20
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SMC PRODUCTION, USAHA RUMAH REKAMAN INDEKOS YANG RAMAH MUSISI DAN LINGKUNGAN DENGAN PENGOPTIMALAN LAYANAN RECORDING DELIVERY SERVICE BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan (PKM-K) Diusulkan oleh : Khoirul Anwar (10/300291/PA/13200) Angkatan 2010 Anissa Eristya P. (10/300514/PA/13285) Angkatan 2010 Derta Isyajora R. (10/303271/DPA/03540) Angkatan 2010 Syafrizal Akhzan (10/300280/PA/13196) Angkatan 2010 Tyas Agustina (10/300043/PA/13117) Angkatan 2010 UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Proposal PKM Kewirausahaan Lolos PIMNAS 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ini adalah proposal PKM yang diajukan oleh saya dan rekan-rekan dari UGM. Alhamdulillah proposal ini lolos PIMNAS di Lombok 2013, meskipun tidak mendapatkan medali. Semoga bisa bermanfaat buat rekan-rekan yang membutuhkan.

Citation preview

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SMC PRODUCTION,

USAHA RUMAH REKAMAN INDEKOS YANG RAMAH MUSISI DAN

LINGKUNGAN DENGAN PENGOPTIMALAN LAYANAN RECORDING

DELIVERY SERVICE

BIDANG KEGIATAN :

PKM Kewirausahaan (PKM-K)

Diusulkan oleh :

Khoirul Anwar (10/300291/PA/13200) Angkatan 2010

Anissa Eristya P. (10/300514/PA/13285) Angkatan 2010

Derta Isyajora R. (10/303271/DPA/03540) Angkatan 2010

Syafrizal Akhzan (10/300280/PA/13196) Angkatan 2010

Tyas Agustina (10/300043/PA/13117) Angkatan 2010

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

ii

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................................i

Halaman Pengesahan ..........................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................................iii

Daftar Gambar ....................................................................................................................iv

Daftar Tabel ........................................................................................................................v

JUDUL ...............................................................................................................................1

LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................1

PERUMUSAN MASALAH ................................................................................................2

TUJUAN PROGRAM.........................................................................................................2

LUARAN YANG DIHARAPKAN .....................................................................................3

KEGUNAAN PROGRAM ..................................................................................................3

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ......................................................................3

METODE PELAKSANAAN PROGRAM ..........................................................................7

JADWAL KEGIATAN .......................................................................................................10

RANCANGAN BIAYA ......................................................................................................11

LAMPIRAN .......................................................................................................................13

GAMBARAN TEKNOLOGI ..............................................................................................13

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK ................................................................................14

BIODATA DOSEN PEMBIMBING ...................................................................................15

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Skema Strategi Pemasaran .............................................................................. 5

Gambar 2.Tahapan Recording .......................................................................................... 8

Gambar 3.Mixer 4 channel yang fleksibel untuk recording delivery service. .................... 13

Gambar 4 Karton Egg Tray sebagai peredam ruangan ..................................................... 13

Gambar 5 Rencana ruangan untuk studio indekos ............................................................. 13

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Biaya Periodik ..................................................................................................... 6

Tabel 2 Biaya Tetap ......................................................................................................... 6

Tabel 3 Pendapatan Tahun Pertama .................................................................................. 6

Tabel 4 Pendapatan Tahun Selanjutnya ............................................................................ 6

Tabel 5 Kegiatan Pelaksanaan Program ............................................................................ 10

Tabel 6 Rekapitulasi Anggaran Dana ............................................................................... 11

Tabel 7 Biaya Pengerjaan Studio Rekaman ...................................................................... 11

Tabel 8 Biaya Pengadaan Instrumen Studio ...................................................................... 11

Tabel 9 Biaya Pengadaan Alat Pendukung ....................................................................... 12

Tabel 10 Biaya Perjalanan ................................................................................................ 12

Tabel 11 Biaya Promosi ................................................................................................... 12

Tabel 12 Biaya Lain-lain .................................................................................................. 12

1

A. JUDUL PROGRAM

SMC Production, Usaha Rumah Rekaman Indekos yang Ramah Lingkungan dan

Musisi dengan Pengoptimalan Recording Delivery Service.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Musik merupakan suatu rangkaian bunyi indah yang bisa di mainkan dan

didengarkan serta merupakan ekspresi jiwa yang semua orang tentu memilikinya.

Musik tidak hanya sekedar dipandang sebagai suatu rangkaian bunyi yang harus

dimainkan atau didengarkan namun juga rangkaian bunyi indah yang jika di simak

lebih mendalam bisa menyampaikan sesuatu yang berharga bagi semua orang.

