48
21 BAB II PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN II.1. Peran Geografis Terhadap Pembangunan Ekonomi Taiwan Posisi geografis Taiwan yang lebih dekat ke wilayah negara Filipina dan Indonesia menjadikan salah satu pertimbangan dijadikanya Taiwan sebagai pemasok kebutuhan logistik dan industri militer Jepang sebagai negara sentral, geografis Taiwan dikelilingi oleh wilayah lautan sehingga aktifitas sosial ekonomi masyarakatnya pada awalnya di dominasi oleh industri agro-industri (termasuk industri perikanan) dan industri jasa yang berkaitan dengan kelautan. Rentang teritorial dari Republik of China (ROC) 19 meliputi Taiwan, Kinmen dan Matsu, sedangkan Taiwan sendiri memiliki luas wilayah 36.006 kilometer persegi termasuk didalamnya kepulaun Penghu, Kepulauan Green, Kepulauan Orchid dan Tiaoyutai Islet. Taiwan juga dikenal dengan sebutan Formosa, Nama Taiwan itu sendiri diambil dari bahasa China Tai dan Wan yang artinya tanah datar dalam landaian pada suatu teluk. Di sebelah utara berbatasan dengan Jepang, ke selatan dengan Filipina, ke barat dengan China, adapun wilayah yang terdekat adalah dengan Hongkong berjarak 483 mil. Total populasi penduduknya sampai tahun 2004 sejumlah 22.689.000, dalam sisi jumlah penduduk setiap mil perseginya saat ini Taiwan tercatat sebagai penduduk terpadat ke dua dunia setelah Bangladesh. Lebih jelas berikut ini dapat di lihat pada Tabel III.1 : Denah peta wilayah Taiwan. 19 Third Department, 2005. Executive Yuan.Taiwan , Republic Of China 2005. Taiwan: Statistics. Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

21

BAB II

PROSES KEBERHASILAN

PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN

II.1. Peran Geografis Terhadap Pembangunan Ekonomi Taiwan

Posisi geografis Taiwan yang lebih dekat ke wilayah negara Filipina dan

Indonesia menjadikan salah satu pertimbangan dijadikanya Taiwan sebagai

pemasok kebutuhan logistik dan industri militer Jepang sebagai negara sentral,

geografis Taiwan dikelilingi oleh wilayah lautan sehingga aktifitas sosial ekonomi

masyarakatnya pada awalnya di dominasi oleh industri agro-industri (termasuk

industri perikanan) dan industri jasa yang berkaitan dengan kelautan.

Rentang teritorial dari Republik of China (ROC) 19 meliputi Taiwan, Kinmen

dan Matsu, sedangkan Taiwan sendiri memiliki luas wilayah 36.006 kilometer

persegi termasuk didalamnya kepulaun Penghu, Kepulauan Green, Kepulauan

Orchid dan Tiaoyutai Islet. Taiwan juga dikenal dengan sebutan Formosa, Nama

Taiwan itu sendiri diambil dari bahasa China Tai dan Wan yang artinya tanah

datar dalam landaian pada suatu teluk. Di sebelah utara berbatasan dengan

Jepang, ke selatan dengan Filipina, ke barat dengan China, adapun wilayah yang

terdekat adalah dengan Hongkong berjarak 483 mil. Total populasi

penduduknya sampai tahun 2004 sejumlah 22.689.000, dalam sisi jumlah

penduduk setiap mil perseginya saat ini Taiwan tercatat sebagai penduduk

terpadat ke dua dunia setelah Bangladesh. Lebih jelas berikut ini dapat di lihat

pada Tabel III.1 : Denah peta wilayah Taiwan.

19 Third Department, 2005. Executive Yuan.Taiwan , Republic Of China 2005. Taiwan: Statistics.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 2: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

22

Tabel II.1

Peta Wilayah Republic Of China (TAIWAN)

Su

mb

er:

Ta

iwa

n Y

ea

r B

oo

k 2

00

5

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 3: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

23

Sumber: Taiwan Year Book 2005

II.2. Sejarah Taiwan dari Perspektif Pembangunan Ekonomi Politik

Internasional

Pada tahun 1622, Taiwan mulai diduduki oleh kekuasaan pengaruh

penjajahan negara kolonialisme bangsa barat yaitu dimulai dengan didudukinya

kepulauan Penghu oleh Belanda sebagai daerah kekuasaan untuk mengkontrol

lalu lintas pelayaran serta perdagangan di Taiwan, kemudian pada tahun 1630

Belanda mulai mengklaim kepemilikan perusahaan Hindia Belanda Timur atas

Taiwan melalui konsep penyebaran agama kristen, pengenalan tanaman bernilai

ekonomis tinggi seperti tanaman kamper dan tebu serta dengan ditempatkannya

penguasa setingkat gubernur yang bertugas untuk menarik pajak dari penduduk

asli dan bangsa China di Taiwan selain itu ditempatkan pula seorang kapten

pengawas produksi dan lahan pertanian yang mewakili setiap 2000 penduduk.20

Pada tahun 1644 Dinasti Ming di Cina Daratan di invasi oleh dinasti

Manchus, saat itu terjadilah perpindahan besar-besaran penduduk Cina dari

Propinsi Fujian dan Guangdong yang berdampak pada terjadinya

pemberontakan penduduk asli terhadap Belanda yang terjadi pada tahun 1640

dan 1652. Berbagai perlawanan terhadap dinasti Mancus oleh dinasti Ming terus

dilakukan yaitu dengan ditunjuknya Cheng Chih-lung oleh Kekaisaran Sze Tsung

namun tetap saja mengalami kegagalan hingga Cina terus dikuasai dinasti

Manchus sejak tahun 1644 hingga tahun 1911.21

Pada perkembangan berikutnya pada tahun 1844, Cina menandatangani

“persetujuan wangsia” dengan Amerika Serikat yang memuat beberapa

kesepakatan diantaranya : Cina menjamin perlakuan sama kepada Amerika

Serikat seperti yang diberikan kepada negara lain termasuk untuk pembukaan

dua pelabuhan Keelung dan Tamsui di Taiwan bahkan sebaliknya mendapatkan

status most-favored nations dari Amerika Serikat.

20 The Government Information Office, 1998 .The Republic of China 1998 Year Book. Bab 4. 21 ibid

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 4: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

24

Atas kemenangannya dengan Cina pada tahun 1895, berdasarkan

perjanjian Shimonoseki maka Taiwan dan Pescadores diserahkan kepada

Jepang, semenjak itu Jepang secara resmi menjadi Negara sentral dan

dimulailah proses dimana Taiwan sebagi negara pinggiran mengalami fase

ketergantungan teknologi industri yang ditandai dengan dibukanya akses pasar

dengan dunia luar yang sebelumnya sangat tertutup (autarchy). Diberlakukannya

supremasi hukum, diberlakukannya standarisasi sistem moneter, memperbaiki

tingkat kesehatan umum, perbaikan sistem pendidikan, Pembangunan sarana

fisik seperti : Pembangunan Jalan kereta api, Pembangunan generator

pembangkit tenaga listrik yang telah menjadikan Taiwan sebagai satu-satunya

negara (selain Jepang) di Asia yang memiliki pembangkit listrik, serta

meningkatkan produktivitas produk pertanian seperti gula dan beras sebesar

75%.22

II.3. Faktor-faktor Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Taiwan

II.3.1. Kuatnya Figur Kepemimpinan Sebagai ”Arsitek” Keberhasilan

Pembangunan

Chiang Kai-shek sebagai pemimpin sekaligus tokoh pembaharu

masyarakat Taiwan, telah berhasil meletakkan dasar pembangunan sekaligus

memastikan bahwa tahapan yang dicapai sesuai dengan perencanaan. Salah

satu kebijakan dasarnya adalah dibuatnya sebuah model yang dapat

menyalurkan semangat kewirausahaan rakyatnya.

Kebijakan berikutnya adalah memberi peran kepada pelaku industri

menengah untuk bekerja sama dengan institusi internasional untuk

dikembangkan secara menyebar dan merata ke seluruh wilayah Taiwan.

Membangun jalur jalan kereta api dan jalan bebas hambatan, meningkatkan

fasilitas kesehatan, memimpin gerakan anti narkotik, menciptakan aturan untuk

menstabilitas harga, penegakan hukum beserta sangsi-sangsinya, penataan

22 Agus Buana, 2000.Tesis: Hubungan Taiwan - Jepang: Analisis keberhasilan pembangunan ekonomi–politik berdasarkan “Model pembangunan bergantung dari Cordoso” Jakarta: Universitas Indonesia.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 5: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

25

industri pertanian serta melakukan gerakan hidup baru melalui semangat

Confucian.

Pada tahun 1953 melalui tahapan strategi pembangunan ekonomi yang

telah dicanangkan (The first in series of four-years economic plans) secara

bertahap Taiwan melakukan transformasi ekonomi pertanian dari yang

sebelumnya gula dan beras sebagai komoditas andalan beralih kepada jenis

industri yang beragam dan ekonomi komersil. Sebaik apapun penanganan sektor

industri tidak bisa terlepas dari perlunya pembangunan sektor infrastruktur,

begitupun dengan konsep pembangunan “Global Village” di Taiwan, dimana

telah dirancang dalam tahapan pembangunan yang terpadu dimana

pembangunan sosial ekonomi masyarakat pedesaan (pendidikan, pertanian dan

sektor usaha kecil dan menengah) harus dibarengi oleh pembangunan

infrastruktur yang merata hingga ke pedesaan sehingga akan mampu menarik

investasi, berkembangnya industri kecil serta hilangnya disparitas hasil

pembangunan sebagai akibat dari tersentralnya pembangunan yang hanya

bertumpu pada satu wilayah.

Program strategi pembangunan ekonomi Taiwan yang fundamental

berlangsung sejak tahun 1952 hingga tahun 1999, periode ini merupakan masa

peralihan dari masyarakat yang berbasis agrikultur (meliputi Persawahan,

Peternakan, Perikanan dan Kehutanan) menjadi masyarakat yang berbasis

industri.

Perencanaan program strategi pembangunan ini dapat dibagi menjadi tiga

fase dimana setiap fasenya pemerintah memformulasikan perencanaan ekonomi

dan atau politik yang disesuaikan dengan tren kebutuhan domestik dan

internasional bagi kesejahteraan rakyatnya.

A. Sasaran dan tahapan pembangunan.

Dari beberapa sumber data23 yang dianalisa berikut ini adalah pokok-pokok

strategi pembangunan ekonomi Taiwan dari tahun 1952 sampai tahun 1999 yang

23- Taiwan Government Information Office, 2003. Taiwan Engine Of Economic Growth. Taiwan: 2003: Brosur.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 6: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

26

telah dirangkum berdasarkan signifikansi korelasi terhadap pola strategi

pembangunan sehingga terbentuk masyarakat “Global Village” yaitu: strategi,

sasaran dan pencapaian pembangunan yang terdiri :

(Fase I : 1952 –1962) : Membangun sumber daya dan infrastruktur dasar sebagai

titik tolak tahapan selanjutnya, meliputi :

- Dideklarasikannya situasi “Emergency Degree” (1949) yaitu adanya ancaman

dari ideologi Komunis Cina dan keberlangsungan proses demokratisasi.

