Upload
hoanghanh
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL PROGRAM RISET DESENTRALISASI DIKTI
2013
Ketua Tim Peneliti:
Dr. Muhammad Ali Zulfikar
KK : Kimia Analitik Fakultas/Sekolah/Pusat/PP : Pangan, Kesehatan
dan Obat-obatan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Maret, 2012
PENGGUNAAN MEMBRAN SERAT BERONGGA UNTUK PEMISAHAN DAN PEMEKATAN ENZIM
DAFTAR ISI
Halaman IDENTITAS PROPOSAL ....................................................................................................1
1 RINGKASAN PROPOSAL ............................................................................................2
2 PENDAHULUAN........................................................................................................3
2.1 Latar belakang masalah................................................................................3
2.2 Tujuan riset ...................................................................................................4
3 METODOLOGI..........................................................................................................4
4 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7
5 INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET CAPAIAN) ........................................................8
6 JADWAL PELAKSANAAN............................................................................................8
7 PETA JALAN (ROAD MAP) RISET ...............................................................................9
8 USULAN BIAYA RISET............................................................................................. 11
8.1 Belanja pegawai.......................................................................................... 11
8.2 Belanja barang ............................................................................................ 11
8.3 Belanja jasa................................................................................................. 11
9 CV TIM PENELITI ................................................................................................... 13
10 LAMPIRAN BUKTI CAPAIAN OUTPUT TAHUN 2010-2011............................................ 15
1.
2.
Judul
Tim Riset
2.1 Ketua Tim
a. Nama Lengkapb. Jabatan Fungsional/Golonganc. NIPd. Fakultas/Sekolahe. Kelompok Keahlianf. Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mailg. Alamat Rumah/Telp/Fax/HP/E-mail
2.2 Anggota Tim Riset:
IDENTITAS PROPOSAL
Penggunaan Membran Serat Berongga UntukPemisahan dan Pemekatan Enzim
Dr. Muhammad Ali ZulfikarLektor Kepala / III cr32 L62 444MIPAKimia AnalitikJl. Ganesa 10 Bandung/2502l0312504l54J l. Da go Pojok 92 Cl 25L2905 I - I zulfika r@che m . itb.ac. id
Bandung, 26 Maret 2012Ketua Tim Riset
gan dan Obat-obatan
3.
4.
Biaya yang diusulkan
Target output (keluaran) Riset
: Rp. 99.615.000,00
No. Nama/Jenis output Jumlah
1. Publikasi pada Jurnal Internasional IF>0,5 1
2. Publikasi pada Prosiding Konferensi Internasional Terindeks 1
5. Fokus Riset yang dipilih: Kategori A, Sintesis bahan baku zat aktif dan eksipien
Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal ini belum pernah didanai oleh atau diusulkan ke sumberlain.
Mengetahui,Ketua Kelompok KeahlianKimia Analitik ui /
iel(.
Dr. Muhammad Bachri AmranNIP. 131 690 332
No.Nama dan Gelar
Akademik Bidang Keahlian Unit Kerja/Lembaga
Alokasi WaktuJam/mq bulan
1. Dr. Aminudin Sulaeman Kimia Analitik KK Kimia Analitik 10 10
2. Dr. Zeily Nurachman Teknologi Enzim KK Biokimia 10 10
2.3 Asisten Peneliti / Mahasiswa (sebutkan nama bila sudah ada):
No. Nama dan Gelar Akademik Bidang KeahlianAlokasi Wp.ktu
Jam/mq bulan
1. Yudhistira Aziz, S.Si. Kimia 15 10
2.
