12
PROSEDUR PINDAH RAWAT PASIEN POLIKLINIK KE RAWAT INAP

Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

  • Upload
    dewins

  • View
    34

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Obsgyn

Citation preview

Page 1: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

PROSEDUR PINDAH RAWAT PASIEN POLIKLINIK KE RAWAT INAP

Page 2: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien

utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan, dan mencatat hasil pelayanannya.

Rumah sakit harus menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang yang

datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu kondisi

medis. Skrining medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien

mempunyai kondisi medis yang emergensi. Suatu kondisi medis yang emergensi berarti

pasien dengan gejala akut yang cukup berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat

diperkirakan akan mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan

fungsi tubuh yang serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian.

Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan

status klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan

pelayanan diluar dari yang tersedia di rumah sakit, mereka akan dipindahkan/dirujuk ke

fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai. Rumah sakit mempunyai perjanjian dan

hubungan dengan organisasi/fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yang

sesuai jika sumber daya yang dibutuhkan tidak tersedia di rumah sakit. Daftar dari

fasilitas perawatan kesehatan yang berafiliasi dapat dilihat di Ruang Emergensi.

Struktur dari kebijakan ini terdiri dari tiga bagian: Bagian I: Kebijakan Utama,

bagian II: ruang lingkup pelayanan di rumah sakit, bagian III: pedoman akses untuk

perawatan dan penerimaan. Walaupun terdapat perbedaan dalam setiap aspek menurut

persyaratan praktis dari pelayanan, persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip umum

yang sama.

Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit,

termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan petugas kesehatan yang berhubungan

atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan penilaian

mengenai kebutuhan pasien tersebut.

B. Tujuan

1. Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan pelayanan

kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di dalam satu

catatan rekam medis pasien yang sama.

2. Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah :

Page 3: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

a. Untuk membangun repons yang sesuai oleh unit emergensi dalam menerima,

menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi klinis darurat.

b. Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap, dan pendaftaran

pelayanan pasien rawat jalan.

c. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam

memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat perawatan,

serta kontinuitas perawatan.

Page 4: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

RUANG LINGKUP

Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi dan VK 24 jam/hari, 7

hari/minggu, 52 minggu/tahun. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk penilaian dan

perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan.

Pasien dapat melakukan akses untuk mendapat perawatan :

i. Rawat Jalan – Poliklinik dan one day care (ODC)

ii. Unit Emergensi

iii. VK

iv. Pendaftaran langsung (Direct Admission) ke unit rawat inap (Booked admission).

Pasien hanya dapat dilayani di rumah sakit jika tersedia jenis layanan yang di butuhkan.

Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak ada, maka pasien harus di rujuk

ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu

dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan

keputusan sesuai standard pelayanan medis.

Pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan yang

sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut atau jika pasien ingin untuk dipindahkan

ke rumah sakit lain dikarenakan asuransi atau masalah lainnya (merujuk kepada kebijakan

transfer pasien).

Pada pasien dengan hambatan / keterbatasan / kendala fisik / komunikasi / bahasa /

budaya, rumah sakit memfasilitasi untuk menyelesaikan kendala tersebut.

Page 5: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan

mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan

mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir),

pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen (contoh: sample darah)

diregisterkan sebagai pasien. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka

duplikasi registrasi. Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal

ini dapat mengganggu pelayanan pasien.

A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan:

1. Pasien datang di bagian loket pendaftaran dan diterima oleh petugas loket

pendaftaran.

2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien yang baru

pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat dan kehilangan kartu) atau

pasien lama;

3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran mendaftar pasien

sbb:

Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru

dengan mewawancarai pasien tersebut;

a) Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan IUP (Index

Utama Pasien);

b) Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien;

c) Petugas pendaftaran membawa formulir rekam medis pasien kepoli / unit

pelayanan yang dituju;

4. Di Unit Pelayanan / Poliklinik:

a) Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien;

b) Apakah pasien perlu dirujuk ke unit pelayanan penunjang yang lain?

c) Jika Ya, maka petugas membawa formulir rujukan ke unit yang dituju;

d) Jika tidak, maka pasien / keluarganya dipersilahkan mengambil obat di bagian

farmasi;

e) Kemudian petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi

pembayaran di kasir.

Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap, maka petugas yang

bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen maupun Direktur Rumah Sakit.

Page 6: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap :

Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis yang memiliki

Surat Ijin Praktek di rumah sakit. Dokter spesialis akan menjabarkan kondisi pasien dan

diagnosis sementara kepada admission dalam Surat Pengantar Rawat (SPR). SPR

tersebut berlaku tidak lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien

harus dikaji ulang. Penerimaan pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke rumah sakit

harus dilakukan verfikasi terlebih dahulu mengenai kelayakan pasien serta kesediaan unit

pelayanan sesuai kebutuhan pasien untuk dirawat di rumah sakit.

Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar

kerja admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari dokter

spesialis, yaitu : Lembar admission (SPR) dan diagnosis saat datang.

C. Jenis-jenis pendaftaran :

1. Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah direncanakan

merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai

tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan

dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk

melapor ke bagian pendaftaran.

2. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: Pasien mungkin didaftarkan secara langsung dari

poliklinik rumah sakit. Dokumen yang diperlukan akan dikirimkan ke bagian

pendaftaran dan pasien akan mendapatkan kamar perawatan yang sesuai dan tersedia

di unit rawat inap.

3. Pendaftaran dari Unit Emergensi: Pasien dari Unit Emergensi memerlukan

pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari pendaftaran dan dikirimkan

bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia di ruang

rawat inap.

4. Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi dan VK

maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus

memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan rumah sakit, rujuk ke rumah sakit

lain atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga.

Selama observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan

diputuskan oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir

dan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang

tersedia di ruang rawat inap.

Page 7: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

5. Pasien transfer dari rumah sakit lain: Ketika permintaan transfer diterima oleh bagian

pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit Emergensi.

Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien dengan bagian

admission dan mengumpulkan data yang diperlukan.

D. Merujuk kepada prosedur di bawah ini:

1. Pendaftaran pasien – Pemesanan Kamar Rawat.

2. Pendaftaran pasien – Rawat jalan dan Unit Emergensi.

3. Pendaftaran pasien – Rawat Inap.

4. Penerimaan pelayanan di Emergensi.

5. Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan.

6. Observasi pasien di Unit Emergensi.

7. Observasi pasien di VK.

E. Proses penerimaan pasien rawat inap:

1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi;

2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari poliklinik, UGD

maupun rujukan dari dokter swasta;

3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada pasien

mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang diinginkan;

4. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;

5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang lain;

a) Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain sesuai

permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi form persetujuan;

b) Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar pasien

berdasarkan identifikasi data sosial pasien;

6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai dengan

permintaan pasien;

a) Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;

b) Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih tempat yang

lain selama tempat yang diinginkan belum ada;

c) Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat yang

diinginkan pasien;

Page 8: Prosedur Pindah Rawat Pasien Poliklinik Ke Rawat Inap

d) Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai

permintaan pasien;

e) Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data sosial pasien;

7. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien baru;

a) Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah disiapkan;

b) Petugas mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap;

8. Petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan kesehatan bagi

pasien;

a) Apakah pasien perlu pemeriksaan penunjang yang lain atau tidak;

b) Jika perlu pemeriksaan penunjang, maka petugas memberikan formulir ke unit

pemeriksaan yang dituju;

c) Jika tidak, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap;

9. Petugas Rawat Inap menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah diperbolehkan

untuk pulang;

a) Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan kepada pihak

pendaftaran ada pasien yang keluar / discharge;

b) Petugas mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi pembayaran di

bagian kasir;

c) Petugas mempersilahkan pasien untuk pulang;

d) Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan

kesehatan rawat inap;

Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap, maka petugas yang

bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen maupun Direktur Rumah Sakit.