96
BAB II PEMBAHASAN Provinsi Banten Nama Resmi :Provinsi Banten Ibukota :Serang Luas Wilayah :9.662,92 Km2 *) Jumlah Penduduk :9.978.932 jiwa *) Suku Bangsa :Sunda, Baduy Agama :Islam, Protestan, Katolik dan Sunda Wiwitan Wilayah Administrasi :Kab.: 4, Kota : 4, Kec.: 155, Kel.: 313, Desa : 1.238 *) Website :http://www.bantenprov.go.id Makalah Ilmu Sosial dan Budaya 3

Provinsi Banten ISBD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Provinsi Banten

Citation preview

Page 1: Provinsi Banten ISBD

BAB II

PEMBAHASAN

Provinsi Banten

Nama Resmi : Provinsi Banten

Ibukota : Serang

Luas Wilayah : 9.662,92 Km2 *)

Jumlah Penduduk

: 9.978.932 jiwa *)

Suku Bangsa : Sunda, Baduy

Agama : Islam, Protestan, Katolik dan Sunda Wiwitan

Wilayah Administrasi

: Kab.: 4,  Kota : 4,  Kec.: 155,  Kel.: 313,  Desa : 1.238 *)

Website : http://www.bantenprov.go.id

3

Page 2: Provinsi Banten ISBD

Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah paling barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang.

2.1Sejarah Provinsi BantenBanten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada

masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka, dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947, dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman. Setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Bantam menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Bantam adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.

4

Page 3: Provinsi Banten ISBD

Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan dirampasnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf mengklaim sebagai penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja sementara di sisi lain para Kandaga Lante dari Kerajaan Pajajaran secara resmi menyerahkan seluruh atribut dan perangkat kerajaan beserta abdi kepada Kerajaan Sumedang Larang untuk meneruskan kelanjutan Kerajaan Sunda atau Pajajaran yang merupakan trah Siliwangi.

Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut: "From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his

5

Page 4: Provinsi Banten ISBD

earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region."[2]

Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Bantam merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Bantam terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata, dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan, dan kesenian rakyat, dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan, dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid agung.

6

Page 5: Provinsi Banten ISBD

Litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham Salm dengan pemandangan di Banten (1865-1872)Pada awal abad ke-17 Masehi, Bantam merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan, dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonomian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Bantam untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Bantam. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Bantam, dan disusul oleh orang Belanda.

Selain itu, orang-orang Perancis, dan Denmark pun pernah datang di Bantam. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Bantam (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Bantam. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Bantam (1684) akibat tindakan orang Belanda.

Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi, dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan yaitu Bantam Regentschappen dalam Provincie West Java di

7

Page 6: Provinsi Banten ISBD

samping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Preanger (Priangan), dan Cirebon.

Kesultanan Banten pada masa jayanya meliputi daerah yang sekarang dikenal dengan daerah Serang, Pandeglang, Lebak, dan Tangerang. Sejak abad ke-16 sampai abad ke-19 Banten mempunyai arti dan peranan yang penting dalam penyebaran dan pengembangan Islam di Nusantara, khususnya di daerah Jawa Barat, Jakarta, Lampung, dan Sumatra Selatan. Kota Banten terletak di pesisir Selat Sunda dan merupakan pintu gerbang lintas pulau Sumatra dan Jawa. Posisi Banten yang sangat strategis ini menarik perhatian penguasa di Demak untuk menguasainya. Pada tahun 1525-1526 Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati berhasi menguasai Banten.

Sebelum Banten berwujud sebagai suatu kesultanan, wilayah ini termasuk bagian dari kerajaan Sunda (Pajajaran). Agama resmi kerajaan ketika itu adalah agama Hindu. Pada awal abad ke-16, yang berkuasa di Banten adalah Prabu Pucuk Umum dengan pusat pemerintahan Kadipaten di Banten Girang (Banten Hulu). Surosowan (Banten Lor) hanya berfungsi sebagai pelabuhan. Menurut berita Joade Barros (1516), salah seorang pelaut Portugis, di antara pelabuhan-pelabuhan yang tersebar di wilayah Pajajaran, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Banten merupakan pelabuhan yang besar dan ramai dikunjungi pedagang-pedagang dalam dan luar negri. Dari sanalah sebagian lada dan hasil negri lainnya diekspor.

Oleh karena itu, Banten pada masa lalu adalah potret sebuah kota metropolitan dan menjadi pusat perkembangan pemerintahan Kesultanan Banten yang sempat mengalami masa keemasan selama kurang lebih tiga abad.

8

Page 7: Provinsi Banten ISBD

Menurut Babad Pajajaran, proses awal masuknya Islam di Banten mulai ketika Prabu Siliwangi, salah seorang raja Pajajaran, sering melihat cahaya yang menya-nyala di langit. Untuk mencari keterangan tentang arti cahaya itu, ia mengutus Prabu Kian Santang, penasihat kerajaan Pajajaran, untuk mencari berita mengenai hal ini. Akhirnya Prabu Kian Santang sampai ke Mekah. Di sana ia memperoleh berita bahwa cahaya yang dimaksud adalah nur Islam dan cahaya kenabian. Ia kemudian memluk agama Islam dan kembali ke Pajajaran untuk mengislamkan masyarakat. Upaya yang dilakukan Kian Santang hanya berhasil mengislamkan sebagian masyarakat, sedangkan yang lainnya menyingkirkan diri. Akibatnya, Pajajaran menjadi berantakan. Legenda yang dituturkan dalam Babad Pajajaran ini merupakan sebuah refleksi akan adanya pergeseran kekuasaan dari raja pra-Islam kepada penguasa baru Islam.

Sumber lain menyebutkan bahwa ketika Raden Trenggono dinobatkan sebagai sultan Demak yang ketiga (1524) dengan gelar Sultan Trenggono, ia semakin gigih berupaya menghancurkan Portugis di Nusantara. Di lain pihak, Pajajaran justeru menjalin perjanjian persahabatan dengan Portugis sehingga mendorong hasrat Sultan Trenggono untuk segera menghancurkan Pajajaran. Untuk itu, ia menugaskan Fatahillah, panglima perang Demak, menyerbu Banten (bagian dari wilayah Pajajaran) bersama dua ribu pasukannya. Dalam perjalanan menuju Banten, mereka singgah untuk menemui mertuanya, Syarif Hidayatullah, di Cirebon.

Pasukan Demak dan pasukan Cirebon bergabung menuju Banten di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah, Fatahillah,

9

Page 8: Provinsi Banten ISBD

Dipati Keling, dan Dipati Cangkuang. Sementara itu, di Banten sendiri terjadi pemberontakan di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin melawan penguasa Pajajaran.

Gabungan pasukan Demak dengan Cirebon bersama laskar-marinir Maulana Hasanuddin tidak banyak mengalami kesulitan dalam menguasai Banten. Dengan demikian, pada tahun 1526 Maulana Hasanuddin dan Syarif Hidayatullah berhasil merebut Banten dari Pajajaran. Pusat pemerintahan yang semula berkedudukan di Banten Girang dipindahkan ke Surosowan, dekat pantai.

Dilihat dari sudut ekonomi dan politik, pemindahan pusat pemerintahan ini dimaksudkan untuk memudahkan hubungan antara pesisir Sumatra sebelah barat melalui Selat Sunda dan Selat Malaka. Situasi ini berkaitan pula dengan situasi dan kondisi politik di Asia Tenggara. Pada masa itu, Malaka telah jatuh di bawah kekuasaan Portugis, sehingga pedagang-pedagang yang enggan berhubungan dengan Portugis mengalihkan jalur perdagangannya ke Selat Sunda. Sejak saat itulah semakin ramai kapal-kapal dagang mengunjungi Banten. Kota Surosowan (Banten Lor) didirikan sebagai ibu kota Kesultanan Banten atas petunjuk Syarif Hidayatullah kepada putranya, Maulana Hasanuddin, yang kelak menjadi sultan Banten yang pertama.

Atas petunjuk Sultan Demak, pada tahun 1526 Maulana Hasanuddin diangkat sebagai bupati Kadipaten Banten. Pada tahun 1552 Kadipaten Banten diubah menjadi negara bagian Demak dengan tetap mempertahankan Maulana Hasanuddin sebagai sultannya. Ketika Kesultanan Demak runtuh dan diganti Pajang (1568), Maulana Hasanuddin

10

Page 9: Provinsi Banten ISBD

memproklamasikan Banten menjadi negara merdeka, lepas dari pengaruh Demak.

Sultan Maulana Hasanuddin memerintah Banten selama 18 tahun (1552-1570). Ia telah memberikan andil terbesarnya dalam meletakkan fondasi Islam di Nusantara sebagai salah seorang pendiri Kesultanan Banten. Hal ini telah dibuktikan dengan kehadiran bangunan peribadatan berupa masjid dan sarana pendidikan islam seperti pesantren. Di samping itu, ia juga mengirim mubaligh ke berbagai daerah yang telah dikuasainya.

Usaha yang telah dirintis oleh Sultan Maulana Hasanuddin dalam menyebarluaskan Islam dan membangun Kesultanan Banten kemudian dilanjutkan oleh sultan-sultan berikutnya. Akan tetapi, pada masa Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten mengalami kehancuran akibat ulah anak kandungnya sendiri, yaitu Sultan Haji, yang bekerjasama dengan kompeni Belanda. Ketika itu Sultan Haji diserahi amanah oleh ayahnya sebagai Sultan Muda yang berkedudukan di Surosowan. Akibat kerjasama kompeni Belanda dengan Sultan Haji, akhirnya terjadilah perang dahsyat antara Banten dan kompeni Belanda. Perang berakhir dengan hancurnya Keraton Surosowan yang pertama.

Meskipun keraton tersebut dibangun kembali oleh Sultan Haji melalui seorang arsitek Belanda dengan megahnya, namun pemberontakan demi pemberontakan dari rakyat Banten tidak pernah surut. Sultan Ageng Tirtayasa memimpin Perang gerilya bersama anaknya, Pangeran Purbaya, dan Syekh Yusuf, seorang ulama dari Makassar dan sekaligus menantunya. Sejak itu, Kesultanan Banten tidak pernah sepi

11

Page 10: Provinsi Banten ISBD

dari peperangan dan pemberontakan melawan kompeni hingga akhirnya Keraton Surosowan hancur untuk yang kedua kalinya pada masa Sultan Aliuddin II (1803-1808). Ketika itu ia melawan Herman Willem Daendels.

Setelah Kesultanan Banten dihapus oleh Belanda, perjuangan melawan penjajah dilanjutkan oleh rakyat Banten yang dipimpin oleh para ulama dengan menggelorakan semangat perang sabil. Keadaan ini berlangsung sampai Negara Republik Indonesia diproklamasikan kemerdekannya. Hal ini terlihat dari berbagai pemberontakan yang dipimpin oleh para kiai dan didukung oleh rakyat, antara lain peristiwa “Geger Cilegon” pada tahun 1886 di bawah pimpinan KH Wasyid (w. 28 Juli 1888) dan “Pemberontakan Petani Banten” pada tahun 1888.

Keberadaan kesultanan Banten pada masa lalu dapat dilihat dari peninggalan sejarah seperti Masjid Agung Banten yang didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Seperti masjid-masjid lainnya, bangunan masjid ini pun berdenah segi empat, namun kelihatan antik dan unik. Bila diamati secara jelas, arsitekturnya merupakan perpaduan antara arsitektur asing dan Jawa.

Hal ini dapat dilihat dari tiang penyangga bangunan yang jumlahnya empat buah di bagian tengah; mimbar kuno yang berukir indah; atap masjid yang terbuat dari genteng tanah liat, melingkar berbetuk bujur sangkar yang disebut kubah berupa atap tumpang bertingkat lima. Di dalam serambi kiri yang terletak di sebelah utara masjid terdapat makam beberapa sultan Banten beserta keluarga dan kerabatnya. Di halaman selatan masjid terdapat bangunan Tiamah, merupakan

12

Page 11: Provinsi Banten ISBD

bangunan tambahan yang didirikan oleh Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memluk agama Islam dengan gelar Pangeran Wiraguna. Dahulu, gedung Tiamah ini digunakan sebagai majelis taklim serta tempat para ulama dan umara Banten mendiskusikan soal-soal agama. Sekarang gedung tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda purbakala. Selain itu, di Kasunyatan terdapat pula Masjid Kasunyatan yang umurnya lebih tua dari Masjid Agung. Di masjid inilah tinggal dan mengajar Kiai Dukuh yang kemudian bergelar Pangeran Kasunyatan, guru Maulana Yusuf, sultan Banten yang kedua.

Bangunan lain yang membuktikan keberadaan Kesultanan Banten masa lampau adalah bekas Keraton Surosowan atau gedung kedaton Pakuwan. Letaknya berdekatan dengan Masjid Agung Banten. Keraton Surosowan yang hanya tinggal puing-puing dikelilingi oleh tembok tembok yang tebal, luasnya kurang lebih 4 ha, berbentuk empat persegi panjang. Benteng tersebut sekarang masih tegak berdiri, di samping beberapa bagian kecil yang telah runtuh. Dalam situs (lahan) kepurbakalaan Banten masih ada beberapa unsur, antara lain Menara Banten, Masjid Pacinan, Benteng Speelwijk, Meriam Kiamuk, Watu Gilang dan pelabuhan perahu Karangantu.

2.2Letak Geografis Provinsi Banten

Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi

13

Page 12: Provinsi Banten ISBD

Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa.

Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi geografis, dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta, dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.

Secara geografis wilayah Banten dekat dengan Jawa-Barat dan pulau Sumatra. Banten terletak di antara pulau Sumatra, Jawa-barat dan Jakarta, dengan populasi penduduk mencapai 9.308.344 pada tahun 2005. Sedikit di luar kota ke arah barat terdapat gunung berapi terkenal yaitu gunung Krakatau yang terakhir meletus besar pada tahun 1883.

Terletak 8 derajat di selatan garis katulistiwa, Banten beriklim tropis dengan 2 musim yaitu hujan dan kemarau, dengan suhu udara rata-rata 28 derajat celcius. Bagian selatan banten merupakan daerah berbukit yang landai, sementara bagian utara merupakan daerah dataran rendah / pantai. Hasil utama banten diantaranya pertanian, berkebunan dan industri.

14

Page 13: Provinsi Banten ISBD

2.3Batas Wilayah Provinsi Banten

2.4Topografi Provinsi Banten

Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut:

Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320

hektare Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50

hektare

Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare.

2.5Pemerinthan Provinsi Banten

Kabupaten dan Kota

Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan 4 kotamadya. Berikut adalah daftar kabupaten, dan kotamadya di Banten, beserta ibu kota.

15

Utara Laut Jawa

Selatan Samudera Indonesia

Barat Selat Sunda

TimurDaerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat

Page 14: Provinsi Banten ISBD

No.

Kabupaten/Kota

Pusat pemerintahan

Kecamata

n

Kelurahan/Desa

Bupati/Wali Kota

Logo

1 Kabupaten Lebak

Rangkasbitung

28 5/340

Daftar bupati

Iti Octavia Jayabaya

2Kabupaten Pandeglang

Pandeglang

35 335/-

Daftar bupati

Erwan Kurtubi

3 Kabupaten Serang

Ciruas 28 246/-

Daftar bupati

Hudaya Latuconsina (Pj.)menggantikan Taufik Nuriman

4 Kabupaten Tangerang

Tigaraksa 29 28/320

Daftar bupati

Ahmed Zaki Iskandar

5 Kota Cilegon

- 8 43/-

Daftar wali kota

Tubagus Iman Ariyadi

6 Kota Serang

- 6 66/-

Daftar wali kota

Tubagus Haerul Jaman

16

Page 15: Provinsi Banten ISBD

No.

Kabupaten/Kota

Pusat pemerintahan

Kecamata

n

Kelurahan/Desa

Bupati/Wali Kota

Logo

7Kota Tangerang - 13 104/-

Daftar wali kota

Arief Rachadiono Wismansyah

8Kota Tangerang Selatan

- 7 54/-

Daftar wali kota

Airin Rachmi Diany

Catatan:

Kabupaten Tangerang sebelumnya beribu kota di Kota Tangerang. Badan Pengkajian, dan Penerapan Teknologi (BPPT)

merekomendasikan Kecamatan Ciruas sebagai lokasi Puspemkab Kabupaten Serang.

Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif.

Kota Tangerang dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah kota administratif.

Kota Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Sebelumnya adalah Kota Cipasera

Daerah-daerah penting lain

Terdapat beberapa daerah penting lain di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:

Anyer, Kabupaten Serang

17

Page 16: Provinsi Banten ISBD

Balaraja, Kabupaten Tangerang Bojonegara, Kabupaten Serang Karawaci Kota Tangerang Labuan, Kabupaten Pandeglang Merak, Kota Cilegon Pamulang Kota Tangerang Selatan Serpong, Kota Tangerang Selatan

PerwakilanDPRD Provinsi Banten

DPRD Banten hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 10 partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi %

PDI-P 15 -

Partai Golkar 15 -

Partai Gerindra 10 -

Partai Demokrat

8 -

PPP 8 -

PKS 8 -

PKB 7 -

18

Page 17: Provinsi Banten ISBD

Partai Hanura 6 -

Partai NasDem 5 -

PAN 3 -

Total 85 100,0

b. Perwakilan di Jakarta

Anggota DPR[

Provinsi Banten memiliki 22 wakil di DPR, enam orang

masing-masing dari Daerah Pemilihan Banten I (barat daya)

dan II (barat laut), dan sepuluh orang dari Daerah Pemilihan

Banten III (timur).

