Upload
renisa-nainggolan
View
59
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
A. Judul
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Animasi Dan
Media Visual Pada Konsep Sistem Imun
B. Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, yang membawa kita
ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan
dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan
yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien
dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing
dalam menjalani era globalisasi sekarang.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 24 Bandung terhadap
pelaksanaan pembelajaran Biologi di kelas XI, ditemukan bahwa di SMA
Negeri 24 Bandung menunjukan adanya permasalahan dalam pembelajaran
biologi kelas XI. Berdasarkan wawancara bersama guru mata pelajaran
Biologi yaitu Drs.Cheppy djatnika M.Pd, menyatakan bahwa 53% dari 135
siswa kelas XI IPA belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75.
Penyebab dari belum mencapainya nilai KKM dikarenakan adanya
permasalahan kegiatan belajar mengajar pada materi sistem imun. Materi
sistem imun merupakan materi yang bersifat abstrak atau sulit diamati secara
langsung. Permasalahan yang timbul itu diperlukan suatu respon positif dan
objektif dengan memilih suatu model atau pendekatan yang dapat
memfasilitasi proses pembelajaran. Proses yang abstrak dalam materi inilah
yang membuat semakin sulit untuk dipelajari apabila tidak menggunkan alat
bantu atau media pembelajaran, sehingga siswa cenderung tidak paham dan
kurang termotivasi. Motivasi siswa yang rendah mengakibatkan rendahnya
hasil belajar siswa.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengatasi
permasalahan diatas, telah dilakukan penelitian penggunaan media
pembelajaran,yaitu :
a. Penggunaan media animasi yang dilakukan oleh Taufik Brilyansyah dengan
kesimpulan bahwa media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada konsep sistem ekosistem.
b. Pengaruh media animasi yang dilakukan oleh Dwi yudono prayogi dengan
kesimpulan bahwa media animasi dapat meningkatkan pemahaman siswa
pada konsep sistem pertahanan tubuh manusia.
c. Pengaruh media visual yang dilakukan oleh Taufik hardiansyah dengan
kesimpulan bahwa visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
subkonsep sistem reproduksi.
d. Penggunaan problem based learning yang dilakukan farkhan habibie
Dari hasil penelitian ketiga orang tersebut, peneliti terinspirasi untuk
melakukan penelitian mengenaiPerbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Media Animasi Dan Media Visual Pada Konsep Sistem
Imun
Setelah diimplementasikan mediaanimasi dan media visual dalam
proses pembelajaran, diharapkan materi akan mudah dipahami oleh siswa
sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan hasil belajarpun meningkat.
C. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah-masalah dalam penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Perlunya pengembangan kreatifitas guru Biologi dalam mengelola
pengajaran dan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa
2. Banyak media pengajaran yang dapat digunakan guru Biologi dalam
meningkatkan hasil belajar
3. Membedakan Media Animasi dan MediaVisual dari penelitian terdahulu
terhadap hasil belajar siswa
D. Rumusan masalah
“Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media
animasi dan media visual pada konsep sistem imun?”
E. Batasan masalah
Mengingat keterbatasan dalam berbagai hal dan untuk menghindari
meluasnya masalah maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Penelitian dilakukan disalah satu sekolah negeri yaitu SMAN 24
Bandung kelas XI IPA semester 2 tahun ajaran 2013/2014.
2. Media pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
Animasi dan media Visual
3. Konsep dalam penelitian ini adalah sistem pertahanan tubuh manusia
4. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa yang diperoleh melalui
pretest dan posttest
5. Aspek kognitif yang dipakai dalam penelitian ini adalah aspek kognitif
C1 dan C2
6. Penelitian dilakukan selama dua minggu
F. Tujuan penelitian
Untuk mendapatkan informasi perbedaan hasil belajar siswa kelas XI dengan
menggunakan media pembelajaran Animasi dan media Visual
G. Manfaat penelitian
1. Bagi siswa
Mendapatkan pengalaman baru dengan diberikannya media pembelajaran
media Animasi dan media visual
2. Bagi guru
Dapat dijadikan rekomendasi dalam memilih media pembelajaran dalam
proses kegiatan pembelajaran
3. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman baru dalam penelitian dengan diterapkannya
media animasi dan media visual
H. Definisi operasional
1. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang didapat dari
pengalaman individu dari lingkungan.
2. Media pembelajaran adalah alat bantu, metode dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara siswa
dan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.
3. MediaAnimasi adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah
gerakan oleh karena itu dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa
akan lebih mengerti dan paham pada konsep yang akan dijelaskan
terutama pada konsep yang bersifat abstrak.
4. Model visual adalah Media visual (image) memegang peranan sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata.
5. Hasil belajar adalah hasil posttest setelah diterapkannya model
pembelajaran.
6. Sistem imun adalah konsep yang membahasorgan-organ pertahanan
tubuh manusia dan mekanisme pengaturan aktifitasnya.
I. Kajian teori
a. Media Animasi
Menurut Furoidah (2007), media animasi merupakan media yang berisi
kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan
gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesean hidup serta
menyimpan pesan-psan pembelajaran. Media pembelajaran dapat
dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk
menyampikan materi pelajaran.
Kelebihan media animasi :
a) Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses
yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya sistem respirasi
aerob.
b) Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya
tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan suara.
c) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual.
d) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna,
Kelemahan media animasi :
a) Memerlukan kreatifitas dan keterampilan yang cukup memadai
untuk mendesain animasi yang dapat secara efekif digunakan
sebagai media pembelajaran.
b) Memerlukn softwre khusus untuk membukanya
c) Guru sebagai komunikator dan fasilitator haru memiliki kemampuan
memahami siswanya, bukan memanjakannya dengn berbagai
animasi yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar ari mereka atau
penyajian informasi yang terlalu banyak dalam atu frame cenderung
akan sulit dicerna siswa.
b. Media Visual
Media visual (image) memegang peranan sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks
yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk
menyajikan terjadinya suatu informasi.
Kelebihan media visual :
a) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi
berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat
orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
b) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peerta
didik
c) Memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan sekitarnya.
d) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa
Kekurangan media visual :
a) Lambat dan kurang praktis
b) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu
tidak dapat didengar
c) Media visual hanya memberikan gambar yang mewakili isi berita
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris
yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa
(Sudjana, 2005). Sementara menurut Gronlund (1985) hasil belajar
adalah suatu bagian pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab
tertentu mengenai materi tertentu yang telah dikuasai oleh siswa.
d. Sistem imun
Sistem reproduksi wanita meliputi organ-organ limfatik dan proses
pertahanan tubuh, respon imun atau daya tahan tubuh, dan gangguan
apada sistem imun.
J. Hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian
Hasil penelitian terdahulu yang mendekati dengan penelitian adalah
penelitian yang dilakukan oleh :
a. Taufik Brilyansyah dengan judul penggunaan media animasi dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep ekosistem.
b. Dwi yudoyono prayogi dengan judul penelitian pengaruh media animasi
terhadap pemahaman siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh
manusia.
c. Taufik hardiansyah dengan judul penggunaan media visual dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada subkonsep sistem reproduksi.
K. Kerangka pemikiran
Proses pembelajaran merupakan proses pembinaan pengetahuan, sikap
dan keterampilan pada siswa melalui interaksi siswa dengan lingkungan
belajar yang diatur oleh guru, pada hakikatnya adalah mempelajari lambang-
lambang visual agar diperoleh makna yang terkandung didalamnya. Lambang
tersebut, dicerna dan disimak oleh siswa sebagai penerima pesan yang
disampaikan oleh guru (Nana,2005 dalam Setiono,2006:6).
Tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang-
lambang verbal memungkinkan para siswa lebih mudah memahami makna
yang terkandung dalam materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Guru harus mengupayakan agar pesan pesan yang ingin
disampaikan kepada siswa dapat divisualisasikan. Upaya tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan media animasi dan media visual dalam
proses pembelajaran.
Media animasi menjadi pilihan untuk menunjang proses belajar yang
menyenangkan dan menarik bagi siswa dan juga memperkuat motivasi, dan
juga untuk menanamkan pemahaman pada siswa tentang materi yang
diajarkan (Utami,2007). Dengan adanya media animasi, proses yang sulit
diamati oleh mata akan dapat diamati dengan menggunakan gambar yang
bergerak (Rustaman et al,2005:14)
Media visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang
sangat penting dalm proses belajar. Media visual dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan
duni nyata. (Daryanto, 1993:2007)
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimdia mampu
memberikan kesan yang baik dalam media pembelajaran karena bis
mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio, dan vidio. Multimedia telah
mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang dinamik.
Namun yang lebih pentin ialah pemahaman tentang bagaimana menggunakan
teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan ide-ide untuk
pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menyalakan komunikasi
aktif antara berbagai hal. Penggunaan komputer multimedia dalam proses
pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu
pembelajaran dan pengajaran.
Menurut Slameto (2013) hasil belajar siswa adalah hasil pencapaian
siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Pada hakikat sains, ada
yang sebagai produk dan sebagai proses, maka dalam penilaian belajar
biologi pun terdapat penilaian produk atau hasil belajar dan penilaian proses
belajar (Rustaman dkk,2005). Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku. Oleh karena itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan
intruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang
diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan
penilaian. (Sudjana,2011 : 3)
L. Hipotesis
Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model talking
stick dan course review horay pada konsep sistem reproduksi
M. Asumsi
1. Untuk menunjang suasana pembelajaran supaya lebih kondusif dan
menyenangkan maka guru dapat menggunakan media pmbelajaran,
dikarenakan media dapat menimbulkan gairah dan mencegah kebosanan
siswa (Rustaman 2005:120)
2. Media pembelajaran adalah alat bantu, metode dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefekifkan komunikasi antara siswa
dengan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
(Hamalik 1994:12)
3. Penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan mempertinggi hasil
belajar yang dicapainya (Sudjana 2005:2)
N. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimen, Pemilihan metode ini karena sampel tidak diambil secara acak
(random sampling), penelitian ini berusaha mencari pengaruh variabel
terhadap variabel lain. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
suatu perlakuan terhadap hasil belajar siswa (Arikunto, 2007: 207).
Desain penelitian eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah
pretest and Posttest Group dengan pola sebagai berikut :
Kelompok Pretest Variable bebas Posttest
KelasEksperimen 1 Y1 Xi Y2
Kelas
Eksperimen 2 Y1 Xii Y2
Keterangan :
Y1 : Tes awal yang di berikan kepada kelas Eksperimen 1 dan kelas
Eksperimen 2
Xi : Penerapan model pembelajaran Talking stick
Xii : Penerapan model pembelajaran Course Review Horay
Y2 : Tes akhir yang di berikan kepada kelas Eksperimen 1 dan kelas
Eksperimen 2
O. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 24 Bandung.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas, yaitu kelas
XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas
Eksperimen 2 di sekolah SMAN 24 Bandung.
Teknik pengambilan sampling yang dilakukan yaitu purposive sampling
dengan dasar pemilihan karena dilihat kemampuan siswa dua kelas
tersebut relatif homogen dan nilai rata-rata kelas relatife sama.
P. Operasional variabel
Adapun variabel dalam penelitian perbandingan media pembelajaran animasi
dan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem
imun.
Variabel Definisi Pengukuran
XiPenerapan
mediapembelajarananimasiAngket
Xii Penerapan
mediapembelajaranvisualAngket
Y Hasilbelajar Tesobjektif
Q. Rancangan pengumpulan data dan instrumen
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal
pretest dan posttest hasil belajar yang diberikan kepada siswa sebelum
pembelajaran dilakukan (pretest) dan setelah diberikan pembelajaran
(posttest).Soal yang diberikan saat pretest dan posttest adalah soal yang sama
yang berjumlah dua puluh soal berbentuk pilihan ganda (tes objektif).
Instrument penelitian digunakan untuk memperoleh data yang dapat
menjawab setiap permasalahan dalam penelitian ini. Instrument yang
digunakan adalah:
1. Tes,tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian soal pretest
dan posttest yang diberikan kepada siswa dalam bentuk soal pilihan
ganda. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu
jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 1991). Tes ini digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap penguasaan konsep siswa
pada konsep sistem reproduksi yang meliputi dua puluh pertanyaan
berbentuk pilihan ganda. Butir soal di uji daya pembeda, tingkat
kesulitan, validitas dan reabilitasnya. Skor untuk setiap jawaban benar
adalah +1 sedangkan untuk jawaban salah adalah 0. Proses pengukuran
dibantu dengan menggunakan software anates versi 4.0.
a. Uji validitas soal
Validitas merupakan sebuah syarat untuk sebuah tes yang bisa
dikatakan baik, adapun sebuah tes yang disebut valid apabila tes itu
dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Proses uji validitas
dibantu dengan menggunakan software Anates versi 4.0.
b. Uji Reabilitas
Reabilitas merupakan syarat untuk sebuah tes yang berhubungan
dengan masalah kepercayaan.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap (Arikunto, 2010). Proses uji reabilitas ini dibantu dengan
menggunakan software Anates versi 4.0
c. Daya pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah (Arikunto, 2010). Proses uji daya pembeda
dibantu dengan menggunakan software Anates versi 4.0
d. Tingkat kesukaran
Proses uji tingkat kesukaran dibantu dengan menggunakan software
Anates versi 4.0
e. Kualitas pengecoh
Kualitas pengecoh bertujuan untuk menemukan pengecoh yang
kurang berfungsi dengan baik pada bentuk soal pilihan ganda. Proses
pengolahan kualitas pengecoh dibantu dengan menggunakan
software Anates versi 4.0
2. Angket, angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pertanyaan yang
harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi responden. Angket
berfungsi sebagai alat pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan. Angket
diberikan setelah posttest diberikan. Data tersebut berupa keadaan atau
data dari pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat mengenai suatu hal
(Suherman, 2003). Angket diberikan untuk mengetahui respon siswa
terhadap penerapan model pembelajaran Talking stick pada kelas
Eksperimen 1 dan model Course review horay pada kelas Eksperimen 2.
R. Rancangan analisis data
1. Uji normalitas data
Uji normalitas merupakan uji untuk menentukan apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikan lebih
besar dari α = 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak begitupun
sebaliknya. Apabila data hasil uji normalitas menunjukan dara
terdistribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan dengan uji
homogenitas.Namun jika data yang diperoleh tidak terdistribusi dengan
normal, maka pengolahan data selanjutnya langsung dilakukan uji non
parametrik.Uji normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (X2).
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas yang dimaksudkan untuk mengetahui asumsi varians
yang homogen atau tidak. Jika nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05,
maka H0 diterima dan H1 ditolak begitupun sebaliknya. Uji homogenitas
menggunakan Uji F.
3. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan uji t dengan mengambil taraf signifikan α
= 0,05. Jika nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima
dan H1 ditolak begitupun sebaliknya. Jika H0 diterima, maka berarti tidak
terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.Sedangkan jika H0 ditolak, maka berarti terdapat
perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
4. Pengolahan data kriteria tes peningkatan hasil belajar terhadap
penguasaan konsep pada sistem reproduksi masing-masing di kelas
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 digunakan rumus indeks gain
(Hake, 2002)
S. Langkah- langakah penelitian
1. Tahap persiapan
a. Melakukan observasi ke sekolah-sekolah dan mencari permasalahan
yang akan dijadikan penelitian
b. Menentukan tempat penelitian
c. Menentukan populasi dan sampel penelitian
d. Mengajukan judul penelitian
e. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan penelitian
f. Penyusunan proposal
g. Seminar proposal
h. Memperbaiki proposal sesuai saran dan masukan yang diterima dari
dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2
i. Membuat surat ijin penelitian
2. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, peneliti mulai melakukan pembelajaran di satu
kelas dengan menggunakan media pembelajaran Animasi dan kelas
lainnya dengan menggunakan mediapembelajaran media visual.
Kelas Eksperimen I :
a. Melaksanakan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai
sistem reproduksi
b. Melaksanakan perlakuan kepada siswa yaitu melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran animasi
c. Setelah perlakuan diberikan, siswa diberi soal Posttest
Kelas Eksperimen II:
a. Melaksanakan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai
sistem reproduksi
b. Melaksanakan perlakuan kepada siswa yaitu melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual
c. Setelah perlakuan diberikan, siswa diberi soal Posttest
No Kegiatan
BulanFebruari – Mei 2014
MingguKe
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Observasikesekolah
2 Pengumpulaninformasi
3 Penyusunan proposal
4 Penentuansampel
5 Seminar proposal
6 Revisi proposal
7 Mengurussuratperijinan
6 Pelaksanaanpenelitian
7 Pengumpulan data
8 Analisisdanpengolahan data
9 Pembahasan
10 Penarikankesimpulan
T. Jadwal penelitian
Daftar Pustaka
Buku :
Arikunto (2013) Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Aryulia, D,et al.,(2004). Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Karya ilmiah
Briliansyah, T. (2013). Penggunaan Media Animasin Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Ekosistem. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasundan: Bandung. Tidak diterbitkan.
Prayogi, D ,Y. (2009). Pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung. Tidak diterbitkan.
Hardiansyah, T. (2011). Pengaruh media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada subkonsep sistem reproduksi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pasundan: Bandung. Tidak diterbitkan
Internet :
Belajar psikologi. (2014). Pengertian Media Pembelajaran. Diakses dari laman web 9 maret 2014 dari :http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ diakses pada
Dimyati, Mudjiono dan Oemar,H. Hasil Belajar [online]. Tersedia http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.htmldiakses pada, [ 8 Maret 2014 ]
Fadhillah,ahmad (2013). Media Pembelajaran Menurut Para Ahli. diakses pada laman web tanggal 8 Maret 2014 dari : http://ahmadpadhillah.blogspot.com/2013/04/media-pembelajaran-menurut-ahli.html