23
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGARUH PENGATURAN FASE TERMOFIL PADA PENGOMPOSAN TERHADAP PEROMBAKAN BAHAN DAN KUALITAS KOMPOS YANG DIHASILKAN PKM-P Diusulkan oleh : Aditya Fajar Kurniawan 134110103/ 2011 Nuryanto 134110042/2011 Ardian Firmansyah 134130035/2013 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2014

Proposal PKM P

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kompos fase termofil

Citation preview

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PENGARUH PENGATURAN FASE TERMOFIL PADA PENGOMPOSAN

    TERHADAP PEROMBAKAN BAHAN DAN KUALITAS KOMPOS YANG

    DIHASILKAN

    PKM-P

    Diusulkan oleh :

    Aditya Fajar Kurniawan 134110103/ 2011

    Nuryanto 134110042/2011

    Ardian Firmansyah 134130035/2013

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA

    2014

  • ii

    PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

    1. Judul Kegiatan : Pengaruh Pengaturan Fase Termofil Pada Pengomposan Terhadap Perombakan Bahan dan Kualitas Kompos Yang

    Dihasilkan

    2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama : Aditya Fajar Kurniawan b. NIM : 134110103 c. Jurusan : Agroteknologi d. Universitas : UPN VETERAN YOGYAKARTA e. Alamat Rumah No Telp./HP : Mesan Baru RT 14 RW 31, Sinduadi, Mlati, Sleman,

    Yogyakarta

    085729634584

    f. Alamat e-mail : [email protected] 4. Anggota pelaksana kegiatan : 2 orang 5. Dosen Pendamping :

    a. Nama : Dr.Ir.Yanisworo Wijaya Ratih, Msi b. NIDN : 9905000755 c. Alamat dan No Telp./HP : Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur,

    Yogyakarta/081392932575

    6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 10.000.000,00 b. Sumber lain : -

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

    Yogyakarta, September 2014

    Menyetujui,

    Ketua Program Studi Ketua Pelaksanaan Kegiatan

    Ir. Ellen Rosyelina S, MP Aditya Fajar Kurniawan

    NIP. 196211111988032001 NIM. 134110103

    Wakil Rektor Bidang Akademik Dosen Pendamping

    dan Kemahasiswaan

    Ir. NurIndrianti , M. T., D.Eng Dr.Ir.Yanisworo Wijaya Ratih, Msi

    NPY. 2 6705 96 0078 1 NIDN. 9905000755

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN. DAFTAR ISI.. RINGKASAN BAB 1. PENDAHULUAN..

    1.1 Latar Belakang. 1.2 RumusanMasalah... 1.3 TujuanPenelitian. 1.4 Luaran yang diharapkan.. 1.5 ManfaatPenelitian...

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. BAB 3. METODE PENELITIAN... BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................. LAMPIRAN

    i

    ii

    iii

    iv

    1

    1

    2

    2

    2

    2

    3

    6

    8

  • iv

    RINGKASAN

    Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang

    dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi

    lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Kompos mempunyai efek

    menguntungkan ketika ditambahkan kedalam tanah dalam budidaya tanaman. Efek dari kompos

    adalah meningkatkan kesuburan, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan

    kapasitas serap air tanah, Meningkatkan aktivitas mikroba tanah dan Meningkatkan

    retensi/ketersediaan hara di dalam tanah. Pengomposan adalah proses dekomposisi biologis yang

    dipengaruhi dari bahan yang mudah terombak dan sulit terombak. Proses pengomposan

    sebagian besar terjadi pada fase aerobik, yang memungkinkan terjadi pembentukan suhu

    termofilik dalam rangka mencapai kematangan dan sanitasi kompos. Faktor penting yang

    mempengaruhi pengomposan adalah temperatur dan jenis bahan. Pada proses pengomposan

    terjadi peningkatan suhu mencapai suhu tinggi atau fase thermo. Fase thermo menunjukkan

    aktivitas mikroba meningkat, pada fase ini bahan seperti lignin, hemiselulosa dan selulosa dapat

    terombak dengan cepat karena aktivitas mikroorganisme meningkat. Disamping itu bahan

    kontaminasi seperti pestisida dan bahan kontaminasi lain dapat terombak. Suhu yang tinggi juga

    akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman, telur parasit, lalat, kista dan benih-benih

    gulma. Selama ini dalam proses pengomposan fase thermo kurang mendapat perhatian walaupun

    pengaruh besar dalam proses pengomposan. Limbah jerami mempunyai kandungan senyawa

    lignin, hemiselulosa dan selulosa yang tinggi sehingga proses dekomposisinya secara alami akan

    berjalan lambat. Manipulasi suhu thermo pada pengomposan limbah jerami diharapkan dapat

    meningkatkan perombakan limbah jerami. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan

    Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan, yaitu waktu dan jenis tanaman. Dalam

    memanipulasi fase thermo kompos disungkup dan dilakukan penyinaran lampu untuk menjaga

    suhu pada 500C, dengan waktu 1 minggu, 2 minggu dan 3. Pengomposan dilakukan selama 2

    bulan atau sampai kompos matang. Selanjutnya kompos yang matang akan dilakukan analisis

    fisik dan kimia untuk mengetahui kualitas kompos terhadap hasil. Parameter yang diamati

    adalah warna, suhu, C/N, lignin, pH dan evolusi CO2.

