4
mengandung berbagai mikrobia efektif dimana didominasi
oleh Lactobacillus. Bahan-bahan yang digunakan adalah :
Bahan Baku Utama, yaitu berupa sampah organik, kotoran
Ternak, EM-4, molase dan air. Untuk keperluan ini
diperlukan peralatan sebagai berikut: sekop, cakar, keranjang,
termometer, alat pencacah, mesin giling kompos dan ayakan.
Adapun tahapan pembuatan kompos dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Pencacahan
Sampah organik yang telah terkumpul dicacah dengan
ukuran 3-4 cm. Pencacahan dilakukan untuk
mempercepat proses pembusukan karena pencampuran
dengan bahan baku yang lain seperti kotoran ternak dan
EM-4 menjadi rata sehingga mikroorganisme akan
bekerja serana efektif dalam proses fermentasi.
2. Pencampuran Bahan Baku
Sampah yang sudah dicacah dideder di tempat yang telah
disediakan kemudian dicampur dengan kotoran ternak.
Pencampuran/pengadukan dilakukan secara merata
kemudian dicampurkan pula campuran EM-4, molase
dan air di atas campuran sampah dan kotoran ternak.
Pencampuran dilakukan sekali lagi agar seluruh bahan
bercampur secara merata. Komposisi bahan-bahan ini
adalah sampah cacahan (1,3 m-3), EM-4 (375 ml),
kotoran ternak kering (1/5 dari sampah cacahan).
3. Penumpukan Bahan Baku
16
Setelah dilakukan pencampuran secara merata kemudian
dilakukan penumpukan dengan ketentuan tinggi 1,5 m,
lebar 1,75 m dan panjang 2 m. Penumpukan dapat
dilakukan dengan model trapesium, gunungan maupun
persegi panjang. Dalam tumpukan inilah terjadi proses
fermentasi sampah organik menjadi kompos.
4. Pemantauan
Dalam masa penumpukan akan terjadi peningkatan suhu
sebagai akibat proses fermentasi. Untuk hari pertama
sampai kelima suhu biasanya mencapai 65° C atau lebih.
Hal ini berguna untuk membunuh bakteri yang tidak
dibutuhkan dan melunakkan bahan. Pada hari keenam
dan seterusnya suhu dijaga antara 40-50° C dengan
kelembaban lebih kurang 50 %. Suhu dan kelembaban
dapat dipertahankan dengan perlakuan antara lain
penyiraman dan pembalikan tumpukan.
5. Pematangan
Pengkomposan berjalan dengan baik dengan suhu rata-
rata dalam bahan menurun dan bahan telah lapuk dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman. Tujuan
pematangan untuk menjamin kompos benar-benar aman
bagi konsumen.
6. Pengeringan
Setelah usia tumpukan mencapai usia 21 hari/3 minggu,
maka sampah organik sudah menjadi kompos.
Selanjutnya dilakukan pembongkaran untuk
dikeringkan/dijemur. Pengeringan dapat dilakukan
selama kurang lebih 1 minggu sampai kadar air kira-kira
mencapai 20-25%.
7. Penggilingan dan Pengayakan
17
Proses selanjutnya adalah dilakukan penggilingan
terhadap kompos yang sudah kering. Untuk mendapatkan
butiran-butiran kompos yang siap untuk dikemas
dilakukan pengayakan sesuai dengan kebutuhan.
b. Dapat diproduksi dalam skala rumah tangga
Pupuk organik dapat diproduksi dengan alat yang sangat
sederhana, berupa komposter (tong bertutup), aktivator EM-
4, kotoran ternak, dedak dan bahan dasar berupa sampah
organik, dengan tahapan yang sederhana pula sebagai
berikut. Pembuatan Kompos ini dapat juga dilakukan dalam
skala rumah tangga dengan menggunakan komposter seperti
gambar berikut:
Adapun cara pembuatannya adalah sbb:
1. cacah sampah organik hingga kecil dan masukkan ke
dalam komposter.
2. kemudian siramkan atau semprotkan EM4 dan dilakukan
secara rutin 5x sehari
3. setelah satu bulan kompos sudah dapat dipakai dan air
yang terdapat di bagian bawah juga dapat digunakan
18
sebagai pupuk cair, namun dalam pemakaiannya perlu
dicampur dengan air terlebih dahulu.
c. Murah dalam proses produksi
Bahan dasar pupuk organik ini adalah sampah yang
notabene tidak bernilai sehingga untuk bahan dasar bisa
dikatakan nol rupiah. Hanya dibutuhkan bahan berupa
aktivator dan alat sederhana.
d. Pupuk organik adalah pupuk yang aman bagi lingkungan
1) Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap,
baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
2) Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara
lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang
tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna
baik bagi tanaman maupun lingkungan dan
mikroorganisme.
3) Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme
tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik
terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat
biologis tanah.
4) Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
5) Menjadi penyangga pH tanah.
6) Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang
diberikan.
7) Membantu menjaga kelembaban tanah
8) Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih
sekalipun
Pengolahan sampah anorganik
Sampah anorganik kini tengah marak menjadi peluang
bisnis yang cukup menjanjikan. Hal ini bisa dilihat dari
19
beberapa kelompok masyarakat yang mulai mengembangkan
kerajinan sampah untuk dikomersialkan. Sampah anorganik
sendiri adalah segala jenis sampah yang tidak dapat diuraikan
dengan cepat oleh dekomposer alami. Secara umum sampah
anorganik dapat digolongkan menjadi sampah sampah kertas,
plastik, sampah kaca, sampah sterofoam, sampah logam.
