4
Proses diskolorasi gigi atau stain? Diskolorasi gigi atau stain adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi. Stainmerupakan masalah estetik dan tidak menyebabkan peradangan pada gingival. Penggunaan produk tembakau, teh, kopi, obat kumur tertentu, dan pigmen didalam makanan menyebabkan terbentuknya stain. Stain akibat pemakaian produk-produk tersebut menghasilkan permukaan yang kasar sehingga mudah ditempeli oleh sisa makanan dan kuman yang akhirnya membentuk plak. Apabila tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi (calculus) yang dapat merambat ke akar gigi, akibatnya gusi mudah berdarah, gigi gampang goyang, dan mudah tanggal. Stain pada gigi dapat terjadi dengan tiga cara : (1) stain melekat langsung pada permukaan, (2) stain terjabak di dalam kalkulus dan deposit lunak, dan (3) stain bergabung dengan struktur gigi atau material restoratif. Berdasarkan sumbernya, stain dibagi menjadi eksogen stain yang di sebabkan oleh substansi dari luar gigi dan endogen stain yang berasal dari dalam gigi. Berdasarkan lokasi,stain dibagi menjadi stain intrinsik dan ekstrinsik. Stain intrinsik terdapat didalam substansi gigi dan tidak dapat hilang dengan scalling ataupun pomolesan gigi. Stain ekstrinsik adalah perubahan warna pada permukaan luar gigi yang dapat hilang hanya dengan menyikat gigi dan scalling. Mayoritas stain yang terjadi pada gigi permanen adalah stain ekstrinsik. Warnanya bervariasi dari kuning hingga hitam dan terdapat pada pelikel.

Proses Pembentukan Stain

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stain

Citation preview

Page 1: Proses Pembentukan Stain

Proses diskolorasi gigi atau stain?

Diskolorasi gigi atau stain adalah deposit berpigmen pada permukaan

gigi. Stainmerupakan masalah estetik dan tidak menyebabkan peradangan pada gingival.

Penggunaan produk tembakau, teh, kopi, obat kumur tertentu, dan pigmen didalam makanan

menyebabkan terbentuknya stain. Stain akibat pemakaian produk-produk tersebut

menghasilkan permukaan yang kasar sehingga mudah ditempeli oleh sisa makanan dan

kuman yang akhirnya membentuk plak. Apabila tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan

membentuk karang gigi (calculus) yang dapat merambat ke akar gigi, akibatnya gusi mudah

berdarah, gigi gampang goyang, dan mudah tanggal. Stain pada gigi dapat terjadi dengan tiga

cara : (1) stain melekat langsung pada permukaan, (2) stain terjabak di dalam kalkulus dan

deposit lunak, dan (3) stain bergabung dengan struktur gigi atau material restoratif.

Berdasarkan sumbernya, stain dibagi menjadi  eksogen stain yang di sebabkan oleh

substansi dari luar gigi dan endogen stain yang berasal dari dalam gigi. Berdasarkan

lokasi,stain dibagi menjadi stain intrinsik dan ekstrinsik. Stain intrinsik terdapat didalam

substansi gigi dan tidak dapat hilang dengan scalling ataupun pomolesan

gigi. Stain ekstrinsik adalah perubahan warna pada permukaan luar gigi yang dapat hilang

hanya dengan menyikat gigi dan scalling. Mayoritas stain yang terjadi pada gigi permanen

adalah stain ekstrinsik. Warnanya bervariasi dari kuning hingga hitam dan terdapat pada

pelikel.

Berdasarkan penyebabnya, stain  ekstrinsik dibagi menjadi dua kategori: (1)

stainlangsung, disebabkan oleh kromogen organik yang melekat pada pelikel.

Warna Stain yang dihasilkan berasal  dari warna asli kromogen tersebut. Merokok dan

mengunyah tembakau diketahui menyebabkan stain jenis ini, demikian juga dengan beberapa

jenis ini minuman seperti teh dan kopi. Warna yang terlihat pada gigi berasal komponen

polyphenol, yang memberikan warna pada makanan, (2) stain tidak langsung, dihasilkan dari

interaksi kimia antara komponen penyebab stain denagn permukaan gigi. Stain ini

berhubungan dengan antiseptik kationik dan garam metal.

Beberapa stain ekstrinsik antara lain adalah stain hijau, hitam, tembakau, coklat,

orange, dan metalik. Stain hijau terdapat pada biofilm, dan dapat terjadi pada semua umur,

terutama pada anak-anak, dan sering ditemukan pada maksila. Gambaran klinisnya berupa

garis berwarna kuning muda hingga hijau melingkari sepertiga servikal permukaan labial,

atau dapat pula menutupi setengah permukaan gigi. Penyebabnya adalah kebersihan mulut

yang buruk, kromogen, dan haemorhage gingiva. Email dibawah stain biasanya kasar.

Page 2: Proses Pembentukan Stain

Stain hitam biasa terlihat pada permukaan lingual dan proksimal, pada gigi susu. Pada

orang dewasa biasa ditemukan pada gigi didekat duktus kelenjar saliva. Gambaran klinisnya

berupa garis berwarna coklat tua hingga hitam mengikuti kontur gingival pada sepertiga

servikal mahkota.

Stain tembakau bentuknya bercampur dengan biofilm mengikuti kontur puncak

gingival, bergabung dengan deposit kalkulus dan berwarna coklat muda sampai coklat tua.

Deposit stain parah yang terdapat pada pengunyah tembakau, dapat berpenetrasi kedalam

email dan menjadi stain intrinsik eksogenus. Stain ini paling sering ditemukan dipermukaan

lingual, biasanya pada sepertiga servikal, dan pit fissure.

Stain coklat dihasilkan dari perubahan kimia pada pelikel, penggunaan stannous

fluroid, teh, kopi, kecap, dan klorheksidin. Stain orange biasa dihubungkan dengan

kebersihan mulut yang buruk. Stain ini terdapat di sepertiga servikal mahkota permukaan

labial dan lingual, dan mudah dibersihkan dengan profilaksi, tetapi akan muncul kembali bila

kebersihan mulutnya tetap buruk.

Stain metalik dapat terjadi antara lain karena pekerja industri yang menghirup debu

industri melalui mulut sehingga menyebabkan substansi logam berkontak dengan gigi.

Perubahan warna gigi yang terjadi akan berbeda-beda bergantung pada bahan logam yang

mengkontaminasi, contoh : Nikel (hijau), tembaga (hijau kebiruan), besi (coklat atau hijau

kecoklatan), cadmium (kuning atau coklat keemasan).

Stain akibat kontaminasi logam industri ini paling sering terlihat pada gigi anterior

dan pada 1/3 servikal. Stain metalik juga dapat terjadi adanya kontaminasi bahan logam pada

obat-obatan, dan dapat mengakibatkan perubahan warna permukaan gigi secara menyeluruh,

hal ini disebabkan karena pigmen dari obat melekat langsung pada substansi gigi.

Pencegahanya antara lain dengan cara pengkonsumsian obat menggunakan sedotan atau

dalam bentuk tablet atau kapsul untuk menghindari kontak langsung dengan gigi.

Beberapa penyakit metabolik diketahui menyebabkan stain intrinsik pada

gigi.Ochronosis atau alkaptonuria menyebabkan stain coklat pada gigi permanen.

Erythropoietieccongenital menyebabkan stain merah kecoklatan pada gigi sulung, fluorosis

endemic menyebabkan hipomaturasi email yang merupakan penyebab utamastain intrinsik

pada gigi sulung. Stain email bisa bervariasi dari flek putih hingga bercak coklat atau hitam

dengan lubang. Tetrasiklin merupakan penyebab utama stain intrinsik selama perkembangan

gigi. Saat erupsi, gigi berwarna kuning terang dimana ketika diberi cahaya akan berubah

menjadi coklat.

Page 3: Proses Pembentukan Stain

Diskolorasi gigi dapat dihilangkan antara lain dengan scalling, pemolesan,

bleaching atau pemutihan gigi. Scalling adalah prosedur untuk menghilangkan kalkulus.

Permukaan kalkulus yang berporus dapat terdiskolorasi oleh substansi makanan dan

tembakau. Kalkulus akan mencapai tingkat terparah dalam waktu enam bulan. Pada saat

dilakukan scalling, stain ekstrinsik akan ikut terbuang. Perawatan bleaching atau pemutihan

gigi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan bahan tergantung penyebabnya. Bahan

pemutihan gigi yang biasa digunakan antara lain adalah sodiumperborat, hidrogen peroksida,

dan karbamid peroksida.