Upload
kikialwayz
View
34
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan
orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial
untuk melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud
adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan
orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya
memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu
sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa
karena merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok
merupakan bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan
psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi :
1) Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi,
2) Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri
klien)
3)Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu
4) Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif,
5) Meningkatkan rasa dimiliki.
6) Meningkatkan rasa percaya diri
7).Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah.
Stikes Hangtuah Surabaya | 1
Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi 1) Meningkatkan kemampuan
untuk ekpresi diri, 2) Meningkatkan kemampuan empati, 3) Meningkatkan
keterampilan sosial, 4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah. Beberapa
aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan
diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut
dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien
menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,
klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau
berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi
merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan
dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien
untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi
secara benar stimulus persepsi eksternal.
1.2 Masalah Keperawatan
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi ditujukan
pada klien dengan masalah keperawatan :
1. Isolasi sosial : Menarik diri
2. Harga diri rendah
3. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
4. Perilaku kekerasan.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota
kelompok dan memotivasi proses pikir dan afektif
Stikes Hangtuah Surabaya | 2
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi stimulus eksternal
yang diberikan melalui gambar
b. Klien mampu menyebutkan identitas dirinya
c. Klien mampu menyebutkan identitas klien lain
d. Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien
lain yang sedang berbicara
e. Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
f. Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
g. Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
h. Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas
kelompok yang dilakukan
1.4 Persiapan
1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian
tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan
2. Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-
pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan.
Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus
dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu
kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya
aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta
yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)
3. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat
Stikes Hangtuah Surabaya | 3
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi
keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi
proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.
1.5 Kegiatan
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing
dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam
kelompok.
2. Kegiatan
Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan
pasangan, melakukan perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah
permainan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari kelompok.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk
mengemukakan perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.
1.6 Kriteria Evaluasi
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :
a. 80% klien mendapatkan pasangan yang tepat
b. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
c. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
d. 80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
Stikes Hangtuah Surabaya | 4
e. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan
yang diajukan
f. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
g. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan
h. 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi
aktifitas kelompok yang dilakukan
1.7 Rencana Pelaksanaan
1. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di ruang Jiwa RSAL Pav.6
Surabaya.
a. Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa klien
lain
b. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
2.Peserta :
Semua peserta pasien pav.6 B.
3.Masalah Keperawatan
a. Menarik diri
b. Harga diri rendah
c. Halusinasi
d. Perilaku Kekerasaan
4.Persiapan
a. Analisa Situasi
1) Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis , 04 april 2013
Waktu : Pk.08.00 – 09.00 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (35 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
2) Jumlah Perawat
Mahasiswa : 10 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
Stikes Hangtuah Surabaya | 5
3). Pembagian Tugas
a. Leader : Tri Vinti Ratna Dewi
b. Co-Leader : Ruli khristina handayani
c. Observer : Rizal Al F
d. Fasilitator : Sarah Anindita Hidayati
: Tri Wahyuni
: Vika Kharisma
Riski Amelia Y
. Setyo Budi
Shanti Dyah P
Utary D.A
4). Alat Bantu
a. Tape Recorder & Kaset
b. Papan Nama
c. Spidol
d. Bola
1.8 Setting tempat
; Leader
: Pasien
: fasilitator
Stikes Hangtuah Surabaya | 6
1.9 Jalannya Acara :
1. Fase Perkenalan.
Mengumpulkan anggota diruang Pavilium VIB Perawat
melakukan kontrak ulang untuk mengikuti TAK, perawat berhasil
mengumpulkan klien sesuai dengan rencana semula. Leader
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan TAK kepada klien
kemudian co leader menjelaskan aturan permainan.
