42
PROSES UNTUK MENEMUKAN BUKTI AUDIT YANG DILAKUKAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2008 1. Dasar Hukum Pemeriksaan a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah untuk memperoleh opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria: a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); c. Kepatuhan terhadap perundang-undangan; d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

Proses Audit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proses Audit

PROSES UNTUK MENEMUKAN BUKTI AUDIT

YANG DILAKUKAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BATU

TAHUN ANGGARAN 2008

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah untuk memperoleh opini atas

tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan

keuangan yang didasarkan pada kriteria:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);

c. Kepatuhan terhadap perundang-undangan;

d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran Pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah sebagai berikut.

a. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi dalam Neraca per

31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas

untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2008 sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

b. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Page 2: Proses Audit

d. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern

termasuk pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;

e. Tindak lanjut yang dilakukan Pemerintah Daerah atas Hasil Pemeriksaan

BPK RI sebelumnya.

4. Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan yang digunakan adalah Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI Tahun 2007.

5. Metode Pemeriksaan

Metodologi pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan dengan

pendekatan berdasarkan risiko, yang dirancang untuk menemukan kesalahan

dan penyimpangan informasi atas laporan keuangan dengan menelaah kegiatan

pemerintahan. Kegiatan pemeriksaan dimulai dengan melakukan penelaahan

kegiatan yang akan menentukan area risiko penting yang seharusnya menjadi

fokus pemeriksaan untuk meyakinkan pencatatan yang memadai di laporan

keuangan.

Dalam menganalisis dan menguji proses akuntansi dan pelaporan keuangan

Pemerintah, BPK telah melakukan prosedur-prosedur di bawah ini:

a. Memahami dan menguji sistem akuntansi dan pelaporan yang dipakai dan

diterapkan oleh Pemerintah Daerah saat ini apakah telah mengikuti sistem

akuntansi yang telah ditetapkan Pemerintah.

Page 3: Proses Audit

b. Menganalisis proses akuntansi dan pelaporan instansi, termasuk

pengendalian yang diterapkan untuk mengurangi risiko salah saji

dan kesalahan yang disengaja;

c. Menelaah kecukupan pengendalian intern yang berhubungan dengan

sistem akuntansi dan pelaporan; dan

d. Menelaah keakuratan, kelengkapan, keberadaan, penilaian, pisah

batas, kepemilikan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

yang dihasilkan oleh sistem akuntansi dan pelaporan.

Pemeriksaan BPK juga mencakup pengujian pengendalian, prosedur

analitis, dan pengujian substantif untuk menilai efektivitas pengendalian,

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kewajaran laporan

keuangan pemerintah daerah. Selain itu, kami juga melakukan

pemantauan atas tindak lanjut dari setiap permasalahan yang ditemui

dalam pemeriksaan LKPD sebelumnya.

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2009 dan berakhir pada

tanggal 31 Mei 2009.

7. Objek Pemeriksaan

Obyek pemeriksaan BPK adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu

Tahun 2008, yang terdiri dari:

a. Neraca per 31 Desember 2008;

b. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun

yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2008;

c. Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31

Desember 2008, dan

d. Catatan atas Laporan Keuangan.

8. Kendala Pemeriksaan

PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Page 4: Proses Audit

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu

pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu Tahun 2008,

BPK RI tidak menghadapi kendala yang berarti dalam pelaksanaan

pemeriksaan.

LANGKAH – LANGKAH DALAM PROSES AUDIT

Dalam menganalisa langkah-langkah proses Audit, Kelompok kami

akan membahas satu persatu masalah yang terjadi pada laporan keuangan

Pemerintah Kota Batu.

1. Realisasi Belanja Hibah.

Langkah-langkah :

- Melakukan penelusuran kepada Bagian Keuangan Sekretariat

Daerah

- Mencocokkan bukti-bukti melalui surat pertanggungjawaban

(SPJ).

- Mencocokkan bukti-bukti dengan Peraturan

a) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4 yang

menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib,

taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan

manfaat untuk masyarakat;

b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah Pasal 44 pada:

1. Ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja hibah

sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 bersifat

bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus

menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah

perjanjian hibah daerah;

Page 5: Proses Audit

2. Ayat (4) yang menyatakan bahwa Naskah

Perjanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat identitas

penerima hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah

uang yang dihibahkan.

c) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ

tanggal 8 November 2007 tentang Hibah dan Bantuan Daerah

pada butir 6b yang menyatakan bahwa Hibah dalam bentuk

uang kepada organisasi non pemerintah (seperti Ormas dan

LSM) dan masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk

bukti tanda terima uang dan laporan realisasi penggunaan dana

sesuai naskah perjanjian hibah yang pengaturan

pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan kepala

daerah.

d) Peraturan Walikota Batu Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Belanja Hibah Kota Batu TA

2008 pada Pasal 4:

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja hibah

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) bersifat

bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus

dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian

hibah daerah atau naskah lain yang dipersamakan;

2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Naskah

Perjanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) sekurang-kurangnya memuat identitas penerima

hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah uang yang

dihibahkan.

- Konfirmasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bagian

Hukum.

2. Proses Pinjam Pakai Kendaraan, Tanah dan Bangunan di Pemerintah

Kota Batu.

Langkah-langkah :

Page 6: Proses Audit

- Mencocokkan dengan data pinjam pakai kendaraan dinas

operasional serta tanah dan bangunan dari Bagian Perlengkapan

Tahun 2008.

- Konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan.

- Konfirmasi kepada pihak yang meminjam – pakai kendaraan,

tanah, dan bangunan.

- Mencocokkan dengan daftar berita acara pinjam pakai

kendaraan, tanah, dan bangunan.

- Melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa

SKPD

- Mencocokkannya dengan peraturan :

a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, pada pasal 44 yang menyatakan

bahwa pengguna barang dan/atau kuasa pengguna

barang wajib mengelola dan menatausahakan barang

milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya

dengan sebaik-baiknya.

b) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dalam Pasal 23:

1) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Jangka waktu

pinjam pakai barang milik Negara/daerah paling lama

dua tahun dan dapat diperpanjang;

2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa pinjam pakai

dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang

sekurang-kurangnya memuat:

a). pihak -pihak yang terikat dalam perjanjian;

b). jenis, luas atau jumlah barang yang

dipinjamkan dan jangka waktu;

c). tanggung jawab peminjam atas biaya

operasional dan pemeliharaan selama jangka

waktu peminjaman; dan persyaratan lain yang

dianggap perlu.

Page 7: Proses Audit

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006

tanggal 20 Maret 2006 tentang Standarisasi Sarana dan

Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, pada:

1) Pasal 13 yang menyatakan bahwa kendaraan dinas

sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d,

meliputi:

a) Kendaraan perorangan dinas;

b) Kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas

jabatan; dan

c) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan;

2) Pasal 14 ayat (1) yang menyatakan bahwa

kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud

dalam pasal 13 huruf a, disediakan dan dipergunakan

untuk pejabat negara;

3) Pasal 14 ayat (2) yang menyatakan bahwa

kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diperuntukkan bagi pemangku jabatan

Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan

Wakil Bupati/Wakil Walikota;

4) Pasal 15 ayat (1) yang menyatakan bahwa

kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf b

disediakan dan dipergunakan untuk kegiatan

operasional perkantoran;

5) Pasal 15 ayat (2) yang menyatakan bahwa

kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas

jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diperuntukkan bagi Pimpinan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi, Pimpinan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah, pada pasal 35:

Page 8: Proses Audit

1) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pinjam pakai

barang milik daerah berupa tanah dan/atau

bangunan maupun selain tanah/dan atau

bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah

mendapat persetujuan Kepala Daerah;

2) Ayat 4 yang menyatakan bahwa Jangka waktu

pinjam pakai barang milik daerah paling lama 2 (dua)

tahun dan dapat diperpanjang;

3) Pelaksanaan pinjam pakai dilakukan berdasarkan

surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:

a) pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian.

b) jenis, luas, dan jumlah barang yang dipinjamkan.

c) jangka waktu peminjaman.

d) tanggung jawab peminjam atas biaya operasional

dan pemeliharaan selama jangka waktu

peminjaman.

e) persyaratan lain yang dianggap perlu.

3. Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang

Kepada Pemerintah Kota Batu.

Langkah-langkah :

- Melakukan pemeriksaan atas aset hasil pelimpahan dari

Pemerintah Kabupaten Malang.

- Melakukan konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan.

- Mencocokkan dengan peraturan :

a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, pada pasal 44.

b) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4.

c) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13

Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

pernyataan nomor 7 mengenai akuntansi aset tetap.

d) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Page 9: Proses Audit

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah..

e) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

Barang Daerah, pada Lampiran VII angka 4 Pengadaan

tanah.

4. Aset Yang Diserahkan ke Pihak Ketiga tetapi belum di hapus

Langkah-langkah:

- Melakukan pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban

(SPJ)

- Diterbitkan Surat Penetapan penghapusan yang selanjutnya

segera diproses penghapusannya

- Mencocokan dengan peraturan

a) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tanggal 14

maret 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah.

b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Barang Milik Daerah.

5. Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Ternak.

Langkah-langkah :

- Melakukan seleksi dengan system.

- Melakukan pengecekan pada surat perjanjian bantuan ternak.

