37
TUGAS MEKANIKA RESERVOIR PROSES TERBENTUKYA MINYAK DAN RESERVOIR NAMA : Reymon Rendy Soputan NIM : 1101135 KELAS : NON REG B (03) EMAIL : [email protected]

Proses Reservoir Tugas Mekres2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proses Reservoir Tugas Mekres2

TUGAS MEKANIKA RESERVOIR

PROSES TERBENTUKYA MINYAK DAN RESERVOIR

NAMA : Reymon Rendy Soputan

NIM : 1101135

KELAS : NON REG B (03)

EMAIL : [email protected]

JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MIGAS

ANGKATAN 2011

BAKLIPAPAN

Page 2: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena

atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya

tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "proses

terbentuknya minyak dan reservoir", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat

yang besar bagi kita untuk mempelajari materi kuliah mekanika reservoir.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya

buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima

kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca.

Balikpapan,20 Oktober 2012

Penyusun

Proses terbentuknya Minyak dan Reservoir

Page 3: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Bab I

Awal Mula Terbentuknya Minyak dan Gas

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk

hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang

sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi

sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern.

Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan

bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.

Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat

kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan

kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya

akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara

terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung

selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut

dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi.

Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan

material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara

sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya) yang

mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun

menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya

material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya,

sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan

mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.

Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang

atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang

mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan

batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan

reservoir minyak.Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih

dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun.

Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai

65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas

bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai

banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena

Page 4: Proses Reservoir Tugas Mekres2

memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping

pemasukan devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum

(bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan

sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar

antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen,

nitrogen, dan belerang. Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak

dan gas bumi, yaitu:

(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)

Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam

terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di

bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai

menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu

yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan

tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut

berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

(2) Teori Anorganik

Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk

akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang

terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi

hidrokarbon.

(3) Teori Duplex

Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.

Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas

bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan

bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.

Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah

menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-

bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini

akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di

tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).

Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2)

minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut

Page 5: Proses Reservoir Tugas Mekres2

dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut

Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di

tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan

waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak

dapat diperbarui (unrenewable).

Bab II

Struktur Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi atau

pelarutan. Jadi asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, batuan metamorf yang

mengalami pelapukan, terkikis, tersangkut kemudian diendapkan ditempat lain, sehingga

mengalami proses sementasi dan litifikasi menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan

menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan :

a. Pemampatan (compaction)

Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan

butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti

syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan

menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.

Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan

yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan dan

pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan

menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yang

tinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silika

yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen.

b. Penyimenan (cementation)

Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan rongga

(pore fluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-tambah

atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis simen

yang utama ialah kuarza dan kalsit. Semen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen

menjadi batu. Penyimenan biasanya berlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku

diperingkat awal, ia boleh mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras

boleh menahan tekanan. Semen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika,

Page 6: Proses Reservoir Tugas Mekres2

iaitu hasil daripada pelarutan organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia

mineral liat dan lain-lain. Simen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di

kawasan sekitaran karbonat.

c. Penghabluran Semula (recrystallization)

Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanya

perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan saiz boleh

berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadi

bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah.

2.1 Jenis Batuan Sedimen

Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu :

1) terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami

proses pengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara

sedimen yang termasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit.

2) mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan luar

lembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke lembangan

pengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous. Antara yang termasuk

dalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik.

Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa jenis,

bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan sedimen yang utama

ialah;

1- Terrigenous (detrital atau berklas / klastik – clastic). Batuan klastik merupakan

batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan dalam

lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama batuan utama yang

terdapat dalam kumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia, Batu pasir,Batu lodak, & Syal.

2- Sedimen endapan kimia / biokimia (Chemical/biochemical). Batuan endapat kimia

merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada larutan, ataupun

terdiri daripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat

dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah; Evaporit, Batuan

sedimen karbonat (batu kapur dan dolomit), Batuan sedimen bersilika (rijang), & Endapan

organik (batu arang).

Page 7: Proses Reservoir Tugas Mekres2

3- Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan volkanoklastik yang berasal

daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap

seperti sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah; Batu pasir

bertuf & Aglomerat.

2.2 Penggolongan Batuan Sedimen

Berdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, dapat digolongkan atas :

a. Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contoh: gosong pasir,

flood plain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya.

b. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh : sand

dunes, tanah loss, dan sebagainya.

c. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh : morena,

drumline.

Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-

macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltion, terbawa

dalam duspensi, ada pula yang (solution). Berdasarkan terbentuknya (lingkungan

pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan

sebagainya.

b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya : endapan sungai

(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.

c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan

delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para

ahli, baik berdarkan genetis maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua

golongan (Pettijohn, 1975 ddan W. T. Huang, 1962) :

a. Batuan Sedimen Klastik

Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses

pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya.

Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di

Page 8: Proses Reservoir Tugas Mekres2

lingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung). Allogenic mineral

mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada yang telah

mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi.

Beberapa contoh mineral ini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite,

montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.

b. Batuan Sedimen Non-Klastik

Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses

kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik

banyak sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau

lingkungan sedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit,

dan halit. Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen

batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam

pengklasifikasian batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran

kristal dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut :

Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari

0,75mm.

Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga

0,75mm.

Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga

0,2 mm.

Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari

0,01 mm

2.3 Tekstur Batuan Sedimen

Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan butir

sedimen, mulai dari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses pembentukan batuan

sedimen dapat kita lihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga dapat mengintepretasikan

lingkungan sedimenasi suatu batuan sedimen.

a. Tekstur batuan sedimen klastik

Unsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut :

Page 9: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir.

Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada fragmen, dan mengisi sela- sela

diantara fragmen, serta diendapkan bersama fragmen.

Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen

dan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi.

Untuk mengukur ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skala Wentworth

(1922).

Ukuran Butir (mm) Nama Butir

> 256 Bongkah

64 - 256 Brangkal

4 - 64 Kerakal

2 - 4 Kerikil

1 - 2 Pasir Sangat Kasar

½ - 1 Pasir Kasar

¼ - ½ Pasir Sedang

1/8 - 1/4 Pasir Halus

1/16- 1/8 Pasir Sangat Halus

1/16 - 1/256 Lanau

Lempung

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Jenis Pelapukan

b. Jenis Transportasi

c. Waktu / jarak Transport

d. Resistansi

b. Tekstur batuan sedimen non klastik

Page 10: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Pada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau yang

biasa disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen non-klastik

biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal penyusunnya. Macam-macam tekstur

batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut :

-Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin

- Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atau

berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm – 2mm

-Pisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih

besar, lebih dari 2mm

-Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran yang sama

besar

-Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar

Ukuran butir kristal batuan sedimen non-klastik dibedakan atas :

- Berbutir kasar, dengan ukuran >5mm

- Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5mm

- Berbutir halus, dengan ukuran <1mm

2.4 Bentuk Butir

Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama, membulat

(konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi). Tingkat kebundaran butir batuan

sedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai

berikut :

- Komposisi butir

- Ukuran butir

- Jenis proses transprtasi

- Jarak transport : Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar

dibandingkan batuan yang kurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm akan lebih

Page 11: Proses Reservoir Tugas Mekres2

bundar dibandingkan yang berukuran lebih kecil. Jarak transport berpengaruh pada tingkat

kebundaran. Semakin jauh jarak transport, maka akan semakin bundar.

-Pemilahan atau Sortasi:Terdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk.

- Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar.

- Sortasi buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik.

- Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas :

- Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan.

- Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan.

2.5 Struktur Batuan Sedimen

Secara umum, struktur batuan sedimen terbagi atas 2 macam:

a.Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen,

kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan.

b.Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan lipatan.

Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena proses fisik dan

karena proses biologi.Karena Proses Fisik

1. Struktur Eksternal, kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan

di lapangan. Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular.

2. Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan sedimen.

Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut :

Perlapisan dan Laminasi

Perlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi.

Jika tebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang dari 1 cm, maka

disebut laminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan:

a. Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling sejajar

satu dengan yang lainnya.

b. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi saling memotong satu dengan yang

lainnya.

Page 12: Proses Reservoir Tugas Mekres2

c. Gradaed Bedding, dimana butiran-butiran berubah secara gradual.

d.Masif, Bila di dalam struktur sedimen tidak ada kenampakan mengenai struktur sedimen.

Kenampakan Pada Permukaan Lapisan

a. Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus.

b. Flute Cast, bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus.

c. Mud Cracks, bentuk retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk

poligonal.

d. Rain Marks, kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan.

Struktur Yang Terjadi Karena Deformasi

a. Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya.

b. Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi.

c. Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi pada lapisan sedimen yang di

atasnya.

Karena Proses Biologi

- Jejak (Track and Trail):Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan

Trail adalah jejak yang berupa seretan bagian tubuh organisme.