- Perbaikan Human Capital melalui pendidikan terpadu di semua tingkatan.

- Pertanian sebagai primadona dasar : Gula, Padi, Teh, Pisang dan Tekstil

sebagai produk ekspor andalan.

- Membangun sosial ekonomi masyarakat pedesaan di sektor pertanian melalui

kebijakan Land Reform (1951).

- Menjadikan (SMEs: Small and Medium-sized Enterprises) sebagai pilar

kebangkitan kekuatan industrialisai nasional yang menyebar ke seluruh

wilayah.

- Dideklarasikannya pelaksanaan empat tahun pertama pelaksanaan Economic

Development Plan : Fokus pada rekonstruksi pertanian dan peningkatan

produksi beras, pupuk, dan hydro elektrik power (1953-1956).

(Fase II : 963 -1980) : Masa peralihan dari agribisnis menjadi industri dan jasa

padat modal dan investasi, meliputi:

- Taiwan Government Information Office, 2001. A Brief Chronology of Taiwan 1622-2001.Taiwan: 2001: Brosur. - Wu Rong - I. Senior Advisor Office of the President. Workshop on Taiwan Economic Planning and Development “ Overview of Taiwan Economic Development. Taiwan:14 April 2006:Materi Seminar. - Www.en.wikipedia.org/wiki./ten_major_Construction_project. Di akses tanggal 09 November 2007 pukul 19:00.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 7: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

27

- Di deklarasikannya 10 proyek utama bidang infrastruktur meliputi : 6

infrastruktur bidang transport, 3 infrastruktur bidang industri dan 1

infrastruktur bidang Power Site denga total anggaran NT$ 300 Milyar.

- Set up (ITRI: Industrial Technology Research Institute) (1974).

- Set up Scientific Technlogy Development Project (1979).

- Set up Institute for Information Industry (1979).

(Fase III: 1981-1999) : Perubahan struktur industri menjadi industri yang berbasis

Information Technology Industries dan penguasaan pasar regional maupun

internasional :

- Set up Hsinchu Science Park (1980).

- Dideklarasikan berakhirnya masa “Emergency Degree” yaitu berakhirnya

era ancaman ideologi Komunis Cina, melakukan proses demokratisasi

yang lebih luas di Taiwan serta membina hubungan dengan Cina yang

lebih baik.

- Pelaksanaan rencana besar kesiapan menghadapi liberalisasi dan

globalisasi ekonomi dan proses swastanisasi berbagai sektor usaha.

Berikut ini adalah uraian lengkap dari seri rencana tahapan pembangunan

yang dijalankan sebagai acuan pembangunan :

1. 1953 -1956 : The First Four-years Economic Development Plan :

Konsentrasi kepada : Rekonstruksi dan Peningkatan produksi beras, Pupuk,

Hydro Elektronik Power. Berhasil menaikan GNP 37 persen dan 17 persen

pendapatan perkapita.

2. 1957-1960 : The Second Four-years Economic Development Plan :

Konsentrasi kepada : Substitusi Import, Industri dan agrikultur meningkat

secara signifikan sehingga menyumbang kenaikan GNP 31 persen dan 13

persen pendapatan perkapita.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 8: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

28

3. 1961-1964 : The Third Four-years Economic Development Plan :

Konsentrasi kepada : pemberian insentif pada buruh industri ekspor,

peningkatan kualitas pelayanan dasar, pengembangan energi, kontribusi

industri kepada pertumbuhan agrikultur, eksplorasi dan pengembangan

terhadap kepulauan yang memiliki keterbatasan sumber daya alam.

Berhasil menaikkan GNP sebesar 42 persen dan pendapatan perkapita 31

persen

4. 1965-1968 : The Fourth Four-years Economic Development Plan :

Konsentrasi pada : Penanggulangan dampak-dampak yang ditimbulkan atas

terjadinya pembatasan bantuan dari Luar Negeri (Amerika Serikat dan

Jepang) menuju kemandirian negara.

5. 1969-1972 : The Fifth Four-years Economic Development Plan :

Konsentrasi pada : Peningkatan daya saing produk industri unggulan yang

telah memberi pendapatan signifikan seperti : Industri kimia dan jasa

penampungan pelabuhan peti kemas.

Berhasil menaikkan GNP 46 persen dan pendapatan perkapita 55 persen.

6. 1973-1976 : The Sixth Four-years Economic Development Plan :

Didalam perjalanannya karena terjadi resesi ekonomi dan hanya mampu

menaikan GNP 19 persen saja sehingga periode ini diganti dengan tahapan

The Six-year plan (1976-1981) dengan konsentrasi kepada : Ekspansi

industri dasar, penyelesaian dan pengembangan 10 Major infrastructure

project

B. Kebijakan Industrialisasi Substitusi Impor

Merujuk pada argumentasi klasik teori perdagangan internasional berupa “a

logical impossibility” yang menyatakan bahwa industri negara berkembang

sebagai produsen bahan mentah berupa hasil pertanian dan pertambangan tidak

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 9: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

29

akan mungkin mampu berkompetisi dengan industri negara maju kecuali dengan

diterapkannya kebijakan proteksi terhadap industri tersebut.

Dalam kasus kebijakan industri Taiwan misalnya, maka posisinya adalah

harus tepat menentukan pilihan kebijakan, apakah akan mengambil pola

kebijakan substitusi impor (inward-looking) atau kebijakan orientasi ekspor

(outward-looking) yang terjadi pada tahun 1950. 24

Terdapat dua instrumen utama yang dijadikan pijakan dalam mengambil

kebijakan substitusi impor yang diterapkan di Taiwan yaitu kebijakan nilai tukar

mata uang tahun 1950-an dan kebijakan penetapan harga yang lebih tinggi bagi

barang impor terhadap ekspor.

Untuk instrumen kebijakan nilai tukar mata uang mulai diterapkan tahun

1949 dengan menetapkan US$ 1 = NT$ 5, disamping penerbitan Exchange

Settlement Certificate yang dapat dinegoisasikan di pasar dan dijual ke Bank

Taiwan dengan menggunakan nilai tukar resmi. 25

C. Kebijakan Industrialisasi Orientasi Ekspor.

Pada tahun 1956-1960 Taiwan melakukan perubahan kebijakan

pembangunan yaitu dengan diimplementasikannya 19 butir reformasi di bidang

ekonomi dan keuangan serta pemberian insentif investasi untuk tercapainya

target pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8 persen yang mencakup

beberapa substansi seperti :

- Satuan ukuran pengawasan indikator ekonomi ditinjau ulang.

- Diberlakukannya perlakuan khusus kepada pebisnis dalam hal pajak, nilai

tukar dan keuangan.

- Reformasi sistem dan administrasi perpajakan untuk pembentukan

modal.

- Reformasi sistem nilai tukar dan perdagangan untuk membentuk sistem

nilai tukar tunggal dan liberalisasi kontrol perdagangan.

24 Tsiang S.C., 1986. “Reason for Taiwan’s Economic take off” Lesson from Taiwan (Pathways to Follow and Pitfalls to Avoid). Hal.46. Malaysia 25 Kuo Shirley W.Y. 1983. The Taiwan Economic in Transation. hal.316.Westview.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 10: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

30

- Pembakuan sistem penerimaan devisa negara dari para eksportir dan

menjalin hubungan dengan organisasi bisnis di luar negeri.

II.3.2. Gerakan Reformasi Lahan (Land Reform) : Pra-syarat Pembangunan

Ekonomi

Pada tahun 1949, bersamaan dengan datangnya Amerika sebagai negara

Sentral maka Chiang Kai-shek memulai gerakan Land Reform yang dukung

penuh oleh Amerika, dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi dan

penggunaan tanah sebaik baiknya dan untuk meningkatkan pendapatan para

petani sehingga mampu mempersempit kesenjangan pendapatan antara petani

dan tuan tanah.

Keberhasilan Taiwan melakukan gerakan reformasi lahan sebelum

mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah memberikan andil besar

kepada distribusi pembangunan ekonomi domestik yang tersebar merata dan

mendukung sebuah hipotesa yang dibuat Morawetz.26 yang mengatakan bahwa :

“kondisi distribusi aktiva dan pendapatan awal dapat menjadi determinan penting

bagi tren pemerataan”.

Menurut laporan yang dikelola Bank Dunia27 dari beberapa tahun

penerbitan, Taiwan menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki

sebaran distribusi paling merata dibandingkan dengan 34 negara yang berhasil

didata, berikut ini data selengkapnya.

26 Helen Hughes, op.cit.hal.25 27 Helen Hughes, op.cit.hal.27

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 11: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

31

Tabel II. 2.

Distribusi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia

Timur relatif terhadap sample 34 negara berkembang

Pertumbuhan

Pertumbuhan distribusi pendapatan

Distribusi GDP dan dan pendapatan

pendapatan pendapatan per kapita

Taiwan 1 1 1

Singapura 5 2 2

Korea Selatan 8 4 3

Hong Kong 11 5 4

Indonesia 15 8 8

Thailand 16 10 9

Malaysia 26 16 14

Filipina 22 17 17

Sumber : World Development Report, 1985. (World Bank, beberapa tahun penerbitan)

Adapun tahapan-tahapan penting yang berkait dengan gerakan reformasi

lahan adalah sebagai berikut :

A. Pada tahun 1949-1953, partai nasional Kuomintang (KMT) melakukan

reformasi lahan dimana program reformasi ini dilakukan tidak hanya untuk

pemerataan hasil hasil pembangunan tetapi juga memiliki dimensi politis

yaitu agar dapat melakukan mobilisasi yang dijalankan oleh Partai Komunis

Cina (PKC). Minimnya hubungan dengan kelompok-kelompok elit sebagai

pengusa wilayah setempat, melimpahnya jumlah pewaris lahan serta

besarnya kekuatan untuk disebar ke pedesaan telah menjadikan program

ini berjalan mulus.

B. Pada tahun 1953 dilakukan program reformasi kelembagaan yaitu dengan

dibentuknya (ESB: Badan Stabilitas Ekonomi) Taiwan yang langsung

dipimpin oleh seorang gubernur dan dibantu oleh beberapa komisi yang

bertugas menangani berbagai masalah pembangunan yang berbeda.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 12: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

32

C. Dibentuk Asosiasi Industri dan Perdagangan Nasional Taiwan dengan

peran sebagi jalur komunikasi dan sosialisasi program-program

pembangunan pemerintah pusat kepada kelompok-kelompok dunia usaha.

