Upload
vuongnga
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Proudly presentProudly presentProudly presentProudly present
Manajemen Piutang
Budi W. Mahardhika
Dosen Pengampu MK081-331-529-764
www.BWMahardhika.com
PIUTANG
• Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi.
• Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit.
• Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli sehingga volume penjualan meningkat yang berarti menaikkan pendapatan perusahaan.
• Di lain pihak penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian, yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya.
Langkah utama dalam manajemen
piutang:
• 1. Penetapan Kebijakan Kredit
• 2. Pemantauan
• 3. Analisis Perubahan Kebijakan Piutang
Kebijakan Kredit (Credit Policy)
• 1. Penetapan Standar Kredit (credit standar)
Berguna untuk mengungkapkan kemampuan keuangan
minimum pelanggan sehinga dapat ditetapkan
kelayakan pemberian kredit.
• 2. Syarat Kredit (credit term)
Mencakup periode penagihan, yaitu penetapan awal
penagihan serta batas waktu penagihan, dan discount
yang akan diberikan (2/10,net/30)
• 3. Kebijakan Penagihan (collection policy)
Prosedur penagihan yang mencakup wakt dan cara
penagihan
• Selama ini perusahaan menjual secara tunai,
omset penjualannya sebesar Rp 800 juta,
keuntungan 15% dari penjualan. Jika
perusahaan berencana untuk menjual secara
kredit dengan syarat pembayaran n/60. hal ini
ditaksir akan meningkatkan omset penjualan
menjadi 1.050 juta pertahun. Dana yang
dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut
ditaksir sebesar Rp 148,75 juta pertahun.
Apakah manejemen menerima alternatif
penjualan kredit tersebut?
• Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x
15% = Rp 37,5 jt
• pengorbanan :
perputaran piutang = 360/60 = 6 kali
rata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jt
dana untuk membiayai piutang = 148,75jt
biaya dana yang ditanggung = 148,75 x 15% =
22,31 jt
• manfaat bersih = Rp 15,19 jt
• Benefit > cost, layak untuk diterapkan
Dasar Penetapan Kelayakan
Pemberian Kredit:
• 1. Character
• 2. Capacity
• 3. Capital
• 4. Collateral
• 5. Conditions
1. Character
• Reputasi tingkat kepercayaan pelanggan,
yang dapat dinilai dari catatan masalalu atau
informasi dari pihak lain
2. Capacity
• Kemampuan pelanggan membayar
kewajibannya berdasarkan kinerja laporan
keuangan, teutama aspek likuiditas
(proporsi utang) dan solvabilitas
(kemampuan membayar utang)
3. Capital
• Kekayaan bersih (ekuitas) yang dimiliki
perusahaan yang tercermin pada debt equity
ratio dan rasio profitabilitas
4. Collateral
• Jaminan yang dapat diberikan sebagai
pengaman kredit yang diterima, biasanya
aktiva yang dijaminkan adalah surat
berharga
5. Conditions
• Kondisi ekonomi makro yang dapat
mempengaruhi siklus bisnis.
Pemantauan Piutang
Proses evaluasi atas kebijakan kredit yang
telah dijalankan.
Point utama dalam pemantauan ini adalah:
• 1. Days Sales Outstanding (DSO)
• 2. Aging Schedule
Days Sales Outstanding
• Ukuran yang mengungkapkan berapa lama
piutang tertagih (Average Collection Period)
• Meningkatnya DSO menunjukkan pelanggan
makin lambat membayar.
• DSO akan menurun seiring penurunan piutan
usaha akibat penerimaan lebih cepat atau
penurunan penjualan
• DSO = Piutang / (Penjualan Kredit : 360)
• Suatu Perusahaan menetapkan syarat kredit 2/10,
n/30. Penjualan Kredit saat ini Rp.600.000.000 per
tahun. 40% pelanggan memanfaatkan diskon, 50%
membayar pada hari ke-30, dan 10% membayar
pada hari ke-50.
a. Berapa jumlah piutang rata-rata?
b. Berapa jumlah piutang rata-rata untuk pelanggan
yang memanfaatkan diskon?
a. DSO = 40%(10) + 50%(30) + 10%(50) = 24 hari
• Piutang / (600.000.000:360) = 24
• Piutang = 24 x (360:600.000.000)
= Rp.40.000.000
b. DSO = 100%(10) = 10 hari
• Piutang / (600.000.000 : 360) = 10
• Piutang = 10 x (360 : 600.000.000)
= Rp.16.666.666,67
Aging Schedule,
DSO rata-rata = 45%(20) + 50%(51) + 3%(80) +
2%(96) = 52 hari
45% pelanggan membayar hingga akhir batas
penagihan, 55% membayar melebihi batas akhir.
