Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL
STUDI LAPANG TERINTEGRASI (SLT)
JUDUL:
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM BERBASIS KEARIFAN
LOKAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS GURU
(4/November/2017)
DISUSUN OLEH :
NASHROTUSY SYAFAATI (201410070311108)
DOSEN PEMBIMBING :
HUSAMAH M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
OKTOBER 2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul:
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Sumber
Belajar Biologi Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Guru
Tempat Tujuan STL:
1. Universitas Udaya
2. Bali Bird Park
3. Bali Green School
4. Kebun Raya Bali
Tanggal pelaksanaan:
3-7 Desember 2017
Malang, 19 Oktober 2017
Menyetujui
Dosen Pengampu Penyusun
Husamah M.Pd Nashrotusy syafaati
NIDN 0718108501 201410070311108
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Biologi
Dr. Yuni Pantiwati, MM., M.Pd
NIP 196406011990112001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada
penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan
Proposal berjudul disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Lapang
Terinstegrasi. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
bapak Husamah S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing mata Studi Lapang
Terintegrasi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
proposal ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini. Kiranya isi
proposal ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Terima
kasih.
Malang, 4 November 2017
Penulis
Nashrotusy syafaati
iii
DAFTAR ISI
Contents HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I ....................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang Kegiatan ....................................................................... 5
1.2. Rumusan Kegiatan.................................................................................. 7
1.3. Tujuan Kegiatan ..................................................................................... 7
1.4. Manfaat kegiatan .................................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 8
GAMBARAN UMUM ISTANSI/ TEMPAT KUNJUNGAN ............................ 8
2.1 Universitas Udayana ............................................................................... 8
2.2 Bali Green School .................................................................................... 1
2.3 Kebun Raya Bali ..................................................................................... 4
2.4 Bali Bird Park ......................................................................................... 7
LAMPIRAN........................................................................................................... 16
iv
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kegiatan
Berdasarkan peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 19 mengenai standar proses ayat 2 menjelaskan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan, dan berdasarkan visi dan misi program studi pendidikan
biologi universitas muhammadiyah malang yaitu; visi : menjadi program studi termuka dan
professional dalam mengembangkan pendidikan dan iptek biologi berdasarkan nilai-nilai
islam, misi : menyelenggarakan kegiatan pendidikan di bidang pendidikan dan iptek biologi
berdasarkan nilai-nilai islam, menyelenggarakan kegiatan penelitian dibidang pendidikan
dan iptek biologi, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang
dan iptek menyakutkan kegiatan kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan di
bidang pendidikan dan iptek biologi, menyelenggarakan tata kelola kelembagaan prodi
secara professional, dan berdasarkan nilai-nilai islam. Berkenaan dengan hal tersebut,
Mahasiwa Program Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang yang
saat ini sedang menempuh matakuliah Studi Lapang Terintegrasi yang merancang suatu
kegiatan pembelajaran outdoor ke beberapa tempat yang sudah ditentukan, yang
disesuaikan dengan kebutuhan yang berkaitan dengan matakuliah SLT. Kegiatan studi
lapang terintegrasi dapat menjadi sarana literasi dalam menyongsong generasi emas abad
21.
Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, keaktifan mengikuti
informasi dari media massa, keaktifan berorganisasi dan faktor ekonomi yang baik merupakan
dasar bagi terbentuk sikap yang positif. (Setyawan,2017).
Menurut Sutomo (2009) dalam Setyawan (2017), pengetahuan merupakan produk olah
pikir manusia yang paling sederhana, yaitu sesuatu yang diketahuai oleh manusia, tanpa
menghiraukan apakah benar atau salah dan juga tidak memasalahkan siapa, kapan dan dari
mana sumbernya. Hasil “tahu” ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan atau
mempelajari terhadap suatu obyek tertentu yang dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti
motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya.
Pernyataan ini memberikan arti bahwa pengetahuan etnozoologi dalam konservasi dapat
dijadikan sarana untuk mendapatkan pengetahuan dengan meningkatan pengetahuan
6
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berlangsung sangat pesat.
Perkembangan IPTEK akan berimbas pada perubahan kompetensi lulusan yang diinginkan oleh
industri. Perubahan ini tentunya akan diikuti oleh pemutakhiran kurikulum pada tiap jenjang
pendidikan, termasuk pendidikan tinggi. Pemutakhiran kurikulum mencakup perubahan
komponen isi, susunan, dan bobot tiap matakuliah pada suatu jurusan. Pada akhirnya, seluruh
perubahan tersebut menuntut adanya perubahan sumber belajar dan bahan ajar yang
digunakan.(Hartati, 2017). Selain sumber belajar metode belajar juga harus diperhatikan,
metode pembelajaran merupakan sebuah alat untuk mencapai tujuan tertetu dalam pendidikan.
Metode pembelajaran yang tepat tentu saja akan menghasilkan pencapaian yang
maksimal.(Thoharudin, 2017)
Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa, khususnya calon guru
untuk dapat bersaing di dunia global adalah knowledge, skill, dan attitude. Ketiga
kemampuan tersebut, tidak semuanya dapat di peroleh dari bangku perkuliahan (kegiatan
belajar mengajar di kelas), tetapi dapat di peroleh dari praktek nyata di lapangan (melalui
terjun lapang, praktik langsung, dan pengamatan). Studi Lapang Terintegrasi adalah mata
kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa, sebagai salah satu prasyarat untuk
menyelesaikan studi. Mata kuliah ini berbobot 1 SKS. Studi Lapang Terintegrasi
diharapkan berbasis 2 hal, yaitu keilmuan biologi dan pendidikan/pembelajaran. Studi
Lapang Terintegrasi diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk melengkapi ketiga
aspek tersebut dengan melakukan studi lapang ke suatu tempat yang sudah ditentukan
dengan melihat kebutuhan yang harus dipenuhi khususnya oleh mahasiswa Biologi dalam
pencapaian kompetensi.
