Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSIDING
Joint Seminar
Seminar Nasional HITPI Ke-8, Seminar Nasional
Peternakan ke-5, Dan Kongres HITPI ke-3
Kupang, 5 - 6 November 2019
“Peningkatan Produktivitas Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan”
Editor
Dr. Marthen L. Mullik dan Dr. Johanis Ly
Prof. Luki Abdullah
Prof. I W. Suarna
Prof. Yusuf L. Henukh
Dr. I Gusti Ngurah Jelantik
Prof. H.L.L. Belli
Prof. J.F. Bale-Therik
Prof. Erna Hartati
Dr. Thomas Matahine
Dr. Maritje Hilakore
Dr. W. M. Nallley
Dr. Markus M. Kleden
Dr. Sabarta Sembiring
Dr. Ulrikus R. Lole
Dr. Imanuel Benu
Dr. E.L. Lazarus
Dr. G.E.M. Malelak
Dr. Bernadeta Koten
Reviewer:
Institut Pertanian Bogor
Universitas Udayana
Universitas Sumatera Utara
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Universitas Nusa Cendana
Politani Negeri Kupang
Penyelanggara:
Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI)
Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Ikatana Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI)
Himpunan Ilmuan Peternakan Indonesia (HILPI)
Seminar Nasional Himpuna
PROSIDING Joint Seminar Nasional HITPI Ke-8,
Seminar Nasional Peternakan Ke-5, Dan
Kongres HITPI Ke-3
5-6 November 2019, Kupang, NTT
‘Peningkatan Produktivitas Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
Diterbitkan oleh:
Undana Press
ISBN: 978-602-8547-53-6
©2019. Fakultas Peternakan Undana dan Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan
Indonesia
Hak cipta dilindungi Undang-Undang, dilarang mencetak dan menerbitkan
sebagian atau seluruh isi buku dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penerbit.
Alamat Penerbit:
Jl. Adisucipto, Kampus Penfui, Kupang
Telpon 0380-821084
www//:undana.ac.id
Website Prosiding: http://semnaspeternakan.undana.ac.id
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................................ iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... viii
Tantangan Industri Pakan di Indonesia dan kebijkan nasional pengembangan 1
pakan. R.R. Sri Widayati.
Kebijakan pengembangan pakan untuk mengembangkan industri peternakan dan 16 peternakan rakyat NTT. Dani Suhadi.
PeluangPengembangan TanamanPakandi LahanKering. Luki Abdullah. 25
Tantangan dan peluang adopsi teknologi pakan sapi berbasis hijauan pada sistim
peternakan rakyat. Dahlanuddin.
Optimalisasi kualitas produk unggas berorientasi ekspor melalui penggunaan herbal. J. F. Bale-Therik.
Pertumbuhan dan Hasil Hijauan Pakan Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees
pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara. H. Syafria dan N. Jamarun.
Respon Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum pupureum), Setaria (Setaria
spacelata) dan Benggala (Pannicum maximum) terhadap perbedaan salinitas. D.
Sawen.
Evaluasi produksi benih tiga jenis tanaman pakan ternak leguminosa herba di
lahan kering beriklim kering. Sajimin, D. Kanahau , J. Nulik , E. Hosang dan
N.D. Purwantari.
Fluktuasi Kualitas Hijauan pada Padang Penggembalaan Alam di Pulau Timor. I
G.N. Jelantik dan I. Benu
Kandungan Nutrisi Alfalfa (Medicago sativa L.) Regrowth I pada Pemupukan dan Pencahayaan Berbeda. B. Suwignyo, F. Izzat dan A. Astuti
Potensi Legum Pohon “Dema” Asal Kabupaten Sarmi Papua Sebagai Hijauan
Pakan D.Sawen dan L. Abdullah.
Kecernaan hijauan arbila (Phaseolus lunatus) yang dibudidaya pada musim
kemarau dengan penambahan berbagai level bokashi chromolaena dan feses sapi.
B. B. Koten, J. Taek, A. T. Lema, A. Semang, R. Wea, dan Twen D. Dato.
Evaluasi Produktivitas dan Kualitas Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench)
dengan Hydroponic Forage Fodder terhadap Larutan Nutrisi dan Waktu Panen
Berbeda. R. Sriagtula, I. Martaguri, Mardhiyetti, S. Sowmen dan Q. Aini.
