Upload
widyawulan1
View
1.875
Download
197
Embed Size (px)
Citation preview
IKLAN INTERVENSI KESEHATAN TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi PKM
olehKELOMPOK 5
Widya Ratna Wulan 25010110120014
Anggraeni Tri Utami 25010110120019
Rohana Fazrika Thoriq 25010110130217
Erick Febriyanto 25010110141027
Ririh Prayogi 25010110141040
Dwi Purwanti 25010110141149
Yulia Sari Rahayu 25010110141153
Masita Fatmawati 25010110141166
PKIP 2013
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Pengertian Iklan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih
adalah menggiring orang kepada gagasan. Adapun pengertian iklan secara
istilah adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang atau jasa secara Nonpersonal yang dapat
dibayar oleh sponsor tertentu.
Menurut Para Ahli periklanan atau iklan adalah kenyataan sekaligus
kemampuan untuk mengindentifikasi produk yang sah atau resmi, dan sudah
tersedia (Terbukti) dipasar atau ditengah masyarakat.
2. Pengertian Editing
Melis adalah orang pertama yang membuat film melalui proses
Editting. Editting dapat melakukan manipulasi waktu dalam film.
Editting adalah proses penyambungan gambar dari banyak short
tunggal sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh, Struktur Editing dalam
pekerjaannya dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Linear Editting (Dengan menyusun gambar satu per satu secara
berurutan).
Non Linear Editting (Menyusun gambar secara acak).
3. Tahapan-tahapan Produksi
Pra Produksi
Tahap Pra Produksi ialah tahap “planning” yang amat penting. Pada
tahap ini ditentukan tujuan produksi, penentuan target-target,
penyusunan kru, skeduling dan sebagainya. Tidak ada rumusan yang
benar-benar baku pada tahap pra produksi ini. Dan pada tahap ini juga
promosi brand di mulai. Pengecekkan alat-alat yang di butuhkan menjadi
hal yang penting juga dalam tahap ini, juga kepastian dari aktor itu
sendiri yang telah terkordinir untuk kepastiannya aktor tersebut menjadi
objek dalam iklan.
Produksi
Pada Tahap Produksi pengambilan gambar (shooting video) dilakukan,
idealnya hingga tuntas. Kebutuhan shooting video sebelumnya telah
dirumuskan pada tahap Pra Produksi, idealnya dalam bentuk storyboard
yang mencakup banyak informasi termasuk sudut pengambilan gambar.
Pasca Produksi
Pada Tahap Pasca Produksi semua bahan mentah produksi
dikumpulkan untuk diolah. Analoginya, ialah seorang koki yang
membawa semua bahan masakan dan bumbu ke dapur, untuk diolah
sesuai resep yang telah ada. Dalam hal ini “bahan masakan” ialah hasil
shooting video, “bumbu” ialah bahan pendukung lain.
4. Tahapan-tahapan Editing
Capturing
Proses pemindahan materi-materi syuting dari kamera video ke dalam
komputer editing.
Editing
Proses penyuntingan seluruh materi editing menjadi tatanan video yang
memilki arti. Proses edting dibagi 2, yaitu :
1. Offline Editing
Proses membuang seluruh materi editing yang tidak di perlukan
sehingga terkumpulah materi-materi yang memang di butuhkan.
2. Online Editing
Proses penyelarasan dari materi-materi offline sesuai script/naskah.
Mixing
Proses penyelarasan seluruh materi audio salam sebuah proses editing.
Finishing
Proses finalisasi seluruh tahapan-tahapan sebelumnya.
Rendering
Proses merubah seluruh materi editing menjadi video yang bisa di
nikmati.
1.2 Tujuan Pembuatan Iklan
Tujuan Umum
Mengintervensi dan memberi wacana pada mahasiswa tentang pentingnya
melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD melalui media promosi
kesehatan.
