41
1 PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN SIKAP, PERILAKU DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MANAJEMEN BENCANA DENGAN DIARE PASCA BANJIR Pembimbing : dr. Gita Tarigan, M.Kes dr. Amir Siddik, M.Kes Disusun oleh : Krisna Herdiyanto (030.08.138) Angelia Elisabeth Mambu (030.09.019) Hanina Yuthi Mauliani (030.09.106) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 2 JUNI - 16 AGUSTUS 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2014

Proposal_Penelitian_BAB_I_-_IV_-libre.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

1 PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN SIKAP, PERILAKU DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM MANAJEMEN BENCANA DENGAN DIARE PASCA BANJIR Pembimbing : dr. Gita Tarigan, M.Kes dr. Amir Siddik, M.Kes Disusun oleh : Krisna Herdiyanto(030.08.138) Angelia Elisabeth Mambu(030.09.019) Hanina Yuthi Mauliani(030.09.106) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 2 JUNI - 16 AGUSTUS 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2014 2 DAFTAR ISI Daftar Isi ......2 BAB I PENDAHULUAN ......5 1.1Latar Belakang ....5 1.2Rumusan Masalah ...7 1.3Tujuan Penelitian ....7 1.3.1Tujuan Umum .....7 1.3.2Tujuan Khusus ....7 1.4Hipotesis Penelitian ....7 1.5Manfaat Penelitian ..7 1.5.1Bagi Peneliti 7 1.5.2Bagi institusi ...7 a.Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur 8 b.Fakultas Kedokteran Trisakti 8 1.5.3Bagi Masyarakat .....8 1.6Keterbatasan Penelitian ...8 1.7Ruang Lingkup Penelitian ...8 1.7.1Ruang Lingkup Tempat ..8 1.7.2Ruang Lingkup Waktu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........9 2.1Diare ....9 2.1.1Definisi Diare ......9 2.1.2Penyebab Diare ...9 2.1.3Klasifikasi Diare ...11 3 2.1.4Patofisiologi Diare ....12 2.1.5Faktor Risiko .................13 2.1.6Gejala Klinis .................13 2.1.7Derajat Dehidrasi ......14 2.1.8Pemeriksaan Laboratorium ...15 a.Pemeriksaan Tinja .................15 b.Pemeriksaan Darah .......15 c.Intubasi duodenal ..................15 2.1.9Terapi Diare ..15 2.1.10Komplikasi Diare ..18 2.1.11Pencegahan Diare ..18 2.1.12Lintas Diare ...19 2.2Bencana .....20 2.2.1Definisi Bencana ...20 2.2.2MekanismeUpayaPenanggulanganMasalahKesehatan Akibat Bencana .....21 2.2.3Banjir .....22 2.2.4Gambaran Banjir di Provinsi DKI Jakarta ....22 2.2.5Penyebab Banjir ....23 2.2.6Penanganan Banjir ....25 2.2.7Pencegahan Bencana Banjir ......25 2.2.8Hubungan Banjir Dengan Diare ....26 2.3Kerangka Teori .....27 4 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...28 3.1Kerangka Konsep ..28 3.2Variabel Penelitian 28 3.3Definisi Operasional .29 BAB IV METODE PENELITIAN 31 4.1Jenis Penelitian ..31 4.3Lokasi dan Waktu Penelitian 31 4.2.1Lokasi Penelitian31 4.2.2Waktu Penelitian31 4.3Populasi dan Sampel Penelitian 31 4.3.1Populasi Penelitian.31 4.3.2Kriteria Inklusi dan eksklusi..32 4.3.3Sampel Penelitian...32 4.4Alur Pengambilan Sampel 35 4.5Alur Pengambilan Data .36 4.6Instrumen Penelitian .37 4.7Manajemen Data ...37 4.7.1Data Entry..37 4.7.2Analisa Data...38 DAFTAR PUSTAKA...39 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1LATAR BELAKANG Banjirdisebabkanolehjumlahdebitairyangberlebihan,naikkeper-mukaantanaholehkarenaterbatasnyapenyerapanairyangdisebabkanberku-rangnya daerah resapan air. Banjir berkaitan dengancurah hujan yang besar yang ada hubungannya dengan musim hujan yang panjang. DKI Jakarta termasuk salah satu daerah rawan banjir. 1 MenurutBadanNasionalPenanggulanganBencana,banjirdiartikanse-bagai peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu wilayah atau daratan ka-renavolumeairyangmeningkat.2 DKIJakartadenganluaskuranglebih65.000 hektar,hanya30%atau19.500hektaryangmerupakanwilayahresapandan jumlah penduduk mencapai sekitar 13.000.000 jiwa di tahun 2004, ditambah seki-tar250.000jiwapendatangbarusetiaptahunnyamerupakanfaktorutamayang membuatprovinsiDKIJakartaselaluterkenabencanabanjir.Faktorlainyang mempengaruhibanjirantaralainadalahcurahhujan,persentasewilayah terbangun,morfologiwilayah,ratarataketinggianwilayah,persentasefasilitas drainase dan kesadaran warga yang rendah. 3 BPBD mencatat, banjir di DKI Jakarta terjadi di puncak musim hujan pada Januari 2014 di 89 lokasi. Kelurahan Pejaten Timur merupakan kelurahan terparah yang terkena banjir di Kecamatan Pasar Minggu dengan ketinggian air berkisar 10 cm 4 m. area yang terkena dampak adalah : 7 RW, 21 RT, 269 Kepala Keluarga (KK).1 Bencana banjir menyebabkan timbulnyamasalah kesehatan masyarakat di kalanganpenduduk.Datamenunjukkanbahwabanyakpendudukyangterserang penyakit. Di antaranya yang menonjol adalah diare. Kerentananpentinguntukdiketahuisebagaisalahsatufaktoryangber-pengaruhterhadapterjadinyabencana,karenabencanabaruakanterjadibilaba-hayaterjadipadakondisirentan.Pengaruhsikap,perilakudanpengetahuan 6 masyarakattentangrisikobencanamenggambarkankondisitingkatkerapuhan sosial dalam menghadapi bahaya. Pada kondisi sosialyangrentan, tentunyaakan menimbulkan dampak kerugian yang besar, salah satunya masalah kesehatan Sep-erti penyakit yang muncul pasca banjir. Oleh sebab itu, pentingnya untuk menge-tahuiinteraksifaktorbiologik,individu,lingkunganfisik,socialdanekonomi yang mempengaruhi terjadinya insiden diare pasca banjir.5 Diareadalahbuangairbesardengantinnjaberbentukcairatausetengah cair dengan kandungan air tinja lebih banyak daripada biasanya atau dengan frek-uensilebihdari3xsehariyaitulebihdari200gramatau200ml/24jam. Mekanisme penularan utama untuk patogen penyebab diare adalah melalui fekal-oral,denganmakanandanairyangmerupakanmediapenghantaruntukke-banyakan kejadian diare.4 Penyakit Diare merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mor-talitas di seluruh duniayang menyebabkan satu biliun kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya. Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi salah satu masalahkesehatanmasyarakatdiIndonesiadenganangkakesakitanyangtinggi yaitu 200 - 400 kejadian diare di antara 1000 penduduk/tahun. Dari hasil pelaporan penyakit pasca banjir setiap tahunnya di DKI Jakarta, diare termasuk salah satu dari 3 penyakit yang selalu muncul pasca banjir, bahkan sempatmenjadiKLBditahun2007.Halinidapatdisebabkanbeberapafaktor sepertikeadaanlingkungandankondisitempatpenampunganpengungsiselama danpascabanjiryangburuk,sehinggasangatmendukungpenularandanmewa-bahnya diare di kalangan pengungsi. KelurahanPejatenTimurdipilihmenjaditempatpenelitiandikarenakan menurutcatatandipuskesmaskelurahanPejatenTimur,angkakejadiandiaredi sana khususnya pasca banjir menempati posisi yang cukup tinggi setelah penyakit ISPA dan DBD. Selain itu, RW 03, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10 dipilihkarenadae-rahtersebutyangrawanbanjirdanmengalamidampakbanjirtahun2014.1Hal tersebutakansangatberkaitaneratdenganperansikap, perilaku dan penge-tahuan yang berhubungan dengan kejadian diare. 7 1.2RUMUSAN MASALAH Denganmemperhatikanlatarbelakangdiatas,makadapatdirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut : apakah faktorfaktorsikap,perilakudanpengetahuanrespondenberperandenganting-kat insidensi diare pasca banjir di Kelurahan Pejaten Timur? 1.3TUJUAN PENELITIAN 1.3.1Tujuan Umum Meningkatkankesadarandankemampuanmasyarakatdalam menghadapi banjir, sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian di-are pasca terjadinya banjir 1.3.2Tujuan Khusus 1.Mengetahui adanya hubungan sikap masyarakat dan seberapa besar korelasi dengan kejadian diare pasca banjir 2.Mengetahuiadanyahubunganperilakumasyarakatdanseberapa besar korelasi dengan kejadian diare pasca banjir 3.Mengetahuiadanyahubunganpengetahuanmasyarakatdan seberapa besar korelasi dengan kejadian diare pasca banjir 1.4HIPOTESIS PENELITIAN 1.Terdapathubungansikapmasyarakatdengankejadiandiarepasca banjir di Kelurahan Pejaten Timur 2.Terdapathubunganperilakumasyarakatdengankejadiandiare pasca banjir di Kelurahan Pejaten Timur 3.Terdapat hubungan pengetahuan masyarakat dengan kejadian diare pasca banjir di Kelurahan Pejaten Timur 1.5MANFAAT PENELITIAN 1.5.1Bagi Peneliti Meningkatkanwawasandanpengetahuansertapengalamandalam melaksanakan penelitian yang sejenis. 8 1.5.2Bagi Institusi a.Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur 1.Sebagaibahanmasukanbagipuskesmasdanpetugaspelayanan kesehatanuntukmelakukanusahapeningkatanpelayananmana-jemen bencana yang berkaitan dengan insidensi diare pasca banjir. 2.Institusiyangterkaitdapatmelakukanupayapencegahanyang berkenaan dengan penurunan insiden diare pasca banjir. b.Fakultas Kedokteran Trisakti 1.Sebagaibahanpenambahankaryailmiahpadabagianilmu kesehatan masyarakat 2.Menambahinformasidanwawasankedokterantentanghubungan sikap, perilaku dan pengetahuan masyarakat dengan kejadian diare pasca banjir 1.5.3Bagi Masyarakat Sebagaisumberinformasidanmotivasibagiparawargauntuk menurunkaninsidensipenyakitdiaredanmeningkatkankesadarandan kemampuan menghadapi bencana 1.6KETERBATASAN PENELITIAN Penelitiandibuatdenganketerbatasanwaktupenelitian,datasampelke-lurahan, jumlah sampel dan populasi sampel. 1.7RUANG LINGKUP PENELITIAN 1.7.1Ruang Lingkup Tempat PenelitianinidilakukandiKelurahanPejatenTimur,Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan 1.7.2Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014 Agustus 2014. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Diare 2.1.1Definisi Diare Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan kon-sistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih ser-ing (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.6,7 Diare merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia karena pada usia ter-sebut sangat rentan terhadap dehidrasi.7 2.1.2Penyebab Diare Secaraklinispenyebabdiaredapatdikelompokkandalam6golonganbe-saryaituinfeksi(disebabkanolehbakteri,virusatauinfestasiparasit),malab-sorpsi,alergi,keracunan,imunodefisiensidansebab-sebablainnya.Penyebab yangseringditemukandilapanganataupunsecaraklinisadalahdiareyang disebabkan infeksi dan keracunan.6 penyebabutamadiareadalahpenyebablangsungdantaklangsungatau faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempercepat terjadinya diare. 