Upload
oumar
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
1/38
Eva Meliana
Monday, May 14, 2012
PROPOSAL PENELITIAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE PADAANAK BALITA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROPOSAL PENELITIAN
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE PADA ANAK BALITA
DI PULAU LAUT RSAL Dr. MINTOHARDJO
JAKARTA PUSAT
OLEH :
EVA MELIANA
NPM : 2010727187
3 FEBRUARI 2012
http://evaskep2012.blogspot.com/http://evaskep2012.blogspot.com/8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
2/38
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2012
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
3/38
PERYATAAN PERSETUJUAN
Proposal Penelitian ini telah disetujui dan diperiksa oleh Dosen Pembimbing Bapak Muhammad
Hadi, SKM, MKep, dengan judul proposal gambaran epidemiologi Penyakit diare pada anak
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta .
Jakarta, Februari 2012
Pembimbing
(Muhammad Hadi, SKM, MKep)
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
4/38
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan proposal penelitian.
Laporan proposal penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
untuk tugas akhir semester pada Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Dalam penulisan proposal penelitian ini penulis memperoleh banyak bimbingan, saran,dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu penulis ingin menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada Muhammad Hadi, SKM, MKep atas
segala jerih payah beliau membimbing penulis selama penulisan hingga selesainya proposal
penelitian ini.
Jakarta, Februari 2012
Penulis
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
5/38
DAFTARISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ .......... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ ............................. 1
B. Perumusan Masalah................................................................ 2
C.
Tujuan Penelitian.................................................................... 31. Tujuan Umum ..................................................................... ................................ 4
2. Tujuan Khusus .................................................................... ................................ 4
D. Ruang Lingkup ................................................................... ............................... 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................. ............................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diare ................................................................... ............................ 6
B. Penyebab Kejadian Diare ..................................................... ............................ 6
C. Penyebab Lain ...................................................................... ........................... 9
D. Cara Penularan ...................................................................... ........................... 10
E. Ukuran Frekuensi Penyakit .................................................. .......................... 10
F. Epidemiologi Diare ............................................................ 15
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare ......... 16
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
6/38
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konseptual............................................................... 23
B. Definisi Operasional........................................................... ..... 24
BAB IV METODOLOGI PEELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................... . 26
B. Populasi dan Sampel.......................................................... . 26
C. Lokasi............................................................................... ... 27
D. lnstrumen Penelitian......................................................... ... ...27
E.
Pengumpulan Data ............................................................... .......................... 27F. Analisa Data....................................................................... . 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 29
LAMPIRAN ................................................................................................... 30
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
7/38
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan
masyarakat Indonesia, baik ditinjau dari segi angka kesakitan maupun angka kematiannya.
Penyakit ini dapat menyerang semua golongan umur dengan angka kesakitan berkisar 280 per
1000 penduduk dan untuk balita menderita satu sampai satu setengah kali episode diare setiap
tahunnya atau 53% dari semua kesakitan diare.(Dep.Kes.RI,1998).Angka kematian diare pada semua umur selama dasawarsa terakhir dapat diturunkan dari
110,1 per 100.000 penduduk (1985) rnenjadi 56 per 100.000 penduduk
( 1995). Sedangkan kematian karena diare pada kelompok balita diturunkan dari 5,7 per seribu
balita menjadi 2,5 per seribu balita pada episode yang sama. (Dep. Kes.RI,1998)
Bedasarkan UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan yang ditetapkan bahwa
pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi seiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
dengan pendekatan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Diare dapat timbul dalam bentuk KLB dengan jumlah penderita dan kematian yang besar.
Fasilitas kasus (CFR) terjadi penurunan yang cukup bermakna dari 35 %
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
8/38
(awal Repelita I) menjadi dibawah 3 % pada akhir Repelita VI. Penurunan CFR yang nyata
dikarenakan makin meningkatnya manajemen penanggulangan KLB. (Dep.Kes. RI, 1998).
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 proporsi penyakit
infeksi dan parasit sebagai penyebab kematian adalah 22,7%. Kematian bayi dibawah umur 1
tahun 33,5% disebabkan oleh gangguan prenatal dan 32,1% oleh penyakit sistem pernapasan.
Diare sebagai bagian dari kelompok penyakit infeksi dan parasit, proporsinya sebesar 9,6 %
sebagai penyebab kematian pada bayi dibawah 1 tahun.
Pada kematian anak balita golongan umur 1-4 tahun, proporsi penyebab kematian paling
tinggi adalah penyakit sistem pernapasan yaitu sebesar 38,8%, kemudian penyakit diare sertainfeksi/parasit lain masing-masing sebesar 14,3%.
Kematian anak pada kelompok umur 1-4 tahun terutama disebabkan oleh penyakit infeksi
dan parasit dengan proporsi sebesar 44,7%, pernapasan 13%. Sedangkan pada kelompok umur
15-34 tahun, penyakit infeksi dan parasit menduduki peringkat pertama sebagai penyebab
kematian yaitu sebesar 36,5%, berturut-turut infeksi dan parasit lain 16,8%, kemudian TBC
13,9%.
Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu antara lain kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gizi, kependudukan,
pendidikan, faktor musim dan geografi daerah, keadaan sosial pencegahan pemberantasan
penyakit diare tidak akan berhasil baik tanpa adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat
untuk ikut berpartisipasi didalamnya serta kesiapan petugas kesehatan dilapangan. yang ditandai
oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan perilaku
Gambaran Epidemiologi Penyakit Diare di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
9/38
pusat pada tahun 2004 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare sebanyak 1.066 kasus.
Dengan melihat data di atas maka sangat penting sekali untuk dilakukan penelitian
tentang Gambaran Epidemiologi Penyakit Diare berdasarkan tempat, orang dan waktu
pemberantasan penyakit diare di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat suatu
Rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya penyakit diare pada anak balita.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan mengetahui gambaran epidemiologi penyakit diare di Pulau laut RSAL Dr.
Mintohardjo Jakarta pusat tahun 2004.
2. Tujuan Khusus
1) Diketahui hubungan antara karakteristik balita (umur, jenis kelamin, status gizi) terhadap
penyakit diare di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat Tahun 2004.
2) Diketahui hubungan antara faktor pendukung (petugas kesehatan, penatalaksanaan) terhadap
penyakit diare di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat Tahun 2004.
3) Diketahui hubungan antara faktor lingkungan (sumber air minum, jamban keluarga) terhadap
penyakit diare di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat Tahun 2004
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
10/38
D. Ruang Lingkup
Mengingat luasnya masalah dan terbatasnya waktu serta kemampuan yang ada pada
penulis, maka penulis membatasi masalah yaitu bagaimanakah gambaran epidemiologi penyakit
diare pada anak balita dengan mewawancarai orang tua sebagai koresponden di Pulau laut RSAL
Dr. Mintohardjo Jakarta pusat tahun 2004.
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk Menambah ilmu pengetahuan tentang program penyakit menular khususnya penyakit
diare.2. Sebagai bahan masukan untuk perencanaan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit
diare dimasa yang akan datang di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat.
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
11/38
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diare
Penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi gerak lebih dari
biasanya, lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari (Depkes RI, 1993).
B.
Penyebab Kejadian Diare Penyebab penyakit diare bisa bermacam-macam yaitu antara lain infeksi, intoxikasi,
malabsorbsi, alergi dan keracunan.
1. Penyebab Diare Infeksius
Bakteri, virus dan parasit adalah merupakan penyebab utama diare infeksius. Penyebab
diare karena infeksi dapat disebabkan oleh organisme yang berbeda-beda serta gejalanya sulit
dibedakan antara satu dengan yang lainnya.
a. Bakteri
Ada beberapa jenis bakteri yang merupakan penyebab paling penting penyakit diare
terutama yang menyerang bayi.
b. Vibrio cholera
Vibrio cholera mempunyai 2 biotope yaitu tipe El Tor dan Mask selain itu ada 2 serotipe
yaitu Ogawa dan Inaba. Pada tauhn 1961 biotipe El Tor pernah menyebabkan pandemi ketujuh.
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
12/38
c. Shigella:
Genus Shigella dibagi menjadi 4 kelompok serologik yaitu :
Shigella flexneri, adalah kelompok yang paling sering terdapat di Negara berkembang.
Shigella sonei adalah kelompok yang terdapat di negara maju.
Shigella dysentriae tipe 1 adalah penyebab epidemi dengan angka kematian tinggi.
Shigella biydii, kelompok ini jarang ditemui
Pada umumnya Shigella hanya ditemukan pada manusia dan beberapa jenis
binatang primata. Penyebarannya melalui kontak langsung antara orang yang satu dengan orang
yang lainnya. Dengan dosis infeksius yang rendah (10 s.d 100 organisma) sudah dapatmenyebabkan sakit. Penularan penyakit terjadi melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi (Depkes RI, 1990).
d. Salmonella
Terdapat lebih dari 2.000 serotipe Salmonella, dimana sekitar 6 s.d 10 diantaranya
menyebabkan gastroenteritis pada manusia. Dalam hal ini binatang seperti misalnya unggas
adalah reservoir utama. Oleh karena itu penularan penyakit oleh Salmonella dapat terjadi apabila
mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan unggas, daging, telur dan susu. Gastroenteritis
yang diakibatkan Salmonella yang menyerang anak kecil relatif jarang terjadi di negara
berkembang dibanding dengan daerah industri. Hal ini dimungkinkan karena di negara
berkembang pada umumnya anak kecil jarang diberi makanan dalam kaleng yang merupakan
media bagi salmonella. Gastroenteritis yang diakibatkan Salmonella biasanya berbentuk diare
cair akut dengan diikuti rasa mual, nyeri perut dan demam (Depkes RI, (990).
e. Escherichia coli (E. Coli)
Sampai saat ini sudah ditemukan lima kelampok Ecoli yaitu enterotoxigenic (ETEC),
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
13/38
enterohaemorrhagic (EPEC), enteroadherent (EAEC), enteroinvasive (EIEC), dan
enterohaemorrhagic (EHEC).
f. Infeksi Virus
Virus menyebabkan 50 % semua diare pada anak yang datang berobat kesarana
kesehatan. Rotavirus dapat menyerang sel-sel usus, mengubah fungsi dan regenerasinya.