Tujuan Khusus
1. Mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
2. Untuk menarik perhatian kepada audience .
3. Untuk memenuhi nilai produktif MULTIMEDIA.
4. Menyampaikan ide dan gagasan secara visualisasi.
5. Untuk memperkenalkan produk iklan.
1.3 Sasaran Audiens
1. Sasaran Psikologi
Mahasiswa yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan dalam upaya pencegahan penyakit DBD.
2. Sasaran Geografis
Sasaran seluruh mahasiswa secara umum yang ada di Semarang khususnya
di Tembalang dan di sekitarnya.
3. Sasaran demografis
Seluruh mahasiswa yang berlatarbalakang kesehatan maupun non
kesehatan.
BAB IIPROSES PRODUKSI
2.1 Latar Belakang Pengambilan Tema
Jumlah penderita penyakit demam berdarah di Semarang, awal tahun
ini meningkat tajam, dibanding tahun lalu. Dalam catatan Dinas Kesehatan Kota
Semarang, terdapat 249 kasus penderita DBD selama Januari 2013 dan hingga per 8
Februari ini telah mencapai 321 orang, dengan dua penderita meninggal. Penderita
DBD pada periode sama tahun lalu pada bulan Januari 2012 tercatat hanya sebanyak
85 kasus sehingga serangan penyakit DBD memasuki awal 2013 memang meningkat
tajam. Hingga periode Januari, peringkat tertinggi Kecamatan Mijen dengan IR
52,41/100.000 penduduk, disusul Gunungpati (27/100.000 penduduk), dan
Tembalang 26/100.000 penduduk.Tingginya kasus DBD dipengaruhi iklim dan
cuaca, terutama akhir-akhir ini yang sering banyak hujan, mengingat ketika intensitas
hujan rendah angka kasus DBD cenderung turun.
Musim hujan dengan curah hujan yang tinggi menimbulkan banyak genangan
air di mana-mana yang menjadi tempat bagi nyamuk Aedes aegypti bersarang,
sehingga populasinya meningkat. Meski demikian, faktor perilaku manusia tetap
memengaruhi peningkatan kasus DBD, seperti gerakan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN), di samping penyebab DBD dari faktor lingkungan. Kegiatan PSN ini
merupakan prioritas utama program nasional pemberantasan penyakit DBD yang
dilaksanakan langsung oleh masyarakat sesuai dengan kondisi dan budaya setempat.
Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat maka diperlukan adanya kader jumantik,
bertujuan menggerakan masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk. Rendahnya
perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di
wilayah yang padat penduduk dan cuaca yang panas akan berpengaruh terhadap
peningkatan peyakit DBD dan penyebarannya. Maka diperlukan langkah yang jelas
dan sederhana yaitu dengan menumbuhkan perilaku dan kesadaran semua pihak
masyarakat, dalam menjaga kebersihan lingkungan terkait dengan pencegahan
penyakit DBD. (Data Incidence rate (IR) DBD Tahun 2012.
Perkembangan penyakit demam berdarah Kota Semarang dengan (data per 8
April 2013) terdapat penderita demam berdarah sd. Minggu ke 14 berjumlah 780
kasus dan terdapat kasus kematian sd. Minggu ke 14 berjumlah 7 Kasus. Rumah
Sakit (RS) St Elisabeth Semarang menyebutkan jumlah pasien DBD yang menjalani
perawatan di RS tersebut hingga periode 17 Januari 2013 sudah mencapai 23 orang,
baik dewasa maupun anak-anak.“Data dihimpun dari awal tahun ini hingga 17 Januari
2013. Sudah ada 23 pasien DBD yang dirawat, terdiri atas empat pasien anak-anak
dan 19 pasien dewasa,” kata Kepala Humas RS St Elisabeth. Sedangkan
perkembangan penyakit Demam Berdarah Dengue Kota Semarang (data per 8 April
2013) adalah sebagai berikut :
Jumlah Penderita sd. Minggu ke 14: 780 Kasus
Jumlah Kematian sd. Minggu ke 14: 7 Kasus
2.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu
Produksi :
4 Mei 201311 Mei 2013
Tempat Pelaksanaan
2.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan :
Kamera Video
Kabel Output AV
Televisi
Komputer Editing
Tripod
Kabel Rool
Bahan yang diperlukan :
Mini DV
Converter/Pitting
SCENE 1
Kos salah satu mahasiswa UNDIP di
Tembalang
SCENE 2
Laboratorium Kesehatan Epidemiologi FKM Undip
DVD-R
2.3 Gambar ALUR kerja (flowchart)
Alur kerja yang kami lakukan adalah :
2.4 Tagline
“Kecil Nyamuknya, Besar Bahayanya!”
