22
1 PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH PEMERINTAH KOTA KEDIRI EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN 3R DI KELURAHAN KALIOMBO KOTA KEDIRI Di Usulkan Oleh : Ketua Peneliti : DR. Indasah. Ir. MKes Anggota : 1. Nia Sari. SSi. MKes : 2. Sinta Dewi. SSi. MSi SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA MITRA HUSADA Jl. Manila Sumberrece No 37 KEDIRI 2010

PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

1

PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH PEMERINTAH KOTA KEDIRI

EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN 3R DI

KELURAHAN KALIOMBO KOTA KEDIRI

Di Usulkan Oleh :

Ketua Peneliti : DR. Indasah. Ir. MKes

Anggota : 1. Nia Sari. SSi. MKes

: 2. Sinta Dewi. SSi. MSi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA MITRA HUSADA

Jl. Manila Sumberrece No 37 KEDIRI

2010

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma yang sekarang masih jelas terlihat dan dirasakan tentang sampah

adalah sesuatu yang tidak berguna dan bau serta menjijikkan dan hanya pantas untuk di

buang begitu saja tanpa ada tanggapan dan langkah lain yang dilakukan dengannya.

Dengan adanya pandangan masyarakat mengenai sampah yang masih belum berubah

seperti di atas menyebabkan sampah menjadi maslah yang tidak bisa dianggap remeh.

Dengan adanya sampah yang masih banyak berserakan di pinggir jalan karena tidak

diangkut oleh truk pengangkut sampah, masalah lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir

yang kerap sekali menjadi masalah bagi masyarakat yang berada di sekitarnya karena

daerahnya tidak mau dijadikan gudang sampah yang dapat menyebabkan vektor penyakit

dan masalah-masalah lain.

Kota Kediri merupakan sebuah kota yang mengalami perkembangan cukup pesat.

Dengan kota yang menjadi tujuan hidup bagi kota-kota disekitarnya membuat Kota

Kediri mengalami peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat. Peningkatan jumlah

penduduk ini juga diiringi dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan setiap

harinya. Karena itu, Kediri juga mengalami problem sampah seperti halnya kota-kota

lainnya. Di mulai dari kurang sadarnya masyarakat tentang keberadaan sampah di

sekitarnya sampai dengan permasalahan prediksi Tempat Pembuangan Sampah Akhir

yang masih menjadi masalah utama karena lahan yang semakin mahal dan terbatas serta

diiringi meningkatnya daya kritis masyarakat terhadap keberadaan TPA yang notabene

sekarang dianggap sebagai tempat yang kurang sehat.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah di Kota Kediri,

DTRKP sedang menggalakkan program Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), yaitu dengan

memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku pupuk kompos. Hingga tahun 2009,

telah beroperasi 2 unit yang dikelola sepenuhnya oleh Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan

Pertamanan. Unit komposter pertama ada di Pasar Banjaran yang telah beroperasi mulai

tahun 1994. Unit komposter kedua ada di kelurahan Kaliombo, di mana bahan baku

sampah organik yang digunakan sebagai bahan dasar kompos pada UPT Kaliombo

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

3

bersumber dari sampah rumah tangga dan masyarakat di sekitar Kelurahan Kaliombo,

dimana rata-rata per hari 5 – 6 gerobak (1 gerobak = 1 – 1,5 m3) mengirimkan

sampahnya ke UPT ini. Sebagian besar sampah berasal dari areal perumahan yang

banyak terdapat di Kelurahan Kaliombo maupun kelurahan-kelurahan di sekitarnya,

seperti Perumahan Bumi Asri, Perum. Permata Biru, Perum. Permata Hijau, atau Perum.

Puri Asri, serta sebagian kecil berasal dari sampah rumah tangga masyarakat di

Kelurahan Kaliombo itu sendiri.

Tersedianya UPT (Unit Pengomposan Terpadu) yang ada ini belum diikuti oleh

peran serta masyarakat Rumah Tangga dalam melakukan pemilahan sampah dari awal

berasalnya sampah itu sendiri, yaitu di tingkat Rumah Tangga. Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di kelurahan Kaliombo yang sudah memiliki

Unit Pengomposan Terpadu, perilaku masyarakat dalam membuang sampah masih

tradisional, yaitu membuang sampah tanpa melakukan pemilahan, sampah tetap dianggap

sebagai sesuatu yang harus di buang . Berangkat dari masalah itu, peneliti mencoba

merubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat Rumah Tangga untuk

bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle).

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dengan

adanya pelatihan, pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R (Reduce, Reuse,

Recycle) pada masyarakat Kaliombo Kota Kediri.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui perbedaan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat dengan

adanya pelatihan, pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R pada masyarakat

Kaliombo Kota Kediri.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum pelatihan dan

pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R pada masyarakat Kaliombo Kota

Kediri.

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

4

b. Mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan perilaku sesudah pelatihan dan

pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R pada masyarakat Kaliombo Kota

Kediri.

c. Menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum dan sesudah

pelatihan dan pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R pada masyarakat

Kaliombo Kota Kedir.

D. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Dengan pelatihan dan pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R diharapkan

terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap serta perubahan perilaku dalam menangani

sampah di Kelurahan Kaliombo Kota Kediri

2. Dapat dijadikan pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam proses pengolahan

sampah rumah tangga.

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. 3 R (Reuse- Reduce- Reycle)

Secara definisi 3 R adalah Reuse (Menggunakan Kembali) yaitu kegiatan

menggunakan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun

fungsi yang lain. Reduce (Mengurangi) yaitu menggurangi segala sesuatu yang

menyebabkan timbulnya sampah dan Recycle (mendaurulang) yaitu memanfaatkan

kembali sampah setelah mengalami proses pengelolaan.

Mengapa harus 3R ? Sebagaimana kita maklumi bahwa munculnya sampah akan

tetap ada selama masih ada kehidupan. Timbulan sampah akanterus meningkat tidak sa ja

sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk tapi juga meningkat sejalan dengan pola

hidup masyarakat. Sementara itu ketersediaan lahan untuk TPA makin sulit karena daya

dukung lahan khususnya di perkotaan makin berkurang. Disamping itu pembuangan

sampah ke TPA tidak lepas dari persoalan pencemaran lingkungan apalagi kalau masih

menggunakan metode open dumping. Persoalan lingkungan dapat disebabkan karena air

lindi maupun gas metan yang lepas ke udara. Oleh karena itu mengurangi dampak dari

pembuangan sampah tersebut maka perlu dilakuakn upaya pengurangan pembuangan

sampah. Upaya pengurangan tersebut dilakuakn melalui program 3R (reuse,reduce,

recycle). Penerapan 3R yang makin dekat dengan sumber sampah tidak saja dapat

mereduksi biaya operasional pengangkutan sampah ke TPA.

Contoh Kegiatan 3 R di Rumah Tangga

Reuse

Gunakan kembali wadah/ kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.

Gunakan wadah/ kantong yang dapt digunakan berulang-ulang.

Gunakan baterai yang dapat di-charge kembali.

Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang memerlukan.

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

6

Reduce

Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang-ulang

Hindari pemakaian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)

Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.

Reycle

Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.

Lakukan pengelolaan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat

Apa Yang harus dilakukan di rumah

Pisahkan sampah menjadi 3 bagian :

1. Sampah non organic tidak layak kompos, seperti :

Kertas

Plastik

Gelas/botol/beling

Logam/kaleng, besi, seng

Karet

Potongan kain

2. Sampah organic layak kompos, seperti :

Sisa sayuran

Sisa makanan

Dedaunan, Dll

3. Sampah mengandung B3, seperti :

Batre bekas

Jarum refill tinta printer, dll

2. Komposting

Pengolahan sampah kota menjadi kompos ditinjau dari aspek ilmu pengetahuan

merupakan proses mikrobiologi. Proses yang terjadi merupakan fermentasi atu

perombakan bahan organik menjadi komponen yang sederhana dan setabil yang dalam

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

7

larutan berbentuk ionic dan mudah diserap oleh tumbuhan. Jenis mikroba yang berperan

dalam proses fermentasi tersebut yaitu ada yang bersifat aerobic (memerlukan udara) dan

ada yang bersifat anaerobik (tidak memerlukan udara), tetapi ada juga yang bekerja

dengan kedua system tersebut (fakultatif).

Demikian pula jenis mikroba berbeda-beda sesuai peran dalam perombakan unsur

karbohidrat, lemak, dan protein. Selain ditentukan oleh proses, kualitas kompoas juga

oleh nutrisi dari bahan baku (substrat) yang digunakan. Jadi sebenarnya, komposting

adalah suatu proses yang rumit dan kompleks meskipun dalam pelaksanaannya tidak

sesulit seperti itu.

a. Prinsip Proses

Bahan organic tidak dapat langsung dimanfaatkan atau digunakan oleh tanaman

karena perbandinagn C/N dalam bahan tersebut relatif tinggi atau tidak sama dengan

C/N tanah. Nilai C/N merupakan hasil perbandingan antara karbohidrat dan nitrogen.

Nilai C/N tanah sekitar 10-12. Umumnya, bahan organik segar mempunyai C/N yang

tinggi, seperti jerami padi 50-70: daun-daunan > 50 (tergantung jenisnya); kayu yang

sudah tua dapat mencapai 400.

Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N ratio bahan organic hingga sama

denagan C/N tanah (<15). Denagn semakin tingginya C/N bahan maka proses

pengomposan tanah semakin lama karena C/N harus diturunkan. Waktu yang

diperlukan untuk menurunkan C/N tersebut bervariasi, dari 3 bulan hingga tahunan.

Hal ini terlihat dari proses terjadinya humus di alam, dari bahan organik untuk menjadi

humus diperlukan waktu bertahun-tahun 9humus merupakan hasil proses lebih lanjut

dari pengomposan).

Selama proses dekomposisi bahan organik mentah (sampah) menjadi kompos

akan terjadi berbagi perubahn hayati yang dilakukan oleh mikroorganisme sebagai

activator. Adapu perubahannya sebagai berikut:

1) Penguraian karbohidrat, selulosa, hemiselulosa, lemak, dan lilin menjadi CO2 dan

H2O (air).

2) Protein menjadi ammonia,CO2, dan air.

3) Pembebasan unsur hara dari senyawa-senyawa organik menjadi senyawa yang

dapat diserap oleh tanaman.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

8

4) Terjadi pengikatan beberapa jenis unsure hara di dalam sel mikroorganisme,

terutama nitrogen, fosfor dan kalium.

Dengan perubahn tersebut maka kadar karbohidrat akan hilang atu turun dan senyawa

nitrogen yang larut (amonia) akan meningkat. Dengan demikian, C/N semakin rendah

dan relatif stabil mendekati C/N tanah.

b. Memilih system pengolahan sampah yang terbaik

Sistem se-desentralisasi merupakan system yang terbaik untuk Indonesia, dengan

membagi-bagi pengelolahan sampah menjadi bebrapa titik sebagi berikut;

1. Pengolahan langsung di sumber sampah

2. Pengolahn di TPS

3. Pengolahan di TPA

Sumber sampah terdiri dari rumah tangga (RT), pasar sayur dan buah (PS-Sayur),

Pasar Tradisional (PS-Trds), mall dan swalayan, rumah sakit (RS), kantor, serta toko.

Pada tempat sumber sampah tersebut, pemda harus membuat aturan yang

mengharuskan setiap RT, PS-Sayur,PS-Trds, mall, swalayan,RS dan kantor untuk

membakar sendiri sampahnya minimal sebanyak 10% dari volume sampah yang

dihasilkan. Sementara sampah yang laku dijual sebaiknya segera dijual.

Selanjutnya,sampah yang tersisadari masing-masing sumber sampah dibagi dua, yaitu

45% dibuang ke PK-TPS di lingkungannya dan 45% dibuang ke TPA. Dengan

demikian, volume sampah yang awalnya sebesar 700 satuan volume, dapat dikurangi

menjadi 315 satuan volume ketika masuk ke TPA.

Pengolahan sampah di sumber sampah. Dua hal yang perlu diperhatikan dilakukan

oleh produsen sampah. Pertama, memisahkan sampah organic dan anorganik. Sampah

organik sebaiknya ditempatkan di ember, sedangkan sampah organic di bak sampah

yang mudah dijangkau oleh truk sampah. Hal yang kedua yaitu membakar sampah

organic setiap hari minimal sekitar 10% dari total volume sampah yang ada hari itu.

Sampah dengan klasifikasi B3 yaitu limbah yang mengandung racun dan bahan

berbahaya, misalnya herbisida, fungisida, insektisida, racun, bahan kimia, dan limbah

nuklir memerlukan penanganan khusus.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

9

Pengolahan sampah di TPS. Lokasi TPS bila mungkin berada di dalam lingkungan

lokasi sumber sampah. Namun, bila tidak mungkin maka harus diupayakan lokasinya

berada di kecamatan. Setiap kecamatan sebaiknya memiliki 1 buah TPS ukuran 1.000-

2.000 M2 yang dilengkapi unit pengolahan kompos.

Adapaun manfaat dari TPS-TPS ini adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi arus sampah kota menuju TPA.

b. Menjadikan model pengolahan sampah untuk setiap pasar tradisional.

c. Mewujudkan lingkunagn pasar yang bersih.

d. Memberikan lapangan kerja tambahan bagi masyarakat ekonomi lemah di sekitar

lokasi pasar.

e. Memacu semangat berkarya mengolah limbah dan mengubahnya menjadi bahan

yang laku dijual.

f. Merupakan show window bagi para calon produsen kompos untuk dapat ditiru

karena lokasi pasar yang strategis.

g. Memberikan kontribusi positif pada penyediaan pupuk organik sebagai alternatif

lain yang kualitasnya lebih baik, harganya lebih murah, dapat dibuat sendiri, dan

pasokan terjamin dibandingkan pupuk kimia.

h. Secara tidak langsung ikut berperan dalam mewujudkan pertanian organik.

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

10

Pengolahan sampah di TPA, permasalahan yang umumnya terjadi pada pengelolaan

sampah kota di TPA, khususnya di kota-kota besar adalah adanya keterbatasan lahan,

polusi, masalah social, dan lain-lain. Oleh karena itu, pengolahan sampah di TPA harus

memenuhi prasyarat sebagai berikut:

Memanfaatkan lahan TPA yang terbatas dengan efektif.

Memilih teknologi yang mudah, murah, dan aman terhadap lingkunagan.

Memilih teknologi yang memberikan produk yang bias dijual dan memberikan

manfaat sebesar-besarnyabagi masyarakat.

Produk harus dapat terjual habis.

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

11

Untuk memenuhi criteria tersebut, teknologi yang layak untuk diterapkan adalah

kombinasi dari beberapa teknologi (integrated) serta kegiatan penunjang lainnya yaitu

sebagai berikut.

Teknologi landfill untuk produksi kompos dan gas metan.

Teknologi anaerobic composting Dranco untuk produksi gas metan dan kompos.

Incinerator untuk membakar bahan anorganik yang tidak bermanfaat serta

pengeringan kompos.

Unit produk tenaga listrik dari gas metan.

Unit drainase dan pengolahan air limbah.

Unit pemasaran ( kompos, listrik, limbah laku dijual)

3. Teori Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo,

2003 : 127-128).

Menurut Notoadmojo (1997), pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan, yakni:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan, menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

12

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi, dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden ke

dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

tingkat-tingkat tersebut diatas (Notoadmojo, 2003 : 130).

4. Teori Sikap

Menurut Widiyatun (1999), Sikap merupakan keadaan mental dan syaraf dari

kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau

terarah terhadap respon individu pada semua objek. Dan situasi yang berkaitan

dengannya yang merupakan kombinasi antara afektif, kognitif, dan konatif (Widiyatun,

Tri Rusmi, 1999 : 218).

Sikap menurut Benyamin Bloom (1958) dalam Notoadmojo (1997) terdiri dari

berbagai tindakan yaitu :

a. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang atau subyek mau dan memperhatikan stimulus yang

diberikan atau obyek, misal sikap orang.

b. Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan adalah suatu indikasi sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab

pertanyaan dan mengerjakan tugas yang diberikan, lepas dari pekerjaan itu salah atau

benar, berarti orang telah menerima ide tersebut.

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

13

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mendirikan dan mendiskusikan dengan orang lain

terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat 3

d. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan resiko

adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara

langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan

responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat digali dari observasi dan

kesimpulan angket atau quesioner. Sikap mungkin terarah terhadap benda, orang

tetapi juga peristiwa, pandangan, lembaga, norma dan nilai.

5. Teori Perilaku

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan

bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus

terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner

ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan

menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih

terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas

oleh orang lain.

Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

Klasifikasi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2003) adalah suatu respon

seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

14

atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta

lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3

kelompok :

Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance).

Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering

disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior).

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan.

Perilaku kesehatan lingkungan

Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

sosial budaya, dan sebagainya.

6. Pendampingan Kesehatan

Pendampingan kesehatan adalah kegiatan pendampingan yang dilakukan dengan

cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar,

tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan ( Machfoedz, 2005 : 46).

a. Tujuan Pendampingan Kesehatan

1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, masyarakat dalam membina

dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat

yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial sehingga

dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

3) Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku

perseorangan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (Eko Priyo, 2003 : 22).

b. Metode Pendampingan

1) Metode didaktik

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

15

Metode didaktik yang aktif adalah orang yang melakukan penyuluhan

kesehatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberikan kesempatan untuk

ikut serta mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan

apapun. Proses penyuluhan yang terjadi bersifat satu arah (one away method),

yang termasuk dalam metode ini adalah : 1) secara langsung : ceramah, 2) secara

tidak langsung : poster, media cetak (majalah, bulletin, surat kabar), media

elektronik (radio, televisi)

2) Metode sokratik

Metode ini sasaran diberikan kesempatan mengemukakan pendapatnya,

sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar, dengan demikian

terbinalah komunikasi dua arah antara yang menyampaikan pesan di satu pihak

dengan yang menerima pesan di lain pihak (two way method). Yang termasuk

metode ini adalah : 1) secara langsung : diskusi, curah pendapat, demonstrasi,

simulasi, bermain peran (role playing), sisiodrama, simposium, seminar, dan studi

kasus, 2) secara tidak langsung : penyuluhan kesehatan melalui telepon, satelit

komunikasi (Effendy, 1998 : 236 -237).

c. Sasaran Pendampingan Kesehatan

1) Masyarakat umum dengan berorientasi pada masyakat pedesaan

2) Masyarakat dalam kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda, remaja. Termasuk

dalam kelompok khusus ini adalah kelompok lembaga pendidikan mulai dari TK

sampai perguruan tinggi, sekolah agama swasta maupun negeri.

3) Sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan individual (Machfoedz,

2005 : 46).

B. Hipotesa Penelitian

Ada pengaruh pendampingan pengelolaan sampah dengan 3 R di kelurahan Kaliombo

Kota Kediri

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanan penelitian, proses perencanaan dimulai dari identitas, pemilahan dan perumusan

masalah dengan hipotesa serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan. Sedangkan proses

selebihnya merupakan tahap pelaksanaan (Nazir,1999).

Desain dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Experimental.

Penelitian experimental yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi dan

variable independent dan dependent dua kali yaitu sebelum diberikan perlakuan dalam hal

ini pemberian pelatihan dan pendampingan sebagai variabel independent dan pengetahuan,

sikap dan perilaku sebagai dependent variabel.

Penelitian ini mencoba menggali data mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum

dan sesudah dilakukan pelatihan dan pendampingan pengelolaan sampah dengan 3R.

Kemudian dilakukan pendampingan dan sesudahnya kembali dilakukan pengukuran

terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pengelolaan sampah.

B. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variable yang menyangkut masalah yang

diteliti. Populasi dalam penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam,2003)

populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat kelurahan Kaliombo

kota kediri

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang

juga memiliki karakter tertentu jelas dan lengkap yang dianggap bias mewakili populasi

yang digunakan sebagai subjek penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah Ketua

RW, ketua RT dan masyarakat kelurahan Kaliombo.

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

17

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam

penelitian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruan

populasi yang ada. (Nursalam,2003).

Pengambilan sampel dengan mengunakan teknik random sampling adalah pengambilan

sampel dengan memakai bilangan acak.

C. Kerangka Kerja

Pengukuran Pengetahuan, Sikap

dan Perilaku masyarakat Kaliombo

tentang pengolahan sampah 3 R

Pendampingan

pengolahan sampah

oleh mahasiswa di

masing-masing RT

Pelatihan TOT Pengolahan Sampah dengan 3 R

Peserta : Ketua RW + Pengelola UPT

Kelurahan Kaliombo

Pelatihan Pengolahan Sampah

dengan 3 R : peserta ketua RT

seluruh kelurahan Kaliombo

Pendampingan

pengolahan sampah

oleh mahasiswa di

masing-masing RT

Pendampingan

pengolahan sampah

oleh mahasiswa di

masing-masing RT

Pengukuran Pengetahuan, Sikap

dan Perilaku masyarakat Kaliombo

tentang pengolahan sampah 3 R

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

18

1. Etika Penelitian

A. Lembar Persetujuan menjadi responden (informed consent)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin

terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Responden yang bersedia diteliti harus

menandatangani lembar persetujuan yang sudah disediakan. Jika responden tidak

bersedia untuk diteliti atau menolak, maka peneliti tidak akan memaksanya dan tetap

menghormati hak-hak responden.

B. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, responden tidak mencantumkan nama untuk

format pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing

lembar persetujuan.

C. Confidetiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

JADWAL PENELITIAN

Keseluruhan kegiatan penelitian ini mulai dari persiapan sampai dengan pelaporan

membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan. Adapun rincian kegiatan dan waktu yang dibutuhkan

sebagai berikut :

No Macam Kegiatan Jadwal Penelitian (Bulan)

1 2 3

1 Persiapan * *

2 Pengumpulan & Tabulasi

Data

* * *

3 Analisis Data * *

4 Penulisan Laporan * *

5 Pelaporan *

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

19

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi

V.Jakarta:Rineka Cipta.

Darojat,Khumaida (2009).Pengolahan Sampah.http:/www.scribd.com.

Dinas Tata Ruang,Kebersihan dan Pertamanan 2010. Cara Terbaru Pengolahan Sampah

Kediri. 2010

Efendy,Nasrul (2003) Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat.Jakarta:EGC

Juli Soemirat,S (2001) Kesehatan Lingkungan.Jogjakarta.GajahMada University Press

Kasasih Aris 2009, Penanggulangan sampah.Surabaya.DinasKebersihan

Nitikesari,2005, Model Pengelolaan Sampah.Jakarta.Rineka Cipta

Notoatmojo,2001 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta,Rineka Cipta

Suarana,Wayan I, 2008 Masalah sampah di Indonesia. Jakarta, Rineka Cipta

Suryati,Teti,2009 Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah.Jakarta:PT Argo Media

Sudradjat.R.(2006). Mengelolah Sampah Kota. Jakarta: Penebar Swadaya

Bakry, Nazar.(1995). Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya

Nurhidayat,setyo. P.(2009). Mengelolah Sampah Untuk Pupuk Pestisida Organik. Jakarta :

Penebar Swadaya

Nursalam.(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta

: Selemba Medika

Lampiran 1.

BIODATA PENELITI

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

20

Nama : Dr. INDASAH, Ir., M.Kes.

Tempat / Tgl.Lahir : Kediri, 30 Agustus 1968

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Instansi : Stikes Surya Mitra Husada

Riwayat Pendidikan :

Universitas/Lokasi Gelar

Tahun selesai A. Bidang studi

UNIBRAW Malang Ir 1991 Sosek Perikanan

UNAIR Surabaya Magister Kesehatan 2002 Kesehatan

Lingkungan

UNAIR Surabaya Doktor 2007 Ilmu Kedokteran

Pengalaman Penelitian :

Analisa Usaha Pemasaran Ikan Bandeng Pada Tingkat Pedagang Pengumpul Di

Kabupaten Gresik

Peranan Wanita Nelayan Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di

Kabupaten Lamongan

Peranan Koperasi Unit Desa Dalam Meningkatkan Produksi Perikanan Di Kecamatan

Deket Lamongan

Percobaan intensifikasi Mina Padi di Kediri

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inmindi Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Tani Di Desa KampungBaru Kecamatan Tanjung Anom Kabupaten

Nganjuk Jawa Timur.

Pengaruh Penggunaan Thiodan Pada Usaha Tambak Udang Terhadap Kesehatan Petani

Tambak Di Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik- Jawa

Timur.

Pengaruh sam asetat, Asam sitrat dan Jeruk nipis terhadap Kadar Pb,Cd,Fe,Zn dan

Protein daging kupang beras.

Kediri, 25 September 2010

Dr. Indasah, Ir. M.Kes

BIODATA PENELITI

Nama : Nia Sari

Tempat / Tgl.Lahir : Probolinggo, 20 Nopember 1980

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

21

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Instansi : Stikes Surya Mitra Husada

Riwayat Pendidikan :

Universitas/Lokasi Gelar

Tahun selesai B. Bidang studi

UNIBRAW Malang Sarjana Sains 2003 Statistika

UNAIR Surabaya Magister Kesehatan 2008 Kesehatan

Masyarakat

Pengalaman Penelitian dan Pengabdian Masyarakat:

1. Pendampingan Kewarganegaraan Nelayan Perempuan Sendang Biru Kabupaten Malang tahun 2001

bekerja sama dengan Koalisi Perempuan Indonesia

2. Pendampingan Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Sitiarjo tahun 2002 bekerja sama dengan LPKP

Malang

3. Penelitian : Kajian analisa factorial tersarang pada percobaan pada tiga variable tahun 2002

4. Pendampingan anak-anak jalanan bekerja sama dengan tere des homes Nederland tahun 2004 - 2006

5. Penelitian dan pendampingan Buruh migran se jawa timur bekerja sama dengan ACilS tahun 2006 –

2008

6. Penelitian : factor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan perempuan di daerah tapal kuda Jawa

timur (studi di Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, Lamongan) di danai oleh The Asia Foundation

(TAF) for Indonesia tahun 2006

7. Penelitian : Analisa Ketidakteraturan pengguna SANIMAS Kota Kediri di danai oleh BORDA

German

8. Pendampingan perempuan calon anggota legislative Kota Kabupaten Kediri bekerja sama dengan

Koalisi Perempuan tahun 2009

Kediri, 25 September 2010

Nia Sari, Ssi, MKes

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN BANTUAN HIBAH …stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/proposal-baru-sampah... · bisa melakukan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). B. Rumusan Masalah Apakah

22