Upload
jea-ayu-putri
View
364
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Proteus Sp
1/47
Proteus sp.1. Morfologi
Proteus spp.termasuk dalam famili enterobakteriaceae, bakteri bentuk batang,
gram negatif, tidak berspora, tidak berkapsul, flagel peritrik, ada yang cocobacilli,
polymorph, berpasangan atau membentuk rantai, kuman ini berukuran 0,4-0,8 x 1.0-0,3mm. Bakteri proteus sp. ermasuk dalam bakteri non fruktosa fermenter, bersifat
fakultatif aerobe!anaerob.
http://2.bp.blogspot.com/-a1nYK1VuSRE/T217VmWgomI/AAAAAAAAAGs/rLg-Bpp9-uc/s1600/proteus.GIFhttp://1.bp.blogspot.com/-VkMTSp68Tyo/T217URhHXnI/AAAAAAAAAGk/B0nPnj6JE0Y/s1600/noodlyappendages_proteus_mirabilis.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-FBqZTaC-ZJQ/T217S-FKuBI/AAAAAAAAAGc/4DqtHbxfsic/s1600/Proteus+mirabilis.jpg8/10/2019 Proteus Sp
2/47
2. Sifat biakan
"erupakan bakteri aerob!anaerob fakultatif. "engeluarkan bau khas dan
s#arming pada media B$%. %roteus sp. "enun&ukan pertumbuhan yang menyebar
pada susu 3'oc. %roteus sp. membentuk asam dan gas dari glukosa, sifatnya khas
antara lain mengubah fenil alanin men&adi asam fenil alanin pirufat atau %$( danmenghidrolisa urea dangan cepat karena adanya en)im urase pada *+$ bersifat alkali
asam dengan membentuk s. %roteus sp. disebut &uga bakteri proteolitik karena
bakteri ini ini dapat menguraikan dan dapat memecah protein secara aerob ! anaerob
sehingga menghasilkan komponen berbau busuk seperti hidrogen, sulfid, amin, indol,
dan asam lemak. %roteus dapat menghidrolisis urea men&ado /3dan 3 serta
melepas amoniak.
3. Culturil dan Biokimia
tumbuh mudah pada media biasa tanpa bahan penghambat,
dalam situasi aerob atau anaerob pada suhu 10 -43o. SSA (salmonella shigella agar),koloni trasparan #arna
abu-abu kehitaman ditengah.
BAP (Blood Agar Plate),koloni kecil-sedang, abu-abu,
smooth, keping, ada yang men&alar dan ada yang tidak
men&alar, anhaemolisis.
Mac Conkey Agar Plate, koloni sedang besar, tidak ber#arna atau merah muda, non
lactose fermented, smoot men&alar atu tidak, kalau men&alar permukaan koloni
rought2kasar.
Sifat sifat umum genus proteus!
es positif "otility, phenilanine atau trypthopan deaminase, methyl red tes.
es negatif /%5, fermentasi laktose, 6oges-proskauer, lysin, dekarboxylase,
arginine, dihidrolisa, malonate broth.
es kepekaan terhadap polymixin atau colistin 7esisten
4. Patogenitas
Proteus sp. termasuk kuman patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih atau
kelainan bernanah seperta abses, infeksi luka.Proteus sp.(itemukan sebagai
penyebab diare pada anak anak dan menimbulkan infeksi pada manusia.
5. Penularan penyakit oleh proteus sp.
%enyebaran penyakit oleh Proteus sp. melalui air sumur yang digunakan
penduduk untuk mandi, mencuci, makan dan minum yang kemungkinan bakteri ini
untuk masuk ke tubuh dan masuk melalui luka yang menyebabkan infeksi pada saluran
kemih serta dapat menyebabkan diare.
8/10/2019 Proteus Sp
3/47
A. Proteus mirabilis
spek Biologi
1. Morfologi
Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakanselberbentuk seperti tongkat, panjang 1-3 m dan lebar 0,4-0,6 m, walaupunpendek dan gemuk bentuknya kokus biasa !alam kultur muda yangmengerumun di media padat, kebanyakan sel panjang, bengkok, dan seperti"lamen, men#apai 10, 20, bahkan sampai panjang 80 m dalam kultur dewasa,organisme ini tidak memiliki pengaturan karakteristik $ mereka mungkinterdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai pendek %kan tetapi, dalam kulturmuda yang mengerumun, sel-sel "lamen membentang dan diatur konsentrisseperti isobar dalam diagram angin puyuh &e#uali untuk 'arian tidak ber(agelladan (agella yang melumpuhkan, semua jenis dalam kultur muda akti) bergerakdengan (agella peritrik *lagella tersebut terdapat dalam banyak bentukdibanding kebanyakan enterobakter lain, normal dan bentuk bergelombangkadang-kadang ditemukan bersama dalam organisme sama dan bahkan dalam(agellum yang sama +entuk (agellum juga dipengaruhi p media
2. !lasifikasi
ingdom Bacteria
%hylum %roteobacteria
lass 5amma %roteobacteria
/rder 9nterobacteriales
:amily 9nterobacteriaceae
5enus %roteus
*pecies Proteus mirabilis
3. Siklus hidup
*ebenarnya %roteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna
manusia. Bakteri ini dapat &uga ditemukan bebas di air atau tanah. ;ika bakteri ini
memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan men&adi bersifat patogen.
%erempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria
de#asa lebih beresiko terkena daripada #anita de#asa karena berhubungan puladengan penyakit prostat. %roteus sering &uga terdapat dalam daging busuk dan sampah
serta feses manusia dan he#an. ;uga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada
tanaman.
Penyakit yang ditimbulkan
Bakteri ini mampu memproduksi en)im urease dalam ¨ah besar. 9n)im
urease yang menghidrolisis urea men&adi ammonia 23 menyebabkan urin bertambah
8/10/2019 Proteus Sp
4/47
basa. ;ika tidak ditanggulangi, pertambahan kebasaan dapat memicu pembentukan
kristal sitru dari ?semua?
%roteus infeksi pada manusia.
1. "e#ala
ejala uretritis tidak terlalu nampak, termasuk )rekuensi ken#ing danadanya sel darah putih pada urin Sistitis .in)eksi berat/ dapat dengan mudahdiketahui dan termasuk sakit punggung, nampak terkonsentrasi, urgensi,
hematuria .adanya darah merah pada urin/, sakit akibat pembengkakan bagianpaha atas neumonia akibat in)eksi bakteri ini memiliki gejala demam, sakitpada dada, (u, sesak napas rostatitis dapat diakibatkan oleh in)eksi bakteri ini,gejalanya demam, pembengkakan prostat
2. Penularan
+nfeksi saluran kencing yang disebabkan oleh P. mirabilis&uga seringkali
ter&adi pada pria dan #anita yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
3. Penyebaran
ebanyakan kasus infeksi Proteus mirabilister&adi pada pasien di rumah
sakit. +nfeksi ini biasanya ter&adi karena peralatan media yang tidak steril, seperticatheters, nebuli)ers 2untuk inhalasi, dan sarung tangan untuk pemeriksaan luka.
$bat yang digunakan
+nfeksi Proteus mirabilisdapat diobati dengan sebagian besar &enis penisilin
atau sefalosporin kecuali untuk kasus tertentu. idak cocok bila digunakan nitrofurantoin
atau tetrasiklin karena dapat meningkatkan resistensi terhadap ampisilin, trimetoprim,
dan siprofloksin. ;ika terbentuk batu!kristal, dokter bedah harus menghilangkan blokade
ini dahulu.
B. Proteus %ulgaris
spek Biologi
1. Morfologi
Proteus "ulgarisadalah berbentuk batang5ram-negatif,chemoheterotrophbakteri.
@kuran sel indi
8/10/2019 Proteus Sp
5/47
2. !lasifikasi
ingdom Bacteria
%hylum %roteobacteria
lass 5amma %roteobacteria
/rder 9nterobacteriales:amily 9nterobacteriaceae
5enus %roteus
*pecies Proteus vulgaris
3. Siklus hidup
*ebenarnya %roteus merupakan flora normal dari saluran cerna manusia.
Bakteri ini dapat &uga ditemukan bebas di air atau tanah. ;ika bakteri ini memasuki
saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan men&adi bersifat patogen.
%erempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria
de#asa lebih beresiko terkena daripada #anita de#asa karena berhubungan pula
dengan penyakit prostat. %roteus sering &uga terdapat dalam daging busuk dan sampah
serta feses manusia dan he#an. ;uga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada
tanaman.
&tiologi dan &pidemiologi %roteus mirabilis menyebabkan =0> dari infeksi %roteus.
%roteus
8/10/2019 Proteus Sp
6/47
ipro(oa#in harus diperkenalkan pada tingkat minimal 2000 mg per hari se#ara
lisan dalam situasi seperti ini, daripada mg standar 1000 per hari
Pemeriksaan klinikBakteremia & sepsis- :nteroba#teria#eae .yang roteus adalah
anggota/ dan seudomonas spesies adalah mikroorganisme yang paling seringbertanggung jawab atas bakteremia gram-negati)
&ehadiran dari sindrom sepsis berhubungan dengan 9S& harus meningkatkan
kemungkinan penyumbatan saluran kemih al ini benar terutama pasien yang
tinggal di )asilitas perawatan jangka panjang, yang memiliki kateter jangka
panjang saluran ken#ing, atau yang memiliki sejarah yang telah diketahui
kelainan anatomis uretra
ISK obstruksi- urease produksi menyebabkan pengendapan senyawa
organik dan anorganik, yang mengarah ke stru'ite pembentukan batu Stru'ite
batu terdiri dari kombinasi magnesium amonium )os)at .stru'ite/ dan kalsiumkarbonat-apatit Stru'ite pembentukan batu dapat dipertahankan hanya
bila produksi amoniak meningkat dan p urin tinggi untuk mengurangi kelarutan
)os)at &edua persyaratan ini dapat terjadi hanya bila urin terin)eksi dengan
organisme yang memproduksi urease-seperti roteus 7rease memetabolisme
urea menjadi amonia dan karbon dioksida$ 7rea 23 ; ,0, sehingga kombinasi air ken#ing yang
sangat kaya alkali dalam amonia ejala yang timbul stru'ite batu jarang
terjadi ?ebih sering, perempuan hadir dengan 9S&, nyeri panggul, atau
hematuria dan ditemukan untuk memiliki p urin terus basa .@ A0/
IDENTIFIKASI PROTEUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bakteriadalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat
hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi
ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup
yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki
klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik (http://makalah biologiku.com).
http://t3leporters.blogspot.com/2014/01/identifikasi-proteus.htmlhttp://unjabisnis.com/http://unjabisnis.com/http://t3leporters.blogspot.com/2014/01/identifikasi-proteus.htmlhttp://unjabisnis.com/8/10/2019 Proteus Sp
7/47
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu terlihat dari
kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan menimbulkan penyakit yang
berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari
makanan, dan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan
tersebut tidak dapat dikomsumsi atau bahkan beracun.
Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang
penyakit melimpah dalam tubuhnya yang biasanya tidak menyebabkan tetapi mencapai
keseimbangan yang menjamin bakteri dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh dan
berpropagasi. Beberapa bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan biasanya
tumbuh bersama dengan flora normal (misalnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus
aureus). Ada beberapa bakteria yang sudah jelas patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi
infeksi tetap belum kelihatan atau subklinis dan inang merupakan pembawa bakteri (Brooks,
dkk 2005).
Kuman yang termasuk genus Proteus tumbuh secara aerob berbentuk batang
pendek/panjang berpasangan atau berantai yang bersifat gram negative (mengikat warna
merah dari fuchsin), ada yang coccobacilli, polymorph, tidak mempunyai spora, tidak berkapsul
serta bergerak aktif dengan flagella peritrika.
Proteus ini terdapat di alam bebas seperti air, tanah, sampah dan tinja (Proteus
vulgaris).Proteus spmenimbulkan infeksi pada manusia hanya bila bekteri keluar dari saluran
cerna. Organisme ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menimbulkan bakteremia,
pneumonia, dan infeksi fokal pada pasien yang lemah atau pada pasien menerima infuse
intravena.Proteus morganiidanProteus rettgeridapat menyebabkan infeksi nosocomial
(hospital-acquired) danProteus morganiimenyebabkan diare pada anak-anak terutama di
musim panas.
Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia maka
dilakukan suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap specimen yang diperoleh dari tubuh
manusia yang didiagnosa terinvasi oleh bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan
pemeriksaan dapat berupa sputum, faeces,urin, dan sisa-sisa bahan makanan, eksudat atau
pus dari abses, dan darah.
1.2Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
8/10/2019 Proteus Sp
8/47
Maksud dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi
bakteriProteusdalam sampel yang digunakan yaitu push (nanah). Selain itu, praktikum juga
dimaksudnkan untuk mengetahui jenis dari bakteriProteusdalam sampel.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifaki
bakteriProteusdalam push (nanah) dan penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Tinjauan UmumProteus
Penggunaan pertama istilah Proteus dalam tata nama bakteriologis dibuat oleh Hauser
(1885) yang dijelaskan di bawah istilah ini tiga jenis organisme yang terisolasi dari daging
busuk. Salah satu dari tiga spesies yang diidentifikasi oleh Hauser adalahProteus vulgaris.
Spesies proteus menyebabkan infeksi pada manusia ketika bakteri meninggalkan saluran
usus. Mereka ditemukan dalam infeksi system disaluran kencing dan menyebabkan bateremia,
Pneumonia, dan lesi fokal pada pasien yang lemah atau mereka yang menerima transfuse
melalui pembuluh darah. Proteus mirabilis menyebabkan infeksi system saluran kencing dan
infeksi lain. Proteus Vulgaris dsn Proteus Morganella merupakan pathogen Nosokomial.
Spesies proteus memproduksi urease, menghidrolisis urea dengan membebaskan
ammonia. Dengan demikian, dalam infeksi system saluran kencing dengan proteus, urinmenjadi alkalin, mmembentuk batu dan tidak mungkin menimbulkan suasana asam. Gerak
spontan proteus dapat berpengaruh pada invasi sistam saluran kencing. .
Strain proteus yang bergerak dengan spontan berisikan antigen H dalam
penambahannya dengan somatic antigen O. Strain tertentu mempunyai polisakarida spesifik
yang sama dengan beberapa Ricketsia dan mengadakan aglutinasi dengan serum dari pasien
dengan penyakit Rickettsial.
Starin Proteus beragam kepekaannya terhadap antibiotic. Proteus mirabilis sering
dihambat oleh penisilin; antibiotic yang paling efektif diantaranya adalah angota aminoglicosida
dan chepalosphorin.
2.2 KlasifikasiProteus
8/10/2019 Proteus Sp
9/47
Domain : Bakteri
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Proteus
Spesies : Proteus vulgaris
Proteus morganii
Proteus mirabilis
Proteus rittgeri.
2.3Morfologi
Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan sel seperti
tongkat, panjang 1-3 um dan lebar 0,4-0,6 um, walaupun pendek dan gemuk bentuknya kokus
biasa. Dalam kultur muda yang mengerumun di media padat, kebanyakan sel panjang,
bengkok, dan seperti filamen, mencapai 10, 20, bahkan sampai panjang 80 um.
Dalam kultur dewasa, organisme ini tidak memiliki pengaturan karakteristik :
mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai pendek. Akan tetapi, dalam
kultur muda yang mengerumun, sel-sel filamen membentang dan diatur konsentris seperti
isobar dalam diagram angin puyuh. Kecuali untuk varian tidak berflagella dan flagella yang
melumpuhkan, semua jenis dalam kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik.
Flagella tersebut terdapat dalam bnayak bentuk dibanding kebanyakan enterobakter
lain, normal dan bentuk bergelombang kadang-kadang ditemukan bersama dalam organisme
sama dan bahkan dalam flagellum yang sama. Bentuk flagellum juga dipengaruhi pH media.
Proteus vulgarisadalah berbentuk batang, Gram-negatif bakteri yang mendiami
tractus usus hewan dan manusia dan dapat patogenik.P.vulgarismembentuk bagian alami dari
flora usus pada hewan dan manusia, dan juga ditemukan dalam tanah dan air. Pada orang yang
sistem ketahanannya tertekan dapat oportunistik patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih,
8/10/2019 Proteus Sp
10/47
8/10/2019 Proteus Sp
11/47
Kebanyakan kasus infeksiProteus mirabilisterjadi pada pasien di rumah sakit.
Infeksi ini biasanya terjadi karena peralatan media yang tidak steril, seperti catheters, nebulizers
(untuk inhalasi), dan sarung tangan untuk pemeriksaan luka.
InfeksiProteus mirabilisdapat diobati dengan sebagian besar jenis penisilin atau
sefalosporin kecuali untuk kasus tertentu. Tidak cocok bila digunakan nitrofurantoin atautetrasiklin karena dapat meningkatkan resistensi terhadap ampisilin, trimetoprim, dan
siprofloksin. Jika terbentuk batu/kristal, dokter bedah harus menghilangkan blokade ini dahulu.
2.7Pemeriksaan Laboratorium
Berdasarkan tes fermentasi di laboratorium,P.vulgarismemfermentasi glukosa, dan amygdalin,
tetapi tidak memfermentasi laktosa atau manitol.P.vulgarisjuga memberikan hasil positif untuk
Metil Merah (campuran asam fermentasi) dan juga bergerak aktif menggunakan flagellnya.
Kondisi pertumbuhan yang optimal organisme ini berada dalam lingkungan anaerobik fakultatif
dengan suhu rata-rata sekitar 23 derajat Celcius.
Bakteremia & sepsis - Enterobacteriaceae (yang Proteus adalah anggota) dan
Pseudomonas spesies adalah mikroorganisme yang paling sering bertanggung jawab atas
bakteremia gram-negatif.
Kehadiran dari sindrom sepsis berhubungan dengan ISK harus meningkatkan kemungkinan
penyumbatan saluran kemih. Hal ini benar terutama pasien yang tinggal di fasilitas perawatan
jangka panjang, yang memiliki kateter jangka panjang saluran kencing, atau yang memiliki
sejarah yang telah diketahui kelainan anatomis uretra.
ISK obstruksi - urease produksi menyebabkan pengendapan senyawa organik dan
anorganik, yang mengarah ke struvite pembentukan batu. Struvite batu terdiri dari kombinasi
magnesium amonium fosfat (struvite) dan kalsium karbonat-apatit. Struvite pembentukan
batu dapat dipertahankan hanya bila produksi amoniak meningkat dan pH urin tinggi untuk
mengurangi kelarutan fosfat. Kedua persyaratan ini dapat terjadi hanya bila urin terinfeksi
dengan organisme yang memproduksi urease-seperti Proteus. Urease memetabolisme urea
menjadi amonia dan karbon dioksida: Urea 2NH3 + CO2. Amonia/amonium pasangan buffer
memiliki pK dari 9,0, sehingga kombinasi air kencing yang sangat kaya alkali dalam amonia.
Gejala yang timbul struvite batu jarang terjadi. Lebih sering, perempuan hadir dengan ISK, nyeripanggul, atau hematuria dan ditemukan untuk memiliki pH urin terus basa (> 7.0).
2.8Media Pembiakan
8/10/2019 Proteus Sp
12/47
Bakteri jenisProteustumbuh mudah pada media biasa tanpa bahan penghambat, dalam situasi
aerob atau semianaerob, pada suhu 10-43C.
a) Media Mac Conkay Agar (MCA)
Pertumbuhan bakteriProteuspada media MCA memiliki cirri-ciri koloni sedang besar, tidakberwarna atau merah muda, non lactose fermented, smooth, menjalar atau tidak, jika menjalar
permukaan koloni kasar (rought)
b) Media NA
Pertumbuhan bakteriProteusyang baik pada media NA memiliki cirri-ciri kolooni kecil, elevasi
cembung, smooth, pinggiran rata, dan berwarna putih keruh
c) Media BAP (Blood Agar Palte)
Proteuspada media selektif BAP memiliki cirri-ciri koloni sedang, smooth, keeping, ada yang
menjalar dan ada yang tidak menjalar, bersifat anhaemolytis.
d) Uji Biokimia
Pada ujia biokimia bakteriProteusmampu memecah urea dengan cepat,
mencairkan gelatin, glukosa dan sukrosa dipecah menjadi asam dan gas, mannit dan laktosa
tidak pecah. Terlihat pada tes biokimia secara umum :
ositif : Motility, phenylalanine atau trypthopan deaminase, Metyl-Red test
negative : ONPG, fermentasi lactose, Voges-Proskauer, Lysin, Decarboxilase, Arginine, Dihidrolisa,
Malonate Broth.