8, 9 Diare disebabkan oleh banyak penyebab dan dapat dibedakan menjadi di-are infeksi dan diare non-infeksi.8 1) Diare infeksi dapat disebabkan beberapa jenis agen-agen penyebab, yaitu: 8 a) Enteropatogen Bakteri 10 Enteropatogenbakteridapatmenyebabkandiareradangataunon radangdanenteropatogenspesifikdapatdisertaidengansalahsatumani-festasi klinis. Umumnya diare radang akibat Aeromonas spp, Campylobac-terjejuni,Clostridiumdifficle,E.colienteroinvasif,E.colientero-hemorhagik,Salmonellaspp,Shigellaspp,Vibrioparahaemolyticusdan Yersinia enterocolitica. Sedangkan diare non radang dapat disebabkan oleh E. coli enteropatogen, E.coli enterotoksik, dan Vibrio cholerae. b) Enteropatogen Parasit EnteropatogenparasityangpalingseringdiAmerikaSerikatada-lahGiardialamblia.PatogenyanglainnyaadalahEntamoebahistolytica, Cryptosporidium, Strongyloides stercoralis, Isospora belli dan Enterocyto-zoon bieneusi. c) Enteropatogen Virus PenyebabgastroenteritisvirusadalahRotavirus,Adenovirusen-terik, Astovirus, Kalsivirus dan Virus Norwalk. 2) Sedangkan diare non-infeksi disebabkan oleh : 8 a) Kesukaran Makan b) Kelainan Struktur Anatomi pada saluran cerna, misal pada atrofi mikro-villi, penyakit Hirschprung, dan sebagainya. c) Pada Malabsorpsi d) Pada Endokrinopati e) Pada Keracunan Makananf) Pada Neoplasma 11 g)Macam-macamlainnya,misalkarenaobatpencahar,alergisusu,pen-yakit Crohn, kolitis ulseratif, pada penyakit defisiensi imun. 2.1.3Klasifikasi Diare Jenis diare ada dua, yaitu diare akut, diare persisten atau diare kronik. Di-areakutadalahdiareyangberlangsungkurangdari14hari,sementaradiareper-sisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.11 Pengklasifikasian diare dapat didasarkan atas beberapa hal yaitu : 1.Lama waktu diare : akut atau kronik 2.Mekanisme patofisiologis : osmotic atau sekretorik 3.Berat ringan diare : kecil atau besar 4.Penyebab infeksi atau tidak 5.Organic atau fungsional a)Diareakut : diareyang terjadi secara mendadakpada bayi dananakyang sebelumnya sehat.9 b) Diarekronis:diareyangberlanjutsampai2mingguataulebihdengan kehilangan berat badan atau berat badan tidak bertambah (failure to thrive) selama masa diare tersebut. 7, 9 c)Diare persisten : diare yang disebabkan oleh infeksi.9 d)Protracted diare : diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu dengan tinja cair dan frekuensi 4x/lebih per hari.9 e)Diare intraktabel : diare yang timbul berulang kali dalam waktu yang sing-kat (misalnya 1 3 bulan).9 f)Prolonged diare : diare yang berlangsung lebih dari 7 hari.9 g)Chonic non specific diarrhea : diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu tetapitidakdisertaigangguanpertumbuhandantidakadatanda-tandain-feksi maupun malabsorpsi.9 2.1.4Patofisiologi Diare 12 a)Diare Sekresi, disebabkan oleh : 7, 9 1)Infeksi virus, kuman pathogen dan apatogen 2)Hiperperistaltikusushalusyangdapatdisebabkanolehbahan-bahankimiamakanan(misalnyakeracunanmakanan,makanan yang pedas, sudah basi, dll), gangguan syaraf, hawa dingin, alergi, dsb. 3)Defisiensi imun terutama sIgA (secretory Immunoglobulin A) yang mengakibatkanterjadinyabakteri/jamurtumbuhberlipatganda (overgrowth) b)Diare osmotic, disebabkan oleh :7, 9 1)Malabsorpsi makanan 2)KKP (kekurangan kalori protein) 3)BBLR dan BBL Patofisiologi Diare Akut Faktorutamayangberperandalamterjadinyadiareakutyaitufaktorpe-jamu(host)danfaktorkausal(agent).Faktorpejamuadalahkemampuantubuh untukmempertahankandiriterhadaporganismyangdapatmenimbulkandiare akut sedangkan faktor kausal yaitu daya pentrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin, dan daya lekat kuman. Pathogenesis diare kare-na infeksi bakteri/parasit terdiri atas : 10 1.Diare karena bakteri non invasive (enterotoksigenik) BakteriyangtidakmerusakmukosamissalETECdan C.perfringens.Bakteribakteritersebutmenghasilkanenteroto-ksinyangmenyebabkankgiatanberlebihannikotinamidadenine dinukleotidpadadindingselusus,sehinggameningkatkankadar adenosine3,5-siklikmonofosfat(siklikAMP)dalamselyangme-nyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen yang diikuti oleh air, ion bikarbonat, kation natrium dan kalium 2.Diare karena bakteri/parasit invasive (enteroinvasif) 13 Antaralainsalmonella,shigelladanEIEC.Diaredisebba-kan oleh kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi. Di-are bersfiat sekretorik eksudatif Garis besar mekanismenya adalah : 9, 11 a.masuknya mikroorganisme ke dalam saluran pencernaan b.berkembangbiaknyamikroorganismetersebutsetelahberhasil melewati asam lambung c.dibentuknya toxin (endotoxin) oleh mikroorganisme d.adanyarangsanganpadamukosaususyangmenyebabkanter-jadinyahiperperistaltikdansekresicairanususmengakibatkan terjadinya diare. 12 2.1.5Faktor Risiko Kelompok risiko tinggi yang mungkin mengalami diare infeksi adalah: 13 1)Orangyangbarusajabepergiankenegaraberkembang,daerahtropis. Misal pada orang yang sering berkemah atau pergi ke tempat endemik. 2)Orangdenganimunosupresidanimunodefisiensi,misalpadapenderita HIV atau penekanan sistem imun karena obat-obatan.3) Orang yang baru saja menggunakan obat-obatan antimikroba pada insti-tusi, misal di rumah sakit. 4) Makananatau keadaan makanyang tidak biasa, misal makan makanan mentah atau mengkonsumsi makanan yang terpapar agen penyebab di-are, misal: Salmonella, Shigella. 