113
KAJIAN EKONOMI dan KEUANGAN REGIONAL AGUSTUS 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

  • Upload
    votuyen

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

KAJIAN EKONOMI dan

KEUANGAN REGIONAL

AGUSTUS 2018

PROVINSI

DKI JAKARTA

Page 2: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Visi dan Misi

i

VISI DAN MISI

Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

Misi Bank Indonesia

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia

Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu Trust and Integrity, Professionalism, Excellence, Public Interest, Coordination and Teamwork.

Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta

Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta

Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem

keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk

mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan

berkesinambungan.

Page 3: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

ii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 4: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Kata Pengantar

iii

KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat

dan hidayah-Nya buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi DKI Jakarta edisi

Agustus 2018 ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini merupakan terbitan rutin triwulanan,

yang pada edisi ini menganalisis dan mengevaluasi kondisi perekonomian DKI Jakarta khususnya

pada triwulan II 2018, serta asesmen prospek ekonomi untuk triwulan berjalan serta keseluruhan

tahun 2018, berdasarkan realisasi data hingga bulan Agustus 2018.

Secara ringkas, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2018 mengalami pertumbuhan yang

cukup baik, meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan

tersebut ditopang oleh menguatnya konsumsi rumah tangga, sejalan dengan datangnya momen

bulan puasa dan Idul Fitri, dan juga mendorong lapangan usaha perdagangan. Namun, aktivitas

pembangunan infrastruktur di Ibu Kota yang tidak semasif periode sebelumnya berdampak pada

melemahnya investasi, khususnya investasi bangunan, dan menyebabkan tertahannya

pertumbuhan ekonomi di triwulan laporan.

Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada berbagai pihak, antara lain BPS

Provinsi DKI Jakarta, SKPD Provinsi DKI Jakarta, narasumber yang kami undang dalam Focus

Group Discussion serta pihak-pihak lainnya, atas perolehan data dan informasi yang digunakan

dalam penyusunan buku ini. Harapan kami, kajian ini dapat menjadi sumber referensi bagi para

pemangku kepentingan dan pemerhati ekonomi Jakarta serta dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. Masukan dan saran dari berbagai pihak juga kami

harapkan untuk dapat meningkatkan kualitas kajian buku KEKR ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan melindungi

kita dalam berkarya.

Jakarta, Agustus 2018

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI DKI JAKARTA

ttd.

Trisno Nugroho Kepala Perwakilan

Page 5: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

iv

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 6: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Daftar Isi

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN UMUM

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

halaman

halaman

halaman

halaman

iii

v

vii

x

BAB I. PEREKONOMIAN GLOBAL DAN NASIONAL halaman 1 A. Perekonomian Global halaman 2

B. Perekonomian Nasional halaman 3 C. Bauran Kebijakan halaman 8

BAB II. EKONOMI MAKRO REGIONAL halaman 11

A. Komponen Permintaan halaman 11 B. Komponen Penawaran (Lapangan Usaha) halaman 21

Boks 1 Jakarta Investment Center, Mercusuar Pengembangan Investasi DKI Jakarta

halaman 28

Boks 2 Prospek Otomotif DKI Jakarta halaman 32

BAB III. KEUANGAN PEMERINTAH halaman 36 A. Pendapatan Daerah halaman 36

B. Belanja Daerah halaman 38 C. Pembiayaan halaman 39

BAB IV. INFLASI halaman 42

A. Perkembangan dan Program Pengendalian Inflasi Tw II 2018 halaman 42 B. Tracking Inflasi Tw III 2018 halaman 49

C. Program Pengendalian Inflasi Tw III 2018 halaman 51

BAB V. STABILITAS KEUANGAN DAERAH SERTA PENGEMBANGAN KEUANGAN DAN UMKM

halaman 54

A. Perkembangan Kinerja Perbankan halaman 55 B. Stabilitas Keuangan Daerah halaman 61

C. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM halaman 73

BAB VI. SISTEM PEMBAYARAN halaman 78 A. Pengelolaan Uang halaman 78

B. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran halaman 80

BAB VII. KESEJAHTERAAN halaman 83 A. Tingkat Kemiskinan halaman 83

B. Perkembangan Indeks Rasio Gini halaman 89

BAB VIII. PROSPEK PEREKONOMIAN A. Prospek Perekonomian Global dan Nasional

B. Prospek Perekonomian DKI Jakarta

halaman halaman halaman

92 92 94

Page 7: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

vi

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 8: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ringkasan Umum

vii

RINGKASAN UMUM

Memasuki tengah tahun 2018, perekonomian DKI Jakarta tetap tumbuh baik dengan capaian yang lebih

tinggi dibandingkan dengan nasional. Hal tersebut mengindikasikan masih terjaganya momentum akselerasi

pertumbuhan ekonomi Ibu Kota, yang kali ini didukung oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga, seiring

dengan datangnya momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

Untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi secara nasional, dan dengan tetap mengutamakan

kestabilan ekonomi makro dan sistem keuangan, Bank Indonesia pada Agustus 2018 memutuskan untuk

menaikkan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate menjadi 5,50%. Dengan demikian, suku bunga tersebut

telah mengalami penyesuaian sebesar 75 basis poin sejak Mei 2018. Kebijakan tersebut ditempuh sebagai

bagian dari bauran kebijakan Bank Indonesia untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik

dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. Bank Indonesia juga melanjutkan

upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya dengan tetap mendorong bekerjanya

mekanisme pasar. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat tetap menjaga kestabilan perekonomian

nasional dan DKI Jakarta yang berkualitas.

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2018 mengalami pertumbuhan yang cukup baik, yaitu 5,93%

(yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (5,99% yoy). Pertumbuhan

ekonomi pada triwulan II ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menguat, seiring dengan datangnya

momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri yang mendorong belanja masyarakat lebih tinggi. Hal tersebut

turut memberikan efek positif terhadap lapangan usaha (LU) perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil

dan sepeda motor yang juga tumbuh meningkat. Lebih lanjut, konsumsi Lembaga Non-Publik yang Melayani

Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya, dipengaruhi oleh

pelaksanaan Pilkada serentak di bulan Juni. Belanja pegawai yang cukup besar, khususnya melalui

pencairan THR turut memperbaiki pertumbuhan konsumsi pemerintah yang kembali tumbuh positif, setelah

pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi. Di sisi lain, perlambatan disebabkan oleh melemahnya

komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi, khususnya investasi bangunan, sejalan

dengan aktivitas pembangunan infrastruktur pada triwulan II yang cenderung rendah. Hal tersebut juga

berdampak pada pertumbuhan LU konstruksi yang melambat.

Pada perkembangan harga, inflasi DKI Jakarta pada triwulan II 2018 tetap terkendali dan tercatat sebesar

3,31% (yoy). Pencapaian ini sejalan dengan sasaran inflasi nasional tahun 2018 yang ditetapkan sebesar

3,5% ± 1. Terjaganya kesinambungan pasokan pangan dan semakin solidnya program pengendalian inflasi

yang dilakukan oleh TPID DKI Jakarta, berkontribusi terhadap stabilitas perkembangan inflasi hingga paruh

pertama tahun 2018. Terjaganya inflasi pangan tersebut juga didukung oleh tiadanya kebijakan harga

energi yang berdampak tinggi pada inflasi, sehingga stabilitas harga dapat terjaga ditengah tingginya

tingkat permintaan masyarakat pada momen bulan puasa dan Idul Fitri.

Dari sisi kesejahteraan, kinerja perekonomian Jakarta yang cukup baik memberikan dampak positif pada

kesejahteraan masyarakat Jakarta yang ditandai dengan turunnya tingkat kemiskinan di Ibu Kota.

Melambatnya pertumbuhan garis kemiskinan, yang diimbangi oleh meningkatnya pendapatan masyarakat

kelompok ekonomi bawah menjadi faktor pendorong membaiknya kondisi kesejahteraan di Jakarta. Hal

tersebut didukung oleh terjaganya harga-harga komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat bawah,

yang berkontribusi besar dalam menahan laju peningkatan garis kemiskinan. Selain ditandai dengan

turunnya tingkat kemiskinan, membaiknya ekonomi sosial Jakarta juga diikuti oleh lebih rendahnya

ketimpangan pendapatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Meskipun pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta sedikit melambat, hal tersebut tidak memberikan dampak

yang cukup signifikan terhadap sektor finansial dan korporasi. Secara umum, kondisi stabilitas keuangan di

Page 9: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ringkasan Umum

viii

DKI Jakarta masih terjaga di tingkat yang aman. Aset perbankan tumbuh membaik dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan kredit ditengah melambatnya

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dari sisi risiko kredit, NPL perbankan sedikit membaik dan relatif

terjaga di dalam batas aman dengan rasio masih di bawah 5%. Di sisi lain, Kinerja korporasi masih

menunjukkan perbaikan baik dari sisi likuiditas solvabilitas, dan rentabilitas. Walaupun terjadi penurunan

produktifitas namun hal tersebut masih bersifat musiman akibat libur panjang menyambut hari raya idul

fitri. Lebih lanjut, optimisme pasar masih positif dengan tumbuhnya sektor-sektor utama pendukung

ekonomi DKI Jakarta.

Pada sisi sistem pembayaran, meningkatnya konsumsi rumah tangga tercermin pada aktivitas transaksi

keuangan masyarakat. Respons yang searah terhadap kondisi tersebut terlihat dari net outflow uang tunai

yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, atau jumlah penarikan uang kartal dari kas Bank

Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kondisi tersebut juga terjadi pada

sisi nontunai, yang tercermin dari transaksi melalui sistem kliring nasional yang juga mengalami

peningkatan.

Dengan memerhatikan kondisi ekonomi terkini, serta prospek dan tantangan ekonomi global dan nasional,

kinerja ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2018 diperkirakan tetap stabil dengan kecenderungan menguat.

Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 6,2%, dan pada tahun 2018 pertumbuhannya

diperkirakan berada pada kisaran 6,1%-6,5%. Indonesia, khususnya DKI Jakarta yang menjadi tuan rumah

Asian Games 2018 akan memberikan efek positif terhadap perekonomian. Ajang olahraga se-Asia tersebut

diperkirakan dapat mendorong sisi konsumsi rumah tangga, serta ekspor jasa melalui kunjungan wisatawan

mancanegara. Di sisi lain, realisasi inflasi DKI Jakarta pada triwulan II 2018 yang tetap stabil semakin

mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional. Komitmen Pemerintah Pusat dan TPID Jakarta dalam

menjaga stabilitas harga, akan berkontribusi dalam membawa tingkat inflasi di Jakarta sesuai dengan

sasarannya. Namun, beberapa risiko masih membayangi dinamika perekonomian DKI Jakarta ke depan.

Dari sisi global, terdapat risiko pelemahan nilai tukar rupiah akibat dari memburuknya ekonomi Turki, serta

ancaman perang dagang yang dapat berdampak pada tertahannya ekspor barang Ibu Kota.

Page 10: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ringkasan Umum

ix

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 11: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Tabel Indikator Terpilih

x

TABEL INDIKATOR TERPILIH

Total I II III IV Total I II

Ekonomi Makro Regional

Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy) 5.9 6.5 6.1 6.4 5.9 6.2 6.0 5.9

Berdasarkan Lapangan Usaha:

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0.9 0.2 0.1 0.5 0.4 0.3 0.2 0.2

2 Pertambangan dan Penggalian -1.5 -3.4 -0.1 2.2 2.0 0.2 2.9 1.9

3 Industri Pengolahan 3.7 6.4 6.1 8.3 8.8 7.4 8.3 6.4

4 Pengadaan Listrik dan Gas -0.5 -2.9 -10.4 26.6 34.0 11.3 32.9 43.8

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2.2 2.5 1.2 2.7 5.3 2.9 2.5 2.5

6 Konstruksi 1.4 3.6 4.1 6.7 6.7 5.3 5.7 1.4

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4.6 5.1 3.7 6.7 6.8 5.6 6.5 6.9

8 Transportasi dan Pergudangan 12.5 10.8 9.4 8.4 7.2 8.9 9.7 9.4

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5.8 7.4 7.3 5.6 3.2 5.8 3.6 4.3

10 Informasi dan Komunikasi 10.8 10.5 11.8 10.2 10.0 10.6 10.3 9.5

11 Jasa keuangan dan Asuransi 8.5 9.0 7.8 4.6 0.3 5.4 -1.9 -1.4

12 Real Estate 4.7 4.4 4.0 4.1 4.6 4.3 4.6 4.7

13 Jasa Perusahaan 8.4 8.7 8.9 7.9 7.3 8.2 8.1 7.7

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Jaminan Sosial Wajib 3.3 -1.8 -0.1 -4.4 -1.8 -2.1 2.5 21.9

15 Jasa Pendidikan 7.0 6.3 3.0 3.2 1.5 3.4 5.4 4.7

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.8 8.2 7.1 7.1 5.9 7.0 6.6 6.4

17 Jasa Lainnya 8.5 9.0 9.1 9.3 8.5 9.0 9.5 8.0

Berdasarkan Permintaan:

1 Konsumsi 4.8 5.6 7.4 6.8 3.8 5.9 4.3 4.9

a. Pengeluran Konsumsi Rumah Tangga 5.5 6.0 6.0 5.3 5.5 5.7 5.5 5.6

b. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 11.7 21.3 18.0 8.1 4.1 12.4 5.9 6.3

c. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0.2 -0.2 12.6 14.1 -3.3 5.8 -5.0 1.0

3 PMTB 1.6 4.0 3.9 8.6 8.1 6.2 8.1 4.7

4 Perubahan Inventori 67.1 130.5 50.3 2.4 1.1 30.2 9.7 5.3

5 Ekspor Luar Negeri 0.3 -3.9 -10.6 3.2 -1.7 -3.2 10.7 4.9

6 Impor Luar Negeri -2.3 4.7 1.0 21.7 14.7 10.4 17.0 13.5

7 Net Ekspor Antar Daerah 1.7 17.0 5.6 55.9 47.7 29.2 28.6 37.0

Ekspor

- Nilai Ekspor Non Migas (USD Juta) 10,969 2,207 2,142 2,482 2,432 9,263 2,394 2,339

- Volume Ekspor Non Migas (ribu ton) 3,010 666 623 630 675 2,595 657 662

Impor

- Nilai Impor Non Migas (USD Juta) 47,002 12,725 12,692 14,855 15,763 56,034 15,974 15,186

- Volume Impor Non Migas (ribu ton) 29,343 7,123 7,378 7,986 8,542 31,030 8,365 7,930

Indeks Harga Konsumen 126.27 128.05 129.19 129.94 130.97 130.97 132.14 133.81

Laju Inflasi Tahunan (%, yoy) 2.37 3.43 3.94 3.69 3.72 3.72 3.23 3.16

Dana Pihak Ketiga (Rp Triliun) 2,473 2,480 2,507 2,539 2,651 2,651 2,638 2,665

Kredit (Rp Triliun) 1,439 1,429 1,472 1,479 1,567 1,567 1,530 1,647

- Modal Kerja 800 797 839 841 882 882 860 948

- Investasi 444 434 431 437 476 476 460 477

- Konsumsi 194 198 203 201 208 208 210 222

Kredit UMKM (Rp Triliun) 125 126 128 130 142 142 137 140

Loan to Deposit Ratio (%) 58.19 57.63 58.70 58.24 59.09 59.09 57.99 61.78

NPL Gross (%) 2.90 2.87 2.61 2.55 2.14 2.14 2.13 2.00

Sistem Pembayaran

Transaksi Kliring (Rp Triliun)

- Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Triliun) 33.5 7.5 8.1 7.6 8.0 31.2 7.5 8.3

- Rata-rata Harian Volume Transaksi (ribu) 1308.5 325.9 387.4 351.7 391.3 1456.3 371.1 412.2

Sumber: BPS, BI

20182017

Perbankan

Indikator2016

Page 12: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

xi

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 13: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

1

Bab 1

PEREKONOMIAN GLOBAL

DAN NASIONAL

Perkembangan ekonomi global hingga triwulan II 2018 menunjukkan ketidakpastian yang

meningkat di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS

tumbuh kuat didukung akselerasi konsumsi dan investasi. Sementara itu, ekonomi Eropa, Jepang

dan Tiongkok masih cenderung menurun. Ketidakpastian ekonomi global juga dipicu oleh

ketegangan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara, yang mendorong kebijakan

balasan yang lebih luas, termasuk melalui pelemahan mata uang di tengah berlanjutnya

penguatan dolar AS secara global. Selain itu, gejolak ekonomi di Turki diperkirakan memiliki efek

rambatan sehingga menambah risiko ketidakpastian ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2018 semakin solid terutama didukung oleh

membaiknya permintaan domestik. Perekonomian Indonesia pada triwulan II 2018 meningkat

cukup tinggi yaitu tumbuh sebesar 5,27% (yoy) atau merupakan capaian tertinggi sejak tahun

2013. Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh konsumsi swasta dan

pemerintah. Meningkatnya pertumbuhan permintaan domestik kemudian berdampak pada

tingginya pertumbuhan impor, di tengah kinerja ekspor yang relatif terbatas. Secara spasial,

peningkatan kinerja ekonomi domestik didorong oleh membaiknya ekonomi di wilayah

Sumatera, Kalimantan, dan Papua, serta masih kuatnya ekonomi Jawa dan Sulawesi.

Dari sisi harga, inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil didukung koreksi harga

pasca lebaran. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018 mencapai 3,18% (yoy), berada

dalam kisaran sasaran 3,5%±1% (yoy). Perlambatan inflasi IHK terutama didorong oleh deflasi

kelompok administered prices terutama koreksi subkelompok transpor pasca Idul Fitri. Bank

Indonesia dan Pemerintah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dalam pengendalian

inflasi sehingga inflasi tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil. Di sisi lain, stabilitas sistem

keuangan masih tetap terjaga pada triwulan II 2018 yang tercermin dari membaiknya berbagai

indikator di sektor keuangan. Penguatan dolar AS yang terjadi dalam skala global berdampak

pada terdepresiasinya nilai tukar rupiah pada Juli 2018 tetapi dengan volatilitas yang menurun.

Fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga dan langkah stabilisasi secara terukur yang

ditempuh Bank Indonesia diharapkan dapat menjaga volatilitas nilai tukar rupiah.

Page 14: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

2

A. Perekonomian Global

Ketidakpastian ekonomi global meningkat di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia

yang tidak merata. Ekonomi AS tetap tumbuh kuat didukung akselerasi konsumsi dan investasi.

Sementara itu, ekonomi Eropa, Jepang dan Tiongkok masih cenderung menurun. Dengan

perkembangan tersebut, the Fed diprakirakan tetap melanjutkan rencana kenaikan Fed Fund

Rate (FFR) secara gradual, sementara European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan ( BOJ)

cenderung masih menahan kenaikan suku bunga. Di samping kenaikan suku bunga FFR,

meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dipicu oleh ketegangan perdagangan antara AS

dengan sejumlah negara, yang mendorong kebijakan balasan, termasuk melalui pelemahan

mata uang di tengah berlanjutnya penguatan dolar AS secara global. Ketidakpastian ekonomi

global semakin tinggi dengan munculnya risiko rambatan dari gejolak ekonomi di Turki yang

disebabkan oleh kerentanan ekonomi domestik, persepsi negatif terhadap kebijakan otoritas,

serta meningkatnya ketegangan hubungan Turki dengan AS.

Perekonomian AS tumbuh membaik ditopang oleh konsumsi yang solid dan akselerasi investasi.

Pada triwulan II 2018 ekonomi AS tercatat tumbuh 2,8% (yoy), meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya 2,6% (yoy). Konsumsi tetap solid, ditopang oleh kinerja positif

tenaga kerja dan dampak lanjutan kebijakan fiskal. Sementara, akselerasi pertumbuhan fixed

investment didorong oleh meningkatnya investasi nonresidensial. Ke depan, normalisasi

kebijakan moneter AS akan terus berlanjut dengan peningkatan suku bunga Fed Fund Rate

(FFR) yang diperkirakan akan terjadi sebanyak empat kali. Selain itu, kebijakan fiskal melalui

corporate tax rate cut diperkirakan akan mendukung kinerja positif aktivitas investasi semester

kedua 2018.

Ekonomi Eropa tumbuh lebih melambat seiring melemahnya konsumsi dan investasi. Pada

triwulan II 2018, ekonomi Eropa tumbuh 2,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya 2,3% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa tersebut tercermin

dari berbagai indikator di antaranya keyakinan konsumen, Purchasing Manager Index (PMI),

dan Industrial Production (IP) yang menunjukkan penurunan. Ke depan, ekonomi Eropa

diperkirakan masih akan melambat karena ekspansi Euro yang terjadi sejak tahun 2018 sudah

melewati peak pada tahun ini. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Composit Leading Indicator

(CLI) OECD yang mengindikasikan perlambatan.

Di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Tiongkok tumbuh melambat seiring

melambatnya permintaan domestik. Ekonomi Tiongkok pada triwulan II 2018 tumbuh 6,7%

(yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu 6,8% (yoy). Perlambatan

ekonomi Tiongkok tersebut bersumber dari investasi dan konsumsi, seiring kebijakan

Page 15: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

3

deleveraging. Pemerintah Tiongkok menempuh kebijakan countercyclical melalui kebijakan

easing (moneter, fiskal, regulasi finansial, dan kebijakan lainnya) secara terkoordinasi.

Perekonomian Turki mengalami krisis karena kebijakan ekonomi populis pro-growth dan

memburuknya hubungan dengan AS, menyusul ancaman sanksi tarif oleh AS. Pertumbuhan

ekonomi Turki hingga tahun 2017 meningkat tajam hingga mencapai 7,42% (yoy), namun

bank sentral tidak merespons dengan baik kenaikan inflasi yang mencapai 15,9% pada Juli

2018. Selain itu, rasio utang luar negeri (ULN) Turki terhadap PDB meningkat ke 52,8% pada

tahun 2018 dengan porsi ULN jangka pendek mencapai 26%. Depresiasi Lira menimbulkan

kekhawatiran gagal bayar ULN yang akan berdampak terutama pada Eropa karena besarnya

ULN Turki pada perbankan Eropa.

Volume perdagangan dunia tumbuh lebih rendah sejalan dengan melambatnya perekonomian

Eropa, Tiongkok, dan Jepang serta eskalasi perang dagang. Di samping itu, lebih rendahnya

perdagangan dunia juga disebabkan oleh ekonomi AS yang lebih berorientasi domestik. Sejalan

dengan lebih rendahnya volume perdagangan dunia, harga komoditas juga mengalami

penurunan pada triwulan II 2018. Ke depan, ekonomi dunia diperkirakan tumbuh stabil, namun

diwarnai dengan meningkatnya divergensi perekonomian AS dengan negara lainnya.

B. Perekonomian Nasional

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2018 semakin solid didukung oleh

membaiknya permintaan domestik. Pada triwulan II 2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,27%

(yoy). Angka pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

mencapai 5,06% dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 2013. Pendorong utama

pertumbuhan bersumber dari membaiknya permintaan domestik terutama meningkatnya

konsumsi swasta dan konsumsi pemerintah. Sementara itu, investasi tetap tumbuh tinggi,

meskipun melambat sejalan dengan berkurangnya hari kerja di bulan Juni 2018. Meningkatnya

pertumbuhan permintaan domestik kemudian berdampak pada tingginya pertumbuhan impor,

di tengah kinerja ekspor yang relatif terbatas.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta baik dari rumah tangga maupun Lembaga Nonprofit

melayani Rumah Tangga (LNPRT) mencatatkan pertumbuhan tinggi. Pertumbuhan konsumsi

rumah tangga tercatat 5,14% (yoy) tertinggi sejak 2014, didukung oleh perbaikan pendapatan

dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi. Konsumsi LNPRT tumbuh 8,71% (yoy)

ditopang oleh penyelenggaraan Pilkada serentak yang meliputi sebagian besar wilayah Jawa.

Belanja pemerintah juga membaik dengan tumbuh 5,26% (yoy) pada triwulan II 2018, lebih

tinggi dari triwulan sebelumnya, sehingga memberikan dorongan terhadap kuatnya

permintaan domestik.

Page 16: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

4

Investasi masih kuat didorong oleh membaiknya permintaan domestik. Pembentukan Modal

Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan II 2018 tetap tumbuh tinggi sebesar 5,87% (yoy), meskipun

melambat dari triwulan sebelumnya. Lebih lambatnya pertumbuhan terutama berasal dari

berkurangnya hari kerja pada periode libur lebaran di tengah masih berlanjutnya proyek

pembangunan infrastruktur.

Kuatnya permintaan domestik berdampak pada tingginya pertumbuhan impor terutama

barang modal dan bahan baku. Pada triwulan II 2018, impor tumbuh 15,17% (yoy) meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu 12,66% (yoy). Impor barang modal tumbuh

kuat terutama pada mesin dan peralatan. Impor suku cadang dan peralatan meningkat seiring

positifnya prospek pertambangan terutama batubara dan logam. Selain itu, tingginya impor

terkait dengan regulasi penanaman modal dan turunannya yang membebaskan bea masuk

impor mesin, barang dan bahan untuk pembangunan. Impor bahan baku juga berada dalam

tren yang meningkat, terutama bahan baku industri olahan untuk mendukung sektor

manufaktur dan sektor infrastruktur.

Namun, akselerasi impor tidak diimbangi dengan akselerasi kinerja ekspor. Pada triwulan II

2018 ekspor hanya tumbuh sebesar 7,70% (yoy). Meskipun membaik dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, pertumbuhan ekspor tidak secepat akselerasi pertumbuhan impor.

Kinerja ekspor terutama ditopang oleh membaiknya ekspor manufaktur, komoditas

pertambangan, dan ekspor jasa. Kinerja ekspor manufaktur didukung oleh ekspor kimia dan

besi baja. Sementara itu, ekspor pertambangan didukung oleh batubara dan nikel, sejalan

dengan tingginya harga di pasar internasional.

Tabel 1.1 Tabel Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (% yoy)

Membaiknya permintaan domestik direspons oleh sisi penawaran. Dari sisi lapangan usaha (LU),

perbaikan permintaan domestik tercermin pada kinerja LU Perdagangan, LU Pertanian, LU

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU jasa-jasa lainnya yang utamanya di jasa

administrasi pemerintahan, jasa perusahaan, dan jasa kesehatan. Sementara itu, kinerja LU

Konsumsi Rumah Tangga 4.94 4.95 4.93 4.97 4.95 4.95 5.14

Konsumsi LNPRT 8.07 8.52 6.02 5.24 6.91 8.09 8.71

Konsumsi Pemerintah 2.69 -1.92 3.48 3.81 2.14 2.74 5.26

Investasi 4.77 5.34 7.08 7.27 6.15 7.95 5.87

Investasi Bangunan 5.87 6.07 6.28 6.68 6.24 6.16 5.02

Investasi Nonbangunan 1.46 3.23 9.47 9.03 5.90 13.57 8.41

Ekspor 8.41 2.80 17.01 8.50 9.09 6.09 7.70

Impor 4.81 0.20 15.46 11.81 8.06 12.66 15.17

Pertumbuhan Domestik Bruto 5.01 5.01 5.06 5.19 5.07 5.06 5.27

Sumber: Badan Pusat Statistik

IIKomponen

2017

TotalI III IV I II

2018

Page 17: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

5

Industri Pengolahan dan LU Konstruksi yang melambat terkait dengan jumlah hari kerja karena

periode libur lebaran pada Juni 2018 yang lebih panjang daripada 2017.

Tabel 1.2 Tabel Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (% yoy)

Secara spasial, ekonomi daerah tumbuh meningkat pada triwulan II 2018. Peningkatan tersebut

berasal dari membaiknya ekonomi Sumatera, Kalimantan, dan Papua, serta masih kuatnya

ekonomi Jawa dan Sulawesi. Dari 34 provinsi, 23 di antaranya tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Papua (24,68%)

didorong tingginya pertumbuhan sektor pertambangan yaitu tembaga. Sementara, NTB

menjadi satu-satunya provinsi dengan pertumbuhan negatif (-0,83%) karena menurunnya

produksi konsentrat tembaga.

Gambar 1.1 Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah Triwulan I-2018 (% yoy)

Sumber: BPS, diolah

Dari sisi harga, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018 tetap terkendali dan berada

dalam kisaran sasaran inflasi. Inflasi IHK pada Juli 2018 mencapai 3,18% (yoy), berada dalam

kisaran sasaran 3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK meningkat dibandingkan dengan bulan lalu sebesar

I II III IV Total I II

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 7.15 3.23 2.77 2.24 3.81 3.29 4.76

PERTAMBANGAN & PENGGALIAN (1.22) 2.12 1.84 0.08 0.69 0.74 2.21

INDUSTRI PENGOLAHAN 4.28 3.50 4.85 4.46 4.27 4.56 3.97

PENGADAAN LISTRIK 1.60 (2.53) 4.88 2.27 1.54 3.31 7.56

4.39 3.67 4.82 5.53 4.61 3.59 3.94

KONSTRUKSI 5.96 6.94 6.98 7.23 6.79 7.35 5.73

4.61 3.47 5.20 4.47 4.44 4.93 5.24

TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 8.06 8.80 8.88 8.21 8.49 8.59 8.59

PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUIM 5.27 5.73 5.69 5.49 5.55 5.45 5.75

INFORMASI DAN KOMUNIKASI 10.48 11.06 8.82 8.99 9.81 8.52 6.06

JASA KEUANGAN 5.99 5.94 6.16 3.85 5.48 4.33 3.02

REAL ESTAT 3.66 3.73 3.60 3.73 3.68 3.23 3.11

JASA PERUSAHAAN 6.83 8.24 9.37 9.25 8.44 8.04 8.89

0.23 (0.03) 0.69 6.95 2.06 5.79 7.20

JASA PENDIDIKAN 4.05 0.88 3.62 5.89 3.66 4.83 4.94

JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN LAINNYA 7.06 6.32 7.51 6.31 6.79 6.06 7.07

JASA LAINNYA 7.90 8.51 9.31 8.87 8.66 8.42 9.22

PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.01 5.01 5.06 5.19 5.07 5.06 5.27

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

PENGADAAN AIR

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

JASA PEMERINTAHAN

LAPANGAN USAHA20182017

Page 18: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

6

3,12% (yoy) didorong oleh kenaikan inflasi kelompok inti dan volatile food, di tengah

melambatnya inflasi administered prices. Secara bulanan, inflasi IHK mencapai 0,28% (mtm),

melambat dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 0,59% (mtm) yang bersumber dari koreksi

tarif angkutan pasca Idul Fitri. Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Juli,

inflasi IHK telah mencapai 2,18% (ytd). Terkendalinya inflasi didukung oleh pasokan yang

memadai dan dampak positif berbagai kebijakan stabilisasi pangan yang ditempuh Pemerintah

serta koordinasi dengan Bank Indonesia.

