Proses Translasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    1/7

    BIOLOGI MOLEKULER

    Anggota : 1. Wina Laili Maulida

    2. Yashinta

    3. Afria Kusumaningrum

    4. Sepra Juasna Pratiwi

    5. Melda Elfryda Marpaung

    6. Qisti Rahmawati Husna

    7. Nelli Karina

    8. Rizka Annur Putri

    MEKANISME REGULASI TRANSLASI

    1. BIOSINTESIS PROTEINProtein merupakan produk dari aliran informasi genetik. Sel membutuhkan ribuan protein yang

    berbeda setiap waktu. Protein-protein ini harus disintesis, dibawa ke tempatnya berfungsi dan

    didegradasi bila tidak diperlukan lagi. Sintesis protein eukariot melibatkan 70 jenis protein ribosom,

    20 jenis enzim untuk mengaktifkan prekursor asam amino, 20 atau lebih enzim dan faktor protein

    lain untuk inisiasi, elongasi dan terminasi polipeptida; mungkin 100 enzim untuk pemrosesan

    protein; dan 40 atau lebih transfer dan ribosomal RNA. Secara keseluruhan, hampir sekitar 300

    makromulekul yang berbeda terlibat pada sintesis polipeptida. Namun protein disintesis dengan

    kecepatan yang tinggi. Polipeptida dengan 100 residu asam amino dalam E. coli (pada 37C),

    disintesis dalam waktu sekitar 5 detik. Sintesis ribuan protein yang berbeda di dalam sel diregulasi

    dengan ketat, sehingga protein hanya disintesis sesuai dengan kebutuhan metabolik sel.

    2. KODE GENETIKKetika menemukan struktur DNA, Francis Crick sudah mempertimbangkan bagaimana informasigenetik yang dikode dalam empat huruf pada DNA dapat di translasi menjadi 20 huruf pada protein?

    Crick beralasan bahwa asam nukleat yang berukuran kecil (mungkin RNA) dapat berperan sebagai

    adaptor. Salah satu bagian dari adaptor berikatan dengan asam amino tertentu dan bagian lain

    mengenali urutan nukleotida yang dikode oleh asam amino pada mRNA. Ide ini kemudian

    diverifikasi dengan ditemukannya tRNA. tRNA merupakan molekul adaptor yang berfungsi

    menerjemahkan urutan nukleotida dalam mRNA menjadi urutan asam amino dalam polipeptida.

    Keseluruhan proses sintesis protein yang dipandu oleh mRNA ini disebut proses translasi. Setiap

    deretan tiga basa pada mRNA, mengkode satu asam amino spesifik disebut kodon. Terdapat empat

    basa pada nukleotida (A, G, C dan T) sehingga terdapat 43

    = 64 kodon. Beberapa kodon mempunyai

    fungsi khusus. AUG merupakan kodon inisiasi yang merupakan awal suatu polipeptida, di samping

    AUG juga mengkode metionin dalam polipeptida. Kodon UAA, UAG dan UGA tidak mengkode asam

    amino dan merupakan kodon terminasi atau disebut juga stop kodon. Translasi terjadi dengan cara,

    setiap kodon dibaca berurutan dan tidak overlap (tumpang tindih). Kodon pertama pada gen

    menyediakan reading frame (pola pembacaan). Reading frame tanpa stop kodon sebelum 50 kodon

    disebut open reading frame dan biasanya merupakan suatu gen.

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    2/7

    3. TRANSLASITranslasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi

    rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA

    yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip

    urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (Open Reading Frame). Suatu OFR

    dicirikan oleh:

    a.

    Kodon inisiasi translasi yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada mRNA)b. Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon.c. Kodon terminasi translasi yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG pada mRNA), atau TGA (UGA

    pada mRNA.

