Upload
luthfi-hamka
View
1.196
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 1/41
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
INDERALAYA
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP
PROMOSI JABATAN PADA PT TIMAH TBK
OLEH :
WAHYU HERMAWAN
01081001003
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 2/41
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Didalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan, terdapat beberapa elemen
penting yakni Keuangan, Operasional , Pemasaran dan SDM. Nama yang terakhir
disebutkan jangan dipandang sebelah mata dikarenakan sumber daya manusia lah
yang memegang peranan penting pada sebuah perusahaan dalam menjalankan
aktifitas atau kegiatan yang berlangsung dalam sebuah perusahaan. Keberhasilan
sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung pada
kemampuan atau ability sumber daya manusia yang ada di perusahaan tersebut
dalam menyelesaikan kewajiban pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya
dengan kata lain tergantung pada karyawan. Kemampuan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya dapat dikatakan baik
atau tidak dapat dilihat melalui Penilaian Prestasi Kerja.
Menurut Benardin dan Russel (1993:379) ³ A way of measuring the
contribution of individuals to their organization´. (Penilaian kinerja adalah cara
mengukur kontribusi individu karyawan kepada organiasi tempat mereka bekerja)
Menurut Bambang Wahyudi (2002:101) ³ penilaian kinerja adalah suatu
evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja/
jabatan seseorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya´.
Penilaian Prestasi Kerja merupakan sebuah keharusan yang mesti dilakukan
oleh perusahaan dalam menilai karyawannya. Penilaian Prestasi Kerja sangat
penting dikarenakan :
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 3/41
1. Jika penilaian dilakukan dengan benar maka akan membentuk manfaat
yang penting bagi karyawan, supervisor, departemen/ perusahaan
2. Bagi supervisor, departemen atau perusahaan harus mengevaluasi kinerja
untuk mengetahui tindakan apa yang sebaiknya dilakukan sebagai umpan
balik dari penilaian kinerja yang telah dilakukan
3. Umpan balik yang spesiifik memungkinkan mereka ( supervisor,
departemen/perusahaan ) untuk membuat perencanaan karir, pelatihan dan
pengembangan, peningkatan gaji dan keputusan penempatan.
Melalui Penilaian Prestasi Kerja, dapat diketahui prestasi karyawan. Hal itu
dapat dilihat dari karyawan yang telah bekerja dengan optimal sesuai dengan
beban yang ditanggung oleh dirinya.
Kinerja atau prestasi kerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil
atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kinerja menurut Anwar Mangkunegara (2000:67),´Kinerja (prestasi Kerja)
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugsnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya´
Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003:223), ³ Kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya´.
Setelah mengetahui hasil dari Penilaian Prestasi Kerja, maka sudah
sewajarnyalah perusahaan juga memberikan apresiasi kepada karyawannya yang
telah bekerja keras dan memberikan kemajuan yang berarti bagi perusahaan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 4/41
tersebut sehinga karyawan merasa dihargai dan akan memunculkan kembali
motivasi bekerja yang lebih dari pada sebelumnya. Adapun salah satu tindakan
yang tepat dalam memberikan apreasiasi kepada karyawan yang telah berdedikasi
terhadap perusahaan adalah dengan memberikan sebuah promosi.
Promosi merupakan sebuah bentuk kemajuan yang sangat diinginkan oleh
karyawan untuk berkembang dan dan maju dalam menghadapi tantangan yang
baru supaya menjadi lebih baik daripada sebelumnya dan bersemangat dalam
melaksanakan pekerjaan dalam perusahaan.
Pengertian promosi menurut Manullang (2000:96) mengemukakan bahwa :
³ Promosi berati penaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung
jawab yang lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya dalam
struktur organisasi sesuatu badan usaha.´
Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2002:108) dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Sumber daya Manusia edisi Revisi, bahwa :
³ Promosi adalah perpindahan yang memperbesar outhority (wewenang) dan
responbility (tanggung jawab) karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam
organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilan semakin besar.´
Promosi sangatlah penting dikarenakan promosi akan membuat karyawan
merasa bahwa mereka dihargai, diperhatikan, diakui kemampuan kerjanya dan
dedikasinya terhadap perusahaan oleh para manajemen perusahaan dimana
mereka akan termotivasi untuk menghasilkan output yang tinggi dan mempertebal
loyalitasnya terhadap perusahaan. Oleh karena itu baik para superviosr, manajer,
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 5/41
departement/ perusahaan harus menyadari betapa pentingnya promosi terhadap
peningkatan produktifitas kerja dan motivasi kerja yang harus dipertimbangkan
secara objektif.
Dalam penelitian ini saya sebagai penulis menjadikan PT TIMAH TBk
sebagai objek penelitian karena PT TIMAH TBK yang merupakan perusahaan
tambang timah terbesar didunia yang sangat membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi dan menciptakan karakter unggul dalam kinerja, sikap,
maupun prilaku yang menunjang keberlangsungan usaha perusahaan. Apalagi PT
TIMAH TBK mempunyai 6.760 karywan yang terdiri dari 4.605 karyawan tetap,
156 karyawan kontrak dan 2.008 karywan outsourcing. Maka sebuah kewajiban
bagi PT TIMAH TBK untuk merancang promosi jabatan bagi ribuan karyawan
yang dimilikinya melalui Sistem Penilaian Prestasi Kerja. Pada perusahaan PT
TIMAH TBK terdapat metode penilaian prestasi kerja dalam melakukan promosi
jabatan para karyawannya melalui atasan yang menilai kinerja bawahannya.