Terkendalinya inflasi IHK didukung oleh inflasi kelompok inti yang tetap terkendali di tengah

kenaikan inflasi kelompok jasa. Inflasi inti tercatat sebesar 2,87% (yoy) pada Juli 2018,

meningkat dari bulan sebelumnya 2,72% (yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh

meningkatnya kelompok inflasi inti traded dan nontraded. Dari sisi inflasi barang dan jasa,

peningkatan inflasi inti didorong oleh kelompok jasa, sementara kelompok barang relatif stabil.

Terkendalinya inflasi inti hingga Juli 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank

Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

tukar sesuai fundamentalnya. Secara bulanan inflasi inti tercatat sebesar 0,41% (mtm), lebih

tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 0,24% (mtm).

Inflasi kelompok volatile food pada Juli 2018 stabil dibandingkan bulan lalu, namun lebih tinggi

dibandingkan dengan historis pasca Idul Fitri. Inflasi volatile food pada Juli 2018 tercatat sebesar

0,90% (mtm), stabil dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,90% (mtm). Angka

tersebut lebih tinggi dari historisnya pasca Idul Fitri empat tahun terakhir seiring dengan inflasi

daging ayam ras dan telur ayam ras yang lebih tinggi dibandingkan historisnya. Sementara,

komoditas bawang merah, cabai merah dan daging sapi mengalami deflasi.

Kelompok administered prices pada Juli 2018 mengalami koreksi lebih dalam dibandingkan

dengan historisnya pasca Idul Fitri. Kelompok administered prices mencatat deflasi sebesar

0,68% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,38% (mtm). Deflasi

tersebut lebih rendah dari historis deflasi administered prices pasca Idul Fitri empat tahun

terakhir, terutama disebabkan karena lebih dalamnya deflasi angkutan udara dan angkutan

antarkota dibandingkan dengan historisnya. Tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar

12,34% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 14,91%

(mtm) dan historisnya pasca Idul Fitri yaitu inflasi 1,84% (mtm). Sejalan dengan itu, deflasi tarif

angkutan antarkota bulan Juli 2018 mencapai 10,78% (mtm), lebih rendah dibandingkan

dengan bulan lalu dan historisnya yaitu masing-masing inflasi 11,42% (mtm) dan deflasi 7,11%

(mtm).

Page 19: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

7

Secara spasial, inflasi di seluruh daerah terjaga dalam rentang sasaran 3,5%±1%. Inflasi tercatat

cukup rendah hampir di seluruh kawasan. Hanya Papua yang mencatatkan inflasi di atas kisaran

target, yakni sebesar 5,32% (yoy) terutama disumbang komoditas ikan segar karena kurangnya

pasokan akibat pengaruh cuaca. Secara umum, inflasi inti di seluruh kawasan lebih rendah

sejalan dengan perubahan struktural yang lebih baik. Sementara itu, inflasi volatile food lebih

rendah bersumber dari rendahnya inflasi beras dan hortikultura. Inflasi administered prices

relatif sama seiring koreksi tarif angkutan pada bulan Juli 2018 di tengah asumsi kurs dan harga

minyak dunia yang lebih tinggi. Terkendalinya inflasi di berbagai daerah tersebut tidak terlepas

dari semakin kuatnya koordinasi pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah

(TPID).

Gambar 1.2 Peta Inflasi daerah Bulan Maret 2018 (% mtm)

Sumber: BPS, diolah

Nilai tukar Rupiah masih mengalami tekanan depresiasi, namun dengan volatilitas yang

menurun. Secara point-to-point, Rupiah melemah sebesar 3,94% pada triwulan II 2018 dan

0,62% pada Juli 2018. Perkembangan Rupiah pada bulan Juli tersebut disertai dengan

volatilitas yang menurun, meskipun dolar AS terus mengalami penguatan secara luas. Secara

year to date (ytd) Rupiah terdepresiasi 7,04% atau lebih rendah dari India, Brazil, Afrika Selatan,

dan Rusia. Sementara itu, aliran modal asing telah kembali masuk ke pasar keuangan

domestik pada semua jenis aset.

Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global

dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya,

serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar

keuangan. Kebijakan tetap ditopang oleh strategi intervensi ganda dan strategi operasi moneter

untuk menjaga kecukupan likuiditas khususnya di pasar uang Rupiah dan valas. Kebijakan Bank

Page 20: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

8

Indonesia dalam meningkatkan efektivitas penyediaan swap valas dengan tingkat harga yang

lebih murah mampu meningkatkan minat peserta lelang di berbagai tenor dan menurunkan

premi swap pasar.

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga pada triwulan II 2018 disertai intermediasi perbankan

yang membaik dan risiko kredit yang terjaga. Stabilitas sistem keuangan yang terjaga tercermin

pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang tinggi mencapai

22,0% dan rasio likuiditas (AL/DPK) yang masih aman yaitu sebesar 19,4% pada Juni 2018.

Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yaitu sebesar 2,7%

(gross) atau 1,2% (net).

Stabilitas sistem keuangan yang terjaga berkontribusi positif pada perbaikan fungsi intermediasi

perbankan. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2018 tercatat 7,0% (yoy), naik

dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 6,5% (yoy).

Pertumbuhan kredit pada Juni 2018 tercatat sebesar 10,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3% (yoy). Dengan perbaikan ekonomi dan

kemajuan konsolidasi korporasi dan perbankan secara keseluruhan, Bank Indonesia

memprakirakan pertumbuhan kredit akan lebih baik pada 2018 yaitu dalam kisaran 10-12%

(yoy). Sementara itu, pertumbuhan DPK diperkirakan sedikit lebih rendah yaitu dalam kisaran

8,0-10,0% (yoy).

C. Bauran Kebijakan

Berdasarkan kondisi perekonomian terkini serta prospek dan risiko ke depan, Rapat Dewan

Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan BI

7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50%, suku bunga Deposit Facility

sebesar 25 bps menjadi 4,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi

6,25%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar

keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. Bank

Indonesia menghargai dan mendukung keseriusan dan langkah-langkah konkrit Pemerintah

untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan menurunkan

impor, termasuk penundaan proyek-proyek Pemerintah yang memiliki kandungan impor tinggi.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait

untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal dalam kondisi ketidakpastian

perekonomian global yang masih tinggi.

Bank Indonesia juga melanjutkan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai kondisi

fundamentalnya dengan tetap mendorong bekerjanya mekanisme pasar. Kebijakan tersebut

didukung penguatan strategi operasi moneter dengan memperkuat konvergensi suku bunga

Page 21: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

9

pasar uang antar bank dengan suku bunga kebijakan moneter (BI 7DRR) untuk memperkuat

efektivitas transmisi kebijakan moneter. Bank Indonesia juga melanjutkan langkah-langkah

akselerasi pendalaman pasar keuangan. Di pasar uang, keberhasilan implementasi IndONIA

sebagai suku bunga acuan pasar uang akan diikuti dengan pengembangan instrumen OIS

(Overnight Index Swap) dan IRS (Interest Rate Swap) sehingga mampu mendukung

pembentukan struktur suku bunga pasar yang lebih efisien. Di pasar valas, Bank Indonesia

meningkatkan efektivitas penyediaan swap valas baik dalam rangka operasi moneter maupun

dalam rangka hedging dengan tingkat harga yang lebih murah. Berbagai kebijakan tersebut

diyakini akan memperkuat alternatif instrumen pengelolaan likuiditas di pasar dan mendukung

stabilitas nilai tukar tukar Rupiah.

Bank Indonesia memandang bauran kebijakan yang telah ditempuh sebelumnya dan respons

saat ini konsisten dengan upaya menjaga inflasi agar tetap berada dalam kisaran sasaran

3,5±1% pada 2018 dan 2019 serta mengelola ketahanan sektor eksternal. Ke depan, Bank

Indonesia akan terus mencermati perkembangan dan prospek perekonomian domestik

maupun global, untuk memperkuat respons bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas

makroekonomi dan sistem keuangan.

Page 22: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Perekonomian Global dan Nasional

Bab 1

10

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 23: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

11

Bab 2

EKONOMI MAKRO REGIONAL

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2018 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian DKI Jakarta pada tengah tahun 2018 tercatat 5,93%

(yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,99% (yoy).

Salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi Ibukota yaitu melemahnya komponen

Pertumbuhan Modal tetap Bruto (PMTB) atau investasi, sejalan dengan melambatnya investasi

bangunan karena aktivitas pembangunan pada triwulan II yang cenderung lebih rendah. Di sisi

lain, kemampuan konsumsi rumah tangga di DKI Jakarta pada triwulan II 2018 menguat dan

mencatat pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal tersebut

tidak terlepas dari momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri yang mendorong belanja

masyarakat lebih tinggi.

Pada sisi Lapangan Usaha (LU), menguatnya konsumsi rumah tangga turut mendorong

pertumbuhan LU perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Namun,

relatif rendahnya aktivitas pembangunan infrastruktur di triwulan laporan berdampak pada LU

konstruksi yang tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Aktivitas kontruksi

yang melambat tersebut juga menahan pertumbuhan LU Industri Pengolahan sehingga tidak

dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Memasuki triwulan III 2018, perekonomian DKI Jakarta diperkirakan akan kembali menemukan

momentum peningkatan pertumbuhan. Kondisi tersebut akan didukung oleh penyelenggaraan

Asian Games 2018, dengan DKI Jakarta sebagai salah satu kota penyelenggara bersama dengan

Palembang. Perhelatan Asian Games tersebut akan mendorong ekspor, khususnya ekspor jasa

melalui kunjungan para atlet, delegasi, dan para pendukung dari negara-negara yang bertanding.

Hal tersebut juga akan mendorong pertumbuhan LU Perdagangan melalui penjualan

cinderamata, maupun produk-produk lain yang hanya ditemukan di Jakarta.

A. Komponen Permintaan

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2018 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya. Kinerja pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan tercatat sebesar

5,93% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh

sebesar 5,99% (yoy)1. Arah pertumbuhan ekonomi yang melambat di triwulan II tahun ini

1 Berdasarkan rilis data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 oleh BPS Provinsi DKI Jakarta, terdapat koreksi angka pertumbuhan

ekonomi DKI Jakarta triwulan I 2018, dari sebelumnya 6,02% (yoy) menjadi 5,99% (yoy)

Page 24: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

12

mengulang pola serupa pada triwulan II tahun sebelumnya (Grafik 2.1). Melambatnya

pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kawasan Jawa

pada triwulan II 2018 yang tercatat 5,69% (yoy), lebih rendah daripada triwulan sebelumnya

yakni sebesar 5,75% (yoy) (Grafik 2.2).

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 2.1 Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta

Grafik 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Kawasan Jawa, dan DKI Jakarta

Konsumsi rumah tangga (RT) menjadi komponen yang mampu mendorong pertumbuhan

ekonomi pada triwulan II, dengan realisasi pertumbuhan sebesar 5,63% (yoy), meningkat

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,49% yoy). Momen bulan puasa dan

hari raya Idul Fitri menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan konsumsi RT pada

triwulan laporan. Adanya kedua momen tersebut mendorong perilaku belanja masyarakat yang

lebih tinggi dibandingkan dengan periode lainnya. Di sisi lain, pencairan Tunjangan Hari Raya

(THR) yang diterima oleh seluruh pekerja, baik karyawan swasta maupun PNS turut memberikan

ruang finansial yang lebih tinggi bagi setiap rumah tangga, sehingga hal tersebut berbanding

lurus dengan peningkatan kemampuan belanja. Meningkatnya kemampuan belanja rumah

tangga tercermin dari pertumbuhan konsumsi barang dan konsumsi makanan minuman yang

lebih baik dari triwulan sebelumnya (Grafik 2.3). Selain itu, ketiadaan asisten rumah tangga pada

saat libur panjang Idul Fitri terindikasi mendorong perilaku masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan makan di restoran, sehingga hal tersebut mendorong pertumbuhan konsumsi

restoran dan hotel yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 2.4).

Sumber: BPS, diolah Sumber: SPE Bank Indonesia

Grafik 2.3 Pertumbuhan Barang dan Makanan Minuman

Grafik 2.4 Pertumbuhan Konsumsi Restoran dan Hotel

Page 25: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

13

Tingkat ekspektasi konsumsi masyarakat Jakarta pada triwulan laporan masih terjaga pada level

yang positif, yang mengindikasikan menguatnya konsumsi rumah tangga. Ekspektasi positif

tersebut tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia, dengan keseluruhan komponen

yaitu Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE), dan Indeks

Ekspektasi Konsumen (IEK) berada pada zona optimis (Grafik 2.5). Tingkat optimisme

masyarakat pada triwulan II cenderung mengalami stagnasi, atau hanya meningkat terbatas

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Optimisme yang stagnan dipengaruhi oleh

ketersediaan lapangan pekerjaan di Ibukota yang belum sesuai dengan harapan masyarakat,

sebagaimana tercermin dari Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang berada di zona pesimis

(Grafik 2.6). Lapangan pekerjaan yang tersedia sebagian umumnya terkait dengan sektor

informal. Kendati demikian, pemberian THR kepada para pekerja di Ibukota telah

meningkatkan kemampuan konsumsi pada triwulan laporan yang tercermin dari Indeks

Penghasilan Konsumen triwulan II yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (Grafik 2.6).

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik 2.5 Indeks Survei Konsumen Grafik 2.6 Indeks Penghasilan Konsumen dan Ketersediaan Lapangan Kerja

Tetap kuatnya konsumsi rumah tangga pada triwulan laporan juga tercermin melalui hasil

liaison2 terhadap beberapa perusahaan di DKI Jakarta. Hasil liaison terkait kondisi penjualan

domestik ditunjukkan oleh grafik skala likert penjualan domestik yang tetap berada pada level

positif (Grafik 2.7). Skala likert menunjukkan kondisi penjualan domestik secara umum lebih

baik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di sisi lain, meningkatnya konsumsi rumah

tangga pada triwulan II tercermin dari tingkat persediaan perusahaan yang turun (Grafik 2.8).

Hal tersebut mengindikasikan tingkat persediaan atau inventory perusahaan yang berkurang

seiring dengan naiknya tingkat penjualan.

2 Kegiatan Liaison adalah kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung/tidak langsung

kepada pelaku usaha/institusi lainnya mengenai perkembangan dan arah kegiatan usaha dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan dan likert scale.

Page 26: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

14

Sumber: Liaison Bank Indonesia, diolah Sumber: Liaison Bank Indonesia, diolah

Grafik 2.7 Skala Likert Penjualan Domestik

Grafik 2.8 Skala Likert Persediaan

Sementara itu, penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di beberapa

daerah pada bulan Juni 2018 lalu turut berkontribusi positif pada kinerja ekonomi DKI Jakarta,

yang tercermin dari meningkatnya pertumbuhan konsumsi Lembaga Non-Publik yang Melayani

Rumah Tangga (LNPRT). Konsumsi LNPRT pada triwulan II mengalami pertumbuhan 6,28%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

5,93% (yoy). Dengan adanya pelaksaan pilkada serentak pada triwulan laporan, partai-partai

politik yang seluruhnya memiliki kedudukan kantor pusat di Ibukota cenderung mengeluarkan

anggaran belanja lebih banyak, khususnya untuk membiayai logistik para saksi dan relawan

yang menjaga di tempat pemungutan suara (TPS), serta untuk rapat konsolidasi dalam rangka

pemantauan hasil pilkada. Kegiatan belanja dan penggunaan anggaran partai politik tersebut

sebagain besar tercatat sebagai konsumsi LNPRT DKI Jakarta, sehingga berdampak positif pada

pertumbuhan ekonomi Ibukota.

Memasuki triwulan III 2018, konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh lebih baik

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Salah satu momen positif yang dapat menopang

pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan berjalan adalah datangnya tahun ajaran

baru. Pada periode tahun ajaran baru ini, belanja masyarakat cenderung akan mengalami

peningkatan, khususnya untuk pembelian keperluan sekolah dan pakaian seragam. Tetap

kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan berjalan juga sejalan dengan

ekspektasi dunia usaha. Pertumbuhan konsumsi yang masih kuat terlihat dari konfirmasi

kepada kalangan usaha yang diperoleh dari kegiatan liaison, dan tercermin pula pada skala

likert perkiraan penjualan yang tetap positif, sejalan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 2.9).

Ekspektasi masyarakat pada triwulan berjalan diperkirakan tetap terjaga, yang terindikasi dari

perkembangan terkini indeks Survei Konsumen Bank Indonesia, khususnya Indeks Ekspektasi

Konsumen pada posisi bulan Juli 2018 yang lebih baik dibandingkan dengan posisi bulan

sebelumnya (Grafik 2.10).

Page 27: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

15

Sumber: Liaison Bank Indonesia, diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik 2.9 Skala Likert Perkiraan Penjualan

Grafik 2.10 Perkembangan Terkini Survei Konsumen

Di sisi lain, penyelenggaraan Asian Games 2018 pada bulan Agustus hingga September 2018

diperkirakan dapat mendorong belanja masyarakat, khususnya belanja souvenir dan

pakaian/jersey Indonesia yang dapat digunakan ketika mendukung Indonesia berlaga di Asian

Games. Kemudian, dalam rangka memeriahkan gelaran Asian Games, DKI Jakarta akan

menyelenggarakan Festival Jakarta Great Sale yang berlangsung dari tanggal 12 Agustus

hingga 4 September 2018. Pada festival ini akan terdapat banyak tawaran potongan harga

untuk berbagai barang di seluruh pusat belanja di Jakarta, sehingga hal tersebut dapat menjadi

daya tarik masyarakat meningkatkan aktivitas belanjanya.

Konsumsi pemerintah pada triwulan II 2018 kembali tumbuh positif, setelah pada triwulan

sebelumnya mengalami kontraksi. Pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan laporan

tercatat sebesar 1,02% (yoy), sedangkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar -

4,99% (yoy). Pertumbuhan positif konsumsi pemerintah tersebut dikontribusi oleh belanja

pegawai melalui pencairan tunjangan hari raya (THR) dan juga gaji ke-13. Cukup besarnya

dampak pencairan THR dan gaji ke-13 terhadap kinerja konsumsi pemerintah disebabkan

karena besaran THR yang diterima pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Meningkatnya THR pada tahun ini karena komponen THR yang diberikan cukup

banyak yang meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan tambahan, serta tunjangan

kinerja. Dengan berbagai komponen tersebut THR yang diterima hampir setara dengan gaji

satu bulan penuh.

Lebih lanjut pada sisi belanja Kementerian/Lembaga (K/L), penyerapan APBN sampai dengan

triwulan II 2018 telah mencapai 33,30% (Grafik 2.11). Realisasi serapan belanja ini lebih baik

dibandingkan dengan penyerapan pada triwulan II tahun lalu yang tercatat sebesar 29,36%. Di

sisi lain, penyerapan APBD DKI Jakarta sampai dengan triwulan II 2018 mencapai 28,7% dari

pagu anggaran keseluruhan tahun 2018. Sejalan dengan realisasi APBN, serapan belanja APBD

pada triwulan II tahun ini lebih baik dibandingkan dengan realisasi belanja pada triwulan II

tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 25,3% (Grafik 2.12)

Page 28: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

16

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Negara

Kantor Wilayah Jakarta

Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) DKI Jakarta

Grafik 2.11 Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga di Jakarta

Grafik 2.12 Perkembangan Realisasi Belanja APBD DKI Jakarta

Konsumsi pemerintah pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh positif dan terakselerasi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi Pemerintah ini sejalan

dengan pola penyerapan belanja pada APBN maupun APBD yang cenderung meningkat pada

semester kedua. Penyerapan belanja pada semester kedua tahun berjalan akan lebih

dioptimalkan untuk merealisasikan proyek-proyek yang telah dianggarkan, agar dapat

mencapai target akhir tahun. Lebih lanjut, realisasi belanja APBD sampai dengan bulan Agustus

2018 telah mencapai 40,37%, hampir setara dengan realisasi keseluruhan triwulan III pada

tahun-tahun sebelumnya (Grafik 2.13). Dengan sisa waktu yang cukup leluasa sampai dengan

akhir triwulan III, diperkirakan penyerapan belanja APBD dapat melebihi realisasi tahun

sebelumnya.

Sumber: Laman Monitoring dan Evaluasi Pemprov DKI

Jakarta, diakses pada tanggal 21 Agustus 2018

Grafik 2.13 Perkembangan Terkini Realisasi Belanja APBD

Kinerja investasi DKI Jakarta pada triwulan II 2018 mengalami perlambatan. Perlambatan

investasi ini terlihat dari pertumbuhan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

yang tercatat sebesar 4,70% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada

triwulan I sebesar 8,08% (yoy). Melambatnya pertumbuhan investasi tersebut terindikasi

disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan investasi bangunan, yang mendominasi komponen

PMTB DKI Jakarta (Grafik 2.14 dan 2.15). Investasi bangunan pada triwulan II hanya tumbuh

1,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 5,91% (yoy). Di sisi lain investasi nonbangunan tetap tumbuh tinggi seperti

Page 29: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

17

triwulan sebelumnya, yang didorong oleh meningkatnya akuisisi barang modal (Grafik 2.16).

Salah satu contoh akuisisi barang modal tersebut adalah didatangkannya dua rangkaian kereta

MRT Jakarta pada bulan April 2018.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 2.14 Pertumbuhan Komponen PMTB Bangunan

Grafik 2.15 Perbandingan Nominal PMTB Bangunan dan Nonbangunan

Sumber: BPS, diolah

Grafik 2.13 Pertumbuhan Komponen PMTB Nonbangunan

Melambatnya pertumbuhan investasi bangunan sejalan dengan beberapa pembangunan

konstruksi dan infrastruktur di ibukota, yang secara umum telah mencapai progress di atas

90%. Hal tersebut berdampak pada lebih rendahnya aktivitas pembangunan. Beberapa contoh

pembangunan infrastruktur tersebut antara lain proyek MRT Jakarta yang sampai dengan akhir

triwulan II 2018 telah mencapai progress 94,7%, dengan rincian 98,5% untuk konstruksi

bawah tanah dan 92,5% untuk konstruksi layang3. Proyek pembangunan transportasi lainnya

di Ibukota yang masih berlangsung dan sudah mulai memasuki tahap finishing antara lain

pembangunan moda transportasi LRT Jakarta. Sampai dengan penghujung triwulan II 2018

progres pembangunannya telah mencapai 79%.

Kinerja investasi ibukota pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan

dengan triwulan II. Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan investasi diperkirakan

berasal dari investasi nonbangunan, khususnya investasi barang modal yang akan digunakan

untuk infrastruktur transportasi di Ibukota, seperti contohnya 8 rangkaian kereta LRT Jakarta

yang akan didatangkan secara bertahap sampai dengan September 2018. Di sisi lain, investasi

swasta diperkirakan masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik, dan menopang kinerja

3 Sumber: Laman PT MRT Jakarta (www.jakartamrt.co.id)

Page 30: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

18

pertumbuhan investasi DKI Jakarta. Hal tersebut terindikasi dari pertumbuhan penyaluran kredit

investasi yang mengalami uptrend selama tahun 2018 (Grafik 2.14 dan 2.15). Pembentukan

Jakarta Investment Center pada 31 Juli 2018 dapat menjadi faktor positif yang dapat

mendorong investasi swasta (selengkapnya terdapat pada boks Jakarta Investment Center,

Mercusuar Pengembangan Investasi DKI Jakarta).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 2.14 Perkembangan Terkini Penyaluran Kredit Investasi Keseluruhan

Grafik 2.15 Perkembangan Terkini Penyaluran Kredit Investasi untuk Sektor

Korporasi

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor luar negeri DKI Jakarta mengalami perlambatan, setelah pada

triwulan sebelumnya mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Ekspor DKI Jakarta pada

triwulan II tumbuh sebesar 4,85% (yoy), sedangkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya

mencapai 10,74% (yoy). Ekspor yang melambat tersebut terjadi disebabkan melemahnya

pertumbuhan seluruh komponen ekspor, yaitu ekspor barang dan ekspor jasa (Grafik 2.16).

Kondisi ini juga terkonfirmasi dari perkembangan nilai ekspor pada triwulan II 2018 yang

tumbuh terbatas dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 2.17).

Sumber: BPS, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah

Grafik 2.16 Pertumbuhan Ekspor Barang dan Ekspor Jasa DKI Jakarta

Grafik 2.17 Pertumbuhan Nilai Ekspor DKI Jakarta

Perlambatan pertumbuhan ekspor luar negeri Ibukota juga tercermin dari volume barang yang

dimuat di pelabuhan Tanjung Priok yang mengalami kontraksi. Pada triwulan laporan jumlah

barang yang dimuat untuk pengiriman luar negeri tercatat sebesar 2,2 juta ton, atau tumbuh -

33,60% (yoy) dibandingkan dengan jumlah tonase yang dimuat pada triwulan II tahun

sebelumnya. Kontraksi tersebut cukup dalam jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sangat tinggi, yaitu mencapai 34,56% (yoy) (Grafik 2.18). Lebih lanjut,

perlambatan juga disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan salah satu ekspor unggulan DKI

Page 31: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

19

Jakarta, yaitu mobil. Ekspor mobil pada triwulan II 2018 mengalami kontraksi dengan

pertumbuhan -6,41% (yoy). Hal ini terindikasi disebabkan karena Indonesia, sejak awal triwulan

II 2018 menemui hambatan untuk mengekspor mobil ke salah satu negara pasar potensial,

yaitu Vietnam, yang sejalan dengan pemberlakuan regulasi di negara tersebut yang

memberikan syarat cukup ketat untuk impor mobil, antara lain mengenai emisi dan rating

keselamatan yang harus dipenuhi. Kontraksi ini lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang juga

tumbuh negatif, yaitu sebesar -2,33% (yoy) (Grafik 2.19).

Sumber: BPS, diolah Sumber: Gaikindo, diolah

Grafik 2.18 Jumlah Barang yang Dimuat di Pelabuhan Tanjung Priok

Grafik 2.19 Pertumbuhan Ekspor mobil

Di sisi lain, perlambatan pada kinerja ekspor luar negeri DKI Jakarta juga disebabkan oleh

melemahnya ekspor jasa melalui kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DKI Jakarta.

Pada triwulan II 2018, ekspor jasa hanya mencatat pertumbuhan 4,22% (yoy), lebih rendah

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 9,22% (yoy).

Melambatnya ekspor jasa tersebut tercermin dari jumlah kedatangan wisman yang lebih sedikit

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Selama bulan April hingga Juni 2018, jumlah

kunjungan wisman ke Ibukota tercatat sebanyak 597.246 dengan pertumbuhan hanya sebesar

1,29% (yoy). Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan kunjungan pada triwulan I

2018 yang tercatat sebanyak 659.030 orang (Grafik 2.20). Berkurangnya jumlah kedatangan

tamu mancanegara yang umumnya datang untuk urusan berbisnis atau MICE (meeting,

incentive, convention, and exhibition), sejalan dengan relatif sedikitnya penyelenggaraan MICE

pada masa bulan puasa yang jatuh pada triwulan II. Berkurangnya jumlah kunjungan wisman

pada triwulan II juga tercermin dari tingkat hunian hotel. Tingkat keterisian kamar hotel pada

triwulan II secara rata-rata sebesar 60%, lebih rendah dibandingkan dengan tingkat hunian

pada triwulan I yang tercatat sebesar 63% (Grafik 2.21).

Page 32: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

20

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 2.20 Pertumbuhan Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta

Grafik 2.21 Tingkat Hunian Hotel

Kinerja ekspor luar negeri DKI Jakarta pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik

dibandingkan dengan triwulan II. Pertumbuhan yang lebih tinggi tersebut akan ditopang

melalui ekspor jasa dan kunjungan wisman. Estimasi tersebut berkaitan dengan

penyelenggaraan Asian Games pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018 di Jakarta,

yang akan dihadiri dan diikuti oleh sekitar 15.000 atlet dan ofisial dari 45 negara yang

bertanding, serta ratusan ribu pendukung dan supporter dari masing-masing negara4. Selain

Wisma Atlet yang digunakan sebagai pemusatan tempat tinggal para atlet yang bertanding,

hotel-hotel di Jakarta juga diperkirakan akan dipilih oleh para pengurus dan ofisial sebagai

lokasi menginap. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan, tingkat okupansi

hotel di Ibukota meningkat hingga 80% pada saat pelaksanaan Asian Games 2018. Selain itu,

kembali pulihnya ekspor kendaraan bermotor ke Vietnam, setelah tertahan sepanjang semester

I 2018 diharapkan dapat semakin mendorong kinerja ekspor.

Sejalan dengan pertumbuhan ekspor, kinerja impor DKI Jakarta pada triwulan II 2018 juga

mengalami perlambatan. Pertumbuhan impor DKI Jakarta pada triwulan II 2018 tercatat sebesar

13,46% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

mencapai 17,02% (yoy). Melambatnya kinerja impor tersebut tercermin dari pertumbuhan nilai

impor pada triwulan II yang melemah menjadi 7,48% (yoy), dari triwulan sebelumnya yang

tumbuh mencapai 17,43% (yoy) (Grafik 2.22). Impor yang melambat juga dikarenakan impor

bahan baku dan impor bahan modal yang melambat pada triwulan II (Grafik 2.23), sedangkan

Impor barang konsumsi tumbuh positif dan lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya. Peningkatan impor dilakukan oleh pelaku usaha sebagai langkah untuk

merespons permintaan masyarakat yang meningkat pada momen bulan puasa dan hari raya

Idul Fitri.