Semua jenis sampah ini dapat diubah dengan kreativitas
menjadi segala bentuk kerajinan tangan. Berikut beberapa
contoh kerajinan dari sampah :
a. Bunga berbahan dasar sampah botol plastik
Botol plastik seperti botol tempat pembersih muka dapat
digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan bunga.
Botol plastik bekas yang digunakan dalam pembuatan produk
bunga ini dipilih botol plastik yang lentur dan berwarna,
sehingga mudah dipotong dan cukup menari tanpa memberi
warna tambahan. Contoh botol plastik yang digunakan adalah
botol sabun pembersih muka, botol pemutih muka dan lain
sebagainya. Proses pembuatan produk bunga dari botol
plastik bekas ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan
sampai jumlahnya cukup untuk membuat rangkain mahkota
bunga, dibersihkan dan dikeringkan, lalu dipotong dan
dibentuk menjadi lembaran mahkota bunga yang selanjutnya
dirangkai menjadi kuntum bunga. Berikut contoh gambar
hasil bunga dari sampah botol plastik .
20
b. Tas berbahan dasar bekas bungkus detergen dan
pewangi.
Plastik bungkus detergen atau pun plasti bungkus
pewangi cenderung mudah untuk dibentuk, selain karena
berupa lembaran juga mudah dipotong dan dilipat. Salah satu
contoh produk yang dapat dikembangkan dari sampah jenis
tersebut adalah tas. Tas dibuat dengan cara dianyam dan
kemudian dibentuk dan dijahit. Berikut gambar contoh
produk dari sampah bungkus detergen dan pewangi.
21
Sampah anorganik kini tengah marak menjadi peluang
bisnis yang cukup menjanjikan. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa kelompok masyarakat yang mulai mengembangkan
kerajinan sampah untuk dikomersialkan. Sampah anorganik
sendiri adalah segala jenis sampah yang tidak dapat diuraikan
dengan cepat oleh dekomposer alami. Secara umum sampah
anorganik dapat digolongkan menjadi sampah sampah kertas,
plastik, sampah kaca, sampah sterofoam, sampah logam.
Semua jenis sampah ini dapat diubah dengan kreativitas
menjadi segala bentuk kerajinan tangan. Berikut beberapa
contoh kerajinan dari sampah :
c. Kotak Pensil berbahan dasar sampah kertas, kardus dasar
gelas dan botol air mineral dan koran
d. Hiasan dinding berbahan dasar segala macam sampah
Untuk poin d dan f dibuat berdasarkan kreativitas
pembuat dalam memadu-padankan sampah sebagai bahan
yang tersedia menjadi hiasan yang artististik dan bernilai
ekonomis.
Marketisasi Produk dari sampah
22
Marketisasi produk dari sampah dapat dilakukan dengan
merintis manajemen distribusi. Manajemen distribusi yang
kami maksudkan disini adalah dengan membentuk suatu
kelompok masyarakat yang mengelola manajemen
pengumpulan produk dari sampah dan standarisasi harga
hingga pemasaran dan distribusi ke daerah sasaran
pemasaran.
(2) Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan ini dibagi menjadi 2 tahap, tahap
yang pertama dengan sasaran bapak dan ibu kelurahan
Krobokan dengan tema BKKBN dan tahap yang kedua
dengan sasaran anak-anak diajarkan mengenai gosok
gi.gi yang benar
(3) Senam bareng dan jalan sehat
Senam bareng dilakukan setiap minggu pagi. Selain
untuk menjaga kebugaran jasmani, senam bareng dapat
mengakrabkan tim KKN dengan masyarakat kelurahan
Krobokan.
4. Infrastruktur
Optimalisasi poskamling
Program ini bertujuan memaksimalkan penggunaan
poskamling dan penataan sarana poskamling itu
sendiri.
Reboisasi
Reboisasi dilakukan dalam rangka mendukung Unnes
Konservasi. Selain itu akan diadakan program
penanaman bibit tanaman yang produktif untuk
meningkatkan perekonomian penduduk serta memb
ntu pemyerapan air tanah.
Pengadaan tempat sampah organik dan anorganik
23
Program ini mendukung program pengolahan sampah
organik dan anorganik dengan pengadaan dua jenis
tempat sampah yaitu organik dan organik. Selain itu
juga membudayakan masyarakat untuk membuang
sampah pada tempatnya.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, tim KKN melaksanakan evaluasi
menyeluruh terhadap pelaksanaan program KKN alternatif.
Evaluasi dikenakan pada ketuntasan program, pencapaian
keahlian masyarakat sasaran dalam membuat pengeloalaan
sampah, pembuatan pupuk organik dan kerajinan tangan dari
sampah, perintisan manajemen marketisasi produk dari
sampah dalam wadah yang disebut “Gudang Karya dari
Sampah”.
4. Penyusunan Laporan
Laporan disusun setelah seluruh program selesai
dilaksanakan dan evaluasi telah dijalankan.
24