II.3.3. Konsep “Global Village” sebagai pondasi transformasi industrialisasi

Kekalahan dinasti Chiang Kai-shek atas dinasti Mao Tse-tung dengan

ideologi komunisnya di Cina Daratan pada tahun1949 berdampak pada

pindahnya pusat pemerintahan Cina Daratan. Chiang Kai-shek beserta 1,5 juta

penduduknya mengungsi ke Taiwan. Bersamaan dengan pecahnya perang

Korea pada tahun 1950, Mao Tse-tung tetap berupaya untuk melakukan invasi

ke Taiwan, maka Amerika melakukan perimbangan dengan mengirim ”Armada

Tujuh” ke perairan Taiwan. Kemudian berkat bantuan militer dan ekonomi

Amerika Chiang Kai-shek langsung membuat gran desain pembangunan

ekonomi beserta land reform yang kemudian sukses dikenal sebagai ”The Global

Village” atau oleh orang luar disebut sebagai ”pengalaman Taiwan”, yaitu28 suatu

karakteristik konsep pembangunan yang khas Taiwan dimana

pembangunan ekonomi dilakukan tidak dengan menegasikan industri

pertanian sebagai industri dasar rakyat, melalui modernisasi industri

pertanian sebagai dasar menuju masyarakat industri disaat yang

bersamaan dilakukan pembangunan infrastruktur dan modernisasi di

pedesaan yang menyebar keseluruh wilayah, penguatan industri kecil dan

menengah (SMEs:small and medium-sized enterprises) untuk menjadi

kekuatan dominan sehingga terciptanya penguatan ekonomi riil rakyat dan

mampu bersaing pada skala internasional.

A. Tingginya Produktivitas Masyarakat Tradisional

Falsafah masyarakat Cina tradisional pada umumnya adalah “Lebih baik

menjadi kepala ayam dari pada menjadi buntut kerbau, lebih baik menjadi

seorang bos kecil dari pada menjadi bawahan orang lain”. Berawal dari mereka

meninggalkan Cina Daratan pada tahun 1949 mereka hijrah untuk memulai

28 Disarikan dari buku David Y.S.Tzau, 1993. Pengalaman Taiwan di mata wartawan Indonesia . Indonesia:Divisi Informasi Kantor Ekonomi dan Pembangunan Taiwan.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 13: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

33

kehidupan baru di sebuah tanah tandus dengan segala keterbatasan sumber

daya yang dimilikinya. Desakan sebagai orang-orang yang terbuang akibat kalah

dalam peperangan memunculkan kerinduan yang terpendam untuk sekali waktu

bisa pulang ke Cina Daratan dalam keadaan memiliki kehormatan dan martabat

keluarga yang mungkin sudah dilupakan orang29. David Y.S. Tzou, Direktur Divisi

Informasi Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan mengatakan :

“Dengan luas daratan yang lebih kecil dari Jawa Barat-Indonesia dan tanah

yang miskin akan sumber daya alam, Taiwan telah mengarungi jalan yang

panjang hingga mencapai status yang dinikmatinya sekarang, sebuah proses

yang kerap kali disebut orang asing sebagai “Taiwan Experiences”

kesimpulan yang di dapat dari mereka tentang keberhasilan konsep

pembangunan di Taiwan tersebut adalah : rencana pembangunan yang

masuk akal, manajemen yang baik, kerja keras dan yang tidak kalah

pentingnya adalah tekad untuk bekerja lebih”30

Menyiapkan kemampuan sumber daya manusia terampil telah menjadi

kebutuhan utama yang harus dipersiapkan, hal ini dimotivasi oleh wilayah Taiwan

yang kecil ditambah lagi setengahnya merupakan wilayah perbukitan yang tidak

bisa menghasilkan apa-apa kecuali batu bara, Emas, Tembaga dan Sulfur dan

ternyata hanya sepertiga wilayah saja yang bisa ditanami untuk menghasilkan

Beras, Pisang, Nanas, Gula Tebu, Kedele dan Kacang-kacangan yang tentunya

jelas tidak bisa mencukupi kebutuhan penduduk Taiwan apabila tidak dilakukan

diversifikasi pertanian melalui penelitian intensif dan itu semua membutuhkan

pendidikan. Karena kuatnya motivasi tersebut berdampak pada tingginya

produktivitas masyarakat industri pertanian pada tahap awal pembangunan di

Taiwan.

29 HB. Supiyo, 1992 .“Membesarkan Kawanan Naga Kecil”. Majalah Swa. Edisi Januari 1992. 30 David Y.S. Tzou, 1993. Pendahuluan dari buku: Pengalaman Taiwan di Mata Wartawan Indonesia. Jakarta, Indonesia: Divisi Informasi Kantor Ekonomi dan Pembangunan Taiwan.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 14: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

34

B. Membangun ekonomi pedesaan melalui Pendidikan dan Pertanian

1. Pendidikan

Memasuki tahapan pra tinggal landas, pada masyarakat Taiwan

berkembang paradigma bahwa bekerja dan belajar tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari masyarakat Taiwan dan sudah menjadikan gaya hidup.

Pendidikan adalah sikap hidup, pendidikan untuk bekerja membangun bangsa

dan belajar terus, etos itu terus ditanamkan kepada seluruh strata masyarakat

di Taiwan, hasilnya kini Taiwan bukan saja seluruh warganya telah bebas dari

buta huruf tetapi juga terbukti telah berhasil mempersiapkan pendidikan yang

tepat bagi warganya melalui program Employment and Vocational Training

Administration (EVTA) sehingga sukses menghasilkan konsep link and match

antara dunia pendidikan dan kebutuhan pembangunan. Melalui program ini tidak

hanya menghasilkan tenaga unggulan di negaranya tetapi juga menonjol di luar

negeri dengan hasil 12 orang dari 27 peserta dari Taiwan berhasil memenangkan

kompetisi pada 26th International Vocational Training Competition di Amerika31.

Modernisasi pendidikan di Taiwan dilakukan pada tahun 1949 yang

dipelopori oleh figur kuat Chiang, kai-sek, pada waktu itu mulai dibangun sarana

dan prasarana pendidikan yang menyebar ke seluruh wilayah negeri, kalau pada

tahun 1950 jumlah SMP dan SMA hanya ada 128 sekolah dengan 79.948 murid

maka sampai pada tahun 1988 jumlahnya telah menggelembung menjadi 1.063

Sekolah Menengah Pertama dan Atas (termasuk kejuruan di dalamnya), dan

populasi yang melanjutkan pendidikan pun meningkat pesat. Untuk pendidikan

tingkatan dasar saja (usia 6-12 tahun) sudah 100 persen terselenggara.32

Keberhasilan kelompok NICs melakukan penataan pendidikan

berdampak kepada meningkatnya kualitas hidup yang dapat diukur dari rata-rata

usia maksimum (longevity) dan rasio anak usia sekolah yang bersekolah (school

enrolment) , berikut komposisinya :33

31 Koran Kompas, 2 Mei 1992. “Kami ingin berbagi pengalaman dengan anda” (Artikel Widiastono) 32 Ibid. 33 Helen Hughes, op.cit.hal.29.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 15: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

35

Tabel II.3

Perubahan rata-rata usia maksimum dan rasio anak usia

sekolah yang terdaftar di SLTP.

Angka Penurunan Rasio anak Penurunan angka

harapan hidup angka deviasi usia sekolah deviasi terhadap rasio

wanita terhadap rata-rata yang terdaftar anak usia sekolah

usia maksimum di SLTP yang bersekolah

(tahun) (%) (%) (%)

1965 1983 1983 1965 1982 1982

Singapura 68 75 58.3 45 66 38.2

Hong Kong 71 78 77.8 29 67 53.5

Taiwan 70 75 50.0 53 98 95.7

Korea Selatan 58 71 59.1 35 89 83.1

Malaysia 59 69 47.6 28 49 29.2

Thailand 58 65 31.8 14 29 17.4

Filipina 58 66 36.4 41 64 39.0

Indonesia 45 55 28.6 12 33 23.9

Negara-negara

berpenghasilan

rendah 51 60 31.0 20 32 15.0

Negara-negara

berpenghasilan

menengah 55 63 32.0 20 42 27.5

Negara-negara

industri maju 74 79 83.3 71 87 55.2

Sumber : World Development Report,1985 (World Bank, beberapa tahun penerbitan)

Dengan penekanan utama pada pendidikan kejuruan didapat fakta bahwa

pada tahun 1950 baru didapat 77 sekolah kejuruan tingkat partama dan tingkat

atas dengan jumlah siswa 34.473 siswa yang menggeluti berbagai bidang

kejuruan seperti pertanian, industri dan perdagangan. Maka sampai pada tahun

1988 jumlahnya sudah meningkat menjadi 212 sekolah kejuruan dengan jumlah

siswa sebanyak 444.232 siswa sedangkan program kejuruannya sudah beragam

seperti industri, ekonomi rumah tangga, elektronik, perawatan dan kebidanan,

hingga sekolah seni dan sebagainya. Dari pengelolaan yang baik itulah ternyata

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 16: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

36

berhasil mencetak para lulusan yang siap pakai dan hampir 100 persen diserap

oleh dunia industri di Taiwan..

2. Modernisasi Industri Pertanian

Selama berlangsungnya masa kolonialisme Jepang di Taiwan telah berlaku

strategi pembangunan di bidang sektor pertanian yaitu “industrialisasi model

Jepang akan tetapi konsep pertaniannya model Taiwan” sehingga dengan kosep

strategi semacam itu maka tidak ada pilihan lain kecuali Taiwan meneliti dan

mengembangkan pengembangan industri pertaniannya secara mandiri agar

dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan kebutuhan kolonial Jepang,

sementara Jepang sendiri telah fokus kepada pengembangan sektor industi dan

komersil. Dengan demikian kebijakan industri pertanian yang telah dibuat tidak

akan terpengaruh sama sekali oleh adanya proses penyerahan kembali Taiwan

pasca kekalahannya oleh pasukan sekutu.34

Untuk memberikan gambaran tentang struktur masyarakat petani di Taiwan

dapat dilihat dari besaran struktur pekerjaan masyarakatnya yang pada awalnya

mayoritas sebagai petani lalu terus mengalami pergeseran struktur menjadi lebih

kecil terhadap industri yang memiliki padat modal dan teknologi, berikut

komposisinya :

34 MaoYu-kang. The Story of Taiwan Agriculture. Government Information Office;2003:Preface.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 17: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

37

Tabel II.4

Perubahan Struktur Tenaga Kerja Pertanian Terhadap

Total Tenaga Kerja di Taiwan

Tahun Kelompok Pekerja Tani

(10.000 penduduk) % Total Pekerja Tani

1952 164,2 56,1

1955 166,7 53,6

1960 174,2 50,2

1965 174,8 46,2

1970 168,0 36,7

1975 168,1 30,4

1980 127,7 19,5

1985 129,7 17,5

1990 106,4 12,8

1995 95,4 10,5

1998 85,2 8,8

1999 77,6 8,3

2000 74,0 7,8

2001 70,8 7,5

Sumber: Basic Agricultural statistics of the Republic of China. Council of agriculture,

executive yuan, Republic of China 2001.

Walaupun antara tahun 1952 hingga 1965 dari sisi jumlah pekerja tani

meningkat 116.000 orang akan tetapi rasio total pekerja tani terhadap total

pekerja mengalami penurunan dari 56 persen menjadi 47 persen, berarti

kesimpulan yang bisa didapat bahwa selama proses peralihan ke masyarakat

industri, sektor non-agrikultur telah mampu menyerap kesempatan dan peluang

baru bagi masyarakat Taiwan.