4 Sumber: Focus Group Discussion dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga

Page 33: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

21

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah

Grafik 2.22 Pertumbuhan Nilai Impor DKI Jakarta

Grafik 2.23 Pertumbuhan Nilai Komponen Impor DKI Jakarta

Impor DKI Jakarta pada triwulan III 2018 diperkirakan masih akan mencatat pertumbuhan yang

tinggi. Pertumbuhan impor tersebut terutama akan didorong oleh meningkatnya impor barang

modal yang didorong oleh mulai menggeliatnya investasi swasta yang tercermin dari

tumbuhnya penyaluran kredit investasi dan kredit korporasi. Peningkatan impor barang modal

juga akan disumbang dari sisi pembangunan infrastruktur, khususnya pembangunan LRT

Jakarta. Sebagai tahap akhir pembangunan infrastruktur tersebut, 8 rangkaian kereta akan

diimpor dari Korea Selatan dan akan datang secara bertahap sampai bulan September 2018

B. Komponen Penawaran (Lapangan Usaha)

Lapangan usaha utama di DKI Jakarta secara umum juga mengalami pertumbuhan yang sejalan

dengan komponen permintaannya. Struktur perekonomian Jakarta menurut Lapangan Usaha

(LU) masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu LU perdagangan besar dan

eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, LU industri pengolahan, dan LU konstruksi5.

Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang meningkat memberikan dampak positif terhadap

kinerja LU perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Konsumsi yang

menguat mendorong capaian pertumbuhan LU perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil,

dan sepeda motor yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018, LU

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor mengalami pertumbuhan

6,86% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I yang tercatat sebesar

6,50% (yoy). Momen bulan puasa serta hari raya Idul Fitri pada bulan Mei hingga Juni lalu

menjadi faktor utama yang mendorong meningkatnya pertumbuhan LU perdagangan. Di sisi

lain, menguatnya daya beli masyarakat juga menjadi faktor lain yang mendukung pertumbuhan

LU perdagangan. Penguatan daya beli tersebut terkait dengan diterimanya tambahan

penghasilan melalui tunjangan hari raya (THR) yang diterima oleh seluruh kalangan pekerja,

baik swasta maupun PNS. Di tengah kebutuhan yang meningkat terkait aktivitas di bulan puasa

5 Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS DKI Jakarta No. 37/08/31/Th.XX tanggal 6 Agustus 2018 perihal Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Triwulan

II-2018

Page 34: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

22

dan hari raya Idul Fitri, tambahan penghasilan tersebut mendukung peningkatan aktivitas

belanja masyarakat.

Menguatnya pertumbuhan LU perdagangan tercermin pada indeks Survei Pedagang Eceran

(SPE) Bank Indonesia yang juga lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 2.24).

Indeks total penjualan pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 119, lebih tinggi dibandingkan

dengan indeks pada triwulan sebelumnya yang berada pada posisi 92. Tren pola belanja pada

momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri yang didominasi pembelian bahan makanan serta

barang-barang rumah tangga lainnya juga tercermin pada survei tersebut. Indeks penjualan

makanan minuman serta indeks penjualan rumah tangga pada triwulan II tercatat lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Meningkatnya aktivitas perdagangan juga

tercermin dari penyaluran kredit kepada sektor perdagangan yang tumbuh tinggi. Pada

triwulan II, penyaluran kredit kepada sektor perdagangan tercatat mengalami pertumbuhan

mencapai 18,21% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 9,39% (yoy) (Grafik 2.25).

Sumber: SPE Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 2.24 Indeks Penjualan Eceran di Jakarta

Grafik 2.25 Pertumbuhan Penyaluran Kredit ke Sektor Perdagangan

Pertumbuhan LU perdagangan pada triwulan III 2018 diperkirakan lebih baik dibandingkan

dengan triwulan II, yang sejalan dengan perkiraan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang

meningkat. Salah satu faktor yang akan mendukung peningkatan pertumbuhan LU

perdagangan adalah penyelenggaraan Festival Jakarta Great Sale 2018 pada tanggal 12

Agustus hingga 4 September 2018. Festival ini akan diikuti oleh kurang lebih 200 toko yang

tersebar di 82 pusat perbelanjaan di DKI Jakarta, baik mal maupun trade center. Festival belanja

ini juga menargetkan kepada para atlet dan ofisial dari negara-negara yang bertanding di Asian

Games 2018, dan diharapkan dapat membukukan transaksi sebesar Rp 3 triliun hingga Rp 4

triliun6. Di sisi lain, masuknya tahun ajaran baru pada bulan Juli juga akan mendorong aktivitas

perdagangan alat-alat dan perlengkapan sekolah.

6

ttps://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180812181221-282-321658/pesta-diskon-festival-jakarta-great-sale-dimulai-hari-ini

Page 35: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

23

Lapangan Usaha Industri Pengolahan

Lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan II 2018 melambat dibandingkan triwulan

sebelumnya. Pertumbuhan LU industri pengolahan pada triwulan laporan sebesar 6,37% (yoy),

sedangkan pertumbuhan triwulan sebelumnya mencapai 8,35% (yoy). Melambatnya

pertumbuhan LU industri pengolahan terindikasi dipengaruhi oleh relatif rendahnya aktivitas

pembangunan konstruksi di DKI Jakarta pada triwulan laporan, sehingga berdampak pada

berkurangnya output produksi industri logam yang digunakan untuk pembangunan konstruksi.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan produksi Industri Logam dasar dan Industri Barang Logam,

Bukan Mesin, dan Peralatannya yang mengalami kontraksi, masing-masing sebesar 5,52% (yoy)

dan 7,49% (yoy)7.

Terjadinya perlambatan pada LU Industri Pengolahan tercermin dari pertumbuhan output

produksi industri skala besar dan sedang, yang secara umum mendominasi industri di Jakarta.

Pada triwulan II 2018, Indeks Industri Besar dan Sedang (IBS) DKI Jakarta tercatat tumbuh

8,82% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

mencapai 15,25% (yoy) (Grafik 2.26). Namun, dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor

industri pengolahan mengalami peningkatan. Pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor industri

pengolahan pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 16,70% (yoy), lebih baik dibandingkan

dengan pertumbuhan penyaluran pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 11,61%

(yoy) (Grafik 2.27). Penyaluran kredit ke sektor industri pengolahan yang meningkat tersebut

terindikasi sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan pada triwulan laporan,

khususnya digunakan untuk memproduksi barang untuk merespons tingkat permintaan yang

meningkat, khususnya pada momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

Sumber: BPS Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 2.26 Pertumbuhan Indeks Industri Besar dan Sedang di Jakarta

Grafik 2.27 Pertumbuhan Penyaluran Kredit ke Sektor Industri Pengolahan

Lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan III 2018 diperkirakan tumbuh positif dan

lebih baik dibandingkan dengan triwulan II. Perkiraan pertumbuhan yang lebih tinggi ini salah

satunya akan ditopang oleh datangnya tahun ajaran baru pada bulan Juli. Memasuki momen

7 Sumber: Berita Resmi Statistik BPS DKI Jakarta No.36/08/31/Th.XX tanggal 1 Agustus 2018 perihal Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan

II Tahun 2018

Page 36: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

24

tersebut, aktivitas industri pakaian jadi dan industri kertas diperkirakan meningkat karena

terdapat kenaikan permintaan terhadap baju seragam dan buku pelajaran. Di sisi lain, masih

terdapat potensi peningkatan output produksi kendaraan bermotor, seiring dengan perkiraan

meningkatnya ekspor mobil ke luar negeri.

Lapangan Usaha Konstruksi

Melambatnya investasi bangunan berdampak pada perlambatan lapangan usaha konstruksi.

Pada triwulan II 2018, LU konstruksi tercatat tumbuh 1,40% (yoy), lebih rendah dibandingkan

dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,67% (yoy). Kegiatan

pembangunan konstruksi dan infrastruktur di Ibukota yang sebagian besar telah mencapai

progress di atas 90% berdampak pada relatif berkurangnya aktivitas pembangunan.

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sampai dengan akhir triwulan II 2018 telah mencapai

progress 94,7%, dengan rincian 98,5% untuk konstruksi bawah tanah dan 92,5% untuk

konstruksi layang8. Pembangunan moda transportasi kereta ringan atau Light Rapid Transit

(LRT) juga akan dilanjutkan. Terkait hal ini Jakarta akan memiliki dua ruas, yaitu LRT Jabodebek

dan LRT dalam kota Jakarta. Sampai dengan akhir triwulan II 2018, pencapaian pembangunan

LRT Jabodebek, yang terdiri dari tiga ruas, antara lain ruas Cawang-Cibubur telah mencapai

62%, ruas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 26%, serta ruas Cawang-Bekasi Timur

mencapai mencapai 47%. Sehingga secara keseluruhan pembangunan LRT Jabodebek

tersebut telah mencapai kurang lebih 40%9. Lebih lanjut, pembangunan LRT dalam kota

Jakarta sampai dengan akhir triwulan II telah mencapai progress fisik pembangunan sebesar

79%10.

Melambatnya LU konstruksi pada triwulan laporan juga disebabkan oleh kegiatan konstruksi

sektor swasta yang belum menunjukkan peningkatan signifikan. Hal tersebut disebabkan

tingkat serapan bangunan hunian, khususnya apartemen yang mendominasi pembangunan

residensial di DKI Jakarta, yang terus menurun. Hingga saat tingkat serapan hunian rata-rata

baru mencapai 70 persen. Tingkat serapan yang turun membuat pasar apartemen stagnan

dalam tiga tahun terakhir, baik tingkat isian maupun okupansi, sehingga investor cenderung

menahan untuk melakukan pembangunan baru11. Belum bergairahnya pembangunan

konstruksi di sektor swasta tersebut juga tercermin dari pertumbuhan konsumsi semen yang

terus melambat dan mengalami kontraksi hingga 10,50% (yoy) pada triwulan II 2018 (Grafik

2.28). Lebih lanjut, sisi pembiayaan untuk kegiatan konstruksi masih mengalami tren yang

menurun, dengan pertumbuhan penyaluran kredit untuk sektor konstruksi pada triwulan

8 Sumber: Laman PT MRT Jakarta (www.jakartamrt.co.id)

9 Sumber: Dikutip dari berbagai informasi anekdotal sejumlah media

10 Sumber: Focus Group Discussion dengan PT Jakarta Propertindo

11 Sumber: nggal 7 Agustus 2018pada laman

https://iloveproperty.id/jakarta-akan-menambah-pembangunan-apartemen-1-tahun-kedapan/

Page 37: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

25

laporan sebesar 15,92%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan

sebelumnya (18,53% yoy) (Grafik 2.29).

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 2.28 Konsumsi Semen di Jakarta Grafik 2.29 Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi

Kinerja LU konstruksi DKI Jakarta pada triwulan III 2018 diprakirakan masih akan terjaga di

level positif, meskipun pertumbuhannya terbatas dibandingkan dengan triwulan II.

Terbatasnya pertumbuhan tersebut disebabkan karena pembangunan infrastruktur secara

umum hampir selesai, sehingga aktivitas pembangunan fisik sudah berkurang, dan di sisi lain,

pengembangan infrastruktur transportasi masih pada tahap pengerjaan nonfisik, seperti

penentuan konsultan, desain, dan kegiatan nonfisik lainnya. Sementara itu, pembangunan

konstruksi di sisi swasta juga diperkirakan masih belum menunjukkan kemajuan yang berarti,

sebagaimana terindikasi dari masih terkontraksinya pertumbuhan konsumsi semen (Grafik

2.30) dan penyaluran kredit ke sektor konstruksi di Jakarta (Grafik 2.31) yang masih

melanjutkan tren pelemahan.

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 2.30 Konsumsi Semen di Jakarta Grafik 2.31 Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi

Lapangan Usaha Lainnya

Selain lapangan usaha utama tersebut di atas, DKI Jakarta memiliki lapangan usaha lainnya

yang memiliki pangsa cukup dominan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta,

antara lain LU Informasi dan Komunikasi dan LU Transportasi dan Pergudangan. Kedua

lapangan usaha tersebut juga menjadi sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan

ekonomi DKI Jakarta triwulan II 2018.

Lapangan usaha informasi dan komunikasi pada triwulan II 2018 tumbuh positif dan berada

pada kisaran pertumbuhan yang cukup tinggi. Pada triwulan laporan, LU informasi dan

Page 38: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

26

komunikasi tercatat tumbuh 9,53% (yoy). Akselerasi pertumbuhan pada LU Informasi dan

Komunikasi tersebut salah satunya terindikasi didorong oleh peningkatan aktivitas seluler,

khususnya dalam rangka pengiriman ucapan hari raya sehubungan dengan momen bulan

puasa dan Idul Fitri lalu, sehingga mendorong masyarakat melakukan belanja seluler, dalam

bentuk pulsa atau paket data yang lebih banyak dari biasanya. Peningkatan tersebut tercermin

pada meningkatnya indeks penjualan peralatan komunikasi yang juga mencakup penjualan

pulsa dan data seluler, pada Survei Pedagang Eceran (SPE) Bank Indonesia di triwulan II 2018

(Grafik 2.32).

Sejalan dengan peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di masyarakat,

layanan jasa transportasi berbasis aplikasi adalah salah satu teknologi yang sering digunakan

masyarakat untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Kemudahan dan kepraktisan mendapatkan

armada transportasi serta efisiensi biaya yang dikeluarkan untuk mencapai ke suatu tempat

menjadi faktor yang mendorong warga Ibukota memiliki ketergantungan terhadap teknologi

tersebut. Semakin pesatnya pertumbuhan pengguna transportasi berbasis aplikasi tersebut

berdampak pada akselerasi pertumbuhan LU Transportasi dan Pergudangan, yang mencatat

pertumbuhan 9,39% (yoy) pada triwulan II 2018. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,24% (yoy).

Di samping itu, akselerasi pertumbuhan LU Transportasi dan Pergudangan juga disumbang oleh

kegiatan mudik masyarakat pada saat libur cuti bersama Idul Fitri pada bulan Juni lalu dengan

menggunakan berbagai moda transportasi, antara lain kereta api. Pada saat libur Idul Fitri dan

masa Angkutan Lebaran pada tanggal 5-10 Juni 2018, jumlah masyarakat yang melakukan

perjalanan pulang kampung melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat mencapai 138.882

penumpang, atau secara rata-rata mencapai 19.000 hingga 20.000 penumpang per hari.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan musim mudik Idul Fitri tahun lalu, dengan

jumlah rata-rata penumpang yang diberangkatkan per hari sebanyak 15.000 hingga 16.000

penumpang12.

Sumber: Survei Pedagang Eceran Bank Indonesia

Grafik 2.32 Indeks Penjualan Peralatan Komunikasi

12 https://news.detik.com/berita/d-

4065774/ada-kereta-tambahan-jumlah-pemudik-di-stasiun-gambir-naik

Page 39: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Ekonomi Makro Regional

Bab 2

27

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 40: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Jakarta Investment Center, Mercusuar

Pengembangan Investasi DKI Jakarta

Boks 1

28

Boks 1

JAKARTA INVESTMENT CENTER,

MERCUSUAR PENGEMBANGAN

INVESTASI DKI JAKARTA

Sebagai ibukota Republik Indonesia, DKI Jakarta memiliki kedudukan yang strategis, karena

merupakan etalase perekonomian nasional. Kontribusi ekonomi Jakarta juga merupakan yang

terbesar diantara provinsi lainnya, dengan pangsa mencapai 17%. Dengan demikian, dinamika

perekonomian Jakarta akan berdampak secara signifikan terhadap dinamika perekonomian

nasional. Secara historis, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta lebih tinggi dari perekonomian

nasional. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta

mencapai 6,0% sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional adalah 5,1%. Bahkan

pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Jakarta mampu mencapai 6,2%, sedangkan

nasional hanya 5,1%.

Berdasarkan komposisinya, pertumbuhan ekonomi Jakarta terutama ditopang oleh Konsumsi

dan Investasi. Porsi investasi Jakarta mencapai 39,2% dari PDRB, lebih tinggi dari nasional yang

sebesar tercatat sebesar 32,1%. Bahkan porsi tersebut juga adalah yang terbesar

dibandingkan dengan provinsi lain di Jawa. Dengan besarnya porsi investasi, maka sangat

penting bagi DKI Jakarta untuk tetap menjaga agar investasi dapat terus tumbuh dan

berkembang. Apalagi investasi adalah kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

dalam jangka panjang. Banyak studi menunjukkan bahwa investasi dan pertumbuhan ekonomi

berbanding lurus. Semakin tinggi investasi, maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi.

Tentunya negara-negara maju di Asia, Eropa, dan Amerika, mampu tumbuh dan berkembang

karena besarnya investasi yang telah dilakukan. Dengan demikian sangat wajar apabila kita

memberikan perhatian yang besar terhadap investasi.

Saat ini secara nasional investasi juga terus didorong melalui berbagai proyek infrastruktur

maupun non-infrastruktur, baik itu berupa bangunan maupun nonbangunan. Dimasa yang

akan datang, potensi investasi di Indonesia akan terus menguat, didukung oleh tendensi bisnis

yang membaik, sejalan dengan iklim bisnis/investasi yang semakin kondusif. Dalam skala

wilayah, perhatian Pemerintah Jakarta terhadap keberlangsungan investasi di Jakarta dapat

dirasakan untuk mengembangkan potensi investasi. Salah satunya adalah melalui

pembentukan Jakarta Investment Centre (JIC) pada tanggal 31 Juli 2018, bertempat di Mall

Pelayanan Publik Jl. H.R. Rasuna Said Kav C 22, Jakarta Selatan. Pembentukan JIC diharapkan

dapat menentukan arah dan mempercepat pengembangan investasi di Jakarta. Fasilitas yang

ada di JIC dilengkapi dengan ruang amphitheatre dan teleconference yang memberikan

Page 41: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Jakarta Investment Center, Mercusuar

Pengembangan Investasi DKI Jakarta

Boks 1

29

informasi potensi investasi secara visual, ruang layanan informasi dan data terkait investasi DKI

Jakarta termasuk peta digital Jakarta, dan ruang diskusi investor. Terkait dengan hal tersebut,

permasalahan investasi yang ditemui oleh investor akan memiliki solusi dan aktivitas promosi

investasi di DKI Jakarta akan berkelanjutan.

Melalui pembentukan JIC diharapkan dapat terjadi sinergi diantara para pemangku

kepentingan dan pelaku usaha di berbagai bidang, guna meningkatkan pelayanan kepada

para investor dan kemudahan berusaha, serta peningkatan realisasi investasi di DKI Jakarta. JIC

layaknya sebagai mercusuar, memberikan petunjuk yang jelas dalam melakukan penawaran

proyek-proyek yang layak kepada investor. Dengan terbatasnya keuangan pemerintah, tentu

kita berharap kepada sektor swasta untuk menjadi mitra penggerak investasi. Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Jakarta sebagai kepanjangan tangan Kantor Pusat Bank Indonesia,

mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah untuk dapat

mewujudkan iklim investasi yang kondusif dengan berbagai kemudahannya. Kami juga

berharap JIC mampu memfasilitasi permasalahan penanaman modal dalam merealisasikan

investasi di Jakarta dan mengembangkan komoditas unggulan ekspor baik barang maupun

jasa sehingga mendukung penurunan current account deficit (CAD), dan komoditas-komoditas

lain yang memiliki prospek untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Gambar B.1.1 Peresmian JIC tanggal 31 Juli 2018

Gambar B.2.2 Ruang Amphitheater sebagai salah satu fasilitas JIC

Dok: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta

Upaya untuk meningkatkan tumbuhnya investasi seperti yang dilakukan JIC, telah ada pada

level nasional melalui Investor Relations Unit (IRU). IRU merupakan usaha kolaborasi antara

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia

yang telah berdiri sejak tahun 2005. Tujuan utama dari IRU adalah untuk secara aktif

mengkomunikasikan kebijakan ekonomi Indonesia dan untuk merespons perhatian investor,

khususnya bagi investor pada pasar keuangan.

Secara spesifik IRU memiliki tiga tujuan yaitu: (1) Melakukan diseminasi statistik ekonomi dan

keuangan terkini; (2) Membangun hubungan langsung dengan pelaku pasar untuk merespons

perhatian dan pertanyaan terkait perkembangan ekonomi dan kebijakan terkini; dan (3)

Page 42: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Jakarta Investment Center, Mercusuar

Pengembangan Investasi DKI Jakarta

Boks 1

30

Memelihara sumber informasi, seperti website yang didedikasikan untuk menyediakan statistik

ekonomi makro terkini dan informasi terkait kebijakan fiskal, moneter, dan manajemen utang.

Jika pada level nasional terdapat IRU, maka dalam level internasional terdapat Global Investor

Relations Unit (GIRU) yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri,

yaitu di New York, London, Tokyo dan Singapura. Sementara itu pada level regional terdapat

Regional Investor Relations Unit (RIRU), yang telah ada di beberapa Provinsi di Indonesia

dengan tahap perkembangan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, JIC memiliki fungsi yang lebih

luas dari RIRU, karena tidak hanya terbatas pada promosi, namun juga melakukan pengelolaan

hubungan investor yang lebih luas.

Disisi lain, Jakarta masih memiliki sektor potensial yang dapat dikembangkan, khususnya

pariwisata. Apalagi terdapat dua destinasi di Jakarta yang telah ditetapkan dalam Kawasan

World Tourism Organization (UNWTO) mencatat bahwa pariwisata adalah komoditas ekspor

terbesar dunia. Di negara berkembang, pariwisata umumnya merupakan sumber utama

pertumbuhan ekonomi, devisa, investasi dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, World

Travel and Tourism Council (WTTC) memprakirakan pariwisata menyumbang lebih dari 10%

PDB dunia, menyerap sekitar 8% tenaga kerja dunia, dan 12% total ekspor dunia.

Kendati menyimpan potensi yang besar, daya saing pariwisata Jakarta masih relatif rendah.

Dari sisi persaingan pariwisata global, Jakarta masih jauh tertinggal dalam hal tingkat

kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan Mastercard Destination Cities

Index tahun 2017, Bangkok menduduki peringkat pertama dari 132 kota tujuan utama di

dunia. Jumlah kunjungan wisman ke Bangkok tahun 2016 mencapai 19,41 juta orang, dengan

jumlah pengeluaran sebesar USD14,1 miliar. Sementara itu, jumlah kunjungan wisman ke

Jakarta hanya berkisar pada angka 1,6 juta dengan jumlah pengeluaran berkisar pada USD1,2

juta. Namun DKI Jakarta termasuk dalam lima kota destinasi dengan pertumbuhan tercepat

yaitu mencapai 18,2% CAGR (compound annual growth rate), bersama dengan Osaka

(24,0%), Chengdu (22,7%), Colombo (20,3%), dan Abu Dhabi (18,9%).

Page 43: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Jakarta Investment Center, Mercusuar

Pengembangan Investasi DKI Jakarta

Boks 1

31

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 44: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Otomotif

DKI Jakarta

Boks 1

32

Boks 2

PROSPEK OTOMOTIF DKI JAKARTA

Kondisi penjualan mobil di dunia dari tahun ke tahun memiliki perkembangan yang positif.

Walaupun sempat mengalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2009 karena krisis

ekonomi di Amerika Serikat yang menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia pada

tahun berikutnya secara perlahan penjualan mobil dunia kembali ke dalam tren yang positif

(Grafik B.2.1)

Sumber: OICA, diolah

Grafik B.2.1 Total Penjualan dan Produksi Mobil Dunia

Pasar mobil dunia yang terus berkembang membuat banyak pabrikan mobil berlomba-lomba

untuk memasarkan produknya di berbagai negara. Indonesia memiliki porsi yang cukup besar

dalam penjualan mobil di dunia, dengan angka mencapai 1.060.894 unit pada tahun 2017,

sehingga menempati urutan ke-17 dunia. Dengan kondisi penjualan dalam negeri yang baik,

serta lokasi Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia dipilih beberapa pabrikan sebagai

basis produksi untuk ASEAN dan sekitarnya. Kondisi ini memberikan dampak positif bagi pasar

ekspor mobil indonesia.

Saat ini Indonesia menempati urutan ke-28 sebagai eksportir mobil dunia pada tahun 2017,

dengan nilai ekspor mencapai 3,1 miliar US Dollar. Di ASEAN, Indonesia hanya kalah dengan

Thailand yang menempati posisi ke-15 dunia dengan nilai ekspor 10,9 miliar US Dollar.

Thailand sudah lama bertengger sebagai negara pemimpin eksportir mobil di ASEAN,

sedangkan Indonesia berada pada urutan ke-2. Kondisi ekspor mobil di Indonesia yang

memiliki tren positif dari tahun ke tahun, membuktikan bahwa produk yang dibuat secara lokal

mampu bersaing dengan industri otomotif negara lain. Pada tahun 2017 ekspor mobil

indonesia menembus 231,169 unit, atau tumbuh 18.92 % dari tahun sebelumnya. Merk yang

mendominasi ekspor mobil indonesia adalah Toyota dengan total ekspor sebesar 116,971 unit

(50.60%). Pada tahun 2018 pertumbuhan ekspor mobil diprediksi akan tumbuh dalam kisaran

10-15 % dibandingkan dengan tahun 2017.

Page 45: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Prospek Otomotif

DKI Jakarta

Boks 1

33

Sumber: Gaikindo Sumber: Gaikindo

Grafik B.2.1 Perkembangan Ekspor Mobil dari Indonesia

Tabel B.2.1 Jumlah Ekspor Berdasarkan Merk Kendaraan

Peran DKI Jakarta

Di Indonesia, Jakarta memiliki peran penting sebagai daerah basis ekspor mobil. Mobil

diproduksi oleh beberapa pabrikan yang terletak di Jakarta Utara, Cikarang dan Karawang.

Selanjutnya mobil dikirim ke Tanjung Priok untuk diekspor ke berbagai negara. Terminal

Kendaraan yang bertempat di Tanjung Priok merupakan terminal kendaraan terbesar di

Indonesia, yang khusus diusahakan secara komersial untuk memberikan jasa pengiriman

kendaraan menggunakan kargo.

Untuk mendukung perkembangan ekspor, lahan terminal tersebut akan diperluas, yaitu dari

kondisi eksisting seluas 31 hektar, menjadi 89.5 hektar pada tahun 2022. Dengan demikian

daya tampung akan meningkat, yaitu dari 700.000 kendaraan/tahun menjadi 2,1 juta

kendaraan/tahun. Perkembangan ini akan membawa Indonesia menjadi negara kelima dengan

terminal kendaraan terbesar di dunia, dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap

Singapura untuk kegiatan transhipment.

Faktor Penghambat Ekspor Mobil 2018

Salah satu faktor yang menghambat Indonesia untuk mencapai nilai ekspor mobil yang lebih

tinggi dari tahun sebelumnya adalah karena Indonesia tidak dapat mengekspor mobil ke

Vietnam sejak kuartal I 2018, dikarenakan adanya dua peraturan baru. Dua peraturan tersebut

adalah Prime Minister Decree No. 116/2017 (Decree on Requirements for Manufacturing,

Assembly and Import of Motor Vehicle and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance

Services) dan Circular No. 03/2018 (Regulation on the Checking on Imported Automobiles for

Technical Safety and Environmental Protection in Line with the Decree No. 116/2017/ND-CP).

Sejumlah persyaratan dilayangkan Vietnam untuk barang otomotif impor, termasuk kelaikan

kendaraan berupa emisi dan keselamatan.

2015 2016 20172018 (Jan-

Jun)

Toyota 108,284 90,319 116,971 44,789

Daihatsu 73,210 76,276 80,667 48,508

Suzuki 17,762 22,861 28,504 14,479

Hino 1,705 2,640 2,195 1,205

Hyundai 2,373 1,994 2,831 1,154

Nissan 3,084 301 1 -

Chevrolet 1,273 - - -

Lainnya - 6 - -

Total 207,691 194,397 231,169 110,135

Manufaktur

Ekspor (Unit)

Page 46: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Otomotif

DKI Jakarta

Boks 1

34

Sumber: Gaikindo

Tabel B.2.2 Ekspor Mobil CBU Salah Satu Merk ke Berbagai Negara

Kondisi ekspor mobil CBU ke Vietnam selama semester I 2018 masih tersangkut masalah

perizinan. Ekspor dari merek Toyota sendiri pada tahun 2017 mencapai 12.222 unit,

sedangkan sampai dengan bulan Juni 2018 hanya terjadi 1 unit ekspor dari pabrikan Toyota.

Hal ini tentunya akan berdampak negatif kepada ekspor mobil dari DKI Jakarta dan Indonesia.

Kondisi ini dapat terlihat dari total ekspor CBU Toyota pada semester I tahun 2017 yang

mencapai 57.801 unit, sementara tahun 2018 hanya sebesar 44.789 unit, atau mengalami

penurunan 22,51%. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, Pemerintah sudah

mengirimkan delegasi untuk melakukan rangkaian konsultasi teknis. Delegasi Indonesia terdiri

atas perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian

Perindustrian, dan Gaikindo. Pertemuan yang dilakukan berdampak positif karena Toyota

kembali melakukan aktivitas ekspor mobil CBU ke Vietnam. Pada tahap awal telah dilakukan

sebanyak 800 unit Toyota Fortuner untuk periode 1 Juli 2018 dan 200 unit pada 15 Juli lalu

Tugas Pemerintah untuk Memacu Ekspor Mobil

Ekspor mobil memiliki peran yang sangat penting terhadap perekonomian DKI Jakarta, dan

kontribusinya masih dapat terus ditingkatkan, mengingat tren positif yang ditunjukan pasar

dari tahun ke tahun. Dengan adanya ekspansi terminal kendaraan di Tanjung Priok, hal

tersebut akan menjadikan stimulan baru untuk meningkatkan ekspor mobil, sehingga

Indonesia akan memiliki terminal kendaraan yang berdaya saing tinggi di tingkat internasional.

Untuk mendukung hal ini, pemerintah daerah perlu melakukan harmonisasi kebijakan dengan

pusat agar dapat terus mendorong kinerja ekspor, di antaranya melalui penetapan rencana

induk pengembangan industri daerah (RIPIDA) yang mengacu kepada rencana induk

pengembangan industri nasional (RIPIN).

Negara Tujuan

Ekspor

2018 (Jan-

Jun)

2017 (Jan-

Des)

Arab Saudi 14,915 33,319

UEA 2,934 6,221

Thailand 3,443 8,255

Malaysia 696 65

Vietnam 1 12,222

Filipina 13,044 37,138

Jepang - -

Afrika Selatan - -

Page 47: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Prospek Otomotif

DKI Jakarta

Boks 1

35

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 48: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Keuangan Pemerintah

Bab 3

36

Bab 3

KEUANGAN PEMERINTAH

Kinerja keuangan daerah Provinsi DKI Jakarta pada triwulan II 2018 dari sisi belanja, mengalami

peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi,

baik pada belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Realisasi belanja daerah secara total

tercatat sebesar Rp14,30 triliun atau tumbuh 27,78% (yoy) dari realisasi triwulan II 2017 yang

sebesar Rp11,19 triliun. Persentase serapan belanja juga lebih baik dari serapan tiga tahun

terakhir, baik secara triwulanan maupun secara kumulatif. Di sisi lain, kinerja pendapatan daerah

mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 6,95% (yoy), meskipun penerimaan pajak daerah

tetap menunjukkan kinerja positif. Dari sisi pembiayaan, adanya penerimaan pinjaman untuk

proyek MRT ditambah dengan tingginya SiLPA mengakibatkan penerimaan pembiayaan tumbuh

sangat signifikan. Namun sebaliknya, pengeluaran pembiayaan mengalami kontraksi karena

turunnya penyertaan modal pemerintah kepada BUMD.

A. Pendapatan Daerah

Realisasi pendapatan daerah DKI Jakarta pada triwulan II 2018 lebih rendah dibandingkan

dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Tabel III.1). Jika pada triwulan II 2017 realisasi

pendapatan tercatat sebesar Rp13,96 triliun atau 22,34% dari anggaran, maka pada triwulan

II 2018 realisasinya sebesar Rp12,99 triliun atau 19,68% dari anggaran. Dengan demikian pada

triwulan II 2018, pertumbuhan realisasi pendapatan daerah terkontraksi sebesar 6,95% (yoy).

Tabel 3.1 Pendapatan Daerah DKI Jakarta

Sumber: BPKAD DKI Jakarta

Terkontraksinya pertumbuhan pendapatan terutama disebabkan oleh lebih rendahnya realisasi

lain-lain pendapatan daerah yang sah, yang turun hingga mencapai 99,26% (yoy). Hal ini

disebabkan karena pada triwulan II tahun 2017 terdapat realisasi penerimaan hibah MRT,

Rp Miliar % Rp Miliar %Pertumb.

yoy

PENDAPATAN 13,964.60 22.34% 12,994.03 19.68% -6.95%

PAD 8,515.36 20.43% 8,249.77 18.51% -3.12%

Pajak Daerah 6,907.32 19.53% 6,922.97 18.16% 0.23%

Retribusi Daerah 138.42 20.35% 165.91 24.05% 19.86%

272.88 58.57% - - -100.00%

Lain-Lain PAD 1,196.74 23.09% 1,160.89 22.26% -3.00%

DANA PERIMBANGAN 4,624.39 24.73% 4,738.15 22.14% 2.46%

824.85 38.65% 6.11 10.61% -99.26%LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

Realisasi Tw II 2018

U R A I A N

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

Realisasi Tw II 2017

Page 49: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Keuangan Pemerintah

Bab 3

37

sedangkan pada triwulan II tahun 2018 hal tersebut belum terjadi. Pada tahun 2018, anggaran

pendapatan untuk hibah MRT memang jauh menurun dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Pada tahun 2018 anggaran pendapatan hibah MRT sebesar Rp45,96 miliar,

sedangkan pada tahun 2017 anggarannya sebesar Rp2,20 triliun. Pada tahun 2018 proyek MRT

lebih banyak dibiayai melalui skema pinjaman daerah, yang termasuk pada pos pembiayaan

daerah (lihat bagian C).

Senada dengan ini, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) juga mengalami kontraksi

pertumbuhan sebesar 3,12% (yoy). Hal ini terutama disebabkan karena belum adanya realisasi

pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, khususnya dari

penerimaan hasil penyertaan modal daerah kepada BUMD.

Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan PAD mengalami kontraksi, pajak daerah masih

mencatatkan kinerja positif. Pajak daerah tumbuh sebesar 0,23% (yoy) (Tabel 3.2).

Pertumbuhan positif penerimaan pajak tidak terlepas dari kinerja sumber pajak utama, yaitu

pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) (Grafik 3.1).

Tabel 3.2 Realisasi Penerimaan Pajak

Sumber: BPKAD DKI Jakarta

Realisasi penerimaan PKB pada triwulan II 2018 tercatat sebesar Rp1,88 triliun atau 23,56%

dari target, dan tumbuh 2,30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk meningkatkan penerimaan PKB, pemerintah DKI Jakarta kembali memberikan fasilitas

layanan penghapusan denda PKB yang berlaku pada 21 Juni hingga 31 Agustus 2018.

Penerimaan BBNKB juga tercatat mengalami peningkatan dengan realisasi mencapai Rp1,23

triliun atau 21,43% dari target, sehingga pertumbuhannya mencapai 4,57% (yoy). Pemerintah

DKI Jakarta juga memberikan insentif terhadap pembayaran BBNKB berupa penghapusan

sanksi administrasi untuk mendorong penerimaannya.

Rp Miliar % Rp Miliar %Pertumb.

yoy

Pajak Kendaraan Bermotor 1,842.49 23.32% 1,884.90 23.56% 2.30%

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1,178.45 23.57% 1,232.25 21.43% 4.57%

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 280.42 25.49% 307.06 24.57% 9.50%

Pajak Hotel 326.94 20.06% 380.75 22.40% 16.46%

Pajak Restoran 537.71 19.20% 621.14 21.42% 15.52%

Pajak Hiburan 155.73 20.76% 167.03 18.56% 7.26%

Pajak Reklame 216.55 25.48% 186.93 16.25% -13.68%

Pajak Penerangan Jalan 182.58 20.29% 191.08 16.62% 4.66%

Pajak Air Tanah 19.61 19.61% 21.65 21.65% 10.37%

Pajak Parkir 91.89 15.31% 117.99 17.22% 28.41%

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 972.96 18.36% 867.31 15.77% -10.86%

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 911.02 11.83% 747.50 8.79% -17.95%

Pajak Rokok 190.97 31.83% 197.38 36.55% 3.35%

Total 6,907.32 19.61% 6,922.97 18.16% 0.23%

Realisasi Tw II 2018

Jenis Pajak Daerah

Realisasi Tw II 2017

Page 50: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Keuangan Pemerintah

Bab 3

38

Sumber: BPKD DKI Jakarta, diolah

Grafik 3.1 Perkembangan Sumber Pajak Utama DKI Jakarta

Di sisi lain, sumber penerimaan pajak utama lainnya yaitu bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan (BPHTB) dan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) keduanya

mengalami kontraksi pertumbuhan. BPHTB terealisasi Rp867,31 atau terkontraksi sebesar

10,86% (yoy), sedangkan PBB-P2 terealisasi Rp747,50 atau terkontraksi sebesar 17,95% (yoy)

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi kedua pajak ini

diprakirakan akan meningkat pada triwulan III 2018 karena jatuh tempo pembayarannya adalah

pada 28 Agustus 2018. Terdapat kecenderungan perilaku masyarakat untuk melakukan

pembayaran mendekati akhir waktu jatuh tempo.

B. Belanja Daerah

Berbeda dengan realisasi pendapatan yang mengalami kontraksi, realisasi belanja daerah pada

triwulan II 2018 tumbuh 27,78% (yoy), yaitu dari Rp11,19 triliun menjadi Rp14,30 triliun.

Pertumbuhan terjadi baik pada belanja tidak langsung maupun belanja langsung, dengan

angka pertumbuhan masing-masing sebesar 33,34% (yoy) dan 20,32% (yoy) (Tabel III.3).

Pertumbuhan belanja tidak langsung terutama didorong oleh realisasi belanja pegawai yang

tumbuh sebesar 17,60% (yoy), karena adanya realisasi pemberian THR untuk PNS dan non PNS

di lingkup pemerintah DKI Jakarta. Pada tahun 2018 anggaran yang dikeluarkan lebih tinggi,

karena pensiunan juga memperoleh THR. Jenis belanja tidak langsung lainnya yang turut

memberikan kontribusi signifikan adalah belanja hibah kepada badan/ lembaga/ organisasi

swasta/ organisasi masyarakat yang tumbuh hingga 217,69% (yoy).

Dari sisi belanja langsung, jenis belanja yang memberikan kontribusi tertinggi dalam realisasi

APBD adalah belanja barang dan jasa. Pertumbuhan belanja barang dan jasa mencapai 26,90%

(yoy), terutama karena didorong oleh belanja jasa petugas penunjang kegiatan

kantor/lapangan. Sementara itu, realisasi belanja modal tumbuh 12,33% (yoy) karena didorong

-100

-50

0

50

100

150

200

250

-50

0

50

100

150

200

250

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2014 2015 2016 2017 2018

gBPHTB (LHS) gPBB (RHS)

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2014 2015 2016 2017 2018

g_PKB g_BBN-KB g_Penjualan Mobil

%

%

Page 51: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Keuangan Pemerintah

Bab 3

39

oleh realisasi belanja modal pengadaan tanah, khususnya untuk pembangunan taman dan

perumahan.

Tabel 3.3 Rincian Belanja DKI Jakarta

Sumber: BPKAD DKI Jakarta

Secara triwulanan dan kumulatif, persentase serapan belanja pada triwulan II 2018 lebih baik

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, maupun terhadap realiasi dalam

kurun waktu tiga tahun terakhir (Grafik 3.2 dan 3.3).

Sumber: BPKD DKI Jakarta, diolah Sumber: BPKD DKI Jakarta, diolah

Grafik 3.2 Penyerapan Belanja Triwulanan DKI Jakarta

Grafik 3.3 Realisasi dan Penyerapan Belanja Kumulatif DKI Jakarta

C. Pembiayaan

Realisasi penerimaan pembiayaan daerah DKI Jakarta pada triwulan II 2018 mengalami

peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penerimaan pembiayaan tercatat meningkat dari Rp0,01 miliar menjadi Rp1,62 triliun. Hal ini

disebabkan karena adanya realisasi penerimaan pinjaman daerah untuk pembangunan MRT

sebesar Rp953,19 miliar. Selain itu, adanya peningkatan realisasi sisa lebih perhitungan

anggaran dari tahun anggaran sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp667,35 miliar juga semakin

meningkatkan penerimaan pembiayaan daerah pada triwulan laporan. Sementara itu, dari sisi

pengeluaran pembiayaan, terjadi kontraksi sebesar 52,81% (yoy) karena lebih rendahnya

Rp Miliar % Rp Miliar %Pertumb.

yoy

BELANJA 11,187.79 17.59% 14,295.99 20.09% 27.78%

BELANJA TIDAK LANGSUNG 6,408.81 22.84% 8,545.83 27.57% 33.34%

Belanja Pegawai 4,501.09 22.35% 5,293.11 26.30% 17.60%

Belanja Bunga - - 2.40 4.74% 0.00%

Belanja Subsidi 9.80 0.30% 215.97 5.13% 2104.63%

Belanja Hibah 288.27 19.77% 915.80 50.82% 217.69%

Belanja Bantuan Sosial 1,594.00 63.78% 1,923.06 45.97% 20.64%

Belanja Bagi Hasil - - - - -

Belanja Bantuan Keuangan 0.65 0.19% 194.80 71.67% 29860.03%

Belanja Tidak Terduga 15.00 4.61% 0.68 0.20% -95.45%

BELANJA LANGSUNG 4,778.98 13.44% 5,750.16 14.31% 20.32%

Belanja Pegawai 666.42 21.73% 700.01 22.26% 5.04%

Belanja Barang dan Jasa 2,954.05 17.79% 3,748.80 18.71% 26.90%

Belanja Modal 1,158.51 7.29% 1,301.34 7.66% 12.33%

Realisasi Tw II 2018

U R A I A N

Realisasi Tw II 2017

0.8

5 13

.33

15

.53

42

.39

10

.99

17

.66

17

.03

36

.47

7.9

5

18

.1

20

.24

36

.41

8.60

20.09

0

10

20

30

40

50

Tw I Tw II Tw III Tw IV

2015 2016

2017 2018

%

Sumber: BPKD DKI Jakarta

0.85 14.18

29.70

72.10

10.99

28.65

45.68

82.15

7.95

26.05

46.28

82.69

8.60

28.68

0

20

40

60

80

100

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

%Rp MiliarTotal Realisasi Belanja Daerah (LHS) Persentase Realisasi Total Belanja (RHS)

Sumber : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov. DKI Jakarta

Page 52: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Keuangan Pemerintah

Bab 3

40

penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah kepada BUMD. Pada triwulan laporan hanya

PT MRT Jakarta yang tercatat mendapatkan penyertaan modal.

Tabel 3.4 Pembiayaan Provinsi DKI Jakarta Triwulan II 2018

Sumber: BPKAD DKI Jakarta

Rp Miliar % Rp Miliar % Pertumb. yoy

PENERIMAAN PEMBIAYAAN 0.01 0.0001% 1,620.54 14.62% 18670275.92%

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Anggaran Sebelumnya

0.01 0.0002% 667.35 9.81% 7688474.74%

Penerimaan Pinjaman Daerah - - 953.19 26.21% -

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - -

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 2,020.00 30.70% 953.19 16.03% -52.81%

Pembentukan Dana Cadangan - - - - -

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah

2,020.00 30.78% 953.19 16.12% -52.81%

Pembayaran Pokok Utang - - - - -

URAIANRealisasi Tw II 2018Realisasi Tw II 2017

Page 53: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Keuangan Pemerintah

Bab 3

41

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 54: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Inflasi

Bab 4

42

Bab 4

INFLASI

Hingga pertengahan tahun 2018, inflasi DKI Jakarta tetap terjaga dan tercatat sebesar 3,31%

(yoy), sekalipun perayaan Idul Fitri jatuh pada bulan Juni. Terjaganya kesinambungan pasokan

pangan dan semakin solidnya program pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPID DKI Jakarta,

berkontribusi terhadap stabilitas perkembangan inflasi hingga paruh pertama tahun 2018. Hal ini

turut didukung oleh tiadanya kebijakan harga energi yang berdampak tinggi pada inflasi serta

permintaan masyarakat yang belum terlalu solid. Berbagai faktor tersebut menyebabkan inflasi

DKI Jakarta tetap terkendali pada level yang lebih rendah dibandingkan perkembangan beberapa

tahun sebelumnya.

Memasuki triwulan III 2018, inflasi Ibukota masih terkendali. Berkurangnya tekanan permintaan

barang dan jasa secara umum, berkontribusi terhadap stabilitas inflasi Juli 2018 dan bulan-bulan

berikutnya. Kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah akan diupayakan untuk tetap mengawal

pencapaian sasaran inflasi tahun 2018 yaitu 3,5% ± 1.

A. Perkembangan dan Program Pengendalian Inflasi Triwulan II 2018

Pada triwulan II 2018, inflasi DKI Jakarta tercatat sebesar 3,31% (yoy). Capaian tersebut lebih

tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2018 (3,23% yoy), namun masih lebih rendah dari rata-

rata inflasi ibukota tiga tahun sebelumnya (4,87% yoy). Perayaan Idul Fitri 2018 yang jatuh

bertepatan pada bulan Juni tidak mendorong inflasi ibukota terlalu keatas.

Dorongan permintaan masyarakat yang bersifat musiman tidak serta merta diikuti gejolak harga

barang dan jasa yang berlebih. Konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2018 yang tumbuh

sebesar 5,63% (yoy), belum cukup kuat untuk menunjukkan adanya peningkatan daya beli

masyarakat yang signifikan sampai dengan pertengahan tahun 2018. Dengan kondisi ini,

tekanan permintaan terhadap inflasi relatif masih terjaga. Selain itu, semakin efektifnya

program pengendalian harga pangan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta

ikut berperan menjaga inflasi melalui stabilitas harga pangan. Dengan hadirnya pemerintah

dalam pengendalian harga, memberikan faktor positif, yaitu terkendalinya ekspektasi

masyarakat. Berbagai perkembangan tersebut berimplikasi pada laju inflasi yang turut

terkendali sampai dengan Juni 2018 (1,90% ytd).

Page 55: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Inflasi

Bab 4

43

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 4.1 Inflasi Jakarta dan Nasional Grafik 4.2 Laju Inflasi Jakarta

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi pada pertengahan tahun 2018 lebih rendah

dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya. Walau sempat bergejolak pada

awal tahun 2018, inflasi bahan makanan di DKI Jakarta saat ini cenderung bergerak relatif

stabil. Puasa dan Idul Fitri 2018 tidak secara signifikan memberikan tekanan terhadap inflasi

pangan.

Sumber: BPS, diolah

Grafik 4.3 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

Kelompok pengeluaran bahan makanan pada triwulan II 2018 mencatat inflasi sebesar 4,51%

(yoy), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (6,55% yoy) maupun

triwulan sebelumnya (4,66% yoy). Harga beras dan daging sapi cenderung lebih rendah

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Turunnya harga kedua komoditas tersebut

diakibatkan oleh pasokan yang terjaga sepanjang enam bulan pertama tahun 2018. Panen raya

beras, yang dimulai pada Maret 2018, menjadi faktor pendorong turunnya harga beras karena

jumlah pasokan yang melimpah. Meningkatnya pasokan daging sapi dan daging kerbau, yang

didukung oleh realisasi impor daging sapi dan impor daging kerbau dari oleh Bulog telah

menyebabkan harga kedua komoditas tersebut turun. Selain itu, gejolak harga telur ayam mulai

mereda pada triwulan II 2018, dengan perkembangan harga masih di bawah rata-rata tiga

tahun sebelumnya. Kondisi tersebut turut mendukung terkendalinya inflasi bahan makanan di

ibukota. Perkembangan inflasi bahan makanan di DKI Jakarta juga sejalan dengan

perkembangan harga pangan global yang juga cenderung turun sepanjang tahun 2018.

Page 56: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Inflasi

Bab 4

44

Sumber: BPS, Diolah

Grafik 4.4 Pergerakan Inflasi Kelompok Bahan Makanan

Sumber: BPS, Diolah Sumber: BPS, FAO, diolah

Grafik 4.5 Pergerakan Inflasi Bahan Makanan Grafik 4.6 Pergerakan Harga Pangan Global

Sama halnya dengan kelompok bahan makanan, inflasi kelompok makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau pada triwulan II 2018 juga terkendali, dan tercatat sebesar 5,94% (yoy).

Berdasarkan pola historisnya, kelompok pengeluaran ini selalu naik cukup tinggi, terutama pada

bulan Ramadhan. Makanan jadi banyak menjadi pilihan warga Jakarta pada Ramadhan yang

tidak melakukan aktivitas mudik. Walau demikian, pencapaian saat ini cenderung lebih rendah

dari rata-rata tiga tahun sebelumnya (7,61% yoy). Subkelompok makanan jadi tercatat

mengalami inflasi sebesar 5,62% (yoy), masih lebih rendah dari tiga tahun sebelumnya (8,96%

yoy). Kenaikan harga berbagai jenis rokok yang dilakukan setiap bulan sebagai dampak dari

penyesuaian kenaikan cukai, juga tidak secara signifikan mendorong inflasi lebih ke atas. Harga

bahan baku yang terjaga, ditambah dengan perbaikan permintaan masyarakat yang belum

terlalu solid, berkontribusi dalam terjaganya inflasi pada kelompok pengeluaran ini.

Penguatan dolar Amerika pada triwulan II 2018, belum diikuti dengan gejolak kenaikan

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, terutama yang memiliki konten

impor. Hal ini menunjukkan bahwa dunia usaha belum merespons secara langsung

perkembangan ini dengan menaikkan harga barang-barang. Perbaikan daya beli yang belum

solid menjadi salah satu pertimbangan belum disesuaikannya harga ouput yang dihasilkan.

Page 57: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Inflasi

Bab 4

45

Sumber: BPS, diolah

Grafik 4.7 Pergerakan Inflasi Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Harga kelompok perumahan, listrik, air dan bahan bakar pada pertengahan tahun tidak

bergejolak. Inflasi kelompok ini tercatat sebesar 2,17% (yoy), lebih rendah dibandingkan

dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (4,98% yoy). Tidak adanya kenaikan tarif listrik yang

berarti sepanjang tahun 2018, mendukung terkendalinya kelompok ini. Tarif listrik tercatat

tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan Juni tahun sebelumnya. Hal ini berbeda

dengan kondisi pada tahun sebelumnya, yang mengalami inflasi cukup tinggi akibat

penyesuaian tarif listrik 900VA. Terkendalinya inflasi kelompok ini juga didukung oleh biaya

tempat tinggal di Jakarta yang secara umum juga tidak meningkat tinggi. Rata-rata kenaikan

biaya tempat tinggal pada pertengahan tahun 2015, 2016 dan 2017 tercatat sebesar 3,07%

(yoy), sedangkan pada Juni 2018 hanya tercatat sebesar 1,50% (yoy). Harga bahan bakar

rumah tangga yang terjaga seiring lancarnya distribusi gas LPG di masyarakat, turut mendukung

terkendalinya inflasi kelompok perumahan, listrik, air dan bahan bakar.

Bertepatan dengan perayaan Idul Fitri, tekanan harga kelompok sandang pada triwulan II 2018

tidak terlalu tinggi, dan inflasi tercatat sebesar 3,77% yoy. Angka ini masih lebih rendah

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (4,73% yoy) maupun rata-rata tiga tahun

sebelumnya (4,55% yoy). Berdasarkan pola konsumsinya, kebutuhan sandang masyarakat

selalu meningkat untuk keperluan Ramadhan dan Idul Fitri, terutama untuk sandang muslim.

Walau penjualan sandang di tingkat retail cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, hal itu tidak cukup kuat memberikan tekanan yang berarti pada inflasi kelompok

sandang. Selain itu, pergerakan harga emas perhiasan di Ibukota yang tidak terlalu

berfluktuatif, turut berkontribusi terhadap terjaganya inflasi kelompok pengeluaran sandang.

Page 58: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Inflasi

Bab 4

46

Sumber: BPS, Diolah Sumber: Bloomberg dan BPS, diolah

Grafik 4.8 Pergerakan Inflasi Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Grafik 4.9 Inflasi Sandang dan Harga Emas Internasional

Kelompok pengeluaran kesehatan terpantau juga tidak bergejolak. Kelompok pengeluaran

kesehatan hanya mencatat inflasi sebesar 2,42% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya (4,23% yoy). Biaya berbagai jasa kesehatan secara umum, termasuk

di dalamnya biaya dokter dan rumah sakit, tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.

Fasilitas berbagai program kesehatan masyarakat melalui BPJS, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu

Indonesia Sehat, berkontribusi dalam menjaga kestabilan biaya kesehatan di tingkat

masyarakat. Adapun kenaikan harga obat-obatan sebesar 5,04% (yoy) tidak banyak

memengaruhi tekanan karena bobotnya yang relatif kecil. Berbagai hal ini menjadi faktor utama

stabilitas inflasi kelompok pengeluaran kesehatan.

Tekanan harga dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga juga bergerak terbatas. Di

tengah libur panjang yang banyak dimanfaatkan untuk berlibur, kelompok pengeluaran ini

justru tidak bergejolak dan hanya mengalami inflasi sebesar 0,79% (yoy), lebih rendah

dibandingkan dengan rata-rata beberapa tahun sebelumnya 2,24% (yoy). Banyaknya warga

DKI Jakarta yang berpergian keluar kota menyebabkan lebih sepinya beberapa destinasi wisata

di Ibukota, sehingga permintaan akan jasa rekreasi cenderung berkurang. Hal ini tercermin dari

pergerakan harga subkelompok rekreasi yang cenderung mengalami deflasi dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Belum masuknya tahun ajaran baru sekolah juga turut berkontribusi

terhadap rendahnya inflasi kelompok pengeluaran ini.

Sumber: BPS, Diolah Sumber: Bloomberg dan BPS, diolah

Grafik 4.10 Pergerakan Inflasi Kesehatan Grafik 4.11 Pergerakan Inflasi Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Page 59: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Inflasi

Bab 4

47

Bertepatan dengan musim libur panjang Idul Fitri 2018, inflasi kelompok pengeluaran transpor,

komunikasi dan jasa keuangan pada triwulan II 2018 tetap terkendali, dan masih di bawah rata-

rata pada tiga tahun sebelumnya. Di tengah kenaikan permintaan jasa transportasi, baik udara

maupun antarkota untuk keperluan mudik dan berlibur, kelompok pengeluaran ini tercatat

mengalami inflasi sebesar 2,71% (yoy), masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tiga

tahun sebelumnya sebesar 3,21% (yoy). Tarif angkutan udara, angkutan antarkota dan tarif

kereta api yang masing-masing mengalami kenaikan harga cukup tinggi karena banyak

digunakan sebagai moda transportasi luar kota, tidak mendorong inflasi terlalu ke atas.

Pembangunan infrastruktur pendukung oleh pemerintah, antara lain tol antardaerah,

mendorong sebagian masyarakat melakukan mudik dengan kendaraan pribadi. Hal ini

menyebabkan permintaan jasa transportasi lainnya cenderung lebih terbatas dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Harga minyak internasional yang kembali naik ke USD

67,5/barrel dan diikuti oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi sampai dengan Juni 2018, juga

tidak serta merta menekan kinerja inflasi Jakarta.

Sumber: BI, Bloomberg, BPS, Diolah Sumber: Bloomberg dan BPS, diolah

Grafik 4.12 Pergerakan Inflasi Angkutan Udara, Minyak Dunia dan Nilai Tukar

Grafik 4.13 Pergerakan harga BBM Nonsubsidi dan Minyak Internasional

Selain berbagai program pengendalian harga oleh TPID DKI Jakarta maupun pemerintah,

ekspektasi inflasi yang terjaga turut berkontribusi dalam terkendalinya inflasi inti secara

keseluruhan. Pencapaian inflasi yang sesuai sasarannya dalam tiga tahun terakhir, maupun

inflasi secara bulanannya, berpengaruh terhadap ekspektasi inflasi oleh masyarakat. Sampai

dengan triwulan II 2018, ekspektasi inflasi masyarakat cenderung tidak terlalu bergejolak untuk

jangka 3 bulan dan 6 bulan ke depan.

Page 60: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Inflasi

Bab 4

48

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 4.14 Ekspektasi Inflasi

Program Pengendalian Inflasi Triwulan II 2018

Pada triwulan II 2018, program pengendalian harga yang dilakukan lebih berfokus pada

persiapan menghadapi puasa dan Idul Fitri yang jatuh pada Juni 2018, serta tetap melanjutkan

program-program yang telah dilakukan sebelumnya. Persiapan menghadapi Ramadhan dan

Idul Fitri diawali dengan High Level Meeting (HLM) TPID DKI Jakarta pada 24 April 2018. Dari

kegiatan HLM tersebut dihasilkan berbagai program pengendalian harga untuk menghadapi

dinamika permintaan masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Berbagai

program yang dilakukan dan disepakati TPID DKI Jakarta, dikomunikasikan melalui berbagai

media untuk membentuk ekspektasi harga yang positif bagi masyarakat umum, antara lain

tentang kecukupan pasokan dan berbagai program pasar murah selama Ramadhan. TPID DKI

Jakarta juga melakukan kerjasama penyediaan pasokan dan pendistribusian pangan dengan

Inkoppas (Induk Koperasi Pedagang Pasar). Kerjasama ini menyepakati pola kerja sama

penyediaan dan pendistribusian bahan pangan yang efektif dengan memanfaatkan sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh para pihak, sehingga dapat mendukung program pemerintah

untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan. Selain itu, TPID DKI Jakarta bersama Wakil

Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke Brebes pada 19 Mei 2018 untuk memastikan pasokan

bawang merah yang masuk ke DKI Jakarta tetap stabil selama triwulan II 2018. Kunjungan

dilakukan ke beberapa kelompok tani di Brebes, termasuk dengan yang sudah bekerjasama

dengan DKI Jakarta.

TPID DKI Jakarta juga turut aktif dalam mendukung kegiatan berskala nasional, antara lain ikut

berpartisipasi dalam Gerakan Stabilisasi Pangan oleh kementerian terkait, serta sidak pasokan

dan harga di berbagai pasar, termasuk pasar induk beras cipinang dan pasar induk Kramat Jati.

Adapun beberapa program pendukung lainnya yang dijalankan TPID DKI Jakarta, bekerjasama

dengan beberapa mitra strategis. TPID DKI Jakarta melakukan kerja sama dengan Badan

Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memeriksa kualitas dan kesehatan pangan yang

beredar di Ibukota. Selain itu, TPID DKI Jakarta juga melakukan koordinasi dengan dinas terkait

Page 61: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Inflasi

Bab 4

49

untuk menjamin kelancaran distribusi pangan, antara lain melalui pengaturan lalu lintas yang

masuk/keluar dari DKI Jakarta.

Dalam hal pengembangan kelembagaan, TPID DKI Jakarta telah mengikuti In House Training

terkait perhitungan angka kemiskinan dengan narasumber BPS DKI Jakarta. Kegiatan ini

merupakan komitmen bersama dalam menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi

2.78% pada tahun 2022. Peran TPID DKI Jakarta dalam penurunan angka kemiskinan dilakukan

melalui pengendalian harga pangan, terutama komoditas pangan yang masuk dalam

perhitungan Garis Kemsiskinan. Selain itu, TPID DKI Jakarta juga diundang sebagai narasumber

dalam Rakorda TPID se Riau, terkait model bisnis pengendalian inflasi.

B. Tracking Inflasi Triwulan III 2018

Inflasi DKI Jakarta pada triwulan III 2018 diprakirakan lebih rendah dari triwulan sebelumya.

Secara umum, permintaan akan barang dan jasa menurun, seiring berakhirnya Idul Fitri dan

libur panjang. Walau terdapat kenaikan harga daging ayam dan telur ayam ras, harga pangan

strategis lainnya terpantau stabil. Hal ini akan berdampak pada tetap terjaganya harga-harga

pangan secara umum. Beberapa tarif transportasi mengalami penurunan, terutama angkutan

udara dan angkutan antarkota. Berakhirnya musim liburan menyebabkan turunnya permintaan

akan jasa transportasi. Tidak adanya event khusus yang berpotensi meningkatkan tekanan

permintaan, turut menjadi faktor terkendalinya inflasi secara keseluruhan.

Sumber: BPS, diolah

Grafik 4.15 Laju Inflasi DKI Jakarta

Memasuki bulan ke tujuh pasca-Ramadhan dan Idul Fitri, tekanan inflasi DKI Jakarta pada bulan

Juli 2018 mengalami penurunan. Inflasi bulan Juli 2018 tercatat sebesar 0,26% (mtm) atau

3,16% (yoy). Turunnya inflasi Juli 2018 terutama disebabkan oleh melambatnya inflasi pada

kelompok pengeluaran transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.

Turunnya tarif angkutan udara dan kereta api menjadi faktor utama melambatnya kelompok

pengeluaran transport, komunikasi, dan jasa keuangan. Tarif angkutan udara dan kereta api

tercatat mengalami penurunan, seiring dengan berkurangnya jumlah permintaan moda

transportasi tersebut. Berkurangnya jumlah permintaan ini bersamaan dengan berakhirnya libur

Page 62: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Inflasi

Bab 4

50

panjang dan mudik tahun 2018. Adapun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi

yang terjadi selama beberapa kali sampai dengan bulan Juli 2018, tidak serta merta mendorong

inflasi kelompok pengeluaran ini lebih keatas. Berbagai faktor tersebut, menyebabkan

kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan tercatat mengalami inflasi

sebesar 0,86% (yoy), lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya (3,16% yoy).

Di tengah kenaikan tarif pendidikan, seiring dimulainya tahun ajaran baru pada Juli 2018, tidak

memberikan tekanan yang berarti terhadap inflasi kelompok pendidikan, rekreasi dan olah

raga. Inflasi kelompok pengeluaran ini tercatat sebesar 1,83% (yoy), lebih rendah dari rata-rata

tahun-tahun sebelumnya (2,28% yoy). Semakin terjangkaunya biaya pendidikan di DKI Jakarta,

serta opsi pendidikan yang melimpah menyebabkan terjaganya inflasi kelompok pengeluaran

pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Walau daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami kenaikan yang cukup tinggi, inflasi

kelompok pengeluaran bahan makanan pada Juli 2018 tetap terjaga. Hal ini terlihat dari inflasi

bahan makanan yang tercatat sebesar 5,33% (yoy). Inflasi tersebut lebih tinggi dari bulan

sebelumnya (4,51% yoy), namun masih lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya

(5,78% yoy). Pergerakan harga beras dan bawang merah yang terkendali serta harga daging

sapi yang masih mengalami penurunan, mendukung terkendalinya inflasi pangan ibukota.

Perkembangan stok pangan di DKI Jakarta hingga Juli tetap stabil, sehingga inflasi bahan

makanan pada triwulan III 2018 diprakirakan akan terjaga. Volume beras yang masuk ke Pasar

Induk Beras Cipinang (PIBC) pada minggu keempat Juli 2018 tetap stabil. BUMD pangan Jakarta

masih mampu menjaga pasokan yang berkesinambungan, seiring dengan penguatan

kerjasama antardaerah, serta didukung oleh masih berlangsungnya panen raya. Demikian pula

dengan pasokan daging sapi yang juga masih stabil dengan kecenderungan meningkat, karena

pengiriman sapi dari beberapa daerah produsen dan realisasi impor daging sapi yang tetap

terjaga. Pasokan bumbu-bumbuan khususnya cabai merah dan bawang merah yang masuk

dalam pasar induk Kramat Jati juga terpantau membaik, walau masih rentan terhadap faktor

Sumber: Biro Perekonomian DKI Jakarta Sumber: Biro Perekonomian DKI Jakarta

Grafik 4.16 Pasokan dan harga cabai merah

di Pasar Induk Kramat jati

Grafik 4.17 Perkembangan harga daging ayam

dan sapi, dan telur ayam

Page 63: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Inflasi

Bab 4

51

Sumber: Biro Perekonomian DKI Jakarta Sumber: Biro Perekonomian DKI Jakarta

Grafik 4.18 Pasokan dan harga beras di Pasar

Induk Cipinang

Grafik 4.19 Pasokan dan harga bawang merah

di Ps. Induk Kramat Jati

Sumber: BMKG Sumber: BMKG

Gambar 4.2 Prakiraan Curah Hujan Terkini

Gambar 4.3 Prakiraan Sifat Hujan Terkini

C. Program Pengendalian Inflasi Triwulan III 2018

Pada triwulan III 2018, program-program yang telah direncanakan dan disepakati oleh

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam High Level Meeting TPID pada awal tahun 2018 akan

tetap dilaksanakan. Adapun beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah

penjajakan kerjasama pasokan daging ayam dan perluasan kerjasama pasokan telur ayam ras.

Hal ini ditujukan untuk meningkatkan pasokan bagi penduduk DKI Jakarta, serta untuk

mendukung pasokan bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Penjajakan kerjasama ini akan

didasari oleh riset market intelligence komoditas daging ayam, yang akan dilakukan pada

Agustus 2018. Riset ini akan memberikan wawasan lebih terkait sumber-sumber pasokan yang

mengalami surplus produksi, dan memiliki potensi kerjasama antardaerah yang baik. TPID DKI

Jakarta, melalui BUMD, saat ini juga telah mengantongi izin impor bawang putih. Hal ini akan

mampu berkontribusi dalam menjaga gejolak harga bawang putih di Ibukota, yang pasokannya

mayoritas berasal dari luar negeri.

Dari sisi distribusi, TPID DKI Jakarta akan melakukan penambahan jumlah Mini Distribution

Center. Mini Distribution Center merupakan kepanjangan dari JakGrosir yang hanya

memasarkan produknya kepada pedagang-pedagang pasar tradisional di Ibukota, dengan

harga lebih murah. Dengan demikian barang-barang dapat sampai ke konsumen akhir dengan

harga yang lebih murah pula.

Page 64: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Inflasi

Bab 4

52

TPID DKI Jakarta juga mengedepankan peran komunikasi yang masif dan efektif kepada

masyarakat dalam menjangkar ekspektasi harga. Komunikasi dilakukan melalui berbagai media,

baik yang bersifat lokal maupun nasional. Ekspektasi yang baik, turut berkontribusi terhadap

terkendalinya harga barang dan jasa secara keseluruhan.

Berbagai upaya dalam penanganan inflasi pangan yang telah berhasil baik akan terus

ditingkatkan. Program penguatan peran BUMD DKI Jakarta di bidang pangan tetap dijalankan.

Kerjasama pasokan pangan antardaerah yang berkesinambungan, manajemen stok yang baik,

serta efisiensi rantai dagang yang terus dilakukan dan diperkuat semenjak tahun 2015, telah

berkontribusi dalam menjaga kestabilan harga pangan. Selanjutnya, TPID akan terus

menambah jumlah komoditas yang akan menjadi fokus dalam strategi pengendalian harga

pangan. TPID DKI Jakarta saat ini berfokus pada enam komoditas pangan utama, yaitu beras,

daging sapi, daging ayam ras, telur ayam, bawang merah dan cabai merah. Strategi stock

management untuk dapat menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan terhadap

komoditas-komoditas tersebut akan terus dikembangkan.

Selain BUMD, peran berbagai SKPD terkait di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta lintas instansi

lainnya, melalui program stabilisasi harga, antara lain pasar murah, secara rutin terus dilakukan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat dengan kemampuan ekonomi terbatas tetap dapat

memperoleh bahan pangan yang layak dan terjangkau. Sebagai contoh, kerjasama antara

BUMD pangan DKI Jakarta dengan Kementerian Pertanian dalam penyaluran bahan pangan

murah ke pasar-pasar tradisional melalui peternak atau petani champion binaan, merupakan

contoh koordinasi yang baik antara TPID DKI Jakarta dengan berbagai stakeholder utama

TPID di Provinsi DKI Jakarta akan tetap solid mengawal perkembangan harga di Jakarta, agar

tetap berada dalam koridor 3,5% ± 1% . Program-program yang lebih terencana baik dan

berkesinambungan terus dilakukan oleh BUMD pangan DKI Jakarta akan sangat mendukung

terjaganya keseimbangan pasokan dan kebutuhan pangan Jakarta, yang dapat menciptakan

kestabilan harga. Pembentukan ekspektasi yang positif bagi masyarakat juga akan selalu

dilakukan. Terkendalinya inflasi DKI Jakarta akan mendukung pertumbuhan ekonomi

berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di Ibukota maupun nasional.

Page 65: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Inflasi

Bab 4

53

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 66: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

54

Bab 5

STABILITAS KEUANGAN DAERAH

SERTA PENGEMBANGAN KEUANGAN

DAN UMKM

Secara umum, kondisi stabilitas keuangan di DKI Jakarta masih terjaga di tingkat yang aman. Aset

perbankan tumbuh membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, terutama disebabkan

peningkatan pertumbuhan kredit, di tengah melambatnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

(DPK). Dari sisi risiko kredit, NPL perbankan sedikit membaik dan relatif terjaga di dalam batas

aman dengan rasio masih di bawah 5%.

Kinerja korporasi masih menunjukkan perbaikan baik dari sisi likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas. Walaupun terjadi penurunan produktivitas, hal tersebut masih bersifat musiman

akibat libur panjang menyambut hari raya Idul Fitri. Optimisme pasar masih positif dengan

tumbuhnya sektor-sektor utama pendukung ekonomi DKI Jakarta. Pertumbuhan kredit pada

triwulan II 2018 meningkat ke angka 7,9% (yoy) dengan rasio NPL membaik menjadi 2,2%.

Meningkatnya permintaan kredit, selain karena dorongan permintaan barang dan jasa

menyambut hari raya idul fitri, juga disebabkan oleh masa liburan sekolah dan cuti bersama yang

ditetapkan oleh pemerintah. Di sisi lain, laju pertumbuhan kredit perbankan masih tertahan

dengan adanya kecenderungan beberapa korporasi mencari sumber pendanaan di luar

perbankan, seperti di pasar obligasi dan pasar modal.

Sejalan dengan itu, tingkat ketahanan sektor rumah tangga masih relatif cukup baik. Hal ini

tergambar dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga dalam PDRB yang mencapai 5,63% dan

angka indeks keyakinan konsumen (IKK) yang tetap berada dalam zona optimis. Namun, rasio

kredit bermasalah (NPL) menunjukkan peningkatan, yang bersumber dari kredit modal kerja dan

konsumsi walapun masih dalam batas aman.

Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM pada triwulan laporan melambat dibandingkan

dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Pangsa pasar kredit UMKM mencapai 9,1% dari total

kredit yang di salurkan di Provinsi DKI Jakarta. Kendati demikian, rasio NPL kredit UMKM masih

perlu diwaspadai karena telah melewati batas aman.

Page 67: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

55

A. Perkembangan Kinerja Perbankan

Asesmen Kinerja Perbankan

Total aset bank umum di Provinsi DKI Jakarta pada triwulan II 2018 tumbuh membaik

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada periode tersebut total aset bank tercatat

sebesar Rp4.686 triliun atau tumbuh 9,5% (yoy), membaik dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,2% (Tabel 5.1). Meningkatnya pertumbuhan total aset

tersebut disebabkan terakselerasinya pertumbuhan kredit dari 7,1% pada triwulan sebelumnya

menjadi 11,9% pada triwulan II 2018. Akselerasi tersebut tidak terlepas dari meningkatnya

pertumbuhan kredit di sektor pemerintah yang tercatat sebesar 35,7% dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Selain itu kredit korporasi pada triwulan II 2018 tercatat tumbuh 7,9%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,4% (yoy),

sedangkan kredit kepada sektor rumah tangga mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu

dari 5,1% (yoy) menjadi 4,6% (yoy).

Tekanan ekonomi global dan nasional ikut memberikan dampak baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap industri perbankan di DKI Jakarta. Di tengah kondisi likuiditas yang

mulai mengetat akibat kebijakan moneter di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat,

Eropa dan Jepang, adanya beberapa bank yang masih melakukan konsolidasi untuk perbaikan

kualitas aktiva produktifnya serta mulai berkembangnya perusahaan startup financial

technology (fintech) di Indonesia membuat pertumbuhan perbankan di DKI Jakarta menjadi

terbatas. Sementara itu, debitur korporasi melakukan cara lain untuk mencari sumber

pendanaan yang lebih murah melalui pasar obligasi. Hal tersebut berdampak berkurangnya

jumlah kantor cabang di DKI Jakarta yang pada triwulan II 2018 tercatat terkontraksi 3,12%

(yoy) atau telah berkurang 17 kantor dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun

2017.

Jika dilihat berdasarkan kelompok bank, total aset terbesar bank di DKI Jakarta masih dimiliki

oleh bank swasta nasional, yaitu sebesar 49%, diikuti oleh bank milik pemerintah dan bank

asing yang masing-masing sebesar 34% dan 16% (Grafik 5.1).

Tabel 5.1 Perkembangan Kinerja Bank Umum di Provinsi DKI Jakarta triliun Rp

No Keterangan

I II III IV I II III IV I II

1 Total Asset 3,775 3,862 3,953 4,162 4,220 4,278 4,390 4,558 4,567 4,686

2 Dana Pihak Ketiga (DPK) 2,238 2,259 2,278 2,448 2,480 2,507 2,539 2,651 2,638 2,665

3 Kredit

- Lokasi Bank (LB) 1,942 2,024 2,036 2,140 2,131 2,177 2,191 2,299 2,294 2,468

- Lokasi Proyek (LP) 1,295 1,358 1,355 1,439 1,429 1,472 1,479 1,567 1,530 1,647

4 Pertumbuhan :

- g_Asset (%, yoy) 6.18 6.53 4.64 10.17 11.81 10.78 11.05 9.51 8.21 9.52

- g_DPK (%, yoy) 4.86 4.54 2.25 11.39 10.89 11.22 11.49 8.28 6.37 6.31

- g_Kredit Lokasi Bank (%, yoy) 7.55 7.26 3.90 6.79 9.68 7.58 7.59 7.40 7.66 13.35

- g_Kredit Lokasi Proyek (%, yoy) 7.74 7.51 3.88 7.57 10.37 8.41 9.11 8.87 7.05 11.88

5 LDR

LDR-Lokasi Bank 86.03 88.69 88.46 86.56 85.09 85.79 86.28 86.71 86.95 92.58

LDR-Lokasi Proyek 57.35 59.49 58.88 58.19 57.08 57.99 58.24 59.09 57.99 61.78

6 Non performing loan (NPL)

- Lokasi Bank 2.73 2.96 3.01 2.96 2.95 2.70 2.62 2.24 2.31 2.22

- Lokasi Proyek 2.57 2.68 2.76 2.90 2.87 2.61 2.55 2.14 2.13 2.00

Sumber : Bank Indonesia

2016 2017 2018

Page 68: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

56

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.1 Komposisi Aset Berdasarkan Kelompok Bank

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh melambat. Pertumbuhan DPK tercatat 6,3%

(yoy) atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,4%

(yoy) (grafik 5.2). Tertahannya penghimpunan dana pihak ketiga tersebut terutama disebabkan

meningkatnya kebutuhan korporasi dan pengeluaran masyarakat, untuk memenuhi

kebutuhan pada saat bulan puasa, perayaan hari raya idul fitri dan musim libur sekolah. Selain

itu, libur panjang pada saat hari raya juga berdampak pada berkurangnya aktivitas operasional

korporasi yang memengaruhi perputaran cash flow beberapa perusahaan nasional termasuk di

DKI Jakarta.

Kontribusi terbesar pertumbuhan DPK berasal dari tabungan. Pertumbuhan tabungan pada

triwulan II tercatat sebesar 3,9% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan pada giro dan deposito

relatif lebih rendah dari tabungan, yang masing-masing hanya tumbuh sebesar 2,67% dan

0,3% (yoy). Capaian tersebut menunjukkan bahwa ketiganya mengalami perlambatan

pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masing-masing tumbuh sebesar

4,3%, 5,4% dan 3,0% (yoy).

Secara spasial, sebagian besar DPK di beberapa wilayah juga mengalami perlambatan

pertumbuhan. Di Jakarta Pusat, DPK melambat dari 6,9% menjadi 5,4% (yoy), Jakarta Utara

melambat dari 6,4% menjadi 3,5% (yoy), Jakarta Barat melambat dari 9,6% menjadi 4,9%

(yoy) dan Jakarta Timur melambat dari 7,7% menjadi 6,2%. Wilayah yang mengalami

peningkatan pertumbuhan hanya Jakarta Selatan yang meningkat dari 4,4% menjadi 8,8%

(yoy), sementara DPK Kepulauan Seribu tumbuh relatif stabil dan hanya sedikit meningkat dari

25,7% menjadi 25,8%.

34%

49%

16% 1%

Bank Persero Bank Swasta Nasional

Bank Asing & Campuran Bank Pemerintah Daerah

Page 69: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

57

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.2 Pertumbuhan DPK di Jakarta

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.3 Pertumbuhan DPK Jakarta, Jawa, dan Nasional

Grafik 5.4 Posisi DPK di Jakarta

Dengan kontribusi DPK yang mencapai 49,4% terhadap DPK nasional dan 64,0% terhadap

DPK Jawa (grafik 5.3), menjadikan Provinsi DKI Jakarta sebagai tumpuan perbankan nasional

dalam hal penghimpunan DPK. Dengan demikian perlambatan pertumbuhan DPK di Provinsi

DKI Jakarta pada triwulan II 2018 ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan DPK baik di Jawa

maupun Nasional (Grafik 5.4).

Komposisi dana pihak ketiga DKI Jakarta pada triwulan II 2018 masih didominasi oleh deposito,

dengan proporsi sebesar 53%. Dengan tingginya komposisi deposito tersebut, maka biaya dana

yang ditanggung oleh bank menjadi cukup mahal. Menempati posisi selanjutnya adalah giro

dan kemudian tabungan pada posisi terendah. Proporsi giro dan tabungan dalam total DPK DKI

Jakarta masing-masing sebesar 29% dan 18% (Grafik 5.5). Komposisi tersebut relatif tidak

berubah dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.5 Komposisi DPK di Jakarta

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

-5

0

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

dal

am t

riliu

n

Total DPK g_Giro Jakarta g_Tabungan Jakarta g_Deposito Jakarta

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

da

lam

tri

liu

n

Giro Tabungan

Deposito % DPK Jakarta terhadap Nasional

% DPK Jakarta terhadap Jawa

0.00

4.00

8.00

12.00

16.00

20.00

24.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

g_DPK Perbankan Nasional g_DPK Perbankan di P. Jawa g_DPK di Provinsi Jakarta

(%,yoy)

29%

18%

53%

Giro Tabungan Deposito

Page 70: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

58

Penyaluran Kredit

Bertolak belakang dengan pertumbuhan DPK, pertumbuhan kredit pada triwulan II 2018

menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, baik dilihat dari lokasi bank

maupun lokasi proyek. Pertumbuhan kredit berdasarkan lokasi bank meningkat dari 7,7%

menjadi 13,4% (yoy), dan kredit berdasarkan lokasi proyek tumbuh membaik dari 7,0%

menjadi 11,9% (yoy). Kredit yang telah disalurkan berdasarkan lokasi proyek tercatat sebesar

Rp1.647 triliun. Kredit tersebut sebagian besar dikucurkan untuk membiayai modal kerja dan

investasi (grafik 5.7). Untuk kredit modal kerja, pada triwulan II 2018 tercatat tumbuh sebesar

13,0% (yoy), jauh meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 8,0%

(yoy). Demikian pula dengan kredit investasi yang tercatat tumbuh 10,8% (yoy), meningkat

cukup signifikan dari sebelumnya hanya tumbuh sebesar 5,9% (yoy). Mengikuti kedua jenis

kredit sebelumnya, kredit konsumsi juga menunjukkan pertumbuhan yang membaik, yaitu

sebesar 9,5%, dari sebelumnya hanya tumbuh sebesar 5,8% (yoy).

Secara keseluruhan, peningkatan intermediasi pebankan tersebut tidak terlepas dari dorongan

pertumbuhan kredit empat sektor utama DKI Jakarta yang dikucurkan baik kepada sektor

pemerintah maupun korporasi. Intermediasi perbankan terutama terarah kepada sektor-sektor

utama seperti sektor industri pengolahan (meningkat dari 11,6% menjadi 16,7% (yoy)),

perdagangan besar dan eceran (meningkat dari 9,4% menjadi 18,2% (yoy)), perantara

keuangan (meningkat dari 11,9% menjadi 13,2% (yoy) serta transportasi, pergudangan dan

komunikasi (meningkat dari 7,4% menjadi 31,9% (yoy). Perbaikan intermediasi perbankan

kepada sektor-sektor tersebut sejalan dengan meningkatnya permintaan akan kebutuhan

barang maupun jasa di sektor-sektor tersebut dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri,

musim liburan sekolah dan persiapan pelaksanaan Asian Games 2018.

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.6 Pertumbuhan Kredit di Jakarta

Grafik 5.7 Pangsa Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan

Kondisi DKI Jakarta yang merupakan Ibukota negara dan juga barometer perekonomian

nasional menjadikan DKI Jakarta memiliki karakteristik sebagai daerah penghimpun dana.

Namun, hal tersebut belum diimbangi dengan besarnya permintaan kredit sehingga

mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit di luar DKI Jakarta. Kondisi tersebut tercermin

dari loan to deposit ratio (LDR) Lokasi proyek yang hanya sebesar 61,8%, jauh lebih rendah

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

-

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

Tri

llio

ns

Modal Kerja Investasi Konsumsi g_Kredit

Modal Kerja58%

Investasi29%

Konsumsi13%

Page 71: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

59

dibandingkan dengan LDR Lokasi Bank yang sebesar 92,6% (Grafik 5.8). Dengan kata lain

terdapat 30,8% kredit disalurkan di luar DKI Jakarta.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.8 Loan to Deposit Ratio

Dalam hal pengelolaan risiko kredit, adanya peningkatan pertumbuhan kredit pada triwulan II

2018 ikut mendorong perbaikan rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan di DKI Jakarta

yang tercatat sebesar 2,00%, atau membaik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,13%

(grafik 5.9). Perbaikan NPL terutama didorong oleh upaya yang dilakukan oleh bank BUKU I,

BUKU 3 dan BUKU 4 yang telah berhasil menurunkan NPL, masing masing dari 5,12%, 1,88%

dan 2,16% menjadi 4,18%, 1,83% dan 1,93%. Sedangkan NPL pada bank BUKU 2

menunjukkan peningkatan dari 2,78% menjadi 3,03%.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.9 Perkembangan NPL DKI Jakarta

Dilihat dari jenis penggunaan, perbaikan kualitas kredit didorong oleh perbaikan kualitas kredit

modal kerja dan investasi. NPL kredit modal kerja pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 1,97%,

membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,10%. Demikian pula

halnya dengan NPL kredit investasi yang membaik dari 2,24% menjadi 2,04%. Sedangkan

untuk kredit konsumsi terjadi sedikit peningkatan yaitu dari 2,05% menjadi 2,06% (Grafik

5.10). terutama didorong oleh kredit bermasalah di sektor korporasi dan rumah tangga, baik

kredit pemilikan rumah, kendaraan bermotor, maupun multiguna.

Jika dibandingkan dengan kualitas kredit di Pulau Jawa dan nasional, secara keseluruhan, NPL

di DKI Jakarta yang tercatat sebesar 2.00% masih lebih rendah dibandingkan dengan NPL

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

LDR-LB LDR-LP

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

Kredit (LP) NPL Lokasi Proyek

Page 72: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

60

perbankan di Pulau Jawa dan nasional yang masing-masing tercatat sebesar 2,50% dan 2,65%

(Grafik 5.11).

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.10 Perkembangan NPL (LP) Berdasarkan Jenis Penggunaan

Grafik 5.11 Pebandingan NPL Bank Umum (LP) di Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan golongan debitur, komposisi kredit kepada sektor swasta lebih mendominasi

dibandingkan dengan sektor pemerintah. Pada triwulan II 2018, pangsa kredit kepada sektor

swasta mencapai 81,7% dari total kredit, jauh lebih besar dibandingkan dengan pangsa kredit

kepada sektor pemerintah yang hanya sebesar 16,4% (Grafik 5.12). Pertumbuhan kredit kedua

sektor tersebut menunjukkan peningkatan pada triwulan II 2018 sejalan dengan menguatnya

permintaan pada saat hari raya idul fitri dan liburan sekolah serta persiapan menjelang

pelaksanaan Asian Games 2018. Pertumbuhan kredit sektor pemerintah tercatat meningkat

signifikan, yaitu dari 7,6% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 39,5% (yoy) pada triwulan

laporan. Sementara itu, kredit sektor swasta tumbuh juga tumbuh lebih tinggi dari 6,7% (yoy)

menjadi 11,9% (yoy) (Grafik 5.13).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.12 Komposisi Kredit Berdasarkan Golongan Debitur

Grafik 5.13 Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Golongan Debitur

Secara spasial, penyaluran kredit perbankan terutama ditujukan ke Jakarta Pusat dan Jakarta

Selatan. Pangsa atau sebaran kredit yang menunjukkan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan

merupakan wilayah yang mendominasi penyaluran kredit. Pada triwulan II 2018, total kredit

yang disalurkan ke dua daerah tersebut masing-masing sebesar 41,6% dan 30,7% dari total

kredit (Grafik 5.14). Dari sisi golongan debitur, sebaran kredit di Provinsi DKI Jakarta juga

didominasi oleh Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, baik kredit kepada sektor swasta maupun

kepada Pemerintah (Grafik 5.15).

16.37%

81.74%

1.89%

Sektor Pemerintah Sektor Swasta Lainnya

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

g_Sektor Pemerintah g_Sektor Swasta

Page 73: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

61

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.14 Sebaran Kredit di Provinsi DKI Jakarta

Grafik 5.15 Sebaran Kredit Berdasarkan Golongan Debitur

B. Stabilitas Keuangan Daerah

Asesmen Sektor Korporasi

Sumber Kerentanan Sektor Korporasi

Kinerja korporasi DKI Jakarta pada triwulan II 2018 banyak dipengaruhi perkembangan sektor

eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut

memengaruhi kondisi ekonomi di beberapa negara mitra dagang DKI Jakarta sehingga

memengaruhi kinerja korporasi yang berorientasi ekspor. Sedangkan aktivitas korporasi yang

berorientasi domestik sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi makro seperti

pertumbuhan ekonomi, iklim investasi dan inflasi, serta berbagai kebijakan baik pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah.

Beberapa faktor yang memengaruhi kinerja Korporasi DKI Jakarta, antara lain:

1. Kondisi perekonomian negara mitra dagang utama DKI Jakarta

Kondisi perekonomian global memiliki pengaruh terhadap kinerja korporasi di DKI Jakarta.

Ketidakpastian ekonomi global yang tinggi mendorong turunnya volume perdagangan

dunia serta harga komoditas global. Pertumbuhan ekonomi yang melambat dialami oleh

negara-negara utama mitra dagang DKI Jakarta, yaitu Singapura, Amerika Serikat, Filipina

dan Tiongkok (Grafik 5.16). Permintaan ekspor dari negara mitra dagang utama mengalami

penurunan pada triwulan II 2018, setelah sebelumnya sempat mengalami peningkatan

pada tahun 2017. Kondisi tersebut dapat menjadi faktor negatif yang mendorong kinerja

korporasi di DKI Jakarta terutama yang berorientasi ekspor (Grafik 5.17).

41.55%

9.75%9.52%

30.71%

8.43% 0.04%

Jakarta Pusat Jakarta Utara

Jakarta Barat Jakarta Selatan

0

100

200

300

400

500

600

700

800

JakartaPusat

JakartaUtara

JakartaBarat

JakartaSelatan

JakartaTimur

KepulauanSeribu

Trily

un

Pemerintah Swasta

Page 74: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

62

Sumber: Trading Economics Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.16 Pertumbuhan Ekonomi Mitra Dagang Utama

Grafik 5.17 Pertumbuhan Ekspor ke negara tujuan utama DKI Jakarta

2. Ekspor korporasi di lapangan usaha industri mengalami penurunan

Ekspor komoditas industri memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap total ekspor DKI

Jakarta. Masih tingginya ketidakpastian ekonomi global membuat pertumbuhan ekspor

industri mengalami kontraksi pada triwulan II 2018 setelah sebelumnya dalam tren

meningkat pada tahun 2017 (Grafik 5.18). Ketidakpastian ekonomi global yang tinggi

akibat divergensi pertumbuhan ekonomi antara AS dengan negara lainnya yang melebar

dan eskalasi perang dagang berdampak pada menurunnya perdagangan dunia dan harga

komoditas (kecuali minyak).

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.18 Pertumbuhan Ekspor Industri DKI Jakarta

3. Kegiatan investasi tumbuh melambat

Kegiatan investasi di DKI jakarta tumbuh melambat menjadi hanya sebesar 4,7% (yoy)

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 8,1% (yoy). Kondisi

tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan investasi bangunan, sejalan dengan

pencapaian progress pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta yang rata-rata telah

mencapai 90%.

Sementara itu, peran swasta dalam kegiatan investasi di DKI Jakarta relatif masih masih

terbatas. Investasi nonbangunan mulai menunjukkan perbaikan. Indikator adanya

peningkatan investasi nonbangunan tercermin dari meningkatnya impor barang modal.

Impor yang meningkat antara lain mesin-mesin dan gerbong kereta, terkait dengan proyek

MRT, yang merupakan proyek yang diinisiasi oleh Pemerintah, kendati pengerjaan

(2.00)

(1.00)

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2014 2015 2016 2017 2018

Singapura Amerika Filipina Tiongkok Thailand

Page 75: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

63

dilakukan oleh BUMN maupun BUMD. Di sisi lain, penyaluran kredit investasi dari

perbankan menunjukkan perbaikan, yaitu tumbuh sebesar 9,8%, meningkat dibandingkan

dengan 5,6% pada triwulan sebelumnya, di tengah melemahnya pasar obligasi dan indeks

harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa periode terakhir akibat tingginya sentimen

negatif kondisi eksternal.

Kinerja dan Risiko Sektor Korporasi

Kinerja Korporasi Umum

Pertumbuhan perekonomian Indonesia meningkat terutama didorong oleh permintaan

domestik dari konsumsi swasta dan pemerintah. Sejalan dengan semakin membaiknya kondisi

ekonomi domestik, kinerja korporasi pada tahun 2018 juga membaik dibandingkan dengan

periode sebelumnya terutama korporasi yang bergerak di LU Perdagangan Besar dan Eceran,

dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan

II 2018 menunjukkan LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

tumbuh 6,86% (yoy) lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar

6,56% (yoy). Sektor lain yang juga membaik adalah lapangan usaha real estate yaitu dari 4,59%

menjadi 4,72% (yoy).

