24
PROPOSAL PENGEMBANGAN USAHA AGROBISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA Diajukan Sebagai PESERTA LEMBAGA MANDIRI DAN MENGAKAR DI MASYARAKAT ( LM3 ) TAHUN 2013

Proposal Lm3 YAM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Lm3 YAM

PROPOSAL

PENGEMBANGAN USAHA

AGROBISNIS

BUDIDAYA TANAMAN BUAH

NAGA

Diajukan Sebagai

PESERTA LEMBAGA MANDIRI DAN MENGAKAR

DI MASYARAKAT ( LM3 )

TAHUN 2013

YAYASAN AL MANNAN

Page 2: Proposal Lm3 YAM

PONDOK PESANTREN DARUL FURQAN

Jl. Pendidikan Sawang Laut Kec. Kundur Barat Kab. Karimun

Provinsi Kepulauan Riau

No. : 08-20/YBK-02/PLM3/I/2009Lamp. : 1 berkasHal : Permohonan Sebagai Peserta Program Pembiayaan LM3

Kepada Yth. :Bapak Menteri Pertanian RIu.p. Direktur Jenderal BPSDM

Di Jakarta

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Segala puji kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

karuniaNYA kepada kita sekalian. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah atas junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Dengan ini kami dari Yayasan Al Mannan Pondok Pesantren Darul Furqan mengajukan Proposal Pengembangan Usaha Agribisnis Tanaman Buah Naga. Kami sangat berharap dukungan dari Pemerintah dengan memasukkan kami sebagai peserta Program Pembiayaan pada Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) dari Departemen Pertanian RI tahun 2013.

Terkait dengan hal tersebut, bersama ini kami kirimkan 1 (satu) berkas proposal dan beberapa data pendukung yang terkait.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Besar harapan kami atas terealisasinya pengajuan ini. Atas perhatian dan bantuan Bapak kami haturkan banyak terima kasih.Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Sawang Laut, 8 Mei 2013 Megetahui Ketua Yayasan Bina Insan Kamil Ketua Kegiatan Agrobisnis

H. ABDUL MANAN ASNGARI AGUSRIONO, SE, MM

Mengetahui,a/n Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karimun

H. AMRAN SYAHIDIDNIP. 510 091 213

Page 3: Proposal Lm3 YAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan IPTEK, telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Seiring

dengan itu telah terjadi pula degredasi moral khususnya di kalangan generasi muda.

Padahal merekalah pewaris pengelola bumi ini. Oleh karena itu tidak ada jalan lain

kecuali menyelamatkan para generasi muda ini dari arus degradasi .

Jalur pendidikan dipercaya sangat efektif dalam membentuk generasi yang

selamat dan berkualitas.. Itulah sebabnya Yayasan Al Mannan yang mempunyai

kepedulian besar terhadap masa depan bangsa, menerjunkan diri dalam jalur pendidikan

berbasis Islam dalam suatu wadah Pondok Pesantren darul Furqan. Saat ini Yayasan Al

Mannan Pondok Pesantren darul Furqan mengelola unit sekolah formal SMP dan SMA.

Sebagai Lembaga yang mandiri, Yayasan Al Mannan mempunyai kewajiban

untuk dapat memenuhi segala keperluan rumah tangganya secara sendiri. Oleh

karenanya kebijakan-kebijakan Yayasan harus dibuat sedemikian rupa guna dapat

mendukung sistem yang diciptakan, sehingga tetap eksis dan mampu melewati semua

rintangan yang ada.

Kebijakan dalam pengembangan SDM baik intern Yayasan maupun masyarakat

sekitar sekaligus untuk menguatkan ekonomi Yayasan berbentuk pengembangan usaha

agrobisnis. Diantara kegiatan agrobisnis yang telah dikembangkan adalah budidaya

tanaman karet dan hortikultura. Untuk pegembangan selanjutnya Yayasan Al Mannan

berencana untuk mengembangkan budidaya tanaman buah naga, yang saat ini memiliki

nilai ekonomis sangat tinggi.

Hal inilah yang mendasari kami untuk mengajukan diri menjadi peserta

program pembiayaan LM3. Dengan dukungan dana dari proyek ini, Insya Allah usaha

ini tidak saja akan bermanfaat bagi Keluarga Besar Yayasan Al Mannan dan

Page 4: Proposal Lm3 YAM

masyarakat sekitar, tetapi juga akan dapat membantu pemerintah dalam melakukan

pengembangan tanaman buah-buahan di Pulau Kundur Kabupaten Karimun.

1.2. TUJUAN

1.Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di lingkungan Yayasan Al Mannan dan

masyarakat di sekitarnya.

2.Memberdayakan potensi Yayasan Al Mannan dalam mewujudkan kegiatan

agrobisnis untuk kesejahteraan penghuni Pondok Pesantren Darul Furqan dan

masyarakat sekitar Tuban .

3.Memberikan dukungan dana bagi Yayasan dalam pemenuhan kebutuhan sarana

sekolah dan peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai.

1.3. OUTPUT

1.Terciptanya unit agrobisnis berbasis pertanian di lingkungan Yayasan Al Mannan

Pondok Pesaantren Darul Furqan.

2.Masyarakat di sekitar Yayasan Al Mannan Pondok Pesantren Darul Furqan turut

berpartisipasi mendukung pengembangan agrobisnis.

3.Peningkatan pendapatan, kesempatan berusaha dan lapangan kerja masyarakat.

Page 5: Proposal Lm3 YAM

BAB II

PROFIL YAYASAN AL MANNAN

PONDOK PESANTREN DARUL FURQAN

A. DATA UMUM YAYASAN

Nama : YAYASAN AL MANNAN

Berdiri : Tanggal 2 April 2002

Ketua : H. ABDUL MANAN ASNGARI

Jumlah siwa : 311 anak

Akte Pendirian : Akta Notaris Abdul Rahman, SH. No. 01 tanggal 02 April 2002

Alamat : Kantor Pusat : Jl. Diponegoro, No. 393 Tanjungbatu Kota Kec.

Kundur Kab. Karimun Prov. Kepulauan Riau, No. Telp. (0779)

21348 Kode Pos 29662

Kantor Perwakilan Kampus Pondok Pesantren Darul Furqan

Jl. Pendidikan. Sawang Laut. Kec. Kundur Barat Kab. Karimun

Provinsi Kepulauan Riau, HP. 081264675595 Kode Pos 29662.

Rekening Bank : Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tanjungbatu

N P W P :

B. SUSUNAN PENGURUS YAYASAN AL MANNAN

Tim pengelola pendidikan pada Pondok Pesantren Darul Furqan adalah :

Badan Pendiri

Badan pendiri yayasan terdiri dari 9 orang, yaitu :

1. H. Abdul Manan Asngari

2. KH. Ambok Salima (Alm)

3. H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.Si

4. H. Alwi Hasan, A.Md

5. H. Selamat Ismail, BA

6. H. Muhammad Taufiq, SH

7. H. Raja Muhammad

8. H. Abu Bakar

9. Muhammad Farida Syahdu, SP, MM

Page 6: Proposal Lm3 YAM

Badan Penasehat

Badan penasehat terdiri dari 5 orang yang, yaitu :

1. H. Muhammad Sani

2. H. Huzrin Hood

3. Drs. H. Aziz Ahmad

4. Drs. H. Suhajar Diantoro, M.Si

5. Drs. H. Razali Jaya

Badan Pengawas

Badan pengawas terdiri dari :

1. H. Selamat Ismail, BA

2. H. Abu Bakar Akil

3. Drs. H. Aziz Ahmad

4. H. Alwi Hasan, A.Md

Badan Pengurus

Ketua Yayasan : H. A. Manan Asngari

Wakil Ketua Yayasan : H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.Si

Sekretaris : Drs. Muhammad Yatim

Bendahara : H. Muhammad Taufiq, SH

Tim Operasional Yayasan

Ketua Tim Operasional : Muhammad Faisal, M.Ag

Anggota : Masnuriadi, ST

Anggota : Muhammad Farida Syahdu, SP, MM

Pondok Pesantren Darul Furqan

Pimpinan Pondok : KH. Ambok Salima (Alm)

Wakil Pimpinan : H. Abdul Wahab, S.Ag

Ka. Sekretariat Pondok : Choirur Rosid, S.Ag

Kepala SMA : Agusriono, SE. MM

Kepala SMP : M. Hafidl Zawawi, S.Ag. M.MPd

Kadiv. Humas, Sarpras : Ahmad Sulton, SP

Page 7: Proposal Lm3 YAM

D. VISI MISI

VISI PONDOK PESANTREN

Menjadikan Pusat Pembinaan dan Pembentukan Generasi Qur’ani di Pulau

Kundur Kab. Karimun

MISI PONDOK PESANTREN

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran (formal dan non formal) berbasis

Islam sehingga memiliki tingkat lulusan yang bisa melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

2.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran (formal dan non formal) untuk

melahirkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kualitas secara akademik, akhlak

dan memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai sarana mencapai kesejahteraan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

3.Menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan dan

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.

4.Mengembangkan lahan pertanian dan lembaga penopang kehidupan pondok.

5.Memfasilitasi pelaksanaan program pendidikan di Pulau Kundur pada Pondok

Pesantren Darul Furqan.

E. ASET YANG DIMILIKI

1. Tanah dan gedung Kompleks Pondok Pesantren Darul Furqan seluas 9 hektar

berlokasi di Jl. Pendidikan Sawang Laut Kecamatan Kundur Barat Kabupaten

Karimun.

2. Tanah Perkebunan Karet seluas 4,5 hektar di Desa Sawang Laut Kecamatan Kundur

Barat Kabupaten Kaimun

3. Peralatan kantor, perlengkapan kelas dan sarana penunjang belajar siswa SMP dan

SMA Darul Furqan.

4. Masjid Darul Furqan di Kompleks Pondok Pesantren Darul Furqan seluas 9 hektar

berlokasi di Jl. Pendidikan Sawang Laut Kecamatan Kundur Barat Kabupaten

Karimun .

Status tanah yang dimiliki Yayasan ini semua dalam bentuk sertrifikat hak milik. Hal ini

merupakan langkah penjagaan terhadap kelurusan niat pengurus yayasan bahwa

keberadaan Yayasan ini semata-mata lembaga dakwah untuk mencari keridhoanNYA,

bukan untuk mencari keuntungan pribadi atau golongan.

Page 8: Proposal Lm3 YAM

G. KOPERASI AMBA’UL ULUM

Badan Hukum :

Susunan Pengurus :

Ketua : H. Muhammad Taufiq

Sekretaris : Agusriono, SE, MM

Bendahara :

Staf : 1. Nuraini Pawelangi

2.

3.

Bagian Dapur : 1. Yunahar

2. Aisyah

3. Suryanto

Unit Usaha : - Pertokoan

- Catering

- Pertanian(Peternakan)

- Percetakan

H. SUSUNAN PENGELOLA LM3

Ketua : AGSURIONO, SE, MM

Sekretaris : RUPIANTO, SH

Bendahara : EVALIA PERMATA

Supervisi : AHMAD SULTON, SP

MUHD. FARIDHASYAHDU, SP, MM

Bag. Teknis Lapangan : M. AZLAN

Page 9: Proposal Lm3 YAM

BAB IV

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA AGROBISNIS

Usaha LM3 ini telah kami dirintis sejak akhir tahun 2004. Usaha yang dilakukan

adalah budidaya tanaman hortikultura, tanaman perkebunan karet dan tanaman buah-buahan.

Tanaman perkebunan karet merupakan aset penting perekonomian Yayasan Al

Mannan saat ini. Luas perkebunan karet yang telah dimiliki adalah 4,5 hektar. Sementara itu

budidaya tanaman hortikultura merupakan produsen utama yang memenuhi permintaan di

kantin Pondok Pesantren Darul Furqan dengan komoditas sesuai dengan kebutuhan kantin.

Selain itu tanaman hortikultura juga mampu menembus pasar-pasar lokal yang berada di

Pulau Kundur.

Dari usaha yang sangat sederhana ini, kami sudah merasakan manfaatnya. Dari sisi

materi sudah membantu Yayasan dalam memenuhi kebutuhan danannya. Dari sisi

kemanusiaan kami sudah dapat mempekerjakan beberapa orang (khususnya saat land

clearing). Manfaat lain adalah terbentuknya jalinan simbiosis mutualisme antara petani,

pekerja dan pihak yayasan.

Terkait hal tersebut kami bermaksud lebih mengembangkan usaha agorbisnis ini ke

arah yang lebih optimal. Beberapa pertimbangan yang mendukung adalah :

1. Yayasan mempunyai lahan siap olah seluas 3 ha yang terletak di Desa Sawang Laut

Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. Lahan ini dapat dikembangkan menjadi

lahan budidaya tanaman buah naga.

2. Kebutuhan akan Buah Naga yang tinggi di wilayah Pulau Kundur khususnya dan

Kabupaten Karimun pada umumnya.

3. Adanya rencana pengembangan ke Industri pengolahan Buah Naga sebagai alternatif

penanganan pasca panen.

4. Terdapat banyak tenaga ahli di lingkungan Keluarga Besar Yayasan Al Mannan Pondok

Pesantren Darul Furqan. Seperti Sarjana Pertanian, dan tenaga teknis yang

berpengalaman yang siap membantu yayasan dalam mengelola usaha agrobisnis menjadi

usaha yang baik dan produktif.

Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan produktifitas usaha agrobisnis LM3 yang

telah ada ini, kami akan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

Page 10: Proposal Lm3 YAM

A. Aspek Teknis :

1. Pengolahan Tanah dan Pemberian Panjatan atau Tiang Panjatan

Pada budidaya buah naga pengolahan tanah dilakukan sebelum dilakukannya

penanaman pada lahan pertanian. Pengolahan tanah sendiri dibuat dengan sistem bedengan

yang mana ukuran bedengan yang digunakan yaitu 2,5 x 3 m sesuai dengan kebutuhan.

Persiapan lahan dilakukan dengan memperhatikan karakter dan sifat tanah yang akan

ditanami buah naga. Untuk memperbaiki struktur dan sifat tanah pemilik lahan hanya

mencampur tanah lahan pertanian, pupuk organik. Setelah lahan siap dan sambil menunggu

pembibitan selesai petani menyiapkan panjatan untuk tanaman buah naga. Karena buah naga

merupakan tanaman epifit dan merambat sehingga tanaman buah naga membutuhkan

panjatan. Tiang panjatan yang digunakan haruslah kuat. Disini akan digunakan panjatan yang

dibuat dari bambu yang berukuran besar agar sanggup menopang tanaman buah naga dengan

tinggi 2 – 2,5 m.

2. Penanaman Buah Naga

Penanaman tanaman buah naga dilakukan setelah bibit sudah muncul akar. Akar buah

naga termasuk dalam akar serabut. Penanaman ini dilakukan setelah lahan siap dan tanah yang

akan digunakan untuk menanam tanaman buah naga ini sebaiknya digemburkan terlebih

dahulu, dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dan akar dapat berkembang dengan baik.

Penanaman buah naga pada satu tiang panjatan diletakkan atau ditanam satu atau dua bibit

buah naga. Pembuatan lubang tanam disesuaikan dengan ukuran panjang bibit. Bibit yang

ditanam harus merapat pada tiang panjatan sedalam 5 – 7 cm. Setelah bibit ditanam yaitu

dalam 1 tiang panjatan satu bibit, bibit diikat kuat dengan tiang panjatan menggunakan tali

raffia atau menggunakan kawat supaya bibit tidak roboh. Setelah semua selesai bibit tinggal

dilakukan perawatan yaitu menjaga agar tanaman tetap tumbuh dan tidak terserang hama dan

penyakit.

Page 11: Proposal Lm3 YAM

3. Perawatan Buah Naga

Perawatan yang dilkukan oleh petani biasanya pengairan, pemupukan, dan

pemangkasan. Untuk perawatan buah naga tidaklah sulit. Untuk perawatannya sendiri

tanaman buah naga yang paling penting adalah tanaman buah naga harus mendapatkan sinar

matahari penuh dan memperoleh air yang cukup. Perawatan yang dilakukan biasanya adalah

pengairan, pemupukan, dan pemangkasan.

a.      Pengairan

Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 minggu sekali. pemberian air

berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan.

b.     Pemupukan

Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian sebanyak   5-

10 Kg. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Sementara belum

ditemukan adanya serangan hama dan penyakit yang potensial. Pembersihan lahan atau

pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman

c.       Pemangkasan

Batang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2

m), dan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder

dipangkas lagi dan ditumbuhkan 2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang

produksi.

5. Pemanenan Buah Naga

Pemanenan buah naga dilakukan ketika kulit buah naga berwarna merah merata dan

telah masak optimal. Pemanenan buah biasanya menggunakan gunting agar pangkal buah dan

pilar tidak rusak. Sebelum diadakannya pemanenan buah ada beberapa prosedur yang harus

Page 12: Proposal Lm3 YAM

diperhatikan yaitu pemilihan buah siap petik dan cara pemetikan. Jika salah satu tidak

diperhatikan maka akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas buah.

Pemilihan buah siap petik sangat diperlukan untuk mendapatkan buah dengan kualitas

baik dengan masak panen. Hal ini dilakukan agar konsumen puas dengan buah yang dibeli

atau ditanamnya. Kriteria buah yang dipanen yaitu yang mempunyai tanda – tanda buah yang

warna kulitnya sudah menjadi merah tua atau merah mengkilap, mahkota bunga sudah

mengerut atau mengecil dan jumbai buah sudah berubah menjadi kemerahan. Jika sudah

mengetahui ciri – ciri buah yang telah masak panen langkah selanjutnya yaitu pemetikan

buah.

Pemetikan buah ini ada cara atau tehnik agar tidak merusak buah dan pilar. Kesalahan

dalam pemetikan buah akan mempengaruhi harga jual buah naga sehingga keuntungan yang

didapat petani tidak dapat maksimal. Pemetikan buah dilakukan dengan cara memotong buah

pada tangkainya menggunakan gunting pangkas.

Pemotongan buah naga menurut letak buahnya ada dua jenis yaitu pemotongan buah

yang menempel pada cabang dan pemotongan buah bertangkai panjang. Pemetikan buah yang

menempel pada cabang ini perlu dilihat betul posisi buah yang akan dipetik agar tidak

merusak buah.

Buah yang akan dipetik dipegang dan digerakkan kekanan dan kekiri lalu keatas dan

kebawah. Hal itu dilakukan untuk memperhatikan bagian yang paling mudah untuk

memotong buah. Jika buah menempel erat pada cabang atau batang maka pemotongan

dilakukan dari samping disekitar buah naga yang akan dipetik, buah seperti ini biasanya

berbentuk bulat dan membesar. Posisi yang kedua yaitu pemotongan buah yang bertangkai

panjang. Pada pemotongan buah ini merupakan pemotongan yang paling mudah dilakukan

karena dapat dilakukan dari segala arah.

Page 13: Proposal Lm3 YAM

Buah yang memiliki tangkai agak panjang ini biasanya buahnya berbentuh sedikit

agak lonjong. Untuk pemetikannya sendiri buah yang yang akan dipetik dipegang dengan

tangan lalu gunting pangkas diletakkan diantara buah dan cabang dan digunting. Buah yang

seperti ini merupakan buah yang paling mudah dipanen. Untuk pemanenan waktu tidak

ditentukan yang paling penting yaitu air yang ada pada pilar sudah berkurang. Waktu

pemanenan tidak mempengaruhi kualitas buah yang paling penting buah hasil panen segera

diletakkan pada daerah yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.

6. Pasca Panen

Setelah pemanenan dilakukan yaitu dilakukan pasca panen. Dimana akan dilakukan

beberapa proses pasca panen seperti berikut ;

1. Seleksi/Sortasi

Dari hasil panen tidak semua buah yang dipanen berkualitas baik untuk memenuhi

kebutuhan pasar. Seleksi (sortasi) dan grading (pengkelasan) untuk meningkatkan performen.

Kegiatan sortasi dan grading dilakukan oleh beberapa pekerja tetap, dimana buah naga yang

berukuran besar, sedang, dan kecil dipisahkan dalam keranjang buah yang telah disiapkan

dengan ukuran 400-650 gram, dengan warna kulit merah mengkilap, dan buah naga telah

berumur 50 hari terhitung sejak bunga mekar.

2.   Pengumpulan/Penampungan

Lokasi penampungan sementara dekat dengan tempat pemanenan tepatnya terdapat

sebuah pondok kecil didekat lahan. Wadah penampungan berupa argo dan keranjang yang

digunakan untuk mengangkut hasil panen dari lahan ke gudang penyimpanan. Buah naga

harus dihindarkan dari kontak langsung dengan sinar matahari. Untuk menjaga kesegaran

buah naga yang nantinya akan diolah maupun di pasarkan.

Page 14: Proposal Lm3 YAM

3.      Perlakuan Sebelum Pengemasana. Pengemasan

Pengemasan yang dilakukan untuk menghindari kerusakan fisik selama pengangkutan

berupa keranjang. Bahan pengemas luar untuk tingkat pengecer (kemasan dalam) terbuat dari

kertas dan pastik.

b.      Penyimpanan

Tujuan penyimpanan adalah untuk mempertahankan mutu dan kesegaran buah-naga

serta untuk memperpanjang masa simpannya. Disini tidak melakukan penyimpanan karena

setelah di panen buah naga langsung di pasarkan.

c.       Transportasi

Pada saat pengiriman barang dari petani kepedagang maupun suwalayan yang

memesan petani menggunakan mobil boks agar buah naga yang di angkut terhindar dari

matahari, dan buah naga di masukkan kedalam kemasan kardus untuk menghindarkan

terjadinya gesekan yang akan membuat buah naga menjaadi rusak dan dapat menurunkan

kualitas buah naga, pengangkutan dilakukan selama 1 hari.

7. Pengolahan Pasca Panen

Produksi buah naga yang tidak memeuhi standar untuk dijual langsung, akan di olah

menjadi beberapa produk olahan dalam skala home industry, seperti :

1. Dodol Buah Naga

2. Syrup Buah Naga

Page 15: Proposal Lm3 YAM

B. BAGAN PENGEMBANGAN USAHA AGROBISNIS

1. BUDIDAYA BUAH NAGA

BUDIDAYABUAH NAGA

JUAL

Diolah

Pedagang Penampung

Pasar Lokal

Dodol Buah Naga.Syrup Buah Naga

Page 16: Proposal Lm3 YAM

B. ASPEK PEMBIAYAAN:

Rencana Anggaran Biaya

(untuk Luas 2 hektar)

No Uraian Volume SatuanHarga

(@) Jumlah (Rp)

(Rp)1 Biaya Produksi        

  a. Land Clearing 1.5 hektar 2,000,000 3,000,000

  b.  Peralatan        

  -      Cangkul 8 Buah 30,000 240,000

  -      Gembor 4 Buah 15,000 60,000

  -      Parang 4 Buah 25,000 100,000

  - Semen 25 sak 65,000 1,625,000

  - Pasir 3 Truk 300,000 900,000

  -      Besi + Ban 4000 Buah 2,500 10,000,000

Jumlah Biaya Produksi       15,925,000

2 Sarana Produksi        

  a.Benih buah naga (stek) 4000 Batang 30,000 120,000,000

  b.   Pupuk        

  -      Pupuk Kandang 400 Sak 15,000 6,000,000

  - Herbisida (Ken Up) 5 Botol 195,000 975,000

Jumlah sarana produksi       126,975,000

3 Tenaga Kerja        

  -      Pengolahan tanah (5 hari) 5 HKP 6,000,000 30,000,000

  -      Tanam (2 hari) 3 HKP 1,200,000 3,600,000

  -      Penyiraman (1 minggu sekali) 20 x penyiraman.

1 HKP 500,000 500,000

  -      Pemupukan (3 bulan sekali) 20 x pemupukan.

3 HKP 1,400,000 4,200,000

  -      Penyiangan (6 x) 3 HKP 500,000 1,500,000

  -      Panen dan Pasca Panen 3 HKP 2,500,000 7,500,000

  -      Transportasi 1 HKP 2,000,000 2,000,000

Jumlah biaya tenaga kerja       49,300,000

4 Pelatihan        

  - Pelatihan Pengelola (2 orang) 2 Keg 3,000,000 6,000,000

  - Pelatihan Petani/Tenaga Teknis (5 Orang)

2 Keg 2,000,000 4,000,000

Jumlah Biaya Pelatihan       10,000,000

  Total biaya (Modal)       202,200,000

Page 17: Proposal Lm3 YAM

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

I PERSIAPAN LAHAN Rp. 75.000.000II PENGADAAN BIBIT Rp. 60.000.000III PENGADAAN SARANA PRODUKSI Rp. 55.000.000IV PELATIHAN Rp. 10.000.000    JUMLAH Rp  DIBULATKAN Rp

TERBILANG : Tiga ratus lima puluh satu juta tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah

Page 18: Proposal Lm3 YAM

BAB V

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat, sebagai gambaran kondisi terkini rencana

pengembangan usaha agrobisnis Budidaya Tanaman Buah Naga oleh Yayasan Al Mannan

Pondok Pesantren darul Furqan. Apabila terdapat kekurangan dalam diskripsi proposal ini,

dapat kami jelaskan dalam peninjauan lapangan nanti.

Masukan dan saran dari semua pihak, tentunya akan menyempurnakan keberhasilan

dalam usaha yang kami rencanakan ini. Semoga Allah meridhoi dan memberikan keberkahan

dalam usaha ini.. Lahaula wala quwwata illa billah.

Sawang Laut, 15 Mei 2013

Ketua Sekretaris

AGUSRIONO, SE, MM RUPIANTO, SH

Mengetahui,Ketua Yayasan Al Mannan

Pondok Pesantren Darul Furqan

H. ABDUL MANAN ASNGARI