131
i PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi Oleh : AUGINA AGFILLA ROSA D1513009 PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

i

PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR

DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL

INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

AUGINA AGFILLA ROSA

D1513009

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

Page 2: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

ii

Page 3: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

iii

Page 4: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

iv

Page 5: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

v

MOTTO

”Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah

kemenangan yang hakiki”

(Mahatma Gandhi)

“Jangan menilai saya dari kesuksesan, tetapi nilai saya dari seberapa sering saya

jatuh dan berhasil bangkit kembali”

(Nelson Mandela)

“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar

dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri”

(R.A Kartini)

Page 6: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

vi

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada :

1. Orang tua tercinta

2. Adik-adikku tersayang

3. Keluarga besar yang selalu memberi doa

dan dukungan

4. Keluarga besar PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang

5. Sahabat yang selalu setia memberi

motivasi

6. Teman-teman DIII Manajemen

Administrasi

Page 7: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Prosedur Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar di

Bagian SDM dan Umum PT Pelayarana Nasional Indonesia (Persero)

Cabang Semarang” sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya

Program Studi Manajemen Administrasi Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran,

dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang

tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa

sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik

bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Djoko Purwoko, SS, MH selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing penulis selama dalam penyusunan Tugas Akhir.

2. Bapak Drs. Ali, M.Si selaku penguji.

3. Bapak Prasojo Hendi selaku Asisten Manager SDM dan Umum PT

Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang yang telah

memberikan izin untuk melakukan magang.

4. Bapak Ahmad Luthfi selaku staff SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang yang telah membimbing dalam

melakukan pengamatan selama magang.

5. Seluruh karyawan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang

Semarang yang telah memberikan bantuan selama kegiatan magang

berlangsung, terutama dalam pencarian data-data yang penulis butuhkan.

6. Prof. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 8: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

viii

7. Bapak Drs. Ali, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Manajemen

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

8. Ibu Dra. Lestariningsih, M.Si selaku Pembimbing Akademik.

9. Seluruh dosen pengajar program studi Manajemen Administrasi yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis.

10. Seluruh karyawan perpustakaan Ilmu Sosial dan Politik dan Perpustakaan

Pusat UNS atas bantuan dan informasinya.

11. Kedua orang tua, adik-adik serta keluarga besar yang selalu mendoakan

penulis, memberikan dukungan serta semangat untuk menyelesaikan

Tugas Akhir.

12. Semua teman-teman Manajemen Administrasi 2013 atas kebersamaan dan

persahabatan selama ini.

Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

dan para pembaca maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan penulisan

Tugas Akhir ini.

Surakarta, 02 Juni 2016

Penulis

Page 9: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN .................................................... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

MOTTO ................................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

ABSTRAK ........................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Pengamatan ..................................................................................... 4

D. Manfaat Pengamatan ................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN .................... 7

A. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7

1. Pengertian Prosedur .............................................................................. 7

2. Pengertian Pengelolaan ......................................................................... 8

3. Pengertian Surat .................................................................................... 9

4. Pengertian Prosedur Pengelolaan surat ............................................... 10

5. Sifat Surat ........................................................................................... 10

Page 10: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

x

6. Syarat-syarat membuat surat yang baik .............................................. 10

7. Tujuan Surat ........................................................................................ 11

8. Bahasa Surat ....................................................................................... 12

9. Jenis Surat ........................................................................................... 14

10. Prosedur Pencatatan dan Pendistribusian ........................................... 15

11. Sistem Pengarsipan (Filing)................................................................ 26

12. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk .................................................... 29

13. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar .................................................... 36

B. METODE PENGAMATAN ..................................................................... 38

1. Lokasi Pengamatan ............................................................................. 38

2. Jenis Pengamatan ................................................................................ 39

3. Penentuan Sampel dan Sumber Data .................................................. 40

4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 42

5. Teknik Analisis Data .......................................................................... 43

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA........................................................................ 45

A. Profil Perusahaan ....................................................................................... 45

B. Logo Perusahaan ....................................................................................... 46

C. Sejarah Berdirinya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) ............... 47

D. Visi dan Misi PT Pelayaran Nasional Indonesia ....................................... 48

E. Budaya Organisasi ..................................................................................... 49

F. Kegiatan Usaha ......................................................................................... 49

G. Struktur Organisasi .................................................................................... 51

H. Deskripsi Pekerjaan ................................................................................... 53

I. Sekretaris Perusahaan ................................................................................ 66

J. Sistem Recruitment ................................................................................... 67

K. Sistem Penggajian ..................................................................................... 68

L. Kinerja Perusahaan .................................................................................... 69

M. GCG (Good Corporate Governance) ........................................................ 70

N. CSR (CorporateSocial Responsibility) ..................................................... 71

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN ........................................... 76

A. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk ........................................................... 77

B. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar ........................................................... 83

C. Ketentuan Surat Keluar ............................................................................. 93

Page 11: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

xi

D. Sistem Pencatatan Surat ............................................................................ 94

E. Sistem Pengarsipan (filing) ....................................................................... 95

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98

A. Kesimpulan ................................................................................................ 98

B. Saran ........................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101

Page 12: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Rekapitulasi Surat Masuk dan Surat Keluar ................................ 4

Tabel 2.1 Kartu Kendali ........................................................................................ 19

Tabel 2.2 Kartu Kendali ........................................................................................ 33

Tabel 2.3 Lembar Tunjuk Silang .......................................................................... 34

Tabel 3.1 Job Description Kantor Cabang ............................................................ 54

Tabel 4.1 Agenda Surat Masuk ............................................................................. 79

Tabel 4.2 Lembar Disposisi .................................................................................. 80

Tabel 4.3 Kode penomoran surat keluar kapal PT PELNI (Persero) .................... 86

Tabel 4.4 Kode penomoran surat keluar Kantor Pusat PT PELNI (Persero) ........ 87

Tabel 4.5 Agenda Surat Keluar ............................................................................. 90

Page 13: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Model Analisis Interaktif ..................................................................... 44

Bagan 4.1 Alur Pengelolaan Surat Masuk ............................................................ 82

Bagan 4.2 Prosedur Pengelolaan Surat Keluar ..................................................... 92

Page 14: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pencatatan surat dan penerusannya menurut cara Buku Agenda ...... 18

Gambar 2.2 Pencatatan surat dan penerusannya menurut cara Kartu Kendali ..... 22

Gambar 2.3 Pencatatan surat dan penerusannya menurut cara Takah .................. 23

Gambar 2.4 Cara membuka Takah........................................................................ 25

Gambar 2.5 Prosedur Pengelolaan Surat Masuk ................................................... 35

Gambar 2.6 Prosedur Pengelolaan Surat Keluar ................................................... 37

Gambar 3.1 Logo PT PELNI (Persero) ................................................................. 46

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT PELNI (Persero) Cabang Semarang ............ 52

Gambar 4.1 Format Surat Keluar .......................................................................... 84

Gambar 4.2 Tempat penyimpanan arsip (Rak Arsip) ........................................... 96

Page 15: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Surat Masuk (Esternal) beserta Disposisinya ..................... 103

Lampiran 2 Contoh Surat Masuk (Internal) beserta Disposisinya ...................... 106

Lampiran 3 Contoh Surat Keluar ........................................................................ 109

Lampiran 4 Surat Tugas ...................................................................................... 110

Lampiran 5 Form Presensi Magang .................................................................... 111

Lampiran 6 Form Monitoring Magang ............................................................... 112

Lampiran 7 Form Penilaian Magang................................................................... 113

Lampiran 8 Surat Keterangan Selesai Magang ................................................... 114

Page 16: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

xvi

ABSTRAK

AUGINA AGFILLA ROSA D1513009, PROSEDUR PENGELOLAAN

SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM

PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG

SEMARANG. Tugas Akhir, Program Studi Manajemen Administrasi,

Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2016, 100 Halaman.

Untuk mencegah surat hilang, keterlambatan dalam pendistribusian, sulit

menemukan kembali arsip yang telah disimpan, dan untuk mencegah bocornya

informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan

suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dengan

adanya pengelolaan surat yang baik, maka dapat meminimalisir terjadinya

permasalahan yang mungkin dapat terjadi di dalam bidang pengelolaan surat pada

suatu organisasi.

Tujuan pengamatan yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui

bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan

Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang. Landasan

teori yang digunakan penulis dalam pengamatan ini menggunakan referensi dari

buku. Pengamatan ini mengambil lokasi di PT Pelayaran Nasional Indonesia

(Persero) Cabang Semarang. Jenis pengamatan yang digunakan penulis adalah

deskriptif kualitatif dengan pengamatan observasi berperan aktif. Teknik

penentuan sampel yang digunakan penulis adalah purpose sampling. Sumber data

diperoleh dari narasumber (informan), peristiwa atau aktifitas, dokumen dan arsip.

Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, mengkaji

dokumen dan arsip. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan

data, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan dan verifikasi.

Hasil pengamatan yang diperoleh penulis adalah Prosedur pengelolaan surat

masuk di bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Cabang Semarang meliputi penerimaan surat, penyortiran surat, pengagendaan

surat, pendisposisian surat, penggandaan surat, pendistribusian surat dan

penyimpanan surat. Prosedur pengelolaan surat keluar meliputi perintah

pembuatan surat keluar dari Kepala Cabang, pengetikan surat, penomoran surat,

penandatanganan surat, pemberian cap dinas, penggandaan surat, melipat dan

menyampul surat, mengirim surat, dan menyimpan tindasan surat. Sistem

pencatatan surat menggunakan sistem buku agenda dengan menggunakan sistem

komputer Microsoft Excel. Sistem pengarsipan surat (filing) menggunakan sistem

kronologi. Peralatan yang digunakan antara lain form agenda surat masuk dan

surat keluar, lembar disposisi, brief ordner, dan rak arsip. Untuk tata cara

penemuan kembali arsip yang telah disimpan yaitu dengan menggunakan tombol

CTRL+F pada catatan agenda surat masuk dan surat keluar pada sistem komputer

Microsoft Excel.

Kata Kunci : pengelolaan, surat

Page 17: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari surat adalah salah satu sarana

komunikasi secara tertulis yang dipergunakan untuk menyampaikan

informasi atau berita dan sering digunakan di dalam suatu instansi, baik

instansi pemerintah maupun instansi swasta. Menurut Thomas Wijaya

(1987:2) surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi secara

tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Informasi tersebut

dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan,

dan sebagainya.

Surat memegang peranan penting di dalam suatu instansi karena

dianggap mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan sarana komunikasi

yang lain. Menurut Thomas Wijasa Bratawidjaja (1989:1) fungsi surat

dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut :

1. Sebagai alat atau sarana komunikasi secara tertulis;

2. Sebagai tanda bukti tertulis bila sewaktu-waktu timbul persoalan

dikemudian hari yang tidak diinginkan;

3. Sebagai alat pengingat bila sewaktu-waktu surat tersebut dibutuhkan

kembali (arsip);

4. Sebagai tanda bukti sejarah (historis) sebagai bahan riset;

5. Sebagai bahan dokumentasi organisasi;

6. Sebagai duta (wakil) dari suatu organisasi atau badan;

7. Untuk menjamin keamanan atau keterangan dalam segala aktivitas.

Pentingnya surat di dalam organisasi, karena organisasi tanpa surat

dapat dikatakan sebagai organisasi yang gagal mencapai visi misinya,

selain itu dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut dianggap sebagai

organisasi yang tidak efektif. Agar kegiatan surat-menyurat dapat berjalan

dengan baik, maka perlu adanya pengelolaan surat yang tertib dan

Page 18: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

2

teroganisir. Hal ini dimaksudkan agar dalam melaksanakan kegiatan surat-

menyurat dapat terhindar dari permasalahan-permasalahan yang dapat

terjadi di dalam bidang surat-menyurat. Misalnya karena tidak dikelola

dengan baik, surat menjadi menumpuk dan berserakan dimana-mana. Hal

ini akan menjadi masalah bagi instansi tersebut. Selain itu, pengelolaan

surat juga bertujuan agar surat tidak hilang, mencegah keterlambatan

pendistribusian, mencegah terjadinya kebocoran informasi surat yang

dapat menimbulkan kerugian bagi instansi, dan agar dapat dengan mudah

menemukan surat jika sewaktu-waktu surat tersebut diperlukan kembali.

Jadi, dengan adanya pengelolaan surat yang tertib dan terorganisir maka

dapat meminimalisir terjadinya permasalahan-permasalahan yang

mungkin akan terjadi di dalam suatu instansi.

Di setiap instansi, penanganan pengelolaan surat perlu mengikuti

prosedur tertentu untuk mengawasi lalu lintas surat masuk dan surat

keluar. Prosedur ini disebut prosedur pencatatan dan pendistribusian surat.

Menurut Zulkifli Amsyah (1989:51) terdapat 3 cara pencatatan dan

pengendalian surat, yaitu dengan menggunakan perangkat Buku Agenda,

Kartu Kendali dan Tata Naskah. Buku Agenda beserta perangkatnya

umumnya masih banyak dipergunakan di berbagai kantor, terutama kantor

yang kecil dan perusahaan swasta. Kartu Kendali beserta perangkatnya

sudah mulai banyak dipergunakan pada departemen-departemen kantor

pemerintah dan beberapa bank. Tata Naskah beserta perangkatnya banyak

dipergunakan di lingkungan perkantoran Departemen Hankam, jajaran-

jajaran ABRI, dan Departemen Perhubungan.

Setelah dilakukan pencatatan dan pendistribusian, surat juga perlu

disimpan atau diarsip agar dapat terpelihara dengan baik. Ada 5 macam

sistem pengarsipan, yaitu Sistem Abjad, Sistem Subjek atau Perihal,

Sistem Nomor, Sistem Geografis, dan Sistem Kronologis (Daryanto &

Abdullah, 2013 : 154-156). Dalam pengarsipan tersebut terdapat langkah-

langkah untuk menyelesaikannya mulai dari permulaan sampai dengan

selesai. Langkah-langkah tersebut disebut prosedur kearsipan. Menurut

Page 19: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

3

Zulkifli Amsyah (1989:51) prosedur kearsipan terdiri dari prosedur

permulaan dan prosedur penyimpanan. Prosedur permulaan untuk surat

masukmeliputikegiatan-kegiatan administrasi pencatatan, pendistribusian,

dan pengolahan. Dan prosedur permulaan untuk surat keluar meliputi

administrasi pembuatan surat, pencatatan, dan pengiriman.

Selain prosedur pencatatan dan prosedur pengarsipan, agar

pengelolaan surat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka

perlu adanya pegawai khusus yang menangani tentang pengelolaan surat.

Ada beberapa pegawai yang biasanya khusus menangani tentang

pengelolaan surat, misalnya agendaris, arsiparis, ekspeditor, dan kurir.

Jumlah pegawai tersebut ditentukan berdasarkan besar kecilnya suatu

instansi atau organisasi. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Cabang Semarang hanya mempunyai satu pegawai yang khusus

menangani tentang pengelolaan surat masuk dan surat keluar mulai dari

menerima surat, mengagenda surat, pendisposisian, menggandakan surat,

mendistribusikan surat, sampai dengan mengarsipkan surat. Tidak ada

istilah agendaris, arsiparis, ekspeditor maupun kurir.

Dalam kesempatan ini penulis mendapat kesempatan mengamati

tentang prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM

dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang.

Penulis di tempatkan di bagian SDM dan umum. Sebenarnya kegiatan

yang dilakukan di bagian SDM dan umum sangat beragam, tetapi penulis

secara khusus ditugaskan melaksanakan kegiatan pengelolaan surat masuk

dan surat keluar. Adapun kegiatan yang penulis kerjakan selama magang

adalah membuat surat balasan, mengetiksurat keluar, memberi nomor surat

keluar, mendisposisi surat masuk, mengagendakan surat masuk dan surat

keluar, menggandakan surat yang telah didisposisi oleh Kepala Cabang,

mendistribusikan surat dan mengarsip surat masuk dan surat keluar.

Mengingat pentingnya pengelolaan surat masuk dan surat keluar

dalam suatu instansi atau organisasi, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul tentang “Prosedur Pengelolaan Surat Masuk dan

Page 20: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

4

Surat Keluar di Bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang”.

Berikut ini adalah daftar rekapitulasi surat masuk dan surat keluar

di bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Cabang Semarang yang diperoleh penulis selama magang :

Tabel 1.1

Daftar Rekapitulasi Surat Masuk dan Surat Keluar

Bulan dan

tahun

Jumlah

Surat Masuk

Jumlah

Surat Keluar

November 2015

Desember 2015

Januari 2016

199

219

267

76

149

115

(Sumber : Bagian SDM dan Umum)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan penulis di atas,

maka penulis merumuskan masalah yaitu: “Bagaimana prosedur

pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan Umum PT

Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang?”

C. Tujuan Pengamatan

Adapun tujuan dari kegiatan pengamatan dalam penulisan laporan

tugas akhir ini adalah:

1. Tujuan Operasional

a. Untuk menjajaki bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk

mulai dari penerimaan surat sampai dengan pengarsipan surat dan

untuk memahami bagaimana prosedur pengelolaan surat keluar

mulai dari perintah pembuatan surat dari atasan sampai dengan

pengiriman surat dan pengarsipan surat di bagian SDM dan Umum

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang, agar

nantinya dapat mengerti urutan-urutan atau langkah-langkah dalam

Page 21: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

5

pengelolaan surat masuk dan surat keluar dengan benar dan sesuai

dengan aturan yang berlaku.

b. Agar dapat menguraikan permasalahan-permasalahan yang sering

terjadi dalam bidang pengelolaan surat di bagian SDM dan Umum

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang,

sehingga dapat meminimalisir dan mencegah timbulnya

permasalahan yang mungkin akan terjadi.

c. Agar dapat menerangkan bagaimana sistem pengelolaan surat di

bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia

(Persero) Cabang Semarang. Dengan sistem pengelolaan yang

benar diharapkan jika nanti terdapat pergantian pegawai, mereka

tetap bisa mengetahui letak-letak surat yang telah disimpan.

2. Tujuan Fungsional

Untuk mencegah terjadinya permasalahan-permasalahan yang terjadi

dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan surat misalnya surat hilang,

sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dimasa yang akan

datang.

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada

Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Pengamatan

Manfaat dari kegiatan pengamatan dalam penulisan laporan tugas

akhir ini adalah :

1. Bagi Instansi Terkait

Apabila dimungkinkan dapat memberikan masukan bagi lembaga yang

bersangkutan untuk melakukan perubahan atau perbaikan sesuai

dengan hasil penulisan tugas akhir, dengan demikian dapat menambah

kinerja instansi menjadi semakin tertib sesuai prosedur yang ada

Page 22: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

6

khususnya dalam hal pengelolaan surat sehingga dapat memudahkan

dalam pencarian arsip.

2. Bagi Penulis

a. Penulis dapat mengetahui bagaimana prosedur pengelolaan surat

masuk dan surat keluar di bagian SDM dan Umum PT Pelayaran

Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang.

b. Penulis dapat mengetahui bagaimana cara menemukan kembali

surat yang telah disimpan (arsip) jika sewaktu-waktu ada yang

membutuhkan.

c. Sebagai bekal penulis dalam menangani pengelolaan surat masuk

dan surat keluar jika nanti di masa mendatang penulis

mendapatkan pekerjaan yang berhubungan dengan pengelolaan

surat.

d. Penulis dapat memperluas pengalaman dan mengembangkan

pengetahuan mengenai pengelolaan surat melalui kegiatan

pengamatan.

3. Bagi Pembaca

a. Menambah pengetahuan mengenai bagaimana prosedur

pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan

Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang

Semarang.

b. Sebagai informasi bagi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan

surat di dalam suatu instansi atau perusahaan.

4. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai referensi dalam penulisan tugas akhir khususnya bagi

Mahasiswa DIII Manajemen Administrasi yang berkaitan dengan

pengelolaan surat masuk dan surat keluar.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai prosedur

pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan

Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang

Semarang.

Page 23: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur menurut Ig. Wursanto (1991:20) prosedur

(procedure) adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola

tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu

kebulatan, misalnya prosedur penyimpanan arsip. Dalam kegiatan ini

terdapat suatu rangkaian ketentuan-ketentuan mengenai penyimpanan

arsip yang antara lain meliputi: memisah-misahkan (segregating),

meneliti (examining), memadukan (asembling), mengklasifikasi

(classification), mengindeks (indexing), mempersiapkan tunjuk silang

(cross reference), menyusun dan mem-file.

Menurut Ida Nuraida (2014:4) prosedur merupakan

a. Metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas-

aktivitas yang akan datang;

b. Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu; dan

c. Pedoman untuk bertindak.

Menurut Moenir (1983:111) prosedur adalah suatu rangkaian

tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang

untuk dapat mencapai suatu tahap tertentu dalam pencapaian tugas

akhir.

Menurut MC. Maryati (2014:34) prosedur adalah serangkaian

dari tahapan-tahapan atau urut-urutan dari langkah-langkah yang

saling terkait dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Berdasarkan definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa

prosedur adalah suatu tahapan atau urutan dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 24: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

8

2. Pengertian Pengelolaan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007:551)

pengelolaan berarti penyelenggaraan dsb.

Menurut M.N. Maulana (1974:61) pengelolaan ialah

management. Dari kata management, kemudian disalin ke dalam

bahasa indonesia yang kegiatan pemakaiannya bergerak dalam bidang

administrasi. Oleh karena kegiatannya bergerak di bidang tata laksana

atau administrasi, maka dalam melaksanakan memerlukan:

a. Perencanaan

b. Program

c. Organisasi

d. Penyelenggaraan

e. Pelaksanaan

f. Pengawasan

g. Pembinaan dan pengendalian

h. Laporan

i. Komunikasi

j. Pemanfaatan

Usaha tersebut tidak akan berhasil dengan baik bila tidak

diperkuat dengan leadership atau kepemimpinan yang mampu dan

ampuh serta bijaksana dalam mencapai tujuan. Dalam usaha untuk

berhasilnya kegiatan dan tujuan tersebut, diperlukan bahan informasi

yang lengkap, yang dapat membantu menyelesaikan tugasnya.

Menurut MC Maryati (2008:9) aktivitas mengelola meliputi

mengadakan dan menggunakan sarana dan sumberdaya.

Berdasarkan definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa

pengelolaan adalah kegiatan yang menggunakan sarana dan

sumberdaya untuk mencapai tujuan dengan cara efektif dan efisien.

Page 25: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

9

3. Pengertian Surat

Menurut Prajudi Atmosudirdjo (1982:139) surat adalah helai

kertas yang ditulis (pada waktu ini pada umumnya diketik) atas nama

pribadi penulis, atau atas nama kedudukannya dalam organisasi, yang

ditujukan kepada suatu alamat tertentu, dan memuat suatu “bahan

komunikasi”. Penghasilan surat ini menimbulkan surat-menyurat atau

korespondensi. Korespondensi terdiri atas:

a. Korespondensi Ekstern, artinya surat-menyurat organisasi atau

onderdil-onderdilnya dengan pihak luar, dan

b. Korespondensi Intern, yaitu surat-menyurat antar orang-orang atau

pejabat-pejabat di dalam Organisasi sendiri, termasuk Kantor Pusat

dengan cabang-cabang. Korespondensi intern ini disebut surat-

menyurat intern, atau: interoffice correspondence, intracompany

correspondence.

Masalah pokok yang dihadapi oleh setiap Office Manager dalam

hal surat-menyurat ini adalah, bagaimanakah menghasilkan surat-

menyurat yang jelas, rapi, sopan atau terhormat, dan benar-benar

memang perlu ditulis; yang terakhir inilah yang seringkali sangat sukar

untuk menentukan.

Menurut Rahmawati (2014:33) surat adalah kertas tertulis dalam

bentuk tertentu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari satu

pihak kepada pihak lain.

Menurut Sedarmayanti (2014:26) surat adalah alat komunikasi

tertulis yang berasal dari satu pihak ditujukan kepada pihak lain untuk

menyampaikan warta.

Pengertian surat yang lain didefinisikan Permendiknas No.

42/2006 dalam Rahmawati (2014:33) surat adalah suatu sarana

komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis

oleh satu pihak kepada pihak lain.

Page 26: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

10

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan,

surat adalah alat komunikasi tertulis dari satu pihak yang ditujukan

kepada pihak lain untuk menyampaikan suatu informasi.

4. Pengertian Prosedur Pengelolaan surat

Berdasarkan uraian di atas tentang definisi prosedur,

pengelolaan dan juga surat, penulis dapat menyimpulkan pengertian

dari prosedur pengelolaan surat.

Prosedur pengelolaan surat adalah kegiatan mengatur atau

mengurus surat yang harus dilakukan secara tertata dan berurutan

dengan tujuan memperlancar dan memudahkan kegiatan pengurusan

surat.

5. Sifat Surat

Aktivitas surat-menyurat dapat digolongkan dalam beberapa

bagian. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai sifat surat. Menurut

Thomas Wiyasa Bratawidjaja (1989:1) surat pada umumnya

mempunyai 3 sifat yaitu:

a. Ekonomis, sebab biaya pengiriman surat relatif murah.

b. Praktis, sebab dapat menjamin rahasia dan dapat menghilangkan

segala perasaan.

c. Efektif, sebab berita yang disampaikan sesuai dengan sumber

beritanya.

6. Syarat-syarat membuat surat yang baik

Surat dikatakan baik yaitu apabila dalam penulisannya sudah

sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penulisan surat. Selain dari

pemilihan bahasa, bentuk dan tulisan surat itu sendiri, ada beberapa

hal yang harus diperhatikan. Menurut Thomas Wiyasa Bratawidjaja

(1989 : 1-2) syarat-syarat membuat surat yang baik adalah:

a. Memahami masalah pokok yang akan disampaikan atau ditulis;

Page 27: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

11

b. Memahami peraturan-peraturan yang ada hubungannya dengan

masalah pokok;

c. Menurut tata bahasa yang berlaku;

d. Bahasa cukup sederhana dan tidak perlu panjang lebar;

e. Menggunakan kata-kata yang tepat;

f. Menggunakan istilah-istilah yang umum dipakai dalam surat-

menyurat;

g. Jangan membuat singkatan yang tidak umum dipakai dalam surat-

menyurat;

h. Sebaiknya mempergunakan bahasa yang sopan dan hormat; dan

i. Isi surat hendaknya terperinci dan jelas agar tidak salah tafsir dan

salah pengertian.

Surat yang tidak jelas akan menimbulkan:

a. Keragu-raguan;

b. Adanya salah pengertian atau salah paham; dan

c. Sukar diambil kesimpulan, tidak dipahami maksudnya.

7. Tujuan Surat

Kegiatan surat-menyurat didasarkan pada maksud tertentu

dalam proses pemberian informasi. Selain itu surat memiliki kegunaan

yang penting. Menurut Prajudi Atmosudirdjo (1982 : 146-147) pada

umumnya surat itu mempunyai tiga macam tujuan, yakni:

a. Menyampaikan informasi;

b. Mendapatkan tindakan (to go action);

c. Kedua-duanya.

Untuk itu, maka di dalam kita menaskah suatu surat, kita harus

menanyakan tiga hal pada diri sendiri, yaitu:

a. Apakah maksud dan atau tujuan dari pada surat yang hendak kita

buat/kirim itu?

b. Apakah yang kita kehendaki dari pembaca surat setelah dia

selesai membaca surat kita?

Page 28: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

12

c. Apakah atau bagaimanakah fakta-faktanya?

Pada umumnya, apa yang kita kehendaki dari pembaca surat kita

itu (saya muat juga bagi suatu perusahaan/perniagaan) adalah sebagai

berikut (salah satu atau kombinasi):

a. Pembaca percaya apa yang kita tulis.

b. Pembaca menerima pandangan, pendirian, atau keputusan kita,

c. Pembaca meminta penjelasan/ informasi lebih lanjut.

d. Pembaca memberikan penjelasan/ informasi kepada kita.

e. Pembaca memenuhi permintaan kita.

f. Pembaca menyesuaikan diri kepada keluh-kesah/ pengaduan kita.

g. Pembaca mau mengadakan hubungan relasi dengan kita.

8. Bahasa Surat

Pada hakekatnya surat itu adalah suatu karangan yang berupa

perumusan dalam bentuk tertulis tentang pernyataan, pemikiran,

permintaan, atau hal-hal yang ingin disampaikan kepada pihak

penerima surat. Karena surat sebagai karangan, maka surat pun harus

memenuhi berbagai ketentuan mengenai penyusunan karangan

ataupun komposisi seperti tema, tata bahasa, kalimat, alinea, gaya

bahasa dan penggunaan tanda baca. Menurut Thomas Wiyasa (1996 :

4-5) bahasa surat meliputi:

a. Surat sebagai karangan

Surat sebagai karangan harus pula memenuhi berbagai ketentuan

mengenai penyusunannya atau komposisinya.

Misalnya: ketentuan tentang tema, tata bahasa, kalimat, alinea,

gaya bahasa, tujuan komposisi dan penggunaan tanda baca

(pungtuasi).

b. Tema surat

Pengertian tema khususnya dalam surat-menyurat, dapat dilihat

dari dua sudut, yaitu sudut surat yang telah selesai dan dari sudut

Page 29: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

13

proses penyusunannya. Tema surat adalah rumusan dari topik dan

pokok bahasan yang akan disusun.

c. Kalimat

Kalimat harus jelas apabila pembaca surat hanya sekali baca,

langsung bisa menangkap isinya tanpa ada keragu-raguan. Ciri

kalimat yang baik ialah bila kalimat itu telah memperlihatkan

kesatuan gagasan dan mengandung satu ide pokok.

d. Alinea

Alinea adalah suatu kesatuan pikiran yang merupakan himpunan

dari kalimat-kalimat yang saling berkaitan dalam suatu rangkaian

untuk membentuk sebuah gagasan.

e. Gaya bahasa

Gaya bahasa ialah cara yang dipergunakan seseorang untuk

melahirkan pikiran dan perasaannya ke dalam sebuah karangan.

Cara pengungkapan (gaya bahasa) misalnya:

1) Eufemisme, yaitu ungkapan pelembut, pernyataan secara halus.

Misalnya: ia kurang ingatan artinya gila.

2) Pleonasme, yaitu pernyataan yang bermaksud menegaskan.

Misalnya: dengan mata kepala sendiri artinya melihat langsung.

3) Sinisme, yaitu sindiran atau ejekan. Misalnya: otak udang

artinya sangat bodoh.

4) Sarkasme, yaitu sindiran atau ejekan dengan perasaan lucu.

Misalnya: bajunya tertawa artinya bajunya sobek.

5) Ironi, yaitu sindiran halus tapi cukup menyinggung perasaan

orang yang dituju. Misalnya: sopan benar sapamu (padahal

yang dimaksud ialah sopan yang kurang ajar).

f. Ejaan dan Pungtuasi

Penyusunan dan penulisan surat juga harus memperhatikan

ketentuan-ketentuan mengenai ejaan dan penggunaan tanda baca

seperti yang digariskan dalam Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang disempurnakan (SK Menteri PDK tanggal 27

Page 30: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

14

Agustus 1975 No. 0196/U/1975). Kriteria mengenai ejaan yang

perlu diperhatikan :

1) Pemakaian huruf besar yang betul dan tepat;

2) Penulisan kata turunan yang tepat;

3) Penulisan kata ulang yang betul dan tepat;

4) Penulisan gabungan kata yang betul dan tepat;

5) Penulisan kata ganti yang betul dan tepat;

6) Penulisan kata depan yang betul dan tepat;

7) Penulisan unsur serapan yang betul dan tepat.

g. Bahasa Surat

Bahasa surat sebagai alat komunikasi secara tertulis adalah relatif

singkat. Sebelum menyusun surat harus mempertimbangkan baik-

baik susunan kalimat.

Nada surat harus simpatik, sopan, luwes, tapi lugas. Penulis

semestinya menghindari pemakaian kata kurang tepat yang

bermakna ganda (simantik) dan menyinggung perasaan penerima

surat.

9. Jenis Surat

Surat mempunyai banyak fungsi, maka dapat dikelompokkan

atau digolongkan menurut jenisnya. Menurut Thomas Wiyasa (1996 :

2-3) jenis surat dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Menurut isi dan pengirimnya

1) Surat Resmi (Dinas Pemerintah)

2) Surat Niaga (Surat Bisnis)

3) Surat Pribadi

b. Menurut maksud dan menurut tujuannya

1) Surat Pemberitahuan

2) Surat Keputusan

3) Surat Perintah

4) Surat Permintaan atau Permohonan

Page 31: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

15

5) Surat Peringatan

6) Surat Panggilan

7) Surat Penawaran

8) Surat Perjanjian

9) Surat Pesanan

10) Surat Laporan

11) Surat Pengantar atau Pengantar Jalan

12) Surat Lamaran Pekerjaan

13) Surat Penegasan

14) Surat Penuntutan (Klaim)

c. Menurut wujud bentuk surat

1) Kartu Pos

2) Warkat Pos

3) Surat Bersampul

4) Nota atau Memo

5) Telegram dan Telex dan Faksimili

d. Berdasarkan jaminan

1) Surat Sangat Rahasia

2) Surat Rahasia

3) Surat Konfidensial (Terbatas)

4) Surat Biasa

e. Berdasarkan urgensi penyelesaiannya

1) Surat Kilat Khusus

2) Surat Amat Segera atau Kilat

3) Surat Biasa

10. Prosedur Pencatatan dan Pendistribusian

Setiap kantor mengikuti prosedur tertentu untuk mengawasi lalu

lintas surat masuk dan surat keluar. Prosedur ini disebut prosedur

pencatatan dan pendistribusian. Menurut Zulkifli Amsyah (1998 : 53-

62) ada 3 prosedur yang umum dipergunakan.

Page 32: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

16

a. Prosedur Buku Agenda

1) Buku Agenda

Halaman-halaman buku berisi kolom-kolom

keterangan (data) dari surat yang dicatat. Buku agenda juga

dipakai sebagai alat bantu untuk mencari surat yang di

simpan di file. Walaupun di dalam Buku Agenda tidak

tercantum nomor file, buku ini memang sering

dipergunakan untuk referensi pertama saat mencari surat,

terutama petunjuk tanggal surat diterima ataupun nomor

surat, dan lain-lain. Hubungan erat antara Buku Agenda

dengan file penyimpanan surat adalah karena file

penyimpanan surat masih sering mempergunakan sistem

filing kronologis, yang juga merupakan susunan dari

catatan surat masuk pada buku agenda atau surat keluar

pada buku verbal. Dengan menemukan tanggal masuk surat

atau nomor urut masuk surat, atau tanggal dan nomor surat

keluar, dari buku agenda dan verbal, maka surat yang

disimpan dengan sistem kronologis dapat ditemukan. Surat-

surat dari pengirim yang sama bila disimpan dengan sistem

kronologis letaknya akan terpisah-pisah sesuai dengan

waktu masing-masing surat diterima. Karena itu

penemuannya relatif akan memakan waktu lebih lama, dan

sukar melihat hubungan surat-surat tersebut satu sama lain.

Untuk mencari informasi mengenai sesuatu surat dari

buku agenda dan verbal pun agak sukar dan lama, karena

susunan informasinya yang kronologis itu. Fungsi buku

agenda sebagai alat pengawasan surat masuk dan keluar

jadi berjalan kurang lancar. Akhirnya buku agenda tidak

lebih hanya berfungsi sebagai alat untuk membantu

menyusun statistik jumlah surat masuk dan keluar per hari,

Page 33: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

17

per bulan, per tahun dengan pengelompokan menurut unit

kerja, perihal surat, dan lain-lain model yang dikehendaki.

Untuk lebih memaksimalkan fungsi buku agenda dan

verbal, pencatatan surat masuk dan keluar dilakukan

dengan mempergunakan formulir atau kartu. Memang

untuk memilih sistem susunan penyimpanan lembaran-

lembaran lepas seperti formulir atau kartu akan lebih

mudah dan fleksibel dibanding dengan halaman-halaman

yang terjilid pada buku. Karena itu dewasa ini prosedur

buku agenda banyak digantikan oleh prosedur kartu

kendali.

Sampai saat ini masih banyak kantor-kantor swasta,

pemerintah, organisasi, dan badan-badan lain yang keliru

memilih sistem pencatatan. Kebanyakan masih memilih

kronologis. Memang ada yang cocok mempergunakan

susunan kronologis, misalnya buku catatan harian seperti

penjagaan, log-book di kapal, buku induk tabanas, dan lain-

lain, yang kesemuanya memang perlu mencatat urutan-

urutan kejadian atau peristiwa. Tetapi susunan kronologis

ini tidak akan membantu banyak bila dilakukan untuk

mencatat urutan surat masuk dan keluar, terutama

dipandang dari kepentingan penemuan kembali surat. sidik

jari yang diterima sekian banyak setiap hari, misalnya,

tidaklah tepat dicatat pada buku register secara urutan

kronologis, sebab jumlahnya akan banyak sekali. Kalau

buku register diperlukan juga sebagai penunjuk atau

referensi untuk penemuan kembali, maka sebaiknya

pencatatan data-data dilakukan pada kertas-kertas lepas

atau kartu yang disusun secara alfabetis nama, atau

pengelompokan-pengelompokan tertentu sesuai kebutuhan,

misalnya secara geografis (menurut nama tempat). Dengan

Page 34: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

18

demikian catatan ini dapat digantikan juga sebagai alat

bantu pencarian dokumen.

Kalau pemakaian buku agenda hanya terbatas sebagai

alat kontrol, maka sistem penyimpanan haruslah

mempergunakan sistem-sistem penyimpanan yang standar

seperti sistem abjad nama, sistem nomor, sistem geografis,

atau sistem subjek, dan jangan sekali-kali memakai sitem

kronologis, karena susunan buku agendanya sendiri sudah

kronologis. Di sini penyimpanan tidak ada sangkut pautnya

dengan buku agenda.

Berikut ini pencatatan surat dan penerusannya

menurut cara Buku Agenda:

Gambar 2.1

Pencatatan surat dan penerusannya menurut cara Buku Agenda

(Sumber: Zulkifli Amsyah, 1989:55)

2) Buku Ekspedisi

Buku Ekspedisi dipergunakan sebagai tanda bukti

penerimaan, pengiriman, atau pendistribusian surat atau

barang. Data yang dicatat di sini lebih sedikit dari Buku

Page 35: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

19

Agenda, yaitu nomor urut, tujuan surat, isi surat, dan paraf

penerima.

Setiap unit kerja biasanya mempunyai buku ekspedisi.

Di dalam prosedur Kartu Kendali fungsi buku ini

digantikan oleh salah satu dari lembar Kartu Kendali yang

diterima oleh unit pengolah, dan setelah diparaf

dikembalikan kepada unit tata usaha.

b. Prosedur Kartu Kendali

Pada prosedur pencatatan dan pendistribusian surat dengan

menggunakan Kartu Kendali, surat masuk digolongkan ke dalam

surat penting, surat biasa, dan surat rahasia. Surat penting dicatat

dan dikendalikan dengan Kartu Kendali, surat biasa dengan lembar

pengatar surat biasa, dan surat rahasia dengan lembar pengantar

surat rahasia.

Tabel 2.1

Kartu Kendali

Kartu Kendali adalah selembar kertas berukuran 10 cm x 15 cm

yang berisikan data-data suatu surat seperti Indeks, Isi Ringkas,

Lampiran, Dari, Kepada, Tanggal Surat, Nomor Surat, Pengolah,

INDEKS TGL. :

NO. : M/K

KODE :

ISI RINGKAS :

LAMPIRAN :

DARI : KEPADA :

TANGGAL : NO. SURAT :

PENGOLAH : PARAF :

CATATAN:

(Sumber: Zulkifli Amsyah, 1989:56)

Page 36: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

20

Paraf, Tanggal Terima, Nomor Urut, M/K, Kode, dan Catatan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini diberikan contoh Kartu Kendali.

Penggunaan Kartu Kendali pada pencatatan dan pengendalian

surat sesungguhnya adalah sebagai pengganti dari Buku Agenda

dan buku ekspedisi. Ini disebabkan para ahli melihat bahwa

susunan Buku Agenda yang kronologis sukar membantu penemuan

informasi sesuatu surat dengan cepat. Untuk mencari sesuatu

informasi dari sesuatu surat, petugas terpaksa membolak-balik

hampir semua halaman Buku Agenda, terutama kalau tanggal

masuk surat tidak diketahui oleh petugas. Dan peminta informasi

atau petugas Buku Agenda itu sendiri sekalipun, selalu akan lupa

pada tanggal. Sehingga petugas sukar mencari informasi melalui

Buku Agenda. Maka oleh para ahli kearsipan dicobalah mencari

jalan keluar. Mereka mencoba pemakaian kartu-kartu seperti pada

perpustakaan. Maka lahirlah prosedur Kartu Kendali, yaitu

prosedur pencatatan dan pengendalian surat sehingga surat dapat

dikontrol sejak masuk sampai disimpan.

Dengan Kartu Kendali, penemuan informasi suatu surat lebih

mudah dibanding dengan Buku Agenda. Sebab Kartu Kendali

disusun sistematis di dalam kotak, sedang Buku Agenda

susunannya kronologis. Surat-surat dari satu koresponden

(pengirim) di dalam Buku Agenda letaknya akan terpisah-pisah

sesuai dengan waktu masuk masing-masing surat. Tetapi surat-

surat tersebut di dalam kotak Kartu Kendali letaknya menjadi satu

atau bersama-sama di bawah satu caption (nama), tidak perduli

kapan pun surat-surat tersebut diterima. Untuk mencari informasi

mengenai surat yang sudah lama diterima, misalnya 2-3 tahun yang

lalu, Buku Agenda sukar membantu dengan cepat. Sedangkan pada

kotak Kartu Kendali semua informasi dari satu koresponden tetap

berada pada satu tempat, dan waktu penerimaan surat tidak

menjadi masalah.

Page 37: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

21

Mengenai penyimpanan suratnya sendiri, antara prosedur

Buku Agenda dan prosedur Kartu Kendali sama saja, yaitu

tergantung sistem penyimpanan yang dipilih. Ada beberapa sistem

penyimpanan yang baik yang dapat dipakai. Hanya yang perlu

dihindarkan adalah sistem kronologis. Pada sistem ini surat-surat

dari hari ke hari dimasukkan dalam ordner map. Semua surat dari

berbagai koresponden akan bercampur menjadi satu sesuai waktu

masuk. Sebenarnya dengan ordner pun sistem yang tepat dapat

juga dipergunakan, misalnya sistem abjad, sistem numberik, sistem

geografis, maupun sistem subjek.

Sistem penyimpanan surat pada prosedur Kartu Kendali dapat

dipilih dari sistem-sistem yang ada seperti subjek, abjad, numerik,

atau geogafis. Memang umumnya sistem penyimpanan (filing

system) yang dipilih pada sistem Kartu Kendali adalah sistem

subjek, apalagi untuk organisasi yang besar seperti instansi

pemerintah di mana terdapat berbagai macam unit kerja dan

kegiatan. Tetapi sistem penyimpanan ini tidak boleh disamaratakan

untuk semua unit kerja dan semua kegiatan. Banyak formulir atau

kartu-kartu yang tidak dapat disimpan menurut subjek sistem.

Sistem penyimpanan seyogianya dipilih berdasarkan kebutuhan

masing-masing unit kerja. Karena itu banyak petugas dan unit kerja

yang sukar menerapkan sistem subjek secara tuntas, padahal dari

buku pedoman sudah ditetapkan penyimpanan surat harus

mempergunakan sistem subjek. Penggunaan Kartu Kendali pun

masih sering disertai dengan penggunaan Buku Agenda. Hal ini

seharusnya tidak terjadi, sebab Kartu Kendali itu sama juga

fungsinya dengan Buku Agenda dan buku ekspedisi, yaitu

mencatat, mengawasi, mengatur, mengendalikan, mengedarkan,

dan mendistribusikan surat.

Page 38: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

22

Gambar 2.2

Pencatatan surat dan penerusannya menurut cara Kartu Kendali

(Sumber: Zulkifli Amsyah, 1989:59)

c. Prosedur Tata Naskah

Di samping pencatatan dan pengendalian surat dengan

prosedur Buku Agenda dan prosedur Kartu Kendali, masih ada lagi

cara ketiga, yaitu prosedur Tata Naskah. Sama seperti dua prosedur

sebelumnya, prosedur Tata Naskah bertujuan untuk memudahkan

penyajian, pengolahan, pengawasan, dan pencarian kembali segi-

segi tertentu dari sesuatu persoalan yang dihimpun di dalam Takah.

Takah adalah suatu kegiatan administrasi di dalam

memelihara dan menyusun data-data dari semua tulisan mengenai

segi-segi tertentu dari sesuatu persoalan pokok secara kronologis

dalam sebuah berkas.

Page 39: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

23

Gambar 2.3

Pencatatan surat dan penerusannya menurut cara Takah

(Sumber: Zulkifli Amsyah, 1989:60)

Secara mudah dapat dikatakan bahwa Takah itu adalah suatu

map jepit (snelchekter map) yang berisi surat untuk diedarkan

kepada pengolah-pengolah yang berwewenang terhadap

pengolahan surat yang bersangkutan. Map ini akan bertambah

dengan instruksi-instruksi, disposisi-disposisi, catatan-catatan,

konsep-konsep surat balasan dan perubahan-perubahannya, dan

arsip surat balasan, yang dimasukkan ke dalam map Takah

berurutan secara kronologis. Takah ini beredar dari pejabat ke

pejabat lain sesuai keperluan, dan peredarannya dimonitor terus-

menerus oleh Tata Usaha Takah, sampai akhirnya persoalan suatu

surat selesai dan Takahnya disimpan di Tata Usaha Takah menurut

sistem penyimpanan (filing system) tertentu yang dipilih.Umumnya

sistem penyimpanan Takah adalah sistem subjek (sistem pokok

Page 40: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

24

soal), walaupun tidak tertutup kemungkinan penyimpanan

berdasarkan sistem lain, seperti sistem abjad (nama), sistem nomor,

atau sistem geografis.

Pencatatan surat masuk dan surat keluarnya sendiri tetap

mempergunakan Buku Agenda yang di dalam prosedur Takah

disebut Buku Pencatatan Keluar dan Buku Pencatatan Masuk.

Bilamana sistem penyimpanan yang dipilih untuk Takah adalah

sistem subjek, maka sebagaimana lazimnya sistem subjek,

diperlukan suatu buku daftar istilah-istilah subjek yang umum

disebut Buku Klasifikasi Subjek. Buku Klasifikasi Subjek ini dapat

dibuat sendiri, atau memilih salah satu dari pola-pola klasifikasi

subjek yang standar, seperti Dewey Decimal Classification (DDC),

Universal Decimal Classification (UDC), Library of Congress

Classification (LC), dan beberapa thesaurus lain yang ada. Bagan

klasifikasi yang standar ini kebanyakan dipergunakan untuk

penggolongan koleksi di perpustakaan.

Page 41: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

25

Berikut ini disajikan cara membuka (membuat) Takah pada Dep.

Hankam R.I :

Gambar 2.4

Cara membuka Takah

Menteri mengirim nota kepada Sekjen untuk

menyusun konsep cara-cara pemberian tanda jasa dan

nama-nama penerima tanda jasa.

Karena nota tersebut mengenai persoalan

kepegawaian, maka oleh Sekjen nota ini dibicarakan

dengan Kepala Biro Kepegawaian.

Karo Kepegawaian membuat (membuka) Takah

dengan nomor tertentu. Nota Menteri dimasukkan

dalam map Takah sebagai naskah No. 1. Setelah Karo

membuat konsep, maka konsep ini menjadi naskah No.

2. Takah dikirim kepada Menteri untuk persetujuan

konsep Keputusan Menteri.

Sesudah ada Keputusan Menteri, Takah diteruskan lagi

kepada Karo Kepegawaian.

Karo kepegawaian membuat konsep usulan nama-

nama karyawan yang akan mendapat tanda jasa untuk

mendapatkan persetujuan Menteri.

(Sumber: Zulkifli Amsyah, 1989:62)

Demikian seterusnya sampai persoalan selesai, dan semua “jalan

cerita” sudah berada di Takah. Takah kemudian disimpan di Tata

Usaha Takah sesuai dengan sistem penyimpanan yang sudah

ditentukan.

Page 42: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

26

11. Sistem Pengarsipan (Filing)

Filing adalah salah satu kegiatan pokok dalam bidang kearsipan

dan merupakan cara atau metode yang sistematis sehingga warkat

tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali

apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Menurut Daryanto & Abdullah

(2013 : 154-156) terdapat lima sistem untuk menyelenggarakan

pengarsipan, yaitu sistem abjad, sistem subjek, sistem nomor, sistem

geografis, dan sistem kronologis.

a. Sistem Abjad

Sistem abjad adalah dasar dari semua sistem yang lain.

Dinamakan sistem abjad karena dasar pengaturan arsip

berdasarkan abjad. Arsip diklasifikasikan berdasarkan nama

organisasi, nama orang, nama instansi, nama tempat, atau nama

barang. Sistem abjad adalah sistem yang tertua, langsung, dan

paling banyak dipergunakan. Sistem ini disebut langsung karena

tidak menggunakan indeks yang digunakan sebagai petunjuk untuk

menyimpan dan menemukan arsip manfaat utamanya selain

langsung juga sederhana, sesederhana kita melafalkan a, b, dan c.

Walaupun ada kecenderungan menggunakan sistem nomor

atau angka, karena dimungkinkannya pengolahan melalui

komputer, tetapi jenis arsip diklasifikasikan berdasarkan abjad.

Misalnya surat, formulir, laporan, daftar alamat, arsip

kepegawaian, arsip kesehatan, hal-hal yang berkaitan dengan segi

hukum, dan masih banyak lagi yang lain. Melalui sistem abjad,

semua arsip ini dapat diberkas baik secara tunggal maupun

berkelompok sehingga arsip dapat ditemukan dengan cepat

bilamana diperlukan.

Agar pembuatan sistem abjad dapat berjalan dengan lancar,

maka harus dibakukan peraturan untuk diikuti oleh setiap pegawai

dalam organisasi tersebut. Susunan dalam sistem penataan berkas

berdasarkan abjad dengan mengikuti urutan huruf latin a sampai z,

Page 43: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

27

tetapi dibutuhkan aturan yang standar dalam menangani berbagai

jenis nama, seperti nama orang, perusahaan, departemen, dan

lembaga pemerintah non departemen.

b. Sistem Subjek atau perihal

Jika anda menerapkan sistem lain selain sistem abjad, maka

anda dapat menerapkan pengarsipan dengan sistem subjek dalam

menyimpan arsip. Untuk menerapkan sistem subjek, anda harus

menentukan terlebih dahulu hal-hal yang umumnya

dipermasalahkan dalam surat-surat setiap hari. Hal-hal tersebut

kemudian dikelompokkan menjadi satu subjek. Misalnya, masalah

yang berkenaan dengan kepegawaian dikelompokkan dalam satu

subjek di bawah judul “kepegawaian”, hal-hal yang berkenaan

dengan keuangan dikelompokkan dalam satu subjek “keuangan”.

Selanjutnya, rincian dari subjek itu dapat identifikasi, seperti

kepegawaian mencakup cuti, kenaikan pangkat, lamaran kerja, dan

sebagainya. Demikian seterusnya, semua pokok masalah dijadikan

subjek dan semua masalah yang berkenaan dengan pokok masalah

dijadikan sub-subjek.

c. Sistem Nomor

Kode nomor dipakai sebagai pengganti nama orang atau

instansi, sehingga disebut sistem nomor. Pada prinsipnya, sistem

penyimpanan arsip sama dengan sistem abjad, hanya nama-nama

orang atau instansi diganti dengan kode nomor. Misalnya, surat-

surat dari dan kepada Arsip Nasional Repubik Indonesia akan

disimpan dalam map bernomor 2000, atau kartu nama Nilasari

diberi nomor 27451. Nomor tersebut akan berlaku selamanya.

Banyak instansi pemerintah yang menerapkan sistem nomor,

seperti di rumah sakit, puskesmas, asuransi, bank, dan lain-lain,

karena sudah memahami tata caranya, serta keuntungan serta

kerugian dalam penerapannya. Namun, masih banyak juga instansi

Page 44: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

28

yang menerapkan sistem nomor hanya karena sistem nomor lebih

mudah dibandingkan dengan sistem abjad.

Sebenarnya sistem nomor lebih sukar dibandingkan dengan

nama. Misalnya nasabah tabanas atau pasien sebuah puskesmas

atau rumah sakit, pasti akan lebih ingat namanya daripada nomor

tabanas atau nomornya sebagai pasien di suatu rumah sakit. Oleh

karena itu, untuk mengingat kode nomornya digunakan alat bantu

yang disebut dengan indeks, yaitu kartu kecil yang memuat nomor

dan nama nasabah, atau pasien yang penyusunannya berdasarkan

urutan abjad. Itu sebabnya sistem nomor disebut sistem

pengarsipan tidak langsung sedangkan sistem abjad disebut sistem

pengarsipan langsung.

d. Sistem Geografis

Jika anda menghendaki menyimpan anda dapat menggunakan

sistem geografis. Kegiatan organisasi dimana sistem geografis

dapat digunakan, biasanya adalah kegiatan yang mencakup daerah

atau wilayah lebih dari satu tempat. Organisasi yang mempunyai

beberapa kantor cabang juga dapat menggunakan sistem geografis.

Dalam pelaksanaan sistem geografis ini anda dapat

menggunakan nama daerah wilayah sebagai judul yang kemudian

dapat diklasifikasikan menjadi daerah atau kota yang ada di dalam

daerah atau kota tersebut. Selanjutnya dapat dikembangkan lebih

jauh dengan nama-nama instansi, perusahaan, atau orang yang ada

di setiap kota di daerah atau wilayah tersebut.

e. Sistem Kronologis

Sistem ini digunakan untuk arsip yang disusun menurut

urutan tanggal masuk dan keluar arsip. Surat-surat atau arsip yang

masuk lebih akhir ditempatkan paling depan. Selanjutnya anda

hanya mengelompokkan surat-surat atau arsip dalam bulan-bulan

tiap tahun. Sekretaris dapat menggunakan sistem ini untuk

menyederhanakan tugas pengarsipan jika kegiatan surat menyurat

Page 45: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

29

dalam organisasi belum banyak. Jika kegiatan atau aktivitas

pimpinan organisasi berkembang demikian cepat, sehingga

menyangkut banyak masalah, maka sebaiknya anda menggunakan

sistem lain yang lebih memadai.

Diantara semua sistem yang telah diuraikan, maka sistem

abjad selalu digunakan sebagai pelengkap sistem yang lain yang

dipilih. Artinya, meskipun anda memilih sistem subjek, sistem

angka, atau sistem geografis, anda harus selalu menyusunnya

kembali menurut urutan abjad. Oleh sebab itu, anda harus

memahaminya benar sistem abjad karena sistem ini akan sangat

membantu anda dalam melaksanakan tugas pengarsipan. Dapat

dikatakan sistem abjad merupakan dasar dari semua sistem

pengarsipan.

12. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu

organisasi baik dari organisasi lain maupun dari perorangan. Prosedur

pengelolaan surat masuk menurut Petunjuk Arsip Nasional RI dalam

Sutarto (1992 : 231-236) adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan Surat

Surat-surat dinas yang datang atau masuk diterima oleh

Petugas Penerima Surat (baik surat yang datang melalui pos

maupun melalui kurir dan lain-lain). Kemudian surat-surat disortir

untuk menentukan atau mengelompokan surat yang boleh dibuka

dan yang tidak boleh dibuka (surat rahasia), dan surat-surat pribadi.

b. Membuka Surat

Surat-surat rahasia dan tertutup lainnya diberi stempel jam

dan tanggal terima surat pada amplop bagian belakang. Sedangkan

surat-surat yang dapat dibuka distempel pada suratnya di belakang.

Selanjutnya petugas meneliti apakah lampirannya sesuai dengan

apa yang tertulis pada surat, ada atau tidaknya tembusan dan lain-

Page 46: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

30

lain. Jika surat tidak jelas alamatnya (tidak ada), hendaknya

amplop diklip menjadi satu dengan surat.

c. Mengelompokkan surat

Surat-surat dikelompokkan menjadi satu berdasarkan susunan

kronologis tanggal surat. Kemudian diserahkan kepada Petugas

Pencatat Surat.

d. Menilai Surat

Oleh Petugas Pencatat Surat dinilai untuk menentukan mana

yang penting dan mana yang rutin atau biasa. Jika surat sudah

ditentukan golongannya, masing-masing golongan dikelompokkan

menurut asal surat dan disusun secara kronologis. Untuk

memudahkan menentukan nilai surat dapat dibantu dengan

pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini:

1) Bagaimana akibatnya jika surat-surat yang bersangkutan

terlambat sampainya kepada Unit Pengolah?

2) Apakah akan mengganggu kelancaran tugas-tugas pekerjaan

seandainya surat tersebut hilang?

3) Andai kata hilang apakah informasinya masih dapat ditemukan

pada sumber lainnya?

4) Apakah surat yang bersangkutan penting bagi kelangsungan

hidup organisasi yang bersangkutan?

5) Apakah surat yang bersangkutan memerlukan tindak lanjut?

6) Dan lain-lain.

e. Mencatat surat penting

1) Keterangan-keterangan yang perlu dicatat:

a) Tanggal penerimaan surat

b) Nomor urut surat masuk

c) Mencoret huruf K (Keluar, karena yang sedang diproses

adalah surat masuk)

d) Isi ringkas, diambil dari isi ringkas yang terkandung dalam

surat

Page 47: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

31

e) Memberi kode klasifikasi

f) Memberi indeks atau pengenal

g) Dari mana surat itu berasal

h) Kepada surat itu ditujukan

i) Tanggal dan nomor surat

j) Pengolahan surat

f. Pencatatan pada Kartu Kendali sebanyak 3 lembar:

1) Tanggal dan nomor urut:

Mencatat tanggal datangnya surat, dan mencatat nomor urut

dari surat yang bersangkutan. Karena surat tersebut surat

masuk maka huruf K yang dicoret.

2) Isi ringkas:

Menentukan isi surat secara ringkas. Ini harus benar-benar

ringkas, sedapat mungkin tidak lebih dari 5 kata.

3) Kode:

Penentuan kode harus disesuaikan dengan isi ringkasan surat.

Dalam setiap instansi harus dibuat daftar klasifikasi arsip yang

berisi kode dan masalah. Maka setiap surat yang masuk dapat

diberi kode yang sesuai dengan daftar klasifikasi yang telah

dibuat.

Contoh: masalah pengangkatan calon pegawai negeri dalam

daftar tercantum kode Kp 401 yang berarti:

Kp = Kepegawaian

40 = mutasi

1 = pengangkatan

Masalah penataran dalam daftar tercantum kode Kp 502 yang

berarti:

Kp = Kepegawaian

50 = penilaian

2 = penataran

Page 48: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

32

Masalah bantuan keuangan luar negeri non pangan dalam

daftar tercantum kode Ku 202 yang berarti:

Ku = Keuangan

20 = bantuan luar negeri

2 = non pangan

4) Indeks:

Penentuan indeks diambil dari keterangan isi surat yang dapat

digunakan sebagai tanda pengenal surat yang paling tepat.

Antara indeks dan isi surat harus saling berkaitan. Indeks dapat

berupa masalah; nama orang, nama organisasi, atau nama

tempat.

5) Lampiran:

Diisi dengan jumlah yang dilampirkan.

6) Dari atau kepada:

Yang dicatat di sini adalah tanggal yang tercantum pada surat

yang bersangkutan, demikian pula nomor adalah nomor surat

yang bersangkutan.

7) Pengolah:

Yang dicatat di sini adalah siapa yang nantinya akan

menangani surat yang bersangkutan.

Contoh: surat yang ditujukan kepada Rektor mungkin yang

akan menangani bukan Rektor melainkan Dekan Fakultas maka

pada kolom Pengolah ditulis Dekan Fakultas.

Surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal isinya

mungkin harus ditangani oleh Biro Kepegawaian karena

menyangkut masalah kenaikan pangkat, maka pada kolom

pengolah pada Kartu Kendali harus ditulis Biro Kepegawaian.

8) Tunjuk silang

Kadang-kadang dalam sepucuk surat terdapat obyek lebih dari

satu masalah, lebih dari satu macam organisasi, lebih dari

seorang nama, lebh dari satu tempat, karena obyek yang satu

Page 49: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

33

telah dicatat pada indeks, maka yang satunya dicatat pada

kolom Tunjuk Silang dan kemudian dibuatkan lembar tunjuk

silang.

Contoh Kartu Kendali dan Lembar Tunjuk Silang adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kartu Kendali

INDEKS: TGL.:

NO. URUT M/K

KODE:

ISI RINGKAS:

LAMPIRAN:

DARI: KEPADA:

TANGGAL: NO. SURAT:

PENGOLAH: PARAF:

TUNJUK SILANG:

S( (Sumber: Sutarto, 1992:234)

Page 50: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

34

Tabel 2.3

Lembar Tunjuk Silang

INDEKS: KODE: TGL:

No.:

ISI RINGKAS:

DARI: KEPADA:

Lihat Berkas

INDEKS: KODE: TGL.:

NO.:

(Sumber: Sutarto, 1992:235)

g. Mengarahkan Surat

Setelah surat dicatat pada Kartu Kendali rangkap 3, surat

diserahkan kepada Unit pengolah bersama Kartu Kendali II

berwarna hijau dan Kartu Kendali III berwarna merah. Sedangkan

Kartu Kendali I berwarna putih ditinggal pada Petugas Pengarah

(Pengendali).

Kartu Kendali II dan III diparaf oleh Unit Pengolah, kemudian:

1) Kartu Kendali II disampaikan kepada Petugas Pengarah

untuk dicek, dan selanjutnya disimpan oleh Petugas Penata

Arsip. Kartu Kendali II ini berfungsi sebagai arsip

pengganti selama suratnya masih aktif digunakan pada Unit

Pengolah.

2) Kartu Kendali III diklip menjadi satu dengan suratnya.

Apabila proses surat masuk ditunjukkan dengan gambar

akan nampak sbb:

Page 51: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

35

Gambar 2.5

Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

(Sumber: Sutarto, 1992 : 236)

Keterangan:

a = amplop berisi surat

b = surat

1c = Kartu Kendali I berwarna putih

2c = Kartu Kendali II berwarna hijau

3c = Kartu Kendali III berwarna merah

Page 52: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

36

13. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar

Surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan atau dibuat

suatu organisasi atau perusahaan untuk dikirimkan kepada pihak lain,

baik perseorangan maupun kelompok. Prosedur pengelolaan surat

keluar menurut Petunjuk Arsip Nasional RI dalam Sutarto (1992 : 242-

243) adalah sebagai berikut:

a. Pencatatan

1) Seperti halnya surat penting ke luar, pencatatan surat biasa

keluar juga dilakukan oleh Pengolah yang bersangkutan pada

Lembar Pengantar Surat Biasa rangkap 2.

2) Bedanya dengan pencatatan surat biasa masuk adalah:

a) Pada kolom DISAMPAIKAN dicatat jam dan tanggal

penyampaian Unit Pengolah kepada Unit Kearsipan

b) Pada kolom DITERIMA dicatat oleh Unit Kearsipan

c) Pada PARAF kalau surat biasa masuk yang memaraf

Unit Pengolah, sedang untuk surat biasa ke luar yang

memaraf Unit Kearsipan.

b. Penyampaian

1) Setelah dicatat, surat beserta arsip surat dan kedua Lembar

Pengantar Surat Biasa disampaikan kepada Unit Kearsipan,

untuk diberi stempel.

2) Setelah surat aslinya dikirimkan, arsip surat distempel jam dan

tanggal pengirimannya.

3) Selanjutnya arsip surat dan Lembar Pengantar Surat Biasa II

disampaikan kepada Unit Pengolah untuk disimpan, dan

Lembar Pengantar Surat Biasa I disimpan pada Unit Kearsipan

pada Pencatat.

Page 53: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

37

Proses tersebut dapat digambarkan sbb:

Gambar 2.6

Prosedur Pengelolaan Surat Keluar

(Sumber: Sutarto, 1992:234)

Keterangan:

a = arsip surat

b = surat asli yang akan dikirim

1c = Lembar Pengantar Surat Biasa I

2c = Lembar Pengantar Surat Biasa II

d = amplop berisi surat yang akan dikirim

Page 54: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

38

B. METODE PENGAMATAN

1. Lokasi Pengamatan

Menurut H. B. Sutopo (2002:52) tempat atau lokasi yang

berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan

salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti.

Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas

dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan

tempat maupun lingkungannya. Dari pemahaman lokasi dan

lingkungannya peneliti bisa secara cermat mencoba mengkaji dan

secara kritis menarik kemungkinan simpulan yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian.

Pengamatan ini mengambil lokasi di PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang yang beralamat di Jl. Mpu

Tantular No. 25 Semarang. Pada lokasi pengamatan ini penulis di

tempatkan pada bagian SDM dan Umum. Dengan pertimbangan

sebagai berikut:

a. Lokasi tersebut merupakan tempat dilaksanakan proses kegiatan

magang.

b. Di lokasi tersebut terdapat permasalahan yang ingin penulis kaji

dalam pengamatan ini.

c. Penulis mendapatkan ijin sebagai tenaga magang untuk

mengumpulkan data yang akurat dalam melaksanakan pengamatan

secara langsung di lapangan atau lokasi terkait proses pengelolaan

surat masuk dan surat keluar sesuai dengan permasalahan.

d. Tentunya lokasi tersebut merupakan rekomendasi dari instansi PT

Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang kepada

penulis untuk melaksanakan observasi sekaligus mengumpulkan

data-data yang diperlukan sebagai bahan materi Tugas Akhir.

Page 55: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

39

2. Jenis Pengamatan

Pengamatan dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut H. B. Sutopo (2002:35)

dalam deskriptif kualitatif “data yang dikumpulkan terutama berupa

kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada

sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan yang

menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data”.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan observasi berperan aktif.

Menurut Spradley dalam H. B. Sutopo (2002:68) observasi berperan

aktif ini merupakan cara khusus dan penulis tidak bersikap pasif

sebagai pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang

dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan

pengamatannya, dengan mempertimbangkan akses yang bisa

diperolehnya yang bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data. Penulis

bahkan bisa berperan yang tidak hanya berbentuk dialog atau

bercakap-cakap yang mengarah pada pendalaman dan kelengkapan

datanya, tetapi juga bisa mengarahkan peristiwa-peristiwa yang sedang

dipelajari demi kemantapan datanya.

Pengamatan yang dilakukan penulis terbatas pada usaha untuk

mengungkapkan suatu masalah keadaan atau peristiwa sebagaimana

keadaan yang terjadi, sehingga mengarah pada pendiskripsian secara

rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang

sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan. Pengamatan yang

dilakukan penulis untuk mendeskripsikan mengenai prosedur

pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan Umum

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang semarang.

Page 56: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

40

3. Penentuan Sampel dan Sumber Data

a. Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel yang digunakan oleh penulis

adalah Purpose Sampling. Menurut H. B. Sutopo (2002:56) dalam

penelitian kualitatif cuplikan yang diambil lebih bersifat selektif.

Peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan

keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi, dan

sebagainya. Sumber data disini tidak digunakan sebagai yang

mewakili populasinya tetapi lebih mewakili informasinya, dalam

purpose sampling, penulis cenderung memilih informan yang

dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam

dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.

b. Sumber Data

Menurut H. B. Sutopo (2002 : 50-54) adapun sumber data

yang digunakan selama kegiatan pengamatan adalah:

1) Narasumber (informan)

Dalam deskriptif kualitatif posisi sumber data manusia

(narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang

memiliki informasinya. Sumber data yang berupa manusia di

dalam deskriptif kualitatif lebih tepat disebut informan

daripada responden. Informan atau narasumber sangat penting

perannya sebagai orang yang memiliki informasi, narasumber

bukan hanya sekedar memberikan tanggapan yang diminta

penulis, tetapi juga lebih memilih arah dan selera yang

menyajikan informasi (H.B. Sutopo, 2002:50).

Data dari informan diperoleh melalui wawancara yang

dilakukan selama magang. Narasumber dalam wawancara ini

diambil dari berbagai keragaman secara komprehensif

mengenai prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar di

bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia

Page 57: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

41

(Persero) Cabang Semarang. Adapun subjek penelitian ini

adalah

a) Bapak Prasojo Hendi selaku Asisten Manager SDM dan

Umum

b) Bapak Ahmad Luthfi selaku Staff SDM dan Umum

2) Peristiwa atau Aktivitas

Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari

peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang

berkaitan dengan sasaran pengamatannya. Dari pengamatan

pada peristiwa atau aktivitas, penulis bisa mengetahui proses

bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena

menyaksikan sendiri secara langsung (H.B. Sutopo, 2002:51).

Peristiwa atau aktivitas yang diamati penulis selama

magang adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan

Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang

Semarang.

3) Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang

berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.

Dokumen dapat berupa rekaman tertulis tetapi juga berupa

gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan

aktivitas tertentu. Bila ia merupakan catatan rekaman yang

lebih bersifat formal dan terencana dalam organisasi, ia

cenderung disebut arsip. Keduanya dapat secara baik

dimanfaatkan sebagai sumber data dalam kegiatan pengamatan

(H. B. Sutopo, 2002:54).

Dalam pengamatan ini penulis memperoleh berbagai

dokumen yang berhubungan dengan pengelolaan surat sebagai

sumber data yang akan digunakan dalam penulisan tugas akhir.

Page 58: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

42

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

utama dalam pengamatan. Tujuan utama dari pengamatan adalah untuk

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

penulis tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data

yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

berdasarkan teknik pengumpulan data menurut H. B. Sutopo (2002 :

58-72), yaitu:

a. Wawancara

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk

menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks

mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan,

motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan,

dan sebagainya untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu

sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan

memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa

terjadi di masa yang akan datang.

Penulis melakukan wawancara dengan bapak Prasojo Hendi

selaku Asisten Manager SDM dan Umum dan bapak Ahmad

Luthfi selaku Staff SDM dan Umum untuk mengetahui tentang

prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar di bagian SDM

dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang

Semarang.

b. Observasi

Penulis menggunakan observasi berperan aktif. Dengan

teknik observasi berperan aktif, penulis tidak bersifat pasif sebagai

pengamat, tetapi juga memainkan berbagai peran yang

dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan

pengamatannya, dengan mempertimbangkan akses yang bisa

diperolehnya yang bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data.

Page 59: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

43

Penulis mengamati dan sekaligus berperan aktif dalam

kegiatan yang terjadi di bagian SDM dan Umum, terutama

mengenai prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar.

c. Mengkaji dokumen dan arsip

Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis

sederhana sampai yang lebih lengkap, dan bahkan bisa berupa

benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Demikian

pula halnya arsip yang pada umumnya berupa catatan-catatan yang

lebih formal bila dibandingkan dengan dokumen sebagai catatan

formal arsip sering memiliki peran sebagai sumber informasi yang

sangat berharga bagi pemahaman suatu peristiwa.

Penulis mengkaji dokumen dan arsip yang berhubungan

dengan pengelolaan surat masuk dan surat keluar untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir.

d. Perekaman

Alat kamera, foto, film dan video sering juga digunakan di

dalam penelitian kualitatif karena bisa sangat membantu di dalam

pengumpulan data, terutama untuk memperjelas deskripsi berbagai

situasi dan perilaku subjek yang diteliti. Demikian pula alat

perekam suara (tape recorder) banyak digunakan, terutam di dalam

pengumpulan data dengan teknik wawancara, sehingga kalimat

dapat direkam secara lengkap.

Penulis menggunakan alat perekam dalam proses wawancara

dengan tujuan dapat lebih mudah diingat tentang suatu deskripsi

berbagai situasi yang sedang diamati.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah teknik

analisis menurut H. B Sutopo (2002:96) yaitu :

Page 60: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

44

Bagan 2.1

Model Analisis Interaktif

(Sumber: H. B. Sutopo, 2002:96)

Reduksi dan sajian data ini harus disusun pada waktu penulis

sudah mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam

pengamatan. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, penulis

mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya

berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian

datanya. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya

rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka penulis wajib

kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus

untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi

pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa peneliti kualitatif

prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus. Biasanya, sebelum penulis

mengakhiri proses pelaksanaan pengamatannya dan menyusun

laporan, kegiatan pendalaman data ke lapangan studinya dilakukan

untuk menjamin mantapnya hasil akhir pengamatan. Namun semuanya

itu sangat tergantung dari mantapnya keyakinan penulis terhadap apa

yang telah diperolehnya selama dalam perjalanan pelaksanaan

pengamatannya.

Pengumpulan

data

Reduksi

data

Sajian

data

Penarikan

simpulan/

verifikasi

Page 61: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

45

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

A. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Nama Sebutan : PT PELNI (Persero)

Bidang Usaha : Pelayaran

Status Badan Hukum : Perseroan Terbatas

Alamat Kantor Pusat : Jl. Gajahmada 14 Jakarta Pusat 10130

Alamat Cabang Semarang : Jl. Mpu Tantular No 25 Semarang, Jawa

Tengah

Telepon Kantor Pusat : +62-21-6334342

Telepon Cabang Semarang : (024) 3546723, 3546723, 3580814

Faksimili Kantor Pusat : +62-21-63854130

Faksimili Cabang Semarang : 024-3555156

Call Center : 021-162

Homepage : http://www.pelni.co.id

Email Kantor Pusat : [email protected]

Email Cabang Semarang : [email protected]

Tanggal Berdiri : 28 April 1952

Tanggal Beroperasi : 28 April 1952

Dasar Hukum : Surat Keputusan Menteri Perhubungan

Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952

dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952

Modal Dasar : Rp 13.000.000.000.000

Modal Disetor : Rp 6.565.092.000.000

NPWP : 01.001.637.6 – 093.000

TDP : 09.05.1.50.37082

SIUP : BXXV-845/AL.58

Jumlah Kantor : 1 Kantor Pusat/47 Kantor Cabang

Wilayah Kerja : Seluruh Wilayah Indonesia

Page 62: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

46

Pemegang Saham : Pemerintah Republik Indonesia (100%)

B. Logo Perusahaan

Logo merupakan sebuah simbol yang mangandung banyak arti dan

filosofi. Logo diyakini memberikan efek pengakuan tertentu kepada setiap

orang yang melihat atau memakai. Logo dapat mencerminkan identitas

sebuah perusahaan dan dapat dijadikan ciri khas berupa warna dan bentuk

logo tersebut.

Gambar 3.1

Logo PT PELNI (Persero)

Sumber : Bagian SDM dan Umum

Filosofi logo PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) adalah

sebagai berikut :

1. Bendera melambangkan logo dalam pelayaran

2. Bintang melambangkan cita-cita setinggi langit

3. Warna merah berarti keberanian, melambangkan raga manusia

4. Warna putih berarti kesucian, melambangkan jiwa manusia

Page 63: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

47

C. Sejarah Berdirinya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Sejarah berdirinya PT PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat

Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri

Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan

Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA).

Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan

pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status

maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V. K.P.M

(Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam

menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan

bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dengan tegas menolak semua

permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia.

Dengan modal awal 8 (delapan) unit kapal dengan total tonage 4.800

DWT (death weight ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan

armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad.

Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM

selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta

memiliki kontrak-kontrak monopoli.

Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan Pepuska resmi dibubarkan.

Pada saat yang sama didirikanlah PT PELNI dengan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari

1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik

Indonesia No. 50 tanggal 20 Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur

Pertamanya diangkatlah R. Ma'moen Soemadipraja (1952-1955).

Delapan unit kapal milik Yayasan Pepuska diserahkan kepada PT

PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank

Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan

dan memesan 45 “coaster” dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya

“coaster” yang dipesan dari Eropa, PELNI mencarter kapal-kapal asing

yang terdiri dari berbagai bendera. Langkah ini diambil untuk mengisi

Page 64: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

48

trayek-trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal-kapal

yang dicarter itu diganti dengan “coaster” yang datang dari Eropa.

Kemudian ditambah lagi dengan kapal-kapal hasil pampasan perang dari

Jepang.

Status PT PELNI mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1961

pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan

menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran

Negara RI No. LN 1961. Kemudian pada tahun 1975 status perusahaan

diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan terbatas (PT)

PELNI sesuai dengan Akte Pendirian No. 31 tanggal 30 Oktober 1975.

Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI No. 562-1976

dan Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juni 1976.

Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha,

perusahaan mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha.

Pada tahun 1975 berbentuk Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31

tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret

1998 tentang Anggaran Dasar PT Pelni yang diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan

Berita Negara Nomor 2203.

D. Visi dan Misi PT Pelayaran Nasional Indonesia

1. Visi : Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama

Pelanggan

2. Misi :

a. Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin

aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan

nusantara

b. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta

berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada

masyarakat

Page 65: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

49

c. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan

pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia

d. Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas

manfaat bagi semua pihak yang terlibat (Stakeholders), dan

menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

E. Budaya Organisasi

Dalam mencapai visinya, PT PELNI (Persero) berkomitmen untuk

menerapkan Tata Nilai Utama (Core Value) sebagai berikut:

Integritas

Setiap INSAN PELNI harus bertindak dengan integritas (kejujuran,

konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya) dalam rangka mencapai

keunggulan dalam kinerja berdasarkan tuntutan “stakeholders”

Service Exellence

Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima dan

memastikan produk/ jasa yang dikerjakan dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan

Continous Learning

Setiap INSAN PELNI harus mampu mentransformasikan dirinya secara

berkelanjutan, berdasarkan tuntutan yang sedang maupun akan terjadi

Careness

Menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan untuk pekerja,

mitra kerja, pelanggan maupun masyarakat pada umumnya.

F. Kegiatan Usaha

Usaha pokok PT Pelayaran Nasional Indonesia adalah menyediakan

jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang

dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. Saat ini perusahaan

mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang yang diklasifikasi

berdasarkan kapasitas jumlah penumpang, diantaranya : Kapal tipe 3.000

pax, tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on -

Roll off) dan 1 unit kapal ferry cepat dengan kapasitas seluruhnya

Page 66: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

50

berjumlah 36.913 penumpang. Di samping itu PT Pelni juga

mengoperasikan 4 unit armada kapal barang dengan total bobot mati

berjumlah 1.200 ton.

Wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.503 pulau, sangat

membutuhkan sarana transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau

yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai SK Dirjen Perla no. AT

55/I/8/DJPL-06 Tgl 5 April 2006 tentang penetapan jaringan trayek tetap

dan teratur (Liner) angkutan laut penumpang dalam negeri untuk

PT.Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). Tempat yang disinggahi

berjumlah 91 pelabuhan dengan 47 kantor cabang dan kurang lebih 300

travel agent yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sesuai misinya “Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna

menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya

wawasan nusantara”. PT Pelni melaksanakan tanggung jawabnya dengan

tidak hanya terbatas melayari route komersial, tetapi juga melayani

pelayaran dengan route pulau-pulau kecil terluar (Pepres No.78 tahun

2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar). Di samping itu

pemanfaatkan sumber daya alam dalam rangka pembangunan yang

berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan

kesejahteraan dapat tercapai sesuai target sasaran.

Usaha-usaha yang di jalankan PT Pelayaran Nasional Indonesia

(Persero) adalah :

1. Usaha Sampingan : Hotel Bahtera Cipayung, Bogor, Jawa Barat

2. Usaha Penunjang (Unit Bisnis Strategis)

a. Angkutan Bandar

b. Keagenan Kapal

c. Dock atau Perbengkelan Kapal (Galangan Surya, Surabaya, Jawa

Timur)

d. Pelayanan Penumpang Kapal

e. Property Management PELNI

Page 67: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

51

3. Anak Perusahaan

a. PT. SBN : Bongkar Muat & EMKL

b. PT. PIDC : Freight Forwarding, Pengelolaan Over bagasi

c. Rumah Sakit PELNI

Usaha-usaha tersebut dijalankan dengan tujuan untuk menambah profit

perusahaan.

G. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara

tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan

dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Struktur Organisasi menggambarkan kegiatan pekerjaan antara

yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi

dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan

wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada suatu pertanggung

jawaban apa yang akan di kerjakan.

Struktur Organisasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Cabang Semarang sebagai berikut:

Page 68: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

52

Gambar 3.2

Struktur Organisasi PT PELNI (Persero) Cabang Semarang

(Sumber: Bagian SDM dan Umum)

Page 69: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

53

H. Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan (job description) adalah daftar tugas-tugas dan

tanggung jawab dari sebuah posisi. Deskripsi pekerjaan biasanya

dikembangkan dengan melakukan analisis pekerjaan, yang meliputi

pemeriksaan tugas dan urutan tugas yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan.

Uraian Tugas Pokok atau job description PT PELNI (Persero)

Cabang Semarang adalah sebagai berikut :

Page 70: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

54

Tabel 3.1

Job Description Kantor Cabang

NO NAMA NRP &

GOLONGAN

KELAS

JABATAN

MASA KERJA

DI PELNI JABATAN URAIAN TUGAS/ JOB DESCRIPTION

1.

Zamroni 04741/ IIIA 5 30 Tahun Kepala

Cabang

1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,

menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di

cabang

2. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengendalian, dan pelaporan bidang perencanaan,

pendayagunaan dan pengembangan usaha cabang

3. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengendalian, dan pelaporan bidang adm. Cabang

4. Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta

efisiensi kegiatan property management, meliputi

bidang perencanaan, pendayagunaan, dan

pengembangan usaha serta adm. Cabang

5. Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan

Page 71: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

55

kegiatan bidang perencanaan, pendayagunaan dan

pengembangan serta adm. Di Kantor Sub.Cabang

6. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang,

yang meliputi kegiatan: perencanaan,

pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta adm.

Cabang

7. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM

pelaksana kegiatan di cabang

8. Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban

pengelolaan adm. Kegiatan cabang

9. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil

kegiatan di cabang

10. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang

diberikan oleh atasan atau BOD

2.

Agus Nugroho 05000/IIID 7 24 Tahun Kepala

Operasi

1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,

menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di

bidang perencanaan, pengendalian dan

pengembangan kegiatan usaha cabang

Page 72: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

56

2. Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, keg

perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha

cabang yang meliputi penyiapan administrasi,

pengelolaan dan pengendalian operasional usaha

cabang serta dokumen termasuk dan tdk terbatas

meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam

kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan

kapal, departure control system (DCS), pemanfaatan

fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian

operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang

berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan

laut, on time performance kapal, kepuasan pengguna

jasa (customer satisfaction) serta efektivitas dan

efisiensi usaha cabang yang optimal.

3. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan,

pengendalian, dan pengembangan usaha cabang yang

meliputi penyiapan administrasi, pengelolaan dan

pengendalian operasional usaha cabang serta

dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi

Page 73: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

57

kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan

pemasaran jasa perusahaan, pelayanan kapal,

departure control system (DCS), pemanfaatan

fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian

operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang

berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan

laut, on time performance, kepuasan pengguna jasa

(customer satisfaction), serta efektivitas dan efisiensi

usaha cabang yang optimal.

4. Memantau, mengkoordinir dan mengendalikan

penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan

pengendalian kegiatan operasi pelayanan kapal

perusahaan pada Kantor Cabang.

5. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM

pelaksana kegiatan perencanaan dan pengendalian

operasional usaha cabang.

6. Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban

pengelola administrasi kegiatan perencanaan dan

pengendalian usaha cabang

Page 74: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

58

7. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

pengelolaan administrasi usaha cabang.

8. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

pengelolaan data, informasi, dan pelaporan serta

laporan khusus hasil kegiatan perencanaan dan

pengendalian layanan usaha cabang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

9. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain-lain

yang diberikan oleh atasan.

3.

Muhammad

Badrun

02890/IIID 7 34 tahun Kepala

Adm.

Keuangan

1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,

menengah, pendek dan program kerja perusahaan di

bidang administrasi keuangan

2. Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan

administrasi keuangan perusahaan termsuk

pembuatan pedoman pengelolaan hutan, pencairan

piutang, penempatan dana, penerimaan dan

pengeluaran kas/bank berikut verifikasi bukti-

buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai,

administrasi dan penyimpanan surat berharga serta

Page 75: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

59

bkti-bukti kekayaan perusahaan

3. Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta

efisiensi kegiatan administrasi keuangan perusahaan

4. Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan

kegiatan administrasi keuangan perusahaan di kantor

cabang, Kapal, dan SBU

5. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

administrasi keuangan, termasuk pengelolaan hutang,

pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan

pengeluaran kas/bank berikut verifikasi bukti-

buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai,

administrasi dan penyimpanan surat berharga beserta

bukti-bukti kekayaan perusahaan yang optimal.

6. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM

pelaksana kegiatan administrasi keuangan

7. Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban

pengelolaan administrasi kegiatan administrasi

keuangan perusahaan

8. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

Page 76: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

60

pengelolaan administrasi perkantoran bidang

administrasi keuangan

9. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil

kegiatan administrasi keuangan perusahaan.

10. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan

administrasi perkantoran dan layanan umum

kerumahtanggaan kantor cabang

11. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas-tugas lain

yang diberikan oleh atasan.

4.

Marinna Idawati 07548/ IIIB 9 17 Tahun Asman

Keuangan

1. Penyerahan RKA

2. Ketepatan pelaporan perpajakan

3. Penyerahan laporan bulanan

4. Penyerahan laporan triwulan

5. Penyerahan laporan tahunan

5.

Ruwiyadi 04741/IIIC 8 27 Tahun Asman

Pelayanan

Jasa

1. Penyerahan RKA

2. Realisasi RKA

3. Response Time atas masalah operasional

4. Service ability performance peralatan penunjang

Page 77: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

61

pelayanan

5. Tanggal akhir pelaporan berkala

6. Melaksanakan pengawasan EMB/DBD

6.

Edy Rachman 05910/IIIB 9 22 Tahun Asman

Pemasaran

1. Penyerahan RKA

2. Realisasi RKA

3. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan penjualan

tiket kapal

4. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan boarding

di pelabuhan

5. Pelaporan hasil penjualan tiket harian

7.

Prasojo Hendi

Winisudo

08074/IIIB 10 5 Tahun Pjs.Asman

SDM dan

Umum

1. Penyerahan RKA

2. Realisasi RKA

3. Penyiapan fasilitas bidang umum (pemeliharaan aset/

inventaris)

4. Produktivitas SDM

5. Tanggal akhir pelaporan berkala RKA

6. Pelaporan absensi

8.

Ahmad Luthfi 08576/IIIA 13 3 Tahun Senior Staf 1. Membuat konsep surat-surat (surat keluar cabang,

nota dinas, spjdll dan pengarsipan)

Page 78: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

62

2. Melakukan rekap data aset dan inventaris cabang

3. Membuat data check list dan kontrol service aset/

inventaris barang kantor

4. Kegiatan pelayanan tamu

5. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

pelaksanaan sertifikasi ABK (insidental)

9.

Betria Rizqi

Susanti

08129/IIIB 11 5 Tahun Junior Staf 1. Membuat JV

2. Melayani permintaan tiket, administrasi agent/ travel

3. Membuat laporan tiket bulanan

4. Membuat laporan bulanan, triwulan ke kantor pusat

5. Administrasi tiket batal dan rusak

10.

Dasmir 05631/IIIA 11 24 Tahun Junior Staf 1. Melaksanakan kegiatan penjualan tiket kapal

penumpang

2. Mencetak laporan penjualan tiket harian

11.

Sunaryadi Putranto 04775/IIIB 11 26 Tahun Junior Staf 1. Membuat surat-surat pelk clearence kapal

2. Mengajukan biaya uang rambu ke kapal

3. Melakukan koordinasi ke instansi terkait untuk

proses clearence

4. Melaksanakan EMB/DBD kapal

Page 79: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

63

5. Melaksanakan clearence kapal turis

12.

Sudrajat 06191/IIIA 13 21 Tahun Sub. Cab.

Cirebon

1. Melakukan kegiatan Administrasi ticketing

(penjualan, membuat rekap dan laporan ticketing,

entry data ticketing oracle)

2. Melakukan pengecekan, pemeliharaan aset kantor

sub cab. Cirebon

3. Melakukan Administrasi keuangan (membuat

estimasi biaya dan melaporkan ke cabang Semarang,

adm pembayaran telepon, listrik, air, adm

pembayaran pensiun)

4. Melakukan Administrasi umum (pembayaran spj,

surat pengantar berobat, clearence in out)

13. Warimun 06403/IIB 13 22 Tahun Junior

Officer

1. Membuat/ menghitung biaya disbursement kapal

keagenan lokal/asing

2. Membuat surat keluar utk urusan UPK

3. Membuat invoice kapal-kapal keagenan

4. Mengurus perpanjangan sertifikat kapal-kapal

5. Membuat laporan sweping kapal-kapal

6. Melaksanakan koordinasi dgn instansi terkait proses

Page 80: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

64

clearence

14. Astajib Tripratomo 04679/IIIC 13 25 Tahun Junior

Officer

1. Membuat dokumen/ surat-surat internal

2. Kegiatan pelayanan tamu

3. Melakukan rekap data OB

15. Etik MM 05713/IIIA 13 23 Tahun Kasir 1. Membuat BPU

2. Membayar tagihan CBV

3. Membuat laporan posisi keuangan

4. Membuat daftar dan melakukan pembayaran

pensiunan PELNI

16. Abdul Rifai 06287/IIB 14 22 Tahun Adm.

Officer

1. Mengentry data kas harian

2. Memilah dan mengarsip data kas, bank, memo, dan

dokumen lainnya

3. Membantu membuat laporan ticketing bulanan

4. Mengumpulkan data-data KP1danKP2 Keagenan

5. Mengambil rekening koran Mandiri dan BNI

6. Mencetak dan mengarsip buku besar

17. Muhammad

Muhajir

07716/IIA 14 16 Tahun Adm.

Officer

1. Membuat jadwal kapal

2. Mengetik PPKB masuk

3. Menyiapkan tangga kapal

Page 81: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

65

4. Menghubungi petugas air pelindo

5. Melaksanakan EMB/DBD

6. Mencatat laporan harian

7. Membuat laporan bulanan ke ADPEL PELINDO

18. Danang Yuniarto 07770/IID 14 16 Tahun Adm.

Officer

1. Melengkapi nomor Dokumen BL

2. Membuat resi mualim, cargo list, tiket kendaraan,

BPU

3. Menyelesaikan pembuatan manifest

4. Menyelesaikan laporan B60B

5. Melakukan Penggandaan/ arsip muatan

(Sumber: Bagian SDM dan Umum)

Page 82: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

66

I. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung (liason

officer) antara perseroan dengan pihak-pihak berkepentingan serta

menjaga kepatuhan Perseroan terhadap hukum dan perundang-undangan.

1. Fungsi

a. Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai pejabat penghubung

(liason officer) antara Perseroan dengan Pemegang Saham,

regulator, lembaga lain, publik dan sebagai penanggung jawab

Sekretariat Perseroan yang didalamnya termasuk Sekretariat

Direksi serta menatausahakan dokumen-dokumen Perseroan.

b. Sekretaris Perusahaan harus memastikan bahwa Perseroan

mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku

dan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya

kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris

apabila diminta oleh Dewan Komisaris.

c. Memastikan bahwa Perseroan taat terhadap berbagai peraturan

yang berlaku dan pelaksanaan Good Corporate Governance.

2. Tugas

a. Membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

komunikasi terhadap internaldan eksternal publik antara lain:

kegiatan publikasi, press release, customer respons, bulletin,

keprotokolan, hubungan dengan media masa.

b. Sebagai pengelola Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,

Risalah Rapat Direksi, Rapat Gabungan Direksi dan Dewan

Komisaris serta Risalah RUPS.

c. Membantu ketatausahaan kegiatan Direksi yang terdiri dari :

1) Penyelenggaraan Rapat Kerja

2) Menyusun Agenda dan Undangan Rapat Direksi

3) Menyiapkan bahan-bahan rapat dan naskah-naskah pidato

Direksi.

Page 83: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

67

4) Membuat dan memelihara risalah Rapat Direksi.

d. Mengkoordinasikan penyusunan laporan tahunan Perseroan.

e. Memberikan masukan kepada Direksi atas kegiatan perseroan yang

berkaitan dengan pelaksanaan GCG.

f. Membantu Direksi sebagai penanggungjawab penyelenggaraan

RUPS, termasuk pembuatan undangan, agenda, materi RUPS dan

pendistribusiannya.

g. Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan

peraturan-peraturan yang berlaku dan memastikan Perseroan untuk

memenuhi peraturan tersebut.

3. Persyaratan dalam Jabatan

a. Untuk diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan harus memiliki

kualifikasi akademis dan pengalaman yang memadai sehingga

dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.

b. Memiliki pengetahuan di bidang Hukum, Ekonomi, Sosial, dan

Politik, terutama yang berhubungan dengan bidang usaha

Perseroan.

J. Sistem Recruitment

Recruitment adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang

tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak,

untuk mengisi lowongan dalam organisasi. Perusahaan bisa memilih

pelamar-pelamar yang persyaratannya paling dekat berhubungan dengan

deskripsi pekerjaan. Recruitment PT PELNI (Persero) biasanya dapat

dilihat pada web resmi PT PELNI (Persero) yaitu https://www.pelni.co.id/

atau melalui situs http://rekrutmen.pelni.co.id/. Adapun langkah-langkah

pendaftarannya adalah sebagai berikut :

1. Akses http://rekrutmen.pelni.co.id/

2. Pilih menu registrasi untuk membuat akun baru

3. Aktivasi akun anda. Kode aktivasi akan dikirim ke email anda untuk

aktivasi akun

Page 84: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

68

4. Silahkan login pada http://rekrutmen.pelni.co.id/

5. Isi seluruh informasi data yang diperlukan dan mohon periksa kembali

6. Upload file yang dibutuhkan

7. Silahkan pilih menu “lowongan” untuk melihat lowongan yang

tersedia

8. Pilih posisi sesuai dengan pendidikan terakhir

9. Klik “Apply”

Setelah melakukan registrasi, pelamar dapat mengikuti tes tertulis

sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jika pelamar dinyatakan lolos dalam

tahap tes tertulis, pelamar dapat melakukan interview. Tahap terakhir yaitu

tes kesehatan. Tes kesehatan dapat dilakukan jika pelamar lolos dalam

tahap interview. Untuk pengumuman penerimaan pegawai dapat dilihat di

situs web resmi PT PELNI (Persero) atau peserta dapat dihubungi pihak

perusahaan via telepon.

K. Sistem Penggajian

Dalam sistem penggajiannya, PT PELNI (Persero) menerapkan

sentral pusat dengan merit system berdasarkan grade. Penggajiannya

dilakukan dengan caratransfer melalui via ATM Mandiri dengan ketentuan

dari SDM kantor pusat yang bersifat rahasia. Merit System merupakan

pemberian kompensasi kepada karyawan atas baik kerjanya karyawan

tersebut. Jika baik akan naik begitu juga sebaliknya.

Grade Jabatan adalah tingkatan atau level penggolongan jabatan

yang disusun berdasarkan berat ringannya tugas dan tanggung jawab

jabatan-jabatan di dalam organisasi di suatu perusahaan. Masing-masing

Grade Jabatan memiliki persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja

tertentu bagi karyawan yang berhak menduduki jabatan-jabatan Grade

tersebut. Grade Jabatan merupakan dasar dari promosi, transfer atau

mutasi, demosi, penggolongan gaji serta pemberian fasilitas-fasilitas

kepada karyawan.

Page 85: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

69

L. Kinerja Perusahaan

1. Hari kerja : Senin s.d Jumat

2. Jam kerja : Pukul 08.00 s.d 16.00

3. Jam istirahat : Pukul 12.00 s.d 13.00

4. Seragam :

a. Senin s.d Kamis

Kemeja putihdengan logo PT PELNI (Persero) yang terletak di atas

saku sebelah kiri, sedangkan di atas saku sebelah kanan terdapat

tulisan nama pegawai, dan di sebelah lengan kanan terdapat tulisan

PELNI Cabang. Kemeja putih tersebut dipadukan dengan bawahan

berwarna biru tua.

b. Jumat

Memakai batik dengan bawahan bebas rapi.

5. Reward :

Reward merupakan sebuah bentuk apresiasi yang diberikan baik

oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya

diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Pemberian reward

bertujuan untuk memperkuat motivasi agar mencapai prestasi dan

memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.

Reward yang diberikan PT PELNI (Persero) kepada karyawannya

berupa kompensasi tanda jasa yang berbentuk Setya Lencana Maritim

dan bonus gaji. Reward tersebut diberikan kepada karyawan yang

kinerjanya bagus. Reward diberikan berdasarkan kebijakan dari kantor

pusat.

6. Punishment :

Punishment merupakan sebuah cara untuk mengarahkan sebuah

tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara

umum. Pemberian punishment bertujuan untuk mencegah terjadinya

tingkah laku yang tidak diharapkan dan untuk menghindarkan diri dari

tingkah laku yang tidak diharapkan. Punishment yang diberikan PT

Page 86: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

70

PELNI (Persero) kepada karyawannya berupa Surat Peringatan

sebanyak 3 kali dan skors sesuai kewenangan dari kantor pusat.

M. GCG (Good Corporate Governance)

PT PELNI (Persero) memiliki kewajiban untuk menerapkan tata

kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tujuan

agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional

maupun internasional sehingga mampu mempertahankan keberadaannya

dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan BUMN serta

terciptanya dunia usaha yang semakin dinamis dan kompetitif.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) di lingkungan PT PELNI (Persero) sesuai dengan Peraturan

Menteri Negara BUMN tanggal 01 Agustus 2011 nomor: PER-01

/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Surat

Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN nomor: SK-16/S.MBU/2012

tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi

atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate

Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Dengan memperhatikan pentingnya tujuan penerapan GCG, maka

PT PELNI (Persero) berkomitmen untuk mengelola perusahaan sesuai

dengan prinsip-prinsip GCG yaitu transparancy, accountability,

responsibility, indepedency dan fairness. Komitmen ini diwujudkan

dalam:

1. Pedoman GCG & SK Pedoman GCG PT PELNI (Persero)

2. Pedoman Code of conduct & SK Pedoman Code of Conduct PT

PELNI (Persero)

3. Tata Laksana Kerja (Bord Manual) Direksi & Dewan Komisaris PT

PELNI (Persero)

Page 87: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

71

4. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) PT PELNI (Persero):

a. Bantuan Kepentingan Dewan Komisaris

b. Benturan Kepentingan Direksi

5. Pakta Integritas PT PELNI (Persero):

a. Pakta Integritas Dewan Komisaris

b. Pakta Integritas Direksi

6. Pedoman Penanganan Gratifikasi PT PELNI (Persero)

7. Manajemen risiko PT PELNI (Persero)

8. Annual Report PT PELNI (Persero):

a. AR 2009

b. AR 2010

c. AR 2011

d. AR 2012

e. AR 2013

f. AR 2014

Aturan dan ketetapan tersebut di atas merupakan dasar bagi insan PELNI

untuk menjalankan perusahaan.

N. CSR (CorporateSocial Responsibility)

Komitmen PT PELNI (Persero) dalam melaksanakan kegiatan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau

CSR) merupakan bagian dari tugas dan kewajiban BUMN dalam turut

serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan melestarikan

lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan CSR PT PELNI (Persero)

dilaksanakan dalam framework Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) yang telah dimulai sejak tahun 1990 dengan Mitra Binaan tersebar

di 26 provinsi dan jumlah dana yang sudah disalurkan hingga Desember

2013 mencapai Rp 29.209.438.097 yang bersumber dari laba Perusahaan

danhasil pengembangannya (revolving fund).

Mitra binaan PT PELNI (Persero) bergerak di berbagai sektor

ekonomi misalnya Industri, Perdagangan, Pertanian, Perkebunan,

Page 88: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

72

Peternakan, Perikanan, Jasa dan koperasi dengan tingkat kolektibillitas

piutang yang masih berjalan (piutang aktif) dicapai sebesar 70%. Di sisi

lain program Bina Lingkungan yang dijalankan oleh PT PELNI (Persero)

meliputi kegiatan dalam bidang pemberian bantuan kemanusiaan bagi

daerah-daerah yang terkena bencana alam, bantuan pendidikan dan

pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan masyarakat, bantuan

pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan pembangunan sarana

rumah ibadah, serta bantuan pelestarian alam.

Selama tahun 2010, dana Bina Lingkungan diberikan untuk wilayah

DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam bentuk kegiatan Bhakti Sosial

Kemanusiaan dan Santunan Alat Pendidikan. Program BUMN Peduli,

belum dapat direalisasikan oleh PT PELNI (Persero) secara optimal

disebabkan keterbatasan anggaran dana program Bina Lingkungan,

mengingat dana Bina Lingkungan hanya berasal dari saldo tahun lalu

ditambah jasa giro, sedangkan alokasi penyisihan laba perusahaan belum

dapat terealisasi dengan baik dikarenakan perusahaan masih dalam

keadaan merugi secara akumulasi. Oleh karena itu, penyaluran dana

dilakukan dengan sangat selektif.

Realisasi penyaluran dana Bina Lingkungan tahun 2012 sebesar Rp

6.500.000,- dalam bentuk pemberian sumbangan atau bantuan untuk

kegiatan sarana ibadah Masjid Nurul Fatah di Provinsi Jawa Timur dan

Masjid PBNU di Provinsi DKI Jakarta. Pada periode 2012, PT PELNI

(Persero) juga melakukan beberapa kegiatan sosial, diantaranya

melakukan kunjungan sosial ke RS PELNI pada tanggal 4 Desember 2012,

Panti Asuhan Tanjung Priok pada tanggal 6 Desember 2012, di Panti

Asuhan Merpati Bekasi Timur pada tanggal 11 Desember 2012, kegiatan

bakti sosial di daerah Desa Pesawahan Salam Jaya Purwakarta pada

tanggal 14 April 2012 serta kegiatan bakti sosial di daerah Ciater Jawa

Barat pada tanggal 26 Mei 2012.

Untuk tahun 2013, bantuan dialokasikan ke wilayah disekitar lokasi

perusahaan baik di pusat maupun daerah diseluruh cabang PT PELNI

Page 89: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

73

(Persero). Melalui kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan, PT PELNI

(Persero) mengedepankan eksistensi sebagai BUMN penyedia layanan

transportasi kelautan yang terus berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan

dengan memberikan nilai tambah bagi stakeholders lain yang terkait

dengan kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan. Hal ini ditujukan agar

PT PELNI (Persero) dapat terus bertumbuh dan memiliki bisnis yang

berkelanjutan.

1. Tanggap Darurat Gempa Padang

PT Pelayaran Nasional melakukan Tanggap Darurat atau

Management Response Team (MRT) terhadap berbagai peristiwa

bencana di Indonesia. Salah satu yang dilakukan PT PELNI adalah

membantu korban bencana gempa di Padang 2009.

Kapal penumpang yang dikerahkan adalah KM Sinabung,

sedangkan adalah KM Ganda Dewata kapal barang yang

diberangkatkan ke Padang. Kedua kapal ini diberangkatkan dari

Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan membawa bantuan,

relawan dan alat-alat berat ke Padang. Kapal tersebut berada di

Padang selama tujuh hari sebagai posko Tanggap Darurat. Posko

difungsikan sebagai tempat para relawan sekaligus bantuan untuk

para korban bencana Gempa Padang.

Kedua kapal ini mengangkut barang bantuan seperti genset, mie

instan, selimut, pakaian, tenda, ambulans, obat-obatan dan 23

kontainer. Total bantuan yang diangkut KM Sinabung berjumlah

2.975 kolli. Logistik bantuan gempa padang yang diangkut KM

Sinabung berasal dari wilayah Cirebon, Bandung, Sukabumi, Bogor,

Tegal, Jogjakarta, dan Semarang. Bantuan logistik dari PT PELNI

sendiri berupa sembako, air mineral, tenda dan lima genset yang

juga diangkut dengan kapal tersebut. Bentuk kepedulian PT PELNI ini

pun ditunjukkan dengan pemberian tiket gratis kepada korban

bencana alam. Selain itu, PT PELNI membentuk Posko PELNI

Page 90: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

74

Tanjung Priok untuk menampung sumbangan, baik berupa barang

maupun kebutuhan pokok lainnya.

2. Tanggap Darurat Tsunami Mentawai

PT PELNI menyiagakan satu unit Kapal Motor (KM) Labobar

untuk membawa dan membantu koordinasi penyaluran bantuan korban

tsunami Mentawai. Kapal ini berada di Mentawai sampai 05

November 2010. Kapal ini tak hanya sebagai posko (pusat komando)

bantuan tetapi juga hotel terapung dan penginapan bagi relawan dan

pejabat negara. Semula kapal ini mengangkut bahan makanan, obat-

obatan serta sejumlah relawan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Namun, mengingat kondisi cuaca di Mentawai yang tidak menentu

serta gelombang laut yang tinggi, maka kapal ini menetap sementara di

Mentawai dan difungsikan sebagai pusat komando dan hotel terapung

bencana alam tsunami Mentawai.

3. Pemberian sumbangan Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Al

Fatah dan Gereja Maranatha

Sumbangan ini merupakan partisipasi PT Pelni terhadap

program Surya Baskara Jaya (SBJ) yang digelar oleh TNI AL dalam

membantu masyarakat Ambon dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan

salah satu rangkaian dari Sail Banda 2010. Sumbangan Rp100 juta ini

ditujukan untuk pembangunan Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha

yang berada di jantung Kota Ambon.

4. Tanggap Darurat Evakuasi Korban Banjir Bandang Wasior KM.

Nggapulu

PT PELNI mengangkut bantuan sembilan bahan pokok untuk

para korban bencana Wasior. Bantuan tersebut merupakan bagian dari

kepedulian PELNI yang bekerjasama dengan PT Sumber Alfaria

Trijaya, Tbk (Alfamart). Bantuan ini akan diangkut dengan KM.

Dorolonda yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

(19/10) menuju Manokwari, Papua Barat. Pengangkutan bantuan ini

merupakan bagian dari Management Respon Team (MRT) PELNI

Page 91: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

75

dalam tanggap darurat bencana Wasior. Bantuan ini didistribusikan ke

Manokwari, Papua Barat karena banyaknya pengungsi di wilayah

tersebut. Selain mengangkut bantuan, Kapal PELNI juga

mengevakuasi korban bencana Wasior. Di samping mengangkut

bantuan ini, PELNI juga telah melakukan Tanggap Darurat dengan

mengerahkan 4 kapal untuk evakuasi penumpang. Adapun MRT yang

telah dan akan segera dilakukan PT PELNI antara lain, pengerahan 4

kapal untuk evakuasi pengungsi, pemberlakuan tiket bebas untuk

pengungsi dari Wasior, dan Posko di kantor Sub Cabang PT PELNI

Wasior.

Page 92: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

76

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

Sebagai alat komunikasi, surat memegang peranan penting di dalam suatu

instansi atau perusahaan, terutama di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Cabang Semarang. Semua instansi tidak terlepas dari kegiatan surat-menyurat

dalam menjalankan kegiatannya yang berhubungan dengan pihak internal maupun

eksternal. Besar kecilnya suatu instansi bisa dilihat dari volume surat masuk dan

surat keluar yang ada di dalam suatu instansi tersebut. Agar surat-surat tersebut

dapat dikelola dengan baik dan teratur maka perlu dilakukan kegiatan pengelolaan

surat dengan sistem yang tepat. Apabila arsip yang dimiliki sebuah instansi tidak

dikelola dengan baik, maka dapat mengakibatkan surat hilang, keterlambatan

dalam pendistribusian surat sehingga surat juga mengalami keterlambatan untuk

mendapat respon, tidak dapat menemukan kembali surat yang telah disimpan,

bahkan dapat menyebabkan bocornya informasi di dalam surat sehingga dapat

merugikan perusahaan. Dengan pengelolaan surat yang baik dan tepat maka dapat

meminimalisir terjadinya permasalahan di dalam pengelolaan surat dan kegiatan

surat-menyurat di dalam suatu instansi atau perusahaan dapat berjalan secara

efektif.

Semua surat yang ditujukan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia

(Persero) Cabang Semarang diterima di bagian SDM dan Umum yang kemudian

diolah dan didistribusikan ke bagian yang dituju. Pengelolaan surat masuk dan

surat keluar PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang

dilakukan oleh salah satu pegawai di bagian SDM dan Umum. Agar dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar, pegawai tersebut menjalani

pelatihan atau training selama 3 bulan. Training dilakukan dengan tujuan agar

perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang ahli dan trampil sehingga dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja serta dapat meningkatkan mutu hasil

kerja.PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang juga

memberikan motivasi kepada karyawannya dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Motivasi yang diberikan berupa reward dan punishment. Selain itu, dalam usaha

mensejahterakan karyawannya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

Page 93: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

77

Cabang Semarang juga mengadakan rekreasi yang diadakan satu tahun sekali.

Tujuan diadakan rekreasi adalah untuk mengembalikan kesegaran karyawan

terhadap rutinitas pekerjaan yang monoton.

Berikut ini adalah hasil pengamatan penulis mengenai prosedur pengelolaan

surat masuk dan surat keluar di bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang adalah sebagai berikut :

A. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

Prosedur pengelolaan surat masuk di bagian SDM dan Umum

sebagai berikut:

1. Penerimaan Surat

Surat masuk diterima dan diolah di bagian SDM dan Umum.

Penerimaan surat masuk juga bisa diterima via email. Dengan

membuka email PT PELNI (Persero) Cabang Semarang, surat-surat

masuk dicetak dan diolah. Email perusahaan harus sering-sering

dibuka untuk mengetahui surat-surat yang telah masuk agar segera

dapat diolah dan segera mendapat tanggapan.

2. Penyortiran

Penyortiran surat adalah kegiatan memisah-misahkan surat

yang diterima dari perusahaan atau instansi lain kedalam kelompok

atau golongan-golongan yang telah ditentukan untuk pengolahan lebih

lanjut. Tujuan dilakukan penyortiran adalah untuk menentukan

prioritas penangannnya. Di bagian SDM dan Umum, surat-surat masuk

disortir untuk mengetahui prioritas penanganannya. Jika surat tersebut

termasuk surat penting, maka surat tersebut harus segera didisposisi

dan diserahkan kepada pimpinan agar segera mendapatkan tanggapan.

3. Pengagendaan

Pengagendaan suratmasuk adalah kegiatan mencatat surat

masuk ke dalam buku agenda. Buku ini bisa disebut sebagai Buku

Agenda Masuk (Daily Mail Record). Setiap surat masuk dicatat dan

diberi nomor agenda surat masuk. Pengagendaan ini berfungsi sebagai

Page 94: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

78

alat bukti keluar masuknya surat, untuk mengetahui jumlah surat

masuk maupun keluar dalam kurun waktu tertentu dan untuk

membantu dalam melakukan pencarian surat.

Berikut ini adalah tabel Agenda Surat Masuk PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang:

Page 95: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

79

Tabel 4.1

Agenda Surat Masuk

No. No.

Agenda Dari

No.

Surat

Tanggal

Surat

Tanggal

Arsip Kapal Voyage Jenis Dokumen Perihal

(Sumber : Bagian SDM dan Umum)

Keterangan :

No. : diisi nomor urut 1 dst

No. Agenda : diisi nomor urut surat masuk

Dari : diisi nama pengirim surat baik nama

instansi ataupun perorangan

No. Surat : diisi nomor surat masuk (sesuai surat)

Tanggal Surat : diisi tanggal surat (sesuai surat)

Tanggal Arsip : diisi tanggal pengarsipan atau penyimpanan

surat

Kapal : diisi nama kapal (jika ada)

Voyage : diisi nomor keberangkatan kapal

Jenis Dokumen : diisi jenis surat

Perihal : diisi maksud atau isi ringkas surat

Page 96: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

80

4. Pendisposisian

Dalam prosedur pengurusan surat masuk, ada salah satu tahapan

yang memanfaatkan lembar disposisi. Penggunaan lembar disposisi ini

dilakukan ketika proses penyampaian surat. Dalam penyampaian surat,

maka hendaknya disertai dengan lembar disposisi. Lembar disposisi

adalah lembar yang disediakan oleh bagian SDM dan Umum yang

dipergunakan untuk membubuhkan disposisi Kepala Cabang.

Berikut ini adalah tabel Lembar Disposisi PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang :

Tabel 4.2

Lembar Disposisi

NO AGENDA :

PERIHAL :

NO KEPADA CATATAN

1 OPERASI

A. KEPALA OPERASI

B. ASMAN PELAYANAN

C. ASMAN PEMASARAN

D.

2 ADM DAN KEUANGAN

A. KEPALA ADM DAN KEUANGAN

B. ASMAN KEUANGAN

C. PJS ASMAN SDM & UMUM

D.

(Sumber: Bagian SDM dan Umum)

Nomor agenda dan perihal diisi oleh bagian SDM dan Umum

sedangkan catatan diisi oleh Kepala Cabang. Setelah surat di agenda

dan di disposisi, surat diajukan kepada Kepala Cabang untuk diberikan

tanggapan.

Page 97: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

81

5. Penggandaan

Setelah surat mendapatkan tanggapan, surat digandakan sesuai

dengan catatan disposisi. Misalnya: yang dilingkari di lembar disposisi

adalah Kepala Operasi, berarti surat ditujukan kepada Kepala Operasi

untuk mendapatkan tanggapan sesuai perintah catatan disposisi dari

Kepala Cabang. Surat tersebut harus digandakan sebanyak satu

kali.Surat yang asli diserahkan atau didistribusikan kepada Kepala

Operasi dan salinannya disimpan sebagai arsip. Sebaliknya jika yang

dilingkari adalah Kepala Operasi dan Kepala Adm dan Keuangan,

berarti surat ditujukan kepada Kepala Operasi dan Kepala Adm dan

Keuangan. Surat tersebut harus digandakan sebanyak dua kali.Surat

yang asli dan salinanan yang pertama diserahkan atau didistribusikan

kepada Kepala Operasi dan Kepala Adm dan Keuangan, sedangkan

salinan yang terakhir disimpan sebagai arsip.

6. Pendistribusian

Setelah surat digandakan, surat langsung didistribusikan kepada

yang bersangkutan.

7. Penyimpanan

Surat yang telah digandakan tadi kemudian dibubuhi nomor

sesuai nomor agenda di bagian pojok kanan atas. Kemudian surat

disimpan berdasarkan sistem kronologi. Penyimpanan arsip merupakan

usaha memelihara arsip dengan cara meletakkan arsip di tempat

penyimpanan yang dilakukan secara sistematis, dimana arsip disusun

secara teratur menurut sistem penyimpanannya.

Page 98: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

82

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagan prosedur pengelolaan

surat masuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang:

Bagan 4.1

Alur Pengelolaan Surat Masuk

Penerimaan Surat

Penyortiran Surat

Penyimpanan

Surat

Pendistribusian

Surat

Penggandaan Surat

Pendisposisian

Surat

Pengagendaan

Surat

Page 99: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

83

Jenis-jenis surat yang dikelola di bagian SDM dan Umum PT

Pelayaran Nasional Indonesia sebagai berikut:

a. Cuti

b. Diklat

c. Edaran

d. Emplooi

e. Ikhtisar cuaca

f. Instruksi

g. Izin

h. Magang atau PKL

i. Mutasi

j. Nota Dinas

k. Penawaran

l. Pengunduran diri

m. Penugasan

n. Permintaan

o. Permohonan

p. Persetujuan

q. Proposal

r. Rencana kedatangan atau

keberangkatan kapal

s. SBN (Sarana Bandar

Nasional)

t. Sidang

u. SK

v. SPJ

w. Undangan

B. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar

Prosedur pengelolaan surat keluar di bagian SDM dan Umum

sebagai berikut:

1. Perintah pembuatan surat keluar dari Kepala Cabang

2. Pengetikan surat

Surat yang diketik harus kelihatan rapi. Harus diketik pada

kertas putih ukuran A4 dengan bentuk huruf times new roman ukuran

12 secara rapi dan sistematis, sehingga dapat menarik perhatian bagi

orang yang membacanya. Pengetikan surat dilakukan oleh pegawai

yang ditunjuk untuk menindaklanjuti surat sesuai catatan disposisi dari

Kepala Cabang.

Page 100: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

84

Berikut adalah format surat keluar yang ditandatangani oleh Kepala Cabang:

Gambar 4.1

Format Surat Keluar

(Sumber: Surat Keputusan Direksi No. 01.14/1/SK/HKO.01/2015)

Page 101: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

85

3. Penomoran surat

Setelah surat diketik, surat diberi nomor surat keluar

berdasarkan nomor agenda surat keluar.

Tata cara penomoran nota dinas dan surat keluar sesuai dengan

Surat Keputusan Direksi Nomor 01.14/1/SK/HKO.01/2015 tentang

Standar Baku Nota Dinas dan Surat Keluar.

a. Penomoran Surat Keluar

Surat Keluar :

Bulan.tanggal/Nomor urut keluar surat/S/Kode unit kerja atau

cabang atau kapal/tahun

01.02/5/S/431/2015

Keterangan: 01 bulan

02 tanggal

5 nomor urut

S Kode surat keluar

431 kode unit kerja

2015 tahun surat

Jika dalam tanggal yang sama ada surat keluar sebanyak 10, maka

yang diganti cukup nomor urut surat. npmor urut surat setiap

harinya selalu diawali dari nomor urut 1.

b. Tata cara penomoran Surat Keluar

1) Cabang

Jika cabang Tanjung Priuk menerbitkan surat keluar pada

tanggal 2 januari 2015, dan surat keluar dimaksud surat yang

ke- 5 pada tanggal 2 januari 2015 maka nomor surat keluar

adalah 01.02/5/S/431/2015

2) Kapal

Jika KM Kelud menerbitkan surat keluar pada tanggal 5 januari

2015, dan surat keluar dimaksud surat yang ke- 6 pada hari itu

maka nomor surat keluar adalah 01.05/6/S/119/2015

Page 102: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

86

3) Unit Kerja Kantor Pusat

Jika Corporate Secretary menerbitkan surat keluar pada

tanggal 5 januari 2015, dan surat keluar dimaksud surat yang

ke- 3 pada hari itu maka nomor surat keluar adalah

01.05/3/S/010/2015

Berikut ini adalah kode penomoran surat keluar untuk kapal dan

kantor pusat PT PELNI (Persero) ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 4.3

Kode penomoran surat keluar untuk kapal PT PELNI (Persero)

NO Nama Kapal Kode Nota Dinas/

Surat Keluar

1 KM Umsini 103

2 KM Tidar 106

3 KM Ciremai 110

4 KM Dobonsolo 111

5 KM Bukit Siguntang 116

6 KM Lambelu 117

7 KM Kelimutu 104

8 KM Sirimau 108

9 KM Awu 109

10 KM Bukit Raya 114

11 KM Leuser 112

12 KM Tilongkabila 115

13 KM Lawit 105

14 KM Binaiya 113

15 KM Tataimailau 107

16 KM Sinabung 118

17 KM Kelud 119

18 KM Sangiang 122

Page 103: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

87

19 KM Pangrango 120

20 KM Wilis 123

21 KM Ganda Dewata 125

22 KM Egon 126

23 KM Dorolondo 127

24 KM Nggapulu 128

25 KM Labobar 131

26 KM Gn. Dempo 132

27 KM Caraka J. N III - 1 247

28 KM Caraka J. N III - 4 248

29 KM Caraka J. N III - 32 250

30 KM Caraka J. N III - 22 249

31 HSC Jet Liner 152

(Sumber: Surat Keputusan Direksi Nomor 01.14/1/SK/HKO.01/2015)

Tabel 4.4

Kode penomoran surat keluar untuk Kantor Pusat PT PELNI (Persero)

NO Nama Direktorat/ Divisi/ Biro Kode Nota Dinas/

Surat Keluar

1 Direktur Utama 001

Owner Surveyor 210

Pengadaan atau Modifikasi Kapal 113

Corporate Secretary 010

Hukum 020

TI 051

Head of Internal Audit 030

DPA – ISM Code 240

Pengelolaan BBM 050

2 Direktur Armada & Teknik 200

SMO 021

Teknika 220

Page 104: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

88

Nautika 230

Galangan Surya 02A

3 Direktur Komersial & PU 100

Pemasaran Kapal Barang 111

Pemasaran & Penjualan angkutan penumpang 110

PSO & Kapal Perintis 112

Pengembangan usaha baru 113

4 Direktur Operasi 600

Port Captain 620

Operasi Kapal 610

Pelayanan Jasa 120

5 Direktur SDM & Umum 300

SDM 310

Umum 320

Pengamanan SPS - Code 330

Aset 114

6 Direktur Keuangan 400

Akuntansi 410

Perbendaharaan 420

Pengadaan 040

Keagenan 130

(Sumber: Surat Keputusan Direksi Nomor 01.14/1/SK/HKO.01/2015)

4. Penandatanganan surat

Surat disampaikan kepada Kepala Cabang untuk ditandatangani. Surat

yang akan ditandangani oleh Kepala Cabang sebaiknya diletakkan

pada map khusus.

5. Pemberian cap dinas

Surat yang telah ditandatangani oleh Kepala Cabang kemudian dicap

atau distempel.

Page 105: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

89

6. Penggandaan surat

Surat keluar harus digandakan terlebih dahulu sebelum dikirim sebagai

arsip kantor. Berbeda dengan surat masuk, surat keluar digandakan

satu kali saja.

7. Pengagendaan surat

Sebelum dikirim, surat harus dicatat di agenda surat keluar agar

memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu dibutuhkan kembali.

Berikut ini adalah tabel Agenda Surat Keluar PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Persero) Cabang Semarang:

Page 106: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

90

Tabel 4.5

Agenda Surat Keluar

No. Kepada/ Tujuan TTD No. Surat Tanggal

Surat

Tanggal

Arsip

Kapal Perihal

(Sumber: Bagian SDM dan Umum)

Keterangan :

No. : diisi no urut 1 dst

Kepada/ Tujuan : diisi nama yang dituju baik nama

instansi atau perorangan

TTD : diisi tandatangan pejabat yang

berwenang menandatangani surat

No. Surat : diisi nomor surat keluar

Tanggal Surat : diisi tanggal surat pada waktu dibuat

Tanggal Arsip : diisi tanggal pengarsipan atau

penyimpanan surat

Kapal : diisi nama kapal

Perihal : diisi maksud atau isi ringkas

pembuatan surat

Page 107: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

91

8. Melipat Surat

Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dan tindasan atau

salinannya disimpan sebagai arsip.Untuk surat yang akan dikirim harus

dilipat dengan rapi.

9. Penyampulan surat

Selesai dilipat, surat harus dimasukkan sampul atau amplop.

Pada sampul surat harus dilengkapi nama instansi atau perseorangan

beserta alamat lengkap.

10. Pengiriman Surat

Pengiriman surat dapat dilakukan dengan cara:

a. Pengiriman surat intern dikirim menggunakan via email

b. Pengiriman surat ekstern dikirim mrnggunakan via email dan jasa

pengiriman JNE.

11. Penyimpanan Surat

Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju. Sedangkan

tindasan atau salinannya disimpan menggunakan sistem kronologi.

Seperti halnya dengan surat masuk, surat keluar yang akan disimpan

juga dibubuhi nomor agenda keluar di bagian pojok kanan atas.

Page 108: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

92

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagan prosedur pengelolaan

surat keluar PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang:

Bagan 4.2

Prosedur Pengelolaan Surat Keluar

Perintah pembuatan suratkeluar

dari Kepala Cabang

Pengetikan surat

Penomoran surat

Penandatanganan surat

Pemberian cap dinas

Penggandaan surat

Pengagendaan surat

Melipat surat

Penyampulan surat

Pengiriman surat

Penyimpanan surat

Page 109: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

93

C. Ketentuan Surat Keluar

Menurut Surat Keputusan Direksi Nomor 01.14/1/SK/HKO.01/2015

Ketentuan Surat Keluar adalah sebagai berikut :

1. Kerangka Surat Keluar adalah sebagaimana Lampiran III Surat

Keputusan Direksi ini, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kop resmi perusahaan;

b. Kepala surat terdiri dari:

Tempat dan tanggal surat, Nama Perusahaan/ Perseorangan

(tujuan), alamat tujuan, Nomor, perihal, penyebutan jenis lampiran;

c. Isi surat terdiri dari:

Pendahuluan, uraian atau maksud menyampaikan maksud dan

tujuan atas penerbitan Surat Keluar, dan kalimat penutup;

d. Penutup terdiri dari;

Nama jabatan, Tanda tangan, Nama terang penandatanganan dan

tembusan (sesuai kebutuhan).

2. Surat Keluar harus diparaf oleh pejabat satu tingkat di bawah pejabat

yang menandatangani Surat Keluar.

3. Surat Keluar dinyatakan sah apabila telah ditandatangani dengan tinta

basah dan berstempel resmi Direktorat/ Divisi/ Cabang/ SBU/ Kapal.

4. Kode Nomor Surat Keluar adalah sebagaimana Lampiran II Surat

Keputusan Direksi ini.

5. Surat Keluar tercatat pada unit kerja dan bernomor berurut sesuai

tanggal penerbitan Surat Keluar.

6. Tim yang dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi dapat menerbitkan

Surat Keluar yang tercatat pada Sekretaris Tim dan ditandatangani

oleh Ketua Tim dan Wakil Ketua Tim.

7. Seluruh Surat Keluar sah harus tersimpan dalam bentuk soft copy atau

dalam betuk dokumen elektronik.

8. Surat Keluar atas nama Divisi atau Biro wajib memberikan tembusan

kepada Direktur penanggung jawab.

Page 110: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

94

9. Surat Keluar dibuat minimal rangkap 3 (tiga) dengan ketentuan:

a. 1 (satu) file asli yang dibubuhi paraf menjadi arsip pihak yang

membuat surat keluar.

b. 1 (satu) file asli yang tidak dibubuhi paraf menjadi arsip pihak

yang membuat surat keluar.

c. 1 (satu) file asli yang tidak dibubuhi parf diberikan kepada pihak

yang menjadi tujuan surat keluar.

10. Jenis kertas yang digunakan untuk surat keluar adalah jenis HVS

dengan ukuran A4 dan F4 dengan bentuk huruf times new roman

ukuran 12.

11. Penulisan nomor dan penanggalan surat keluar harus dicetak

menggunakan mesin tik atau komputer dan bukan tulisan tangan.

12. Tanda tangan pejabat di surat keluar harus menggunakan tinta

berwarna hitam.

D. Sistem Pencatatan Surat

Sistem pencatatan surat di bagian SDM dan Umum menggunakan

sistem Buku Agenda. Pencatatan surat sistem buku agenda adalah sistem

pengurusan surat menggunakan buku agenda dalam pencatatan surat

masuk maupun surat keluarnya. Buku agenda adalah suatu buku yang

dipergunakan untuk mencatat surat-surat masuk dan keluar dalam

satu tahun. Di bagian SDM dan Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia

(Persero) Cabang Semarang pencatatan surat dicatat dalam sistem

komputer Microsoft Excel.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Ahmad Luthfi selaku staff

SDM dan Umum pada tanggal 2 Februari 2016 mengatakan bahwa

“Pencatatan surat menggunakan sistem komputer Microsoft Excel dimulai

pada akhir bulan Oktober 2015”.

Page 111: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

95

E. Sistem Pengarsipan (filing)

Menurut wawancara dengan Bapak Prasojo Hendi selaku Asisten

Manager SDM dan Umum pada tanggal 3 Februari 2016 mengatakan

bahwa “Sistem pengarsipan surat di bagian SDM dan Umum

menggunakan sistem kronologis”. Sistem Kronologis adalah sistem

penyimpanan warkat yang berdasarkan kepada urutan waktu surat diterima

dan waktu surat keluar. Umumnya, penyimpanan arsip dengan sistem ini

mempergunakan lemari arsip sebagai wadah penyimpanannya.

1. Peralatan yang dipergunakan:

a. Form agenda masuk dan keluar

Form agenda digunakan untuk mencatat surat masuk dan surat

keluar. Form dibuat pada sistem komputer Microsoft Excel.

b. Lembar Disposisi

Lembar disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang

ditujukan kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah

dari Kepala Cabang atau pimpinan.

c. Brief Ordner

Brief Ordner adalah stopmap yang terbuat dari karton tebal

dilengkapi dengan besi penjepit yang kuat untuk menyimpan

dokumen yang telah selesai diproses.

d. Rak arsip

Rak arsip adalah almari tanpa daun pintu yang terbuat dari

kayu ataupun besi yang dilengkapi dengan pembatas.

Berikut ini adalah tempat penyimpanan arsip di bagian SDM dan

Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang:

Page 112: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

96

Gambar 4.2

Tempat penyimpanan arsip (Rak Arsip)

(Sumber: Bagian SDM dan Umum)

2. Tata Cara Penyimpanan Arsip

Surat-surat disusun dan dimasukkan ke dalam brief ordner

sesuai tanggal surat masuk dan tanggal surat keluar. Brief ordner

disusun di dalam rak arsip secara rapi dari bulan ke bulan.

Penyimpanan arsip bermaksud agar dapat teratur, aman dan kalau

diperlukan segera dapat dicari kembali.

3. Tata cara menemukan arsip

Penemuan atau pencarian dokumen merupakan salah satu

kegiatan dalam bidang kearsipan yang bertujuan untuk menemukan

kembali arsip atau surat yang telah disimpan. Menemukan kembali,

juga berarti memastikan dimana suatu arsip yang akan

dipergunakan itu disimpan, dalam kelompok berkas apa arsip itu

berada, disusun menurut sistem apa, dan bagaimana cara

mengambilnya.

Menemukan kembali arsip, tidak hanya sekedar menemukan

kembali arsip dalam bentuk fisiknya, akan tetapi juga menemukan

informasi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu,

Page 113: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

97

penemuan kembali ini sangat berhubungan dengan keakuratan

sistem penyimpanannya.

Tata cara menemukan arsip di bagian SDM dan Umum

adalah dengan menggunakan tombol CTRL+F pada agenda surat

masuk maupun surat keluar yang dicatat pada Microsoft Excel.

Dengan menekan tombol tersebut akan diketahui nomor agenda

pada surat, kemudian setelah itu dapat dicari pada brief ordner atau

rak arsip yang tersedia.

Page 114: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan masalah yang

dikemukakan penulis dalam BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

Surat masuk diterima oleh bagian SDM dan Umum PT PELNI

(Persero) Cabang Semarang kemudian disortir untuk memisah-

misahkan surat ke golongan tertentu untuk menentukan prioritas

penanganannya. Setelah disortir, surat dicatat pada agenda surat

masuk. Pencatatan dalam agenda surat masuk bertujuan agar

memudahkan dalam proses pencarian surat jika sewaktu-waktu surat

tersebut dibutuhkan kembali. Selanjutnya surat didisposisi untuk

mendapatkan tanggapan dari Kepala Cabang. Setelah surat

mendapatkan tanggapan, kemudian surat digandakan sebagai arsip.

Surat yang asli didistribusikan ke bagian yang bersangkutan sesuai isi

catatan disposisi dari Kepala Cabang.

Pengelolaan surat masuk di bagian SDM dan Umum PT PELNI

(Persero) Cabang Semarang sudah berjalan dengan efektif mulai dari

penerimaan sampai proses pengarsipan.

2. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar

Prosedur pengelolaan surat keluar di bagian SDM dan Umum

PT PELNI (Persero) Cabang Semarang yaitu mulai dari perintah

pembuatan surat keluar dari Kepala Cabang, kemudian surat diketik

oleh pegawai yang ditunjuk. Setelah surat diketik, kemudian surat

diberi nomor surat keluar dengan meminta kepada pegawai yang biasa

bertugas mengurus pengelolaan surat. Setelah surat selesai diketik dan

diberi nomor surat keluar, surat dimintakan tanda tangan Kepala

Page 115: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

99

Cabang kemudian dicap atau distempel. Sebelum dikirim, surat harus

digandakan untuk disimpan sebagai arsip. Surat yang asli dilipat

kemudian disampul. Sebelum dikirim, surat harus dicatat di agenda

surat keluar. Untuk pengiriman surat internal cukup dikirim via email.

Sedangkan untuk surat eksternal dikirim via email dan dikirim

menggunakan jasa pengiriman JNE.

Pengelolaan surat keluar PT PELNI (Persero) Cabang Semarang

berjalan dengan efektif. Penulis tidak menemui hambatan dalam

pelaksanaan pengelolaan surat keluar.

3. Sistem Pencatatan Surat

Sistem pencatatan surat di bagian SDM dan Umum PT PELNI

(Persero) Cabang Semarang menggunakan Sistem Buku Agenda. Buku

tersebut digunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar

selama kurun waktu 1 tahun. Pencatatan surat di bagian SDM dan

Umum dilakukan dengan sistem komputer Microsoft Excel.

Penggunaan sistem komputer Microsoft Excel dimulai akhir bulan

Oktober 2015.

Sistem pencatatan surat di bagian SDM dan Umum PT PELNI

(Persero) dapat dikatakan efektif. Dengan sistem pencatatan arsip

menggunakan sistem komputer Microsoft Excel, dapat memudahkan

pegawai dalam menemukan arsip karena tidak membutuhkan waktu

yang lama.

4. Sistem Pengarsipan (Filing)

Sistem pengarsipan di bagian SDM dan Umum PT PELNI

(Persero) Cabang Semarang menggunakan sistem kronologi. Surat-

surat disimpan berdasarkan urutan tanggal surat diterima atau tanggal

surat keluar. Peralatan yang digunakan antara lain form agenda surat

masuk dan surat keluar yang dicatat pada sistem komputer Microsoft

Excel, lembar disposisi, brief ordner, dan rak arsip.

Page 116: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

100

Untuk tata cara penemuan kembali arsip yang telah disimpan

yaitu dengan menggunakan tombol CTRL+F pada agenda surat masuk

dan agenda surat keluar pada sistem komputer Microsoft Excel.

Sistem pengarsipan di bagian SDM dan Umum PT PELNI

(Persero) Cabang Semarang sudah berjalan efektif dengan

menggunakan sistem kronologis. Surat masuk dan surat keluar dapat

tersimpan rapi di dalam rak arsip. Dalam proses menemukan arsip

dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

B. Saran

Dalam kesempatan ini, penulis akan menyampaikan saran-saran

yang mungkin dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melaksanakan

pengelolaan surat di bagian SDM dan Umum PT PELNI (Persero) Cabang

Semarang sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.

1. Seharusnya terdapat SOP (Standard Operating Procedure) surat

masuk maupun surat keluar. Keberadaan SOP sangat penting bagi

operasional suatu perusahaan. SOP akan memberikan arah bagi staff

perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan adanya SOP

maka karyawan mengetahui lingkup pekerjaannya. Dengan kejelasan

ruang lingkup ini, maka job description akan jelas sehingga tidak

tumpang tindih. Dengan demikian maka kinerja staff perusahaan akan

terjaga dengan baik.

2. Sistem pencatatan surat dengan menggunakan sistem komputer

Microsoft Excel mulai dilaksanakan di bagian SDM dan Umum PT

PELNI (Persero) Cabang Semarang pada akhir bulan Oktober 2015.

Agar pencatatan arsip dapat lebih efektif lagi, maka sistem

pencatatannya dapat terus di update, misalnya dari sistem komputer

Microsoft Excel dapat beralih menggunakan sistem yang lebih canggih

lagi yaitu misalnya menggunakan Sistem Informasi Manajemen Arsip

Dinamis atau yang biasa disingkat SIMARDI.

Page 117: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

101

DAFTAR PUSTAKA

Adil Kurnia. 2010. Sistem Karir Karyawan.

https://adilkurnia.com/2010/03/07/sistem-karir-karyawan/. Diakses pada 28

Mei 2016.

Daryanto dan Abdullah. 2013. Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi.

Jakarta : Prestasi Pustaka.

eRecruitment PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero).

http://rekrutmen.pelni.co.id/. Diakses pada 25 April 2016.

Ida Nuraida. 2014. Manajemen Administrasi Perkantoran (Edisi Revisi).

Yogyakarta : PT Kanisius.

Maryati, MC. 2014. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta : UPP STMIK

YKPN.

Maulana, M.N. 1974. Administrasi Kearsipan. Jakarta : Bhratara.

Moenir, A.S. 1983. Tatalaksana (Manajemen) Perkantoran dan Penerapannya.

Jakarta : Pradnya Paramita.

Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Prajudi Atmosudirdjo. 1982. Kesekretarisan dan Administrasi Perkantoran.

Jakarta Timur : Ghalia Indonesia.

Rahmawati. 2014. Manajemen Perkantoran. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sedarmayanti. 2014. Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional untuk

Meraih Keberhasilan. Bandung : Mandar Maju.

Situs Resmi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). https://www.pelni.co.id/.

Diakses pada 21 April 2016.

Surat Keputusan Direksi No. 01.14/1/SK/HKO.01/2015 tentang Standar Baku

Nota Dinas dan Surat Keluar.

Sutarto. 1991. Sekretaris dan Tatawarkat. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret

University Press.

Page 118: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

102

Wijasa Bratawidjaja, Thomas. 1989. Petunjuk Baru Korespondensi Niaga Bahasa

Indonesia. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Wiyasa, Thomas. 1996. Pola Dasar Penyusunan Surat-Surat Resmi. Jakarta : PT

Pradnya Paramita.

Wiyasa, Thomas. 2003. Tugas Sekretaris dalam Mengelola Surat dan Arsip

Dinamis. Jakarta : Pradnya Paramita.

Wursanto, Ig. 1991. Kearsipan 2. Yogyakarta : Kanisius.

Zulkifli Amsyah. 1998. Manajemen Kearsipan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Page 119: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

103

LAMPIRAN

Page 120: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

103

Lampiran 1 Contoh Surat Masuk (Esternal) beserta Disposisinya

Page 121: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

104

Page 122: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

105

Page 123: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

106

Lampiran 2 Contoh Surat Masuk (Internal) beserta Disposisinya

Page 124: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

107

Page 125: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

108

Page 126: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

109

Lampiran 3 Contoh Surat Keluar

Page 127: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

110

Lampiran 4 Surat Tugas

Page 128: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

111

Lampiran 5 Form Presensi Magang

Page 129: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

112

Lampiran 6 Form Monitoring Magang

Page 130: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

113

Lampiran 7 Form Penilaian Magang

Page 131: PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI ... · informasi di dalam surat yang dapat merugikan perusahaan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan surat di dalam suatu organisasi

114

Lampiran 8 Surat Keterangan Selesai Magang