24
PROPOSAL FORUM DISKUSI DAN PENGKAJIAN AGAMA YANG BERGERAK DIBIDANG DAKWAH YANG MELIPUTI TIGA ASPEK : AQIDAH, SYARI’AH DAN AKHLAQ. MOTTO : “MENGKAJI SUNNAH SECARA KAFFAH” Diajukan Oleh : MAJELIS MUDZAAKARAH ASAATIDZAH ( MAJMUAH )

Proposal Mudzakarah

  • Upload
    dienssa

  • View
    245

  • Download
    17

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Mudzakarah

PROPOSALFORUM DISKUSI DAN PENGKAJIAN AGAMA YANG BERGERAK DIBIDANG DAKWAH YANG MELIPUTI TIGA ASPEK : AQIDAH, SYARI’AH DAN AKHLAQ.

MOTTO :

“MENGKAJI SUNNAH SECARA KAFFAH”

Diajukan Oleh :

MAJELIS MUDZAAKARAH ASAATIDZAH ( MAJMUAH )

Gedung Pesantren PPI 50 Kp. Ciputri Telp. (022) 70499728, Hp. 083832270720Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Page 2: Proposal Mudzakarah

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

C. Profil Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

D. Tasykil (Pengurus) Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

E. Visi Dan Misi Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

F. Rumusan Metodologi Istinbat Hukum Majelis Mudzakarah Asatidzah

(Majmuah)

G. Program Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

H. Hasil Yang Telah Dicapai Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

I. Dana Dakwah / Jihad Majelis Mudzakarah Asatidzah (Majmuah)

J. Penutup

Page 3: Proposal Mudzakarah

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rasulullah saw bersabda : “ Pada akhir zaman akan muncul

sekelompok orang yang berusia muda dan jelek budi pekertinya. Mereka

berkata-kata dengan menggunakan firman Allah, padahal mereka telah

keluar dari Islam seperti melesatnya anak panah dari busurnya. Iman

mereka tidak melewati tenggorokannya. Dimanapun kalian menjumpai

mereka, maka bunuhlah mereka. Karena sesungguhynya orang yang

membunuh mereka akan mendapatkan pahala di hari kiamat. “ HR. Al-

Bukhari

Problematika yang kini dihadapi umat Islam semakin beragam, baik

kuantitas maupun intensitasnya, seiring dengan semakin meningkat dan

kompleksnya perkembangan umat, terutama dengan mulai transparannya

isu globalisasi yang cenderung menjadikan perkembangan tersebut tidak

dapat dikendalikan.

Sebuah fakta membuktikan, bahwa umat Islam sudah semakin jauh

dari ajarannya yang hakiki sebagai akibat dari kurangnya ilmu dan iman

untuk membentengi arus globalisasi. Di samping itu, banyak bermunculan

aliran-aliran sesat dan paham-paham yang cenderung mendiskreditkan

Islam dengan istilah-istilah yang fulgar, seperti faham sekularisme,

liberalisme dan pluralisme.

Dengan dalih globalisasi, demokratisasi dan Penegakkan HAM ,

Imperialism culture (Imperialisme budaya ) dan sekulerisasi telah mewarnai

berbagai aspek kehidupan dan mewabah ke berbagai belahan dunia, tak

terkecuali negara-negara berpenghuni mayoriytas muslim, termasuk

Indonesia.

Di Bidang Politik, politik oportunistik. Banyak orang berlomba

mengejar kedudukan dan jabatan politik lebih dalam rangka memenuhi

ambisi pribadi dan memperkaya diri dengan kroni. Sehingga berbagai cara

batil ditempuhnya. Di Bidang Hukum, hukum yang barbaris. Keadilan

menjadi barang langka dan mahal di negri ini. Hukum lebih berpihak

kepada orang kaya dan penguasa. Hukum yang ada ibarat sarang laba-laba

yang hanya bisa menjerat lalat, nyamuk dan capung, sementara kingkong

dan gorilla bisa bebas lepas. Para Koruptor super besar dibiarkan kabur dan

Page 4: Proposal Mudzakarah

menikmati hasil jarahannya. Di Bidang Pendidikan, pendidikan yang

materialistik. Hasil pendidikan harus terukur secara materi. Para orang

tuapun didorong untuk menuntut pengembalian investasi yang ditanamkan

untuk pendidikan anaknya dalam bentuk gelar, duit atau jabatan.

Pendidikan dinilai gagal melahirkan manuia soleh yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi. Di Bidang Ekonomi, ekonomi kapitalistik.

Sistem ekonomi yang sarat dengan hal-hal yang diharamkan Islam seperti :

Riba, Gharar dan Maisir ( gambling ). Sistem yang telah melahirkan

konglomerasi, monopoli dan oligopoli, yang telah memperlebar jurang

pemisah antara si kaya dan si miskin. Kekayaan Negara hanya beredar

pada segelintir penguasa dan pengusaha, sebuah kondisi yang kontras

secara diametral dengan yang dikehendaki Allah swt seperti termaktub

dalam QS. Al-Hasyr : 7.