Keadaan ini menyebabkan diare dan gejala umum misalnya malaise dan demam. Penyembuhan
terjadi bila permukaan mukosa telah regenerasi (Depkes RI, 1990).
g. Infeksi Parasit
Menurut Sunoto (1990) ada beberapa golongan protozoa yang dapat menyebabkan diare yaitu :1. Entamoeba histolytica
Insiden penyakit ini bertambah sesuai dengan pertambahan usia. Infeksi ini sering
salah diagnosiskan sebab menentukan ptotozoa ini tidak mudah dan parasit ini sering dikira
leukosit polimorfonuklear. Penyebaran terjadi melalui makanan dan minuman. Kista
E.histolytica sangat kebal terhadap desinfektan kimia, termasuk klorinasai. (Depkes RI, 1990).
2. Cyptosporidium
Cyptosporidium adalah parasit bentuk kokus yang ada pada awalnya dikenal
sebagai penyebab diare pada binatang. Mula-mula ditemukan sebagai penyebab diare cair pada
yang menurun kekebalan tubuhnya, khususnya penderita AIDS. Di negara berkembang parasit
ini menyebabkan 4-11 % kasus diare pada anak Cryptosporidiasis ditularkan melalui jalur fekal-
oral. (Depkes RI, 1990).
3. Giardia lamblia
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
14/38
Giardia lamblia tersebar luas di seluruh dunia, dengan angka prevalensi infeksi
sampai 100 % pada beberapa penduduk. Anak berumur 1-5 tahun paling sering dijangkiti.
Infeksi Giardia lamblia biasanya melalui makanan, minuman atau manular dari orang ke orang.
Penularan dari orang ke orang terjadi terutama pada anak yang tinggal di keluarga yang terlalu
padat atau tempat penitipan anak (Sunoto, 1990).
C. Penyebab Lain
Selain beberapa penyebab di atas, diare juga bisa disebabkan oleh faktor faktor lain
misalnya obat, keadaan karena pembedahan, penyakit lain dan infeksi sistematik serta intoleransimakanan.
lntoleransi makanan karena kekurangan laktase atau alergi terhadap makanan dapat
menyebabkan diare. Tuberkulosis saluran pencernaan. penyakit granulomatosiskronik usus
misalnya penyakit crohn dan beberapa jenis tumor dapat juga menimbulkan diare. (Depkes RI,
1990).
D. Cara Penularan
Agen infeksius yang menyebabkan penyakit diare biasanya ditularkan melalui jalur fecal-
oral, terutama karena (Depkes RI, 1990):
1. Menelan makanan yang terkontaminasi (terutama makanan sapihan) atau air.
2. Kontak dengan tangan yang terkontaminasi.
3. Beberapa faktor dikaitkan dengan bertambahnya penularan kuman enteropatogen perut termasuk
(Depkes RI, 1990) :
4. Tidak memadainya penyediaan air bersih (jumlah tidak cukup).
5. Air tercemar oleh tinja.
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
15/38
6. Kekurangan sarana kebersihan (pembuangan tinja yang tidak higienis).
7. Kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek.
8. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya.
9. Tindakan penyapihan yang jelek (penghentian ASI yang terlaiu dini, susu botol, pemberian ASI
yang diselang-seling dengan susu botol pada 4-6 bulan pertama).
E. Ukuran Frekwensi Penyakit.
Ditinjau dari sudut epidemiologi, upaya mengukur frekwensi masalah kesehatan ini
termasuk dalam epidemiologi deskrihtif karena hanya sersifat menggambarkan tentang jumlahmasalah kesehatan yang ditemukan saja (Azrul Azwar, 1999).
Beberapa ukuran frekwensi penyakit menurut Azrul Azwar adalah sebagai berikut :
1. Rate
"Rate" ialah perbandingan suatu peristiwa dibagi dengan jumlah penduduk memungkin
terkena peristiwa yang dimaksud (population at risk) dalam waktu yang sama yang dinyatakan
dalam persen atau permil. Runus yang dipergunakan untuk menghitung rate ialah :
Rate
Rate biasanya digunakan untuk menggambarkan morbiditas penduduk menderita
suatu penyakit naik atau turun disuatu daerah pada waktu tertentu. Beberapa ukuran rate yang
biasanya digunakan adalah sebagai berikut (Azrul Azwar, 1999).
a. Insiden Rate
Insiden rate adalah jumlah penderita baru suatu, penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu (umunnya satu tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
16/38
dalam persen atau permil.
Rumus yang dipergunakan untuk mengukur insiden rate ialah :
Isidenrate
contoh : pada suatu daerah dengan jumlah penduduk pada tanggal 30 Juli 1999 sebanyak seratus
ribu orang yang semuanya rentang terhadap penyakit, ditemukan laporan penderita baru sebagai
berikut : Bulan Januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan
bulan Desember 90 orang.
b. Prevalen
Prevalen ialah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu
jangka tertentu ,disekelompok masyarakat tertentu. Dengan perkataan lain pada perhitungan nilai
prvalen dipergunakan jumlah seluruh penduduk. Ditinjau dari sudut ini, jelas bahwa angka
prevalen sebenamya bukan suatu rate yang murni, karena mereka yang tidak mungkin terkena
penyakit, juga dimasukkan dalam perhitungan. Secara umum pervalen ini dibedakan atas dua
macam yakni:
(1) Periode Prevalen Rate
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung nilai period prevalen rate ialah:
= x 100% (1000 0/00
contoh : suatu kantor dengan jumlah karyawarv sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya sejak
2 bulan yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya pada hari ini
30 orang lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit, Maka jawabnya:
Period Prevalance Rate =
(2) Poin Prevalance
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
17/38
Poin Prepalance Rate = x 100% (1000 0/00)
Contoh : satu Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan mahasiswa sebanyak 100 orang, kemarin 5
orang mahasiswa menderita penyakit diare, dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit
diare. Maka jawabnya
Period Prevalance Rate =
c. Atteck Rate
Rate
Contoh Dari 500 orang mahasiswa yang tercatat pacta FKM X temyata 100
mahasiswa tiba-tiba menderita muntah berak setelah makan gado-gado
dikantin kampus. Maka jawabnya
Atteck Rate =
Atteck Rate atau angka serangan sebetulnya adalah suatu angka insiden tetapi ada angka
serangan resiko seseorang untuk mendapatkan penyakit eriangsung dalam waktu singkat, ini
mungkin karena faktor penyebab penyakit tersebut hanya bereaksi dalam tempo yang singkat
misalnya keracunan makanan atau wabah (Azrnl Azwar 1999).
d. Angka fatalitas (Case Fatality Rate)
Angka fatalitas adalah suatu perbandingan yang dinyatakan dengan
CFR =
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
18/38
Angka fatalitas biasa digunakan untuk melihat keganasan suatu penyakit dan dapat pula
melihat keberhasilan pelayanan kesehatan pada suatu daerah atau
fasilitas kesehatan pada waktu tertentu.
e. Ratio
"Ratio" merupakan suatu perbandingan yang pada umumnya dinyatakan sebagai berikut :
Ratio =
Misalnya sex ratio, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk perempuan. Ratio biasanya
digunakan untuk melihat kecenderungan ratio jumlah laki-laki terhadap jumlah perempuan pada
tahun tertentu, apakah lebih sedikit atau lebih banyak (Azrul Azwar, 1999).
f. Porsi
Proporsi" merupakan suatu perbandingan yang pada umumnya dinyatakan sebagai berikut :
Proporsi =
Misalnya, "proporsi penyakit diare di Rumah sakit A tahuan 1999 adalah 10 berarti jumlah
kejadian penyakit diare di Rumah sakit A tahun 1999 adalah dari seluruh kasus penyakit yang
ada di wilayah Rumah sakit A. Proporsi biasanya digunakan untuk mengukur angka suatu
penyakit terhadap penyakit lainnya. Semakin tinggi angka proporsi ini berarti semakin banyak
kejadian penyakit tersebut dibandingkan dengan penyakit lainnya dalam suatu wilayah dan
waktu tertentu (Azrul Azwar 1999).
F. Epidemiologi Diare
Epidemiologi diare dapat diartikan sehagai suatu study menganai kejadian diare,
penyebarannya dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya diare pada kelompok penduduk.
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
19/38
1. Penyebaran Diare Menurut Orang
Penyakit diare lebih banyak menyerang golongan umur anak balita pada daerah endemis,
sedangkan pada waktu terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dapat menyerang semua golongan
semua umur. Kejadian diare di Indonesia diperkirakan 40-50 per 100 penduduk per tahun,
dimana 70 % - 80 % dari padanya terjadi pada golongan umur balita. Insiden tertinggi terdapat
pada usia dibawah 2 tahun (Sunoto, 1979 ; dalam Asnil dkk, 1982).
2. Penyebaran Diare Menurut Ternpat
Penyebaran diare di suatu ternpat dengan tempat lainnya berbeda. Perbedaan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian diare itu diataranya keadaangeografis, kebiasaan penduduk, kepadatan penduduk dan pelayanan kesehatan. (Depkes'RI,
1990).
Secara teoritis diketahui bahwa penularan diare dipengaruhi oleh sanitasi dan hygiene
perorangan, namun adanya perbedaan insiden di suatu tempat juga dipengaruhi oleh spesifikasi
tempat tersebut. Misalnya tempat pemukiman kumuh dengan jumlah penduduk yang padat akan
lebih mudah terjadi penularan secara cepat bila dibandingkan dengan pemukiman lain yang tidak
padat.
3. Penyebaran Diare Menurut Waktu
Penyebaran diare dapat berada dalam frekwensi dan waktu tertentu. Variasi kajadian
diare rnenurnt waktu berbeda antara daerah satu dengan yang lainnya. WHO pemah mengadakan
penelitian dimana diketahui bahwa insiden diare dipengaruhi oleh iklim (WHO, 1985).
Sedangkan menurut Winardi Bambang (1982) diperkirakan sekitar 10 % dari kunjungan
ke Rumah Sakit, Balai Pengobatan, Puskesmas, berdasarkan laporan dari seluruh Indonesia
adalah penderita penyaklit diare serta terlihat pula adanya variasi musim hujan (September -
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
20/38
Januari).
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Diare
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare antara lain faktor gizi. kepadatan
penduduk, sosial ekonomi, perilaku, dan kesehatan lingkungan (Sutoto.1992 ).
1. Faktor Gizi
Beratnya dan lamanya diare sangat dipengaruhi oleh status gizi penderita. Pada
penelitian yang cermat insiden diare pada anak bergizi kurang ternyata saran dengan anak yang
gizinya baik. Namun anak yang gizinya menderita diare lebih berat dan keluaran tinja lebih
banyak sehingga dehidrasi lebih berat. Juga diare pada anak bergizi kurang berlangsung lebihlama, sebagian karena penyembuhan dan perbaikan kerusakan usus akibat infeksi lebih lambat
terjadi pada anak yang gizinya kurang (Depkes RI. 1990).
Jadi proses diare dan gizi kurang merupakan lingkaran setan. Diare mendorong anak
ke arah gizi kurang, dan gizi kurang mendorong anak ke arah diare yang lebih berat. Bila
lingkaran ini tidak diputus pada waktunya mungkin dapat amat berat atau karena infeksi lain
menimbulkan kematian, karena diare yang misalnya penemonia. (Depkes RI, 1990).
2. Faktor Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang padat dapat memudahkan terjadinya penularan diare.
Kelompok usia di bawah lima tahun merupakan kelompok umur yang paling banyak menderita
diare. Penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap dengan kejadian diare pada anak balita
yang tinggal bersama ibu dan jumlah anggota keluarga banyak mempunyai hubungan yang
bermakna. (Tandiyo, 1984).
Selain itu rumah tinggal dengan kepadatan 10 meter persegi atau lebih untuk tiap
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
21/38
orang, didapati kejadian diare anak balita 10,3 % di kota dan 9,7 % di desa. Sedangkan
kepadatan kurang dari 10 meter persegi tiap orang 11,8 % dan 13,5 %.
Rumah tinggal merupakan kebutuhan pokok disamping sandang dan pangan. Demi
kenyamanan tinggal di rumah maha seharusnya rumah memenuhi kebutuhan kondisi tempat
tinggal yang sehat. Rumah yang sehat dengan memenuhi tata ruang yang memenuhi syarat dapat
menghindari terjadinya dan menularnya penyakit. Kepadatan hunian adalah satu unsure
kenyamanan tinggal di rumah, perlu dipikirkan dan diupayakan 10 meter persegi atau lebih tiap
orang, mengingat kepadatan hunian termasuk factor yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap kejadian diare anak balita. Dalam analisis ini hampir 60,% anak balita tinggal di rumahdengan kepadatan kurang dari 10 meter persegi tiap orang. Anilisis faktor ini menunjukkan anak-
anak balita yang tinggal di rumah dengan kepadatan kurang dari 10 meter persegi tiap orang
mempunyai resiko menderita diare 1,37 kali dibanding anak balita yang tinggal di rumah dengan
kepadatan 10 meter persegi atau lebih tiap orang. Risiko ini mengingat menjadi 1,85 setelah
kepadatan hunian berinteraksi dengan faktor sosial demografi dan lingkungan yang lain (Joko
Iriantc dkk ; Analisis Lanjut SDKI, 1994).
3. Faktor Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi masyarakat yang rendah dapat mempengaruhi tingkat partisipasi aktif
dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat, misalnya meningkatkan fasilitas
kesehatan, meningkatkan status gizi masyarakat. Hal ini merupakan faktor yang berhubungan
dengan kejadian diare di masyarakat. Selain itu masyarakat yang berpenghasilan rendah pada
umumnya mempunyai keadaan sanitasi dan hygiene perorangan yang buruk (Tandiyo, 1984).
4. Faktor Prilaku Masyarakat
Kebiasaan yang berhubungan dengan keberhasilan. adalah bagian terpenting dalam
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
22/38
penularan kuman diare, mengubah kebiasaan tertentu seperti mencuci tangan dapat memutuskan
penularan. Mencuci tangan dengan sabun terutama sesudah buang air besar dan sebelum
menyiapkan makanan atau makan, telah dibuktikan mempunyai dampak dalam kejadian diare
dan harus menjadi sasaran utama dalam pendidikan kebersihan, Sebagai contoh rotavirus dapat
terdeteksi dalam air mencuci tangan dari 79 % perawat pasien yang datang dan dirawat di sebuah
rumah sakit di Banglades karena diare (Akral, 1990).
Menurut Sunoto (1990) penurunan 14-48 % kejadian diare dapat diharapkan sebagai
hasil pendidikan tentang kebersihan dan perbaikan kebiasaan.
Kebiasaan adat istiadat dapat mempeugaruhi kesenatan individu. Oleh sebab itu faktorkebiasaan merupakan faktor yang penting dalam penyebaran terjadinya penyakit diare antara lain
penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak saniter. Tindakan penyapihan yang jelek
(penghentian ASI yang terlalu dini, susu botol 4-6 bulan pertama) serta kebersihan perorangan
(Depkes Rl; Ajar Diare, 1990).
5. Faktor Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan rnerupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi kejadian
diare di masyarakat. Keadaan kesehatan lingkungan yang berkaitan erat dengan diare adalah
pengadaan air bersih dan jamban keluarga.
Menurut Warsito Sidik (1986) tidak rnereukupinya kebutuhan air bersih akan
menyebabkan masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk
kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Hal ini dapat memudahkan masuknya kuman penyakit dan
terkontaminasinya rnakanan yang akan dikonsumsi masyarakat. penggunaan jamban yang tidak
saniter akan semudahkan cara penularan penyakit diare. Berdasarkan penelitian Sidik Wasito di
Sumedang menunjukkan bahwa pada kelompak keluarga yang membuang kotoran secara saniter
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
23/38
mempunyai angka terkena penyakit diare lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang
membuang kotoran yang tidak saniter.
Angka kejadian penyakit diare ternyata dipengaruhi pula oleh kwalitas persediaan air
bersih (minum) Sutrisno Eram (1977) meingatakan bahwa kejadian tersangka kolera ternyata
lebih tinggi di wilayah air dangkal (Kabupaten Sleman, Bantul dan Kodya Yogyakarta).
Sedangkan Sumantri dkb: (1979) mendapatkan dari 68 keluarga di pinggiran kota Semarang,
sebanyak 17,65 % mempergunakan air minum "baik" dan 82,35 % air minum kotor (rakteri E.
Col' positif) dengan kejadian yang berbeda bermakna (ignatius SP; 1980).
Selain itu penggunaan jamban yang benar dapat mengurangi risiko diare lebih baikdari pada perbaikan sumber air, walaupun dampak yang paling tinggi dapat diharapkan dari
gabungan kebersihan dan perbaikan sumber air. Hasil penelitian dampak proyek sumber air dan
kebersihan 28 negara menunjukkan penurunan angka kesakitan diare 22-27 % dan penurunan
angka kematian diare 21-30 % (Sunoto, 1990).
6. Faktor Musim
Penyakit diare adakalanya dipengaruhi oleh musim. Pada daerah yang bermusim
tropis, diare oleh bakteri cenderung terjadi lebih sering pada musim panas. Sedangkan diare oleh
virus terutama oleh rotavirus cenderung terjadi Sepanjang tahun dengan peningkatan kekerapan
sepanjang bulan musim kemarau. Sedangkan diare oleh bakteri cenderung memuncak pada
musim hujan (Depkes KL.Ajar Diare, 1990).
Faktor-faktor yang mempengaruhi diare kejadian diare pada masyarakat telah
dirumuskan oleh Direktorat Jenderal PPM & PLP Departemen Kesehatan Republik Indonesia
sebagai berikut :
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
24/38
Kejadian Diare
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada masyarakat
Sumber Depkes RI Ditjen PPM & PLP, Diare dan Upaya Pemberantasannya, 1981
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
25/38
BAB III
KERANGKA KONSFPTUAL DEFINISI OPRASIONAL
A. Kerangka Konseptual
Sesuai dengan masalah yang dibahas maka penulis mencoba menuangkan kerangka
konsep atau kerangka berpikir, dengan menggunakan hubungan yang paling dasar yaitu
hubungan antar dua Variabel yaitu variabel pengaruh (indevenden variabel ) atau variabel bebas
dengan variabel terpengaruh (deveneden variabel ) atau variabel terikat ( Masri Singarimbun dan
Sofyan Effendi, 1987 ). Untuk kerangka konsep penelitian sebagai berikut :
KejadianDiare
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
26/38
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
27/38
B. Definisi Operasional
1. Definisi Diare
Kejadian diare adalah buang air besar, lembek cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari)
2. Umur
Umur adalah kelompok umur penderita diare yang dibagi menjadi :
< 1 tahun
1 - 4 tahun
> 5 tahun
Definisi Operasional
No Nama Variabel Definisi Operasional Ketegori Skala
A. Variabel Dependen 1 Kejadian diare
pada balitaBuang air besar pada balita lebihdari 3 kali sehari dengankonsistensi encer/lebek bahkandaoat beruoa air saia
1=bukan diare2=diare
Ordinal
B. Variabel Independen 1. Umur ibu Usia responden pada saat
pengumpulan data dihitoog berdasarkan tahoo kelahiran
1= >20 Tahun2=21 30 Tahun3= 31 tahun keatas
Ordinal
2. Jenis kelamin Status gender penderita yangdapat diketahui dari penampilanfisik yang bersangkutan
1= laki-laki2= perempuan
Norminal
3. Tingkat pendidikan
Sekolah formal yang telahditamatkan responden pada saat
penelitian
1= rendah2= sedang3= tinggi
Ordinal
4. Pekerjaan ibu Mata pencaharian utamaresoonden oada saat oenelitian
1= bekerja2= tak bekerja
Ordinal
5. Pengetahuna ibu Pemahaman responden berkaitan 1 = rendah OrdinalASPEK TATALAKSANA 6. Penanganan diare
oleh etugasPerilaku yang dilakukan oleh