Pra Produksi Produksi Pasca Produksi
BAB IIIDIRECTOR TREATMENT
3.1 Kru Produksi
ProduserAnggraeni Tri Utami
SutradaraRohana Fazrika Thoriq
KameramenRirih Prayogi
Ass. KameramenErick Febriyanto
Penulis NaskahDwi Purwanti
WardorbeMasita FatmawatiYulia Sari Rahayu
EditorWidya Ratna Wulan
3.2 Pemeran Produksi
Lutpi /Pemain 1Lutfi Muzaqi
Febri/ Pemain2Erick Febriyanto
Yuniva/ Petugas LaboratoriumYuniva Tri Lestari
3.3 Naskah
SCENE 1KAMAR KOS ANAK LAKI-LAKI (LUTPI)
Cuplikan gambar menggantung baju dikamar oleh peran utama/Lutpi
SCENE 2KAMAR MANDI KOS
Cuplikan gambar di bak kamar mandi yang ada jentiknyaAda dua orang anak berandalan di halaman masjid
dengan keadaan lingkungan yang berantakan
SCENE 3KAMAR KOS LUTPI
Cuplikan gambar lutpi sakit , demam,baringan dikamar
Erick : “ Eeehh...sob!!!nape lhu???????selimutan ajaa..”
Lutpi : “Nape...nape...???????? pye sih rick ,,koncone loro ko’ malah nape-nape”
Erick : “La kan nyong’e ogak weruh lut...makane takon.”
Lutpi : “Iyo rick,yonge ki wes panas telung dina’ tapi ko’ gak mari-mari yak?”
Erick : “Hayooo,,,we Lut.Mbuhh kowe....loh kok akeh nyamuke siih Lut.
Ngene bae,,,yo tak anterke prikso ,langsung cek trombosit.
Lutpi : “yochh....ayo mangkat”
SCENE 3LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI
( Pengambilan gambar cek trombosit di lab gizi/epid oleh Yuniva)
SCENE 3FLASH BACK dan PESAN KESEHATAN
( Pengambilan gambar kebiasaan menggantung baju dah berubah menjadi baik dan gambar bak kamar mandi yang tidak ada jentik.)
Yuniva menyampaikan pesan pencegahan Demam Berdarah Dengue
3.4 Biaya
Pemasukan : 8 x Rp 25.000,- = Rp. 200.000,-
Pengeluaran :
Konsumsi Rp 100.000,-
DVD (2) Rp 14.000,-
Mini DV (2) Rp 60.000,-
Converter Rp 2.000,-
Foto Copy Rp 10.000, +
Rp 186.000,-
Saldo : Rp 200.000 - Rp 186.000 = Rp 14.000,-
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menampilkan Sebuah karya yang baik dan dapat diterima oleh orang lain tidak semudah yang dibayangkan, kita memerlukan kerjasama yang baik untuk mengerjakannya. Banyak pengetahuan yang dapat diambil dan dimanfaatkan untuk selanjutnya.
4.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan ilkan ini masih jauh dari kesempurnaan, di karenakan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami miliki, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk pengembangan ilmu kami di kemudian hari.