Upload
duongnguyet
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PROSEDUR SIMPAN-PINJAM DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK
INDONESIA MURAKABI DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN SRAGEN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan
Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi
Oleh :
IRFIANTO WAHYU NUGROHO
D1508037
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PERNYATAAN
NAMA : IRFIANTO WAHYU NUGROHO
NIM : D1508037
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul
“PROSEDUR SIMPAN-PINJAM DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK
INDONESIA MURAKABI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN
SRAGEN”
adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas
akhir ini tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar
yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakata, Juni 2011
Yang membuat pernyataan,
Irfianto Wahyu Nugroho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO
� Tuhan akan selalu bersama orang yang sabar, tawakal dan mau
berusaha. (Risalah)
� Selalu ada yang pertama di dunia ini. (Pepatah)
� Di mana ada kemauan pasti di situ ada jalan. (Pepatah)
� Dengan niat dan semangat, kita sudah separuh jalan menuju
sukses. (Pepatah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini akan penulis persembahkan kepada :
� Kedua orang tua yang telah mendidik, memberikan kesempatan untuk
kuliah, memberikan doa dan restunya.
� Keluarga besar yang telah memberikan dukungan tiada henti.
� Kakak yang telah memberikan dukungan dan doanya.
� Teman dan sahabat.
� Almamater Program Diploma III Manajemen Administrasi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
� Semua pihak yang telah membantu dan mendukung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmat, karunia, dan
atas ijin-Nya, tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik untuk
memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh sebutan vokasi Ahli
Madya dalam bidang Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, tugas akhir ini tidak mungkin
dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Maka dalam kesempatan ini,
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, terutama kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si selaku dosen pembimbing
tugas akhir yang telah banyak memberikan bimbingan,
masukan serta pengarahan dalam pengamatan tugas akhir
ini.
2. Bapak Drs. Pramono, SU selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan saran-saran serta
pengarahan dalam perkuliahan dan tugas akhir ini..
3. Ketua beserta pengurus Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sragen yang turut membantu penulis dalam melaksanakan
pengamatan sampai proses pengerjaan tugas akhir ini.
4. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
6. Kedua orang tuaku dan segenap keluarga tercinta, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
7. Sahabatku Anis, Dicky, Dinar, Dian, Joko, Dedy, Novan,
Prissa, Riaswo, yang telah memberikan bantuan, dukungan,
kritik dan sarannya untuk selesainya Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman seperjuangan Diploma III Manajemen
Administrasi 2008, semoga kita semua sukses.
9. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
tugas akhir ini. Namun demikian dengan segala kekurangan ini, penulis
berharap semoga dapat memberikan sesuatu yang berarti sebagai masukan
bagi pembaca.
Surakata, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................ v
PERSEMBAHAN............................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Pengamatan .............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Pengertian Prosedur ............................................................................. 4
B. Pengertian Koperasi ............................................................................. 5
C. Jenis Koperasi Di Indonesia ................................................................. 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
D. Permodalan Koperasi ........................................................................... 7
E. Perangkat Organisasi Koperasi ........................................................... 10
F. Sisa Hasil Usaha (SHU)….…..……………………………………….14
G. Metode Pengamatan ........................................................................... 15
1. Lokasi Pengamatan ........................................................................ 15
2. Jenis Pengamatan ........................................................................... 15
3. Penentuan Sumber Data ................................................................. 15
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16
5. Teknik Analisa Data ....................................................................... 16
BAB III DESKRIPSI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA
MURAKABI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN
A. Sejarah Berdirinya ............................................................................. 17
B. Permodalan Koperasi ......................................................................... 18
C. Keanggotaan ...................................................................................... 18
D. Tata Kerja Koperasi ........................................................................... 19
1. Rapat Anggota ............................................................................... 20
2. Pengurus ........................................................................................ 20
3. Pengawas ....................................................................................... 22
E. Bidang Usaha Koperasi ...................................................................... 23
1. Kredit Uang ................................................................................... 23
2. Kredit Barang................................................................................. 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
BAB IV PEMBAHASAN
A. Prosedur Simpanan ............................................................................ 25
B. Prosedur Pinjaman ............................................................................. 27
C. Perhitungan Angsuran ....................................................................... 30
D. Hambatan .......................................................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 38
B. Saran ................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Struktur Organisasi KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Sragen……………………………………... 24
Gambar IV.1 Contoh Daftar Simpanan Wajib Anggota Koperasi Murakabi
Sampai Dengan Tanggal 28 Februari 2011……………………. 26
Gambar IV.2 Contoh Surat Permohonan Pinjaman………………………….. 27
Gambar IV.3 Contoh Kartu Pinjaman………………………………………... 29
Gambar IV.4 Contoh Daftar Piutang Dua Puluh Empat (24) kali……………. 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
ABSTRAK
Irfianto Wahyu NUGROHO, D1508037, PROSEDUR SIMPAN-PINJAM DI
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA MURAKABI DINAS
PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN, Tugas Akhir, Program
Studi Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011, 39 Halaman.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang Prosedur Simpan-
Pinjam di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Sragen. Jenis pengamatan yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Sumber data diperoleh melalui wawancara dengan informan yaitu
Ketua dan Bendahara Koperasi Pegawai Republik Indonesia Murakabi Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. Sumber data juga diperoleh dari dokumen
yang berhubungan dengan prosedur simpan-pinjam koperasi. Teknik
pengumpulan data dalam pengamatan ini adalah dengan cara, observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data dalam pengamatan ini
menggunakan analis interaktif.