  • 1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jerami padi adalah batang dan daun padi kering yang merupakan sisa-sisa padi

    setelah dituai. Produksi padi tahun 2013 sebesar 71,28 juta ton gabah kering giling

    (GKG) dan dihasilkan limbah jerami dua kali lipat berat gabah kering giling (GKG)

    (Badan Pusat Statistik, 2013). Penanganan limbah jerami padi sebagian besar dibakar dan

    abunya digunakan untuk pupuk hal ini menyebabkan hilangnya hara tertentu serta

    menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya. Berdasarkan permasalahan

    itu, ada beberapa alternatif pemecahannya, antara lain dengan dibuat menjadi kompos.

    Namun demikian pengomposan jerami membutuhkan waktu yang lama. Hal ini

    disebabkan jerami mempunyai kandungan lignin, sellulosa, dan hemisellulosa yang

    tinggi. Lignin dan selulosa membentuk senyawa lignoselulose dengan ikatan yang kuat

    dalam dinding sel tanaman sehingga menghambat proses dekomposisi (Diyan, 2010).

    Limbah baglog jamur tiram mempunyai kandungan senyawa lignin, hemiselulosa dan

    selulosa yang tinggi sehingga proses dekomposisinya secara alami akan berjalan lambat.

    Manipulasi suhu thermo pada pengomposan limbah baglog diharapkan dapat

    meningkatkan perombakan limbah baglog. Dalam penelitian ini digunakan pula daun

    gamal (Gliricidia sepium) sebagai bahan pembanding. Hal ini karena tanaman gamal

    (Gliricidia sepium) merupakan salah satu jenis tanaman leguminosa yang mudah

    dirombak dengan cepat

    Beberapa faktor mempengruhi poses pengomposan. Faktor-faktor tersebut adalah

    jenis bahan, ukuran partikel, aerasi, porositas, Kelembaban (Moisture content),

    Temperatur, pH, kandungan hara, dan kandungan bahan berbahaya. Di antara faktor

    tersebut di atas, temperatur dan jenis bahan merupakan faktor yang menarik untuk dikaji,

    karena sangat menentukan kualitas kompos yang dihasilkan.

    Pada proses pengomposan terjadi peningkatan suhu mencapai suhu tinggi atau fase

    thermofilik Proses pengomposan sebagian besar terjadi pada fase aerobik, yang

    memungkinkan terjadi pembentukan suhu termofilik dalam rangka mencapai kematangan

    dan sanitasi kompos. Pada saat proses pengomposan mencapai fase termofilik, aktivitas

    mikroba meningkat. Pada fase ini bahan seperti lignin, hemiselulosa dan selulosa dapat

    terombak dengan cepat karena aktivitas mikroorganisme meningkat. Pada fase termofilik

    terjadi peningkatan dekomposisi, dan banyak senyawa tahan seperti lignin yang

    terdegradasi. Fase termofilik adalah tahap pertama dalam pembentukan humus, yang terus

    berlanjut selama fase pematangan. Kemungkinan juga pestisida dan kontaminan organik

  • 2

    lain akan terdekomposisi selama fase themofilik melalui hidrolisis dan reaksi oksidasi

    (Deportes et all, 1995). Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen

    tanaman, telur parasit, lalat, kista dan benih-benih gulma. Selama ini dalam proses

    pengomposan fase thermo kurang mendapat perhatian walaupun berpengaruh besar dalam

    proses pengomposan.

    Dalam penelitian ini akan dilakukan pengaturan fase termofil pada pengomposan

    bahan yang mengandung lignin tinggi, seperti jerami dan baglog, serta daun gamal

    sebagai pembanding. Inokulum yang digunakan adalah Bio-Health, merupakan inokulum

    yang diproduksi oleh Fakultas Pertanian, UPN Veteran Yogyakarta. Inokulum ini

    diketahui mempunyai kemampuan dekomposisi bahan yang baik. Sumber inokulum

    adalah rumen sapi yang dikletahui mengandung mikroba termofil perombak bahan

    organik.

    1.2 Rumusan Masalah

    a. Apakah pengaturan fase thermo pada proses pengomposan berpengaruh terhadap

    perombakan bahan dan kualitas kompos yang dihasilkan?

    b. Berapa waktu terbaik yang diperlukan pada fase thermo untuk mendapatkan

    perombakan yang cepat dan kualitas kompos yang baik?

    1.3 Tujuan Penelitian

    a. Mengetahui pengaruh pengaturan fase thermo pada proses pengomposan terhadap

    perombakan bahan dan kualitas kompos yang dihasilkan.

    b. Mendapatkan waktu terbaik fase thermo untuk memperoleh proses perombakan

    yang cepat serta kualitas kompos yang baik.

    1.4 Luaran yang diharapkan

    Luaran dari hasil penelitian ini adalah proses pengomposan yang lebih baik, sehingga

    membantu para petani untuk mengolah limbah jerami lebih efisien dan menghasilkan

    kompos dengan kualitas yang lebih baik.

    Hasil penelitian akan dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi, seperti Agrivet,

    Universitas Brawijaya, Malang.

    1.5 Manfaat Penelitian

    a. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan terhadap peningkatan kompos

    menggunakan fase thermo.

    b. Memanfaatkan limbah-limbah organik untuk meminalisir dari polusi yang

    dihasilkan limbah-limbah organik

  • 3

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    Kompos

    Kompos merupakan jenis pupuk yang terjadi karena proses penghancuran oleh alam

    atas bahan-bahan organik seperti jerami, kacang-kacangan, sampah, dan lain-lain. Namun

    kompos yang terjadi dengan sendirinya mempunyai kualitas yang kurang baik karena proses

    penghancurannya sering terjadi hal-hal merugikan, seperti pencucian kandungan unsur hara

    penting dan penguapan oleh sinar matahari.

    Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan

    kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah

    dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan

    tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat

    bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu

    tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat

    merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu

    tanaman menghadapi serangan penyakit.

    Pengomposan didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi(penguraian) secara

    biologis dari senyawa senyawa organik yang terjadikarena adanya kegiatan

    mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu. Pengomposan merupakan salah satu

    metode pengelolaan sampah organik menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil

    dan lazim disebut kompos. Menurut Murbandono (2000) selama proses perubahan dan

    peruraianbahan organik, unsur hara mengalami pembebasan dan menjadi bentuk larut yang

    bisa diserap tanaman. Proses perubahan ini disebut pengomposan.Kompos adalah hasil

    pembusukan sisa sisa tanaman yang disebabkanoleh aktivitas mikroorganisme pengurai.

    Kualitas kompos dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

    a. Faktor kelembaban bahan baku

    Kelembaban atau kandungan air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan

    hidup mikroorganisme. Sebagian besar mikroorganisme tidak dapat hidup apabila

    kekurangan air.

    b. Faktor C/N ratio bahan baku

    Dari sekian banyak unsur yang diperlukan oleh mikroorganisme yang

    medekomposisi bahan organik, Carbon dan Nitrogen adalah unsur yang paling penting

    dan menjadi faktor pembatas (disamping phospat). Carbon adalah sumber energi dan

    merupakan 50 persen dari bagian massa sel microba. Nitrogen merupakan komponen

    paling penting sebagai penyusun protein dan bakteri disusun oleh tidak kurang dari 50%

  • 4

    dari biomasanya adalah protein. Jadi bakteri sangat memerlukan Nitrogen untuk

    mempercepat pertumbuhannya.

    c. Temperatur

    Panas ditimbulkan sebagai suatu hasil sampingan proses yang dilakukan oleh

    mikroba untuk mengurai bahan organik. Temperatur ini dapat digunakan untuk

    mengukur seberapa baik sistim pengomposan ini bekerja, disamping itu juga dapat

    diketahui sejauh mana dekomposisi telah berjalan. Pada proses komposting yang baik,

    maka temperatur 40C 50 0C dapat dicapai dalam 2 3 hari. Kemudian dalam

    beberapa hari berikutnya temperatur akan meningkat sampai bahan baku yang

    didekomposisi oleh mikroorganisme habis. Dari situ barulah temperatur akan turun.

    Faktor penting yang mempengaruhi pengomposan adalah temperatur dan jenis

    bahan. Pada proses pengomposan terjadi peningkatan suhu mencapai suhu tinggi atau

    fase thermo. Fase thermo menunjukkan aktivitas mikroba meningkat, pada fase ini bahan

    seperti lignin, hemiselulosa dan selulosa dapat terombak dengan cepat karena aktivitas

    mikroorganisme meningkat. Disamping itu bahan kontaminasi seperti pestisida dan

    bahan kontaminasi lain dapat terombak. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-

    mikroba patogen tanaman, telur parasit, lalat, kista dan benih-benih gulma. Selama ini

    dalam proses pengomposan fase thermo kurang mendapat perhatian walaupun pengaruh

    besar dalam proses pengomposan.

    d. Kelembaban

    Pembuatan kompos akan berlangsung dengan baik pada satu keadaan campuran

    bahan baku kompos yang memiliki kadar uap air antara 40 60 persen dari beratnya.