2.1.6Gejala Klinis Secara umum gejala klinis yang timbul akibat diare adalah : 13 14 1) Akibat kehilangan cairan tubuh: a) turgor kulit berkurang b) nadi lemah c) takikardi d) mata cekunge) suara parau f) kulit dingin g) jari-jari sianosis h) membran mukosa kering i) buang air kecil kurang (anuria) 2) Akibat gangguan keseimbangan asam basa dan kehilangan elektrolit: a)Defisitbikarbonat(asidosis),dengangejala:muntah,pernafasancepatdan dalam b) Defisiensi kalium, dengan gejala: lemah otot, aritmia jantung, ileus paralitik c) Kejang dan koma 2.1.7Derajat Dehidrasi Ada tiga derajat dehidrasi,yaitudiare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan/ sedang, diare dengan Dehidrasi berat.6 a.Klasifikasi berdasarkan berat badan : 9 1.Dehidrasi ringan : penurunan berat badan 2 - 5% 15 2.Dehidrasi sedang : penurunan berat badan 5 10% 3.Dehidrasi berat : penurunan berat badan >10% b.Penilaian Dehidrasi : 6, 9, 14 Gejala/derajat dehidrasi Diaretanpadehid-rasi Diaredehidrasi ringan / sedang Diaredehidrasi berat Bilaterdapat2 tanda / lebih : Bilaterdapat2 tanda / lebih : Bilaterdapat2 tanda / lebih : Keadaan umumBaik, sadarGelisah / rewelLesu,lunglai/tidak sadar MataTidak cekungCekungCekung Keinginanuntuk minum Normal,tidakada rasa haus Inginminumterus, ada rasa haus Malas minum TurgorKembali segeraKembali lambatKembalisangat lambat 2.1.8Pemeriksaan laboratorium 9 a.Pemeriksaan tinja 1. Makroskopik atau mikroskopik 2. Biakan kuman 3. Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika 4. Ph dan kadar gula, jika diduga ada intolerans laktosab.Pemeriksaan darah 1. Darah lengkap 2. Pemeriksaanelektrolit,pHdancadanganalkali(jikadenganpem-berian RL i.v masih terdapat asidosis) 3. Kadar ureum (untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal) c.Intubasi duodenal : pada diare kronik untuk mencari kuman penyebab 2.1.9Terapi Diare 6, 9, 15, 16 16 1. Diare tanpa dehidrasi : Rencana Terapi A 2. Diare dengan dehidrasi ringan/ sedang: Rencana Terapi B; 3. Diare dengan dehidrasi berat: Rencana Terapi C 17 Gambar 1: Tatalaksana diare Sumber : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Buku saku petugas kesehatan: Lintas diare. Depar-temen Kesehatan RI; 2011.p. 1-30. 18 2.1.10Komplikasi Diare 9 1.Kehilangan air (dehidrasi) 2.Gangguan keseimbangan asam basa (metabolic asidosis) 3.Hipoglikemia 4.Gangguan gizi 5.Gangguan sirkulasi 6.Hiponatremia 7.Hypernatremia 8.Demam 9.Edema / overhidrasi 10. Hypokalemia 11. Ileus paralitik 12. Kejang 13. Intoleransi laktosa 14. Muntah 15. Gagal ginjal akut 2.1.11Pencegahan Diare Berikanoralit,bilatidaktersediaberikancairanrumahtangga misalnyaairtajin,kuahsayur,saribuah,airteh,airmatangdll.Adapuncara pencegahan diare yang benar dan efektif, yaitu : 6, 9, 15 1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun 17, 18, 19, 20, 21 2. Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur 21 3.Memberikanminumairyangsudahdirebusdanmenggunakanairbersihyang cukup 21 4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah BAB 21 19 5. Buang air besar di jamban 21 6. Membuang tinja bayi dengan benar 21 7. Memberikan imunisasi campak. 17, 18 2.1.12Lintas Diare Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE): 6, 10 1. Berikan oralit segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. 2.BerikantabletZincselama10hariberturutturut,mengurangilamadanbe-ratnyadiare,mencegahberulangnyadiareselama2-3bulan.ZINCjugadapat mengembalikan nafsu makan anak. 3.TeruskanASI-makansesuaiumuranakdenganmenuyangsamapadawaktu anak sehat untuk mencegah kehilangan BB dan pengganti nutrisi yang hilang. 4.Berikanantibiotiksecaraselektif,Antibiotikhanyadiberikanpadadiare berdarah, kolera dan diare dengan masalah lain 5.Berikannasihatpadaibu/keluargatentangcarapemberianOralit,Zinc, ASI/makanandantanda-tandauntuksegeramembawaanaknyakepetugas kesehatan jika anak: a.Buang air besar cair lebih sering b.Muntah berulang-ulang c.Mengalami rasa haus yang nyata d.Makan atau minum sedikit e.Demam f.Tinjanya berdarah g.Tidak membaik dalam 3 hari 20 2.2Bencana 2.2.1Definisi bencana BencanamenurutUUNo.24tahun2007adalahperistiwaatau rangkaianperistiwayangmengancamdanmengganggukehidupandan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktornonalammaupunfaktormanusiasehinggamengakibatkantim-bulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampa2.3.1k psikologis.22, 23, 24, 26 Bahayaadalahsuatufenomenaalam/buatanyangmempunyaipo-tensi mengancam kehidupan manusia, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan.24 Kerentananadalahkondisidarisuatukomunitasataumasyarakat yangmengarahataumenyebabkanketidakmampuandalammenghadapi ancamanbahaya.24,25Tingkatkerentananadalahsuatuhalpentinguntuk diketahuisebagaisalahsatufaktoryangberpengaruhterhadapterjadinya bencana, karena bencana baru akan terjadi bila bahaya terjadi pada kondisi yang rentan. Tingkat kerentanan dapat ditinjau dari kerentanan fisik (infra-struktur), sosial kependudukan dan ekonomi.24 Kekuatanbangunanrumahdimasyarakatyangberadapadadaerah rawan banjir, tidak adanya tanggul pengaman banjir bagi masyarakat yang tinggaldibantaransungaimerupakansuatukerentananfisik.Kerentanan ekonomiberupatidakmempunyaikemampuanfinansialyangmemadai untuk melakukan upaya pencegahan atau mitigasi bencana.Kerentanan so-sial berupa segi pendidikan, kekurangan pengetahuan tentang risiko baha-yadanbencanasertatingkatkesehatanmasyarakatyangren-dah.Kerentanan lingkungan berupa penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir. 25 21 2.2.2Mekanismeupayapenanggulanganmasalahkesehatanakibat bencana a.Pra bencana (pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan) 28, 29 1.Pencegahan bencana : serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi ataumenghilangkan risiko bencana baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihakyangterancambencana.Kegiatannyameliputime-nyusunprosedurtetap/pedoman,melakukananalisisrisi-ko, penyebarluasan informasi. 