Lokasi yang dipilih dalam kegiatan ini ditinjau dari segi budaya, pendidikan dan alam
sehingga ditetapkan distinasi daerah Bali, destinasi Bali yakni; 1) Bali Green School
merupakan sekolah yang ramah lingkungan, menyegarkan, menyehatkan sehingga mahasiswa
akan diajarkan tentang sistem pembelajaran yang berbasis alam., 2) Laboratorium biologi
Universitas Udayana memiliki Lab. Genetika, Lab. Ekologi, Lab. Fisiologi Tumbuhan, Lab.
Fisiologi Hewan, Lab. Struktur Perkembangan Hewan, Lab. Struktur Perkembangan
Tumbuhan, Lab. Mikrobiologi, Lab. Taksonomi Hewan, Lab. Taksonomi Tumbuhan, Lab.
Sains sehingga mahasiswa dapat melakukan studi banding pengelolahan laboratorium dan
dapat mempelajari secara detail, 3) Kebun Raya Bedugul atau Kebun Raya Bali juga memiliki
program pendidikan yang disebut Rute Pendidikan Lingkungan (REPLING). Mahasiswa akan
dipandu oleh staf untuk berkeliling kebun raya dan mempelajari berbagai isu yang berkaitan
dengan dunia tanaman, lingkungan dan aspek budayanya., dan 4) Bali Bird Park, dapat melihat
proses pengembangbiakan burung-burung, proses memberi makan terhadap burung, selain itu
7
terdapat kumpulan reptil dari Asia Tenggara seperti Komodo, Ular Pyton, berbagai macam
spesies kadal, sehingga mahasiswa dapat mempelajari ekologi hewan disini.
Oleh karena itu dipilihlah keempat lokasi tersubut sebagai destinasi SLT tahun 2017
agar peserta dapat mendapatkan pembelajaran tidak hanya dalam hal pembelajaran biologi
namun juga dapat pemperoleh pembelajaran pengelolaan sekolah yang berbasis lingkungan dan
menapatkan pembelajaran tentang pengelolaan lab biologi sebagai bekal menjadi calon guru
dimasa mendatang.
1.2. Rumusan Kegiatan
a. Bagaimana keterkaitan kegiatan SLT dengan destinasi yang telah ditentukan?
b. Bagaimana bentuk pendidikan, ekologi, dan lingkungan pada kegiatan SLT?
1.3. Tujuan Kegiatan
a. Menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan (biologi dan pendidikan) bagi
mahasiswa.
b. Sarana membentuk sikap/mental mahasiswa agar mampu dan berani menghadapi
tantangan dunia kerja yang sarat dengan persaingan.
c. Mahasiswa dapat memahami berbagai pendekatan dalam upaya mengetahui dan
menganalisis gejala-gejala yang timbul dalam organisasi kerja.
d. Untuk penguatan pembelajaran biologi dengan dunia nyata, intinya dalam kegiatan
SLT ini menggabungkan beberapa matakuliah yang sudah dipelajari oleh Mahasiswa
Biologi dengan mengadakan suatu kunjungan ke daerah yang sudah ditentukan.
1.4. Manfaat kegiatan
a. Mampu memberikan bekal atau kemampuan dasar berupa knowledge, skill, dan
attitude kepada mahasiswa biologi dalam menghadapi persaingan global.
b. Memberikan pengalaman dan pengetahuan melalui obyek, situasi, dan kondisi
lingkungan yang nyata, yang mana tidak ditemukan dalam pembelajaran di dalam
kelas.
c. Menjadi saarana pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM ISTANSI/ TEMPAT KUNJUNGAN
2.1 Universitas Udayana
2.1.1 Sejarah singkat, tahun berdiri, alamat instansi, nomor kontak
Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga
yang diresmikan oleh P. J. M. Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, dibuka
oleh J. M. Menteri P.P dan K. Prof. DR. Priyono pada tanggal 29 September 1958
sebagaimana tertulis pada Prasasti di Fakultas Sastra Jalan Nias Denpasar.
Universitas Udayana secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan
merupakan perguruan tinggi negeri tertua di daerah Provinsi Bali. Sebelumnya,
sejak tanggal 29 September 1958 di Bali sudah berdiri sebuah Fakultas yang
bernama Fakultas Sastra Udayana sebagai cabang dari Universitas Airlangga
Surabaya. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari pada
berdirinya Universitas Udayana. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
PTIPNo.104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, Universitas Udayana secara syah
berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962. Tetapi oleh karena hari lahir Universitas
Udayana jatuh bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan RepublikIndonesia
maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal
29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah
berdiri sejak tahun 1958.
Lab biologi Universitas Udaya
2.1.2 Struktur organisasi kelembagaan Universitas Udayana
1. unsur pimpinan adalah Rektor dan Pembantu Rektor.
2. unsur Senat Universitas.
3. unsur Dewan Penyantun.
4. unsur Badan Pertimbangan Rektor.
5. unsur pelaksana Akademik adalah:
a. Fakultas.
b. Program Pascasarjana.
c. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
d. Badan Penjaminan Mutu.
e. Pusat/Institut Kajian.
f. Grup Riset.
g. Rumah Sakit Pendidikan.
h. Unit Pelayan Teknis Pendidikan Karakter Bangsa (UPT- PKB)
9
2.1.3 Profil singkat instansi, visi dan misi instansi
Visi : Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan sumberdaya
manusia unggul, mandiri dan berbudaya
Misi :
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi melalui sistem pembelajaran
yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang memiliki moral / etika /
akhlak dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat
lokal, nasional, dan internasional.,
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan kepentingan masyarakat dan bangsa; dan
3. Memberdayakan Unud sebagai perguruan tinggi yang berlandaskan
pengembangan Ipteks dan nilai budaya.
2.1.4. Macam fasilitas yang dimiliki
Fakultas Biologi Universitas Udayana memiliki fasilitas sebagai berikut :
LCD Proyektor
Laptope
Jaringan LAN
WiFi
Rumah Kaca
Kebun Percobaan
Beberapa ruang Kuliah Ber-AC
Perpustakaan dengan fasilitas LAN dan WiFi
Tahun Ajaran 2010/2011, Jurusan Biologi telah mengajukan usulan pengadaan alat
berupa :
Mikroskop Elektron
Microscope Standard Lab 16 Carl Zeiss (40 unit)
HPLC (High Performance Liquid Cromathography)
Laminar air flow cabinet (small)
Takara Electrophoresis system. AB 160-Mupid one system
Jurusan Biologi memiliki 10 Laboratorium :
- Lab. Genetika
- Lab. Mikrobiologi
- Lab. Biologi dasar
- Lab. Fisiologi Tumbuhan
- Lab. Struktur dan Perkembangan tumbuhan
- Lab. Fisologi Hewan
- Lab. Struktur dan Perkembangan Hewan
- Lab Taksonomi Tumbuhan
- Lab Taksonomi Hewan
- Lab. Ekologi
Jurusan Biologi Juga punya akses untuk kegiatan PBM pada beberapa Lab. Di
Unud, seperti :
- Lab Forensik
10
- Lab. Marine Biology
- Lab. Analitik
- Lab. Sain dan Biotek
Daftar peralatan di masing-masing Laboratorium Jurusan Biologi Unud.
No.
Nama
Laboratorium
Jenis Peralatan Utama
(1) (2) (3)
1 Laboratorium
Biologi dasar
1. Mikroskop
2. Beker Glass
3. Preparat awetan
5. Papan Sectio
6. Disecting set (Alat bedah)
2 Laboratorium
Genetika
1. Dissecting microscope
2. Alat-alat gelas
a. Beaker Glass 100 ml
b. Beaker Glass 250 ml
c. Beaker Glass 100 ml
d. Beaker Glass 1000 ml
e. Gelas ukur 50 ml
f. Gelas ukur 100 ml
g. Erlemeyer 100 ml
h. Erlemeyer 250 ml
3. Botol Gelas Gelap 250 ml
4. Botol gelas bening 250 ml
5. Hot Plate
6. Laminar Air Flow
7. Kromatografi Set
11
8. Mortar + Pastle
9. CO2 water-Jacketed Incubator
10. Inverted Microscope
3 Laboratorium
Struktur dan
Perkembangan
Tumbuhan
1. Mikrotum
2. Hot Plate
3. Timbangan
4. Inkubator
5. Oven
6. Kulkas
7. Mikroskop cahaya
8. Mikroskop cayaha listrik
9. Elektrothermal
10. Counter
4 Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan
1. Oven
2. Sentrifuges
3. Termoline
4. Warbug Apparatus
5. Tabung Reaksi
6. Erlemeyer
7. Petri Plastik
8. Pipet ukur 10 ml
9. P-Pump
10. Gelas ukur
11. pH meter
12. Toples Plastik
13. Timbangan Kue
14. Timbangan Elektrik
12
15. Germinator
16. Lampu Fotosintesis
17. Ember plastik
5 Laboratorium
Taksonomi
Tumbuhan
1. Lup
2. wadah spesimen
3. disecting set
4. Cawan Petri
5. Kulkas dua pintu
6 Laboratorium
Taksonomi Hewan
1. Mikroskop Cahaya
2. mikroskop listrik
3. mikroskop binokuler
4. disecting set
7 Laboratorium
Ekologi
1. Hidro meter
2. Brine Shrimp net
3. Botol Coklat
4. Super Color (DIN) 10 ml
5. Bla Brand 0,006
6. Termometer
7. Penjepit Tabung
8. 648.08 ZW 24 papan
9. Leybol Didactic
10. HWS Klemme
11. Tang penjepit
13
12. Sendok kecil
13. Plastik Trimin
14. Selang Revclair
15. Selang Karet merah
16. Tutup botol plastik kecil
16. Tutup botol besar
17. Tutup botol karet besar
18. Tutup botol karet sedang
19. Tutup botol karet Tanggung
20. Corong Plastik
21. Beker glass plastik 600 ml
22. Beker glass plastik 250 ml
23. Beker glas kaca 250 ml
24. Erlemeyer 250 ml
25. Batang pengaduk
26. Tabung reaksi kecil
27. Stick NS. Wageglaser 25
mmx40mm
28. Erlemeyer 10 ml
29. Beker glass 25 ml
30. Gelas ukur 50 ml
31. Gelas ukur 25 ml
32. Corong penyaring
33. Led Display
34. Termologic (Oven)
35. Incubator
36. Timbangan
14
37. Neraca 4 lengan
38. Bench meter
39. Mikroskop cahaya
40. Tabung 500 ml
41. Tabung polos
42. Hot Plate
43. Timbangan
44. Petri plastik
45. Tabung buret
46. Termostart
47. Ayakan berstara 0,063
48. termometer
8 Laboratorium
Struktur dan
Perkembangan
Hewan
1. Alat bedah
2. Bak parafin
3. Mikroskop cahaya (listrik)
(Euremex Holland)
4. Mikroskop Cahaya biasa (MS
Pollar 47360)
3. Mikroskop binokuler
(Euremex Holland)
9 Laboratorium
Mikrobiologi
1. Oven
2. Inkubator
3. Laminar Air Flow
4. Autoclaf Digital
5. Vortex Mixer
6. Hot Plate Stirer
7. Hot Plate Biasa
15
8. AC 2 PK
10 Laboratorium
Fisiologi Hewan
8. Timbangan digital
9. Sentrifuge kecil
10. Air Conditioner
11. Mikroskop elektrik
12. Coloni Counter
13. Counter
14. Refrigerator
15. pH meter Digital
16. Thermometer digital
17. Lup Besar
18. Set Destilator
19. Stavol
20. DO meter
21. ORP meter
22. Ion Analisis
23. Blander
10 Laboratorium
Fisiologi Hewan
Pipet thoma
Pipet thoma
Pipet tetes
Pipet ukur
Pipet ukur
Pipet ukur
Pipet
Pipet kapiler
Kertas saring
Kertas saring
16
Kertas saring
Kertas saring
Kertas skala detak jantung
Univ. Indikatorpapier
Hemasitometer
Blood Lancet
Sahli Haemoglobinometer
Jarum tinta
Jarum suntik (spite)
Spite
Spite
Spite
Jarum tindas besar
Jarum pentul
Mata pisau bedah
Gunting catut
Gelas ukur
Gelas ukur
Gelas ukur
Botol reagen + tutup
Beakerglass
Beakerglass
Beaker plastik
Beakerglass
Beakerglass
Beakerglass
Beakerglass besar
17
Botol erlenmeyer
Botol erlenmeyer
Botol plastik
Botol plastik
Cawan petri
Gelas arloji
Cawan petri
Corong gelas
Corong gelas
Lumpang kecil + alu
Lumpang besar
Respirometer set
Tabung besar
Tabung reaksi
Tabung hemoglobin
Kran 3 arah
Tutup karet
Tutup botol
Penyedot karet
Termometer Kuning
Termometer Putih
Kymograph
Hand counter
Sphygmomanometer
Sphygmomanometer
Alat difusi lengkap
Centrifuse
18
Electronic balance
Refrigerated Incubator
Refrigerated Incubator
Refrigerated Incubator
Vaccum incubator
Spyrometer student
Electronic balance
Hot Plate
Keterangan:
SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama/Hak
Pakai.
Laboratorium Biologi Universitas Udayana dipilih sebagai salah satu distinasi
kunjungan SLT Bali dikarenakan kelengkapan Jenis Laboratoiumnya, selain itu
Laboratoruim Biologi Universitas Udayana juga memiliki kelengkapan alat yang
digunakan dalam praktek langsungnya. diharapkan setelah melakukan kegiatan SLT
di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang Memiliki
pengetahuan lebih mengenai pengelolaan labortorium dan dapat mengamalkannya
dikehidupan sehari-hari. (Seluruh keterangan didapatkan dari web resmi Universitas
Udaya dan web resmi Fakultas Biologi Universitas Udayana).
1
2.2 Bali Green School
2.2.1 Sejarah singkat, tahun berdiri, alamat instansi, nomor kontak
Bali Green School beralamat di Jalan Raya Sibang Kaja,
Abiansemal, Badung 80352 Bali – Indonesia. Green School didirikan
oleh John dan Cynthia Hardy pada tahun 2006, setelah keluar dari bisnis
perhiasan mereka. Setelah bertahun-tahun Hardys, anak perempuan
mereka homeschooling, mereka meminta anaknya untuk menghadiri
sekolah 'nyata'. Ketika dia membaca Buku karangan Alan Wagstaff
tentang "Tiga Springs", ia begitu terinspirasi oleh mimpi bahwa ia ingin
membangunnya di Bali. Pada bulan Agustus 2006 John dan Cynthia
memutuskan untuk membangun sekolah. Sekolah yang terdiri dari
jembatan bambu, 22 meter di seberang Sungai Ayung, diselesaikan pada
November 2006. Green School dibuka pada September 2008 dengan 90
siswa. Sejak saat itu telah berkembang menjadi 400 siswa dan menjadi
contoh inspiratif pendidikan untuk keberlanjutan.
2.2.2 Struktur organisasi kelembagaan
Pembina : Ni Putu Tirka Widanti, PhD (Presiden Yayasan Kul-Kul)
Barna Barath
Peter Barge
Chris Saye
Ronald Stones, OBE
Pengawas : Theodoor Bakker
Desmond M. Koh
Pengurus : Kate Druhan
Leslie Beckman
Ni Made Sri Darwiati
Kevin Euphemie
Noan Fesnoux
Leslie Medema
Derek Montgomery
Helen O’Connor
2
Tony Vovers
Walker Zabriskie
2.2.3 Profil singkat instansi, visi dan misi instansi
Visi : Dari alam, lingkungan holistik student-centered learning
yang memberdayakan dan mengilhami siswa kami untuk menjadi
kreatif, inovatif, pemimpin hijau.