-':.i 7C*- -;-*;Dr. Muhammad AltZuNIP. 132 L62 444
ietH
r Kaftawinata
2
1. RINGKASAN PROPOSAL
Enzim merupakan salah satu senyawa protein yang paling banyak digunakan dalam dunia
industri. Sebagian besar enzim diproduksi melalui proses fermentasi mikroorganisme dan kultur sel
hewan dalam suatu media tertentu. Untuk mendapatkan enzim dari hasil fermentasi tersebut
dilakukan proses pemisahan dan pemekatan enzim dari campurannya. Teknik konvensional yang
selama ini banyak digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim tersebut adalah
pengendapan, kromatografi, sentrifuga aliran kontinu kecepatan tinggi dan teknik ekstraksi cair-
cair. Bagaimanapun, teknik-teknik tersebut mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
memerlukan bahan kimia dalam proses pengendapan, mahalnya harga dan biaya operasional
sentrifuga dan kromatografi serta belum diketahuinya mekanisme molekular yang terlibat dalam
proses ekstraksi. Teknik alternatif lain yang banyak digunakan untuk pemisahan dan pemekatan
enzim adalah menggunakan membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi. Hal ini disebabkan karena
teknik tersebut mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknik konvensional
sebelumnya. Pada umumnya membran yang digunakan merupakan membran datar (plate sheet)
dan menggunakan pola aliran dead end. Bagaimanapun, teknik tersebut di atas juga mempunyai
beberapa kelemahan, di antaranya: produk enzim yang diperoleh sedikit, produk enzim yang
dihasilkan mudah rusak karena pengaruh tekanan yang digunakan serta prosesnya mudah
mengalami peristiwa fouling, sehingga efisiensi pemisahan dan pemekatannya menjadi menurun.
Berdasarkan pertimbangan di atas, perlu dilakukan suatu penelitian yang bisa memecahkan
masalah tersebut tanpa harus memerlukan biaya yang tinggi. Salah satu pendekatan yang
dilakukan adalah mengganti membran plate sheet dengan membran serat berongga yang
digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim. Tujuan penelitian ini adalah membuat dan
mendisain modul membran serat berongga berbahan dasar polyethylene (PE) dan kemudian
digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim dari proses fermentasi. Dampak dari penelitian
ini adalah dapat memberikan penyelesaian dalam usaha untuk mengurangkan berbagai
keterbatasan seperti yang disebutkan di atas terutama dari aspek efisiensi pemisahan maupun dari
aspek ekonomis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen yang
meliputi proses mendisain modul, mengkarakterisasi modul membran yang dihasilkan, pengujian
membran dalam proses pemisahan dan pemekatan enzim serta pengujian aktifitas dan konsentrasi
enzim setelah proses pemisahan dan pemekatan.
3
2. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Enzim merupakan salah satu produk terpenting yang bisa dihasilkan oleh sejumlah
mikroorganisme, seperti bakteri, jamur dan ragi. Sebagian besar industri yang berkaitan dengan
lingkungan dan bioteknologi makanan banyak menggunakan enzim dalam tahapan prosesnya.
Telah dilaporkan bahwa pada akhir tahun 1999 nilai penjualan industri enzim di seluruh dunia
mencapai US $ 1,5 juta, dua kali lipat dibandingkan dengan 10 tahun sebelumnya (Walsh, 2002).
Pada umumnya enzim diproduksi melalui proses fermentasi mikroorganisme atau kultur sel
penghasil enzim yang ditumbuhkan dalam media tertentu. Teknik ini banyak digunakan karena
produk mentah (crude) hasil fermentasi tersebut bisa digunakan langsung sebagai sumber enzim.
Pada skala industri, proses produksi enzim biasanya terbagi kepada dua bagian, yaitu proses hulu
dan proses hilir. Proses hulu merujuk kepada fasa produksi enzim secara biosintesis. Proses ini
melibatkan proses fermentasi sel mikrobial atau kultur sel hewan. Sebaliknya proses hilir berkaitan
dengan ekstraksi enzim dari sumber penghasil, termasuk di dalamnya pemurnian enzim.
Tahap awal dari proses pemurnian enzim adalah mendapatkan enzim tersebut dari sumbernya.
Kompleksitas dari tahap ini sebagian besar bergantung kepada apakah enzim tersebut dihasilkan
oleh sistem dalam sel (intracellular) atau di luar sel (extracellular). Pada sistem di luar sel, enzim
yang diproduksi melalui proses fermentasi mikroorganisme atau kultur sel hewan disekresikan ke
dalam media. Tahap awal untuk mendapatkan produk enzim tersebut adalah memisahkan sel dari
media fermentasi. Enzim yang diinginkan tersebut terdapat dalam medium yang bebas dari sel dan
biasanya dalam bentuk larutan yang encer. Sebaliknya pada sistem di dalam sel proses untuk
mendapatkan enzim dari mikroorganisme dilakukan beberapa tahapan, yang meliputi pengumpulan
sel dari media kultur, me-suspensi-kan ulang sel tersebut dalam larutan buffer, memecahkan sel
mikroorganisme (homogenization), menghilangkan pecahan sel dan protein sel terlarut (isolasi
inclusion body), mencuci inclusion body untuk menghilangkan pengotor, melarutkan inclusion body
untuk melepaskan enzim dan refolding dan pemurnian enzim terlarut (Fischer et al., 1993).
Pemisahan dan pemurnian enzim dari pecahan sel dan inclusion body pada prakteknya sangat
sukar dilakukan (Becker, et al., 1983).
Teknik yang selama ini banyak digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim dari
campurannya pada kedua sistem sel tersebut adalah pengendapan (Walsh, 2002, Vakhlu and Kour,
2006; Devi et al., 2008), kromatografi (Vakhlu and Kour, 2006; Devi et al., 2008), sentrifuga aliran
kontinu kecepatan tinggi (Kroner et al., 1984) dan teknik ekstraksi cair-cair (Hart et al., 1994).
Bagaimanapun, teknik-teknik tersebut mempunyai beberapa kelemahan, antara lain memerlukan
bahan kimia dalam proses pengendapan (Walsh, 2002), mahalnya harga dan biaya operasional
sentrifuga dan kromatografi dan belum diketahuinya mekanisme molekular yang terlibat dalam
proses ekstraksi.
Teknik lain yang juga banyak digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim adalah
membran filtrasi, terutama mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi (Bailey & Meagher, 1997, 2000; Meagher et
al., 1994; Dorin et al., 1990). Hal ini disebabkan karena teknik membran filtrasi mempunyai
4
beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknik konvensional lainnya, di antaranya: tidak/sedikit
mempengaruhi bioaktivitas molekul enzim, tingginya tingkat recovery enzim, prosesnya cepat,
peralatan yang diperlukan sedikit dan bisa digunakan untuk memurnikan enzim pada tingkat
tertentu (Walsh, 2002). Pada umumnya membran yang digunakan merupakan membran datar
(plate sheet) dan menggunakan pola aliran dead end. Bagaimanapun, teknik tersebut di atas juga
mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya: produk enzim yang diperoleh sedikit, produk enzim
yang dihasilkan mudah rusak karena pengaruh tekanan yang digunakan serta prosesnya mudah
mengalami peristiwa fouling, sehingga efisiensi pemisahan dan pemekatannya menjadi menurun.
Berdasarkan pertimbangan di atas, perlu dilakukan suatu penelitian yang bisa memecahkan
masalah tersebut tanpa harus memerlukan biaya yang tinggi. Salah satu pendekatan yang
dilakukan adalah mengganti membran plate sheet dengan membran serat berongga yang
digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim. Dalam penelitian ini, membran serat berongga
yang digunakan adalah berbahan dasar polyetylene (PE). Polimer PE banyak digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan membran, hal ini disebabkan membran PE mempunyai ketahanan kimia
yang baik serta mempunyai kestabilan termal dan mekanik yang baik. Membran PE murni bersifat
hidrofobik, sehingga diharapkan terjadinya peristiwa fouling pada saat digunakan dapat dikurangi,
sehingga efisiensi pemisahan dan pemekatan enzim tetap tinggi.
1.2 Tujuan riset
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Membuat dan mendisain modul membran serat berongga polietilen
2. Menggunakan modul membran tersebut untuk pemisahan dan pemekatan enzim dari
campurannya.
3. METODOLOGI
Metode penelitian yang diusulkan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen laboratorium.
Metode penelitian yang akan dilakukan terbagi kepada empat bagian utama, yaitu:
a. Mendisain modul membran serat berongga
b. Mengkarakterisasi modul membran yang telah dihasilkan,
c. pengujian membran untuk proses pemisahan dan pemekatan enzim
d. pengujian aktifitas dan konsentrasi enzim setelah proses pemisahan dan pemekatan
3.1. Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan adalah membran serat berongga polyethylene (PE), HCl, fenol, KI, reagen
biuret, dekstran dengan pelbagai berat molekul, crude enzim -amilase, buffer fosfat pH 7,
suspensi fermentasi sel dan air bebas mineral.
Peralatan yang digunakan adalah alat-alat gelas, pompa peristaltik, kompresor, oven vakum, sel
membran, neraca analitik elektronik, pH meter, spektrofotometer FTIR, spektrofotometer UV-Vis
dan mikroskop elektron scanning (SEM).
5
3.2. Metode
3.2.1. Disain modul membran serat berongga
Disain modul membran serat berongga dilakukan dengan menggunakan metode in-outer layer
cross flow system. Sebanyak 250 buah membran serat berongga polyethylene (PE) dengan i.d =
1,0 mm; o.d = 1,5 mm dan panjang 300 mm dimasukkan dan disatukan ke dalam modul kaca
dengan diameter 25 mm dan panjang 325 mm. Salah satu ujung direkatkan dan ditutup dengan
menggunakan lem epoksi.
3.2.2. Karakterisasi membran serat berongga
3.2.2.1. Permeabilitas air
Eksperimen diawali dengan merendam modul membran yang telah dibuat ke dalam aqua d.m
semalaman. Sebelum memulai eksperimen, membran dipadatkan dengan mengalirkan aqua d.m
pada tekanan 6 bar selama 4 jam sampai diperoleh volume permeat yang tetap. Kemudian
eksperimen dilakukan dengan menggunakan 1000 mL aqua d.m sebagai larutan umpan. Kecepatan
aliran dan tekanan operasi yang digunakan pada membran masing-masing ialah 25 mL/menit dan
1 bar. Sistem ini dibiarkan selama 20 menit untuk mencapai keadaan setimbang. Setelah itu
tetesan pertama larutan yang keluar ditampung pada gelas kimia dan ditimbang dengan
menggunakan timbangan elektronik yang terhubung ke komputer. Fluks air dihitung berdasarkan
persamaan:
t
V
AJw
1
(1)
dimana A merupakan luas membran efektif (cm2), ΔV merupakan volume permeat yang
dikumpulkan (L). Grafik fluks terhadap tekanan diplot dan kemiringannya merupakan nilai
permeabilitas air bagi membran tersebut.
3.2.3.2. Analisis MWCO (ukuran pori) membran
Untuk menentukan ukuran pori membran, dalam penelitian ini gunakan larutan dekstran pada
berbagai berat molekul (Mw) pada konsentrasi 200 mg/L yang difiltrasi pada pelbagai tekanan
operasi, yaitu 1, 3 dan 5 bar. Eksperimen ini dibagi kepada dua bagian. Pertama dilakukan filtrasi
larutan-larutan di atas seperti yang dilakukan dalam bagian 3.2.1.1, dan fluks masing-masing
larutan dihitung berdasarkan kepada persamaan (1). Bagian kedua melakukan eksperimen rejeksi
membran terhadap masing-masing larutan tersebut. Larutan permeat yang diperoleh pada
eksperimen bagian pertama ditampung untuk dianalisis. Absorbansi larutan umpan dalam sel
sebelum dan setelah eksperimen dan permeat yang diperoleh dianalisa menggunakan UV pada λ
maksimum 489 nm (Dubois et al. 1956) dan nilai ini diubah kepada nilai konsentrasi menggunakan
kurva kalibrasi. Koefisien rejeksi membran dihitung dengan menggunakan persamaan:
R = 1 – Cp/Cf (2)
6
dimana R merupakan koefisien rejeksi membran, Cp dan Cf masing-masing adalah konsentrasi
dekstran pada permeat dan larutan feed. Nilai MWCO membran diperoleh dengan mengalurkan
nilai R terhadap log Mw dektran. Ukuran pori membran dapat dihitung dengan menggunakan
model Donnan Steric Partition Pore Model (DSPM) (Bowen & Mohammad 1998).
3.2.2.3. Analisis struktur
Struktur membran serat berongga ditentukan dengan menggunakan alat spektrofotometer FTIR.
Spektrum FTIR membran komposit dicatat antara 4000 dan 450 cm-1 pada spektrometer infra
merah Bio-Rad FTS 165. Sampel dicampurkan dengan KBr dan dibuat dalam bentuk pelet,
diletakkan pada pemegang sampel dan kemudian dicacat. Sampel diimbas sebanyak 18 kali
dengan hasil setiap 2 cm-1 pada jangkauan bilangan gelombang antara 4000 – 450 cm-1.
3.2.2.4. Analisis morfologi
Untuk mengamati permukaan dan penampang lintang membran, digunakan mikroskop elektron
scanning (Scanning Electron Microscopy, SEM) dengan perbesaran 200x, 1500x, 5000x dan
20.000x, menggunakan perbedaan tegangan 8 kV – 15 kV. Sampel membran yang digunakan bagi
tujuan analisis SEM dalam penelitian ini dipatahkan dalam nitrogen cair kemudian dilapisi dengan
paladium (Pd) selama 15 menit.