2.Mitigasi : serangkaian upaya untuk mengurangirisiko baik melaluipembangunanfisikataupenyadarandanpening-katankemampuanmenghadapiancamanbencana. Kegiatannyameliputistruktural(pembangunandanpenga-daanfisik)dannonstruktural(menyusunstandarpela-yanan,perencanaan,peraturanrelokasi,jalurevakuasi,ret-ro fitting) 30, 31 3.Kesiapsiagaan:kegiatanyangdifokuskanpadapengem-banganrencanauntukmenanggapibencanasecaracepat danefektifdenganmenyiapnyiagakansumberdaya,pen-didikandanpelatihanbagipetugas,menyusunpe-doman/prosedur tetap, menyusun dan mengembangkan sis-teminformasidansistemmanajemen,menyusunrencana kontinjensi.b.Saat Bencana (tanggap darurat) 28, 29 1.Tanggapdaruratbencana:serangkaiankegiatanyangdil-akukandengansegerapadasaatkejadianbencanauntuk menangani dampak burukyang ditimbulkan,yang meliputi kegiatanpenyelamatandanevakuasikorban,hartabenda, pemenuhankebutuhandasar,perlindungan,pengurusan pengungsi,penyelamatan,sertapemulihanprasaranadan sarana 22 c.Pasca Bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi) 28, 29 1.Rehabilitasi:kegiatanuntukmemulihkandanmem-fungsikan kembali sumberdaya kesehatan guna mengurangi penderitaankorbandansebagaiupayaperbaikandanpem-ulihan pada semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampaitingkatyangmemadaipadawilayahpascabencana dengansasaranutamauntuknormalisasiatauberjalannya secarawajarsemuaaspekpemerintahandankehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana 2.Rekonstruksi:kegiatanuntukmembangunkembalisemua prasaranadansarana,kelembagaanpadawilayahpas-cabencana,baikpadatingkatpemerintahanmaupun masyarakatakibatbencanasecaralebihbaikdarikeadaan sebelumnyadengantelahmengantisipasikemungkinanter-jadinya bencana di masa yang akan datang 2.2.3Banjir Banjiradalahsuatuprosesalami,banjirterjadikarenadebitair sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap kedaerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi kare-na curah hujan yang tinggi, sementara itu juga dapat terjadi karena kesala-han manusia.Bencana banjir merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat se-hinggamengakibatkantimbulnyakorbanjiwamanusia,kerusakanling-kungan, kerugian harta benda, dan berdampak psikologis. 2.2.4Gambaran Bencana Banjir di Provinsi DKI Jakarta ProvinsiDKIJakartayangmerupakanIbukotaNegarajugatidak luput dari bencana banjir yang akhirnya menimbulkan masalah kesehatan. 23 Darihasilsurveypotensidesatahun2008yangdilaksanakanolehBPS, menunjukkan bahwa selama periode 2006 2008 dari 267 kelurahan yang adadiProvinsiDKIJakartaada178kelurahanatau66,7%yangterkena bencanabanjir.SedangkandatadariPusatPenanggulanganKrisis,Dep-kes,tahun2007dan2008menunjukkanbahwasepanjangtahuntersebut telahterjadibencanabanjiryangmengakibatkanjatuhnyakorbandan pengungsi.Korbanmeninggaltercatat48orangpadatahun2007dan6 orang pada tahun 2008. Korban luka berat/rawat inap tercatat 2.014 orang padatahun2007dan90orangpadatahun2008.Korbanlukaringan/ rawat jalan tercatat 119.998 orang pada tahun 2007 dan 11.016 pada tahun 2008. Sedangkan jumlah penduduk yang harus mengungsi tercatat 424.587 orang pada tahun 2007 dan 97.252 orang pada tahun 2008. Selain jatuhnya korban dan pengungsi, banjir juga mengakibatkan rusaknya beberapa fasil-itaskesehatanyangadadiJakarta.Tercatatpulabahwapadatahun2007 banjirtelahmengakibatkanrusaknya44unitpuskesmasdan6puskesmas pembantu sedangkan pada tahun 2008 telah terjadi kerusakan 6 unit pusk-esmas.27 2.2.5Penyebab Banjir Penyebab banjir ada dua yaitu : a.Biofisik:curahhujantinggi,karakteristikDASyangresponsiveter-hadap banjir, penyempitan saluran drainase, perubahan penutupan lahan. b.Sosialekonomidanbudaya:Tidaktegasnyapenegakanhukum,per-ilakumasyarakatyangkurangsadarakanlingkungandantimpangnya pembangunan.Tiga faktor penyebab banjir yaitu : 1. Pengaruh aktivitas manusia yaitu24 a. Pemanfaatan daratan banjir yang digunakan untuk pemukiman in-dustri.b. Penggundulan hutan dan yang kemudian mengurangi resapan pada tanahdanmeningkatkanlariantanahpermukaan,sehinggaterjadi erosiyangmeng-akibatkansedimentasiditerusansungaiyang kemudian mengganggu jalannya air.c.Pemukimandanpembangunandidaerahdaratanbanjirdanpem-buatansaluranairyangtidakdirencanakandenganbaikyang mengakibatkan tidak lancarnya aliran sungai.d.Membuangsampahsembarangandapatmenyumbatsaluranair terutama di perumahan.2. Kondisi alam yang bersifat tetap (statis) seperti:a. Kondisi geografi yang berada pada daerah yang sering terkena ba-daiatausiklon,misalnyabeberapakawasanyangcekungmis: Bandung.b.Kondisialursungai,sepertikemiringandasarsungaiyangdatar, berkelok-kelok, timbulnya sumbatan atau berbentuk sebuah pulau3. Peristiwa alam yang bersifat dinamisa.Terjadinyapembendunganatauarusbalikyangseringterjadidi muara sungai atau pertemuan sungai besar.b.Penurunanmukatanahatauamblesanyangdikarenakan pengambilanairtanahyangberlebihansehinggamenimbulkan muka tanah menjadi lebih rendah.c.Pendangkalan dasar sungai karena sedimentasi yang tinggi. d.Luapan Air Sungai 25 e.Pendangkalan Sungai, Kali, Selokan, Danau, Situ, Dll f.Kegagalan Tanah Menyerap Air g.Penggundulan Hutan h.Air Bah / Banjir Bandang i.Hujan Deras Yang Lama j.Air Laut Pasang (Rob) k.Saluran Air Mampet l.Tsunami Air Laut 2.2.6Penanganan Banjir Berikut ini beberapa cara untuk menanggulangi banjir. 