- Melakukan pengecekan dalam berita acara

penyerahan/penyetoran ternak nomor

524/1139.3/422.208/2008 tanggal 25 September 2008,

surat perjanjian bantuan ternak sapi nomor

524/1150.1/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008 dan surat

perjanjian bantuan ternak kelinci nomor

524/1153.2/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008.

- Mencocokkan dengan peraturan :

a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara Pasal 3 ayat (1)

Page 10: Proses Audit

b) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4.

c) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13

Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

pernyataan nomor 6 mengenai Akuntansi Investasi.

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 72

ayat (1).

e) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, Pasal 71.

f) Surat Perjanjian Bantuan Ternak nomor

524/1150.1/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008

tentang pemberian bantuan ternak sapi perah ke kelompok

tani pada Pasal 3.

g) Surat Perjanjian Bantuan Ternak nomor

524/1153.2/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008

tentang pemberian bantuan ternak kelinci ke kelompok tani

pada Pasal 3.

6. Beberapa Kegiatan di SKPD Mengalami Keterlambatan

Langkah- langkah :

- konfirnmasi dengan Bendahara Pengeluaran, SPP (Surat

Pengajuan Pembayaran)

- Berdasarkan pemeriksaan fisik

- Mencocokkan dengan peraturan :

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3

November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14

Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 21

ayat (1).

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tanggal 15

Page 11: Proses Audit

Oktober 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pada pasal 75

ayat (7).

7. Pemecahan Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan di

Dinas Pertanian

Langkah-Langkah :

- Pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban dan

pelaksanaan belanja modal

- Hasil konfirmasi dengan PPK dan PPTK mengenai pelaksanaan

kegiatan fisik yang sejenis dengan kontrak yang berbeda.

- mencocokkan dengan peraturan :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4.

b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada

Lampiran I Bab 1 angka 1.a.3).a).

8. Nilai Perolehan Puskesmas Bumiaji yang Dibongkar Total Belum

Dihapuskan

Langkah-langkah :

- konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan dan Dinas Kesehatan,

- pemeriksaan terhadap dokumen addendum kontrak

- mencocokkan dengan peraturan

a. Pasal 54 ayat (2) yang menyatakan bahwa penghapusan

barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 53

(b) dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud

sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau

karena sebab-sebab lain;

b. Pasal 54 ayat (3) yang menyatakan bahwa penghapusan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan

Keputusan Kepala Daerah;

c. Pasal 55 ayat 1 huruf (a) yang menyebutkan bahwa

penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut

pemusnahan dilakukan apabila barang milik daerah

Page 12: Proses Audit

dimaksud tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan

dan tidak dapat dipindahtangankan;

9. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai

Politik Tidak Sesuai Dengan Ketentuan.

Langkah-langkah :

- mencocokkan dengan dokumen terkait.

- mencocokkan dengan peraturan :

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.25 Tahun 2006 tentang

Perubahan atas Permendagri No. 32 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan

Bantuan Keuangan kepada Partai Politik pada lampiran III bentuk

laporan penggunaan bantuan keuangan partai politik.

10. Terdapat Kesalahan Pembebanan Penganggaran dan Realisasi Belanja

Barang dan Jasa

Langkah-langkah :

- pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumentasi, dan

wawancara dengan masing-masing PPTK.

- pemeriksaan dokumen (dhi. Neraca, LRA SKPD) dan

konfirmasi dengan Bagian Keuangan

- mencocokkan dengan peraturan :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pada:

- PSAP Nomor 02 paragraf 37.

- PSAP Nomor 07 paragraf 5 ayat b.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, pada:

- Pasal 52 Ayat (1) dan Ayat (2) .

11.Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung dengan Bukti yang

Lengkap.

Langkah-langkah :

- pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja

Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah

Page 13: Proses Audit

- mencocokkan dengn peraturan :

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, pasal 3 ayat (1).

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, pasal 61 ayat (1).

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

d. Peraturan Walikota Nomor 306 Tahun 2007 tentang

Pedoman Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan

Pemerintah Kota Batu Tahun Anggaran 2008 bagian B

mengenai Standar Perjalanan Dinas.

12. Pengadaan Blanko KTP Sebesar Rp199.800.000,00 Mendahului Surat

Perjanjian Kerja dan Pengadaan Blanko KK Sebesar Rp45.000.000,00

Mendahului Anggaran.

Langkah-langkah :

- Pengamatan terhadap stock persediaan

- Melakukan konfirmasi terhadap PPK dan PPTK

- mencocokkan dengan peraturan :

a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April

tentang Keuangan Negara, pasal 3 ayat (1).

b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3

November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, Bagian Kedua.

13. Pengadaan Sistem Informasi Geografis Sebesar Rp210.000.000,00 di

Dinas Pariwisata Mendahului Anggaran dan Belum Bisa

Dimanfaatkan.