Misi : Dengan mendidik para pemimpin muda di warga
dunia. Tujuan kami adalah untuk juara model baru dari pembelajaran
yang menghubungkan pelajaran abadi dari alam untuk persiapan relevan
dan efektif untuk masa depan yang cepat berubah (Academia, 2016)
2.2.4 Macam fasilitas yang dimiliki
Green School menyediakan fasilitas yang ramah lingkungan,
menyegarkan, menyehatkan, penyediaan transportasi alternatif, tempat
rekreasi pilihan, dan kesempatan bagi para pelajarnya. Keuntungannya
sudah jelas, yaitu mengurangi gas-gas berbahaya bagi atmosfer,
meningkatkan kemampuan belajar para siswa, meningkatkan kesehatan
para siswa seperti menghindarkan penyakit diabetes, asma, atau
penyakit pernapasan lainnya, meningkatkan kepekaan sosial, dan lain-
lain.
Sekolah ini memberikan siswanya pendidikan tentang lingkungan
yang menakjubkan dan memberikan kita pengertian bahwa hidup ini
adalah holistik dan disini juga diberikan pendidikan yang relevan.
Bangunannya, hanya menggunakan bambu, rumput gajah dan tanah liat.
Semen yang digunakan hanya di beberapa tempat di yayasan. Pusat dan
bangunan yang paling penting adalah “jantung dari sekolah”. Sekolah
ini mungkin merupakan bangunan terbesar di dunia yang dibangun
seluruhnya berbahan bambu. Dimensi nya adalah 18 meter dan
tingginya 64 meter. Area umum sekolah mencakup berbagai struktur:
bangunan apartemen, ruang kelas, gedung perkantoran, dan kafe.
Sekolah mendapat listrik dari sumber energi yang ramah lingkungan:
generator turbin hidrolik dan panel surya yang terpasang. Tampaknya
3
mengingat cara kita mencemari bumi, setiap orang harus berkunjung ke
sekolah ini.
Bahan-bahan bangunan dipilih hampir seluruhnya dari bambu.
Meja, kursi, rak, dan lemari tempat menyimpan buku yang digunakan
sehari-hari oleh anak didik semuanya terbuat dari bambu. Sedangkan
atap bangunan dibuat dari ilalang. Melihat hal tersebut, tidak berlebihan
jika dikatakan bahwa memasuki sekolah ini seperti memasuki sebuah
kompleks bangunan megah yang semuanya terbuat dari bambu dan
ilalang dengan bentuk yang sangat indah dan khas. Semua ruangan
seperti ruang pertemuan, ruang makan, ruang serba guna dan kamar
kecil menampilkan keharmonisan antara bangunan buatan manusia
dengan alam sekitarnya.
Adapun implementasi arsitektural yang ada demi mengusung
sustainability dan green architecture pada Green School Bali ini adalah:
1. Pembentukan ruang kelas tanpa dinding pembatas. Dengan
cara ini, diharapkan secara sosial dan interaksi, para murid
dan guru dapat lebih peka dan intim dalam menjalin
hubungan edukasi dan sosial yang konduktif dan berkualitas
baik.
2. Banyaknya elemen distraksi / pengalih perhatian pada
lingkungan kelas dan sekolah. Distraksi yang diperoleh dari
keelokan alam dan detail arsitektural ini diharapkan
menjadikan murid-murid terbiasa dengan distraksi tersebut
dan mampu tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran.
3. Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air Conditioner
(AC) melainkan dengan kincir angin yang berada di
terowongan bawah tanah, hal ini memungkinkan karena
kondisi fisik lahan yang berkontur dan dekat dengan sungai
dan hutan.
4. Tenaga listrik berasal dari biogas yang memanfaatkan
kotoran hewan untuk nyala kompor dan sebagainya.
4
5. Tenaga listrik lainnya juga dengan menggunakan panel
surya, sehingga tidak banyak boros dalam membutuhkan
seumber energi elektrikal.
6. Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung
adanya sumber energi alami dan bahan bakar (biogas) yang
bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar.
Secara umum, selain sebagai inovasi dalam sustainability architecture,
Green School Bali ini juga merupakan bangunan yang mengadopsi bentuk
dan material kebudayaan lokal Bali sebagai inspirasi desain arsitekturalnya.
2.3 Kebun Raya Bali
2.3.1 Sejarah singkat, tahun berdiri, alamat instansi, nomor kontak
Berawal dari gagasan Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur
Lembaga Pusat Penyelidikan Alam yang merangkap sebagai Kepala
Kebun Raya Indonesia, dan I Made Taman, Kepala Lembaga Pelestarian
dan Pengawetan Alam saat itu yang berkeinginan untuk mendirikan
cabang Kebun Raya di luar Jawa, dalam hal ini Bali. Pendekatan kepada
Pemda Bali dimulai tahun 1955, hingga akhirnya pada tahun 1958
pejabat yang berwenang di Bali secara resmi menawarkan kepada
Lembaga Pusat Penyelidikan Alam untuk mendirikan Kebun Raya di
Bali.
Berdasarkan kesepakatan lokasi Kebun Raya ditetapkan seluas 50
ha yang meliputi areal hutan reboisasi Candikuning serta berbatasan
langsung dengan Cagar Alam Batukau. Tepat pada tanggal 15 Juli 1959
Kebun Raya “Eka Karya” Bali diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto
Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam sebagai
realisasi SK Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 19 Januari 1959 No.
