28
A. Judul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Animasi Dan Media Visual Pada Konsep Sistem Imun B.Latar belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, yang membawa kita ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi sekarang.

Proposal Revisi Baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Revisi Baru

A. Judul

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Animasi Dan

Media Visual Pada Konsep Sistem Imun

B. Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, yang membawa kita

ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus

mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh

karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan

yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien

dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing

dalam menjalani era globalisasi sekarang.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 24 Bandung terhadap

pelaksanaan pembelajaran Biologi di kelas XI, ditemukan bahwa di SMA

Negeri 24 Bandung menunjukan adanya permasalahan dalam pembelajaran

biologi kelas XI. Berdasarkan wawancara bersama guru mata pelajaran

Biologi yaitu Drs.Cheppy djatnika M.Pd, menyatakan bahwa 53% dari 135

siswa kelas XI IPA belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75.

Penyebab dari belum mencapainya nilai KKM dikarenakan adanya

permasalahan kegiatan belajar mengajar pada materi sistem imun. Materi

sistem imun merupakan materi yang bersifat abstrak atau sulit diamati secara

Page 2: Proposal Revisi Baru

langsung. Permasalahan yang timbul itu diperlukan suatu respon positif dan

objektif dengan memilih suatu model atau pendekatan yang dapat

memfasilitasi proses pembelajaran. Proses yang abstrak dalam materi inilah

yang membuat semakin sulit untuk dipelajari apabila tidak menggunkan alat

bantu atau media pembelajaran, sehingga siswa cenderung tidak paham dan

kurang termotivasi. Motivasi siswa yang rendah mengakibatkan rendahnya

hasil belajar siswa.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengatasi

permasalahan diatas, telah dilakukan penelitian penggunaan media

pembelajaran,yaitu :

a. Penggunaan media animasi yang dilakukan oleh Taufik Brilyansyah dengan

kesimpulan bahwa media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada konsep sistem ekosistem.

b. Pengaruh media animasi yang dilakukan oleh Dwi yudono prayogi dengan

kesimpulan bahwa media animasi dapat meningkatkan pemahaman siswa

pada konsep sistem pertahanan tubuh manusia.

c. Pengaruh media visual yang dilakukan oleh Taufik hardiansyah dengan

kesimpulan bahwa visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

subkonsep sistem reproduksi.

d. Penggunaan problem based learning yang dilakukan farkhan habibie

Dari hasil penelitian ketiga orang tersebut, peneliti terinspirasi untuk

melakukan penelitian mengenaiPerbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan

Page 3: Proposal Revisi Baru

Menggunakan Media Animasi Dan Media Visual Pada Konsep Sistem

Imun

Setelah diimplementasikan mediaanimasi dan media visual dalam

proses pembelajaran, diharapkan materi akan mudah dipahami oleh siswa

sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan hasil belajarpun meningkat.

C. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah-masalah dalam penelitian ini

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Perlunya pengembangan kreatifitas guru Biologi dalam mengelola

pengajaran dan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa

2. Banyak media pengajaran yang dapat digunakan guru Biologi dalam

meningkatkan hasil belajar

3. Membedakan Media Animasi dan MediaVisual dari penelitian terdahulu

terhadap hasil belajar siswa

D. Rumusan masalah

“Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media

animasi dan media visual pada konsep sistem imun?”

E. Batasan masalah

Mengingat keterbatasan dalam berbagai hal dan untuk menghindari

meluasnya masalah maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Penelitian dilakukan disalah satu sekolah negeri yaitu SMAN 24

Bandung kelas XI IPA semester 2 tahun ajaran 2013/2014.

2. Media pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media

Animasi dan media Visual

Page 4: Proposal Revisi Baru

3. Konsep dalam penelitian ini adalah sistem pertahanan tubuh manusia

4. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa yang diperoleh melalui

pretest dan posttest

5. Aspek kognitif yang dipakai dalam penelitian ini adalah aspek kognitif

C1 dan C2

6. Penelitian dilakukan selama dua minggu

F. Tujuan penelitian

Untuk mendapatkan informasi perbedaan hasil belajar siswa kelas XI dengan

menggunakan media pembelajaran Animasi dan media Visual

G. Manfaat penelitian

1. Bagi siswa

Mendapatkan pengalaman baru dengan diberikannya media pembelajaran

media Animasi dan media visual

2. Bagi guru

Dapat dijadikan rekomendasi dalam memilih media pembelajaran dalam

proses kegiatan pembelajaran

3. Bagi peneliti

Mendapatkan pengalaman baru dalam penelitian dengan diterapkannya

media animasi dan media visual

H. Definisi operasional

1. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang didapat dari

pengalaman individu dari lingkungan.

2. Media pembelajaran adalah alat bantu, metode dan teknik yang

digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara siswa

dan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

Page 5: Proposal Revisi Baru

3. MediaAnimasi adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah

gerakan oleh karena itu dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa

akan lebih mengerti dan paham pada konsep yang akan dijelaskan

terutama pada konsep yang bersifat abstrak.

4. Model visual adalah Media visual (image) memegang peranan sangat

penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan

minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran

dengan dunia nyata.

5. Hasil belajar adalah hasil posttest setelah diterapkannya model

pembelajaran.

6. Sistem imun adalah konsep yang membahasorgan-organ pertahanan

tubuh manusia dan mekanisme pengaturan aktifitasnya.

I. Kajian teori

a. Media Animasi

Menurut Furoidah (2007), media animasi merupakan media yang berisi

kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan

gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesean hidup serta

menyimpan pesan-psan pembelajaran. Media pembelajaran dapat

dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk

menyampikan materi pelajaran.

Kelebihan media animasi :

a) Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses

yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya sistem respirasi

aerob.

Page 6: Proposal Revisi Baru

b) Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya

tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan suara.

c) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya

menggabungkan unsur audio dan visual.

d) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk

mengakomodasi respon pengguna,

Kelemahan media animasi :

a) Memerlukan kreatifitas dan keterampilan yang cukup memadai

untuk mendesain animasi yang dapat secara efekif digunakan

sebagai media pembelajaran.

b) Memerlukn softwre khusus untuk membukanya

c) Guru sebagai komunikator dan fasilitator haru memiliki kemampuan

memahami siswanya, bukan memanjakannya dengn berbagai

animasi yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar ari mereka atau

penyajian informasi yang terlalu banyak dalam atu frame cenderung

akan sulit dicerna siswa.

b. Media Visual

Media visual (image) memegang peranan sangat penting dalam proses

belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat

ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Agar menjadi efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks

Page 7: Proposal Revisi Baru

yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk

menyajikan terjadinya suatu informasi.

Kelebihan media visual :

a) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi

berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat

orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan

b) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peerta

didik

c) Memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan

lingkungan sekitarnya.

d) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa

Kekurangan media visual :

a) Lambat dan kurang praktis

b) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu

tidak dapat didengar

c) Media visual hanya memberikan gambar yang mewakili isi berita

c. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris

yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa

Page 8: Proposal Revisi Baru

(Sudjana, 2005). Sementara menurut Gronlund (1985) hasil belajar

adalah suatu bagian pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab

tertentu mengenai materi tertentu yang telah dikuasai oleh siswa.

d. Sistem imun

Sistem reproduksi wanita meliputi organ-organ limfatik dan proses

pertahanan tubuh, respon imun atau daya tahan tubuh, dan gangguan

apada sistem imun.

J. Hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian

Hasil penelitian terdahulu yang mendekati dengan penelitian adalah

penelitian yang dilakukan oleh :

a. Taufik Brilyansyah dengan judul penggunaan media animasi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep ekosistem.

b. Dwi yudoyono prayogi dengan judul penelitian pengaruh media animasi

terhadap pemahaman siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh

manusia.

c. Taufik hardiansyah dengan judul penggunaan media visual dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada subkonsep sistem reproduksi.