Langkah-langkah :

- melakukan pemeriksaan dan konfirmasi dengan Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan.

- meminta keterangan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

- Pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan Nomor

027/2378/422.207/2008 dan Berita Acara Penerimaan Barang

Nomor 027/2383/422.207/2008 serta Surat Perjanjian Kerja.

- Melakukan Pemeriksaan lebih lanjut atas SIG.

Page 14: Proses Audit

- mencocokkan dengan :

a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3

November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengdaan

Barang/Jasa Pemerintah.

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan

jasa Konstruksi Bab IV mengenai Pelelangan Gagal dan

Pelelangan Ulang.

14. Penerimaan Retribusi di Dua SKPD Belum Ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

Langkah-langkah :

- Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan

penerimaan di Dinas Pertanian serta konfirmasi melakukan

dengan Bendahara Penerimaan

- Pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di

Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan serta melakukan

konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan

- mencocokkan dengan :

a. Undang – Undang Nomor 34 tahun 2000 tanggal 20

Desember 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Udang

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah pada pasal 24.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tanggal 9

Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

15. Pendapatan Retribusi Tanda Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Digunakan Langsung.

Langkah-langkah :

- Melakukan pemeriksaan terhadap penerimaan TDP.

- Pemeriksaan dokumen-dokumen terkait

- mencocokkan dengan :

Page 15: Proses Audit

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari

2004 tentang Perbendaharaan Negara, pada pasal 16 ayat

(3).

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9

Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15

Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

BUKTI – BUKTI AUDIT

Setelah langkah-langkah dilakukan, BPK menemukan bukti-bukti sebagai

berikut :

1. Realisasi Belanja Hibah

Berdasarkan penelusuran kepada Bagian Keuangan Sekretariat

Daerah, ditemukan anggaran realisasi belanja hibah sebesar

Rp10.405.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar

Rp5.687.949.000,00 atau 54,67% dari anggaran. Adapun rinciannya

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Daftar Penerima hibah

No Penerima Hibah Pelaksana Kegiatan

(Leading Sector)

Jumlah

(Rp)1 Pemerintah Desa Bagian Pemerintahan 51.000.000,002 KONI & Bagian Kesejahteraan 2.807.460.000,03 Organisasi profesi Bagian Kesejahteraan 292.875.000,004 PKK Kapemas 750.000.000,005 Organisasi Bagian Kesejahteraan 1.356.614.000,006 Usaha Ekonomi Kapemas 150.000.000,007 JPES Bappeda 280.000.000,00Total 5.687.949.000,00

Sehingga, BPK memutuskan bahwa Realisasi Belanja Hibah

Sebesar Rp5.687.949.000,00 Tidak Disertai dengan Naskah

Perjanjian Hibah, karena didasarkan pada pemeriksaan atas bukti-bukti

pertanggungjawaban (SPJ) dan konfirmasi dengan Bagian

Kesejahteraan Rakyat dan Bagian Hukum, diketahui bahwa

pemberian hibah tersebut tidak disertai dengan naskah perjanjian

hibah

Page 16: Proses Audit

2. Proses Pinjam Pakai Kendaraan, Tanah dan Bangunan di Pemerintah

Kota Batu.

Terdapat beberapa proses pinjam pakai yang tidak sesuai

dengan ketentuan. Selain itu Keputusan Walikota yang mengatur

pinjam pakai barang-barang inventaris milik Pemerintah Kota Batu

belum ada.

a) Pinjam pakai kendaraan roda empat kepada mantan pejabat

terdapat empat unit kendaraan roda empat yang masih

digunakan oleh mantan pejabat Pemerintah Kota Batu periode

2003 s.d 2007.

b) Pinjam pakai kendaraan roda empat kepada pihak di luar unit

kerja SKPD terdapat 19 unit kendaraan roda empat dan dua unit

kendaraan roda dua milik Pemerintah Kota Batu yang masih

digunakan oleh pihak di luar unit kerja SKPD.

c) Pinjam pakai kendaraan roda 4 (empat) kepada Anggota DPRD

terdapat 21 unit kendaraan roda empat milik Pemerintah Kota

Batu yang dipinjampakaikan ke masing-masing anggota DPRD

dengan jangka waktu hingga berakhirnya masa jabatan.

d) Pinjam pakai tanah dan bangunan kepada KONI dan Badan

Narkotika Kota Batu terdapat dua aset tetap berupa tanah dan

bangunan milik pemerintah Kota Batu yang dipinjam pakaikan

kepada instansi lain.

3. Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang

Kepada Pemerintah Kota Batu.

Hasil pemeriksaan atas aset hasil pelimpahan dari

Pemerintah Kabupaten Malang, menunjukkan dari 159 tanah dan

bangunan yang dilimpahkan terdapat 134 tanah dan bangunan

senilai Rp560.188.593.000,00 yang belum ditindaklanjuti dengan

proses perubahan kepemilikan. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan

Bagian Perlengkapan, Pemerintah Kota Batu belum pernah

menindaklanjuti atau melakukan konfirmasi mengenai aset tanah dan

bangunan yang dilimpahkan kepada Pemerintah Kabupaten Malang.

sehingga BPK mengungkapkan bahwa Serah Terima Barang

Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang Kepada Pemerintah

Page 17: Proses Audit

Kota Batu Tidak Ditindaklanjuti dengan Penyerahan Bukti

Kepemilikan Aset.

4. Aset Yang Diserahkan ke Pihak Ketiga

- Pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kota Batu

menganggarkan Belanja Modal sebesar

Rp120.367.300.791,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp79.735.000.341,00 atau 66,24% dari anggaran.

- Diketahui bahwa dalam realisasi belanja modal tersebut,

terdapat belanja modal yang disalurkan kepada masyarakat.

a) Terdapat dua kegiatan Belanja Modal di Dinas

Pertanian sebesar Rp490.236.000,00 yang disalurkan

sebagai bantuan kepada gabungan kelompok tani.

b) Terdapat tiga kegiatan Belanja Modal berupa rambu

portable dan traffic cone di Kantor Perhubungan

sebesar Rp57.750.000,00 yang diantaranya sebesar

Rp45.402.500,00 disalurkan sebagai bantuan ke sekolah

dan Arhanud.

c) Terdapat enam kegiatan Belanja Modal di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan sebesar

Rp224.400.000,00 yang disalurkan sebagai bantuan

kepada Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah

Page 18: Proses Audit

mempunyai ijin industri dan mempunyai prospek pasar

yang bagus dan layak.

5. Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Ternak

- Rincian kelompok tani penerima bantuan ternak adalah

sebagai berikut;

Tabel 5.1 Daftar Kelompok Tani Penerima Bantuan Ternak

No Kelompok

Tani

Jum

lah

Keteranga

nSapi Perah Betina Bunting FH 27 ekor (umur rata-rata 2 thn)1 Sumber Tirto 9 Nomor telinga: 687, 688, 692, 693, 6952 Sido Maju 9 Nomor telinga: 674, 675,

676, 1041, 1066, 3001

1062,

1064,

106

5,3 Pandermania 9 Nomor telinga: 678, 679, 683, 684, 686Kelinci Potong Bibit Betina 135 ekor & Bibit Jantan 20 ekor 1 Sumber Mulyo 38 33 ekor betina, 5 ekor jantan2 Ternak Jaya 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan3 Satwa Harapan 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan4 Aji Jaya 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan

- Belanja modal pengadaan ternak yang digulirkan ke masyarakat

merupakan investasi jangka panjang – non permanen,

sehingga seharusnya dianggarkan dalam pengeluaran

pembiayaan dana bergulir.

6. Beberapa Kegiatan di SKPD Mengalami Keterlambatan

Pemerintah Kota Batu telah menganggarkan Belanja Barang dan

Jasa sebesar Rp51.258.020.247,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp40.321.293.231,44 atau 78,66% dari anggaran. Selain itu,

Page 19: Proses Audit

Pemerintah Kota Batu juga telah menganggarkan Belanja Modal

sebesar Rp120.367.300.791,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp79.735.000.341,00 atau 66,24% dari anggaran. Hasil pemeriksaan

atas Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal di Pemerintah Kota

Batu menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. DInas Pariwisata

Pada Tahun Anggaran 2008 Dinas Pariwisata

menganggarkan Belanja Modal – Pengadaan Parasut dengan kode

rekening 2.04.01.16.08.5.2.3.07.08 sebesar Rp250.915.000,00 dan

telah terealisasi sebesar Rp249.750.000,00 atau 99,53%.

Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan kontrak, barang tersebut

harus sudah diterima 30 hari kalender sejak dikeluarkannya surat

perintah kerja dan harus diserahkan paling lambat tanggal 24

Oktober 2008.

Berdasarkan konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran,

SPP (Surat Pengajuan Pembayaran) dibuat setelah barang diterima

dan ada pemberitahuan dari pengurus barang. Pembuatan SPP

pada hari Rabu tanggal 12 November 2008. Sehingga dikenakan

denda keterlambatan yang harus dikenakan sebesar

Rp4.245.750,00 (Rp249.750.000,00 x 17 x 1/1000). Atas denda

Page 20: Proses Audit

keterlambatan sebesar Rp4.245.750,00 telah disetor pada tanggal 29

Mei 2009.

b. Dinas Kesehatan

1) Denda keterlambatan pada pengadaan belanja barang dan jasa

Dinas Kesehatan Kota Batu pada tahun anggaran 2008

telah merealisasikan 100% anggaran belanja barang dan jasa

dari Program Perbaikan Gizi Masyarakat untuk kegiatan

Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin sebesar

Rp68.062.500,00.

Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilaksanakan tanggal 7

Mei 2009 diketahui bahwa surat jalan dari rekanan tertanggal 22

Desember 2008. Kedua pengadaan tersebut seharusnya diterima

paling lambat tanggal 6 Desember 2008. Atas pengadaan bahan

makanan tambahan berupa bubur bayi dan pengadaan bahan

makanan tambahan berupa biskuit bayi. sehingga kena denda

keterlambatan sebesar Rp3.731.586,00 telah disetor pada tanggal

29 Mei 2009.

7. Pemecahan Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan

Dinas Pertanian dalam Perubahan APBD (PAK) menganggarkan

belanja modal pada kegiatan penyediaan sarana dan prasarana

perikanan dengan kode rekening 2.01.01.20.04.5.2.3.26.01 sebesar

Rp1.857.900.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp1.846.071.999,00 atau 99,36% dari anggaran.

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban dan

pelaksanaan belanja modal tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. Seluruh pekerjaan dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan

Perubahan Anggaran (DPPA) menjadi satu paket dan satu

kode rekening yaitu 2.01.01.20.04.5.2.3.26.01 untuk belanja modal

pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor;

b. Pelaksanaan pembangunan fisik berada di dua tempat yaitu: Pasar

Page 21: Proses Audit

Benih Ikan (PBI) di desa Punten dan Balai Benih Ikan (BBI) di desa

Pendem;

c.Pelaksanaan belanja modal ini dilaksanakan menjadi 24 paket pekerjaan

oleh 24 rekanan setelah Perubahan APBD;

d. Terdapat enam paket pekerjaan senilai Rp439.025.000,00 di satu area

PBI yang dapat dikerjakan menjadi 2 (dua) paket pekerjaan saja.

8. Nilai Perolehan Puskesmas Bumiaji yang Dibongkar Total Belum

Dihapuskan dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp415.000,00

a. Belum adanya penghapusan atas aset yang dibongkar total

Dari hasil konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan dan Dinas

Kesehatan, diketahui terdapat aset daerah berupa gedung dan

bangunan rumah dinas paramedis seluas 136m2 dengan nilai aset

sebesar Rp137.105.000,00 yang dibongkar total kemudian dibangun

gedung baru untuk Puskesmas Bumiaji menjadi dua lantai dengan luas

lantai 1 sebesar 167.195m2 dan luas lantai 2 sebesar 167.195m2

dengan nilai aset sebesar Rp757.043.000,00 Atas pembongkaran

total terhadap aset tersebut, Dinas Kesehatan belum mengajukan usulan ke

Bagian Perlengkapan untuk dilakukan penghapusan, sehingga nilai aset

menjadi lebih besar/tidak sewajarnya.

b. Terdapat kelebihan pembayaran atas kontrak pembangunan

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen addendum kontrak

menunjukkan adanya selisih harga total pekerjaan sebesar

Rp415.000,00 dimana antara nilai kontrak di Surat Perintah Kerja

(SPK) sebesar Rp757.043.000,00 berbeda dengan nilai di Rencana

Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp756.628.000,00.

9. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai

Politik Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Tahun Anggaran 2008 Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota

Batu menganggarkan belanja hibah bantuan partai politik sebesar

Rp500.000.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp500.000.000,00 atau

100%,

Page 22: Proses Audit

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen diketahui bahwa dari

sepuluh partai politik terdapat tujuh partai politik yang belum

menyusun laporan penggunaan bantuan keuangan partai politik belum

sesuai dengan ketentuan.

10. Terdapat Kesalahan Pembebanan Penganggaran dan Realisasi Belanja

Barang dan Jasa

a. Dinas Kesehatan

Tahun Anggaran 2008 Dinas Kesehatan telah menganggarkan

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Bahan Bangunan dari Kegiatan

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor sebesar

Rp219.024.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp197.577.000,00

atau 90,21%.

Berdasarkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari Belanja

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor diketahui bahwa kegiatan

tersebut berupa paket pekerjaan pembangunan pagar yang dilakukan

di 6 puskesmas.

Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap

dokumentasi, dan wawancara dengan masing-masing PPTK dapat

diyakini bahwa realisasi kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan

tersebut merupakan pengadaan yang menambah aset tetap.

b. Kantor Perhubungan

Tahun Anggaran 2008 Kantor Perhubungan telah menganggarkan

Belanja Barang dan Jasa – Belanja Bahan Bangunan dari

Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal sebesar

Rp110.000.000,00 dan telah direalisasikan Rp109.356.800,00 atau

sebesar 99,42%.

