34
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL PADA LOKASI YANG DAPAT DIPINDAHKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum dengan luas sampai dengan 5 (lima) hektar atau skala kecil, dapat dilakukan langsung oleh Perangkat Daerah yang memerlukan tanah dengan Pihak yang Berhak, sebagaimana diatur dalam Pasal 121 ayat (1) sampai dengan ayat (4) Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum; b. bahwa dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah memerlukan mekanisme yang lebih efisien dan efektif khususnya terhadap lokasi yang dapat dipindahkan atau lokasi yang tidak terikat pada 1 (satu) tempat; c. bahwa untuk memberikan jaminan dan kepastian hukum dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil pada lokasi yang dapat dipindahkan, perlu disusun pedoman bagi Perangkat Daerah yang memerlukan tanah, yang membidangi urusan pengadaan tanah dan/atau yang melaksanakan pengadaan tanah;

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

  • Upload
    lyminh

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

PROVINSI BANTEN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

NOMOR 51 TAHUN 2017

TENTANG

TATA CARA PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

SKALA KECIL PADA LOKASI YANG DAPAT DIPINDAHKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas pengadaan

tanah untuk Kepentingan Umum dengan luas sampai

dengan 5 (lima) hektar atau skala kecil, dapat

dilakukan langsung oleh Perangkat Daerah yang

memerlukan tanah dengan Pihak yang Berhak,

sebagaimana diatur dalam Pasal 121 ayat (1) sampai

dengan ayat (4) Peraturan Presiden Nomor 148

Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas

Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum;

b. bahwa dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk

Kepentingan Umum skala kecil yang dilaksanakan oleh

Perangkat Daerah memerlukan mekanisme yang lebih

efisien dan efektif khususnya terhadap lokasi yang

dapat dipindahkan atau lokasi yang tidak terikat pada

1 (satu) tempat;

c. bahwa untuk memberikan jaminan dan kepastian

hukum dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk

Kepentingan Umum skala kecil pada lokasi yang dapat

dipindahkan, perlu disusun pedoman bagi Perangkat

Daerah yang memerlukan tanah, yang membidangi

urusan pengadaan tanah dan/atau yang melaksanakan

pengadaan tanah;

Page 2: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 2 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum Skala

Kecil pada Lokasi yang Dapat Dipindahkan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di Provinsi

Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4934);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5280);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

5. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan

Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5655);

Page 3: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 3 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

6. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 148 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat

atas Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum;

7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5

Tahun 2012 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala

Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2015

tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

8. Peraturan Gubernur Banten Nomor 93 Tahun 2014

tentang Pedoman Pelaksanaan Tahapan Persiapan

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum di Provinsi Banten;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA

PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA

KECIL PADA LOKASI YANG DAPAT DIPINDAHKAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

pelaksananaan urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom.

Page 4: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 4 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Banten.

4. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah.

6. Kepala Perangkat Daerah adalah Pejabat yang

memimpin Perangkat Daerah.

7. Kantor Pertanahan adalah Kantor Pertanahan Kota

Tangerang Selatan.

8. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa,

negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh

pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat.

9. Instansi Teknis Terkait adalah instansi Pemerintah

dan/atau Pemerintah Daerah yang terkait langsung

dalam teknik perencanaan pembangunan dan/atau

Pengadaan Tanah.

10. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum yang selanjutnya disebut

Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah

dengan cara memberi ganti rugi yang layak dan adil

kepada Pihak yang Berhak.

11. Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau

memiliki objek pengadaan tanah.

BAB II

TATA CARA PENGADAAN TANAH

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 2

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan merupakan pengadaan

tanah dengan luas rencana sampai dengan 5 (lima) hektar

pada lokasi yang tidak terikat pada 1 (satu) tempat.

Page 5: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 5 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 3

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan diselenggarakan dalam

rangka pembangunan antara lain:

a. jalan umum, jembatan dan terowongan;

b. waduk, tandon, irigasi, tempat pengolahan air

bersih/minum, saluran air minum, saluran

pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan

lainnya, antara lain tempat pengolahan air limbah;

c. terminal bus, terminal angkutan umum dalam kota

atau terminal penumpang;

d. gardu listrik, dan distribusi tenaga listrik;

e. jaringan telekomunikasi, informatika dan/atau menara

telekomunikasi Pemerintah Daerah;

f. tempat pemrosesan dan/atau pengolahan sampah,

termasuk didalamnya tempat pemrosesan sementara;

g. rumah sakit Pemerintah Daerah, Pusat Kesehatan

Masyarakat, Balai Kesehatan dan Pos Pelayanan

Terpadu;

h. fasilitas keselamatan umum antara lain rumah sakit

darurat, rumah penampungan darurat, serta tanggul

penanggulangan bahaya banjir, lahar, dan longsor;

i. taman pemakaman umum Pemerintah Daerah dan

sarana pendukungnya;

j. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau

publik antara lain taman bermain, taman publik,

taman sempadan jalan, rumah singgah, balai warga,

balai pertemuan, gedung serbaguna dan halte;

k. cagar alam dan cagar budaya;

l. kantor Pemerintah Daerah antara lain kantor Perangkat

Daerah, kantor Unit Pelaksana Teknis Perangkat

Daerah, kantor Kecamatan, kantor Kelurahan, rumah

Negara, dan gudang;

m. penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau

konsolidasi tanah, perumahan untuk masyarakat

berpenghasilan rendah dengan status sewa serta

rumah susun sederhana sewa;

Page 6: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 6 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

n. prasarana pendidikan Pemerintah Daerah antara lain

sekolah dan sarana pandukungnya;

o. prasarana olahraga Pemerintah Daerah antara lain

tempat atau lapangan atau gedung olahraga dan sarana

pendukungnya; dan

p. pasar, gerai perdagangan/Usaha Mikro Kecil dan

Menengah, tempat produksi, dan lapangan parkir.

Pasal 4

Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan diselenggarakan

dengan cara:

a. Langsung; atau

b. Sayembara

Bagian Kedua

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Skala Kecil pada Lokasi Yang Dapat Dipindahkan

dengan cara Langsung

Paragraf 1

Umum

Pasal 5

(1) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

huruf a dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah.

(2) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Perangkat Daerah yang memerlukan tanah; atau

b. Perangkat Daerah yang membidangi urusan

pengadaan tanah.

(3) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan

huruf b dapat dibantu oleh Perangkat Daerah/Instansi

Teknis Terkait dan/atau lembaga profesional.

Page 7: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 7 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(4) Selain Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

pengadaan tanah dapat dilaksanakan oleh Kantor

Pertanahan.

Paragraf 2

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Skala Kecil pada Lokasi Yang Dapat Dipindahkan

dengan cara Langsung oleh

Perangkat Daerah yang Melaksanakan Pengadaan Tanah

Pasal 6

(1) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Langsung oleh Perangkat Daerah yang memerlukan

tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)

huruf a dilaksanakan apabila perkiraan luas rencana

pengadaan tanah sampai dengan 1 (satu) hektar.

(2) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Langsung oleh Perangkat Daerah yang membidangi

urusan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b dilaksanakan apabila

perkiraan luas rencana pengadaan tanah lebih dari 1

(satu) hektar sampai dengan 5 (lima) hektar.

Pasal 7

(1) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Langsung oleh Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 ayat (1) dilaksanakan melalui tahapan:

a. usulan;

b. penganggaran;

c. permohonan kesesuaian lokasi rencana pengadaan

tanah dengan tata ruang wilayah;

Page 8: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 8 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

d. verifikasi dokumen penguasaan dan/atau

pemilikan;

e. pengukuran dan pemetaan tanah;

f. penilaian;

g. musyawarah atau penyampaian hasil penilaian;

h. pelepasan hak; dan

i. pemberian ganti rugi.

(2) Selain tahapan pengadaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), pengadaan tanah dapat

dilakukan melalui tahapan:

a. sosialisasi;

b. inventarisasi dan identifikasi; dan

c. pengumuman peta dan daftar nominatif.

Pasal 8

(1) Usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)

huruf a dilakukan oleh Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga

dilakukan oleh masyarakat melalui mekanisme

musyawarah perencanaan pembangunan.

(3) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) ditujukan kepada Walikota.

(4) Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) Walikota memerintahkan Perangkat Daerah

yang membidangi perencanaan pembangunan Daerah

untuk melakukan sinkronisasi dengan rencana

pembangunan Daerah.

(5) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai

dengan rencana pembangunan Daerah, Perangkat

Daerah yang membidangi perencanaan pembangunan

Daerah mengalokasikan anggaran pada Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah.

(6) Dalam hal usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

tidak sesuai dengan rencana pembangunan Daerah,

Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan

pembangunan Daerah mengembalikan usulan kepada

Perangkat Daerah pengusul.

Page 9: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 9 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 9

(1) Usulan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 8 paling sedikit memuat:

a. identitas Kepala Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah;

b. maksud dan tujuan pembangunan;

c. perkiraan luas tanah yang dibutuhkan;

d. perkiraan jangka waktu pelaksanaan

pembangunan; dan

e. perkiraan biaya ganti rugi objek pengadaan tanah

atau biaya yang dibutuhkan.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

sebelum tahun anggaran berkenaan.

(3) Dalam hal rencana pengadaan tanah telah dianggarkan

pada tahun berkenaan, usulan dilakukan pada tahun

berkenaan.

Pasal 10

(1) Penganggaran seluruh tahapan pengadaan tanah

apabila perkiraan luas rencana pengadaan tanah

sampai dengan 1 (satu) hektar sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (1) dianggarkan pada Perangkat

Daerah yang memerlukan tanah.

(2) Penganggaran seluruh tahapan pengadaan tanah

apabila perkiraan luas rencana pengadaan tanah lebih

dari 1 (satu) hektar sampai dengan 5 (lima) hektar

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)

dianggarkan pada Perangkat Daerah yang membidangi

urusan pengadaan tanah.

(3) Penganggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

paling kurang terdiri atas:

a. biaya ganti rugi objek pengadaan tanah; dan

b. biaya operasional dan biaya pendukung.

(4) Biaya ganti rugi objek pengadaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a merupakan biaya ganti

rugi terhadap tanah, tanaman, bangunan, benda-benda

lain yang berkaitan dengan tanah serta ruang atas

tanah dan bawah tanah, dan/atau kerugian lain yang

dapat dinilai.

Page 10: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 10 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(5) Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan biaya yang

diperlukan untuk penyelenggaraan pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum tidak

termasuk biaya ganti rugi objek pengadaan tanah.

(6) Besaran biaya operasional dan biaya pendukung

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berpedoman pada

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah mengajukan permohonan kesesuaian lokasi

rencana pengadaan tanah dengan tata ruang wilayah

kepada Perangkat Daerah yang membidangi urusan

rencana tata ruang wilayah.

(2) Berdasarkan permohonan kesesuaian lokasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perangkat

Daerah yang membidangi urusan rencana tata ruang

wilayah mengeluarkan arahan/pertimbangan/

rekomendasi kesesuaian atau ketidaksesuaian tata

ruang.

(3) Lokasi rencana pengadaan tanah telah sesuai dengan

kawasan atau peruntukannya, tahapan pengadaan

tanah dapat dilanjutkan dengan atau tanpa

rekomendasi kesesuaian tata ruang.

(4) Dalam hal lokasi rencana pengadaan tanah tidak

sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah mencari

lokasi pengganti.

Pasal 12

(1) Lokasi pengadaan tanah telah sesuai dengan tata ruang

atau kawasan atau peruntukannya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11, Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah melakukan verifikasi

dokumen penguasaan dan/atau pemilikan objek

pengadaan tanah.

Page 11: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 11 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(2) Verifikasi dokumen penguasaan dan/atau pemilikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

berupa:

a. salinan identitas Pihak yang Berhak kepada

Perangkat Daerah yang membidangi urusan

kependudukan;

b. salinan bukti penguasaan dan/atau pemilikan

kepada Kantor Pertanahan, Kantor Kecamatan,

Pejabat Pembuat Akta Tanah dan/atau Kantor

Kelurahan/Desa; dan

c. salinan surat pemberitahuan pajak terutang atau

bukti pelunasan pajak bumi dan bangunan kepada

Perangkat Daerah yang membidangi urusan pajak

bumi dan bangunan.

(3) Dalam hal dokumen penguasaan dan/atau pemilikan

tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, Perangkat Daerah

yang melaksanakan pengadaan tanah dapat meminta

kepada Pihak yang Berhak untuk melengkapi

dokumen.

Pasal 13

(1) Hasil verifikasi dokumen penguasaan dan/atau

pemilikan telah lengkap atau sesuai, Perangkat Daerah

yang melaksanakan pengadaan tanah mengajukan

permohonan pengukuran dan pemetaan tanah kepada

Kantor Pertanahan.

(2) Pengukuran dan pemetaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pengukuran dan pemetaan batas keliling

lokasi; dan

b. pengukuran dan pemetaan bidang per bidang.

Pasal 14

(1) Berdasarkan kelengkapan dokumen penguasaan

dan/atau pemilikan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 serta hasil pengukuran dan pemetaan tanah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dilakukan

penilaian ganti rugi objek pengadaan tanah yang

dilakukan oleh jasa penilai atau penilai publik.

Page 12: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 12 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(2) Pengadaan jasa penilai atau penilai publik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

pengadaan barang/jasa Pemerintah.

(3) Berdasarkan hasil pengadaan barang/jasa Pemerintah,

Kepala Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah menetapkan jasa penilai atau penilai

publik.

Pasal 15

(1) Hasil penilaian jasa penilai atau penilai publik menjadi

dasar dilaksanakannya musyawarah atau penyampaian

hasil penilaian.

(2) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

dipimpin oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

(3) Dalam hal Pengadaan Tanah dilaksanakan oleh Tim

Pengadaan Tanah, musyawarah atau penyampaian

hasil penilaian dipimpin oleh Ketua/Wakil

Ketua/Sekretaris Tim Pengadaan Tanah.

(4) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian paling

kurang dilaksanakan di kantor Perangkat Daerah atau

tempat yang disepakati kedua belah pihak.

Pasal 16

(1) Musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

merupakan musyawarah besar nilai ganti rugi oleh

Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah dengan Pihak yang Berhak.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) belum mencapai kesepakatan, musyawarah

dapat dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali.

(3) Dalam setiap musyawarah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah membuat Berita

Acara.

Page 13: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 13 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(4) Penyampaian hasil penilaian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15 merupakan penyampaian nilai ganti

rugi oleh Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah kepada Pihak yang Berhak.

(5) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

mencapai kesepakatan, Pihak yang Berhak

menandatangani Surat Pernyataan menerima nilai ganti

rugi.

(6) Dalam hal musyawarah atau penyampaian hasil

penilaian tidak mencapai kesepakatan, Perangkat

Daerah Yang melaksanakan pengadaan tanah mencari

lokasi pengganti.

Pasal 17

(1) Pihak yang Berhak wajib hadir dalam musyawarah atau

penyampaian hasil penilaian.

(2) Dalam hal Pihak yang Berhak tidak hadir, dapat

diwakilkan oleh Kuasanya dengan menyertakan Surat

Kuasa.

Pasal 18

(1) Hasil kesepakatan dalam musyawarah atau

penyampaian hasil penilaian menjadi dasar pemberian

ganti rugi kepada Pihak yang Berhak.

(2) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat dilakukan bersamaan dengan pelepasan

hak oleh Pihak yang Berhak.

(3) Pelepasan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dituangkan dalam Surat Pernyataan Pelepasan Hak

atas Tanah/Penyerahan Tanah.

(4) Pelepasan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dilakukan oleh Pihak yang Berhak kepada Pengguna

Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran dihadapan

Pejabat Pembuat Akta Tanah atau Camat atau Kepala

Kantor Pertanahan.

Page 14: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 14 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(5) Dalam hal Pengadaan Tanah dilaksanakan oleh Tim

Pengadaan Tanah, Pelepasan hak dilakukan oleh Pihak

yang Berhak kepada Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris Tim

Pengadaan Tanah dihadapan Pejabat Pembuat Akta

Tanah atau Camat atau Kepala Kantor Pertanahan.

(6) Dalam hal Pihak yang Berhak atas tanah berbeda

dengan Pihak yang Berhak atas ruang atas tanah dan

bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang

berkaitan dengan tanah dan/atau lainnya yang dapat

dinilai, penyerahan objek pengadaan tanah selain tanah

dituangkan dalam Surat Pernyataan Penyerahan

bermaterai cukup.

Pasal 19

(1) Pemberian ganti rugi dilakukan melalui Pembayaran

Langsung dari rekening kas Daerah kepada rekening

Pihak yang Berhak, atau pemindahbukuan dari

rekening Bendahara Perangkat Daerah Yang

melaksanakan pengadaan tanah kepada rekening Pihak

yang Berhak.

(2) Dalam hal Pihak yang Berhak belum melunasi

kewajiban pembayaran pajak, dapat dilunasi dari uang

ganti rugi.

(3) Pelunasan pembayaran pajak dari uang ganti rugi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan

Surat Pernyataan menerima pembayaran kewajiban

pajak dari uang ganti rugi yang ditandatangani oleh

Pihak yang Berhak.

Pasal 20

(1) Sosialisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (2) huruf a dapat dilakukan secara langsung atau

tidak langsung oleh Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah kepada Pihak yang

Berhak dan warga yang terdampak.

Page 15: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 15 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(2) Dengan cara langsung sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan melalui tatap muka.

(3) Dengan cara tidak langsung sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) paling kurang dilakukan melalui website

resmi Pemerintah Daerah.

Pasal 21

(1) Inventarisasi dan identifikasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b dilakukan oleh satuan

tugas atau jasa konsultansi.

(2) Satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

antara lain terdiri atas:

a. Kantor Pertanahan untuk satuan tugas

inventarisasi dan identifikasi data fisik

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah.

b. Perangkat Daerah yang membidangi urusan

bangunan untuk satuan tugas inventarisasi dan

identifikasi bangunan;

c. Perangkat Daerah yang membidangi urusan

pertanian untuk satuan tugas inventarisasi dan

identifikasi tanaman;

d. Perangkat Daerah yang membidangi urusan lain

untuk satuan tugas inventarisasi dan identifikasi

benda yang berkaitan dengan tanah;

e. Kecamatan dan Kelurahan sesuai lokasi

pengadaan tanah untuk satuan tugas

pemberkasan dan verifikasi alas hak dokumen

Pihak yang Berhak dan objek pengadaan tanah;

dan/atau

f. Pengurus rukun warga dan/atau rukun tetangga

untuk satuan tugas inventarisasi dan identifikasi

dokumen Pihak yang Berhak dan objek pengadaan

tanah.

Page 16: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 16 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(3) Pejabat administratur atau pengawas pada Perangkat

Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,

huruf c, huruf d dan huruf e dengan cara ex officio

menjabat sebagai koordinator pada satuan tugas

masing-masing.

(4) Satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah

yang melaksanakan pengadaan tanah atau Ketua Tim

Pengadaan Tanah.

(5) Jasa konsultansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa

Pemerintah.

(6) Hasil inventarisasi dan identifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk peta

dan daftar nominatif.

Pasal 22

(1) Pengumuman peta dan daftar nominatif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c dapat

dilakukan di Kantor Kelurahan.

(2) Pengumuman peta dan daftar nominatif sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 7 (tujuh)

hari.

Pasal 23

(1) Pengadaan Tanah yang dilakukan oleh Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah

dilaksanakan oleh:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan; atau

b. Tim Pengadaan Tanah.

(2) Tim Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b memiliki tugas melaksanakan

pengadaan tanah.

Page 17: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 17 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(3) Tim Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) paling kurang terdiri atas:

a. unsur Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah;

b. unsur Kecamatan sesuai lokasi rencana

pengadaan tanah;

c. unsur Kelurahan sesuai lokasi rencana pengadaan

tanah; dan

d. unsur Kantor Pertanahan.

(4) Tim Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Bagian Ketiga

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Skala Kecil pada Lokasi Yang Dapat Dipindahkan

dengan cara Sayembara

Paragraf 1

Umum

Pasal 24

(1) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Sayembara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

huruf b dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah.

(2) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Perangkat Daerah yang memerlukan tanah; atau

b. Perangkat Daerah yang membidangi urusan

pengadaan tanah.

(3) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

dibantu oleh Perangkat Daerah/Instansi Teknis Terkait

dan/atau lembaga profesional.

Page 18: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 18 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(4) Selain Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

pengadaan tanah dapat dilaksanakan oleh Kantor

Pertanahan.

Paragraf 2

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Skala Kecil pada Lokasi Yang Dapat Dipindahkan

dengan cara Sayembara oleh

Perangkat Daerah yang Melaksanakan Pengadaan Tanah

Pasal 25

(1) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Sayembara oleh Perangkat Daerah yang memerlukan

tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2)

huruf a dilaksanakan apabila perkiraan luas rencana

pengadaan tanah sampai dengan 1 (satu) hektar.

(2) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Sayembara oleh Perangkat Daerah yang membidangi

urusan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 24 ayat (2) huruf b dilaksanakan apabila

perkiraan luas rencana pengadaan tanah lebih dari 1

(satu) hektar sampai dengan 5 (lima) hektar.

Pasal 26

(1) Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum skala

kecil pada lokasi yang dapat dipindahkan dengan cara

Sayembara oleh Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

24 ayat (1) dilaksanakan melalui tahapan:

a. usulan;

b. penganggaran;

c. pengumuman kebutuhan lahan;

d. penawaran;

e. evaluasi penawaran;

Page 19: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 19 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

f. permohonan kesesuaian lokasi rencana pengadaan

tanah dengan tata ruang wilayah;

g. verifikasi dokumen penguasaan dan/atau

pemilikan;

h. pengukuran dan pemetaan tanah;

i. penilaian;

j. penentuan peringkat;

k. musyawarah atau penyampaian hasil penilaian;

l. pelepasan hak; dan

m. pemberian ganti rugi.

(2) Selain tahapan pengadaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), pengadaan tanah dapat

dilakukan melalui tahapan:

a. inventarisasi dan identifikasi; dan

b. pengumuman peta dan daftar nominatif.

Pasal 27

(1) Usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)

huruf a dilakukan oleh Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan oleh masyarakat melalui mekanisme

musyawarah perencanaan pembangunan.

(3) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) ditujukan kepada Walikota.

(4) Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) Walikota memerintahkan Perangkat Daerah

yang membidangi perencanaan pembangunan Daerah

untuk melakukan sinkronisasi dengan rencana

pembangunan Daerah.

(5) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai

dengan rencana pembangunan Daerah, Perangkat

Daerah yang membidangi perencanaan pembangunan

Daerah mengalokasikan anggaran pada Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah.

Page 20: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 20 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(6) Dalam hal usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

tidak sesuai dengan rencana pembangunan Daerah,

Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan

pembangunan Daerah mengembalikan usulan kepada

Perangkat Daerah pengusul.

Pasal 28

(1) Usulan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27 paling sedikit memuat:

a. identitas Kepala Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah;

b. maksud dan tujuan pembangunan;

c. perkiraan luas tanah yang dibutuhkan;

d. perkiraan jangka waktu pelaksanaan

pembangunan; dan

e. perkiraan biaya ganti rugi objek pengadaan tanah

atau biaya yang dibutuhkan.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

sebelum tahun anggaran berkenaan.

(3) Dalam hal rencana pengadaan tanah telah dianggarkan

pada tahun berkenaan, usulan dilakukan pada tahun

berkenaan.

Pasal 29

(1) Apabila perkiraan luas rencana pengadaan tanah

sampai dengan 1 (satu) hektar sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 25 ayat (1) penganggaran seluruh tahapan

pengadaan tanah dianggarkan pada Perangkat Daerah

yang memerlukan tanah.

(2) Penganggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

paling kurang terdiri atas:

a. biaya ganti rugi objek pengadaan tanah; dan

b. biaya operasional dan biaya pendukung.

Page 21: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 21 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(3) Penganggaran seluruh tahapan pengadaan tanah

apabila perkiraan luas rencana pengadaan tanah lebih

dari 1 (satu) hektar sampai dengan 5 (lima) hektar

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2)

dianggarkan pada Perangkat Daerah yang membidangi

urusan pengadaan tanah.

(4) Biaya ganti rugi objek pengadaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a merupakan biaya ganti

rugi terhadap tanah, tanaman, bangunan, benda-benda

lain yang berkaitan dengan tanah serta ruang atas

tanah dan bawah tanah, dan/atau kerugian lain yang

dapat dinilai;

(5) Biaya operasional dan biaya pendukung sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan biaya yang

diperlukan untuk penyelenggaraan pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum tidak

termasuk biaya ganti rugi objek pengadaan tanah.

(6) Besaran biaya operasional dan biaya pendukung

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berpedoman pada

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30

(1) Berdasarkan kesesuaian usulan dengan rencana

pembangunan Daerah, Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah melakukan

pengumuman kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 26 ayat (1) huruf c.

(2) Pengumuman kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan kegiatan pemberitahuan

kebutuhan rencana pengadaan tanah skala kecil untuk

Kepentingan Umum kepada masyarakat.

(3) Pengumuman kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) paling kurang memuat:

a. rencana peruntukan;

b. letak;

c. luas tanah yang dibutuhkan; dan

d. batas waktu pemasukan penawaran.

Page 22: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 22 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(4) Pengumuman kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) paling kurang dilakukan melalui website

resmi Pemerintah Daerah.

(5) Pengumuman kebutuhan lahan dilaksanakan paling

lama 7 (tujuh) hari.

Pasal 31

(1) Masyarakat yang ingin ikut terlibat dalam Pengadaan

Tanah Skala Kecil, menyampaikan penawaran

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf d

kepada Walikota melalui Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah.

(2) Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan cara tertulis bermaterai cukup dan

paling sedikit memuat:

a. letak, lokasi dan luas tanah yang ingin dijual;

b. gambaran umum status tanah; dan

c. nilai/harga yang ditawarkan.

(3) Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diserahkan dengan melampirkan:

a. Salinan dokumen penguasaan dan/atau

pemilikan; dan

b. Salinan bukti pelunasan Pajak Bumi dan

Bangunan tahun berkenaan.

(4) Penawaran dilakukan oleh Pihak yang Berhak atau

Kuasanya.

(5) Pihak yang Berhak dapat terdiri dari 1 (satu) orang atau

beberapa orang yang dengan cara bersama-sama

mengajukan penawaran.

Pasal 32

(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah melakukan evaluasi penawaran dari masyarakat

beserta lampirannya.

(2) Evaluasi penawaran sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) paling sedikit dilakukan terhadap:

a. kelengkapan administrasi;

b. kesesuaian letak dan luas tanah; dan

c. kesesuaian syarat lain yang ditentukan

pengumuman.

Page 23: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 23 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(3) Penawaran yang lulus evaluasi penawaran diumumkan

paling kurang melalui website resmi Pemerintah

Daerah.

Pasal 33

(1) Berdasarkan hasil evaluasi penawaran sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 32 telah sesuai dengan kriteria

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dan

ayat (3), Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah mengajukan permohonan kesesuaian

lokasi rencana pengadaan tanah dengan tata ruang

wilayah kepada Perangkat Daerah yang membidangi

urusan rencana tata ruang wilayah.

(2) Berdasarkan permohonan kesesuaian lokasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perangkat

Daerah yang membidangi urusan rencana tata ruang

wilayah mengeluarkan arahan/pertimbangan/

rekomendasi kesesuaian atau ketidaksesuaian tata

ruang.

(3) Dalam hal lokasi rencana pengadaan tanah telah sesuai

dengan kawasan atau peruntukannya, tahapan

pengadaan tanah dapat dilanjutkan dengan atau tanpa

rekomendasi kesesuaian tata ruang.

(4) Dalam hal lokasi rencana pengadaan tanah tidak

sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah mencari

lokasi pengganti.

Pasal 34

(1) Dalam hal lokasi pengadan tanah telah sesuai dengan

tata ruang atau kawasan atau peruntukannya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah

melakukan verifikasi dokumen penguasaan dan/atau

pemilikan Objek Pengadaan Tanah.

Page 24: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 24 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(2) Verifikasi dokumen penguasaan dan/atau pemilikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

berupa:

a. salinan identitas Pihak yang Berhak kepada

Perangkat Daerah yang membidangi urusan

kependudukan;

b. salinan bukti penguasaan dan/atau pemilikan

kepada Kantor Pertanahan, Kantor Kecamatan,

Pejabat Pembuat Akta Tanah dan/atau Kantor

Kelurahan/Desa; dan

c. salinan surat pemberitahuan pajak terutang atau

bukti pelunasan pajak bumi dan bangunan kepada

Perangkat Daerah yang membidangi urusan pajak

bumi dan bangunan.

(3) Dalam hal dokumen penguasaan dan/atau pemilikan

tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, Perangkat Daerah

yang melaksanakan pengadaan tanah dapat meminta

kepada Pihak yang Berhak untuk melengkapi

dokumen.

(4) Penawaran yang telah melalui pengecekan kesesuaian

tata ruang wilayah dan telah melalui verifikasi

dokumen penguasaan dan/atau pemilikan diumumkan

paling kurang melalui website resmi Pemerintah

Daerah.

Pasal 35

(1) Berdasarkan hasil verifikasi dokumen penguasaan

dan/atau pemilikan telah lengkap atau sesuai,

Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah mengajukan permohonan pengukuran dan

pemetaan tanah kepada Kantor Pertanahan.

(2) Pengukuran dan pemetaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pengukuran dan pemetaan batas keliling

lokasi; dan

b. pengukuran dan pemetaan bidang per bidang.

Page 25: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 25 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 36

(1) Berdasarkan hasil pengukuran dan pemetaan tanah,

dilakukan penilaian ganti rugi objek pengadaan tanah

yang dilakukan oleh jasa penilai atau penilai publik.

(2) Pengadaan jasa penilai atau penilai publik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

pengadaan barang/jasa Pemerintah.

(3) Berdasarkan hasil pengadaan barang/jasa Pemerintah,

Kepala Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah menetapkan jasa penilai atau penilai

publik.

Pasal 37

(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah melakukan penentuan peringkat terhadap

penawaran masyarakat yang telah melalui penilaian

ganti rugi objek pengadaan tanah oleh jasa penilai atau

penilai publik.

(2) Penentuan peringkat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) paling kurang dilakukan terhadap:

a. nilai;

b. luas tanah;

c. letak; dan

d. kematangan lahan.

(3) Hasil penentuan peringkat sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) paling kurang diumumkan melalui

website resmi Pemerintah Daerah.

Pasal 38

(1) Hasil penentuan peringkat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 37 menjadi dasar dilaksanakannya

musyawarah atau penyampaian hasil penilaian.

(2) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

dilakukan satu per satu terhadap Pihak yang Berhak

berdasarkan urutan peringkat.

Page 26: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 26 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(3) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

dipimpin oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

(4) Pengadaan Tanah dilaksanakan oleh Tim Pengadaan

Tanah, musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris Tim

Pengadaan Tanah.

(5) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian paling

kurang dilaksanakan di kantor Perangkat Daerah atau

tempat yang disepakati kedua belah pihak.

Pasal 39

(1) Musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38

merupakan musyawarah terhadap besaran nilai ganti

rugi oleh Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah dengan Pihak yang Berhak.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) belum mencapai kesepakatan, musyawarah

dapat dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali.

(3) Dalam setiap musyawarah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah membuat Berita

Acara.

(4) Penyampaian hasil penilaian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 38 merupakan penyampaian nilai ganti

rugi oleh Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah kepada Pihak yang Berhak.

(5) Musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

mencapai kesepakatan, Pihak yang Berhak

menandatangani Surat Pernyataan menerima nilai

ganti rugi.

(6) Dalam hal musyawarah atau penyampaian hasil

penilaian tidak mencapai kesepakatan, dilakukan

musyawarah atau penyampaian hasil penilaian

terhadap nomor urut berikutnya sesuai urutan

peringkat.

Page 27: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 27 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 40

(1) Pihak yang Berhak wajib hadir dalam musyawarah atau

penyampaian hasil penilaian.

(2) Dalam hal Pihak yang Berhak tidak hadir, dapat

diwakilkan oleh Kuasanya dengan menyertakan Surat

Kuasa.

Pasal 41

(1) Hasil kesepakatan dalam musyawarah atau

penyampaian hasil penilaian menjadi dasar pemberian

ganti rugi kepada Pihak yang Berhak.

(2) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat dilakukan bersamaan dengan pelepasan hak

oleh Pihak yang Berhak.

(3) Pelepasan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dituangkan dalam Surat Pernyataan Pelepasan Hak

atas Tanah/Penyerahan Tanah.

(4) Pelepasan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dilakukan oleh Pihak yang Berhak kepada Pengguna

Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran dihadapan

Pejabat Pembuat Akta Tanah atau Camat atau Kepala

Kantor Pertanahan.

(5) Dalam hal Pengadaan Tanah dilaksanakan oleh Tim

Pengadaan Tanah, Pelepasan hak dilakukan oleh Pihak

yang Berhak kepada Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris Tim

Pengadaan Tanah dihadapan Pejabat Pembuat Akta

Tanah atau Camat atau Kepala Kantor Pertanahan.

(6) Dalam hal Pihak yang Berhak atas tanah berbeda

dengan Pihak yang Berhak atas ruang atas tanah dan

bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang

berkaitan dengan tanah dan/atau lainnya yang dapat

dinilai, penyerahan objek pengadaan tanah selain

tanah dituangkan dalam Surat Pernyataan Penyerahan

bermaterai cukup.

Page 28: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 28 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 42

(1) Pemberian ganti rugi dilakukan melalui Pembayaran

Langsung dari rekening kas Daerah kepada rekening

Pihak yang Berhak, atau pemindahbukuan dari

rekening Bendahara Perangkat Daerah yang

melaksanakan pengadaan tanah kepada rekening Pihak

yang Berhak.

(2) Dalam hal Pihak yang Berhak belum melunasi

kewajiban pembayaran pajak, dapat dilunasi dari uang

ganti rugi.

(3) Pelunasan pembayaran pajak dari uang ganti rugi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan

Surat Pernyataan menerima pembayaran kewajiban

pajak dari uang ganti rugi yang ditandatangani oleh

Pihak yang Berhak.

Pasal 43

(1) Inventarisasi dan identifikasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 26 ayat (2) huruf a dilakukan oleh satuan

tugas atau jasa konsultansi.

(2) Satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

antara lain terdiri atas:

a. Kantor Pertanahan untuk satuan tugas

inventarisasi dan identifikasi data fisik

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah.

b. Perangkat Daerah yang membidangi urusan

bangunan untuk satuan tugas inventarisasi dan

identifikasi bangunan;

c. Perangkat Daerah yang membidangi urusan

pertanian untuk satuan tugas inventarisasi dan

identifikasi tanaman;

d. Perangkat Daerah yang membidangi urusan lain

untuk satuan tugas inventarisasi dan identifikasi

benda yang berkaitan dengan tanah;

Page 29: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 29 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

e. Kecamatan dan Kelurahan sesuai lokasi

pengadaan tanah untuk satuan tugas

pemberkasan dan verifikasi alas hak dokumen

Pihak yang Berhak dan objek pengadaan

tanah; dan/atau

f. Pengurus rukun warga dan/atau rukun tetangga

untuk satuan tugas inventarisasi dan identifikasi

dokumen Pihak yang Berhak dan objek pengadaan

tanah.

(3) Pejabat administratur atau pengawas pada Perangkat

Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,

huruf c, huruf d dan huruf e dengan cara ex officio

menjabat sebagai koordinator pada satuan tugas

masing-masing.

(4) Jasa konsultansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang pengadaan

barang/jasa Pemerintah.

(5) Hasil inventarisasi dan identifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk peta

dan daftar nominatif.

(6) Satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah

yang melaksanakan pengadaan tanah atau Ketua Tim

Pengadaan Tanah.

Pasal 44

(1) Pengumuman peta dan daftar nominatif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf b dapat

dilakukan di Kantor Kelurahan.

(2) Pengumuman peta dan daftar nominatif sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 7 (tujuh)

hari.

Page 30: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 30 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 45

(1) Pengadaan tanah yang dilakukan oleh Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah

dilaksanakan oleh:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan; atau

b. Tim Pengadaan Tanah.

(2) Tim Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) memiliki tugas melaksanakan pengadaan

tanah.

(3) Tim Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) paling kurang terdiri atas:

a. unsur Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah;

b. unsur Kecamatan sesuai lokasi rencana

pengadaan tanah;

c. unsur Kelurahan sesuai lokasi rencana pengadaan

tanah; dan

d. unsur Kantor Pertanahan.

(4) Tim Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Bagian Keempat

Pensertifikatan Tanah, Perubahan atau Penghapusan

Dokumen Penguasaan dan/atau Pemilikan atau

Pajak Bumi dan Bangunan serta Penyerahan Hasil

Pasal 46

(1) Pengadaan tanah yang telah melalui tahapan

pembayaran ganti rugi dan pelepasan hak, wajib

dilakukan pensertifikatan tanah ke Pihak Yang

Berwenang.

(2) Pensertifikatan tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan oleh:

a. Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah; dan/atau

b. Perangkat Daerah yang membidangi urusan aset

Daerah.

Page 31: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 31 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

(3) Tata cara pensertifikatan tanah berpedoman kepada

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

pendaftaran tanah.

Pasal 47

(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah wajib mengajukan perubahan atau penghapusan

dokumen penguasaan dan/atau pemilikan kepada

Pihak Yang Berwenang.

(2) Pihak Yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) paling sedikit adalah:

a. Kantor Pertanahan untuk sertifikat;

b. Kantor Kecamatan atau Pejabat Pembuat Akta

Tanah untuk Akta Jual Beli; dan/atau

a. Kantor Kelurahan untuk Girik atau Letter C.

Pasal 48

Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah

wajib mengajukan perubahan atau penghapusan subyek

atau obyek pajak bumi dan bangunan kepada Perangkat

Daerah yang membidangi urusan pajak bumi dan

bangunan.

Pasal 49

(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah wajib melakukan penyerahan hasil pengadaan

tanah kepada Perangkat Daerah yang memerlukan

tanah.

(2) Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui Berita Acara Serah Terima.

(3) Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berpedoman kepada peraturan perundang-undangan di

bidang pengelolaan Barang Milik Daerah.

Page 32: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 32 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 50

Biaya yang ditimbulkan akibat pensertifikatan tanah serta

perubahan atau penghapusan dokumen penguasaan

dan/atau pemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46,

Pasal 47 dan Pasal 48 dibebankan kepada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB III

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 51

(1) Tahapan pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum

yang diatur dalam Peraturan Walikota Tangerang

Selatan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Pengadaan Tanah

bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, tidak

berlaku bagi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan

Umum Skala Kecil Pada Lokasi Yang Dapat

Dipindahkan.

(2) Pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum skala kecil

pada lokasi yang dapat dipindahkan selain yang

dimaksud dalam Pasal 3, dapat dilakukan dengan cara

langsung oleh Perangkat Daerah yang memerlukan

tanah dengan Pihak yang Berhak, dengan cara jual beli

atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati

kedua belah pihak.

(3) Perangkat Daerah yang memerlukan tanah dalam

melaksanakan pengadaan tanah sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) menggunakan hasil penilaian

jasa penilai atau penilai publik dalam menentukan nilai

jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang

disepakati kedua belah pihak.

(4) Pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dan ayat (3), dilaksanakan sesuai dengan tata ruang

wilayah.

Page 33: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 33 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

Pasal 52

(1) Perangkat Daerah yang memerlukan tanah dapat

membuat telaahan staf atau kajian kelayakan/

penentuan/pemilihan lokasi dengan menggunakan jasa

konsultansi.

(2) Kajian kelayakan/penentuan/pemilihan lokasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah yang

memerlukan tanah.

(3) Perangkat Daerah yang menyusun telaahan staf atau

kajian kelayakan/penentuan/pemilihan lokasi

bertanggungjawab terhadap pemilihan lokasi.

(4) Perangkat Daerah yang melaksanakan pengadaan

tanah dapat menggunakan kajian kelayakan lokasi

yang disusun oleh Perangkat Daerah yang memerlukan

tanah.

(5) Dalam hal Perangkat Daerah yang melaksanakan

pengadaan tanah tidak menggunakan kajian kelayakan

lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perangkat

Daerah yang melaksanakan pengadaan tanah dapat

menggunakan sayembara.

BAB IV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 53

Pengadaan tanah yang telah dianggarkan sampai Tahun

Anggaran 2018 pada Perangkat Daerah yang membidangi

urusan pengadaan tanah sebelum Peraturan Walikota ini

berlaku, tetap menjalankan tugasnya dalam melaksanakan

pengadaan tanah.

Page 34: PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN · provinsi banten peraturan walikota tangerang selatan nomor 51 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan tanah untuk kepentingan

- 34 -

PARAF HIRARKI PARAF HIRARKI ASISTEN TATA PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

: WAKIL WALIKOTA :

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA : Plt. SEKRETARIS DAERAH :

PARAF KOORDINASI HARMONISASI DAN SINKRONISASI KEPALA BAGIAN BINA PERTANAHAN : KASUBAG RPP : ANALIS PRODUK HUKUM DAERAH :

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 54

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Walikota ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang

Selatan.

Ditetapkan di Tangerang Selatan

pada tanggal 8 Desember 2017

WALIKOTA

TANGERANG SELATAN,

TTD

AIRIN RACHMI DIANY

Diundangkan di Tangerang Selatan

pada tanggal 8 Desember 2017

SEKRETARIS DAERAH

KOTA TANGERANG SELATAN,

TTD

MUHAMAD

BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2017 NOMOR 51