Pada saat memasuki fase tinggal landas dari pertumbuhan ekonomi

tahapan linier maka ditandai dengan besarnya capital investment. Akan tetapi

lain halnya di Taiwan dimana besarnya angka capital investment lebih kecil dan

semakin menurun dibandingkan dengan besarnya angka devisa ekspor.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 18: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

38

Tabel II.5

Indikator Ekonomi Domestik (dalam juta US$ )35

Indikator 2001 2002 2003 2004

Pendapatan Ekspor 6.39 6.16 6.07 6.03

Investasi Modal Asing 5.13 3.27 3.58 3.95

Terjadi fenomena yang menarik pada kurun waktu tahun 1945 sampai

dengan tahun 1965 yaitu36 perkembangan sektor pertanian moderen Taiwan

mengalami lonjakan pendapatan yang mencakup: Tanaman Sawah, Kehutanan,

Perikanan, dan Peternakan. Pada tahun 1952 dimana sektor usaha tanaman

sawah mampu memberi kontribusi sebesar 68.6 persen, sektor usaha

peternakan mampu memberi kontribusi sebesar 15,8 persen, sedangkan sektor

usaha perikanan hanya mampu memberi kontribusi 9.1 persen, terhadap total

produk agrikultur. Pada tahun 1970 Komposisinya berubah menjadi hasil

tanaman sawah menurun jadi 53,8 persen, akan tetapi ditutup oleh kenaikan

sektor peternakan yang mengalami kenaikan 25 persen dan sektor usaha

perikanan yang naik sebesar 15 persen. Kondisi ini terus berubah dimana pada

tahun 1995 hasil sektor tanaman sawah menurun hingga menjadi 41.1 persen,

akan tetapi sektor peternakan terus mengalami kenaikan menjadi 35,5 persen

dan 23,2 persen untuk sektor usaha perikanan. Dari fenomena tersebut jelas

bahwa sektor perikanan dan peternakan mulai memegang peran penting dalam

industri agrikultur di Taiwan. Berikut data lengkapnya :

35 DGBAS:Directorate General of Budget, Accounting and Statistic, Executive Yuan. Central Bank of China (Taiwan) Minister of Economic Affairs. 36 Mao Yu-kang, 2003. The Story of Taiwan Agriculture. hal. 20.Taiwan: Government Information Office.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 19: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

39

Sum

ber

: B

asic

agr

icul

tura

l sta

tistic

s of

the

Rep

ublic

of C

hina

Cou

ncil

of A

gric

ultu

re,

Exe

cutiv

e Y

uan,

Rep

ublic

of C

hina

,200

1

Per

saw

ahan

68,6

66,1

64,6

63,4

53,8

53

46,2

41,8

45,7

41,1

45,6

6,5

5

5

5,5

5,7

3,3

2

1,1

0,4

0,2

0,2

9,2

8,9

9,7

15

16,1

21,1

26,3

25,8

25,2

25,6

15,8

19,7

21,4

21,4

25

27,5

30,7

30,8

28,1

35,5

28,7

9,1

0% 20% 40% 60% 80% 100%

1952

1956

1961

1966

1971

1976

1981

1986

1991

1996

2001

Tab

el

II.6

P

erse

ntas

e to

tal p

rodu

ksi p

ert

ania

n te

rhad

ap s

ekto

r T

anam

an S

awah

, ke

hut

ana

n, P

erik

ana

n d

an P

eter

nak

an

Pet

erna

kan

Per

ikan

an

Keh

utan

an

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 20: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

40

3. Pertanian Sebagai Basis Strategi Pengembangan Industri

Pasca penyerahan kembali Taiwan oleh kolonial Jepang berdasarkan

pertumbuhan ekonomi tahapan linier berarti sudah memasuki fase modernisasi

ekonomi, masyarakatnya menganut prinsip: “membangun industri melalui

pertanian dan membangun pertanian melalui industri”, melalui strategi ini telah

memberikan dampak yang sangat signifikan kepada dua hal yaitu37 :

Pertama, telah menempatkan sektor pertanian sama pentingnya dengan

industri, dan strategi bahwa Jepang memberikan kebebasan penuh untuk

mengkelola pertanian dengan konsep Taiwan terbukti membawa kesuksesan.

Kedua, telah menjadikan pertanian sebagai pondasi bagi bergeraknya

pembangunan ekonomi Taiwan, artinya bahwa keberhasilan strategi

pembangunan ekonomi Taiwan dewasa ini telah terbukti dapat dilaksanakan

setelah stabilnya pertanian sebagai pijakan awal dan terus dilakukan modernisasi

melalui konsep industrialisasi pertanian sambil secara perlahan dan alamiah

pemerintah Taiwan melakukan pergeseran kepada industri yang lebih padat

modal dan lebih bernilai ekonomis tinggi.

Pada awalnya kegiatan pertanian di Taiwan baru sebatas mampu

mencukupi pasokan kebutuhan para militer dan penduduk sipil saja, akan tetapi

seiring dengan modernisasi pertanian yang terus digulirkan maka Taiwan telah

mampu mencukupi kebutuhan pertaniannya secara mandiri. Setelah kebutuhan

pasar dalam negeri mencapai angka kestabilan maka langkah berikutnya secara

perlahan industri pertanian Taiwan berkembang menjadi industri yang

berorientasi ekspor.

Fase berikutnya adalah ketika masyarakatnya memasuki fase masyarakat

konsumsi tinggi yang ditandai oleh salah satunya adalah meningkatnya belanja

negara di sektor militer, ternyata di Taiwan masyarakatnya semakin modern

tetapi belanja sektor militernya semakin menurun. Berdasarkan data dari Ministry

of National Defense jumlah personil militer negara terus mengalami penurunan

37 Ibid.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 21: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

41

tahun 1997 sejumlah 450.000 personil, tahun 2001 sejumlah 380.000 personil,

tahun 2002 sejumlah 350.000 personil. Untuk prosentase pengeluaran anggaran

militer-pun terus dikurangi dari 24,51 persen pada tahun 1995 menjadi hanya

16,59 persen pada tahun 2004 atau turun dari 3,69 persen menjadi hanya 2,50

persen dari rasio GNP38.

II.3.4. Aliansi Internasional, mekanisme menuju kesetaraan terhadap negara

sentral.

Berdasar data resmi yang dikeluarkan kementrian urusan perekonomian

(MOEA:the Ministry of Economic Affairs),39 aliansi internasional yang dilakukan

Taiwan pada awal pertengahan 1998 menunjukan peningkatan sebesar 65

persen pada sektor investasi asing yaitu sejumlah 163.3 milyar $ NT (New

Taiwan). Untuk kapitalisasi yang bersifat investasi langsung modal asing

mayoritas terkonsentrasi pada industri manufaktur elektronik, produk teknologi

informasi, perbankan, bisnis ritel dan jasa.

Fenomena lainnya adalah berhasilnya industri skala kecil dan menengah

(SMEs : small and medium-sized enterprises) yang mampu bertahan dari

hantaman krisis keuangan juga dikarenakan telah terjalinnya hubungan

kerjasama bilateral maupun regional dengan negara lain yang dilakukan juga

oleh skala industri yang sama.

Pada tahun 1993 saja terdapat 700.000 industri slaka kecil dan menengah

yang tersebar merata di seluruh wilayah pedesaan dan ternyata menghasilkan 98

persen lebih dari total bisnis Taiwan dan 65 persen total ekspor Taiwan berasal

dari industri skala kecil dan menengah yang juga telah menyumbangkan 55

persen dari GNP serta menyerap 70 persen dari seluruh tenaga kerja di seluruh

negeri. 40.

38 Taiwan Information Office, 2005. Taiwan 2005 Year Book . hal.107. Taiwan : The Government Information Office, Republic of China (Taiwan). 39 Dr. Wang Ching-kang, 1999.Bounding Back :Discusses Taiwan’s economic growth and its potential for further expansion.hal.25.(artikel majalah Taiwan Review.) Taiwan:the Friary press 40 Majalah SWA.1992. Membesarkan Naga Kecil. (edisi Januari 1992)

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 22: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

42

Signifikannya peran Jepang sebagai negara sentral juga mendominasi

pembangunan ekonomi di Taiwan, Sepanjang tahun 1997 hingga tahun 1999

saja nilai ekspor Jepang ke Taiwan tetap lebih besar dibandingkan dengan nilai

impor dari Taiwan, atas dasar ketimpangan itu mendorong Taiwan untuk

bergabung dengan WTO untuk dapat mengurangi defisit perdagangan dengan

Jepang. Berikut ini data lengkapnya:

Tabel II.7

Perdagangan Luar Negeri Jepang dengan Taiwan (Milyar Yen)

Tahun Ekspor Impor

1997 3335,2 1510,9

1998 3340,4 1336,3

1999

Januari 228,4 100,7

April 257,2 122,6

Juli 281,7 129,7

November 283,4 140,9

Sumber : Japan Economic Almanac

Dominasi surplus Perdagangan Jepang terhadap Taiwan ini ”ditangkap”

oleh Amerika Serikat sebagai sinyalemen negatif karena bagi Amerika Serikat

kawasan Asia Timur merupakan kawasan terlarang bagi munculnya dominasi

ekonomi dan pengaruh politik Cina tetapi tidak juga untuk Jepang karena dari sisi

ekonomi Jepang merupakan ancaman terkuat terhadap produk-produk Amerika

Serikat untuk itulah Amerika Serikat sekuat mungkin dapat berperan lebih banyak

terhadap perekonomian Taiwan41.

Penguasaan teknologi dan industrialisasi bila dilihat dari kemunculannya

jelas bahwa Jepang lebih dahulu mengalami kemajuan dengan demikian dampak

bagi Taiwan sebagai negara koloninya adalah Jepang mengajarkan betul kepada

Taiwan untuk menjadi negara yang mampu membuat produk yang dapat

memasok kebutuhan industri Jepang. Dengan demikian pada akhirnya nanti

41 Sheng Lijun, 2001. China’s Dilemma The Taiwan Issue. Hal.44. Singapur : Institute of Southeast Asian Studies.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 23: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

43

produk Taiwan bukanlah kompetitor tetapi komplemen bagi Jepang. Strategi

industrialisasi ini cukup sukses dijalankan, sehingga sektor industri kecil dan

menengah yang ada di Taiwan terdorong untuk lebih maju lagi baik dari segi

kualitas produk yang dihasilkannya maupun dari skala investasi yang dimilikinya.

Untuk bisa menganalisa faktor keberhasilan proses transformasi

industrialisasi di Taiwan tidak bisa lepas dari dua hal yaitu solidnya infrstruktur

industri dan kuatnya integrasi vertikal pada kapasitas tata kelola di bidang

informasi teknologi dengan industri elektronik. Hanya dalam waktu 20 tahun,

Keseriusan kepada pembangunan industri sektor informasi teknologi telah

menjadikan kekuatan pengendali pembangunan ekonomi di Taiwan. Hasil ini

tercapai berkat faktor tingginya kualitas sumber daya, jaringan pemasok yang

terintegrasi, adanya sistem pembagian tata kerja international, Sangat cepat dan

fleksibelnya pengembangan jaringan pemasok. Telah menghantarkan Taiwan

menjadi jaringan integral global dalam rantai pemasok kebutuhan industri

teknologi. Berikut ini adalah data lengkapnya:

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 24: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

44

Tabel II.8

Penguasaan produk hasil manufaktur Taiwan

sebagai pemasok global terbesar (Data tahun 2003)

Nomor 1 Dunia Nomor 2 Dunia Nomor 3 Dunia

1. Notebook PCs

2. Wireless LAN

3. xDSL Modems

4. Cable Modem

5. Foundry

6. IC Packing

7. SOHO Routers

8. LCD Monitor

9. Optical Disk Drive

10. Motherboard

11. Recordable Optical

Disk

12. Network Interface

Cards

13. Hubs

14. ABS Copolymers

15. Glass Fiber

16. Bicycles

17. Ethernet Switches

18. Power Chairs

1. IC Design

2. Digital Still Cameras

3. Polyester Filament

4. Polyester Staple

Fiber

5. Purifier Terephtalic

Acid

6. Polyurethanes

Synthetic Leather

1. DRAM

2. Flat Panel Display

3. Nylon Fiber

4. Screws and Nuts

Sumber: 2003-2004 Global Competitiveness Report oleh WEF: World Economic Forum

Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Brown University, USA.

Dari 198 negara yang disurvei, Taiwan menempati rengking pertama sebagai

negara yang sukses menerapkan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi

informasi (E-Government Performance)42.

42 Government Information Office. 2006.Taiwan at a Glance 2005-2006.hal.32.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 25: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

45

Negara sentral lainnya adalah Amerika, tujuan strategis jangka panjang

yang hendak dicapainya adalah untuk menahan pengaruh komunisme dari Cina

dan Korea Utara. Dengan demikian Taiwan akan dapat dijadikan perpanjangan

kekuatan militer Amerika Serikat yaitu dengan ditempatkannya tentara Amerika

Serikat beserta kekuatan dan fasilitasnya di wilayah Taiwan tersebut.

Sadar akan pentingnya posisi tersebut bagi Amerika Serikat, pemerintah

Taiwan memanfaatkannya untuk kepentingan pembangunan wilayahnya yang

sedang membutuhkan pendanaan, maka dibuatlah kerjasama dalam bentuk

(ECA:Economic Cooperation Administration) and (JCRR:Joint Commission on

Rural Reconstruction) yaitu sebuah lembaga resmi bentukan kedua negara yang

berfungsi untuk menerima bantuan dari Dewan Bantuan Luar Negeri Amerika

Serikat (CUSA)43sebagai kepanjangan dari USAID. Hasilnya program upaya

rekonstruksi wilayah pedesaan dapat berjalan dengan sukses.44

Pasca meletusnya perang Korea kekhawatiran munculnya kekuasaan

komunis di wilayah Asia Timur telah mengundang Amerika Serikat untuk

mengambil kebijakan politik pembendungan pengaruh ideologi komunis salah

satunya adalah dengan melakukan kerjasama dengan Taiwan baik sektor

ekonomi maupun penguatan sektor militer.

Dari tahun 1949 – 1967 saja bantuan Amerika Serikat yang telah diberikan

kepada Taiwan untuk rekonstruksi ekonomi pedesaan sebesar 4,1 juta dollar AS.

Besarnya arus bantuan luar negeri ke Asia Timur termasuk semua pinjaman

lunak antar pemerintah berupa hibah, pinjaman lunak, bantuan teknis dan

sebagainya yang termasuk bilateral maupun multilateral setelah memasuki

dasawarsa 1970-an jumlahnya semakin terbatas namun yang penting dicatat

bahwa arus bantuan asing telah memainkan peran yang luar biasa besar pada

saat awal pembangunan kawasan tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat sendiri setiap tahunnya pada awal dasawarsa

1950-an memberi bantuan 90 juta dollar AS yang dapat membiayai sekitar 40

43 Daniel K Berman,1992. World like Colored Glass, The Role of the Press in Taiwan Democratization Process. hal.207. San Fransisco :Westview Press Oxford 44 Helen Hughes, 1992. op.cit.hal.388.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 26: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

46

persen dari impor barang dan jasa Taiwan begitupun halnya bantuan yang

dikucurkan oleh Amerika Serikat kepada Korea Selatan sebelum berlangsungnya

perang Korea naik sekitar 60 juta dollar AS pada tahun 1950-an sehingga

totalnya hampir mencapai 200 juta dollar AS.

Tahapan kedua dari arus bantuan luar negeri Amerika Serikat terjadi pada

tahun akhir dasawarsa 1950-an pada saat itu di Amerika Serikat sedang terjadi

persepsi yang mengkritisi ketidakefisienan bantuan luar negeri yang telah

disalurkan oleh Amerika Serikat.

Kemudian pada dasawarwa 1970-an tahapan ketiga arus bantuan luar

negeri dikucurkan, pada saat itu banyak terjadi debat tentang syarat-syarat

pemberian kredit hingga digantikannya bantuan luar negeri bilateral menjadi

bantuan luar negeri multilateral oleh hampir semua negara donor bilateral. Mulai

sejak itulah pemberian bantuan diorganisasi oleh lembaga keuangan seperti

Bank Pembangunan Asia, dana internasional bagi pembangunan sektor

pertanian (IFAD), OPEC dan dana Arab di gabungkan ke dalam Bank Dunia

yang secara riil juga mengalami pertumbuhan secara pesat pada dasawarsa

1970-an.

Besarnya angka bantuan luar negeri Amerika Serikat kepada Taiwan selain

untuk tujuan politis strategis juga diarahkan kepada tujuan kepentingan ekonomi

Amerika Serikat secara global. Adapun wujud pelaksanaannya dijalankan

dengan konsep penanaman modal asing di Taiwan. Untuk memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang total arus modal asing baik terdiri dari hibah

antar pemerintah maupun yang dikonversikan dalam bentuk hutang jangka

menengah dan jangka panjang selama dasawarsa 1970-an dapat dilihat pada

tabel berikut.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 27: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

47

Tabel II.9

Kontribusi arus masuk modal asing terhadap

investasi domestik bruto, 1970 – 1980 (persen)

Kelompok Negara 1970 1977 1978 1979 1980

Negara-negara yang berpendapatan

rendah 4 7 6 10 8

Asia 3 4 4 7 5

Cina 0 9 1 5 4

India 7 5 4 4 7

Afrika, sebelah selatan Sahara 29 40 43 52 59

Negara-negara berpendapatan menengah 15 18 18 17 15

Asia timur dan Pasifik 19 16 14 14 15

Timur Tengah dan Afrika Utara 17 21 16 14 10

Afrika, sebelah selatan Sahara 16 13 20 22 17

Eropa bagian selatan 12 17 19 22 22

Amerika Latin dan Karibia 13 18 21 21 17

Negara-negara importir minyak

berpendapatan menengah 15 17 19 20 18

Negara-negara eksportir minyak

berpendapatan menengah 13 18 16 15 11

Total negara berkembang yang

berpendapatan rendah dan menengah 11 15 15 16 13

Sumber : Helen Hughes (1985)

Posisi geo-politik dan ekonomi Taiwan terhadap keamanan dan stabilitas

wilayah Asia Timur memiliki arti penting bagi Amerika Serikat dan Jepang.

Penyebaran pengaruh hegemoni Amerika Serikat di kawasan ini menjadi

pertimbangan utama Amerika Serikat sehingga mau melakukan apa saja demi

tercapainya misi tersebut.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 28: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

48

II.3.5. Paham Confucian sebagai standar prilaku aktor pembangunan .

Faktor lain yang banyak mempengaruhi keberhasilan

pembangunan ekonomi, sosial dan politik di Taiwan adalah karena

adanya faktor budaya atau paham Confucian yang secara umum terjadi

pula pada masyarakat di negara Asia Timur lainnya seperti Hongkong,

Singapura, Korea Selatan dan Jepang, yang ternyata berdampak kepada

tradisi dan kepercayaan bahwa setiap kesepakatan yang telah dihasilkan

pantang untuk dikritisi kembali, kalaupun mendesak disalurkan melalui

mekanisme yang tertutup sehingga tidak memberikan keguncangan

kepada stabilitas pembangunan. Kepatuhan rakyatnya untuk mentaati

sebuah program sangat tinggi dan kalaupun terjadi perbedaan maka,

standar kebenarannya dipercayakan kepada kearifan maupun

pengalaman tokoh seniornya yang sangat dihormati.

Menurut Cummings, kesuksesan Taiwan45 dapat dikaji dari aspek

adanya pola hubungan yang kuat antara sektor pemerintah dengan

perusahaan swasta yang menggunakan semangat Confucian46 sebagai

tradisi. Dimana pola hubungan tersebut sangat kuat di tiga negara Asia

Timur yaitu : Taiwan, Jepang dan Korea Selatan. Menurut gagasan paham

Confucian, pemerintah tidak secara langsung mengatur masyarakat, juga

bukan dari dan oleh masyarakat. Fungsi pemerintah adalah melaksanakan

secara jitu semua kebijakan yang telah dirumuskan secara tepat, dimana

standar ketepatannya ditentukan oleh kearifan maupun pengalaman

pemimpin pemerintahan senior. Bentuk pemerintahan yang cocok untuk

tugas ini adalah pemerintahan yang bersifat otoriter dengan sistem

45 Cummings B., 1984. The origin and development of the Northeast Asian political economy : Industrial sectors, product cycles and political consequences, International Organization. 46 Confucian bukanlah agama yang menekankan pada kehidupan di akherat melainkan merupakan aturan etika dan tingkah laku, yang dimaksudkan sebagai pedoman terhadap pola hubungan antar umat manusia. Hubungan yang teramat penting adalah bersifat hirarkis, yakni antar generasi, dalam lingkup keluarga ataupun antara penguasa dan rakyat jelata. Kewajiban bawahan dalam pola Confucian ini adalah memperlihatkan sikap patuh, loyalitas dan rasa hormat, sementara kewajiban atasan adalah memberikan teladan moral yang baik dan bertingkah laku sesuai dengan statusnya dalam masyarakat. Dalam pola hubungan Confucian ini sikap saling pengertian yang dimiliki masyarakat perihal tujuan dan cita-cita bersama meniadakan kebutuhan akan pola komunikasi yang bersifat terbuka.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 29: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

49

birokrasi yang terpusat. Karakteristik pokok dari figur kepemimpinan di

ketiga negara Asia Timur ini cenderung kuat seperti apa yang dikatakan

Cummings :

“mereka mampu merumuskan tujuan kebijakan tanpa di pengaruhi

oleh kelompok tertentu, mereka mampu mengubah perilaku

kelompok ataupun kelas tertentu dalam masyarakat, dan bahkan

mereka mampu mengubah struktur masyarakatnya.”