19/E.3/2/4.
Kebun Raya yang berada di ketinggian 1.250 – 1.450 m dpl dengan
suhu berkisar antara 18 - 20°C dan kelembaban 70 – 90% ini
berkembang menjadi kawasan konservasi ex-situ tumbuhan
pegunungan tropika kawasan timur Indonesia. Statusnya saat ini adalah
5
Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka
Karya” Bali. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya "Eka Karya"
Bali – LIPI beralamat di Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali,
INDONESIA – 82191.
2.3.2 Struktur organisasi kelembagaan
1. Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya : Dr. Bayu Adjie,
M.Sc
2. Kepala Subbagian Tata Usaha : I Made Patru, S.Sos
3. Kepala Seksi Eksplorasi Tumbuhan : Dyan Meiningsasi S.P.,
S.Si
4. Kepala Seksi Jasa dan Informasi : Wawan Sujarwo PhD
2.3.3 Profil singkat instansi, visi dan misi instansi
Visi : Menjadi kebun raya terbaik kelas dunia yang menjadi
referensi nasional maupun internasional dalam bidang konservasi ex-
situ tumbuhan pegunungan tropika dan pelayanan dalam aspek botani,
pendidikan lingkungan, hortikultura, lansekap dan pariwisata.
Misi : Melestarikan, mendayagunakan dan mengembangkan
potensi tumbuhan khususnya yang berasal dari Kawasan Timur
Indonesia, melalui kegiatan konservasi, penelitian pendidikan serta
peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kebun raya, tumbuhan dan
lingkungan dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutan untuk
kesejahteraan masyarakat.
2.3.4 Macam fasilitas yang dimiliki
Layanan yang diberikan oleh kebun raya meliputi 3 hal pokok, yakni
konservasi, penelitian, dan pendidikan lingkungan yang dilengkapi
dengan tour guide. Lebih dari 2100 jenis tumbuhan yang tersimpan di
Kebun raya Bali merupakan kekayaan yang sangat besar untuk
penelitian dan gudang keunikan genetika tumbuhan. Tanaman ini akan
sangat berguna untuk tujuan restorasi jika diperlukan. Salah satu
fasilitas penelitian dan perbanyakan tanaman di Kebun Raya "Eka
Karya" Bali adalah areal pembibitan seluas 1 ha yang dilengkapi dengan
rumah kaca, bak persemaian dan lahan terbuka. Selain untuk koleksi,
6
Pembibitan juga memperbanyak tanaman untuk re-introduksi,
pembuatan taman dan untuk penjualan. Tanaman yang diperbanyak
antara lain tanaman hias (Begonia spp ., Callistemon coccineus F.
Muell, Phylodendron sp., Brunfelsia uniflora D. Don., Gerbera
jamesonie Bolus, dll.), tanaman penghijauan (Altingia excelsa
Noronha., Podocarpus imbricatus, Manglietia glauca Bl., Schima
wallichii Choisy, Michelia alba DC., Michelia champaca L., Dysoxylum
caulostachyum Miq., dll.), tanaman obat (Alstonia scholaris R. Br., Vitex
trifolia L., Mentha arvensis L., dll.) dan tanaman upacara agama Hindu
Bali (Hibiscus sp., Jasminum sambac Soland., Cordyline spp.,
Hydrangea macrophylla Ser., dll.). Pembibitan juga menjadi tempat
aklimatisasi bagi tumbuhan hasil eksplorasi sebelum ditanam di
lapangan serta lokasi persemaian biji hasil pertukaran dengan kebun
raya atau instansi lain.
Kebun Raya Bali telah dikenal sebagai salah satu pusat penelitian
keanekaragaman hayati dan konservasinya. Peneliti banyak melakukan
penelitian dibidang hortikultura, keanekaragaman hayati dan konservasi
tumbuhan. Program-program penelitian dan pengembangan
diantaranya: Eksplorasi flora Kawasan Timur Indonesia, Anggrek,
Tumbuhan paku, Bambu, Begonia, Tumbuhan obat, Tumbuhan upacara
agama Hindu, Araceae, dan Rhododendron.
Sekolah dan Universitas dapat memanfaatkan kebun sebagai sarana
pengajaran dan pembelajaran bagi guru dan siswa. Disini guru dan siswa
dapat melihat, memegang sekaligus mencium berbagai keunikan bentuk
dan aroma tanaman, sekaligus belajar berbagai habitat dan lingkungan
hidupnya. Kebun Raya Bali juga memiliki program pendidikan yang
disebut Rute Pendidikan Lingkungan (REPLING). Disini siswa akan
dipandu oleh staf untuk berkeliling kebun dan mempelajari berbagai isu
yang berkaitan dengan dunia tanaman, lingkungan dan aspek
budayanya. Program ini tersedia untuk berbagai tingkatan pendidikan
dari SD, SMP dan SMU. Bagi para mahasiswa, dosen dan peneliti,
Kebun Raya Bali terbuka sebagai tempat magang, kerja praktek maupun
7
penelitian. Staf kami yang berpengalaman akan membantu dalam
menyediakan berbagai fasilitas, bimbingan dan pelatihan.
Selain hal tersebut diatas Kebun Raya juga memiliki fasilitas lain
sebagai berikut:
1. Laboratorium Kultur Jaringan
2. Herbarium Hortus Botanicus Baliense (THBB)
3. Rumah Kaca
4. Perpustakaan
2.4 Bali Bird Park
2.4.1 Sejarah singkat, tahun berdiri, alamat instansi, nomor kontak
Bali Bird Park terletak di kawasan eko-wisata Bali lebih dari 20
tahun yang lalu. Taman ini memiliki luas sekitar 2 hektare dengan
koleksi sekitar 1000 satwa jenis unggas yang berasal dari 250 spesies
dan sejumlah besar adalah langka dan dilindungi, salah satunya yaitu
burung yang menjadi ikon Pulau Bali, yaitu Jalak Bali. Pemilik tempat
wisata tersebut memiliki hasrat untuk selalu berkomitmen untuk
pelestarian, konservasi dan pemuliaan tidak hanya pada kehidupan
burung eksotis yang ada di Indonesia, tapi juga yang ada di daerah lain.
Bali Bird Park memainkan peranan penting dalam melindungi dan
melestarikan satwa langka yang ada di Indonesia (Anonim, 2016). Bali
bird park berdiri pada bulan oktober tahun 1995 dan beralamat di Jalan
Serma Cok Ngurah Gambir, Singapadu, Batubulan, Gianyar, Bali.
Adapun nomor kontak yang dapat dihubungi yaitu Wayan Suardiana
(081338133354).
2.4.2 Profil singkat instansi, visi dan misi instansi
Bali Bird Park merupakan tempat wisata dimana terdapat atraksi
wisata sekaligus tempat penangkaran berbagai jenis spesies burung di
Indonesia maupun mancanegara. Bali Bird Park tidak hanya
menampilkan kehidupan alami berbagai jenis burung, namun juga
terdapat bermacam-macam fasilitas dan program spesial yang
diselenggarakan dengan fungsi mendidik dan penangkaran. Taman ini
8
memiliki koleksi sekitar 1000 satwa jenis unggas yang berasal dari 250
spesies dan sejumlah besar adalah langka dan dilindungi, salah satunya
adalah ikon Bali, yaitu Jalak Bali. Burung khas Papua yaitu Burung
Cendrawasih, Burung Elang dan Burung Rajawali, burung koleksi dari
Amerika Selatan seperti Makaw dan Toucan, dan juga Burung Beo dan
lainnya yang berasal dari Afrika. Pemandangan dalamnya ditata
menyerupai provinsi di Indonesia lengkap dengan hewan khas,
tumbuhan, dan rumah adat seperti rumah Toraja, ada juga ruang untuk
daerah lain seperti Sumatera, Borneo, Jawa, dan Amerika Selatan.
Terlihat pula dari dalamnya terdapat lapangan hijau yang biasa
digunakan burung-burung beterbangan seperti kakatua, dan beberapa
lagi seperti Burung Pelican dan Bangau berenang-renang atau berjalan
mengitari kolam yang terletak di tengah-tengah taman. Tidak hanya itu,
2000 jenis tanaman tropis termasuk 50 jenis tanaman palem dengan
keramaian kupu-kupu juga melengkapi taman burung ini (Anonim,
2017).
2.4.3 Macam fasilitas yang dimiliki
Bali Bird Park memiliki program tersendiri di setiap harinya antara
lain Bali Rainforest yang berisi petualangan menyaksikan aneka burung
dari Indonesia yang sedang beterbangan, Basic Instinct yang
menampilkan aksi burung pemangsa berburu mulai dari elang, falkon,
dan burung hantu. Diatmbah lagi wahana Guyu-guyu Corner dimana
para pengunjung dapat dengan bebas bersentuhan dengan para burung
kakatua untuk berfoto-foto, Feed the Lory, Papua Rain Forest Feeding,
Meet the Birdstar dimana akan ditampilkan burung langka sejenis beo
hitam bernama Kakatua Raja dan burung Julang Emas, Feed the Pelican,
The Komodo Experience yaitu terdapat kumpulan reptil dari Asia
Tenggara seperti Komodo, Ular Pyton, berbagai macam spesies kadal,
dan bioskop empat dimensi. Tidak hanya dapat menikmati keindahan
dan bercengkrama dengan burung-burung, para pengunjung juga dapat
melihat proses pengembangbiakan burung-burung, proses memberi
makan terhadap burung, dan pengunjung juga dapat berfoto dengan
9
burung-burung yang dilepas dengan bebas. Selain itu, fasilitas yang ada
disana adalah restoran, kafe, dan toko cenderamata yang berkaitan
dengan burung. Terdapat pula area inkubator dimana para seniman Bali
menggambar telur-telur burung di taman tersebut dengan corak
tradisional (Anonim, 2017).
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2017). Taman Burung Bali.
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Taman_Burung_Bali. Diakses
Pada 20 Oktober 2017, Pukul 09.00
Anonim. (2016). Profil kampus. Https://www.Unud.ac.id. Diakses pada 4
November 2017 Pukul 04.00.
Anonim. (2016). IPT laboratorium biosains dan bioteknlogi.
Https://www.Unud.ac.id. Diakses pada 4 November 2017 Pukul
04.00.
Anonim, (2017). Bali Bird Park Http://Unitedbalidriver.Id/Bali-Bird-Park/ Diakses
Pada 27 September 2017 Pukul 20.15
Hartati, T.A.W & Safitri, D.(2017). The Respon of IKIP BUDI UTOMO Students
Toward The Instructional Book of Cell Biology Subject Aided
by Interactive Multimedia. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia
3(2), 166-173.