    Pada keadaan level uap air yang lebih rendah, aktivitas mikroorganisme akan terhambat

    atau berhenti sama sekali. Pada keadaan level kelembaban yang lebih tinggi, maka

    prosesnya kemungkinan akan anerobik, yang akan menyebabkan timbulnya bau

    busuk.Ketika bahan baku kompos dipilih untuk kemudian dicampur, kadar uap air dapat

    diukur atau diperkirakan. Setelah proses pembuatan kompos berlangsung, pengukuran

    kelembaban tidak perlu diulangi, tetapi dapat langsung diamati tingkat kecukupan

    kandungan uap air tersebut.

    e. PH

    pH kompos berfungsi sebagai indikator proses dekomposisi kompos. Mikroba

    kompos akan bekerja pada keadaan pH netral sampai sedikit masam, dengan kisaran pH

    antara 5.5 sampai 8.Selama tahap awal proses dekomposisi, akan terbentuk asam-asam

    organik. Kondisi asam ini akan mendorong pertumbuhan jamur dan akan

  • 5

    mendekomposisi lignin dan selulosa pada bahan kompos. Selama proses pembuatan

    kompos berlangsung, asam-asam organik tersebut akan menjadi netral dan kompos

    menjadi matang biasanya mencapai pH antara 6 8.Jika kondisi anaerobik berkembang

    selama proses pembuatan kompos, asam-asam organik akan menumpuk.

    Jerami Padi

    Jerami padi adalah batang dan daun padi kering yang merupakan sisa-sisa padi setelah

    dituai. Produksi padi tahun 2013 sebesar 71,28 juta ton gabah kering giling (GKG) dan

    dihasilkan limbah jerami dua kali lipat berat gabah kering giling (GKG) (Anonim). Menurut

    Ponnamperuma (1984) cit Minardi (2002), jerami padi berdasarkan berat keringnya antara

    lain mempunyai kandungan 0,6 % N, 0,1 % P dan 1,5 % K, 40 % Si, 0,58 % Ca, 0,31 % Mg,

    35,5 % C, 5,2 % lignin; 40,1 % selulosa, 22,9 % hemiselulosa, 0,55 % polifenol dan

    mempunyai nisbah C/N 42,3. Penggunaan jerami segar sebagai pupuk dapat menghambat

    pertumbuhan tanaman terutama pada awal pertumbuhan. Pembakaran jerami sebelum

    diberikan ke tanah sawah seperti yang biasa dilakukan oleh petani dinilai sangat merugikan,

    rata rata pembakaran jerami akan mengakibatkan kehilangan hara 94 % C, 91 % N, 45 % P,

    75 % K, 75 % S, 30 % Ca dan 20 % Mg dari total kandungan hara tersebut dalam jerami

    (Suriadikarta, 2001 ).

    Baglog Jamur Tiram

    Baglog adalah media tumbuh bagi spora jamur pada budidaya jamur tiram yang

    terbuat dari serbuk gergaji , bekatul atau dedak padi, kapur dan gips. Limbah baglog

    mempunyai nisbah C/N yang tinggi karena sebagian besar bahan penyusunnya adalah serbuk

    gergaji kayu sengon. Jenis kayu yang digunakan untuk serbuk gergaji sangat berpengaruh

    terhadap hasil jamur, sehingga dipilih jenis kayu yang lunak, ringan, tidak bergetah dan

    mampu mempertahankan kelembaban (Jarwanto dan Suprapti,2000). Serbuk gergaji sengon

    (Albizia falcata) mengandung selulosa 69,39%, hemiselulosa 11,6 % lignin 23,56% dan abu

    0,96% (soetrisno, 1981). Selain itu limbah baglog biasanya akan susut ukurannya hingga

    20% - 30% karena terjadi peningkatan agregat-agregat media tanam oleh miselium jamur

    tiram.

  • 6

    BAB 3. METODE PENELITIAN

    3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Laboratorium biologi tanah, Program Studi

    Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN Veteran Yogyakarta, selama 4 bulan.

    3.2. Bahan dan alat

    Bahan yang diperlukan terdiri dari: jerami, bakteri pendekomposisi Bio-

    Health, NaOH, asam oksalat, serta bahan lain untuk analisis C organik, N total, serta

    lignin. Sedang alat yang digunakan, yaitu: plastik, lampu, botol, gelas ukur,

    Erlenmeyer, dll.

    3.3. Metode Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan laboratorium yang disusun

    dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu jenis bahan dan periode fase

    termofil. Bahan terdiri atas tiga jenis, yaitu jerami, baglog serta daun, sedangkan

    fase termofil terdiri atas 3 perlakuan yaitu periode termofil (500C) selama 1 minggu,

    2 minggu dan 3 minggu.

    3.4. Pelaksanaan Penelitian

    3.4.1. Penyiapan inokulum Bio health

    Menyiapkan inokulum Bio-Health, menimbang inokulum sesuai dosis yang

    dibutuhkan.

    3.4.2. Proses Pengomposan

    Substrat (jerami, baglog, daun gamal), dipotong ukuran sekitar 2cm, diatur

    rasio C/Nnya sehingga mencapai 30 : 1. Bahan ditambah air sehingga kelembaban

    sebesar 75 % WHC. 1 kg masing-masing bahan ditempatkan dalam wadah berupa

    ember, diinokulasi dengan inokulum. Baha diinkubasikan selama 1 minggu pada

    suhu ruang. Selanjutnya dilakukan pengaturan fase termofil dengan perlakukan

    sebagai berikut:

    1). Bahan diinkubasi lanjut pada suhu 500C selama 1minggu, kemudian

    diinkubasikan kembali pada suhu ruang selama 4 minggu.

    2). Bahan diinkubasi lanjut pada suhu 500C selama 2 minggu, selanjutnya

    diinkubasikan kembali pada suhu ruang selama 3 minggu.

    3). Bahan diinkubasi lanjut pada suhu 500C selama 3 minggu, selanjutnya

    diinkubasikan kembali pada suhu ruang selama 2 minggu.

    Parameter berupa kadar C, N dan lignin diamati selama 3 kali, yaitu pada inkubasi

    minggu ke 0, setelah inkubasi termofil, dan akhir inkubasi (minggu ke 6)

  • 7

    3.4.3. Evolusi CO2

    Bahan diatur seperti pada saat akan dikomposkan. 10 g bahan diletakkan

    dalam wadah tertutup. Di dalam wadah diletakkan botol film yang berisi 20 ml

    NaOH 0,1. Selanjutnya diinkubasi seperti proses pengomposan di atas. Evolusi

    CO2 dihitung dengan menetralkan sisa NaOH dengan asam oksalat, menggunakan

    indikator PP. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari.

    3.4.4. Cara Analisis Parameter:

    3.4.4.1 Evolusi CO2

    Evolusi CO2 dihitung dengan metode titrasi setiap tiga hari sekali dengan

    metode titrasi. Evolusi CO2 dihitung dengan menggunakan rumus :

    CO2 = ( ml blangko ml baku) N asam oksalat X 22 mg

    3.4.4.2 Kandungan C/N

    Kompos yang telah matang C/N yang terkandung pada masing-masing

    perlakuan dianalisis. Kadar C kompos dianilisis dengan metode Walky and Black

    dengan rumus :

    Dimana :

    a = Berat contoh sample

    A = titrasi baku dengan FeSO4 0,5 N

    B = titrasi blangko dengan FeSO4 0,5 N

    Sedangkan N kompos dianilisis dengan menggunakan Metode kjedhal dengan

    rumus :

    Dimana :

    a = berat contoh sample

    A = titrasi baku dengan NaOH 0,1 N

    B = titrasi blangko dengan NaOH 0,1 N

  • 8

    3.3.4.3. Kandar Lignin

    Kadar lignin dianalisis menggunakan metode Klason (72% H2SO4). Ompos

    dikeringkan, kemudian direndam dalam asam sulfat 72%. Selanjutnya ditambah

    dengan akuades dan dipanaskan. Selanjutnya dilakukan penyaringan dan

    pengeringan untuk medapatkan lignin tidak terlarut.

    Jumlah lignin terombak dinyatakan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Lignin terombak = [% lignin dalam kontrol] [% lignin dalam sampel] x 100% [% lignin dalam kontrol]

    (Nadia, 2009; Lopez et al., 2010)

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya

    No. Uraian Jumlah (Rp)

    1. Peralatan Penunjang 1.150.000

    2. Bahan habis pakai 4.000.000

    3. Perjalanan 200.000

    4. Lain lain 4.650.000

    TOTAL 10.000.000

    4.2 Jadwal Kegiatan

    No. Jenis Kegiatan Bulan ke

    1 2 3 4

    1 Persiapan x x x x

    2 Proses pengomposan x x x x x x

    3 Analisi parameter:

    Analisis fisik x x x x x x

    Analisis C x x x x x x

    Analisis N x x x x x x

    Analais lignin x x x x x x

    4 Pembuatan laporan x x x x

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013. Produksi Padi, Jagung, dan

    Kedelai.http://www.bps.go.id/brs_file/aram_01juli14.pdf.

    Deportes, I., Benoit-Guyod, J.-L., Zmirou, D., dan Bouvier, M.-C.. 1998. Microbial

    disinfection capacity of municipal solid waste (MSW) composting dalam Journal of

    Applied Microbiology, 85: 238246 Herdiyanto Diyan. 2010. http// herdiyantofiles.wordpress.com/2009/10/bioteknologi-tanah-

    mikrobiologi-danteknikpengomposan

    HS, Murbandono. 2000. Membuat Kompos. Jakarta: Swadaya

    Jarwanto, S. S. 2000. Biokonvrsi limbah penggergajian oleh shitake (Lentinul edodes).

    Prosiding seminar hasil penelitian dan pengembangan Bioteknologi III Cibinong, 7-9

    Maret 2000 : 167-175

    Lpez M, Huerta-Pujol O, Martnez-Farr FX, Soliva M, 2010, Approaching compost

    stability from Klason lignin modified method: Chemical Stability Degree for OM and

    N quality assessment. Resources, Conservation and Recycling, 55: 171-181.