Di Bidang Budaya, Budaya hedonistik dan permisif. Kita

menyaksikan bagaimana pornografi dan pornoaksi yang semakin menggila.

Tampilan-tampilan erotis pamer aurat, yang bukan hanya di TV , majalah

dan tabloid murahan, tapi juga di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Beredarnya VCD jorok yang melibatkan mahasiswa ITENAS, dan VCD

" Bulan Madu " serta film Buruan Cium Gue, dsb. Merajalelanya judi togel

dan sejenisnya, kian luasnya peredaran narkoba , serta bisnis prostitusi

yang kian menggila . Semakin membuat kusam wajah dan jiwa bangsa ini.

Dengan demikian, tantangan dakwah yang dihadapi umat islam

sekarang dan ke depan, bukan hanya TBC ( Takhayul, Bid’ah dan

Churafat ), tapi juga “ Sepilis “ ( Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme).

Sebuah paham atau idiologi yang merelatifkan agama, Semua agama

dinilai benar, bahkan agama seakan dinafikan. Kaum Pluralis liberalis

menolak “ Truth Claim” ( klaim hanya agamanya saja yang benar, agama

yang lain salah ), Semua kitab suci seperti : Al-Qur’an , Taurat, Injil, Weda,

Tripitaka, Su si, Darmogandul, Gatololo, dsb dipandang sama sebagai

mukjizat. Tuhan manusiapun diyakini sama, hanya berbeda sebutan dan

cara memanggil. Mereka bahkan mengajak untuk melakukan “Wisata

Agama “, misalnya ketika umat Islam jum’atan, maka Kristen, Hindu,

Budha, ikut Jum’atan, Waktu Kristen misa Ahad di Gereja, yang lain ikut ke

gereja, dst. Menurut kaum Liberalis semua penganut agama akan

berdampingan di Surga. Sumanto Al-Qurthuby dalam bukunya “ Lobang

Page 5: Proposal Mudzakarah

Hitam Agama “2005) menyebutkan : “ Jika kelak di akhirat pertanyaan di

atas diajukan kepada Tuhan, mungkin Dia hanya akan tersenyum simpul,

sambil menunjukkan surganya yang maha luas , di sana ternyata telah

menunggu banyak orang antara lain : Yesus, Muhammad, Sahabat Umar,

Ghandi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin

Lopa dan Munir. “

Dakwah di Indonesia sudah lama dan sudah banyak dilakukan oleh

berbagai kekuatan dakwah, dengan menggunakan berbagai pendekatan

dan media serta sarana. Tapi hasilnya bisa dikatakan belum

menggembirakan apalagi memuaskan, baik dalam proses islamisasi

eksternal ( mengajak non muslim menjadi muslim ) maupun islamisasi

internal ( mengajak dan membina kaum muslimien untuk memahami dan

melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar ).

Mengapa dinilai belum menggembirakan?

Secara Kwantitatif : kalau kita memperhatikan data demografi baik

local, regional maupun nasional terus bertambah, tapi prosentase kaum

muslimien terus menurun. Tahun 1998 dari 90 % hanya tinggal 78 %.

Secara kwalitatif : Muslim yang benar-benar sadar mau

mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan kesehariannya relatif mash

lebih sedikit, disbanding dengan muslim pengakuan.

Penyebabnya ?

Kondisi Eksternal :

Gerakan pemurtadan khususnya kristenisasi yang semakin intens oleh lk.

38 agen kristenisasi dengan organisasi yang rapih, dan ribuan misionaris

lokal maupun asing, dengan dukungan dana yang besar dari lembaga-

lembaga donor asing, melalui berbagai pendekatan : politis, ekonomis ,

sosial dan budaya.

Kebijakan Penguasa yang karena pertimbangan politis dan sekuritas

sering dirasakan sangat mempersempit ruang dan gerak dakwah.

Dengan alasan melestarikan budaya, kemusyrikan dibesar-besarkan.

Dengan dalih HAM pornograpi, pornoaksi, dan kemaksiatan dilindungi.

Kebijakan ekonomi kapitalistik yang penuh dengan unsur-unsur yang

diharamkan dalam Islam, seperti : Gharar, Riba, Riswah dan maisir, yang

dijalankan sejak zaman penguasa Belanda telah melahirkan :

Konglomerasi, monopoli dan oligopoly, dan berdampak semakin

Page 6: Proposal Mudzakarah

dalamnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, dan telah

menjadi problem dakwah tersendiri.

Semakin gencarnya upaya : sekulerisasi, dan liberalisasi bukan hanya di

bidang : ekonomi, sosial , politik, dan budaya; tapi juga liberalisasi

agama. Dengan mengusung jargon dan dalih : Demoratisasi, HAM dan

Gender Equality ( kesetaraan gender ), telah banyak mendistorsi nilai-

nilai : akidah, ibadah, muamalah dan akhlak masyarakat. Kampanye :

Semua agama benar; Tuhan semua agama satuhanya berbeda manggil;

Iblis akidahnya paling bagus, dan di akhirat akan jadi penghuni surga;

Penganut agama apapun akan menjadi penghuni surga; Al-Qur’an

bikinan Utsman bin Affan; dsb. Secara intens terus menerus dilakukan

para pengasongnya.

Kebijakan/kezaliman penguasa negri adidaya Pasca peristiwa 11

September 2001 , dengan mengusung jargon “War Againts Terrorism “

menjadi “ War Againts Islam “ telah sangat berpengaruh terhadap

menurunnya ghirah penerapan syari’at Islam.

Menjamurnya berbagai aliran pemikiran dan pemahaman Islam, yang

tidak sedikit di antaranya tergolong pada aliran dol-Mudil ( Sesat dan

menyesatkan ). Kita menyaksikan bagaimana gigihnya : Ahmadiyyah,

Syi’ah, dan LDII. Kita juga terus mencermati perkembangan : Gerakan

Salafi dengan “ Manhaj Salafus Shalihnya “; HTI dengan issue “

Khilafahnya “ ; Jama’ah Tabligh dengan “ Khurujnya “, dsb.

Kondisi Internal :

Pada Tingkat Da’i :

- Pada tataran konsep dakwah banyak da’i memahaminya sebatas

dakwah bil-lisan.

- Lebih banyak bermodalkan niat dan semangat, dari pada kemampuan

professional dalam menunaikan fungsinya.

- Kondisi tersebut disebabkan a.l : Da’i tidak mendapatkan pendidikan

yang memadai, dan terbatasnya perhatian, waktu dan fasilitas

pendukung, (seperti kepustakaan, dsb. )

Pada Tingkat Pengelola ( DKM, Panitia, dsb ) dan Pusat Dakwah

(Ormas/Lembaga)

- Subjek dakwah yang satu ini sesungguhnya tidak kalah pentingnya

dibanding dengan para da’i. Namun karena kemampuan managerial

Page 7: Proposal Mudzakarah

yang terbatas, para pengelola dakwah ini seolah-olah hanya jadi

pelengkap saja dari para da’i.

- Pada tingkat lembaga dan pusat dakwah defisiensi nyata terlihat, jika

dibanding dengan lembaga serupa pada agama lain. Ini terjadi antara

lain disebabkan karena fungsionaris lembaga atau pusat dakwah

mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan kondisi para

da’i dan pengelola dakwah, yang juga ditambah oleh status multi

fungsi mereka.

Pada Tingkat Mad’u ( Objek Dakwah )

Objek Dakwah dapat dibedakan dalam : Objek Dakwah Umum dan Objek

dakwah Khusus.

Objek Dakwah Umum bisa dibagi dua : a) Umat Dakwah, yaitu orang-

orang Non-Muslim dan b) Umat Ijabah, yaitu umat Islam

Objek dakwah Khusus : yaitu objek dakwah yang mempunyai sifat yang

khas yang memerlukan pendekatan yang sedikit beda dibanding dengan

objek dakwah umum, seperti : Dunia kampus, birokrat, etnik khusus,

generasi muda, dsb.

Dari sudut sosial dan pendidikannya objek dakwah bisa dikelompokkan

menjadi dua :

a) Populis Awami ( grass root ) : Kalangan menengah ke bawah. Secara

umum kelompok ini dengan tingkat pendidikan rendah dan dengan

ekonomi lemah. Waktu dan perhatian serta tenaga mereka lebih

banyak tersita untuk pemenuhan hajat hidup, sehingga sering

apresiasi terhadap nilai-nilai agama juga menjadi rendah. Kalangan

ini juga rawan terhadap gerakan pemurtadan, gerakan politik, serta

patologi sosial.

b) Elitis Intelektual : Kalangan menengah ke atas. Ada trend pada

kelompok ini ghirah keislaman cukup baik, perlu pendekatan khusus,

terutama dengan da’i-da’i yang berkapasitas memadai untuk

mengimbangi kondisi mereka.

Menghadapi tantangan dakwah yang semakin berat dan kompleks,

kekuatan dakwah dituntut untuk membuat strategi dakwah yang lebih

komprehensif, dengan menyiapkan sumber daya da’i yang mumpuni,

punya komitmen yang kuat dengan tugas dan fungsinya, serta keikhlasan

Page 8: Proposal Mudzakarah

yang kuat. Serta menejmen yang baik. Supaya memberikan solusi terbaik

bagi setiap persoalan ummat.

Terkait dengan uraian tersebut diatas, tentunya kami pengurus

Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) mempunyai salah satu tugas dan

kewajiban memberikan pemahaman yang benar kepada ummat islam agar

tidak tersesat dengan pengkajian yang komprehensif (kaffah) dengan

ladasan utamanya Al-Qurandan As-Sunnah.

Untuk dapat merealisasikan program-program pengkajian tersebut,

tentunya kami pengurus Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) sangat

membutuhkan sekali uluran tangan dari para dermawan / muhsinin /

munfiqqin, menjadi donatur penyandang dana dakwah / jihad kami.

(Lihat : Rencana dana dakwah / jihad).

B. LANDASAN HUKUM MAJELIS MUDZAKARAH ASATIDZAH (MAJMUAH)

a Al-Quran

م% ن%ه' ة, م* ق//. ر% ل* ف2 ر. م2ن ك//' ل.و%ال. ن.ف. ة> ف. % ك.آف= وا ر' ن'ون. ل2ي.نف2 ؤ%م2 ا ك.ان. ال%م' و.م.

م% 2ل.ي%ه2 % إ وا ع//' ج. 2ذ.ا ر. م% إ ه' و%م. وا% ق//. ل2ي'ن//ذ2ر' وا% ف2ي ال//د*ين2 و. ه//' ق= ةR ل*ي.ت.ف. ط.آئ2ف.

ون. { ]التوبة: ذ.ر' م% ي.ح% [122ل.ع.ل=ه'

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke

medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang

agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. (QS.

At-Taubah : 122)

و.ات2 ط//' وا خ' ة> و.ال ت.ت=ب2ع//' ل%م2 ك.اف//= ل'وا ف2ي الس//* ن'وا اد%خ' ا ال=ذ2ين. آم. .يdه. ي.ا أ

ب2ينR ] البقرة : 2ن=ه' ل.ك'م% ع.د'وg م' ي%ط.ان2 إ [208الش=

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara

keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan.

Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 208)

b Al-Hadits

اذا اراد الله بعبد خيرا فقهوه فى الدين – ر. مسلم

Page 9: Proposal Mudzakarah

Rasulullah saw bersabda : “ Apabila Allah bermaksud memberi kebaikan

kepada seorang hamba , maka Allah akan jadikan ia faqih ttg agama. “ HR.

Muslim

ن% ه'م% م. dر ق* ال. ي.ض//' ر2ين. ع.ل.ى ال%ح//. اه2 ت2ى ظ//. م=ةR م2ن% أ' ال' ط.ائ2ف//. ز. ال. ت//.

. – ر. مسلم ر' الل=ه2 و.ه'م% ك.ذ.ل2ك. م%%ت2ى. أ. ت=ى ي.أ م% ح. ذ.ل.ه' خ.

Rasulullah saw bersabda : “ Akan senantiasa ada satu golongan dari umatku

yang membela (mendziharkan) kebenaran, tidak dapat membahayakan

mereka orang yang menghianatinya sampai datang pertolongan Allah dan

mereka tetap dalam keadaan seperti itu. “ HR. Muslim

C. PROFIL MAJELIS MUDZAKARAH ASATIDZAH (MAJMUAH)

Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) berkedudukan di Bandung.

Bertempat tinggal di Gedung Pesantren Ppi 50 Kp. Ciputri Ds. Langensari

Kec. Lembang Kab. Bandung Barat

Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) didirikan di Bandung pada

tanggal 21 Mei 2007 M / 04 jumadil awwal 1428 H untuk waktu yang tidak di

tentukan.

Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) Yang menjadi landasan kerjanya

adalah “mengkaji sunnah secara kaffah”.

Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) berbentuk bunyanun marsus

(Barisan yang rapih) dalam ikatan ukhuwah islamiyyah. dan bersifat

"Harokah Dakwah Islamiyyah" yang universal.

Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) bergerak dalam bidang dakwah

yang meliputi tiga aspek ; aqidah, syari,ah dan akhlaq,menurut tuntunan Al-

Quran dan As-Sunnah As-Shahihah.

D. TASYKIL (PENGURUS) MAJELIS MUDZAKARAH ASATIDZAH

(MAJMUAH)

Ra’isul Majelis Rofik K

Ibadurrahman

Sekretaris Majelis Muslim Nurdin

Bendahara Majelis Hilman

Mas’uliyah Majelis Zakat, Infaq, Shadaqah Dan Wakaf Wadma Momo

Page 10: Proposal Mudzakarah

Mas’uliyah Majelis Warits Dan Pengurusan Jenazah Ade Andrian

Mas’uliyah Majelis Pengkajian Ikhtilaf Ad-Diin Ahmad Wandi

Mas’uliyah Majelis Prekonomian Dan Pemberdayaan

Ummat

Dedi M Abduh

Mas’uliyah Majelis Haji Dan Umrah Usman BN

Mas’uliyah Majelis Komunikasi Dan Publikasi Islam Saefudin

Mas’uliyah Majelis Pendidikan Ade A / Hendri

Mas’uliyah Majelis Dakwah Aa. Hakim

Mas’uliyah Majelis Siyasah Yayat

Mas’uliyah Majelis Sosial Dan Kesehatan Iwan Setiawan

Mas’uliyah Majelis Kebudayaan Dan Pariwisata Listiyo Nurdodno

S.Sn

E. VISI DAN MISI MAJELIS MUDZAKARAH ASATIDZAH (MAJMUAH)

Visi :

Terealisasikannya tafaqquh fiddiin secara kaffah dalam semua aspek

kehidupan

Misi :

a. Memberikan solusi terhadap persoalan dan permasalahan umat

b. Menciptakan khazanah keilmuan yang kritis, dinamis dan konstruktif

c. Membina dan menumbuhkan ukhuwah islamiyyah diantara sesama

muslim.

d. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang islam secara

kaffah mengenai pokok-pokok agama (aqidah, ibadah dan akhlak) yang

benar menurut al-quran dan as-sunnah.

e. Menyelamatkan aqidah umat dari berbagai penyimpangan, ideology,

pemikiran, khurafat dan takhayul dan Bid’ah.

F. RUMUSAN METODOLOGI ISTINBAT HUKUM MAJELIS MUDZAKARAH

ASATIDZAH (MAJMUAH)

Untuk merealisasikan Visi dan Misi MAJMUAH. MAJMUAH telah

menentukan manhaj (metodologi) dalam memutuskan atau mengambil

keputusan hukum dengan rumusan-rumusan sebagai berikut:

Asas utama adalah al-Quran al-Karim dan Hadits Shahih sebagai

sumber hukum.

Page 11: Proposal Mudzakarah

a. Beristidlal dengan Al-Quran.

1. Mendahulukan dzohir ayat Al-quran daripada ta'wil dan memilih

cara-cara tafwid dalam hal-hal yang menyangkut masalah I'tiqodiyah;

seperti ayat:

Artinya: "(yaitu) Tuhan yang maha pemurah, yang bersemayam di

atas 'Arsy" (Q.S. Thaha :5).

2. Menerima dan meyakini isi kandungan al-Quran sekalipun tampaknya

betentangan dengan aqli dan 'adiy, seperti masalah Isra dan Mi'raj.

3. Mendahulukan makna hakiki daripada makna majazi, kecuali jika

ada qarinah, seperti kalimat : "Au Lamas tumun Nisaa" dengan

pengertian jima;

4. Apabila ayat al-Qur’an bertentangan dengan hadis, maka di

dahulukan ayat Al-Quran, sekalipun hadis tersebut muttafaq 'alaih,

seperti dalam hal menghajikan orang lain atau badal haji.

5. Menerima adanya nasikh dalam al-Quran dan tidak menerima adanya

ayat-ayat yang mansukh (Naskhu al-Kulli ).

6. Menerima tafsir dari para sahabat dalam memahami ayat ayat al-

Quran (tidak hanya penafsiran Ahlu bait ), dan mengambil penafsiran

sahabat yang lebih ahli seperti ibnu Abbas atau Ibnu Mas'ud, jika

terjadi perbedaan penafsiran di kalangan shahahat.

7. Mengutamakan tafsir bi al-Ma'tsur daripada tafsir bi ar-Ra'yi

8. Menerima hadis-hadis sebagai bayan terhadap Al-Quran, kecuali ayat

yang telah diungkapkan dengan shighat hasr, seperti ayat tentang

makanan yang diharamkan.

b. Beristidial. Dengan Hadits:

1. Menggunakan hadiis sahih dan hasan dalam mengambil keputusan

hukum;

2. Menerima qaidah;

األحاديث الضعيفة يقوي بعضها بعضا

Artinya: "Hadits-hadits dhaif satu sama lain adalah saling

menguatkan."

Dengan catatan apabila dhaif tersebut dari segi dabth (hafalan) dan

tidak bertentangan dengan Al-Quran dan hadits lain yang sahih.

Page 12: Proposal Mudzakarah

Adapun jika dhaifnya itu dari segi 'Adalah seperti Fisqu ar-Rawi

atau "tertuduh dusta" maka kaidah tersebut tidak dipakai.

3. Tidak menerima qaidah:

األحاديث الضعيفة يعمل في فضائل األعمال

Artinya: "Hadits Dhaif dapat diamalkan dalam hal keutamaan amal."

Karna keutamaan amal juga termasuk sendi-sendi agama yang harus

berdasarkan hadits-hadits shahih.Masih banyak hadits-hadits shahih

yang menunjukkan tentang keutamaan amal.

4. Menerima hadits sahih sebagai tasyri" yang mandiri, sekalipun tidak

merupakan bayan dari al-Quran, seperti aqiqah.

5. Menerima hadits ahad sebagai dasar hukum selama hadits tersebut

shahih sekalipun hal-hal yang menyangkut aqidah.

6. Hadis Mursal Shahabiy dan Mauquf bi Hukmi al Marfu' di pakai

sebagai hujah selama sanad hadis tersebut shahih dan tidak

bertentangan dengan hadits shahih yang lainnya

7. Hadis Mursal Tabi'iy dijadikan hujah apabila hadis tersebut disertai

qarinah yang menunjukkan ittishal-nya hadis tersebut.

8. Menerima gaidah

الجرح مقدم علي التعديل

Artinya: "Anggapan Jarah (cacat terhadap seorang perawi) harus

didahulukan daripada anggapan 'adil/tsigat."

Dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Jika yang menjarah menjelaskan jarahnya, maka didahulukan jarah

daripada ta' dil.

b) Jika yang menjarah tidak menjelaskan sebab jarahnya, maka

didahulukan ta'dil daripada jarah.

c) Jika yang menjarah tidak menjelaskan sebab jarahnya, tetapi tidak

ada seorang pun yang menyatakan tsiqat, maka jarahnya bisa

diterima.

9. Menerima qaidah:

الصحابة كلهم عدول

Artinya: "Shahabat-shahabat Nabi itu semuanya dinilai adil (dalam

periwayatan hadits)."

