17
Email : [email protected] Twit; @[email protected] Kebijakan Perdagangan Internasional (Dari Berbagai Sumber) January 15th, 2010 • Related Filed Under Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut. 1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan. 2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya. Barang-barang tersebut harus melewati berbagai macam peraturan seperti pabean (batas-batas wilayah yang dikenai pajak), yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan pemerintah. 3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran atau timbangan, hukum dalam perdagangan, dsb. 4. Sumber daya alam yang berbeda. • Kebijakan perdagangan bebas Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota. • Kebijakan proteksi Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri (infant industry). Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit

Proteksi perdagangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Kebijakan Perdagangan Internasional

(Dari Berbagai Sumber)

January 15th, 2010 • Related • Filed Under

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara

dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Jika dibandingkan dengan

pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan

kompleks. Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.

2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya. Barang-barang

tersebut harus melewati berbagai macam peraturan seperti pabean (batas-batas wilayah yang

dikenai pajak), yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan pemerintah.

3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang,

taksiran atau timbangan, hukum dalam perdagangan, dsb.

4. Sumber daya alam yang berbeda.

• Kebijakan perdagangan bebas

Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan

apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.

• Kebijakan proteksi

Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi

perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan

melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri (infant industry). Industri-industri

domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit

Page 2: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

bersaing dengan industri asing yang memiliki struktur biaya rendah (karena sudah memiliki skala

ekonomi yang besar). Proteksi bertujuan untuk melindungi industri domestik yang sedang berada

dalam tahap perkembangan. Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik untuk

belajar lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya utnuk memperoleh

keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya bersifat sementara. Jika suatu saat industri domestik

dirasakan sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan

dicabut.

Ada banyak hambatan yang digunakan sebagai instrument kebijakan proteksionis. Hambata itu

bertujuan utnuk melindungi industri dalam negeri terhadap persaingan luar negeri. Bentuk

hambatan proteksionis dalam perdagangan luar negeri tersebut, yaitu:

1. Tarif

Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek kebijakan ini

terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-

barang impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah membatasi

permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan

produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya,

semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan proteksi

lainnya adalah bahwa tarif memberikan pemasuka kepada pemerintah sedangkan kuota tidak.

2. Kuota

Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota,

yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam

jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang

diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tindakan untuk

membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan secara sukarela yang

disebut sebagai pembatasan ekspor sukarela (Voluntary Export Restriction = VER). VER adalah

kesepakatan antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya ke negara

pengimpor.

Tujuan dari kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor, agar dapat memperoleh

Page 3: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

harga yang lebih tinggi. Kuota produksi bertujuan untuk mengurangi jumlah ekspor. Dengan

demikian, diharapkan harga di pasaran dunia dapat ditingkatkan.

Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan-

serbuan luar negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara importir.

a. Harga barang melambung tinggi,

b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang,

c. Meningktanya produksi di dalam negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir.

a. Harga barang turun,

b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah,

c. Produksi di dalam negeri berkurang.

3. Dumping dan Diskriminasi harga

Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu menjual barang di luar

negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi.

Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara

pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang

mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong

pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang

lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir

dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.

Kebijakan ini hanya berlaku sementara, haraga produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar

setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional. Predatory dumping dilakukan

dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati

maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory

dumping.

Page 4: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

4 Subsidi

Kebijakan subsidi biasanya diberika untuk menurunkan biaya produksi barang domestik,

sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional.

Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat

menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun

tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang

subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan

subsidi.

5 Larangan impor

Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar

domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/kebijakan-perdagangan-internasional/

M. AGUS SUDRAJAT

Ajang Diskusi Seputar Akuntansi

DOSEN AKUNTANSI

Hidup bukanlah tujuan utama... tapi yang terpenting adalah prosesnya...!!!

Lihat profil lengkapku

Page 5: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Selasa, 09 Februari 2010

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI

DAN GLOBALISASI

BAB I

PENDAHUALUAN

Berdasarkan pengertian ilmu ekonomi, ilmu ekonomi internasional yang mempelajari alokasi

sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Masalah alokasi dianalisa dalam

hubungan antara pelaku ekonomi satu Negara dengan Negara lain.

Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan

serta kerja sama internasional.

Ekonomi internasional mencakup baik aspek mikro maupun makro. Aspek mikro misalnya

menyangkut masalah jual beli secara internasional yang saling disebut dengan ekspor-impor. Kegiatan

perdagangan internasional ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor

produksi yang merupakan salah satu topik dalam analisis ekonomi mikro. Masing-masing pasar saling

berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja

masalah ini merupakan topik makro.

Dapat ditarik kesimpulan dari uraian diatas adalah pada prinsifnya ada dua faktor yang

menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yakni faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI

A. Perdagangan Luar Negeri

1. Pengertian perdagangan luar negeri

Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang terjadi di luar negeri, kegiatan

perdagangan luar negeri ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor

produksi, masing-masing pasar yang saling berhubungan satu dengan lain yang dapat

mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja.selain itu, permintaan akan sesuatu barang

ditentukan oleh pendapatan kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara pendapatan satu

Negara dengan pembelian barang luar negeri (impor). Jika pendapatan naik, maka pembelian

barang-barang dan jasa ( dari dalam Negeri maupun impor) dapat mengalami kenaikan ada 3

aspek dari peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian yaitu:

Keuntungan yang dapat di peroleh sesuatu Negara dari melakukan perdagangan luar

negeri

Kebujakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri

Mengenai globalisasi

Berdagang dengan Negara lain kemungkinan dapat memperoleh keuntungan, yakni

dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri

dengan harga yang relative lebih tinggi. Perdagangan luar negeri sering timbul karena adanya

perbedaan harga barang di berbagai Negara.

Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya perdagangan antar Negara. Dan

perbedaan harga bukanlah hanya ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ongkos produksi,

tetapi juga kaerna perbedaan dalam pendapatan serta selera permintaan akan sesuatu barang

sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan. Seleran dapat memainkan peranan penting

dalam menentukan permintaan akan sesuatu barang antara berbagai Negara. Apabila

Page 7: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

persediaan suatu barang di satu Negara tidak cukup untuk memenuhi permintaan, Negara

tersebut dapat mengimpor dari Negara lain.

Untuk suatu barang tertentu faktor selera dapat memegang peranan penting. Misalnya:

mobil, rokok, pakaian, meskipun satu Negara tertetu telah dapat menghasilkan barang-barang

tersebut, namun kemungkinan besar impor dari Negara lain dapat terjadi. Hal ini dikarenakan

faktor selera, dimana penduduk Negara tersebut lebih menyukai barang-barang buatan Negara

lain.

2. Keuntungan melakukan perdagangan

Dua hal utama akan dijelaskan dalam bagian ini:

Pandangan para ahli ekonomi/mazhab di masa merkantalisme dan klasik mengenai

sumbangan perdagangan luar negeri kepada masyarakat.

Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi

yang hidup di sekitar abad keenam belas dan ketujuh belas, berpendapat bahwa

perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu Negara menurut

mereka, suatu Negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-

barangnya keluar negeri.

Sesudah itu, ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi

peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo telah

mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis utuk menerangkan perluna

perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang

menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi dan

perdangangan, merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori

perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut, Negara-negara

digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas/free trade.

Yang dimaksudkan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri

dimana setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan.

Page 8: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

3. keuntungan dari spesialisasi dengan menggunakan contoh angka

telah dinyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dan selanjutnya melakukan

perdagangan luar negeri, dua kepentingan penting akan diperoleh oleh setiap Negara,

keuntungan itu adalah:

a. Faktor-faktor produksi akan dapat digunakan dengan lebih efisien.

b. Penduduk Negara itu akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang.

Keuntungan itu terwujud akan diterang dalam bagian ini yaitu:

Asumsi-asumsi yang digunakan

Di dalam menunjukkan keuntungan yang didapat dari perdagangan luar negeri

biasanya digunakan dalam dua cara: yaitu dengan menggunakan angka-angka dan

dengan menggunakan grafik.

Keuntungan mutlak dan keuntungan berbandingan

Dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi dan

perdagangan luar negeri, dapat dibedakan diantara pengertian keuntungan mutlak dan

keuntungan berbanding.

Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu Negara dari

mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan

efisiensi yang lebih tinggi dari Negara-negara lain.

Keuntungan berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh

suatu Negara dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan

barang-barang yang mempunyai harga relative yang lebih rendah dari Negara lain.

4. keuntungan perdagangan dalam grafik

Page 9: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan perlu diterangkan

secara dua tahap. Dalam tahap pertama ditunjukkan keadaan yang menunjukkan keadaan

sebelum perdagangan. Pada tahap kedua ditunjukkan ke adaan sesudah dilakukan perdagangan.

B. Proteksi dan Pembatasan Perdagangan

1. Pengertian proteksi

Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri. Tujuannya untuk

melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor. Hal ini, misalnya dapat

dijalankan dengan tariff. Quota dan sebagainya.

Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang

yang melewati batas suatu Negara.

Tarif digolongkan menjadi:

a. Bea ekspor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut manusia ke

Negara lain.

b. Bea transito adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah

suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah

Negara lain.

c. Bea impor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam

custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai tujuan akhir.

Pengertian Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang masuk (Quota

impor) dan keluar (Quota ekspor).

Proteksi bisa berbentuk:

a. Pengenaan tarif

b. Quota

c. Pelarangan imor

Page 10: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Seandainya suatu Negara melarang impor barang A, maka industri dalam negeri

yang memproduksikan atau merakit barang A akan memperoleh proteksi. Dalam hal ini

proteksi bersifat mutlak bagi indiustri barang A dalam negeri.

d. Subsidi

Dengan adanya subsidi, produsen dalam negeri bisa menjual barangnya lebih

murah, sehingga bisa bersaing dengan barang impor.

Subsidi yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk, misalnya:

1) Subsidi langsung berupa sejumlah uang tertentu

2) Subsidi per unit produksi.

2. faktor-faktor yang mendorong proteksi

Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usaha pemerintah yang

mematasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari Negara-negara lain denga tujuan

untuk mencapai beberapa tujuan tertentu yang penting artinya dalam pembangunan Negara

dan kemakmuran perekonomian Negara.

Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:

a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.

b. Mendorong perkembangan industri baru

c. Mendiversifikasikan perekonomian

d. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu

e. Memperbaiki neraca pembayaran

f. Menghindari neraca pembayaran

g. Menghindari dumping

h. Menambah pendapatan pemerintah

Page 11: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

3. Alat pembatasan perdagangan

Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan. Kebijakan pemerintah dalam

membatasi atau mengurangi barang-barang yang di impor. Halangan perdagangan dapat

dibedakan kepada empat jenis: tarif dan pajak impor, kuota pembatasan impor. Hambatan

perdagangan bukan tarif dan pembatasan penggunaan valauta asing.

C. Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi

1. Definisi Globalisasi

Adalah satu konsep yang sering dinyatakan orang pada masa ini, tetapi yang

menyatakan dan mebahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai konsep tersebut.

Globalisasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan

dan kegiatan ekonomi diantara berbagai Negara di Indonesia.

Untuk lebih memahami makna definisi perhatikan dua contoh saling ketergantungan

dalam aspek ekonomi berikut: pertama, efek dari berlakunya kemunduran ekonomi di Amerika

Serikat, Jepang dan Negara-negara Eropa, perkembangan investasi asing yang pesat dalam

beberapa tahun belakangan ini dinegeri cinta menimbulkan efek buruk kepada prosfek

kerkembangan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi di Negara-negara lain, seperti

misalnya di Negara-negara Asia tenggara.

2. faktor-faktor yang mewujudkan globalisasi

- Perkembangan politik dunia

- Semakin pentingnya praktek pasaran bebas

- Perkembangan perusahaan multinasional

- Berkembangnya investasi keuangan ke berbagai Negara

- Kemajuan teknologi dalam bidang teknologi informasi dan pengangkutan

3. kebaikan dan keburukan globalisasi

- Kebaikan Globalisasi

Page 12: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

o Produksi dunia dapat ditingkatkan

o Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara

o Meluaskan pasa untuk hasil produksi dalam negeri

o Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

o Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

- Keburukan Globalisasi

o Menghambat pertumbuhan sector industri manafaktur

o Memperburuk keadaan neraca pembayaran

o Sector keuangan semakin tidak stabil

o Memperbudak prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Perdagangan luar negeri merupakan perdagangan yang kegiatannya benda diluar negeri. Dalam

konteks ini cara umum akan ditunjukan beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri dan

secara spesifik dan dengan lebih terperici akan ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari

spesialisasi, yaitu apabila kegiatan ekonomi Negara dikhususkan kepada memproduksi barang

yang dapat bersaing di pasaran luar negeri.