Selain itu, adanya faktor musiman lebaran pada triwulan II ini juga mendukung aktivitas

perdagangan dan perjalanan wisata maupun liburan. Namun, berkurangnya hari kerja efektif

pada Juni 2018 ikut memengaruhi kinerja LU Industri pengolahan dan LU Konstruksi (Grafik

5.19).

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.19 Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Unggulan DKI Jakarta

Grafik 5.20 Perkembangan Realisasi SKDU dan pertumbuhan PDRB

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) juga mengonfirmasi adanya peningkatan kegiatan

ekonomi pelaku usaha DKI Jakarta pada triwulan II 2018. Meningkatnya aktivitas pelaku usaha

tersebut diindikasikan oleh nilai SBT yang meningkat dari -6,03 menjadi 24,43, terutama pada

sektor unggulan seperti industri pengolahan; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran;

serta keuangan, persewaan dan jasa serta bangunan (Grafik 5.21). Selain SBT, meningkatnya

aktivitas beberapa LU tersebut juga tercermin dari rata-rata kapasitas produksi yang terpakai,

Page 76: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

64

yang menunjukkan peningkatan namun masih terbatas, yaitu dari dari 75,77% menjadi

76,07% sedangkan kapasitas produksi industri pengolahan cenderung turun seiring dengan

libur panjang menyambut hari raya Idul Fitri (Grafik 5.22).

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.21 Perkembangan Realisasi SKDU sektor Unggulan DKI Jakarta

Grafik 5.22 Kapasitas Produksi Industri Pengolahan

Dari sisi konsumen, optimisme konsumen merupakan hal positif yang dapat mendorong geliat

aktivitas dunia usaha. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

pada triwulan II 2018 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yaitu masing-masing meningkat dari 138,19 dan 121,00 menjadi 140,29 dan 129,76 (Grafik

5.23).

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.23 Perkembangan Indeks IEK, IKK dan IKE DKI Jakarta

Kinerja Korporasi Keuangan

a. Produktivitas

Produktivitas korporasi masih tercatat cukup baik meskipun mengalami sedikit penurunan

dibanding triwulan I 2018. Dengan perkembangan yang cukup baik sepanjang tahun 2017,

produktivitas korporasi mengalami penurunan pada triwulan II 2018 menjadi 17,21%.

Penurunan ini terjadi karena berkurangnya hari kerja efektif pada Juni 2018 selama kurang

lebih 2 minggu yang membuat produktivitas korporasi menurun. Perlambatan produktivitas

korporasi ini juga tercermin pada perkembangan kinerja LU Industri pengolahan dan LU

Konstruksi dalam PDRB Jakarta triwulan II 2018. Namun secara umum, korporasi masih

menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Page 77: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

65

Tabel 5.2 Tabel Rasio Keuangan Korporasi Nonkeuangan

Sumber : Reuters, diolah

b. Profitabilitas

Pada triwulan II 2018, baik ROA maupun ROE korporasi di DKI Jakarta meningkat, masing-

masing dari 1,27% dan 2,66% menjadi 1,30% dan 2,73% (Tabel 5.2). Peningkatan dialami

oleh mayoritas korporasi di berbagai sektor, kecuali industri dasar dan kimia, industri barang

konsumsi dan infrastruktur, utilitas dan transportasi. Profitabilitas korporasi membaik

meskipun penjualan masih belum optimal yang tercermin dari penurunan rasio perputaran

aset yang lebih rendah pada seluruh sektor.

c. Solvabilitas

Tingkat ketahanan korporasi DKI Jakarta saat ini terlihat semakin kuat. Kondisi ini

dipengaruhi oleh menurunnya rasio komposisi utang, yang tercermin dari penurunan

indikator debt to equity ratio (DER) dari 111% menjadi 108% pada triwulan II 2018.

Penurunan DER tersebut mendorong kenaikan indikator solvabilitas korporasi (Total

Aset/Total Liabilitas) dari 191% menjadi 192% dengan likuiditas (current ratio) yang

cenderung stabil pada angka 38%.

d. Likuiditas

Penurunan komposisi utang korporasi di DKI Jakarta tidak secara langsung berdampak pada

likuiditas perusahaan. Kondisi ini terlihat dari masih stabilnya current ratio pada angka 38%.

Namun, kemampuan korporasi dalam membayar utang yang tercermin pada Debt Service

Ratio (DSR) mengalami perbaikan dari 97% menjadi 94%. Kemampuan korporasi dalam

membayar bunga juga mengalami peningkatan, tercermin dari nilai Interest Coverage Ratio

(ICR) yang meningkat dari 5,92 menjadi 6,03. Perkembangan tersebut mengindikasikan

semakin kecilnya utang korporasi yang berisiko. Beberapa sektor masih menunjukkan DSR

yang cukup tinggi antara lain aneka industri, pertanian dan sektor properti serta real estate,

dengan DSR masing-masing sebesar 204%, 176%, dan 129%. Artinya, kemampuan

TW IV 2017 TW I 2018 TW IV 2017 TW I 2018 TW IV 2017 TW I 2018 TW IV 2017 TW I 2018

1 Pertanian -0.04 1.16 -0.10 2.55 1.10 1.11 0.14 0.10

2 Industri Dasar dan Kimia 0.75 0.66 1.30 1.15 0.77 0.83 0.71 0.48

3 Industri Barang Konsumsi 3.37 3.33 5.68 5.62 0.66 0.64 0.51 0.66

4 Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 0.97 0.94 2.46 2.37 1.55 1.52 0.39 0.35

5 Aneka Industri 1.23 1.30 2.76 2.90 1.18 1.02 0.24 0.28

6 Pertambangan 1.30 1.35 2.18 2.25 0.64 0.63 1.34 1.22

7 Properti dan Real Estate 0.97 1.01 2.17 2.28 1.32 1.33 0.31 0.30

8 Perdagangan, Jasa dan Investasi 0.88 0.96 1.71 1.87 0.95 0.97 0.37 0.32

1.27 1.30 2.66 2.73 1.10 1.08 0.38 0.38

TW IV 2017 TW I 2018 TW IV 2017 TW I 2018 TW IV 2017 TW I 2018 TW IV 2017 TW I 2018

1 Pertanian 1.91 1.90 27.24 23.17 1.79 1.76 3.77 2.82

2 Industri Dasar dan Kimia 2.29 2.20 23.63 23.48 1.33 1.13 3.92 3.95

3 Industri Barang Konsumsi 2.52 2.57 33.16 31.19 0.65 0.46 17.72 18.01

4 Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 1.65 1.66 13.70 12.43 0.68 0.68 4.32 4.28

5 Aneka Industri 1.85 1.99 19.68 19.15 1.92 2.04 5.09 5.31

6 Pertambangan 2.56 2.59 14.66 13.76 0.40 0.36 19.67 20.42

7 Properti dan Real Estate 1.78 1.75 11.77 7.66 1.44 1.29 3.74 4.08

8 Perdagangan, Jasa dan Investasi 2.05 2.03 24.82 22.47 1.08 1.17 6.09 6.14

1.91 1.92 19.27 17.21 0.97 0.94 5.92 6.03

Arah

Arah

Arah

Arah

ArahArah

Arah

Current Ratio

ICRArah

DERROEROA

Solvability Ratio Asset Turnover DSR

Agregat

Sektor

Sektor

No

No

Agregat

Page 78: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

66

industri dalam menghasilkan laba belum dapat mengimbangi utang yang menjadi

kewajibannya (repayment capacity), sehingga dapat menjadi sumber kerentanan sistem

keuangan. Namun, dengan ICR yang masih >1,5 maka kemampuan korporasi dalam

membayar bunga tergolong masih cukup baik.

Berdasarkan asesmen kinerja korporasi di atas, secara keseluruhan kinerja korporasi DKI Jakarta

masih terjaga selama triwulan II 2018. Meskipun produktivitas menurun, profitabilitas serta

solvabilitas korporasi tetap terjaga dan semakin baik.

Eksposur Perbankan pada Sektor Korporasi

Perkreditan

Secara umum, porsi kredit perbankan yang disalurkan pada triwulan II 2018 ke sektor korporasi

sedikit berkurang, yaitu dari 63,8% pada triwulan sebelumnya menjadi 62,2% (Grafik 5.24).

Namun pertumbuhan kredit meningkat dari 7,5% (yoy) menjadi sebesar 7,9% (yoy) (Grafik

5.25), terutama disebabkan adanya peningkatan penyaluran kredit kepada sektor konstruksi

(dari 9,5% menjadi 10,5% (yoy)) dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi (dari

1,6% menjadi 27,0%(yoy)) (Grafik 5.26).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.24 Pangsa kredit korporasi Grafik 5.25 Pertumbuhan kredit Korporasi

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.26 Penyaluran Kredit pada Sektor Utama Korporasi

Pertumbuhan kredit korporasi turut dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat

menjelang Idul Fitri. Sementara itu, kinerja pasar obligasi Indonesia dan juga pergerakan pasar

saham, yang tahun lalu menunjukkan peningkatan cukup pesat, terlihat mulai menunjukkan

penurunan (Grafik 5.27 dan 5.28). Penurunan tersebut antara lain dipicu oleh kekhawatiran

Page 79: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

67

investor terhadap tingginya ketidakpastian ekonomi global, seiring membaiknya ekonomi AS

yang mendorong kenaikan Fed Fun Rate lebih agresif, serta eskalasi perang dagang antara AS

dan Tiongkok. Selain itu, berdasarkan Statistik Mingguan Pasar Modal yang dikeluarkan oleh

OJK, sampai dengan Juni 2018 diketahui terdapat 20 perusahaan yang melakukan IPO, 11

perusahaan melakukan PUT, dan 35 perusahaan melakukan penawaran umum berkelanjutan

obligasi/sukuk. Pendanaan melalui pasar obligasi dan saham dalam 1 tahun terakhir menjadi

alternatif pilihan beberapa korporasi dalam membiayai kegiatan usahanya.

Sumber: IBPA Sumber: ihsg-idx.com

Grafik 5.27 Indeks Pasar Obligasi Indonesia

Grafik 5.28 Indeks Harga Saham Gabungan BEI

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.29 NPL pada Sektor Utama Korporasi

Dari sisi kualitas kredit secara umum, non-performing loan (NPL) kredit korporasi membaik,

yaitu dari 2,30% menjadi 2,20% pada triwulan II 2018 (Grafik 5.29). Perbaikan kualitas kredit

tersebut didukung oleh perbaikan kualitas kredit pada sektor ekonomi utama DKI Jakarta, yaitu

sektor perdagangan besar dan eceran. NPL di sektor tersebut turun dari 3,52% menjadi 3,17%

pada triwulan II 2018.

Page 80: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

68

Tabel 5.3 Kredit Korporasi menurut sektor ekonomi

Sumber: Bank Indonesia

Dana Pihak Ketiga

Dari sisi pendanaan, pada triwulan II 2018, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) korporasi

mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. DPK korporasi tumbuh

sebesar 7,83% (yoy) dari sebelumnya tumbuh sebesar 11,19% (yoy) (Grafik 5.30). Perlambatan

DPK pada triwulan laporan dipicu oleh melambatnya pertumbuhan simpanan berupa deposito

(Grafik 5.31) yaitu dari 8,08% menjadi 1,97%. Perlambatan tersebut berdampak cukup

signifikan, mengingat komposisi DPK korporasi lebih banyak didominasi oleh deposito yang

memiliki pangsa sebesar 50% dari total DPK (Grafik 5.32).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.30 Perkembangan DPK Korporasi Grafik 5.31 Pertumbuhan komponen DPK

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.32 Komposisi DPK Korporasi

Baki

Debet

(Rp T)

Pangsa

(%)

Pertumb.

KreditNPL Gross

Baki

Debet

(Rp T)

Pangsa

(%)

Pertumb.

KreditNPL Gross

1 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 194.67 19.96% 17.62% 3.52% 204.57 19.96% 16.88% 3.17%

2 INDUSTRI PENGOLAHAN 182.08 18.67% 10.26% 2.36% 193.72 18.91% 9.86% 2.29%

3 PERANTARA KEUANGAN 158.43 16.24% 10.87% 0.89% 167.89 16.38% 7.97% 1.80%

4REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA

PERUSAHAAN118.33 12.13% 14.15% 1.06% 121.92 11.90% 12.97% 0.98%

5 TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI 83.13 8.52% 1.60% 3.75% 100.06 9.77% 27.02% 2.88%

6 KONSTRUKSI 72.28 7.41% 9.45% 3.58% 75.88 7.41% 10.54% 2.93%

7 PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN 71.46 7.33% 13.98% 0.69% 75.55 7.37% 14.65% 0.68%

8 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 12.39 1.27% -76.82% 4.73% 9.16 0.89% -83.14% 0.46%

9PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN

MAKAN MINUM25.05 2.57% 6.68% 1.94% 25.40 2.48% 5.08% 1.64%

10 LISTRIK, GAS DAN AIR 22.77 2.33% 38.96% 3.88% 21.84 2.13% 37.81% 2.36%

11 Lain-lain 34.87 3.58% 30.33% 1.30% 28.69 2.80% 6.50% 2.72%

Total 975.47 100.00% 7.45% 2.30% 1024.69 100.00% 7.93% 2.20%

Mar-18 Jun-18

No Sektor Ekonomi

Page 81: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

69

Asesmen Sektor Rumah Tangga

Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor Rumah Tangga

Dengan kedudukannya sebagai Ibukota negara dan pusat bisnis di Indonesia, membuat DKI

Jakarta memiliki daya tarik yang sangat tinggi bagi pencari kerja, perusahaan maupun

perbankan. Banyaknya gedung perkantoran di DKI Jakarta dibandingkan daerah lain yang tidak

saja dihuni oleh perusahaan nasional namun juga multinasional menjadi bukti nyata pentingnya

kedudukan DKI Jakarta sebagai barometer perekonomian Nasional. Perputaran uang yang

sangat besar dan didorong oleh infrastruktur yang memadai membuat banyak perbankan yang

membuka kantor pusat maupun kantor cabangnya di DKI Jakarta.

Luas lahan yang hanya mencapai 661,5 km2, memaksa DKI Jakarta untuk menampung jumlah

penduduk yang mencapai lebih dari 10 juta jiwa. Hal tersebut ditambah pula dengan banyaknya

jumlah perusahaan yang mencapai 1.240 perusahaan (Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

tahun 2013), sejumlah kantor pemerintah pusat maupun daerah, kantor-kantor kedutaan besar

dari berbagai negara serta lebih dari 120 bank yang beroperasi membuat Jakarta menjadi

kawasan megapolitan yang selalu sibuk baik siang maupun malam hari.

Banyaknya penduduk, kantor pemerintahan maupun korporasi yang menempati wilayah DKI

Jakarta menjadikan konsumsi sebagai salah satu faktor kuat pendorong pertumbuhan ekonomi

di DKI Jakarta. Besarnya penghasilan yang dimiliki warga DKI Jakarta serta keterbatasan lahan

produksi pangan juga menjadikan DKI Jakarta sebagai daerah konsumen terbesar di Indonesia

yang sangat rentan terhadap fluktuasi harga pangan.

Walaupun demikian, dengan program pengendalian inflasi yang terjaga dan banyaknya warga

kelas menengah ke atas dengan tingkat pendapatan yang cukup tinggi menjadikan konsumsi

rumah tangga selama beberapa tahun terakhir terlihat masih terjaga dengan pertumbuhan

pada triwulan II 2018 mencapai 5,63% (yoy). Pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,49% (yoy) (grafik 5.33).

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Grafik 5.33 Kontribusi Konsumsi Rumah Tanggal Terhadap PDRB

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

Proporsi Konsumsi RT thd PDRB Proporsi Konsumsi LNPRT thd PDRB

Proporsi Konsumsi Pemerintah thd PDRB Pertumbuhan Konsumsi RT

Pertumbuhan PDRB

Page 82: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

70

Peningkatan konsumsi masyarakat DKI Jakarta pada triwulan II 2018 sejalan dengan permintaan

kebutuhan masyarakat menyambut bulan puasa dan hari raya idul fitri serta musim libur

sekolah. Hal tersebut sejalan dengan hasil Survey Konsumen Bank Indonesia triwulan II 2018

yang menunjukkan adanya kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 121,0 menjadi

129,8. Adanya keyakinan akan peningkatan penghasilan yang diimbangi kebutuhan menjelang

hari raya dan liburan sekolah membuat masyarakat cenderung untuk meningkatkan

konsumsinya pada triwulan II 2018. Hal tersebut tercermin pula dari Indeks Kondisi Ekonomi

saat ini (IKE) yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dari 103,8 menjadi

119,2 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang juga meningkat dari 138,2 menjadi 140,3

(Grafik 5.34). Kondisi ekonomi rumah tangga di DKI Jakarta, dengan terjaganya indikator-

indikator tersebut di atas, mampu berkontribusi dalam menanggulangi potensi kerentanan.

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik 5.34 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik 5.35 Pertumbuhan Total DPK dan DPK Rumah Tangga

Grafik 5.36 Proporsi Penggunaan Penghasilan

Dana Pihak Ketiga Rumah Tangga di Perbankan

Secara umum kondisi keuangan rumah tangga di DKI Jakarta pada triwulan II 2018 mengalami

perlambatan pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu tumbuh dari 5,1%

menjadi 4,6% (yoy) (Grafik 5.35). Perlambatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan total DPK

yang juga mengalami perlambatan karena tingginya kebutuhan masyarakat menyambut bulan

puasa, hari raya Idul Fitri, liburan sekolah, maupun cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.

Perlambatan pertumbuhan terutama disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan deposito

70

80

90

100

110

120

130

140

150

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2016 2017 2018

INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN ( IKK )INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI ( IKE )INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN ( IEK )Threshold

Op

tim

isPesi

mis

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

I II III IV I II III IV I II III Okt Nov IV I II

2015 2016 2017 2018

g_Total DPK RT g_Giro RT g_Tabungan RT g_Deposito RT

Page 83: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

71

rumah tangga yaitu dari 5,9% (yoy) menjadi 2,5% (yoy) sedangkan pertumbuhan giro dan

tabungan, masing-masing meningkat dari 2,9% dan 4,8% menjadi 3,5% dan 7,6% (yoy)

(Grafik 5.36). Walaupun giro dan tabungan meningkat, perlambatan pertumbuhan deposito

secara langsung memperlambat pertumbuhan DPK rumah tangga mengingat porsi deposito

mencapai 51,2%. Rendahnya pertumbuhan DPK rumah tangga dibandingkan dengan DPK

nonrumah tangga membuat pangsa pasar DPK rumah tangga tidak banyak berubah

dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 36,5% menjadi 37,0% terhadap total DPK

perbankan Provinsi DKI Jakarta (Grafik 5.37).

Dengan laju pertumbuhan masing-masing DPK tersebut, maka urutan porsi masing-masing

komponen pada triwulan ini relatif tidak berubah. Porsi deposito rumah tangga menempati

urutan tertinggi terhadap total DPK, yaitu sebesar 18,9%, diikuti dengan porsi tabungan rumah

tangga (15,2%), dan giro rumah tangga (2,9%) (Grafik 5.38).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.37 Komposisi DPK Grafik 5.38 Komposisi DPK Rumah Tangga

Kredit Perbankan pada Sektor Rumah Tangga

Kebutuhan menjelang hari raya dan liburan sekolah belum dapat mendorong permintaan kredit

di sektor rumah tangga yang pada triwulan II 2018 tumbuh melambat dari 5,1% menjadi 4,6%

(yoy) (Grafik 5.39). Berdasarkan komposisinya, porsi kredit rumah tangga terhadap kredit

perbankan di DKI Jakarta mencapai 19,4% atau tidak jauh berbeda dengan triwulan

sebelumnya yang sebesar 20,8% (Grafik 5.40). Sebagian besar kredit rumah tangga tersebut

digunakan untuk keperluan konsumsi (63,0%), diikuti kredit modal kerja (22,1%), dan kredit

investasi (14,9%) (Tabel 5.4).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.39 Perkembangan Kredit Grafik 5.40 Komposisi Kredit

41

.47

%

41

.65

%

36

.72

%

40

.30

%

37

.74

%

39

.37

%

39

.95

%

39

.50

%

37

.39

%

37

.59

%

37

.40

%

36

.57

%

36

.48

%

36

.98

%

58

.53

%

58

.35

%

63

.28

%

59

.70

%

62

.26

%

60

.63

%

60

.05

%

60

.50

%

62

.61

%

62

.41

%

62

.60

%

63

.43

%

63

.52

%

63

.02

%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

DPK RT DPK Non RT

3.33% 3.57% 2.46% 3.13% 2.76% 2.74% 3.80% 4.05% 2.69% 2.96% 2.61% 2.82% 2.57% 2.88%

14

.44

%

14

.40

%

14

.48

%

15

.16

%

14

.70

%

15

.56

%

15

.54

%

15

.38

%

15

.07

%

15

.02

%

14

.79

%

14

.73

%

14

.66

%

15

.20

%

23

.71

%

23

.67

%

19

.78

%

22

.01

%

20

.28

%

21

.07

%

20

.60

%

20

.08

%

19

.63

%

19

.61

%

20

.00

%

19

.02

%

19

.29

%

18

.90

%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

Giro RT Tabungan RT Deposito RT

-4%

-2%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

g_Kredit (LP) g_Kredit Non RT g_Kredit RT

75.00%

75.31%

76.03%

76.07%

75.88%

77.16%

77.47%

77.56%

77.65%

77.98%

78.16%

78.09%

77.62%

78.58%

23

.20

%

23

.11

%

22

.37

%

22

.31

%

22

.78

%

21

.42

%

21

.21

%

21

.03

%

21

.13

%

20

.74

%

20

.52

%

20

.40

%

20

.75

%

19

.39

%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

Kredit Non RT Kredit RT Lainnya

Page 84: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

72

Tabel 5.4 Kredit Sektor Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Penggunaan

Sumber: Bank Indonesia

Pada triwulan II 2018, pertumbuhan lebih banyak ditopang dari kredit investasi (meningkat dari

13,5% menjadi 20,6%) sedangkan kredit modal kerja maupun kredit multiguna melambat

masing-masing dari 5,5% dan 3,2% menjadi 2,4% dan 2,1% (yoy).

Dilihat dari kebutuhannya maka pertumbuhan kredit konsumsi rumah tangga yang melambat

tersebut lebih disebabkan menurunnya permintaan akan kredit kendaraan bermotor dan kredit

multiguna, yang masing-masing melambat dari 9,3% dan 3,1% (yoy) menjadi 7,3% dan 0,6%

(yoy) (Grafik 5.41). Sedangkan untuk kredit perumahan mulai menunjukkan peningkatan

walaupun masih bersifat terbatas yaitu dari 1,6% menjadi 3,2% (yoy). Terbatasnya

pertumbuhan kredit tersebut selain karena faktor daya beli masyarakat yang mulai berkurang

juga karena adanya pergeseran pola hidup di masyarakat.

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.41 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Grafik 5.42 Komposisi Kredit Konsumsi Rumah Tangga

Berdasarkan komposisi kredit konsumsi rumah tangga, kredit multiguna memiliki porsi terbesar

dalam kredit konsumsi rumah tangga, yaitu mencapai 56,6%, diikuti oleh kredit perumahan

dan kredit kendaraan bermotor masing-masing sebesar 32,9% dan 10,5% (Grafik 5.42).

Dari sisi risiko kredit, NPL kredit konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2018 tercatat

meningkat dari triwulan sebelumnya yaitu dari 2,13% menjadi 2,25%. Meskipun mengalami

peningkatan, rasio kredit bermasalah tersebut masih dalam batas aman.

Meningkatnya rasio NPL tersebut dipicu oleh meningkatnya kredit bermasalah baik pada kredit

multiguna, kredit perumahan maupun kendaraan bermotor. NPL kredit multiguna tercatat

meningkat dari 1,99% menjadi 2,13%, NPL kredit perumahan meningkat dari 2,68% menjadi

2,77% dan NPL kredit kendaraan bermotor meningkat dari 1,10% menjadi 1,21%. (Grafik

5.43).

Jumlah

Kredit

(triliun rp)

Pangsa

(%)NPL (%)

Jumlah

Kredit

(triliun

rp)

Pangsa

(%)NPL (%)

Jumlah

Kredit

(triliun

rp)

Pangsa

(%)NPL (%)

Jumlah

Kredit

(triliun

rp)

Pangsa

(%)NPL (%)

Jumlah

Kredit

(triliun

rp)

Pangsa

(%)NPL (%)

Jumlah

Kredit

(triliun

rp)

Pangsa

(%)NPL (%)

RT-Modal Kerja 68.17 22.58 3.32 68.73 22.51 4.11 67.71 22.32 4.16 74.50 23.31 3.26 71.91 22.66 3.76 70.38 22.05 4.32

RT-Investasi 41.08 13.61 3.76 39.47 12.93 3.67 39.45 13.00 3.50 47.16 14.76 3.01 46.63 14.69 6.93 47.61 14.91 5.68

RT-Konsumsi 192.67 63.81 1.98 197.07 64.56 1.90 196.24 64.68 1.95 197.90 61.93 1.97 198.84 62.65 2.13 201.27 63.04 2.25

Total 301.92 100.00 2.52 305.27 100.00 2.66 303.41 100.00 2.70 319.56 100.00 2.42 317.38 100.00 3.20 319.26 100.00 3.22

Jenis Penggunaan

III

2017

IVII IIII

2018

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

I II III IV I II III IV I II

2016 2017 2018

g_Kredit RT g_Kredit Perumahan

g_Kredit Kendaraan g_Kredit Multiguna

10.61% 10.41% 10.55% 10.20% 9.64% 9.98% 10.04% 9.68% 10.21% 10.48%

54.03% 55.13% 55.08% 55.49% 56.77% 57.43% 56.82% 58.75% 56.71% 56.60%

35.36% 34.46% 34.38% 34.32% 33.59% 32.59% 33.14% 31.57% 33.08% 32.92%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

I II III IV I II III IV I II

2016 2017 2018

Kendaraan Multiguna Perumahan

Page 85: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

73

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.43 NPL Kredit Konsumsi RT

C. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Akses Keuangan kepada UMKM

Sejalan dengan pertumbuhan kredit secara umum di Provinsi DKI Jakarta, kinerja kredit UMKM

pada triwulan II 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kredit

kepada UMKM di Provinsi DKI Jakarta tercatat sebesar Rp140 triliun, atau tumbuh 9,1% (yoy),

lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 8,8% (yoy) (Grafik 5.44). Pertumbuhan kredit

UMKM masih didominasi oleh pertumbuhan kredit dengan skala usaha kecil. Berdasarkan jenis

penggunaannya, kredit UMKM terutama diberikan untuk kredit modal kerja, yaitu sebesar

70%, dan sisanya diberikan untuk kredit investasi sebesar 30% (Grafik 5.45).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.44 Pertumbuhan Kredit UMKM Grafik 5.45 Porsi Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan

Berdasarkan skala usahanya, kredit UMKM di Provinsi DKI Jakarta masih didominasi oleh kredit

kepada skala usaha menengah dengan pertumbuhan pada triwulan II 2018 mencapai 9,2%

atau sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,0% (yoy).

Kredit mikro kembali tumbuh meningkat sebesar 3,42% setelah triwulan sebelumnya

terkontraksi 3,3% (yoy) sedangkan kredit usaha kecil mengalami perlambatan pertumbuhan

dari 14,8% menjadi 11,89% (yoy) (Grafik 5.46). Mahalnya lahan di DKI Jakarta menyebabkan

banyak pelaku UMKM yang hanya memanfaatkan DKI Jakarta sebagai tempat bertransaksi,

sedangkan untuk pengolahan maupun lokasi usaha lebih banyak berada di daerah penyangga

Ibukota seperti Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

3.00%

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017 2018

NPL Kredit Konsumsi RT NPL Krd Perumahan

NPL Krd Kendaraan NPL Krd Multiguna

Page 86: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

74

mengingat karakter DKI Jakarta sebagai pusat bisnis, yang sebagian besar didominasi oleh

korporasi, membuat pertumbuhan kredit UMKM berdasarkan lokasi proyek menjadi terbatas.

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.46 UMKM Berdasarkan Skala Usaha

Berdasarkan lapangan usaha, penyebaran kredit UMKM lebih diarahkan kepada sektor-sektor

ekonomi utama di Jakarta. Sektor-sektor ekonomi yang banyak menerima dana pembiayaan

yaitu sektor perdagangan besar dan eceran, dengan pangsa 39,57%, sektor industri

pengolahan dengan pangsa 12,31%, sektor konstruksi dengan pangsa 9,83%, dan sektor

perantara keuangan dengan pangsa 3,12% (Grafik 5.47). Pertumbuhan kredit UMKM sektor

utama Jakarta mengalami perlambatan pada triwulan II 2018, seperti pada lapangan usaha

industri pengolahan yang tumbuh 2,6% dari sebelumnya 3,6% (yoy) dan perantara keuangan

terkontraksi lebih dalam hingga18% (yoy). Sementara sektor perdagangan besar dan eceran

dan konstruksi tumbuh lebih tinggi, masing-masing sebesar 9,4% dan 31,3% (yoy) dari

sebelumnya 7,6% dan 25,1% (yoy) (Grafik 5.48).

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.47 Porsi Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi

Grafik 5.48 Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Utama

Meskipun terdapat peningkatan pada pertumbuhan kredit UMKM, namun pangsa kredit

UMKM masih rendah yaitu 8,52% dari total kredit di DKI Jakarta pada triwulan II 2018.

Perkembangan NPL kredit UMKM pada triwulan II 2018 lebih baik dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, yaitu tercatat sebesar 5,45% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

5,67%. Berdasarkan jenis penggunaan, NPL UMKM untuk kredit modal kerja dan investasi juga

membaik. NPL UMKM untuk kredit modal kerja dan investasi tercatat sebesar 3,61% dan

Page 87: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

75

9,70% dari sebelumnya sebesar 3,69% dan 10,48% (Grafik 5.49). Berdasarkan skala usaha,

perbaikan NPL didorong oleh membaiknya kredit bermasalah dari kredit skala mikro, kecil, dan

menengah yang masing-masing tercatat sebesar 1,84%, 3,01%, dan 6,29% dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 1,94%, 3,31%, dan 6,50% (Grafik

5.50).