Page 13: Proposal Mudzakarah

10. Riwayat orang yang suka melakukan tadlis diterima jika ia

mnenerangkan bahwa apa ia riwayatkan itu jelas Shigat Tahamul-

nya menunjukan ittishal, seperti menggunakan kata

"Hadzdzatsani".

c. Masalah-Masalah Yang Tidak Ditemukan Nash Yang Shahih

Dalam al-Quran dan Hadits.

Dalam hal ini ditempuh Ijtihad Jama'i dengan rumusan-rumusan

sebagai berikut:

1. Tidak menerima Ijma' secara mutlak dalam urusan ibadah kecuali

Ijma' Shahabat.

2. Tidak menerima Qiyas dalam masalah ibadah mahdhah, sedangkan

dalam masalah ibadah ghaer mahdlah Qiyas diterima selama

memenuhi persyaratan Qiyas.

3. Dalam memecahkan "Ta'arudu al-Adilah" diupayakan dengan cara :

a) Thariqatu al-Jam'i, selama masih mungkin dijam'u.

b) Thariqatu at-Tarjih, dari berbagai sudut dan seginya, misalnya :

1) Mendahulukan Mutsbit daripada Nafi

2) Mendahulukan hadis-hadis yang dalam shahihain (Bukhari-

Muslim) daripada di luar Shahihain.

3) Dalam masalah-masalah tertentu hadis Muslim lebih

didahulukan daripada hadits Bukhari, seperti dalam hal

pernikahan Nabi dengan Siti Maemunah.

4) Meninggalkan sesuatu yang dihawatirkan jatuh pada hukum

bid'ah lebih didahulukan daripadfa mengamalkan sesuatu yang

diragukan sunnahnya

c) Thariqatu an-Naskhi, jika diketahui mana yang dahulu dan mana

yang kemudian.

4. Dalam membahas masalah ljtihad, Majelis Mudzakarah

menggunakan qaidah-qaidah ushul fiqh sebagaimana lazimnya

para fuqaha.

5. Majelis mudzakarah tidak mengikatkan diri pada suatu madzhab.

Pendapat imam madzhab menjadi bahan pertimbangan dalam

mengambil ketentuan hukum, sepanjang sesuai dengan jiwa al-Quran

dan as-Sunnah.

Page 14: Proposal Mudzakarah

G. PROGRAM MAJELIS MUDZAKARAH ASATIDZAH (MAJMUAH)

MAJMUAH adalah forum pengkajian yang bergerak dibidang dakwah yang

meliputi tiga aspek ; aqidah, syari,ah dan akhlaq, dengan program sebagai

berikut :

a. Bahts Al-Kutub (Pembahasan Kitab-Kitab).

a. TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) mencoba

menggali dan membedah kitab-kitab yang disusun oleh para ulama

terkemuka baik kitab-kitab aqidah, fiqih maupun kitab-kitab yang

lainnya.

b. Dari hasil pengkajian dan pembedahan kitab ini, TIM (thaifah) Majelis

Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) diharapkan mempunyai

pemahaman dan sudut pandang yang benar dalam menilai

keotentikan kitab tersebut, mulai dari pengarangnya, siapa gurunya,

latar belakang penyusunannya, kondisi social politik dan lain

sebagainya.

b. Ta’lif al-Kutub (Penyusunan Buku)

a. TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) yang

mempunyai kapabilitas dan kemampuan untuk menyusun buku

dituntuk untuk dapat menuangkan buah pikirannya dalam sebuah

karya tulis ilmiah yang nantinya disebarkan kepada jamaah dan

masyarakat umum baik secara gratis ataupun dikomersilkan dan

hasilnya atau keuntungannya dijadikan dana dakwah.

b. Dengan program Ta’lif al-Kutub (Penyusunan Buku) ini, diharapkan

TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) dapat

melakukan dakwah Bil Kitabah (dakwah melalui tulisan) baik berupa

buku, buletin, tabloid, majalah dll.

c. Tarjamat Al-Kutub ( Penerjemahan Kitab)

a. TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) dalam

meningkatkan dan memperdalam keilmuan dalam bidang bahasa

arab, mencoba menterjemahkan buku-buku yang berbahasa arab dari

mulai buku kecil (buku saku) hingga buku besar.

b. Dengan program Tarjamat Al-Kutub ( Penerjemahan Kitab) ini,

diharapkan TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH)

dapat membantu memudahkan ikhwan-ikhwan kita yang tidak bisa

Page 15: Proposal Mudzakarah

membaca bahasa arab untuk dapat memahami kitab-kitab yang

dikarang oleh para ulama timur tengan yang berbahasa arab.

d. Mubahatsah Ikhtilaf Ad-Diin (Mengkaji Persoalan Agama)

a. TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) yang

mempunyai motto : “mengkaji sunnah secara kaffah”, memcoba

memecahkan dan member solusi terhadap permasalahan-

permasalahan yang muncul ditengah-tengah ummat, dengan

menganalisis persoalan dan permasalahan tersebut dari berbagai

aspek dan yang dijadikan sumber utama dan pertama dalam

menyelesaiakn setiap persoalan dan permasalahan terebut yaitu Al-

Quran dan As-Sunnah secara komprehensip.