petugas dalam menangani1 = tidak dilaksanakan2 = dilaksanakan
Ordinal
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
28/38
kesehatan diaredipelayanan kesehatan7. Pemberian obat
dirumah olehresponden
Perilaku responden dalam pemberian obat dirumah setelahdari pelayanan kesehatan
1 = tidak diberikan2 =diberikan
Ordinal
ASPEK PERILAKU
8. ASI/Susuformula/minum banyak
Perilaku ibu dalam pemberianASI atau susu botol saat anakdiare
1 = tidak2 = ya
Ordinal
9. Pemberianmakanan
Pemberian makanan saat anakdiare oleh ibu apakah ditingkatkanatau dipuasakan
1 = kurang2 = tidak
Ordinal
10. Higiene perorangan
Perilaku ibu terhadap kebersihansehari-hari dirumah terutama
perawatan anak
1 = buruk2 = baik
Ordinal
11. Pembuangan tinja balita
Perilaku ibu dalam membuangtinja anaknya ke WC
1 = buruk2 = baik
Ordinal
ASPEK PENCEGAHAN 12. Pemberian
imunisasi campakMemasukkan vaksin campakuntuk menambah daya tahantubuh anak
1 = tidak2 = ya
Ordinal
13. Sumber airminum
Sumber air minum dijadikanfasilitas keluarga/masyarakatuntuk minum
1 = buruk2 = baik
Ordinal
14. Sumber air untukMCK
Sumber air yang dijadikanfasilitas keluarga sehari-hari
1 = buruk2 = baik
Ordinal
15. Higiene sanitasi Keadaan kebersihan lingkunganyang mempengaruhi kejadiandiare
1 = buruk2 = baik
Ordinal
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
29/38
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat diskriptif analistik dengan menggunakan pendekatan desain cross
sectional untuk mengetahi masalah kesehatan khususnya penyakit diare yang menimpa pada
masyarakat yang bertujuan untuk. Mengetahui gambaran tentang pola dan kecenderungan diare
pada anak balita di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat Tahun 2004 danmemperkirakan adannya hubungan antara variabel dependen dan variabel independen
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi datam penetitian ini adalah 1066 penderita diare yang berada dalam di Pulau laut RSAL
Dr. Mintohardjo Jakarta pusat selama tahun 2004.
2. Sampel
Sampel datam penelitian ini adalah 10% dari 1066 populasi kasus diare yang tercatat dalam
laporan di Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat Tahun 2004 yaitu 107 anak balita
C. Lokasi
Pulau laut RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta pusat alasan pemilihan lokasi ini
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
30/38
karena mudah dijangkau serta memiliki Jumlah Populasi yang memadai
D. Instrumen Penelitian
lnstrumen yang dipakai adalah data sekunder berupa arsip laporan bulanan program P2
diare. Dan data penunjang seperti W2 (Laporan Mingguan Wabah), laporan bulanan sistem
survailans terpadu, serta kasus diare yang dilaporkan oleh bidan desa dan kader diare petugas
puskesmas pembantu.
E.
Pengumpulan data Pengumpulan data yang dipakai adalah primer (observasi langsung kelapangan dengan
melihat dan membagi kuesioner) dan data sekunder yang tercatat di Pulau laut RSAL Dr.
Mintohardjo Jakarta pusat serta kasus yang dilaporkan oleh Bidan Desa, petugas puskesmas
pembantu, serta kader diare dari tahun 2004 yang ada di puskesmas Ciracas Jakarta Timur
F. Analisa Data
Data dikumpulkan dan dianalisa serta secara manual dengan membuat tabal, distribusi
dan grafik dari tabel dan grafik itu dilakukan analisa dan interprestasi :
a. Analisa univariat
Untuk mengetahui gambaran penyakit diare dan distribusi berdasarkan karakteristik penderita
penyakit diare.
b. Analisa Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel dependen dan variabel independen dengan
menggunakan rumus Chi Square
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
31/38
Rumus =
= Statistik Chi Square
= Jumlah
D = Nilai yang diamati
E = Nilai yang diharapkan
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
32/38
LEMBAR PERTANYAAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Balita : ..Umur..TB.Cm BBKg
Nama Responden. : Umur .tahun.
Alamat : ...
Petunjuk Pengisian :
1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner denganjawaban yangjujur
2. lsilah kotak kosong yang disediakan disamping pertanyaan dengan' memberi tanda ceklis (v)
dcngan mcnggunakan Bolpoint tinta warn a hitam
3. Sebagai contoh : apabila ibu mengetahui ten tang penyakit diare isilah kolom sebelah kanan
dengan memberi tanda ceklis (v) yang anda anggap benar ? Contoh :
Apakah ibu.mengetahui tentang penyakit diare ?
1) Tidak [ v ]
2) Ya [ ]
1. Pendidikan :
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
33/38
1. Tidak tamat SD [ ]
2. SD [ ]
3. SLTP [ ]
4. SLTA [ ]
5. Perguruan Tinggi [ ]
2. Pekerjaan :
1. PNS [ ]
2. Karyawan Swasta [ ]
3.
