Upload
rizky-nofri
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tA
Citation preview
ABSTRAK
Pada saat ini dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk berbagai macam
kebutuhan dan aktifitas di kampus. Namun karena aktifitas dosen yang sibuk, sulit
bagi mahasiswa untuk menemui dosen yang bersangkutan. Kondisi tersebut akan
membuat banyak dampak negatif bagi mahasiswa karena sulit menemui dosen yang
bersangkutan. Untuk itu, dirancang sebuah perangkat yang dapat mendeteksi
keberadaaan dosen dan sebuah website yang dapat diakses melaui internet. Banyak
perangkat yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan dosen, mulai dari
kamera cctv, komunikasi telepon, atau Location Based Services (LBS) yang
menggunakan RFID, WPS, atau GPS. Perangkat pendeteksi yang digunakan dalam
proyek akhir ini dengan menggunakan sensor RFID dan web sebagai interfacenya.
Perangkat RFID ini akan dirangkai sehingga dapat melakukan pengiriman data ke
database yang akan diolah oleh webserver untuk dapat diakses melalui website.
Kata kunci : RFID, Location Based Service (LBS).
1
I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Saat ini di lingkungan kampus, dosen sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, baik
untuk kepentingan yang tidak mendesak sampai yang sangat mendesak. Namun,
karena dosen sangat sibuk dalam menjalani aktifitas kampus, maka mahasiswa sangat
sulit untuk menemui dosen yang bersangkutan. Untuk itu, diperlukan sebuah alat atau
perangkat yang mampu untuk mendeteksi keberadaan dosen dalam ruangan.
Saat ini teknologi untuk mendeteksi objek sudah sangat banyak dikembangkan.
Salah satu nya adalah Location Based Service (LBS) yang menggunakan berbagai
macam perangkat untuk menjadi perangkat detector, seperti mobile phone, GPS
(global positioning system), WPS(wireless positioning system), dan masih banyak
lagi. Location Based Service (LBS) dapat berfungsi sebagai layanan untuk
mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti menemukan
lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan seseorang, dalam kasus ini
adalah dosen. Dengan memanfaatkan id card yang dimiliki dosen yang disisipkan
RFID tag, maka dapat dijadikan sebuah tag yang dapat yang dikenali oleh perangkat
RFID untuk medeteksi keberadaan dosen.
Berdasarkan peninjauan diatas, perpaduan antara teknologi RFID yang menjadi
perangkat detector dan website yang akan menjadi interface diharapkan dapat
menjadi solusi dari permasalahan diatas. Maka dari itu, saya melakukan penelitian
tersebut dalam judul proyek akhir ini yaitu “Pendeteksi Dosen Dalam Ruangan
menggunakan Sensor RFID dan Web Sebagai Interface”.
2
I.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat perangkat RFID sehingga dapat mendeteksi keberadaan
dosen.
2. Bagaimana membuat sebuah website yang berfungsi sebagai interface untuk
mendeteksi keberadaan dosen.
3. Bagaimana membuat komunikasi antara perangkat RFID dengan webiste yang
telah dibuat sehingga preangkat RFID dapat mendeteksi keberadaan dosen, dan
menampilkannya di website.
I.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari pendeteksi dosen dalam ruangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Perangkat RFID hanya mendeteksi dosen yang memiliki RFID tag yang cocok
datanya sudah dimasukkan dengan perangkat RFID.
2. Perangkat RFID akan dipasang hanya di 2 ruangan.
3. Website yang dibangun menggunakan apache server.
4. Website yang dibangun hanya sebagai interface sederhana.
I.4 Tujuan dan manfaat penelitian
1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah:
1. Membuat sebuah perangkat dengan menggunakan RFID sebagai sensor pendeteksi
keberadaan dosen.
2. Membuat sebuah website yang berfungsi sebagai interface untuk menampilkan
informasi keberadaan dosen.