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 30: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

50

BAB III

PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

EKONOMI KOREA SELATAN

III.1. Peran Geografis Terhadap Pembangunan Ekonomi Taiwan

Luas keseluruhan Korea adalah 222.154 kilometer persegi meliputi 3.000

kepulauan47, ukurannya hampir menyerupai Inggris atau Rumania. Dua pertiga

wilayahnya adalah daerah pegunungan dan hanya 45 persen saja wilayahnya bisa

ditanami, wilayahnya di dominasi oleh rangkaian sungai besar dan kecil sehingga

berdampak kepada pola industrialisasinya, sungai hangang sebagai sungai terbesar

dijadikan urat nadi perekonomian penduduk di pusat kota, rangkaian wilayah

memanjang di semenanjng Korea yang dikelilingi oleh lautan sehingga dikenal

sebagai negara industri perkapalan dan kemampuan navigasinya. Pasca perang

Korea 1953,48 Korea Utara sebagai negara yang berbatasan langsung mengajukan

unifikasi komunis didasarkan pada logikanya yang disebut “satu Joseon” walau

mustahil bisa diterima Korea Selatan, pasca perubahan blok sosialis 1991

disepakati “perjanjian dasar Selatan-Utara” dengan status keduanya dalam

hubungan khusus menuju reunifikasi. Pada era Kim Dae-jung dibuat “kebijakan

Cahaya Matahari” dengan mengunjungi PyongYang guna mengukuhkan sikap

saling memahami, membangun hubungan timbal-balik antar Korea. Pada 2002

perdagangan antar kedua Korea mencapai 641.73 juta Dollar AS, dengan tujuan

memisahkan kepentingan bisnis dengan politik maka Seoul mengizinkan para

eksekutif perusahaan besarnya dan organisasi ekonomi untuk mengunjungi Korea

Utara untuk kepentingan bisnis. Posisi strategis Korea Selatan dapat dilihat pada

denah peta wilayah pada tabel III.1 berikut :

47 Korean Overseas Information Service, 2003. hal.9. Fakta Tentang Korea. 48 Korean Overseas Information Service, 2003.hal.48.op.cit.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 31: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

51

Sumber: Handbook of Korea;

Tabel III.1

Peta wilayah Korea Selatan

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 32: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

52

II.2. Sejarah Korea Selatan dari Perspektif Pembangunan Ekonomi Politik

Internasional

Dalam tesis ini proses pencapian pertumbuhan pembangunan ekonomi Korea

Selatan hingga menjadi kelompok NICs, akan dilihat dari perspektif kebijakan

pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh Korea Selatan disesuaikan dengan dua

teori utama dalam pembangunan ekonomi internasional yaitu : Pertumbuhan

ekonomi tahapan linier dan Internasional Dependensi.

Korea Selatan pernah dikenal sebagai negara dengan masyarakat

pertaniannya temiskin di dunia, dalam waktu kurang dari empat dekade, tahun 1962

situasinya berubah menjadi prestasi yang dikenal sebagai “Keajaiban ekonomi di

sungai Hangang”, Kuncinya melakukan kebijkan ekonomi berorientasi ekspor

sebagai mesin pertumbuhan. Didorong oleh penghematan dan angka investasi

tinggi serta penekanan kepada pendididkan, tahun 1996 Korea Selatan resmi

bergabung menjadi anggota organisasi untuk pembangunan dan kerjasasama

ekonomi (OECD). Untuk melakukan kesetaraan di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi pada 1966 dibentuk Institute Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Korea dan

Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan sasaran untuk melakukan

perencanaan dan pengadaan proyek nasional riset dan pengembangan terhadap

penguasaan pengetahuan dan teknologi pada sektor swasta maupun pemerintah,

melalui tiga hal : pengembangan ilmu pengetahuan dasar, menjaga distribusi dan

penggunaan sumber daya riset dan pengembangan secara efisien serta kerjasama

internasional. Berikut ini adalah grafik data pertumbuhan ekonomi dari Korea

Selatan49.

49Cheonsik Woo, 2006. Overview of the Korea’s Process until 1997 The Challenges for Korea’s Development Strategies.(www. Worldbank.org). Diakses tanggal 19 Mei 2008 pukul 20:30.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 33: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

53

Tabel III.2

Transformasi Ekonomi Korea Selatan

Pertumbuhan Ekonomi

Sumber: Cheonsik Woo, Korean Development Institute ([email protected]) Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 34: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

54

Yang dimaksud dari tahapan “Big Push” dalam grafik tersebut adalah berbagai

upaya kebijakan pemerintah yang dilakukan langsung oleh figur sentral pemimpin

pemerintahan yang akan dijelaskan sebagai berikut :

State-led Planning (1962-1976), perencanan yang bertumpu kepada negara:

Tahapan ini terdiri dari tiga tahapan rencana pembangunan ekonomi lima tahunan

yang pertama (1962-1966), kedua (1967-1971) dan ketiga (1972-1976). Terdapat

tiga prinsip utama yang diaplikasikan dari tahapan ini yaitu : fokus kepada

pembangunan infrastruktur yang dapat mengembangkan kegiatan ekonomi skala

kecil, menyiapkan dan mobilisasi kekuatan sumber daya dan investasi di bidang

industri pilihan serta adanya perencanaan pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan50.

III.3. Faktor-faktor Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Korea Selatan

III.3.1. Kuatnya Figur Kepemimpinan Sebagai “Arsitek” Keberhasilan

Pembangunan

Peran Park Chung-hee (May 1961 - Oktober 1979).51

Presiden Korea Selatan ini memiliki kemiripan karir dengan Chiang Kai-shek

pemimpin Taiwan, pernah bertugas sebagai pasukan pada ketentaraan Jepang,

dimata para praktisi ekonomi, sosoknya merupakan gambaran kesuksesan Jepang.

Melalui kudeta militer langsung mengendalikan jalannya sistem pemerintahan Korea

Selatan dengan sistem nasional dan sistem konglomerasi (Chaebol) untuk

menggantikan pemerintahan sebelumnya yang berbentuk demokratik. Yaitu dengan

mengorganisasi kekuatan para super bisnis untuk menjalankan kebijakan ekonomi

pemerintah . untuk memberikan dukungan kepada para pebisnis, Jenderal Park

Chung-he melakukan terobosan pertamanya yaitu bertindak sebagai perdana

menteri dengan menghimpun dana “kotor” yang dikeruk para pebisnis dimasa

pemerintahan sebelumnya dengan sebuah kerangka hukum akibatnya banyak

pelaku korupsi yang dipenjarakan dan dana yang terkumpul digunakan untuk

pembangunan ekonomi Korea Selatan. 50 Cheonsik Woo, 2006. loc.cit. 51 Presidential Committe on Government Innovation & Decentralization, 2007. A new wave of Government Innovation in Korea (Jurnal).

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 35: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

55

Spekulasi akan gaya kepemimpinan yang diktator dijawab dengan laju

pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tindakannya yang tidak pernah memperkaya

sendiri, hidup sederharna dan kejujuran berhasil menggelorakan semanagat

rakyatnya untuk berkorban demi masa depan negaranya.

Pada tahun 196552 Jenderal Park Chung-he melakukan hubungan normalisasi

dengan kolonial Jepang, dan berhasil memperoleh pinjaman sebesar 800 juta $

untuk membangun industri dasar dan infrastruktur berupa: industri kimia, industri

besi dan baja serta jalur kereta cepat. Hubungan dengan Amerika ditunjukan

dengan pengiriman pasukan selama perang Vietnam. Sejak kemenangannya

melawan Kim Dae Jung, pada tahun 1963 -1971 statusnya berubah sebagai

presiden sipil dan mendeklarasikan bahwa situasi dalam “keadaan perang” adalah

pilihan terbaik dari yang pernah ada, dan menyebutnya sebagai sistem baru Yushin

yaitu gerakan untuk melakukan revitalisasi dan siapapun jangan pernah bepikir

telah melakukan pekerjaan besar sebelum tersedianya sehelai roti.

Park Chung-hee berhasil membuat konsensus dalam membuat gran desain

pembangunan melalui tahapan pembangunan lima tahunan dengan prioritas

mengatasi kemiskinan, membangun dasar ekonomi riil masyarakt yang kuat yang

berbasis pada industri agro industri dan kelautan dan pembangunan ekonomi yang

berbasisi pada kombinasi segitiga aktor yaitu, aktor negara, aktor industri besar

nasional dan aktor institusi internasional.

Berkat gerakan Saemaul Undong yang digagasnya, Park Chung-hee di

tahapan awal telah berhasil meletakan dasar pembangunan ekonomi kuat yang

berbasis kepada sektor ekonomi riil kerakyatan serta meningkatkan produktivitas

yang tinggi pada masyarakat tradisional. menuju tahapan pra tinggal landas,

Kepemimpinan yang kuat Park Chung-hee diimbangi pula oleh hadirnya lembaga

tata kelola administrasi pemerintahan yang baik, salah satu kredonya yang terkenal

adalah:53

52 www.giles.34sp.com/biographies/park.htm. Di akses tanggal 9 Mei 2008. pukul 17:35. 53 The Economy of South Korea. (www.wikipedia.org/first_republic_of_south_korea). Di akses tanggal 28 Mei 2009 pukul 19:15.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 36: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

56

“Pemerintah pusat harus mampu memainkan peran kunci dalam

pembangunan ekonomi sebab tidak akan ada institusi lain yang memiliki

kapasitas atau sumber daya yang mampu secara drastis langsung mampu

merubah dalam waktu yang singkat”

Hasilnya, Park Chung-hee berhasil membuat pola terpadu pembangunan

ekonomi negara melalui perpaduan state capitalism dengan free enterprise dimana

pengendalian perekonomian didominasi oleh pihak konglomerat (Chaebol), dan juga

banyak didukung perusahaan umum yang bergerak di berbagai bidang seperti :

industri besi dan baja, industri perlengkapan, industri komunikasi, industri

petrokimia, industri pupuk serta industri berat lainnya. Peran pemerintah adalah

membuat panduan industri swasta melalui target produksi dan ekspor dengan

menggunakan sistem kredit yang terkendali, kekuatan informal yang bersifat

persuasif dan menekan, sistem keuangan tradisional serta kebijakan fiskal.

Hanya dalam waktu 20 tahun, Korea Selatan berhasil mengubah

pembangunan ekonominya sehingga sukses menjadi negara industri baru, padahal

pada tahun 1970, dari 2,5 juta rumah petani 80 persen nya hanya beratap jerami

dan hanya 20 persen yang dilengkapi listrik54.

Signifikannya perubahan tersebut karena diawali adanya faktor kepemimpinan

yang kuat sehingga melahirkan masyarakat yang kuat pula. Kekuatan tersebut

sudah dibuktikan pada tahun 1973-1975, Korea Selatan tidak terpengaruh oleh

gejolak krisis minyak dunia serta badai krisis keuangan global pada tahun 1997

serta keberhasilan proses transformasi dari tahap industrialisasi substitusi impor

(inward looking) beralih menjadi industrialisasi berorientasi ekspor (outward

looking)55 disertai berbagai pembenahan seperti:

- Penataan kembali industri yang berorientasi ekspor.

54 Park Chang-Ho. Anggoro Sigit Sutanto, .et al. 2002. Gerakan Masyarakat Baru di Korea: Filosofi dan Aplikasi Saemaul Undong. hal.19. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional dan Korean International Cooperation Agency. 55 Robert A. Scalapino, Seizabaro Sato & Jusuf Wanandi., 1990. Perkembangan ekonomi Asia: Masa kini dan masa depan. hal.189.Jakarta:CSIS.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 37: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

57

- Pemerintah berhasil merubah fungsi menjadi tulang punggung proses

industrialisasi dimana para birokratnya bertindak sebagai Administratif Guidance

terhadap para pelaku pembangunan ekonomi yaitu sektor swasta.

