Click here to load reader
View
231
Download
0
Embed Size (px)
WALI KOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI
NOMOR TAHUN 2018
TENTANG
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA SUKABUMI
Menimbang : a. bahwa agar badan usaha milik daerah dapat lebih berperan
dalam menunjang terwujudnya tata perekonomian daerah di samping fungsinya sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah, perlu adanya landasan hukum dalam
pengelolaan, peningkatan, dan pengembangan fungsinya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota
Sukabumi tentang Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 551);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan
- 2 -
4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1995 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi dan Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor
8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3584);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Komisaris dan
Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah;
8. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2007 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Sukabumi Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2013 Nomor 7);
Dengan persetujuan bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SUKABUMI dan
WALI KOTA SUKABUMI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah .
- 3 -
1. Daerah Kota yang selanjutnya disebut Daerah adalah Kota
Sukabumi 2. Wali Kota adalah Wali Kota Sukabumi
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
5. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
6. Kepala Daerah Yang Mewakili Pemerintah Daerah Dalam Kepemilikan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Pada
Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat KPM adalah organ perusahaan umum Daerah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan umum Daerah dan
memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas.
7. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut
DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaran Pemerintah
Daerah. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Perda.
9. Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan adalah kekayaan Daerah
yang berasal dari APBD untuk dijadikan penyertaan modal
Daerah pada BUMD. 10. Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka
penyehatan BUMD sebagai salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kinerja dan/atau meningkatkan nilain BUMD.
11. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik adalah sistem pengelolaan
yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar
menghasilkan kemanfaat ekonomi yang berkesinambugan dan keseimbangan hubungan antar pemangku kepentingan.
1. Daerah .
- 4 -
12. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat
RUPS adalah organ perusahaan perseroan Daerah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan perseroan Daerah dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan
kepada Direksi atau Komisaris. 13. Dewan Pengawas adalah organ perusahaan umum Daerah yang
bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan
perusahaan umum Daerah. 14. Direksi adalah organ BUMD yang bertanggung jawab atas
pengurusan BUMD untuk kepentingan dan tujuan BUMD serta mewakili BUMD baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
15. Kontrak Kerja adalah pernyataan kesepakatan dengan
perusahaan yang memuat antara lain janji atau pernyataan anggota Dewan Pengawas atau anggota Komisaris dan anggota
Direksi untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh KPM atau RUPS.
16. Uji Kelayakan dan Kepatutan yang selanjutnya disingkat UKK adalah proses untuk menentukan kelayakan dan kepatutan
seseorang untuk menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas atau anggota Kmisaris dan anggota Direksi BUMD.
17. Lembaga Profesional adalah Badan Hukum yang memiliki
fungsi dan keahlian untuk melakukan proses penilaian, mempunyai lisensi atau sertifikasi apabila dipersyaratkan untuk menjalankan profesinya, mempunyai reputasi baik,
untuk melakukan proses penilaian terhadap Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas atau Bakal calon Anggota Komisaris dan Bakal Calon Anggota Direksi BUMD yang ditetaokan oleh
Kepala Daerah.
18. Bakal Calon Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris adalah seseorang yang dengan sadar mendaftar sebagai Calon
Anggota Dewan Pengawas atau anggota Komisaris dan mengikuti proses penjaringan.
19. Calon Anggota Dewan Pengawas atau anggota Komisaris adalah nama-nama yang yang telah mengikuti UKK.
20. Calon Anggota Direksi adalah nama-nama yang telah mengikuti
UKK.
21. Panitia Seleksi adalah panitia yang dibentuk untuk melakukan seleksi Bakal Calon Anggota Dewan Pngawas atau anggota Komisaris dan Bakal Calon anggota Direksi sampai
pengangkatan oleh KPM atau RUPS.
22. Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya disebut Perumda adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki satu daerah dan
tidak terbagi atas saham. 23. Pegawai .
- 5 -
23. Pegawai adalah Pegawai Badan Usaha Milik Daerah Kota
Sukabumi.
BAB II
KEBIJAKAN BUMD
Pasal 2
(1) Wali Kota merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan Daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan.
(2) Pelaksanaan kekuasaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam kebijakan BUMD meliputi:
a. penyertaan modal;
b. subsidi; c. penugasan; d. penggunaan hasil pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan; dan e. pembinaan dan pengawasan terhadap penyertaan modal
pada BUMD.
Pasal 3
(1) Wali Kota mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan pada:
a. perusahaan umum Daerah, berkedudukan sebagai pemilik
modal; dan b. perusahaan perseroan Daerah, berkedudukan sebagai
pemegang saham.
(2) Wali Kota selaku pemilik modal pada perusahaan umum Daerah
atau pemegang saham pada perseroan Daerah mempunyai kewenangan mengambil keputusan.
(3) Kewenangan mengambil keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilimpahkan kepada pejabat perangkat
Daerah.
(4) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) antara lain:
a. perubahan anggaran dasar;
b. pengalihan aset tetap; c. kerja sama; d. investasi dan pembiayaan, termasuk pembentukan anak
perusahaan dan/atau penyertaan modal; e. penyertaan modal Pemerintah D