2.Normalisasi fungsi sungai dan selokan.3.Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya,yang mendi-rikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar. 2.2.7Pencegahan Bencana Banjir 1. Pembuatan jaringan sampah 2. Membersihakan saluran air 3. Meningkatkan daya serap tanah 4.Menjagakebersihandengantidakmembuangsampah diselokan, drainage ataupun sungai. Sedangkan penanganan banjir menurut Tim Balai Teknolo-giPengelolaan(BTP)DASSurakartasalahsatunyaadalah meningkatkan upaya penegakan hukum dan peraturan yang berkai-tandenganlingkungankhususnyabanjiryaitupelarangan bangunandibantaransungai,peraturanpembuangansampahdi sungai, kewajiban membuat, resapan di perumahan, penerapan tata ruangyangditetapkansecaralebihketatdanpembatasansecara ketat perubahan penggunaan lahan. 26 2.2.8Hubungan Banjir dengan diare Bencanabanjirtelahmenyebabkantimbulnyamasalahkesehatan masyarakatdikalanganpenduduk.Datamenunjukkanbahwabanyak pendudukyangterserangpenyakit.Diantaranyayangmenonjoladalah penyakit-penyakit diare, kulit, mata, gastritis, pneumonia, dan infeksi salu-ran pernafasan akut (sering disingkat dengan ISPA). Darihasilpenelitianjumlahpenderitakorbanbanjirdirawat menurut jenis penyakit dari tanggal 29 Januari s.d Maret 2002 didapatkan hasilyangmenderitadiaredangastroenteritissebanyak2376penderita, leptospirosis3orang,pneumonia4orang,ISPA734orang,DBD663 orang,kecelakaan/luka14orang,Ternyatasebagianbesaryangmen-deritapenyakitsecaraumumadalahanak-anak.Datapasienrawatjalan dan rawat inap dari 43 Rumah Sakit pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 17,6%penderitaadalahbayi,25,8%anakusiadibawahlimatahun (balita), dan 56,7 % berusia lebih dari 5 tahun.2.2.9Antisipasi pencegahan diare pasca banjir 1.Meningkatkanpromosiperilakuhidupbersihdansehat(PHBS), terutama dalam hal penggunaan air bersih. 2.Meningkatkankewaspadaandinipeningkatanpenyakitdengan surveilans melalui sarana yang tersedia 3.Meningkatkanpengawasanfaktorrisikolingkunganterutamadi daerahbanjirdanrawanbanjiryangdilakukanolehDinas Kesehatan setempat 4.Menyediakan logistik bahan penjernih air 5.Menyiapkan obat dan lalat kesehatan yang memadai 6.Berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan unit pelaksana teknis kementerian kesehatan. 27 2.3Kerangka Teori Kejadian Diare Faktor Eksternal Karakteristik Individu : 1.Usia 2.Jenis Kelamin 3.Pendidikan 4.Pengetahuan 5.Sosial Ekonomi 6.Mencuci tangan sebelum makan Tidak banjir Faktor Internal Lingkungan : 1.Tempat tinggal 2.Sarana air ber-sih 3.penyediaan jamban Banjir Sikap mengenai resiko bencana Ketersediaan sarana dan prasarana fisik Pengetahuan tentang resiko bencana Keberadaan Organisasi / kelembagaan Perilaku pengurangan resiko bencana 28 BAB III KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL 3.1KERANGKA KONSEP 3.2VARIABEL 3.2.1Variabel Independen : a.Pengetahuan tentang risiko banjir b.Sikap mengenai risiko banjir c.Perilaku pengurangan risiko banjir 3.2.2Variabel Dependen : Diare Pengetahuan tentang resiko bencana KEJADIAN DIARE Sikap mengenai resiko bencana Perilaku pengurangan resiko bencana 29 3.3DEFINISI OPERASIONAL variabelDefisini operasional Caraukur dan alat ukur Hasil ukurskalaReferensiVariabel Dependen DiareBertambahya frekuensi defeksailebih dari3atau lebihdisertai denganperu-bahankon-sistensifese menjadii encer Kuesioner0=tidakdi-are 1 = diare nominalhiswani.Diare merupakanSa-lahSatuMasa-lahKesehatan Masyarakat yangKejadiann-yaSangatErat denganKeadaan SanitasiLing-kungan.Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU, 2003. Variabel Independen Pengetahuan tentangrisiko banjir Informasiyang diketahui masyarakat akanbencana banjir Kuesioner1= benar 0 = salah nominalNurlailah Umar Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi BencanaBanjir diBolapapu KecamatanKu-lawiSigiSula-wesiTengah tahun2012, FKIK UNSOED Sikap mengenairisi-ko banjir Tindakanyang dilakukan masyakatun-tukmasalah banjir Kuesioner0 = setuju1=tidak setuju nominalS.Arifianto& MohanRifqo Virhani Informasi bencanadanbu-dayalokal. PuslitbangAptel SKDIBalitbang SumberDaya 30 Manu siaDepkominfo, di J akarta 2009 Perilaku pengu-ranganrisiko bencana Tindakan masyarakat akanrisiko banjir. kuesioner1 = Ya 0 = Tidak nominalBieri,Stephan. Dr.,Disaster RiskManage-mentandthe SystemsAp-proach by,WorldInstituteforDis-asterRiskMan-agement (DRM), 2003 31 BAB IV METODELOGI PENELITIAN 4.1 JENIS PENELITIANPenelitianinimenggunakanmetodeobservasionalanalitikdengan rancangancrosssectional(potongsilang).Dalampenelitiancrosssectional penelitimencarihubunganantaravariabelbebasdanvariabeltergantungdengan melakukanpengukuranpadasaattertentu.Dalampenelitianinivariabelde-pendennya adalah kejadian diare dan variabel independennya adalah sikap, penge-tahuan, perilaku masyarakat dan ketersediaan prasarana serta sarana fisik. 4.2 LOKASI dan WAKTU PENELITIAN 4.2.1 Lokasi penelitianPenelitian ini dilakukan di RW 03, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10 kelurahan Pe-jatenTimur,JakartaSelatan.HalinidisebabkankarenakelurahanPejatentimur merupakan kelurahan pada Kecamatan Pasar Minggu yang paling terkena banjir 3 tahun terakhir.4.2.2 Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2014 setelah ter-jadinya banjir yang melanda ibukota Jakarta. 