    Nadia, Nzirah bt Mohd Razif. 2009. Llignin degradation of banana stem waste using

    Streptomyces badius. A thesis submitted in fulfillment of the requirements for the

    award of the degree of Bachelor of Chemical Engineering (Biotechnology) Faculty of

    Chemical & Natural Resources Engineering, Universiti Malaysia Pahang

    Ponnamperuma, F. N. 1984. Straw as a source of nutrient for wtland rice. In organic matter

    and Rice,p. 117-136. international Rice Research Institute, Los Banos,Philipines

    Soetrisno, T.S. 1981. Penelitian pembuatan pulp dengan bahan baku serbuk penggergajian

    kayu albizzia, proses soda antokinon. Berita selulosa, vol XVII, no 33, september

    1981, balai besar selulosa. Departemen perindustrian. Jakarta.

    Suriadikarta, D.A., dan A. Adimihardja. 2001. Peningkatan Pupuk Dalam rangka

    peningkatan produktivitas lahan sawah. Jurnal Litbang Pertanian. 20(4): 144-152.

  • Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

    A. Identitas Diri Ketua Kelompok Nama Lengkap Aditya Fajar Kurniawan

    Jenis Kelamin L/P L

    Program Studi Agroteknologi

    NIM 134110103

    Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 27 Juli 1993

    E-mail [email protected]

    Nomor Telepon/HP 0857296345984

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi MIN Yogyakarta 1 SMP N 2 Mlati MAN Yogyakarta 1

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk - Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2011

    A. Identitas Diri Anggota

    Nama Lengkap Nuryanto

    Jenis Kelamin L/P L

    Program Studi Agroteknologi

    NIM 134110042

    Tempat dan Tanggal Lahir Kendal, 06 Agustus 1993

    E-mail [email protected]

    Nomor Telepon/HP 085643236988

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD N 1 Cening SMP N 4 Singgorojo SMA N 14

    Semarang

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk - Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2011

    A. Identitas Diri Anggota Nama Lengkap Ardian Firmansyah

    Jenis Kelamin L/P L

    Program Studi Agroteknologi

    NIM 134130035

    Tempat dan Tanggal Lahir Sumbawa besar, 26 Desember 1993

    E-mail [email protected]

    Nomor Telepon/HP 087863820004

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD N 6 Sumbawa

    Besar

    SMP N 2 Sumbawa

    Besar

    SMA N 1 Sumbawa

    Besar

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk - Lulus 1999-2006 2006-2009 2009-2012

  • A. IdentitasDiri

    1 Nama Lengkap (dengangelar) Dr. Ir. Yanisworo Wijaya Ratih, M. Si

    2 Jenis Kelamin Perempun

    3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 400

    4 NIP/NIK/Identitaslainnya 196101051988032001

    5 NIDN 9905000755

    6 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 5 Januari 1961

    7 Alamat e-mail [email protected]

    8 Nomor Telepon/Faks/ HP 02744462104/081392932575

    9 Alamat Kantor Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) CondongCatur,

    Yogyakarta

    10 Nomor Telepon/Faks 0274486737/0274486737

    11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1: 31 orang

    12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Biologi Tanah

    2. BioteknologiPertanian

    3. Bioremediasi Tanah

    4. RekayasaBioproses

    5. Hara Tanaman

    6. TeknologiKulturJaringan

  • B. Riwayat Pendidikan

    S-1 S-2 S-3

    Nama Perguruan

    Tinggi

    Universitas

    Gadjah Mada

    UniversitasGadjahM

    ada

    UniversitasGadjahMad

    a

    Bidang Ilmu Pertanian-

    Mikrobiologi

    Bioteknologi Ilmu Tanah-

    Mikrobiologi Tanah

    Tahun Masuk-

    Lulus

    1980-1986 1995-1999 2003-2010

    Judul

    Skripsi/Thesis/

    Disertasi

    Kemampuan

    isolate

    khamirragi tape

    merombak pati

    menjadi etanol

    Perombakan naftalen

    dalam tanah oleh

    bakteri dari unit

    pengolahan minyak:

    Peranan bahan

    organik tanah.

    Kajian pembentukan

    konsorsium bakteri

    dari sedimen mangrove

    untuk merombak

    dibenzofuran dalam

    Tanah

    Nama

    Pembimbing/Prom

    otor

    1. Dr. Ir. Joedoro

    Soedarsono

    2. Ir. Siti Kabirun

    1. Dr. Ir. Siti

    Syamsiah

    2. Dr. Ir. Irfan

    Dwidya Prijambada

    1. Prof. Dr. Bostang

    Radjagukguk,

    M.Agr. Sc.

    2. Prof. Dr. Ir.Erni

    Martani

    3. Dr. Ir. Irfan Dwidya

    Prijambada

    C. Pengalaman Penelitian dalam 5 TahunTerakhir

    No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

    Sumber Jml (Juta Rp)

    1 2008

    Mekanisme percepatan

    perombakan dibenzofuran oleh

    konsorsium bakteri

    DP2M DIKTI,

    Fundamental (Ketua

    peneliti)

    39

    2 2010

    Isolasi bakteri termo toleran dari

    lahan terkena dampak erupsi

    Merapi

    Pribadi

    2

    3 2011

    Karakterisasi fisiologis bakteri

    termo toleran dari lahan terkena

    dampak erupsi merapi.

    UPN Veteran Yogyakarta,

    Fundamental (Ketua

    peneliti)

    10

    4.

    2012

    Potensi isolate bakteri termo

    toleran dari lahan terkena dampak

    erupsi merapi sebagai plant

    growth promoting rhizobacteria

    (PGPR).

    UPN Veteran Yogyakarta,

    Fundamental (Ketua

    peneliti)

    10

    5 2013

    Potensi komunitas bakteri termo

    toleran dari outlet fermentor

    biogas sebagai penghasil H2

    Pribadi 5

    6. 2013

    Limbah industri batik

    menggunakan pewarna alami

    UPN Veteran Yogyakarta,

    25

  • amankah bagi lingkungan penelitian Kluster (Ketua peneliti)

    7. 2014

    Manipulasi muatan zeolit alam

    sebagai adsorben untuk menjerap

    kromium dalam limbah industri

    DP2M DIKTI ,

    Penelitian Hibah

    bersaing

    (Anggota peneliti)

    60

    D. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatdalam 5 TahunTerakhir

    No Tahun Judul pengabdian kepada

    Masyarakat

    Pendanaan

    Sumber Jml (Juta Rp)

    1 2010 Budidaya jamur tiram

    Balai Besar

    Latihan

    Ketransmigrasian

    Kabupaten

    Sleman, DIY

    2,5

    2 2011

    Pengolahan sampah menjadi

    pupuk organik di

    DesaTambakrejo, Kecamatan

    tempel, Kabupaten Sleman

    Pribadi 2

    3 2011

    Sosialisasi Prodi Agroteknologi

    Fakultas Pertanian UPN "Veteran"

    Yogyakarta kepada siswa SMU di

    DIY

    Prodi

    Agroteknologi,

    fakultasPertanian

    UPN Veteran Yogyakarta

    2

    4 2011

    Memberi penyuluhan tentang

    Pengolahan sampah menjadi

    pupuk cair organik kepada ibu-ibu

    PKK desaTambak Rejo, Tempel,

    Sleman, DIY

    Pribadi

    0,5

    5 2012

    IBM kelompok Ternak di Desa

    Mororejo Tempel Sleman:

    Teknologi Pembuatan Kompos

    Berkualitas dari Limbah Kandang

    Sapi

    DP2M DIKTI

    45

    6 2013

    Pelatihan Peningkatan

    Kemampuan Petugas Pemandu

    Lapang: Teknik Pembuatan Pupuk

    Organik sesuai SNI. Dinas

    Pertanian Daerah Istimewa

    Yogyakarta.

    Dinas Pertanian

    Daerah Istimewa

    Yogyakarta. -

    7

    2013

    IBM KELOMPOK PRODUSEN

    JAMUR TIRAM DI DUSUN

    BENDOSARI

    UPN Veteran Yogyakarta 10

    8 2014

    Peranan Bahan Organik terhadap

    Kesuburan Tanah

    Pribadi 2

  • E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

    No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/

    Tahun

    Nama Jurnal

    1 Karakteristik konsorsium bakteri perombak

    dibenzofuran dari sedimen mangrove

    2008

    (15:59-69)

    Jurnal Manusia

    dan Lingkungan

    (Terakreditasi)

    2 Karakteristik jerapan senyawa hidrokarbon

    aromatis polisiklik (dibenzofuran) di berbagai

    jenis tanah

    2009

    (10:105-114)

    Jurnal Tanah

    dan Air

    (Terakreditasi)

    3 Isolasi dan seleksi bakteri dari sedimen

    mangrove untuk pembentukan konsorsium

    bakteri perombak dibenzofuran

    2011

    (325-335)

    Biota

    (Terakreditasi)

    F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah

    Dalam 5 Tahun Terakhir

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah / Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

    Tempat

    1 Seminar Hasil

    Penelitian

    Fundamental tahun

    2009. DP2M DIKTI

    Mekanisme percepatan perombakan

    dibenzofuran oleh konsorsium bakteri 30 Juli-1

    Agustus 2009

    Jakarta

    2 Seminar dan

    Konggres Nasional X

    Himpunan Ilmu

    Tanah Indonesia

    Kemampuan konsorsium bakteri dari

    sedimen mangrove untuk merombak

    dibenzofuran dalam Grumosol

    6-8 Desember

    2011

    Universitas

    Negeri

    Surakarta

    3 Temu Pakar

    Bioteknologi 2012

    POTENSI ISOLAT BAKTERI

    TERMOTOLERAN DARI LAHAN

    TERKENA ERUPSI MERAPI

    SEBAGAI

    Plant Growth Promoting Rhizobacteria

    (PGPR)

    10 Juli 2012

    Institute

    Pertanian

    Bogor

    4. International

    Conference Green

    agro-industry

    investment for our

    future

    Potential of thermotolerance isolates

    bacteria from the land that affected by

    Merapi eruption as a plant growth

    promoting rhizobacteria (PGPR)

    12-14

    November

    2013. UPN

    Veteran Yogyakarta

  • J. Penghargaan yang PernahDiraihdalam 10 tahunTerakhir (dari pemerintah, asosiasi

    atau institusi lainnya)

    No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1

    Satya lancana Karya

    Satya XX tahun

    Presiden Republik

    Indonesia. Dr. H.

    Susilo Bambang

    Yohoyono

    2010

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

    sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat

    dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah penelitian

    pengaruh pengaturan fase termofil pada pengomposan terhadap perombakan bahan dan

    kualitas kompos yang dihasilkan

    Yogyakarta, 3 Februari 2014

    Dr. Ir. YanisworoWijayaRatih, M. Si

    NIP 196101051988032001

  • Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    Peralatan Penunjang Penelitian

    Material Justifikasi

    pemakaian

    Kuantitas Harga

    satuan(Rp)

    Jumlah (Rp)

    Botol

    kemikalia

    Penyimpanan

    bahan kimia 30 bh 25.000 750.000

    Lampu Manipulasi

    suhu 10 bh 30.000 300.000

    Kabel Manipulasi

    suhu 50 m 5.000 250.000

    Ember plastik Tempat

    kompos 30 bh 25.000 750.000

    Plastik tebal Penyungkupan

    kompos 25m 20.000 500.000

    Termometer Pengukur

    suhu 10 125.000 1.250.000

    Alat tulis

    kantor: spidol,

    kertas, tissu,

    kertas label,

    gunting, dll

    Alat

    penunjang

    penelitian 1 set 200. 000 200.000

    SUB TOTAL (Rp) 4.000.000

    Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi

    pemakaian

    Kuantitas Harga

    satuan(Rp)

    Jumlah (Rp)

    Inokulum

    (Bio-Health)

    Bahan

    dekomposer

    2 bungkus 25.000 50.000

    Akuades Pelarut kimia 50 L 1.500 75.000

    Spiritus Sterilisasi 5L 15.000 75.000

    Alkohol Sterilisasi 5L 15.000 75.000

    NaOH Evolusi CO2 0,25 kg 840.000 210.000

    Asam oksalat Titrasi NaOH 0,25 kg 1.860.000 465.000

    Indikator PP Titrasi NaOH 100 ml 2.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.150.000

  • Perjalanan

    Material Justifikasi

    Perjalanan

    Kuantitas Harga

    satuan(Rp)

    Jumlah (Rp)

    Perjalanan

    pencarian bahan

    kompos

    Pencarian bahan

    jerami, baglog,

    dan glirecideae

    2 hari 100.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp) 200.000

    Lain-lain

    Material Justifikasi

    pemakaian

    Kuantitas Harga

    satuan(Rp)

    Jumlah (Rp)

    Biaya analisis

    kadar C

    Penentuan kadar

    C kompos 30 sampel 40.000 1.200.000

    Baiaya analisis

    kadar N

    Penentuan kadar

    N kompos 30 sampel 50.000 1.500.000

    Bahan untuk

    analisis lignin

    Penentuan kadar

    lignin kompos 30 sampel 40.000 1.200.000

    Biaya

    penggunaan alat

    laboratorium

    Analisis kompos

    2 semester

    250.000 500.000

    Biaya

    Pembuatan

    laporan

    Pembuatan

    laporan PKM

    250.000

    SUB TOTAL (Rp) 4.650.000

    Total ( Keseluruhan) 10.000.000,00

  • Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama / Nim Program Studi Bidang

    Ilmu

    Alokasi Waktu

    Jam/Minggu

    Uraian Tugas

    1 Aditya Fajar

    Kurniawan/134110103

    Agroteknologi Ilmu

    tanah

    40 jam/minggu Pelaksana pembuatan

    kompos, manipulasi

    fase thermofilik, dan

    analisis kompos

    2 Nuryanto/134110042 Agroteknologi Ilmu

    tanah

    40 jam/minggu Pelaksana kegiatan

    evolusi CO2 dan

    analisis kompos

    3 Ardian

    Firmansyah/134130035

    Agroteknologi Ilmu

    tanah

    40 jam/minggu Pelaksana kegiatan

    pembuatan kompos

    dan analisis kompos

  • SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Aditya Fajar Kurniawan

    NIM : 134110103

    Program Studi : Agroteknologi

    Fakultas : Pertanian

    Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM P saya dengan judul :

    Pengaruh Pengaturan Fase Termofil Pada Pengomposan Terhadap Perombakan Bahan Dan

    Kualitas Kompos Yang Dihasilkan.

    Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014-2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai

    oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian

    dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan

    yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas

    negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

    Yogyakarta, 19 September 2014

    Wakil Rektor Bidang Akademik Ketua Pelaksanaan Kegiatan

    dan Kemahasiswaan

    Ir. NurIndrianti , M. T., D.Eng Aditya Fajar Kurniawan

    NPY. 2 6705 96 0078 1 NIM. 134110103

    1 sampul2 Pengesahan3 abstrak4 Bab 15 DAFTAR PUSTAKAlampiran 1lampiran 2Lampiran 3lampiran 4