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.49 Perkembangan NPL Kredit UMKM berdasarkan Jenis Penggunaan

Grafik 5.50 Perkembangan NPL Kredit UMKM Berdasarkan Skala Usaha

Pengembangan UMKM

Program prioritas pengembangan UMKM Provinsi DKI Jakarta, yaitu Program One Kecamatan

One Centre for Entrepenuership (OK-OCE), menunjukan perkembangan yang signifikan. Sejak

diluncurkan pada tahun 2017, program tersebut telah menjaring sekitar 42.963 UMKM peserta

(per Agustus 2018). Jumlah ini telah melewati target peserta tahun 2018 sebesar 40 ribu

UMKM, sehingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin yakin dengan target penciptaan

wirausaha baru sebesar 200 ribu UMKM pada tahun 2023.

Pelaksanaan program ini merupakan sinergi yang baik antara pihak pemerintah, swasta dan

komunitas. Pemerintah berperan dalam perumusan kebijakan yang mendukung terciptanya

lapangan kerja berbasis kewirausahaan. Pihak swasta ikut berperan serta dalam program

melalui sinergi program penciptaan lapangan kerja baru. Sementara para komunitas

kewirausahaan menjadi konsultan dan mentor bagi para peserta program dalam

mengembangkan usaha.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta bersama perbankan turut mendukung

pelaksanaan program peningkatan kewirausahaan, khususnya mengenai aspek pelaporan

keuangan dan permodalan. Per Agustus 2018, berbagai Bank telah memberikan pelatihan

terkait pelaporan keuangan dan permodalan sebanyak 132 kali kepada peserta OK-OCE di

seluruh DKI Jakarta. Target pelaksanaan pelatihan sebanyak 176 kali sampai dengan akhir

tahun 2018 diharapkan dapat dicapai, seiring dengan bertambahnya perbankan yang ingin

terlibat dalam program tersebut.

Sejalan dengan upaya penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi baru, Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi DKI Jakarta terus memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta untuk mengembangkan sektor pariwisata dan industri kreatif sebagai penggerak

Page 88: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

76

pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada masa mendatang. Potensi yang dimiliki Jakarta

untuk mengembangkan kedua sektor tersebut, antara lain Jakarta sebagai daerah tujuan

wisatawan domestik dan mancanegara serta ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana

pendukung industri kreatif yang lebih baik dibandingkan dengan kota lain.

Selain advisory, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta juga melaksanakan

program pengembangan UMKM, khususnya di sektor pariwisata dan industri kreatif. Sejak

tahun 2016, Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga,

asosiasi dan pihak swasta mengembangkan pariwisata di Kepulauan Seribu. Berbagai program

terkait pariwisata dilakukan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, seperti pengembangan

usaha makanan kemasan sebagai produk wisata, pemberdayaan para nelayan budidaya

pendukung wisata, program digitalisasi, peningkatan kapasitas SDM pariwisata, peningkatan

infrastruktur penunjang, promosi melalui film, program pelestarian lingkungan laut dan

sebagainya. Program sinergi ini akan terus digiatkan dalam upaya mendukung pencapaian

target nasional 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.

Di sektor industri kreatif, Bank Indonesia memfasilitasi para pelaku usaha UMKM potensial di

bidang fashion dan kuliner. Berbagai program yang dilakukan antara lain peningkatan kapasitas

usaha, manajemen keuangan, fasilitasi akses pembiayaan perbankan, dan fasilitasi akses pasar.

Seiring dengan perkembangan saat ini, Bank Indonesia juga memanfaatkan kemajuan

teknologi dalam mendukung pengembangan UMKM, seperti perluasan pasar via e-commerce

dan fasilitasi pembiayaan dari fintech. Selain itu, para pelaku UMKM juga disiapkan untuk

memperluas pangsa pasar untuk ekspor melalui 3 cara, yakni kerjasama dengan eksportir,

melakukan ekspor langsung, atau menghubungkan dengan para profesional yang telah

memiliki pasar internasional.

Page 89: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Stabilitas Keuangan Daerah serta

Pengembangan Keuangan dan UMKM

Bab 5

77

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 90: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Sistem Pembayaran

Bab 6

78

Bab 6

SISTEM PEMBAYARAN

Aktivitas transaksi keuangan di DKI Jakarta pada triwulan II 2018 dipengaruhi oleh aktivitas

ekonomi dan juga aktivitas sosial masyarakat pada triwulan tersebut. Untuk transaksi secara

tunai, pengaruh musiman bulan puasa dan Idul Fitri berdampak pada net outflow aliran uang

tunai pada triwulan laporan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu,

menguatnya konsumsi rumah tangga di triwulan II 2018 berdampak juga pada pertumbuhan

transaksi nontunai, khususnya transaksi yang menggunakan sistem kliring nasional (SKN-BI).

A. Pengelolaan Uang

Pada triwulan II 2018, DKI Jakarta mengalami net outflow yang sangat tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya (Tabel 6.1). hal tersebut mengindikasikan jumlah penarikan uang

dari kas Bank Indonesia (outflow) lebih banyak dibandingkan dengan uang yang disetorkan

kembali (inflow). Kebutuhan dan penarikan uang kartal yang meningkat pada triwulan laporan

tidak terlepas dari berbagai aktivitas konsumsi yang mengalami peningkatan, terutama terkait

dengan momen bulan puasa, serta hari raya Idul Fitri. Pada kedua momen tersebut, belanja

masyarakat cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, antara lain untuk

kebutuhan makanan, minuman, maupun kebutuhan sandang.

Tabel 6.1 Perkembangan Transaksi Uang Kartal

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 6.1 Perkembangan Inflow Outflow Uang Kartal

Grafik 6.2 Pergerakan Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Net Flow

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

29,969.98 66,491.08 31,224.42 42,928.23 33,303.96 64,470.31 30,848.90 52,929.54 35,781.83 66,638.52

31,644.33 22,837.69 39,713.81 21,488.62 26,856.95 19,083.24 42,151.62 24,121.66 30,552.87 37,111.53

(1,674.35) 43,653.39 (8,489.40) 21,439.62 6,447.01 45,387.07 (11,302.72) 28,807.88 5,228.96 29,526.99

201820172016

Penyetoran / Inflow

Net Flow

Penarikan / Outflow

Indikator

(Rp Miliar)

Page 91: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Sistem Pembayaran

Bab 6

79

Peningkatan perputaran uang kartal tersebut dapat terlihat dari tingkat penarikan (outflow)

uang kartal yang tercatat sebesar Rp66,64 triliun atau meningkat sebesar 3,36% (yoy)

dibandingkan pada jumlah penarikan pada triwulan II tahun sebelumnya, yang juga terdapat

momen bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Sementara itu, tingkat penyetoran (inflow) tercatat

sebesar Rp37,11 triliun. Dengan demikian, posisi aliran uang kartal pada triwulan II 2018

tercatat mengalami net outflow sebesar Rp29,53 triliun. Namun, posisi net outflow pada

triwulan laporan masih belum setinggi pada periode triwulan II tahun 2017 yang tercatat

sebesar Rp45,39 triliun.

Selain bertugas dalam mengedarkan serta mengelola uang kartal, Bank Indonesia juga

senantiasa memelihara kualitas uang kartal yang diedarkan kepada masyarakat melalui

kebijakan Clean Money Policy, yang salah satunya dilakukan melalui pemusnahan uang tidak

layak edar (UTLE) secara rutin. Sepanjang triwulan II 2018, UTLE yang dimusnahkan tercatat

sebesar Rp2,25 triliun atau sebesar 6,1% dari jumlah uang kartal yang masuk (inflow) ke kas

Bank Indonesia (Grafik 6.3). Tingkat pemusnahan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 44% dari tingkat inflow dengan nilai nominal

sebesar Rp13,37 triliun. Tingkat pemusnahan pada triwulan laporan juga jauh lebih rendah

dibandingkan pemusnahan pada triwulan II tahun 2017 yang tercatat sebesar 54% dari tingkat

inflow.

Agar tetap menjaga kualitas uang rupiah yang beredar, Bank Indonesia juga secara rutin

menyelenggarakan kegiatan kas keliling ke beberapa pasar atau tempat keramaian, disamping

juga secara rutin dilakukan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan

kas keliling tersebut semakin intensif dilakukan mendekati hari raya Idul Fitri, agar masyarakat

berkesempatan untuk memperoleh uang sesuai dengan jumlah pecahan yang diinginkan dan

dalam kondisi sempurna, untuk dipergunakan pada hari raya. Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi DKI Jakarta juga senantiasa memberikan kegiatan edukasi dan sosialisasi

uang Rupiah, baik melalui media cetak dan elektronik maupun secara tatap muka kepada para

audiens. Edukasi dan sosialisasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

agar senantiasa memperlakukan uangnya dengan lebih baik, antara lain dengan menjaga uang

kertas agar tetap kering, serta tidak meremas, melipat, dan menstaples uang kertas, sehingga

uang akan selalu bersih dan tidak mudah lusuh. Hal ini juga berdampak positif terhadap jumlah

lembar uang dengan kondisi fisik yang layak edar, serta usia edar uang kartal tersebut dapat

menjadi lebih panjang, sehingga mengurangi besarnya volume UTLE dan menurunkan biaya

pencetakan uang baru.

Sementara itu, pada triwulan II 2018, penemuan uang palsu di DKI Jakarta, yang masuk melalui

laporan serta setoran perbankan ke Bank Indonesia, tercatat cukup tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya. Jumlah temuan uang palsu pada triwulan laporan tercatat sebanyak

Page 92: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Sistem Pembayaran

Bab 6

80

65.686 lembar, meningkat dibandingkan dengan temuan uang palsu pada triwulan

sebelumnya yang tercatat sebanyak 5.483 lembar (Grafik 6.4). Cukup tingginya temuan uang

palsu tersebut terindikasi disebabkan karena adanya momen bulan puasa dan Idul Fitri yang

biasanya dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk mengambil kesempatan, yang dipicu oleh

tingginya kebutuhan masyarakat akan uang kartal, khususnya uang pecahan kecil yang akan

digunakan pada saat Idul Fitri.

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 6.3 Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar

Grafik 6.4 Temuan Uang Palsu

B. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Sejalan dengan meningkatnya aktivitas transaksi pembayaran tunai, aktivitas transaksi

pembayaran nontunai pada triwulan II 2018 juga meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Selama triwulan II 2018 penyelesaian transaksi ritel melalui Sistem Kliring

Nasional Bank Indonesia (SKN-BI), baik yang berbasis kredit maupun debet, tercatat sebanyak

23,4 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp470,7 triliun (Grafik 6.5). Jumlah penyelesaian

transaksi ritel tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi pada triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 23,2 juta transaksi, namun dengan nilai nominal yang sedikit lebih tinggi,

yaitu sebesar Rp470,9 triliun.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 6.5 Pertumbuhan Transaksi SKN-BI (Kredit dan Debet)

Berdasarkan jenisnya, Sistem Kliring Nasional (SKN) dibagi menjadi SKN berbasis Data Keuangan

Elektronik (DKE) dan SKN berbasis warkat (kliring debet). SKN berbasis DKE atau yang biasa

disebut kliring kredit, tercatat mengalami peningkatan. Kegiatan transaksi menggunakan SKN

berbasis DKE pada triwulan II 2018 tercatat sebanyak 22 juta transaksi dengan nilai nominal

Page 93: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Sistem Pembayaran

Bab 6

81

sebesar Rp401 triliun. Aktivitas transaksi menggunakan SKN berbasis DKE tersebut lebih tinggi

1,22% (qtq) dibandingkan dengan transaksi pada periode triwulan sebelumnya. Lebih lanjut,

jika dilihat secara nominal transaksi tersebut juga meningkat 1,38% (qtq) dibandingkan dengan

nominal triwulan sebelumnya.

Di sisi lain, penggunaan SKN berbasis warkat (kliring debet) di triwulan laporan berkurang

dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2018 terdapat 1,4 juta transaksi dengan

nilai nominal Rp69,2 triliun. Jumlah transaksi tersebut lebih rendah 9,1% (qtq) dibandingkan

dengan jumlah transaksi triwulan sebelumnya, sedangkan pada nilai nominal lebih rendah

7,52% (qtq) dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya (Grafik 6.6 dan 6.7)

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 6.6 Pertumbuhan Nominal SKN Grafik 6.7 Pertumbuhan Volume SKN

Page 94: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Sistem Pembayaran

Bab 6

82

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 95: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Kesejahteraan

Bab 7

83

Bab 7

KESEJAHTERAAN

Kinerja perekonomian Jakarta yang relatif masih cukup baik pada triwulan pertama tahun 2018

memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat Jakarta yang ditandai dengan kondisi

kemiskinan yang dapat diperbaiki. Pada Maret 2018 tingkat kemiskinan Jakarta turun menjadi

3,57%. Melambatnya pertumbuhan garis kemiskinan, yang diimbangi oleh meningkatnya

pendapatan masyarakat kelompok ekonomi bawah menjadi faktor pendorong membaiknya

kondisi kesejahteraan di Jakarta. Lapangan usaha di sektor informal menjadi tumpuan masyakat

ekonomi bawah memperbaiki kondisi perekonomiannya.

Terjaganya harga-harga komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat bawah, berkontribusi

besar dalam menahan laju peningkatan garis kemiskinan. Besarnya komitmen Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta dalam menyediakan bahan pangan yang layak dengan harga yang terjangkau

berdampak positif bagi tercukupnya kebutuhan kalori harian masyarakat. Ketika harga beras

meningkat, hal tersebut tidak banyak memengaruhi kemampuan konsumsi masyarakat terhadap

beras, yang merupakan komoditas utama dalam keranjang komoditas pembentuk angka Garis

Kemiskinan.

Selain ditandai dengan turunnya tingkat kemiskinan, membaiknya ekonomi sosial Jakarta juga

diikuti oleh lebih rendahnya ketimpangan pendapatan. Dibandingkan dengan kondisi Maret

2017, Indeks rasio gini Jakarta pada Maret 2018 lebih rendah menjadi 0,394. Indeks rasio gini

A. Tingkat Kemiskinan

Angka indikator kemiskinan di DKI Jakarta pada Maret 2018 menurun menunjukkan perbaikan

tingkat kesejahteraan, baik dibandingkan dengan kondisi September 2017, maupun Maret

2017. Tingkat kemiskinan di Jakarta pada Maret 2018 tercatat sebesar 3,57%, lebih rendah

dibandingkan dengan September 2017 (3,78%), maupun Maret 2017 (3,77%). Turunnya

tingkat kemiskinan di Jakarta tersebut sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan nasional.

Perbaikan kondisi lapangan pekerjaan menjadi salah satu faktor yang mendorong penurunan

tingkat kemiskinan di Jakarta. Hal tersebut tercermin dari perkembangan kondisi pasar tenaga

kerja yang menunjukkan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja, yang berdampak pada

turunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT). Kemampuan ekonomi menyerap tenaga kerja

yang tersedia di pasar tenaga kerja pada Februari 2018 sebesar 94,66%, membaik

Page 96: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Kesejahteraan

Bab 7

84

dibandingkan dengan kondisi Agustus 2017 dan Februari 2017, yang masing-masing sebesar

92,86% dan 94,64%. Dengan perkembangan tersebut TPT pada Februari 2018 tercatat sebesar

5,34%, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Agustus 2017 (7,14%) dan

Februari 2017 (5,37%).

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.1 Tingkat Kemiskinan Jakarta dan Nasional

Grafik 7.2 Tingkat Pengangguran Terbuka Jakarta

Peningkatan penyerapan tenaga kerja di pasar tenaga kerja terutama terjadi di sektor informal.

Jumlah pekerja yang bekerja di sektor informal bertambah sekitar 254 ribu orang selama satu

tahun, yaitu dari Februari 2017 hingga Februari 2018. Berdasarkan karakteristiknya, golongan

masyarakat miskin atau hampir miskin pada umumnya merupakan masyarakat dengan latar

belakang pendidikan yang relatif rendah dan bukan tenaga kerja yang terampil. Dengan kondisi

demikian, besar kemungkinan lapangan usaha informal menjadi tujuan utama masyarakat

kelompok ini dalam mencari pekerjaan, karena sektor informal pada umumnya tidak

mensyaratkan secara ketat latar belakang pendidikan dan jenis keterampilan tertentu. Ketika

kemampuan sektor informal dalam menyerap tenaga kerja meningkat, maka sektor ini dapat

menampung tenaga kerja yang berasal dari masyarakat miskin atau hampir miskin tersebut,

dan mengangkat kemampuan ekonomi masyarakat Jakarta.

Data ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta terkini menunjukkan bahwa struktur pendidikan

pekerja dari tahun ke tahun tidak banyak berubah. Komposisi pendidikan pekerja tertinggi

berada pada tingkat pendidikan menengah (SMA sederajat). Namun, pada Februari 2018 porsi

pekerja dengan latar belakang pendidikan rendah (SMP ke bawah) menunjukkan peningkatan.

Sementara itu, porsi pekerja dengan latar belakang pendidikan sekolah tinggi, dengan level di

atas diploma satu, justru menunjukkan penurunan. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di

sektor informal disinyalir menjadi salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya porsi

pekerja dengan latar belakang pendidikan rendah. Sektor ini pula yang diperkirakan

menampung pekerja dari keluarga miskin, yang umumnya berlatar belakang pendidikan

rendah. Hal tersebut kemudian mendorong perbaikan kondisi kemiskinan di Provinsi DKI

Jakarta.

11.25

10.96

11.22 11.1310.86 10.7 10.64

10.12

9.82

3.92

4.09

3.93

3.61

3.75

3.75 3.77

3.78

3.57

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

3.9

4.0

4.1

4.2

9.0

9.5

10.0

10.5

11.0

11.5

Ma

ret

Sep

tem

be

r

Ma

ret

Sep

tem

be

r

Ma

ret

Sep

tem

be

r

Ma

ret

Sep

tem

be

r

Ma

ret

2014 2015 2016 2017 2018

PersenPersen

Nasional Jakarta (RHS)

8.36

7.23

5.77 6.12 5.36

7.14

5.34

-

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

Feb Agu Feb Agu Feb Agu Feb

2015 2016 2017 2018

%

Page 97: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Kesejahteraan

Bab 7

85

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.3 Daya Serap Tenaga Kerja Sektor Formal dan Informal

Grafik 7.4 Penduduk Bekerja Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Perkembangan tingkat kemiskinan di Jakarta sejalan dengan perkembangan kemiskinan di

semua provinsi di Jawa. Pada periode Maret 2018 tingkat kemiskinan semua provinsi di Jawa

membaik, baik dibandingkan dengan September 2017 maupun Maret 2018. Di lihat dari

kecepatan penurunan, Jawa Tengah merupakan provinsi yang menunjukkan penurunan tingkat

kemiskinan yang paling progresif, diikuti dengan Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, Provinsi

DKI Jakarta merupakan provinsi yang relatif paling terbatas progres penurunan kemiskinannya.

Dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa, tingkat kemiskinan Jakarta

merupakan yang terendah, Sedangkan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan

provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa, yaitu sebesar 12,13%.

Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.5 Persentase Penduduk Miskin di Jawa

Dari grafik tersebut terlihat bahwa capaian tingkat kemiskinan Provinsi DKI Jakarta periode

Maret 2018 merupakan yang terendah sejak September 2013. Meskipun demikian, besaran

penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta relatif kecil. Hal ini disebabkan tingkat

kemiskinan di Jakarta sudah mencapai titik yang cukup rendah. sehingga bukan hal yang

mudah untuk membuatnya bergerak lebih rendah lagi. Diperlukan program khusus yang dapat

menyentuh orang miskin secara langsung untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Jakarta,

terutama bila Pemerintah DKI Jakarta menargetkan persentase penduduk miskin menjadi 2,7%

pada tahun 2022.

Salah satu faktor kunci untuk menahan laju pertumbuhan kemiskinan adalah terkendalinya

harga, terutama harga barang-barang yang dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah yang

29.2 29.4

30.7

26.4

31.1

65.064.5

64.0

66.4

63.6

62.0

62.5

63.0

63.5

64.0

64.5

65.0

65.5

66.0

66.5

67.0

24.0

25.0

26.0

27.0

28.0

29.0

30.0

31.0

32.0

Feb Agu Feb Agu Feb

2016 2017 2018

%%

Informal Formal (skala kanan)

34.932.9 32.2 33.0

37.632.8

36.8

41.242.3 43.1 42.7

40.443.3

42.6

23.924.8 24.7 24.3

22.023.9

20.6

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

Feb Agu Feb Agu Feb Agu Feb

2015 2016 2017 2018

%, yoy

Pendidikan rendah ( ≤ SMP)

Pendidikan menengah (SMA sederajat)

Pendidikan tinggi ( ≥ D1 )

3.69 3.70 3.55 3.723.92 4.09 3.93

3.61 3.75 3.75 3.77 3.783.57

10.09 9.89 9.52 9.61 9.44 9.18 9.53 9.578.95 8.77 8.71

7.83 7.45

5.85 5.71 5.74 5.895.35 5.51

5.90 5.75 5.42 5.36 5.45 5.59 5.24

15.34 14.98 14.56 14.44 14.4613.58 13.58

13.32 13.27 13.19 13.0112.23

11.32

16.05 15.8815.43 15.03 15.00

14.55 14.91

13.16 13.34 13.10 13.0212.36 12.13

13.4013.08 12.55 12.73 12.42 12.28 12.34 12.28 12.05 11.85 11.77 11.20 10.98

-

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

18.0

Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

%

DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DIY Jawa Timur

Page 98: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Kesejahteraan

Bab 7

86

masuk dalam keranjang perhitungan Garis Kemiskinan. Pada Maret 2018 Garis Kemiskinan di

Provinsi DKI Jakarta tercatat sebesar Rp593.108, atau mengalami peningkatan sebesar 2,57%

dibandingkan dengan Garis Kemiskinan September 2017 yang Rp578.247. Peningkatan

tersebut relatif rendah dibandingkan dengan kenaikan Garis Kemiskinan yang terjadi pada

September 2017 terhadap Maret 2017 yang tercatat sebesar 7,77% .

Relatif rendahnya peningkatan angka Garis Kemiskinan terutama didukung oleh melambatnya

pertumbuhan angka Garis Kemiskinan Makanan. Proporsi Garis Kemiskinan Makanan (GKM)

pada garis kemiskinan cukup besar, yaitu lebih dari 66%. Sehingga ketika pertumbuhan GKM

melambat, hal tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan garis

kemiskinan secara keseluruhan, yaitu dapat menahan laju pertumbuhan Garis Kemiskinan, di

tengah meningkatnya pertumbuhan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.6 Perkembangan Garis Kemiskinan

Grafik 7.7 Proporsi Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan

Melambatnya pertumbuhan GKM terutama didorong oleh turunnya tekan inflasi pada

beberapa komoditas utama yang terdapat dalam keranjang Garis Kemiskinan. Pada Maret 2017

GKM tercatat tumbuh sebesar 13,46% (yoy), melambat dibandingkan dengan periode rilis data

kemiskinan sebelumnya. Komoditas makanan yang cukup besar kontribusinya dalam GKM, dan

berkontribusi menahan laju pertumbuhan angka Garis Kemiskinan (GK), antara lain rokok

kretek, daging ayam ras, mie instan dan daging sapi. Di antara komoditas-komoditas tersebut,

pemerintah lebih banyak berperan dalam penyediaan pasokan daging sapi murah bagi

masyarakat miskin melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), dan

program khusus bagi pegawai PPSU (Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Umum).

Beras merupakan komoditas yang paling besar kontribusinya dalam pembentukan GKM.

Kontribusi komoditas tersebut pada Maret 2018 tercatat sebesar 23,72%, meningkat

dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 20%. Hal ini disebabkan

meningkatnya harga beras pada awal tahun baru, sebagaimana tercermin dari laju inflasi beras

pada Maret 2018 yang mencapai 6,2% (yoy). Meskipun demikian pertumbuhan Garis

Kemiskinan Makanan melambat di tengah kenaikan harga beras. Turut campur pemerintah

48

7,3

88

50

3,0

38

51

0,3

59

52

0,6

90

53

6,5

46

57

8,2

47

59

3,1

08

-

100,000.00

200,000.00

300,000.00

400,000.00

500,000.00

600,000.00

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

2015 2016 2017 2018

Rupiah

65.57 65.14 64.59 64.33 64.74 66.27 66.46

34.43 34.86 35.41 35.67 35.26 33.73 33.54

-

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Maret September Maret September Maret September Maret

2015 2016 2017 2018

%

GKM GKNM

Page 99: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Kesejahteraan

Bab 7

87

dalam penyediaan beras, terutama bagi masyarakat miskin, menyebabkan kenaikan harga

beras tersebut tidak signifikan memengaruhi konsumsi beras masyarakat miskin.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.8 Inflasi beberapa Komoditas dalam Keranjang GKM

Grafik 7.9 Inflasi Beras

Tidak seperti GKM yang cenderung berfluktuasi, pergerakan GKNM cenderung lebih stabil.

Kendati demikian, sejak September 2017 pertumbuhan GKNM sudah mulai merangkak naik.

Pada Maret 2017 GKNM tumbuh sebesar 5,2%. Kenaikan GKNM terutama disebabkan

meningkatnya harga Bensin, sehingga kini tren kontribusi komoditas Bensin terhadap GKNM

berada dalam tren yang meningkat. Bila tren kenaikan harga bahan bakar internasional

berlanjut, maka harga bahan bakar domestik berpotensi ikut meningkat dan selanjutnya

memengaruhi angka GKNM dan GK secara umum yang dijadikan acuan menentukan keadaan

kemiskinan di Jakarta, dan daerah-daerah lain di Indonesia.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.10 Pertumbuhan Garis Kemiskinan dan Komponennya

Grafik 7.11 Inflasi Bensin dan Kontribusi Bensin terhadap GKMN

Sejauh ini pergerakan GKNM relatif terbatas. Hal ini didorong oleh relatif rendahnya tekanan

inflasi dari sewa dan kontrak rumah. Kondisi tersebut memengaruhi kontribusi komoditas

perumahan dalam pembentukan GKNM, yang merupakan komponen terbesar pada GKNM.

Tersedianya rusunawa (rumah susun sewa), yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta bagi masyarakat yang belum mampu memiliki rumah sendiri dan yang berpenghasilan

sama dengan atau di bawah UMR (upah minimum regional), menjadi salah satu faktor yang

dapat menahan pergerakan harga sewa atau kontrak rumah bagi masyarakat bawah.

9.69.3

12.410.0

8.06.6

-4.3 -2.0

(10.0)

(5.0)

-

5.0

10.0

15.0

20.0

Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar

2015 2016 2017 2018

%, yoy

Rokok Kretek Daging Ayam Ras

Mie Instan Daging Sapi

17.6 17.8

-0.60.6

-0.6 -0.5

6.2

(5.0)

-

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar

2015 2016 2017 2018

%, yoy

11.1 10.5

14.4 13.5

5.0 5.2

-

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

2015 2016 2017 2018

%, yoy

GK GKM GKNM

7.5

6.57.6 6.9

11.9

9.911.7

1.1

7.8

-1.0

-13.3

-2.3

6.1 4.3

(15.0)

(10.0)

(5.0)

-

5.0

10.0

15.0

Mar Sep Mar Sept Mar Sep Mar

2015 2016 2017 2018

Kontribus Bensin thd GKNM (%) Inflasi Bensin (%, yoy)

Page 100: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Kesejahteraan

Bab 7

88

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.12 Inflasi Sewa dan Kontrak Rumah di Jakarta

Grafik 7.13 Perkembangan Kontribusi Perumahan dalam GKNM

Berkurangnya jumlah penduduk miskin diikuti dengan turunnya indeks kedalaman dan

keparahan kemiskinan. Lebih rendahnya indeks kedalaman kemisknan menunjukkan bahwa

rentang (gap) antara kemampuan konsumsi masyakat miskin terhadap angka Garis Kemiskinan

menyempit. Hal itu menunjukkan bahwa kenaikan daya mampu konsumsi, yang tercermin dari

kenaikan pendapatan, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Garis Kemiskinan.

Dibandingkan dengan kondisi Maret 2017, sebanyak 16,57 ribu orang pada Maret 2018 telah

berubah status menjadi penduduk tidak miskin. Penduduk yang kondisi perekonomiannya

terangkat merupakan penduduk yang kemampuan konsumsi sebelumnya berada cukup dekat

dengan garis kemiskinan.

Sejalan dengan kondisi kedalaman kemiskinan, indikator tingkat keparahan kemiskinan Jakarta

pada Maret 2018 juga mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari turunnya indeks keparahan

kemiskinan. Kondisi ini dapat dimaknai bahwa ketimpangan ekonomi di antara penduduk

miskin mengecil. Namun, bila mencermati data kemiskinan Jakarta lebih lanjut, tren baik indeks

kedalaman kemiskinan maupun keparahan kemiskinan menunjukkan peningkatan. Kondisi ini

menggambarkan bahwa perbaikan yang terjadi belum cukup kuat. Posisi penduduk yang baru

saja berubah menjadi golongan bukan orang miskin hanya sedikit saja berada di atas garis

kemiskinan. Artinya kelompok masyarakat tersebut masih sangat rentan kembali jatuh miskin

ketika sumber penghasilannya sedikit saja mengalami penurunan yang disebabkan oleh

guncangan berbagai faktor.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.14 Indeks Kedalaman Kemiskinan

Grafik 7.15 Indeks Keperahan Kemiskinan

2.4

3.7

6.2

4.6

0.72.6

3.4

4.3

1.9

0.1 -

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

Mar Sep Mar Sep Mar

2016 2017 2018

%, yoy

Sewa Rumah Kontrak Rumah

39.00

36.73 36.46

37.30

35.48

33.0

34.0

35.0

36.0

37.0

38.0

39.0

40.0

Mar Sept Mar Sep Mar

2016 2017 2018

%

0.52

0.27

0.46 0.43 0.49

0.61 0.51

-

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

2015 2016 2017 2018

Indeks

Indeks Kedalaman Kemiskinan Poly. (Indeks Kedalaman Kemiskinan)

0.10

0.04

0.08

0.08 0.10

0.15

0.11

-

0.02

0.04

0.06

0.08

0.10

0.12

0.14

0.16

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

Se

pte

mb

er

Ma

ret

2015 2016 2017 2018

Indeks

Indeks Keparahan Kemiskinan Poly. (Indeks Keparahan Kemiskinan)

Page 101: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Kesejahteraan

Bab 7

89

B. Perkembangan Indeks Rasio Gini

Perekonomian Provinsi DKI Jakarta yang masih menunjukkan kinerja yang cukup baik, sehingga

memberikan dampak positif memperbaiki kondisi ketimpangan pendapatan masyarakatnya.