Page 13: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Proteksi merupakan kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan suatu Negara yang pada

dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang impor dengan menggunakan berbagai

alat untuk melaksanakan kebijakan perlindungan (proteksi) seperti pajak impor (tarif), kuota dan

hambatan bukan tarif.

Globalisasi merupakan pengertian dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan

ekonomi diantara berbagai Negara dari dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Nopirin, Ph.D, Ekonomi Internasional, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 1997

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008), h. 359.

Nopirin, Ph.D, Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1997), h. 2-3.

Sadono Sukirno,Op.cit. h. 360-368.

Napirin, Op.cit. h. 50-65

Sadono Sukirno,Op.cit. h. 373e-383.

Journal economic & article in internet >> foundation of globalization era

Diposkan oleh DOSEN AKUNTANSI di 23:39

Label: PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI

Page 14: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

http://magussudrajat.blogspot.com/2010/02/perdagangan-luar-negeri-proteksi-dan.html

Mar23,

Kebijakan Proteksi Indonesia beserta kesimpulannya

article, education 4:29 AM

Oleh : Avesina Wisda Burhana/03/XI Social 2

1. Kebijakan Proteksi = Mendorong Ekspor dan Menekan Impor, Bagi Indonesia?

GENEVA, SENIN - Anggota Organisasi Perdagangan Dunia bertemu di Geneva, Swiss, Senin

(9/2), membahas soal krisis finansial yang mengarah pada proteksionisme. Para diplomat, baik

yang mewakili negara kaya maupun miskin, berdiskusi dengan Dirjen Organisasi Perdagangan

Dunia Pascal Lamy.

Pembicaraan akan memaparkan banyak hal tentang kecenderungan proteksionisme perdagangan

pada sebagian besar dari 153 negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Disebutkan, banyak negara yang cenderung mendorong ekspor dan menekan impor.

Proteksionisme merupakan kebijakan ekonomi yang membatasi perdagangan antarnegara.

Caranya, antara lain, adalah pemberlakuan tarif tinggi pada barang impor, pembatasan kuota, dan

berbagai upaya menekan impor.

Proteksi dimaksudkan untuk mempertahankan lapangan kerja bagi penduduk lokal. Di sisi lain,

kondisi ini dapat memperparah resesi global jika membuat negara lain tidak dapat menjual

produknya ke luar negeri. Pada tahun 1930-an, negara-negara menutup pasar mereka dan Depresi

Besar semakin dalam.

Page 15: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Lamy mengatakan, perlambatan ekonomi pada tahun 2009 akan berdampak pada semua anggota

WTO, khususnya negara yang menggantungkan pertumbuhan ekonominya pada ekspor.

Kesepakatan

Sementara Kelompok 15 negara, termasuk Jepang dan Brasil, mengeluarkan pernyataan menolak

proteksionisme yang semakin terlihat. Seruan ini untuk menekankan kekhawatiran mereka

terkait dengan krisis ekonomi.

Selain Jepang dan Brasil, Kelompok 15 negara ini juga meliputi Korea Selatan, Taiwan, Turki,

Cile, Kolombia, Kosta Rika, Hongkong, Israel, Meksiko, Norwegia, Singapura, Swiss, dan

Thailand. Kelompok 15 negara ini juga merupakan mitra antidumping. Mereka menekan AS agar

mengubah cara penghitungan biaya antidumpingnya karena hal tersebut adalah langkah proteksi

terhadap produk domestik.

”Mengingat keadaan ekonomi yang tidak dapat diperkirakan dan meningkatnya sentimen

proteksionisme, anggota WTO perlu waspada atas kemungkinan terjadinya aksi antidumping.

Selain itu, negara-negara anggota juga perlu menghindari langkah-langkah yang berujung pada

proteksionisme,” demikian pernyataan bersama itu.

Belakangan ini ada beberapa kepala negara yang diprotes karena kebijakannya mengandung

unsur proteksionisme. Seiring perlambatan perekonomian global, beberapa negara mengambil

langkah yang dianggap mengacu pada proteksionisme.

Kebijakan yang dikecam antara lain yang dikeluarkan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. Dia

mengusulkan agar pemerintah membantu industri otomotif di dalam negeri yang

mempertahankan pabriknya di dalam negeri. Selain itu, klausul ”Beli Produk Amerika” dalam

rencana stimulus AS juga menuai protes di mana-mana.

Pada perkiraan terakhirnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan perdagangan

dunia akan terkontraksi sebesar 2,8 persen tahun ini, setelah tumbuh 4,1 persen pada tahun 2008

dan 7,2 persen pada tahun 2007.

Laporan WTO itu juga prihatin akan kenaikan tarif, tetapi juga prihatin atas rincian paket

stimulus, seperti dana talangan untuk industri otomotif. Banyak negara maju yang memberi

bantuan pada industri otomotifnya, suatu kebijakan yang oleh negara lainnya dianggap sebagai

kebijakan proteksi. Seperti memberikan dana talangan yang relatif murah yang jelas tidak dapat

Page 16: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

diikuti oleh negara miskin.

WTO memperingatkan bahwa hal tersebut juga akan menjadikan distorsi antara lembaga

finansial dengan memberikan talangan pemerintah atau subsidi.

Data kurang

Isu lain yang akan didiskusikan adalah betapa lambannya langkah perdagangan yang diambil

oleh anggota WTO. Dengan demikian, sangat sulit mendapatkan gambaran utuh dan terkini

mengenai situasi perdagangan di suatu negara.

”Salah satu masalah adalah terkait dengan jasa informasi tentang apa yang dilakukan oleh

pemerintah, langkah apa yang dilakukan,” ujar Hamid Mamdouh, Direktur Jasa Perdagangan

WTO.

2. Indonesia Tak Terpengaruh Kebijakan Proteksi Amerika Serikat

Senin, 16 Februari 2009 | 16:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pelaksana Tugas Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati

menilai kebijakan proteksi perdagangan Amerika Serikat melalui seruan "Buy America" tidak

akan mempengaruhi Indonesia. Sebab, Indonesia lebih banyak mengekspor produk konsumsi

primer ke negara itu.

"Ekspor kita lebih banyak pada barang-barang konsumsi yang primer, jadi mungkin tidak terlalu

berpengaruh," kata Sri Mulyani usai mendampingi Presiden Yudhoyono menerima Presiden

Asian Development Bank Haruhiko Kuroda di Kantor Presiden, Senin (16/2)

Menurutnya, kebijakan proteksi adalah satu hal yang wajar dalam pertumbuhan ekonomi yang

merosot. Salah satu upayanya adalah melakukan tekanan politik. Yaitu dengan melakukan

praktek pengamanan produk dalam negeri. Namun jika kebijakan proteksi dilakukan bersama

oleh banyak negara lain, maka krisis ekonomi semakin memburuk.

"Kalau itu dilakukan semua negara, akan memburukan krisis ini, karena semua negara tidak

saling berdagang dan kemudian ekonomi dunia melemah turun," katanya.

Page 17: Proteksi perdagangan

Email : [email protected]

Twit; @[email protected]

Kesimpulan :” Sebaiknya betul bahwa kebijakan proteksi tidak dilakukan Negara

berkembang seperti Indonesia karena bila dilakukan di Indonesia, maka para produsen local

tidak bias menjual produknya ke luar negri, dan diikuti itu, nilai tukar rupiah semakin

melemah. Dan Indonesia sebaiknya tidak terpengaruh oleh Amerika, mengapa? Karena

Indonesia sendiri tergolong masih belum maju dalam berproduksi dan peminat produk

Indonesia sendiri justru adalah Negara asing, maka sekali lagi saya membenarkan bahwa

Indonesia tidak usah terpengaruh Negara lain”.

http://www.funoverdriven.co.cc/2009/03/kebijakan-proteksi-indonesia-beserta.html