Pengaruh Populasi Cacing Eisenia Foetida dan Waktu Pemberian Pakan
Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan N, P, K Tanaman Sorgum (Sorghum
bicolor). Asep T. Permana, M. A. Setiana, A. Nurhasanah.
Penyediaan Pakan Ternak Melalui Pengelolaan Sistem Usaha Pertanian Jagung
Tanpa Limbah (Zero Waste) Di Lahan Kering Iklim Kering di NTT. Y. L. Seran.
Produktivitas dan Nilai Nutrisi Hijauan Pakan Padang Penggembalaan Alam di Desa Watodiri Kecamatan Ileape Kabupaten Lembata. .Herayanti P. Nastiti, H.
T. Pangestuti, H.T. Handayani, Y.C. B. Wejak, A. Pati.
Produksi Bahan Segar dan Bahan Kering Rumput Mulato (Brachiaria hybrid cv. Mulato) hasil integrasi legume dan tanaman hortikultura pada daerah lahan
kering. G. Maranatha, M. R. Pelokilla, A. E. Manu, Y. U. L. Sobang dan M. Yunus
Karakteristik Tumbuh Asystasia gangetica pada Berbagai Aras Pemupukan Urea. I W. Suarna, N. N. Suryani, K.M. Budiasa, dan I M. Saka Wijaya
42
51
56
61
67
73
78
85
91
97
106
112
125
132
137
Konsentrasi VFA, N-NH3 dan pH Rumen Ternak Sapi Bali betina Afkiran
Penggemukan Pada Paritasdan Level Protein Yang Berbeda. M.Nenobais, O. L. Mali dan M.L. Mullik.
Efektivitas Suplementasi Pakan Lokal dan Selenium + Vitamin E Terhadap Kadar
IgG, IgM, IgA Kolustrum Induk dan Vitamin E Plasma anak sapi Bali. H. L. L. Belli, A. U. Amas dan A. E. Manu.
Efek penggunaan formaldehid sebagai pelindung protein tepung ikan dan tepung
kedelai dalam ransum terhadap pertumbuhan kambing kacang. E. D. Wie Lawa
dan Edwin J.L. Lazarus.
Penggunaan Ampas Kelapa dan Polar yang Difermentasi dengan Cairan Rumen
dalam Ransum Basal Terhadap Penampilan Babi Lokal Jantan Kebiri.
S.Sembiring, J. Ly dan I M. S. Aryanta.
Performa kelinci lokal (Lepus nigricollis) yang diberi ransum menggunakan susu
afkir sebagai pengganti tepung ikan . I K. Sumadi dan I M. Nuriyasa.
Performan, karakteristik fisik dan kimia daging kambing lokal jantan dengan
pemberian pakan Kulit buah kakao fermentasi. Bulkaini, Mastur dan T. O. Dami
Dato.
Efektivitas Daun Sirsak yang diberikan dalam Ransum dan Air Minum Terhadap
Performa Ayam Kampung. J.F. Bale-Therik, V.M. Kulas, dan D. A. Wuri.
Pengaruh Pemberian Rumput Odot (Pennisetum Purpureum cv. Mott) sebagai sumber hijauan dalam pakan terhadap penampilan produksi dan kecernaan kelinci
new zealand white. O.Sjofjan, D.N. Adli, Mashudi dan B.A. Putri.
Pengaruh Penambahan Pakan Konsentrat Mengandung Silase Batang Pisang Terhadap Status Fisiologis Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak. S. Fattah, G.
A. Y. Lestari, B. Sabtu dan Y. U. L. Sobang.
Pengaruh penggunaan filtrat abu sekam padi (fasp) terhadap kandungan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan neutral detergent fiber (ndf) tongkol
jagung. T.T. Nikolaus, V. G. Nahak dan G. Oematan.
Perkembangan morfologi dan komposisi kimia Alysicarpus vagialis di lahan
kering. I G. N. Jelantik, M.L. Mullik, I. Benu dan C. Leu Penu.