Beberapa fakta menunjukkan bahwa keterlibatan aktif dalam musik mempunyai

pengaruh positif bagi semua orang. Aktif disini tidak hanya bermakna fisik atau

motorik, tetapi juga, secara mental emosional, dan spiritual.

Sebagai Negara yang majemuk dan plural, Indonesia termasuk salah satu

Negara yang memiliki jiwa seni tinggi termasuk apresiasi terhadap musik. Mulai dari

generasi muda hingga tua memiliki minat musik yang bervariasi, seperti keroncong,

dangdut, rock, jazz, pop dan sebagainya. Minat musik yang bervariasi ini

menimbulkan berbagai ekspresi dikalangan masyarakat. Cara pengekspresian mereka

pun beragam, mulai dari yang sekedar iseng-iseng berbagi bakatnya melalui jejaring

sosial maupun yang serius menekuni hal tersebut sebagai profesi.

Masyarakat Indonesia sendiri memandang industri musik sebagai salah satu

profesi favorit untuk ditekuni. Ini terbukti dengan band-band indie maupun band-

band berlabel yang kian menjamur seiring dengan perkembangan musik yang sangat

pesat. Hal ini bisa dilihat dari jumlah band yang mengikuti berbagai festival yang

diadakan di Indonesia. Pada tahun 2010, tercatat 2300 band yang mengikuti LA Light

Indie Fest dan 3009 band yang mengikuti A Mild Live Wanted (Kompas, 2010).

Belum lagi banyak acara serupa yang diadakan oleh brand-brand besar lain di

Indonesia yang juga diikuti oleh ribuan band. Tentunya jumlah ini makin bertambah

tiap tahunnya. Melihat angka dan fakta diatas, ini membuktikan bahwa Indonesia saat

ini telah menjadi negara penghasil band terbanyak di Asean. Hal ini membuat bisnis

musik di Indonesia menjadi salah satu bisnis yang bergairah dan menjanjikan.

Salah satu cara untuk mengorbitkan sebuah band adalah dengan melalui

sebuah rekaman. Dengan media rekaman, karya mereka bisa dinikmati oleh

masyarakat secara luas. Rekaman merupakan salah satu tahap untuk menuju industri

musik. Kualitas rekaman yang baik turut menjadi penentu bagi eksisnya seorang

musisi di dunia musik. Namun, rekaman masih menjadi salah satu hal yang eksklusif

dikalangan masyarakat Indonesia karena kualitas rekaman yang baik, identik dengan

biaya rekaman yang tinggi. Tingginya biaya rekaman ini bukanlah tanpa alasan.

Untuk membuat sebuah studio musik, dibutuhkan berbagai alat pendukung dan

operasional yang harganya tidak bisa dibilang murah. Satu set alat instrumen studio

rekaman harganya bisa mencapai 20 juta rupiah, itu belum termasuk biaya untuk

lokasi studio itu sendiri serta instalasi peredam (Audiopro, 2011). Selain itu, bisnis

studio rekaman sendiri bukanlah merupakan bisnis yang menjamur seperti warnet,

persaingan diantara mereka pun tidaklah terlalu kompetitif satu sama lain. Faktor-

faktor inilah yang mendorong biaya untuk melakukan rekaman cukup mahal.

Biaya rekaman yang cukup tinggi, tentu saja berbanding terbalik dengan

tingginya animo musisi yang kebanyakan adalah anak muda yang masih belum

mapan. Banyak kalangan musisi dari mahasiswa dan pelajar tidak mampu mencapai

tahapan perekaman lagu hasil kreativitas mereka sebagai media untuk mengabadikan

2

karya mereka hanya karena masalah keterbatasan biaya. Padahal setiap musisi

seharusnya memiliki media untuk menuangkan hasil karyanya agar bisa dinikmati

oleh masyarakat luas.

Berangkat dari kegalauan tersebut, kami sebagai mahasiswa yang aktif dalam

kepengurusan SMC (UKM Musik di Fakultas kami) sepakat mencoba memanfaatkan

peluang tersebut dengan mengembangkan sebuah usaha rekaman indekos yang ramah

lingkungan dan musisi dengan biaya operasional yang diminimalisir tanpa

mengesampingkan kualitas rekaman serta memberikan layanan unggulan berupa

recording delivery service.

C. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang muncul di industri musik Indonesia adalah mahalnya biaya

rekaman dikarenakan tingginya biaya operasional studio rekaman. Dikarenakan

mahalnya biaya rekaman, kesempatan seorang musisi yang memiliki keterbatasan

dana semakin kecil untuk melakukan rekaman. Padahal diantara musisi-musisi

tersebut banyak bakat-bakat terpendam yang apabila potensinya dikembangkan secara

tepat dapat menjadi talenta-talenta yang turut memajukan industri musik di Indonesia.

Selain itu faktor tempat juga turut menjadi alasan mahalnya biaya rekaman,

karena tempat turut menjadi hal yang fundamental dalam membangun sebuah studio

musik. Pembangunan studio rekaman pada umumnya menggunakan lahan yang luas

dan bangunan yang mewah, seharusnya kebiasaan ini sudah mulai ditinggalkan

mengingat harga properti yang makin lama kian melambung. Salah satu hal yang

dapat dilakukan untuk menekan biaya operasional pembangunan studio adalah dengan

mengusahakan tempat yang minimalis namun tetap mumpuni untuk melakukan

rekaman,

Masalah lain yang kerap menjadi kendala seorang musisi ketika akan

melakukan rekaman adalah masalah waktu. Terkadang ditemui musisi yang memiliki

kecukupan finansial, namun tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan recording

di studio rekaman. Orang-orang seperti itu cenderung membutuhkan sebuah

kepraktisan dalam melakukan recording.

Usaha recording yang akan dikembangkan ini, menggunakan kos-kosan

sebagai tempat produksinya. Dengan menggunakan kos-kosan, biaya penyewaan

tempat dapat ditekan sehingga biaya operasional studio dapat diminimalisir. Alat

instrumen yang digunakan dalam studio rekaman ini juga tetap menggunakan alat-alat

dengan kualitas yang mumpuni dikelasnya serta memanfaatkan perangkat-perangkat

lunak yang mendukung proses rekaman. Hal-hal tersebut dilakukan untuk

memperoleh harga rekaman yang terjangkau oleh semua kalangan. Selain itu

disediakan pula layanan recording delivery service untuk memberikan kepraktisan

bagi mereka yang tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan rekaman di studio

rekaman. Sehingga rumah rekaman berbasis indekos ini nantinya akan menjadi suatu

solusi bagi kalangan-kalangan musisi yang tidak memiliki cukup waktu atau tidak

memiliki cukup dana untuk melakukan rekaman.

D. TUJUAN PROGRAM

aa.. SSeeggii iinnoovvaattiiff

Usaha ini bertujuan untuk menghasilkan rumah rekaman dengan

memanfaatkan kos-kosan yang tetap mengedepankan kenyamanan terhadap

lingkungan sekitar. Rumah rekaman ini diharapkan dapat menghasilkan produk

rekaman dengan kualitas yang baik namun dengan biaya rekaman yang terjangkau

oleh musisi kos-kosan. Selain itu keunggulan rumah rekaman yang akan

3

dikembangkan adalah memiliki layanan recording delivery service. Harapannya usaha

rumah rekaman ini dapat menjadi alternatif bagi musisi yang menginginkan hasil

rekaman yang maksimal namun memiliki budget atau waktu yang terbatas.

bb.. SSeeggii PPrroodduukkttiiff

Dengan paket rekaman yang ekonomis, diharapkan dapat memberikan

kesempatan rekaman bagi musisi yang memiliki budget minimal sehingga bakat

mereka tetap dapat tersalurkan. Hal ini juga turut mendukung minat masyarakat yang

tinggi terhadap dunia musik. Dengan kemudahan layanan yang diberikan oleh rumah

rekaman ini, kesempatan seorang musisi untuk melakukan rekaman demi menuju

industri musik semakin terbuka lebar. Minat masyarakat yang tinggi akan dunia musik

inilah yang menjadi peluang usaha menarik untuk dikembangkan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah menghasilkan suatu inovasi

usaha rumah rekaman indekos dengan tarif rekaman yang terjangkau oleh semua

kalangan serta mengoptimalkan layanan recording delivery service dalam

menjangkau konsumen-konsumennya. Selain itu, usaha ini juga dapat dijadikan

sebagai wadah melatih jiwa kewirausahaan mahasiswa sehingga dapat berlatih hidup

mandiri serta tidak bergantung kepada orang tua.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Bagi Mahasiswa, program ini diharapkan dapat menjadi upaya pengembangan

kreatifitas dan inovasi produk jasa rekaman dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat akan media penuangan karya yang berbeda dari biasanya.

2. Bagi Pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga, program ini diharapkan dapat menyumbang pendapatan

daerah dan juga ajang untuk meningkatkan tingkat produktifitas para pemuda

dibidang seni apabila usaha ini dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.

3. Bagi Masyarakat, program ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat

Yogyakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya akan kebutuhan

rekaman. Diharapkan usaha ini dapat menjembatani minat tinggi para musisi yang

memiliki bakat hebat untuk melakukan rekaman, namun memiliki budget atau

waktu yang terbatas.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Pasar dan Persaingan

Program ini merupakan program penyediaan jasa studio rekaman (home

recording) dengan memanfaatkan tempat kos-kosan sebagai ruang studionya.

Produk yang dihasilkan dari program ini adalah hasil rekaman yang memiliki

kualitas bagus dengan biaya perekaman yang terjangkau. Orientasi pasar yang

diincar adalah para pelajar, mahasiswa, musisi muda dan masyarakat umum.

Musik adalah salah satu media berekspresi yang positif bagi para kawula

muda. Sedikitnya ada ratusan grup band yang aktif di panggung hiburan

Jogjakarta. Target konsumen dari program ini adalah pelajar, mahasiswa, band-

band indie hingga masyarakat umum. Selain itu pada periode-periode festival

musik tentunya peminat minat untuk rekaman akan melonjak, mengingat

persyaratan dari suatu festival adalah mengirimkan karya berupa rekaman

berbentuk digital. Oleh karena itu rumah rekaman ini diharapkan dapat

memanfaatkan celah tersebut dan menjadi tren tersendiri dikalangan masyarakat.

4

Jumlah rumah rekaman profesional yang ada di Jogjakarta bisa dihitung

dengan jari. Kebanyakan home recording yang ada pun dijalani dengan ala

kadarnya, tidak serius dan masih berorientasi pada penggunaan pribadi. Oleh

karena itu usaha ini mempunyai kesempatan yang besar untuk menjadi salah satu

alternatif pilihan masyarakat dalam melakukan rekaman. Usaha rekaman dengan

konsep indekos sendiri belum pernah ada di Yogyakarta, sehingga usaha ini masih

tergolong segar. Layanan seperti recording delivery service dan customized

recording yang disediakan oleh rumah rekaman ini tergolong unik serta belum

pernah dilakukan oleh rumah rekaman lain. Hal ini diharapkan dapat membuat

pangsa pasar tersendiri dikalangan masyarakat sehingga persaingan dengan rumah

rekaman lain tidaklah terlalu ketat. Dengan target konsumen yang spesial, yaitu

memiliki budget terbatas ataupun waktu yang terbatas untuk melakukan rekaman,

usaha ini ditargetkan mencapai 20% pangsa pasar dari usaha sejenis yang ada di

pasaran.

2. Pemasaran dan Penjualan

a. Peningkatan pemasaran

Pemasaran (marketing) usaha rekaman SMC Production akan

dilakukan dengan lebih gencar melalui usaha jemput bola door to door ke

sekolah-sekolah dan kampus-kampus di Yogyakarta pada khususnya serta

warga umum Yogyakarta pada umumnya. Metode pemasaran juga dilakukan

dengan promosi kepada kepada tentor-tentor sekolah musik dengan harapan

mereka akan mengenalkan inovasi recording yang praktis dan ekonomis ini

kepada para bakal calon musisi sehingga mereka lebih bersemangat dalam

menekuni dunia musik. Para kader SMC yang berjumlah ratusan sendiri juga

akan diberikan peranan untuk turut mempromosikan dan memasarkan usaha

rekaman ini kepada lingkungan dan komunitasnya masing-masing sehingga

upaya untuk mengenalkan rumah rekaman SMC Production ini akan lebih

optimal.

b. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran dilakukan dengan door to door ke sekolah-sekolah

serta kampus-kampus demi menjelaskan spesifikasi paket rekaman yang

ditawarkan. Selain itu disediakan opsi rekaman ekslusif lain yang disesuaikan

dengan permintaan konsumen. Peralatan rekaman yang fleksibel berfungsi

untuk memenuhi tingkat mobilitas pelanggan yang tinggi dengan

menghadirkan nuansa rekaman yang out of the box dan fresh. Spesifikasi

pemasaran ini menjadi segmentasi tersendiri sekaligus nilai lebih dari usaha

rumah rekaman SMC Production.

Selain menyediakan pilihan rekaman yang out of the box untuk

menarik konsumen, strategi pemasaran juga akan dilakukan dengan

melakukan publikasi yang intensif dan efektif. Pubikasi akan dilakukan di

public interest dengan mengadakan sesi jamming kecil-kecilan untuk

menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat yang masih buta akan musik.

Publikasi yang ekonomis juga akan dilakukan dengan membagikan sticker-

sticker berlogo SMC Production kepada para anggota SMC untuk nantinya

ditempel pada kendaraan masing-masing agar nama SMC Production semakin

familiar dikalangan masyarakat. Selain itu akan dipasang poster-poster ajakan

untuk melakukan rekaman di tempat-tempat makan favorit mahasiswa seperti

burjo dan kantin-kantin sekitar kampus.

