29
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian disektor pertanian, sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang hidup dan bekerja disektor tersebut. Tujuan pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, pendapatan petani, memperluas lahan pekerjaan dan mendorong pemerataan berusaha. Seiring dengan meningkatnya pebangunan nasional terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan maka pemerintah bahan pangan pun meningkat, mengingat sumber daya alam yang besar pada sector pertanian maka di masa mendatang sector ini masih merupakan sector penting dalam memberikan konstribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional (Adiwilanga, 1992).

proposal skripsi pertanian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: proposal skripsi pertanian

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian disektor pertanian, sektor pertanian mempunyai peranan

yang sangat penting dalam perekonomian nasional, hal ini terlihat dari banyaknya

jumlah penduduk Indonesia yang hidup dan bekerja disektor tersebut. Tujuan

pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan produksi pertanian guna

memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor,

pendapatan petani, memperluas lahan pekerjaan dan mendorong pemerataan

berusaha. Seiring dengan meningkatnya pebangunan nasional terutama dalam

memenuhi kebutuhan pangan maka pemerintah bahan pangan pun meningkat,

mengingat sumber daya alam yang besar pada sector pertanian maka di masa

mendatang sector ini masih merupakan sector penting dalam memberikan

konstribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional (Adiwilanga, 1992).

Tahun 2004 oleh pemerintah di canagkan sebagai ‘‘Tahun Padi

Nasional’’. Pencanagan ini dilaksanakan dalam upacara Hari Pangan Sedunia

tingkat nasional yang dipusatkan di Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa

Tengah beberapa waktu yang lalu. Pencanagan Tahun Padi Nasional ini berkaitan

erat dengan upaya pemerintah untuk mensukseskan program ketahanan pangan

nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani (Sinar Tani, 2005).

Kabupaten Kutai Kartanegara secara geografis terletak antara

115026’28’’ BT – 117036’43’’ BT dan 1028’21’’ LU – 1008’06’’ LS. Topografi

Page 2: proposal skripsi pertanian

2

wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan landai

sampai curam, pada wilayah pedalaman dan perbatasan pada umumnya

merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian 500-2000 m dpl.(Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, 2011 Kabupaten Kutai Kartanegara

mempunyai luas wilayah 2.726,310 km², dengan luas areal pertanian sekitar

809,161 ha dimana potensi lahan sawah 74,362 ha. Lahan fungsional atau yang

telah dimanfaatkan 24,798 ha. Sedangkan luas panen padi sawah dari tahun

ketahun mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar 37.514 ha, tahun 2010

sebesar 38.658 ha dengan produktivitas hasil panen tahun 2009 190.146 ton dan

tahun 2010 sebesar 202.746 ton yang terbagi dalam 18 Kecamatan yang mana

hasil produksi padi sawah terbesar dari kecamatan Tenggarong Seberang sebesar

41.949 ton dan selanjutnya kecamatan Loa Kulu sebesar 31.122 (Kutai

Kartanegara Dalam Angka.2011).

Kecamatan Loa Kulu menjadikan padi sebagai mata pencaharian utama

mereka ini dapat dilihat dari hasil produksi mereka yang meningkat meskipun

lahan pertanian juga semakin berkurang seiring berkembangnya sector

pertambangan terutama tambang batu bara di wilayah ini, secara keseluruhan luas

panen seluas 5.838 Ha, dengan produktifitas atau hasil perhektar 51,12 dan

produksinya sebesar 29.842,65 ton yang mana desa Jonggon Jaya adalah desa

yang mempunyai areal luas panen paling luas yaitu 900 Ha, dengan diikuti

produksi padinya yang juga tinggi yaitu sebesar 4.207,65 ton (Kecamatan Loa

Kulu Dalam Angka, 2011).

Page 3: proposal skripsi pertanian

3

Melihat luas panen dan produksi padi sawah yang besar di Desa Jonggon

Jaya ternyata masih banyak permasalahan yang dihadapi petani di antaranya

ketika saat panen tiba dengan hasil yang melimpah pendapatan mereka masih

sangat kurang dibandingkan dengan biaya pengelolaan produksi padi sawah

mulai dari pengadaan bibit, pupuk, pengolahan, pestisida dan biaya lainnya yang

tidak terduga ini terjadi dikarenakan hasil panen mereka hanya di jual pada

pedagang (tengkulak) yang berada di Desa Jonggon Jaya sehingga harga dapat

dipermainkan dan ada juga pedagang yang datang dari luar daerah. Tetapi

kedatangan pedagang dari luar daerah tersebut tidak menetu kedatanganya

ditambah persaingan hasil panen dari wilayah lain. Hal ini disebabkan karena

belum adanya suatu instansi yang memfasilitasi dalam mendistribusikan atau

memasarkan hasil produksi padi sawah.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu melaksanakan penelitian dengan

mengambil judul “Analisi Pendapatan Petani Dalam Penjualan Hasil Produksi

Padi Sawah (Oryza Sativa L) di Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu

Kabupaten Kutai Kartanegara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka yang menjadi

permasalahan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pemasaran hasil produksi padi sawah di Desa Jonggon

Jaya Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara ?

2. Berapa pendapatan petani dalam penjualan hasil produksi padi sawah dalam

satu kali periode penanaman ?

Page 4: proposal skripsi pertanian

4

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui proses pemasaran hasil produksi padi sawah ?

2. Mengatahui pendapatan petani dalam penjualan hasil produksi padi sawah

dalam satu kali periode ?

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut :

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah khususnya dalam hal

ini adalah Desa Jonggon Jaya, dalam rangka pembinaan terhadap petani padi

dalam upaya peningkatan hasil produksi dan tingkat pendapatan petani.

2. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis tentang masalah

pertanian khususnya sektor tanaman padi.

3. Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait untuk merumuskan

kebijakan pengembangan padi sawah yang bermanfaat bagi peningkatan

kesejahteraan para petani padi sawah.

4. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak lain yang akan melanjutkan

penelitian lebih lanjut.

Page 5: proposal skripsi pertanian

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Putri Aprilia R (2011), meneliti tentang Analisis Pendapatan Usaha Tani

Padi Sawah (Oryza Sativa L) di Kelurahan Mangkurawang Kecamatan

Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pendapatan usahatani padi sawah diperoleh dari selisih antara

penerimaan dengan biaya produksi selama satu kali musim tanam dengan

perhitungan pendapatan per musim tanam sebesar Rp. 201.300.000,- dengan rata-

rata Rp. 5.651.189,30 dengan pendapatan per bulan Rp. 1.412.972,82.

Adapun persamaan sama-sama meneliti tentang komunditi padi sawah,

sedangkan perbedaannya terletak pada tempat penelitiannya sebelumya di lakukan

di Kelurahan Mangkurawang Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai

Kartanegara. Sedangkan penelitian yang akan saya laksanakan di Desa Jonggon

Jaya Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sarinda Jamin (2009) meneliti tentang Analisis Pendapatan Petani Karet

di Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui besarnya pendapatan petani karet yang di kecamatan barong

tongkok Kabupaten Kutai Barat.

Hasil penelitian ini diketahui pendapatan petani karet di Kecamatan

Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat adalah Rp. 124.018.000,00 atau rata-rata

Page 6: proposal skripsi pertanian

6

Rp. 2.841.319.00 per responden. Penerimaan petani karet adalah Rp.

290.500.000,00 atau rata-rata Rp. 60602.27,00 per responden, jumlah produksi

sebesar 33. 080 kg atau rata0rata 752,83 kg per responden, total biaya produksi

yang dikeluarkan petani adalah Rp. 166.212.000,00 atau rata-rata Rp.

3.777.545,00 per responden dengan demikian tanaman karet yang dilaksanakan

petani di Kecamatan Barong Tongkok dapat dikatakan layak untuk diusahakan.

Adapun persamaan penelitian ini dengan yang akan dilaksanakan sama-sama

meneliti tentang pendapatan petani namun perbedaanya terletak pada

komonditinya dan tempat penelitian.

2.2. Tinjauan umum padi sawah

2.2.1. Sejarah Padi

Menurut sejarahnya, padi termasuk genus Oriza L. yang meliputi lebih

kurang 25 species, terbesar di daerah tropik dan daerah subtropika seperti di Asia,

Afrika, Amerika dan Australia.

Menurut Chevalier dan Neguier, padi berasal dari dua benua : Oryza Fatua

Koenig dan Oriza Satifa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya

yaitu Oryza Stapfii Roschev dan Oryza Glaberrima Steund berasal dari afrika

barat (Benua Afrika). Oryza Fatua Konig dan Oriza Minuta Presl berasal dari

India (Himalaya).

Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza

officinalis dan Oryza Sativa f. spontanea. Di Indonesia pada mulanya tanaman

padi di usahakan di daerah tanah kering dengan system ladang, tanpa pengairan.

Hal ini dilakukan pula di negara-negara lain (AAK, 1983).

Page 7: proposal skripsi pertanian

7

Menurut Suparyono dan A. Setyono (1993), berdasarkan kedudukanya

dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut :

Kingdom         : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi             : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)

Kelas               : Angiospermae

Sub kelas         : Monocotyledone

Famili              : Graminaceae

Sub family       : Oryzidae

Genus              : Oryza

Spesies : Oryza sativa L.

2.2.2. Proses Bercocok Tanam Padi

Menurut AAK ( 1990), bahwa tekhnik bercocok tanaman padi yang baik

sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini

harus dimulai dari awal, yaitu sejak di lakukan persemean tanaman itu bisa

dipanen sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

1. Persemaian

Membuat persemean merupakan langkah awal bertanam padi dimana

dimulainya dengan penggunaan benih unggul. benih yang digunakan harus

sebaik-baiknya dan sehat dimana tujuannya adalah membantu memberikan

keadaan lingkungan yang baik untuk saat awal pertumbuhan. Dari umur 25 – 40

hari benih siap ditanam disawah yang telah disiapkan.

2. Persiapan dan pengolahan tanah sawah

Page 8: proposal skripsi pertanian

8

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan

alat tertentu sehingga memperoleh susunan tanah yang dikehendaki oleh tanaman,

pengolahan tanah yaitu pembersihan lahan, pencangkulan, pembajakan dan

penggaruan.

3. Penanaman

Dalam penanaman yang baik harus diperhatikan sebelumnya adalah

persiapan lahan umur bibit dan tahap penanaman.

4. Pemeliharaan

Tanaman padi ditanam dengan baik dapat membuahkan hasil yang

memuaskan, sesuai dengan yang diharapkan. Yang perlu diperhatikan dalam

pemeliharaan adalah penyulaman dan penyiangan, pengairan padi sawah dan

pemumupukan.

5. Pengendalian organisme tanaman

Menurut Soemartono. B. (1984) ada beberapa cara memberantas

pengganggu tanaman padi sawah yaitu:

a. Cara fisik dan mekanik, misalnya dengan cara Gropyokan untuk

memberantas hama tikus.

b. Cara Biologis, dengan menggunakan predator atau parasit misalnya

burung yang memakan ulat.

c. Dengan mengatur waktu tanaman dengan cara pergiliran tanaman.

d. Menanam tanaman yang resisten, yaitu tanaman yang tahan terhadap

hama dan penyakit.

Page 9: proposal skripsi pertanian

9

e. Penggunaan bahan kimia yaitu dengan cara penggunaan prestisida

(Insektisida, fungsida, rodentisida, dan herbisida)

6. Panen

Panen merupakan tahap akhir penanaman padi sawah. Bila hasil yang

diharapkan telah menjadi kenyataan, berarti bua padi sudah cukup masak dan siap

untuk di panen atau di petik. Namun pemanenan padi harus di lakukan pada waktu

yang tepat, sebab ketepatan waktu memanen berperngaruh terhadap jumlah dan

mutu gabah dan berasnya.

Panen yang terlambat pada varietas padi yang mudah rontok, dan menurunkan

hasil produksi. Sedangkan panen yang teralu awal menyebabkan mutu padi

kurang baik.

7. Tahap Pascapanen

Menurut AAK (1990) bahwa tahap pascapanen atau perlakuan

pascapanen meliputi kegiatan pasca perontokan, pengangkutan, pengeringan,

pembersiahan dan penyiapan serta penggilingan.

Ditambahkan Soeparyono dan A. Setyono (1993), bahwa pasca panen

hasil petani merupakan tahanan kegiatan yang dimulai sejak pemungutan hasil

sampai siap untuk dipasarkan. Penanganan pasca panen tindakan yang dilakukan

atau disiapkan agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen atau

dapat oleh lebih lanjut melalui kegiatan industri.

2.2.3. Produksi padi sawah

Page 10: proposal skripsi pertanian

10

Menurut M. Fuad, dkk (2006), mendefisikan produksi adalah sebagai

suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran

dalam arti sempit. Pengertian produksi hanya di maksudkan sebagai kegiatan yang

menghasilkan barang, baik barang jadi atau setengah jadi, barang industri, suku

cadang maupun komponen-komponen penunjang.

Ditambahkan Aristanti dan Bambang, (2007). Produksi adalah

merupakan kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa. Pengertian produksi

secara sempit adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat suatu

barang atau mengubah suatu barang menjadi barang lain. Secara luas produksi

dapat diartikan sebagai segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara

langsung maupun tidak langsung, yang di tunjukan untuk menambah atau

mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2.2.4. Biaya Produksi

Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha

memerlukan pengorbanan fisik non fisik, baik langsung maupun tidak langsung.

Dalam kegiatan ekonomi setiap kegiatan untuk memperoleh suatu barang atau

jasa diperlukan pengorbanan dari barang atau jasa lain dengan demikian

perngorbanan ini diartikan sebagai modal atau baiya. Biaya produksi dalam

usahatani dapat berupa uang tunai, upah kerja untuk biaya persiapan dan

penggarapan tanah, biaya pembelian pupuk, biaya bibit, herbisida dan sebagainya

(Mubyarto, 1991).

Biaya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:

Page 11: proposal skripsi pertanian

11

1. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh para petani yang

penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi, seperti membajak

tanah pertanian, retribusi air, gajih karyawan tetap, premi asuransi,

penyusutan alat dan bangunan pertanian.

2. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada jumlah

produksi seperti biaya pupuk, herbisida, upah langsung petani, dan alat – alat

pertanian.

3. Biaya semi variable, ialah biaya yang sifatnya bisa di anggap tetap, namun

bisa juga di anggap variabel, seperti biaya pemeliharaan dan perawatan padi

sawah secara langsung bisa berpengaruh pada produksititas pertanaman dan

karyawan harian (Supari, 2001)

2.2.5. Penerimaan

Menurut Sudarsono (1995), penerimaan merupakan suatu hasil penjualan

dari barang tertentu yang diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak

lain. Jumlah penerimaan (total revenue) di definisikan sebagai penerimaan dari

penjualan dari barang tertentu yang peroleh dari sejumlah satuan barang yang

terjual di kalikan harga penjualan setiap satuan barang.

Penerimaan dibidang pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam

betuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya pegeluaran selama kegiatan

usaha tani tersebut (Daniel, 2002). Sedangkan menurut Soeharno (2009),

penerimaan adalah harga di kalikan dengan jumlah yang di jual. Secara matematis

dapat dilihat seperti :

TR = P.Q

Page 12: proposal skripsi pertanian

12

Keterangan :

TR : Total Penerimaan (Total Revenue)

Q : Kualitas barang yang di hasilkan (Quantity)

P : Harga (Price)

2.2.6. Pendapatan

Menurut Adiwilanga, (1992) pendapatan diperlukan oleh keluarga petani

untuk memenuhi kebutuhan hidup ini tidak tetap melainkan terus menerus. Oleh

karena itu, pendapatan yang dimaksimal itulah yang selalu diharapkan petani dari

usaha tani. Di tambahkan oleh (Mosher, 1991), pendapatan merupakan produksi

yang dinyatakan dalam bentuk uang setelah dikurang biaya yang dikeluarkan

selama kegiatan usaha tani.

Menurut Aukley (1983), pendapatan seseorang indifidu di definisikan

sebagai jumlah penghasilan yang diperoleh dari jasa – jasa produksi yang

diserahkan pada suatu atau diperolehnya dari harta kekayaannya, sedangkan

pendapatan tidak lebih dari pada penjumlahan dari semua pendapatan individu.

Menurut Soekarwati (1995), pendapatan dibedakan atas dua pengertian yaitu:

a. Pendapatan kotor usahatani

Sebagai nilai produksi usahatani dikalikan harga dalam jangka waktu

tertentu baik yang jual maupun yang dikonsumsi sendiri, digunakan untuk

pembayaran dan simpanan atau ada digudang pada akhir tahun.

b. Pendapatan bersih usahatani

Merupakan selisih antara pendapatan kotor dengan usahatani dengan

pengeluaran total usahatani.

Page 13: proposal skripsi pertanian

13

Hubungan biaya dengan pendapatan dapat diperitungkan untuk seluruh

usaha tani sebagai satu unit selama periode tertentu, misalnya pada musim tanam.

Dalam hal ini semua biaya semua produksi dijumlahkan kemudian di bandingkan

dengan pendapatan diperoleh (Hadisaputro, 1985).

Menurut Soekarwati, dkk (1994), pendapatan keluarga mencerminkan

tingkat kekayaan besarnya modal yang dimiliki petani. Pendapatan yang besar

mencerminkan dana yang besar dalam usahatani, sedangkan pendapatan yang

rendah dapat menyebabkan menurunnya infestasi dan upaya pemupukan modal,

pendapatan bersih petani hasil kotor dari produksi yang dinilai dengan uang

kemudian hasil kotor tersebut dikurangi dengan biaya produksi dan biaya

pemasaran.

Page 14: proposal skripsi pertanian

14

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2012, terhitung sejak

pengambilan data awal ke lapangan sampai pengolahan data ahir. Adapun lokasi

penelitian yaitu pada Petani Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu Kabupaten

Kutai Kartanegara.

3.2. Devinisi Operasional

Penelitian ini diarahkan pada perhitungan pendapatan dan produksi

usahatani padi sawah di desa Jonggon Jaya. Perhitungan ini dilakukan pada satu

kali musim tanam atau 4 bulan. Untuk memudahkan ukuran variabel – variabel,

maka diberikan batasan – batasan sebagai berikut:

1. Petani responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah petani padi sawah

yang berada di Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai

Kartanegara.

2. Luas lahan adalah luas tanah sawah yang ditanami padi sawah oleh petani

responden yang dikonversikan kedalam satuan hektar.

3. Sarana produksi adalah modal yang berupa barang seperti benih (Bibit), pupuk,

herbisida dan pestisida yang digunakan oleh petani responden untuk kegiatan

usaha tani dalam satuan kilogram yang dikonversikan kedalam satuan harga

rupiah (Rp).

4. Selama satu kali musim panen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

lamanya usaha tani dilakukan yaitu dari tahap persemayan, persiapan dan

Page 15: proposal skripsi pertanian

15

pengolahan lahan sampai dengan tahap panen, dan satu kali musim tanam pada

penelitian ini adalah 3 bulan.

5. Produksi adalah padi sawah berupa gabah kering panen menjadi gabar kering

giling, dan selanjutnya diproses menjadi beras yang dihasilkan oleh petani

responden dalam satu kali musim tanam, diukur dalam satuan kilogram.

6. Penerimaan merupakan hasil kali dari jumlah produksi dalam satu kilogram

dikali dengan harga jual dalam satua Rupiah (Rp).

7. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membayar

tenaga kerja yang bekerja dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja dihitung

menurut standar upah yang berlaku pada daerah setempat atau lokasi penelitian

dilaksanakan yaitu berdasarkan borongan dan lamanya harian orang kerja yang

dikonversikan dengan tenaga kerja setara pria (TKSP) dalam satuan Rupiah

(Rp).

8. Biaya penyusutan alat adalah biaya yang dibebankan terhadap alat – alat yang

dimiliki petani. Biaya penyusutan merupakan selisih antara nilai baru dengan

nilai sisa dibagi jangka usia ekonomis, yang dikonversikan dalam satuan

Rupiah (Rp). Pada penelitian ini alat pertanian dihitung dalam jangka usia

ekonomis 5 tahun. Menurut Suwandi (2006), biaya penyusutan alat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

D Nb – NsJue

Page 16: proposal skripsi pertanian

16

Dimana : D = Penyusutan

Nb = Nilai Baru

Ns = Nilai Sisa

Jue = Jangka Usia Ekonomis

9. Biaya tetap yaitu biaya – biaya yang jumlahnya relatif tetap dan terus

dikeluarkan tanpa dipengaruhi jumlah hasil produksi, seperti biaya

penyususat alat pertanian, pajak dan sewa tanah, dalam hal ini sawah yang

digarap petani, yang dikonversikan kedalam satuan Rupiah (Rp).

10. Biaya tidak tetap adalah biaya – biaya produksi yang jumlahnya dipengaruhi

langsung jumlah tanaman, luas lahan dan jumlah produksi, seperti biaya

sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya pengolahan lahan, yang

dikonversikan kedalam satuan Rupiah (Rp).

11. Pendapatan merupakan selisih dari jumlah peneriamaan dengan biaya – biaya

produksi, yang dikonversikan dalam satuan Rupiah (Rp).