3.2.3. Pengujian pemisahan dan pemekatan enzim
Eksperimen pemisahan dan pemurnian enzim -amilase dilakukan dengan menggunakan suspensi sel
mikroorganisme yang diperoleh dari Laboratorium Teknologi Enzim, Kelompok Keahlian Biokimia
FMIPA ITB. Suspensi tersebut kemudian dilewatkan pada membran sebagai larutan umpan dengan
menggunakan tekanan 1-5 bar pada pH dan suhu tertentu. Larutan yang keluar kemudian ditampung
dan diukur volumenya pada waktu tertentu. Konsentrasi enzim ditentukan dengan menggunakan
spektrofotometer UV/Vis. Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh pH suspensi terhadap
koefisien rejeksi membran (R). Koefisien rejeksi membran dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (2).
3.2.4. Pengujian aktifitas dan konsentrasi enzim
3.2.4.1. Pengujian aktifitas enzim
Larutan enzim -amilase ditambahkan larutan substrat pati 0,1% (w/w) sebanyak 30 mL selama 30
menit dan diinkubasi pada suhu 50 oC. Setiap 5 menit, substrat diambil sebanyak 100 L dengan
pipet eppendorf kemudian ditempatkan ke dalam tabung mikro dan ditambahkan HCl 1M sebanyak
25 L, 50 μL KI/I2 dan diaduk dengan mengunakan vortex. Setelah itu ditambahkan larutan buffer
fosfat pH 7 sebanyak 825 μL dan diaduk kembali. Campuran larutan kemudian diukur dengan
menggunakan spektrofotometer UV/Vis pada = 600 nm. Larutan blanko yaitu 25 μL HCL 1 M, 50 μL
KI/I2 dan 925 μL larutan buffer fosfat pH 7.
7
Kurva larutan pati dibuat dari pati larut air pada berbagai konsentrasi 0,01; 0,02; 0,03; 0,04 dan 0,05
% dalam 30 mL. Masukkan masing-masing 100 μL larutan pati kedalam kuvet. Tambahkan 25 μL
HCL 1 M, 50 μL KI/I2 dan 825 μL larutan buffer fosfat pH 7.
3.2.4.2. Penentuan konsentrasi enzim
Konsentrasi enzim -amilase yang dipekatkan ditentukan dari perbedaan konsentrasi enzim sebelum
dipekatkan dan setelah dipekatkan melalui membran. Jumlah protein ditentukan melalui metoda
Lowry.
4. DAFTAR PUSTAKA
Bailey, S.M., Meagher, M.M. (1997), Crossflow microfiltration of recombinant Escherichia coli after high pressure homogenization, Biotechnology and Bioengineering, 56, 304-310. Bailey, S.M., Meagher, M.M. (2000), Separation of soluble protein from inclusion bodies in Escherichia coli lysate using crossflow microfiltration, Journal of Membrane Science, 166, 137-146. Becker, T., Ogez, J.R., Builder, S.E. (1983), Downstream processing of proteins, Biotechnology Advance, 1, 247-261. Bowen, W.R., Mohammad, A.W. (1998), Diafiltration by nanofiltration: prediction and optimization, AIChE Journal, 44 (8), 1799-1812. Clark, M.M., Jucker, C. (1996), Diffusion and partitioning of humic acid in a hydrofobic UF membrane, Proceeding of the American Chemical Society, 212th Meeting, ENVR Part 1. Devi, M.K., Banu, A.R., Gnanaprabhal, G.R., Pradeep, B.V., Palaniswamy, M. (2008), Purification, characterization of alkaline protease enzyme from native isolate Aspergillus niger and its compatibility with commercial detergents, Indian Journal of Science and Technology, 1 (7), 1-6.
Dorin, G., Thomson, J., Hanisch, W. (1990), Fractination of recombinant tumor necrosis factor using hydrophobic and hydrophilic membranes, Biotechnology Progress, 6, 494-497. Dubois, M., Gilles, K.A., Hamilton, J.K., Rebers, P.A, Smith, F. (1956), Calorimetric method for determination of sugars and related substances, Analitical Chemistry, 28, 350-361.
Fischer, B., Sumner, I., Goodenough, P. (1993), Isolation, renaturation, and formation of disulfide bonds of eukaryotic proteins expressed in Escherichia coli as inclusion bodies, Biotechnology and Bioengineering, 41, 3-13. Hart, R.A., Lester, P.M., Reifsnyder, D.H., Ogez, J.R., Builder, S.E. (1994), Large scale, in situ isolation of periplasmic IGF-1 from E. coli, Biotechnology, 12, 1113-1117.
Kroner, K.H., Schutte, H., Hustedt, H., Kula, M. (1984), Cross flow filtration in downstream processing of enzymes, Process Biochemistry, 19, 67-74. Meagher, M.M., Bartlett, R.T., Rai, V.R., Khan, F.R. (1994), The extraction of rIL-2 inclusion bodies from Escherichia coli using cross-flow filtration, Biotechnology and Bioengineering, 43, 969-977. Vakhlu, J., Kour, A. (2006), Yeast lipases: enzyme purification, biochemical properties and gene cloning, Electronic Journal of Biotechnology, 9 (1), 69-85.
Walsh, G. (2002), Proteins Biochemistry and Biotechnology, John Wiley & Sons, England.
8
5. INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET CAPAIAN)
6. JADWAL PELAKSANAAN
Bulan ke- No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Studi pustaka X X X X X X X X X X 2 Persiapan alat dan bahan kimia X X X 3 Disain modul membran X 4 Karakterisasi modul membran:
Permeabilitas air Penentuan MWCO Analisis struktur Analisis morfologi
X
X X
X
5 Pemisahan dan pemekatan enzim X X 6 Pengujian aktifitas dan konsentrasi
enzim: Pengujian aktifitas Konsentrasi enzim
X X
7 Penyusunan laporan X X 8 Persiapan publikasi X X
No. Indikator Keberhasilan Deskripsi
1.
Keluaran (output) Hasil Riset Mohon mengacu kepada ketentuan target keluaran untuk masing-masing kategori riset Desentralisasi DIKTI 2013.
Publikasi pada Jurnal Internasional IF>0,5 (1 buah) Publikasi pada Prosiding Konferensi Internasional Terindeks (1 buah)
2. Dampak (outcome) Hasil Riset
Dampak kedalam: Lancarnya penelitian dan selesai tepat
waktu mahasiswa program sarjana dilingkungan KK Kimia Analitik disamping secara substansi dapat melengkapi kemampuan/keterampilan dibidang biokimia.
Dampak keluar: Penguasaan teknik-teknik dan kemampuan
seperti diusulkan dalam proposal dapat dijadikan selling point untuk kerjasama antar KK dan dengan instansi lain.
Dapat memberikan penyelesaian dalam usaha untuk mengurangkan berbagai keterbatasan dalam proses pemisahan dan pemekatan enzim, terutama dari aspek efisiensi pemisahan maupun dari aspek ekonomis
3. Keterlibatan Mahasiswa S1, S2, S3 1 orang mahasiswa S2
4. Pembinaan peer -
5. Networking nasional dan internasional -
9
7. PETA JALAN (ROAD MAP) RISET
Tujuan jangka panjang dari kegiatan riset inovatif sintesis bahan baku zat aktif dan eksipien di
Pusat Penelitian Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan (PKO) adalah optimalisasi dan peningkatan
efisiensi produksi enzim hidrolitik yang terkait dengan produk pangan, obat-obatan dan kesehatan
(Gambar 1). Untuk mencapai tujuan ini, dalam pelaksanaannya PP PKO membagi kegiatan riset
tersebut kepada tiga bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Pekerjaan riset di hulu yang
menjadi jantung dari industri enzim tersebut meliputi: isolasi dan pengidentifikasian mikroba atau
organisme khas Indonesia penghasil enzim hidrolitik, kloning, manipulasi dan karakterisasi gen
yang menjadikan enzim-enzim bernilai ekonomi dari koleksi kultur yang dimiliki, pengembangan
sistem sel pengekspresi enzim dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan cocok untuk diterapkan
di industri, karakterisasi sumber substrat alami pada tumbuhan untuk enzim hidrolitik dan
karakterisasi/manipulasi gen penginduksi peningkatan pembentukan substrat pada tumbuhan.