Kondisi ini tercermin pada perkembangan indeks rasio gini. Sejak September 2018 indeks rasio

gini Jakarta menunjukkan tren yang menurun. Hal ini sejalan dengan penurunan indeks rasio

gini nasional. Pada Maret 2018 indeks rasio gini Jakarta telah mencapai level di bawah 0,40%,

demikian pula dengan kondisi nasional. Dengan perkembangan seperti ini, maka tingkat

ketimpangan pendapatan baik Provinsi DKI Jakarta, maupun nasional telah masuk dalam

kategori rendah. Indeks rasio gini terkini Jakarta dan nasional masing-masing sebesar 0,394

dan 0,389.

Bila pengukuran ketimpangan pendapatan menggunakan pendekatan yang digunakan oleh

Bank Dunia, maka ketimpangan di Jakarta juga sudah masuk dalam kategori rendah. Ukuran

ketimpangan pendapatan yang digunakan oleh Bank Dunia memfokuskan pada distribusi

pendapatan atau penguasaan kue pembangunan, terutama pada kelompok masyarakat

dengan pendapatan 40% terbawah. Bila proporsi kelompok ini lebih besar dari 17%, maka

ketimpangan dapat dikategorikan rendah. Pada Maret 2018 proporsi pendapatan penduduk

dengan kategori 40% terendah sebesar 17,2%. Dengan demikian kondisi ketimpangan sudah

dapat dikatakan rendah. Dari sisi nasional, berdasarkan kriteria Bank, ketimpangan nasional kini

juga dalam level yang rendah karena 40 masyarakat terbawah dapat menguasai perekonomian

sebesar 17,3%, di atas ambang batas 17%.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 7.16 Indeks Rasio Gini Jakarta dan Nasional

Grafik 7.17 Kurva Lorenz Provinsi DKI Jakarta September 2017

Penguasaan kue perekonomian di Provinsi DKI Jakarta masih didominasi oleh 20% kelompok

penduduk yang berpendapatan tertinggi. Proporsi penguasaan ekonomi penduduk pada

katogori ini pada Maret 2018 mencapai 46,8%, lebih rendah dari proporsi pada periode yang

sama tahun 2017 yang tercatat sebesar 48,2%. Penurunan pangsa perekonomian pada

penduduk dengan kategori ini menjadi salah satu penyebab membaiknya kondisi indeks rasio

gini, hingga kembali berada di bawah level 0,40.

Sementara itu, kelompok penduduk dengan kategori 40% berpendapatan menengah

mengalami perbaikan, yang tercermin dari meningkatnya porsi penguasaan perekonomian.

0.431 0.421

0.411

0.397

0.413 0.409

0.394 0.408

0.402 0.397 0.394 0.393 0.391 0.389

0.340

0.350

0.360

0.370

0.380

0.390

0.400

0.410

0.420

0.430

0.440

Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar

2015 2016 2017 2018

Indeks

Gini Ratio Jakarta Gini Ratio Nasional

16.0 16.6 16.0 16.5 16.1 17.2 17.2

33.6 33.5 36.3 37.3 35.7 34.3 36.0

50.4 50.0 47.7 46.2 48.2 48.2 46.8

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar

2015 2016 2017 2018

%

40% PendapatanTerendah 40% Pendapatan Sedang

20% Pendapatan Tinggi

Page 102: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Kesejahteraan

Bab 7

90

Penguasaan kue ekonomi oleh penduduk yang berpendapatan 40% menengah meningkat,

dari 36,47% pada Maret 2017, menjadi 36,62% pada Maret 2018. Perbaikan yang terjadi

relatif masih terbatas. Idealnya kelompok ini dapat menguasai kue perekonomian hingga 40%.

Kendati demikian, kondisi ini telah berkontribusi dalam perbaikan kinerja indeks rasio gini

Provinsi DKI Jakarta pada Maret 2018.

Page 103: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Kesejahteraan

Bab 7

91

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 104: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Perekonomian

Bab 8

92

Bab 8

PROSPEK PEREKONOMIAN

Dengan memerhatikan kondisi ekonomi terkini, serta prospek ekonomi global maupun nasional,

pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2018 diprakirakan relatif stabil. Pada tahun 2017

pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 6,2%, dan pada tahun 2018 pertumbuhannya

diprakirakan berkisar pada 6,0%-6,4%. Masih tertahannya kinerja investasi dan ekspor

mengakibatkan dorongan pertumbuhan relatif terbatas. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga

diprakirakan masih terjaga, didukung oleh penyelenggaraan Asian Games 2018. Pertumbuhan

ekonomi relatif baik, kendati demikian, masih dibayangi risiko, khususnya yang bersumber dari

dinamika ekonomi global.

Dari sisi stabilitas harga, realisasi inflasi DKI Jakarta hingga pertengahan tahun 2018 tetap

mendukung sasaran inflasi nasional 3,5% ± 1%. Berbagai program pengendalian harga yang

bersifat jangka pendek dan jangka panjang akan tetap dilakukan oleh pemerintah dan TPID DKI

Jakarta. Senada dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi Jakarta tahun 2018 masih dihadapkan

pada beberapa faktor risiko, terutama faktor eksternal. Risiko tersebut antara lain adalah

kenaikan harga minyak internasional dan penguatan mata uang Dollar Amerika. Dari sisi internal,

faktor risiko utama adalah gejolak harga pangan domestik. Berbagai faktor risiko tersebut

diprakirakan tidak akan mendorong inflasi DKI Jakarta terlalu tinggi.

A. Prospek Perekonomian Global dan Nasional

Prospek Perekonomian Global

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2018 diprakirakan masih sejalan dengan proyeksi

sebelumnya, yaitu sebesar 3,9% (Tabel 8.1). Pertumbuhan tersebut akan diwarnai divergensi,

karena masih kuatnya pertumbuhan ekonomi AS, sedangkan negara lain melambat.

Perlambatan diprakirakan terjadi pada perekonomian di kawasan Eropa dan Jepang, sedangkan

perekonomian Tiongkok diprakirakan masih sejalan dengan estimasi sebelumnya.

Tabel 8.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018

Dunia 3.8 3.9 3.7 3.9 3.9 4.0 3.9 4.0 3.8 3.9 3.8 3.9

Negara Maju 2.3 2.5 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.3

Amerika Serikat 2.3 2.9 2.3 2.9 2.3 2.9 2.3 2.9 2.3 2.8 2.3 2.8

Kawasan Eropa 2.3 2.4 2.4 2.2 2.5 2.2 2.5 2.2 2.5 2.4 2.5 2.2

Jepang 1.7 1.2 1.7 1.0 1.7 1.1 1.7 1.1 1.7 1.2 1.7 1.0

Negara Berkembang 4.8 4.9 4.7 4.9 5.3 5.4 5.2 5.4 4.7 4.9 4.7 4.9

Negara Berkembang Asia 6.5 6.5 6.5 6.5

Tiongkok 6.9 6.6 6.9 6.6 6.9 6.6 6.9 6.6 6.9 6.7 6.9 6.7

India 6.7 7.4 6.7 7.3 6.3 7.4 6.3 7.4 6.4 7.3 6.3 7.5

WEO (IMF)

Jun-18 Jul-18

CF

Agst-18

Bank Indonesia

Jul-18 Mei-18Apr-2018

Page 105: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Prospek Perekonomian

Bab 8

93

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada tahun 2018 masih sesuai dengan prakiraan

sebelumnya yaitu 2,8%, dengan ditopang oleh akselerasi investasi dan konsumsi yang masih

kuat. Pertumbuhan fixed investment mengalami akselerasi karena didorong oleh meningkatnya

investasi non-residential. Selain itu, kebijakan fiskal melalui corporate tax rate cut diprakirakan

dapat mendukung kinerja positif invetasi pada semester kedua 2018. Kinerja konsumsi

diprakirakan tetap solid dengan ditopang oleh kinerja positif perkembangan tenaga kerja dan

dampak lanjutan kebijakan fiskal. Beberapa leading indicator konsumsi antara lain claim of

unemployment insurance juga menunjukkan kinerja positif.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Eropa pada tahun 2018 diprakirakan lebih rendah dari

proyeksi sebelumnya, yaitu dari 2,4% menjadi 2,2%. Hal ini disebabkan karena lebih rendahnya

realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2018. Composite leading indicator OECD juga

mengindikasikan terjadinya perlambatan. Ekonomi Eropa diperkirakan telah melalui puncak

ekspansi yang terindikasi dari menurunnya beberapa indikator seperti consumer confidence,

purchasing managers index (PMI) dan industrial production (IP).

Senada dengan ini, pertumbuhan ekonomi Jepang juga diprakirakan lebih rendah, yaitu dari

1,2% menjadi 1,0%. Hal ini disebabkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang

melambat, terutama pada konsumsi dan investasi. Melambatnya konsumsi tercermin dari

tingkat keyakinan konsumen yang turun, dan kinerja indikator konsumsi yang menunjukkan

pertumbuhan negatif, antara lain retail trade, penjualan department store dan convenience

store, serta penjualan kendaraan bermotor.

Sementara itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi Eropa dan Jepang serta arah kebijakan

ekonomi AS yang lebih berorientasi domestik berpotensi membawa volume perdagangan dunia

(WTV) tumbuh lebih rendah. Selain itu tingginya kekhawatiran proteksionisme akibat eskalasi

trade war berpotensi semakin menahan pertumbuhan WTV. Harga komoditas ekspor Indonesia

juga berpotensi turun, khususnya untuk komoditas logam dan pertanian.

Prospek Perekonomian Nasional

Pemulihan ekonomi Indonesia diprakirakan berlanjut pada tahun 2018, terutama bersumber

dari menguatnya permintaan domestik. Perkembangan terkini mengindikasikan prospek

pertumbuhan ekonomi yang meningkat namun berada dalam rentang yang sedikit lebih rendah

yakni 5,0-5,4%. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada 2018 ditopang oleh konsumsi

swasta yang tumbuh menguat serta investasi yang terakselerasi. Konsumsi swasta, yang

meliputi konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT, diperkirakan menguat seiring

berlanjutnya perbaikan daya beli masyarakat serta didukung oleh pengeluaran terkait Pilkada

pada 2018 dan proses Pemilu legislatif/Pemilihan Presiden. Sementara itu, investasi tumbuh

meningkat pada 2018 seiring penyelesaian proyek-proyek infrastruktur. Dari sisi eksternal,

Page 106: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Perekonomian

Bab 8

94

sumbangan net ekspor diperkirakan relatif terbatas. Meskipun ekspor masih akan tumbuh

positif, namun impor diperkirakan masih tumbuh cukup tinggi, meskipun relatif melambat

dibandingkan perkiraan sebelumnya sejalan dengan upaya-upaya yang telah ditempuh untuk

mengendalikan tingginya impor.

Lintasan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2018 juga disertai rentang ketidakpastian yang

semakin membesar. Pertumbuhan ekonomi mempunyai risiko bias ke bawah menuju batas

bawah kisaran proyeksi, karena dipicu oleh terjadinya perang dagang (trade war). Perang

dagang yang dimulai dengan pengenaan tarif impor baja dan aluminium oleh AS berpotensi

diikuti dengan kebijakan balasan (retaliation) oleh mitra dagang AS. Hal ini akan berdampak

pada menurunnya aktivitas perdagangan dunia yang pada gilirannya berimbas pada prospek

PDB global. Risiko ini berpotensi memberikan dampak lanjutan bagi perekonomian Indonesia

melalui ekspor yang melambat, yang kemudian juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Berbagai risiko tersebut berpotensi berdampak pada PDB yang menuju batas bawah dari

prakiraan.

B. Prospek Perekonomian DKI Jakarta

Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2018 diprakirakan lebih rendah dibandingkan

dengan proyeksi sebelumnya, yaitu dari kisaran 6,1%-6,5% menjadi 6,0%-6,4% (Tabel VIII.2).

Hal ini dipicu oleh lebih rendahnya realiasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2018, karena

investasi dan ekspor yang jauh lebih rendah dari prakiraan.

Pertumbuhan investasi (pembentukan modal tetap bruto) pada tahun 2018 diprakirakan berada

pada kisaran 5,4%-5,8%, setelah pada proyeksi sebelumnya diprakirakan dapat tumbuh pada

kisaran 6,8%-7,2%. Pembangunan infrastruktur yang rata-rata telah mencapai kemajuan di

atas 90%, mengakibatkan pertumbuhan investasi di Jakarta yang masih didominasi oleh

investasi bangunan menjadi lebih lambat. Beberapa proyek besar seperti MRT fase II dan

pengerjaan konstruksi enam ruas jalan tol baru akan dimulai pada akhir tahun 2018, sehingga

dampaknya dalam waktu dekat diprakirakan masih relatif terbatas.

Page 107: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Prospek Perekonomian

Bab 8

95

Tabel 8.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Sisi Permintaan (% yoy)

Meskipun masih menunjukkan kinerja positif, pertumbuhan ekspor luar negeri diprakirakan

lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, yaitu dari kisaran 8,3%-8,7% menjadi 6,1%-6,5%.

Tertahannya ekspor kendaraan bermotor sepanjang semester I 2018, khususnya karena

dampak dari Decree No.116/2017/ND-CP (Decree on Requirements for Manufacturing,

Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance

Services) yang dikeluarkan oleh Vietnam memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap

kinerja ekspor. Hal ini disebabkan karena Vietnam adalah salah satu negara tujuan ekspor

utama, khususnya di ASEAN. Terdapatnya perhelatan Asian Games diprakirakan dapat

mendorong kinerja ekspor jasa, melalui peningkatan tingkat kunjungan wisatawan.

Sementara itu pertumbuhan konsumsi rumah tangga diprakirakan masih akan terjaga pada

kisaran 5,5%-5,9%. Konsumen masih memiliki keyakinan yang baik terhadap kondisi ekonomi

kedepan, yang tercermin dari indeks ekspektasi konsumen yang bergerak pada area optimis

(Grafik 8.3). Selain itu, penyelenggaraan Asian Games juga diprakirakan dapat meningkatkan

konsumsi masyarakat untuk pembelian atribut terkait Asian Games.

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Grafik 8.3 Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen dan Komponennya

PDRB (%,yoy) 5.9 6.2 6.1 - 6.5 6.0 - 6.4

Sisi Permintaan

Konsumsi Rumah Tangga 5.5 5.7 5.8 - 6.2 5.5 - 5.9

Konsumsi LNPRT 11.7 12.4 14.5 - 14.9 9.7 - 10.1

Konsumsi Pemerintah 0.2 5.8 18.3 - 18.7 6.6 - 7.0

Pembentukan Modal Tetap Bruto 1.6 6.2 4.7 - 5.1 5.4 - 5.8

Perubahan Inventori 67.1 30.2 (5.9) - (5.5) 24.7 - 25.1

Ekspor LN 0.3 (3.2) 4.8 - 5.2 6.1 - 6.5

Impor LN (2.3) 10.4 13.3 - 13.7 14.1 - 14.5

Net Ekspor AD 1.7 29.2 22.0 - 22.4 28.4 - 28.8

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolahp proyeksi Bank Indonesia

2016

Total Total-p

20182017

Total IVp

75

85

95

105

115

125

135

145

155

165

175

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7

2015 2016 2017 2018

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Ekspektasi Penghasilan 6 bln yad

Ekspektasi Ketersediaan Lap. Kerja 6 bln yad Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bln yad

Optimis

Pesimis

Page 108: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Perekonomian

Bab 8

96

Konsumsi pemerintah diprakirakan dapat tumbuh pada kisaran 6,6%-7,0%, sejalan dengan

akselerasi belanja APBN. Struktur konsumsi pemerintah di DKI Jakarta masih didominasi oleh

APBN melalui belanja Kementerian dan Lembaga (KL), sedangkan kontribusi APBD secara

nominal relatif terbatas. Belanja APBN akan meningkat karena didorong oleh penyaluran

bantuan sosial yang tumbuh signifikan, ditambah dengan belanja barang untuk mendukung

Asian Games, dan meningkatnya belanja pegawai.

Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) diprakirakan dapat tumbuh

pada kisaran 9,7%-10,1%. Faktor utama pendorong pertumbuhan konsumsi LNPRT masih

bersumber dari pelaksanaan pilkada serentak di 171 daerah, persiapan pemilihan presiden dan

pemilihan legislatif tahun 2019.

Masih kuatnya konsumsi rumah tangga diprakirakan dapat meningkatkan impor untuk tumbuh

pada kisaran 14,1%-14,5%. Meningkatnya impor juga akan didorong oleh meningkatnya

impor mesin. Masuknya rangkaian gerbong kereta MRT, ditambah dengan mesin lainnya yang

digunakan untuk mendukung pembangunan berbagai infrastruktur nasional turut

meningkatkan impor DKI Jakarta, yang merupakan gerbang impor utama.

Sementara itu, pertumbuhan ekspor neto antardaerah diprakirakan berada pada kisaran

28,4%-28,8% karena masih relatif kuatnya ekspor antarprovinsi, khususnya untuk komoditas

kendaran bermotor. Tertahannya ekspor kendaraan bermotor akan diantisipasi melalui

pemenuhan kebutuhan domestik untuk berbagai provinsi di luar Jakarta. Diperkenalkannya

beberapa kendaraan model baru turut meningkatkan permintaan masyarakat terhadap

kendaraan tersebut.

Pada triwulan IV 2018, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta diprakirakan berkisar pada 5,8%-

6,2% (yoy). Pertumbuhan ekonomi diprakirakan lebih lambat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya, karena tidak adanya faktor pendorong pertumbuhan yang kuat, seperti Asian

Games yang terselenggara pada triwulan III 2018. Konsumsi pemerintah diprakirakan dapat

tumbuh pada kisaran 18,3%-18,7% (yoy), sejalan dengan masa akhir realisasi anggaran.

Penyerapan anggaran cenderung mengalami akselerasi pada triwulan III dan IV, baik pada APBN

maupun APBD. Konsumsi LNPRT diprakirakan tumbuh pada kisaran 14,5%-14,9% (yoy),

karena didorong oleh belanja partai politik untuk persiapan pelaksanaan pilkada serentak dan

persiapan pemilihan presiden serta pemilihan legislatif. Konsumsi masyarakat diprakirakan

tumbuh pada kisaran 5,8%-6,2% (yoy), sejalan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat

karena masa liburan akhir tahun dan perayaan Natal. Investasi diprakirakan tumbuh pada

kisaran 5,4%-5,8% dengan didorong oleh penyelesaian proyek pada akhir tahun. Ekspor

diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,8%-5,2% dengan didorong oleh pemulihan ekspor

kendaraan bermotor. Sementara itu, impor diprakirakan tumbuh pada kisaran 13,3%-13,7%

Page 109: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Prospek Perekonomian

Bab 8

97

terutama karena didorong oleh impor mesin, sedangkan ekspor neto antarprovinsi diprakirakan

tumbuh di kisaran 22,0%-22,4% (yoy).

Dari sisi sektoral, sejalan dengan investasi dan ekspor yang diprakirakan tumbuh lebih rendah

dari prakiraan sebelumnya, pertumbuhan lapangan usaha (LU) industri pengolahan juga

diprakirakan lebih rendah. Pertumbuhan LU industri pengolahan diprakirakan berada pada

kisaran 6,7%-7,1%, sedangkan pada prakiraan sebelumnya berkisar pada 7,7%-8,1%. Hal ini

karena permintaan terhadap output industri pengolahan, khususnya dari industri logam dasar

akan berkurang, sejalan dengan menurunnya investasi. Sedangkan dalam kaitannya dengan

ekspor, yang akan terkena dampak langsung adalah industri alat angkutan. Hal ini karena

mayoritas komoditas ekspor DKI Jakarta adalah berupa alat angkutan (kendaraan bermotor).

Tabel 8.3 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Sisi Penawaran (% yoy)

Masih berkaitan dengan investasi, perlambatan pertumbuhan yang terjadi juga akan tercermin

dari kinerja LU konstruksi. LU konstruksi diprakirakan tumbuh lebih rendah dibandingkan

dengan prakiraan sebelumnya, yaitu dari 5,5%-5,9% menjadi 2,2%-2,6%. Kondisi investasi di

DKI Jakarta yang masih didominasi oleh investasi bangunan menyebabkan perlambatan pada

investasi bangunan akan berdampak pula terhadap LU konstruksi. Terbatasnya aktivitas

konstruksi disebabkan beberapa proyek besar rata-rata sudah mencapai 90%, sedangkan

beberapa proyek baru akan dimulai pada akhir tahun 2018, sehingga dampaknya terhadap

ekonomi DKI Jakarta tahun 2018 relatif terbatas.

Sejalan dengan konsumsi masyarakat yang masih kuat, kinerja LU perdagangan besar dan

eceran, dan reparasi kendaraan diprakirakan masih akan terjaga, dan tumbuh pada kisaran

PDRB (%,yoy) 5.9 6.2 6.1 - 6.5 6.0 - 6.4

Sisi Produksi

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.9 0.3 0.3 - 0.7 0.1 - 0.5

Pertambangan dan Penggalian -1.5 0.2 -0.1 - 0.3 1.0 - 1.4

Industri Pengolahan 3.7 7.4 6.3 - 6.7 6.7 - 7.1

Pengadaan Listrik, Gas -0.5 11.3 7.2 - 7.6 21.0 - 21.4

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah & Limbah 2.2 2.9 2.6 - 3.0 2.4 - 2.8

Konstruksi 1.4 5.3 1.3 - 1.7 2.2 - 2.6

Perdagangan Besar & Eceran, Rep. Kendaraan 4.6 5.6 6.6 - 7.0 6.6 - 7.0

Transportasi dan Pergudangan 12.5 8.9 9.3 - 9.7 9.3 - 9.7

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5.8 5.8 7.2 - 7.6 5.2 - 5.6

Informasi dan Komunikasi 10.8 10.6 10.2 - 10.6 10.0 - 10.4

Jasa Keuangan 8.5 5.4 4.3 - 4.7 1.0 - 1.4

Real Estate 4.7 4.3 4.2 - 4.6 4.3 - 4.7

Jasa Perusahaan 8.4 8.2 7.7 - 8.1 7.7 - 8.1

Adm Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sos. 3.3 -2.1 13.8 - 14.2 14.1 - 14.5

Jasa Pendidikan 7.0 3.4 2.0 - 2.4 3.8 - 4.2

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.8 7.0 6.0 - 6.4 6.2 - 6.6

Jasa lainnya 8.5 9.0 7.8 - 8.2 8.3 - 8.7

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolahp proyeksi Bank Indonesia

2016

Total Total-p

2018

Total

2017

IVp

Page 110: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Perekonomian

Bab 8

98

6,6%-7,0%. Kinerja LU ini akan turut didorong oleh penyelengaraan Asian Games 2018,

khususnya untuk perdagangan berbagai atribut terkait Asian Games.

Pada triwulan IV 2018, LU industri pengolahan diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,3%-6,7%

(yoy), yang terutama akan digerakkan oleh industri otomotif, sejalan dengan pemulihan ekspor.

LU konstruksi diprakirakan tumbuh pada kisaran 1,3%-1,7% (yoy), sejalan dengan kelanjutan

investasi bangunan, melalui berbagai proyek pemerintah maupun swasta. LU perdagangan

besar dan eceran, dan reparasi kendaraan diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,6%-7,0% (yoy)

sejalan dengan masih terjaganya pertumbuhan konsumsi rumah tangga karena adanya faktor

libur akhir tahun dan perayaan Natal.

Prospek Inflasi

Inflasi ibukota pada tahun 2018 diprakiraan tetap di kisaranr 3,0% - 4,0% yoy. Di tengah

gejolak faktor eksternal seperti kenaikan harga minyak internasional dan penguatan Dolar

Amerika Serikat diperkirakan tidak secara langsung ditransmisikan kepada harga barang dan

jasa di DKI Jakarta. Adapun gejolak harga pada beberapa komoditas pangan strategis saat ini

telah berangsur mereda.

Kenaikan harga minyak internasional yang diperkirakan terus berlanjut hingga beberapa bulan

kedepan. Hal ini memiliki potensi besar untuk diikuti oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi di

Indonesia, termasuk Jakarta. Kenaikan harga BBM nonsubsidi diperkirakan tidak signifikan

memengaruhi inflasi kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Penguatan Dolar Amerika Serikat berpotensi memengaruhi harga barang dan jasa yang

memiliki konten impor. Dunia usaha diperkirakan belum akan merespons secara langsung

perkembangan ini dengan menaikkan harga barang-barang.

Adapun inflasi kelompok bahan makanan diprakirakan tetap terjaga. Beberapa harga pangan

strategis mulai turun. Terjaganya inflasi pangan juga didukung langkah Pemerintah untuk

kembali melakukan impor beras sebagai buffer stock apabila terjadi kelangkaan pada waktu-

waktu mendatang.

Selain itu, tekanan permintaan akan barang dan jasa secara umum juga masih terkendali.

Kondisi ini tercermin pada inflasi Juni 2018 yang tetap terjaga di tengah perayaan Idul Fitri.

Pada periode selanjutnya, potensi tekanan harga hanya akan terjadi pada akhir tahun 2018,

seiring datangnya hari raya Natal dan tahun baru 2019.

Pada triwulan III dan IV 2018, inflasi diprakirakan tetap terjaga. Perekonomian DKI Jakarta yang

diprakirakan terus membaik, tidak akan serta merta diikuti oleh kenaikan tekanan permintaan

yang berlebih. Adapun momen khusus yang berpotensi mendorong inflasi ke atas hanya Natal

dan tahun baru 2019.

Page 111: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

Agustus 2018 PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Prospek Perekonomian

Bab 8

99

Faktor Risiko Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi

Perekonomian DKI Jakarta pada tahun 2018 dihadapkan pada faktor risiko yang dapat

menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari proyeksi 6,0%-6,4%. Risiko tersebut

terutama bersumber dari eksternal, khususnya pelemahan volume perdagangan dunia (WTV)

yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada menurunnya ekspor.

Selain itu, terdapat faktor risiko yang dapat mendorong inflasi menjadi lebih tinggi, baik dari

sisi eksternal maupun internal. Faktor risiko yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga

energi, berlanjutnya penguatan dolar AS, dan gejolak harga pangan. Kenaikan harga minyak

internasional perlu diwaspadai, karena berpotensi ditransmisikan pada kenaikan harga energi.

Sebelumnya, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertalite dan Pertamina Dex sudah mulai

beranjak naik. Penguatan Dolar Amerika Serikat akan memengaruhi harga barang dan jasa

yang memiliki konten impor. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai

Rupiah. Adapun gejolak harga pangan akan selalu diwaspadai oleh TPID.

Menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada, dukungan dari seluruh stakeholder

terkait sangat dibutuhkan untuk mencapai target inflasi jangka pendek maupun jangka

panjang. Ditengah berbagai risiko yang berasal dari sisi eksternal, pemerintah pusat dan

pemerintah provinsi perlu terus berinovasi dalam melakukan berbagai program pengendalian

harga. Di sisi energi, pemerintah perlu terus mengkaji berbagai risiko apabila tidak dan/atau

menaikkan harga energi dalam negeri. Adapun untuk inflasi pangan, koordinasi yang intensif

antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI serta BUMD yang bergerak di bidang pangan

melalui TPID perlu terus diperkuat untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2018

dan tahun-tahun berikutnya. Implementasi Roadmap Pengendalian Inflasi DKI yang telah

disepakati perlu terus dilakukan dengan konsisten, agar arah inflasi sejalan dengan sasaran

inflasi nasional 3,5% ± 1.

Tabel 8.4 Faktor Risiko Perekonomian DKI Jakarta

Jenis Risiko Jalur Transmisi Probabilitas Keterangan

Melamahnya WTV yang lebih tinggi

dari perkiraan

Menurunkan

Pertumbuhan

Ekonomi

Moderat Menurunkan kinerja

ekspor

Gejolak harga pangan yang

berlebih

Meningkatkan

Inflasi Moderat

Mendorong inflasi

bahan makanan

Meningkatnya kenaikan harga

BBM nonsubsidi dan transportasi

Meningkatkan

Inflasi Rendah

Mendorong inflasi

transportasi,

komunikasi, dan jasa

keuangan

Menguatnya dolar AS Meningkatkan

Inflasi Rendah

Mendorong inflasi

barang dan jasa

dengan konten impor

Page 112: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

Prospek Perekonomian

Bab 8

100

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 113: PROVINSI DKI JAKARTA - bi.go.id · Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif

PROVINSI DKI JAKARTA

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional

Agustus 2018

xii

TIM PENYUSUN

PENANGGUNG JAWAB Trisno Nugroho, Sithowati Sandrarini

KOORDINATOR PENYUSUN M. Cahyaningtyas

TIM PENULIS Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan - Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans (Dwi Putra Indrawan, Hendy Hadiyan, Supriyadi Ramdan Winata, Febrian Alfetty, Rr. Diva Amelia Putri, dan Widyastanto Nugroho)

KONTRIBUTOR Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan - Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan (Dian Wening Tiastuti, Haris Prabowo, Hilman Hadianto, dan Bintang Samudra)

Tim Pengembangan Ekonomi (Ambawani Restu Widi, Eka Vitaloka, Tia Fitri Hariyani, Wahyu Ega Nugraha, Yoga Munajat, dan Rizky Utama)

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI DKI JAKARTA

Jl. Ir. H. Juanda No. 28, Jakarta Pusat 10120 No. Telp. (021) 3514070, Fax No.(021) 3514061

Softcopy dapat diunduh di

http://bi.go.id/web/id/Publikasi/Ekonomi_Regional/KER/DKIJakarta