24

PROSIDING - p2m.polibatam.ac.idp2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/SNAV-2015.pdf · AKPM 03 Hubungan Aspek Individu Debitur terhadap Suku Bunga Kredit Pemilikan ... Pemberian

  • Upload
    doliem

  • View
    220

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page i

PROSIDING

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VOKASI KE-4

Revolusi Keprilakuan Akuntan Untuk

Mewujudkan Sustainable Development

Manado, 28 – 30 Mei 2015

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MANADO

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page i

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab : Susy A. Marentek, SE.,MSA

Tim Editor : Dr. Hedy D. Rumambi, SE.,MM.,Ak.,CA.,CSRSJoseph N. Tangon, SE.,MSA.,Ak.,CAAntonius Tandi, SE.,M.Si.,Ak.,CA

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page v

DAFTAR ISI

Pernyataan Penerbit iSambutan Ketua Panitia iiSambutan Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado iiiSambutan Direktur Politeknik Negeri Manado ivDaftar Isi vDewan Redaksi ix

ABSTRAKSI ARTIKEL

ARTIKEL AKUNTANSI KEUANGAN PASAR MODAL 1AKPM 01 Efektifitas Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Untuk Pengurangan

Angka Backlog Sektor Perumahan Di Kota Padang(Armel Yentifa, Eliyanora, Reno Fithri Meuthia)

2

AKPM 02 Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi padaPerusahaan Sektor Properti di Asia Tenggara Tahun 2008-2012)

(Adi Irawan Setiyanto)

14

AKPM 03 Hubungan Aspek Individu Debitur terhadap Suku Bunga Kredit PemilikanRumah(Dwi Kartikasari)

31

AKPM 04 Pengaruh Kepemilikan Saham Terhadap Kinerja Perusahaan Sebelum DanSesudah Kebijakan Free Float Untuk Emiten dI BEI (Studi Kasus PadaEmiten Yang Tidak Free Float)(Ninik Kurniasih, Sari Zawitri,Rika Irawati)

45

AKPM 05 Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan FraksiHarga Saham Di Bursa Efek Indonesia(Ida Syafrida, Ahmad Adib)

64

AKPM 06 Pengaruh Intellectual Capital Dan Risiko Bisnis Terhadap Kinerja PasarPerusahaan Keuangan Di BEI(Edi Sopyan, Wibowo)

77

AKPM 07 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Perusahaan Perbankan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2008-2013(La Ode Hasiara, Makmur, Usman BV)

101

AKPM 08 Analisis Pengaruh Pengungkapan Corporate Social ResponsibilityTerhadap Laba Kena Pajak Perusahaan (Studi Terhadap Perusahaan PublikYang Masuk LQ-45)(Sari Zawitri, Elsa Sari Yuliana, Dede Irwan)

116

AKPM 09 Pola Pengelolaan Hutang Dagang Sebagai Eksistensi Praktik ManajemenModal Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Pontianak(Arianto, Zulfikar, Elsa Sari Yuliana)

129

AKPM 10 Berdampakkah Kuasi Reorganisasi Terhadap Nilai Perusahaan ?(Retno Widiastuti)

149

AKPM 11 Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Serba Usaha Gemilang SesuaiPeraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 di Samarinda(Zulfikar, La Ode Hasiara, Fatahul Rahman)

161

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page vi

ARTIKEL AUDITING DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 182ASIA 01 Penentu Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi serta

Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan(I Made Suarta, IGA Oka Sudiadnyani)

183

ASIA 02 Fraud Identification In Digital Data Using Statistical Method; A Case OnPayroll Digital Data-Set(Ali Masjono, Agus Purwaji)

201

ASIA 03 Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance TerhadapPemberian Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2008-2012)(Iwan Budiyono, Ratna Agustina)

214

ASIA 04 Pengaruh Akuntabilitas Dan Self Review Terhadap Debiasing AuditJudgment Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi(Ida Nur Aeni, Dhyah Setyorini)

227

ASIA 05 Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Web PadaPerusahaan Jasa Konveksi(I Ketut Suwintana, I Made Suarta, Ni Kadek Dessy Hariyanti)

244

ASIA 06 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Bahan BakuPada Jessy Cakes(Daniek Kusumaningsih, Mardinawati, dan Afiat Sadida)

257

ASIA 07 Analisis Temuan Audit Kepabenan Berdasarkan Sistem Profiling RisikoWorld Customs Organization (WCO)(Agung Budilaksono)

269

ASIA 08 Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Auditor Terhadap PenghentianPrematur Atas Prosedur Audit Pada KAP Di Surabaya(Fajar Satrio Adylaga, Lintang Venusita)

287

ASIA 09 Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Kas OperasionalDitinjau dari Kepuasan Pengguna dan Kinerja Individu (studi kasus padaUniversitas Indonesia)(Arthaingan H. Mutiha, Fitri Adriany)

305

ASIA 10 Analisis Efektifitas Investasi Sistem Informasi Menggunakan MetodeInformation Economics(Sarana, Diyana Setyaningrum, Susena)

314

ASIA 11 Pengaruh Locus Of Control Terhadap Perilaku Audit DisfungsionalMelalui Tekanan Anggaran Waktu(Anna Isrowiyah)

328

ASIA 12 Latent-Path Modeling Guna Memprediksi Hubungan Kausal DariKetersediaan Sumberdaya, Perilaku Terencana, Dan Continuous OnlineAuditing Kesediaan Akuntan Publik Memberikan Layanan(F.X. Kurniawan Tjakrawala, Rika Mandasari)

346

ARTIKEL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN LEMBAGANON PROFIT 363AKSP 01 Penilaian Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Pontianak

(Elsa Sari Yuliana, Tashadi Tarmizi, Bob Mustafa)364

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page vii

AKSP 02 Peran Moderasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) DalamMempengaruhi Hubungan Antara Kompetensi Manajemen (KepalaDaerah) Dan Korupsi(Novrina Chandra, Sukartini, Amy Fontanella)

377

AKSP 03 Analisis Kebermanfaatan Dan Kemudahan Memahami LaporanKeuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Dengan Standar AkuntansiBerbeda (Tinjauan Dari Perspektif Pengguna)(Amy Fontanella, Sukartini, Novrina Chandra)

393

AKSP 04 Determinan Kesiapan Implementasi Basis Accrual Di Jember(Taufik Kurrohman)

413

ARTIKEL PERPAJAKAN 429PPJK 01 Pemanfaatan Pungutan Zakat Pada Mekanisme Pajak

(Fidiana, Sutjipto Ngumar)430

PPJK 02 Analisis Aspek Perpajakan Atas Usaha Jasa Konstruksi DalamPemenuhan Kewajiban Perpajakan(Bayu Sarjono)

443

PPJK 03 Pemberlakuan dan Pemahaman Sunset Policy Jilid II Tahun 2015 dalamUndang_Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sertaPandangan Hukum Islam(Noor Safrina, Akhmad Soehartono)

460

PPJK 04 Analisis Perbandingan Kebijakan Pajak Penghasilan Atas Usaha MikroKecil Dan Menengah (UMKM) Antara Indonesia Dan Thailand(Aulia Hidayat, Ning Rahayu)

478

ARTIKEL AKUNTANSI MANAJEMEN 501AM 01 Analisis Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z-Score Pada

Perusahaan Telekomunikasi(Rita Martini, Kartika Rachma Sari, Susi Ardiani, Rian Gumayu)

502

AM 02 Analisis Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur KinerjaPerusahaan: Studi Pada PT. Semen Padang(Dina Armidya, Afridian Wirahadi Ahmad, Eka Rosalina)

513

AM 03 Mengeksplorasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam PerspektifSolidaritas Sosial (Studi Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur TbkCabang Manado)(Hedy Desiree Rumambi))

527

ARTIKEL AKUNTANSI SYARIAH 548AKSR 01 Bagaimana Masjid dan Masyarakat Saling Memakmurkan? Pemaknaan

Akuntabilitas Masjid(Eka Siskawati,Ferdawati, Firman Surya)

549

AKSR 02 Keandalan Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Perspektif SyariahIslam(Bambang Waluyo)

561

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page viii

ARTIKEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI 576PPAK 01 Persepsi Konten Pembelajaran Dan Pengaruhnya Terhadap Life-Long

Career Untuk Mendukung Pengembangan Kompetensi BidangAkuntansi Yang Berkelanjutan(Mustika Widowati)

577

PPAK 02 Studi Kebutuhan Soft Skill Dalam Upaya Penyusunan ModelPembelajaran Soft Skill Yang Terintegrasi dengan Mata Kuliah Akuntansi(Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria)

591

PPAK 03 Influence Implementation Accelerated Learning Model For IncreasingEfectivity And Efficiency Procces Learning And Teaching FinancialAccounting Elementary(Endah Suwarni, Dwi Prilaswanti, Bambang Budiprayitno)

613

PPAK 04 Perancangan Struktur Metode Student Centre Learning (SCL) DalamMata Kuliah Sistem Akuntansi Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK)(Zahara, Zalida Afni)

631

PPAK 05 Efektifitas Penggunaan Studi Kasus dalam Praktikum Akuntansi: Studipada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Ambon(Monika Handojono, Mersyia F. Aponno)

646

PPAK 06 Analisis Kebutuhan Kompetensi Lulusan D3 Akuntansi untuk SektorIndustri Dan Perdagangan di Jawa Tengah Tahun 2014 UpayaMenghadapi MEA(Moh.Hasanudin, Marliyati, Sri Murtini, Ch. Retno G, ResiYudhaningsih)

660

PPAK 07 Persepsi Pengguna Lulusan dan Staf Pengajar Mengenai PengajaranAkuntansi(Mersyia F. Aponno, Monika Handojono)

675

ARTIKEL KEPRILAKUAN AKUNTAN 687KPAK 01 Etika Kerja Islam Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Perubahan

Organisasi Bank Syariah(Nikmatuniayah)

688

KPAK 02 Efektivitas Komite Audit Dan Independensi Dewan Komisaris TerhadapNilai Perusahaan BUMN Dimoderasi Variabel Timeliness(Evada Dewata, Hadi Jauhari, Desy Natalia)

702

KPAK 03 Kajian Peran Akuntan Pendidik Dalam Pendidikan Profesi Akuntansi :Implementasi strategi Pembelajaran Sebagai Pembentuk Motivasi DanPerilaku Beretika(Anie Valora Mundung, Hajriansyah Kodung)

715

KPAK 04 Tax Avoidance Dan Corporate Performance(Nanik Lestari, Wika Arsanti Putri)

738

KPAK 05 Pengaruh CSR Terhadap Intellectual Capital: Bukti Empiris dari IndustriPerbankan di Indonesia(Erlin Melani)

753

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page ix

KPAK 06 Total Quality Management dan Kinerja Manajerial dari Perspektif TeoriKontijensi(Arif Widyatama, Syamsuddin, dan Henni Mande)

767

KPAK 07 Pengaruh Surplus Arus Kas Bebas dan Kualitas Audit terhadapManajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013(Maeli Yulia, Wibowo)

782

KPAK 08 Implementasi Filosofi Tri Hita Karana Dalam Pengungkapan TanggungJawab Sosial Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)(I Made Bagiada, I Nyoman Darmayasa)

798

KPAK 09 Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pendidikan Akuntansi Di PendidikanTinggi Vokasi: Upaya Membentuk Perilaku Akuntan Humanis.(Kurnia Ekasari)

816

KPAK 10 Internalisasi “Pancer” Dalam Jiwa Akuntan: Upaya Revolusi PerilakuAkuntan(Nurafni Eltivia)

831

KPAK 11 Wajah Akuntansi Dan Akuntabilitas Tritugas Gereja(Kiet Tumiwa)

841

PANITIA SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VOKASI KE-4 842

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 31

HUBUNGAN ASPEK INDIVIDU DEBITUR TERHADAPSUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH

Dwi Kartikasari

Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Parkway Batam Center,Batam, 29461

E-mail: [email protected]

Abstract

This study sought to uncover the factors associated with the debtors being considered by a bank indetermining the interest rate charged to its customers. Secondary data was collected from 1279 documentsof mortgage customers during 2014 with saturated sampling technique. The independent variable witheach debtor approach was analyzed using multiple regression analysis in EViews program 5. Theindependent variables with the approach of the debtor groups were analyzed using dummy regressionusing Microsoft Excel 2010. The author concludes that the amount of collateral, the loan principal,advances, and loan terms n hav e strong and significant influence simultaneously to the interest rate set bythe bank. Of all the variables mentioned above, the variable of loan principal has the largest regressioncoefficient so it has the greatest influence on the interest rate. Only one variable that has a negative effect,namely the amount of the advance. Furthermore, the authors found that the magnitude of the relationshipbetween borrower group and lending rates is small compared to other variables, but the effect remainedsignificant.

Keywords: lending rates, collateral, cash advance, loan term, groups of debtors.

Abstrak

Penelitian ini berusaha mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan debitur yang dipertimbangkan olehsebuah bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akhirnya dikenakan kepada nasabah. Datasekunder dikumpulkan dari 1279 dokumen KPR nasabah selama tahun 2014 dengan teknik samplingjenuh. Variabel independen dengan pendekatan masing-masing debitur dianalisis menggunakan analisisregresi berganda pada program EViews 5. Variabel independen dengan pendekatan kelompok debiturdianalisis menggunakan regresi dummy menggunakan Microsoft Excel 2010. Penulis menyimpulkanbahwa besarnya agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit memiliki pengaruh yangkuat dan signifikan secara simultan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dari semuavariabel yang disebutkan di atas, variabel pokok pinjaman mempunyai koefisien regresi terbesar sehinggapengaruhnya paling besar terhadap besarnya suku bunga. Hanya satu variabel yang memiliki pengaruhnegatif, yaitu besarnya uang muka. Selanjutnya, penulis mendapati bahwa hubungan kelompok debiturterhadap besaran suku bunga kredit tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya, namun pengaruhnyatetap signifikan.

Kata kunci: suku bunga kredit, agunan, uang muka, jangka waktu, kelompok debitur

AKPM - 03

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 32

PENDAHULUAN

Telah banyak kajian yang membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara

pengembangan lembaga keuangan dengan pertumbuhan ekonomi. Lembaga keuangan seperti

perbankan bertindak sebagai lembaga intermediasi dengan cara menyalurkan kelebihan dana

kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, baik untuk kegiatan produktif maupun

konsumtif. Djoko Retnadi (2006) menyatakan bahwa kemampuan menyalurkan kredit oleh

perbankan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat ditinjau dari sisi internal dan eksternal

bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam

menghimpun dana masyarakat dan penetapan tingkat suku bunga. Dan dari sisi

eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain-lain.

Dengan demikian, dari sisi internal perbankan, penentuan suku bunga kredit

merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan tingkat penyaluran

kredit. Peran penting suku bunga juga dikonfirmasi oleh Kasmir (2008) yang

menempatkan unsur suku bunga kredit sebagai salah satu komponen utama dalam suatu

fasilitas kredit disamping kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, dan risiko.

Menurut hasil Survei Kredit Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI),

hingga saat ini, penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit modal kerja dan

kredit konsumsi. Kredit konsumsi lebih banyak digunakan untuk pembiayaan

properti/perumahan berupa kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan

bermotor. Dengan demikian, pemahaman mengenai penentuan suku bunga kredit untuk

sektor properti sangat bermanfaat, tidak hanya untuk perbankan namun juga masyarakat

umum yang banyak terlibat dalam KPR.

Suku bunga KPR yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah/debitur biasanya

ditetapkan oleh bank dengan mempertimbangkan suku bunga dasar kredit (SBDK atau

prime lending rate) yang telah ditetapkan sebelumnya. SBDK ditetapkan oleh

manajemen bank berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan. SBDK

ditentukan berdasarkan segmen bisnisnya, apakah untuk korporasi, ritel, mikro, KPR,

dan konsumsi non KPR. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi

risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing

debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang

dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.

Setiap nasabah dapat dikenakan suku bunga kredit yang berbeda-beda tergantung

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 33

penilaian risiko yang dilakukan pihak bank terhadapnya. Untuk itu, penelitian ini

berusaha mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan debitur yang dipertimbangkan

oleh sebuah bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akhirnya dikenakan

kepada nasabah. Penulis berharap penelitian ini dapat berkontribusi dalam memperkaya

khazanah penelitian mengenai suku bunga yang saat ini masih didominasi oleh

penelitian lintas bank sehingga umumnya penelitian sejenis saat ini berfokus pada bank

daripada penilaian risiko nasabah bank itu sendiri.

KAJIAN LITERATUR

Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip

konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan

dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini

dikenal dengan istilah spread based (Kasmir, 2008). Perbankan umumnya menggunakan

suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau lazim disebut BI rate sebagai suku

bunga acuan (Sinungan, 2000), dimana suku bunga simpanan biasanya ditetapkan dibawah

BI rate sedangkan suku bunga kredit ditetapkan diatas BI rate. Selain didominasi oleh

pengaruh BI rate, suku bunga simpanan erat hubungannya dengan faktor eksternal seperti

tingkat inflasi dan faktor internal atau kinerja perusahaan (Almilia dan Utomo,

2006). Meskipun BI rate erat kaitannya dengan suku bunga kredit, namun pengaruh BI

rate terhadap distribusi kredit kurang signifikan (Pratama, 2010).

Umumnya penelitian tentang suku bunga bank menggunakan data lintas bank,

sehingga generalisasi yang dilakukan biasanya dikaitkan dengan kondisi makro

ekonomi dan kondisi mikro ekonomi internal perusahaan seperti penelitian yang

dilakukan oleh Almilia dan Utomo (2006) dan Soesilo (2005). Soesilo menyimpulkan

bahwa suku bunga kredit pada BPR bervariasi lintas bank karena perbedaan profil risiko

nasabah antar bank, tingkat likuiditas dan biaya modalnya. Suku bunga bervariasi lintas

negara (Pereira dan Mourao, 2012). Suku bunga juga cenderung lebih tinggi pada saat

krisis (Avouyi-Dovi, Horny, dan Sevestre, 2012).

Sejumlah penelitian lain juga mengaitkan suku bunga dengan variabel lainnya,

namun kebanyakan penelitian ini menempatkan suku bunga sebagai independen.

Misalnya Ditria dkk (2008) menyebutkan pengaruh suku bunga terhadap tingkat

penyaluran kredit perbankan.

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 34

Sepanjang penelusuran penulis, penulis tidak mendapati penelitian sejenis yang

fokus pada aspek individu yang mempengaruhi penetapan suku bunga kredit setelah

memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari

penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Meskipun

Jimenez dan Saurina (2004) pernah meneliti pada aspek individu debitur seperti agunan,

jenis debitur, dan hubungan debitur dengan bank terhadap risiko kredit. Perbedaan

penelitian Jimenez dan Saurina dengan penelitian penulis adalah variabel dependen,

dimana Jimenez dan Saurina menggunakan kolektibilitas daripada suku bunga kredit.

Dengan masih sedikitnya literatur yang membahas ini serta pendekatan penelitian ini

yang praktis, penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi dunia akademik dan

masyarakat luas.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada PT BTN cabang Batam. Data sekunder

dikumpulkan dari 1279 data dokumen kredit nasabah selama tahun 2014 dengan teknik

sampling jenuh. Variabel dependen berupa suku bunga kredit.

Sedangkan variabel independen dikategorikan dalam dua pendekatan. Setiap

pendekatan dianalisis secara parsial. Pendekatan pertama yaitu pendekatan masing-

masing debitur diantaranya nilai agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka

waktu kredit. Data bersifat kuantitatif dengan jenis data rasio, kemudian data diuji

menggunakan uji asumsi klasik menggunakan program EViews 5 versi portable.

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan Winarno (2009) dan Gujarati (2010),

penulis menyimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dan autokorelasi di

antara variabel, namun terdapat masalah heterokedastisitas. Korelasi antar semua variabel

independen kurang dari 0,9, koefisien Durbin-Watson sebesar 1,6 masih berada pada range

yang disarankan oleh Winarno yaitu 1,54 – 2,46, serta probabilitas BreuschGodfrey LM

Test masih dibawah 5 persen yang dipersyaratkan. Khusus untuk heterokedastisitas,

penulis sebenarnya telah berusaha memperbaiki masalah ini dengan melakukan

transformasi Log, namun masalah ini tetap muncul. Sehingga penulis memutuskan

untuk mengabaikan masalah heterokedastisitas dan melanjutkan analisis menggunakan

metode regresi berganda.

Pendekatan kedua untuk variabel independen adalah pendekatan kelompok debitur

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 35

diantaranya debitur yang berasal dari perumahan yang sama, debitur yang dinilai oleh

account officer (AO) yang sama, dan debitur yang kreditnya direalisasi pada bulan yang

sama. Untuk ketiga variabel independen ini, data dianalisis menggunakan regresi

dummy menggunakan Microsoft Excel 2010. Penulis mengambil hipotesis bahwa AO

sebagai pengambil keputusan dalam penilaian debitur tidak berpengaruh signifikan

dalam menentukan suku bunga kredit debitur. Artinya, penulis mengasumsikan bahwa AO

akan bertindak objektif sehingga suku bunga kredit yang ditetapkan untuk debitur tidak akan

bervariasi antar AO. Dengan kerangka pemikiran yang serupa, hipotesis lainnya pada

penelitian adalah suku bunga kredit tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan

waktu/bulan diberikannya kredit dan perumahan yang dibeli oleh debitur.

Khusus untuk variabel dummy perumahan, karena ada banyak nama perumahan

yang dapat dimasukkan, maka penulis membatasi analisis data hanya pada perumahan yang

memiliki lebih dari 30 debitur. Pembatasan jumlah debitur ternyata bermanfaat, karena penulis

hanya perlu menguji 8 perumahan daripada lebih dari 30 perumahan ada, sedangkan Excel hanya

membatasi regresi untuk maksimal 16 variabel. Selanjutnya kedelapan perumahan tersebut

diiterasi sehingga diperoleh 5 buah perumahan yang memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada kelompok debitur.

Pengujian variabel bulan terhadap penentuan suku bunga kredit untuk mengetahui

apakah pada bulan tertentu besarnya suku bunga akan berbeda secara signifikan dengan bulan-

bulan lainnya. Pengujian ini juga bermanfaat untuk mengetahui apakah asumsi data cross

section yang digunakan pada data selama 12 bulan pada tahun 2014 cukup tepat digunakan.

Selanjutnya data dianalisis menggunakan regresi dummy menggunakan Microsoft Excel 2010.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan output Eviews, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen

yang diuji seperti besarnya agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit

memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh

bank.

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 36

Tabel 1Uji Signifikansi Koefisien Regresi Variabel Masing-Masing Individu Debitur

Variabel Konstanta Std. Error t-Statistic Prob.Intersep -1,08 x 10-13 3,18 x 10-15 -33,97384 0,0000X1 (Agunan) 5,87 x 10-23 4,40 x 10-24 13,34972 0,0000X2 (Uang Muka) -3,53 x 10-22 1,68 x 10-23 -21,03625 0,0000X3 (Pokok) 100,0000 1,57 x 10-14 6,36 x 1015 0,0000X4 (Waktu) 7,72 x 10-15 2,39 x 10-16 32,28414 0,0000Adjusted R-squared 1,000000 F-statistic 1,14 x

S.E. of regression 2,54 x 10-14 Prob(F-statistic) 0,000000

Durbin-Watson stat 1,674887

Berdasarkan keluaran EViews diatas, persamaan yang dapat dibentuk adalah:

Y = -1,08x 10-13 + 5,87x 10-23 (X1) – 3,53x 10-22 (X2) + 100 (X3) + 7,72x 10-15(X4)

(1) Dimana:

Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank

X1 = besarnya agunan atau harga rumah yang dijaminkan ke bank atau dibeli debitur

X2 = besarnya uang muka atau down payment atau DP

X3 = besarnya pokok pinjaman

X4 = jangka waktu kredit

Dengan demikian, semakin mahal harga rumah yang ingin dibeli debitur (X1),

semakin besar pula jumlah pinjaman yang diajukan oleh debitur (X3), maka bank

cenderung memberikan tingkat bunga kredit yang lebih tinggi karena semakin besar

pokok pinjaman, semakin besar risiko likuidatas dan kolektibilitas yang harus

ditanggung oleh bank. Dari semua variabel yang disebutkan diatas, variabel pokok

pinjaman X3 mempunyai koefisien regresi terbesar sehingga pengaruhnya paling besar

terhadap besarnya suku bunga. Di lain pihak, semakin besar uang muka yang

dibayarkan oleh debitur (X2), semakin kecil tingkat bunga kredit yang dikenakan karena

bank menilai debitur telah menanggung sendiri sebagian risiko. Terakhir, semakin

panjang jangka waktu kredit (X4), semakin besar suku bunga yang dikenakan karena

risiko membesar seiring dengan masa depan yang lebih panjang sehingga lebih sukar

diprediksi.

Khusus untuk koefisien determinasi yang meragukan, penulis telah mencoba

mengkonfirmasi hasil ini menggunakan program Excel 2010, namun outputnya berubah

pada beberapa kali percobaan bahkan tidak memunculkan angka sama sekali (red.

#NUM!) sehingga penulis memutuskan untuk mengambil output EViews yang lebih

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 37

konsisten dalam beberapa kali percobaan.

Penulis juga menghitung korelasi antar variabel independen untuk memastikan

tidak terjadi multikolinearitas mengingat hubungan antara agunan, uang muka, dan pokok

pinjaman sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat. Namun, berdasarkan tabel

di bawah ini, terlihat bahwa korelasi antar variabel independen tidaklah sekuat yang

dibayangkan penulis.

Tabel 2Korelasi Antar Variabel Masing-Masing Individu Debitur

Korelasi antar Variabel X1 (Agunan) X2 (Uang

Muka)

X3 (Pokok) X4 (Waktu)

X1 (Agunan) 1,000000 0,494134 0,068565 -0,022009X2 (Uang Muka) 0,494134 1,000000 0,186102 0,416484

X3 (Pokok) 0,068565 0,186102 1,000000 -0,161855X4 (Waktu) -0,022009 0,416484 -0,161855 1,000000

Hal ini disebabkan penentuan persentase uang muka bukanlah berdasarkan besaran

agunannya, namun mempertimbangkan unsur-unsur lain seperti kesepakatan dengan

developer/pengembang perumahan ataupun kesepakatan dengan masing-masing debitur. Seperti

halnya pemilihan jangka waktu kredit, debitur sebenarnya masih mempunyai ruang untuk

membuat pilihan jumlah uang muka yang fleksibel sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini

dapat dilihat dari statistik deskriptif pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3Statistika Deskriptif Variabel Individu Debitur

Komponen Uang Muka (%) Jangka Waktu (Tahun) Jumlah Debitur per Bulan

Rata-rata 36,66058074 9,581704 106,5833

Median 38,67088393 10 108,5

Modus 0 10 100

Standar Deviasi 12,19456438 3,569477 30,84111

Varians 148,7074005 12,74117 951,1742

Kurtosis 1,008769554 -0,50536 -0,91387

Skewness -0,566468776 -0,12479 -0,47285

Range 59,31491108 19 91

Minimum 0 1 49

Maksimum 59,31491108 20 140

Adapun distribusi jumlah debitur yang membayar uang muka untuk kredit dengan

jangka waktu tertentu dan kreditnya direalisasikan pada bulan tertentu ditunjukkan oleh gambar

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 38

berikut:

(c)

Gambar 1. (a) Persentase Uang Muka yang Dibayarkan oleh Debitur, (b) Jangka Waktu

Kredit, (c) Jumlah Debitur yang Direalisasikan Kreditnya per Bulan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, diketahui bahwa kebanyakan debitur

membayar uang muka sebesar 43-48 persen serta 25-30 persen daripada nilai agunan.

Meskipun demikian, tetap ada sejumlah debitur yang membayar uang muka kurang dari 6

persen ataupun lebih dari 50 persen. Sedangkan untuk jangka waktu kredit, kebanyakan

debitur memilih 10 tahun, dilanjutkan dengan pilihan 15 tahun dan 5 tahun.

Selanjutnya, penulis juga berusaha mengidentifikasi hubungan kelompok debitur

terhadap penentuan suku bunga kredit. Meskipun pengaruh masing-masing variabel

kelompok debitur tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya yaitu hanya 10,9

persen untuk variabel perumahan, namun pengaruhnya tetap signifikan seperti yang

ditunjukkan oleh nilai F yang jauh dibawah 5 persen.

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 39

Tabel 4Hubungan Variabel Kelompok Debitur Terhadap Suku Bunga

Statistika Regresi Perumahan AO BulanKoefisien Korelasi (R) 0,335 0,242994 0,121947Koefisien Determinasi (R2) 0,109 0,05535 0,0141

Kesalahan (Standard Error) 4,538 4,672944 4,773882

Significance F 4,99 x 10-31 2,71 x 10-15 1,22 x 10-5

Untuk variabel kelompok debitur yang membeli suatu perumahahan tertentu,

penulis melakukan iterasi dan seleksi kepada 8 buah perumahan. Selanjutnya, terpilihlah 5

buah perumahan yang diindikasikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

besaran suku bunga, yaitu:

Tabel 5Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur Perumahan

Terhadap Suku BungaVariabel Koefisien Standard Error t Stat P-value

Intersep 12,63 0,158 79,79 0

D1 (Arira Garden) 0,772 0,375 2,058 0,04D2 (Marina Raya) -4,41 0,598 -7,38 3 x 10-13

D3 (Melati Garden) -3,32 0,454 -7,33 4 x 10-13

D4 (Pondok Pelangi) -3,01 0,554 -5,43 7 x 10-8

D5 (Putra Jaya Residence) -4,81 0,844 -5,7 2 x 10-8

Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk adalah:

Y = 12,63 + 0,772 D1 - 4,41D2 - 3,32D3 - 3,01D4 - 4,81D5 (2)

Dimana:

Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank

D1 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Arira Garden

= 0 untuk yang lain

D2 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Marina Raya

= 0 untuk yang lain

D3 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Melati Garden

= 0 untuk yang lain

D4 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan PondokPelangi

= 0 untuk yang lain

D5 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Putra Jaya Residence = 0

untuk yang lain

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 40

Dari kelima perumahan diatas, empat buah perumahan mempunyai pengaruh yang

negatif secara signifikan sehingga menguntungkan debitur, dengan koefisien regresi

yang cukup besar sehingga suku bunga kredit dapat turun antara 3-4 persen. Hanya ada

satu perumahan yaitu D1 yang mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit, namun

selisih kenaikannya hanya 0,772 persen. Dengan demikian, sebenarnya debitur dapat

memanfaatkan preferensi bank terhadap perumahan tertentu sehingga dapat

memperoleh suku bunga kredit yang lebih rendah.

Faktor lain yang penulis uji adalah pengaruh AO sebagai pihak penilai untuk

debitur. Terdapat 10 orang AO yang memberikan penilaian. Penulis mengiterasi dan

menyeleksi ke 10 orang AO ini sehingga diperoleh 5 orang AO yang mempunyai

hubungan yang signifikan dengan besarnya suku bunga kredit, yaitu:

Tabel 6Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur dengan Account Officer

(AO) yang Sama Terhadap Suku Bunga

Variabel Koefisien Standard Error t Stat P-value

Intersep 13,09163 0,308125 42,48806 2,4 x 10-246

D6 (IX) -1,96859 0,377511 -5,21466 2,15 x 10-7

D7 (F2) -1,32568 0,40189 -3,29861 0,000998

D8 (F1) -1,08074 0,500914 -2,15753 0,031151D9 (F9) -1,45407 0,581006 -2,50268 0,01245

D10 (DT) 4,74885 0,881662 5,386246 8,56 x 10-8

Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk dari tabel diatas adalah:

Y = 13,09 - 1,97 D6 - 1,33 D7 - 1,08 D8 - 1,45 D9 + 4,75 D10 (3)

Dimana:

Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank

D6 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial IX

= 0 untuk yang lain

D7 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F2

= 0 untuk yang lain

D8 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F1

= 0 untuk yang lain

D9 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F9

= 0 untuk yang lain

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 41

D10 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial DT

= 0 untuk yang lain

Dari kelima staf AO diatas, empat orang memberikan pengaruh yang negatif secara

signifikan sehingga menguntungkan debitur sehingga suku bunga kredit dapat turun antara

1-2 persen untuk debitur yang dievaluasi oleh D6, D7, D8, dan D9. Hanya ada AO yang

mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit yaitu D10 dengan selisih kenaikannya yang cukup

besar yaitu 4,75 persen. Dengan demikian, andai debitur dapat memilih AO yang ditugaskan

untuk melayaninya, maka debitur dapat memperoleh suku bunga kredit yang lebih rendah

dengan cara memilih AO yang mempunyai kecenderungan untuk memberikan suku bunga

yang lebih rendah.

Terakhir, penulis menguji 12 variabel yang mewakili 12 bulan pada saat kredit

direalisasikan. Untuk KPR, kredit paling banyak direalisasikan pada bulan ke-3, 4, 6, dan 9

(lihat Gambar 1c). Namun, ternyata hanya ada 1 bulan, yaitu bulan ke-9 atau September

2014 dimana suku bunga kredit pada bulan tersebut mempunyai besaran suku bunga kredit

yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan suku bunga pada bulan-bulan lainnya seperti

yang ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Tabel 7Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur yang Kreditnya

Direalisasikan pada Bulan Tertentu Terhadap Suku BungaVariabel Koefisien Standard Error t Stat P-valueIntersep

D11 (Bulan ke-9)

12,14802

-1,88307

0,14139

0,428891

85,91843

-4,39054

0

1,22 x 10-5

Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk adalah:

Y = 12,15 - 1,88 D11

Dimana:

Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank

D11 = 1 jika kredit debitur direalisasikan pada bulan September

= 0 untuk yang lain

Pada bulan September, suku bunga KPR adalah 1,88 persen lebih kecil secara signifikan

dibandingkan bulan-bulan lainnya meskipun pada bulan tersebut bank tidak melakukan perubahan

kebijakan seperti promosi ataupun perubahan SBDK. Perlu penulis ingatkan bahwa standar

kesalahan model ini cukup tinggi (lihat tabel 4) yaitu sebesar 4,77 persen sehingga meskipun

pengaruh bulan realisasi kredit dinyatakan signifikan, tapi pengaruhnya tetaplah lebih

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 42

kecil dibandingkan pengaruh variabel-variabel lainnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa besarnya agunan,

pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan

secara simultan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dari semua

variabel yang disebutkan di atas, variabel pokok pinjaman mempunyai koefisien regresi

terbesar sehingga pengaruhnya paling besar terhadap besarnya suku bunga. Hanya satu

variabel yang memiliki pengaruh negatif, yaitu besarnya uang muka, sehingga semakin besar

uang muka yang disetor, akan semakin kecil suku bunga KPR yang dikenakan bank. Dengan

demikian, penulis menyarankan calon nasabah untuk memperbesar uang muka semampunya

agar menghindari suku bunga KPR yang tinggi.