Adapun pekerjaan pembangunan fisik yang direalisasikan dari

kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal adalah sebagai berikut:

Tabel 10.2 Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal

Page 23: Proses Audit

Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumentasi,

dan wawancara dengan masing-masing PPTK, dapat diyakini bahwa

realisasi kegiatan yang ada di Kantor Perhubungan tersebut merupakan

pengadaan yang menambah aset tetap dan seharusnya dibebankan

sebagai Belanja Modal.

c. Bagian Keuangan – Sekretariat Daerah

Hasil pemeriksaan atas Belanja Barang dan Jasa di Bagian

Keuangan – Sekretariat Daerah diketahui pada Tahun Anggaran 2008

Bagian Keuangan – Sekretariat Daerah telah menganggarkan Belanja

Barang dan Jasa – Belanja komputer dan telah direalisasikan sebesar

Rp43.500.000,00 Adapun rinciannya sebagai berikut;

Berdasarkan pemeriksaan dokumen (dhi. Neraca, LRA SKPD) dan

konfirmasi dengan Bagian Keuangan, mereka telah memasukkan

belanja komputer ke akun belanja modal. Tetapi oleh bagian

keuangan - bidang akuntansi, belanja tersebut dicatat sebagai belanja

barang dan jasa. Atas kekeliruan pencatatan ini telah diakui oleh bagian

keuangan - bidang akuntansi.

11. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung dengan Bukti yang

Lengkap

Berdasarkan pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) Belanja Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah, ditemui

adanya SPJ yang tidak lengkap sebesar Rp62.250.000,00 di Sekretariat

Daerah.

Page 24: Proses Audit

Bukti-bukti perjalanan dinas yang tidak lengkap karena tidak disertai

dengan :

a. Rincian Kwitansi Pembayaran;

b. Surat Tugas dan SPPD

Hasil pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja

Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah, ditemui adanya

kelebihan pembayaran perjalanan dinas yang disebabkan bukti

penginapan, transportasi/tiket yang dilampirkan di SPJ lebih rendah dari

yang dibayarkan dan perjalanan dinas ganda, selain itu ditemukan juga

pembayaran uang harian dan uang representatif yang melebihi

ketentuan. Berdasarkan perhitungan ulang atas SPJ perjalanan dinas

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terdapat kelebihan pembayaran

sebesar Rp26.315.000,00 di Sekretariat Daerah.

12.Pengadaan Blanko KTP Sebesar Rp199.800.000,00 Mendahului Surat

Perjanjian Kerja dan Pengadaan Blanko KK Sebesar Rp45.000.000,00

Mendahului Anggaran

a. Pengadaan Blanko KTP

Melihat dari mutasi persediaan diketahui bahwa persediaan

tidak mencukupi untuk kegiatan di bulan April. Atas kekurangan

stok tersebut PPK dan PPTK menjelaskan secara tertulis bahwa

untuk tetap dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat maka

PPK dan PPTK memberanikan diri untuk meminjam blanko KTP

dari PT AMG sebesar 10.000 keping dengan didukung oleh surat

Kepala Dinas Dukcapil nomor 470/656/422.212/2008 tanggal 8 Mei

2008 perihal peminjaman blanko KTP.

Page 25: Proses Audit

PT AMG adalah pemenang lelang atas Pengadaan 135.000

keping blanko KTP sebesar Rp199.800.000,00 berdasarkan Surat

Perintah Kerja nomor 602.1/04/PPK.01/422.212/2008 yang

ditandatangani tanggal 9 Mei 2008. Hal ini menunjukkan adanya

pengadaan blanko KTP sebelum ada penandatanganan Surat

Perintah Kerja.

b. Pengadaan Blanko KK

Melihat dari mutasi persediaan blanko KK diketahui bahwa

persediaan tidak mencukupi untuk kegiatan di bulan Maret, atas

kekurangan stok tersebut PPK dan PPTK mengatakan bahwa untuk

tetap dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat maka blanko

KK dipinjam dari PT.SC sebesar 15.000 keping dengan didukung

oleh surat nomor 470/1081/422.212/2008 perihal peminjaman

blanko Kartu Keluarga tanggal 16 Juli 2008 yang ditandatangani

oleh Kepala Dinas.

Berdasarkan dokumen pengadaan, PT.SC adalah rekanan

atas Pengadaan 15.000 keping blanko Kartu Keluarga melalui

Penunjukan Langsung berdasarkan Surat Perjanjian Kerja nomor

601.1/05/KK/PPK.1/422.212/2008 tanggal 17 Nopember 2008

dengan nilai kontrak sebesar Rp45.000.000,00. Hal ini

menunjukkan bahwa rekanan telah menyediakan blanko KK jauh

sebelum ada Penandatanganan Surat Perjanjian Kerja bahkan

sebelum anggarannya ditetapkan.