8/10/2019 Proteus Sp
13/47
2.9Kerangka
Identifikasi
9nkubasi 18-24 jam3AB
5CD
S95
lukosa
S%
7C:%
Sukrosa
5anitol
5altosa
?aktosa
5%
+%
9nkubasi 18-24 jam3AB
o
5edia Eest r mirabilis
r Dulgaris r penneri
1 Swarming ; ; ;
2 2S ; ; ;-
3 9ndole - ; -
4 7rease ; ; ;
F elatinase ; - -
6 *ermentasi 5annitol - - -
10 *ermentasi %donitol - - G
8/10/2019 Proteus Sp
14/47
%
+9+
Samp
el
9nkubasi 18-24 jam3AB
Ees +iokimia danul-ula
9nkubasi 18-24
jam3AB
ES9%
8/10/2019 Proteus Sp
15/47
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Objek Glass
Ose bulat dan ose lurus
Lampu spiritus
8/10/2019 Proteus Sp
16/47
Bak pewarnaan
Tabung reaksi
Mikroskop
Pipet tetes
Incubator
Korek gas
3.1.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a) Reagen
- Push (nanah)
- NaCl 0,9 %
- KOH 10%
- Safranin
- CGV (Carbol Gentian Violet)
- Alcohol 96%
- Lugol
- Indicator methyl red
- - naftol
b)Media
- Media BHIB (Brain Heart Infussion Broth)
8/10/2019 Proteus Sp
17/47
- Media MCA (Mac Conkay Agar)
- Media BAP (Bloo Agar Plate)
- Media Nutrien Agar (NA)
- Media SIM (Sulfur Indol Motility)
- Media Urea
- Media MR/VP
- Media SCA (Simon Citrat Agar)
- Media Gula-gula (glukosa, sukrosa, maltose, laktosa, dan amnitol)
3.2 Metode Kerja
Langkah-langkah dalam pemeriksaan bakteriProteusadalah sebagai berikut :
Hari pertama (I)
Penanaman sampel pada media pemupuk BHIB
1) Ambil push(nanah) baik pada jerawat ataupun bisul menggunakan cutton bath yang telah
dipotong dua. Masukkan dalam media BHIB.
2) Di incubator selama 18-24 jam pada suhu 37C.
Hari Kedua (II)
1) Lakukan pewarnaan gram
Ambil suspensi bakteri pada BHIB.
Buat sediaan pada objek glass yang bersih dan bebas lemak. Setelah kering, fiksasi sediaan.
Warnai sediaan dengan CGV selama 1-2 menit kemudian bilas dengan air mengalir.
Tetesi sediaan dengan lugol selama 45 detik-1 menit, bilas dengan air mengalir.
Lunturkan sediaan dengan alcohol 96% sampai warna luntur, bilas dengan air.
8/10/2019 Proteus Sp
18/47
Tetesi sediaan zat warna safranin selam 1 menit, bilas dengan air.
Setelah preparat kering, amati dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif 100.
2) Penanaman pada media selektif MCA, ENDO, dan BAP
Dengan menggunakan ose steril ambil suspensi bakteri pada BHIB lalu goreskan
dipermukaan media MCA, NA, dan BAP.
Incubator selama 18-24 jam dengan suhu 37C.
Hari Ketiga (III)
Lakukan Pewarnaan gram dengan mengambil koloni yang sesuai pada media MCA, NA, dan
BAP.
Penanaman pada media TSIA. Dengan menggunakan ose lurus (nahl), tusuk media TSIA
sampai dasar tabung dan buat goresan pada daerah lereng.
Media yang sudah ditanami dimasukkan dalam incubator selama 18-24 jam dengan suhu
37C.
Hari keempat (IV)
Lakukan pewarnaan gram dengan mengambil koloni dari media TSIA.
Penanaman pada media biokimia dan gula-gula. Dengan koloni yang sama, ambil dan tanam
pada media biokimia (SIM, SCA, urea, dan MR/VP), dan gula-gula (glukosa, sukrosa, maltose,
manitol, dan laktosa)
Hari kelima (V)
Amati perubahan yang terjadi pada media SIM, SCA, MR/VP, urea, glukosa, laktosa,
maltose, sukrosa, dan manitol.
Untuk media SIM tabahkan dengan reagen covacs 2-3 tetes.
Untuk media MR ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes.
Untuk media VP ditetesi dengan KOH 10% 4 tetes dan - naftol 12 tetes.
Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk menentukan jenis bakteri.
8/10/2019 Proteus Sp
19/47
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hari kedua (II)
Terjadi pertumbuhan pada media ditandai dengan adanya kekeruhan pada media BHIB.
8/10/2019 Proteus Sp
20/47
8/10/2019 Proteus Sp
21/47
Hari keempat (IV)?ereng $ alkali.merah/
!asar $ a#id.kuning/
2S $ .;/
as $ .;/
ES9%
Hari Kelima (IV)
a) Media Biokimia
MR /
VP
SC
A
SI
M
URE
8/10/2019 Proteus Sp
22/47
A
b) Media Gula-Gula
lukosa $ ositi) .;/
5anitol $ egati) .-/
Su#rose $ ositi) .;/
?aktosa $egati) .-/
maltosa $egati) .-/
8/10/2019 Proteus Sp
23/47
4.2 Pembahasan
Hari kedua (II)
Bakteri berbentuk bacil dan streptobacil. Bakteri berwarna merah artinya bakteri luntur pada
pelunturan dengan alcohol, namun mampu mengikat zat warna pembanding yaitu safraninsehingga berwarna merah.
Hari ketiga (III)
a) Media Mac Conkay Agar (MCA)
Pada media MCA didapatkan pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri koloni sedang besar,
smooth, menjalar atau tidak, jika menjalar permukaan oloni rought (kasar). Koloni berwarna
putih atau merah muda disebabkan karena bakteri tidak mampu memecah laktosa pada media.
b) Media Nutrien Agar (NA)
Pada media NA.
c) Media BAP (Blood Agar Plate)
Pada media BAP didapatkan hasil pertumbuhan koloni yaitu memiliki ciri-ciri koloni sedang-
besar, smooth, keeping, ada yang menjalar dan ada yang tidak menjalar. Warna koloni adalah
abu-abu. Tidak terbentuk zona disekitar koloni karena tidak terjadi hemolisis (anhaemolytis)
Hari keempat (IV)
Hasil pada penanaman di media TSIA :
Dasar pada media TSIA mengalami perubahan dari warna merah menjadi warna kuning. Hal
tersebut menandakan bahwa bakteri mampu memfermentasikan glukosa pada media sehingga
terbentuk suasana asam. Sedangkan pada lereng media tidak mengalami perunahan (tetap
berwarna merah) . hal tersebut menandakan bahwa bakteri tidak mampu menfermentasikan
laktosa atau sukrosa atau keduanya sehingga tidak tercipta suasana asam.
Tidak endapan hitam pada media yang menandakan bahwa bakteri memiliki enzim
desulfurase. Enzim tersebut digunakan menghidrolisis asam amino dengan gugus samping
SH sehingga akan menghasilkan H2S yang bereaksi dengan FeSO
4dan membentuk endapan
hitam FeS.
Adanya ruangan kosong atau udara pada media menandakan bahwa bakteri mampu
menghasilkan gas.
Hari kelima (V)
8/10/2019 Proteus Sp
24/47
8/10/2019 Proteus Sp
25/47
menggunakan sitrat sebagai sumber karbon untuk metabolisme dengan menghasilkan suasana
basa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil identifikasi dan isolasi yang telah dilakukan (pewarnaan, pembiakan, uji
differensial, uji biokimia dan gula-gula) pada sampel urine ditemukan bakteriProteus mirabilis..
5.2 Saran
Tubuh manusia merupakan media pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri yang
paling baik. karena hal tersebut, tubuh manusia menjadi sumber penularan penyakit yang paling
besar. Proteus merupakan salah satu bakteri yang biasa menginfeksi tubuh manusia.
Pada proses identifikasi bakteri frekuensi untuk terinfeksi dengan bakteri sangat tinggi.
Oleh karena itu, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, handscond, dan jas
laboratorium sangat dianjurkan. Selain itu, kebersihan dalam proses identifikasi juga sangat
diperlukan sehingga bakteri yang diisolasi bisa tumbuh dengan baik.
8/10/2019 Proteus Sp
26/47
8/10/2019 Proteus Sp
27/47
BB '''
Proteus vulgaris
%roteus
8/10/2019 Proteus Sp
28/47
8/10/2019 Proteus Sp
29/47
dalam tes diagnostic sederhana. Bakteri diisolasi dari sampel urin yang diinokulasi ke
sebuah agar yang mengandung urea dan indikator fenol merah. *etelah inkubasi
semalam, amonia yang dihasilkan oleh proteus meningkatkan p dan perubahan #arna
medium dari kuning ke merah.'
&kologi5
%.
8/10/2019 Proteus Sp
30/47
Bakteri ini ditemukan dalam bahan makanan yang membusuk, kotoran, air, dan
tanah, yang termasuk strain yang mengaglutinasi dalam serum tifus dan karena itu
digunakan dalam diagnosis tifus. Bakteri ini &uga sering men&adi penyebab infeksi
saluran kemih.
BB ')
B'$!'M' M'!*$B
+eskripsi singkat mikroba
%ada percobaan pengkulturan bakteri, di ba#ah mikrokoskop bakteri ini
ber#arna merah muda. +ni menun&ukkan bah#aproteus "ulgarismerupakan bakteri
golongan gram negatif.'Bakteri ini berbentuk dasar batang 2basili namun dalam koloni
bakteri ini berbentuk bulat 2coccus. (iseluruh tubuh bakteri ini terdapat bulu cambuk
yang dinamakan flagela peritrichous. eberadaan bulu cambuk ini menyebabkan
pergerakan bakteri ini sangat aktif.' (iameter bakteri 0.4-0.8 Cm dan pan&ang bakteri 1-3Cm.
%ada tes fermetatif, bakteri ini di inokulasi dalam media yang mengandung
sukrosa, dekstrosa dan laktosa kemudian di inkubasi selama 4 &am. (ari tes ini,
bakteri mengalami perubahan #arna dari merah men&adi kuning. es ini menun&ukkan
bah#a bakteri ini tergolong bakteri fakultatif anaerob yaitu bakteri yang dapat tumbuh
dan berkembang di media tanpa oksigen. *uhu optimum pertumbuhan bakteri ini
adalah 3' G.
Produk Pertumbuhan P. Vulgaris9
%ara ilmu#an menggunakan medium kaldu yang mengandung 0,4> ekstrak
daging Hiebig, 1 > pepton Iitte dan 0,D > sodium klorida untuk melihat produk
pertumbuhan P."ulgaris. (ari penelitian didapati bah#a P. "ulgaris lebih konstan dalam
lingkungan fermentasi dekstrosa dan sakarosa dibandingkan dengan lingkungan
fermentasi laktosa. %enelitian &uga menun&ukkan bah#a P. "ulgarismerupakan
organisme bakteri pembusuk yang menguraikan casein, menghasilkan bahan-bahan
yang berkaitan dengan pembusukan seperti ammonia, hidrogen sulfida, asam lemak,
aromatic oxyacid, indol dan indolacetic acid. (alam kondisi yang menguntungkan di
8/10/2019 Proteus Sp
31/47
dalam usus manusia, bakteri dapat menghasilkan produk yang membahayakan
keselamatan manusia.
Sifat Patogenik P. vulgaris9
*ebelum mengetahui sifat patogen %. kemudian di sentrifuse lalu dikeringkan dengan
sodium carbonate, alkohol, l, magnesium sulfat, dan amonium sulfat kemudian
diin&eksikan ke dinding usus marmut dengan dosis 100gram!berat badan akanmenyebakan marmut berteriak keras dan mengalami ke&ang perut yang hebat..
kemudian marmut men&adi lunglai, pergerakan menurun drastis, dan suhu tubuh turun
men&adi 3 dan disertai muntah. *etelah itu marmut akan mengalami kematian pada
#aktu enam hingga dua puluh &am.
/topsi pada marmut ditemukan bah#a terdapat bercak-bercak pendarahan,
terdapat fibrin eksudat di hati, limpa dan saluran cerna, hati membengkak dan
mengalami perubahan #arna men&adi gelap, ter&adi pembesaran pembuluh darah pada
saluran cerna, ter&adi pembesaran &antung dan terdapat spot pendarahan kecil di dalam
åan perikardium.
(engan pemeriksaan mikroskopik, pada åan terdapat degenerasi granulahati dan gin&al. +n&eksi kultur %.
8/10/2019 Proteus Sp
32/47
8/10/2019 Proteus Sp
33/47
roteus mirabilis
*rom Hikipedia, the )ree en#y#lopedia
roteus mirabilis
roteus mirabilis 01jpg
mirabilis on an I?! agar plate
S#ienti"# #lassi"#ation
&ingdom$ +a#teria
hylum$ roteoba#teria
lass$ amma roteoba#teria
0J o) all roteusin)e#tions in humans 9t is widely distributed in soil and waterK1L
ontents KhideL
1 !iagnosis
2 !isease
3 Ereatment
8/10/2019 Proteus Sp
34/47
4 hara#teristi#s
F Ce)eren#es
6 :ternal links
A *urther reading
!iagnosisKeditL
%n alkaline urine sample is a possible sign o) mirabilis 9t #an be diagnosed in thelab due to #hara#teristi# swarming motility, and inability to metabolie la#tose .on a5a#onkey agar plate, )or eample/ %lso mirabilis produ#es a 'ery distin#t "shyodour
!iseaseKeditL
Ehis rod-shaped ba#terium has the ability to produ#e high le'els o) urease, whi#hhydrolyes urea to ammonia .3/, so makes the urine more alkaline 9) le)tuntreated, the in#reased alkalinity #an lead to the )ormation o) #rystals o) stru'ite,#al#ium #arbonate, andor apatite Ehe ba#teria #an be )ound throughout thestones, and these ba#teria lurking in the kidney stones #an reinitiate in)e#tion a)terantibioti# treatment
8/10/2019 Proteus Sp
35/47
Ehe mi#ro-organism tests$
9ndole-negati'e and nitrate redu#tase-positi'e .no gas bubbles produ#ed/
5ethyl red-positi'e and Doges-roskauer negati'e .an be both 5C- and D--positi'e/
atalase positi'e and #yto#hrome oidase-negati'e
henylalanine deaminase-positi'e
Eryptophan test-negati'e
7rea test- positi'e
asein test-negati'e
Star#h test- negati'e
ydrogen sul"de test-positi'e
itrate agar test-positi'e
8/10/2019 Proteus Sp
36/47
Scientific classification
Domain: Bacteria
Kingdom: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria
Order: Enterobacteriales
Family: Enterobacteriaceae
Tribe: Proteeae !"
Genus: Morganella
#pecies: M. morganii
#ubspecies: M. m. morganii
M. m. Sibonii
Binomial name
Morganella morganii
$inslo% et al&' !(!(
Fulton' !()*
Brenner et al&' !(+,-"
Synonyms
Proteus morganii$inslo% et al&' !(!(
.ale' !(*(-"
Morganella morganiiis a species of 5ram-negati
8/10/2019 Proteus Sp
37/47
morganiihas a #ide distribution, it is considered an uncommon cause of community-acLuiredinfection and it is most often encountered in postoperati
8/10/2019 Proteus Sp
38/47
8/10/2019 Proteus Sp
39/47
Family: Enterobacteriaceae
Genus: Pro/idencia
#pecies: P. rettgeri
Binomial name
Providencia rettgeri
0ettger !(1)
Providencia rettgeri2commonly P. rettgeri, is a 5ram negati
8/10/2019 Proteus Sp
40/47
'or other uses, seeProteus (disambiguation).
Proteus
Proteus vulgarisgro%th in2acCon3ey
agarculture plate
Scientific classification
Domain: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria
Order: Enterobacteriales
Family: Enterobacteriaceae
Genus: Proteus
4auser !,,5
Species
P. hauseri
P. mirabilis
http://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_(disambiguation)http://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_(disambiguation)http://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_vulgarishttp://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_vulgarishttp://en.wikipedia.org/wiki/MacConkey_agarhttp://en.wikipedia.org/wiki/MacConkey_agarhttp://en.wikipedia.org/wiki/MacConkey_agarhttp://en.wikipedia.org/wiki/Biological_classificationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Proteobacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Gammaproteobacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Enterobacteriaceaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Enterobacteriaceaehttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Proteus_hauseri&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_mirabilishttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Proteus_McConkey.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_(disambiguation)http://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_vulgarishttp://en.wikipedia.org/wiki/MacConkey_agarhttp://en.wikipedia.org/wiki/MacConkey_agarhttp://en.wikipedia.org/wiki/Biological_classificationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Proteobacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Gammaproteobacteriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Enterobacteriaceaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Enterobacteriaceaehttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Proteus_hauseri&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_mirabilis8/10/2019 Proteus Sp
41/47
P. myxofaciens
P. penneri
P. vulgaris
Proteusis a genus of5ram-negati
8/10/2019 Proteus Sp
42/47
tract, and from stool. J4KP. penneristrains are naturally resistant to numerous antibiotics,
includingpenicillin5,amoxicillin, cephalosporins, oxacillin, and mostmacrolides,but are naturally
sensiti
8/10/2019 Proteus Sp
43/47
penneritocefuroximeand the marked inhibitory acti
8/10/2019 Proteus Sp
44/47
itrate use egati
8/10/2019 Proteus Sp
45/47
Clinical significanceJeditK
(ocumented human clinical infections caused by P. penneriha
8/10/2019 Proteus Sp
46/47
"ost isolated P. penneristrains are multiple drug-resistant, #ith 1 being the highest drug resistance
number reported.JKP. pennerihas a distinguishing susceptibility profile, based on the production of
the chromosomally induced Q-lactamase ug$. ug$ determines resistance to aminopenicillinsand
first- and second-generation cephalosporins,including cefuroxime. o#e
8/10/2019 Proteus Sp
47/47
Mere!a dapat menimbul!an penya!it &i!a berada pada lo!asi yang asing dalam ¨ah banya! dan &i!aterdapat fa!tor"fa!tor predisposisi$
Macam-macam faktor predisposisia. Obstruksi intrarenal dan saluran kemih akibat litiasis (laki & wanita)b. Neuropati viseral pada diabetes (laki & wanita)c. Prostat hipertrofi / keanasan (laki)
d. !idroureter akibat proesteron (kehamilan dan kontrasepsi)e. Polikistik (laki & wanita)f. "efluk vesiko ureter (laki & wanita). #nstrumentasi selama sistoskopi dan kateterisasi (laki & wanita)
#$% serin disebabkan mikrooranisme saluran cerna (enterobacteriaceae) kemban biak di daerahintroitus vainae dan uretra anterior dan masuk kedalam kandun kemih selama miksi.#$% tipe sederhana lebih serin pada wanita daripada laki-laki karena mempunai hubunan denanfaktor presipitasi denan faktor lokal.
'. aktor Presipitasi a. uretra lebih pendekb. *rauma pada daerah uretra anterior selama partus dan senamac. %ontaminasi transperineal dari rektum (anus)d. Penaruh proesteron selama kehamilan dan pemakaian kontrasepsi menebabkan hidroureter danhidropelvis
+. aktor lokal a. ,umlah minum dan miksib. Mekanisme pertahanan epitel kandun kemihc. Mekanisme humoral kandun kemihd. anita tidak mempunai cairan prostat an bersifat bakteriostatike. irulensi mikrooranisme