Hasil dari pengamatan ini adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia Murakabi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen telah menetapkan prosedur dalam
melakukan usaha simpan-pinjam. Hal ini bertujuan agar tercipta kelancaran dalam
pengurusan simpanan dan pinjaman, sehingga anggota koperasi mendapatkan
hak-nya untuk memperoleh pinjaman setelah melaksanakan kewajiban membayar
simpanan. Pelaksanaan prosedur simpan-pinjam di Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen bisa dikatakan
terlaksana dengan baik, akan tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan agar tetap
memberikan pinjaman kepada anggota, salah satunya adalah menambah modal
koperasi dengan membuka Tabungan Deposito dengan memberikan suku bunga
tabungan yang dapat menarik minat anggota untuk menabung. Semakin banyak
anggota yang ikut Tabungan Deposito, maka semakin banyak modal yang dimiliki
koperasi dan dapat digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anggota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
ABSTRACT
Irfianto Wahyu NUGROHO, D1508037, SAVINGS-LOANS PROCEDURE
IN THE COOPERATIVE EMPLOYEES THE REPUBLIC OF INDONESIA
MURAKABI DEPARTMENT OF PUBLIC WORKS SRAGEN REGENCY,
Final Project Report, Study Program of Management Administration,
Diploma III Program, Faculty of Social Science and Politic, Sebelas Maret
University,Surakarta 2011, 39 Pages.
This observation aims to find a picture of Savings-loans Procedure in The
Cooperative Eemployees The Republic of Indonesia Murakabi Department of
Public Works Sragen Regency. Types of observations used is descriptive
qualitative. Sources of data obtained through interviews with informants of the
Chairman and the Treasurer's Cooperative Republic of Indonesia Murakabi
Sragen Public Works Department. Source data were also obtained from the
documents relating to savings and credit cooperative procedures. Data collection
techniques in this observation is by the way, observation, interviews and
documentation. Data analysis techniques in these observations using interactive
analyst.
The results of this observation is the Cooperative Republic of Indonesia Murakabi
Sragen Public Works Department has established procedures in conducting the
business savings and loans. It aims to create smoothness in handling deposits and
loans, so the cooperative members to get his right to obtain a loan after carrying
out the obligation to pay deposits. Implementation of savings and credit
procedures in Cooperative Republic of Indonesia Murakabi Sragen Public Works
Department can be said to come to fruition, but there is one thing that must be
considered in order to keep giving loans to members, one of which is to increase
the capital by opening a Savings Deposit cooperatives by providing spare interest
savings that may interest members to save money. The more members who
participate Savings Deposits, the more capital-owned cooperatives and can be
used to provide loans to members.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang banyak kita
jumpai di Indonesia. Kehadiran koperasi tidak bisa dianggap remeh begitu
saja, karena koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia.
Dengan memperhatikan kedudukan koperasi tersebut maka peran koperasi
sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi
ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi
yang mempunyai ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan
keterbukaan.
Sekarang ini kebutuhan semakin banyak, agar dapat memenuhi
kebutuhan tersebut manusia membutuhkan uang yang bisa mereka
dapatkan dengan bekerja, akan tetapi tidak semua kebutuhan terpenuhi
dengan penghasilan yang sedikit. Sehingga banyak orang yang meminjam
uang ke bank, saudara, teman, bahkan ke rentenir dengan bunga pinjaman
yang tinggi. Melihat keadaan tersebut maka kehadiran koperasi dirasakan
sangat penting, karena koperasi memiliki tujuan menyejahterakan
anggotanya dan memberikan bunga pinjaman yang tidak tinggi.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Murakabi Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen dibentuk agar kebutuhan pegawai
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen akan pinjaman uang dapat
terpenuhi, dengan syarat menjadi anggota koperasi terlebih dahulu. KPRI
Murakabi memiliki usaha simpan-pinjam uang dan kredit barang.
Kehadiran KPRI Murakabi sangatlah membantu para pegawai dalam
permasalahan pinjaman uang. Anggota KPRI Murakabi dapat meminjam
uang atau membeli barang tanpa harus bingung bagaimana cara membayar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2
angsuran setiap bulan dan tanpa harus memberikan jaminan berupa
sertifikat tanah, BPKB kendaraan bermotor, dll karena angsuran diambil
dari gaji anggota setiap bulannya sampai lunas pinjaman tersebut,
jaminannya hanya gaji anggota setiap bulannya sebagai pegawai Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. Selain itu KPRI Murakabi tidak perlu
khawatir pinjaman tersebut tidak diangsur, karena secara langsung
angsuran diambil dari gaji anggota setiap bulannya.
Dengan ini, penulis tertarik untuk melakukan pengamatan tentang
prosedur simpan – pinjam Koperasi Pegawaui Republik Indonesia Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini
diberi judul “PROSEDUR SIMPAN–PINJAM DI KOPERASI
PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA MURAKABI DINAS
PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah
dalam pengamatan ini adalah :
“Bagaimana prosedur simpan-pinjam di Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen?”
C. Tujuan Pengamatan
Tujuan pengamatan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Operasional
Untuk mengetahui gambaran tentang prosedur simpan-pinjam di
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Sragen. Untuk memberikan gambaran secara rinci
melalui praktek kerja atau magang terhadap prosedur simpan-pinjam di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Sragen.
b, Tujuan Fungsional
Hasil pengamatan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi penulis,
pembaca maupun bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia Murakabi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen, baik itu sebagai
pengetahuan, masukan, dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan prosedur simpan-pinjam di
koperasi, sehingga bisa mewujudkan tujuan koperasi, yaitu untuk
menyejahterakan anggota.
c. Tujuan Individual
Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada
Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Pengertian Prosedur
Dalam melaksanakan kegiatan simpan-pinjam, KPRI Murakabi
mempunyai prosedur agar kegiatan simpan-pinjam dapat berjalan dengan
baik. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan prosedur itu sendiri
berikut ini penulis mengutip pendapat dari beberapa ahli, diantaranya:
Menurut The Liang Gie
Prosedur adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola
tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebutuhan.
(1986:187)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Prosedur adalah cara memecahkan sesuatu masalah yang dilakukan
langkah demi langkah ; cara melakukan kegiatan yang disusun secara rapi
dan sistematis. (2005:672)
Menurut Drs. Moekijat
Prosedur adalah serangkaian daripada tugas-tugas yang saling
berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu
untuk melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan. (1984:475)
Dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
prosedur adalah suatu rangkaian tahap metode yang telah menjadi pola
tetap dalam melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas yang saling
berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu
untuk melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Pengertian Koperasi
Definisi awal umumnya menekankan bahwa koperasi itu
merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah, seperti definisi yang
diberikan oleh Dr. Fay.
Menurut Dr. Fay
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha
bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga
masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan
mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap
organisasi. ( 2002:38-39)
Menurut R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang
dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan
ekonominya. (2002:39)
Menurut Prof. R.S.Soeriaatmadja
Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar
persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan
agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi
kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.
(1999:22)
Definisi lain dikemukakan oleh Paul Hubert Casselman Koperasi adalah
“suatu sistem ekonomi yang mengandung unsur sosial”. (2002:39)
Definisi Casselman di atas nampak sederhana, tetapi di dalamnya
terkandung makna yang luas. Koperasi mengandung dua, yaitu unsur
ekonomi dan unsur sosial. Koperasi merupakan suatu sistem dan
sebagaimana diketahui sistem itu merupakan himpunan komponen-
komponen atau bagian yang saling berkaitan yang secara bersama-sama
berfungsi mencapai tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Menurut UU RI No. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. (1999:290)
Dari berbagai definisi koperasi di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa koperasi merupakan suatu badan usaha selain bergerak di bidang
ekonomi juga bergerak di bidang sosial, yaitu menyejahterakan
anggotanya.
C. Jenis Koperasi Di Indonesia
Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25
Tahun 1992 beserta penjelasannya dinyatakan bahwa “jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan anggotanya”
(2002:62). Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan
aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara
lain koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen,
koperasi pemasaran, koperasi jasa. Khusus koperasi yang dibentuk oleh
golongan fungsional seperti pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan dan
sebagainya, bukan merupakan jenis koperasi tersendiri.
Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai
dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis
koperasi sebagai berikut.
a. Koperasi Konsumsi.
b. Koperasi Kredit.
c. Koperasi Produksi.
d. Koperasi Jasa.
e. Koperasi Distribusi (pemasaran).
Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis
koperasi sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
a. Koperasi Pegawai Negeri (KPN).
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan keadaan, maka
pada tanggal 4 April 1995 nama Induk Koperasi Pegawai
Negeri Republik Indonesia (IKP-RI). Perubahan nama dari
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) menjadi Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) dengan sendirinya
diikuti oleh semua jenjang di bawahnya.
b. Koperasi Angkatan Darat (Kopad).
c. Koperasi Angkatan Laut (Kopal).
d. Koperasi Pensiunan (Koppen)
e. Koperasi Karyawan (Kopkar)
Berdasarkan lapangan usahanya, maka dikenal beberapa jenis
koperasi, antara lain sebagai berikut.
a. Koperasi Desa.
b. Koperasi Konsumsi.
c. Koperasi Pertanian.
d. Koperasi Peternakan.
e. Koperasi Perikanan.
f. Koperasi Kerajinan/Industri.
g. Koperasi Simpan Pinjam/Kredit.
h. Koperasi Unit Desa.
D. Permodalan Koperasi
Meskipun koperasi Indonesia bukan merupakan bentuk kumpulan
modal, namun sebagai suatu badan usaha maka didalam menjalankan
usahanya koperasi memerlukan modal pula. Tetapi, pengaruh modal dan
penggunaannya dalam koperasi tidak boleh mengaburkan dan mengurangi
makna koperasi, yang lebih menekankan kepentingan kemanusiaan
daripada kepentingan kebendaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Menurut UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 41
dinyatakan bahwa koperasi terdiri dari modal dan modal pinjaman. Modal
sendiri dapat berasal dari :
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama
banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota pada saat
masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota. Mengenai cara penyerahan/penyetoran simpanan
pokok dari anggota kepada koperasi dapat diatur di dalam
AD/ART koperasi, apakah dilakukan sekaligus atau dengan
cara diangsur.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang
tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan
wajib tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota.
c. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU), yang dimaksudkan
untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
Dana cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota, meskipun
terjadi pembubaran koperasi. Dana ini, pada masa pembubaran oleh
penyelesai pembubaran dipakai untuk menyelesaikan hutang-hutang
koperasi, kerugian-kerugian koperasi, biaya-biaya penyelesaian, dan
sebagainya.
d. Hibah
Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang
semasa hidupnya. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pemberian tersebut diucapkan/ditulis oleh seseorang
sebagai wasiat atau pesan atau kehendak terakhir sebelum
meninggal dunia dan baru berlaku setelah dia meninggal
dunia. Modal koperasi yang merupakan pemberian (hibah)
ini adalah pemberian harta kekayaan dari seseorang yang
berupa kebendaan, baik benda beregerak atau benda tetap.
Untuk pemindahan hak milik harta kekayaan yang berupa
benda bergerak dari pemberi hibah dapat dilakukan
seketika, karena penyerahan hak milik atas benda bergerak
dilakukan langsung dari tangan ke tangan. Untuk
penyerahan benda tetap dilakukan melalui penyerahan
yuridis, yaitu suatu penyerahan yang harus memenuhi
syarat-syarat hukum tertentu untuk sahnya suatu
pemindahan hak milik atas benda tetap.
Selain modal sendiri ada pula modal pinjaman, modal pinjaman
dapat berasal dari:
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon
anggota yang memenuhi syarat.
b. Koperasi lain/ atau anggotanya
Pinjaman dari koperasi lain dan/ atau anggotanya didasari
dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.
c. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya
Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya
dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
d. Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang lainnya
Dalam rangka mencari tambahan modal, koperasi dapat
mengeluarkan obligasi (surat pernyataan hutang) yang dapat
dijual ke masyarakat, Sebagai konsekuensinya, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
koperasi diharuskan membayar bunga atas pinjaman yang
diterima (nilai dari obligasi yang dijual) secara tetap, baik
besar maupun waktunya, Penerbitan obligasi dan surat
hutang lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Sumber lain yang sah
Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota
yang dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum.
Sumber permodalan dari anggota tampaknya sulit diharapkan oleh
koperasi-koperasi primer karena keterbatasan kemampuan para
anggotanya. Demikian juga dengan sumber permodalan dari koperasi lain,
tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa koperasi sekunder dari jenis
koperasi yang bersangkutan bisa menjadi sumber permodalan bagi
koperasi primer, meskipun dalam jumlah yang terbatas sebagaimana dalam
kenyataan kehidupan koperasi dewasa ini.
E. Perangkat Organisasi Koperasi
Sebagaimana diketahui menurut UU No.12/1967 tentang Pokok-
pokok Perkoperasian pasal 19, alat perlengkapan organisasi koperasi
terdiri dari rapat anggota, pengurus dan badan pemeriksa. Sedangkan
menurut UU RI yang baru, UU RI No. 25/1992 tentang Perkoperasian
pasal 21 dinyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri dari :
rapat anggota, pengurus dan pengawas.
a. Rapat Anggota
Rapat anggota harus merupakan suatu kesempatan bagi
pengurus untuk melaporkan kepada para anggota tentang
kegiatan-kegiatan selama setahun yang lalu. Bersama-sama
dengan anggota menelaah rencana kerja tahun mendatang
untuk meningkatakan kemajuan usaha koperasi. Rapat
anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Dalam rapat anggota, para anggota koperasi bebas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
untuk berbicara, menberikan usul, pandangan dan
tanggapan serta saran demi kemajuan usaha koperasi.
Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah
untuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan
dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal
dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai
hak atau suara. Sedang hak suara dalam koperasi sekunder
dapat diatur dalam Anggaran Dasar dengan
mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha
koperasi-koperasi secara berimbang, artinya penentuan hak
suara dilakukan sebanding dengan jumlah anggota setiap
koperasi dan besar kecilnya jasa usaha anggota koperasi
terhadap koperasi sekundernya. Ketidakhadiran anggota
koperasi di dalam rapat anggota yang diadakan tidak dapat
diwakilkan atau dikuasakan kepada orang lain. Jadi
pemungutan suara hanya dilakukan oleh anggota yang
hadir.
Menurut UU RI No. 25/1992 pasal 23, rapat anggota menetapkan:
1. Anggaran dasar.
2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha koperasi.
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas.
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi serta pengesahan laporan keuangan.
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya.
6. Pembagian sisa hasil usaha.
7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Rapat anggota berhak meminta keterangan dan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai persoalan
koperasi. Rapat anggota paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun,
sehingga sering disebut rapat anggota tahunan (RAT).
b. Pengurus
Pengurus merupakan perangkat organisasi koperasi
setingkat di bawah rapat anggota. Pengurus mempunyai
kewenangan untuk mewakili koperasi sebagai badan
hukum. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi
dalam rapat anggota, untuk masa jabatan paling lama 5
(lima) tahun. Anggota pengurus yang telah habis masa
jabatannya dapat dipilih kembali.
Mengenai tugas dan wewenang pengurus telah dijelaskan secara
rinci dengan ketentuan UU RI No. 25 Tahun 1992 pasal 30. Dalam pasal
30 ayat 1 dijelaskan tugas pengurus, sebagai berikut:
1. Mengelola koperasi dan usahanya.
2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan
rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
3. Menyelenggarakan rapat anggota.
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
5. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Dalam penjelasan dari pasal 30 ayat 1 tersebut dikatakan bahwa
dalam pengelolaan koperasi, pengurus selaku kuasa rapat anggota
melakukan kegiatan semata-mata untuk kepentingan dan kemanfaatan
koperasi beserta anggotanya sesuai dengan keputusan rapat anggota.
Sedangkan dalam pasal 30 ayat 2 dijelaskan dengan rinci mengenai
wewenang pengurus, yaitu sebagai berikut:
1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam
anggaran dasar.
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan koperasi dengan tanggung jawabnya dan
keputusan rapat anggota.
Sesuai dengan ketentuan pasal 35 UU RI No.25 Tahun 1992 bahwa
setelah tahun buku ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
diselenggarakan rapat anggota tahunan.
Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-
kurangnya:
1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun
buku yang baru lampau dan diperhitungkan hasil usaha dari
tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen
tersebut.
2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat
dicapai.
c. Pengawas
Pengawas koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi
koperasi yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam
rapat anggota. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat
anggota. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat
sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam anggaran
dasar. Sebagai anggota pengawas, tidak dapat merangkap
jabatan sebagai pengurus, sebab kedudukan dan tugas
pengawas adalah mengawasi pelaksanaan tugas
kepengurusan yang dilakukan oleh pengurus. Apabila
terjadi perangkapan jabatan, maka laporan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
pengawasan yang telah dilakukan diraguakan
obyektivitasnya.
Peranan pengawasan yang dilakukan pengawas adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan bimbingan kepada pengurus, karyawan, kearah
keahlian dan ketrampilan.
2. Mencegah pemborosan bahan, waktu, tenaga dan biaya agar
tercapai efisiensi.
3. Menilai hasil kerja dengan rencana yang sudah ditetapkan.
4. Mencegah terjadinya penyelewengan.
5. Menjaga tertib administrasi secara menyeluruh.
Mengenai tugas dan wewenang pengawas telah diatur dalam pasal
39 UU No. 25 Tahun 1992. Dalam pasal 39 ayat 1 dijelaskan bahwa tugas
pengawas adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
Sedangkan wewenang pengurus sebagaimana pasal 38 ayat 2
dikatakan:
1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
Atas hasil pengawasannya, pengawas harus merahasiakan pada
pihak ketiga.
F. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Dalam pasal 45 UU No. 25 Tahun 1992 dijelaskan tentang sisa
hasil usaha, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi
yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan
biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan.
b. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan,
dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan
Koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai
dengan keputusan Rapat Anggota.
c. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam
Rapat Anggota.
G. Metode Pengamatan
1. Lokasi Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan di Koperasai Pegawai Republik
Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen yang
beralamat di Jalan Dr. Setyabudi No. 3 Sragen.
