121
PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH ANORGANIK ( KAIN PERCA ) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 MAKASSAR S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S1 ) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : RAHIMA MUHTAR 10541087215 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN

MEMANFAATKAN LIMBAH ANORGANIK ( KAIN PERCA )

PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 MAKASSAR

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan ( S1 ) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

RAHIMA MUHTAR

10541087215

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …
Page 3: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …
Page 4: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …
Page 5: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jika tak tahan lelahnya belajar,

maka kau akan menanggung perihnya kebodohan”

-Imam Syafi’i-

Karya ini kupersembahkan untuk

Ayahanda dan Ibundaku tercinta,serta

keluarga besar dan para sahabatku atas segala kasih

sayang, dukungan, doa dan pengorbanannya yang tulus

demi sebuah kebahagiaan dan keberhasilan dunia akhirat.

Page 6: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

vi

ABSTRAK

RAHIMA MUHTAR, 2019. Proses Berkreasi Seni Kriya dengan

Memanfaatkan Limbah Anorganik (Kain Perca) pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Makassar. Skripsi. Program Study Pendidikan Seni Rupa Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing 1, Dr. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn. dan Pembimbing II, Dr.

Muh Faisal, S.Pd., M.Pd.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses berkreasi seni kriya

dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca) dan bagaimana hasil karya

seni kriya yang dihasilkan dengan memanfaatkan kain perca pada siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan dan

alat apa yang digunakan dalam berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan kain

perca, proses berkreasi seni kriya dan untuk mengetahui hasil karya yang

dihasilkan dalam memanfaatkan kain perca oleh siswa kelas VII SMP Negeri 5

Makassar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi

lapangan, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini dilihat dari Proses

berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan kain perca pada siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Makassar. Terdiri atas beberapa tahapan penting yaitu peneliti mulai

membagi kelompok kerja, kemudian menyiapkan peralatan, memilah bahan,

merancang desain, proses berkreasi seni kriya kemudian penyajian hasil karya.

Selain itu kemampuan siswa dalam proses berkreasi seni kriya dengan

pemanfaatan kain perca yang dihasilkan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar

dapat diukur atau diklasifikasikan berdasarkan aspek penilaian kemampuan yaitu

gagasan dan ide, penguasaan bahan, kreativitas dan kegunaan.

Kata kunci : Seni Kriya, Limbah anorganik, Kain perca.

Page 7: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum, Wr.Wb.

Tiada rasa syukur yang terucap selain rasa syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan segala rahmat serta hidayahnya pada semua umat

manusia, shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah membebaskan kita dari belenggu-belenggu dari

zaman jahiliyah.

Suka duka mewarnai proses dalam menjalani penulisan skripsi ini.

Walaupun demikian, sebuah kata yang mampu membuat bertahan yakni semangat

sehingga segala tantangan mampu ditaklukkan sampai akhir penyelesaian

penulisan skripsi ini, sebagai salah satu syarat guna mengikuti ujian skripsi pada

Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Proses Berkreasi Seni Kriya

dengan Memanfaatkan Limbah Anorganik (Kain Perca) Pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Makassar”.

Dengan penuh kerendahan hati tidak lupa penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. H. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

ix

3. Dr. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn., Ketua Jurusan Pendidikan Seni

Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai

pembimbing I.

4. Makmun, S.Pd., M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dr. Muh. Faisal, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II.

6. Kedua orang tua yang dengan tulus dan penuh kasih sayang mendukung

langkah kemajuan ananda.

7. Kepada suami tercinta yang selalu memberi semangat dan masukan

selama proses penyelesaian skripsi ini.

8. Segenap rekan-rekan dan seluruh mahasiswa seni rupa yang telah

mendukung kelancaran dan penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan-

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini

senantiasa penulis harapkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita

semua.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, September 2019

Penulis

Page 9: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Hasil Penelitian .................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .......................... 5

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 5

1. Proses, Kemampuan dan Hasil pembelajaran………………….. 5

2. Pembelajaran Seni Rupa………………………………………... 11

Page 10: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

xi

3. Limbah Lunak Anorganik……………………………………. ... 14

4. Sejarah Kain Perca ………………………………….. ................ 16

5. Kerajinan Limbah Kain Perca……………………………….. .... 18

a. Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah Kain Perca…….. ....... 18

b.Alat Pembuatan Kerajinan Limbah Kain Perca……………… 20

6. Hasil Karya dari Kain Perca………………………….. .............. 23

B. Kerangka Pikir ................................................................................ 28

C. Penelitian Relevan………………………………………………… 29

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 30

A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian ............................................. 30

B. Variabel dan Desain Penelitian ........................................................ 31

a. Variabel Penelitian ..................................................................... 31

b. Desain Penelitian ......................................................................... 32

C. Defenisi Oprasional Variabel ........................................................... 33

D. Objek Penelitian………………………………………………… ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 34

F. Teknik Analisis Data……………………………………………… 36

G. Indikator Penelitian……………………………………………...... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 41

A. Penyajian Hasil Penelitian ………………………………………… 41

B. Proses Berkarya Seni Kriya ………..……………………………... 49

Page 11: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 60

A. Kesimpulan ...................................................................................... 60

B. Saran ................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Uraian Halaman

Gambar 1. Jenis Limbah 15

Gambar 2. Kain perca 19

Gambar 3 Lem 19

Gambar 4. Benang 19

Gambar 5. Peralatan 20

Gambar 6. Gantungan Kunci 23

Gambar 7 Celemek 23

Gambar 8 Taplak kaki 24

Gambar 9. Hiasan dinding 24

Gambar 10. Sajadah 25

Gambar 11. Kalung 25

Gambar 12. Tempat pensil 26

Gambar 13. Tas 26

Gambar 14. Peta Lokasi 30

Gambar 15. Lokasi Penelitian 40

Gambar 16. Kain perca 42

Gambar 17. Permata 42

Gambar 18. Kancing 43

Gambar 19 . Lem 43

Gambar 20. Benang 44

Page 13: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

xiv

Gambar 21. Peniti bros 44

Gambar 22. Gunting 45

Gambar 23 . Lem tembak 46

Gambar 24. Jarum 46

Gambar 25. Meteran 47

Gambar 26. Pensil 47

Gambar 27 . Pentul 48

Gambar 28. Tahap awal 50

Gambar 29. Tahap mendesain 50

Gambar 30. Membentuk kain 51

Gambar 31. Menggunting sesuai pola 51

Gambar 32. Proses pembuatan bros 52

Gambar 33. Hasil karya kelompok 1 53

Gambar 34. Hasil karya kelompok 2 54

Gambar 35. Hasil karya kelompok 3 55

Gambar 36. Hasil karya kelompok 4 56

Page 14: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 2 : Persuratan

Page 15: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua

aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa,

mengajar beorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi

pelajaran (Suherman, 2013: 11). Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara

terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan

siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung.

Dengan kata lain, pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi

antara peserta didik dengan pendidik serta antara peserta didik dalam rangka

perubahan sikap.

Dalam pembelajaran terdapat sejumlah mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah, diantaranya adalah mata pelajaran Seni Budaya yang dibagi menjadi

beberapa sub mata pelajaran, salah satunya adalah seni rupa, pelajaran seni rupa

merupakan suatu bagian dari mata pelajaran Seni Budaya yang diterapkan di

sekolah baik SD, SMP, dan SMA dengan tujuan mengapresiasikan karya seni

rupa dan mengekspresikannya melalui karya-karya yang dihasilkan dari

pengembangan kemampuan dasar dan kreativitas berkesenirupaan.

Pelaksanaan pembelajaran seni rupa di sekolah dapat dipraktikkan melalui

program pembelajaran pengalaman kreatif dan apresiatif, salah satu kegiatan

kreatif dalam pembelajaran seni rupa adalah dengan berkarya seni kriya dengan

memanfaatkan Limbah Anorganik (Kain Perca) menjadi karya seni yang indah

1

Page 16: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

2

dan memiliki nilai ekonomis. Yang dimana kita ketahui bahwa kain perca

merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Sepintas kain sisa ini adalah kain

yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat dimanfaatkan

menjadi suatu produk yang berguna. Daripada terbuang menjadi sampah lebih

baik digunakan sebagai barang yang lebih berguna. Kain perca ini dapat

dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti sarung bantal,

gantungan kunci, gorden, bandana ataupun produk-produk yang lain.

Kain perca yang sebelumnya hanya menjadi limbah anorganik dan tidak

terpakai kemudian bisa bernilai ekonomis dan menjadi barang yang berguna

ditangan orang kreatif, kain perca dapat disulap menjadi barang-barang kerajinan

yang trendi dan tentunya bermanfaat. Membuat kerajinan kain perca, ternyata

tidak serumit yang kita bayangkan, cukup sedikit ketelitian dan kreatifitas kita

saja.

Siswa sebagai generasi muda harus memiliki kepeduliaan dan kepekaan

terhadap lingkungan hidup yang perlu ditanamkan sejak dini. Tantangan ke

depan membutuhkan usaha dan kreativitas dari generasi muda untuk

memperbaiki kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Pengetahuan dan

pemahaman tentang lingkungan hidup perlu dipelajari lebih dalam sehingga

solusi limbah untuk masa depan dapat teratasi berdasarkan analisa yang tepat

dan akurat. Sehigga usaha mengolah limbah kain perca menjadi karya seni ini

akan sangat mudah untuk bisa di tekuni oleh para siswa-siswi untuk mengasah

kreatifitas dan keterampilan mereka dalam membuat kerajinan pada Mata

Pelajaran Seni Budaya. Dimana mereka bisa menciptakan barang dari limbah

Page 17: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

3

anorganik yang bernilai ekonomis. Selain itu, siswa-siswi juga bisa

diperkenalkan sejak dini untuk berbinis kecil-kecilan, bisa dengan

mengembangkan keterampilan menghasilkan benda-benda dari kain perca yang

tidak sulit untuk di dapatkan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis berkeinginan

untuk meneliti “Proses Berkarya Seni Kriya dengan Memanfaatkan Limbah

Anorganik (Kain Perca) Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 5 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan tersebut,

dapat diuraiakan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan kain

perca pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar ?

2. Bagaimana hasil karya seni kriya yang dihasilkan dengan

memanfaatkan kain perca pada siswa kelas VII SMP Negeri 5

Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini

bertujuan memperoleh data yang akurat, jelas dan benar atas masalah yang

dirumuskan, secara terperinci tujuan penelitian ini adalah:

Page 18: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

4

1. Untuk mendeskripsikan proses berkreasi seni kriya dengan

memanfaatkan kain perca pada siswa kelas VII SMP Negeri 5

Makassar.

2. Untuk mengetahui hasil karya seni kriya yang dihasilkan oleh siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Makassar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Jika tujuan penelitian ini dapat dicapai, maka hasil penelitian ini

diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Secara akademik diharapkan dapat memberi informasi dan bahan

referensi bagi pembaca agar lebih memahami tentang proses

pemanfaatan limbah anorganik (kain perca) menjadi karya seni kriya.

2. Sebagai bahan komparasi bagi Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa

dalam berkarya seni.

3. Menambah pengetahuan penulis terhadap masalah dalam penelitian

ini.

4. Dapat menambah literatur perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 19: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini akan diketengahkan kerangka acuan teori yang akan

digunakan sebagai landasan dalam melaksanakan penelitian. Pada dasarnya

tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran penelitian secara teoritis,

dan pada bagian ini akan diuraikan landasan teoritis yang dapat menjadi

kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang dimaksud ialah teori

yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literature yang relevan

dengan masalah yang akan diteliti.

1. Proses, Kemampuan dan Hasil Pembelajaran

W.J.S.Poerwadarminta (1984:769) berpendapat bahwa:

Proses adalah suatu tuntutan perubahan peristiwa dalam pengembangan

sesuatu, yang maksudnya adalah rangkaian kegiatan di dalam

mengembangkan sesuatu. Selanjutnya dalam kamus besar bahasa

Indonesia bahwa proses adalah rangkaian tindakan perbuatan, atau

pengolahan produk.

Jadi kesimpulannya proses dapat diartikan sebagai suatu tahap awal dari

suatu kegiatan dimana didalamnya terdapat interaksi antara pelajar, pengajar

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi

tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula.

5

Page 20: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

6

a. Belajar

Menurut Slameto (2013: 2) bahwa:

Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk

mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.

Lebih jauh Slameto (2013) memberikan ciri-ciri tentang perubahan

tingkah laku yang terjadi dalam belajar sebagai berikut:

1) Terjadi secara sadar

2) Besifat kontinue dan fungsional

3) Bersifat positif dan aktif

4) Bukan bersifat sementara

5) Bertujuan dan terarah, dan

6) Mencakup seluruh aspek tingkah laku

Ismiyanto (2009:1) mengemukakan bahwa :

Belajar adalah mengalami, artinya dalam belajar murid menggunakan

atau mengubah lingkungan tertentu dan anak belajar mengenai

lingkungan tersebut melalui akibat tindakannya; tidak hanya sekadar

berhubungan dengan lingkungannya.Oleh karena itu, dapat ditegaskan

lingkungan sangat mempengaruhi hasil belajar murid, selain belajar dari

akibat tindakannya murid juga belajar dari berbagai hal di dalam

lingkungan tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar tertuju

kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa dalam mencacapai tujuan

pembelajaran.

Page 21: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

7

b. Mengajar

Menurut Slameto (2013:8) mengungkapkan bahwa mengajar adalah

penyerahan kebudayaan kepada anak didik yang berupa pengalaman dan

kecakapan atau usaha untuk mewariskan kebudayaan masyarakat kepada

penerusnya.

Mengajar atau teaching adalah membantu siswa memperoleh informasi,

ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengepresikan dirinya, cara-

cara belajar bagaimana belajar (Joyce dan Well, 2013: 9). Berdasarkan pengertian

di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajar beorientasi pada apa yang harus

dilakukan oleh guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran.

c. Pembelajaran

Menurut Usman (2013: 12) “Pembelajaran adalah inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama.”

Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan

guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan tertentu rencana pembelajaran hendaknya

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan lingkungan

otentik, karena hal ini di perlukan untuk memungkinkan seseorang

berproses dalam belajar (belajar untuk memahami, belajar untuk

berkarya, dan melakukan kegiatannyata) secara maksimal.

2) Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik siswa

karena pembelajaran difungsikan sebagai mekanisme adaptif dalam

Page 22: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

8

proses konstruksi, dekonstruksi dan rekonstruksi pengetahuan, sikap, dan

kemampuan.

3) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan. Ketersediaan

media dan sumber belajar yang memungkinkan siswa memperoleh

pengalaman belajar secara konkrit, luas, dan mendalam, adalah hal yang

perlu diupayakan oleh guru yang professional dan peduli terhadap

keberhasilan belajar siswanya.

4) Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif sebagai

diagnosis untuk menyediakan pengalaman belajar secara

berkesinambungan dan dalam bingkai belajar sepanjang hayat (life long

continuing education).

Mulyasa (2009:65) menyatakan bahwa “pembelajaran adalah proses

interaksi antara siswa dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku

kearah yang lebih baik. Interaksi ini terjadi terutama antara siswa dan guru.”

Pada proses pembelajaran terjadi hubungan yang bersifat dwiarah antara guru

dan siswa. Pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses

mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur serta

memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga

tercapai tujuan pendidikan.

Konsep tentang pembelajaran diutarakan oleh banyak ahli, dari

Wikipedia (www.wikipedia.com) konsep pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

Page 23: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

9

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Gulo (2004: 8) menyebutkan ada tujuh komponen pembelajaran.

Komponen-komponen tersebut yaitu; (1) tujuan pengajaran, (2) Guru, (3) peserta

didik, (4) materi pelajaran, (5) metode pengajaran, (6) media pengajaran, (7)

faktor administratif dan finansial.

Sementara itu disebutkan dalam Ismiyanto (2009: 19) komponen

pembelajaran meliputi beberapa unsur sebagai berikut :

1) Tujuan Pembelajaran disebut sasaran belajar. Merupakan komponen

utama dan paling awal harus dirumuskan oleh guru dalam merancang

pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan perilaku

yang harus ditetapkan sebelumnya agar tampak pada diri siswa

sebagai akibat dari perbuatan belajar yang telah dilakukan.

2) Guru adalah orang profesional yang melakukan penyelanggaraan

mengajar dalam suatu pembelajaran di sekolah, guru menempati posisi

kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif

dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai

tujuan secara optimal.

3) Siswa adalah semua individu yang menjadi peserta dalam suatu

lingkup pembelajaran.

4) Bahan ajar adalah sesuatu yang harus diolah dan disajikan oleh guru

yang selanjutnya dipahami oleh murid dalam rangka pencapaian

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Page 24: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

10

5) Pendekatan, strategi dan metode pembelajaran adalah rencana dan cara

yang dilakukan oleh guru untuk membantu mewujudkan interaksi

komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar. Pemahaman guru

terhadap pendekatan pembelajaran akan dapat membantunya

menetapkan pilihan strategi pembelajaran, selanjutnya strategi

pembelajaran akan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana

bentuk interaksi belajar mengajar yang diharapkan oleh guru dan dapat

digunakan oleh guru dalam memilih dan menetapkan metode

pembelajaran atau merancang kegiatan belajar mengajar.

6) Sumber dan media pembelajaran adalah pendukung kegiatan belajar

mengajar, sumber belajar dapat digunakan oleh guru untuk membantu

mengembangkan bahan ajar dan bagi murid sebagai media belajar

serta pengayaan hasil belajar. Media belajar kedudukannya sebagai

media belajar yang diharapkan dapat meningkatkan pengalaman

belajar murid kearah yang lebih konkret dan bermakna bagi murid.

7) Evaluasi Hasil Pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan

sebelum atau setelah berlangsungnya suatu kegiatan untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan kegiatan tersebut. Evaluasi sebaiknya

dilakukan dua kali, yang pertama pretest (sebelum pelaksanaan

pembelajaran) dengan tujuan mengetahui kemampuan awal murid

berkenaan dengan pembelajaran, dan yang kedua dilakukan post test

(sesudah pelaksanaan pembelajaran) dengan tujuan mengetahui

gambaran kemampuan murid setelah mengikuti pembelajaran. Dengan

Page 25: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

11

cara membandingkan hasil tes awal dengan akhir, maka guru akan

mengetahui efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan untuk

kemudian dijadikan bahan pertimbangan perlu diadakan remidial

(perbaikan) bagi para murid atau program pembelajaran.

2. Pembelajaran Seni Rupa

Pembelajaran seni rupa merupakan sub mata pelajaran bidang Seni

Budaya di samping seni musik, seni tari, dan seni teater. Paham yang

menyiasati dunia pendidikan seni rupa, yakni “pendidikan dalam seni” dan

“pendidikan melalui seni”. Pendidikan dalam seni merupakan upaya pendidik

dan juga institusi pendidikan dalam rangka mewariskan, mengembangkan, dan

melestarikan berbagai jenis kesenian yang ada kepada anak sebagai peserta

didik. Pendidikan dalam seni merupakan program yang mengarahkan anak atau

siswa trampil dalam bidang seni. Kemudian pendekatan pendidikan melalui seni

yang dikemukakan oleh Syafi’I (2006: 8) bahwa “seni seharusnya menjadi alat

untuk mencapai tujuan pendidikan, bukan untuk kepentingan seni itu sendiri.”

Dengan pendekatan ini seni berkewajiban membantu ketercapaian tujuan

pendidikan secara umum. Pendekatan pendidikan melalui seni dalam

implementasi pembelajarannya merangsang keingintahuan dan sekaligus

menyenangkan bagi siswa.

Fungsi pembelajaran seni rupa salah satunya adalah untuk menanamkan

nilai estetis yang terwujud dalam program pembelajaran melalui pengalaman

kreatif dan apresiatif. Menurut Lindermen dan Linderman (2006: 13) bahwa

Page 26: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

12

“Pendidikan seni rupa sebagai pendidikan estetis dapat dilakukan dengan jalan

memberikan pengalaman perseptual, kultural, dan artistik.” Pengalaman

perseptual diberikan melalui proses penggunaan indra mata dan juga indra

lainya, ketika siswa melakukan pengamatan dan proses berkarya. Pengalaman

kultural dapat diperoleh siswa melalui kegiatan mempelajari dan memahami

bentuk-bentuk peninggalan seni rupa masa lampau maupun saat ini. sementara

pengalaman artistik dikembangkan melalui pengamatan, penghayatan dan

penghargaan siswa dalam kegiatan apresiasi dan kemampuan memanfaatkan

berbagai media seni dalam kegiatan kreatif.

Menurut Syafi’i (2006: 29) bahwa :

Pendidikan seni pada dasarnya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan

berekspresi, berapresiasi, berkreasi, dan berekreasi anak. Berekspresi

merupakan kebutuhan bagi setiap orang, termasuk juga anak-anak.

Ekspresi adalah ungkapan yang dikaitkan dengan aspek psikologis

seseorang, perasaan, perhatian, persepsi, fantasi atau imajinasi, dan

sebagainya.

Aspek-aspek ini dapat dituangkan ke dalam proses berkarya seni. Bagi

orang dewasa tercurahkannya aspek psikologis ini dapat memuaskan dan

melepaskan ketegangan yang dihadapi, demikian juga bagi anak-anak. Anak-

anak, dalam hal ini siswa jika diberi ruang untuk berekspresi dalam berkarya

seni rupa akan merasa senang dan gembira oleh karena terpuaskan, dan akhirnya

melepaskan persoalan psikologis yang dihadapi.

Selain sebagai media pemenuhan kebutuhan anak, pada hakikatnya

pendidikan, termasuk pendidikan seni juga dimaksudkan sebagai upaya

pelestarian sistem nilai oleh masyarakat pendukungnya. Pendidikan seni

Page 27: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

13

berupaya untuk mempertahankan, melestarikan, mengembangkan dan berfungsi

sebagai pelestarian dan pendukung khususnya hal-hal yang berkaitan dengan

fenomena budaya visual yang estetik (Syafi’i, 2006: 11).

Dalam konteks pembelajaran seni rupa, secara ideal harus benar-benar

diperhatikan perbedaan setiap individu, karena setiap individu berbeda-beda

dalam mengekspresikan feelings (perasaan) dan emotions (ungkapan dari

perasaan). Menurut Lowenfeld dan Brittain (2009: 21) “Pembelajaran kelas seni

rupa difokuskan pada hal-hal yang memungkinkan siswa terdorong dalam proses

pembelajarannya”. Oleh karena itu, dalam pembelajaran seni rupa harus

diperhatikan tahap perkembangan anak, yang terpenting bukan hasil karya tetapi

bagaimana proses anak dalam menghasilkan karya. Dalam proses pembelajaran

seni rupa adalah mengupayakan terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif

bagi kegiatan belajar anak didik dan menciptakan lingkungan yang dapat

membantu perkembangan anak untuk menemukan sesuatu melalui eksplorasi

dan eksperimen dalam belajar.

Proses pembelajaran seni penting untuk mengupayakan terciptanya

situasi dan kondisi yang kondusif bagi kegiatan belajar menyangkut ekspresi

artistik dan menciptakan lingkungan yang dapat membantu perkembangan anak

untuk menemukan sesuatu melalui eksplorasi dan eksperimentasi dalam belajar.

Oleh karena itu ditegaskan bahwa situasi dan kondisi serta suasana lingkungan

menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pembelajaran seni (Ismiyanto,

2009: 22).

Page 28: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

14

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

seni rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram untuk

mengapresiasi dan berkreasi dengan kreatif menciptakan serta dapat mengasah

kemampuan siswa.

3. Limbah Lunak Anorganik

Limbah lunak anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat

kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, lentur, dan mudah

dibentuk serta diolah dengan bahan yang sederhana. Sementara sifat limbah

anorganik ini relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi

memerlukan waktu yang lama. Limbah anorganik umumnya berasal dari

kegiatan industri, pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga,

contohnya plastik kemasan, kotak kemasan, kain perca, kain sintetis, dan

stereofoam. Hampir semua limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali

sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana. (Suci

Paresti, 2006:10)

Adapun proses pengolahan limbah lunak memerlukan pengetahuan yang

memadai agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang

justru semakin menambah permasalahan kehidupan. Paling tidak limbah hasil

daur ulang ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang

dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisasi. Adapun prinsip-

prinsip yang bisa diterapakan dalam pengelolaan sampah yaitu: mengurangi

(reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle).

Page 29: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

15

Dengan mendaur ulang limbah (recycle) menjadi karya kerajinan tangan,

dapat dikatakan telah turut serta dalam mengatasi lingkungan yang mengganggu

kehidupan. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi

keterampilan, kreativitas, dan menumbuhkan wirausaha bagi siswa.

(a. Limbah kain Perca) (b. Limbah karet ban)

(c. Limbah Styrofoam) (d. Limbah Plastik kemasan)

Gambar 1.Limbah anorganik

(Sumber : http://oddav.com)

Page 30: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

16

4. Sejarah Kain Perca

Kerajinan limbah kain perca merupakan salah satu kerajinan yang paling

tua. Teknik penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan

motif unik dan satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun

yang lalu. Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak

zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad

pertengahan, kerajinan limbah kain perca juga digunakan oleh berbagai bangsa

untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.

Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad

XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik

kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk

selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal ini seiring dengan perubahan cuaca yang

menjadi semakin dingin.Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan

kain ini juga semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang

indah. Tradisi pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia

karena dibawa oleh para pengembara dan musafir. Seiring dengan berjalannya

waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak

pula kreasi dan motif penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini

diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat

pakaian yang lebih bisa menghangatkan.

Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni

tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan

tujuan pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan

Page 31: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

17

kenyamanan dan keindahan si pemakai. Cukup banyak juga para pengrajin

kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong.

Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain

ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai

estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk

menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.

Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan

ribuan tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya

yang terbuat dari besi dari kain perca. Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca

dipakai untuk membuat selimut, baju, dan lain-lain untuk melindungi tubuh dari

dinginnya musim dingin di Eropa.Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar

ke seluruh dunia. Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19

di USA, Mesir, China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia.

Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa

tahun belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan

warna dan bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik

mahal di kota besar di Indonesia.

Kerajinan limbah kain perca sebenarnya sudah cukup lama dikenal di

Indonesia dan juga termasuk ke dalam kerajinan seni tradisional. Awalnya

kerajinan perca di Indonesia kurang diminati. Karena pembuatannya yang

berbahan dasar limbah perca, kerajinan ini menjadi dipandang sebelah mata.