2. Fase Kerja
Leader memberikan contoh pada klien dengan cara menulis
namanya dikertas dan memberi contoh bagaimana cara memperkenalkan
diri kepada orang lain. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas
selengkapnya : Nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta
ketrampilan yang dimiliki. Selanjutnya masing-masing peserta
menerangkan pada kelompok identitas dirinya dan temanya selengkap-
lengkapnya. Kemudian co leader memutar kaset lagu dangdut untuk
berjoget bersama masing-masing dengan berpegangan tangan. Musik
dihentikan selanjutnya klien harus bisa memperkenalkan diri mereka
masing-masing.. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalanya
acara .Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
3. Fase Terminasi.
Melakukan sharing perasaan antara klien dan perawat tentang
terapi aktifitas kelompok yang dilakukan. Klien : Merasa senang karena
tidak melamun ,dapat mengurangi setress, terjalin keakraban,tidak
membosankan,mengisi waktu luang dan klien menanyakan kapan ada
acara seperti ini lagi.? Perawat : Merasa senang karena klien dapat
kooperatif mengikuti kegiatan TAK. Merasa dibutuhkan oleh
klien. .Terakhir leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan
memotifasi kepada klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain
bersama klien lain.
Stikes Hangtuah Surabaya | 7
1.10 Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
Stikes Hangtuah Surabaya | 8
BAB 2
TAK ORIENTASI REALITAS
Sesi 1: Pengenalan Orang
1. Tujuan
a) Klien mampu mengenal nama-nama perawat
b) Klien mampkerjau mengenal nama-nama klien lain.
2. Setting
a) Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran
b) Ruanngan nyaman dan tenang
3. Alat
a) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
b) Spidol
c) Bola
d) Tape recorder
4. Metode
a) Dinamika kelompok
b) Diskusi dan Tanya jawab
5. Langkah Kegiatan
A. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
a) Salam terapeutik (salam dari terapis pada klien)
b) Evaluasi atau validasi (menanyakan perasaan klien saat ini)
c) Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mengenal orang.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta
izin kepada terapis
b. Lama kegiatan 45 menit
Stikes Hangtuah Surabaya | 9
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal samppai selesai.
C. Tahap kerja
a) Terapis membagi papan nama untuk masing-masing klien
b) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama ,nama
lengkap,nama panggilan dan asal.
c) Tera[pis meninta masing-masing klien menulis nama panggilan dipapan
nama yang dibagikan.
d) Terapis memint masing-masing klien memeperkenalkan diri secara
berurutan searah jarum jam, dimulai dari terapis,meliputi menyebutkan :
nama lengkap,nama panggilan,asal,dan hobi.
e) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan dinyalakan ,
saat music terdengar bola dipindahkan dari 1 klien ke klien lain.
(minimal nama panggilan).
f) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan.saat music berhenti
klien yang sedang memegang bola menyebutkan nama lengkap,nama
panggilan,asal, dan hobi klien yang lain
g) Ulangi langkah tersebut sampai semua klien mendapat giliran
h) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
D. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindakan lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama
panggilan
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang,yaitu
mengenal tempat
2. Menyepakati waktu dan tempat.
Stikes Hangtuah Surabaya | 10
E. Evaluasi dan dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya
pada tahap kerja.Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK.untuk TAK orientasi realitas orang,kemampuan klien
yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama,nama panggilan, asal,
dan hobi klien lain.
No Aspek yang dinilai Nama klien
1. Dapat
menyebutkan nama
lengkap.
2. Dapat
menyebutkan nama
panggilan
3. Asal
4. Hobi
Petunjuk
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, panggilan, asal,dan hobi klien lain.beri tanda (ѵ) jika klien
mampu dan tanda (х) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh : klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu
mmenyebutkan nama, nama panggilan, asal, dan hobi klien lain
disebelahnya.anjurkan klien mengenal klien lain diruangan.
Stikes Hangtuah Surabaya | 11
BAB 3
EVALUASI
3.1 Evaluasi Struktur.
Jumlah peserta yang hadir : 16 orang
Fungsi anggota : Struktur anggota berjalan sesuai peran dan fungsinya,
kecuali observer dan Co-lader tidak berjalan sesuai
dengan perannya.Fasilitator ada yang tidak ko-
operatif sama pasienya jadi ada pasien yang tiba-tiba
meninggalkan tapi fasilitator yang bertanggung
jawab cuma diam aja.
Alat dan media : Tape recorder terutama pada saat memutar musik tidak
bisa keras.
3.2 Evaluasi Proses
Waktu : Waktu TAK dimulai jam 08.30 - 09.30 dengan kontrak
waktunya selama 1 jam tapi di proposalnya dimulai
08.00-09.00 terlambat setengah jam dari jadwal.
Evaluasi pasien :Pasien sangat antusias pada saat TAK,tapi ada
sebagian pasien yang tidak ikut TAK sampai selesai.
Tabel nama dan respon pasien
N
O
NAMA Respon kontak
mata
Keaktifan
1. Tiang Oen Ada kontak mata Mengikuti acara dengan
antusias dan sampai selesai.
2. Win Tidak ada kontak
mata
Mengikuti acara dengan
antusias dan sampai selesai.
3. Eko aryo
widagdo.
Ada kontak mata Mengikuti acara dengan
antusias dan sampai selesai.
4. Chusnul
chotimah
Sesekali ada kontak
mata, tapi dia radak
pemalu,
Mengikuti acara dengan
antusias dan sampai selesai.
5. Mursidin Sesekali ada kontak
mata
Mengikuti acara dengan
antusias dan sampai selesai.
Stikes Hangtuah Surabaya | 12
6. Rusydan Nur Sesekali ada kontak
mata
Mengikuti acara dengan
antusias dan sampai selesai.
7. Subaihong Sesekali tidak ada
kontak mata, dia
bilang merasa
ngantuk.
Mengikuti jalanya acara
sampai selesai.
8. Tan Willy Sesekali ada kontak
mata
Mengikuti jalanya acara
sampai selesai.
9. Julsie Ada kontak mata. Mengikuti acara dengan
sangat antusias tapi di
tengah acara dia ijin keluar
bentar, setelah itu kembali
lagi dan mengikuti acara
sampai selesai.
10. Rahmad Oky
Samudra
Sesekali tidak ada
kontak mata, dia
sering
menundukkan
kepala.
Ditengah acara dia mencoba
keluar dari lingkaran TAK,
tapi setelah diomongin dia
mau ikut gabung lagi, dan
pada saat dia dikasih
hukuman karena tidak kenal
dengan teman di
sampingnya, dia mau, dan
dia mengikutin acara sampai
selesai.
11. Sabar Sesekali tidak ada
kontak mata.
Mengikuti jalanya acara
sampai selesai. Pada saat dia
tahap evalusi pada akhir
acara, dia pengen menyanyi
dan digitari sama pak.imam,
setelah pak.imam maju tiba-
tiba dia tidak mau.
12. Imam Sayuti Sesekali tidak ada Mengikuti jalanya acara
Stikes Hangtuah Surabaya | 13
kontak mata,dia
terkadang menulis
atau baca kertas
yang biasanya dia
bawa.
sampai selesai dan
pak.imam mau di suruh
menghibur teman-temanya
dengan bernyanyi dan main
gitar.
13. Liliana Ada kontak mata Mengikuti acara dengan
sangat antusias tapi di
tengah acara dia ijin keluar
bentar, setelah itu kembali
lagi dan mengikuti acara
sampai selesai.
14. Heppy Sesekali tidak ada
kontak mata.
Mengikuti jalanya acara
sampai selesai.
15. Achmad
Khusnan
Sesekali tidak ada
kontak mata.
Di pertengahan acara dia
meninggalkan secara tiba-
tiba tapi di akhir acara dia
tiba-tiba muncul lagi tapi
tidak mau diarahkn untuk
ikut gabung dalam
lingkaran. Pada waktu
disuruh nyanyi dia mau.
16. Sholehan Tidak ada kontak
mata, asyik dengan
dunianya sendiri.
Meninggalkan acara secara
tiba-tiba tanpa ijin ke pada
perawatnya.
3.3 Evaluasi Hasil
Semua pasien rata-rata sudah biasa menyebutkan nama, nama panggilan, asal
dan hobinya, pada saat di tes ada sebagian yang belum kenal dengan temanya
dan lupa.Padahal semuanya sudah memperkenalkan namanya, asal dan
hobinya.
Stikes Hangtuah Surabaya | 14
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna.2004.”Keperawatan Jiwa : terapi aktivitas kelompok”. Jakarta :
EGC.
Herawaty, Netty. 1999.”Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompo”., Jakarta : FIK
Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen. 1995.”Buku Saku Keperawatan Jiwa Ed.
3” .Jakarta : EGC
Stikes Hangtuah Surabaya | 15