3.3. Populasi dan Sampel

Menurut Mardalis (1989), populasi itu adalah sekumpulan kasus yang

perlu memenuhi syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian

tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal atau peristiwa. Ditambah oleh

Pangestu Subagyo (2003), keseluruhan fakta dari hal ini disebut populasi,

sedangkan bagaian dari semua fakta yang dianggap dapat mewakili seluruhnya

disebut sebgai sampel. Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka seluruh petani

padi sawah yang berada di Desa Jonggon Jaya diasumsikan sebagai polulasi

Page 17: proposal skripsi pertanian

17

berdasarkan profil Desa Jonggon Jaya (2012), jumlah petani padi sawah yang

berada di Desa Jonggon Jaya sebanyak 364 orang petani

Menurut pendapat Husein Umar (2005), ukuran sampel minimum yang

dapat diterima berdasarkan desain penelitian yang digunakan untuk metode

deskriftif yaitu 10%-20% populasi atau minimal 30 sampel. Untuk menentukan

jumlah sampel, digunakan 10% dari jumlah populasi atau 0,1 x 364 opulasi,

maka didapat 36,4 sampel. Untuk memudahkan penghitungan data, maka jumlah

sampel yang digunakan pada penelitian ini dibulatkan menjadi 36 orang petani

padi sawah yang berada di Desa Jonggon Jaya. Pengambilan sampel pada

penelitian ini dengan mengunakan metode simple random sampling atau metode

acak sederhana.

3.4. Data yang diperlukan

Untuk memudahkan perhitungan, maka rincian data yang akan

diperlukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Desa Jonggon Jaya meliputi penduduk, luas wilayah, letak geografis dan

lain-lain.

2. Profil responden atau petani sawah di Desa Jonggon Jaya yang meliputi

keseluruhan kelompok petani, luas lahan dan status kepemilikan, komonditas

yang ditanam dan umur komonditas.

3. Jumlah produksi yang dihasilkan pada musim tanam bulan juni-september

2012.

4. Biaya sarana produksi meliputi pembelian benih, pembelian pupuk,pembelian

herbisida, pembelian pestisida.

Page 18: proposal skripsi pertanian

18

5. Biaya tenaga kerja meliputi biaya pengolahan tanah, biaya menanam, biaya

memupuk, biaya merumput, biaya menyemprot dan biaya panen.

6. Biaya pembelian alat dan mesin pertanian meliputi pembelian cangkul,

pembelian arit, pembelian parang dan lain-lain dimana selanjutnya akan

dihitung biaya penyusutannya.

7. Data penunjang meliputi jumlah hasil produksi yang dikonsumsikan, jumlah

yang dijual yang disimpan.

3.5. Tenik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaiti:

1. Penelitian lapangan ( field work research ), yaitu melakukan wawancara

langsung dengan respoden, mengunakan kuisioner dan mendatangi atau

observasi langsung kelapangan.

2. Penelitian kepustakaan ( library research ), yaitu dengan cara mengumpulkan

data-data dari bahan kepustakaan dilanjutkan dengan pengutipan bagian-

bagian releven yang ada hubungannya dengan peneliti.

Untuk memudahkan perhitungan maka pengolahan data dilakukan secara

manual mengunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya dengan alat bantu

Microsoft Office Exel 2007. Kemudian dari perhitungan tersebut diketahui

seluruh data yang diperlukan sebagai hasil penelitian sehingga dapat ditarik

kesimpulan.

Page 19: proposal skripsi pertanian

19

3.6. Alat Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dilapangan dengan

wawancara kepada petani padi sawah dengan mengunakan pertanyaan (kuisioner)

sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

untuk menghitung penerimaan mengunakan rumus (Sudaesono,(1995), yaitu :

TR = PXQ

Keterangan :

TR = Jumlah Penerimaan / total revenue ( Kg )

P = Harga / Prince ( Rp )

Q = Produksi / Quantity ( Rp )

Pendapatan usaha tani padi dengan menggunakan konsep pendapatan

dikemukakan oleh ( Mosher, 1991 ) dengan mengunakan total biaya dengan

rumus :

I = TR – TC

Keterangan :

I = Pendapatan usaha tani padi

TR = Total Penerimaan / Total Revenue

TC = Jumlah Biaya Produksi / Total Cost