3
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat proyek akhir ini adalah untuk membantu mahasiswa atau
seseorang yang membutuhkan dosen tertentu sehingga dapat dideteksi keberadaanya,
dan informasi keberadaan dosen dapat di akses di sebuah website.
I.5 Sistematika Penulisan
Berikut adalah sistematika penulisan dari proposal proyek akhir ini :
I. PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan judul proyek akhir
ini, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat dari pembuatan
proyek akhir ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini berisi tentang penelitian terdahulu yang terkait dengan proyek akhir
yang akan dibuat oleh penulis dan landasan teori dari literature yang berhubungan
dengan penelitian yang terdiri dari LBS, RFID, microcontroller, web server.
III. PERANCANGAN
Berisi uraian tentang perancangan dari proyek akhir ini, block diagramm
flowchart, prototipe, serta metode pengujian yang akan dilakukan oleh penulis
agar tujuan yang diinginkan tercapai.
IV. JADWAL DAN PERKIRAAN BIAYA
Pada bab ini berisi perencanaan jadwal dari pembuatan proyek akhir ini, mulai dari
perencanaan proyek akhir hingga sidang akhir, serta berisi perkiraan biaya yang
akan digunakan penulis agar proyek akhir ini dapat terealisasikan.
4
II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Review penelitian terdahulu
Location Based Services (LBS) adalah mekanisme layanan yang
menyediakan informasi tentang lokasi (Sunyoto, 2009). GPS merupakan salah satu
perangkat yang terkenal untuk mengimplementasikan LBS. Salah satu contoh
aplikasi yang menerapkan LBS adalah mobile map explorer untuk informasi
wisata kotamadya Yogyakarta (Cosmas Yosie A.N, 2008). Perangkat GPS sudah
banyak terpasang pada telepon selular yang berada di pasaran saat ini. Tetapi
tidak semua telepon selular memiliki perangkat GPS untuk menentukan posisi.
Perangkat lainnya seperti RFID, WPS, mobile device dan lainnya juga sudah banyak
dikembangkan untuk mejadi perangkat Location Based Service (LBS).
LBS dengan perangkat mobile device seperti android, yang dilakukan oleh
(Hidayatullah, 2012), dengan menggunakan Aplikasi Location Based Service Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum Terdekat di Kota Depok Berbasis Android ini berisi
tentang pencarian lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota depok, yang
dibuat dengan menggunaka Eclipse Galileo yang bertujuan untuk memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk mengetahui SPBU terdekat di Kota Depok.
Sedangkan Untuk RFID sangat jarang dirancang menjadi salah satu perangkat
LBS, karena tidak efisien untuk jarak yang jauh. Namun, karena proyek akhir ini
hanya untuk ruang lingkup kecil yaitu ruangan yang ada di gedung, RFID dapat
dijadikan sebagai alat pendeteksi. Jadi untuk sebagai bahan review dan tinjauan
pustaka ada beberapa jurnal yang sangat cocok dan mendekati dan bahkan
menggunakan beberapa metode yang sama dengan penelitian ini. Seperti makalah
seminar tugas akhir dari (Habsyah, 2013) Aplikasi Sistem Parkir Dengan
Automatisasi Pembiayaan Berbasis Rfid (Radio Frequency Identification)
dimanajurnal ini menerima data dari kendaraan yang dipasangkan rfid dan rfid
sxanner akan dipasang di saat kendaraan masuk dan keluar sehingga menggunakan 2
rfid yang akan membaca data kendaraan saat masuk dan keluar area parkir. Tugas
akhir sebelumnya dari (Jufrizal, 2009) Teknik Elektronika Telekomunikasi Politeknik
5
Caltex Raiu yang berjudul ”Sistem Absensi menggunakan jaringan LAN berbasis
RFID”. Pada penelitian ini, pengiriman data menggunakan kabel UTP dan interface
langsung ditampilkan di komputer standalone dan untuk microcontroller
menggunakan ATMega8535.