5

c. Menjalin Kerjasama

Inovasi pemasaran juga akan dilakukan melalui kerja sama dengan FK

UKMMY. FK UKMMY adalah Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa

Musik Yogyakarta. FK UKMMY sendiri adalah organisasi musik yang

mewadahi UKM-UKM musik di Yogyakarta. FK UKMMY ini sendiri

memiliki jaringan ke kampus-kampus yang ada di Yogyakarta terutama dalam

bdiang musik. Melalui FK UKMMY ini, usaha rumah rekaman ini dapat

dikenalkan kepada UKM-UKM Musik yang ada di Yogyakarta. Dengan

menggandeng FK UKMMY sebagai media partner, diharapkan akan menjadi

sebuah daya tarik tersendiri bagi insan-insan musik di Yogyakarta, utamanya

musisi-musisi muda yang berasal dari kalangan mahasiswa.

Usaha menjalin kerjasama juga dilakukan dengan menggandeng

studio-studio musik yang ada di Yogyakarta. Kecenderungan band-band untuk

melakukan latihan di studio musik tentunya dapat menjadi peluang tersendiri

bagi usaha promosi rumah rekaman ini. Selain bekerja sama dengan studio

musik dan FK UKMMY, sekolah-sekolah musik ataupun lembaga bimbingan

musik yang ada di Yogyakarta juga akan diminta bantuannya untuk

merekomendasikan peserta didiknya menggunakan jasa SMC Production

ketika akan melakukan rekaman karyanya. Tentunya penjalinan kerja sama

dengan berbagai pihak ini dilakukan demi memperoleh keuntungan yang

optimal.

Gambar 1. Skema Strategi Pemasaran

3. Analisa Finansial Rumah Rekaman SMC Production

Perkiraan Pangsa pasar dari usaha rumah rekaman “SMC Production”

adalah 20% dari usaha jasa sejenis yang sudah ada di pasaran. Hal ini karena

“SMC Production” memiliki konsentrasi konsumen yang spesial dan khusus.

Diasumsikan tiap dua bulannya, SMC Production dapat melakukan produksi

rekaman sebanyak 5 kali serta memiliki target melakukan recording delivery

service 1 kali.

6

a. Biaya Periodik (Per Tahun)

Tabel 1. Biaya Periodik

No Keterangan Harga

1. Sewa tempat Rp. 2.000.000,-

2. Listrik Rp. 720.000,-

Total Rp. 2.720.000,-

b. Biaya Tetap

Tabel 2. Biaya Tetap

No Keterangan Total

1. Biaya Pengerjaan Studio Rekaman Rp. 1.020.000,-

2. Pengadaan Instrumen Studio Rekaman Rp. 6.550.000,-

3. Pengadaan Alat Pendukung Recording Rp. 420.000,-

4. Perjalanan Rp. 500.000,-

5. Promosi Rp. 900.000,-

6. Lain-lain Rp. 390.000,-

Total Rp. 9.780.000,-

c. Analisis

Tarif rekaman yang ditawarkan oleh SMC Production adalah sebagai berikut :

1. Rekaman Indekos : Rp. 250.000,-

2. Recording Delivery Service : Rp. 500.000,-

3. Customized Recording : Rp. 750.000,-

Dengan asumsi setiap dua bulannya dapat melakukan 5 kali rekaman indekos

dan 1 kali recording delivery service, maka “SMC Production” setiap

tahunnya dapat melakukan 30 kali rekaman indekos dan 6 kali recording

delivery service. Rincian dari pendapatan yang akan diperoleh adalah sebagai

berikut :

1. Tahun Pertama

Tabel 3. Pendapatan Tahun Pertama

No Keterangan Harga Detail Total

1. Rekaman Indekos Rp.

250.000,-

30 kali Rp. 7.500.000,-

2. Recording Delivery

Service

Rp.

500.000,-

6 kali Rp. 3.000.000,-

Total Rp. 10.500.000,-

Pajak 10% -Rp. 1.050.000,-

Pendapatan Bersih

(Selama Setahun)

Tahun 1 Rp. 9.450.000,-

2. Tahun Berikutnya

Tabel 4. Pendapatan Tahun Selanjutnya

No Keterangan Rincian Total

1. Pendapatan Bersih

(Selama Setahun)

Rp. 9.450.000,- Rp. 9.450.000,-

7

2. Biaya Sewa Kos dan

Listrik (Selama Setahun)

Rp. 2.720.000,- -Rp. 2.720.000,-

Pendapatan Bersih

(Tahun Berikutnya)

Rp. 6.730.000,-

d. Break Event Point dan Payback Period

Pendapatan bersih yang dapat diperoleh pada tahun pertama sebesar Rp.

9.450.000,- dan tahun kedua serta serta seterusnya adalah Rp. 6.730.000,-

sudah termasuk biaya periodic (sewa kos dan listrik pertahun). Apabila

dijumlahkan, penghasilan bersih yang didapat dari usaha rekaman “SMC

Production” selama dua tahun adalah sebanyak Rp. 16.810.000,-. Sehingga

dapat disimpulkan break event point terjadi dalam periode tahun kedua. Angka

ini juga menunjukkan usaha ini sudah mengalami payback period pada tahun

kedua, yakni mengembalikan secara penuh modal awal yang telah digunakan

bahkan mengalami surplus sebesar Rp. 4.310.000,- .

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Persiapan

Persiapan pelaksanaan program ini meliputi survei resource survey dan

riset pasar. Resource survey bertujuan untuk melakukan benchmarking terkait

peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk mendapatkan sumber daya

pendukung studio terbaik. Riset pasar dimaksudkan untuk mencari target-target

konsumen yang menjanjikan dan kondisi terkini terkait usaha-usaha rekaman yang

ada di Jogjakarta. Ini dilakukan untuk menentukan strategi pemasaran dan tarif

rekaman yang akan diterapkan ketika proses produksi nantinya.

2. Produksi

Produk inovasi yang direncanakan akan dikembangkan adalah usaha

rumah rekaman indekos yang ekonomis sehingga mampu memberikan

kesempatan lebih besar terhadap talenta-talenta musik di Yogyakarta. Tahapan

yang dilalui ketika rekaman adalah recording, mixing, mastering dan duplicating.

Tahapan-tahapan tersebut ditawarkan dengan paket yang menarik di SMC

Production.

Proses produksi sendiri nantinya akan dilakukan di kos-kosan yang identik

dengan penghuni yang tidak sedikit serta lingkungan yang padat, oleh karena itu

diperlukan usaha untuk membuat lingkungan sekitar tetap merasa nyaman dengan

rumah rekaman indekos ini. Dukungan lingkungan tentunya turut menjadi faktor

penentu keberhasilan usaha ini, oleh karena itu upaya peredaman suara agar tidak

menganggu lingkungan akan dimaksimalkan. Peredaman akan dilakukan dengan

menggunakan karton egg tray (tempat telur) dan karpet glass wool. Egg tray

memiliki fungsi untuk memembalkan bunyi yang timbul dari suara ketika

melakukan proses rekaman, sehingga noise yang timbul akibat efek rekaman pun

dapat diminimalisir. Karpet glass wool sendiri berfungsi untuk meredam suara-

suara yang muncul ketika proses rekaman, sehingga suara yang terdengar dari

luar ruangan produksi tidak terlalu menganggu. Kedua bahan tersebut dipilih

karena fungsinya yang cukup optimal untuk meminimalisir noise dalam

menciptakan usaha rumah rekaman indekos yang ramah lingkungan. Selain itu

kedua bahan tersebut mudah didapat dipasaran serta memiliki harga yang relatif

terjangkau, sehingga penggunaan bahan-bahan tersebut sebagai media peredam

8

sejalan dengan visi SMC Production, yaitu mewujudkan usaha rumah rekaman

indekos dengan biaya operasional yang minimal.

Gambar 2. Tahapan Recording

3. Uji Publik

Dalam proses pelaksanaannya, akan dilakukan uji publik terhadap hasil

rekaman yang telah selesai dikerjakan. Uji publik ini dilakukan ketika 3 produksi

rekaman pertama telah selesai dikerjakan, hal ini dilakukan dengan maksud

mendapatkan feedback dari masyarakat. Dengan tanggapan dari masyarakat

diharapkan SMC Production akan menghasilkan hasil produksi rekaman yang

optimal pada proses-proses produksi perekaman selanjutya dan mampu

memenuhi kebutuhan konsumen yang bervariasi.

4. Hasil yang Akan Diperoleh

a. Mengetahui tanggapan masyarakat dan para peminat dunia musik akan

hasil rekaman yang telah selesai dikerjakan.

b. Mengetahui konsep rekaman dan jenis rekaman yang sesuai dengan selera

masyarakat.

c. Mengetahui respon masyarakat akan usaha rumah rekaman indekos dan

usaha evaluasinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

d. Cita-cita dari usaha ini adalah dunia musik Indonesia, khususnya di

Jogjakarta lebih semarak dengan semakin banyaknya lagu-lagu yang

tercipta di masyarakat.

5. Penjelasan proses produksi

Tahapan-tahapan recording yang harus dilakukan untuk mendapatkan kualitas

rekaman yang baik adalah sebagai berikut :

a. Recording

Recording adalah tahapan pengambilan suara dengan bahan yang telah

diaransemen oleh konsumen. Dalam prakteknya, recording akan dilakukan

secara direct yaitu dengan melibatkan konsumen secara langsung. Dalam

proses ini materi-materi berupa rekaman kotor disiapkan untuk diolah pada

proses mixing. Khusus untuk take vocal konsumen diharuskan datang ke

studio untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan untuk take

instrumen lebih fleksibel karena tempat pengambilannya dapat disesuaikan

dengan layanan recording delivery service .

b. Mixing

Mixing adalah proses lanjutan dari recording. Mixing sendiri

merupakan proses yang terpenting dan sangat berpengaruh terhadap kualitas

hasil rekaman. Dalam proses ini dilakukan koreksi materi, pembuangan

materi, pengelolaan materi dan penambahan efek, hingga memilih jenis sound

yang diinginkan. Tahapan ini bertujuan untuk menyuguhkan konsep musik

yang tegas.

c. Mastering

Mastering merupakan tahapan akhir proses recording sebelum

akhirnya digandakan pada proses duplicating. Mastering sendiri adalah proses

menyamakan gain / besarnya volume dari hasil rekaman sesuai dengan

Recording Mixing Mastering Duplicating

9

standard broadcast internasional. Mastering bertujuan untuk membuat hasil

rekaman tidak pecah dan lebih stabil apabila didengarkan.

d. Duplicating

Duplicating adalah proses penggandaan hasil rekaman ke dalam

kepingan CD. Untuk setiap kali rekaman, konsumen akan memperoleh 3

keping CD yang berisi hasil rekaman mereka. Kepingan CD ini berfungsi

sebagai master sekaligus sebagai produk akhir rekaman yang siap

dipublikasikan serta didengarkan.

6. Keberlanjutan

Produk yang ditawarkan adalah rekaman indekos serta optimalisasi

layanan recording delivery service yang sangat fleksibel,produk ini memiliki

merk usaha “SMC Production”. Recording delivery service sendiri adalah

rekaman yang lokasi dan waktunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen, hal ini merupakan pengembangan inovasi jasa baru yang belum

pernah ada dipasaran. Dengan orientasi konsumen yang spesial, usaha ini

memiliki beberapa diferensiasi, yaitu dari segi target konsumen, konsep layanan,

harga yang ekonomis serta kualitas rekaman yang tidak kalah dengan kualitas

rumah rekaman profesional. Selain itu pelaku usaha ini semuanya murni berstatus

mahasiswa aktif.

Keberlanjutan dari program ini adalah industri musik di Yogyakarta lebih

menggeliat karena bakat-bakat musisi lokal dapat tersalurkan dengan maksimal

melalui usaha ini. Karena image kota Yogyakarta sendiri sebagai kota pelajar,

kota ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang sebagai kota

musik di Indonesia mengingat tingginya minat kawula muda terhadap dunia

musik. Usaha ini nantinya juga dapat dijadikan usaha profesional yang serius atau

menjadi media pelatihan skill kewirausahaan bagi generasi-generasi muda SMC.

10

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 5. Kegiatan Pelaksanaan Program

No Uraian Tahap Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan

Riset pasar

Survei alat dan bahan

Pembuatan proposal dan desain

studio musik

Proses Administratif

2. Tahap Pelaksanaan

Pembelian Instrumen dan

Peralatan

Instalasi Studio Rekaman

Pembuatan media promosi

Marketing 1

Produksi Rekaman 1

Produksi Rekaman 2

Produksi Rekaman 3

Marketing 2

Produksi Rekaman 4

Produksi Rekaman 5

Produksi Rekaman 6

3. Tahap Penyelesaian

Evaluasi Kinerja Mandiri

Persiapan Monev

Monitoring dan Evaluasi

Pembuatan Laporan Akhir

11

J. RANCANGAN BIAYA

Dana yang akan dipakai dalam pelaksanaan program ini, diperkirakan sebagai berikut:

1. Rekapitulasi Rencana Anggaran

Tabel 6. Rekapitulasi Anggaran Dana

No Keterangan Total

1. Biaya Pengerjaan Studio Rekaman Rp. 3.740.000,-

2. Pengadaan Instrumen Studio Rekaman Rp. 6.550.000,-

3. Pengadaan Alat Pendukung Recording Rp. 420.000,-

4. Perjalanan Rp. 500.000,-

5. Promosi Rp. 900.000,-

6. Lain-lain Rp. 390.000,-

Total Rp. 12.500.000,-

2. Rincian Anggaran

a. Biaya Pengerjaan Studio Rekaman

Tabel 7. Biaya Pengerjaan Studio Rekaman

No Nama Barang Harga Jumlah Total

1. Sewa Tempat Rp. 2.000.000,- 1 Tahun Rp. 2.000.000,-

2. Biaya Listrik Rp. 720.000,- 1 Tahun Rp. 720.000,-

3. Karton Egg Tray Rp. 500,- 200 buah Rp. 100.000,-

4. Karpet Peredam Rp. 500.000,- 1 gulung Rp. 500.000,-

5. Meja Rp. 100.000,- 1 buah Rp. 100.000,-

6. Kursi Rp. 60.000,- 2 buah Rp. 120.000,-

7. Kipas Angin Rp. 150.000,- 1 buah Rp. 150.000,-

8. Whiteboard Rp. 50.000,- 1 buah Rp. 50.000,-

Total Rp. 3.740.000,-

b. Pengadaan Instrumen Studio Rekaman

Tabel 8. Biaya Pengadaan Instrumen Studio

No Nama Barang Harga Jumlah Total

1. Mic Condensert +

headphone

Rp. 500.000,- 1 buah Rp. 500.000,-

2. Gitar Elektrik Rp. 900.000,- 1 buah Rp. 900.000,-

3. Bass Rp. 1.300.000,- 1 buah Rp. 1.300.000,-

4. Sound Card Rp. 2.000.000,- 1 buah Rp. 2.000.000,-

5. Mixer 4 channel Rp. 1.600.000,- 1 buah Rp. 1.600.000,-

6. Speaker flat Rp. 250.000,- 1 buah Rp. 250.000,-

Total Rp. 6.550.000,-

12

c. Pengadaan Alat Pendukung Rekaman

Tabel 9. Biaya Pengadaan Alat Pendukung

No Nama Barang Harga Jumlah Total

1. Stabilizer Rp. 60.000,- 1 buah Rp. 60.000,-

2. Jack Mono Rp. 7.500,- 4 buah Rp. 30.000,-

3. Jack Stereo Rp. 5.000,- 2 buah Rp. 10.000,-

4. Roll Kabel Rp. 40.000,- 2 buah Rp. 80.000,-

5. Kabel Stereo Rp. 10.000,- 10 buah Rp. 100.000,-

6. Stand Mic Rp. 140.000,- 1 buah Rp. 140.000,-

Total Rp. 420.000,-

d. Perjalanan

Tabel 10. Biaya Perjalanan

No Nama Kegiatan Biaya

1. Survei Data Rp. 200.000,-

2. Survei Peralatan dan Instrumen Rp. 200.000,-

3. Konsultasi Pakar Rp. 100.000,-

Total Rp. 500.000,-

e. Promosi

Tabel 11. Biaya Promosi

No Detail Promosi Biaya

1. Poster 1 rim Rp. 500.000,-

2. Stiker 200 buah Rp. 200.000,-

3. Sosialisasi ke UKM-UKM Musik Rp. 200.000,-

Total Rp. 900.000,-

f. Lain-lain

Tabel 12. Biaya Lain-lain

No Nama Barang Biaya

1. Dokumentasi Rp. 120.000,-

2. Alat Tulis Kerja Rp. 120.000,-

3. Biaya Tak Terduga Rp. 150.000,-

Total Rp. 390.000,-

13

LAMPIRAN

A. Gambaran Teknologi

Gambar 3. Mixer 4 channel yang fleksibel

untuk recording delivery service

Gambar 4. Karton Egg Tray sebagai peredam

ruangan

Gambar 5. Rencana ruangan untuk studio indekos

14

B. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok

Ketua Kelompok :

Nama Lengkap : Khoirul Anwar

NIM : 10/300291/PA/13200

Tempat/ Tanggal Lahir : Tulungagung/13 Mei 1991

Alamat Rumah : Perumahan Sawit Sari, Jalan Bungur Blok B No.9

No. HP : 0877 561 369 26

E-mail : [email protected]

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Fakultas/ Jurusan : MIPA/Fisika

Program Studi : S1

Anggota 1

Nama Lengkap : Anissa Eristya Putri

NIM : 10/300514/PA/13285

Tempat/ Tanggal Lahir : Klaten/24 Oktober 1992

Alamat Rumah : Asrama Putri Pertiwi Pogung Kidul SIA XVI/V/10A,

Mlati, Sleman, Yogyakarta

Alamat Asal : Tegal Rejo, Gatak, Delanggu, Klaten

No. HP : 0856 471 346 34

E-mail : [email protected]

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Fakultas/ Jurusan : MIPA/Matematika

Program Studi : S1

Anggota 2

Nama Lengkap : Derta Isyajora R.

NIM : 10/303271/DPA/03540

Tempat/ Tanggal Lahir : Pemalang/ 15 Desember 1992

Alamat : Perumahan Jombor Baru Blok 2 No.20, Mlati, Sleman

No. HP : 0857 427 249 90

E-mail : [email protected]

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Fakultas/ Jurusan : Sekolah Vokasi/Komputer dan Sistem Informasi

Program Studi : D3

Anggota 3

Nama Lengkap : Syafrizal Akhzan

NIM : 10/300280/PA/13196

Tempat/ Tanggal Lahir : Sumenep/20 Juli 1992

Alamat : Jalan Selokan Mataram No. 58A Mranggen Kidul, Sleman

No. HP : 0856 542 264 99

E-mail : [email protected]

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Fakultas/ Jurusan : MIPA/Elektronika dan Instrumentasi

Program Studi : S1

15