PEMANFAATAN FASILITASDI PELABUHAN PERIKANAN

Pelaksanaan Pemanfaatan FasiltasDi Pelabuhan Perikanan saat ini

Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan

PerikananDilaksanakan oleh Perusahaan Umum (Perum) Prasarana Perikanan Samudera berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2000 tentang Perum Prasarana Perikanan Samudera.

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang diusahakan sebanyak 6 PP yaitu 1). PPSJ; 2). Belawan; 3). Pekalongan; 4). Brondong; 5). Prigi; 6). Pemangkat;

A. PELABUHAN YANG DIUSAHAKAN

Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan

PerikananB. PELABUHAN YANG TIDAK DIUSAHAKAN Pelaksanaan pemanfaatan fasilitas oleh Pelabuhan

Perikanan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2006 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Menteri KP No. 16 Tahun 2006 tentang Pelabuhan Perikanan

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang diusahakan sebanyak 15 PP yaitu 1)PPS Cilacap; 2)PPS Bungus; 3)PPS Kendari; 4)PPS Bitung; 5)PPN Sibolga; 6)PPN Tanjung Pandan; 7)PPN Pelabuanratu; 8)PPN Kejawanan; 9)PPN Ternate; 10)PPN Tual; 11)PPN Ambon; 12)PPN Sungai liat; 13)PPN Pengambengan; 14)PPP Karang Antu; 15)PPP Teluk Batang.

LANDASAN HUKUM ...

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan;

Undang- Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2000 tentang Perum Prasarana Perikanan Samudera

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2006 tentang perubahan atas PP 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kelautan Dan Perikanan

Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan barang Milik Negara/Daerah

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.6/MEN/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan;

FASILITAS YANG DIMANFAATKAN

Alat-alat; Tangki air dan instalasinya; Tangki BBM dan instalasinya; Tanah/Lahan industri perikanan; Bangunan;

1. Sistem Sewa

FASILITAS YANG DIMANFAATKAN

2. Kerjasama Operasional

Cool Room; Cold Storage; Bengkel; Slipway/Dock;

FASILITAS YANG DIMANFAATKAN

3. Pinjam PakaiAdalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada pengelola barang

Tarif Pemanfaatan Fasilitas Di Pelabuhan Perikanan

SEWA.......

Seluruh Penerimaan Pemanfaatan Fasilitas di Pelabuhan Perikanan mengacu ke Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2006 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

KERJASAMA OPERASIONAL.......

Diatur berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) antara Direktur Jenderal Perikanan Tangkap dengan pihak swasta/badan hukum atau perorangan dengan pembagian keuntungan masing-masing pihak 50 % setelah dikurangi biaya operasional.

PROSEDUR SEWA LAHAN/BANGUNAN DI PELABUHAN PERIKANAN (UPT PUSAT)

Dilengkapi

Rekomendasi

ya

tidak

tidak

PermohonanSewa Lahan/Bangunan

Proses Permohonandi Pelabuhan Perikanan

Evaluasi dan Rekomendasi oleh Kepala Pelabuhan

Proses di Ditjen Perikanan Tangkap cq. Dit.

Pelabuhan Perikanan

Pembahasan usulan

Permohonan

Pembuatan Persetujuan Prinsip

Penyusunan Perjanjian/Kontrak

a. Identitas perusahaan termasuk Akte Pendirian Perusahaan yang bersangkutan dari Notaris;

b. Jenis usaha yang dilengkapi dengan Surat Izin Usaha Perikanan atau Surat Izin lainnya yang berkaitan dengan usaha yang akan didirikan;

c. Luas lahan dan jangka waktu penggunaan tanah;d. Proposal yang berisi tentang :

- Rencana penggunaan lahan yang didukung oleh studi kelayakan;- Jenis dan besarnya investasi;- Rencana mulai beroperasi;- Lokasi yang dikehendaki;- Rencana keuangan dan proyeksi pengembangannya;

e. Referensi dari Bank;f. Struktur organisasi/susunan pengurus perusahaan yang akan

menyewa;g. Hal-hal lain yang dianggap perlu yang menunjukan keterkaitan

usaha tersebut dengan fungsi Pelabuhan Perikanan.

Untuk luas tanah < 100 m² ditandatangani antara Kepala Pelabuhan Perikanan dengan Pemohon dan menyampaikan 1 (satu) copy perjanjian kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap c/q. Direktorat Pelabuhan Perikanan;

Untuk luas tanah ≥ 100 m² ditandatangani antara Direktur Jenderal Perikanan Tangkap dengan Pemohon.

Batal, apabila dalam jangka waktu 3 (tiga)

bulan tidak ditindaklanjuti dengan Perjanjian

TERIMA

KASIH