Umur (hari) Jumlah (Rp) Proporsi
(%)
Periode Penagihan
0 - 30 405.000.000 45 20
31 - 60 450.000.000 50 51
61 - 90 27.000.000 3 80
> 90 18.000.000 2 96
900.000.000
Analisis Perubahan Kebijakan
Piutang
• Untuk menentukan kelayakan syarat kredit yang telah berlaku dilakukan analisis denga dua macam pilihan pendekatan:
1. Pendekatan Pertambahan Laba
Pembandingan pertambahan pendapatan dengan pertambahan biaya.
2. Pendekatan Nilai (Net Present Value)
Pembandingan nilai sekarang arus kas masuk dari piutang dgn arus kas keluar dari biaya
• Perusahaan menawarkan syarat penjualan
2/20;n/60. ditaksir 50% pelanggan akan
membayar pada hari ke 20, dan sisanya pada
hari ke 60.
• Apakah kebijakan pemberian kredit ini masih
layak dipertahankan?
• Rata-rata periode pembayaran piutang
= 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari
• Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali
• Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta
• Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang
= 116,67 juta x 85% = 99,17 juta
• Penurunan biaya dana = 116,67 jt – 99,17 jt = 17,5 juta
• Manfaat : penurunan biaya dana = 17,50 jt
• Pengorbanan: diskon = 2% x 50% x 1.050jt = 10,50 jt
• manfaat bersih = 7,00 jt
• n Benefit > cost, layak untuk dipertahankan.
Kerugian Piutang
• Kerugian semacam itu dalam dunia usahadianggap sebagai hal yang normal dan merupakanrisiko yang sudah selayaknya bagi perusahaanyang melakukan penjualan secara kredit. Ditinjaudari sudut pandang manajemen, adanya kerugianpiutang dalam jumlah yang wajar menunjukkanbahwa kebijakan kredit yang ditetapkanperusahaan sudah tepat.
• Kerugian piutang yang terlalu rendah memberikan petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu ketat, sebaliknya kerugian piutang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu longgar.
Pencatatan kerugian piutang
• Metode cadangan
• Metode Penghapusan Langsung
Metode cadangan
Digunakan apabila kerugian piutang yang biasa terjadi, cukupbesar jumlahnya. Tiga hal penting yang perlu diperhatikandalam penerapan metode ini adalah sebagai berikut :
• Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melaluitaksiran dan ditandingkan (matched) dengan penjualan padaperiode akuntansi yang sama dengan periode terjadinyapenjualan.
• Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterimadicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang danmengkredit rekening cadangan kerugian piutang.
• Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatatdengan mendebet rekening cadangan kerugian piutangdan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatupiutang dihapus dari pembukuan.
Metode Penghapusan Langsung
• Apabila menggunakan metode penghapusan langsung,kerugian akibat piutang langsung didebetkan kerekening kerugian piutang dan rekening piutangdagang dikredit.
• Rekening kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah kerugian yang sesungguhnya diderita, dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca sebesar jumlah brutonya. Selain itu, biaya (kerugian) seringkali dilaporkan pada periode yang berbeda dengan periode penjualannya, metode ini tidak memberikan gambaran penandingan yang tepat dalam laporan rugi-laba. Di pihak lain neraca perusahaan juga tidak memberikan gambaran tentang nilai tunai piutang yang dapat direalisasi..
PIUTANG WESEL
• Piutang yang tidak timbul dari
penjualan sehari-hari, biasanya
timbul karena transaksi
peminjaman uang.
Jenis Wesel
• wesel berbunga adalah
wesel yang disebutkan
suatu tingkat bunga
tertentu (biasanya
dinyatakan dalam
persen). Pada wesel
berbunga perlu dicatat
dengan jelas mengenai
jumlah bunga yang
diperhitungkan.
• wesel tidak berbunga
adalah wesel yang tidak
menyebutkan suatu
tingkat bunga tertentu.
Pada wesel tidak
berbunga tidak
diperlukan pencatatan
atas bunga.
Nothing impossible as long as you have strong willingness to learn!