- Melakukan kemudahan deregulasi kepada investor lokal untuk mendatangkan

investasi langsung dengan luar negeri (FDI: foreign direct investment) yaitu

mengundang para korporasi pemain global untuk memainkan perannya di Korea

Selatan, serta tetap dengan prioritas swasta domestik untuk berperan pada

skala industri kecil dan menengah (SMEs: Small and Medium-sized Enterprises)

dengan tujuan untuk memperkuat ekonomi riil dan ketahanan ekonomi nasional.

- Pemerintah menentukan fokus kepada sektor industri tertentu sebagai unggulan

: industri besi baja, industri kimia, industri otomotif, industri perkapalan yang

diarahkan untuk mampu bersaing menjadi pemain global.

Dilihat dari perjalanan model pemerintahan yang dijalankan maka secara garis

besar Korea Selatan mengalami lima kali tahapan perubahan sistem pemerintahan

yaitu,56 : Pertama, tahapan pendirian pemerintahan (1946-1960) didirikan pada

tanggal 13 Agustus 1948 dengan Syngman Rhee sebagai presiden pertamanya.

Kedua, tahapan bentuk pemerintahan militer (1960-1993) dimulai dari era Park

Chung-hee, Chun Doo-hwan hingga Roh Tae-woo. Ketiga, tahapan bentuk

pemerintahan sipil (1993-1998) era Kim Young-sam. Keempat, tahapan bentuk

pemerintahan rakyat (1998-2003) era Kim Dae-jung. Kelima, tahapan bentuk

pemerintahan partisipasi administratif (2003-sekarang) era Roh Moo-hyun hingga

sekarang.

III.3.2. Gerakan Reformasi Lahan (Land Reform):Pra-syarat Pembangunan Ekonomi

Gerakan ini merupakan agenda prioritas utama yang dilakukan pasca

terjadinya perang kedua Korea, program ini pertama kali dilakukan pada tahun 1950

dan diharapkan selesai dalam lima tahun.57 Gagasan dasarnya adalah untuk

melaksanakan prinsip pembagian kembali tanah kepada para petani, dan dibuatkan

56 Presidential Committee on Government Innovation & Decentralization, 2007. loc.cit. 57 Park Chang-Ho, op.cit. hal.27.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 38: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

58

dua macam ketentuan yaitu larangan untuk menyewakan lahan pertanian dan

pembatasan lahan maksimal tiga hektar.

Program reformasi lahan ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas sektor

pertanian serta berperan penting terhadap distribusi aktiva dan pendapatan yang

relatif egaliter, keberhasilan ini terlebih karena mendapatkan dukungan dari Amerika

Serikat yang melakukan politik antisipasi akan bahaya ancaman ideologi komunis

Korea Utara, faktor pendukung lainnya adalah para elit politik di Korea Selatan tidak

memiliki hubungan historis yang erat dengan para tuan tanah tradisional.

Pada saat terjadi lonjakan ekonomi pada tahun 1963,58 mayoritas profesi

penduduk Korea Selatan adalah bertani sebesar 63 persen dari total populasi yang

menempati pedesaan, namun dua puluh lima tahun kemudian komposisinya

berubah secara signifikan dari masyarakat tani menjadi masyarakat urban melalui

proses yang disebut negara industri baru (NICs:newly industrializing countries)

sehingga prosentase dominasi bertani berubah menjadi hanya 21 persen pada

tahun 1989, dimana pemerintah sendiri berharap pada tahun 2000 dominasinya

berkurang dibawah 20 persen. Pergeseran industri pertanian tersebut akan semakin

jelas bila dilihat dari data tahun 1988 tentang kontribusi industri pertanian terhadap

GDP,yaitu totalnya hanya sebesar 10,8 persen. Berikut ini beberapa dampak

penting atas keberhasilan program reformasi lahan59 :

Pertama, program reformasi lahan mampu mengurangi pengaruh kelompok elit

pedesaan yang cenderung anti industrialisasi.

Kedua, reformasi lahan menjamin diperolehnya basis dukungan atas rejim yang

berkuasa karena dengan sendirinya reformasi lahan akan dapat melenyapkan

munculnya kemungkinan gerakan revolusi yang dimotori oleh kekuatan politik di

pedesaan seperti yang terjadi di Cina, Filipina dan Vietnam.

Ketiga, reformasi lahan selalu disertai dengan mekanisme organisasi baru seperti

sistem barter pupuk dengan beras sehingga mampu memperbesar kapasitas

industri pemerintah dan meringankan beban masyarakat pedesaan.

58 The Economy of South Korea, loc.cit. 59 Helen Hughes, 1992. op. cit hal.368.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 39: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

59

Keempat, pemerintah menghapuskan sistem tuan tanah dan menyalurkan

sumberdaya bagi pembangunan industri lainnya.

III.3.3. Konsep “Saemaul Undong” Sebagai Pondasi Transformasi Industrialisasi

Kim Jae-sup, Duta besar Korea Selatan untuk Indonesia60, mengatakan:

“Gerakan Saemaul Undong61 merupakan gerakan bangsa korea dalam

mengentaskan kemiskinan dan pengembangan masyarakat. Gerakan ini

merupakan penyumbang terbesar bagi keberhasilan bangsa Korea dalam

pembangunan ekonomi dan merupakan contoh sukses gerakan

pemberdayaan masyarakat yang ada di dunia dan ini hanya ada di Korea.

Gerakan ini adalah gerakan bangsa Korea Selatan yang digagas pertama kali

oleh Presiden Park Chung-hee pada tahun 1970, dengan tujuan utama untuk

mengentaskan kemiskinan dan pembangunan wilayah pedesaan yang sempat

tertinggal dari gelombang awal pembangunan ekonomi periode tahun 1960-an”

Terdapat tiga hal perubahan besar yang dirasakan dari adanya gerakan

Saemaul Undong sehingga berhasil menjadikan pilar dalam membangun ekonomi

domestik dan kuatnya ekonomi regional Korea Selatan, yaitu : pertama, gerakan

tersebut berhasil membangun revolusi jiwa dan mental untuk bangkit. Kedua,

berhasil melakukan penataan infrastruktur pedesaan sehingga berdampak kepada

penguatan pembangunan ekonomi. Ketiga, tercapainya produktivitas daerah-daerah

pedesaan. Tujuan utama dari Saemaul Undong sendiri adalah untuk

menyeimbangkan pembangunan ekonomi secara keseluruhan melalui proses

distribusi yang tersebar dan merata.

60 Park Chang-Ho, , Anggoro Sigit Sutanto, et al. 2002. op.cit. hal.xi. 61 “Saemaul” berasal dari Kata “Sae” yang artinya Pembaharuan secara progresif yang didasarkan atas pengalaman masa lampau, Kata “Maul” artinya mengacu pada masyarakat desa, regional dan sosial .Dengan demikian “Saemaul Undong” merupakan gerakan yang dilakukan kepada pembaharuan masyarakat pedesaan melalui usaha yang terus menerus untuk diarahkan kepada masyarakat yang baru dan modern di kehidupan masa mendatang. “Saemaul Undong” sendiri filosofinya diambil dari kata “Sae” yang bermakna kepada kata modernisasi sebaliknya dengan “Maul” berarti mengacu kepada nilai-nilai tradisional masyarakat, dengan demikian gerakan ini adalah gerakan yang menerima nilai-nilai perubahan akan tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang relevan. “Semaul Undong” memiliki tiga prinsip atau jiwa yaitu Rajin (Dilligence), Mandiri (Self-help) dan Gotong Royong (Mutual Co-operation).

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 40: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

60

Berikut ini adalah fenomena dari pembangunan ekonomi tahapan linier yang

berhasil dikemas dalam program Saemaul Undong yaitu sebagai berikut:

- Produktifitas masyarakat sektor pertanian merupakan prioritas utama melalui

pengembangan berbagai sektor industri pertanian seperti : perbaikan jalan

desa, renovasi perumahan petani, perbaikan sistem penyediaan air, listrik

masuk desa, pengenalan bibit unggul, kampanye penghematan,

pembangunan balai desa, partisipasi wanita desa dalam urusan pedesaan,

pelatihan pemimpin desa. Dari sisi sumber daya manusianya ditanamkan

mulai dari prinsip tiga : Rajin, Mandiri dan Gotong Royong.

- Pengembangan ekonomi model Korea Selatan yang disebut “State

Capitalism” atau “Corporate Korea” yaitu pemerintah menjamin perusahaan

konglomerasi (Chaebol), yang dikelola oleh korporasi pribadi yang menjadi

arah pengembangan ekonomi nasional. Model ini berkompromi antara

kapitalisme yang didukung oleh korporasi individual dan komunisme yang

mana seluruh produksi di masyarakat dikontrol oleh pemerintah pusat.

“State Capitalism” merupakan strategi dari seluruh pembangunan yang

menjamin keseimbangan di antara wilayah dan peran yang berbeda antara borjuasi

lokal, perusahaan internasional dan aktor pemerintah. Untuk tercapainya konsensus

tersebut Park Chung-hee merupakan figur kepemimpinan sentral dari pembangunan

ekonomi di Korea Selatan yang kemudian dilengkapi dengan adanya sistem yang

dijalankan secara transparan.

Adapun objektif dari Saemaul Undong sendiri pada hakekatnya adalah

menyiapkan masyarakt pedesaan agar siap dan mampu menjadi mesin

pertumbuhan pembangunan ekonomi, pada tahapan selanjutnya yaitu melalui

penyiapan pembangunan infrastruktur dasar pada seluruh wilayah di Korea Selatan,

yaitu 62:

• Meembangun komunitas masyarakat yang modern melalui

perbaikan sosial masyarakat yang tertata.

62 Saemaul Undong (www.saemaul.com/english/saemaulundong.asp) diakses tanggal 14 Mei 2008 pukul 20.30.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 41: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

61

• Membangun industrialisasi yang dapat dibanggakan oleh

karyawannya karena ikut andil dalam pembangunan ekonomi

yang harmonis.

• Membangun dan memelihara kesehatan jiwa dan raga

masyarakat sebagai bagian dari komunitas besar sebuah bangsa.

• Membangun sistem perbaikan nasional yang dapat dibanggakan

bersama.

Adapun di dalam pelaksanaanya gerakan Saemaul Undong ini

dilakukan melalui lima tahapan :

1. Penataan Dasar (Basic Arrangement):

Penataan sumber daya manusia, distribusi pembiayaan, dan

pelaksanaan prinsip –prinsip dasar Saemaul Undong

2. Pelaksanaan Proyek (Operation of Project) :

Tahap pelaksana rencana perbaikan yang telah disepakati dengan

melibatkan semua bagian masyarakat.

3. Tahapan Utama Proyek (Main Stage of Project):

Terdiri dari perbaikan lingkungan, penambahan pendapatan dan

konsolidasi komunitas

4. Tahapan akhir proyek ( Final stage of Project):

Menyiapkan sarana umum, fasilitas kemudahan untuk masa

mendatang seperti teknologi komunikasi dan dibukanya akses untuk

bekerja sama dengan dunia luar.

5. Tahapan masukan untuk tingkat nasional:

Pemerintah menilai dan menentukan yang berhak memperoleh

perubahan terbaik, memberikan sistem dukungan penuh serta

pelatihan intensif yang diperlukan.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 42: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

62

Agar seiring dengan rencana pembangunan ekonomi dan industrialisasi

yang akan dilakukan maka Saemaul Undong juga memiliki tahapan

pembangunannya yaitu 63:

Pertama, Tahapan Foundation and Groundwork (1970-1973): dengan

prioritas penataan industri pertanian dan perbaikan teknologi pertanian serta

pengembangan pendapatan dari non-agrikultur serta proses edukasi

terhadap gerakan Saemaul Undong. Karakter yang dominan muncul adalah

prioritas pembangunan yang diinisiatipi oleh aktor negara.

Kedua, Tahapan Proliferation (1974-1976) : Pembangunan dan perbaikan

tempat tinggal beserta sarananya. Karakter yang dominan muncul adalah

perubahan sikap mental untuk menghargai pentingnya konsensus bersama.

Ketiga, Tahapan Energetic Implementation (1977-1979) : Meningkatkan

produktivitas industrialisasi melalui manajemen ketenagakerjaan, dan

penataan industri yang rapih dan ramah. Karakter yang dominan muncul

adalah memfasilitasi kerjasama antar industri untuk melakukan percepatan

pembangunan ekonomi

Keempat, Tahapan Overhaul (1980-1989): Pembangunan ekonomi terpadu

melalui integrasi perbaikan pertanian, distribusi, sindikasi pinjaman serta

peningkatan sarana penunjang lingkungan seperti taman dan jalanan yang

bersih serta membudayakan tradisi kerja keras sebagai gaya hidup.

Karakter yang dominan muncul adalah lahirnya organisasi swasta yang

netral antara pemerintah dan pelaku usaha

Kelima, Tahapan Autonomous Growth (1990-1998): Mewujudkan stabilitas

ekonomi melalui pemulihan ekonomi, jalur perdagangan industri serta

peningkatan derajat hidup. Serta reformasi moral dan sensitifitas warga

terhadap kemajuan. Karakter yang dominan muncul adalah pentingnya

kemandirian sebuah bangsa.

63 Ibid.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 43: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

63

III.3.4. Aliansi Internasional Mekanisme Menuju Kesetaraan Terhadap Negara

Sentral

Pada awalnya Korea Selatan dan Taiwan terintegrasi dalam satu wilayah

kekaisaran Jepang (negara sentral) sebagai wilayah pengembangan industri

pertanian, yang selanjutnya proses kesetaraan industrialisasi ini oleh negara

sentral dipercayakan melalui beberapa perusahaan konglomerasi Jepang (Zaibatsu)

dengan perusahaan konglomerasi (Chaebol) di Korea Selatan (negara pinggiran).

Peran para Chaebol seperti : LG, Daewoo, Samsung, Kia telah membuat

kekuatan global bagi ekonomi, sosial dan politik Korea Selatan, bahkan LG telah

mencanangkan program bahwa tahun 2010 akan menjadi perusahaan global ke-3

terbesar (Global Top 3) pada industri elektronik dunia. Pada tahun 1994 saja “kue”

pembangunan pertumbuhan ekonomi Negara 47%-nya diperoleh berkat kontribusi

dari lima Chaebol seperti Hyundai, LG, Samsung, Kia, dan Daewoo.

Keberhasilan Korea Selatan dalam menghasilkan produk hasil manufaktur

sehingga setara dengan produk global lainnya adalah karena adanya dukungan dari

pihak swasta selaku partner lokal melakukan konsentrasi khusus kepada riset dan

penelitian sehingga setiap produk yang ditiru dari negara sentral berhasil dibuat

dengan kualitas lebih baik dari produk yang ditirunya, contohnya Chaebol Samsung

berhasil menjadi pembuat produk chips nomor satu terbesar di dunia, sedangkan

nomor duanya dikuasai oleh usaha patungan dua Chaebol juga yaitu Hyundai dan

LG. Konsep tersebut kemudian dikenal dengan “Semangat Korea” yaitu berani

melakukan inovasi karena yakin produknya merupakan unggulan yang akan

mengalahkan kemapanan produk sebelumnya.

Fenomena tersebut memberi gambaran bahwa pemerintah berperan membuat

strategi sentral sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh kolaborasi antara pihak

swasta nasional melalui aliansi internasional telah terbukti berhasil memberi devisa

besar bagi negara sehingga tidak hanya naiknya pertumbuhan ekonomi tetapi juga

mampu mengangkat derajat sosial dan politik dimata internasional.

Perubahan struktur industri Korea Selatan dimulai pada tahun 1973 dimana

pemerintah melakukan fungsinya sebagai fasilitator dalam hal : mobilisasi sumber-

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 44: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

64

sumber keuangan, memilih dan menentukan kerjasama dengan Chaebol dengan

fokus kepada industri tertentu, mempercepat kompetisi sektor industri, adapun

pilihan industri yang diambil meliputi : industri besi dan baja, industri perkapalan,

industri petrokimia, industri otomotif, industri elektronik, dan industri permesinan64.

Perubahan struktur strategi industri dapat dilihat pada tabel berikut :

64 Cheonsik Woo, 2006. op. cit. hal.5.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 45: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

65

Tabel III.3

Perubahan Struktur Industrilisasi

Struktur Kepegawaian Struktur GDP

Sumber: Cheonsik Woo, Korean Development Institute ([email protected])

Pasca kejatuhan Jepang, dan munculnya dominasi Amerika Serikat di Korea

Selatan lebih banyak dipengaruhi karena issu politik regional terhadap bahaya

ideologi komunis dari Korea Utara, sekalipun tidak sedikit Amerika Serikat memberi

bantuan akan tetapi lebih banyak terpakai untuk kepentingan konflik dengan Korea

Utara.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 46: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

66

Dilanjutkan oleh presiden Roh Moo-hyun, Korea Selatan menyiapkan diri

untuk menjadi pusat ekonomi internasional untuk kawasan Asia Timur melalui

kebijakan ekonomi internasional berupa :65

1. Mendorong pertukaran dan kerjasama ekonomi antar-Korea.

2. Membuat system kerjasama ekonomi regional Asia Timur.

3. Membangun infrastruktur bagi pusat logistik dan bisnis regional Asia

Timur melalui beberapa langkah :

- Membangun bandara internasional Incheon sebagai pusat bandara Asia

Timur sambil mempromosikan pelabuhan Gwangyang dan Busan

sebagai pelabuhan pusat daerah

- Membangun bandara internasional dan pelabuhan Incheon sebagai

pusat logistic wilayah metropolitan Seoul

- Menghubungkan kembali dua jalur kereta api dan jalan raya antar kedua

Korea dan membangun jaringan transportasi Jalur kereta api Trans-

Siberia (TSR) dan Jalur Kereta Api Trans-China (TCR)

- Membangun jaringan informasi terpadu menghubungkan bandara dan

pelabuhan pada tahun 2015.

Dalam rangka mengatasi krisis keuangan internasional tahun 1997, Korea

Selatan berhasil mampu meyakinkan kepada Lembaga Donor Keuangan

Internasional (IMF) untuk memberikan pinjaman secara kontan dan tanpa disertai

dengan berbagi ketentuan persyaratan yang harus dibuat guna memenuhi

kepentingan pemberi donor, hal ini dikarenakan Korea Selatan dipercaya memiliki

sumber daya dan strategi yang jelas dalam menata proyek – proyek pembangunan

ekonominya, seperti yang dikatakan oleh seorang ekonom dari Citigroup, Stanley

Fisher yang mengatakan mengatakan :66

”….pasca krisis akumulasi aset sumber daya manusia menjadi sangat strategis

tidak hanya terlatih dengan baik, lebih berpendidikan dan produktif, tetapi juga

65 Korean Overseas Information Service, op. cit. hal.61. 66 Stanley Fischer, 2004. A Development Strategy for Asian Economic:Korean Perspective. Paper seminar pada Korean Seminar of the 37th Annual Meeting of the Asian Development Bank. Korea: May 15,2004

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 47: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

67

dikarenakan untuk pengembangan dan implementasi dari teknologi maju

mempersyaratkan skil tinggi, pemerintahan yang kuat di Asia Timur termasuk

Korea Selatan memiliki persyaratan itu semua dimana mereka sedang terus

memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan peningkatan penguasaan

teknologi, upaya ini sejalan diimbangi oleh semakin terbukanya menyerap

teknologi asing dan temuan – temuan terbaik dunia akan semakin

mengantarkan kemapanan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan”

III.3.5. Paham Confucian Standar Perilaku Aktor Pembangunan.

Secara historis, paham Confucian mulai dikenal sejak tahun 1389, pada saat

itu oleh dinasti Goryeo telah dijadikan sebagai ideologi untuk memperkuat politik

kapitalisasi terhadap kekuasaannya.67 Namun aplikasi dari nilai Confucian dalam

perkembangannya banyak dipengaruhi oleh pola hubungan atas kehadiran Jepang

sebagai negara sentral yang telah menjadikan Korea Selatan dan Taiwan sebagai

Negara pinggiran pemasok kebutuhan industri dasar Jepang.

Fenomena akan keajaiban pertumbuhan ekonomi, sosial dan politik di

kelompok NICs di Asia Timur seperti Taiwan, Korea Selatan, Singapura dan Hong

Kong selama tiga puluh tahun terakhir ini sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari

pengaruh kuatnya nilai Confucian yang dianut oleh para aktor-aktor

pembangunannya, Di Kore Selatan para pelaku pembangunan ekonominya bersatu

saling sinergi dalam melakukan pola industrialisasinya demi kemajuan negara,

Perubahan politik tidak akan banyak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan

ekonomi karena selain adanya sistem ekonomi yang kuat tetapi juga dikarenakan

adanya satu pemahaman dari Confucian yang melekat bahwa kepentingan negara

paling utama, nilai ini teraplikasikan dengan baik oleh para aktor pembangunan

negara. (seperti juga yang telah di jelaskan pada bab II tentang Confucian di

Taiwan)

Dari sebuah survei yang dilakukan di Korea Selatan menunjukan realitas

bahwa 80 persen mereka memiliki motivasi kuat untuk berbuat yang terbaik untuk

67 Korean Overseas Information Service, 2003. Handbook of Korea.hal.59.Seoul: JungMoonSa Printing Co.,Ltd.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008

Page 48: PROSES KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/116270-T 24377-Fenomena keberhasilan... · PEMBANGUNAN EKONOMI TAIWAN ... (selain Jepang) di Asia yang memiliki

68

negaranya sebagi bagian dari perilaku pelaksanaan nilai-nilai Confucian68. Bahkan

dalam perkembangannya sekarang Confucian di Korea Selatan telah dijadikan

bagian fundamental bagi masyarakat Korea Selatan, pembentuk moral, sebagai

sistem, jalan hidup, hubungan sosial antara kaum muda kepada kaum yang lebih

senior, budaya luhur, serta sebagai pondasi dari pembuatan berbagai norma

hukum69.

68 ZhangYunling, 2004. East Asia Cooperation: Searching for an Intregrated Approach. hal.297.China: World Affairs Press. 69 Korean Confucian. (www.wikipedia.org.).Di akses tanggal 28 Mei 2009 pukul 19:30.

Fenomena keberhasilan..., Ucup Supriyadi, FISIP UI, 2008