Apabila karyawan dinilai memenuhi kretiria berdasarkan syarat untuk melakukan
promosi jabatan maka hasil dari penilaian itu berupa memo usulan promosi dari
Satuan Kerja akan diteruskan ke Direktur SDM dan Umum PT TIMAH TBK
yang akan menindaklanjuti rekomendasi promosi karyawan. Pada kenyataanya
berdasarkan pertanyaan ± pertanyaan yang dilakukan terhadap karyawan, tidak
sedikit karyawan mengeluhkan betapa lambat dirinya mengalami promosi jabatan,
karena terdapat perbedaan waktu dalam promosi jabatan khususnya karyawan
dengan tingkat pendidikan terakhir SLTA yang mempunyai NIK lama mengalami
promosi jabatan setelah 10 tahun bekerja walaupun jabatan dalam promosi yang
diterimanya lebih tinggi daripada karyawan NIK baru yang hanya membutuhkan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 6/41
waktu 5 tahun untuk mencapai jabatan 1 level dibawah NIK Lama. Selain itu,
terjadi penumpukan jabatan di sektor Ka. Bagian. Jika karyawan dengan NIK
lama tamatan SLTA masuk kerja tahun 2000,dan mengalami promosi jabatan
sekitar tahun 2010, serta karyawan yang mempunyai NIK baru dengan tingkat
pendidikan terakhir D3 yang masuk tahun 2005 maka akan terjadi promosi
jabatan pada tahun 2010. Hal ini belum ditambah lagi dengan karyawan-karyawan
yang dimutasi ke level tersebut. Hal tesebut dapat diperkeruh dengan
kecemburuan sosial dimana mereka yang sudah bekerja selama puluhan tahun
demi kemajuan perusahaan disamakan kedudukannya dengan karyawan yang
dikategorikan karyawan baru.
NIK Lama & Operasional
PendidikanJabatan yang
dipromosikan
Lama waktu yang
dibutuhkansyarat
SD Ka. Seksi +/- 20 tahun
pengalaman dijabatan
relevan & training yang
relevan
SLTP Ka. Seksi +/- 10 tahun
pengalaman dijabatan
relevan & training yang
relevan
SLTA Ka. Bagian +/- 10 tahun
pengalaman dijabatan
relevan & training yang
relevan
D3 Ka. Bagian +/- 5 tahun
pengalaman dijabatan
relevan & training yang
relevan
S1 Ka. Bidang +/- 5 tahun
pengalaman dijabatan
relevan & training yang
relevan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 7/41
NIK Baru ( 2005 ke atas)
PendidikanJabatan yang
dipromosikan
Lama waktu
yang dibutuhkansyarat
SLTA Ka. Seksi +/- 5 tahunpengalaman dijabatan relevan &
training yang relevan
D3 Ka. Bagian +/- 5 tahunpengalaman dijabatan relevan &
training yang relevan
S1 Ka. Bidang +/- 5 tahun
pengalaman dijabatan relevan & training
yang relevan degan persetujuan Direktur
SDM & Umum
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk menulis judul
³PENGARUH SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP
PROMOSI JABATAN PADA PT TIMAH TBK´.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ditulis oleh penulis diatas, maka penulis
dapat merumuskan masalah :
³ Jika ada pengaruh, maka berapa besar pengaruh dari sistem penilaian
prestasi kerja terhadap promosi jabatan pada PT Timah TBK?´
I.3.Tujuan
Berdasarkan masalah yang terjadi diatas, maka penelitian ini bertujuan :
³Mengetahui dan menganalisis berapa besarnya pengaruh sistem penilaian
prestasi kerja terhadap promosi jabatan karyawan pada PT TIMAH TBK´
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 8/41
I.4. Manfaat
Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat pada :
a. Manfaat Teoristis
1. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam menambah wawasan
yang berkaitan dengan Sistem Penilaian Prestasi Kerja dan Promosi Jabatan
2. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai tambahan dalam dunia praktisi yang sangat beharga untuk
disinkronkan dengan pengetahuan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan.
b. Manfaat Praktis
1. PT TIMAH TBK
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pemimpin
maupun pemilik perusahaan sebagai bahan kajian dan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
2. Bagi para karyawan PT TIMAH TBK
Penelitian ini diharapkan juga supaya para karyawan mengetahui bagaimana
kinerjanya, dan penilaian terhadap kinerjanya serta masa depan didalam
kehidupan karir pekerjaannya.
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 9/41
II. KAJIAN TEORI
II. 1 Sistem Penilaian Kinerja
II.1.1 Pengertian Kinerja
Pengertian kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau
tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manejer sering
tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atas segala sesuatu jadi serba
salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah
merosot sehingga perusahaan menghadapi krisis yang serius.
Kinerja menurut Anwar Mangkunegara (2000:67),´Kinerja (prestasi
Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugsnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya´
Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003:223), ³ Kinerja
seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya´.
Malayu S.P Hasibuan (2001:34) mengemukakan ³ Kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu´.
Menurut John Whitmore (1997:104), ³Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-
fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu pebuatan, suatu prestasi,
suatu pameran umum ketrampilan´.
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 10/41
Menurut Barry Cushway (2002:1998), ³Kinerja adalah menilai bagaimana
seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan´.
Menurut Veizal Rivai (2004:309) mengemukakan kinerja adalah
³merupakan suatu perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan´.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson terjemahan Jimmy Sadeli
dan Bayu Prawira (2001:78), ³menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan´.
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonformasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil
suatu intansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau
perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negative dari suatu
kebijaksanaan operasional.
Mink (1993:76) mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang
memiliki kinerja tinggi memiliki beberapa karakteristik yaitu :
1. Berorientasi pada nilai
2. Memiliki percaya diiri
3. Berpengandalian diri
4. Kompetensi
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 11/41
II.1.2 Faktor ± faktor yang mempengaruhi Kinerja
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 :82) faktor ±faktor
yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
1. Kemampuan mereka
2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
5. Hubunga mereka dalam organisasi
Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasli kerja output
individu maupun kelompok dalam suatu aktivits tertentu yang diakibatkan oleh
kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar seta
keinginan untuk berprestasi.
Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja antara lain :
a. Faktor kemampuan
Secara psikologis kemampauan (ability ) pegawai terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu
ditempatkan pada pekrjaan yang sesuai dengan keahlihannya.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seseorang pegawai dalam menghadapi
situsi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri dari
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 12/41
pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi
mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara
maksimal.
Selanjutnya Mc.Cleland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang
yang memiliki motif yang tinggi, yaitu :
1. Memilik tanggung jawab yang tinggi
2. Berani mengambil risiko
3. Memiliki tujuan yang realistis
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi
tujuan
5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan yang
dilakukan.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
dipogramkan
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh tehadap kinerja:
1. Faktor individu
Kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat
sosial dan demografi seseorang.
