30
ABSTRAK Pada saat ini dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk berbagai macam kebutuhan dan aktifitas di kampus. Namun karena aktifitas dosen yang sibuk, sulit bagi mahasiswa untuk menemui dosen yang bersangkutan. Kondisi tersebut akan membuat banyak dampak negatif bagi mahasiswa karena sulit menemui dosen yang bersangkutan. Untuk itu, dirancang sebuah perangkat yang dapat mendeteksi keberadaaan dosen dan sebuah website yang dapat diakses melaui internet. Banyak perangkat yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan dosen, mulai dari kamera cctv, komunikasi telepon, atau Location Based Services (LBS) yang menggunakan RFID, WPS, atau GPS. Perangkat pendeteksi yang digunakan dalam proyek akhir ini dengan menggunakan sensor RFID dan web sebagai interfacenya. Perangkat RFID ini akan dirangkai sehingga dapat melakukan pengiriman data ke database yang akan diolah oleh webserver untuk dapat diakses melalui website. Kata kunci : RFID, Location Based Service (LBS). 1

Proposal PA Arideba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tA

Citation preview

Page 1: Proposal PA Arideba

ABSTRAK

Pada saat ini dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk berbagai macam

kebutuhan dan aktifitas di kampus. Namun karena aktifitas dosen yang sibuk, sulit

bagi mahasiswa untuk menemui dosen yang bersangkutan. Kondisi tersebut akan

membuat banyak dampak negatif bagi mahasiswa karena sulit menemui dosen yang

bersangkutan. Untuk itu, dirancang sebuah perangkat yang dapat mendeteksi

keberadaaan dosen dan sebuah website yang dapat diakses melaui internet. Banyak

perangkat yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan dosen, mulai dari

kamera cctv, komunikasi telepon, atau Location Based Services (LBS) yang

menggunakan RFID, WPS, atau GPS. Perangkat pendeteksi yang digunakan dalam

proyek akhir ini dengan menggunakan sensor RFID dan web sebagai interfacenya.

Perangkat RFID ini akan dirangkai sehingga dapat melakukan pengiriman data ke

database yang akan diolah oleh webserver untuk dapat diakses melalui website.

Kata kunci : RFID, Location Based Service (LBS).

1

Page 2: Proposal PA Arideba

I PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Saat ini di lingkungan kampus, dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, baik

untuk kepentingan yang tidak mendesak sampai yang sangat mendesak. Namun,

karena dosen sangat sibuk dalam menjalani aktifitas kampus, maka mahasiswa sangat

sulit untuk menemui dosen yang bersangkutan. Untuk itu, diperlukan sebuah alat atau

perangkat yang mampu untuk mendeteksi keberadaan dosen dalam ruangan.

Saat ini teknologi untuk mendeteksi objek sudah sangat banyak dikembangkan.

Salah satu nya adalah Location Based Service (LBS) yang menggunakan berbagai

macam perangkat untuk menjadi perangkat detector, seperti mobile phone, GPS

(global positioning system), WPS(wireless positioning system), dan masih banyak

lagi. Location Based Service (LBS) dapat berfungsi sebagai layanan untuk

mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti menemukan

lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan seseorang, dalam kasus ini

adalah dosen. Dengan memanfaatkan id card yang dimiliki dosen yang disisipkan

RFID tag, maka dapat dijadikan sebuah tag yang dapat yang dikenali oleh perangkat

RFID untuk medeteksi keberadaan dosen.

Berdasarkan peninjauan diatas, perpaduan antara teknologi RFID yang menjadi

perangkat detector dan website yang akan menjadi interface diharapkan dapat

menjadi solusi dari permasalahan diatas. Maka dari itu, saya melakukan penelitian

tersebut dalam judul proyek akhir ini yaitu “Pendeteksi Dosen Dalam Ruangan

menggunakan Sensor RFID dan Web Sebagai Interface”.

2

Page 3: Proposal PA Arideba

I.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat perangkat RFID sehingga dapat mendeteksi keberadaan

dosen.

2. Bagaimana membuat sebuah website yang berfungsi sebagai interface untuk

mendeteksi keberadaan dosen.

3. Bagaimana membuat komunikasi antara perangkat RFID dengan webiste yang

telah dibuat sehingga preangkat RFID dapat mendeteksi keberadaan dosen, dan

menampilkannya di website.

I.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari pendeteksi dosen dalam ruangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Perangkat RFID hanya mendeteksi dosen yang memiliki RFID tag yang cocok

datanya sudah dimasukkan dengan perangkat RFID.

2. Perangkat RFID akan dipasang hanya di 2 ruangan.

3. Website yang dibangun menggunakan apache server.

4. Website yang dibangun hanya sebagai interface sederhana.

I.4 Tujuan dan manfaat penelitian

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah:

1. Membuat sebuah perangkat dengan menggunakan RFID sebagai sensor pendeteksi

keberadaan dosen.

2. Membuat sebuah website yang berfungsi sebagai interface untuk menampilkan

informasi keberadaan dosen.

3

Page 4: Proposal PA Arideba

1.4.2 Manfaat

Adapun manfaat proyek akhir ini adalah untuk membantu mahasiswa atau

seseorang yang membutuhkan dosen tertentu sehingga dapat dideteksi keberadaanya,

dan informasi keberadaan dosen dapat di akses di sebuah website.

I.5 Sistematika Penulisan

Berikut adalah sistematika penulisan dari proposal proyek akhir ini :

I. PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan judul proyek akhir

ini, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat dari pembuatan

proyek akhir ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini berisi tentang penelitian terdahulu yang terkait dengan proyek akhir

yang akan dibuat oleh penulis dan landasan teori dari literature yang berhubungan

dengan penelitian yang terdiri dari LBS, RFID, microcontroller, web server.

III. PERANCANGAN

Berisi uraian tentang perancangan dari proyek akhir ini, block diagramm

flowchart, prototipe, serta metode pengujian yang akan dilakukan oleh penulis

agar tujuan yang diinginkan tercapai.

IV. JADWAL DAN PERKIRAAN BIAYA

Pada bab ini berisi perencanaan jadwal dari pembuatan proyek akhir ini, mulai dari

perencanaan proyek akhir hingga sidang akhir, serta berisi perkiraan biaya yang

akan digunakan penulis agar proyek akhir ini dapat terealisasikan.

4

Page 5: Proposal PA Arideba

II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Review penelitian terdahulu

Location Based Services (LBS) adalah mekanisme layanan yang

menyediakan informasi tentang lokasi (Sunyoto, 2009). GPS merupakan salah satu

perangkat yang terkenal untuk mengimplementasikan LBS. Salah satu contoh

aplikasi yang menerapkan LBS adalah mobile map explorer untuk informasi

wisata kotamadya Yogyakarta (Cosmas Yosie A.N, 2008). Perangkat GPS sudah

banyak terpasang pada telepon selular yang berada di pasaran saat ini. Tetapi

tidak semua telepon selular memiliki perangkat GPS untuk menentukan posisi.

Perangkat lainnya seperti RFID, WPS, mobile device dan lainnya juga sudah banyak

dikembangkan untuk mejadi perangkat Location Based Service (LBS).

LBS dengan perangkat mobile device seperti android, yang dilakukan oleh

(Hidayatullah, 2012), dengan menggunakan Aplikasi Location Based Service Stasiun

Pengisian Bahan Bakar Umum Terdekat di Kota Depok Berbasis Android ini berisi

tentang pencarian lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota depok, yang

dibuat dengan menggunaka Eclipse Galileo yang bertujuan untuk memberikan

kemudahan kepada masyarakat untuk mengetahui SPBU terdekat di Kota Depok.

Sedangkan Untuk RFID sangat jarang dirancang menjadi salah satu perangkat

LBS, karena tidak efisien untuk jarak yang jauh. Namun, karena proyek akhir ini

hanya untuk ruang lingkup kecil yaitu ruangan yang ada di gedung, RFID dapat

dijadikan sebagai alat pendeteksi. Jadi untuk sebagai bahan review dan tinjauan

pustaka ada beberapa jurnal yang sangat cocok dan mendekati dan bahkan

menggunakan beberapa metode yang sama dengan penelitian ini. Seperti makalah

seminar tugas akhir dari (Habsyah, 2013) Aplikasi Sistem Parkir Dengan

Automatisasi Pembiayaan Berbasis Rfid (Radio Frequency Identification)

dimanajurnal ini menerima data dari kendaraan yang dipasangkan rfid dan rfid

sxanner akan dipasang di saat kendaraan masuk dan keluar sehingga menggunakan 2

rfid yang akan membaca data kendaraan saat masuk dan keluar area parkir. Tugas

akhir sebelumnya dari (Jufrizal, 2009) Teknik Elektronika Telekomunikasi Politeknik

5

Page 6: Proposal PA Arideba

Caltex Raiu yang berjudul ”Sistem Absensi menggunakan jaringan LAN berbasis

RFID”. Pada penelitian ini, pengiriman data menggunakan kabel UTP dan interface

langsung ditampilkan di komputer standalone dan untuk microcontroller

menggunakan ATMega8535.

Ada juga jurnal dari (Periat, 2011) dari jurusan Teknik Elektronika

Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau yang berjudul “Monitoring Peralatan LAB

Menggunakan RFID”. Pada penelitian in pengiriman data dari RFID menggunakan

wireless mini yaitu RX dan TX KYL 500s, sedangkan pengolahan data dilakukan di

komputer. Komputer yang menerima data akan melakukan validasi sekaligus

rekap data ke database dan menampilkannya pada visual basic. Bahan review ini

hanya menjadi bahan yang menunjukkan bagaimana cara pengiriman data dari RFID

menuju PC server.

II.2 Landasan teori

2.2.1 Location Based Services (LBS)

Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah

layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan

dan mampu menampilkan posisi secara geografis keberadaan perangkat bergerak

tersebut (Steitniger, 2006). Location Based Service dapat berfungsi sebagai layanan

untuk mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti

menemukan lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan seseorang.

(Steitniger, 2006) Juga mengatakan dua unsur utama dari Location Based Service

adalah:

1. Location Manager (API Maps), Menyediakan perangkat bagi sumber atau source

untuk LBS, Application Programming Interface (API) Maps menyediakan

fasilitas untuk menampilkan atau memanipulasi peta.

2. Location Providers (API Location), Menyediakan teknologi pencarian lokasi

yang digunakan oleh perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS

(Global Positioning System) dan data lokasi real-time. API Location berada pada

6

Page 7: Proposal PA Arideba

paket Android yaitu dalam paket “android.location”. Lokasi, perpindahan, serta

kedekatan dengan lokasi tertentu dapat ditentukan melalui Location Manager.

Selanjutnya, (Steitniger, 2006) juga mengatakan terdapat lima komponen

pendukung utama dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi, antara lain:

1. Piranti Mobile, adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini

berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil

dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya.

Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop.

Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan

seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

2. Jaringan Komunikasi, Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang

dapat mengirimkan data-data yang dikirim oleh pengguna dari piranti mobile-nya

untuk kemudian dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan

tersebut dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna.

3. Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi), Setiap layanan yang diberikan

oleh penyedia layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi pengguna yang

meminta layanan tersebut. Oleh karena itu diperlukan komponen yang berfungsi

sebagai pengolah/pemroses yang akan menentukan posisi pengguna layanan saat

itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile

atau juga menggunakan Global Positioning System (GPS).

4. Penyedia layanan dan aplikasi, merupakan komponen LBS yang memberikan

berbagai macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai contoh

ketika pengguna meminta layanan agar bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi

dan penyedia layanan langsung memproses permintaan tersebut, mulai dari

menghitung dan menentukan posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari

7

Page 8: Proposal PA Arideba

data di Yellow Pages sesuai dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang

lainnya.

5. Penyedia data dan konten, Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data

dan informasi yang diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan

informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang

memang memiliki otoritas untuk menyimpannya. Sebagai contoh basis data

geografis dan lokasi bisa saja berasal dari badan-badan milik pemerintah atau juga

data-data perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari Yellow Pages, maupun

perusahaan penyedia data lainnya.

2.2.2 RFID

RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan

frekuensi transmisi radio (Erwin, 2004). RFID menggunakan frekuensi radio untuk

membaca informasi dari sebuah devais kecil yang disebut tag atau transponder. Tag

RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari devais yang

kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID adalah teknologi identifikasi

yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID

mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang

lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only)

atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung

maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi

kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai

tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat

menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya, tag atau

transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa

informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan,

dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh

pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada

tag kepada pembaca RFID.