Selanjutnya, penulis juga berusaha mengidentifikasi hubungan kelompok debitur

terhadap penentuan suku bunga kredit. Meskipun pengaruh masing-masing variabel

kelompok debitur tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya yaitu maksimal 10,9 persen

secara parsial, namun pengaruhnya tetap signifikan. Penulis menemukan 5 buah perumahan yang

diindikasikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap besaran suku bunga. Dari

kelima perumahan diatas, empat buah perumahan mempunyai pengaruh yang negatif

secara signifikan sehingga menguntungkan debitur, dengan koefisien regresi yang cukup

besar sehingga suku bunga kredit dapat turun antara 3-4 persen. Dengan demikian, penulis

menyarankan (calon) debitur untuk memilih perumahan tertentu karena nasabah akan

memperoleh suku bunga KPR yang lebih rendah.

Faktor lain yang penulis uji adalah pengaruh AO sebagai pihak penilai untuk

debitur. Penulis memperoleh 5 orang AO yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan

besarnya suku bunga kredit. Dari kelima staf AO tersebut, empat orang memberikan

pengaruh yang negatif secara signifikan sehingga menguntungkan debitur sebab suku bunga

kredit dapat turun antara 1-2 persen. Hanya ada satu staf AO yang mengakibatkan kenaikan

suku bunga kredit yaitu D10 dengan selisih kenaikannya yang cukup besar yaitu 4,75 persen.

Dengan demikian, andai debitur dapat memilih AO yang ditugaskan untuk melayaninya, maka

penulis menyarankan debitur memilih staf-staf AO yang mempunyai kecenderungan untuk

memberikan suku bunga yang lebih rendah.

Selanjutnya, penulis menguji 12 variabel yang mewakili 12 bulan pada saat kredit

direalisasikan. Untuk KPR, kredit paling banyak direalisasikan pada bulan ke-3, 4, 6, dan

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 43

9. Namun, ternyata hanya ada 1 bulan, yaitu bulan ke-9 atau September 2014 dimana suku

bunga kredit pada bulan tersebut mempunyai tingkat suku bunga kredit sebesar 1,88 persen

lebih kecil secara signifikan dibandingkan suku bunga pada bulanbulan lainnya.

Terakhir, penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan diantaranya masalah

heterokedastisitas. Dengan adanya masalah ini, perhitungan standard error yang

dihasilkan oleh program kurang dapat dipercaya kebenarannya sehingga uji hipotesis yang

didasarkan pada uji t dan uji F juga kurang dapat dipertanggungjawabkan. Keterbatasan

lainnya adalah data dummy yang tidak melalui uji asumsi klasik. Dengan demikian, penulis

berharap penelitian selanjutnya mampu mengatasi masalah-masalah ini dan meningkatkan

keterpercayaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L. S.,& Utomo, A. W. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat SukuBunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia. Jurnal Ekonomi danBisnis Antisipasi, 10(1), 1-27.

Avouyi-Dovi, S., Horny, G., & Sevestre, P. (2012). Cost of Funds, Credit Risk AndBank Loan Interest Rates in The Crisis: A Microeconomic Approach . Retrievedfrom http://www.jma2015.fr/content/fichiers2012/190/sadghps_jma2012_v0.pdf.

Bank Indonesia. www.bi.go.id

Ditria, Y., Vivian, J., & Widjaja, I. (2008). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiahdan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan. Journal of Applied Finance andAccounting, 1(1), 166-192.

Gujarati, D. (2010). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Jimenez, G., & Saurina, J. (2004). Collateral, Type of Lender and Relationship Banking asDeterminants of Credit Risk. Journal of Banking and Finance – Elsevier , 28(9), 2191–2212.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya . Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.

Pereira, S., & Mourao, P. (2012). Why Does the Microcredit Borrowing Rate DifferAcross Countries? A Cross Country Study. International Journal of SocialEconomics, 39(8), 536 – 550.

Pratama, B. A. (2010). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi KebijakanPenyaluran Kredit Perbankan. Tesis Universitas Diponegoro.

Retnadi, D. (2006). Perilaku Penyaluran Kredit Bank. Jurnal Kajian Ekonomi, 1-5,

ISSN : 2460-0423

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 44

diunduh dari The Indonesia Economic Intelligence, www.iei.or.id.

Soesilo, N. I. (2005). The Optimal Lending Rate of Bank Perkreditan Rakyat (BPR).Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan , 556-583.

Sinungan, M. (2000). Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Winarno, W. W. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.