Pekerjaan riset di bagian tengah meliputi karaterisasi sifat fisikokimia enzim-enzim khas untuk
kebutuhan pasar, pengembangan bahan baku produksi enzim, pencarian dan pengembangan
teknologi pemisahan dan pemurnian enzim, pengembangan teknologi pemekatan dan penyetabilan
produk enzim, dan pengembangan produksi substrat alami bagi enzim hidrolitik. Pekerjaan riset
bagian tengah ini juga mencakup pengembangan fermentor atau bioreaktor berkapasitas 20–100
liter. Pada bagian hilir riset dilakukan pengembangan teknologi produksi enzim industri dengan
menggunakan fermentor atau bioreaktor berkapasitas 5000 liter, produksi enzim golongan
karbohidrase, golongan protease, golongan lipase dan teknologi produksi substrat yang alami.
Penelitian yang diajukan ini merupakan salah satu bagian dari road map Pusat Penelitian PKO yaitu
pada bagian pengembangan teknologi pemisahan dan pemurnian enzim. Untuk mewujudkan
tujuan dari road map riset tersebut, maka penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap/bagian,
yaitu: proses mendisain modul membran, mengkarakterisasi modul membran yang dihasilkan,
pengujian membran dalam proses pemisahan dan pemekatan enzim serta pengujian aktifitas dan
konsentrasi enzim setelah proses pemisahan dan pemekatan.
10
Gambar 1. Road map PP PKO bagian riset produksi enzim yang terkait dengan
produk pangan, obat dan kesehatan
MICROBA / PLANT SCIENCE - RESEARCH - ACTIVITIES (2011-2013)
UTILIZATION -RESEARCH ACTIVITIES
(2012-2016)
MARKET - RESEARCH ACTIVITIES (2014-?)
PROCESSING - RESEARCH ACTIVITIES
(2013-2014) Output: proses/produk/teknologi
Output: proses/produk/teknologi
Output: proses/produk/teknologi
R & D
TECHNOLOGY
PRODUCT
MARKET
• Karaterisasi sifat fisikokimia enzim-enzim khas untuk kebutuhan pasar;
• Pengembangan bahan baku produksi enzim;
• Pencarian dan pengembangan teknologi pemisahan dan pemurnian enzim;
• Pengembangan teknologi pemekatan dan penyetabilan produk enzim
• Pengembangan produksi substrat alami bagi enzim hidrolitik
• Teknologi produksi enzim industri menggunakan fermentor atau bioreaktor
• Produk golongan karbohidrase
• Produk golongan protease • Produk golongan lipase • Teknologi produksi substrat
alami
Produki enzim hidrolitik
• Isolasi dan identifikasi mikroba penghasil enzim hidrolitik.
• Kloning & manipulasi/karakterisasi gen
• Pengembangan sistem sel ekspresi tinggi yang cocok untuk diterapkan di industri
• Karakterisasi sumber substrat alami pada tumbuhan untuk enzim hidrolitik.
• Manipulasi./karakterisasi gen penginduksi peningkatan pembentukan substrat pada tumbuhan
11
8. USULAN BIAYA RISET
a. Belanja pegawai
No. Pelaksana Kegiatan Jumlah Orang
Honor per Jam
Jumlah Jam/Bulan
Jumlah Bulan/Tahun
Jumlah Biaya (Rp)
1. Peneliti Utama 1 27.500 40 10 11.000.000 2. Anggota Peneliti 2 15.000 40 10 12.000.000 3. Asisten Peneliti - - - - 0 4. Teknisi 1 10.000 40 10 4.000.000
Jumlah total biaya honor (Rp) 27.000.000
b. Belanja barang habis
No. Barang Habis/Bahan Volume Satuan Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1. Membran serat berongga PE 200 buah 5.000.000 5.000.000 2. Asam klorida 1 L 725.000 725.000 3. Dekstran 05 kD 100 g 3.725.000 3.725.000 4. Dekstran 10 kD 100 g 3.255.000 3.255.000 5. Dekstran 15 kD 100 g 4.225.000 4.225.000 6. Dekstran 40 kD 100 g 4.750.000 4.750.000 7. Kalium iodida 250 mL 2.175.000 2.175.000 8. Reagen buret 1 L 4.235.000 4.235.000 9. Bufer fosfat 1 L 2.525.000 2.525.000 10. Pompa peristaltik 2 buah 7.550.000 15.100.000 10. Printer 1 buah 3.250.000 3.250.000
Jumlah total biaya barang (Rp) 48.965.000
c. Belanja jasa Honor pihak ketiga non PNS ITB dan ITB-BHMN atau asisten mahasiswa
No. Pelaksana Kegiatan Jumlah Orang
Honor per Jam
Jumlah Jam/Bulan
Jumlah Bulan/Tahun
Jumlah Biaya (Rp)