K. Kerangka pemikiran

Proses pembelajaran merupakan proses pembinaan pengetahuan, sikap

dan keterampilan pada siswa melalui interaksi siswa dengan lingkungan

belajar yang diatur oleh guru, pada hakikatnya adalah mempelajari lambang-

Page 9: Proposal Revisi Baru

lambang visual agar diperoleh makna yang terkandung didalamnya. Lambang

tersebut, dicerna dan disimak oleh siswa sebagai penerima pesan yang

disampaikan oleh guru (Nana,2005 dalam Setiono,2006:6).

Tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang-

lambang verbal memungkinkan para siswa lebih mudah memahami makna

yang terkandung dalam materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam

proses pembelajaran. Guru harus mengupayakan agar pesan pesan yang ingin

disampaikan kepada siswa dapat divisualisasikan. Upaya tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan media animasi dan media visual dalam

proses pembelajaran.

Media animasi menjadi pilihan untuk menunjang proses belajar yang

menyenangkan dan menarik bagi siswa dan juga memperkuat motivasi, dan

juga untuk menanamkan pemahaman pada siswa tentang materi yang

diajarkan (Utami,2007). Dengan adanya media animasi, proses yang sulit

diamati oleh mata akan dapat diamati dengan menggunakan gambar yang

bergerak (Rustaman et al,2005:14)

Media visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang

sangat penting dalm proses belajar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat

siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan

duni nyata. (Daryanto, 1993:2007)

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimdia mampu

memberikan kesan yang baik dalam media pembelajaran karena bis

Page 10: Proposal Revisi Baru

mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio, dan vidio. Multimedia telah

mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang dinamik.

Namun yang lebih pentin ialah pemahaman tentang bagaimana menggunakan

teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan ide-ide untuk

pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menyalakan komunikasi

aktif antara berbagai hal. Penggunaan komputer multimedia dalam proses

pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu

pembelajaran dan pengajaran.

Menurut Slameto (2013) hasil belajar siswa adalah hasil pencapaian

siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Pada hakikat sains, ada

yang sebagai produk dan sebagai proses, maka dalam penilaian belajar

biologi pun terdapat penilaian produk atau hasil belajar dan penilaian proses

belajar (Rustaman dkk,2005). Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan

tingkah laku. Oleh karena itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan

intruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang

diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan

penilaian. (Sudjana,2011 : 3)

L. Hipotesis

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model talking

stick dan course review horay pada konsep sistem reproduksi

M. Asumsi

Page 11: Proposal Revisi Baru

1. Untuk menunjang suasana pembelajaran supaya lebih kondusif dan

menyenangkan maka guru dapat menggunakan media pmbelajaran,

dikarenakan media dapat menimbulkan gairah dan mencegah kebosanan

siswa (Rustaman 2005:120)

2. Media pembelajaran adalah alat bantu, metode dan teknik yang

digunakan dalam rangka lebih mengefekifkan komunikasi antara siswa

dengan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah

(Hamalik 1994:12)

3. Penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa

dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan mempertinggi hasil

belajar yang dicapainya (Sudjana 2005:2)

N. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimen, Pemilihan metode ini karena sampel tidak diambil secara acak

(random sampling), penelitian ini berusaha mencari pengaruh variabel

terhadap variabel lain. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

suatu perlakuan terhadap hasil belajar siswa (Arikunto, 2007: 207).

Desain penelitian eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah

pretest and Posttest Group dengan pola sebagai berikut :

Kelompok Pretest Variable bebas Posttest

KelasEksperimen 1 Y1 Xi Y2

Kelas

Eksperimen 2 Y1 Xii Y2

Keterangan :

Page 12: Proposal Revisi Baru

Y1 : Tes awal yang di berikan kepada kelas Eksperimen 1 dan kelas

Eksperimen 2

Xi : Penerapan model pembelajaran Talking stick

Xii : Penerapan model pembelajaran Course Review Horay

Y2 : Tes akhir yang di berikan kepada kelas Eksperimen 1 dan kelas

Eksperimen 2

O. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 24 Bandung.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas, yaitu kelas

XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas

Eksperimen 2 di sekolah SMAN 24 Bandung.

Teknik pengambilan sampling yang dilakukan yaitu purposive sampling

dengan dasar pemilihan karena dilihat kemampuan siswa dua kelas

tersebut relatif homogen dan nilai rata-rata kelas relatife sama.

P. Operasional variabel

Adapun variabel dalam penelitian perbandingan media pembelajaran animasi

dan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem

imun.

Variabel Definisi Pengukuran

XiPenerapan

mediapembelajarananimasiAngket

Xii Penerapan

mediapembelajaranvisualAngket

Y Hasilbelajar Tesobjektif

Page 13: Proposal Revisi Baru

Q. Rancangan pengumpulan data dan instrumen

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal

pretest dan posttest hasil belajar yang diberikan kepada siswa sebelum

pembelajaran dilakukan (pretest) dan setelah diberikan pembelajaran

(posttest).Soal yang diberikan saat pretest dan posttest adalah soal yang sama

yang berjumlah dua puluh soal berbentuk pilihan ganda (tes objektif).

Instrument penelitian digunakan untuk memperoleh data yang dapat

menjawab setiap permasalahan dalam penelitian ini. Instrument yang

digunakan adalah:

1. Tes,tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian soal pretest

dan posttest yang diberikan kepada siswa dalam bentuk soal pilihan

ganda. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu

jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 1991). Tes ini digunakan

untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap penguasaan konsep siswa

pada konsep sistem reproduksi yang meliputi dua puluh pertanyaan

berbentuk pilihan ganda. Butir soal di uji daya pembeda, tingkat

kesulitan, validitas dan reabilitasnya. Skor untuk setiap jawaban benar

adalah +1 sedangkan untuk jawaban salah adalah 0. Proses pengukuran

dibantu dengan menggunakan software anates versi 4.0.

a. Uji validitas soal

Validitas merupakan sebuah syarat untuk sebuah tes yang bisa

dikatakan baik, adapun sebuah tes yang disebut valid apabila tes itu

Page 14: Proposal Revisi Baru

dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Proses uji validitas

dibantu dengan menggunakan software Anates versi 4.0.

b. Uji Reabilitas

Reabilitas merupakan syarat untuk sebuah tes yang berhubungan

dengan masalah kepercayaan.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap (Arikunto, 2010). Proses uji reabilitas ini dibantu dengan

menggunakan software Anates versi 4.0

c. Daya pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah (Arikunto, 2010). Proses uji daya pembeda

dibantu dengan menggunakan software Anates versi 4.0

d. Tingkat kesukaran

Proses uji tingkat kesukaran dibantu dengan menggunakan software

Anates versi 4.0

e. Kualitas pengecoh

Kualitas pengecoh bertujuan untuk menemukan pengecoh yang

kurang berfungsi dengan baik pada bentuk soal pilihan ganda. Proses

pengolahan kualitas pengecoh dibantu dengan menggunakan

software Anates versi 4.0

2. Angket, angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pertanyaan yang

harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi responden. Angket

berfungsi sebagai alat pengumpulan data yang digunakan untuk

mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan. Angket

diberikan setelah posttest diberikan. Data tersebut berupa keadaan atau

data dari pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat mengenai suatu hal

(Suherman, 2003). Angket diberikan untuk mengetahui respon siswa

terhadap penerapan model pembelajaran Talking stick pada kelas

Eksperimen 1 dan model Course review horay pada kelas Eksperimen 2.