Kecernaan Bahan Kering dan Organik Sapi Bali Penggemukan yang
Disuplementasi Pakan Konsentrat Mengandung Tepung Bonggol Pisang Terfermentasi Dengan Imbuhan Zn Organik. Y. U.L. Sobang, M.Yunus; Tenang;
J. N. Kihe.
Manipulasi Nutrisi untuk Meningkatkan Kualitas Daging Ternak Ruminansia. I
G.N. Jelantik, G. E. M. Malelak dan M. L. Mullik
Performa Produksi Ayam Kampung Jantan Dengan Pakan Suplementasi Kecambah Kacang Hijau dan Acidifier. N. Supartini, H. Darmawan, dan M. N.
Ihsan.
Effect pemberian Tepung Daun Semak Bunga Putih (Choromolaena odorata)
Terfermentasi Sebagai Pengganti Kacang Hijau Dalam Ransum terhadap Nilai Hematologis Darah Ayam Broiler. S.Y.F.G. Dillak, A. K. Malik, N. P. F. Suryatni,
F. U. T. Hambandima.
Kinetika Fermentasi In Vitro Konsentrat Yang Mengandung Level Tepung Daun
Kelor (Moringa oleifera L.) Yang Berbeda. M. M. Kleden, L.S. Enawati, A.E.
Manu, M.R. D. Ratu dan E. Hartati
Komposisi Nutrisi, Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik , Produksi NH3 dan
VFA In Vitro Kulit Buah Kopi Hasil Fermentasi Dengan Penambahan Zn – Cu
Isoleusinat. G.A.Y. Lestari, A. Saleh, E. Hartati, dan M. M. Kleden
142
146
155
164
173
188
198
205
214
221
233
238
245
251
260
268
276
Pengaruh Pemberian Pakan Komplit Fermentasi Berbasis Serasah Gamal dan
Batang Pisang terhadap Konsumsi Serat Kasar Tercerna, Konsentrasi Vollatile
Fatty Acid dan Glukosa darah pada Kambing Kacang. A.D. Firmanto, E. Hartati dan G. A. Y. Lestari
Komposisi Kimiawi Jerami Kacang Hijau Hasil Fermentasi Dengan Starter
Cairan Rumen Ternak Kambing. G. A. Y. Lestari dan T. O. Dami Dato
Suplementasi Tepung Bekicot Pada Standinghay Rumput Kume (Andropogon
timorensis) Amoniasi Terhadap Absorbsi Seng, Aktifitas Alkalin Fosfatase dan
Retensi N Pada Sapi Bali Jantan Muda. E. Hartati, G.A.Y. Lestari, A. Saleh, E.D. Sulistijo dan M.M. Kleden.
Perubahan Komponen Bahan Kering dan Organik Limbah Jagung Muda
Fermentasi dengan Menggunakan Cairan Rumen Kambing Lokal sebagai Starter.
M.A. Hilakore.
Pengaruh Komposisi media dan berat cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap
kualitas pupuk organik. N. L. Kartini dan T. O. Dami Dato
Penggunaan enzim pada ransum ayam broiler berbasis Ubi kayu dan dedak padi terhadap performaDua strain ayam broiler. N.G.A Mulyantini, J. Ly, S. Sembiring
dan U. R. Lole.
Titer Antibodi dan Ttingkat Mortalitas Ayam Broiler yang diberi Vaksinasi dan
Perbedaan Level Protein Ransum. S. Y. F. G. Dillak, N. P. F. Suryatni, M.
Nenobais, G.M. Sipahelut dan J. C. Manu
Profil Hematologis darah Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak yang disuplementasi Pakan Konsentrat mengandung Tepung Bonggol Pisang
Terfermentasi. U. S. Rosnah, M. Yunus, G. Maranatha dan E. D. Sulistijo.
Strategi pengembangan sapi potong di wilayah perbatasan RI-RDTL Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Y. U. L. Sobang, C. A.
Paulus dan M. R. Pellokila.
Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler yang Diberi Daun Kelor dan/atau Daun
Katuk dalam Pakan Dasar. V. J. Ballo.
Prevalensi Endoparasit Gastrointestinal Sapi Bali Pada Musim Kemarau Daerah
Pesisir Di Kabupaten Kupang. I G. K. O. Wirawan, M. D.S. Randu, dan A. Semang
Kaji Banding Peningkatan Produksi Ternak Babi di Provinsi Bali Menggunakan
Teknologi Inseminasi Buatan dan Kawin Alam. N. L. G. Sumardani, K.
Budaarsa, Tj. I. Putri, A. W. Puger.
Efek penyuntikan ekstrak limbah pituitari terhadap konsentrasi hormon
progesteron sapi bali Pola pemeliharaan intensif. W. M. Nalley, T. Mata Hine, P.
Kune, K. Uly, A.Marawali dan H LL Belli.
Viabilitas dan Abnormalitas Sexed Sperm Sapi Bali dalam Pengencer Air Buah
Lontar dengan atau Tanpa Kuning Telur. T. Mata Hine, W.M. Nalley, J. Ly, A. Marawali, K. Uly dan P. Kune.
Peningkatan Perkembangan Embrio Partenot Mencit Pada Potassium Simplex
Optimization Medium. T. Mata Hine, K.Uly, A. E. Manu, W. M. Nalley, A.
Marawali dan P.Kune.
Pengaruh Komposisi Genotip Terhadap Tampilan Ukuran Tubuh Ternak Ayam
Sampai Umur Delapan Minggu. Y. Djego, J. Nada Kihe, H.T. Pangestuti.
Aspek Organoleptik dan Mikrobiologis Telur Asin dengan Lama Pengasapan
menggunakan kayu Kusambi (Schleichera Oleosa) dan Lama Simpan yang
berbeda. A. E. Manu, G.M. Sipahelut, M. M. Kleden dan L. S. Enawati.
283
289
294
301
306
315
320
326
332
341
348
353
357
363
372
379
385
Efek Substitusi Sebagian Tepung Tapioka Dengan Tepung Sorgum Merah
(Sorghum bicolor L. Moench) Terhadap Kadar Amilopektin Dan Kekenyalan
Sosis Sapi . C. C. R. Emu, B. Sabtu dan H. Armadianto.
Kualitas Se’i Sapi Menggunakan Ekstrak Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn)
Kering Beku. G. M. Sipahelut, H. Armadianto, T. R. Zainal.
Kualitas kulit umbi singkong produk biokonversi Kapang Rhizopus oligosporus.
T. O. Dami Dato, E. J. L. Lazarus dan M. Namu.
Persepsi Peternak di Desa Baumata Timur terhadap Cara Pemeliharaan Ternak
Itik. G.E. M. Malelak, M. R. Deno Ratu dan G. A. Y. Lestari.
Peran kelembagaan pada sistem penggemukan sapi rakyat Berbasis lamtoro
model amarasi di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, NTT. Ulrikus
R. Lole, Marthen L. Mullik, Yelly M. Mulik dan Bambang S. Permana.
Kajian Rendahnya Pemanfaatan Hijauan Gamal (Gliricidia sepium) oleh peternak
sapi bali penggemukan di kabupaten Kupang. E. D. Sulistijo.
Hubungan Antara Penerimaan Petani Dengan Harga Pada Berbagai Tingkat Pasar
Ternak Sapi Potong di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. M. F. Lalus;
M. R. D. Ratu, M.Krova dan O. H. Nono.
Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya Pada Usaha
Penggemukan Sapi Potong Berbasis Lahan Kering. O.H.Nono, J. Ly, A. R . Riwu dan M. F. Lalus.
Profil ekonomi, pemasaran dan manajemen risiko pada produksi sapi rakyat berbasis
lamtoro model Amarasi. Ulrikus R. Lole, Marthen L. Mullik , Bambang Permana dan
Yelly M. Mulik.
Agroindustri Pakan Berbasis Sorgum Di Lahan Kering Kabupaten Flores Timur.
M.R. Deno Ratu, G.A.Y. Lestari dan M. M. Kleden.
Konsistensi rumusan kebijakan berjenjang dan implikasinya Terhadap efektivitas
pencegahan pemotongan sapi induk produktif di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
U.R. Lole, A. Keban dan H.Sutedjo.
Identifikasi potensi pemanfaatan lahan penggembalaan di Kawasan Hutan produksi Terbatas Ikan Foti, Kabupaten Kupang. V. J. Ballo dan P. Rihi Kale.