b. Dengan program Mubahatsah Ikhtilaf Ad-Diin (Mengkaji Persoalan

Agama) ini, TIM (thaMifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH)

dituntuk lebih cerdas, teliti dan hati-hati dalam memutuskan suatu

hokum islam, agar tidak membingungkan dan menyesatkan ummat.

e. Tauqiif Musykilat Al-Ummat (Menjawab Persoalan Umat)

a. TIM (thaifah) Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH) dengan

keberadaannya ditengah-tengah ummat diharapkan dapat jadi

fasilitator atau media yang dapat membantu ikhwan-ikwan kita dalam

mencari solusi atau jawaban dari setiap persoalan dan memahami

agama secara kaffah yang didasarkan kepada al-Quran dan As-

Sunnah dengan pemahaman yang benar sebenar-benarnya.

SCUDLE PROGRAM

a.SCUDLE PROGRAM RUTIN

HARI /Waktu Kegiatan Tujuan

Sabtu

13.00 – 13.30

wib

Menterjemahkan dan

mengkaji kitab min

kunuujis sunnah

Menambah wawasan dan

meningkatkan pemahaman dalam

mengkaji hadits dilihat dari berbagai

disiplin ilmu

Sabtu Menterjemahkan dan Menambah wawasan dan

Page 16: Proposal Mudzakarah

13.30 – 14.00

wib

mengkaji kitab tafsir

as-sa’di

meningkatkan pemahaman dalam

disiplin ilmu tafsir

Sabtu

14.00 – 15.00

wib

Bahtsul masail

(membahas

permasalahan)

Mencari solusi dengan mengistinbat

hukum dari permasalah yang terjadi

secara kaffah

b.SCUDLE PROGRAM LAINNYA

1. Kajian Bahtsul Kutub (KBK)

Khusus untuk tingkat Bapak-bapak

a) Tafsir Al-Munir karya Prof Dr. Wahbah Al-Juhailiy

b) Al-Hidaayah Fii Masaail Al-Fiqhiyyah Al-Muta’aridhah, karya KH. A.

Zakaria

2. Kajian Study Islam Intensif (KSII)

Khusus tingkat Remaja

a) Memahami Ibadah Rasulullah SAW

b) Memahami Aqidah Islamiyyah

c) Meneladani Akhlaq Rasulullah SAW

3. Bimbingan Belajar Al-Quran dan Al-Hadits (BBQH)

Khusus tingkat Anak-anak

a) Baca Al-Quran metode Iqro

b) Hapalan surat-surat pendek dan pilihan

c) Hapalan do’a-do’a pendek dan pilihan

d) Hapalan hadits-hsdits pendek dan pilihan

4. Bina keluarga Sakinah (BKS)

Khusus Ibu-ibu

a) Tarbiyah annisa (Panduan Wanita Shalihah)

b) Tarbiyah Al-ulad (Panduan membina anak shalih)

c) Panduan Membina keluarga sakinah

H. HASIL YANG TELAH DICAPAI

BUKU-BUKU YANG TELAH DISUSUN DALAM BAHASA ARAB

1. Ushulul Fiqhi Wa Qowaa’idul Fiqhiyyah Ma’a Thuruqil Istinbaatil Ahkaam,

disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

2. Asy-Syaamil Fii ‘Ilmin Nahwi Wa Qawaa’idil Lughah Al-‘Arabiyyah, disusun

oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

Page 17: Proposal Mudzakarah

3. Asy-Syaamil Fii ‘Ilmin Sharfi Wa Qawaa’idil Lughah Al-‘Arabiyyah, disusun

oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

4. Arrafiiq Fii ‘Uluumil Balaaghah, disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

5. Arrafiiq Fii ‘Ilmil Badii’, disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

6. Al-Kaamil Fii ‘Ilmit Tajwiid, disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

7. Haadzaa ‘Aqiidatunaa Ash-Shahihah Wa Tauhiidunaa Al-Khalishah,

disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

8. Al-Manaar fii Ma’aanii Huruufil Jaar, disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

9. Arrifqah Fii ‘Uluumil Qur’an, disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

10. Al-Mabaadiy Fii ‘Ilmil Mushthalahil Hadits, disusun oleh : Rofiq K

Ibadurrahman.

11. Al-Kifaayah Fii Usuulil Fiqhi, disusun oleh : Rofiq K Ibadurrahman.

12. Mukhtashar Qawaa’idil Usuuliyyah wal Fiqhiyyah, disusun oleh :

Rofiq K Ibadurrahman.

PERMASALAHAN YANG SUDAH DIBAHAS

1. Batasan antara agama dan budaya, (penyaji : Rofiq K Ibadurrahman)

2. Musafir boleh tidak jumat, (penyaji : Ahmad Wandi)

3. Menimbang kembali fiqih isbal “PERSIS VS SALAFY” , (penyaji : Ahmad

Wandi)

4. Hukum Caesar ditinjau dari segi medis dan pandangan islam, (penyaji :

Muslim Nurdin)

5. Wajibkah shalat dzuhur bagi orang yang tidak melaksanakan shalat

jum’at dihari raya ?, (penyaji : Rofiq K Ibadurrahman)

6. Bolehkah qurban sapi lebih dari tujuh orang ?, (penyaji : Rofiq K

Ibadurrahman)

7. Takhrij hadits (kedudukan hadits) menimbang rambut bayi , (penyaji :

Usman BN dan Ahmad Wandi)

8. Bid’ahkah tarawih dengan kaifiyyat 2+2+2+2+2+1 atau 2+2+2+2+3 ? ,

(penyaji : Ahmad Wandi)

9. Shalat sambil membaca mushhaf, (penyaji : Rofiq K Ibadurrahman)

10. Kedudukan najisnya anjing, (penyaji : Muslim Nurdin)

11. Kedudukan hukum air musta’mal, (penyaji : Rofiq K Ibadurrahman)

12. Kedudukan orang yang junub membaca Al-Quran, (penyaji : Ahmad

Wandi)

PENKAJIAN YANG MASIH DALAM PROSES PENYELESAIAN

Page 18: Proposal Mudzakarah

a. Menterjemahkan kitab Minkunuji As-Sunnah karya : syekh Ali As-Shobuny

b. Menterjemahkan Tafsir As-Sa’di karya : syekh As-Sa’di

c. Menyusun buku “ Thaharah Rasulullah Saw” Cara Mudah Mengenal

Sunnah”. (oleh: TIM MAJMUAH)

d. Thuruqu Al-Istinbat Al-Ahkam (Metodologi Pengambilan Keputusah

Hukum Islam) MAJMUAH. (oleh: TIM MAJMUAH)

I. DANA DAKWAH / JIHAD

Rencana dana dakwah / jihad yang diperlukan untuk : (1) admiistrasi

umum, (2) program Majelis mudzakarah, (3) sewa kantor / sekretariat, (4)

pengadaan satu unit laptop, (5) pengadaan satu unit proyektor, (6)

Pengadaan 20 Kursi, 20 Bangku. Secara keseluruhan sebesar Rp.

52.060.000,- dengan rincian sebagai berikut :

1. Administrasi Umum

- ATK (Alat Tulis Kantor)

- Kertas A4 1 rim, F4 1 rim

- Belanja operasional lainnya

Rp. 1.600.000,-

Rp. 1000.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 500.000,-

2. Program Majelis Mudzakarah Asatidzah

- Baths Al-Kutub (Pembahasan Kitab-Kitab)

- Ta’lif al-Kutub (Penyusunan Buku)

- Tarjamat Al-Kutub ( Penerjemahan Kitab)

- Mubahatsah Ikhtilaf Ad-Diin (Mengkaji Persoalan

Agama)

- Tauqiif Musykilat Al-Ummat (Menjawab Persoalan

Umat)

- Kajian Bahtsul Kutub (KBK)

- Kajian Study Islam Intensif (KSII)

- Bimbingan Belajar Al-Quran dan Hadits (BBQH)

- Bina keluarga Sakinah (BKS)

Rp. 7.460.000,-

Rp. 400.000,-

Rp. 1000.000,-

Rp. 1000.000,-

Rp. 480.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 480.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 1.200.000,-

3. Sewa Kantor / Sekretariat Rp. 5.000.000,-

4. Pengadaan 1 unit Laptop Rp. 10.000.000,-

5. Pengadaan 1 Unit Proyektor Rp. 20.000.000,-

6. Pengadaan 20 Kursi, 20 Bangku Rp. 8.000.000,-

JUMLAH TOTAL Rp. 52.060.000,-

Page 19: Proposal Mudzakarah

(Terbilang : Lima Puluh Dua Juta Enam Puluh Ribu Rupiah)

Tadzkirah :Bantuan ikhwatu iman bapak/ibu/Sdr dapat disalurkan melalui :1. Langsung kepada pengurus Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH)

(Rofiq K Ibadurrahman, Telp : (022) 70499728, Hp. 083822370720 / Rais Majlis, atau Wadma Momo, Hp. 081394978983 / Mas’uliyah Majelis Zakat, Infaq, Shadaqah Dan Wakaf.

2. Melalui bank ………………. No, Rek……………….. A/N. Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH).

3. Bantuan ikhwatu iman bapak/ibu/Sdr. Bisa berupa : infaq, shodaqoh, zakat, wakaf atau menjadi donator tetap Majelis Mudzakarah Asatidzah (MAJMUAH).

J. PENUTUP

Demikianlah tekad bulat kami untuk kemajuan dan kemuliaan Islam

dan muslimin. Mudah-mudahan Allah selalu memberikan bimbingan dan

petunjuk kepada kita semua dalam berjihad di jalannya. Atas segala

perhatiannya kami ucapkan terima kasih teriring du’a “Jazakumullahu

Khoiran Katsira” kepada para muhsinin / sponsor / donatur yang telah

mendermakan sebagian hartanya melalui kegiatan ini.

Lembang, Maret 2010

Ketua

Rofiq K Ibadurrahman

Sekretaris

Muslim Nurdin