    4. TRANSFER RNA (tRNA)Seperti sudah dijelaskan di atas, proses translasi memerlukan molekul tRNA. tRNA merupakan

    molekul adaptor yang berfungsi menterjemahkan urutan nukleotida dalam mRNA menjadi urutan

    asam amino dalam polipeptida. Pada tRNA terdapat urutan tiga basa yang disebut antikodon.

    Antikodon ini komplemen dengan salah satu kodon. Sedangkan pada ujung 3 tRNA terikat asam

    amino spesifik. tRNA yang sudah mengikat asam amino disebut aminoasil tRNA. Paling kurang

    terdapat 61 jenis tRNA di sitoplasma yang membawa asam amino yang berbeda. tRNA akan

    membawa asam amino dari sitoplasma ke ribosom, tempat dimana sintesis protein terjadi, dan

    antikodon akan mengenali kodon komplemennya.

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    3/7

    5. RIBOSOMRibosom merupakan tempat sintesis protein. E. colimengandung lebih dari 15.000 ribosom yang

    terdapat bebas di sitoplasma. Ribosom merupakan kompleks antara protein dan rRNA dan terdiri

    dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Pada bakteri subunit kecil mempunyai

    ukuran 30S dan subunit besar 50S, sementara pada eukariot subunit kecil 40S dan subunit besar

    60S. Ribosom bakteri mengandung sekitar 65% rRNA dan 35% protein. Pada ribosom terdapat tiga

    situs untuk mengikat aminoasil tRNA yaitu: situs aminoasil (A), situs peptidil (P) dan situs exit (E).

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    4/7

    6. MEKANISME TRANSLASIProses translasi berlangsung pada ribosom dan merupakan proses sintesis protein berdasarkan

    informasi yang berada pada mRNA. mRNA yang ditranslasi harus terikat pada ribosom dan pada

    organisme prokariot pada ujung 5nya terdapat suatu urutan yang mengenali ribosom. Urutan ini

    dikenal sebagai situs pengikatan ribosom atau ribosome binding site (RBS). Proses translasi terdiri

    atas tiga sub proses, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.

    7. TRANSLASI PADA PROKARIOTKomponen pada tahap inisiasi organisme prokariot meliputi kodon insiasi (AUG), tiga faktor

    insiasi (IF1, IF2 dan IF3), tRNA inisiator (fMet-tRNA), ribosom subunit 30S dan 50S, dan GTP. Setelah

    diaktifasi oleh faktor inisiasi, tRNA inisiator yang membawa anti kodon CAU akan menempati situs P

    pada ribosom. tRNA kedua yang membawa anti kodon untuk kodon kedua memasuki situs A pada

    ribosom. Asam amino yang dibawa oleh tRNA kedua akan membentuk ikatan peptida dengan asam

    amino pertama. Setelah ikatan peptida terbentuk, tRNA yang membawa kedua asam amino akan

    bertranslokasi dari situs A ke situs P (Gambar 7.1). Hal ini berlangsung terus menerus sampaimencapai stop kodon (UAG. UAA. UGA).

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    5/7

    Gambar 7.2. Translasi pada prokariot. (a) Inisiasi, (b) Elongasi, (c) Translokasi.

    Tidak ada antikodon yang mengenali kodon terminasi. Translasi berhenti dengan adanya protein

    yang disebut Release Factor (RF) yang mengenali kodon terminasi. Pada prokariot terdapat tiga

    faktor terminasi yaitu, RF1 yang mengenali kodon UAA dan UAG dan RF2 yang mengenali kodon

    UGA dan UAA, sementara RF3 belum dikatahui fungsinya. Pengikatan RF ini memberikan sinyal

    bahwa proses translasi telah berhenti. Kedua subunit ribosom akan berdisosiasi dari mRNA dan

    polipeptida dibebaskan dari tRNAnya.

    Gambar 7.2. Terminasi translasi pada prokariot

    8. TRANSLASI PADA EUKARIOTAda beberapa perbedaan dalam hal insisasi translasi antara prokariot dengan eukariot. Pada

    eukariot, kodon inisiasi adalah Metionin (bukan formil metionin seperti pada prokariot). Selain itu,

    pada eukariot tidak ada sekuens shine-dalgarno seperti pada prokariot.