Anggota DPD

Berdasarkan hasil Pemilihan umum legislatif 2014,

anggota DPD asal Banten untuk periode 2014-2019 adalah

Andiara Aprilia Hikmat; H. Ahmad Subadri; K.H. Ahmad

Sadeli Karim, L.C.; dan Drs. Habib Ali Alwi.

c. Daftar gubernur dan wakil gubernur

19

Page 18: Provinsi Banten ISBD

Pada saat terbentuknya Provinsi Banten,

Gubernur Hakamuddin Djamal dipilih oleh Pemerintah

Pusat. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Djoko

Munandar dan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur, dan

Wakil Gubernur Banten pertama. Pada awal 2006, Atut

Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya,

tanggal 6 Desember 2006 dilaksanakan Pemilihan Kepala

Daerah langsung, yang dimenangi oleh pasangan Ratu Atut

Choisiyah, dan Mohammad Masduki, kedua-duanya

menjabat pada periode 2007-2011.

Gubernur

No.

Nama Foto Dari Sampai Keterangan

*Hakamuddin Djamal

17 November 2000

11 Januari 2002

Sebagai Penjabat Gubernur (Pj.)

1.Djoko Munandar

11 Januari 2002

10 Oktober 2005

Dinonaktifkan karena terkait kasus korupsi

20

Page 19: Provinsi Banten ISBD

*Ratu Atut Chosiyah

20 Oktober 2005

10 Januari 2007

Sebagai Pelaksana Tugas Gubernur (Plt.)

2.Ratu Atut Chosiyah

11 Januari 2007

13 Mei 2014

Dinonaktifkan karena terkait kasus suap, dan korupsi

* Rano Karno 13 Mei 201412 Agustus 2015

Sebagai Pelaksana Tugas Gubernur (Plt.)

3. Rano Karno12 Agustus 2015

Petahana

21

Page 20: Provinsi Banten ISBD

Wakil gubernur

No.

Nama Foto Dari SampaiKeterangan

1.Ratu Atut Chosiyah

11 Januari 2002

11 Oktober 2005

2Mohammad Masduki

11 Januari 2007

11 Januari 2012

3 Rano Karno11 Januari 2012

13 ei 2014

2.6 Pendidikan di Provinsi Banten

Perguruan Tinggi di Banten:

a. Perguruan Tinggi Negeri

IAIN Sultan Maulana Hasanuddin

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang

22

Page 21: Provinsi Banten ISBD

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Universitas Terbuka Pondok Cabe

Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang

b. Perguruan Tinggi Kedinasan

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Akademi Meteorologi dan Geofisika

c. Perguruan Tinggi Swasta

Universitas Serang Raya, Serang, Banten

Institut Teknologi Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan

Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang

Universitas Gunadarma, Kampus K, Karawaci, Tangerang

Universitas Pamulang, Pamulang,Tangerang Selatan

Universitas Multimedia Nusantara, Summarecon Serpong,

Tangerang

Surya University, Summarecon Serpong, Tangerang

Universitas Bina Nusantara Kampus Alam Sutera

Universitas Pembangunan Jaya

Universitas Teknologi Nusantara Cilegon

Universitas Swiss German Serpong

Universitas Pamulang

Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Universitas Muhammadiyah Jakarta,Jl KH Ahmad Dahlan

Cirendeu Ciputat Banten

23

Page 22: Provinsi Banten ISBD

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Universitas Pramita Indonesia

Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Universitas Banten Jaya Serang, Banten

Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, Bumi Serpong

Damai

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten (STIE Bina

Bangsa Banten)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek

Tangerang

STIA Maulana Yusuf Banten

STAKAD

STKIP Setia Budhi Rangkasbitung

Bina Sarana Informatika

Perguruan Tinggi Raharja Tangerang

Politeknik Piksi Input Serang

Politeknik Krakatau

Institut Ilmu Al Qur`an

Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Qalam

Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Surya, Gading

Serpong

Sekolah Tinggi Agama Cahaya Madani Boarding School

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Banten (Pandeglang)

2.6Potensi Wisata

24

Page 23: Provinsi Banten ISBD

Provinsi Banten merupakan Provinsi yang letaknya di ujung

sebelah barat Pulau Jawa. Karena lokasinya yang cukup

strategis, Provinsi Banten mempunyai potensi tempat wisata

yang luar biasa sehingga banyak pula yang menjadikan banten

sebagai pilihan tempat wisata warga Jakarta dan sekitarnya.

Apa saja tempat wisata di Banten dan sekitarnya yang patut

dikunjungi? Berikut ulasan tempat wisatanya.

1. Pantai Anyer

Pantai Anyer

Pantai Anyer adalah salah satu objek wisata di Banten yang

populer dan paling ramai dikunjungi, terutama mereka

penduduk Jakarta dan sekitarnya karena lokasinya yang dekat

dan terjangkau. Pantai Anyer terletak di Kabupatan Serang,

Banten. Pantai ini memiliki pasir putih yang indah dan sangat

menarik. Karena pantai ini berada di sepanjang Kecamatan

25

Page 24: Provinsi Banten ISBD

Anyer Banten, maka dinamakan Pantai Anyer. Banyak aktifitas

yang bisa anda lakukan di Pantai Anyer ini seperti berenang,

bermain pasir, olahraga air, menyelam, berselancar, menikmati

indahnya pemandangan pantai, hingga menyantap hidangan

makanan laut yang nikmat di pinggir pantai. Anda tidak perlu

khawatir jika ingin menginap di daerah pantai Anyer ini, karena

tersedia banyak sekali hotel di sekitarnya.

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon sesuai berada di ujung barat

Pulau Jawa. Di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon tak hanya

mencakup kawasan daratan di Pulau Jawa saja, namun juga

termasuk beberapa pulau yang ada di sekitar ujung barat Pulau

Jawa. Beberapa kegiatan utama yang bisa anda lakukan di

26

Page 25: Provinsi Banten ISBD

Taman Nasional Ujung Kulon yakni berkemah, trekking, dan

anda juga bisa melihat alam liar di kawasan Taman Nasional

Ujung Kulon. Fungsi utama daripada Taman Nasional Ujung

Kulon adalah selain sebagai tempat wisata juga sebagai tempat

perlindungan badak. Anda bisa belajar disini, dari hal yang

disampaikan yaitu paham akan pentingnya menjaga kelestarian

alam di sekitar kita.

3. Pantai Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung

Tanjung Lesung merupakan nama kawasan pantai yang

eksklusif dan terawat yang terletak di ujung barat Pulau Jawa,

tepatnya berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan

luas sekitar 1500 hektar. Lama waktu perjalanan menuju

Tanjung Lesung lebih kurang sekitar 180 Km dari kota Jakarta.

Pantai Tanjung Lesung merupakan pantai yang masih asri,

bersih dengan pasir putihnya yang bersih pula. Banyak

kegiatan yang bisa anda lakukan di antai Tanjung Lesung antara

27

Page 26: Provinsi Banten ISBD

lain, menyelam, memancing, bermain olah raga air, dan

tersedia villa apabila anda ingin menginap disini.

4. Gunung Krakatau

Gunung Krakatau

Gunung Krakatau merupakan tempat wisata Banten yang

paling disukai para pendaki gunung, dan kegiatan utama yang

paling digemari disini adalah mendaki Gunung Krakatau.

Banyak agen tour menawarkan paket mendaki Gunung

Krakatau mulai dari paket 1hari sampai paket 4hari. Gunung

Krakatau pernah meletus hebat hingga dampaknya tidak hanya

berpengaruh di Indonesia saja, namun juga mancanegara.

5. Kampung Baduy

28

Page 27: Provinsi Banten ISBD

Kampung Baduy

Kampung Baduy adalah kampung para suku Baduy. Suku Baduy

merupakan salah satu suku asli yang ada di Banten berada di

Kabupaten Lebak. Suku Baduy masih kental akan adat

sundanya, memiliki jumlah penduduk sekitar 8.000 jiwa yang

terbagi menjadi 2, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Perbedaan dari masing - masing suku yaitu Suku Baduy Dalam

adalah Suku Baduy yang menolak pada dunia luar, dan Suku

Baduy Luar adalah suku yang lebih terbuka pada dunia luar.

6. Pantai Sawarna

29

Page 28: Provinsi Banten ISBD

Pantai Sawarna

Pantai Sawarna merupakan kawasan dari wisata pantai di

Banten yang masih tergolong baru. Pantai Sawarna sa'at itu

mulai ramai dikunjungi para wisatawan sekitar tahun 2000

karena promosi dari internet. Pantai Sawarna terletak di Ds.

Sawarna, dengan jerjarak lebih kurang sekitar 150 Km dari

Rangkasbitung. Pantai Sawarna dikunjungi oleh ratusan

wisatawan pada setiap harinya, baik dari sekitar Jawa Barat,

hingga dari luar negeri. Biasanya para wisatawan asing datang

ke Pantai Sawarna untuk berselancar karena Pantai Sawarna

ombak di Pantai Sawarna cukup besar sehingga cocok untuk

berselancar. Perlu anda ketahui sekarang sudah banyak

disediakan penginapan di sekitar Pantai Sawarna.

7. Pulau Umang

30

Page 29: Provinsi Banten ISBD

Pulau Umang

Pulau Umang berlokasi cukup dekat dengan Tanjung Lesung,

Banten, lebih kurang sekitar 180 Km dari Jakarta. Pulau Umang

memiliki luas sekitar 5 hektar dan di khususkan untuk tempat

wisata yang dikelola pihak swasta. Pulau Umang memiliki

fasilitas sangat lengkap, mulai dari kolam renang, sarana

olahraga, karaoke, ruang pertemuan,dan permainan air.

sekedar info, Apabila anda berminat berwisata di Pulau

Umang, jangan lupa membawa tabir surya.

8. Arung Jeram Sungai Ciberang

31

Page 30: Provinsi Banten ISBD

Arung Jeram Sungai Ciberang

Sungai Ciberang, Banten merupakan salah satu lokasi untuk

arung jeram di sekitar Jakarta, karena kondisi pegunungan

yang dilalui Sungai Ciberang masih asri dan hijau, sehingga

perjalanan menuju lokasi arung jeram sangat menyenangkan.

Begitu pula dengan sungainya, pemandangan indah bisa anda

lihat ketika melakukan pengarungan. Apabila anda ingin

memesan paket arung jeram Sungai Ciberang, alangkah

baiknya jika anda bertanya terlebih dahulu tentang kondisi air

Sungai Ciberang, karena terkadang sungai ini kering.

9. Masjid Agung Banten

32

Page 31: Provinsi Banten ISBD

Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten adalah peninggalan sejarah yang sangat

penting, berdiri tahun 1569, Masjid Agung Banten mempunyai

arsitektur bangunan yang kental akan arsitektur zaman dahulu

dan merupakan perpaduan berbagai budaya yang berbeda,

antara lain budaya Hindu, China, Jawa, dan juga Eropa. Selain

Masjid yang bisa anda temui, disini anda bisa melihat

peninggalan dari kerajaan Islam yang ada di Banten. Banyak

para peziara dan umat Islam yang berkunjung ke Masjid Agung

Banten.

10. Pulau Dua atau Pulau Burung

33

Page 32: Provinsi Banten ISBD

Pulau Dua atau Pulau Burung

Pulau Dua atau Pulau Burung adalah cagar alam dengan luas

sekitar 30 hektar dan berlokasi di lepas pantai Banten. Pulau ini

dihuni berbagai jenis burung dalam jumlah yang cukup besar.

Bulan April - Agustus banyak burung dari berbagai benua

datang ke Pulau Burung. Tetap setelah musim berlalu, sebagian

besar burung kembali ke tempat asalnya.

11. Rawa Dano

34

Page 33: Provinsi Banten ISBD

Rawa Dano

Rawa Dano terletak di Kabupaten Serang berjarak sekitar 100

Km dari Jakarta, dengan luas sekitar 2.500 hektar, Rawa Dano

merupakan salah satu tempat wisata yang menawarkan

keindahan alam. Rawa Dano adalah kawasan yang memiliki

danau, hutan, dan rawa-rawa sehingga banyak jenis reptil

yamng hidup disini, seperti kadal dan ular. Menurut cerita,

Rawa Dano dulu adalah sebuah gunung berapi yang sudah

tidak aktif lagi, dan berubah menjadi danau yang di atasnya

terdapat rawa- rawa.

12. Pantai Bagedur

35

Page 34: Provinsi Banten ISBD

Pantai Bagedur

Pantai Bagedur adalah tempat wisata Banten yang berjarak

kurang lebih sekitar 115 Km dari Rangkasbitung kecamatan

Malingping. Mungkin bagi anda yang bukan merupakan

penduduk Banten baru pertama kali mendengar nama Pantai

Bagedur ini, tapi wajar saja karena Pantai Bagedur tidak begitu

populer. Tetapi bagi warga Banten, tempat ini pastinya sudah

tidak asing lagi karena pantai ini masih terkaga keasriannya.

Panjang pantai Bagedur sekitar 10 km dengan lebar sekitar 50

meter dan warna pasirnya coklat. Setiap harinya pantai ini

mendapatkan banyak pengunjung. Anda dapat melewati pasir

pantai Bagedur dengan kendaraan bermotor karena pasirnya

berkarakter padat

13. Danau Tasikardi

36

Page 35: Provinsi Banten ISBD

Danau Tasikardi

Nama Danau ini berasal dari bahasa Sunda yang berarti danau

buatan. Letak danau Tasikardi di Kecamatan Kramatwatu yaitu

salah satu peninggalan Sultan Banten dengan luas kurang lebih

5 hektar. Danau Tasikardi dahulunya dijadikan sebagai sebuah

tempat rekreasi bagi keluarga Sultan saja, namun sekarang ini

sudah menjadi tempat wisata di Banten yang bebas untuk

kalangan umum. Dengan lokasi sektiar 6 KM di sebelah barat

kota Serang, Danau Tasikardi ini juga berfungsi untuk

menampung air Sungai Cibanten dan sekaligus untuk

pengairan sawah. Aktifitas yang dapat anda lakukan di Danau

Tasikardi adalah memancing, bermain perahu air, berkemah,

menikmati suasana sejuk di sekitar danau, dan menyeberang

ke tengah danau untuk mengunjungi pulau yang mempunyai

peninggalan Sultan banten

37

Page 36: Provinsi Banten ISBD

14. Pulau Sangiang

Pulau Sangiang

Pulau Sangiang merupakan sebuah pulau yang terletak di Selat

Sunda, Banten. Anda bisa mencapai ke Pulau Sangiang ini

dengan menggunakan perahu dari Pantai Anyer selama sekitar

45 menit. Pulau Sangiang adalah milik swasta dan sepenuhnya

dikembangkan menjadi kawasan wisata oleh pihak swasta

tersebut. Anda bisa menikmati berbagai jenis wisata di pulau

Sangiang yang memiliki luas sekitar 700 hektar ini seperti jenis

wisata bahari, wisata ilmiah, wisata budaya dan wisata alam.

Selain itu, masih ada juga kegiatan yang bisa anda lakukan di

Pulau ini yaitu bersepeda, mendaki gunung, menyelam,

memancing, berkemah, berjemur di pantai, hingga menikmati

pemandangan sisa perang dunia berupa sebuah benteng

38

Page 37: Provinsi Banten ISBD

Jepang.

15. Pantai Carita

Pantai Carita

Pantai yang terletak di pesisir barat Provinsi Banten, Kab.

Pandeglang ini adalah salah satu tempat wisata di Banten yang

paling terkenal di Indonesia. Hal menarik dari Pantai Carita adalah

bisa melihat Gunung Krakatau dari tepi pantai. Seperti halnya

yang ada pad kawasan wisata populer lainnya, tentunya Di daerah

Pantai Carita juga menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap,

jadi anda tidak perlu khawatir dengan fasilitas Pantai Carita ini.

Lokasinya yang berada sekitar 160 km dari Jakarta, akan sangat

cocok bila Pantai Carita ini dijadikan tempat wisata alternatif di

sekitar Jakarta pada saat Anda bosan dengan tempat wisata yang

itu-itusaja.

16. Pantai Karang Bolong

39

Page 38: Provinsi Banten ISBD

Pantai Karang Bolong

Pantai Karang Bolong berada sekitar 40 km dari kota Serang,

Banten bisa dikatakan dekat dengan Pantai Anyer. Pantai yang

satu ini adalah pantai yang sangat unik. Sesuai dengan nama

panggilannya Pantai Karang Bolong adalah pantai yang ada di

dalam sebuah karang yang bolong akibat hempasan ombak.

Tentunya Anda tidak bisa berenang di Pantai Karang Bolong ini

karena akan banyak karang sehingga dapat berbahaya untuk

anda. Kalau menurut saya Pantai Karang Bolong adalah salah

satu wisata pantai yang paling unik di Banten.

40

Page 39: Provinsi Banten ISBD

2.7 Kesenian

Provinsi Banten

1. Angklung Buhun

Angklung buhun adalah alat musik tradisional khas

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dinamakan buhun karena

kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat

Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Angklung buhun

adalah angklung tua yang menjadi kesenian pusaka masyarakat

Baduy. Kesenian ini dianggap memiliki nilai magis (kekuaan

gaib) dan sakral. Selain itu kesenian ini juga punya arti penting

sebagai penyambung amanat untuk mempertahankan generasi

masyarakat Baduy.

41

Page 40: Provinsi Banten ISBD

2. Angklung Gubrag

Angklung

Gubrag

Merupakan

salah satu kesenian

tradisional

yang sudah langka,

namun masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Kresek –

Kabupaten Tangerang masih melestarikan kesenian Angklung

Gubrag pada acara khitanan, perkimpoian dan selamatan

kehamilan. Pada masa lalu kesenian Angklung Gubrag

dilaksanakan pada saat ritual penanaman padi dengan maksud

agar hasil panen berlimpah.

Instrumen yang digunakan 6 buah angklung menggunakan

bambu hitam, masing-masing memiliki nama: bibit, anak bibit,

engklok 1, engklok 2, gonjing dan panembal, dilengkapi dengan

terompet kendang pencak dan seruling. Di atas angklung

dikaitkan pita yang berasal dari kembang wiru, menurut

kepercayaan kembang wiru dan air yang berasal dari angklung

dipercaya dapat menjadi obat dan penyubur tanaman. Semua

pemain berdiri tidak menari kecuali penabuh dogdog lojor

menabuh sambil ngibing diiringi beberapa penari perempuan

dengan kostum kebaya dan kain.

42

Page 41: Provinsi Banten ISBD

3. Bendrong Lesung

Bendrong

Lesung merupakan

salah satu

kesenian tradisional masyarakat Cilegon-Banten, yang tumbuh

dan berkembang secara turun temurun di masyarakat hingga

saat ini. Awalnya kesenian ini merupakan tradisi masyarakat

setempat dalammenyambut Panen Raya. Tujuannya untuk

mengungkapkan kebahagiaan atas jerih payah yang dilakukan,

dan yang telah membuahkan hasil.

Dalam perkembangannya, Bendrong Lesung tidak hanya

ditampulkan pada penyambutan Panen Raya, tetapi

ditampilkan juga pada acara-acara pesta perkimpoian atau

upacara peresmian. Bendrong Lesung memadukan musik

Lesung atau Lisung (tempat menumbuk padi) dengan musik

lainnya yang dimainkan oleh beberapa orang.

4. Debus

43

Page 42: Provinsi Banten ISBD

Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan

permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan

tebasan benda tajam. Dalam pertunjukanya, debus banyak

menampilkan aktraksi kekebalan tubuh sesuai dengan

keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan sultan ageng

tirtayasa sekitar abad ke-17 ( 1651-1652), debus difokuskan

sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang

dalam melawan penjajah. Pada perkembangan selanjutnya,

debus menjadi salah satu bagian ragam seni budaya

masyarakat banten sehingga kesenian ini banyak digemari oleh

masyarakat sebagai hiburan yang langka dan menarik di

banten, permainan debus berkembang di kabupaten lebak,

pandeglang, kota cilegon dan kota serang.

5. Dogdog Lojor

44

Page 43: Provinsi Banten ISBD

Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang

kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung

ruasnya mempunyai bulatan diameter yang berbeda (± 12 – 15

cm) dengan panjang ± 90 cm. Pada ujung bulatan yang paling

besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan

diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk

menyetel suara atau bunyi. Suara yang dihasilkan akan

berbunyi dog dog dog (dalam telinga orang Sunda). Oleh

karena itu alat ini diberi nama Dog Dog. Sedangkan kata lojor

berarti lonjong atau lodor yang sepadan dengan kata panjang.

Jadi Dogdog Lojor sama artinya dengan DogdogPanjang.

Kesenian ini berkembang di Banten bagian Selatan Kabupaten

Lebak, dengan pemain berjumlah 12 orang. Pada awalnya

pertunjukan seni Dogdog Lojor ini, dilakukan sebagai

pelengkap dalam rangka pelaksanaan upacara adat seperti

Seren Taun, sedekah bumi ataupun ruwatan. Oleh karena itu,

pertunjukan Dogdog Lojor dilaksanakan secara khidmat.

Sejalan dengan perkembangan zaman, pertunjukan Dogdog

Lojor dilakukan dengan penuh kegembiraan sehingga

45

Page 44: Provinsi Banten ISBD

berkembang menjadi seni pertunjukan hiburan dan permainan

rakyat.

6. Dzikir Saman

Seni Saman

atau disebut juga

Dzikir Maulud yaitu kesenian tradisional rakyat Banten

khususnya di Kabupaten Pandeglang yang menggunakan media

gerak dan lagu (vokal) dan syair-syair yang dilantunkan

mengagungkan Asma Allah dan pujian kepada Nabi

Muhammad SAW. berdasarkan literatur disebut Dzikir Saman

karena berkaitan arti Saman yaitu Delapan dan dicetuskan

pertama kali oleh Syech Saman dari Aceh.

Tari Saman berasal dari Kesultanan Banten yang dibawa para

ulama pada abad 18 sebagai upacara keagamaan untuk

memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan

Maulud, namun dalam perkembangan selanjutnya dapat pula

dilakukan pada upacara selametan khitanan, pernikahan atau

selametan rumah.

pemain seni Dzikir Saman berjumlah antara 26 sampai dengan

46

Page 45: Provinsi Banten ISBD

46 orang. 2 sampai 4 orang sebagai vokalis yang membacakan

syair-syair Kitab

7. Kesenian Buaya Putih

Kesenian

tradisional yang

berkembang di kampung curugdahu desa kadubeureum

kecamatan padarincang kabupatne serang, iringan ngarak

buaya putih biasanya dilakukan dalam kegiatan mengirimkan

bahan-bahan keperluan hajatan yang menjadi ciri khas daerah

setempat, dimana keperluan hajatan ditata sedemikian rupa

pada sebatang pohon bambu yang dibentuk rangka mirip

seekor buaya, dengan panjang mencapai 8 sampai 10 meter,

dengan dihiasi janur kelapa. Buaya putih dimainkan secara

keseluruhan oleh 40 orang, dimana 4 orang pemain laki-laki

yang bertugas memegang umbul-umbul sebagai pembatas

barisan, 2 orang bagian paling depan dan 2 orang lagi sebagai

pemegang spanduk, 1 orang sebagai penarik penonton, di

belakang 10 orang sebagai penari mojang desa, berdiri

47

Page 46: Provinsi Banten ISBD

sepasang pengantin yang diapit kedua orang tua yang di

lengkapi dengan seorang pembawa payung kebesaran.

Dibagian tengah terdapat 4 orang sebagai pemikul buaya putih

yang harus mampu memainkan buaya putih dengan baik,

dibawah kendali seoranag pawang buaya yang bernama ma

ijah, tarian buaya putih ini diiringi oleh 14 orang pemain musik

rudat, dengan alat yang terdiri dari : Gending paria ria,

kemplongan, dan gembrung.

8. Pantun Bambu

48

Page 47: Provinsi Banten ISBD

Pantun Bambu adalah alat musik tradisional khas

masyarakat cilegon yang terbuat dari bambu berdiameter rata-

rata 10cm, panjang 80cm, beruas dua dengan lubang di tengah

dan berlidah disayat dengan tiga buah senar bernada empat

tangga nada. Dalam satu grup pantun bambu dibutuhkan

paling sedikit tiga pantun yang terdiri dari pantun melodi

gendang tapak, pantun bas gendang dan pantun ritme

patingtung. Pada awalnya musik pantun di mainkan disaat-saat

melepas lelah setelah para petani berkerja disawah, dengan

peralatan bambu sederhana dapat menimbulkan irama yang

menghibur. Dalam perkembangannya saat alat musik “Pantun”

telah di kolaborasi dengan alat musik lainnya seperti musik

patingtung, rudat, terbang gede dan sebagainya. Pantun

sekarang ini juga digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian.

9. Terbang Gede

Terbang

gede merupakan

salah satu

kesenian

tradisional

Banten yang tumbuh

dan berkembang

49

Page 48: Provinsi Banten ISBD

pada waktu para penyebar agama islam menyebarkan

ajarannya di Banten, oleh karena itu kesenian terbang gede

berkembang secara pesat di lingkungan pesantren dan mesjid-

mesjid.

Kesenian ini disebut terbang gede karena salah satu instrumen

musik utamanya adalah terbang besar (gede). Pada awalnya

kesenian terbang gede berfungsi sebagai sarana penyebaran

agama islam, namun kemudian berkembang sebagai upacara

ritual seperti : ngarak panganten, ruwatan rumah, syukuran

bayi, hajat bumi, dan juga hiburan.