2. Faktor psikologis
Persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja
3. Faktor orgasnisasi
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 13/41
Struktur orgasniasasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan
(reward system)
II.1.3. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor
kunci guna mengembangkan suatu orgasisasi secara efektif dan efesien, karena
adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang
ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika
pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut diketahui
kondisisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Benardin dan Russel (1993:379) ³ A way of measuring the
contribution of individuals to their organization´. (Penilaian kinerja adalah cara
mengukur kontribusi individu (karyawan) kepada organiasi tempat mereka
bekerja).
Menurut Cascio (1992:267) ´ penilaian kinerja adalah sebuah gambaran
atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari
seseorang atau suatu kelompok´.
Menurut Bambang Wahyudi (2002:101) ³ penilaian kinerja adalah suatu
evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja/
jabatan seseorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya´.
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 14/41
Menurut Henru Simamora ( 2004: 338) ³ penilaian kinerja adalah proses
yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu
karyawan´.
II.1.4 Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi (20011:187) secara teoristis tujuan penilaian
dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang
bersifat evaluation harus menyelasaikan :
1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decesion
3. Hasil penilaian digunkan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi
Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan :
1. Prestasi riil yang dicapai individu
2. Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja
3. Prestasi ± prestasi yang dikembangkan
Manfaat penilaian Kinerja kontribusi hasil ± hasil penilaian merupakan
suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaaan kebijkan organisasi adapun
secara terperinci penilaian kinerja bagi organiasi adalah :
1. Penyesuaian ± penyesuaian kompensasi
2. Perbaikan kinerja
3. Kebutuhan latihan dan pengembangan
4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,
pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 15/41
5. Untuk kepentingan pegawai
6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.
Secara garis besar terdapat dua Tujuan Utama Penilaian Prestasi Kerja :
a. Evaluasi terhadap tujuan (goal) organisasi, mencakup :
Feedback pada pekerjaan untuk mengetahui dimana posisi mereka
Pengembangan data yang valid untuk pembayaran upah/ bonus dan
keputusan promosi serta menyediakan media komunikasi untuk keputusan
tersebut
Membantu manajemen membuat keputusan pemberhentian sementara
atau PHK dengan memberikan ³peringatan´ kepada pekerja tentang
kinerja kerja mereka yang tidak memuaskan (Michael Beer dalam
French,1989).
b. Pengembangan tujuan (goal) organisasi, mencakup :
Pelatihan dan bimbingan pekerjaan dalam rangka memperbaiki kinerja
dan pengembangan potensi dimasa yang akan datang
Mengembangkan komitmen organiasi melalui diskusi kesempatan karier
Memotivasi pekerja
Memperkuat hubungan atasan dengan bawahan
Mendiagnosis problem individu dan organisasi
II.1.5 Objek Penilaian Prestasi Kerja
y Hasil kerja individu
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 16/41
Jika mengetumakan akhir, maka pihak manajemen melakukan penilaian prestasi
kerja dengan obyek hasil kerja individu. Biasanya berlaku pada bagian produksi
dengan indikator penilaian yag dihasilkan, sisa dan biaya per-unit yang
dikeluarkan
y Perilaku
Untuk tugas yang bersifat instrinsik, misalnya sekretaris atau manajer, maka
penilaian prestasi kerja ditekankan pada penilaian terhadap perilaku, seperti
ketepatan waktu memberikan laporan, kesesuaian gaya kepemimpinan, efesiensi
dan efektivitas pengambilan keputusan, tingkat absensi.
y Sifat
Merupakan objek penilaian yang diaangap paling lemah dari kriteria penilaian
prestasi kerja, karena sulit diukur atau tidak dapat dihubungkan dengan hasil tugas
yang positif, seperti sikap yang baik, rasa percaya diri, dapat diandalkan, mampu
bekerja sama.
II.1.6 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja
a. Terhadap individu
Hasil Penilaian Prestasi Kerja dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap
moral kerja karyawan. Hal ini dimungkinkan mengingat peranan hasil Penilaian
Prestasi Kerja dapat digunakan untuk berbagai kepentingan manajemen SDM. Sisi
pandang terhadap Peninlaian Prestasi Kerja merupakan hal yang mendasari baik
buruknya akibat perubahan sikap/ moral pekerja setelah menerima hasil Penilaian
Prestasi Kerja. Karenanya pemilihan metode yang tepat dengan tolak ukur yang
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 17/41
tepat serta waktu yang tepat merupakan kunci yang dapat mengeliminir
kecurigaan pegawai terhadap suyektivitas penilai melakukan Penilaian Prestasi
Kerja.
b. Terhadap Organisasi
Penilaian Prestasi Kerja mempengaruhi organiasi, khususnya pada proses
kegiatan SDM. Sebagaimana halnya dengan pengaruh Penilaian Prestasi Kerja
terhadap individu, informasi hasil penilaian merupakan umpan balik sukses
adanya fungsi personalia. Besar kecilnya pengaruh Penilaian Prestasi Kerja pada
organisasi tergantung sedikit banyaknya pada informasi yang didapat dari Hasil
Penilaian Prestasi Kerja. Penilaian Prestasi Kerja yang komprehensif dapat
menghasilkan Informasi yang cukup. Informasi yang bisa didapat antara lain
rekruitmen, seleksi, orientasi, kebutuhan diklat, dan sebagainya. Selain untuk
mengevaluasi program manajemen SDM, Penilaian Prestasi Kerja juga dapat
digunakan untuk mengembangkan SDM organisasi seperti promosi, kenaikan
upah, bonus, pelatihan, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, hasil Penilaian
Prestasi Kerja dapat digunkan untuk mengevaluasi dan mengembangkan SDM
saat ini serta mengkaji kemampuan organisasi untuk menentukan kebutuhan SDM
dimasa yang akan datang.
II.1.7 Metode Penilaian Prestasi Kerja
Pendekatan yang dilakukan dalam penilaian prestasi kerja pegawai sangat
banyak. Dari sekian banyak metode yang digunakan dapat dikelompokkan
menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Metode yang berorientasi masa lalu
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 18/41
Seperti grafik dengan rating, metode ceklis (checklist), metode essai, metode
pencatatan Kejadian Kritis dan Metode Wawancara
2) Metode yang berorientasi masa depan
Seperti penilain diri, tes psikologis, MBO dan pusat penilaian.
A. Metode Penilaian Yang Berorientasi Masa Lalu
1. Skala Grafik dengan Rating
Sakala grafik dengan rating atau juga dikenal dengan meode rating konvesional
adalah metode yang banyak digunakan. Terdapat banyak versi tentang metode ini
namun semuanya berfokus pada perilaku spesifik atau karakteristik pegawai yang
berkaitan dengan kinerja kerja. Kelemahan metode ini adalah perilaku yang dinilai
tidak spesifik dan penilai cenderung membri nilai rata-rata.
2. Metode checklist
Metode checklist adalah metode Penilaian Prestasi Kerja dengan cara memberi
tanda (V) pada uraian perilaku negatif atau positif pegawai/ karyawan yang
namanya tertera dalam daftar. Masing ± masing perilaku tersebut diberi bobot
nilai. Besarnya bobot nilai tergantung dari tingkat kemampuan perilaku tersebut
terhadap suksesnya suatu pekerjaan.
Keuntungan dari metode ini mudah untuk digunakan dan dapat
menghindari kecenderungan pemberian nilai rata-rata atau pemberian nilai karena
kemurahan hati. Namun karena keharusan adanya relevansi antara item perilaku
yang tedaftar dalam penilaian prestasi dengan pekerjaan yang dilaksanakan, maka
dibutuhkan keahlian khusus untuk membangun sejumlah item perlaku yang
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 19/41
berbeda untuk jenis pekerjaan dan tingkatan yang berbeda. Oleh karena itu
dibutuhkan bantuan tenaga profesional yang andal dibidang ini. Ketidakandalan
dalam membuat item prilaku dan kesesuaian bobot masing-masing item dapat
mengakibatkan ketidaksesuian di dalam pemberian ukuran-ukuran item.
Akibatnya para supevisor kesulitan dalam menginterprestasikan hasilnya.
3. Metode Essai
Pada metode ini, penilai menuliskan sejumlah pertanyaan terbuka yang terbagi
dalam kategori. Beberapa kategori pertanyaan terbuka yang biasanya digunakan :
Penilaian kinerja seluruh pekerjaan
Kemungkinan pekerjaan dipromosikan
Kinerja kerja pegawai saat ini
Kekuatan dan kelemahan pegawai
Kebutuhan tambahan training
Pendekatan ini memberikan flekibilitas pada penilaian dengan tidak
memasyrakatkan perhatian khusus pada sejumlah faktor. Sisi lain karena metode
ini menggunakan pertanyaan yang sangat terbuka, maka penilai akan kesulitan
untuk membandingkan dan menilai jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut.
Keberhasilan metode ini juga sangat tergantung pada kemampuan dan kreativitas
supervisor dalam mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang
benar-benar dapat mewakili kondisi pegawai yang dinilai.
4. Metode Pencatatan Kejadian Kritis
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 20/41
Metode pencatatan kejadian krisis adalah Penilaian Prestasi Kerja yang
menggunakan pendekatan dangan menggunakan catatan±catatan yang
menggambarkan perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat buruk.
Aspek positif dari metode ini adalah penggunaaan catatan- catatan faktual
untuk diskusi berikutnya dan pengambilan keputusan seta penyediaan data yang
langsung berkaitan dengan kinerja. Sedangkan sisi negatifnya adalah metode ini
memasyarakatkan penilai untuk senantiasa mengamati pegawai yang akan dinilai
dari dekat. Akibatnya yang mungkin terjadi dari pegawasan yang terus menerus
oleh supevisor adalah pegawai selalu meras ³was-was´ dalam melaksanakan
pekerjaannya.
5. Metode Wawancara
Selain keempat metode diatas, Penilaian Prestasi Kerja juga dapat dikakukan
dengan cara Wawancara. Maksud dari penggunaan cara wawancara ini adalah
agar pegawai mengetahui posisi dan bagaimana cara mereka bekerja. Selain itu
wawancara juga dimaksudkan untuk :
a. Mendorong perilaku positif
b. Menerangkan apa target/ sasaran yang diharapkan dari pegawai
c. Mengkomunikasikan masalah ± masalah yang berkaitan dengan upah dan
promosi
d. Rencana memperbaiki kinerja yang akan datang
e. Memperbaiki hubungan antara atasan dengan bawahan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 21/41
B. Metode Penilaian Yang Berorientasi Masa Depan
1. Penilaian Diri (self apprasisal)
Metode ini menekankan adanya penilaian yang dilakuakn karyawan terhadap diri
sendiri dengn tujuan melihat potensi yang dikembangkan dari diri mereka.
2. Tes Psikoligi
Biasanya dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam, tes psikologi, diskusi,
review terhadapa hasil evaluasi karyawan. Tes ini dilakukan oleh psikolog untuk
mengetahui potensi yang karyawan yang dapat dikembangkan dimasa datang.
Beberapa tes psikolog yang dapat dilakuakn seperti tes intelektual, emosi,
motivasi.
3. Managemen By Objektives (MBO)
Management By Objectivies (MBO) yang diperkenalkan oleh Peter
Ducker adalah sistem yang menggambarkan kajian tentang target/ sasaran yang
hendak dicapai berdasrkan kesepakatan antara supervisor dan bawahannya. Kajian
dicapai bagaimana baiknya bawahan berprestasi selalu ditinjau ulang dan
dilakukan secara periodik. Uji coba selalu dibuat untuk menuliskan target/ sasaran
dari segi kualitas. Para ahli percaya bahwa target/ sasaran dapat dan selayaknya
ditetapkan kuantitatif.
y Persyaratan pelaksanaan Metode MBO
Untuk melaksanakan penilaian metode MBO, secara umum terdapat sejumlah
ketentuan yang harus dilaksankan yaitu :
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 22/41
1. Supervisor dan bawahan sama-sama menyetujui elemen target pekerjaan
bawahan yang akan dinilai periode tertentu( 6 bulan atau 1 tahun ).
2. Bawahan sungguh ± sungguh melakukan kegiatan untuk mencapai masing-
masing target
3. Selama periode tersebut bawahan secara periodik mereview perkembangan
pekerjaan kearah target yang akan dicapai.
4. Pda akhir priode, supervisor dan bawahan sama-sama mengevaluasi hasil
pecapaian target.
y Keuntungan MBO
Keuntungan terbesar dari metode MBO adalah tersedianya target/ sasaran
penilaian kinerja yang merupakan kesepakatan antara supervisor dan bawahannya.
Pada tingkat individu, MBO dapat menjadikan pegawai melakukan kontrol diri,
membangun kepercayaan diri, memotivasi diri, memperbaiki kinerja,
mengembangkan masa depan dan mempunyai pengetahuan penuh tentang kriteria
yang akan dievaluasi.
Pada tingkatan sehubungan interpersonal, MBO dapat meningkatkan
hubungan antara bawahan dengan atasan, memperbaiki komunikasi, dan
menyediakan kerangka kerja ( frame work) yang lebih baik. Pada tingkat
organisasi, perbaikan kinerja kerja secara kesluruhan. Terindenfikasnya potensi
manajemen dan kebutuhan pengambangan, koordinasi sesaran/ target yang lebih
baik, dan terkurangnya duplikasi serta overlapping tugas dan aktivitas merupakan
keuntungan yang bisa didapat dari metode MBO.
y Kelemahan MBO
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 23/41
Pendekatan MBO bukanlah merupakan metode yang paling sempurna.
MBO efektif bila sistematis dapat menyatukan setting target yang dibuat oleh
individu dan organisasi. Target yang dihasilkan bersama antara supervisor dan
bawahan dengan sendirinya berbeda dengan taget yang telah ditetapkan
organisasi. Dengan demikian MBO juga merupakan autoric organisasi.
Salah satu kelemahan MBO adalah : membutuhkan waktu yang cukup
lama sehingga terkesan terjadi pemborosan waktu. Beberapa masalah yang
mungkin timbul akibat diterapkannya metode MBO adalah :
1. Terlalu banyak tekanan pada ukuran tujuan kuantitatif dapat membawa
pada pengabaian tanggung jawab penting lainnya.
2. Tekanan pada kuantitas mungkin akan mengorbankan kualitas.
3. Jika evaluasi didasarkan pada kesepakatan hasil yang dicapai, maka
bawahan secara sengaja atau tidak menset target yang rendah sebagai hasil
yang mereka capai.
4. Memungkinkan adanya tendensi mengadopsi target/ tujuan yang dianggap
penting oleh bawahan yang dominan.
5. Penyelia (supervisor) dapat mengasumsikan tidak ada Latihan dan
Bimbingan.
y Tim MBO
Dalam membangun dan mengembangkan target/ sasaran, program MBO
kebanyakan menggunakan sistem one-on-one antara supervisor dengan bawahan.
Pada kebanyakan instsnsi, sistem one-on-one tidak dapat dilaksanakan pada
kebanyakaan pekerjaan yang sifatnya independen, terutama pada tingkat manajer
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 24/41
dan supervisor. Baik manajer maupun supervisor kesulitan untuk membangun dan
mengkaji ulang target/ sasarann yang hendak dicapai. Disamping memakan waktu
yang cukup lama, juga akan mengganggu kegiatan kerja. Karenanya pada
kebanyakan instansi, metode MBO ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan tim untuk mengkaji ulang target-target tersebut.
4 . Pusat penilaian (assesment centre)
Merupakan lembaga pusat penilain prestasi kerja, dimana lembaga
tersebut berfungsi melakukan penilain prestasi kerja terhadap karyawan suatu
perusahaan. Lembaga ini biasanya telah memiliki berbagai bentuk metode
penilaian karyawan yang telah distandarisasi, sperti tes psikologi, diskusi,
wawancara, simulasi.
Penilai, Validitas dan Realibilitas dalam Penilaian Prestasi Kerja
A. Pemilihan peninlai
Memutuskan sipa yang akan mengevaluasi pegawai adalah sesuatu yang
sangat penting dalam merancang program penilai prestasi. Secara umum diakui
bahwa penilaian oleh penyelia (supervisor) sangat dilakukan dengan
mengkombinasikan penilaian supervisor dan nonsupervisor. Langkah tersebut
diambil untuk menghindari subyektivitas dan/ atau kesalahan yang mungkin
terjadi bila penilai hanya supervisor atau atasan yang bersangkutan saja.
Menurut French (1986) penilai dapat terdiri dari :
a. Supervisor/atasan pegawai yang bersanglutan
b. Diri pegawai yang bersangkutan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 25/41
c. Teman sekerjanya
d. Bawahan
e. Grup/ kelompok, atau
f. Kombinasi dari pemilai ±penilai diatas (3600)
B. Validitas (absah)
Berkaitan dengan perancangan dan penggunaan metode, maka absahan
(validtas) merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan. Yang dimaksud
dengan keabsahan adalah bahwa nilai yang didapat oleh seseorang, terkait dengan
pelaksanaan pekerjaaan atau dengan berbagai kriteria obyektif lain yang telah
ditentukan sebelumnya. Maksudnya data atau informasi yang hanya didapat harus
aktual saat diperoleh. Sebagia contoh, prestasi kerja yang hanya dinilai satu tahun
sekali dan dilakukan pada akhir tahun, sedikit banyaknya akan mengurangi
keabsahan (validitas) penilaian karena kemungkinan besar, data atau informasi
perilaku dan keterampilan yang didapat hanyalah terakhir.
C. Realibilitas (dapat dipercaya)
Yang dimaksud dengan dipercaya (reable) ialah bahwa hasil yang
diperoleh konsisten setiap kali diambil dari dan oleh orang yang sama. Skor
ataupun hasil penilaian tetap sama walaupun menggunkan metode yang berbeda.
Reliabilitas metode penilain dapat ditingkatkan dengan melatih penilai untuk
dapat menilai secara lebih baik.
Berbagai Kendala Dalam Penilaian Prestasi Kerja
a. Pemilihan Metode Terbaik
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 26/41
Hingga saaat ini tidak ada satupun metode penilaian prestasi diatas
dikatakan sebagai yang terbaik untuk melakukan semua kondisi dan situasi
organisasi. Kondisi dan situasi yang berbeda menghendaki merode dan sistem
yang berbeda. Menurut French (1986), metode Penilaian Prestasi Kerja yang
terbaik tergantung pada :
Pendekatan pada metode penilaian pada pekerjaan yang akan dinilai
Variasi faktor organisasi yang dapat menolong mengimplementasikan
program penilaian (iklim organisasi, training prosedure penilaian, dan
lain-lain)
b. Kesalahan Penilaian
Kesalahan yang mungkin dilakukan oleh penila berkaitan dengan faktor
manusi, dimana penilai tidak dapat terlepas dai unsur subyektif dalam manusia.
Kesalahan tersebut diantaranya adalah :
1)
Halo Efeect dan Horn Effect
Kesalahan halo effect sangat mungkin terjadi bila penilai terpesona oleh
perilaku pegawai seperti penampilan atau kepribadiannya. Kekaguman ini dapat
menutup mata penilai terhadap kelemahan pegawai yang lain. Sebaliknya bila
pegawai membuat kesalahan kecil namun membekas dihati penilai, maka bisa
jadi nilai yang didapatkan hasilnya buruk meskipun sesungguhnya ia memiliki
prestasi lebih.
2) Kecenderungan menilai rata-rata atau menengah
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 27/41
Kebanyakan penilai kurang berani mencantumkan nilai yang rendah atau
yang tinggi. Sikap ini merupakan cerminan sebagaimana umumnya masyarakat
dalam menilai. Penilaian yang tinggi dikhawatirkan akan menjadikan pegawai
sombong dan lupa diri, sebaliknya penilaian yang rendah dikhawatirkan dapat
menjatuhkan mental pegawai. Karenanya sering kali penilai mencantumkan nilai
rata-rata atau nilai tengah.
3) Karena ³kemurahan hati´
Subyektifitas lainnya adalah kemurahan hati. Banyak penilai tidak tega
mencantumkan nilai sebenarnya. Seringkali penilai mencantumkan nilai katrol
sebagai kemurahan hati. Ketidakberanian mencantumkan nilai renndah selain
karena khawatir akan menjatuhkan mental pegawai, juga karena penilai khawatir
disalahkan organisasi. Karena bisa jadi nilai bukan semata-mata kesalahan
pegawai tapi karena kesalahan penilai dalam menilai (tidak valid dan tidak
reliable) atau penetapan target yang salah.
II.2 Promosi Jabatan
II.2.1 Pengertian Promosi Jabatan
Promosi jabatan disini berarti perluasan dari tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang bersangkutan sebelumnya sekaligus peningkatan
kesejahteraan bagi yang menerimanya. Promosi mempunyai nilai sendiri karena
merupakan bukti pengukuhan terhadap prestasinya. Sehingga dengan promosi
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 28/41
jabatan bagai karyawan yang mempunyai prestasi tinggi akan dapat ditingkatkan
jabatan sesuai dengan kemampuan dan hasil dari penilaian prestasi kerja.
Adapun juga pengertian dari promosi yang ditulis oleh Alex S. Nitisemito
(1996:81) :
³ Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke
jabatan yang lain yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya ³
Sedangkan menurut Manullang (2000:96) mengemukakan bahwa :
³ Promosi berati penaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung
jawab yang lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya dalam
struktur organisasi sesuatu badan usaha.´
Beberapa definisi mengenai promosi jabatan menurut Malayu
S.P.Hasibuan (2002:108) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber daya
Manusia edisi Revisi, bahwa :
³ Promosi adalah perpindahan yang memperbesar outhority (wewenang) dan
responbility (tanggung jawab) karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam
organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilan semakin besar.´
Menurut Edwin B. Filippo yang dikutip oelh Malatu S.P.Hasbuan
(2002:108) menyatakan bahwa :
³ A promotian insolves a change from one job to another job that is better in
terms status and responsibilty. Ordinary the change to the higher job his
accompanied by increased pay and privileges, but not always´.
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 29/41
Artinya (promosi adalah perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain yang
mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan
kejabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji atau upah walaupun
tidak selalu demikian).
Kesimpulan dari definisi diatas, promosi jabatan adalah perpindahan dari
suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenng dan tanggung jawab yang
semakin besar, satus serta pendapatan yang semakin tinggi.
II.2.2 Tujuan Promosi Jabatan
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2002:127) bahwa promosi diantaranya
bertujuan untuk :
Memberikan pengakauan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar
kepada karyawan yang berprestasi tinggi.
Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang
lebih tinggi
Menjamin stabilitas kepegawaian dengan realisasikan promosi kepada
karyawaan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur
Merangsang peningkatan semangat dan pada waktu yang tepat seta penilaian
yang jujur
Merangsang peningkatan semangat kerja serta kepuasan pribadi karyawan
sehingga produktivitasnya meningkat
Menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para
karyawan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 30/41
II.2.3 Asas-Asas Promosi Jabatan
Untuk mencapai tujuan promosi, maka hendaknya promosi jabatan
dilakukan berdasarkan asas-asas promosi jabatan sebagaimana Malayu S.P
Hasibuan (2002:108-109) mengemukakan bahwa :
a. Kepercayaan
Promosi hendaknya berasaskan pada keprcayaan atau keyakinan mengenai
kejujuran kemampuan dan kecakapan karyawan yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut.
b. Keadilan
Promsi hendaknya berasaskan kepada keadilan, mengenai penilaian kejujuran,
kemampuan dan kecakapan terhadap semua karyawan. Penelitian harus jujur dan
objektif jangan pilih kasih, tanpa melihat suku, golongan dan keturunannya.
c. Formasi
Promosi harus berasaskan kepada promosi yang ada, karena promosi karyawan
hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong, supaya ada
uraian pekerjaan yang akan dilaksankan karyawan tersebut.
Adapun menurut dasar±dasar promosi jabatan menurut Alex S. Nitisemito
adalah sebagai berikut :
1. Kecakapan kerja (sistem Meri)
Dengan dasar pertimbangan ini, maka pegawai yang memiliki kecakapan kerja
yang dapat terus mengembangkan karirnya, sementara mereka berprestasi
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 31/41
dibawah standar akan tersisihkan. Jadi sistem ini hanya berdasarkan kecakapan
kerja seseorang yang menyebabkan faktor-faktor lain seperti senioritas,
kekeluargaan sehingga hasilnya pun lebih objektif.
2. Sistem senioritas
Senioritas diartikan sebagai lamanya masa kerja seseorang yang diakui prestasi
baik jabatan yang bersangkutan maupun dalam instansi keseluruhan. Sistem ini
pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penghargaaan instansi kepada
pegawai atas kesetiaan yang didedikasikan kepada instansi.