1. Asisten - - - - 0 2. Mahasiswa 1 10 60 10 6.000.000 3. Tenaga penunjang - - - - 0
Jumlah total biaya honor (Rp) 6.000.000
Perjalanan
No. Tujuan Volume Biaya Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
1. Pekanbaru 1 5.000.000 5.000.000 2. 3.
Jumlah total biaya perjalanan (Rp) 5.000.000
12
Sewa Alat, Jasa Layanan dan Lain-lain
No. Nama Alat/Jasa Layanan Volume Biaya Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
1. Analisis FTIR 1 250.000 250.000 2. Analisis UV/Vis 10 100.000 1.000.000 2. Analisis SEM 4 350.000 1.400.000 3. Publikasi 1 10.000.000 10.000.000
Jumlah total biaya sewa alat, jasa layanan, dll. (Rp) 12.650.000
13
9. CV TIM PENELITI
Peneliti Utama
Identitas Peneliti Nama Lengkap : Dr. Muhammad Ali Zulfikar
Tempat/tanggal lahir : Pekanbaru, 21 Desember, 1971
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Rumah : Jl. Dago Pojok 92C - Bandung 40135
Telp. : 022-2512905
Fax. : 022-2504154
e-mail : [email protected]
Alamat Kantor : Jl. Ganesa No. 10
Kota : Bandung Kode Pos : 40132
Telepon : 022-2502103 x 1308
Faksimile : 022-2504154
Riwayat Pendidikan Formal:
Tahun Perguruan Tinggi Bidang Gelar
1991-1996 Institut Teknologi Bandung Kimia Sarjana
1997-1999 Institut Teknologi Bandung Kimia Analitik Magister
2002-2006 National University of Malaysia Teknik Kimia Doktor
Riwayat Pendidikan Informal:
Tahun Aktivitas Tempat
1996 – 1997 English Course Bandung
1997 Laboratory Assessment Training Bandung
1999 France Course Bandung
Oct 2005 Separation Technology Workshop Wiesbaden - Germany
Riwayat Pekerjaan:
Tahun Aktivitas
1997-skrg Staf Pengajar Program Studi Kimia – ITB
1998-1999 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri – UNWIM Bandung
2002-2005 Research Assistant at Department of Chemical Engineering – NUM
2006-skrg Ketua Laboratorium Kimia Analitik – Program Studi Kimia – FMIPA – ITB
2007-2008 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri – ITENAS Bandung
14
Riwayat Penelitian yang Berhubungan (5 tahun terakhir):
Tahun Aktivitas
2006-2007 Sintesis dan Karakterisasi Membran Hibrid Organik-anorganik Untuk
Pengolahan Limbah Industri Tekstil dan Recovery Senyawa Peptida dari
Industri Pengolahan Ikan
2008-2009 Sintesis dan Karakterisasi Membran Komposit Poly(methyl methacrylate)-
Polystyrene Untuk Pemisahan Bovine Serum Albumin
Keanggotaan Organisasi Profesional:
Tahun Organisasi
1997-skrg Himpunan Kimia Indonesia (HKI)
1999-skrg Komite Akreditasi Nasional (KAN)
2003-skrg Malaysian Electron Microscopy Society
2004-skrg Institute of Malaysian Chemical Engineer
2007-skrg International Water Association (IWA)
Publikasi Ilmiah yang Berhubungan (5 tahun terakhir):
Muhammad Ali Zulfikar, Abdul Wahab Mohammad, Amir Khadum dan Nidal Hilal. Pengaruh Lama Penyerapan dan pH terhadap Fouling Pada Proses Ultrafiltrasi Larutan Protein. Seminar Nasional Biokimia, Kampus UI, Depok, Januari 2008.
Nurrahmi Handayani, Buchari, Deana Wahyuningrum dan Muhammad Ali Zulfikar (2010). Sintesis dan Karakterisasi Poli (etersulfon) dan Poli(etersulfon) ternitrasi sebagai Material Membran untuk Imobilisasi Lipase. Jurnal Kimia Indonesia, 5(1): 716.
Bandung, 22 April 2012
Dr. Muhammad Ali Zulfikar