Terbang gede dimainkan oleh beberapa orang biasanya laki-

laki yang telah lanjut usia terdiri atas Penabuh terbang gede

(besar) , penabuh sela, penabuh pengarak, penabuh kempul,

penabuh koneng, yang diiringi dengan sholawatan nabi dengan

bahasa Arab ataupun jawa.

10. Rampak Bedug

50

Page 49: Provinsi Banten ISBD

Rampak Beduk merupakan sajian instrumen berupa

perkusi, yang ditingkahi suara bedug berbagai ukuran. Ada

empat bedug diikat kain merah biru, yang dipukul oleh pemain

yang berdiri di tengah. Di pinggirannya, kelompok musik

menimpali dengan bedug berbagai ukuran. Sesekali suara

terdengar dari mulut para pemainnya, mirip suara musik tiup.

Namun, tak ada sajian instrumen tiup. Yang terdengar, suara

harmonis antara bedug dan para vokalis tradisi saling

menyahut. Seni Rampak Bedug berawal dari kebiasaan

penduduk berkeliling kampung sambil memukul bedug kala

sahur di bulan puasa. Yang kemudian dijadikan ajang untuk

beradu keras memukul bedug. Alhasil terjadilah pertemuan

antar mereka, saling beradu kekuatan bedug. Tari Rampak

Beduk Banten dimainkan oleh secara masal. Sekilas,

gerakannya mirip tarian dari daerah Aceh.

2.8Ekonomi & Kependudukan Provinsi Banten

Pada tahun 2006, penduduk Banten berjumlah

9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%)

anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546

jiwa berusia di antara 15 sampai 64 tahun.

51

Page 50: Provinsi Banten ISBD

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005

mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%),

diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran (17,13%),

pengangkutan, dan komunikasi (8,58%), serta pertanian yang

hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga

kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh

pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan

transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.

2.9Transportasi Provinsi Banten

Provinsi Banten yang berada di wilayah ujung barat

Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat strategis, dan memiliki

potensi ekonomi yang sangat besar baik skala lokal, regional,

nasional, bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap

pergerakan barang, dan penumpang yang dari, dan ke pusat-

pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang ada di

Provinsi Banten menjadi sangat penting dalam upaya

mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi

Banten.

Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja

Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri khas prasarana

perhubungan di Provinsi Banten karena aktivitasnya yang lebih

52

Page 51: Provinsi Banten ISBD

menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan

lainnya.

Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang, dan Kabupaten

Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara

Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang

masuknya barang, dan penumpang melalui transportasi

udara ke Indonesia.

Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang.

Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak

yang menjadi gerbang masuknya barang, dan penumpang

dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.

Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang, dan

Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api

yang merupakan gerbang masuk barang, dan penumpang

terutama dari, dan ke Jakarta.

Secara umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan

ke dalam tiga bagian yaitu perhubungan darat, perhubungan

laut, dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut

mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun

perekonomian di Provinsi Banten.

a. Perhubungan darat Jalan

Hingga tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang

249,246 km berada dalam kondisi baik, 214,314 km dalam kondisi

sedang, dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan

53

Page 52: Provinsi Banten ISBD

provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang jalan

sebesar 889,01 km berada dalam kondisi baik sebesar 203,670 km,

kondisi sedang 380,020 km, dan kondisi rusak sebesar 305,320

km.

Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Banten pada saat ini

mempunyai volume lalu-lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti

kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena adanya aktivitas

perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di

sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar

badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten

Utara (Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKI.

Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan provinsi pada

umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu-lintas per

kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas pada

umumnya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan

masyarakat.

Terminal

Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi sebagai

tempat untuk menaikkan, dan menurunkan penumpang serta

perpindahan antarmoda transportasi merupakan unsur penting

dalam pelayanan pergerakan penumpang, dan barang. Terdapat 4

(empat) terminal di Provinsi Banten, yaitu Terminal Pakupatan,

Terminal Porisplawad, Terminal Labuan, dan Terminal Merak.

54

Page 53: Provinsi Banten ISBD

Angkutan umum

Untuk melayani pergerakan penumpang, dan barang dalam

wilayah Provinsi Banten, terdapat angkutan umum Angkutan

Antar Kota Dalam Provinsi pada saat ini masih dilayani dengan

kendaraan ukuran kecil, dan dalam penyelenggaraannya masih

dirasakan belum terpadu secara maksimal. Terdapat 63 trayek

dengan jumlah kendaraan sebanyak 3.788 yang melayani Antar

Kota Dalam Provinsi lintas Kab./Kota Tangerang. Sedangkan untuk

AKDP lintas Serang, Cilegon,Pandeglang, dan Lebak dilayani

dengan 66 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.436.

Untuk menjangkau kawasan-kawasan yang masih belum

tersedia angkutan umum, terdapat beberapa angkutan perintis

yang melayani jalur Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp. Bayah-

Cikotok-Pasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km.

Angkutan perintis ini dilayani oleh 2 buah bis DAMRI ukuran

sedang.

Kereta api

Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api

sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48% merupakan jalur rel yang

masih beroperasi dengan rata–rata jumlah pergerakan kereta

penumpang sekitar 22 kereta/hari, dan kereta barang sebanyak 16

kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut

berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula

pada jumlah angkutan penumpang, dan barang.

55

Page 54: Provinsi Banten ISBD

Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang

305,90 km merupakan ‘single track’ yang terdiri dari lintas

operasi Merak-Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-

Cigading sepanjang 141,6 km, dan lintas tidak operasi (jalur

mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-Bayah, dan Cigading-Anyer

Kidul sepanjang 164,3 km. Dan saat ini jalur kereta mulai dari

Stasiun Maja - Citeras - Rangkasbitung akan menjadi bagian

dari Kereta Rel Listrik.

b. Perhubungan laut

Di Provinsi Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri

dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu Pelabuhan Ciwandan, dan

Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak

diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan

Labuan, dan Pelabuhan Bojonegara.

c. Perhubungan udara

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta secara nasional

merupakan bandar udara utama di Indonesia sebagai pintu

gerbang masuknya barang, dan penumpang dari dalam maupun

luar negeri. Di samping itu terdapat juga bandara lainnya seperti

Bandar Udara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Bandara

Budiarto di Tangerang, dan Bandara Gorda yang ada di Kabupaten

Serang.

56

Page 55: Provinsi Banten ISBD

Bandar Udara Pondok Cabe merupakan bandara untuk

kegiatan general aviation, Bandara Budiarto merupakan bandara

yang digunakan untuk pelatihan kegiatan penerbangan. Sementara

Bandara Gorda digunakan sebagai bandara militer.

2.10 Pahlawan dari Provinsi Banten

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Lahir : Banten,1631Wafat : 1683

Makam beliau berada di sebelah utara Masjid Agung Banten.. Anak dari :Sultan

Sultan Ageng Tirtayasa

Hidup : 1631-1683

Perjuangan beliau salah satunya adalah menentang Belanda karena VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan kesultanan Banten dan rakyat Banten, akhirnya Belanda di usir dari tanah Banten. Lalu Tirtayasa menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka, kondisi ini tidak disukai VOC. Mereka lantas memblokade Banten.

Didalam Pemerintahan, Langkah yang beliau tempuh :Bidang sektor ekonomi.

Meningkatkan Kesejahteraan rakyat melalui pencetakan sawah-sawah baru serta irigasi yang sekaligus berfungsi sebagai sarana perhubungan.

2. Bidang keagamaan mengangkat Syekh Yusuf, seorang ulama

57

Page 56: Provinsi Banten ISBD

Abdul Ma'ali Ahmad dan Ratu Martakusuma Bergelar :

Pangeran Surya,Pangeran Ratu dan Pangeran Adipati

Berkuasa : priode 1651 -1683. Beliau menginginkan Banten mempunyai kerajaan Islam. Perkembangan pendidikan agama Islam maju dengan

pesat. Saat itu Nama beliau juga dijadikannama universitas didaerah

Serang-Banten

.SK Pres: 45/TK/1970 bertanggal 1-8-1970

asal Makassar, menjadi mufti kerajaan yang bertugas menyelesaikan urusan keagamaan dan penasehat sultan dalam bidang pemerintahan.

menggalakkan pendidikan agama, baik di lingkungan kesultanan maupun di masyarakat melalui pondok pesantren.

Peran kepemimpinannya : Beliau adalah pemimpin yang sangat amanah dan memiliki visi ke depan membangun bangsanya. Seorang pemimpin yang sangat visioner, tegas dalam memerangi kemiskinan, berkarakter kepemimpinan dan intelektual, Kepentingan rakyat adalah segalanya. Ahli perencanaan wilayah dan tata kelola air, egaliter dan terbuka serta berwawasan internasional. Aktif membina hubungan baik dan kerjasama dengan berbagai pihak di sekitarnya atau di tempat yang jauh sekalipun.

Sekitar tahun 1677 Banten mengadakan kerjasama dengan Trunojoyo yang sedang memberontak terhadap Mataram. Dalam pada itu, dengan Makasar, Bangka, Cirebon, dan Indrapura dijalin hubungan baik.

Lahir : di Anyar, Banten 28 Februari 1911

Mr. Sjafruddin Prawiranegara

Pernah sebagai :· pegawai siaran radio swasta (1939-1940)· petugas di Departemen Keuangan Belanda(1940-

1942)· Departemen Keuangan pada zaman penjajahan

Jepang· Kepala Kantor Inspeksi Pajak di Bandung.· Sekertaris Komite Nasional Indonesia (KNI) daerah

Priangan.· Anggota Badan Pekerja KNIP (Komite Nasional

Indonesia Pusat).· Menteri Muda Keuangan (kabinet ke2) dan Menteri

Keuangan (kabinet ke 3).waktu Perdana Menteri Sutan Syahrir.

· Menteri Kemakmuran (Kabinet Hatta yg ke 1)

58

Page 57: Provinsi Banten ISBD

Wafat : di Jakarta 15 Februari 1989

dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta Selatan

Ia memiliki darah keturunan Sunda dan Minangkabau, karena buyutnya dari pihak ayah, Sutan Alam Intan, merupakan keturunan raja Pagaruyung di Sumatera Barat. Sutan Alam Intan ikut terlibat dalam Perang Padri hingga dibuang ke Banten dan menikah dengan putri bangsawan Banten

pendidikan formaldi ELS (1925), MULO di

Madiun(1928),AMS di Bandung pada 1931.

di Rechtshogeschool (1939) di Jakarta (Sekolah Tinggi

Hukum, sekarang menjadi Fakultas Hukum UI) dan

berhasil meraih gelar Meester in de Rechten (Mr.) atau

sarjana dalam bidang hukum

Aktif dalam organisasi mahasiswa USI (Unitas Studiosorum Indonesiensis) yang aktivitasnya dalam bidang rekreasi dan kegiatan yang menunjang studi tanpa ikut campur dalam politik. Dalam bidang politik, Sjafruddin bergabung dengan

· Wakil Perdana Menteri (Kabinet Hatta ke 2) tahun 1949.

Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda ke II (Desember 1948) terjadi kekosongan Pimpinan Pemerintahan RI dipusat dikarenakan ditangkapnya Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Agus Salim, dan yang lainnya.Dan Ibukota Negara yang sudah diduduki oleh Belanda.Disaat itu beliau sebagai Menteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara, yang saat itu berada di Bukittinggi, Kemudian beliau bersama Teuku Muhammad Hasan untuk menyelamatkan Negara berinisiatif : Membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukit Tinggi (Sumbar) yang diketuai atau dipimpin oleh beliau (Sjafruddin Prawiranegara) yg jabatan itu sama kedudukannya dengan Presiden selama hampir setahun tepatnya 207 hari sampai 13 Juli 1949 berkat PDRI, yang melaksanakan politik diplomasi melalui radio, maka Belanda tidak bisa meyakinkan dunia bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada. Belanda terpaksa melakukan perundingan dengan pihak Indonesia. Dan setelah Soekarno dibebaskan akhirnya pimpinan diserahkan kembali kepada Soekarno. Setelah pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Soekarno, Beliau diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri, kemudian menjadi Menteri Keuangan. Presiden Direktur De Javasche Bank yang kemudian berubah menjadi Bank Indonesia.(1951) terlibat dalam gerakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) merupakan bentuk protes terhadap pemerintahan Soekarno yang dianggap menyeleweng dari UUDS 1950, bukan bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno dan PRRI kemudian dianggap Soekarno sebagai gerakan pemberontakan atau separatis.

Dan akhirnya beliau dan beberapa tokoh Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia) ditangkap dan dianggap kontra revolusi. Kedua partai itu kemudian dibubarkan Soekarno. menandatangani Petisi 50 sebagai protes terhadap pemerintahan Soeharto bersama sama M. Natsir, Ali Sadikin, AH Nasution.

59

Page 58: Provinsi Banten ISBD

partai Islam Masyumi.

Keppres No.113/TK/2011 Tertanggal :

07 November 2011

2.11 Kuliner Khas Provinsi Banten

Provinsi Banten merupakan provinsi yang terletak di

ujung barat pulau Jawa. Provinsi yang berdiri sejak tahun 2000

ini dikenal dengan berbagai wisata yang menarik dan kaya

sejarah. Namun, siapa sangka ternyata Provinsi Banten

menyimpan aneka kuliner khas yang tak kalah enak dengan

kuliner-kuliner khas Provinsi lain. Penasaran? Berikut

ulasannya.

1. Laksa tangerang

60

Page 59: Provinsi Banten ISBD

Laksa khas Tanggerang adalah sejenis mie atau bihun yang

disiram dengan kuah. Laksa terbuat dari beras dengan

tekstur kenyal dan gepeng mirip spaghetti. Sedangkan

kuahnya merupakan perpaduan dari santan yang dimasak

dengan kacang hijau, kentang dan kaldu ayam. Sebagai

penikmat, Laksa Tangereng juga disajikan dengan daging

ayam yang di rajang kecil-kecil atau telur. Rasanya yang

gurih dan lezat sangat menggoda selera dan cocok dinikmati

saat kapanpun.

2. Sate Bandeng

61

Page 60: Provinsi Banten ISBD

Sesuai dengan namanya, sate ini dibuat dengan bahan

dasar Bandeng. Ikan Bandeng sendiri merupakan ikan

dengan rasa yang sangat lezat namun mempunyai banyak

duri/tulang. Akan tetapi, tak perlu khawatir karena daging

ikan bandeng pada sate ini sudah bersih dari durinya.

Dengan bumbu yang nikmat dan daging ikan yang lezat

sehingga menciptakan perpaduan rasa yang manis dan

gurih, maka sudah selayaknya kuliner khas Serang ini

banyak digemari para penduduk dan wisatawan dan kerap

kali dijadikan oleh-oleh.

3. Nasi Sum-sum

62

Page 61: Provinsi Banten ISBD

Nasi Sum-sum merupakan nasi yang dicampur dengan

sum-sum tulang kerbau yang dimasak dengan cara dibakar.

Nasi dan bumbu sum-sum tulang kerbau dimasak secara

terpisah, lalu dicampurkan dengan cara menggorengnya.

Setelah digoreng, campuran nasi dan sum-sum lalu dibungkus

daun pisang untuk kemudian dibakar. Kuliner khas Banten ini

mempunyai citarasa yang lezat, gurih dan nikmat. Makanan

andalan daerah Serang ini sudah terbilang langka, meski begitu

masih ada beberapa rumah makan di daerah Serang yang

menjualnya.

3. Sate Bebek dari Cibeber

Sate

Bebek

merupakan salah satu makanan khas Banten yang ada di

Cibeber. Sate ini pada umumnya sama dengan sate biasa,

namun pada sate ini menggunakan daging bebek dan kuahnya

bukan kuah kacang atau kuah tepung melainkan kuah yang

63

Page 62: Provinsi Banten ISBD

terbuat dai gula merah dicampur berbagai bumbu penyedap

seperti merica hitam, daun serai, kunyit, kemiri, ketumbar dan

bahan lainnya. Daging bebek yang lezat serta kuah satenya

yang manis, gurih dan nikmat membuat kuliner satu ini laris

manis.

5. Nasi Uduk Empal

Nasi Uduk

merupakan makanan khas Serang, Banten yang banyak

dijumpai di pagi hari di sepanjang jalan Kota Serang. Nasi Uduk

merupakan beras yang dicampur dengan santan kelapa lalu

dimasak beserta daun salam dan serai, kemudian disajikan

dengan potongan telur, tempe goreng dan lainnya. Nasi Uduk

ini juga diberi tambahan daging Empal yang dikenal dengan

Nasi Uduk Empal Daging dan banyak dijumpai pada malam hari

di jalan-jalan Kota Serang.

6. Rabeg Banten

64

Page 63: Provinsi Banten ISBD

Makanan

khas Banten satu

ini hampir

dapat ditemui di

berbagai

daerah dan tempat di Banten. Ya, Rabeg memang terkenal

karena kelezatan rasanya. Rabeg adalah daging dan jeroan

kambing yang diolah dengan bumbu-bumbu penyedap yang

terdiri dari lengkuas, lada, kayu manis, jahe dan penyedap

alami lainnya sehingga mencipatakan rasa manis dan gurih

sekaligus pedas. Karena berbahan dasar daging kambing,

Rabeg tidak disarankan bagi penderita diabetes karena daging

kambing sendiri mempunyai kadar kolesterol yang tinggi.