Analisis Ekonomi Pengaruh Konservasi Lahan Terhadap Penyediaan Pakan
Ternak Dalam Usahatani Lahan Kering Di Pulau Timor. H. da Silva.
392
397
403
408
412
417
423
431
438
445
450
457
464
Pertumbuhan dan Hasil Hijauan Pakan Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees
pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara
H. Syafria1 dan N. Jamarun2
1Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak Mendalo Jambi, Kode Pos 36361 2Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis Padang, Kode Pos 25163
3Corresponding author: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki produktivitas lahan bekas tambang menggunakan
biourine dan FMA, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil hijauan. makanan ternak.
Penelitian dilakukan dilokasi tambang batubara PT. Geo Lestari Jambi. Percobaan dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari: (1) biourine 0% +
FMA 0 g/rumpun, (2) biourine 0% + FMA 20 g/rumpun, (3) biourine 30% + FMA 0 g/rumpun,
(4) biourine 30% + FMA 20 g/rumpun, (5) biourine 45% + FMA 0 g/rumpun, (6) biourine 45% +
FMA 20 g/rumpun. Peubah yang diamati: panjang tanaman, jumlah anakan dan hasil bahan kering
hijauan makanan ternak pada periode pemotongan pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap lebar daun, jumlah daun, panjang tanaman, jumlah anakan
dan hasil bahan kering hijauan. Perlakuan biourine 45% + FMA 20 g/rumpun adalah terbaik dalam
penelitian ini.
Kata_kunci: Pertumbuhan, Hijauan, Lahan, Biourine, Mikoriza.
Abstract
This study aims to improve the productivity of ex-mining land using biourine and FMA, as well as
its effect on growth and forage yield. The study was conducted at the coal mine location of PT. Geo Lestari Jambi. Experiments in Randomized Block Design, with six treatments and three replications.
The treatments consisted of: (1) biourine 0% + FMA 0 g/clump, (2) biourine 0% + FMA 20 g/clump,
(3) biourine 30% + FMA 0 g/clump, (4) biourine 30% + FMA 20 g/clump, (5) biourine 45% + FMA 0 g/clump, (6) biourine 45% + FMA 20 g/clump. Observed variables: plant length, number of tillers
and forage dry matter. The results showed that the treatment significantly affected plant length,
number of tillers and yield of dry forage. The biourine 45% treatment + FMA 20 g/clump was the
best in this study.
Keywords: Growth, Forage, Land, Biourine, Mycorrhizae.
Pendahuluan
Lahan untuk penanaman hijauan semakin berkurang, karena lahan yang subur pada umumnya untuk
tanaman pangan, perkebunan dan berbagai keperluan non pertanian. Salah satu contoh adalah
semakin luasnya lahan bekas penambangan batubara di Jambi. Ratusan bahkan ribuan hektar lahan telah menjadi lahan tidak produktif, karena adanya kerusakan struktur fisik dan terdegradasinya
unsur hara tanah. Penggunaan bahan organik sebagai pupuk, merupakan penciptaan siklus hara yang
bermanfaat dalam mengoptimalkan sumberdaya alam. Bahan organik juga dapat mengurangi unsur hara yang bersifat racun, serta dapat digunakan untuk mereklamasi lahan kritis. Pupuk organik
memiliki kandungan hara lengkap, bahkan juga terdapat senyawa organik lain yang bermanfaat bagi
tanaman, seperti asam humik, asam fulfat dan senyawa-senyawa organik lainnya namun kandungannya rendah (Sumarsono et al., 2005). Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) menginfeksi
sistem perakaran tanaman inang dengan membentuk jalinan hifa secara intensif, sehingga tanaman
bermikoriza mampu meningkatkan kesanggupannya dalam penyerapan hara dan air. Peningkatan tersebut tidak hanya terhadap unsur hara makro tetapi juga unsur mikro, namun yang lebih utama
adalah unsur hara fosfat, karena infeksi mikoriza pada tanaman dapat menghasilkan enzim fosfatase
yang dapat berfungsi meningkatkan ketersediaan fosfat tanah yang sebenarnya tidak tersedia
(Beinroth, 2001; Husin et al., 2012). Kualitas rhizosfir ditentukan oleh interaksi antara tanah,
tanaman dan mikroorganisme yang berasosiasi dengan perakaran tanaman. Untuk mendapatkan rhizosfir yang dominan dengan mikroorganisme yang menguntungkan, maka perlu dilakukan
inokulasi sebagai mikroorganisme yang mampu memperbaiki serapan hara dan air perlu diperbanyak
di daerah rhizofir dengan cara menginokulasikannya, dan lingkungan tumbuhnya juga perlu diperhatikan. FMA bersifat heterotrof dan memerlukan aerasi yang relatif baik, pertumbuhannya
akan lebih baik bila ditambahkan bahan organik sebagai sumber nutrisi. Oleh sebab itu, pada sistem
pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian biourine dan fungi mikoriza arbuskula untuk
meningkatkan produktivitas lahan, produksi dan kualitas tanaman pakan perlu dilakukan.
Materi Dan Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di lokasi tambang batubara PT. Gea Lestari Jambi. Analisa tanah di laboratorium tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penelitian selama lebih kurang 6 bulan.
Bahan dan Peralatan Hijauan digunakan adalah Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees. Fungi mikoriza arbuskula
jenis multiple spora (Glomus sp, Acaulospora sp dan Scutellospora sp) dosis 20 g/rumpun (Syafria,
2018). Biourine dari proses pengolahan urine sistem aerasi air mengalir dan dosis FMA 20 g/rumpun
(Syafria, 2018). Peralatan yang digunakan: cangkul, pemotong rumput, mistar, alat penyiram, timbangan, dan peralatan pertanian lainnya. Sebagai pupuk dasar digunakan TSP (45% P2O5), KCl
(60% K2O), Urea (46% N) dan kapur pertanian CaCO3.
Metode Penelitian Percobaan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari: 1. biourine 0 % + FMA 0 g/pot, 2. biourine 0 % + FMA 20 g/pot, 3. biourine
30 % + FMA 0 g/pot, 4. biourine 30 % + FMA 20 g/pot, 5. biourine 45 % + FMA 0 g/pot, 6. biourine
45 % + FMA 20 g/pot.
Peubah yang Diamati Peubah yang diamati terdiri dari panjang tanaman, jumlah anakan dan hasil bahan kering hijauan.
Pelaksanaan Penelitian Tahap pertama perlaksanaan penelitian dilakukan pengukuran luas tanah yang digunakan, kemudian
dicangkul. Selanjutnya pembuatan petak-petak percobaan, dengan ukuran 1,00 m x 2,00 m, jarak antar blok 1,00 m dan antar petak 0,50 m. Pemberian pupuk dasar seminggu sebelum tanam.
Pemberian fungi mikoriza arbuskula bersamaan dengan penanaman. Pemberian biourine satu minggu
setelah rumput ditanam. Pemangkasan tanaman guna memperoleh pertumbuhan yang seragam, dan mengurangi pengaruh keragaman bibit, dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu.
Pemotongan berikutnya dilakukan sebanyak dua kali dengan interval pemotongan 45 hari dengan
intensitas 15 cm diatas permukaan tanah. Pengamatan setiap peubah dilakukan pada tanaman sampel yang berada ditengah petak percobaan.
Pengolahan Data Pengolahan data secara statistik dengan Rancangan Acak Kelompok. Analisis ragam dipergunakan
untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati pada taraf 0,05. Apabila hasil
analisis ragam menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan Uji DNMRT.
Hasil Dan Bahasan
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap lebar
daun, panjang tanaman, jumlah anakan dan hasil bahan kering hijauan. Nilai rataan hasil pengmatan setiap peubah di tampilkan ada Tabel 1.