13. Pengadaan Sistem Informasi Geografis Sebesar Rp210.000.000,00 di

Dinas Pariwisata Mendahului Anggaran dan Belum Bisa Dimanfaatkan.

Page 26: Proses Audit

Hasil pemeriksaan dan konfirmasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan dijelaskan bahwa proses

pelelangan diawali adalah dengan mengumumkan pelelangan tersebut

di Harian Bhirawa pada tanggal 6 Oktober 2008. Sampai dengan

batas akhir waktu pendaftaran peserta lelang yang mendaftar hanya

Universitas Brawijaya. Karena waktu yang tidak memungkinkan

untuk mengadakan pelelangan ulang maka Dinas Pariwisata Kota

Batu mengirim surat penawaran kerja sama kepada Universitas

Brawijaya pada tanggal 10 Oktober 2008 dengan lampiran Harga

Perkiraan Sendiri (HPS) untuk Kegiatan Penyusunan Sistem

Informasi Geografis Kota Batu Tahun 2008. Kemudian Universitas

Brawijaya menjawab surat tersebut tanggal 13 Oktober 2008 yang

menyatakan bersedia untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan

Sistem Informasi Geografis dengan melampirkan Rincian Anggaran

Biaya (RAB) yang sama dengan HPS. Pekerjaan pengadaan SIG

diikat dengan Surat Perjanjian Kerja Nomor 050/2214/422.207/200

tanggal 16 Oktober 2008 antara Dinas Pariwisata dan Universitas

Brawijaya dengan jangka waktu pelaksanaan selama 60 hari atau

sampai tanggal 14 Desember 2008. Penyerahan pekerjaan berupa

penginstalan Sistem Informasi Geografis di Hardware Dinas

Pariwisata dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008, namun

Berita Acara Pemeriksaan Nomor 027/2378/422.207/2008 dan Berita

Acara Penerimaan Barang Nomor 027/2383/422.207/2008 dibuat

tanggal 9 Desember 2008.

Kronologis pengadaan barang di atas menunjukkan bahwa

pengadaan ini sangat dipaksakan karena tidak memperhitungkan

waktu yang tersedia untuk melaksanakan pengadaan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Selain itu Surat Perjanjian Kerja tidak

menyebutkan tanggung jawab Penyedia Jasa / Pembuat SIG pasca

penjualan/penyerahan pekerjaan.

14. Penerimaan Retribusi di Dua SKPD Belum Ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

a. Dinas Pertanian

Page 27: Proses Audit

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di

Dinas Pertanian serta hasil konfirmasi dengan Bendahara

Penerimaan diketahui bahwa penarikan retribusi rumah potong

hewan yang selama ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian

belum diatur dengan Peraturan Daerah Kota Batu mengenai

retribusi rumah potong hewan. Penarikan retribusi masih

mengacu pada Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II

Malang Nomor 25 Tahun 1999 tanggal 27 Juli 1999 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang

Nomor 20 Tahun 1998 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan.

b. Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di

Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan serta hasil

konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan diketahui bahwa

pengenaan tarif retribusi yang dilakukan oleh UPTD ATV hanya

berdasarkan pada daftar harga iklan reguler dan harga produksi

yang dibuat dan ditandatangani oleh Pengguna Anggaran (Kepala

Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan). Hal ini

disebabkan karena belum adanya peraturan daerah Kota Batu

yang mengatur mengenai retribusi ATV.

15.Pendapatan Retribusi Tanda Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Digunakan Langsung Sebesar Rp11.412.500,00.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap penerimaan TDP, diketahui

bahwa tidak semua penerimaan disetorkan ke Dinas Pendapatan. Hal

ini berdasarkan Peraturan Walikota Batu Nomor 3 Tahun 2006 tanggal

11 Januari 2006 tentang Pedoman Biaya Administrasi Wajib Daftar

Perusahaan dan Informasi Tanda Daftar Perusahaan pada pasal 5 yang

menyebutkan bahwa penerimaan dan pengelolaan Biaya Administrasi

Wajib Daftar Perusahaan (BA–WDP) dan Biaya Informasi Tanda

Daftar Perusahaan (BI–TDP), 75% disetorkan ke Kas Daerah dan 25%

digunakan sebagai biaya penunjang operasional BA – WDP dan BI –

TDP. Rincian Penerimaan TDP Tahun Anggaran 2008 adalah sebagai

berikut :

Page 28: Proses Audit

Karena BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur

pemeriksaan yang memadai sebagaimana diuraikan dalam

paragraf di atas, lingkup pemeriksaan BPK RI tidak

memungkinkan BPK RI menyatakan pendapat, dan BPK RI “

tidak menyatakan pendapat” atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Batu.