Ada juga jurnal dari (Periat, 2011) dari jurusan Teknik Elektronika
Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau yang berjudul “Monitoring Peralatan LAB
Menggunakan RFID”. Pada penelitian in pengiriman data dari RFID menggunakan
wireless mini yaitu RX dan TX KYL 500s, sedangkan pengolahan data dilakukan di
komputer. Komputer yang menerima data akan melakukan validasi sekaligus
rekap data ke database dan menampilkannya pada visual basic. Bahan review ini
hanya menjadi bahan yang menunjukkan bagaimana cara pengiriman data dari RFID
menuju PC server.
II.2 Landasan teori
2.2.1 Location Based Services (LBS)
Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah
layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan
dan mampu menampilkan posisi secara geografis keberadaan perangkat bergerak
tersebut (Steitniger, 2006). Location Based Service dapat berfungsi sebagai layanan
untuk mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti
menemukan lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan seseorang.
(Steitniger, 2006) Juga mengatakan dua unsur utama dari Location Based Service
adalah:
1. Location Manager (API Maps), Menyediakan perangkat bagi sumber atau source
untuk LBS, Application Programming Interface (API) Maps menyediakan
fasilitas untuk menampilkan atau memanipulasi peta.
2. Location Providers (API Location), Menyediakan teknologi pencarian lokasi
yang digunakan oleh perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS
(Global Positioning System) dan data lokasi real-time. API Location berada pada
6
paket Android yaitu dalam paket “android.location”. Lokasi, perpindahan, serta
kedekatan dengan lokasi tertentu dapat ditentukan melalui Location Manager.
Selanjutnya, (Steitniger, 2006) juga mengatakan terdapat lima komponen
pendukung utama dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi, antara lain:
1. Piranti Mobile, adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini
berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil
dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya.
Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop.
Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan
seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.
2. Jaringan Komunikasi, Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang
dapat mengirimkan data-data yang dikirim oleh pengguna dari piranti mobile-nya
untuk kemudian dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan
tersebut dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna.
3. Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi), Setiap layanan yang diberikan
oleh penyedia layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi pengguna yang
meminta layanan tersebut. Oleh karena itu diperlukan komponen yang berfungsi
sebagai pengolah/pemroses yang akan menentukan posisi pengguna layanan saat
itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile
atau juga menggunakan Global Positioning System (GPS).
4. Penyedia layanan dan aplikasi, merupakan komponen LBS yang memberikan
berbagai macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai contoh
ketika pengguna meminta layanan agar bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi
dan penyedia layanan langsung memproses permintaan tersebut, mulai dari
menghitung dan menentukan posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari
7
data di Yellow Pages sesuai dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
5. Penyedia data dan konten, Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data
dan informasi yang diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan
informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang
memang memiliki otoritas untuk menyimpannya. Sebagai contoh basis data
geografis dan lokasi bisa saja berasal dari badan-badan milik pemerintah atau juga
data-data perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari Yellow Pages, maupun
perusahaan penyedia data lainnya.
2.2.2 RFID
RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan
frekuensi transmisi radio (Erwin, 2004). RFID menggunakan frekuensi radio untuk
membaca informasi dari sebuah devais kecil yang disebut tag atau transponder. Tag
RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari devais yang
kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID adalah teknologi identifikasi
yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID
mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang
lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only)
atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung
maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi
kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai
tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat
menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya, tag atau
transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa
informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan,
dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh
pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada
tag kepada pembaca RFID.
8
Selanjutnya menurut (Erwin, 2004) Sistem RFID terdiri dari empat komponen,
diantaranya seperti dapat dilihat pada gambar 2.1.
1. Tag, Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag
RFID sering juga disebut sebagai transponder.
2. Antena, untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID
dengan tag RFID.
3. Pembaca RFID, adalah device yang kompatibel dengan tag RFID yang akan
berkomunikasi secara wireless dengan tag.
4. Software Aplikasi, adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat
membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID
diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan
gelombang elektromagnetik.
Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader,
tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat
inventory tag. Keamanan dapat dicapai dengan dua cara. Pintu security dapat
9
Gambar 2.1 komponen sistem RFID
Sumber: Erwin, 2004
melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi
bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader
station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari
piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan
kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang
dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti id,
informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian
dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali
digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena
kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak. Seiring
dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga
berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk
kehidupan sehari-hari. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi
dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip
memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik.
Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder,
memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dapat membaca dan
menulis data ke dalamnya. Ketika RFID tag melewati zone elektromagnetis, maka
alat akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan
men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh
komputer.
2.2.3 MicroController
Microcontroller adalah Meletakkan suatu sistem mikrokomputer dalam satu
keping chip (IC) yang dikenal dengan nama single-chip microcomputer (P.Wijaya &
Tianur, 2007).Microcontroller merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor
dan mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangast kecil,
Lebih lanjut, microcontroller merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau
10
beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan Personal Computer (PC) yang
memiliki beragam fungsi (Fanjel, 2012).
Microcontroller tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani
berbagai macam program aplikasi, microcontroller hanya bisa digunakan untuk suatu
aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM.
Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM yang besar, artinya program-
program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-
rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil, Sedangkan
pada microcontroller, perbandingan ROM dan RAM yang besar, artinya program
kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang
ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat
penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada
microcontroller yang bersangkutan.
2.2.4 Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide
web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan
browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program
browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses
permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan
kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format
SGML (standar d general markup language). Data yang berupa format ini kemudian
akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.
Contohnya, bila data yang dikirim berupa gambar, browser yang hanya mampu
menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkan gambar tersebut,
dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja (Diogenes).
Web server, untuk berkomunikasi dengan client (web browser) yang mempunyai
protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext tarnsfer protocol). Dengan protokol ini,
komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling dimengerti dan lebih
11
mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data pada world wide web adalah
SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan format
HTML (hypertext markup language) karena penggunaannya lebih sederhana dan
mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna internet
dengan web browsernya dapat membuka dan membaca dokumen-dokumen yang ada
dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya sekalipun. Hal ini memberikan cita
rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca
dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian
dari halamanhalaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan
webclient (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya
oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat
dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis
besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web
clientnya.
III PERANCANGAN
III.1 Perancangan
3.1.1 Blok Diagram Sistem
Pada tugas akhir ini akan dibangun suatu alat yang dapat berkomunikasi
antara RFID dengan komputer server melalui modul yang menghubungkan modul
alat dengan komputer.
blok diagram sistem dari proyek akhir ini ditunjukkan seperti Gambar 3.1.
12
3.1 Gambar Blok Diagram Sistem
Berdasarkan blok diagram 3.1 terdapat peragkat rfid yang sudah di setting
sehingga jika RFID tag didekatkan akan menangkap data yang ada di rfid tag, berupa
id dosen, dan nama dosen. Data yang ditangkap akan dikirim ke komputer
menggunakan komunikasi serial melalui kabel serial yang dihubungkan dari
perangkat RFID ke PC server. Setelah data masuk ke database di PC server maka data
akan diolah sehingga dapat di akses di internet.
Adapun gambar simulasi proses pendeteksian dosen seperti gambar 3.2.
Gambar 3.2 Simulasi proses pedeteksian Dosen
Langkah kerja dari sistem adalah sebagai berikut :
1. Tag RFID yang didekatkan ke sebuah reader pada jarak sekitar 10 -30 cm dari
perangkat RFID reader yang dipasang di dekat pintu.
2. Perangkat RFID akan mendeteksi RFID tag dan akan mengirim data dari RFID
Tag ke PC server menggunakan komunikasi serial.
3. Komputer server yang menerima data akan melakukan data ke database berupa
nomor identitas dan tanggal, kemudian pada program website menggunakan php
dan akan diputuskan Dosen tersebut masuk atau keluar ruangan.
13
4. Setelah data sampai di database, maka data diolah menjadi sebuah website dan
dipublikasi melalui apache webserver, sehingga keberadaan Dosen dapat
terdeteksi ketika pengguna mengkakses web tersebut.
3.1.2 FlowChart sistem kerja
Flowchart dari cara kerja sistem proyek akhir ini seperti gambar 3.2.
Gambar 3. 3 Flowchart kerja sistem secara keseluruhan.
14
III.2 Metode pengujian
Proses pengujian alat ini akan menentukan keberhasilan alat yang telah
dibuat. Terdapat 2 hal yang akan dibangun untuk menyelesaikan proyek akhir ini
yaitu sebuah perangkat RFID dan sebuah website. Perangkat RFID berfungsi sebagai
alat yang mendeteksi keberadaan dosen melalui RFID tag, sedangkan website
berfungsi sebagai interface.
15
3.2.1 Perangkat RFID
Pengujian pada alat atau perangkat ini menggunakan perangkat RFID sebagai
media kontrol dan pengolah sinyal radio frekuensi menjadi data digital untuk
kemudian disimpan data ke dalam database. Data yang masuk melalui RFID tag
adalah data dosen yang sudah dipasangkan dengan perangkat RFID. RFID tag akan
diberi masing-masing data sebagai contoh RFID tag dosen A dan RFID tag dosen B,
dan perangkat RFID diberi data sebagai contoh perangkat RFID ruang 1 dan
perangkat RFID ruang 2. Jika salah satu dosen memasuki salah satu ruangan maka
dosen tersebut akan terdeteksi dimana letak dosen tersebut sesuai dengan ruangan
yang dimasuki oleh dosen tersebut.
Data inilah yang dikirim ke PC server melalui komunikasi serial yang nantinya
diolah lagi sehingga dapat ditampilkan di web.
Berikut adalah spesifikasi alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian
pada tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Spesifikasi alat dan bahan perangkat RFID
Alat Bahan Keterangan
RFID Tag 2 buah
Perangkat RFID 2 buah
Kabel RS232 serial 2 buah
3.2.2 Website
Pengujian pada sistem ini, PC server akan mendapatkan data dari perangkat
RFID lalu memasukkannya ke dalam database menggunakan MYSQL server lalu
akan diolah menggunakan APACHE dan PHP sehingga akan menjadi webserver yang
dapat diakses melaui internet.
Pengiriman data dari perangkat RFID yang masuk kedalam database akan
mengalami 2 kondisi, yaitu apakah data dosen yang masuk berstatus ada atau tidak
16
ada. Jika data dosen didalam database berstatus tidak ada, maka database akan diisi
sesuai dengan data yang masuk dan status dosen di website akan berubah menjadi
ada. Hal ini menandakan dosen pada awalnya tidak ada di ruangan dan saat id dibaca
oleh perangkat RFID, dosen sedang masuk kedalam ruangan. Sedangkan jika saat
data masuk dan di dalam database ternyata status dosen ada di dalam ruangan, maka
secara otomatis data dosen di dalam database akan diisi sesuai data yang masuk dan
status dosen di website berubah menjadi tidak ada . Hal ini menandakan bahwa pada
awalnya dosen ada di dalam ruangan dan saat id dibaca perangkat RFID, dosen
sedang keluar ruangan. Sehingga status dosen yang awalnya ada akan berubah
menjadi tidak ada.
Spesifikasi alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan PC Server pada
tabel 3.2.
IV JADWAL DAN PERKIRAAN BIAYA
IV.1
Jadwal
Pada bagian ini penulis membuat perencanaan jadwal pembuatan proyek akhir
ini, Perencanaan jadwal ini dibuat agar waktu pembuatan dari proyek akhir ini
menjadi lebih efisien. Berikut table perencanaan jadwal pembuatan proyek akhir pada
tabel 4.1.
17
Tabel 4. 1 Jadwal pengerjaan proyek akhir
Tabel 3. 2 Spesifikasi PC Server
Alat Bahan Keterangan
PC AMD 1 buah
Port Serial 2 buah
Kegiataan November Desember Januari Februari Maret AprilTahapan Bimbingan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xSidang Proposal xPerancangan dan Pengujian Alat x x x x x x x x x x x x x x x x x xPenulisan Laporan Proyek Akhir x x x x x x x x x x x x x x x x xSidang Proyek Akhir x
IV.2 Perkiraan Biaya
Pada bagian ini penulis membuat perkiraan biaya yang akan digunakan untuk
merealisasikan proyek akhir ini. Berikut tabel perkiraan biaya yang akan digunakan
pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Perkiraan Biaya yang akan digunakan
No Nama Jumlah Harga/unit Total Keterangan
1. PC Server 1 unit Milik Pribadi
4. RFID tag 2 unit Rp.20.000 Rp.40.000 Beli
5. Perangkat RFID 2 unit Rp.600.000 Rp.1.200.000 Beli
6. Kabel RS232 Serial 2 unit Rp100.000 Rp.200.000 Beli
18
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, (2009) API location (JSR 179): Standar Penentuan Posisi untuk Telepon
Seluler Berkemampuan JAVA. Diambil tanggal 15 Desember 2013 dari
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47065/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka_G11cak.pdf?sequence=5.
Cosmas Yosie A.N, (2008). Aplikasi Mobile Map Explorer untuk Aplikasi Wisata
Kotamadya Yogyakarta menggunakan Teknologi GPS JAVA 2 micro edition
dan XML. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta. Diambil tanggal 15 Desember 2013 dari
http://www.te.ugm.ac.id/~warsun/thesisfile/mapexplorer.pdf
Hidayatullah, (2012). Aplikasi Location Based Service Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum Terdekat di Kota. Depok Berbasis Android. Jurnal. Universitas
Gunadharma. Depok. Diambil tanggal 18 Desember 2013 dari
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5281/1/jurnal.pdf
Habsyah, Velayati, (2013). Aplikasi Sistem Parkir Dengan Automatisasi Pembiayaan
Berbasis Rfid (Radio Frequency Identification).Makalah Seminar Tugas
Akhir. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Dipenogoro. Diambil tanggal 18
Desember 2013 dari http://eprints.undip.ac.id/32008/1/Velayati_Habsyah.pdf
Jufrizal, (2011). Sistem Absensi Menggunakan jaringan LAN berbasis RFID. Jurnal.
Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi. Politekni Caltex Riau. Pekanbaru.
Periat, (2011). Monitoring Peralatan LAB Menggunakan RFID. Jurnal. Jurusan
Teknik Elektro Telekomunikasi. Politeknik Caltex Riau. Pekanbaru.
Steitniger, Stefan, et al. 2006. Foundations of Location-Based Service. Japan
AdvancedInstitute of Science and Technology (JAIST).
Erwin, (2004). RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION. Tugas Proyek Mata Kuliah
Keamanan Sistem Informasi. Diambil tanggal 20 Desember 2013 dari
http://budi.insan.co.id/courses/ec5010/projects/erwin-report.pdf
19
P.Wijaya & Tianur(2007). Diktat Kuliah Mikro Prosesor. Politeknik Caltex Riau.
Pekanbaru.
Fanjel, (2012). Sistem Pendeteksi dan Penanganan Asap Rokok Pada Area Bebas
Asap Rokok Berbasis Mikrokontroler. Tugas Akhir. diambil tanggal 09
Januari 2014 dari
http://hot-fanjel.blogspot.com/2012/08/bab-i-pendahuluan-i.html
Hardori, Diogenes. (t.t). Webserver. Makalah . Jurusan Teknik Informatika. Sekolah
Tinggi Teknik-PLN. Jakarta.
20