- Galian (Burrow):Merupakan lubang akibat dari akitivitas organisme.

- Cetakan (Cast and Mold):Mold merupakan cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan

Cast adalah cetakan dari Mold.

Bab III

Page 13: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Bentuk Reservoir Minyak Bumi

Bentuk reservoir diartikan juga sebagai perangkap minyak bumi sendiri merupakan

tempat terkumpulnya minyak bumi yang berupa perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke

bawah sehingga minyak dan gas bumi dapat terjebak di dalamnya.

Perangkap minyak bumi ini sendiri terbagi menjadi Perangkap Stratigrafi, Perangkap

Struktural, Perangkap Kombinasi Stratigrafi-Struktur dan perangkap hidrodinamik.

Perangkap Stratigrafi

Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral,

perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu

lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah

minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala

arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah

menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang

permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Dan jebakan stratigrafi tidak

berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun

berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.

Page 14: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Pada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reservoar tersebut, atau ketika

terjadi perubahan permeabilitas pada lapisan reservoar itu sendiri. Pada salah satu tipe

jebakan stratigrafi, pada horizontal, lapisan impermeabel memotong lapisan yang bengkok

pada batuan yang memiliki kandungan minyak. Terkadang terpotong pada lapisan yang tidak

dapat ditembus, atau Pinches, pada formasi yang memiliki kandungan minyak. Pada

perangkap stratigrafi yang lain berupa Lens-shaped. Pada perangkap ini, lapisan yang tidak

dapat ditembus ini mengelilingi batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon. Pada tipe

yang lain, terjadi perubahan permeabilitas dan porositas pada reservoar itu sendiri. Pada

reservoar yang telah mencapai puncaknya yang tidak sarang dan impermeabel, yang dimana

pada bagian bawahnya sarang dan permeabel serta terdapat hidrokarbon.

Pada bagian yang lain menerangkan bahwa minyak bumi terperangkap pada reservoar

itu sendiri yang Cut Off up-dip, dan mencegah migrasi lanjutan, sehingga tidak adanya

pengatur struktur yang dibutuhkan. Variasi ukuran dan bentuk perangkap yang demikian

mahabesar, untuk memperpanjang pantulan lingkungan pembatas pada batuan reservoar

terendapkan.

Page 15: Proses Reservoir Tugas Mekres2

 

Perangkap Struktural

Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini Jebakan tipe

struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya

struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan

perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai

unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapat

menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan

patahan (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

Jebakan Patahan

Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadi

bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada

formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan

terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang

pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi

yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang

sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat

ditembus pada daerah jebakan patahan ini.

Page 16: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Jebakan Antiklin

Kemudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin, jebakan yang

antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah

pada bangunan. Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan yang sarang dan pada lapisan

yang permeabel, serta naik pada puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena

lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.

Jebakan Struktural lainnya

Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional

regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatasMudstone dan

memotong patahan yang sejajar Mudstone. Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah

Page 17: Proses Reservoir Tugas Mekres2

jebakan yang minyak bumi berada pada Hanging Wall danFootwall. Lalu, Seal yang

posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya.

Perangkap Kombinasi

Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan

stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi

bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari

satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan,

terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua

perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri.

Perangkap Hidrodinamik

Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. Perangkap ini sangta

jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan air ini yang mampu merubah

ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi

tersebut dapat menyebabkan perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan

Page 18: Proses Reservoir Tugas Mekres2

air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi

bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui

permukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat

menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada

jebakan minyak yang konvensional.

Bab IV

Komposisi Minyak dan Gas

Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang

umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat

bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen

(N).terdapat 4 macam jenis dari minyak bumi yang digolongkan menurut umur dan letak

kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep.

Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan

aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi.

Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin

yang lebih pendek.

Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling

rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi

H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang dikatakan paling

“sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin

(gasoline) yang paling banyak.

Secara umum komposisi minyak hidrokarbon terbagi menjadi 4 yaitu:

Page 19: Proses Reservoir Tugas Mekres2

1. Paraffin

Dalam kimia. parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan

formula CnH2n+2. Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n=20–40.

Molekul parafin paling simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur

ruangan. Anggota sejenis ini yang lebih berat, seperti oktan C8H18, muncul sebagai

cairan pada temperatur ruangan. Bentuk padat parafin, disebut lilin parafin, berasal

dari molekul terberat mulai C20H42 hingga C40H82. Lilin parafin pertama

ditemukan oleh Carl Reichenbach tahun 1830.[1]

Parafin, atau hidrokarbon parafin, juga merupakan nama teknis untuk sebuah

alkan pada umumnya, tapi dalam beberapa hal kata ini merujuk pada satu linear, atau

alkan normal - dimana bercabang, atau isoalkan juga disebut isoparafin. Berbeda dari

bahan bakar yang dikenal di Britania dan Afrika Selatan sebagai minyak parafin atau

hanya parafin, yang disebut sebagai kerosin di sebagian besar AS, Australia dan

Selandia Baru.Namanya berasal dari kata Latin parum (= jarang) + affinis dengan arti

seluruhnya "sedikit affinitas", atau "sedikit reaktivitas". Ini diakibatkan oleh alkan,

yang non kutub dan sedikit gugus fungsional-nya, sangat tidak reaktif.

2. Naftanik

Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna

putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang bersatu.

Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang

dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi

tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi.

Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguapwalau dalam bentuk padatan. Uap

yang dihasilkan bersifat mudahterbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari

destilasi tar batu bara, dan sedikit darisisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena

merupakan suatu bahan keras yang putih dengan bau tersendiri, dan ditemui secara

alami dalam bahan bakar fosil seperti batu bara danminyak.Naftalena adalah salah

satu komponen yang termasuk benzena aromatik hidrokarbon, tetapitidak termasuk

Page 20: Proses Reservoir Tugas Mekres2

polisiklik. Naftalena memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannyamenjadi aditif

bensin untuk meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat

pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat

pada bagian-bagian mesin. Penggunaan Naftalena sebagai aditif memang belum

terkenal karenamasih dalam tahap penelitian. Sampai saat ini memang belum

diketahui akibat buruk  penggunaan naftalena terhadap lingkungan dan kesehatan,

namun ia relatif aman untuk digunakan.Satu molekul napthalena merupakan

perpaduan dari sepasang cincin benzena. Naftalenamerupakan salah satu jenis

hidrokarbon polisiklik aromatik . Ada dua set atom hidrogensetara: posisi alpha dan

posisi beta. 

Sesuai dengan ikatan valensinya, napthalena mempunyai tiga struktur resonansi

yaitu :Seperti benzena, naftalena dapat mengalami substitusi aromatik elektrofilik .

Pada sebagian besar reaksi substitusi aromatik elektrofilik, naftalena bereaksi dalam

kondisi lebih ringandaripada benzena. Sebagai contoh, benzena ataupun napthalena

bila beraksi dengan klorindengan menggunakan besi klorida atau aluminium klorida

sebagai katalis, naftalena danklorin dapat bereaksi untuk membentuk 1-

chloronaphthalena bahkan tanpa menggunakankatalis. Benzena dan naphthalene juga

dapat dialkilasi menggunakanreaksi Friedel-Crafts,naftalena juga dapat dialkilasi

dengan mereaksikannya dengan alkena atau alkohol, menggunakan sulfat atau asam

fosfat sebagai katalis.

Kegunaan

Naftalena digunakan sebagai reaksi intermediet dari berbagai reaksi kimia

industri, seperti reaksi sulfonasi, polimerisasi, dan neutralisasi. Selain itu, naftalena

juga berfungsi sebagai fumigan (kamper, dsb), surfaktan, dsb

Efek dari naftanik bagi kesehatan

Eksposur terhadap jumlah besar naftalena dapat mengakibatkan kerusakan

pada sel darah,dan menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai haemolytic anaemia.

Penyakit ini telahdiperhatikan pada orang tertentu, terutama anak-anak, setelah

termakan kapur barus yangmengandung naftalena. Antara gejala yang mungkin

terjadi setelah eksposur terhadap jumlah besar naftalena adalah lelah, hilang nafsu

makan, mual, muntah dan diare. Kulitmungkin menjadi pucat atau kuning. Bayi yang

baru lahir terutama menghadapi risiko seldarahnya rusak jika terpajan pada naftalena.

Kerusakan terhadap sel darahnya melepaskansuatu produk (bilirubin) yang

menyebabkan bayi tersebut menjadi kuning dan dalam kasus parah, mungkin

mengakibatkan kerusakan otak. Ada orang yang lahir dengan penyakitlahir genetis

Page 21: Proses Reservoir Tugas Mekres2

(G6PD deficiency) yang menjadikannya lebih cenderung menderita akibatdari

naftalena, maka gejala dapat diperhatikan setelah eksposur terhadap jumlah

naftalenayang kecil pun.

3. Aromatic

Senyawa aromatis adalah senyawa yang mengandung cincin benzene, Aromatik

adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon yang

membentuk cincin benzen (C6H6). Contohnya benzen (C6H6), metilbenzen (C7H8),

dan naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya

memiliki kadar aromat yang relatif besar.

4. olivine

Olefin adalah kelompok senyawa hidrokarbon tidak jenuh, CnH2n. Contohnya etilena

(C2H4), propena (C3H6), dan butena (C4H8).

Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan hidrogen, di

dalam minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon seperti belerang, nitrogen,

oksigen, vanadium, nikel dan natrium yang terikat pada rantai atau cincin hidrokarbon.

Unsur-unsur tersebut umumnya tidak dikehendaki berada di dalam produk-produk

pengilangan minyak bumi, sehingga keberadaannya akan sangat mempengaruhi langkah-

langkah pengolahan yang dilakukan terhadap suatu minyak bumi.

1. Belerang

Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S),

merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen

(sulfida siklik). Senyawa-senyawa belerang tidak dikehendaki karena :

a. menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk pengolahan.

b. mengurangi efektivitas zat-zat bubuhan pada produk pengolahan.

c. meracuni katalis-katalis perengkahan.

d. menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakar minyak, senyawa belerang

teroksidasi menjadi zat-zat korosif yang membahayakan lingkungan, yaitu SO2 dan SO3).

2. Nitrogen

Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa seperti 3-

metilpiridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat yang tidak bersifat basa seperti

Page 22: Proses Reservoir Tugas Mekres2

pirol (C4H5N), indol (C8H7N) dan karbazol (C12H9N). Senyawa-senyawa nitrogen dapat

mengganggu kelancaran pemrosesan katalitik yang jika sampai terbawa ke dalam produk,

berpengaruh buruk terhadap bau, kestabilan warna, serta sifat penuaan produk tersebut.

3. Oksigen

Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam naftenat (2,2,6-

trimetilsikloheksankarboksilat, C10H18O2) dan asam-asam lemak (alkanoat), gugus hidroksi

fenolik dan gugus keton. Senyawa oksigen tidak menyebabkan masalah serius seperti halnya

senyawa belerang dan senyawa nitrogen pada proses-proses katalitik.

Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat senyawa logam. Kandungan

logam yang biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan natrium. Logam-logam ini

terdapat bentuk garam terlarut dalam air yang tersuspensi dalam minyak atau dalam bentuk

senyawa organometal yang larut dalam minyak. Vanadium dan nikel merupakan racun bagi

katalis-katalis pengolahan minyak bumi dan dapat menimbulkan masalah jika terbawa ke

dalam produk pengolahan.

Bab V

Syarat Terbentuk Minyak dan Gas

Pada awal perkembangan industri perminyakan, sering disebut oil pool, suatu

reservoir minyak dan gas bumi di bawah permukaan tanah bukanlah tempat yang berbentuk

kolam atau gua atau gerowong atau sejenisnya yang berupa wadah terbuka melainkan berupa

suatu bentukan (formasi) batuan padat namun mempunyai rongga atau pori-pori. Rongga

kecil di dalam batuan itulah yang menjadi tempat terakumulasinya minyak dan gas. Untuk ini

dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut. Bayangkan sebuah gelas yang diisi penuh oleh pasir.

Kemudian tuangkan air ke dalamnya. Maka, walaupun kelihatannya gelas tersebut sudah

penuh terisi oleh pasir, kenyataannya air masih tetap dapat dituangkan dan ditampung oleh

gelas tadi karena air tersebut masuk ke dalam rongga antara butiran-butiran pasir. Agar suatu

reservoir dapat menampung minyak yang dapat diproduksikan secara ekonomis nantinya,

maka ukuran formasi batuan tersebut harus cukup besar dan mempunyai rongga yang cukup

besar pula. Di samping itu, harus dapat mengalirkan fluida karena minyak dan gas tidak

bernilai ekonomis jika tidak dapat dialirkan ke lubang sumur untuk kemudian diangkat ke

permukaan.

Page 23: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada umumnya

reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi,

temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya.

Dalam mencari minyak dan gas bumi diperlukanya suatu eksplorasi. Eksplorasi

merupakan kegiatan mencari dan menemukan sumberdaya hidrokarbon dan memperkirakan

potensi hidrokarbon dialam sebuah cekungan. Namun untuk melakukan suatu eksplorasi perlu

adanya suatu sistem. System ini disebut dengan Basic Petroleum System yaitu proses untuk

menemukanya kandungan hidrokarbon dibawah permukaan. Didalam Basic Petroleum

System terdapat komponen komponen penting yang harus ada. Komponen komponen

tersebut adalah:

1. Source Rock

Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang cukup untuk

dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan terbeut tertimbun dan terpanaskan,

dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang ekonomis. Bahan

organik yang terkandung disebut kaorgen. Karogen memiliki 4 tipe yaitu:

• Tipe 1

Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan

minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.

• Tipe 2

Page 24: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama

minyak dan gas bumi

• Tipe 3

Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperrti ini umumnya

menghasilkan gas dan sedikit minyak.

• Tipe 4

Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak

dan gas.

2. Reservoir Rock

Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan

tersebut harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas sebgai

temppat megalirnya hidrokarbon. Jenis jenis Reservoir adalah:

• Siliclastic rock

• Carbonate Rock

• Igneous Rock (Batuan Beku)

• Metamorphic Rock

3. Migrasi

Proses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju Reservoir. Dalam transportasi

hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:

Migrasi primer = Migrasi didalam skuen dari Source Rock

Ekspulsion = Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed

Migrasi Skunder = Transportasi carrier bed menuju ke trap

4. Trap (Jebakan)

Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menhan minyak dan gas bumi untuk

berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir sebagai

tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar sebagai penutup agar tidak terjadi

migrasi lagi.

Page 25: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Proses migrasi dan pembentukan trap tidak saling berhubungan dan terjadi di waktu yang

berbeda. Waktu pembentukan trap sangat penting karena jika trap terbentuk sebelum

hidrokarbon bermigrasi maka kemungkina akan ditemukanya akumulasi hidrokarbon didalam

trap. Dan jika sebaliknya maka kemungkinan hidrokarbon telah melewati trap tersebut.

Adapun tipe jebakan yaitu:

• Jebakan Struktural

Jebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan

dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang

paling asli dan perangkap yang paling penting.

• Jebakan Stratigrafi

Jebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies

batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar

dalam perpindahan minyak bumi.

• Jebakan Kombinasi

Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan

faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.

5. Maturasi

proses pematangan pada suatu reservoar untuk bisa menghasilkan minyak dan gas.

6. Cap rok (lapisan penutup)

suatu batuan yang bersifat impermeabilitas yang terdapat pada bagian atas suatu

reservoar,sehingga dapat berfungsi sebagai penyekat/penutup fluida reservoar.

7. Kondisi reservoar (Tekanan dan Temperatur)

Pengaruh tekanan dan temperatur dapat mempengaruhi terhadap sifat sifat fisik

minyak dan gas sehingga dapat menghasilkan/produksi minyak dan gas ke permukaan.

Sebagian besar minyak dan gas ditemukan pada reservoir yang terbentuk dari batuan sedimen.

Batuan sedimen terbentuk dari endapan organik seperti sisa-sisa tumbuhan dan hewan serta

endapan anorganik seperti pasir dan lempung, yang diendapkan oleh sungai-sungai dan

danau-danau purba, yang kemudian ditimbun oleh berbagai jenis batuan dan mengalami

penekanan serta pemanasan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun.

Page 26: Proses Reservoir Tugas Mekres2

Supaya dapat menjebak (menampung) fluida, suatu reservoir haruslah tertutup pada

bagian atas dan pinggirnya oleh suatu lapisan penutup . Dengan kata lain, bentuk “wadah” ini

tidaklah terbuka ke atas tetapi terbuka ke bawah sehingga minyak yang mengalir ke arahnya

dapat terperangkap. Mengalirnya minyak dari tempat dimana minyak tersebut terbentuk

(source rock) diakibatkan oleh proses alami karena pada saat pembentukannya minyak

mengalami tekanan yang sangat besar. Sehingga setelah terbentuk minyak tersebut terperas

(squeezed) ke luar dari bantuan tempatnya terbentuk dan mengalir ke tempat yang

mempunyai tekanan yang lebih rendah, yaitu ke permukaan bumi. Jika ada sesuatu yang

menghentikan pergerakan minyak tersebut, maka minyak akan terakumulasi di tempat ia

terhalang tersebut. Dilihat dari proses ini maka bentukan batuan reservoir berfungsi sebagai

suatu perangkap (trap). Perangkap itu sendiri (yang kemudian kita sebut dengan reservoir jika

ia telah mengandung minyak dan/atau gas) terbentuk karena proses geologi baik secara

struktural maupun stratigrafis.