2. Jenis Pengamatan
Bentuk penelitian/ pengamatan ini adalah deskriptif kualitatif.
Menurut HB. Sutopo
Penelitian deskriptif kualitatif, yaitu studi kasusnya mengarah
pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret
kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di
lapangan studinya. (2002:111)
3. Penentuan Sumber Data
Sumber data yang penulis peroleh dari narasumber,yaitu
pengurus koperasi, dokumen yang berupa Laporan Rapat Anggota
Perencanaan, Rapat Anggota Tahunan, dokumen KPRI Murakabi, dan
buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari :
a. Observasi
Dalam hal ini penulis melakukan observasi untuk mendapatkan
data secara umum dengan melihat langsung, mengamati dan
mencatatnya. Observasi dilakukan di Koperasi Pegawai
Republik Indonesia Murakabi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sragen.
b. Wawancara
Memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab langsung
kepada pengurus koperasi yang mempunyai wewenang untuk
memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam
penulisan.
c. Dokumentasi
Mengumpulkan dan mempelajari data yang diperoleh dari buku
dan dokumen. Metode ini merupakan metode pokok dalam
pengamatan ini karena dalam pengolahan data lebih banyak
menggunakan dokumentasi yang ada.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah analisis interaktif,
Menurut HB.Sutopo
Analisis interaktif yaitu reduksi dan sajian data ini harus
disusun pada waktu peneliti sudah mendapatkan unit data dari
sejumlah unit yang diperlukan dalam penelitian. Pada waktu
pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan usaha
untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal
yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Bila simpulan
dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi
maupun sajian datanya, maka peneliti wajib kembali melakukan
kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari
pendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data.
(2002:96)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB III
DESKRIPSI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA
MURAKABI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN
A. Sejarah Berdirinya
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Murakabi Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen didirikan berawal mula dari
kebutuhan pegawai akan pinjaman uang, sebelum adanya KPRI Murakabi
para pegawai meminjam uang ke bank, saudara, bahkan rentenir dengan
bunga yang tinggi. Melihat keadaan tersebut maka kehadiran koperasi
dirasakan sangat penting, karena dengan adanya koperasi diharapkan dapat
membantu memenuhi kebutuhan pegawai. Maka dari itu pada tanggal 10
April 1973 dibentuklah KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sragen. Dengan status badan hukum nomor 83646/PAD/
KWK.II/X/1996 tanggal 31 Oktober 1996.
Pada masa awal didirikan KPRI Murakabi banyak mengalami
kesulitan dalam hal kekurangan modal, kurangnya kesadaran masyarakat
dalam berkoperasi pada umumnya dan para pegawai pada khususnya dan
kurangnya perhatian pemerintah dalam perkembangan koperasi di
Indonesia serta masih terbatasnya tenaga yang terampil dalam
melaksanakan perkoperasian.
Namun Setelah mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah
serta meningkatnya peran anggota maka semakin luas usaha yang
dilakukan KPRI Murakabi. Dengan peningkatan usaha maka menunjukkan
adanya peningkatan hasil usaha dan peningkatan pelayanan terhadap
anggotanya.
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
B. Permodalan Koperasi
KPRI Murakabi bergerak di bidang usaha kredit uang dan kredit
barang, agar usaha koperasi berjalan dengan lancar, maka dari itu KPRI
Murakabi memerlukan modal untuk menjalankan usaha. Modal koperasi
di dapat dari simpanan anggota yang diambil dari gaji setiap bulan,
angsuran pinjaman uang atau barang yang diambil juga dari gaji setiap
bulan, selain itu modal diperoleh KPRI Murakabi dengan meminjam pada
PKPRI (Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia) apabila kekurangan
modal, dan dari SHU yang disisihkan untuk modal tambahan koperasi.
KPRI Murakabi menetapkan besarnya simpanan pokok
Rp.15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah), sedangkan besarnya simpanan
wajib untuk pegawai pada tahun 2010 sebesar Rp. 70.000,- (Tujuh Puluh
Ribu Rupiah), dan untuk tahun 2011 simpanan wajib naik menjadi sebesar
Rp. 80.000,- (Delapan Puluh Ribu Rupiah), mengalami kenaikan sebesar
Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) dan untuk tenaga honorer simpanan
wajib pada tahun 2010 sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah)
pada tahun 2011 naik menjadi Rp. 55.000,- (Lima Puluh Lima Ribu
Rupiah).
Modal tersebut digunakan oleh koperasi untuk menjalankan
usahanya, agar nantinya kebutuhan anggota akan kredit uang dan barang
dapat terpenuhi tanpa harus meminjam kepada pihak lain, karena koperasi
pada dasarnya merupakan badan usaha yang tidak hanya bergerak di
bidang ekonomi saja, tetapi juga di bidang sosial dengan tujuan
menyejahterakan anggota.
C. Keanggotaan
Anggota KPRI Murakabi adalah pegawai Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sragen. Januari 2010 jumlah anggota sebanyak 292 orang, akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
tetapi sampai tanggal 31 Desember 2010 jumlah anggota berkurang
menjadi 279 orang. Jadi terdapat pengurangan anggota sebanyak 13 orang.
Bulan Januari 2010 jumlah anggota : 292 orang
Pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah anggota menjadi : 279 orang
Pegawai : 270 Orang
Tenaga Honorer : 9 Orang
Terdiri dari : Anggota laki-laki : 236 orang
Anggota perempuan : 43 orang
Pengurangan anggota : 13 orang
Perincian :
1. Anggota masuk : 2 orang
2. Anggota keluar : 15 orang
Meninggal : 1 orang
Keluar : 14 orang
Pengurangan anggota : 13 orang
Sampai bulan Februari tahun 2011 terdapat pengurangan anggota 2
orang, jadi jumlah anggota berkurang, dari semula 279 orang menjadi 277
orang terdiri dari 269 orang pegawai dan 9 orang tenaga honorer. Anggota
keluar dari keanggotaan koperasi dapat dikarenakan anggota tersebut
meninggal dunia, pensiun, dan pindah dinas.
D. Tata Kerja Koperasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dalam menjalankan koperasi dibutuhkan suatu unit kerja yang
mempunyai kemampuan dan tanggung jawab terhadap kelangsungan
koperasi. Berikut ini susunan kerja KPRI Murakabi :
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam kehidupan
koperasi, yang diselenggarakan setiap tahun. Dalam rapat anggota,
anggota mempunyai hak dan suara yang sama dalam pemungutan
suara rapat anggota. Keputusan dalam rapat anggota diambil
berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan, dan
apabila tidak tercapai suatu mufakat akan diambil keputusan
dengan suara terbanyak. Rapat anggota setiap tahun menyusun dan
menetapkan :
a. Anggaran dasar koperasi.
b. Kebijaksanaan umum koperasi.
c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus,
dan pengawas.
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.
e. Pengesahan laporan pertanggung jawaban pengurus
dalam pelaksanaan tugasnya.
f. Pembagian Sisa Hasil Usaha.
g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan
pembubaran koperasi.
2. Pengurus
Pengurus koperasi dipilih oleh anggota dalam Rapat Anggota
Tahunan, dengan masa jabatan selama 3 tahun. Pengurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
mempunyai tugas untuk memimpin organisasi koperasi, melakukan
segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi, mewakili
koperasi dihadapan atau diluar pengadilan. Pengurus juga
mempunyai wewenang untuk menerima dan memberhentikan
anggota, dan dalam melakukan tugasnya pengurus berpedoman
pada rencana kerja dan anggaran belanja yang telah diputuskan
dalam rapat anggota, serta berpedoman pada undang-undang
koperasi beserta peraturan atau ketentuan pelaksanaannya.
Susunan pengurus KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sragen sebagai berikut :
Ketua : Ir. Suninto
Sekretaris : Agus Sumanto, ST
Bendahara : Sadiman
Pembantu Umum : Sutarno
Tugas dan tanggung jawab masing-masing pengurus sebagai
berikut:
a. Ketua
Ketua mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap
kelangsungan koperasi. Tugas ketua antara lain memimpin,
mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas pengurus dan
anggota. Selain itu ketua sebagai pemimpin Rapat Anggota
Perencanaan dan Rapat Anggota Tahunan dalam
memberikan laporan pertanggung jawaban, dan juga
memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan
dengan memperhatikan usul, saran, pertimbangan dalam
rapat anggota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Sekretaris
Sebagai salah satu pengurus koperasi, sekretaris
mempunyai tugas dan tanggung jawab mengerjakan dan
memelihara data-data koperasi, memelihara tata kerja,
merencanakan peraturan dan tanggung jawab perihal tata
kerja, peraturan koperasi.
c. Bendahara
Bendahara mempunyai tugas dan tanggun jawab yang
besar, karena bendahara yang mengurusi keuangan
koperasi. Tugas bendahara antara lain merencanakan dan
mengatur RAP, mengatur dan mengendalikan pengeluaran
uang yang berkaitan dengan anggaran, mengambil langkah-
langkah pengendalian dan pengawasan keuangan,
mengontrol terhadap keluar-masuk kas koperasi, dan
memelihara semua harta dan kekayaan koperasi.
d. Pembantu Umum
Pembantu umum mempunyai tugas untuk membantu tugas
bidang administrasi koperasi, membantu tugas-tugas
bendahara.
3. Pengawas
Pengawas juga merupakan perangkat organisasi koperasi yang
dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota, dan
persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat ditetapkan dalam
anggaran dasar koperasi. Tugas pengawas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
E. Bidang Usaha Koperasi
KPRI Murakabi memiki dua unit usaha, usaha kredit uang dan
usaha kredit barang,
1. Kredit Uang
a. Kredit Jangka Pendek
KPRI Murakabi memberikan kredit uang jangka pendek
dalam tahun 2010 dengan jangka 4 bulan dengan
angsuran selama empat kali dengan diberi jasa 3%
menurun.
b. Kredit Jangka Panjang
KPRI Murakabi memberikan kredit uang jangka
panjang dalam tahun 2010 dengan jangka 10 bulan, 20
bulan, 24 bulan, 36 bulan dan selama 48 bulan dengan
angsuran sesuai dengan jangka peminjamannya, dengan
diberi jasa 3% menurun.
2. Kredit Barang
Selain memberikan kredit uang, koperasi juga memberikan
pelayanan berupa kredit barang. Barang yang akan dikredit
sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota. Dengan
jasa 3% menurun. Dalam tahun 2010 KPRI Murakabi
melaksanakan pinjaman berupa alat terapi, alat pembersih
dan juicer.
Dalam Rapat Anggota Tahunan 2010, telah disepakati untuk tahun
2011 jasa pinjaman sebesar 2,5 % menurun dari semula sebesar 3%
menurun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar III.1 Struktur Organisasi KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sragen
Sumber : KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen
Rapat Anggota Tahunan
Pengurus Pengawas
Ketua
Sekretaris Bendahara Pembantu Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Prosedur Simpanan
Simpanan yang ada pada KPRI Murakabi antara lain, simpanan
pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Simpanan pokok hanya
dibayarkan pada saat pertama kali masuk menjadi anggota dengan jumlah
yang sama satu dengan yang lainnya. Sedangkan untuk simpanan wajib,
diambil dari gaji pegawai setiap bulan dengan jumlah yang sama, dan
simpanan sukarela bersifat sukarela tidak wajib untuk dibayarkan.
Penjelasan dari Ketua KPRI Murakabi :
“Anggota koperasi membayar simpanan pokok saat pertama kali
masuk menjadi anggota, dan membayar simpanan wajib setiap
bulannya yang diambil dari gaji tiap bulan, dan simpanan sukarela
yang langsung dibayarkan kepada bendahara koperasi tidak
diambil dari gaji”. (wawancara bulan Februari 2011)
Setiap bulannya bendahara koperasi membuat daftar simpanan
anggota sebagai laporan kepada ketua koperasi dan supaya anggota bisa
mengetahui berapa besar simpanan yang mereka miliki. Anggota koperasi
bisa menambah jumlah simpanan mereka dengan membayarkan simpanan
sukarela.
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Gambar IV.1 Contoh Daftar Simpanan Wajib Anggota Koperasi Murakabi
Sampai Dengan Tanggal 28 Februari 2011
Sumber : KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen
Dari gambar tersebut di atas dapat diketahui jumlah simpanan pokok,
simpanan sukarela, simpanan wajib, dan jumlah seluruh simpanan yang
dimiliki oleh anggota koperasi sampai dengan bulan Februari 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
B. Prosedur Pinjaman
Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai anggota koperasi
dengan membayar simpanan, anggota koperasi berhak untuk meminjam
uang kepada koperasi. Untuk meminjam uang kepada koperasi, anggota
mengisi dan mengajukan surat permohonan pinjaman kepada bendahara
yang diajukan sebelum tanggal 20 bulan tersebut.
Gambar IV.2 Contoh Surat Permohonan Pinjaman
Sumber : KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Keterangan no 1 gambar di atas, bagian tersebut dituliskan berapa
besar pinjaman yang akan diajukan. Jika ada pinjaman lama yang
belum lunas harus dilunasi terlebih dahulu, bisa di lunasi dengan
pinjaman yang akan diajukan jika disetujui oleh bendahara dan ketua
koperasi.
2. Keterangan no 2 gambar di atas , bagian tersebut dituliskan nama
pemohon, jumlah pinjaman yang dibutuhkan, keperluan peminjaman,
jangka waktu pinjaman, tanggungan peminjaman, besarnya gaji
terakhir. Kemudian di tanda tangani oleh atasan pegawai tersebut dan
tanda tangan pemohon.
3. Keterangan no 3 gambar di atas, bagian tersebut berisikan surat kuasa
pemohon kepada bendahara gaji untuk memotong gaji untuk angsuran
pinjaman dan nantinya disetorkan kepada bendahara koperasi.
4. Keterangan no 4 gambar di atas, bagian tersebut berisikan surat
perintah kepada bendahara koperasi untuk membayar sejumlah uang
sesuai yang tertera pada lembar tersebut kepada pemohon, dengan
persetujuan ketua koperasi dan bendahara koperasi, dan pemohon
menandatangani sebagai bukti telah menerima sejumlah uang tersebut.
Selanjutnya untuk bulan depan akan langsung dikenakan
pemotongan gaji untuk angsuran koperasi sampai dengan jangka waktu
peminjaman berakhir. Pemohon akan diberikan kartu pinjaman seperti
gambar di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Gambar IV.3 Contoh Kartu Pinjaman
Sumber : KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen
Pemohon akan diberikan 2 (dua) kartu pinjaman, satu kartu pinjaman
dibawa oleh pemohon dan 1 kartu pinjaman untuk koperasi, dijadikan satu
dengan surat permohonan yang pada akhir bulan dikumpulkan menjadi
satu untuk dokumen peminjaman pada bulan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
C. Perhitungan Angsuran
Dalam kartu pinjaman telah diketahui besarnya angsuran pinjaman
untuk jangka waktu 24 bulan, berikut perhitungan angsuran untuk jangka
waktu 24 bulan.
Contoh :
Gaji tiap bulan = Rp. 2.000.000,-
Pinjaman = Rp. 13.200.000,-
Jangka waktu angsuran = 24 kali (24 bulan)
Jasa = 2,5% menurun
� Bulan ke-1
Pokok Angsuran = 13.200.000 / 24 = 550.000
Jasa 2,5 % x 13.200.000 = 330.000
Angsuran + Jasa = 550.000 + 330.000
Jumlah Angsuran dan Jasa = 880.000
� Bulan ke-2
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 12.650.000 = 316.250
Angsuran + Jasa = 550.000 + 316.250
Jumlah Angsuran dan Jasa = 866.250
� Bulan ke-3
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 12.100.000 = 302.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Angsuran + Jasa = 550.000 + 302.500
Jumlah Angsuran dan Jasa = 852.500
� Bulan ke-4
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 11.550.000 = 288.750
Angsuran + Jasa = 550.000 + 288.750
Jumlah Angsuran dan Jasa = 838.750
� Bulan ke-5
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 11.000.000 = 275.000
Angsuran + Jasa = 550.000 + 275.000
Jumlah Angsuran dan Jasa = 825.000
� Bulan ke-6
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 10.450.000 = 261.250
Angsuran + Jasa = 550.000 + 261.250
Jumlah Angsuran dan Jasa = 811.250
� Bulan ke-7
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 9.900.000 = 247.500
Angsuran + Jasa = 550.000 + 247.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Jumlah Angsuran dan Jasa = 797.500
� Bulan ke-8
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 9.350.000 = 233.750
Angsuran + Jasa = 550.000 + 233.750
Jumlah Angsuran dan Jasa = 783.750
� Bulan ke-9
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 8.800.000 = 220.000
Angsuran + Jasa = 550.000 + 220.000
Jumlah Angsuran dan Jasa = 770.000
� Bulan ke-10
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 8.250.000 = 206.250
Angsuran + Jasa = 550.000 + 206.250
Jumlah Angsuran dan Jasa = 756.250
� Bulan ke-11
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 7.700.000 = 192.500
Angsuran + Jasa = 550.000 + 192.500
Jumlah Angsuran dan Jasa = 742.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
� Bulan ke-12
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 7.150.000 = 178.750
Angsuran + Jasa = 550.000 + 178.750
Jumlah Angsuran dan Jasa = 728.750
� Bulan ke-13
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 6.600.000 = 165.000
Angsuran + Jasa = 550.000 + 165.000
Jumlah Angsuran dan Jasa = 715.000
� Bulan ke-14
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 6.050.000 = 151.250
Angsuran + Jasa = 550.000 + 151.250
Jumlah Angsuran dan Jasa = 701.250
� Bulan ke-15
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 5.500.000 = 137.500
Angsuran + Jasa = 550.000 + 137.500
Jumlah Angsuran dan Jasa = 687.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
� Bulan ke-16
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 4.950.000 = 123.750
Angsuran + Jasa = 550.000 + 123.750
Jumlah Angsuran dan Jasa = 673.750
� Bulan ke-17
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 4.400.000 = 110.000
Angsuran + Jasa = 550.000 + 110.000
Jumlah Angsuran dan Jasa = 660.000
� Bulan ke-18
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 3.850.000 = 96.250
Angsuran + Jasa = 550.000 + 96.250
Jumlah Angsuran dan Jasa = 646.250
� Bulan ke-19
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 3.300.000 = 82.500
Angsuran + Jasa = 550.000 + 82.500
Jumlah Angsuran dan Jasa = 632.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
� Bulan ke-20
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 2.750.000 = 68.750
Angsuran + Jasa = 550.000 + 68.750
Jumlah Angsuran dan Jasa = 618.750
� Bulan ke-21
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 2.200.000 = 55.000
Angsuran + Jasa = 550.000 + 55.000
Jumlah Angsuran dan Jasa = 605.000
� Bulan ke-22
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 1.650.000 = 41.250
Angsuran + Jasa = 550.000 + 41.250
Jumlah Angsuran dan Jasa = 591.250
� Bulan ke-23
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 1.100.000 = 27.500
Angsuran + Jasa = 550.000 + 27.500
Jumlah Angsuran dan Jasa = 577.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
� Bulan ke-24
Pokok Angsuran = 550.000
Jasa 2,5 % x 550.000 = 13.750
Angsuran + Jasa = 550.000 + 13.750
Jumlah Angsuran dan Jasa = 563.750
Setiap bulannya gaji akan dipotong untuk angsuran peminjaman
dan untuk simpanan wajib. Jika anggota tidak memiliki angsuran
pinjaman, maka hanya dikenakan potongan untuk simpanan wajib.
Gambar IV.4 Contoh Daftar Piutang Dua Puluh Empat (24) kali
Sumber : KPRI Murakabi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
D. Hambatan
KPRI Murakabi tidak membatasi besarnya pinjaman yang
diajukan, asalkan besarnya pokok angsuran pinjaman tidak boleh melebihi
besarnya gaji. Selain itu dalam memberikan pinjaman, KPRI Murakabi
dalam hal ini bendahara melihat dahulu jumlah kas koperasi apakah
memungkinkan untuk memberikan pinjaman sejumlah yang diajukan.
Apabila jumlah kas koperasi tidak mencukupi untuk memberikan
pinjaman sesuai yang diajukan anggota, bendahara hanya bisa
memberikan pinjaman yang jumlahnya lebih kecil dari yang diajukan.
Oleh karena itu besar kecilnya modal koperasi berpengaruh pada
pemberian jumlah pinjaman kepada anggota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan pengamatan yang dilakukan penulis maka dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Bentuk simpanan yang ada di KPRI Murakabi antara lain, simpanan
pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Simpanan di ambil
dari gaji anggota setiap bulannya, besarnya simpanan pokok dan
simpanan wajib untuk tiap anggota sama, untuk simpanan sukarela
besarnya untuk tiap anggota tidak harus sama.
2. Prosedur Pinjaman
1) Anggota berhak mengajukan pinjaman pada koperasi dengan
mengajukan surat permohonan pinjaman dan diajukan sebelum
tanggal 20 bulan tersebut.
2) Surat permohonan pinjaman diisi oleh pemohon dengan
mencantumkan besarnya pinjaman, keperluan pinjaman,
tanggungan pinjaman, angsuran pinjaman, 4 kali, 10 kali, 20
kali, 24 kali, 36 kali, 48 kali.
3) Surat permohonan tersebut ditanda tangani oleh atasan pegawai
yang mengajukan pinjaman, bendahara gaji, bendahara
koperasi, dan ketua koperasi.
4) Apabila pemohon masih memiliki pinjaman yang belum lunas,
maka harus melunasi terlebih dahulu pinjaman tersebut.
Pemohon dapat melunasi pinjaman yang terdahulu dengan
pinjaman yang akan diajukan.
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
5) Besar kecilnya jumlah pinjaman tergantung dari jumlah gaji
pegawai tersebut. Jika gaji pegawai tersebut mencukupi untuk
peminjaman dalam jumlah besar dan kas koperasi dapat
memenuhi pinjaman tersebut, maka pinjaman dapat diberikan.
Apabila tidak mencukupi maka tidak dapat mengajukan
pinjaman dalam jumlah tersebut.
6) Bendahara koperasi setiap bulannya membuat daftar laporan
pinjaman anggota yang dilaporkan dan ditanda tangani oleh
ketua koperasi.
3. Angsuran
1) Jangka waktu angsuran 4 kali, 10 kali, 20 kali, 24 kali, 36 kali,
48 kali. Terserah anggota ingin mengambil jangka waktu
angsuran yang mana, dan tergantung juga dengan besar
pinjaman dan gaji pegawai tersebut.
2) Memberikan insentif 0,5% dari jumlah pinjaman bagi
peminjam yang melunasi sampai dengan akhir pinjaman.
3) Pemohon pinjaman diberikan kartu pinjaman yang memuat
keterangan besarnya angsuran pinjaman dari pertama sampai
dengan akhir waktu angsuran pinjaman.
B. Saran
Dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan saran yang
bersifat membangun dan untuk dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi
perkembangan KPRI Murakabi dalam melaksanakan simpan – pinjam.
KPRI Murakabi dapat menambah modal koperasi dengan mengadakan
program Tabungan Deposito dengan memberikan suku bunga tabungan
yang dapat menarik minat anggota untuk menabung. Semakin banyak
anggota yang ikut Tabungan Deposito, maka modal koperasi juga
bertambah dan dapat digunakan untuk memberikan pinjaman kepada
anggota koperasi.