Upload
hadat
View
214
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TAHUNAN
V PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK
SIPIL 2018
“Perkembangan Riset dan Teknologi Dibidang Teknik Sipil
dan Lingkungan Menyongsong Era Industri 4.0”
Banjarbaru, Sabtu, 1 Desember 2018
Hotel Mercure Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Universitas Lambung Mangkurat Press
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TAHUNAN V
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL 2018
“ Perkembangan Riset dan Teknologi Dibidang Teknik Sipil dan Lingkungan
Menyongsong Era Industri 4.0”
Pelindung : Dekan Fakultas Teknik
Dr. -Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.
Penanggung Jawab : Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
Dr. Mahmud, ST., MT.
Ketua Pelaksana : Dr. Eng. Irfan Prasetia, ST., MT.
Sekretaris : Muhammad Rizki, S.Pd.
Bendahara I : Hendrayani
Kesekretariatan : Ade Yuniarti Pratiwi, ST., M.Sc., Ph.D.
Acara : Misbahul Munir, S.P.
Publikasi dan Dokumentasi : Ady Fitriady, S.Sos.
Reviewer : Muhammad Akbar, Ezra Tegar Abiyyu Supar
Editor : Ezra Tegar Abiyyu Supar
Perancang Sampul : Wahyu Mahardika Subiyanto
ISBN : 978-602-6483-89-8
Issue : Cetakan pertama, Maret 2019
Penerbit :
Universitas Lambung Mangkurat Press
d/a Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan
ULM Lantai 2 Gedung Perpustakaan Pusat
ULM Jl. Hasan Bashri, Kayu Tangi Banjarmasin,
70123 Telp/Fax. (0511) 3305195
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunianya, sehingga Prosiding Seminar Nasional Tahunan V 2018
Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat dapat
tersusun dan diterbitkan. Prosiding ini merupakan kumpulan makalah dan hasil presentasi
yang telah dilaksanakan selama berlangsungnya Seminar Nasional Tahunan V 2018 yang
dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Desember 2018 di Hotel Mercure Banjarmasin. Seminar
Nasional Tahunan V 2018 mengangkat tema “Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang
Teknik Sipil dan Lingkungan Menyongsong Era Industri 4.0” Dengan diangkatnya tema
tersebut peserta dapat memahami mengenai konsep yang menekankan pada pola digital
economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lainnya.
Sebagai Keynote Speaker dalam acara seminar ini kami mengundang Guru Besar
Bidang Keahlian Struktur Universitas Gajah Mada, Guru Besar Bidang Keahlian Manajemen
dan Rekayasa Air FTSL Institut Teknologi Bandung, serta Dosen Universitas Lambung
Mangkurat Bidang Keahlian Geoteknik. Kepada Bapak/Ibu Para Narasumber/Pembicara
kami ucapkan banyak terimakasih atas kesediaannya mengisi materi pada acara seminar
ini. Sedangkan sebagai peserta seminar hadir sekitar 210 orang, berasal dari kalangan
para peneliti, praktisi, ilmuwan, akademisi dan mahasiswa. Atas partisipasi Bapak/Ibu
dalam Seminar Nasional Tahunan V 2018 kami ucapkan banyak terimakasih.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak (sponsor, pendukung dan media
partner) yang telah terlibat. Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan
penyajian buku ini masih jauh dari kata sempurna serta terdapat berbagai kekurangan. Oleh
karena itu, perkenankan kami memohon maaf atas kekurangan tersebut.
Demikian secara singkat yang dapat panitia sampaikan, ucapan terimakasih dan
penghargaan yang tinggi kami haturkan kepada semua pihak yang turut membantu
suksesnya pelaksanaan kegiatan seminar sampai penerbitan Prosiding ini. Semoga Prosiding
ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta seminar khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Banjarmasin, Desember 2018
Ketua Pelaksana
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................................................... ii
Studi Analisis Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan pada Jalan Bukit Kaminting Palangka
Raya
Desi Riani, Sutan Parasian Silitonga dan Riska Resita .............................................................. 1
Analisis Potensi Bahaya Rockfall Menggunakan Pendekatan Rockfall Hazard Rating System
pada Lereng Jalan Negara Km 133-139, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Eko Santoso, Romla Noor Hakim, Fadhilla Akbar .................................................................... 9
Penelitian Terhadap Penyebab Kerusakan Jalan Lingkungan Pemukiman Di Kota
Banjarmasin
Abdurrahman ............................................................................................................................ 19
Analisis Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam Proyek Pembangunan Gedung Rumah
Sakit Daerah Sultan Suriansyah Tahap II Di Kota Banjarmasin
Ruliana Febrianty ..................................................................................................................... 28
Analisis Faktor Efisiensi Daya Dukung Lateral Pondasi Tiang Kelompok pada Pembangunan
Dermaga Terminal Peti Kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Akhmad Gazali ......................................................................................................................... 35
Beban Gempa Seismik Menggunakan Peta Gempa Indonesia 2017 di Kalimantan Selatan
Eka Purnamasari ....................................................................................................................... 46
Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Kota di Pusat Terminal Antasari Kota Banjarmasin
Robiatul Adawiyah ................................................................................................................... 55
Analisis Tingkat Produktivitas Pekerjaan Pondasi Bored Pile dengan Metode Unit Completed
(Studi Kasus Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut Site
Batulicin)
Irwan Azhar .............................................................................................................................. 62
Analisis Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa Sebagai Pengganti Agregat Kasar
Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Mutu FC 21 MPA
Sylvina Permatasari .................................................................................................................. 73
Pengaruh Suhu Material Agregat Kasar dan Pasir dalam Campuran Adukan terhadap Mutu
Beton
Hudan Rahmani ........................................................................................................................ 81
Pengaruh Arah dan Rambatan Retak Terhadap Nilai Kekuatan Geser Tanah
Hutagamissufardal dan Adriani ................................................................................................ 93
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
iv
Studi Pemanfaatan Kayu Karet sebagai Material Cap Terowongan Tambang Bawah Tanah di
Desa Pualam Sari, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan
Adip Mustofa .......................................................................................................................... 100
Studi Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lempung Lunak Menggunakan Metode Navfac
DM.7.0 dan Model Skala Laboratorium
Rusdiansyah ............................................................................................................................ 111
Analisis Stabilitas Lereng dengan Menggunakan Pendekatan Metode Slope Mass Rating :
Studi Kasus Jalan Negara Km 133 Sampai 139, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur
Eko Santoso, Romla Noor Hakim, Dan Muhammad Jawad ................................................... 123
Sifat Fisik Komposit Papan Semen Berbahan Serat Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) Dengan
Perlakuan Perendaman NaOH
Henry Wardhana dan Ninis Hadi Haryanti ............................................................................. 134
Kajian Pemanfaatan Agregat Lokal Kalimantan Timur sebagai Material Konstruksi
Rusdiyanur dan Irfan Prasetia ................................................................................................. 142
Potensi Kebudayaan Kawasan Permukiman Tepian Sungai Sebagai Daya Tarik Wisata Kota
(Studi Kasus: Kelurahan Seberang Mesjid Kota Banjarmasin)
Noor Aina, Fitri Wulandari, Humairoh Razak ........................................................................ 153
Identifikasi Citra Kampung Sasirangan sebagai Dasar Perancangan Kawasan
Fitri Wulandari Dan Evan Elianto Supar ................................................................................ 162
Analisis Penentuan Nilai EMP Kendaraan Pada Persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan
Karang Rejo di Banjarbaru
Utami Sylvia Lestari dan Novia Ulfah Haika ........................................................................ 172
Analisis dan Potensi Penataan Ruang Terbuka di Kawasan Permukiman Tepian Air Kota
Banjarmasin
Evan Elianto Supar dan Annisa .............................................................................................. 181
Aproksimasi Potensi Penurunan Dasar Sungai dan Defisit Sedimen Sungai Bermeander pada
Penggal Sungai Seruyan di Desa Hanau Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Provinsi
Kalimantan Tengah
Nomeritae, Raden Haryo Saputra ........................................................................................... 188
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
v
SUSUNAN JADWAL PEMAKALAH SEMINAR NASIONAL TAHUNAN V
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TAHUN 2018
PARALEL 1
No Nama Pemakalah Judul Makalah
1. Rusdiyanur dan Irfan
Prasetia
Kajian Pemanfaatan Agregat Lokal Kalimantan Timur
sebagai Material Konstruksi
2. Rusdiansyah
Studi Peningkatan Tahanan Geser Tanah Lempung Lunak
Menggunakan Metode Navfac DM.7.0 dan Model Skala
Laboratorium
3. Abdurrahman Penelitian Terhadap Penyebab Kerusakan Jalan
Lingkungan Pemukiman Di Kota Banjarmasin
4. Robiatul Adawiyah Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Kota di Pusat
Terminal Antasari Kota Banjarmasin
5.
Sylvina Permatasari Analisis Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa
Sebagai Pengganti Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan
Beton Dengan Mutu FC 21 MPA
6. Adip Mustofa
Studi Pemanfaatan Kayu Karet sebagai Material Cap
Terowongan Tambang Bawah Tanah di Desa Pualam Sari,
Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi
Kalimantan Selatan
7. Henry Wardhana dan Ninis
Hadi Haryanti
Sifat Fisik Komposit Papan Semen Berbahan Serat Purun
Tikus (Eleocharis Dulcis) Dengan Perlakuan Perendaman
NaOH
8 Utami Sylvia Lestari dan
Novia Ulfah Haika
Analisis Penentuan Nilai EMP Kendaraan Pada
Persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Karang Rejo di
Banjarbaru
9 Andius D. Putra Perilaku Deformasi yang Diakibatkan Oleh Slaking
10. Aqli Mursadin
Sebuah Aplikasi dari Analisis Kinerja Aset pada
Infrastruktur Energi (Studi Kasus: Perilaku Stabil Beban
Produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam-asam di
Kalimantan Selatan)
11. Dyah Pradhitya Hardiani Analisa Perilaku Lalu Lintas Pengguna Jalan pada
Simpang Empat Jalan Cemara Raya Kota Banjarmasin
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
vi
PARALEL 2
No Nama Pemakalah Judul Makalah
1. Mahmud dan Prawita Sari
Evaluasi Perubahan Kualitas Air dan Tanah Pada
Pengembangan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Maliku
Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah
2. Desi Riani, Sutan Parasian
Silitonga dan Riska Resita
Studi Analisis Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan
pada Jalan Bukit Kaminting Palangka Raya
3 Nomeritae dan Raden Haryo
Saputra
Aproksimasi Potensi Penurunan Dasar Sungai dan
Defisit Sedimen Sungai Bermeander pada Penggal
Sungai Seruyan di Desa Hanau Kecamatan Hanau
Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah
4. Akhmad Gazali
Analisis Faktor Efisiensi Daya Dukung Lateral Pondasi
Tiang Kelompok pada Pembangunan Dermaga
Terminal Peti Kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
5. Hutagamissufardal dan Adriani Pengaruh Arah dan Rambatan Retak Terhadap Nilai
Kekuatan Geser Tanah
6. Eko Santos, Romla Noor
Hakim, Dan Muhammad Jawad
Analisis Stabilitas Lereng dengan Menggunakan
Pendekatan Metode Slope Mass Rating : Studi Kasus
Jalan Negara Km 133 Sampai 139, Kabupaten Paser,
Provinsi Kalimantan Timur
7. Fitri Wulandari Dan Evan
Elianto Supar
Identifikasi Citra Kampung Sasirangan sebagai Dasar
Perancangan Kawasan
8. Maretina Eka Sinta Dan
Kuntarto
Analisis Keterlambatan Pembayaran Dalam Proyek
Konstruksi Di Kotawaringin Barat
9. Satriani
Evaluasi Kepadatan Tanah Dasar Jalan Masuk Desa
Sahapi Kabupaten Kotabaru Menggunakan Alat
Dynamic Cone Penetrometer
10. Evan Elianto Supar Dan Annisa Analisis dan Potensi Penataan Ruang Terbuka di
Kawasan Permukiman Tepian Air Kota Banjarmasin
11. Andi Maghfirah Dan Irfan
Prasetia
Perencanaan Jembatan yang Efisiensi Ditinjau dari
Aspek Biaya Investasi
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
vii
PARALEL 3
No Nama Pemakalah Judul Makalah
1.
Juhriansyah Dalle, Dwi
Hastuti, Mahmud, Irfan
Prasetia
The Evaluation of Letter Management System Using
Delone and Mclean Information System Success Model
2.
Iphan F. Radam, Mahmud ,
dan Supermata A. D.
Alexander
Factor Analysis of The Influence Of River Crossing Ferry
Use – A Case In Banjarmasin and Kuala Kurun
3 Ruliana Febrianty
Analisis Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam
Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Daerah Sultan
Suriansyah Tahap II Di Kota Banjarmasin
4. Eka Purnamasari Beban Gempa Seismik Menggunakan Peta Gempa
Indonesia 2017 di Kalimantan Selatan
5. Irwan Azhar
Analisis Tingkat Produktivitas Pekerjaan Pondasi Bored
Pile dengan Metode Unit Completed (Studi Kasus
Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan
dan Pulau Laut Site Batulicin)
6. Hudan Rahmani Pengaruh Suhu Material Agregat Kasar dan Pasir dalam
Campuran Adukan terhadap Mutu Beton
7. Noor Aina, Fitri Wulandari,
Humairoh Razak
Potensi Kebudayaan Kawasan Permukiman Tepian Sungai
Sebagai Daya Tarik Wisata Kota (Studi Kasus: Kelurahan
Seberang Mesjid Kota Banjarmasin)
8. Miming Virganinda Burako Analisis Pengembangan Kawasan Rawa Mentaren
Kabupaten Pulang Pisau
9. Ichwan Setiawan Stabilisasi Tanah Lempung dengan Menggunakan Abu
Cangkang Sawit Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas
10. Tahan,S.T.,M.T Pengaruh Kekuatan Balok Induk Terhadap Dimensi Balok
Anak pada Beton Bertulang
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
62
ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PONDASI
BORED PILE DENGAN METODE UNIT COMPLETED Studi Kasus Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut Site
Batulicin
Irwan Azhar Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Kotabaru, Jalan Stagen Km. 9,5 Desa Stagen
Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Jembatan merupakan suatu kontruksi bangunan yang bertujuan untuk menghubungkan antara
jalan yang satu dengan jalan yang lain yang terputus oleh rintangan, Misalnya sungai, rawa
atau hal lainnya. Merupakan bagian dari proses pembangunan jembatan pondasi tiang
bor/bore pile adalah suatu jenis pondasi yang digunakan untuk meneruskan/mentransfer
beban dari bagian struktur atas /bangunan atas (upper strukturres/super structures) ke lapisan
tanah di bawahnya hingga mencapai daya dukung yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengukur produktivitas pekerjaan pondasi bor dan faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas tersebut. Penelitian ini menggunakan metode unit completed, sedangkan untuk
analisa faktor-faktor menggunakan metode multiple regression analysis. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat produktivitas rata-rata pondasi bored pile dengan diameter 1500
mm yang dapat dicapai adalah 0,80 m’/jam/alat, dengan total jam kerja yang hilang 46,6 jam.
Faktor yang mempengaruhi penyusutan tingkat produktivitas adalah factor environtment
menimbulkan workhours lost sebesar 22,07 jam (47,39 %), faktor equipment menimbulkan
workhours lost sebesar 24,50 jam (52,61 %), faktor labor menimbulkan workhours lost
sebesar 0 jam (0 %), faktor material menimbulkan workhours lost sebesar 0 jam (0 %), faktor
management menimbulkan workhours lost sebesar 0 jam (0 %)
Kata Kunci: Jembatan, Multiple Regression, Pondasi Bor, Produktivitas, Unit Completed
ABSTRACT
A bridge is a building construction that aims to connect between one road and another which
is interrupted by obstacles, such as rivers, swamps or other things. Part of the process of
building a bore pile is a type of pool used to build / structure from the upper structure (upper
structure / super structure) to the soil layer below it to achieve the desired carrying capacity.
This study aims to measure job performance and the factors that influence productivity. This
study uses the completed unit method, while to analyze the factors using multiple regression
analysis method. The results of this study indicate that the average level of income of bored
pile foundations with a diameter of 1500 mm that can be achieved is 0.80 m² / hour / tool,
with total workhours lost 46.6 hours. Factors that affect the level of productivity are the
workhours lost environment factors of 22.07 hours (47.39%), equipment factors that
workhours lost 24.50 hours (52.61%), labor factors workhours lost 0 hours ( 0%), material
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
63
factors workhours lost by 0 hours (0%), management factors that workhours lost 0 hours
(0%)
Keywords: Bridge, bored pile, multiple regression, productivity, unit completed method.
1. PENDAHULUAN
Pada tahun 2017 Pemerintah pusat berserta, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,
Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru bekerjasama dalam rangka mewujudkan
pembangunan jembatan penghubung pulau Kalimantan dan Pulau laut, dengan melalui
beberapa tahap pekerjaan. Adapun proyek pembangunan jembatan tersebut dibuat dengan
model Cable Stayed Bridge, External Prestressed Box Girder dan Pile Slab yang diharapkan
mampu memudahkan mobilitas penduduk dalam mengadakan hubungan perekonomian dan
kegiatan sosial lainnya. Adapun model pondasi pada jembatan penghubung Pulau Kalimantan
dan Pulau laut tersebut menggunakan beberapa metode kerja, salah satunya adalah pekerjaan
pondasi dengan metode bore pile.
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk meletakkan
bangunan serta menyalurkan beban bangunan atas (upper structure/super structure) ke dasar
tanah yang cukup kuat untuk mendukungnya. Untuk tujuan itu pondasi bangunan harus
diperhitungkan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan gaya-gaya
yang bekerja pada bangunan. Pondasi juga harus didesain sedemikian rupa agar tidak
mengalami penurunan sehingga membahayakan pengguna bangunan (Azwaruddin, 2017).
Pengukuran produktivitas harus dilakukan di setiap proyek konstruksi karena sangat
berpengaruh baik dari segi waktu (rencana jadwal pelaksanaan proyek) maupun biaya. Dari
segi waktu produktivitas mempengaruhi lamanya durasi suatu pekerjaan, dimana jika
produktivitas rendah maka pekerjaan yang dilakukan akan cenderung terlambat.
Keterlambatan proyek akan berdampak pada biaya yang lebih besar yang harus dikeluarkan
kontraktor sehingga dapat menyebabkan kerugian (Darmayanti, 2016)
Penelitian ini akan berfokus pada pengukuran produktivitas pekerjaan bored pile, diharapkan
setelah mengetahui besarnya produktivitas beserta faktor-faktor yang mempengaruhi pada
pekerjaan proyek pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau laut,
sehingga kontraktor dapat meningkatkan efisiensi baik dari segi waktu maupun segi biaya.
2. PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
2.1. Pengukuran Produktivitas Menurut Thomas (2000) ada beberapa metode dalam
pengukuran produktivitas, antara lain:
a. Unit Completed Metode ini sangat cocok diaplikasikan untuk perhitungan produktivitas
pekerjaan yang tidak memiliki sub pekerjaan atau jika memiliki sub pekerjaan, sub
pekerjaan mudah untuk diukur dan pengerjaannya memerlukan waktu yang relatif
singkat. Contoh : pekerjaan galian.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
64
b. Percent Complete Metode ini cocok digunakan untuk pekerjaan yang memiliki sedikit
sub pekerjaan atau bahkan tidak memiliki sub pekerjaan. Selain itu sebaiknya digunakan
pada pekerjaan yang dapat dengan mudah diperkirakan berapa persen penyelesaian
pekerjaan tersebut. Contoh : pekerjaan pengecatan.
c. Level of Effort Metode ini digunakan untuk mengukur pekerjaan yang memiliki sub
pekerjaan yang cukup banyak antara 3 sampai 5 sub pekerjaan dan antar sub pekerjaan
tersebut dapat saling overlapping. Selain itu metode ini cocok digunakan untuk pekerjaan
yang masa pengerjaannya memakan waktu yang cukup panjang. Contoh : pekerjaan
pembesian, pekerjaan baja, dan bekisting.
d. Incremental Milestones Metode ini sangat cocok untuk pekerjaan yang memiliki sedikit
sub pekerjaan dan sulit diukur volumenya, akan tetapi dapat dengan mudah ditentukan
intermediate milestonenya. Selain itu antar pekerjaan umumnya merupakan pekerjaan
yang berurutan atau tidak saling overlapping. Contoh : pekerjaan pemasangan pintu dan
jendela.
e. Start – Finish Percentage Metode ini sangat cocok untuk pekerjaan yang memiliki sedikit
sub pekerjaan dan sulit diukur volumenya, akan tetapi sulit untuk ditentukan intermediate
milestonenya. Contoh : pekerjaan pembersihan lahan (H.R.Thomas, 2000)
2.2. Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi produktifitas menurut Olomolaiye,
yaitu:
a. Lingkungan (Environtment)
Dalam pembangunan sebuah proyek konstruksi pastilah tidak lepas dari lingkungan
karena setiap proyek konstruksi pasti merusak lingkungan.Hal ini membuat faktor
lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas suatu
pekerjaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan karena dapat mengganggu masyarakat
sekitar yaitu : kerusakan bangunan sekitar, kerusakan jalan ke proyek, suara bising yang
mengganggu, getaran, kemacetan lalu lintas di sekitar proyek, dan sebagainya.
b. Peralatan (Equipment)
Alat-alat berat yang digunakan pada lokasi proyek memegang peranan penting dalam
kaitannya dengan produktivitas pekerjaan. Jika alat-alat berat yang digunakan tidak
dirawat secara berkala dan sering mengalami kerusakan, maka dapat dipastikan
produktivitas pekerjaan akan mengalami penurunan yang signifikan. kernetnya.
c. Pekerja (Labor)
Pekerja merupakan faktor yang paling mempengaruhi dibandingkan faktor-faktor lainnya
yang mempengaruhi produktivitas. Dalam pengendaliannya, faktor pekerja ini merupakan
faktor yang paling kompleks jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.Agar
mendapatkan produktivitas yang baik, diperlukan manajemen pekerja yang tepat.
d. Material
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah material, dalam hal ini adalah
beton cair, tulangan, dan material pendukung lainnya. Masalah yang sering terjadi adalah
ketersediaan material pada lokasi proyek dan kesalahan spesifikasi material yang
digunakan, misalnya tidak memenuhi tes tertentu dan sebagainya. Jika jadwal sampainya
material ke lokasi proyek sering terlambat, maka akan meningkatkan waktu kosong (idle
time) yang dapat menurunkan produktivitas.
e. Manajemen (Management)
Suatu proyek konstruksi pastilah membutuhkan sebuah manajemen baik dari perencanaan
maupun pengontrolan.Dalam hal ini adalah kemampuan pihak manjemen dalam
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
65
merencanakan, menempatkan lokasi, dan memantau perkembangan proyek. Perencanaan
yang kurang baik dapat menyebabkan turunnya produktivitas. Contoh manajemen yang
salah adalah penataan site layout yang kurang baik (Nunnaly,1998).
3. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis kuantitatif untuk
mengolah data primer yang didapatkan dari peninjauan dilapangan. Data yang dipakai
menggunakan data dari hasil pengamatan dilapangan (Daily Report) selama 3 bulan masa
pekerjaan terhitung mulai tanggal 21-Agustus sampai dengan 20-November-2017.
Dari banyak metode yang ditulis oleh Thomas, maka untuk penelitian kali ini pengukuran
produktivitas menggunakan metode unit completed untuk mencari produktivitas sebagai
langkah awal mencari faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerjaan pondasi
bored pile.
a. Metode unit completed.
Adalah metode dengan cara mengakumulasikan keseluruhan pekerjaan pondasi bored
pile yang terdiri dari penentuan titik pondasi, pengeboran, pemasangan tulangan pondasi, dan
proses pengecoran. Bored pile yang digunakan pada dasar laut berdiameter 1500 mm dengan
kedalaman yang bervariasi.
b. Menentukan nilai produktivitas harian (Daily Productivity)
Produktivitas harian umumnya merupakan rasio antara output dan input maka daily
report atau produktivitas harian dapat diambil dengan cara sebagai berikut:
Daily Productivity = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡Jam kerja per hari x jumlah alat (1)
Dimana total output adalah kedalaman per titik dikalikan jumlah titik, sedangkan inputnya
adalah jam kerja perhari dikalikan dengan jumlah alat.
c. Menentukan nilai tengah (Baseline Productivity)
Setelah didapat produktivitas harian sampai hari pengamatan terakhir, selanjutnya
dicari nilai baseline productivity. Untuk mencari nilai baseline productivity dilakukan
pengambilan data baseline subset. Jumlah data baseline subset diambil sebanyak 10% dari
jumlah hari pengamatan dan disrankan tidak kurang dari 5 data.
d. Mencari nilai Model Coefficient
Untuk mencari besarnya pengaruhi faktor-faktor yang terjadi terhadap tingkat
produktivitas pekerjaan pondasi bored pile, terlebih dahulu diambil data faktor-faktor
penghambat yang terjadi di lapangan. Pencatatan data berupa bilangan biner, dimana angka 1
jika faktor tersebut terjadi, dan angka 0 jika faktor tersebut tidak terjadi pada hari kerja
tertentu saat pengamatan dilakukan.
Selanjutnya, besarnya pengaruh didapatkan menggunakan analisa multiple regression
dimana variabel terikatnya adalah besar selisih baseline productivity dan actual daily
productivity sedangkan variabel bebasnya adalah nilai hasil pencatatan faktor-faktor yang
terjadi yaitu environtment (X1), equipment (X2), labor (X3), material (X4), dan management
(X5) menggunakan Software SPSS V.22. Dalam prosedur perhitungan variabel terikat, jika
nilai baseline productivity dikurangi dengan actual daily productivity hasilnya menunjukkan
angka negatif, maka dalam perhitungan dimasukkan angka 0 karena hal itu menunjukkan hasil
yang baik dimana produktivitas sebenarnya lebih tinggi dari produktivitas ideal.
e. Menghitung nilai Expected Unit Rate dan Disruption Index
Setelah mengetahui model coefficient berikutnya adalah menghitung besarnya
expected unit rate. Nilai ini merupakan produktivitas harapan saat terjadi faktor, yaitu sebesar
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
66
hasil pengurangan baseline productivity dengan model coefficient. Selain itu dikenal pula
disruption index yaitu nilai yang menggambarkan seberapa besar efisiensi jam kerja jika
terjadi faktor-faktor penghambat, yaitu sebesar expected unit rate dibagi dengan baseline
productivity atau dengan kata lain perbandingan antara produktivitas harapan dan
produktivitas acuan.
f. Menghitung nilai Loss of Productivity dan Workhours Lost
Loss of productivity merupakan nilai model coefficient dikalikan dengan bilangan
biner faktor yang terjadi pada masing-masing hari penelitian mulai dari hari pertama sampai
hari terakhir, sedangkan workhours lost merupakan nilai jam kerja yang hilang yang
disebabkan karena faktor yang terjadi pada hari tersebut. Besarnya nilai workhours lost adalah
sebesar loss of productivity dikalikan dengan jam kerja kemudian dibagi dengan baseline
productivity (Lesmana, 2016)
4. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengambilan data dari hasil pengamatan dilapangan (Daily Report) selama
3 bulan masa pekerjaan terhitung mulai tanggal 21-Agustus sampai dengan 20-November-
2017.
a. Menentukan nilai produktivitas harian (Daily Productivity)
Perhitungan Daily Productivity untuk hari pengamatan ke-1 sampai hari terakhir
pekerjaan, ditunjukan pada Lampiran A Tabel 4.1 Daily Productivity Dan Faktor Penghambat
Pekerjaan Pondasi Bored Pile.
Tabel 4.1 Daily Productivity Dan Faktor Penghambat Pekerjaan Pondasi Bored Pile.
No Tanggal Dalam
Titik
(n)
Titik
Total
Output
Jam
kerja
Jumlah
Alat
Jam
Kerja
Total
Produk
tivitas
Harian
Faktor penghambat
m bua
h meter Jam buah Jam
m/jam/
alat X1 X2 X3 X4
X
5
1 21-
Aug-17 5.22 1 5.22 8 1 8 0.65 0 0 0 0 0
2 22-
Aug-17 8.52 1 8.52 8 1 8 1.07 0 0 0 0 1
3 23-
Aug-17 15.47 1 15.47 8 1 8 1.93 0 0 0 0 1
4 24-
Aug-17 15 1 15.00 11 1 11 1.36 1 1 1 1 1
5 25-
Aug-17 0 0 0.00 8 1 8 0.00 0 0 0 0 0
6 26-
Aug-17 21 1 21.00 8 1 8 2.63 1 1 1 1 0
7 27-
Aug-17 0 0 0.00 8 1 8 0.00 1 0 0 0 0
8 28-
Aug-17 19.47 1 19.47 8 1 8 2.43 0 0 0 0 0
9 29-
Aug-17 10.28 1 10.28 11 1 11 0.93 0 0 0 0 0
10 30-
Aug-17 27,32 1 27,32 8 1 8 3,42 0 0 0 0 0
11 31-
Aug-17 4,74 1 4,74 11 1 11 0,43 0 0 0 0 0
12 1-Sep- 18,48 1 18,48 8 1 8 2,31 0 0 0 0 0
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
67
No Tanggal Dalam
Titik
(n)
Titik
Total
Output
Jam
kerja
Jumlah
Alat
Jam
Kerja
Total
Produk
tivitas
Harian
Faktor penghambat
17
13 2-Sep-
17 12,34 1 12.34 8 1 8 1.54 1 1 1 1 0
14 3-Sep-
17 0,00 0 0,00 8 1 8 0,00 1 0 0 0 0
15 4-Sep-
17 0,00 0 0,00 8 1 8 0,00 0 0 0 0 0
16 5-Sep-
17 0,00 0 0,00 8 1 8 0,00 0 0 0 0 0
17 6-Sep-
17 0,00 0 0,00 8 1 8 0,00 0 0 0 0 0
18 7-Sep-
17 0,00 0 0,00 8 1 8 0,00 0 0 0 0 0
19 8-Sep-
17 12,41 1 12,41 8 1 8 1,55 0 0 0 0 0
20 9-Sep-
17 19,86 1 19,86 8 1 8 2,48 0 0 0 0 0
Ds
t - - - - - - - - - - - - -
92 20-
Nov-17 4.27 1 4.27 8 1 8 0.53 0 0 0 0 0
62 608.93 585 73.91 19 34 16 16 3
b. Menentukan nilai tengah (Baseline Productivity)
Sebelas buah data yang diambil adalah 11 buah data dengan total output terbesar dan
diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil (selanjutnya disebut sorted output) selama
proses pengamatan dan dari 11 data tersebut diambil nilai median dari daily productivity
sebagai nilai baseline productivity, ditunjukan pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2. Perhitungan Basel ine Productivity Pekerjaan Pondasi Bored Pile
No Hari Ke- Total Output Produktivitas Harian Nilai Median Produktivitas
Sorted Output (m) Daily Productivity (m/jam) Baseline Productivity (m/jam)
1 10 27,32 3,41
2,25
2 22 23,00 1,77
3 6 21,00 2,62
4 74 20,00 1,67
5 20 18,86 2,48
6 8 19,47 2,43
7 12 18,48 2,31
8 35 18,00 2,25
9 61 17,00 2,12
10 83 17,00 2,12
11 55 16,60 1,84
Berdasarkan dari pengambilan 11 data dengan total output terbesar maka ditemukan nilai
median yaitu 2,25 m/jam. Nilai median digunakan dalam perhitungan untuk mencari nilai
produktivitas atau variabel terikat (y).
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
68
c. Mencari nilai Model Coefficient
Dalam prosedur perhitungan variabel terikat, jika nilai baseline productivity dikurangi dengan
actual daily productivity hasilnya menunjukkan angka negatif, maka dalam perhitungan
dimasukkan angka 0 karena hal itu menunjukkan hasil yang baik dimana produktivitas
sebenarnya lebih tinggi dari produktivitas ideal, ditunjukan pada table 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Variabel Bebas dan Terikat pada Persamaan Multiple Regression
N
o Tanggal
Faktor Productivity (m/jam)
environt equipmen
t labor
materia
l
manageme
n Actual
Baselin
e
Base –
Act
1 21-Aug-
17 0 0 0 0 0 0,65 2,25 1,60
2 22-Aug-
17 0 0 0 0 1 1,06 2,25 1,18
3 23-Aug-
17 0 0 0 0 1 1,94 2,25 0,31
4 24-Aug-
17 1 1 1 1 1 1,36 2,25 0,88
5 25-Aug-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
6 26-Aug-
17 1 1 1 1 0 2,62 2,25 -0,37
7 27-Aug-
17 1 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
8 28-Aug-
17 0 0 0 0 0 2,43 2,25 -0,18
9 29-Aug-
17 0 0 0 0 0 0,93 2,25 1,32
10 30-Aug-
17 0 0 0 0 0 3,41 2,25 -1,16
11 31-Aug-
17 0 0 0 0 0 0,43 2,25 1,82
12 1-Sep-
17 0 0 0 0 0 2,31 2,25 -0,06
13 2-Sep-
17 1 1 1 1 0 1,54 2,25 0,70
14 3-Sep-
17 1 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
15 4-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
Lanjutan Tabel 4.3
16 5-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
17 6-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
18 7-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
19 8-Sep-
17 0 0 0 0 0 1,55 2,25 0,7
20 9-Sep-
17 0 0 0 0 0 2,48 2,25 -0,23
21 10-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,99 2,25 1,26
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
69
N
o Tanggal
Faktor Productivity (m/jam)
environt equipmen
t labor
materia
l
manageme
n Actual
Baselin
e
Base –
Act
22 11-Sep-
17 0 0 0 0 0 1,77 2,25 0,48
23 12-Sep-
17 1 1 1 1 0 0,00 2,25 2,25
24 13-Sep-
17 0 0 0 0 0 1,40 2,25 0,85
25 14-Sep-
17 1 1 1 1 0 1,04 2,25 1,21
26 15-Sep-
17 0 1 0 0 0 0,00 2,25 2,25
27 16-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,36 2,25 1,89
28 17-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,32 2,25 1,93
29 18-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
30 19-Sep-
17 0 0 0 0 0 0,00 2,25 2,25
Hasil dari nilai Regresi (Regresi berganda) untuk mengetahui variabel terikat (y) yaitu
produktivitas atau hasil nilai pengurangan Baseline dengan Actual, yang akan diregresi
dengan variabel bebas lainnya yaitu, faktor lingkungan (X1), alat (X2), pekerja (X3), material
(X4), dan menejemen (X5), dengan menggunakan Software SPSS V.22.
Nilai koefisien dari masing-masing faktor merupakan nilai yang mewakili besar pengaruh dari
masing-masing faktor terhadap penurunan produktivitas pekerjaan pondasi bored pile
sehingga nilai dari koefisien ini dipakai sebagai nilai dari model coefficient dari masing-
masing faktor seperti ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut,
Tabel 4.4. Model Coefficient Masing-Masing Faktor
No Factor Model Coefficient
1 Environment 0,38
2 Equipment 0,37
3 Labor -0,57
4 Material -0,57
5 Management -0,12
Berdasarkan hasil dari perhitungan dalam SPSS Versi 22 dari data yang dimasukkan
menghasilkan nilai koeficient dari masing-masing faktor yaitu ada yang negative dan positif,
dimana yang hasilnya positif adalah yang mempengaruhi produktifitas dan harus diperbaiki.
Sementara yang negative tidak mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi secara positif
adalah lingkungan (environment) X1 sebesar 0,38, alat (equipment) X2 sebesar 0,37,
sedangkan yang mempengaruhi secara negative adalah pekerja (labor) X3 sebesar -0,57,
material X4 sebesar -0,57, management X5 sebesar -0,12.
Sedangkan untuk mendapatkan nilai dari prooduktivitas harapan, dan efesiensi jam kerja
ditunjukan pada tabel 4.5 sebagai berikut.
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
70
Tabel 4.5. Nilai Model Coefficient, Produktivitas harapan (Expected Unit Rate), dan Efisiensi Jam kerja
(Disruption Index)
No Factor Model Coefficient Expected Unit Rate (m/jam) Disruption Index
Baseline-Coefisien Expected:Baseline
1 Environment 0,38 1,87 0,83
2 Equipment 0,37 1,88 0,83
3 Labor -0,57 1,68 0,75
4 Material -0,57 1,69 0,75
5 Management -0,12 2,13 0,94
Hasil dari disruption index yaitu nilai yang menggambarkan seberapa besar efisiensi jam kerja
jika terjadi faktor-faktor penghambat, yaitu sebesar expected unit rate dibagi dengan baseline
productivity atau dengan kata lain perbandingan antara produktivitas harapan dan
produktivitas acuan.
d. Menghitung nilai Loss of Productivity dan Workhours Lost
Perhitungan untuk nilai loss of productivity dan workhours lost, ditunjukkan pada tabel 4.6
berikut.
Tabel 4.6. Perhitungan jam kerja yang hilang (Loss of Productivity dan Workhours Lost)
No Tanggal
Jam
Kerj
a
Total
(jam)
Loss of productivity (m/jam) Workhours Lost (jam)
Loss of productivity x jam kerja : baseline
X1 X2 X3 X4 X5 Env Equip Labo
r
Materia
l
Manag
e
1 21-Aug-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 22-Aug-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 23-Aug-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 24-Aug-17 11 0.38 0.37 0.00 0.00 0.00 1.85 1.83 0.00 0.00 0.00
5 25-Aug-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6 26-Aug-17 8 0.38 0.37 0.00 0.00 0.00 1.35 1.33 0.00 0.00 0.00
7 27-Aug-17 8 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00 1.35 0.00 0.00 0.00 0.00
8 28-Aug-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
9 29-Aug-17 11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
10 30-Aug-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 31-Aug-17 11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
12 1-Sep-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
13 2-Sep-17 8 0.38 0.37 0.00 0.00 0.00 1.35 1.33 0.00 0.00 0.00
14 3-Sep-17 8 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00 1.35 0.00 0.00 0.00 0.00
15 4-Sep-17 8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dst - - - - - - - - - - - -
92 20-Nop-17 8 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 92
585
22,0
7 24,50 0,00 0,00 0,00
46,6
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
71
Untuk melihat hasil rekapitulasi perhitungan Loss of Productivity dan Workhours Lost
berikutnya dapat dilihat pada halaman lampiran B. Perhitungan Loss of Productivity dan
Workhours Lost.
Dari Tabel 4.6. Perhitungan jam kerja yang hilang (Loss of Productivity dan Workhours Lost)
dapat terlihat bahwa untuk proyek Pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan
dan Pulau Laut terdapat 46,6 jam kerja yang hilang dengan rincian sebagai berikut :
1. Faktor environtment menimbulkan workhours lost sebesar 22,07 jam (47,39 %)
2. Faktor equipment menimbulkan workhours lost sebesar 24,50 jam (52,61 %)
3. Faktor labor menimbulkan workhours lost sebesar 0 jam (0 %)
4. Faktor material menimbulkan workhours lost sebesar 0 jam (0 %)
5. Faktor management menimbulkan workhours lost sebesar 0 jam (0 %)
Jam kerja yang hilang sebanyak 46,6 jam dari total 585 jam, dengan kata lain sebesar 7,97%
dari seluruh waktu yang diperlukan untuk mengerjakan 20 buah bored pile.
Pada proyek ini faktor yang paling besar menyebabkan berkurangnya produktivitas adalah
faktor Equipment (alat) atau variabel (X2), disesuaikan dengan kondisi eksisting dilapangan,
hal ini menunjukan positif sebab pada beberapa hari proses pengerjaan terdapat beberapa kali
terjadi kendala kerusakan, sehingga menyebabkan waktu luang (idle time) yang sangat
menghambat produktivitas peekrjaan pondasi bored pile. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah faktor Environment (cuaca) variabel (X1) yang mana sesuai dengan kondisi eksisting,
seringkali terjadi hujan sehingga mengakibatkan tertundanya proses pengecoran pada
pekerjaan tersebut, dan juga menimbulkan kondisi dimana para pekerja dan material tidak
dapat bekerja, yang menyebabkan waktu luang (idle time) sehingga produktivitas proyek
menurun. Kehilangan waktu terjadi pada Labor pekerja variabel (X3), Material bahan
variabel (X4), Management manajemen variabel (X5) terjadi secara negatif, sehingga nilai
baseline dianggap nol (0)
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan berdasarkan hasil analisis sebagai berikut :
1. Pada proyek Pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut
selama 92 hari penelitian dengan total jam kerja yang hilang 46,6 jam, rata-rata
produktivitas tiang bored pile adalah 0,80 m/jam/alat.
2. Pada proyek Pembangunan jembata n penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut
selama 92 hari penelitian dengan total 585 jam kerja, faktor equipment mempunyai
pengaruh yang terbesar di dalam menurunkan tingkat produktivitas pekerjaan pondasi
bored pile yang tercermin pada besarnya kehilangan jam kerja atau workhours lost yaitu
sebesar 24,50 jam (52,61 %) dan faktor environment sebesar 22,07 jam (47,39 %) dari
total workhours lost sebesar 46,6 jam. Faktor-faktor lain yang tidak menurunkan
produktivitas pekerjaan pondasi bored pile adalah labor 0 jam (0%), material 0 jam (0%),
dan management 0 jam (0%).
Saran dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diberikan saran :
1. Produktivitas pekerjaan pondasi bore pile dipengaruhi oleh berbagai hal, baik yang
bersifat teknis dilapangan maupun yang bersifat internal atau berasal dari pekerja/tenaga
Prosiding Seminar Nasional Tahunan V
Program Studi Magister Teknik Sipil ULM ISBN 978-602-6483-89-8
Banjarmasin, 1 Desember 2018
72
kerja itu sendiri. Mengingat bahwa setiap proyek kontruksi memiliki karasteristik yang
unik dan berbeda satu sama lainnya. Maka faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas tentunya akan berbeda pula sehingga sebelum menentukan faktor/variable
yang digunakan dalam penelitian sebaiknya dilakukan tinjauan awal terhadap proyek
misalnya wawancara dengan orang yang terlibat langsun dan benar-benar mengetahui
kondisi proyek atau dengan cara terjun langsung kelapangan melakukan observasi agar
data yang diperoleh lebih akurat.
2. Hendaknya penelitian ini ditinjau selama masa proyek berlangsung, sehingga dengan
mengambil 3 bulan masa pekerjaan ini bisa disempurnakan menjadi selama masa
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwaruddin. (2017, Oktober 30). azwaruddin.blogspot.com. Dipetik September 18, 2018,
dari LARASNET: https://larasinternet.blogspot.com/2017/10/pondasi-adalah-suatu-
bagian-dari.html
Darmayanti, E. F. (2016). Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Dikaitkan Dengan Time
Management. Akusisi , Volume 12.
H.R.Thomas. (2000). Principles of Constructions Labor Productivity Measurement and
Processing. PennySyilvania.
Lesmana, A. P. (2016). Analisis Produktivitas Pekrjaan Pondasi Bored Pile Studi Kasus Pada
Banguna Perkantoran 31 Lantai. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Thomas, H. (n.d.).