Namun, seiring dengan semakin meningkatnya daya kreatifitas dan kualitas

Page 32: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

18

bahan yang digunakan oleh para pengrajin, saat ini kerajinan ini semakin

populer.

5. Kerajinan Limbah Kain Perca

Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan

kebutuhan primer sehari-hari yang harus dipenuhi. Produksi pakaian yang

dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi,

menghasilkan banyak limbah yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang

dihasilkan banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada

batik kotak-kotak, bunga dan sebagainya. Terkadang limbah ini bisa

dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit. Semakin banyak orang

yang menekuni limbah jenis ini dapat member peluang usaha bagi setiap

orang.

Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang

cukup unik dan menarik. Bahkan busana itu sendiri dapat dihasilkan dari

kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan. Sekarang sudah

banyak orang melirik produk kerajinan berbahan kain perca, karena selain

murah, desainnya juga semakin berkembang dari waktu ke waktu.

a. Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah Kain Perca

Adapun bahan yang digunakan dalam membuat produk kerajinan

Limbah kain perca diantaranya :

Page 33: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

19

1) Kain Perca

Kain perca merupakan kain sisa-sisa guntingan yang berasal dari

pembuatan pakaian, kerajinan atau berasal dari produk tekstil lainnya.

Gambar 2. Kain Perca

(Sumber :http://oddav.com)

2) Lem

Gambar 3. Lem kain perca

(Sumber: m.tokopedia.com)

Page 34: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

20

3) Benang

Gambar 4. Benang

(Sumber: m.tokopedia.com)

b. Alat Pembuatan Kerajinan Limbah Kain Perca

Alat pembuatan kerajinan limbah kain perca yang digunakan adalah :

1) Mesin jahit

2) Gunting

3) Lem tembak

4) Meteran

Gambar 5. Alat pembuatan kerajinan limbah kain perca (Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-

dari-kain-perca.html)

Page 35: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

21

Dalam pembuatan kerajinan dari limbah kain perca dapat dilakukan

dengan beberapa teknik yaitu ditempel saja, dijahit tangan, dianyam, dan

dijahit dengan menggunakan mesin. Selain bahan dasar kain perca, ada pula

yang memanfaatkan kancing, manic-manik, aluminium, dan tali temali untuk

member aksen pada produk kerajinan yang dibuat agar nampak lebih

menarik. Adapun bentuk-bentuk potongan kain perca yaitu :

1) Bentuk Segitiga

Potongan kain dipotong menjadi bentuk segitiga dengan beragam ukuran,

potongan kain segitiga banyak dipakai untuk membentuk motif sisik, rumput,

dan lain-lain. Bentuk ini adalah bentuk yang paling sederhana.

2) Bentuk Persegi

Bentuk persegi ataupun bentuk persegi panjang, cocok bagi para pemula.

Karena bentuk ini juga sama mudahnya dengan segitiga untuk dipotong, bentuk

persegi ini bisa dipakai dalam berbagai motif seperti papan catur.

3) Bentuk Geometri

Selain bentuk persegi dan segi tiga, masih banyak lagi bentuk geometri

lainnya seperti segi lima, segi enam. Semakin banyak sisinya maka semakin sulit

untuk dipotong, contoh bentuk yang diaplikasikan untuk motif adalah segi

delapan untuk motif sarang lebah, dan lain-lain.

4) Bentuk Manusia, Hewan dan Tumbuhan

Biasanya bentuk ini dipakai sebagai pemanis, tapi banyak juga yang

memakai bentuk ini untuk motif utama. Bentuknya yang lucu dan bervariatif

membuat banyak orang menyukai bentuk yang satu ini. Adapun teknik jahitan

Page 36: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

22

dalam Kerajinan kain perca bisa dibuat dengan dijahit menggunakan mesin jahit

ataupun tangan. Semakin kecil dan tidak teraturnya potongan kain yang

disediakan, maka semakin sulit pula cara menggabungkannya. Misalnya untuk

membuat kerajinan perca dengan potongan-potongan kain berbentuk segi empat.

Pola yang paling sederhana yang bisa Anda buat yaitu pola seperti papan catur

yang berwarna-warni kontras. Anda juga bisa menggabungkan potongan-

potongan kain tersebut membentuk pola zig zag, bintang, dan sebagainya.

Pusatkan beberapa detil di bagian tengah kerajinan dengan warna kontras

sehingga bisa menjadi lebih menarik. Kemudian Anda juga bisa membuat

semacam frame yang juga terbuat dari potongan kain dengan warna berbeda

sehingga polanya terlihat.

Untuk memulai membuat kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan

yang harus perhatikan :

1) Pertama-tama, pisahkan kain perca sesuai warna dan coraknya.

2) Cuci kain perca dengan detergen dengan memisahkan antara kain yang

bercorak kuat dan bercorak warna netral, hal ini untuk menghindari adanya

percampuran warna atau luntur.

3) Keringkan kain perca dengan bantuan sinar matahari.

4) Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses

produksi berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan

lain sebagainya.

5) Buat pola-pola yang disesuaikan dengan desain yan dibuat.

Page 37: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

23

6. Hasil karya yang dihasilkan dari pemanfaatan kain perca

Adapun hasil karya yang dihasilkan dari pemanfaatan kain perca yang kemudian

menjadi hasil karya yang bernilai ekonomis, yaitu seperti:

a. Gantungan Kunci

Gambar 6. Contoh hasil karya (gantungan kunci) dari bahan kain perca (Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

b. Celemek

Gambar 7. Contoh hasil karya (celemek) dari bahan kain perca

(Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

Page 38: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

24

c. Taplak Kaki

Gambar 8. Contoh hasil karya (taplak meja) dari bahan kain perca

(Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

d. Hiasan Dinding

Gambar 9. Contoh hasil karya (hiasan dinding) dari bahan kain perca (Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

Page 39: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

25

e. Sajadah

Gambar 10. Contoh hasil karya (sajadah) dari bahan kain perca

(Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

f. Kalung

Gambar 11.Contoh hasil karya (kalung) dari bahan kain perca

(Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

Page 40: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

26

g. Tempat Pensil

Gambar 12. Contoh hasil karya (tempat pensil) dari bahan kain perca (Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

h. Tas

Gambar 13.Contoh hasil karya (Tas) dari bahan kain perca (Sumber: http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html)

Page 41: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

27

7. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 5 Makassar

Gambar 14: Lokasi Penelitian

(Dokumentasi: Rahima 25/8/2019)

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Makassar

dengan rancangan penelitian Proses berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan

limbah anorganik (kain perca). Proses pembelajaran seni disekolah ini berjalan

dengan baik, kegiatan ekstrakurikuler dan kesenian mulai berkembang seiring

waktu. Begitu pula dengan pembelajaran seni kriya, namun masih perlu

peningkatan agar siswa lebih memahami secara terstruktur bagaimana cara

mengubah dan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca) menjadi karya yang

bernilai estetik dan memiliki nilai ekonomis, selain itu juga perlu diketahui oleh

siswa bagaimana proses berkreasi menghasilkan karya yang kreatif dengan

memanfaatkan kain perca.

Page 42: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

28

B. Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep di atas yang telah diuraikan pada tinjauan

pustaka maka, dapatlah dibuatkan kerangka atau skema yang dijadikan sebagai

kerangka pikir sebagai berikut :

Skema 1. Kerangka Pikir

Hasil Penelitian

Pemanfaatan Limbah anorganik

(kain perca)

Proses berkreasi seni kriya dengan

memanfaatkan kain perca.

Siswa Kelas VII SMPN. 5 Makassar

Hasil karya seni kriya yang

dihasilkan dari pemanfaatan kain

perca

Page 43: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

29

C. Penelitian Relevan

Adapun kajian relevan yang kemudian menjadi acuan saya yang

berkaitan dengan judul penelitian saya yaitu :

Reni Wulandari (2015), Mahasisiwi Universitas Telkom dalam skripsinya yang

berjudul “Pengolahan Limbah Kain Perca untuk Produk Fashion Hijabers”

pada tahun 2015 memberikan kesimpulan dalam skripsinya bahwa

perkembangan Fashion di Indonesia yang semakin pesat disebabkan adanya

globalisasi dan media massa yang menunjang, hal ini membuat Indonesia

menjadi salah satu negara yang berkembang trend fashionnya salah satunya

fashion hijab. Dimana sebagian besar penjahit konveksi membuang sisa kain

percanya. Limbah kain perca tersebut dapat diolah kembali secara kreatif sebagai

produk yang memiliki nilai ekonomi, fungsional, dan estetika yang tinggi.

Dengan pemanfaatan limbah kain perca, diharapkan dapat menanggulangi

dampak limbah kain perca untuk memberikan inovasi terhadap produk yang

dihasilkan. Adapun teknik yang digunakan dalam mengolah limbah kain perca

yaitu teknik struktur design dan surface design pada kain agar memiliki nilai

fungsional, nilai estetika dan ekonomi yang lebih tinggi.

Page 44: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk metode “deskriptif kualitatif”, yang artinya

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme yang

biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, yang mana

peneliti berperan sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2008 : 15). Dalam arti lain

deskriptif kualitatif ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi

gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya mengenai

proses berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca)

pada siswa kelas VII SMPN. 5 Makassar.

Pengertian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah

yang diselidiki dengan melukiskan obyek dan subyek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada dan tampak atau bagaimana adanya.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Kota Makassar. Tepatnya di SMP

Negeri 5 Makassar. Yang terletak di jalan Sumba No. 9 Makassar, Pattunuang,

Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Hal ini dianggap relevan dengan judul dan

30

Page 45: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

31

tujuan penelitian, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 15: Peta lokasi Sumber https://www.google.co.id/maps/place/Smpn.5makassar

(4 Februari 2019)

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel (Setyosari, 2010:108) adalah segala sesuatu yang menjadi objek

pengamatan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan guna memperoleh data

tentang bagaimana proses berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan limbah

anorganik (kain perca) pada Siswa kelas VII SMPN. 5 Makassar. Dengan

demikian, adapun keadaan variabel-variabel sebagai berikut:

a. Proses Pemanfaatan Limbah Anorganik (kain perca) pada siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar.

Page 46: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

32

Pengolahan Data

Kesimpulan

Analisis Data

Hasil yang dicapai

b. Hasil karya yang dihasilkan dalam proses Berkreasi seni kriya

Dengan memanfaatkan limbah anorganik (Kain Perca) Pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian (Setyosari, 2010 : 148) merupakan rencana atau

struktur yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh

jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian.

Adapun bentuk desain penelitian ini dapat digambarkan dalam skema

sebagai berikut :

Skema 2. Desain Penelitian

Pemanfaatan limbah anorganik ( kain

perca) pada siswa kelas VII SMPN. 5

Makassar.

Hasil karya dari Pemanfaatan limbah

anorganik (kain perca) pada siswa

kelas VII SMPN. 5 Makassar

Pengumpulan data (observasi,

wawancara dan dokumentasi)

Page 47: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

33

C. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel diatas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional

variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan. Serta

memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik. Adapun definisi

operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

Proses Berkreasi Seni Kriya Dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain

perca) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar.

a. Penelitian yang dimaksud dalam proses berkreasi seni kriya dengan

menggunakan kain perca adalah tindakan belajar yang dinilai dari

pemahaman dan penguasaan siswa terhadapan pemanfaatan limbah kain

perca sampai pada pemanfaatan maupun praktik berkarya seni dengan

menggunakan limbah kain perca. Adapun prosesnya adalah :

1. Tahap awal (Materi ajar yang berkaitan dengan seni kriya dengan

pemanfaatan limbah). Didalamnya terdapat materi yang berkaitan

dengan tingkat apresiasi siswa terhadap karya seni kriya)

2. Tahap berkarya (praktik berkarya siswa). Pada bagian ini, pembelajaran

tentang kreasi siswa dalam menciptakan karya seni kriya dilakukan

berdasarkan acuan pembelajaran.

3. Hasil karya siswa sebagai hasil ketuntasan penciptaan karya seni kriya,

sesuai dengan pedoman penugasan yang diberikan dalam proses

pembelajaran.

Page 48: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

34

b. Hasil akhir pembelajaran seni kriya yang dimaksud adalah nilai akhir

ketuntasan yang dihasilkan oleh siswa berkarya yang diperoleh melalui

evaluasi yang dilakukan oleh guru.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran atau permasalahan yang akan

diteliti. Objek dari penelitian ini adalah siswa siswi kelas VII yang dilaksanakan

di SMPN. 5 Makassar. Mengingat yang menjadi objek dalam penelitian ini

adalah proses berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik

(kain perca), maka populasi penelitian adalah pada siswa VII SMPN. 5

Makassar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik kepustakaan, observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi.

1. Teknik Lapangan

Penelitian dengan teknik lapangan digunakan untuk memperoleh data

primer pada penelitian ini. Teknik lapangan yang digunakan yaitu: observasi ,

wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi dilakukan guna memperoleh data secara langsung terhadap

Proses Berkarya Seni Dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca)

Page 49: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

35

Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 5 Makassar sebagai bahan analisis, serta

didukung atas dokumentasi hasil foto-foto karya dan bentuk dokumentasi

lainnya.

Dengan mendatangi dan melihat langsung suasana kelas VII SMPN.5

Makassar sebagai tempat pembuatan yang tidak lain merupakan kelas dari para

siswa kelas VII yang akan membuat memanfaatkan limbah anorganik (kain

perca). peneliti melihat langsung aktivitas dan kreativitas dari para siswa-siswi

kelas VII SMPN. 5 Makassar dalam berkarya kemudian peneliti mengabadikan

aktivitas tersebut melalui pengambilan gambar menggunakan kamera.

b. Wawancara

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan keterangan objektif melalui

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan rumusan masalah yang

diajukan. Dalam wawancara tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

terkait dengan masalah yang peneliti teliti mengenai Proses Berkarya Seni

Dengan memanfaatkan limbah anorganik (Kain Perca) pada Siswa Kelas VII di

SMP Negeri 5 Makassar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengambil foto-foto yang akan lebih

menjelaskan data yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara.

Peneliti mangambil gambar yang terkait dengan kegiatan siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Makassar dalam pemanfaatan limbah anorganik (kain perca) dalam

Page 50: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

36

berkreasi seni kriya sebagai bahan pembuktian terhadap masalah yang peneliti

teliti.

d. Praktek

Tes yang dilakukan dengan cara memberikan siswa tugas untuk mencari

dan mengumpulkan limbah kain perca yang dapat mereka temui di usaha rumah

jahit. Kemudian, siswa diarahkan untuk mencari ide tentang karya seni kriya apa

yang akan mereka hasilkan dengan memanfaatkan limbah kain perca tersebut.

Proses berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan kain perca dapat dikerjakan

dikelas namun, apabila belum selesai siswa boleh mengerkerjakannya dirumah.

e. Karya kerja siswa

Karya kerja siswa adalah bentuk penilaian atau pengukuran

kemampuan siswa dalam berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan kain

perca.

Pemilahan bahan

Pembuatan/ proses berkarya

Penyajian Karya

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

mengenai Proses Berkarya Seni Dengan memanfaatkan limbah anorganik (Kain

Perca) Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 5 Makassar. Perlu dijelaskan

Page 51: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

37

tentang bagaimana peneliti memperoleh jawaban tentang masalah yang peneliti

teliti.

Dalam memperoleh informasi tentang Proses Berkarya Seni Dengan

memanfaatkan limbah anorganik (Kain Perca) Pada Siswa Kelas VII di SMP

Negeri 5 Makassar, peneliti menggunakan teknik analisis data model interaktif

Miles dan Huberman dalam Sugiono. Dapat dilihat pada gambar berikut :

Teknik Analisis Data Model Interaktif Miles Dan Huberman

Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Conclusions

drawing/verifyng

Data reduction

Data display

Data Collection

Page 52: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

38

1. Data reduction (reduksi data)

Data yang peneliti peroleh dari lapangan sangatlah banyak, semakin lama

peneliti berada di lapangan maka semakin banyak pula data yang peneliti

dapatkan maka peneliti perlu menganalisis data melalui reduksi data yaitu

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, di

cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah peneliti reduksi akan memberikan

gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, untuk melakukan reduksi data maka peneliti menggunakan alat

seperti computer mini untuk memberikan kode pada aspek tertentu.

2. Data display (penyajian data)

Setelah peneliti mereduksi data maka peneliti melanjutkan analisis

dengan menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif. Dalam hal ini miles

and huberman (1984 ) menyatakan “the most frequent form of display data for

qualitative research data in the past has been narrative tex” yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif.

Dalam penyajian data ini setelah peneliti mengelompokkan data-data

yang peneliti dapatkan maka peneliti memeriksa atau menguji kembali untuk

melihat apakah data-data yang peneliti temukan yang masih bersifat hipotetik

berkembang atau tidak.

Page 53: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

39

3. Conclusion drawing/verification

Langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel. Metode inilah yang peneliti

gunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

G. Indikator Penilaian

- Kerapian : Kemampuan siswa dalam menghasilkan karya seni kriya yang

apik, bersih, dan memiliki struktur bentuk yang harmonis.

- Kesesuain : Kemampuan siswa dalam menangkap tema dan

menyesuaiannya pada hasil karya yang diciptakan.

- Kreatifitas : Kemampuan siswa dalam merancang, membentuk dan

menyusun bahan dan alat kerajinan dari kain perca yang digunakan

dalam berkarya seni kriya.

- Ketuntasan/ Finishing : Kemampuan siswa dalam menyelesaikan hasil

karya yang sesuai dengan struktur dan keutuhan karya secara

keseluruhan. Dalam ketuntasan tersebut juga berkaitan dengan aspek

proporsional, simetris dan komposisi yang baik.

Page 54: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

40

Keterangan:

P1 : Kerapian

P2 : Kesesuain

P3 : Kreatifitas

P4 : Ketuntasan/ Finishing

H. Instrumen Penilaian

Tabel. Aspek Penilaian

NO NAMA KELOMPOK KARYA Penilaian

Rata rata hasil

P1 P2 P3 P4

1

1

2

2

Keterangan nilai :

Sangat Baik : 93 - 100

Baik : 85 – 92

Cukup : 77 – 84

Kurang : < 77

Page 55: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan

mengenai Proses Berkarya Seni Kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik

(kain perca) pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar. Dalam penyajian ini

akan diuraikan datanya berdasarkan metode deskriptif yaitu penggambaran data

secara apa adanya berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan.

Berdasarkan rincian masalah yang diajukan peneliti meliputi: Alat dan

bahan yang digunakan dalam berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan limbah

anorganik (kain perca), bagaimana proses berkreasi seni kriya dan jenis karya

apa yang dihasilkan dalam proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan

limbah kain perca.

1. Proses Berkreasi Seni Kriya dengan Memanfaatkan Limbah Kain Perca

Pada pembahasan ini, peneliti akan menguraikan proses berkreasi seni kriya

dengan memanfaatkan limbah organik (kain perca) pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Makassar sebagai berikut :

41

Page 56: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

42

a. Bahan dan alat yang digunakan dalam berkreasi seni kriya dengan

memanfaatkan limbah anorganik (kain perca) pada siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Makassar

Bahan merupakan zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat

darinya, seperti kain perca. Sedangkan alat merupakan peralatan yang digunakan

untuk membuat karya, sehingga bahan berhasil tercipta menjadi suatu hasil karya

yang bernilai dan dapat digunakan sebagai pajangan dan benda pakai.

Di bawah ini dapat diuraikan bahan dan alat apa saja yang digunakan pada

pemanfaatan kain perca dalam berkarya seni kriya:

1) Kain Perca

Kain perca adalah salah satu bahan utama yang digunakan dalam

berkreasi seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik. Kain perca

berasal dari kain sisa-sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian,

kerajinan atau berasal dari produk tekstil lainnya. Contohnya pada

pembuatan karya bros dari kain perca.

Page 57: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

43

Gambar 16: Kain perca

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

2) Permata

Pertama merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk menambah

nilai keindahan dari karya yang dibuat. Contohnya pada hasil karya bros.

Gambar 17: Permata

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Page 58: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

44

3) Kancing

Salah satu bahan penunjang untuk menambah nilai keindahan dari karya seni

kriya yang akan dibuat.

Gambar 18: Kancing

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

4) Lem

Lem berguna sebagai perekat dalam membuat karya seni kriya.

Gambar 19: Lem

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Page 59: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

45

5) Benang

Gambar 20: Benang

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

6) Peniti Bros

Gambar 21: Peniti Bros

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Adapun alat yang digunakan dalam proses berkarya seni kriya dengan

memanfaatkan kain perca adalah :

Page 60: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

46

1) Gunting

Gunting digunakan untuk memotong kain perca yang digunakan dalam

berkarya seni kriya.

Gambar 22: Gunting

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

2) Lem Tembak

Lem tembak digunakan sebagai perekat dalam membuat karya dari kain

perca. Misalnya untuk menempelkan permata atau manik-manik.

Gambar 23: Lem Tembak

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Page 61: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

47

3) Jarum

Jarum digunakan sebagai alat untuk menyatukan potongan-potongan kain

perca sehingga terbentuk menjadi karya sesuai dengan desain yang diinginkan.

Gambar 24: Jarum

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

4) Meteran

Meteran digunakan sebagai alat untuk mengukur dalam membuat karya.

Gambar 25: Meteran

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Page 62: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

48

5) Pensil

Pensil digunakan sebagai alat untuk menulis dan menggambar desain

karya yang ingin dibuat.

Gambar 26: Pensil

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

6) Pentul

Pentul digunakan sebagai alat agar kain perca yang digunakan tidak

bergerak pada saat proses pembuatan bros.

Gambar 27: Pentul

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Page 63: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

49

b. Bagaimana proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan limbah

anorganik (kain perca)

Pada penelitian ini, proses berkarya seni kriya yang dilakukan oleh siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar dilakukan di dalam ruang kelas dan

didampingi oleh guru untuk mengontrol pelaksanaan pembelajan dengan baik.

Proses berkarya tersebut menggunakan limbah kain perca sebagai bahan utama

yang dikreasikan melalui desain dan struktur bentuk yang telah di uraikan

sebelumnya pada tahap awal pembelajaran.

Pemanfaatan limbah anorganik (kain perca) adalah suatu proses

kreativitas tinggi, yang menggunakan teknik kecekatan dan kinerja dari pekerja

seni, utamanya dalam memanfaatkan kain perca, pada tahap ini telah dirincikan

bagaimana siswa dapat merancang karya seni menggunakan bahan dan peralatan

yang tersedia. Berkarya seni kriya tidak hanya memberikan pengetahuan secara

umum, namun juga dapat memberikan keuntungan bagi yang memiliki bakat dan

keterampilan tangan, serta mampu menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

Untuk memulai membuat kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang

harus perhatikan :

1) Pertama-tama, pisahkan kain perca sesuai warna dan corak yang

diinginkan.

2) Cuci kain perca dengan detergen dengan memisahkan antara kain yang

bercorak kuat dan bercorak warna netral, hal ini untuk menghindari adanya

percampuran warna atau luntur.

Page 64: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

50

3) Keringkan kain perca dengan bantuan sinar matahari.

4) Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses

produksi berlangsung. Mulai dari benang, jarum, gunting, lem dan lain

sebagainya.

5) Buat pola-pola yang disesuaikan dengan desain yang dibuat.

Adapun tahap dalam proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan

limbah anorganik (kain perca) menggunakan alat, bahan. Kemudian merancang

karya apa yang akan dibuat, dari proses ini siswa dapat memahami terlebih

dahulu apa fungsi dari bahan dan peralatan yang digunakan, kemudian pemilihan

motif-motif kain perca yang diinginkan, mendesain karya yang ingin dibuat,

kemudian proses pengerjaan dan finishing.

1. Proses awal

Tahap awal yaitu dimana siswa memilih corak ataupun warna yang mereka

inginkan dari limbah kain-kain perca yang telah mereka kumpulkan.

Gambar 28: Tahap awal

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Page 65: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

51

2. Mendesain dan membuat pola karya yang akan dibuat

Tahapan kedua yaitu setelah mereka selesai memilih corak dan warna dari

kain-kain perca yang telah mereka pilih, kemudian mendesain dan membuat pola

karya seni kriya yang akan dibuat.

Gambar 29: Proses mendesain

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

3. Menggunting kain perca yang telah dipilih berdasarkan corak dan warnanya

Pola yang telah dibuat sebelumnya kemudian di gunting sesuai dengan

desain yang digambarkan dengan menggunakan pensil. Teknik menggunting

dilakukan mengukuti sifat-sifat kain dan desain agar dapat terpola dengan baik

dan rapi.

Page 66: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

52

Gambar 30: Menggunting kain

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

4. Menjahit kain perca sehingga membentuk sesuai dengan pola yang telah

dibuat

Selanjutnya bahan yang telah di gunting kemudian di susun sesuai

dengan ide kreatif yang telah di rancang sebelumnya. Teknik penyusunan

tersebut melatih siswa dalam mengkomposisikan bentuk, warna, dan

kreatifitas pengolahan kain perca menjadi karya seni yang estetik. Teknik

penyusunan tersebut dilakukan dengan cara menjahit bagian-bagian bidang

kain agar menghasilkan komposisi dan kualitas karya yang lebih kuat.

Page 67: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

53

Gambar 31: Membentuk kain sesuai pola

(Dokumentasi: Rahima/25 agustus 2019)

5. Proses Pembuatan hingga menjadi karya Bros dari kain perca

Pada tahap ini, siswa dituntut untuk menghasilkan ketuntasan karya

dengan memperhatikan komposisi, keseimbangan, dan penerapan karya yang

lebih bersifat fungsional. Oleh karena itu, tahap ini menjadi bagian terpenting

dalam memperbaiki seluruh struktur keseluruhan karya kriya tersebut.

Page 68: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

54

Gambar 32:Proses pembuatan bros

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat karya

bros dari kain perca yaitu:

Pertama, kain perca digunting dan dibentuk kotak, ukurannya kurang

lebih 5 cm sebanyak 10 lembar.

Selanjutnya kain perca dilipat menjadi 2 membentuk segitiga, kemudian

setiap sudut bawahnya dilipat ke atas.

Lipat kain perca dan tusuk dengan menggunakan pentul agar bentuknya

tidak berubah.

Setelah itu gunting lipatannya. Lalu matikan ikatan benangnya dengan

lipatan kain perca bertemu dengan lipatan kain perca yang telah dirangkai

Yang terakhir, tinggal dirapikan dan diberi kancing atau permata di

tengahnya. Jangan lupa untuk menempelkan peniti bros dibelakangnya.