8

Page 9: Proposal PA Arideba

Selanjutnya menurut (Erwin, 2004) Sistem RFID terdiri dari empat komponen,

diantaranya seperti dapat dilihat pada gambar 2.1.

1. Tag, Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag

RFID sering juga disebut sebagai transponder.

2. Antena, untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID

dengan tag RFID.

3. Pembaca RFID, adalah device yang kompatibel dengan tag RFID yang akan

berkomunikasi secara wireless dengan tag.

4. Software Aplikasi, adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat

membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID

diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan

gelombang elektromagnetik.

Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader,

tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat

inventory tag. Keamanan dapat dicapai dengan dua cara. Pintu security dapat

9

Gambar 2.1 komponen sistem RFID

Sumber: Erwin, 2004

Page 10: Proposal PA Arideba

melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi

bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader

station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari

piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan

kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang

dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti id,

informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian

dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali

digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena

kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak. Seiring

dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga

berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk

kehidupan sehari-hari. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi

dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip

memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik.

Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder,

memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dapat membaca dan

menulis data ke dalamnya. Ketika RFID tag melewati zone elektromagnetis, maka

alat akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan

men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh

komputer.

2.2.3 MicroController

Microcontroller adalah Meletakkan suatu sistem mikrokomputer dalam satu

keping chip (IC) yang dikenal dengan nama single-chip microcomputer (P.Wijaya &

Tianur, 2007).Microcontroller merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor

dan mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan

transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangast kecil,

Lebih lanjut, microcontroller merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau

10

Page 11: Proposal PA Arideba

beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan Personal Computer (PC) yang

memiliki beragam fungsi (Fanjel, 2012).

Microcontroller tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani

berbagai macam program aplikasi, microcontroller hanya bisa digunakan untuk suatu

aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM.

Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM yang besar, artinya program-

program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-

rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil, Sedangkan

pada microcontroller, perbandingan ROM dan RAM yang besar, artinya program

kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang

ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat

penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada

microcontroller yang bersangkutan.

2.2.4 Web Server

Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide

web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan

browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program

browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses

permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan

kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format

SGML (standar d general markup language). Data yang berupa format ini kemudian

akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.

Contohnya, bila data yang dikirim berupa gambar, browser yang hanya mampu

menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkan gambar tersebut,

dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja (Diogenes).

Web server, untuk berkomunikasi dengan client (web browser) yang mempunyai

protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext tarnsfer protocol). Dengan protokol ini,

komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling dimengerti dan lebih

11

Page 12: Proposal PA Arideba

mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data pada world wide web adalah

SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan format

HTML (hypertext markup language) karena penggunaannya lebih sederhana dan

mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna internet

dengan web browsernya dapat membuka dan membaca dokumen-dokumen yang ada

dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya sekalipun. Hal ini memberikan cita

rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca

dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian

dari halamanhalaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan

webclient (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya

oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat

dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis

besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web

clientnya.

III PERANCANGAN

III.1 Perancangan

3.1.1 Blok Diagram Sistem

Pada tugas akhir ini akan dibangun suatu alat yang dapat berkomunikasi

antara RFID dengan komputer server melalui modul yang menghubungkan modul

alat dengan komputer.

blok diagram sistem dari proyek akhir ini ditunjukkan seperti Gambar 3.1.

12

Page 13: Proposal PA Arideba

3.1 Gambar Blok Diagram Sistem

Berdasarkan blok diagram 3.1 terdapat peragkat rfid yang sudah di setting

sehingga jika RFID tag didekatkan akan menangkap data yang ada di rfid tag, berupa

id dosen, dan nama dosen. Data yang ditangkap akan dikirim ke komputer

menggunakan komunikasi serial melalui kabel serial yang dihubungkan dari

perangkat RFID ke PC server. Setelah data masuk ke database di PC server maka data

akan diolah sehingga dapat di akses di internet.

Adapun gambar simulasi proses pendeteksian dosen seperti gambar 3.2.

Gambar 3.2 Simulasi proses pedeteksian Dosen

Langkah kerja dari sistem adalah sebagai berikut :

1. Tag RFID yang didekatkan ke sebuah reader pada jarak sekitar 10 -30 cm dari

perangkat RFID reader yang dipasang di dekat pintu.

2. Perangkat RFID akan mendeteksi RFID tag dan akan mengirim data dari RFID

Tag ke PC server menggunakan komunikasi serial.

3. Komputer server yang menerima data akan melakukan data ke database berupa

nomor identitas dan tanggal, kemudian pada program website menggunakan php

dan akan diputuskan Dosen tersebut masuk atau keluar ruangan.

13

Page 14: Proposal PA Arideba

4. Setelah data sampai di database, maka data diolah menjadi sebuah website dan

dipublikasi melalui apache webserver, sehingga keberadaan Dosen dapat

terdeteksi ketika pengguna mengkakses web tersebut.

3.1.2 FlowChart sistem kerja

Flowchart dari cara kerja sistem proyek akhir ini seperti gambar 3.2.

Gambar 3. 3 Flowchart kerja sistem secara keseluruhan.

14

Page 15: Proposal PA Arideba

III.2 Metode pengujian

Proses pengujian alat ini akan menentukan keberhasilan alat yang telah

dibuat. Terdapat 2 hal yang akan dibangun untuk menyelesaikan proyek akhir ini

yaitu sebuah perangkat RFID dan sebuah website. Perangkat RFID berfungsi sebagai

alat yang mendeteksi keberadaan dosen melalui RFID tag, sedangkan website

berfungsi sebagai interface.

15

Page 16: Proposal PA Arideba

3.2.1 Perangkat RFID

Pengujian pada alat atau perangkat ini menggunakan perangkat RFID sebagai

media kontrol dan pengolah sinyal radio frekuensi menjadi data digital untuk

kemudian disimpan data ke dalam database. Data yang masuk melalui RFID tag

adalah data dosen yang sudah dipasangkan dengan perangkat RFID. RFID tag akan

diberi masing-masing data sebagai contoh RFID tag dosen A dan RFID tag dosen B,

dan perangkat RFID diberi data sebagai contoh perangkat RFID ruang 1 dan

perangkat RFID ruang 2. Jika salah satu dosen memasuki salah satu ruangan maka

dosen tersebut akan terdeteksi dimana letak dosen tersebut sesuai dengan ruangan

yang dimasuki oleh dosen tersebut.

Data inilah yang dikirim ke PC server melalui komunikasi serial yang nantinya

diolah lagi sehingga dapat ditampilkan di web.

Berikut adalah spesifikasi alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian

pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Spesifikasi alat dan bahan perangkat RFID

Alat Bahan Keterangan

RFID Tag 2 buah

Perangkat RFID 2 buah

Kabel RS232 serial 2 buah

3.2.2 Website

Pengujian pada sistem ini, PC server akan mendapatkan data dari perangkat

RFID lalu memasukkannya ke dalam database menggunakan MYSQL server lalu

akan diolah menggunakan APACHE dan PHP sehingga akan menjadi webserver yang

dapat diakses melaui internet.

Pengiriman data dari perangkat RFID yang masuk kedalam database akan

mengalami 2 kondisi, yaitu apakah data dosen yang masuk berstatus ada atau tidak

16

Page 17: Proposal PA Arideba

ada. Jika data dosen didalam database berstatus tidak ada, maka database akan diisi

sesuai dengan data yang masuk dan status dosen di website akan berubah menjadi

ada. Hal ini menandakan dosen pada awalnya tidak ada di ruangan dan saat id dibaca

oleh perangkat RFID, dosen sedang masuk kedalam ruangan. Sedangkan jika saat

data masuk dan di dalam database ternyata status dosen ada di dalam ruangan, maka

secara otomatis data dosen di dalam database akan diisi sesuai data yang masuk dan

status dosen di website berubah menjadi tidak ada . Hal ini menandakan bahwa pada

awalnya dosen ada di dalam ruangan dan saat id dibaca perangkat RFID, dosen

sedang keluar ruangan. Sehingga status dosen yang awalnya ada akan berubah

menjadi tidak ada.

Spesifikasi alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan PC Server pada

tabel 3.2.

IV JADWAL DAN PERKIRAAN BIAYA

IV.1

Jadwal

Pada bagian ini penulis membuat perencanaan jadwal pembuatan proyek akhir

ini, Perencanaan jadwal ini dibuat agar waktu pembuatan dari proyek akhir ini

menjadi lebih efisien. Berikut table perencanaan jadwal pembuatan proyek akhir pada

tabel 4.1.

17

Tabel 4. 1 Jadwal pengerjaan proyek akhir

Tabel 3. 2 Spesifikasi PC Server

Alat Bahan Keterangan

PC AMD 1 buah

Port Serial 2 buah

Page 18: Proposal PA Arideba

Kegiataan November Desember Januari Februari Maret AprilTahapan Bimbingan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xSidang Proposal xPerancangan dan Pengujian Alat x x x x x x x x x x x x x x x x x xPenulisan Laporan Proyek Akhir x x x x x x x x x x x x x x x x xSidang Proyek Akhir x

IV.2 Perkiraan Biaya

Pada bagian ini penulis membuat perkiraan biaya yang akan digunakan untuk

merealisasikan proyek akhir ini. Berikut tabel perkiraan biaya yang akan digunakan

pada tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Perkiraan Biaya yang akan digunakan

No Nama Jumlah Harga/unit Total Keterangan

1. PC Server 1 unit Milik Pribadi

4. RFID tag 2 unit Rp.20.000 Rp.40.000 Beli

5. Perangkat RFID 2 unit Rp.600.000 Rp.1.200.000 Beli

6. Kabel RS232 Serial 2 unit Rp100.000 Rp.200.000 Beli

18

Page 19: Proposal PA Arideba

DAFTAR PUSTAKA

Sunyoto, (2009) API location (JSR 179): Standar Penentuan Posisi untuk Telepon

Seluler Berkemampuan JAVA. Diambil tanggal 15 Desember 2013 dari

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47065/BAB%20II

%20Tinjauan%20Pustaka_G11cak.pdf?sequence=5.

Cosmas Yosie A.N, (2008). Aplikasi Mobile Map Explorer untuk Aplikasi Wisata

Kotamadya Yogyakarta menggunakan Teknologi GPS JAVA 2 micro edition

dan XML. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta. Diambil tanggal 15 Desember 2013 dari

http://www.te.ugm.ac.id/~warsun/thesisfile/mapexplorer.pdf

Hidayatullah, (2012). Aplikasi Location Based Service Stasiun Pengisian Bahan

Bakar Umum Terdekat di Kota. Depok Berbasis Android. Jurnal. Universitas

Gunadharma. Depok. Diambil tanggal 18 Desember 2013 dari

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5281/1/jurnal.pdf

Habsyah, Velayati, (2013). Aplikasi Sistem Parkir Dengan Automatisasi Pembiayaan

Berbasis Rfid (Radio Frequency Identification).Makalah Seminar Tugas

Akhir. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Dipenogoro. Diambil tanggal 18

Desember 2013 dari http://eprints.undip.ac.id/32008/1/Velayati_Habsyah.pdf

Jufrizal, (2011). Sistem Absensi Menggunakan jaringan LAN berbasis RFID. Jurnal.

Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi. Politekni Caltex Riau. Pekanbaru.

Periat, (2011). Monitoring Peralatan LAB Menggunakan RFID. Jurnal. Jurusan

Teknik Elektro Telekomunikasi. Politeknik Caltex Riau. Pekanbaru.

Steitniger, Stefan, et al. 2006. Foundations of Location-Based Service. Japan

AdvancedInstitute of Science and Technology (JAIST).

Erwin, (2004). RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION. Tugas Proyek Mata Kuliah

Keamanan Sistem Informasi. Diambil tanggal 20 Desember 2013 dari

http://budi.insan.co.id/courses/ec5010/projects/erwin-report.pdf

19

Page 20: Proposal PA Arideba

P.Wijaya & Tianur(2007). Diktat Kuliah Mikro Prosesor. Politeknik Caltex Riau.

Pekanbaru.

Fanjel, (2012). Sistem Pendeteksi dan Penanganan Asap Rokok Pada Area Bebas

Asap Rokok Berbasis Mikrokontroler. Tugas Akhir. diambil tanggal 09

Januari 2014 dari

http://hot-fanjel.blogspot.com/2012/08/bab-i-pendahuluan-i.html

Hardori, Diogenes. (t.t). Webserver. Makalah . Jurusan Teknik Informatika. Sekolah

Tinggi Teknik-PLN. Jakarta.

20