2.12 Peninggalan Sejarah banten

Kota Kuno Banten

Gapura di Istana Kaibon di Banten Lama

65

Page 64: Provinsi Banten ISBD

Kota Kuno Banten atau Banten Lama adalah situs yang

merupakan sisa kejayaan Kerajaan Banten. Letaknya relatif tidak jauh

dari kota Jakarta, dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Jakarta.

Di tempat ini terdapat banyak Situs peninggalan dari Kerajaan

Banten, diantaranya, Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs

Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki

Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.

Sejak tahun 1995, Kota Kuno Banten telah diusulkan

ke UNESCO untuk dijadikan salah satu Situs Warisan Dunia.

Tempat-Tempat di Kota Kuno Banten

a. Istana Keraton Kaibon

Istana Kaibon adalah sebuah Istana tempat tinggal Ratu Aisyah,

ibunda dari Sultan Syaifuddin. Bentuknya hanyalah

tinggal Reruntuhan saja. Disampingnya ada sebuah Pohon besar dan

sebuah Kanal. Menurut penduduk sekitar, dulunya ini adalah

sebuah Istana yang sangat megah. Namun, Pada

66

Page 65: Provinsi Banten ISBD

tahun 1832, Belanda menghancurkannya saat terjadi peperangan

melawan Kerajaan Banten.

b. Istana Keraton Surosowan

Situs Keraton Surosoan

Tidak Jauh dari Istana Keraton Kaibon, terdapat sebuah Situs Istana

Surosoan yang merupakan Kediaman para Sultan Banten, dari Sultan

Maulana Hasanudin hingga Sultan Haji yang pernah berkuasa pada

tahun1672-1687, Istana ini dibangun pada tahun 1552. Dibanding

Istana Kaibon yang terlihat masih berupa bangunan, Istana Surosoan,

hanya tinggal berupa sisa-sisa bangunannya saja. Sisa bangunan

megah ini berupa Benteng yang terbuat dari batu merah dan batu

karang dengan tinggi 0,5 – 2 meter. Ditengahnya terdapat kolam

persegi empat. Konon, kolam tersebut adalah bekas pemandian para

putri termasuk Rara Denok. Dengan luas sekitar 4 hektare. Bangunan

sejarah ini dihancurkan oleh Belanda pada masa kekuasaan Sultan

Ageng Tirtayasa tahun 1680.

c. Masjid Agung Banten

67

Page 66: Provinsi Banten ISBD

Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa

Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara

KotaSerang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana

Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia

adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.

Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap

bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini

adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah

serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan

selatan bangunan utama.

Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam Sultan-sultan

Banten dan keluarganya, yaitu Maulana

Hasanuddin dengan Permaisurinya,Sultan Ageng Tirtayasa,

dan Sultan Abu Nashr Abdul Kahhar atau Sultan Haji. Sementara di

serambi kanan, terdapat makam Sultan Maulana Muhammad, Sultan

Zainul Abidin, Sultan Abdul Fattah, Pangeran Aria, Sultan

Mukhyi, Sultan Abdul Mufakhir, Sultan Zainul Arifin, Sultan Zainul

Asikin, Sultan Syarifuddin, Ratu Salamah, Ratu Latifah, dan Ratu

Masmudah.

68

Page 67: Provinsi Banten ISBD

d. Vihara Avalokitesvara

Vihara ini merupakan salah satu Vihara tertua di Indonesia.

Keberadaan Vihara ini diyakini merupakan bukti bahwa pada saat itu

penganut Agama yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan

damai tanpa Konflik yang berarti.

Kondisi di dalam Vihara ini sendiri sejuk karena banyak pepohonan

rindang dan terdapat tempat duduk yang nyaman untuk beristirahat.

Selasar koridor Vihara yang menghubungkan bangunan satu dengan

yang lainnya ini terdapat relief cerita hikayat Ular Putih, yang dilukis

dengan berwarna-warni sebagai elemen estetis.

e. Benteng Spellwijk

Benteng Spellwijk

Lokasi tidak jauh dari Masjid Agung Banten, benteng ini dibangun

sekitar tahun 1585 (menurut informasi lainnya tahun 1682).

Dahulunya Benteng Spellwijk digunakan

sebagai Menara Pemantau yang berhadapan langsung ke Selat

69

Page 68: Provinsi Banten ISBD

Sunda dan sekaligus berfungsi sebagai penyimpanan meriam-

meriam dan alat pertahanan lainnya. Di tempat ini juga terdapat

sebuah Terowongan yang katanya terhubung dengan Keraton

Surosowan.

f. Museum Kepurbakalaan Banten Lama

Museum Kepurbakalaan Banten Lama

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai luas tanah

kurang lebih 10.000 m2 dan bangunan kurang lebih 778 m2.

Dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa Barat seperti yang

terlihat pada bentuk atapnya. Museum yang terletak antara Keraton

Surosowan dan Masjid Agung Banten Lama ini menyimpan banyak

benda-benda purbakala. Dilihat dari bentuk bangunannya Museum

Situs Kepurbakalaan lebih mirip seperti sebuah rumah yang

kemudian dialihfungsikan menjadi museum.

Dari sekian banyak benda-benda purbakala yang menjadi koleksinya,

benda-benda tersebut dibagi menjadi 5 kelompok besar.

Arkeologika, benda-benda yang digolongkan dalam kategori ini

adalah Arca, Gerabah, Atap, Lesung Batu, dll.

70

Page 69: Provinsi Banten ISBD

Numismatika, koleksi bendanya berupa Mata Uang, baik Mata

Uang lokal maupun Mata Uang asing yang dicetak oleh

masyarakat Banten.

Etnografika, benda-benda koleksinya berupa miniatur Rumah

Adat Suku Baduy dan berbagai macam Senjata Tradisional dan

juga senjata

peninggalan Kolonial seperti Tombak, Keris, Golok, Meriam, Pistol,

dll.

Keramologika, yaitu benda-benda koleksi berupa macam-

macam Keramik. Keramik yang tersimpan berasal dari berbagai

tempat seperti Burma, Vietnam, China, Jepang,Timur

Tengah dan Eropa. Tidak ketinggaln pula keramik lokal

asal Banten yang biasanya lebih dikenal dengan

sebutan Gerabah dan biasanya gerabah ini digunakan sebagai

alat-alat rumah tangga.

Seni rupa, yang termasuk didalamnya adalah benda-benda seni

seperti Lukisan atau Sketsa. Museum Situs Kepurbakalaan Banten

Lama ini menyimpan banyak koleksi lukisan tetapi hampir

keseluruhannya adalah lukisan hasil reproduksi.

Selain menyimpan benda-benda koleksi kepurbakalaannya di dalam

ruangan, terdapat dua Artefak yang disimpan di halaman Museum

Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yaitu artefak Meriam Ki Amuk dan

juga alat penggilingan Lada. Yang paling terkenal adalah Meriam Ki

71

Page 70: Provinsi Banten ISBD

Amuk, meriam yang terbuat dari tembaga dengan tulisan arab yang

panjangnya sekitar 2,5 meter ini merupakan bantuan dari Ottoman

Turki. Konon Meriam Ki Amuk memiliki kembaran yaitu Meriam Ki

Jagur yang saat ini tersimpan di halaman belakangMuseum

Fatahillah Jakarta. Sedangkan alat penggilingan lada yang terbuat dari

batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi beberapa bagian.

Pada zaman dahulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada,

itulah yang menyebabkan Belanda datang ke Banten, salah satunya

ingin menguasai produksi lada.

g. Tasik Kardi

Tasik Kardi

Danau ini terletak tidak jauh dari Istana Kaibon,

Konon, danau tersebut luasnya 5 hektare dan bagian dasarnya

dilapisi oleh batu bata, Pada masa itu danau ini dikenal dengan nama

"Situ Kardi" yang memiliki sistem ganda, selain sebagai penampung

air di Ci Banten yang digunakan sebagai pengairan persawahan,

72

Page 71: Provinsi Banten ISBD

danau ini juga dimanfaatkan sebagai pasokan air bagi keluarga

keraton dan masyarakat sekitarnya. Air dialirkan dari pipa-pipa yang

terbuat dari terakota berdiameter 2-40 cm. Sebelum digunakan air

danau harus disaring dan diendapkan di penyaringan khusus yang

dikenal dengan Pengindelan Abang atau Penyaringan

Merah, Pengindelan Putih atau Penyeringan Putih, danPengeindelan

Emas atau Penyaringan Emas.

73