Page 69: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

55

2. Hasil Karya Seni Kriya Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar

Kualitas sebuah karya tergantung pada proses pengerjaan yang maksimal,

maka kerjasama ekstra dan keterampilan dalam suatu kelompok dibutuhkan agar

menjadi suatu hasil yang sesuai dengan harapan, kemudian kualitas juga

bergantung pada bahan dan alat yang digunakan, namun dalam penelitian ini

siswa dapat melaksanakan tugas dan kreativitasnya dengan baik.

Adapun kemampuan dan hasil karya dari pembuatan bros dengan

menggunakan limbah anorganik (kain perca) pada siswa kelas VII SMP Negeri

5 Makassar, sebagai berikut :

NO NAMA KL

P KARYA

Penilaian Rata

rata hasil

P1 P2 P3 P4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-Abdul latief

-Anggun Zahra

-Dwi AfifaMaisya

-Indrawan S.

-Muammar Yazin

-Musdalifa

-Nur alfiHusna

-Nuradha

-YudiAzis

1

90

92

85

85

88

Baik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-Ahmad Fauzan

-AniqahFiqriyah

-Evan Syamsu

-LutfiahRamdhani

-Muh Farid

-Nadya Anggun

-Nur Ayu

Salsabila

-Ricky Yovan

-ZhaskiaAzzahra

2

87

90

88

85

87.5

Baik

Page 70: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

56

1

2

3

4

5

6

7

8

-Andi Mutmainna

-ArditoTrie

-Fauzan Dwi P.

-M. Faizal Reza

-M. Alif Nur

-Nadya Eka P

-Nur Azisah A.

-Selah Ardina

3

90

89

85

90

88,5

Baik

1

2

3

4

5

6

7

8

-Andi Qayla S

-Aurell Lia W

-Harnum Tri P.

-M. Nur Afdal

-Muh. Dzaki

-NailahFadilah

-Nur Putri N.

-Sri Arini M.

4

90

87

85

88

87,5

Baik

Keterangan:

P1 : Kerapian

P2 : Kesesuain

P3 : Kreatifitas

P4 : Ketuntasan/ Finishing

Kemampuan siswa dalam berkarya seni kriya dengan menggunakan

limbah anorganik (kain perca), dalam hal ini membuat karya bros dapat

diketahui dari praktek dengan memperhatikan kerapian karya, kesesuaian,

kreatifitas, dan ketuntasan/finishing. Dengan penilaian rata-rata 88 untuk

Page 71: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

57

kelompok I,87,5 untuk kelompok II, 88,5 untuk kelompok III, 87,5 untuk

kelompok IVyang dianggap baik adalah semua kelompok dengan

persentase 100 %. Dari data tersebut disimpulkan bahwa Siswa KelasVII

SMP Negeri 5 Makassar dapat dikategorikan baik dalam kegiatan praktek

membuat karya seni kriya yaitu bros dari limbah anorganik (kain perca).

Kelompok satu, menghasilkan karya seni kriya yakni bros dengan desain

atau bentuk yang cukup kreatif dan menarik. Bros dari kain perca karya mereka

lebih terlihat rapi dibanding kelompok yang lain. Selain itu antusias anggota

kelompok ini jauh lebih semangat dibanding yang lain. Terlihat dari jumlah

karya yang mereka hasilkan.

Kelompok dua, membuat bros dari kain perca dengan motif yang

bermacam-macam, ada juga yang polos. namun bentuknya sederhana dan

menarik, kelompok tersebut mengerjakan dengan maksimal mulai pada tahap

awal, pembuatan desain yang diinginkan, hingga pada proses pembuatan bros.

Kedua kelompok mengerjakan dengan sangat terampil, dan kerjasama yang baik

berjalan dengan baik sehingga menghasilkan karya yang patut di apresiasi.

Kelompok tiga, membuat bros dari kain perca dengan motif batik namun

bentuknya unik dan sederhana, kelompok tersebut mengerjakan dengan

maksimal mulai pada tahap awal, pembuatan desain yang diinginkan, hingga

pada proses pembuatan bros. Kedua kelompok mengerjakan dengan sangat

terampil, dan kerjasama yang baik berjalan dengan baik sehingga menghasilkan

karya yang patut di apresiasi.

Page 72: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

58

Kelompok empat, adalah kelompok terakhir yang menghasilkan hasil

karya yang menarik dan pengerjaannya rapi. Kain perca yang dipilih tanpa motif

atau polos.namun sudah maksimal dan kerjasama secara bertahap berjalan

dengan baik, pada kelompok ini siswa dapat memahami dengan baik kegunaan

dari peralatan dan bahan yang digunakan dilanjutkan pada tahap awal sampai

finishing kelompok tersebut berusaha menampilkan karya yang berkualitas.

Berdasarkan hasil pengamatan sikap siswa di kelas selama kegiatan

belajar membuat karya seni kriya dengan menggunakan limbah kain

percaternyata mampu mengubah sikap belajar siswa dan dapat meningkatkan

kreatifitas dan aktivitas belajar siswa serta menumbuhkan rasa saling kerjasama

antar siswa. Terlihat pada pelaksanaan kegiatan praktek yang dibagi dalam 4

kelompok belajar, siswa sudah mulai antusias dan termotivasi mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan kreatif berusaha menemukan sesuatu yang baru

melalui model atau contoh. Walaupun dari kegiatan tersebut masih terdapat

sebagian siswa yang kurang ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.Pada tes evaluasi di lihat dari hasil tes ternyata masih ada sebagian

siswa yang kurang mengerti disebabkan karena kurangnya minat dan partisipasi

siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Karya yang dihasilkan pada setiap kelompok menjadi penilaian tersendiri

bagi sekolah dan siswa itu sendiri,dapat dilihat dari segi bentuk dan jenis karya-

karya yang dihasilkan. Dari segi bentuk karya yang ada siswa sekolah menengah

pertama kelas VII dapat memberikan apresiasi bagi guru disekolah karena telah

membuat karya sendiri dengan maksimal, menghasilkan karya yang bernilai

Page 73: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

59

artsistik, berkualitas dan dapat digunakan sebagai benda pakai. Selain itu juga

memiliki nilai ekonomis, yang dapat mengajarkan siswa untuk berwirausaha

dengan menjual hasil karyanya.

Page 74: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

60

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Kain Perca merupakan kain sisa-sisa guntingan yang berasal dari

pembuatan pakaian, kerajinan atau berasal dari produk tekstil lainnya

yang begitu mudah kita temui. Seiring berjalannya waktu, kain perca yang

dulunya hanya dianggap sebagai limbah yang tak memiliki manfaat kini

dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik, menarik

dan memiliki nilai jual di tangan orang yang kreatif.

2. Penggunaan alat dan bahan dalam pemanfaatan kain perca oleh peseta didik

diharapkan dapat memahami apa kegunaan dari alat dan material yang

digunakan, maka diperlukan peneliti memberikan teknik bagaimana cara

siswa memahami kegunaan suatu benda agar pada proses pembuatan karya

siswa dapat dengan cermat berkarya menggunakan bahan dan alat dengan

benar.

3. Proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain

perca) yang dihasilkan berupa benda pajangan dan benda pakai yang unik,

menarik dan memiliki nilai ekonomis. Penelitian berjalan sesuai rancangan

penelitian. Setiap kelompok membuat karya yang sama yakni membuat bros

akan tetapi dengan kemampuan yang berbeda dan kreatifitas serta desain

60

Page 75: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

61

yang berbeda-beda. kualitas karya yang dihasilkan terbilang ada yang

memiliki kekurangan dan ada yang memiliki kelebihan, meskipun seperti itu

semua kelompok telah menunjukkan kinerja dan usaha yang baik.

4. Jenis karya yang dihasilkan seorang siswa bergantung pada kekompakan

dan kinerja yang baik, seperti pada hasil dari keempat kelompok tersebut,

menghasikan karya yang unik, menarik dan berkualitas sebagai benda pakai

dan juga memiliki nilai jual.

B. Saran

Untuk meningkatkan Proses berkarya seni kriya dengan memanfaatkan

limbah anorganik (kain perca) pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar

disarankan untuk :

1. Kepada kepala sekolah, tenaga pengajar dan pihak- pihak terkait di

lingkungan SMP Negeri 5 Makassar dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan sangat perlu diperhatikan kekurangan dan kelebihan metode

pembelajaran. Untuk meningkatkan jiwa seni seorang siswa dalam

menghasilkan karya seni kriya sangat dibutuhkan teknik pengajaran secara

langsung, memperlihatkan secara langsung bagaimana mengolah kain perca

dari limbah yang tak mempunyai manfaat menjadi suatu karya yang dapat

memiliki fungsi, seperti fungsi keindahan dan fungsi pakai serta memilki

nilai ekonomis.

Page 76: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

62

2. Kepada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Makassar, hendaknya lebih melatih

diri dan keterampilan tangan lebih baik lagi dalam berkarya seni, khususnya

berkarya seni kriya dengan memanfaatkan limbah anorganik (kain perca).

3. Kepada Peneliti yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian

ini dapat dijadikan acuanuntuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan

seni pembelajaran kriya secara terarah.

Page 77: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Malik dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP

UNISMUH Makassar.

Ismiyanto, PC. S. 2010. Strategi Model Pembelajaran Seni. Semarang : FBS

Unnes. https//Iib.unnes.ac.id. 2 September 2015

Jihad, Asep, Drs, M.Pd dan Abdul Haris, Dr, M.Sc (2013). Evaluasi

pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Moeliono.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Paresti, Suci dkk. 2016. Prakarya. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Suntingan pusat

Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Jakarta: Balai Pustaka.

Rohmadi, (2009). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : UPT Unnes Press.

https//Iib.unnes.ac.id.

Subekti, Aji dkk.2018. Seni Budaya dan Keterampilan.Jakarta : Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitati

(Bandung : Alfabeta, 2008). Cet.IV : 15.

Setyosari, Punaji, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta.

Syafi’i, 2006. Konsep dan Model Pembelajaran Seni Rupa. Semarang : FBS

Unnes. https//Iib.unnes.ac.id,

Syamsuri, Sukri. A, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:

FKIPUNISMUH Makassar.

Page 78: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

64

WEBSITE :

www.wikipedia.com/pembelajaran

https://konbos.weebly.com/artikel/apa-itu-kain-perca-pengertian-jenis-fungsi-

http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/A

https://santaidamai.com/kerajinan-dari-kain-perca/

http://ragamkerajinantangan.blogspot.com/2016/05/20-aneka-kreasi-dari-kain-

perca.html

Page 79: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 80: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Dokumentasi Penelitian

Gambar : Tahap awal proses pemilihan kain perca

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Gambar : Tahap memilih kain perca

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Page 81: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Gambar : Tahap membuat pola

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Gambar : Tahap mendesain atau membuat pola

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Page 82: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Gambar : Tahap menggunting kain perca

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Gambar : Tahap membentuk bros sesuai model yang diinginkan

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal,25 agustus 2019)

Page 83: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Gambar : Tahap finishing

(Dokumentasi: Rahima yang diambil pada tanggal, 25 agustus 2019)

Page 84: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

HASIL KARYA SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH ANORGANIK

(KAIN PERCA ) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 MAKASSAR

Page 85: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Lampiran Persuratan

Page 86: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …
Page 87: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …
Page 88: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …
Page 89: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Lampiran RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 5 MAKASSAR

Mata Pelajaran : Prakarya

Aspek : Kerajinan

Kelas/Smester : VII/I ( Ganjil )

Materi Pokok : Kerajinan Limbah Lunak Anorganik

Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (8 Jam)

A. Kompotensi Inti

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;

KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya;

KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata;

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan mem-buat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4

.

Memahami pengetahuan tentang

prinsip perancangan, pembuatan

dan penyajian produk kerajinan

dari bahan limbah lunak kain

perca yang kreatif dan inovatif

3.4.1

Peserta didik membaca buku siswa

pada bagian D, proses produksi

kerajinan bahan limbah lunak

anorganik yang kedua, yaitu

kerajinan bahan limbah lunak

Page 90: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.2

3.4.3

3.4.4

3.4.5

3.4.6

3.4.7

anorganik. Dalam hal ini, peserta

didik mencoba memahami prosedur

dan teknik pembuatan kerajinan

limbah lunak anorganik.

Guru melakukan demontrasi

pengolahan bahan limbah lunak

anorganik.

Peserta didik melakukan pengolahan

bahan limbah lunak anorganik sesuai

bahan yang tersedia.

Peserta didik mengamati teknik dasar

pembuatan kerajinan dari bahan

limbah lunak anorganik, peserta didik

menentukan jenis teknik dasar yang

akan dibuat dalam berkarya kerajinan

dari bahan limbah lunak anorganik.

Peserta didik mengamati beberapa

produk kerajinan dari bahan limbah

lunak anorganik, dan mengumpulkan

informasi mengenai kerajinan yang

ingin dibuatnya.

Peserta didik mengalami dalam

proses pembuatan kerajinan yang

dipilihnya. Peserta didik membuat

rancangan sebuah produk kerajinan

dari bahan limbah lunak anorganik.

Peserta didik membuat rancangan

kerajinan dari bahan limbah lunak

anorganik norganik dan membuat

Page 91: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

keajinan bahan limbah lunak

anorganik sesuai rancangan dengan

bimbingan guru.

4.4

.

Merancang, membuat, dan

menyajikan produk kerajinan

dari bahan limbah lunak kain

perca yang kreatif dan inovatif,

sesuai dengan potensi daerah

setempat.

.

4.4.1

4.4.2

4.4.3

4.4.4

4.4.5

4.4.6

4.4.7

Peserta didik membuat produk

kerajinan bahan limbah lunak

anorganik dengan mengikuti

persyaratan perancangan produk

kerajinan.

Peserta didik membuat produk bahan

limbah lunak anorganik dengan baik

dan sesuai prosedur.

Peserta didik membuat karya hingga

tuntas dengan jujur dan tanggung

jawab.

Guru dapat membimbing pembuatan

kerajinan bahan limbah lunak

anorganik dengan membantu dari

segi langkah-langkah teknik

pembuatan kerajinan bahan limbah

lunak anorganik. Terutama jika

peserta didik menemui kesulitan.

Peserta didik melakukan finishing

pada pembuatan kerajinan bahan

limbah lunak anorganik yang

dibuatnya.

Peserta didik mengamati produk

kemasan yang cocok untuk produk

kerajinan yang dibuatnya.

Peserta didik membuat rancangan

Page 92: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4.4.8

4.4.9

kemasan yang sesuai dengan produk

kerajinan limbah lunak anorganik dan

membuat kemasan.

Secara berkelompok,

peserta didik meng komunikasikan

hasil produk kerajinan bahan limbah

lunak anorganik yang dibuatnya dan

berani menerima kritikan dan

melakukan perbaikan.

Peserta didik melakukan kegiatan

penyelenggaraan pameran akhir

tahun di

sekolah secara berkelompok. Guru

melakukan bimbingan.

*Nilai karakter : Religius, Mandiri, Gotong royong, Integritas

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Kelima

Melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:

1. Teknik pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik secara tepat dan gotong royong

2. Melakukan demontrasi pengolahan bahan limbah lunak anorganik secara gotong royong

3. Melakukan pengolahan bahan limbah lunak anorganik sesuai bahan yang tersedia secara

gotong royong

Pertemuan Keenam

Melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:

1. Mengamati teknik dasar pembuatan kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik secara

mandiri.

2. Mengamati beberapa produk kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik, dan

mengumpulkan informasi mengenai kerajinan yang ingin dibuatnya secara mandiri

Page 93: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

3. Membuat rancangan sebuah produk kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik secara

gotong royong

4. Membuat rancangan kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik organik dan membuat

kerajinan bahan limbah lunak anorganik sesuai rancangan secara gotong royong

Pertemuan Ketujuh

Melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:

1. Membuat produk kerajinan bahan limbah lunak anorganik secara tepat dan gotong

royong

2. Membuat karya hingga tuntas dengan jujur dan tanggung jawab secara gotong

3. royong

4. Pembuatan kerajinan bahan limbah lunak anorganik dengan membantu dari segi langkah-

langkah teknik pembuatan kerajinan bahan limbah lunak anorganik secara gotong royong

Pertemuan Kedelapan

Melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:

1. Melakukan finishing pada pembuatan kerajinan bahan limbah lunak anorganik yang

dibuatnya secara mandiri

2. Mengamati produk kemasan secara mandiri

3. Membuat rancangan kemasan secara tepat dan gotong royong

4. Mengkomunikasikan hasil produk kerajinan secara gotong royong

5. Melakukan kegiatan penyelenggaraan pameran secara gotong royong

CATATAN : Kalimat dengan TULISAN BIRU adalah kalimat yang termasuk “D

(Degree) dan Nilai Karakter”

D. Materi Pembelajaran

Materi Reguler

1. Memahami prosedur dan teknik pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik

2. Melakukan demontrasi pengolahan bahan limbah lunak anorganik

3. Melakukan pengolahan bahan limbah lunak anorganik sesuai bahan yang tersedia.

4. Mengamati teknik dasar pembuatan kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik

5. Mengamati beberapa produk kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik

Page 94: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

6. Membuat rancangan sebuah produk kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik

7. Membuat produk kerajinan bahan limbah lunak anorganik

8. Membuat karya hingga tuntas dengan jujur dan tanggung jawab

9. Melakukan finishing pada pembuatan kerajinan bahan limbah lunak anorganik

Materi Pengayaan

Materi pengayaan berupa materi regular kerajinan pada bidang pembuatan kerajinan limbah

lunak anorganik yang belum di praktikan

Materi Remedial

a. Pembuatan kerajinan dari limbah lunak anorganik

b. Prinsip dalam pembuatan dari limbah lunak anorganik

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintific

Model : Projek Based Learning ( PjBL )

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi

F. Media, BahandanAlat

1. Media

1.1 Video jenis-jenis limbah lunak anorganik serta cara pembuatannya;

1.2 Chart / gambar / File berisi slide-slide jenis-jenis limbah lunak anorganik cara

pembuatannya;

1.3 Lembar Kerja Peserta didik tentang identifikasi jenis-jenis limbah lunak anorganik

1.4 Contoh beberapa produk olahan dari limbah lunak anorganik

2. Bahan

2.1 Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan identifikasi jenis-jenis limbah lunak

anorganik.

2.1.1 Berbagai macam gambar jenis-jenis berupa plastic kemasan minuman, sedotan,

plastic bungkus detergen, dan plastic lembaran bekas potongan, (hasil print

dari internet, dan dari berbagai jenis media massa

2.1.2 Lembar kerja peserta didik tentang identifikasi limbah lunak anorganik hasil

olahannya

Page 95: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

2.2. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan projek pembuatan kerajinan limbah

lunak anorganik

Bahanutama :contoh Bahan pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik; a.

kainperca, b. benang, c. benang

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)

3. Alat

Alat pembuatan kerajinan limbah lunak annorganik terdiri dari gunting, meteran, lem

tembak, mesin jahit, dan jarum jahit tangan

Gambar Produk Kerajinan dari limbah lunak anorganik yang sudah jadi

(Sumber: DokumenKemendikbud)

Page 96: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Produk kerajinan limbah lunak annorganik; a. gantungankunci, b. bros, c. dompet,

G. Sumber Belajar

a. Kemdikbud. 2017. Buku Guru Prakarya SMP/ MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta:

Kemdikbud RI.

b. Kemdikbud.2017. Buku Peserta didik Prakarya SMP/ MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta:

Kemdikbud RI.

c. https://prakarya-indramayu.blogspot.com

H. Langkah - Langkah Pembelajaran

Pertemuan Kelima (2JP)

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk

mengecek kerapihan meja dan kursi serta kebersihan

kelas yang dilanjutkan dengan berdoa dengan meminta

salah satu peserta didik memimpin doa, peserta didik

mengucap salam khas sekolah.

2. Guru Membimbing peserta didik melaksanakan

pembiasaan rutin menyanyikan Lagu Nasional dan

membaca surat-surat pendek).

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

4. Peserta didik mempersiapkan buku peserta didik, alat,

dan bahan untuk mengikuti pelajaran.

5. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan

pembelajaran dan manfaatmempelajari materi pokok

pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik dalam

kehidupan sehari-hari sebagai upaya guru dalam

memotivasi peserta didik.

6. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang cakupan

materi pembelajaran untuk pertemuan kelima yaitu

Teknik pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik,

8 Menit

Page 97: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

Melakukan demontrasi pengolahan bahan limbah lunak

anorganik, Melakukan pengolahan bahan limbah lunak

anorganik sesuai bahan yang tersedia.

7. Guru menjelaskan lingkup penilaian yang akan

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran (sikap,

pengetahuan dan keterampilan). (meta kognitif)

8. Guru menjelaskan aktifitas pembelajaran peserta didik

dalam menerapkan pembelajaran Projek. (meta kognitif)

9. Guru mengecek penguasaan awal kompetensi yang sudah

dimilik peserta didik dengan melakukan diskusi interaktif

tentang limbah lunak anorganik, sebagai upaya

mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan,

misalnya: “Anak-anak siapakah diantara kalian yang

tahu tentang pengertianlimbahlunakanorganik dan

dari mana bahan limbah lunak anorganik berasal?”

Kerajinan limbah lunak anorganik apa saja yang

kalian sukai? Anak-anak, topik belajar kita adalah

tentang pembuatan kerajinan dari bahan limbah lunak

anorganik.

10. Peserta didik menjawab pertanyaaan gurutentang

kerajinan yang terbuat dari bahan limbah lunak anorganik.

11. Guru memfasilitasi peserta didik untuk dapat

memprediksi jenis kerajinan limbah lunak anorganik .

(LK prediksi terlampir)

12. Guru meminta peserta didik mempersiapkan buku peserta

didik, alat, dan bahan untuk mengikuti pelajaran

Kegiatan

Inti

Peserta didik bersama guru menentukan tema proyek melalui

diskusi interaktif misalnya: “Anak-anak, benda apa saja

yang terbuat dari bahan limbah lunak anorganik yang

pernah kalian miliki?”Adakah produk kerajinan limbah

60 menit

Page 98: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

Langkah 1:

Penentuan

Proyek

Langkah 2:

Perancangan

langkah-

langkah

penyelesaian

proyek

Langkah 3:

Penyusunan

Jadwal

Pelaksanaan

lunak anorganik yang ada di sekitarmu, di sekolah,di rumah

atau di suatu tempat di daerahmu?”

1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang langkah-

langkah pembelajaran berbasis proyek.

2. Peserta didik dan guru menyepakati jadwal rencana

pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik

3. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

sistematika laporan proyek melalui tayangan power point

dari LCD proyektor.

4. Peserta didik dengan panduan guru membuat kelompok

(setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik) dengan

mempertimbangkan karakteristik dan heterogenitas

peserta didik.

1. Setiap kelompok peserta didik membentuk pengurus

kelompok (ketua, sekretaris, bendahara, anggota).

1. Peserta didik bersama guru menentukan jadwal

berbelanja.

2. Peserta didik bersama guru menentukan jadwal

pembuatan kerajinan dari limbah lunak anorganik.

3. Peserta didik bersama guru menentukan jadwal

penyusunan laporan.

4. Peserta didik bersama guru menentukan jadwal

presentasi laporan.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan:

1. Peserta didik membaca buku tentang kerajinan limbah

lunak anorganik, menyatakan pendapat tentang

keragaman karya kerajinan limbah lunak anorganik.

2. Setiap kelompok peserta didik mengerjakan tugas dari

guru untuk mengamati gambar dan meneliti dengan

saksama, tentang limbah lunak anorganik, yang dengan

Page 99: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

membaca buku peserta didik dan panduan LK-3

(terlampir). Guru memfasilitasi peserta didik dalam

mengerjakan LK-3 dengan berkeliling ke setiap

kelompok untuk membantu peserta didik yang

mengalami kesulitan.

3. Peserta didik berdiskusi interaktif dengan panduan guru

untuk menyimpulkan tentang keragaman karya kerajinan

limbah lunak anorganik, mengklasifikasikan tentang

teknik pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik,

Melakukan demontrasi pengolahan bahan limbah lunak

anorganik, Melakukan pengolahan bahan limbah lunak

anorganik sesuai bahan yang tersedia.

4. Kelompok peserta didik yang paling banyak dalam

menyatakan pendapat tentang keragaman karya

kerajinan limbah lunak anorganikdiminta melakukan

presentasi di depan kelas. Peserta didik lainnya

menyimak serta memberikan masukan atau

tanggapan.Guru memandu jalannya presentasi dan

diskusi antar peserta didik, melakukan konfirmasi serta

menyimpulkan hasil diskusi.

Kegiatan

Penutup

1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan

mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta

menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan. (meta kognitif)

2. Guru mengkonfirmasi hasil prediksi.

3. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk mencari

referensi tentang kerajinan limbah lunak anorganik dari

berbagai sumber, misalnya dari perpustakaan, observasi

dan wawancara terhadap penjual kerajnan bahan limbah

lunak anorganik atau melalui browsing internet agar

12 menit

Page 100: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

dibawa pada pertemuan berikutnya.

4. Kegiatan penutup diakhiri dengan peserta didik

menerima informasi dari guru tentang materi/kompetensi

yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang

Mengamati teknik dasar pembuatan kerajinan dari bahan

limbah lunak anorganik.

5. Membaca do’a dan mengkondisikan kelas ke semula.

6. Peserta didik melakukan salam sesuai budaya sekolah

mengucapkan terima kasih.

CATATAN :

Tulis Tebal (bold) = HOTS

Cetak miring = Pembiasaan / PPK

Cetak miring underline = Literasi

Pertemuan Keenam (2 JP)

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, mengajak peserta didik

untuk mengecek kerapihan meja dan kursi serta

kebersihan kelas yang dilanjutkan dengan berdoa

dengan meminta salah satu peserta didik memimpin

doa, peserta didik mengucap salam khas sekolah.

2. Guru Membimbing peserta didik melaksanakan

pembiasaan rutin menyanyikan Lagu Nasional dan

membaca Al-Qur’an.

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

4. Guru menanyakan apakah peserta didik mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan

pada pertemuan sebelumnya, yakni mencari referensi

tentang Mengamati teknik dasar pembuatan kerajinan

dari bahan limbah lunak anorganik. Hasil tugas tersebut

dipergunakan oleh peserta didik sebagai referensi untuk

8 menit

Page 101: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

merencanakan pembuatan kerajinan yang terbuat dari

limbah lunak anorganik..

5. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai

tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari materi

pokok pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik

dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya guru dalam

memotivasi peserta didik.

6. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

cakupan kompetensi untuk pertemuan keenam tentang

Mengamati teknik dasar pembuatan kerajinan dari bahan

limbah lunak anorganik, Mengamati beberapa produk

kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik, dan

mengumpulkan informasi mengenai kerajinan yang

ingin dibuatnya, Membuat rancangan sebuah produk

kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik, Membuat

rancangan kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik

norganik dan membuat keajinan bahan limbah lunak

anorganik sesuai rancangan.

7. Guru menjelaskan lingkup penilaian yang akan

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran (sikap,

pengetahuan dan keterampilan).

8. Guru menjelaskan aktifitas pembelajaran peserta didik

dalam menerapkan pembelajaran Projek.

9. Guru mengecek penguasaan awal kompetensi yang

sudah dimilik peserta didik dengan melakukan diskusi

interaktif tentang kesukaan mereka terhadap limbah

lunak anorganik, sebagai upaya mengondisikan suasana

belajar yang menyenangkan, misalnya: “Anak-anak

amati tampilan vidio berikut ini dan sebutkan

bahan-bahan untuk membuat kerajinan dari bahan

Page 102: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

limbah lunak anorganik?” Anak-anak, topik belajar

kita adalah mengamati beberapa produk kerajinan dari

limbah lunak anorganik?

10. Peserta didik menjawab pertanyaaan guru tentang

aneka kerajinan yang terbuat dari limbah lunak

anorganik.

11. Guru meminta peserta didik mempersiapkan buku

peserta didik, alat, dan bahan untuk mengikuti

pelajaran

Kegiatan

Inti

1. Peserta didik secara berkelompok mengerjakan tugas

untuk mengamatiteknik dasar pembuatan kerajinan dari

limbah lunak anorganik, rancangan pembuatan

kerajinan (terlampir)tentang teknik pembuatan

kerajinan dari limbah lunak anorganik dan tahapan

pembuatan kerajinan dari limbah lunak anorganik,

meliputi: perencanaan, persiapan, pengolahan/ pembuatan

serta penyajian dan pengemasannya dengan menerapkan

prinsif kepiawaian dalam pengrajinan dalam penciptaan

karyanya. Guru memandu tugas peserta didik dengan

menyediakan lembar kerja berupa rancangan

pembuatan kerajinan(terlampir). Peserta didik

menggunakan referensi dari buku peserta didik dan hasil

tugas dari rumah (referensi) untuk mengerjakan tugas

tersebut.

2. Kelompok peserta didik yang paling cepat menyelesaikan

tugasnya diminta melakukan presentasi di depan

kelas.Peserta didik lainnya menyimak dan memberikan

masukan atau tanggapan. Guru memandu jalannya

presentasi dan diskusi antar peserta didik, melakukan

konfirmasi dan menyimpulkan hasilnya.

60 menit

Page 103: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Penutup

1. Peserta didik melakukan refleksi dengan panduan guru

untuk mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta

menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

2. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk mencari

referensi tentang pembuatan kerajinan limbah lunak

anorganik dari berbagai sumber, misalnya dari

perpustakaan, observasi dan melalui browsing internet

agar dibawa pada pertemuan berikutnya.

3. Kegiatan penutup diakhiri dengan peserta didik menerima

informasi dari guru tentang materi/kompetensi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni membuat

produk kerajinan bahan limbah lunak anorganik.

4. Peserta didik dibawah bimbingan guru mengembalikan

kondisi kelas ke semula.

5. Peserta didik membaca do’a dan melakukan salam sesuai

budaya sekolah dan mengucapkan terima kasih.

12 Menit

CATATAN: Tulis Tebal (bold) = Literasi

Cetak miring = Pembiasaan/ PPK

............ = PPK disertai Literasi

Pertemuan Ketujuh (2 JP)

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk

mengecek kerapihan meja dan kursi serta kebersihan

kelas yang dilanjutkan dengan berdoa dengan meminta

salah satu peserta didik memimpin doa, peserta didik

mengucap salam khas sekolah.

2. Guru Membimbing peserta didik melaksanakan

pembiasaan rutin menyanyikan Lagu Nasional dan

membaca Al-Qur’an.

8 Menit

Page 104: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

4. Peserta didik menjawab pertanyaandari guru tentang

kesiapannya dalam pembelajaran, misalnya dengan

guru menanyakan tentang kesulitan peserta didik dalam

mengerjakan tugas rumah yang telah diberikan oleh guru

pada pertemuan sebelumnya.

5. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai

tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari materi

pokok pembuatan kerajinan limbah lunak anorganik

dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya guru dalam

memotivasi peserta didik

6. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

cakupan kompetensi pembelajaran pada pertemuan

ketujuh yaitu membuat produk kerajinan bahan limbah

lunak anorganik dengan mengikuti persyaratan

perancangan produk kerajinan.

7. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang

aktivitas pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran berbasis proyek.

8. Guru meminta peserta didik mempersiapkan buku peserta

didik, alat, dan bahan untuk mengikuti pelajaran

Kegiatan Inti 1. Setiap kelompok peserta didik dengan panduan guru

melakukan praktik pembuatan kerajinan dari bahan

limbah lunak untuk:

a) Menentukan topik kerajinan limbah lunak anorganik

yang akan dibuatnya;

b) Menentukan bahan dasar kerajinan limbah lunak

anorganik yang akan dibuat;

c) Memutuskan bahan-bahan yang digunakan untuk

membuat kerajinan limbah lunak anorganik yang akan

60 Menit

Page 105: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

dibuatnya;

d) Menentukan peralatan yang digunakan untuk membuat

kerajinan limbah lunak anorganik yang akan

dibuatnya;

e) Menentukan rancangan anggaran belanja dalam

membuat kerajinan limbah lunak anorganik yang akan

dibuatnya;

f) Memutuskan pembagian tugas/ kerja kelompok.

2. Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan

hasil rancangannya di depan kelas. Peserta didik lainnya

menyimak serta memberikan masukan atau

tanggapan. Guru memandu jalannya presentasi dan

diskusi.

3. Peserta didik menerima konfirmasi dari guru sebagai

bentuk bimbingan proyek secara klasikal serta

menyimpulkan hasil diskusi.

Kegiatan

Penutup

1. Peserta didik melakukan refleksi dengan panduan guru

untuk mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta

menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

2. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk

mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan dalam

melakukan finishingpembuatan kerajinan limbah lunak

anorganik sesuai pembagian tugas dari masing-masing

kelompok agar dibawa pada pertemuan berikutnya.

3. Kegiatan penutup diakhiri dengan peserta didik menerima

informasi dari guru tentang materi/kompetensi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

4. Peserta didik dibawah bimbingan guru mengembalikan

kelas ke dalam kondisi semula.

12 menit

Page 106: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

5. Peserta didik berdo’a dan melakukan salam sesuai

budaya sekolah mengucapkan terima kasih.

Pertemuan Kedelapan (2 JP)

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk

mengecek kerapihan meja dan kursi serta kebersihan

kelas yang dilanjutkan dengan berdoa dengan meminta

salah satu peserta didik memimpin doa, peserta didik

mengucap salam khas sekolah.

2. Guru Membimbing peserta didik melaksanakan

pembiasaan rutin menyanyikan Lagu Nasional dan

membaca Al-Qur’an.

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

4. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru tentang

kesiapan mereka untuk pembelajaran praktik finishing

pada pembuatan kerajinan bahan limbah lunak

anorganik yang dibuatnya.

5. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai

tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari materi

mengamati produk kemasan yang cocok untuk produk

kerajinan yang dibuatnya

6. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang

cakupan kompetensi pembelajaran pada pertemuan

kedelapan yaitu Melakukan finishing pada pembuatan

kerajinan bahan limbah lunak anorganik yang dibuatnya.

7. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang

lingkup penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

8. Peserta didik menyiapkan semua alat dan bahan yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan projek pembuatan aneka

8 menit

Page 107: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

ragam kerajinan dari limbah lunak anorganik.

Kegiatan Inti

Langkah ke-

4

Penyelesaian

Proyek

dengan

Fasilitasi dan

Monitoring

Guru

1. Setiap kelompok peserta didik praktik membuat

rancangan kemasan dengan melakukan kegiatan yang

dipandu oleh guru untuk:

a) Membaca tahapan tentang pembuatan kerajinan

limbah lunak anorganik sesuai dengan rancangan yang

telah dibuat;

b) Melakukan persiapan peralatan pembuatan kerajinan

dari bahan alam sesuai dengan rancangan;

c) Melakukan persiapan bahan-bahan kerajinan dari

limbah lunak anorganik alam sesuai dengan rancangan;

d) Praktik membuat kerajinan dari limbah lunak anorganik

sesuai dengan rancangan dengan menerapkan prinsip

kepiawaian dalam pengrajinan dalam penciptaan

karyanya; dan

e) Menyajikan bahan-bahan kerajinan bahan limbah lunak

anorganik sesuai dengan rancangan menggunakan

kaidah pengemasan yang tepat dengan menerapkan

prinsip kepiawaian dalam pengrajinan dalam penciptaan

karyanya.

2. Setiap kelompok peserta didik praktik membuat

kerajinan limbah lunak anorganik alam sesuai dengan

rancangan;

3. Peserta didik dan guru melakukan evaluasi bersama

terhadap hasil praktik kerajinan limbah lunak

anorganik alam sesuai dengan rancangan. Peserta didik

mencatat semua komentar/masukan dari guru dan

temannya sebagai bahan/data yang akan dipergunakan

untuk penyusunan laporan.

60 menit

Penutup 1. Peserta didik melakukan refleksi dengan panduan 12 menit

Page 108: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kegiatan Pembelajaran

guru untuk mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran

serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

2. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk

mempersiapkan data-data/bahan-bahan yang dibutuhkan

untuk penyusunan laporan pembuatan kerajinan limbah

lunak anorganik pada pertemuan berikutnya

3. Kegiatan penutup diakhiri dengan peserta didik

menerima informasi dari guru tentang penyusunan

laporan pembuatan kerajinan dari bahan limbah lunak

anorganik.

4. Peserta didik dibawah bimbingan guru mengembalikan

kelas ke dalam kondisi semula.

5. Peserta didik melakukan salam sesuai budaya sekolah

mengucapkan terima kasih.

I. Penilaian

1. Teknik penilaian

a. Sikap (spiritual dan sosial)

Teknik Bentuk Instrumen Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Ket.

Observasi Jurnal

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian untuk dan

pencapaian pembelajaran

(assessment for learning

and assessment of learning)

Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) peserta

didik.

Page 109: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

b. Pengetahuan

No Teknik Bentuk

Instrumen Butir Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Ket.

1. Lisan Pertanyaan

(lisan) dengan

jawaban

terbuka

1. Siapakah yang bisa

menjelaskan apa

yang dimaksud

dengan limbah

lunak anorganik?

2. Sebutkan mcam-

macam kerajinan

yang terbuat dari

limbah lunak

anorganik?

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajaran

(assessment

for learning)

2 Tertulis Pertanyaan

dan/atau tugas

tertulis pilihan

ganda dan

isian,

1. Tuliskan yang

dimaksud dengan

limbah lunak

anorganik!

2. Tuliskan 5 macam

bahan untuk

membuat kerajinan

dari limbah lunak

anorganik!

Setelah

pembelajaran

usai

Penilaian

pencapaian

pembelajaran

(assessment of

learning)

3 Portofo

lio

Sampel

pekerjaan

terbaik hasil

dari penugasan

atau tes tertulis

Carilah cara

pembuatan kerajinan

dari limbah lunak

anorganik, lalu

identifikasi sesuai

dengan LK.

Saat

pembelajaran

berlangsung

Data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

pengetahuan

(assessment

as learning)

c. Keterampilan

No Teknik Bentuk

Instrumen Butir Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Ket.

Page 110: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

1 Proyek Tugas/ Praktik Buatlah satu macam

kerajinan dari limbah

lunak

anorganikdengan

modifikasi bahan

penujang!

Selama atau

usai

pembelajaran

berlangsung

Penilaian

untuk

pembelajaran,

dan Penilaian

sebagai

pembelajaran

(assessment

for learning,

assessment as

learning, and

assessment of

learning)

2 Portofo

lio

Sampel produk

terbaik dari

tugas atau

proyek

Buatlah laporan

tentang pembuatan

kerajinan limbah

lunak anorganik yang

kalian praktikkan!

Saat

pembelajaran

usai

Penilaian

untuk

pembelajaran

dan sebagai

data untuk

penulisan

deskripsi

pencapaian

keterampilan

2. Pembelajaran Remedial

Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial, yaitu:

a. Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didikbelum mencapai ketuntasan.

b. Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11-49% peserta didikbelum mencapai ketuntasan.

c. Bimbingan perorangan, jika 1-10% peserta didik belum mencapai ketuntasan.

3. Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan

belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu tugas berupa proyek

Page 111: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

(merencanakan, membuat produk dan laporan) pembuatan satu macam kerajinan limbah lunak

anorganik

PENILAIAN SIKAP

No Nama Peserta

didik

Jenis Tugas :

.........................................................................................................

Kriteria

Kesungguhan Santun

Menghargai Kerjasama/Interaksi Peduli

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Keterangan:

Rentang Skor : 1 – 5

1 = Belum terlihat

2 = Mulai terlihat

3 = Kadang-kadang terlihat

4 = Sering terlihat

5 = Sudah berkembang baik

Page 112: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

PENILAIAN KETERAMPILAN

No. Nama Peserta didik

Proyek: Pembuatan Kerajinan

Bahan Limbah Lunak Anorganik

Kriteria

Persiapan Pelaksanaan Penyajian/

Penampilan

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Rubrik :

Aspek Kriteria

Rentang

Skor

1 - 4

Bobot

Persiapan Ide/gagasan karya 30%

Kesesuaian alasan dalam pemilihan

ide/gagasan pembuatan produk

kerajinan limbah lunak anorganik

Desain perencanaan (persiapan alat,

persiapan bahan, perencanaan

pelaksanaan/jadwal pembuatan karya

kerajinan limbah lunak anorganik

Pembagian kerja antar anggota

kelompok (jika dibuat dalam

kelompok)

Pelaksanaan Kemampuan pembuatan

karya/produk sesuai dengan tahapan

kerjanya

50%

Kesesuaian tahapan pembuatan

dengan perencanaan produk kerajinan

limbah lunak anorganik

Orisinalitas gagasan, kreativitas/

inovasi pembuatan produk, dan

ketepatan hasil akhir karya/produk

Page 113: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

kerajinan limbah lunak anorganik

Keselarasan pelaksanaan tanggung

jawab kerja, jujur, dan mandiri

Kerapian, kebersihan, keamanan dan

keselamatan kerja (K3)

Kemampuan melakukan kerja secara

teliti, detail secara individual

Kerjasama dan toleransi saat bekerja

Kelompok

Penyajian/

Penampilan

Kreativitas penyajian produk

kerajinan limbah lunak anorganik

50%

Estetika penyajian kemasan

Kemampuan melakukan presentasi

Mengaplikasikan hasil belajar lewat

tindakan perilaku (produk kerajinan

limbah lunak anorganik digunakan)

Rentang Skor: 1 – 4

1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat Baik

Lampiran Lembar Kerja (LK) 3

LK-3 diberikan pada pertemuan 6

Petunjuk

1) Bacalah BAB I pada Buku Peserta didik Kerajinan Limbah lunakanorganik Semester I

2) Diskusikan bersama dengan kelompok kalian tentang identifikasi limbah lunak anorganik

pada produk kerajinan limbah lunak anorganik yang ada di sekitar tempat tinggal kalian.

3) Isilah tabel berikut.

Nama Anggota : ..............................................

Kelas : ..............................................

Mendeskripsikan Tindakan Pengolahan Limbah Bahan Lunak

Reduce Rouse Recycle

Lembar Kerja-1 (LK-3)

Page 114: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Ungkapkan perasaan saat melakukan tindakan pengolahan limbah bahan lunak yang ada di

lingkungan sekitar.............................................................................................................

Lampiran Lembar Kerja (LK) 2

LK-2 diberikan pada pertemuan 2

Petunjuk

1) Bacalah BAB I pada Buku Peserta didik Kerajinan Limbah lunakanorganik Semester I

2) Diskusikan bersama dengan kelompok kalian tentang identifikasi limbah lunak anorganik

pada produk kerajinan limbah lunak anorganik yang ada di sekitar tempat tinggal kalian.

3) Isilah tabel berikut.

Nama Anggota Kelompok : ..............................................

Kelas : ..............................................

Mengidentifikasi Karakteristik Bahan Limbah lunak anorganik Organik Pada Produk

Kerajinan

Jenis Bahan Limbah

lunak anorganik Organik

Ciri-ciri Produk

Kerajinan

Bentuk Produk

Kerajinan Teknik Pembuatan

Lembar Kerja-2 (LK-2)

Page 115: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Ungkapan perasaan saat melakukan kegiatan identifikasi karakteristik kerajinan bahan limbah

lunak anorganik....................................................................................................................

Lampiran Lembar Kerja (LK) 3

LK-3 diberikan pada pertemuan 3

Petunjuk

1) Bacalah BAB I pada Buku Peserta didik Kerajinan Limbah lunak anorganik Semester I

2) Diskusikan bersama dengan kelompok kalian tentang identifikasi limbah lunak anorganik

pada produk kerajinan limbah lunak anorganik yang ada di sekitar tempat tinggal kalian.

3) Isilah tabel berikut.

Nama Anggota : ..............................................

Kelas : ..............................................

Mendeskripsikan Tindakan Pengolahan Bahan Limbah Anorganik

Reduce Rouse Recycle

Ungkapkan perasaan .............................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

Lembar Kerja-3 (LK-3)

Page 116: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Lampiran Lembar Kerja (LK) 5

LK-5 diberikan pada pertemuan 4

Petunjuk

1) Bacalah BAB I pada Buku Peserta didik Kerajinan Limbah lunak anorganik

2) Diskusikan bersama dengan kelompok kalian tentang identifikasi limbah lunak anorganik

pada produk kerajinan limbah lunak anorganik yang ada di sekitar tempat tinggal kalian.

3) Isilah tabel berikut.

Nama Anggota Kelompok : ..............................................

Kelas : ..............................................

Mengobservasi Sentra Kerajinan dari Limbah lunak anorganik di Daerah Setempat

Nama Usaha :

Nama Pengrajin :

Alamat Lokasi :

Jenis Bahan Limbah lunak anorganik Organik

atau Anorganik :

Proses Pembuatan Bahan Mentah Menjadi

Bahan Baku :

Alat :

Teknik Pengerjaan :

Proses Kerja:

Sketsa produk/foto:

Lembar Kerja-4 (LK-4)

Page 117: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Ungkapkan perasaan saat melakukan kegiatan observasi ke sentra kerajinan bahan limbah lunak

anorganik:

..........................................................................................................................................................

Page 118: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Satuan Pendidikan : SMPN 5 Makassar

Mata Pelajaran : PRAKARYA

Kelas : VII (Tujuh)

Kompetensi Inti :

KI1 dan KI2:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara, dan kawasan regional.

KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah

abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran *Nilai

Karakter Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

3.2 Memahami pengetahuan tentang jen

is, sifat, karakter, dan teknik pengola

han kertas dan plastik lembaran

4.2 Memilih jenis bahan dan teknik peng

olahan kertas dan plastik lembaran y

ang sesuai dengan potensi daerah set

empat

Kerajinan Dari Bahan Limb

ah Lunak Prinsip Kerajinan Bahan

Limbah Lunak

Jenis Dan Karakteristik

Kerajinan Bahan Limbah

Lunak

Proses Produksi Kerajinn Ba

han Limbah Lunak

Jujur,

Disiplin ,

Mandiri,

Rasa ingin

tahu, pedui

lingkungan,

kerjasama

Mengamati melalui berbagai

sumber tentang jenis alat, teknik

dan langkah pembuatan

Membuat pertanyaan tentang cara

merancang dan pembuatan produk

kerajinan

Membuat rancangan kebutuhan

alat dan bahan serta teknik

pembuatan

Membuat produk dari bahan serat

dan tekstil, serta menyajikan dan

mengemas

Mengevaluasi dan melaporkan

proses dan hasil pembuatan

produk kerajinan

Menonton video/ mengamati

gambar/mengamati serat dan

tekstil dan atau membaca wacana

tentang jenis, sifat, karakter kertas

dan plastik

Membuat pertanyaan tentang

jenis, sifat, karakter serta teknik

a. Sikap

(spiritual dan

sosial)

Observasi

(jurnal)

b. Pengetahuan

Tes tertulis

c. Keterampilan

Kinerja

16 JP 1. Suci Paresti, Dewi

Sri Handayani

Nuswantari, Erny

Yuliani, dan Indra

Samsudin.2017.Pr

akaryaSMP/MTsK

elasVIISemester1

BukuGuru.

Jakarta:

KementerianPendi

dikan dan

Kebudayaan.

2. Suci Paresti, Dewi

Sri Handayani

Nuswantari, Erny

Yuliani, dan Indra

Samsudin.2017.Pr

akarya

SMP/MTsKelasVI

IBukuSiswa.Keme

nterian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

Page 119: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran *Nilai

Karakter Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

pengolahan kertas dan plastik

yang tidak di pahami.

Memilih dan menentukan jenis

bahan dan teknik pengolahan

Mengomunikasikan hasil

pemilihan bahan dan teknik

pengolahan 3.3 Memahami rancangan

pembuatan,penyajian dan

pengemasan bahanpangan buah

segar menjadimakanan dan

minuman yang adadi wilayah

setempat

4.3 Mengolah bahan pangan buah segar

menjadi makanan dan minuman

sesuai pengetahuan rancangan dan

bahan yang ada di wilayah setempat

Pengolahan Bahan Pangan

Sayuran Menjadi Makanan

Dan Minuman Kesehatan

Pengertian sayuran

Klarifikasi sayuran

Kandungan dan manfaat

sayuran

Teknik pengolahan

Tahapan pembuatan/

pengolahan makanan dan

minuman

Jujur,

Disiplin ,

Mandiri,

Rasa ingin

tahu, pedui

lingkungan,

kerjasama

Mengamati jenis bahan dan alat

pengolahan di wilayah setempat

dari berbagai sumber

Membuat pertanyaan tentang cara

mengolah dan mengemas hasil

olah sayuran

Membuat rancangan kebutuhan

alat dan bahan serta teknik

pengolahan

Mengolah sayuran menjadi

makanan dan minuman kesehatan

, mengemas dan menyajikan

Mengevaluasi dan melaporkan

proses dan hasil pengolahan.

a. Sikap

(spiritual dan

sosial)

Observasi

(jurnal)

b. Pengetahuan

Tes tertulis

c. Keterampilan

Kinerja

8 JP 1. Suci Paresti, Dewi

Sri Handayani

Nuswantari, Erny

Yuliani, dan Indra

Samsudin.2017.Pr

akaryaSMP/MTsK

elasVIISemester1

BukuGuru.

Jakarta:

KementerianPendi

dikan dan

Kebudayaan.

2. Suci Paresti, Dewi

Sri Handayani

Nuswantari, Erny

Yuliani, dan Indra

Samsudin.2017.Pr

akarya

SMP/MTsKelasVI

IBukuSiswa.Keme

nterian

Pendidikan dan

Kebudayaan. 3.4 Memahami rancangan

pengolahan,penyajian, dan

pengemasan bahanhasil samping

sayuran menjadiproduk pangan

yang ada di wilayahsetempat

Pengolahan Bahan Pangan

Hasil Samping Sayuran

Menjadi Produk Pangan

Kandungan dan manfaat dari

Jujur,

Disiplin ,

Mandiri,

Rasa ingin

tahu, pedui

Mengamati jenis bahan dan alat

pengolahan di wilayah setempat

dari berbagai sumber

Membuat pertanyaan tentang cara

a. Sikap

(spiritual dan

sosial)

8 JP 1. Suci Paresti, Dewi

Sri Handayani

Nuswantari, Erny

Yuliani, dan Indra

Samsudin.2017.Pr

Page 120: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran *Nilai

Karakter Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

4.4 Mengolah, menyaji dan

mengemasbahan hasil samping

sayuranmenjadi produk pangan

yang adadi wilayah setempat

bagian hasil samping sayuran

Teknik pengolahan

Tahapan

pembuatan/pengolahan

produk pangan

Pengertian hasil samping

sayuran

lingkungan,

kerjasama

mengolah dan mengemas hasil

samping pengolahan sayuran

Membuat rancangan kebutuhan

alat dan bahan serta teknik

pengolahan

Mengolah hasil samping menjadi

produk pangan, mengemas , dan

menyajikan

Mengevaluasi dan melaporkan

proses dan hasil pengolahan.

Observasi

(jurnal)

b. Pengetahuan

Tes tertulis

c. Keterampilan

Kinerja

akaryaSMP/MTsK

elasVIISemester1

BukuGuru.

Jakarta:

KementerianPendi

dikan dan

Kebudayaan.

2. Suci Paresti, Dewi

Sri Handayani

Nuswantari, Erny

Yuliani, dan Indra

Samsudin.2017.Pr

akarya

SMP/MTsKelasVI

IBukuSiswa.Keme

nterian

Pendidikan dan

Kebudayaan.

Makassar, 07 Januari 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMPN 5 Makassar Guru Mata Pelajaran

FIRMAN S.Pd. M.Pd Dra Hj MARJUNI NIP. 19710228 199702 1 003 NIP. 19650517 199003 2 008

Page 121: PROSES BERKREASI SENI KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN …

RIWAYAT HIDUP

Rahima Muhtar lahir di Siwa pada tanggal 5 November

1978. Anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan

ayahanda Alm. Muhtar dan ibunda Hj St. Burhani.

Penulis merupakan istri dari Sirajuddin, S.Sos. M.Si., dan

dikaruniai dua orang anak yakni Rintis Wira Hadi dan

Alya Rezky Handayani. Jenjang pendidikan formal yang

ditempuh, Sekolah Dasar di SDN. 182 Siwa, tamat pada tahun 1990, kemudian

penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Siwa, tamat pada tahun 1993.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri Pitumpanua, tamat pada tahun

1996. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan

Pendidikan Seni Rupa. Selain itu, Sejak tahun 2000 sampai sekarang penulis

merupakan seorang guru di SMP Negeri 5 Makassar. Di akhir studinya penulis

menyusun skripsi dengan judul “Proses Berkreasi Seni Kriya dengan Memanfaatkan

Limbah Anorganik (Kain Perca) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Makassar”.