Proposal Penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vdevadefveavbaefbve

Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT DESTILASI SEDERHANA PENGUBAH SAMPAH MENJADI SOLAR BERBAHAN BAKAR BRIKET DENGAN BAHAN DASAR SAMPAH PLASTIK DAN ORGANIK

Oleh :

1. Dai Bacthiar Purba(1115041040)2. Fitriani Wulandari(111504103. Rendri Ardinata(1115041040)

JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG2014

Kata Pengantar

Puji dan syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayahNYA penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan hampir tanpa hambatan.

Makalah ini membahas tentang proses pemanfaatan sampah yang berada di lingkungan Universitas Lampung yang terdiri dari berbagai jenis sampah yang meliputi sampah organik dan anorganik seperti dedaunan, batang pohon, wadah plastic serta botol plastik. Jenis sampah ini adalah jenis sampah yang sebenarnya dapat diolah kembali ataupun digunakan kembali untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Misalnya sampah kayu dan dedaunan dapat dimanfaatkan untuk proses pembakaran dan sampah plastic dapat digunakan kembali sebagai wadah barang dan lainnya. Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah diuraikan di lingkungan sedangkan sampah plastik adalah jenis yang memerlukan waktu yang lama dalam proses penguraiannya. Sampah ini memerlukan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk diuraikan. Sehingga penulis memanfaatkan kedua jenis sampah ini dalam proses perancangan alat destilasi sederhana yang memanfaatkan sampah plastik dalam menghasilkan biosolar dengan menggunakan briket yang terbuat dari sampah organik. Keunggulan dari alat ini ialah mampu menghasilkan bahan bakar yang bernilai ekonomis tinggi dengan pemanfaatan limbah yang banyak terdapat di Universitas Lampung yang dapat mengganggu ekosistem lingkungan dan mengurangi keindahan lingkungan kampus.

Tidak lupa juga penulis turut mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan karya tulis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Penulis juga berharap agar karya tulis ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi metode pemanfaatan sampah yang baik.

PenulisLEMBAR PENGESAHAN USUL PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Perancangan Alat Destilasi Sederhana Pengubah Sampah Menjadi Solar Dengan Bahan Bakar Briket Berbahan Dasar Limbah Organik dan Plastik.2. Ketua Pelaksana Kegiatan: a. Nama Lengkap: Dai Bacthiar Purbab. NPM: 1115041009c. Jurusan: Teknik kimiad. Universitas lampung: Universitas lampunge. Alamat Rumah dan HP:f. Alamat Email: 3. Pelaksana Kegiatan : 1. Fitriani Wulandari (11150410 2. Rendri Ardinata (1115041040)4. Dosen Pendamping a. Nama lengkap dan Gelar : Doni Lesmana S.T., M.Sc.b. NIP : 198410082008121003c. Alamat Rumah dan Tel./HP :

Bandarlampung, 22 April 2014

Menyetujui,Ketua Jurusan Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Azhar, M.T.) (Dai Bacthiar Purba)NIP. 196604011995011001 NPM. 1115041009

Pembantu Rektor Bidang Dosen PendampingKemahasiswaan

(Prof. Dr. Sunarto DM., S.H., M.H.) ( Doni Lesmana, S.T., M.Sc.)NIP. 195411121986031003 NIP. 198410082008121003DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iLEMBAR PENGESAHAN iiDAFTAR ISI ...... iii

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ... 11.2 Rumusan Masalah ...11.3 Tujuan .2BAB II. TINJAUAN PUSTAKA2.1Boiler . 32.2Klasifikasi Boiler ... 32.3Prinsip Kerja Boiler ... 8BAB III. PEMBAHASAN3.1Boiler 133.2Klasifikasi Berbagai Jenis Boiler3.2.1 Berdasarkan Fluida yang Mengalir Dalam Pipa ... 143.2.2 Berdasarkan Pemakaiannya ......293.2.3 Berdasarkan Letak Dapur (Furnace Position) ..... 303.2.4 Berdasarkan Jumlah Lorong (Boiler Tube) ..... 313.2.5 Berdasarkan Pada Poros Tutup Drum (Shell) ...... 333.2.6 Berdasarkan Bentuk dan Letak Pipa.....353.2.7 Berdasarkan Peredaran Air Ketel ( water circulation ).....373.2.8 Berdasarkan Tekanan Kerjanya ...383.2.9 Berdasarkan Kapasitasnya ....413.2.10 Berdasarkan Sumber Panasnya ...42BAB IV. PENUTUP4.1Kesimpulan ..454.2Saran 45BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sampahmerupakanmaterialsisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatuproses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konseplingkunganmaka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Berdsarkan sifatnya sampah dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :1. Sampah organik (degradable)Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;2. Sampah anorganik (undegradable)Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton (Anonim A, 2013).

Briketadalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagaibahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyalaapi. Briket yang paling umum digunakan adalah briketbatu bara, briketarang, briketgambut, dan briketbiomassa (Anonim B, 2013).

Solar, adalah suatu campuran dari hydrocarbon yang telah di distilasi setelah bensin dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200oCsampai 340oC (Lesmana, 2011).Ada beberapa cara pengolahan sampah, baik itu organic maupun anorganik. Misalnya jenis sampah organic ini dapat digunakan dalam pembuatan kompos maupun bahan bakar organic, misalnya briket yang dapat terbuat dari dedaunana dan batang kayu yang biasanya tersedia banyak dalam areal pembuangan sampah. Sedangkan bahan plastic dapat digunakan untuk penggunaan kembali ataupun dirubah menjadi bahan bakar. Dan hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu proses pembuatan alat destilasi sederhana berbahan dasar sampah plastic dengan penggunaan bahan bakar briket yang terbuat dari sampah organic. Sampah yang digunakan ini adalah sampah yang banyak yang terdapat di lingkungan Universitas Lampung yang mengganggu keseimbangan lingkungan dan mengganggu keindahan daerah kampus.

BAB IILANDASAN TEORI

Sampahmerupakanmaterialsisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatuproses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalamproses-proses alamsebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konseplingkunganmaka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Jenis-jenis sampahBerdasarkan Sumbernya1. Sampah alam2. Sampah manusia3. Sampah konsumsi4. Sampah nuklir5. Sampah industri6. Sampah pertambanganBerdasarkan Sifatnya Sampah organik - dapat diurai (degradable)Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;Berdasarkan beberapa data analisis yang telah dilakukan peneliti, kandungan kimia yang terdapat di dalam sampah sisa tanaman (Sulistyo P., 2003) adalah sebagai berikut :KandunganPersentase

Air10 60 %

Senyawa Organik15 35 %

Nitrogen0,4 1,2 %

Fosfor0,2 0,6 %

Kalium0,8 1,5 %

Kapur4 7 %

Karbon12 17 %

Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;Berdasarkan BentuknyaSampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:Sampah PadatSampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.Sampah CairSampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiapfase materi: padat, cair, ataugas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagaiemisi. Emisi biasa dikaitkan denganpolusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutanlimbah), misalnyapertambangan,manufaktur, dankonsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.Sampah AlamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui prosesdaur ulangalami, seperti halnyadaun-daunkering dihutanyang terurai menjaditanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkunganpemukiman.Sampah ManusiaSampah manusia (Inggris:human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, sepertifesesdanurin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagaivektor(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkanvirusdanbakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yanghigienisdansanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.Sampah KonsumsiSampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.Limbah Nuklir/RadioaktifSampahnuklirmerupakan hasil darifusi nuklirdanfisi nukliryang menghasilkanuraniumdanthoriumyang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekastambang garamataudasar laut(walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (kendali, 2012).

Struktur dasar penyusun kimia plastik merupakan ikatan kovalen yaitu ikatan antar atom dengan cara berbagi elektron,diantara dua unsur atom ikatan ini dapat terdiri dari berbagai elektron, plastik merupakan bagian dari molekul hydrocarbon,zat yang penyusun dasarnya merupakan zat carbon dan hydrogen.contoh dari ikatan kovalen yaitu : ikatan tunggal C-C , dan ikatan ganda C=C atau ikatan rangkap 3C carbon memiliki kemampuan membentuk ikatan seperti rantai yang panjang seperti oktane :CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3, plastik memiliki struktur atau komposisi yang sederhana adalah PE (poly ethelen) ,umumnya susunan molekul PE terdiri dari 1000 atom carbon,molekul dari plastik sering disebut makro molekul karena ukuran nya sangat besar di lihat dari atom carbon yang menyusun nya untuk menyederhanakan struktur kimia dari makro molekul maka di gunakan penyingkatan. Bagian terkecil dari rantai carbon yang panjang di sebut mer atau monomer sering di rumuskan seperti berikut : -[CH2-CH2] n- , di mana n merupakan jumlah atau derajat dari polimerisasi , polimer berarti penggabungan dari beberapa monomer dan akhirnya menjadi satu dan membentuk polimer , sekarang ini terdapat ribuan jenis plastik tetapi pada dasarnya atom-atom penyusun plastik adalah Carbon (C) dan Hidrogen (H),dan beberapa tambahan atom Oxigen (O), Nitrogen(N) , Clour (CL), Flour (F) dan belerang (S). homopolimer kimia paling dasar dari plastik disebut dengan homopolomer karena hanya terdiri dari satu struktur dasar contonya :-[CH2-CH-x]n- , jika x adalah hydrogen maka bahan tersebut adalah poly etehelen (PE) , tetapi jika x adalah clour (cl) maka bahan tersebut adalah poly vinyl cloride (PVC) bisa juga zat atom hydrogen (H) di ganti dengan atom-atom tertentu menjadi sebagai berikut : -[CH2-CX-Y]n- Penyusun molekul dari plastik , plastik memiliki dua jenis atau tipe dalam menyusun molekul nya yaitu : amorphous dan kristal , susunan molekul dari plastik amorphous cenderung tidak beraturan,plastik amourphous biasanya bening atau tidak transparan selama tidak ada filler atau campuran lain , contoh jenis plastik ini adalah alkirik, susunan molekul dari plastik kristal adalah teratur, keteraturan ini dapat di buat dengan cara pendinginan yang relativ lama plsatik kristal cenderung tidak transparan , pada umumnya plastik merupakan campuran dari ke dua tipe ini bagian luar dari plastik cenderung amorphous , karena proses pendinginan bagian luar lebih cepat, sementara bagian dalam cenderung berbentuk kristal karena memerlukan waktu yang relativ lama agar menjadi dingin (limbahplastik, 2012).

Briketadalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagaibahan bakaruntuk memulai dan mempertahankan nyalaapi. Briket yang paling umum digunakan adalah briketbatu bara, briketarang, briketgambut, dan briketbiomassa.Antara tahun 2008-2012, briket menjadi salah satu agenda riset energiInstitut Pertanian Bogor.[1]Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karenabiomassalimbah hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaanbahan bakar fosil.

Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau reaktan lain kecuali kemungkinan uap air dimana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Proses pirolisis merupakan tahap awal dari rangkaian proses yang terjadi dalam proses gasifikasi dan melibatkan proses kimia dan fisik yang kompleks dimana suatu perubahan dalam kondisi operasi berpengaruh pada proses secara keseluruhan.

Pirolisis (juga disebut termalisis) dekomposisi termal (panas) dari bahan organik, seperti pada waktu batubara dipanaskan lebih dari 300 C tanpa udara atmosfer. Pada reaksi kimia pirolisis biomasa, terdapat tiga faktor yang berpengaruh.1) Bahan baku : komposisi kimia, kadar air.2) Reaktor :vertical shaft/batchreactor,rotating tubular/fluidized bed reactor.3) Kondisi operasi : suhu pirolisis, waktu pirolisis (waktu tinggal).Seiring waktu reaksi dan suhu dinaikkan, komposisi dari produk pirolisis berkembang menjadi komponen yang lebih stabil. Dekomposisi bahan organik dijabarkan sebagai berikut.100 200 C Pengeringan dengan pemanasan, dehidrasi.250 C Hilangnya cairan dan karbon dioksida. Evolusi hidrogen.340 C Putusnya rantai karbon makromolekul.380 C Tahap pirolisis, pengayaan karbon.400 C Pecahnya rantai C-O dan C-H.400 600 C Konversi komponen organik cair dalam hal ini untuk menghasilkan produk pirolisis cair (tar).600 C Pemecahan komponen organik cair untuk menghasilkan komponen yang stabil (gas, hidrokarbon rantai pendek) senyawa aromatik (senyawa bensen).>600 C Pemanasan aromatis menghasilkan bensen dan aromatik titik didih tinggi.Proses pirolisis dapat dibagi menjadi beberapa fase dimana menjadi pedoman kesuksesan prosesnya.1) Fase pengeringan.2) Fase pirolisis.3) Fase evolusi gas.Pada suhu 200 C pengeringan fisik disertai produksi uap air, jika yang dimasukkan bahan biomasa yang basah maka perlu disertakan atau dimasukkansteam(uap air panas) ke dalam reaktor, Pirolisis terjadi pada suhu 200 500 C. struktur makromolekul pecah menjadi gas, komponen organik cair, karbon padat. Evolusi gas terjadi pada 500 1200 C, produk hasil pirolisis diturunkan lebih lanjut, karbon padat dan produk organik cair menghasilkan gas yang stabil. Hidrokarbon besar molekul besar dipecah menjadi metana dan karbon padat. Metana direaksikan dengan uap air dikonversi menjadi karbon monoksida dan hidrogen. Karbon padat direksikan dengan uap air atau karbon dioksida dikonversi menjadi karbon monoksida dan hidrogen.Reaksi kimia peruraian selulosa pada biomasa.3(C6H10O5) 8H2O + C6H8O + 3CO2+ CH4+ H2+ 8CReaksi utama yang terjadi pada fase evolusi gas dijabarkan sebagai berikut.CnHm xCH4+ y H2+ zCCH4+ H2O CO + 3H2C + H2O CO + H2C + CO22COTabel 3. Reaksi kimia peruraian selulosaReaksiProduk

C6H10O5+ panas CH4+ 2CO + 3H2O + 3C

C6H10O56C + 5H2O(g)Karbon

C6H10O50.8 C6H8O + 1.8 H2O(g)+ 1.2 CO2Oli residu

C6H10O52C2H4+ 2CO2+ H2O(g)Etilen

(Masramdhani, 2010)

Selain itu terdapat pula pirolisis yang menggunakan katalis. Katalis ini digunakan unutk memurnikan produk dari impuritisnya. Yaitu dengan produk cair hasil pirolisis diberi proses katalitik reforming untuk menghasilkan minyak dengan angka oktan yang lebih tinggi.Pada proses reforming ini digunakan katalis dengan promot katalis NiO dan support katalis Al2 O3 . (Fajrin dkk, 2013).

Berikut adalah gambar skematik proses pirolisis

Kondensasiataupengembunanadalah perubahanwujud bendake wujud yang lebih padat, sepertigas(atau uap) menjadicairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu,tekananditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebutkondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebutkondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin ataupenukar panasyang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar.Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan daripenguapan(evaporasi) dan merupakan proseseksothermik(melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari yang panas adalah kondensasi.

PRINSIP KONDENSASIJika gas polutan yang panas berkontak dengan media pendingin (air atau udara), maka terjadi transfer panas dari gas panas ke medium pendingin, temperatur uap gas akan turun, maka energi kinetik molekul gas akan berkurang sehingga molekul-molekul gas akan bergerak saling berdekatan (Gaya van der Waals) yang akan menyebabkan gas terkondensasi menjadi liquid. Kondisi aktual dimana molekul gas akan terkondensasi tergantung kepada sifat fisik dan kimia dari molekul gas tersebut mencapai (sama dengan) tekanan uapnya. Ada tiga cara untuk menurunkan tekanan uap parsial gas yaitu :(1) dengan cara meningkat tekanan gas sehingga tekanan parsial gas tersebut mencapai tekanan uap gas, (2) gas didinginkan sampai tekanan parsial gas tersebut mencapai tekanan uapnya, (3) gabungan kedua cara di atas, yaitu dengan cara meningkatkan tekanan gas dan Kondensor berfungsi menurunkan temperatur gas dengan cara dilewatkan pada media pendingin air atau udara. Transfer panas terjadi dari gas panas ke media pendingin, dengan demikian proses kondensasi dapat disebut proses transfer panas atau pertukaran panas.mendinginkannya. Ketiga proses tersebut di atas diperlihatkan pada Gambar dibawah ini.

(Boedisantoso, 2011).

Penelitian dalam pengubahan limbah plastic menjadi minyak pelumas telah dibuktikan oleh Stephen J. Miller bersama rekan-rekannya (2005) dalam publikasi penelitiannya pada jurnal American Chemical Society. Pada penelitian tersebu, Miller memanaskan plastic polietilen menggunakan metode pirolisi dengan penggunaan suhu tinggi (800 oC 1000o) ini ramah lingkungan karena menghasilkan gas CO2 dan H2O. Selain gas, ketika dipanaskan polietilen juga membentuk suatu senyawa hidrokarbon cair mulai dari C1 hingga C4 serta senyawa rantai panjang seperti paraffin dan olefin yang memiliki bentuk mirip wax(lilin) (Ermawati, 2011).