32
PROTEKSI KATODIK (Ditulis untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Korosi) Dosen Mata Kuliah : Ir. Suparman Juhanda, M.Eng Oleh : Martin Surya Gunawan (14 2005 028) Rafi Ramdan Dirgantara (14 2005 027) Rijal fauzi (14 2005 03 JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROTEKSI KATODIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proteksi katodik

Citation preview

Page 1: PROTEKSI KATODIK

PROTEKSI KATODIK

(Ditulis untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Korosi)

Dosen Mata Kuliah :

Ir. Suparman Juhanda, M.Eng

Oleh :

Martin Surya Gunawan (14 2005 028)

Rafi Ramdan Dirgantara (14 2005 027)

Rijal fauzi (14 2005 03

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

Page 2: PROTEKSI KATODIK

2006

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korosi terjadi hampir pada semua peralatan logam. Korosi merupakan proses

perusakan material akibat reaksi antara logam dan lingkungannya, mengakibatkan

kerugian yang besar bagi manusia antara lain timbul kebocoran, pencemaran, dll. Korosi

juga dapat terjadi pada logam yang berada dalam lingkungan air laut, contohya kapal

laut, karena pengaruh kondisi air laut seperti tingkat salinitas yang cukup tinggi, kadar

oksigen terlarut, kadar karbondioksida dan keberadaan mikro organisme. Untuk itu

diperlukan perlindungan yang tepat terhadap korosi yang mungkin terjadi pada kapal laut.

Salah satu metode perlindungan terhadap korosi adalah proteksi katodik.

Proteksi katodik adalah suatu teknik proteksi terhadap korosi, yang pada saat

sekarang tidak asing lagi di Indonesia. Teknik ini memproteksi struktur logam yang

berada dalam elektrolit, misalnya tanah atau air, terhadap serangan korosi. Dalam rencana

pemeliharaan, teknik ini tidak mungkin lagi dihilangkan, terutama untuk konstruksi-

konstruksi yang memerlukan investasi besar atau sangat vital, seperti misalnya pipa

dalam air laut, rig minyak lepas pantai, tiang pancang jembatan atau dermaga, dan

sebagainya.

Pada umumnya proteksi katodik tidak diterapkan sendirian saja untuk

menghadapi korosi, tetapi sebagai pelengkap pada sistem proteksi lain, yaitu pelapisan

dengan lapisan lindung. Dalam kasus-kasus khusus proteksi katodik dapat diterapkan

untuk dipercayai sepenuhnya mencegah korosi secara sendirian. Prinsip proteksi katodik

dalam lingkungan laut tidak berbeda dengan dalam lingkungan yang lain. Pengaruh beda

terletak pada sifat lingkungan yang konduktivitasnuya lebih tinggi, kemungkinan

terjadinya endapan yang bersifat karang, bentuk struktur logam dan cara penerapannya.

Melindungi korosi pada permukaan katodik konstruksi baja melalui perlindungan

katodik sistem anoda korban sudah lama dikenal. Seng merupakan salah satu jenis logam

Page 3: PROTEKSI KATODIK

yang telah digunakan sebagai anoda korban, untuk melindungi korosi baja yang berada di

suatu lingkungan elektrolit misalnya air laut, air tawar, air payau dan tanah.

Logam seng mampu memberikan potensial proteksi lebih negatip dari -0.85 volt

terhadap elektroda pembanding (Cu/CuSO4), yang berarti mampu memberikan potensial

proteksi yang memenuhi syarat pada sistem perlindungan katodik. Banyaknya

penggunaan anoda seng di negara kita, terutama untuk kapal dikarenakan bahan untuk

pembuatan anoda seng mudah didapat dan teknologi pembuatannya relatip mudah.

Proteksi katodik yang biasa digunakan pada konstruksi beton adalah sistem

impressed current, sedangkan penggunaan sistem anoda korban pada beton masih sangat

sedikit karena adanya kendala-kendala terutama bila digunakan pada lingkungan

atmosfir.

Pada lingkungan atmosfir, beton mengalami perubahan tahanan jenis yang besar,

akibat dari perubahan kelembaban di dalam beton. Perubahan tahanan jenis tersebut

mempengaruhi jumlah arus yang diperlukan sistem dan mengurangi efektifitas proteksi

katodik pada beton. Selain itu terjadinya oksida garam pada interface antara beton dan

anoda dapat mengurangi daya guna sistem proteksi tersebut.

Coating atau lapisan lindung adalah bahan utama yang digunakan untuk

mencegah serangan korosi pada pipa yang ditanam di bawah permukaan tanah. Sebagai

proteksi perlindungan digunakan proteksi katodik. Kerusakan akibat korosi pada struktur

baja di bawah permukaan air maupun tanah dapat disebabkan oleh lingkungan yang

korosif serta ketahanan terhadap korosi ( corrosion resistance ) dari logam yang rendah.

Untuk memperpanjang usia pakai struktur baja di bawah permukaan air maupun tanah

maka digunakan sistem proteksi katodik. 

Adapun tujuan dari proteksi katodik ini adalah :

1. Mencegah atau mengurangi terjadinya proses korosi pada struktur pipa bawah

tanah.

2. Mencegah atau mengurangi terjadinya proses korosi untuk logam yang berada

dalam lingkungan air laut

Page 4: PROTEKSI KATODIK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proteksi Katodik

Perlindungan katodik adalah salah satu metoda untuk mencegah atau mengurangi

korosi pada suatu logam baja yang ada pada elektrolit dengan cara memberi arus listrik

searah melalui anoda ke struktur yang akan diproteksi, atau menghubungkan dengan

logam yang sifatnya lebih anodik untuk membuat menjadi katodik. Sistem perlindungan

katodik ini banyak digunakan hampir pada semua struktur yang tercelup di laut maupun

terpendam dalam tanah, hal ini dilakukan sebagai penunjang sistem proteksi yang lain

misalnya: cat, lapis lindung organik dan plastik.

Sistem perlindungan katodik ini dapat dibagi dalam dua macam metode yaitu:

1. Anoda korban (sacrificial anode)

2. Metode arus tanding (impressed current)

Pemilihan salah satu sistem perlindungan katodik ini biasanya didasarkan pada

letak baja dan besar arus proteksi yang dibutuhkan untuk struktur baja. Anoda korban

biasanya digunakan untuk melindungi kapal bagian luar, struktur laut, pipa dalam lumpur

(di laut), pipa dalam tanah, dermaga, dok, pelampung dan peralatan pada industri yang

permukaan logamnya kontak langsung dengan elektrolit.

2.2 Dasar-Dasar Proteksi Katodik

Jika kita mengingat kembali sepintas mekanisme proses korosi dimana proteksi

katodik akan berfungsi menghentikan atau menguranginya. Bila suatu permukaan logam

berada dalam suatu elektrolit, air laut misalnya, maka kita akan dapat mengamati adanya

daerah-daerah yang mengalami aktivitas korosi disebut anodik, yang tidak disebut

katodik. Terjadinya hal seperti ini disebabkan oleh variasi kondisi permukaan logam

seperti adanya las-lasan, struktur mikro, distribusi unsur-unsur paduan, dan kemungkinan

variasi kondisi lingkungan.

Page 5: PROTEKSI KATODIK

Sistem tersebut di atas membentuk apa yang disebut sel korosi, dimana terjadi

suatu aliran listrik dari anoda ke katoda dalam elektrolit. Bila yang terkorosi baja, maka

reaksi korosi yang terjadi di anoda sebagai berikut:

Fe Fe2+ + 2e

(di larutan) (di logam)

Untuk mengimbangi muatan listrik dari sistem, di daerah katoda dan bersamaan dengan

reaksi tersebut di atas terjadi reaksi reduksi sebagai berikut:

2e + 2 H+ 2H H2

atau

2e + H2O + ½ O2 2(OH)-

Dari reaksi-reaksi tersebut diatas, hal-hal penting yang berkaitan dengan proteksi katodik

adalah:

(a) proses korosi adalah elektrokimia

(b) ada keseimbangan muatan listrik

(c) laju arus listrik dari anoda ke larutan sebanding dengan kecepatan korosi

Proteksi katodik tugasnya menghentikan arus korosi, yang prinsipnya dengan

mengalirkan arus listrik searah dalam elektrolit ke logam yang terkorosi. Proteksi katodik

ini dikatakan sempurna bila besarnya arus luar seimbang dengan arus korosi,

menghentikan reaksi anodik dan secara efektif membuat seluruh permukaan logam yang

diproteksi bersifat katodik. Dilihat dari sudut teori, konsep ini tampaknya memang

sederhana saja, tetapi dalam penerapan, biasanya dijumpai banyak kesukaran karena

situasi korosi yang kompleks.

Tingkat proteksi ditentukan oleh potensial logam terhadap elektrolit, bukan oleh

besarnya arus. Untuk baja, proteksi diperoleh bila potensialnya terhadap elektroda

pembanding kalomel jenuh lebih negatif dari -770 mV. Bila potensialnya kurang negatif

dari -770 mV berarti proteksi belum sempurna, dan bila lebih negatif dari -770 mV

proteksi dianggap sempurna.

Page 6: PROTEKSI KATODIK

2.3 Sistem Proteksi Katodik

Ditinjau dari sumber arus searah yang digunakan, sistem proteksi katodik dapat

dibedakan dalam dua jenis. Pertama adalah dengan anoda korban (sacrificial anode),

yaitu dengan jalan memasang logam yang sangat aktif (potensialnya jauh lebih negatif

dari logam yang dilindungi) pada logam yang diproteksi dengan konduktor terisolasi.

Logam-logam aktif yang biasa digunakan untuk memproteksi baja adalah paduan Mg, Al,

dan Zn, yang akan terkorosi.

Jenis kedua adalah sistem arus tandingan (impressed current), dimana digunakan

sumber arus listrik searah dari luar. Arus listrik ini dialirkan ke logam yang diproteksi

melalui anoda dan elektrolit, dimana anodanya boleh tak terkorosi. Persamaan dari kedua

sistem tersebut adalah sebagai berikut:

a. Anoda dan struktur yang diproteksi harus berada dalam elektrolit yang menyatu.

b. Diperlukan rangkaian listrik tertutup (lengkap), dimana arus proteksi mengalir

dari anoda, melalui elektrolit ke katoda, dan balik lagi ke anoda melalui logam

konduktor.

2.3.1 Sistem Anoda Korban

Penerapan praktis proteksi katodik dengan anoda tumbal

Pemasangan anoda-anoda tumbal pada struktur-struktur baik di lingkungan

laut maupun yang terkubur dalam tanah telah di praktekkan selama puluhan tahun

dan akan terus menjadi metode proteksi korosi yang sangat penting. Anoda tumbal

relative murah, mudah di pasang, dan , bila dibandingkan dengan metode arus

terpasang, metode ini dapat diterapkan ditempat-tempat yang tidak dilengkapi catu

daya. Keuntungan lainnya tentu saja adalah tidak diperlukannya peralatan listrik

yang mahal dan tidak adanya kemungkinan salah arah dalam pengaliran arus.

Metode anoda tumbal paling tepat untuk penerapan-penerapan skala kecil,

walaupun telah digunakan secara luas, pada struktur- struktur berukuran besar.

Meskipun demikian, untuk itu anoda- anoda harus sering diganti dan, kalau yang

dibutuhkan banyak sekali, struktur harus diberi tegangan ekstra.

Page 7: PROTEKSI KATODIK

Penggunaan anoda tumbal untuk melindungi lambung kapal kini kurang

popular dibanding metode arus terpasang; tetapi masih dijumpai pada kapal-kapal

kecil, Karena untuk kasus ini metode arus terpasang tidak ekonomis. Seng

merupakan bahan anoda yang paling umum, dan orang lebih suka

menggabungkannya dengan pelapisan cat. Anoda-anoda itu dilaskan atau dibautkan

ke dinding lambung kapal; serigkali dalam susunan yang cukup rapat pada bagian

buritan, karena bagian itulah yang paling membutuhkan perlindungan. Disini,

olakan hebat yang disebabkan oleh putaran baling-baling cenderung merusak

lapisan pelindung, dan selanjutnya dinding segera mengalami korosi benturan

(impingement corrosion).

Korosi peronggaan (cavitation corrosion) juga biasa dialami oleh bagian ini.

Di samping itu, komponen yang dipasang pada bagian buritan, seperti baling-

baling, misalnya, sering dibuat dari paduan bukan besi (umumnya paduan

tembaga); dan ini biasa menjadi katoda yang begitu aktifnya sehingga selain dengan

pengecatan bagian buritan juga perlu dilindungi dengan cara katodik. Anoda

mungkin juga dipasang pada bagian lunas kapal, serta dalam sistem mesin, yakni

pada bagian- bagian yang menerima masukan air laut.

Sistem ini sudah digunakan lebih dari 150 tahun. Untuk proteksi struktur

lepas pantai cara penerapannya direncanakan melalui tahap-tahap umum sebagai

berikut:

a. Luas permukaan struktur logam (dalam hal ini baja) yang tersingkap dalam air

laut atau dalam lumpur/dasar laut dihitung, kemudian arus proteksi yang

diperlukan diperkirakan.

Tabel 1. Perkiraan Arus Proteksi yang Diperlukan

Lokasi dan Kondisi LogamArus proteksi yang diperlukan,

(mA/m2)

Daerah Pasang

Baja telanjang 60-100

Baja dengan lapis lindung 20-50

Daerah terendam air laut

Page 8: PROTEKSI KATODIK

Baja telanjang 100-150

Baja dengan lapis lindung 40-80

Daerah Lumpur

Baja telanjang 15-25

Baja dengan lapis lindung 5 - 10

b. Jumlah berat anoda yang diperlukan untuk memberikan arus proteksi selama

jangka waktu perlindungan yang direncanakan dihitung atas dasar kapasitas

ampere-jam per kilogram anoda.

Tabel 2. Kapasitas Anoda Korban

Jenis Anoda

Potensial rangkaian terbuka terhadap Ag/AgCl Volt

Kapasitas Arus A.H/Kg

     Al -1,1 2700Zn -1,05 780Mg -1,5 1230

c. Distribusi dari berat anoda ditetapkan atas dasar perhitungan atau pengalaman,

yang akan menghasilkan jumlah dan ukuran anoda yang diperlukan.

d. Penilaian akhir dilakukan untuk kemungkinan mengadakan perubahan angka-

angka yang diperoleh dari (b) dan (c), yaitu menyangkut perkiraan arus proteksi

yang diperlukan oleh struktur selama jangka waktu perlindungan yang

ditetapkan. Perlu diingat bahwa kemampuan anoda memberikan arus, makin

lama makin berkurang karena semakin habis.

Setelah anoda-anoda terpasang, tentu saja perlu dilakukan pemeriksaan

apakah diperoleh perlindungan sempurna seperti yang direncanakan.

2.3.2 Sistem Arus Tanding

Penerapan praktis proteksi katodik dengan arus terpasang

1) Di penghujung tahun 1920-an, pipa-pipa condenser di sebuah pembangkit

listrik di Inggris diketahui mengalami korosi sumuran. Untuk menanggulangi

hal tersebut, para ahli memutuskan menerapkan proteksi katodik arus searah

dengan besi tuang sebagai anoda. Sistem ini memperoleh arus dari sebuah

Page 9: PROTEKSI KATODIK

pembangkit d.c yang dialirkan ke dalam kotak air melalui sebuah kabel.

Masalah itu terpecahkan dengan memuaskan.Teknik serupa telah digunakan

untuk melindungi lambung kapal sejak awal 1950-an, walaupun tidak selalu

berhasil.

2) Percobaan yang dilakukan terhadap sebuah kapal perang Angkatan Laut Inggris,

HMS Blackwood, ternyata justru menimbulkan efek yang sangat memalukan.

Ketika itu ada dua sistem yang diterapkan, masing-masing untuk melindungi

salah satu sisi kapal. Sialnya, pada waktu pemasangan, penyambungan kabel ke

salah satu sistem terbalik. Akibatnya sisi kapal yang seharusnya terhindar dari

korosi malahan larut dengan cepat, sementara anoda yang terbuat dari besi tua

sendiri terlindung. Kesalahan ini baru disadari ketika kapal mulai mengalami

kebocoran yang serius.

Untuk menerapkan sistem arus tandingan memerlukan perencanaan yang

pada dasarnya tidak berbeda dengan anoda korban langkah-langkah utamanya adalah

sebagai berikut:

a.Luas permukaan yang akan diproteksi dihitung dan keperluan arus proteksi

diperkirakan.

b. Pemilihan bahan anoda yang akan digunakan, jumlah anoda dan distribusinya

pada struktur yang akan dilindungi, serta rapat arus yang diperkenankan

merupakan hal-hal yang saling berkaitan untuk pengambilan keputusan.

Perkembangan terakhir ini menunjukkan bahwa untuk proteksi katodik struktur

lepas pantai banyak digunakan anoda jenis bahan yang dilapisi platina, atau

mungkin juga paduan timbal.

c.Setelah ditentukan jenis anoda dan lokasi pemasangan, kemudian dilakukan

pemilihan sumber tenaga dan kabel antara sumber tenaga struktur anoda.

Proses perencanaan proteksi katodik dengan arus tandingan lebih sukar,

sehingga banyak keputusan pada umumnya diambil atas dasar intuisi dan

pengalaman. Misalnya mengenai anoda, kita dapat mempertimbangkan beberapa

alternatip sebagai berikut:

a. Penggunaan sedikit anoda dengan kapasitas arus besar. Biaya rendah, distribusi

arus jelek, ada over proteksi lokal.

Page 10: PROTEKSI KATODIK

b. Banyak anoda dengan kapasitas arus rendah. Distribusi arus baik, mahal, lebih

kompleks, terutama mengenai perkabelan.

c. Variasi (a) dan (b) tetapi dengan anoda yang mudah dilakukan penggantian.

Pemeliharaan mudah, lebih kompleks, lebih mahal.

d. Sedikit atau hanya satu sistem anoda dengan kapasitas arus sangat tinggi

dipasang jauh (remote) dari struktur.

Sumber tenaga pada umumnya adalah transformer rectifier yang fungsinya

menyediakan arus searah dengan tegangan rendah. Besarnya arus ditentukan oleh

keperluan arus seperti diperhitungkan, sedang tegangan ditentukan oleh tahanan

anoda ke air laut ditambah tahanan dari semua kabel yang dilewati arus, ditambah

lagi tegangan yang ada antara anoda dan katoda yang melawan aliran arus listrik.

Transformer-rectifier dapat diatur kerjanya dengan tangan (manual) atau

secara otomatis untuk menjaga agar potensial proteksi selalu dicapai. Yang

dikendalikan secara otomatis, atau potensiostatis, digunakan elektroda pembanding

yang dipasang secara tetap, dimana potensial baja/air laut diukur secara terus-

menerus dan pengendali otomatis selalu menjaga harga potensial tetap seperti yang

telah diatur.

2.3.3 Perbandingan Antara Sistem Anoda Korban dengan Sistem Arus Tandingan

Pemilihan sistem yang mana akan kita gunakan kadang-kadang mengalami

kesulitan, karena masing-masing sistem mempunyai keuntungan dan batasan. Yang

menentukan pemilihan ini adalah variabel struktur, lingkungan program instalasi, dan

yang penting adalah biaya yang tersedia.

Berikut ini diberikan beberapa keuntungan dan keterbatasan dari kedua sistem

proteksi katodik.

Sistem Anoda Korban

a. Perlengkapan dan material tidak mudah rusak.

b.Dapat memberikan perlindungan secara menyeluruh, karena dapat membagi arus

keseluruh struktur.

c. Umur dari sistem dapat ditentukan dengan perhitungan yang teliti.

d. Kecil kemungkinan terjadinya overproteksi dan perapuhan hidrogen.

Page 11: PROTEKSI KATODIK

e. Keluaran arus anoda mengatur sendiri.

f. Bila diperlukan tambahan anoda, pemasangan dalam air sukar dan mahal.

g. Anodanya berat, dan ini menambah berat struktur.

h. Keluaran arus umumnya rendah, karena itu diperlukan jumlah arus yang besar.

i. Pengelasan anoda ke struktur memerlukan keterampilan.

Sistem Arus Tanding

a. Keperluan arus dapat disediakan menurut kebutuhan.

b. Perlengkapan total tidak berat.

c. Penggantian anoda, kabel dan perlengkapan lain dalam air sukar, kecuali

digunakan peralatan khusus.

d. . Peralatan dapat rusak oleh kondisi lingkungan, sehingga umur guna menjadi

terbatas.

e. Peralatan biasanya baru ada setelah struktur dipasang, sehingga diperlukan

tambahan usaha proteksi sampai dengan pemasangan sistem. Tahun pertama

sangat kritis bila korosi lelah telah merupakan ancaman.

f. Distribusi arus yang merata sukar diperoleh.

g. Kemungkinan terjadi over proteksi yang dapat merusak lapis lindung.

Setelah kita memperhatikan keuntungan dan keterbatasan dari masing-masing

sistem, kita dapat menyimpulkan sebagai berikut:

a. Sistem anoda korban mempunyai kaitan antara biaya dan berat, makin besar

struktur makin berat anoda, tetapi sistem ini mempunyai keuntungan yaitu

kesempurnaan perlindungan bila perencaannya baik. Juga sistem ini tidak

tergantung tenaga listrik luar.

b. Sistem arus tandingan kurang memberikan jaminan proteksi merata. Akan tetapi

sistem ini relatip murah ditinjau dari ukuran dan berat. Masa depan sistem ini

sangat baik, bila keterbatasan-keterbatasan yang ada dapat diatasi.

Dari uraian diatas , rupanya suatu penerapan kombinasi dari keduanya akan

memberikan proteksi yang sempurna, misalnya, anoda korban digunakan untuk segera

Page 12: PROTEKSI KATODIK

memberikan perlindungan struktur sampai sekitar tiga tahun dan dalam waktu itu

dipasang juga sistem arus tandingan yang bekerja ototmatis, dengan disain dimana anoda

dapat diganti dengan mudah.

BAB III

APLIKASI

3.1 Penerapan Proteksi Katodik di Kondur Petroleum SA

Salah satu cara perlindungan korosi untuk logam yang berada dalam lingkungan air

laut adalah dengan metode Anoda korban (sacrificial anode method), metode ini banyak

dipakai karena secara komersial lebih menguntungkan. Lingkungan air laut adalah

lingkungan yang korosif untuk logam, anggapan ini didasarkan pada teori bahwa

resistivitas air laut yang sangat rendah (sekitar 25 ohm-cm ). Dalam memilih bahan anoda

korban sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat bahan yang akan dilakukan proteksi

katodik. Paduan seng adalah salah satu bahan anoda yang sering digunakan sebagai

anoda korban pada lingkungan air laut, hal ini dikarenakan anoda paduan seng cocok

untuk lingkungan air laut, sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh anoda seng. Dalam

hal ini pihak Kondur sudah tepat dalam memilih bahan anoda yaitu dengan menggunakan

anoda paduan seng. Unjuk kerja anoda paduan seng sangat baik untuk lingkungan air

laut, jika dibandingkan dengan anoda paduan aluminium dan anoda paduan magnesium.

Akan tetapi dalam perancangan dan perhitungannya pihak Kondur masih perlu

mengadakan pengkajian ulang..

Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan untuk menentukan jumlah anoda korban

yang dibutuhkan untuk melindungi pipa subsea selatan gas line sepanjang 1500 meter

selama lima tahun. Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh Kondur anoda paduan

seng yang dibutuhkan sebanyak 742 kg, sedangkan anoda paduan seng yang dihutuhkan

dengan menggunakan perhitungan dari literatur sebanyak 1175.6 kg sampai 1254 kg.

Perhitungan dengan menggunakan anoda paduan Aluminium membutuhkan anoda

Page 13: PROTEKSI KATODIK

sebanyak 339.6 kg sampai 362.3 kg dan perhitungan dengan menggunakan anoda paduan

magnesium membutuhkan anoda sebanyak 745.3 kg sampai 795.2 kg. Dari anoda paduan

seng yang direncanakan oleh Kondur dilakukan perhitungan kembali untuk menentukan

umur efektif anoda, dari hasil perhitungan didapatkan umur efektif anoda antara 2.9 tahun

sampai 3.2 tahun.

3.2 Penggunaan Fotovoltaik untuk Proteksi Katodik Pipa Bawah Tanah

Proteksi Katodik ialah suatu metoda elektrik untuk mencegah berlangsungnya

proses perkaratan atau yang biasa disebut Korosi pada struktur pipa bawah tanah. Metoda

ini telah digunakan secara luas dan menjadi sebuah perlengkapan wajib pada sistem

jaringan pipa transportasi minyak bumi dan gas alam. Proses Korosi tersebut dicegah

dengan jalan mengalirkan arus listrik searah secara terus menerus selama waktu

percobaan dari sebuah elektroda yang ditanam di dalam tanah ke struktur pipa yang akan

diproteksi. Korosi tidak berlansung selama arus tidak terputus, cukup, dan terdistribusi

dengan baik.

Sistem Proteksi Katodik yang digunakan berupa sistem arus tandingan (Impressed

Current System) yang mengambil catu daya dari panel surya sebagai pengganti

penyearah arus (rectifier). Konfigurasi paling dasar dari sistem daya fotovoltaik ialah

jajaran sel surya yang langsung dihubungkan dengan sistem proteksi katodik. Tetapi

dengan konfigurasi di atas, sistem proteksi hanya menerima energi radiasi surya ketika

cuaca sedang baik saja. Oleh karena itu, bila sistem memerlukan catu daya ketika cuaca

sedang tidak menguntungkan atau saat jajaran modul surya tidak mampu memenuhi

kebutuhan sistem, maka dipasanglah komponen baterai sebagai penyimpan energi.

Pada konfigurasi ini dipercobakan pula sebuah rangkaian pengatur anus untuk menjaga

seandainya arus yang dipasok terlalu besar melebihi arus proteksi yang diinginkan. Hasil

pengukuran terbagi atas 3 macam konfigurasi sistem jajaran sel surya yang dipercobakan.

Tujuan dari setiap konfigurasi yang dipercobakan ialah untuk melihat seberapa

besar kemampuan setiap konfigurasi sistem tersebut dalam memenuhi parameter-

parameter proteksi katodik, yaitu Tegangan Pipa-Ke-Tanah (Pipe-To-Soil Potential)

Page 14: PROTEKSI KATODIK

harus berada dibawah -0,850 Volt terhadap elektroda Cu/CuSO4 Sedangkan hasil terbaik

yang bisa diperoleh berupa nilai tegangan sebesar -0,867 Volt terhadap elektroda

Cu/CuSO4 dan -0,871 Volt terhadap elektroda Cu/CuSO4.

3.3 Peningkatan Efektivitas Proteksi Katodik Struktur Beton Bertulang di Daerah

Pantai

Beton bertulang merupakan suatu konstruksi baja dalam beton. Apabila suatu

struktur beton bertulang kualitas rendah berada di lingkungan rawan korosi, maka akan

memiliki umur pemakaian pendek. Agar beton bertulang kualitas rendah di daerah rawan

korosi memiliki umur pemakaian yang lebih lama, maka perlu dilakukan suatu cara

perlindungan korosi pada tulangannya. Proteksi katodik merupakan salah satu teknik

terbaik yang diketahui dan paling sering digunakan dalam perlindungan korosi baja pada

beton bertulang. Namun, selama ini masih terdapat beberapa masalah dalam penerapan

proteksi katodik pada struktur bangunan beton bertulang, terutama pada beton berkualitas

rendah di lingkungan rawan korosi. Untuk mengatasi berbagai masalah yang telah

ditemui, maka dilakukan penelitian sebagai upaya dalam peningkatan efektifitas proteksi

katodik.

3.4. Pengaruh Arus Berlebih pada Proteksi Katodik terhadap Kekuatan Lekatan

Baja Tulangan dan Beton

Proteksi katodik dengan rapat arus konstan, berdasarkan luas permukaan baja

tulangan, diberikan pada benda uji selama 5 bulan. Campuran klorida sebesar 1.5% dan

3,0% dari berat semen ditambahkan dalam campuran beton dalam bentuk CaClz untuk

menganalisis pengaruh CaCl2 dan konsentrasi klorida terhadap kekuatan lekatan baja

tulangan dan beton ketika arus proteksi katodik diberikan. Metode pengujian kekuatan

lekatan kantilever digunakan dalam pengujian ini untuk menjamin perilaku tegangan

lekatan yang sama seperti dalam elemen balok lentur. Kekuatan lekatan yang yang

Page 15: PROTEKSI KATODIK

dihasilkan dari benda uji yang diproteksi katodik dibandingkan dengan benda uji kontrol

yang sama komposisinya. Dalam penelitian didapatkan bahwa arus berlebih yang

mengalir ke baja tulang menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan lekatan antara baja

tulangan dan beton. Penurunan kekuatan lekatan pada beton normal ( tanpa campuran

CaC12 ) sebesar 4.33%, 9.63 %, 13.29 %, dan 25.93 % berturut-turut untuk besar rapat

arus 40, 200, 500, dan 1000 mA/m2. Pada benda uji dengan campuran CaCI2 sebesar 1.5

% terjadi peningkatan kekuatan lekatan hingga 108 °,% untuk rapat arus proteksi. tetapi

bila untuk rapat arus berlebih terjadi penurunan hingga -5.2 %. Hasil pengujian SEM-

EDS menunjukkan suatu akumulasi yang signifikan dari Na dan K serta berkurangnya

klorida di sekitar baja tulangan. Pembentukan Na dan K pada antarmuka baja tulangan

dan beton menyebabkan terjadinya pelunakan pada beton yang menghasilkan penurunan

kekuatan lekan antara baja tulangan dan beton.

3.5 Perancangan Ulang Sistem Proteksi Katodik Metode Arus Paksa pada

Lambung Kapal OHBC 45000 dwt

Korosi terjadi hampir pada semua peralatan logam. Korosi merupakan proses

perusakan material akibat reaksi antara logam dan lingkungannya, mengakibatkan

kerugian yang besar bagi manusia antara lain timbul kebocoran, pencemaran, dll. Korosi

juga dapat terjadi pada kapal laut, karena pengaruh kondisi air laut seperti tingkat

salinitas yang cukup tinggi, kadar oksigen terlarut, kadar karbondioksida dan keberadaan

mikro organisme. Untuk itu diperlukan perlindungan yang tepat terhadap korosi yang

mungkin terjadi pada kapal laut. Salah satu metode perlindungan terhadap korosi yang

dapat diakukan adalah sistem proteksi katodik metode arus paksa (ICCP). Disini

dilakukan perencanaan ulang sistem proteksi katodik arus paksa pada kapal OHBC 45000

dengan melakukan perhitungan ulang terhadap luasan yang dilindungi, arus proteksi,

jenis dan anoda, kabel, kapasitas rectifier. Metode perhitungan sistem proteksi katodik

arus paksa ini didasarkan atas Diagram Pourbaix. Dalam perancangan ulang kapal OHBC

45000, luasan lambung yang dilindungi sebesar 8800 m2, arus proteksi yang dibutuhkan

400 A, anoda titanium dengan kapasitas 110 A, kabel yang digunakan memiliki resitifitas

sebesar 423 microhms/m, kapasitas rectifier 440 V 400 A, dan elektroda Zn sebagai sel

acuannya.

Page 16: PROTEKSI KATODIK

3.6 Aspek On-Bottom Stability dan Proteksi Katodik pada Perancangan Sistem

Perpipaan Bawah Laut

Submarine pipeline system atau yang dikenal dengan istilah sistem

perpipaan bawah laut, merupakan salah satu bangunan laut yang berfungsi

sebagai media transportasi minyak dan gas dari sumur-sumur pengeboran ke

tempat penyimpanan atau pengolahan. Sebagai media transportasi, sistem

perpipaan bawah laut merupakan sarana yang sangat vital dalam kegiatan

produksi di industri minyak dan gas. Kerusakan ataupun kegagalan yang terjadi

pada sistem perpipaan dapat menimbulkan dampak yang serius seperti

berhentinya kegiatan produksi, ancaman keselamatan dan kerusakan lingkungan

hidup. Oleh karena itu, dalam merancang suatu sistem perpipaan bawah laut

diperlukan analisis yang menyeluruh dari berbagai aspek.

Disini aspek on-bottom stability dianalisis dan proteksi

katodik pada perancangan sistem perpipaan bawah laut. Dengan studi kasus

sistem perpipaan bawah laut milik TOTAL E&P INDONESIE yang

menghubungkan sumur pengeboran SWP E dan terminal proses di Senipah, lepas

pantai Kalimantan Timur. Analisis on-bottom stability bertujuan untuk

mengetahui kestabilan pipeline dibawah laut terhadap gaya-gaya luar yang

bekerja, yaitu gaya-gaya hidrodinamika berupa gaya angkat, gaya tahan dan gaya

inersia dan mengetahui kestabilan pipeline terhadap daya dukung tanah di dasar

laut. Sedangkan analisis aspek proteksi katodik bertujuan untuk mengetahui

parameter-parameter yang berpengaruh dalam perancangan sistem proteksi

katodik dan mengetahui sistem proteksi yang akan digunakan untuk melindungi

pipeline terhadap korosi. Disamping melakukan analisis proteksi katodik, disini

dirancang program perhitungan proteksi katodik metoda arus

tanding.

3.7. Pembuatan Anoda Karbon untuk Proteksi Katodik Berbasis Alumunium

Page 17: PROTEKSI KATODIK

Kerusakan akibat korosi pada struktur baja di bawah permukaan air maupun tanah

dapat disebabkan oleh lingkungan yang korosif serta ketahanan terhadap korosi

( Corrosion resistance ) dari logam yang rendah. Untuk memperpanjang usia pakai

struktur baja di bawah permukaan air maupun tanah maka digunakan sistem proteksi

katodik menggunakan anoda korban.  Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan

anoda Al dengan komposisi tertentu yang bervariasi guna mendapatkan anoda yang

memproteksi struktur baja. Anoda aluminium banyak digunakan sebagai anoda korban di

laut. Metoda penelitian yang dilakukan adalah dengan mempelajari teknik melting

( pencairan ) dan teknik alloying  ( pemaduan ) dalam pembuatan anoda Al serta diikuti

dengan serangkaian pengujian metalografi, fisik dan efisiensi arus terhadap variasi

komposisi yang dibuat. Dari pengujian yang dilakukan hasil yang terbaik diperlihatkan

oleh anoda  no. 2 untuk paduan Al-Zn-In  dimana efisiensinya sebesar 80.1 %, Kapasitas

arus sebesar 2386 A.J/Kg  dan  Laju konsumsi  4.012  Kg/A.th  sedangkan untuk paduan

Al-Zn-Sn  ditujukan oleh anoda  no.  5  dengan efesiensi arus sebesar 72 %, kapasitas

arus sebesar 2155  Ah/Kg  dan  laju konsumsi sebesar  4.839  Kg/A.th.

3.8 Proteksi Aktodik terhadap Batang Baja pada Dek Jembatan Beton

Beberapa dek jembatan yang terbuat dari beton, baik yang terlapisi oleh aspal atau

tidak, dapat bersifat tidak aman. Hal ini ditunjukkan oleh surface spalling pada beton.

Jika dipelajari labih jauh, pada dek juga terjadi internal delamination. Suface spalling dan

internal delamination tersebut disebabkan oleh korosi yang terjadi pada batang baja

penguat yang tertanam didalam beton. Ketika batang baja tersebut terkorosi, produk

korosi yang terbentuk akan mengambil tempat lebih banyak daripada logam dasarnya dan

akan terjadi pengambilan atau penggunaan tekanan yang ada di dalam beton. Ketika

tekanan suatu beton melebihi daya rentangnya (Tensile strength), maka akan terjadi

surface spalling dan internal delamanation.

Pada keadaan normal, suatu beton memiliki range pH antara 12,5 hingga 12,8 dan

batang baja di dalamnya dalam keadaan pasif. Jika jembatan tersebut terletak di suatu

daerah yang bersalju, biasanya diberi klorida untuk menghilangkan kristal-kristal es dari

permukaan beton jembatan. Larutan klorida akan memasuki/meresap ke dalam beton

Page 18: PROTEKSI KATODIK

sehingga akan menurunkan pH beton menjadi sekitar 11,5 sehingga batang baja di dalam

beton tidak lagi dalam keadaan pasif. Oleh karena keadaan tersebut, peristiwa korosi

mulai terjadi. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, maka ion klorida harus

dihilangkan dari dek jembatan, atau jika memang ion klorida tersebut sudah tidak dapat

dihilangkan, maka untuk mencegah terjadinya korosi dapat dilakuakan dengan cara lain,

yaitu salah satunya dengan cara proteksi katodik.

Proteksi katodik merupakan suatu metode yang telah digunakan selama beberapa

tahun untuk mencegah korosi pada suatu bahan (logam) yang bersifat korosif. Metode

proteksi katodik ini pertama kali digunakan pada jembatan San Mateo Bridge di San

Fransisco Bay, dimana tulang penguat beton tersebut terbuat dari baja. Selain itu, proteksi

katodik juga diterapkan pada jembatan Sly Park Bridge di Sacramento, California. Kedua

penerapan metode proteksi katodik tersebut dilakukan oleh R.F. Stratfull. Hasilnya,

penerapan metoda tersebut sukses sehingga metode ini dipelajari lebih lanjut untuk

dikembangkan. Proteksi katodik mencegah reaksi korosi dengan memberikan arus listrik

aliran searah pada logam yang akan dilindungi, sehingga semua titik pada permukaan

logam terpolarisasi menjadi lebih anodik

3.9 Analisa Pengaruh Korosivitas terhadap Coating Pipa Transmisi Gas

Kegiatan studi ini dititik beratkan pada penelitian yang ditujukan untuk mengetahui

pengaruh tingkat korosivitas tanah terhadap kualitas penerapan coating pada sistem pipa

transmisi guna mendapatkan nilai tambah pada sistem pengoperasian dan perawatan,

perencanaan standar implementasi coating yang tepat dan benar, memberikan

rekomendasi sistem monitoring pipa transmisi yang tepat dan efisien.

Keberhasilan coating pada pipa transmisi sangat ditentukan oleh perlakuan awal

mekanis (surface treatment) pada material pipa sebelum penerapannya, disamping faktor

lingkungan juga dapat mempengaruhi kekuatannya. Untuk mengetahui secara pengaruh

korosivitas tanah terhadap performance coating ini maka perlu dilakukan dua pendekatan

sinergis yaitu pengukuran, pengkajian serta analisis di lapangan dan perlakuan analisis di

laboratorium. Konsep dasar penerapan coating sebagai salah satu metode untuk

mengontrol korosi adalah memisahkan logam dengan lingkungan.

Page 19: PROTEKSI KATODIK

Kehandalan kinerja coating dipengaruhi oleh faktor yaitu kualitas bahan coating,

kualitas penerapannya, kualitas inspeksi dan kualitas program koreksi perbaikan coating.

Disamping faktor tersebut, kerusakan coating dapat terjadi setelah pipa dipasang,

diantaranya adalah faktor yang diakibatkan oleh kegiatan pihak ketiga (Third Party

Damage), pengaruh lingkungan sekitar pipa, dimakan umur, dan cathodic disbonding

yang disebabkan oleh over proteksi dari sistem proteksi katodik.

Dari hasil pengukuran laboratorium diketahui bahwa logam yang diukur pada tanah

sawah (yang berair) akan cepat terkorosi dibandingkan dengan logam di tanah kering.

Pada suplai arus listrik 1.5  mAmpere, logam tersebut bila hanya dicoating dengan

Buttrubber + PVC, akan mulai terkorosi dengan valtase pengukuran berkisar antara – 720

s/d 730 mVolt Cu/CuSO4, yang lebih rendah dengan potensial proteksi sekitar – 850

mVolt.

Kerusakan coating pada sistem konstruksi yang telah dilengkapi dengan proteksi

katodik umumnya disebabkan oleh overproteksi dengan mensuplai arus yang berlebih.

Contoh gambar dimana proteksi katodik biasa dilakukan

1) Instalasi Minyak Lepas Pantai

Page 20: PROTEKSI KATODIK
Page 21: PROTEKSI KATODIK

2) Kapal Laut

3)Sistem Perpipaan Bawah Tanah

Page 22: PROTEKSI KATODIK