25
PROPOSAL PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN SDM MASJID HAJAR NOOR 1 PELEM MHN MARI JADIKAN PUASA SEBAGAI BENTENG DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR ( BULAN RAMADHAN, BULAN PENUH AMPUNAN ) SKRETARIAT PELEM HARJOBINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA 55582 TAHUN 1433H / 2012

Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

PROPOSALPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN SDM

MASJID HAJAR NOOR 1 PELEM

MHN

MARI JADIKAN PUASA SEBAGAI BENTENG DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR

( BULAN RAMADHAN, BULAN PENUH AMPUNAN )

SKRETARIATPELEM HARJOBINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA 55582

TAHUN 1433H / 2012

Page 2: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 3: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

A. MUKADIMAH

Pengembangan sumber daya ekonomi jamaah dalam membangun masjid dan memberdayakan jamaah, merupakan sebuah cita-cita besar tentang revitalisasi fungsi masjid sebagai wadah pemberdayaan umat. Cita-cita besar ini merupakan sesuatu yang sangat historis dan sesuai dengan konteksnya karena dalam Islam idealnya masjid adalah pilar utama dan terpenting bagi pembentukan masyarakat Islam. Karena masyarakat muslim tidak akan terbentuk secara kokoh dan rapi kecuali dengan adanya komitmen terhadap sistem, akidah dan tatanan Islam. Hal ini tidak akan dapat dimunculkan kecuali di masjid.

Melihat gejala yang sedang berkembang di tengah umat diperlukan paradigma baru dalam melihat pemberdayaan ekonomi umat ini. Mereka harus diposisikan sebagai subjek dalam pemberdayaan karena mereka merupakan bagian inklusif dan sentral dalam pembangunan ekonomi makro, perlu dilakukan pola pembangunan kemitraan baik antar masyarakat, masyarakat-pemerintah, swasta-NGO yang merupakan modal sosial (social capital) terbesar dalam membangun masyarakat. Modal sosial ini menjadi jalan tengah sistem kapitalis yang sangat mengedepankan individu. Pemerintah-masyarakat dan pemangku kepentingan (stake holder) lainnya perlu bekerja sama dengan azas kesetaraan demi kepentingan kolektif untuk mendapatkan pemenuhan hak rakyat.

Abdul Hasan Sadeq (1998:22) dalam bukunya Economic Development in Islam, mengemukakan bahwa terdapat dua cara tranfer sumberdaya ekonomi umat: Pertama, secara komersil yang terjadi melalui aktivitas ekonomi. Kedua, secara sosial terjadi dalam bentuk bantuan seperti zakat, infaq dan shadaqah. Adanya dua transfer sumber daya ekonomi ini merupakan potensi umat, karena tidak semua orang mampu melakukan proses dan aktivitas ekonomi. Bagi yang sehat, kuat jasmani dan memiliki kesempatan, ia dapat memperoleh sumber kehidupannya dari aktivitas ekonomi. Tapi, bagi sebagaian lain yang tidak mampu, Islam melindungi dengan sosial economic security insurance dalam bentuk zakat, infak dan shadaqah. Tentunya, penyerahan zakat ini harus dimaneg dan didistribusikan serta dimanfaatkan diproporsional mungkin.

A-1. Melihat kembali peran dan fungsi masjid

masjid adalah tempat ibadah kaum muslimin yang memiliki peran strategis untuk kemajuan peradaban ummat Islam. Sejarah telah membuktikan multi fungsi peranan masjid tersebut. masjid bukan saja tempat shalat, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, pengajian keagamaan, pendidikan, militer dan fungsi-fungsi sosial-ekonomi lainnya.

Rasulullah Muhammad SAW pun telah mencontohkan multifungsi masjid dalam membina dan mengurusi seluruh kepentingan umat, baik di bidang ekonomi, politik, sosial , pendidikan, militer, dan lain sebagainya. Sejarah juga mencatat, bahwa masjid Nabawi oleh Rasulullah SAW difungsikan sebagai :

(1) Pusat ibadah, (2) Pusat pendidikan dan pengajaran, (3) Pusat penyelesaian problematika umat dalam aspek hukum (peradilan) (4). Pusat pemberdayaan ekonomi umat melalui Baitul Mal

Page 4: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

(ZISWAF). (5) Pusat informasi Islam, (6) Bahkan pernah sebagai pusat pelatihan militer dan urusan-urusan pemerintahan Rasulullah. Masih banyak fungsi masjid yang lain. Singkatnya, pada zaman Rasulullah, masjid dijadikan sebagai pusat peradaban Islam.

Masjid merupakan tempat disemaikannya segala sesuatu yang bernilai kebajikan dan kemaslahatan umat, baik yang berdimensi ukhrawi maupun duniawi dalam sebuah garis kebijakan manajemen masjid. Namun dalam kenyataannya, fungsi masjid yang berdimensi duniawiyah kurang memiliki peran yang maksimal dalam pembangunan umat dan peradaban Islam.

Salah satu pilar kemajuan peradaban Islam adalah amwal (wealth) atau ekonomi. Dalam hal ini, Ibnu Khaldun mengatakan “Ekonomi adalah tiang dan pilar paling penting untuk membangun peradaban Islam (Imarah). Tanpa kemapanan ekonomi,m kejayaan Islam sulit dicapai bahkan tak mungkin diwujudkan. Ekonomi penting untuk membangun negara dan menciptakan kesejahteraan umat.

Al-Ghazali, Asy-Syatibi dan seluruh ulama ushul yang membahas maqashid syari’ah, senantiasa memasukkan amwal sebagai pilar maqashid. Shah Waliullah Ad-Dahlawy, ulama terkemuka dari India, (1703-1762) berkata, “Kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk suatu kehidupan yang baik. Tingkat kesejahteraan ekonomi sangat menentukan tingkat kehidupan. Seseorang semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonominya, akan semakin mudah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik (hayatan thayyibah).

A-2. Pemberdayaan komunitas dan pendampingan berbasis masjid

Pemberdayaan komunitas adalah proses membangun kembali struktur komunitas insani dimana cara-cara baru untuk berhubungan antar pribadi, mengorganisasikan kehidupan sosial, ekonomi dan memenuhi kebutuhan insani menjadi lebih dimungkinkan.

Konsep pemberdayaan ini menjadi penting karena dapat memberikan perspektif positif terhadap orang yang lemah dan miskin. Komunitas miskin tidak dipandang sebagai komunitas yang serba rentan dan kekurangan (kurang pendapatan, kurang sehat, kurang pendidikan, kurang makan, kurang dinamis dan lain-lain) dan hanya menjadi objek pasif penerima pelayanan, melainkan sebuah komunitas yang memiliki beragam potensi dan kemampuan yang dapat diberdayakan untuk a) memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan untuk melanjutkan sistem mata penghidupannya, dan b) ikut berpatisipasi dalam proses pembangunan, kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.Kegiatan pemberdayaan komunitas dalam hal ini umat Islam (mustahik) dapat dilakukan melalui pendampingan dengan memberikan motivasi, meningkatkan kesadaran, membina aspek pengetahuan dan sikap meningkat-kan kemampuan, memobilisasi sumber produktif dan mengembangkan jaringan.

Page 5: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

Proses-proses pemberdayaan komunitas miskin pasca bencana melalui pendampingan tersebut secara langsung dapat dilakukan oleh pengelola masjid. masjid dapat merupakan salah satu bagian dari pengembangan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan umat khususnya di daerah bancana.Rasulullah mengajarkan bahwa masjid tidak hanya memiliki fungsi sebatas sebagai pusat kegiatan ibadah namun juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pengajaran, pusat informasi Islam, pusat kegiatan ekonomi serta pusat kegiatan sosial dan politik serta pusat kegiatan dakwah bagi umat Islam.

Masjid berperan besar bagi umat dalam melakukan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam pengamalan beragama dan pembinaan umat melalui program kesalehan sosial dan ekonomi yang meliputi semangat spiritual yang diwujudkan jamaah masjid mempunyai kepedulian sosial yang diwujudkan dalam pemberian zakat, infak dan sedekah, mempunyai sikap toleran dan kerelawanan dan membantu saudara-saudaranya yang terkena musibah. masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotongroyongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial.

A-3. Kondisi masjid dan Harapan Umat Islam

Secara umum, yang menjadi harapan bersama adalah bahwa masjid bukan hanya sebatas pusat kegiatan ibadah bagi para jamaahnya. masjid diharapkan dapat menjadi pusat aktiftas sosial dan ekonomi bagi para jamaahnya. masjid dapat menjadi wadah bagi para jemaahnya dalam mengembangkan kegitan-kegiatan yang bernilai ekonomis dan menghasilkan income bagi jamaahnya. Jika selama ini unit-unit usaha yang sudah dirintis sudah mulai menghasilkan, namun kedepannya diharapkan ada lembaga kuat yang berbadan hukum yang tangguh dan berdaya saing tinggi sehingga mampu menjadi lembaga ekonomi masjid yang mampu menjadi kekuatan ekonomi kolektif bagi seluruh jemaah masjid. Lembaga Ekonomi masjid diharapkan nantinya mampu dirintis dengan badan hukum yang jelas dan berdiri sebagai lembaga keuangan dan sektor riil milik masjid .

Jamaah masjid berharap bisa menjadi komunitas masyarakat yang kuat dalam aspek keberagamaan, sosial budaya, sosial ekonomi, pendidikan dan bahkan sosial politik. Semua itu dibangun di atas landasan kekuatan kolektif yang digali dari nilai-nilai kebijaksanaan lokal dan agama serta melibatkan sumberdaya ekonomi umat. Jamaah masjid dan masyarakat sekitarnya diharapkan menjadi masyarakat agamis yang memiliki kekuatan kolektif untuk membangun ekonomi, budaya, pendidikan dan politik secara partisipatif dan berpengaruh secara signifikan dalam konteks lokal desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi serta bahkan dalam konteks nasional negara dan internasional. Dalam implementasinya, ada pembagian peran dan wewenang secara adil dan profesional di atas semangat kebersamaan di antara elemen-elemen masyarakat, termasuk unsur institusi masjid raya.

Page 6: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

B. RAMADHAN, BULAN YANG TEPAT UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN REVITALISASI MASJID SEBAGAI PUSAT DAKWAH DAN PEMBERDAYAAN UMAT.

Dalam muqodimah di atas sudah sangat jelas fungsi dan potensi masjid sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan umat, untuk merealisasikan cita – cita di atas tentunya harus ada kemauan kerjasama yang baik antara pengurus masjid dengan segenap jamaah.

Sebagai panitia Ramadhan 1433H masjid Hajar Noor 1 Pelem, kami melihat peluang yang nyata untuk melakukan rvitalisasi masjid sebagai pusat dakwah dan pemecahan masalah umat. Karena di bulan Ramadhan umat islam cenderung lebih mudah untuk diajak bersama – sama mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kualitas SDM. Kami berkomitment bahwa Ramadhan tahun ini harus beda dari tahun – tahun sebelumnya. Berbagai kegiatan yang ada selama Ramadhan 1433H akan bisa dikembangkan paska Ramadhan dengan adanya program kerja dan sarana pendukung yang memadai.

C. KEGIATAN YANG SUDAH BERJALAN DI MASJID HAJAR NOOR 1 PELEM

Alhamdulillahirobil’alamiin. Masjid Hajar Noor 1 yang terletak di dusun Pelem, Kalurahan Harjobinangun Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman Yogyakarta telah memiliki berbagai kegiatan yang sudah cukup baik, diantaranya adalah :

C-1. Kegiatan Harian diluar Ramadhan

1. TPA untuk anak – anak.

2. Pengajian rutin setiap Minggu Pon.

3. Pengajian Ibu – Ibu dan Remaja

4. Kegiatan Sholat Jum’at

5. Kegiatan pengajian dalam rangka peringatan hari besar Islam.

6. Kegiatan Sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban.

C-2. Kegiatan Ramadhan 1433H

1. TPA untuk anak – anak setiap hari Selasa, Rabu dan kamis.

2. Pengajian untuk bapak – bapak setiap hari Senin.

3. Pengajian untuk Ibu – Ibu setiap hari Rabu.

4. Kegiatan pengajian untuk remaja setiap hari Jum’at.

5. Pengajian untuk umum ( akbar ) setiap hari minggu menjelang buka bersaman.

6. Kegiatan Takjilan.

Page 7: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

7. Sholat Tarawih.

8. Kultum setelah Isya’

9. Ceramah setelah subuh.

10. Tadarus Qur’an dengan beberapa kelompok untuk Bapak – Bapak, Ibu – Ibu, Remaja Putra, Remaja Putrid an anak – anak.

11. Peringatan Nuzzulul Qur’an.

12. Pengumpulan dan penyaluran Zakat fitrah, Mal dan sodaqoh.

13. Takbir untuk anak – anak.

14. Mengikuti lomba takbir keliling.

15. Sholat Idul Fitri di halaman Masjid Hajar Noor 1 Pelem.

D. AGENDA KEGIATAN SETELAH RAMADHAN

Cobaan dan permasalahan umat begitu kompleks. Gemblengan peningkatan wawasan pengetahuan dan potensi diri selama Ramadhan tak menjamin semua orang akan mampu menghayati dan berubah menjadi pribadi yang labih tangguh secara iman taqwa. Oleh sebab itulah setelah Ramadhan kami agendakan untuk melakukan tindak lanjut dari berbagai kegiatan yang berjalan selama Ramadhan 1433H. Adapun agenda kegiatan dan program kerja yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut;

1. Menjadikan masjid sebagai central dakwah dan pemberdayaan umat.

2. Pengembangan perpustakaan.

Yaitu melengkapi perpustakaan dengan 300 item buku dengan berbagai disiplin ilmu Agama Islam, Sains, Teknologi dan keterampilan lainya agar umat lebih betah menghabiskan waktu luangnya di masjid.

3. Penambahan fasilitas mebeller pendukung perpustakaan.

Pengadaan buku tentunya harus pula didukung dengan ketersediaan media untuk meletakkannya secara rapid an bersih. Untuk itu kami akan mengadakan 6 rak buku yang akan dipusatkan di serambi masjid sebelah kanan ( utara ).

4. Perbaikan sarana dan prasarana.

Masjid adalah tempat umum dengan berbagai latar belakang. Ada balita, anak kecil, remaja, pemudan dan orang tua. Kesemuanya itu memiliki pengetahuan dan karakter masing – masing, maka wajar jika perawatan sarana tempat umum mutlak diperlukan dan tidak jarang membutuhkan biayan yang lumayan besar. Seperti rusaknya kran wudhu, lampu, pagar, cat dan sebagainya.

Page 8: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

5. Inventaris alat sholat.

Orang yang datang ke masjid tidak hanya orang sekitar saja, namun sering juga dari luar. Saat datang mereka belum tentu sempat membawa alat sholat, maka ada baiknya jika sarana alat sholat disediakan.

6. Bisyaroh untuk Ustad dan Ustadzah.

Keputusan untuk menjadi ustad atau ustadah adalah keputusan mulia yang saat ini jarang diminati oleh generasi muda, karena dianggap sebagai kegiatan yang tidak menghasilkan. Padahal ustad juga manusia dan tentunya setiap manusia juga memiliki kebutuhan. Kita dikatakan hidup secara imbang jika bisa menjaga dam memenuhi kebutuhan duniawi dan akhirat secara seimbang.

Dengan memahami kenyataan itu, maka sudah seharusnya kita memuliakan para ustad dan ustadah. Salah satunya adalah dengan memberikan insentive ( bisyaroh ) yang memadai. Agar para ustad dan ustadah dapat lebih focus didalam mengajarkan ilmunya kepada generasi muda tanpa banyak terbebani untuk memikirkan kebutuhan duniawi mereka.

7. Pelatihan Da’i.

Kita akui bahwa pelatihan da’I di masjid Hajar Noor 1 Pelem sampai detik ini belum ada. Padahal adanya da’I sangat berpengaruh terhadap kemakmuran masjid. Untuk itulah kami panitia Ramadhan 1433 secara penuh akan mengadakan pelatihan da’i.

Pelatihan da’I akan diutamapak pada anak – anak dan remaja. Yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, yang mendorong keberanian untuk tampil didepan umum.

8. Santunan kepada kaum Dhuafa.

Sudah jelas dalam Islam ditegaskan bahwa kemiskinan nyaris membuat orang menjadi kafir. Oleh sebab itulah, masjid selain memberikan solusi pemahaman masalah ibadah, juga harus bisa memberikan bantuan secara materi kepada jamaahnya ( kaum dhuafa ). Sebab bagaimanapun juga orang akan sulit untuk beribadah secara khusyu’ jika hidup dalam kelaparan atau kekurangan.

Santunan kepada kaum dhuafa disini juga diartikan secara lebih luas. Yaitu bisa juga diberikan kepada korban bencana atau sebagai langkah antisipasi bencana.

9. Pengadaan sarana dan prasarana.

Kegiatan TPA yang sudah berjalan selama ini secara umum masih terkesan monoton ( terkadang membosankan bagi anak – anak ), oleh sebab itulah sarana pendidikan dan sarana untuk menarik perhatian anak – anak perlu ditingkatkan. Diantaranya adalah sarana keolahragaan, drumband dan sebagainya.

Page 9: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

E. MAKSUD DAN TUJUAN

Alhamdulillahirobbil’alamiin, secara fisik pembangunan masjid Hajar Noor 1 Pelem dapat dikatakan sudah tinggal finishing saja. Untuk itulah program pemakmuran masjid mutlak diperlukan. Agar nantinya pembangunan masjid tidak sia – sia. Masjid yang indah jika sepi akan jamaah tentunya juga tidak pas. Karena pembangunan masjid bukan akhir dari usaha. Pambangunan masjid hanyalah tahap awal sebagai tempat pemberdayaan umat. Adapun tujuan secara rinci dari kegiatan pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan utama adalah untuk memakmurkan masjid. Kemakmuran masjid hanya bisa digapai jika masjid difungsikan secara benar sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.

2. Untuk memperkuat ukhuwah islamiyah.

3. Menjadikan masjid sebagai tempat menghasilkan pribadi – pribadi yang tangguh secaran iman taqwa, secara fisik dan keekonomian.

4. Berbagai program kegiatan yang akan kami lakukan di atas pada dasarnya hanyalah langkah awal pembinaan umat. Kedepan kami berorientasi untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kegiatan. Diantaranya adalah pendirian sarana pendidikan yang akan dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, TK dan akan terus dikembangkan seiring dengan tuntutan kebutuhan umat dan akses pendanaan.

F. WAKTU DAN TEMPAT

Berbagai agenda kegiatan kerja di atas akan dilakukan dengan menjadikan masjid Hajar Noor 1 Pelem sebagai basis kegiatan. Waktu pelaksanaan dilakukan bertahap dan berkelanjutan.

Bertahap maksudnya disesuaikan dengan ketersediaan pendanaan dan berkelanjutan maksudnya dari Ramadhan tahun ini akan dilanjutkan setelahnya dan dilakukan sebagai agenda rutin.

G. SASARAN

Kegiatan Ramadhan dan Pasca Ramadhan nantinya diperuntukkan semua umat. Baik muslimin maupun muslimat. Dari bayi sampai orang tua. Dengan berorientasi untuk menciptakan generasi Islam yang tangguh secara iman, mental, fisik dan perekonomian.

Generasi Islam yang tangguh hanya bisa dihasilkan jika lingkungan mendukung perkembangan anak. Oleh sebab itulah adanya peningkatan sarana dan prasarana pengembangan umat dengan masjid sebagai centralnya mutlak diperlukan. Pengebangan diri generasi muda tidak di masjid sebenarnya bisa saja, namun tentu saja outpunta jelas akan beda. Pemberdayaan umat yang berkejauhan dari masjid cenderung hanya melahirkan generasi mudah yang kuat secara kemampuan dunia ( intelektual saja ) namun pengetahuan tentang yang menciptakannya sangat

Page 10: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

kurang. Padahal sebodoh – bodohnya orang adalah mereka yang tidak mengenal sang Maha Pencipta.

Sebagai bahan informasi disini bahwa di dusun Pelem dan Perumahan Griya Penen Asri saat ini ada sekitar 90 anak – anak dari usia 2 tahun s/d 12 tahun. Sebuah potensi yang sangat luar biasa untuk diberdayakan guna kemslahatan umat.

F. PENUTUP

Demikianlah proposal pengembangan kegiatan pemberdayaan umat ini kami buat. Besar harapan nantinya dapat didukung oleh banyak pihak sehingga nantinya agenda dan program kerja yang ada dapat berjalan dengan baik. Sehingga Masjid Hajar Noor 1 benar – benar bisa manjadi Masjid yang selalu ramai akan jamaah sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan umat. Amiin.

Page 11: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

Panitia Ramadhan 1433HMasjid Hajar Noor 1

Sekretariat : Dusun Pelem Harjobinangun Pakem Sleman 55582 Yogyakarta Indonesia. CP.081568492911, 087830757677

E-mail: [email protected] www.masjidhajarnoor.triviji.com

LAMPIRAN 1. GAMBARAN RINCIAN ANGGARAN

A. Pemasukan

Perlu diketahui disini bahwa setiap malam saat kultum Tarawih Panitia Ramadhan mengedarkan kotak infaq. Alhamdulillah sejak 1 Ramadhan sampai proposal ini dibuat setiap malam infaq mendapat sekitar Rp.175.000,-. Sehingga diperkirakan sampai akhir Ramadhan akan terkumpul Rp.5.000.000,- ( ini akan digunakan untuk modal awal program pemberdayaan umat dan melengkapi sarana dengan system pendanaan multi year ).

B. Pengeluaran

No Uraian Rincian Jumlah1 Bisyaroh Ustad dan Ustadah 10 x 12 x

Rp.200.000,-Rp.24.000.000,-

2 Pengadaan Rak buku perpustakaan 6 x Rp.500.000,- Rp.3.000.000,-3 Pelatihan Da’i 4 x Rp.3.000.000,- Rp.12.000.000,-4 Buku perpustakaan berbagai ilmu 300 x Rp.30.000,- Rp.9.000.000,-5 Komputer untuk pembelajaran 3 x Rp.1.500.000,- Rp.4.500.000,-6 Microphone kabel Rp.450.000,-7 Speaker Indoor 2 x Rp.250.000,- Rp.500.000,-8 Perbaikan sarana dan finishing serambi

masjidRp.3.500.000,-

9 Inventaris alat sholat 6 x Rp.100.000,- Rp.600.000,-10 Perawatan dan melengkapi sarana

peneranganRp.750.000,-

11 Santunan petugas kebersihan untuk 1 2 x 12 Rp.250.000,- Rp.6.000.000,-12 Santunan Kepada kaum dhuafa (maal) Rp.2.000.000,-13 Sarana Olahraga kepemudaan Rp.2.500.000,-14 Zakat Fitrah ( Kampung Pelem 80, luar 50 ) Rp.24.000 x 130 Rp.3.120.000,-15 Sarana TPA (buku, pensil, Iqro’ dll) 12 x Rp.500.000,- Rp.6.000.000,-16 Lain – lain seperti sarana P3K Rp.1.000.000,- Jumlah Total Rp.78.920.000,-

Page 12: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

LAMPIRAN 2. SUSUNAN PANITIA RAMADHAN 1433H

KETUA1 Bpk. Sa'ud

2 Bpk. Sugiyanto, S.Pdi

SEKRETARIS1 Sdr. Sugeng Prayitno

2 Sdr. Dika

BENDAHARA1 Sdr. Ngatijo

2 Sdri. Nita

Page 13: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

LAMPIRAN 2. SUSUNAN PANITIA RAMADHAN 1433H

KOORDINATOR SEKSI – SEKSI

SEKSI IBADAH1 Bpk. Suhardi 3 Bpk. Slamet

2 Bpk. Hendri 4 Sdr. Bambang Setiawan (KKN)

SEKSI TADARUS1 Bpk. Qomarudin 3 Sdr. Habib

2 Sdri. Rizki Aji Maharani (KKN)

SEKSI

SARANA & PRASARANA

1 Bpk. Sumarno 3 Sdr. Andri Antoro

2 Bpk. Suliantoro 4 Sdr. Lipur Guntoro

SEKSI TAKJILAN

1 Sdri. Irka Aryana 4 Sdr. Didik

2 Sdri. Wulan 5 Sdr. Erwin

3 Sdri. Rina

SEKSI PENGAJIAN ANAK

1 Ibu. Tumirah 4 Sdr. Susan

2 Ibu. Tari 5 Sdr. Rozan

3 Sdri. Ludiana

SEKSI ZAKAT FITRAH

1 Bpk. Surono 4 Sdr. Faza

2 Sdr. Riyan 5 Sdr. David

3 Sdr. Akrom

SEKSI KEBERSIHAN Bpk. Budiyono

SEKSI KEAMANAN Bpk. Arif R

Page 14: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1

LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 15: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 16: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 17: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 18: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 19: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 20: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 21: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 22: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 23: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 24: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1
Page 25: Proposal pemberdayaan sdm_masjid1