4.3 POPULASI dan SAMPEL PENELITIAN 4.3.1 Populasi Penelitian 32 PopulasitargetadalahmasyarakatyangmengalamibanjirdiKecamatan Pasar Minggu khusus nya di RW 03, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10 Kelurahan Pejaten Timur. Populasi terjangkau adalah jumlah masyarakat yang terkena banjir dan ter-catat di Kelurahan Pejaten Timur dan bertempat tinggal di RW 03 (RT 08, 09, 10), RW 05 (RT 05), RW 06 (RT 01, 11, 12, 13, 16), RW 07 (RT 01, 15, 16, 17), RW 08(RT04,05,06,07,09),RW09(RT15,16)danRW10(RT10)Kelurahan Pejaten Timur pada periode Juni Agustus 2014 sebanyak 269 KK. 4.3.2 Kriteria inklusi dan eksklusi 1. Kriteria inklusi a) keluarga yang tinggal menetap di daerah kelurahan Pejaten Timurb)keluargayangmenetapdikelurahanPejatenTimurminimal2tahunyangsu-dah mengetahui bencana banjir musiman dan pernah terkena dampaknya. c) Bersedia menjadi responden dan menandatangani informed consent. d) Kepala Keluarga 2. Kriteria eksklusi a) Responden yang tidak komunikatif4.3.3 Sampel Penelitian Besar Sampel Perkiraanbesarsampelyangdigunakanpadapenelitianinimenggunakan rumus :Rumus populasi infinit : Rumus populasi infinit : n =

33 n = besarnya sampel Z= Tingkat kemaknaan yang dikehendaki 95% besarnya 1,96 p= proporsi penyakit diare pada kelurahan pejaten timur adalah 46%* Q= Prevalensi atau proporsi yang tidak mengalami peristiwa yanng diteliti : 1- p = 1- 0,46 = 0,54 d= Akurasi dari ketepatan pengukuran untuk p >10% adalah 0,05 n =((1,96)2 x 0,46 x 0,54) = 381,70 dibulatkan menjadi 382 (0,05)2

*Persentase didapatkan berdasarkan data penduduk yang datang ke Kelurahan Pe-jatenTimurperiode1Februari-19Februari2014pascabanjir.Daridatayang didapatkanpadabulanfebruari,sebanyak269KKyangterdatadikelurahanPe-jaten Timur. Rumus populasi finit n =

n= Besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang finit n0 = Besar sampel dari populasi yang infinit N= Besar sampel populasi finit KarenajumlahmasyrakatyangterdapatdikelurahanPejatenTimurberjumlah 262 KK maka : n = 382= 157,846 (1+ 382/269) antisipasi drop out = 10% x n 34 antisipasi drop out = 10% x 157,846 = 15,784 Total sampel = n + antisipasi drop out Total sampel = 157,846 + 15,784 = 173,63 masyarakat dibulatkan men-jadi 174 sampel 35 4.4ALUR PENGAMBILAN SAMPEL Clustered Sampling RT 08RT 09RT 10 RT 05 RT 01RT 11RT 12 RT 13RT 16 RT 10 Kecamatan Pasar Minggu Clustered Sampling Kel. Keba-gusan Purposive Sampling Kel. Ra-gunan Kel. Cilan-dak Ti-mur Kel. Pe-jaten Barat Kel. Pejaten Timur Kel. Pasar Minggu I Kel. Pasar Minggu II Kel. Jatipa-dang I Kel. Jatipa-dang II RW 09RW 03RW 05RW 06RW 07RW 08 RW 10 RT 15RT 16 RT 04 RT 07 RT 06 RT 09 RT 05 RT 15RT 16RT 17RT 01 RESPONDEN 174 KK Simple random sampling 36 4.5ALUR PENGAMBILAN DATA Peneliti mengumpulkan data Peneliti mengolah dan menganalisis data dalam ben-tuk tabular, tekstular dan grafik dengan menggunakan Mi-crosoft Word 2010 dan SPSS 17,0 Penyajian data dalam bentuk presentasi Peneliti mendapatkan sampel sejumlah 174 orang di Ke-lurahan Pejaten Timur Peneliti melakukan wawancara berdasarkan panduan kuesioner yang ada Proposal disetujui Peneliti turun ke lapangan untuk melakukan saringan populasiMengumpulkan sampel berdasarkan non probability sampling (Purposive Sampling) untuk memilih kelurahan dan dilanjutkan dengan Clustered Samplinguntuk memilih RW dan RT Kriteria inklusi Peneliti mendapatkan data yai-tu populasi masyarakat yang terkena banjir yang dihub-ungkan dengan diare dari ketua RW 03, 05, 06, 07, 08, 09, 10 di Kelurahan Pejaten Timur 37 Pengumpulan Data Primer Datayangdiperolehdengancaralangsungyaituwawancaradengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner pada responden atau sampel penelitian yang telah diujicoba kepada masyarakat di RW 03, 05, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Daftar Per-tanyaanyangdigunakanadalahpertanyaanpertanyaanyangberkaitandengan variable yang diteliti. Penelitianinimenggunakanmetodecrosssectional,pengambilandata sampel menggunakan cara Probability sampling yaitu cluster sampling. 4.6INSTRUMEN PENELITIAN Instrumenyangdigunakandalampenelitianiniadakuisionertentangsi-kap, perilaku, pengetahuan dan ketesediaan pra sarana dan sarana fisik responden menghadapi banjir, yang fungsinya untuk mengetahui kesadaran dan ke-mampuan masayarakat dalam menghadapi banjir. 4.7MANAJEMEN DATA 4.7.1 Data Entry Setelah data diperoleh maka dilakukan pengolahan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Editing Memeriksakelengkapandatadankelengkapankuesioner,apakahsemua pertanyaan telah dijawab dengan lengkap dan benar 2. Koding 38 Memberi kode pada masingmasing jawaban untuk dilakukan pengolahan data 3. Data Entry Pemindahandatakedalamcomputeragardiperolehdatamasukanyang siapdiolah.Datayangtelahterkumpuldarihasilkuisionerdiolahdandianalisis dengan menggunakan program SPSS statistic 17 4.7.2 Analisa Data a. Analisa univariat Analisis ini dilakukan pada masing masing variabel. Hasil ini berupa dis-tribusi dan presentase pada variabel variabel yang diteliti b. Analisa bivariat Analisa yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara vari-abel bebas dengan variabel tergantung. Dalam analisa ini dilakukan uji chi square (Kai-kuadrat)untukmengetahuiapakahadahubunganantaravariabelbebas denganvariabeltergantung.Chisquare(Kai-kuadrat)dilakukankarenavariabel bebas dan variabel tergantung bersifat nominal. 4.7.3 Penyajian Data Data yang diperoleh dari penelitian ini akan disajikan dalam bentuk : 1.Tekstular, dimana hasil penelitian disajikan dalam bentuk kalimat.2.Tabular, dimana hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel.3.Grafik, dimana hasil penelitian disajikan dalam bentuk gambaran diagram batang dan pie chart39 DAFTAR PUSTAKA 1.Suratman.Updatelaporanbanjir2014.Availableat: http://bpbd.jakarta.go.id/update-laporan-banjir-rabu-05-feb-2014-sd-pkl-18-00-wib/. Accesssed July 12, 2014. 2.Pusat data, Informasi dan Human Badan Nasional Penanggulangan Bencana. DefinisidanJenisBencana2012.Availableat: http://www.bnpb.go.id/page/read/5/definisi-dan-jenis-bencana.AccessedJu-ly 12, 2014. 3.DeputiMenteriLingkunganHidupBidangPengendalianKerusakanLing-kungandanPerubahanIklim.Faktorfaktoryangmempengaruhibanjir. Availableat:http://www.mwnlh.go.id/antisipasi-bencana-banjir-lomgsor-2012-di-indonesia. Accessed July 12, 2014. 4.Herdianti I, Prawiro V, Yaacob SAB. Hubungan Higiene Perorangan, Sani-tasi Lingkungan Dan Sumber Air Bersih Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita (1-5 Tahun) Di Kelurahan Bukit Duri Februari 2014. Jakarta: 2014. P. 9-10. 5.Pelaksanaharianbadankoordinasinasionalpenangananbencana. PengenalankarakteristikbencanadanupayamitigasinyadiIndonesia.2nd Ed. Jakarta: Direktorat Mitigasi; 2007. p. 1-3. 6.DirektoratJenderalPengendalianPenyakitdanPenyehatanLingkungan. Bukusakupetugaskesehatan:Lintasdiare.DepartemenKesehatanRI; 2011.p. 1-30. 7.Marcellus S, Daldiyono. Diare akut : Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. p. 548-56. 8.KliegmanRM,BehrmanRE,JensonHB,StantonBF,Editors.Nelson: Textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: Saunders; 2007.p. 2319-25. 9.SuraatmajaS,Editor.Kapitaselektagastroenterologianak.2nded. Denpasar: Sagung seto; 2007.p. 1-15. 10.RochmadS.EndemisitasdiarediIndonesia2009.Availbleat: www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/abstrak.jsp?id=80560.AccessedJuly 6, 2014. 40 11.AntoniusH.DiareAkut.Dalam:HegarB,HandryastutiS.IdrisSN, Penyunting. Pedoman pelayanan medis Ikatan Dokter Anak Indonesia jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2010.p. 58-61. 12.StefanS,FlorianL.ColorAtlasofPathophysiology.2nded.Jakarta:EGC; 2007.p. 162 13.Nasronudin. Penyakit infeksi diIndonesia solusi kini dan mendatang. Sura-baya: Airlangga University Press; 2007.p. 448-52. 14.Gastroenterologi:DiareAkut.Dalam:MansjorA,TriyantiK,SavitriR, WardhaniWI,SetiowulanW,Penyunting.KapitaSelektaKedokteranJilid 1. 3th ed. Jakarta: Media Aesculapius; 2004. h. 500-4. 15.SubditpengendaliandiaredaninfeksisaluranpencernaankemenkesRI. Pengendalian diare di Indonesia. Dalam: Muliadi A, Manullang EV, Khaira-ni,WidiantiniW,MulyantoNJ,Penyunting.SituasidiarediIndonesia.Ja-karta:KementrianKesehatanRI;2011.h.19-25.(Buletinjendeladatadan informasi kesehatan; vol 2) 16.Buku saku pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit. Dalam: Roespandi H, NurhamzahW,Penyunting.PedomanBagiRumahSakitRujukanTingkat PertamadiKabupaten/Kota.1sted.Jakarta:WorldHealthOrganization; 2009. 17.Adhawiyah, Aidil N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare dipemukimankumuhKP.KebonBaliKelurahanSelapanjangJayaBatu Ceper Kodya Tanggerang Jawa Barat tahun 2000. Depok: Universitas Indo-nesia; 2004. 18.Fitriyani. HubunganFaktor-faktor risiko dengan kejadian diare pada balita di wilayahkerjaPuskesmasBoomBaruPalembangtahun2005.Depok:Uni-versitas Indonesia; 2005. 19.Febriyanti, Heni. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pa-dabalitadiwilayahpuskesmasPutriAyuKotaJambitahun2003.Depok: Universitas Indonesia; 2004. 20.Giyantini,Trisiana.Faktor-faktoryangberhubungandengandiarepada balita di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Depok: Universitas Indone-sia; 2004. 21.Widoyono. Penyakit tropis epidemiologi, penularan, pencegahan & pember-antasannya. Jakarta: Erlangga; 2011.h. 248. 22.Anonim.Definisibencana.Availableat: http://bpbd.sukoharjokab.go.id/pengetahuan-kebencanaan/definisi-bencana/. Accessed June 29, 2014. 41 23.Pan American Health Organization. Assesing needs in the health sector after floodandhurricaninemergencypreparednessanddisasterrelief2006. Availableat: http://www.mona.uwi.edu/cardin/virtual_library/docs/1230/1230.pdf.Ac-cesed July 5, 2014. 24.Ahem M, Kovats S, Wilkinson P, Few R, Matthies F. Global health impacts offloods:Epidemiologicevidence.EpidemiologicReviews;2005;27:36-46. 25.Peraturankepalabadannasionalpenanggulanganbencananomor4tahun 2008tentangpedomanpenyusunanrencanapenanggulanganbencana.Ba-dan Nasional Penanggulangan Bencana; 2008. h. 2-13. 26.BadanNasionalPenanggulanganBencana.Undang-UndangRepublikIn-donesiaNomor24Tahun2007tentangpenanggulanganbencana.Jakarta; 2007. 27.BadanNasionalPenanggulanganBencana.DatabencanaIndonesiatahun 2008. Jakarta; 2009. 28.Sujudi, Achmad. Menanggulangi masalah kesehatan akibat banjir: Pengala-manmenghadapibencanabanjirDKIJakartaawaltahun2002.Jakarta: Depkes RI; 2002. 29.PusatPenanggulanganKrisis.Pedomanteknispenanggulangankrisis kesehatan akibat bencana: Panduan bagi petugas kesehatan yang bekerja da-lam penanganan krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia. Jakarta: Dep-kes RI; 2007.