Husamah. (2013). PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/1214/1425
Setyawan, D. Rohman, F. & Sutomo, H. (2017), Kajian Etnozoologi Masyarakat
Desa Hadiwaarno Kabupaten Pacitan Dalam Konservasi Penyu
Sebagai Bahan Penyusunan Booklet Penyuluhan Masyarakat.
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 1(3), 283-297.
Sutomo, (2009). Filsafat Ilmu Kealaman Dan Etika Lingkungan. Malang:
Universitas Negeri Malang Press. Toharudin, U. & Kurniawan, I.S (2017). A Case Study in Psychology Education:
How Student Have a Problem Solving Skills? Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia, 3(1), 36-44.
16
LAMPIRAN
Hari/Tanggal Waktu Uraian kegiatan Lokasi Kegiatan
Penanggung
Jawab Keterangan
Minggu, 3
Desember 2017
14.00-
15.00 Cek Peserta Masjid AR
Fachrudin Panitia
15.00-
19.00 Perjalanan menuju RM.Utama Raya Travel Agent
19.00-
20.00 makan malam di RM Utama Raya RM.utama raya Travel Agent
20.00-
23.00
perjalanan menuju pelabuhan
ketapang Travel Agent
23.00-
00.00 penyebrangan ketapang gilimanuk Travel Agent
Senin, 4
Desember 2017
01.00-
05.00 perjalanan menuju Tanah Lot Travel Agent
05.00-
08.00
Ishoma,Makan Pagi dan wisata Pantai
Lot
Pura Suci Tanah
Lot Travel Agent
08.00-
09.00 Perjalanan menuju Bali Bird Park Travel Agent
09.00-
12.00 Kunjungan di Bali Bird Park Bali Bird Park Dosen + Panitia
Bekerja dengan
kelompok masing-
masing (pembagian
kelompok oleh
panitia), Estimasi
17
waktu setiap tempat
max 15 menit
12.00-
13.00 Ishoma dan Makan siang RM local resto Travel Agent
13.00-
14.00 Perjalanan menuju Bali Green School Travel Agent
14.00-
16.00
Kunjungan di Bali Green School
Bali Green
School
Dosen + Panitia
Estimasi waktu
setiap tempat max 15
menit
16.00-
17.00 Perjalanan menuju pantai pandawa Travel Agent
17.00-
18.30 Kunjungan di pantai pandawa Pantai Pandawa Travel Agent
18.30-
19.30 Perjalanan menuju Hotel Travel Agent
18.30-
19.30 makan malam dihotel Bali Kuta Resort Travel Agent
19.30-
22.00 acara presentasi di hotel Dosen + Panitia
Masing- masing
kelompok
mempresentasikan
hasil kunjungan
22.00- acara bebas Travel Agent
Selasa, 5
Desember 2017
07.00-
08.00 Makan Pagi Bali Kuta Resort Travel Agent
18
08.00-
08.30 Persiapan Travel Agent
08.30-
09.30 Perjalanan menuju Udayana Travel Agent
09.30-
11.30
Kunjungan di Udayana
Lab. Genetika,
Lab. Ekologi,
Lab. Fisiologi Tumbuhan,
Lab. Fisiologi Hewan,
Lab. Struktur Perkembangan
Hewan,
Lab. Struktur Perkembangan
Tumbuhan,
Lab. Mikrobiologi,
Lab. Taksonomi Hewan,
Lab. Taksonomi Tumbuhan,
Lab. Sains
Udayana
Travel Agent
Estimasi waktu
setiap tempat max 15
menit
11.30-
12.30 perjalanan menuju kebun raya Travel Agent
12.30-
13.30 ishoma dan makan siang Travel Agent
13.30-
15.30
Kunjungan di kebun raya
Kebun raya
Dosen + Panitia
Estimasi waktu
setiap tempat max 15
menit
15.30-
16.30 perjalanan menuju water blow Travel Agent
19
16.30-
17.30 menikmati indahnya water blow Water blow Travel Agent
17.30-
18.30 Perjalanan menuju Hotel Travel Agent
18.30-
19.30 makan malam dihotel Bali Kuta Resort Travel Agent
19.30-
22.00 acara presentasi di hotel Travel Agent
Masing- masing
kelompok
mempresentasikan
hasil kunjungan
22.00- acara bebas Travel Agent
Rabu, 6
Desember 2017
07.00-
08.00 Makan Pagi Bali Kuta Resort Travel Agent
08.00-
08.30 Perjalanan menuju Tari Barong Travel Agent
08.30-
09.30 menikmati pertunjukan Tari Barong Tari Barong Travel Agent Flexible
09.30-
11.00 perjalanan menuju krisna Travel Agent
11.00-
12.00 Belanja di oleh oleh krisna Krisna Travel Agent
12.00-
13.00 Ishoma dan makan siang Travel Agent
13.00-
14.00 perjalanan menuju jogger Travel Agent
14.00-
16.30 Belanja di jogger Joger Dosen + Panitia
20
16.30-
18.30 perjalanan menuju RM.lokal resto RM.Kenongo Travel Agent
18.30-
19.30 makan malam RM.Kenongo Travel Agent
19.30-
05.00
perjalanan menuju kota malang
tercinta Travel Agent
21
Sumber: Kura-kuraguid.com Sumber: Bali-traver-vacation.com Sumber: rafingbali.net
Sumber : archdairy.com Sumber: jawapost.com Sumber: Blog.ted.com
22
Sumber : waterspotbali.id Sumber : id.wikipedia.org Sumber : tempatwisatabali.id
Sumber: unud.ac.id Sumber: unud.ac.id Sumber: unud.ac.id