Tabel 1. Rataan Panjang Tanaman (cm/rumpun), Jumlah Anakan (anakan/rumpun dan Hasil Bahan
Kering (gram/petak) pada Berbagai Perlakuan Biourin dengan Fungi Mikoriza Arbuskula
pada Lahan Bekas Tambang Batubara
Perlakuan Panjang
Jumlah Hasil Bahan
Keterangan: superscrip yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan adanya perbedaan (P<0,05)
Panjang Tanaman Panjang tanaman meningkat dengan meningkatnya konsentrasi biourine. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya kandungan unsur hara dan kesuburan tanah. Namun demikian, pemberian pupuk
organik juga merupakan sumber nutrisi dan energi bagi mikroba tanah, sehingga peran mikoriza akan
lebih berpengaruh terhadap peningkatan penyerapan unsur hara oleh miselium eksternal. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kandungan unsur hara pupuk organik, diantaranya nitrogen, kalium
dan fosfor, sehingga secara langsung berpengaruh terhadap panjang tanaman. Unsur hara nitrogen
berfungsi membuat tanaman menjadi hijau karena mengandung klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Unsur hara fosfor berperan dalam proses pembelahan sel, mempercepat pematangan,
memperkuat batang agar tidak mudah roboh, perkembangan akar, metabolisme karbohidrat dan
transfer energi. Selanjutnya unsur hara kalium cenderung menghilangkan pengaruh tidak baik dari nitrogen dan mengurangi pematangan tanaman yang dipercepat oleh fosfor, sedangkan pemberi
energi untuk pertumbuhan tanaman adalah gula yang dihasilkan melalui proses fotosintesis
(Salisbury dan Ross, 1995)
Jumlah Anakan
Peningkatan jumlah anakan mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan perakaran
tanaman. Smith dan Read (2008) bahwa mikoriza membantu akar dalam mengabsorpsi unsur hara sehingga kebutuhannya menjadi terpenuhi. Jangkauan hifa eksternalnya dapat melewati daerah
pengurasan disekitar permukaan akar. Oleh karenanya, hifa eksternalnya yang halus dapat
meningkatkan luas permukaan akar, dan dapat masuk ke dalam pori-pori tanah dan bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman untuk mengambil fosfat guna pembelahan sel tanaman. Perakaran
tanaman yang berkembang karena pemberian pupuk organik, akan mendukung perkembangan
rhizome dan stolon, hal ini menyebabkan, dengan semakin banyaknya perakaran, maka
perkembangan anakan iuga menjadi lebih banyak. Faktor lain yang juga menyebabkan meningkatnyan jumlah anakan adalah kandungan air dalam tanaman, dan kondisi aerasi media
tanam. Bidwel (1979) persentase air dalam tanaman berpengaruh terhadap aktifitas fisiologi
tanaman, fungsinya antara lain sebagai pelarut, media pengangkut hara dan reagensia pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, kondisi aerasi media tanam yang baik akan memberikan pengaruh
Tanaman Anakan Kering
Biourine 0 % + FMA 0 g/rumpun 56.55a 10.67a 330.33a
Biourine 0 % + FMA 20 g/rumpun 63.22c 12,89b 400.25c
Biourine 30 % + FMA 0 g/rumpun 65.33c 12,40b 365.50b
Biourine 30 % + FMA 20 g/rumpun 59.56b 14,22c 430.20d
Biourine 45 % + FMA 0 g/rumpun 64.11c 12,56b 370.50b
Biourine 45 % + FMA 20 g/rumpun 60.65b 16.55d 450.72e
positif terhadap perkembangan perakaran tanaman, sehingga penyerapan hara secara aktif oleh akar
berlangsung dengan baik, sehingga pertumbuhan anakan menjadi lebih banyak.
Hasil Bahan Kering
Hasil bahan kering hijauan erat kaitannya dengan pertumbuhan bagian vegetatif tanaman (lebar daun,
panjang tanaman dan jumlah anakan). Perlakuan biourine + FMA memperlihatkan pertumbuhan
lebih baik dibanding perlakuan lainnya. Konsumsi oksigen akar tanaman bermikoriza 2-4 kali lebih besar disbanding tidak bermikoriza. Oleh karena itu, tanaman bermikoriza lebih mampu menyerap
garam–garam mineral dan suplai ion hidrogen yang dapat dipertukarkan, sehingga akar tanaman
bermikoriza memiliki energi kinetik penyerapan lebih besar. Unsur hara dan air yang terakumulasi
di sekitar daerah perakaran tanaman, akan ditranslokasikan ke hifa internal, kemudian kejaringan inang melalui arbuskular intraseluler, dengan semakin baik perkembangan akar maka semakin baik
pula translokasi air dan hara dari tanah ke tanaman, yang berarti mendorong pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk memperoleh pertumbuhan yang maksimum harus terdapat cukup banyak daun, yang akan menyerap sebagian besar radiasi matahari. Beinroth (2001)
mikoriza dapat meningkatkan penyerapan hara dan air dari dalam tanah, yang memungkinkan
tanaman menghasilkan sel-sel baru dan hormone pertumbuhan, memperbaiki agregat tanah sehingga proses aliran massa berjalan lebih baik. Oleh sebab itu, fungi mikoriza mikoriza arbuskula lebih
mampu berpengaruh terhadap peningkatan hasil bahan kering dibanding tanpa mikoriza. Namun
demikian, hasil bahan kering hijauan juga merupakan manifestasi dari berbagai faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, antara lain faktor genetis dan lingkungan (Bidwell, 1979). Oleh karena itu, pada kondisi iklim yang sama, maka kesuburan tanah lebih
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Syafria, 2001; Mardani.