3. Nepotisme (Sistem Spoil)
Yang dijadikan landasan untuk melakukan promosi adalah hubungan keluarga
kenalan atau koneksi, biasanya dalam instansi memiliki keluarga sehingga
fungsional dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan keluarga.
II.2.4 Jenis-Jenis Promosi Jabatan
Adapun beberapa jenis promosi jabatan yang perlu kita ketahui, sebab
tidak semua jabatan dikuti dengan kenaikan gaji.
Melayu S.P. Hasibuan (2000:113) mengemukakan bahwa jenis-jeis promosi
jabatan terdiri dari :
1. Promosi jabatan sementara (Themporary Promotion)
Seorang karyawan dinaikkan jabatan yang lowong yang harus segera diisi,
seperti jabatan dekan.
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 32/41
2. Promosi Tetap (Pemanent Promotion)
Seorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan kejabatan lain lebih tinggi
karena karyawan tersebut adalah tetap. Misalnya, seorang pegawai negri
dipromosikan menjadi kepala dinas, wewenang, tanggung jawab serta gajinya
cenderung akan naik.
3. Promosi kecil (Small Scale Promotion)
Meanikkan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan
kejabatan yang sulit yang meminta keterampilan tertentu, tetapi tidak disertai
dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab dan gaji.
4. Promosi Kering ( Dry Promotion )
Seorang karyawan dinaikkan jabatannya kejabatan yang lebih tinggi disertai
dengan peningkaan pangkat, wewenang dan tanggung jawab tetapi tidak disertai
dengan kenaikan gaji dan upah.
II.2.5 Syarat-Syarat Promosi Jabatan
Untuk melakukan promosi jabatan perusahaan harus menetapkan syarat-
syarat terlebih dahulu .yang dapat menjamin bahwa karyawan yang akan
dipromosikan akan mempunyai kemampuan utuk menjabat jabatan yang lebih
tinggi seperti yang dikemukakan oleh Alex S. Nitisemito (2002:112-113) pada
umumnya yaitu :
1. Pengalaman, dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan
yang lebih tinggi, ide yang lebih banyak dan sebagainya
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 33/41
2. Tingkat pendidikan, bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat
diharapkan pemikiran yang lebih baik
3. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain taggung
jawab yang lebih besar
4. Kejujuran, masalah kejujuran merupakan syarat yang penting, misalnya kasir
pada umumnya syarat kejujuran merupkan syarat umum yang harus
diperhatikan
5. Tanggung jawab, kadang-kadang sering kali suatu perusahaan diperlukan
suatu tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab
merupakan syarat utama untuk promosi
6. Kepandaian bergaul, untuk promosi jabatan tertentu mungkin diperhitungkan
kepandaian bergaul, sehingga persyaratan kemampuan bergaul dengan orang
lain perlu dibutuhkan untuk promosi jabatan tersebut, misalnya jabatan
selesman penetapan syarat tersebut sangatlha penting
7. Prestasi kerja, pada umumnya setiap perusahaan selalu mencamtumkan
syarat-syarat untuk berprestasi kerjanya dan ini dapat dilihat dari catatan-
catatan prestasi yanhg telah dikerjakan.
8. Inisiatif dan kreatif, syarat tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat yang
harus diperhatikan.hal ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut sangat
diperlukan inisiatif dan kreatif, meskipun demikian setiap perusahaan
menentukan hal itu sebagai syaratnya.
Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2002:112-113) mengemukakan
bahwa :
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 34/41
³ Syarat - syarat promosi adalah kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama,
kecakapan, loyalitas, kepemimpinan komunikatif dan pendidikan´.
Oleh karena itu, pengisian lowongan yang terjadi hanya dapat dilakukan
tepat apabila di satu pihak mengetahui bentuk pekerjaan atau jabatan yang
lowong. Sementara dari pihak lain, karyawan yang dipromosikan harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan pihak perusahaan sehingga menjamin bahwa
karyawan akan dipromosikan tersebut mempunyai kemampuan untuk menjabati
jabatan yang lebih tinggi dan dapat menjaga kestabilan atau bahkan meningkatkan
produktivitas kerja yang lebih baik bagi karyawan ataupun perusahaan
. II.3 Penelitian terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, dikemukakan oleh Putri
Dewi Ramadan dengan judul ³ Analisa Sistem Penilaian Kinerja Individu dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan PT Pertamina (PERSERO) UP III
Plaju´. Hasil peniltian menunjukkan bahwa penerapan sistem penilaian prestasi
kinerja berpengaruh terrhadap kinerja karyawan. Selain itu metode penilaian
prestasi yang tepat dilakukan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, karena dengan memakai sistem penilian yang tepat dan obyektif
akan berpengaruh terhadap umpan balik yang akan berpengaruh selanjutnya
terhadap umpan balik yang akan diberikan terhadap karyawan.
Penelitian selanjutnya dikemukakan oleh Ismadianty Agustina dengan
judul ³ Analisis Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Individu terhadap
Peningkatan Orientasi Kerja Karyawan Depatemen Ketenagakerjaan PT Pupuk
Sriwidjdja´. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penilaian yang kurang
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 35/41
efektif mengakibatkan rasa ketidakpuasan karyawan sehingga karyawan merasa
kurang dihargai dan akhirnya berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
II.4. Kerangka Konseptual
Judul : Pengaruh Sistem Penilaian Prestasi Kerja terhadap Promosi Jabatan pada
PT TIMAH TBK
III. Metode Penilitian
III.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di PT TIMAH TBK yaitu berlokasi di kota
Pangkalpinang, Bnagka Belitung. Pemilihan lokasi dilakuakn secara sengaja
(purposive) dengan mempertimbangkan bahwa adanya kesedian pihak
perusahaan untuk memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan
penelitian, serta PT TIMAH TBK merupakan salah satu perusahaan
penambangan timah terbesar didunia.
Sistem Penilaian Prestasi Kerja (X)
- Penilaian yang berorientasi masa
lalu (X1)
- Penilaian yang beroreintasi masa
depan (X2)
Promosi Jabatan (Y)
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 36/41
III.2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penilitian yang memiliki
kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan atau Populasi adalah keseluruhan
objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu (Rasyi,1994). Berdasarkan
kualitas dan ciri-ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai kelompok unit
analaissi atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan
karakteristik.
Pupolasi dalam penilitian ini adalah seluruh karyawan PT TIMAH TBK.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relative
sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Metode penarikan sampel yang
dipakai yaitu P urposive Sampling . Purposive sampling adalah sampel diambil
dengan maksud atau tujuan tertentu. Sampel ini dikenal dengan Judgement
Sampling dimana tekniknya adalah sampel dipilih berdasarkan penilain peneliti
bahwa sampel yang akan dipilih adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan
sampel penilitiannya. Dalam penelitian ini peniliti akan memilih sampel pada
bagian P2 Sumber Daya Manusia PT Timah TBk karena bagian inilah yang
mengatur promosi jabatan pada perusahaan.
III.3. Jenis dan sumber data
1. Riset Lapangan (field research)
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 37/41
Data primer yang diperlukan dalam penilitian ini berhubungan dengan identitas
perusahaan. Untuk memperoleh data primer, digunakan penelitian lapangan (field
research) dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan pada responden
yang terpilih dari sampel. Adapun model kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup dan terbuka. Responden dalam penilitian adalah karyawan
dan pimpinan perusahaan.
b. Observasi, bila diperlukan observasi keperusahaan untuk melihat dari dekat
masalah yang berhubungan dengan pokok bahasa, sehingga dapat diketahi
sejaumana pegaruh sistem penilaian prestasi kerja terhadap promosi jabatan
pada PT TIMAH TBK.
c. Wawancara , yaitu teknik pengumpulan data dengan pertanyaan-pertanyaan
langsung yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan langsung yang
berhubungan dengan objek penelitian.
2. Riset Kepustakaan (library research)
Penilitian kepustakaan diperlukan untuk mengumpulkan data sekunder
sera diperlukan untuk menunjang, melengkapi, dan menyempurnakan data primer.
Teknik pengumpulan data sekunder adalah dengan cara mempelajari dari jurnal,
internet, laporan-laporan dari instansi terkait serta karya tulis lainnya yang ada
hubungannya dengan penilitian ini.
III.4. Instrumen Penelitian
Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan
kepada responden untuk mencari data atau referensi yang berhubungan dengan
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 38/41
penelitian ini. Kuesioner secara garis besar berisi pertanyaan tentang bagaimana
sistem penilaian prestsi kerja dan tanggapannya terhadap promosi jabatan yang
telah dilakukan perusahaan. Kuesioner dapat dianalisis dengan metode skala
Likert, dengan bobot nilai :
No Piihan jawaban Bobot nilai
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu2 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
Pilihan jawaban nantinya akan disesuaikan dengan pertanyaan dari kuesioner
yang akan disebarkan kepada responden
III.5. Batasan Operasional Variabel
Agar tidak terjadi perbedaan dalam mendefenisikan variabel ± variabel yang
akan ditulis maka perlu diberikan batasab operasional dari variabel ± variabel
berikut :
1. Sistem penilaian prestasi kerja
Sistem penilaian prestasi kerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara
periodik dan sistematis tentang prestasi kerja/ jabatan seseorang tenaga kerja,
termasuk potensi pengembangannya.
Sistem atau metode yang digunakan dalam penilain orestasi kerja adalah
a. Penilaian prestasi berorientasi pada masa lalu (x1)
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 39/41
Seperti grafik dengan rating, metode ceklis (checklist), metode essai, metode
pencatatan Kejadian Kritis dan Metode Wawancara
b. Penilaian prestasi ebrorientasi pada masa depan (x2)
Seperti penilaian diri, tes psikologis, MBO dan pusat penilaian.
2. Promosi Jabatan (Y)
Promosi jabatan adalah perpindahan yang memperbesar outhority (wewenang)
dan responbility (tanggung jawab) karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam
organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilan semakin besar.
III.6. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis untuk membahas masalah dalam
penelitian adalah :
1. Teknik Analisis Kuantitatif
Teknik yang digunakan yaitu berupa pengolahan data hasil
penyebaran kuesioner dengan metode skala Likert.s etelah kuesioner dibagikan
dan diperoleh dari responden, maka langkah selanjutnya adalah mengolah hasil
kuesioner dengan menghubungkan analsis regresi berganda yang digunakan untuk
menentukan signifikan antar variabel dependen yaitu promosi jabatan dengan
variabel independen yaitu sistem penilaian prestasi kerja.
Dalam penelitian persamaan regresinya
Y = a + bX1 +bX2 + +
Ket :
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 40/41
Y = promosi jabatan
a = konstanta
b = koefesien regresi
X1 = penilaian prestasi berorientasi masa lalu
X2 = penilaian prestasi berorientasi masa depan
2. Teknik Analisis Kualitatif
Teknik yang digunakan adalah dengan menguraikan masalah yang dihubungkan
dengan teori yang relevan dan dnegan melihat hasil analisis kuantitatif yang
kemudian diinterprestasikan dalam bentuk pertanyaan yang bersifat kualitatif
yang menunjukkan hubungan variabel yang dianalsisis.
10 . Daftar Pustaka
Dessler, Gary. 2005, M anajemen Sumber Daya M anusia, Edisi Kesembilan,
Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2001, M anajemen Sumber Daya M anusia, Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiono. 2007, M etodologi P eniltian Bisnis, Bandung: ALFABETA
http//www.google.com/pengertian penilaian prestasi kerja
http//www.google.com/pengertian promosi jabatan
Handoko, T. Hani. 2001, Manajemn Personlia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE UGM.
5/8/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-559abe8ef2a94 41/41
Randall S.Schuler dan Susan E Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, Edisi
VI, Erlangga, Jakarta, 1999.
Ruky, Achmad S, Sistem Manajemen Kinerja, PT. Gramedia Pustaka Utama, PPM, Jkarta,
2001.
Umar, Husein, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2000.
Manullang, M. 1999. Manajemen Personalia. Edisi ketujuh. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sikula, Andrew F. 2000. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Penerbit Bumi, Jakarta
Suad Husnan, Heidjrahman. 2000. Manajemen Personalia. Edisi keempat. BPFE,
Yogyakarta
Cahayani, Ati. Strategi Dan Kebijaksanaan M anajemen Sumber Daya M anusia.
PT Indeks, Jakarta.
Simamora, H. M anajemen Sumber Daya M anusia. Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi dan Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 1997