Page 15: Proposal Revisi Baru

R. Rancangan analisis data

1. Uji normalitas data

Uji normalitas merupakan uji untuk menentukan apakah data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikan lebih

besar dari α = 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak begitupun

sebaliknya. Apabila data hasil uji normalitas menunjukan dara

terdistribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan dengan uji

homogenitas.Namun jika data yang diperoleh tidak terdistribusi dengan

normal, maka pengolahan data selanjutnya langsung dilakukan uji non

parametrik.Uji normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (X2).

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas yang dimaksudkan untuk mengetahui asumsi varians

yang homogen atau tidak. Jika nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05,

maka H0 diterima dan H1 ditolak begitupun sebaliknya. Uji homogenitas

menggunakan Uji F.

3. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan uji t dengan mengambil taraf signifikan α

= 0,05. Jika nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima

dan H1 ditolak begitupun sebaliknya. Jika H0 diterima, maka berarti tidak

terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.Sedangkan jika H0 ditolak, maka berarti terdapat

perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

4. Pengolahan data kriteria tes peningkatan hasil belajar terhadap

penguasaan konsep pada sistem reproduksi masing-masing di kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 digunakan rumus indeks gain

(Hake, 2002)

S. Langkah- langakah penelitian

Page 16: Proposal Revisi Baru

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi ke sekolah-sekolah dan mencari permasalahan

yang akan dijadikan penelitian

b. Menentukan tempat penelitian

c. Menentukan populasi dan sampel penelitian

d. Mengajukan judul penelitian

e. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan penelitian

f. Penyusunan proposal

g. Seminar proposal

h. Memperbaiki proposal sesuai saran dan masukan yang diterima dari

dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2

i. Membuat surat ijin penelitian

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, peneliti mulai melakukan pembelajaran di satu

kelas dengan menggunakan media pembelajaran Animasi dan kelas

lainnya dengan menggunakan mediapembelajaran media visual.

Kelas Eksperimen I :

a. Melaksanakan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai

sistem reproduksi

b. Melaksanakan perlakuan kepada siswa yaitu melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran animasi

c. Setelah perlakuan diberikan, siswa diberi soal Posttest

Kelas Eksperimen II:

a. Melaksanakan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai

sistem reproduksi

b. Melaksanakan perlakuan kepada siswa yaitu melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual

c. Setelah perlakuan diberikan, siswa diberi soal Posttest

Page 17: Proposal Revisi Baru

No Kegiatan

BulanFebruari – Mei 2014

MingguKe

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Observasikesekolah

2 Pengumpulaninformasi

3 Penyusunan proposal

4 Penentuansampel

5 Seminar proposal

6 Revisi proposal

7 Mengurussuratperijinan

6 Pelaksanaanpenelitian

7 Pengumpulan data

8 Analisisdanpengolahan data

9 Pembahasan

10 Penarikankesimpulan

T. Jadwal penelitian

Page 18: Proposal Revisi Baru

Daftar Pustaka

Buku :

Arikunto (2013) Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Aryulia, D,et al.,(2004). Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Karya ilmiah

Briliansyah, T. (2013). Penggunaan Media Animasin Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Ekosistem. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasundan: Bandung. Tidak diterbitkan.

Prayogi, D ,Y. (2009). Pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung. Tidak diterbitkan.

Hardiansyah, T. (2011). Pengaruh media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada subkonsep sistem reproduksi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pasundan: Bandung. Tidak diterbitkan

Page 19: Proposal Revisi Baru

Internet :

Belajar psikologi. (2014). Pengertian Media Pembelajaran. Diakses dari laman web 9 maret 2014 dari :http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ diakses pada

Dimyati, Mudjiono dan Oemar,H. Hasil Belajar [online]. Tersedia http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.htmldiakses pada, [ 8 Maret 2014 ]

Fadhillah,ahmad (2013). Media Pembelajaran Menurut Para Ahli. diakses pada laman web tanggal 8 Maret 2014 dari : http://ahmadpadhillah.blogspot.com/2013/04/media-pembelajaran-menurut-ahli.html