2004). Tanaman bermikoriza lebih mampu beradaptasi dibanding tanpa mikoriza, karena pengaruh cekaman kekeringan tidak akan permanen terhadap akar bermikoriza. Husin dkk. (2012) akar
tanaman bermikoriza akan cepat pulih kembali selama periode kekurangan air, karena hifa
bermikoriza mempunyai kemampuan menyerap air dari pori-pori tanah pada saat tanaman tidak
mampu lagi menyerap air. Hasil penelitian Syafria (2018) dalam rumah kaca menyimpulkan bahwa pemberian biourine dan fungi mikoriza arbuskula pada tanah bekas tambang batubara berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil Hymenachne amplexicaulis..
Simpulan
Perlakuan biourine 45% + FMA 20 g/rumpun menghasilkan pertumbuhan dan hasil hijauan yang
lebih baik.
Daftar Pustaka
Beinroth, F. H. 2001. Land Resources for Forage Production in the Tropics In Sotomayor-Rios A.
Pitman Wd (eds) Tropical Forage Plants Development and Use CRC Press. Pp 3 - 15.
Bidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology. Ed 2. Macmillan Publishing Co. Inc. New York. Fortin, J. A., G. Becard, S. Declark, Y. Dalpe, N. St-Arneud, A.P. Coughlan, and Y. Piche.
2002. Arbuscular mycorrhiza on root organ cultures. Can. J. Bot. 80:1 – 20. Humble, G. D., and T. C. Hsiao. 1969. Plant Physiol. 44 (Suppl.):21. Husin, E. F., A. Syarif dan Kasli. 2012. Mikoriza sebagai Pendukung Sistem Pertanian
Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Andalas University Press. Padang.
Karti, P. D. M. H. 2004. Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf. yang Mengalami Cekaman Kekeringan. Media
Peternakan (27): 63- 68
Mardani, Y, D. 2004. Pengaruh Pupuk Organik pada Lahan Marginal Bekas Penambangan Pasir terhadap Produktivitas Kacang Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Yogyakarta.
Nania, V. 2007. Penambahan Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Pupuk NPK pada Tanah Salin terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Chloris gayana
Kunth. dan Setaria splendida Stapf. Fakultas Peternakan Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Smith, S. E. and D. J. Read. 2008. Mycorrhizal Symbiosis. Third edition: Academic Press. Elsevier Ltd. New York, London, Burlington, San Diego. 768p.
Sumarsono, S. Anwar dan S. Budiyanto. 2005. Peranan Pupuk Organik untuk
Keberhasilan Pertumbuhan Tanaman Pakan Rumput Poliploid pada Tanah
Masam dan Salin. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
Syafna. H. 2004. Pengaruh Pupuk Nitrogen dan Pupuk Organik Kotoran Sapi
terhadap Beberapa Aspek Kualitas Rumput Benggala (Panicum maximum
Jacq CV.Gatton) di Tanah Podzolik Merah Kuning. Laporan Penelitian.
Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi
Syafna. H., Jamarun N. 2018. Pemanfaatan Biorine dan Fungi Mikoriza Arbuskula
sebagai Agen Bioteknologi dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan Kritis Bekas Tambang Batubara serta Pengaruhnya terhadap Hasil dan Kualitas
Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees. Laporan Penelitian Pasca Doktor.
Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Ucapan Terimakasih
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas persetujuan dana penelitian.