Pedagang [ ]4. Petani [ ]
5. Buruh [ ]
6. Tidak Bekerja ibu rumah tangga [ ]
3. Jenis Kelamin :
1) Laki-laki [ ]
2) Perempuan [ ]
4. Status gizi :
1) Baik [ ]
2) Sedang [ ]
3) Buruk [ ]
5. Apakah anda mendengar atau mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
34/38
pcnyakit diare ?
1. Pernah [ ]
2. Tidak Pemah [ ]
6. Menurut anda apa yang dimaksud dengan diare ?
1. Buang air besr lebih dari 4 kali sehari [ ]
2. Tinja encer dan sering [ ]
3. Tidak tahu [ ]
7. Menurut ibu, bila anak menderita diare, bagaimana bentuk kotorannya :
1.
Tidak tahu [ ]2. Padat [ ]
3. Bercampur darah [ ]
4. Cair/encer [ ]
8. Bila seorang anak menderita diare/mencret, berapa kali sehari ia buang air besar?
1) 1 kali [ ]
2) 2 kali [ ]
3) 3 kali [ ]
4) > 3 kali [ ]
9. Menurul ibu, apa yang menyebabkan anak sakit diare ?
1) Tidak tahu [ ]
2) Masuk angin [ ]
3) Cacingan [ ]
4) Makanan tidak bersih [ ]
10. Menurut ibu, apakah anak yang diare dapat menularkan penyakitnya pada orang lain?
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
35/38
1) Tidak tahu [ ]
2) Dari tangan langsung kemulut [ ]
3) Dari kuman penyebab penyakit [ ]
masuk melalui minumanlmakanan
11. Bagaimana cara mencegah diare ?
1) Tidak tahu [ ]
2) Anak jangan diberi ASI [ ]
3) Menjaga kebersihan tangan, [ ]
makanan dan minuman
12. Bila bayi ibu menderita diare, apakah ASlnya masih boleh diteruskan ?
1) Tidak [ ]
2) Ya [ ]
13. Mcnurul ibu bagaimana cara mcncuci peralalan makanan yang benar?
1) Tidak tahu [ ]
2) Dengan air dicelupkan ke ember [ ]
3) Dengan air bersih dari sabun [ ]
14. Menurut anda, apa tindakan yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas I Klinik
terhadap diare ?
1. Diberi oralit [ ]
2. Diberi obat tambahan [ ]
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
36/38
3. Di infuse [ ]
4. Pertolongan lambat [ ]
5. Dipersulit / tidak ditangani [ ]
15. Setelah diberi obat dari Puskesmas, apakah obat tersebut diberikan sesuai instruksi
dokter ?
1. Ya, diberikan [ ]
2. Kadang-kadangjika ingat [ ]
3. Disimpan untuk persediaan [ ]
16. Menurut anda, berapa meter jarak yang benar antara We ke sumur ?
1. 1 m 3 m [ ]
2. 4 m 6 m [ ]
3. 7 m 10 m [ ]
17. Menurut anda, sumber air minum yang baik berasal dari mana?
1. Air pam [ ]
2. Sumur gali [ ]
3. Sumur pompa tangan [ ]
4. Air sungai [ ]
18. Jika anda tidak setuju, apa yang anda lakukan dalam pemberian makanan terhada
penyakit diare ?
1. Setuju [ ]
2. Tidak setuju [ ]
19. Jika anda tidak setuju, apa yang anda lakukan dalam pemberian makanan terhadap
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
37/38
penderita penyakit diare?
1. Ditingkatkan [ ]
2. Biasa saja [ ]
3. Dikurangi [ ]
20. Menurut kebiasaan anda, kemana buang tinja/buang air besar ?
1. WC [ ]
2. Empang [ ]
3. Pembuangan air cucian [ ]
4.
Kebun / sawah [ ]5. Sungai /se\okan [ ]
***** Terima Kasih Atas Kerjasama Ibu Dalam Mengisi Kuesioner Ini
Dengan Lengkap dan Jujur *****
8/10/2019 Proposal Penelitian Anak
38/38
Posted by Eva Meliana at 7:53 PM Email ThisBlogThis !Share to TwitterShare to Facebook
No comments:
Post a Comment
Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive
2012 (2)o May (2)
PROPOSAL PENELITIAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE PA... Sambutan
About Me
Eva MelianaView my complete profile
Travel template. Powered by Blogger .
http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=twitterhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/sambutan.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/http://evaskep2012.blogspot.com/http://evaskep2012.blogspot.com/http://evaskep2012.blogspot.com/feeds/2123882555099659340/comments/defaulthttp://evaskep2012.blogspot.com/feeds/2123882555099659340/comments/defaulthttp://evaskep2012.blogspot.com/feeds/2123882555099659340/comments/defaulthttp://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/sambutan.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/sambutan.htmlhttp://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://www.blogger.com/profile/11085509967298640910http://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/sambutan.htmlhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://evaskep2012.blogspot.com/feeds/2123882555099659340/comments/defaulthttp://evaskep2012.blogspot.com/http://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/sambutan.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2585254807958502563&postID=2123882555099659340&target=emailhttp://evaskep2012.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian-epidemiologi.htmlhttp://www.blogger.com/profile/11085509967298640910