    Pada eukariot, faktor inisiasi translasi yang diperlukan adalah eIF-1,-2,-3,-5 dan -6. Faktor eIF-3

    mengubah subunit kecil ribosom eukariot (40S) menjadi suatu bentuk yang siap untuk menerima

    amioasil-tRNA pertama. Setelah aminoasil-tRNA yang pertama melekat, dengan bantuan eIF-2,

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    6/7

    terbentuklah kompleks 403S. Selanjutnya, dengan bantuan eIF-4, mRNA melekat ke kompleks 403S

    membentuk kompleks 48S. Akhirnya, faktor eIF5 membantu subunit besar (60S) untuk melekat pada

    komplek 48S sehingga dihasilkan kompleks 80S yang siap untuk melakukan translasi mRNA. Faktor

    eIF6 adalah suatu faktor anti-asosiasi yang mencegah subunit 60S untuk berasosiasi dengan subunit

    40S sebelu, terbentuk kompleks inisiasi. Factor eIF-4F adalah sjuatu factor yang melekat pada

    struktur tudung pada ujung 5. Faktor ini terdiri atas 3 bagian, yaitu eIF -4E, eIF-4A dsn eIF-

    4G.bersaman- sama dengan eIF-4E, eIF3, dan poli (A)-binding protein, faktor eIF4G menarik subunit

    40S ke mRNA sehingga menstimulasi inisiasi translasi.

    9. ELONGASIElongasi secara umum mempunyai mekanisme yang serupa pada prokariot dan eukariot. Proses

    pemanjangan terjadi dalam 3 tahapan, yaitu:

    a. Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A yang ada di ribosomb. Pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh dari tRNA yang ada pada sisi P ke arah sisi A

    dengan membentuk ikatan peptida

    c. Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya yang ada di sisi A.Ribosom membaca kodon-kodon pada mRNA dari ujung 53. Hasil proses translasi sadalah

    molekul peptida yang mempunyai ujung amino dan ujung karboksil. Ujung amino adalah ujung yangpertama kali disintesis dan merupakan hasil penerjemahan kodon yang terletak pada ujung 5 pada

    mRNA, sedangkan ujung terakhir yang disintesis adalah gugus karboksil. Ujung karboksil merupakan

    hasil penerjemahan kodon yang terletak pada ujung 3 pada mRNA. Oleh karena itu, sintesis protein

    berlangsung dari ujung amino ke ujung karboksil.

    10.TERMINASITranslasi akan berakhir pada salah satu dari ketiga kodon terminasi (UAA, UAG, UGA) yang ada

    pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom. Dalam keadaan normal tidak ada aminoasil-tRNA yang

    membawa asam amino sesuai dengan ketiga kodon tersebut. Oleh karena itu, jika ribosom

    mencapai salah satu dari ketiga kodon terminasi tersebut, maka proses translasi berakhir.

    Mekanisme translasi juga mempunyai system untuk melakukan koreksi jika ada kesalahan dalampenggabungan aminoasil-tRNA pada ribosom, sistem koreksi tersebut dikenal sebagaiproofreading.

    Akurasi system translasi ditentukan terutama oleh dua hal, yaitu pada saat penambahan muatan

    pada tRNA (tRNA charging) dan pada saat amonoasil-tRNA melekat pada sisi A ribosom jika terjadi

    kesalahn pengikatan aminoasil-tRNA maka tRNA tersebut akan dikeluarkan dari ribosom.

  • 7/27/2019 Proses Translasi

    7/7

    DAFTAR PUSTAKA

    Gaffar, Shabarni. 2007. Buku Ajar Bioteknologi Molekul. Bandung : FMIPA Universitas Padjajaran

    Yuwono, Triwibowo. 2007. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga