1
Proses kontak adalah salah satu metode untuk memproduksi asam sulfat (H 2 SO 4 ). Pada proses ini ada tiga tahapan penting, yaitu : membuat sulfur dioksida (SO 2 ), mengkoversinya menjadi SO 3 , dan konversi SO 3 menjadi H 2 SO 4. Pembuatan SO2 Ada dua cara untuk membuat sulfur dioksida, membakar sulfur (S) dengan oksigen berlebih atau memanaskan sulfide ores seperti FeS 2 dalam udara berlebih. Keduanya dilakukan dengan oksigen berlebih untuk memastikan semua sulfur terkoversi menjadi SO 2 . Oksigen sisa akan digunakan pada proses berikutnya. Pada proses pembakaran sulfur, konsentrasi SO 2 yang diperoleh sekitar 9 – 10 %. Konversi menjadi SO 3 Konversi SO2 menjadi SO3 dilakukan dalam reaktor berkatalis. Reaksi konversi ini merupakan reaksi eksoterm (menghasilkan panas). Pada reaksi eksoterm, temperatur adalah parameter yang sangat penting. Pada temperatur tinggi, laju reaksi cepat namun konversi rendah. Untuk memperoleh SO3 sebanyak mungkin diperlukan temperatur reaksi yang rendah. Namun pada temperatur ini laju reaksi kecil, untuk itu diperlukan katalis. Katalis yang biasa digunakan adalah V 2 O 5 dan temperatur reaksi 400-450 o C. Tekanan bukan parameter penting yang perlu diperhatikan. Lihat persamaan reaksi diatas, 3 mol reaktan menjadi 2 mol produk. Jumlah mol ini sebanding dengan volume (reaksi fasa gas) atau tekanan pada volume tetap. Walaupun dilakukan pada tekanan tinggi, pada akhirnya tekanan akan turun dengan sendirinya. Reaksi ini dilakukan pda tekanan mendekati atmoferik. Selain itu, pada kondisi ini (temperatur 400-450 o C, tekanan atmosferik) konversi reaksi mencapai 99,5 sehingga hanya sedikit sekali peningkatan konversi jika tekanan dinaikkan. Konversi SO 3 menjadi H 2 SO 4 Secara teori SO 3 dapat dikonversi menjadi H 2 SO 4 jika direaksikan dengan air, namun hal ini tidak dapat dilakukan karena reaksi SO 3 + H 2 O sulit dikontrol dan menimbulkan kabut asam sulfat. SO 3 direaksikan terlebih dahulu dengan H 2 SO 4 membentuk H 2 S 2 O 7 (oleum). reaksi ini dilakukan dalam kolom absorber. Oleum dapat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat.

Proses Kontak Adalah Salah Satu Metode Untuk Memproduksi Asam Sulfat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmenjelaskan proses kontak pembuatan asam sulfat

Citation preview

Page 1: Proses Kontak Adalah Salah Satu Metode Untuk Memproduksi Asam Sulfat

Proses kontak adalah salah satu metode untuk memproduksi asam sulfat (H2SO4). Pada

proses ini ada tiga tahapan penting, yaitu : membuat sulfur dioksida (SO2),

mengkoversinya menjadi SO3, dan konversi SO3 menjadi H2SO4.

Pembuatan SO2

Ada dua cara untuk membuat sulfur dioksida, membakar sulfur (S) dengan oksigen

berlebih

atau memanaskan sulfide ores  seperti FeS2 dalam udara berlebih.

Keduanya dilakukan dengan oksigen berlebih untuk memastikan semua sulfur terkoversi

menjadi SO2. Oksigen sisa akan digunakan pada proses berikutnya. Pada proses

pembakaran sulfur, konsentrasi SO2 yang diperoleh sekitar 9 – 10 %.

 

Konversi menjadi SO3

Konversi SO2 menjadi SO3 dilakukan dalam reaktor berkatalis. Reaksi konversi ini

merupakan reaksi eksoterm (menghasilkan panas).

Pada reaksi eksoterm, temperatur adalah parameter yang sangat penting. Pada

temperatur tinggi, laju reaksi cepat namun konversi rendah. Untuk memperoleh SO3

sebanyak mungkin diperlukan temperatur reaksi yang rendah. Namun pada temperatur

ini laju reaksi kecil, untuk itu diperlukan katalis. Katalis yang biasa digunakan adalah

V2O5 dan temperatur reaksi 400-450 oC.

 

Tekanan bukan parameter penting yang perlu diperhatikan. Lihat persamaan reaksi

diatas, 3 mol reaktan menjadi 2 mol produk. Jumlah mol ini sebanding dengan volume

(reaksi fasa gas) atau tekanan pada volume tetap. Walaupun dilakukan pada tekanan

tinggi, pada akhirnya tekanan akan turun dengan sendirinya. Reaksi ini dilakukan pda

tekanan mendekati atmoferik. Selain itu, pada kondisi ini (temperatur 400-450 oC,

tekanan atmosferik) konversi reaksi mencapai 99,5 sehingga hanya sedikit sekali

peningkatan konversi jika tekanan dinaikkan.

 

Konversi SO3 menjadi H2SO4

Secara teori SO3 dapat dikonversi menjadi H2SO4 jika direaksikan dengan air, namun hal

ini tidak dapat dilakukan karena reaksi SO3 + H2O sulit dikontrol dan menimbulkan kabut

asam sulfat. SO3 direaksikan terlebih dahulu dengan H2SO4membentuk H2S2O7 (oleum).

reaksi ini dilakukan dalam kolom absorber.

 

Oleum dapat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat.