8
Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi NOMOR 44 Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Proyek Pengembangan

Gas Matindok (PPGM) Donggi

NOMOR 44

Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Page 2: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

1 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

DARI REDAKSI

Mengetengahkan kemampuan keinsinyuran Nasional

Akhir-akhir ini telah terjadi beberapa musibah yang menyangkut sektor konstruksi, khususnya dalam pembangunan infrastruktur. Diketahui telah terjadi kegagalan konstruksi ( kerusakan yang terjadi pada masa pelaksanaan konstruksi). Kita semua tentu prihatin, apalagi ada yang hingga mengakibatkan korban jiwa.Seyogyanya hal tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi para insnyur agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Disadari bahwa saat ini berada di tengah percepatan pembangunan infrastruktur. Artinya volume pekerjaan infrastruktur telah meningkat hampir berlipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan waktu pelaksanaan konstruksi yang makin ketat. Para insinyur selalu diingatkan bahwa harus selalu memutakhirkan pengetahuannya. Dalam kasus ini insinyur diingatkan kembali akan kewajibannya untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan, sebagaimana yang diamantkan dalam UU 11/2014 tentang Keinsinyuran. Untuk mengimbangi informasi kegagalan konstruksi, kami merasa perlu menyampaikan

informasi lain yang menyangkut keberhasilan karya keinsinyuran yang telah dilakukan para insinyur nasional. Mulai nomor ini hingga beberapa nomor mendatang, kami akan memuat informasi karya keinsinyuran yang dibangun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2007 hingga tahun 2017. Informasi ini adalah dari masukan perusahaan yang dipilih untuk dimuat dalam buku Karya Keinsinyuran Indonesia 2007-2017 yang rencananya akan diterbitkan di awal tahun 2018. Mudah-mudahan gambaran positif prestasi insinyur Indonesia ini dapat mengimbangi berita negatif t Entang kegagalan konstruksi. Untuk edisi ini, redaksi memilihkan karya perusahaan EPC (Engineering, Procurement and Construction) nasional PT. Rekayasa Industri yang biasa disingkat Rekind. Semoga dapat menginspirasi. Redaksi

Page 3: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Secara resmi, proyek ini dinamakan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi. Sesuai dengan namanya, proyek ini berlokasi di Desa Donggi, Kecamatan Tolli Barat, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi dimaksudkan untuk mengembangkan fasilitas produksi gas baru di daerah Donggi untuk memproses sour gas (gas alam yang masih mengandung H2S dalam jumlah signifikan) untuk dijual ke pelanggan. PT Rekayasa Industri (Rekind) telah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam lingkup rekayasa, pengadaan, konstruksi, commissioning dan start-up, dengan nilai proyek sebesar USD 289,600,000, yang dimulai pada 1 November 2012 hingga 31 Desember 2015.

Proyek ini merupakan proyek vital bagi industri migas di Indonesia, dimana proyek ini akan meningkatkan kontribusi sektor migas dalam menyumbangkan devisa bagi negara dan sebagian untuk substitusi BBM dalam negeri. Proyek ini bertujuan untuk membangun fasilitas produksi gas dari sumber gas yang berasal dari 8 sumur gas di lapangan gas Donggi, yang menghasilkan gas dengan kapasitas sebesar 55 MMSCFD dan kondensat sebesar 300 BPD. Proyek ini dibangun dalam 23 bulan, dimulai setelah persetujuan perubahan basic engineering dan lingkup kerja dengan rst sales gas pada tanggal 26 April 2016.

Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi - PT Rekayasa Industri (Rekind) Aries R. Prima – Engineer Weekly

“Proyek ini dibangun oleh lebih dari 2.900 tenaga kerja nasional dengan

lebih dari 10 juta jam kerja tanpa kecelakaan”

2 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Page 4: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Pencapaian Proyek Plant berhasil doperasikan dengan output yang, bahkan melampaui persyaratan desain dan penjualan sesuai kontrak, dengan lebih dari 10 jam kerja selamat (tanpa kecelakaan) yang mendapatkan hasil evaluasi HSE (Health, Safety, Environment) “sangat baik” (93,5%) dari PT Pertamina EP.

Proyek yang telah memenangkan Golden Valve Award Competition atas desain 3D Model, yang dinilai oleh Integraph dan Indocement Contractor Award 2016 untuk kategori Best Industrial/EPC Project performance ini patut dicatat bahwa proyek ini telah menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja dengan komposisi 40% tenaga kerja nasional dan 60% tenaga kerja lokal.

Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi Aries R. Prima – Engineer Weekly

3 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Lokasi Proyek

Tantangan Pelaksanaan Secara umum, proyek ini menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaannya. Misalkan saja teknologi cukup kompleks yang dibutuhkan untuk memproses sour gas menjadi sweet gas. Lalu ada juga engineering interfacing dengan licensor dan vendor dari luar negeri, lokasi proyek yang berada di remote area. Selain itu proyek ini juga menghadapi jadwal yang ketat, seringnya terjadi aksi unjuk rasa masyarakat setempat, penggunaan teknologi yang belum pernah teruji dalam proyek dengan skala yang sama atau lebih besar, serta kondisi cuaca ekstrem

Strategi Menghadapi Tantangan Dalam Tahapan EPC Dalam bidang engineering, tantangan terbesar adalah jadwal yang ketat yang akan memengaruhi jadwal proses procurement dan construction. Hal ini diatasi dengan strategi konsinyering rutin dengan klien untuk bersama- sama melakukan percepatan persetujuan dokumen. Lokasi proyek yang berada di remote area yang dapat menyebabkan terkendalanya pengiriman material/ peralatan, menjadi tantangan proses procurement.

Page 5: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Untuk mengatasinya, dibangun temporary jetty dan menempatkan residence inspector di tempat vendor, khusus untuk material/peralatan yang berada pada jalur kritis. Proses construction menghadapi dua tantangan utama. Yang pertama adalah curah hujan yang tinggi pada saat periode puncak konstruksi, yang diatasi dengan cara memerbesar dan menambah workshop, khususnya piping di lokasi, serta bekerja sama dengan BMKG untuk mendapatkan prakiraan cuaca harian yang akurat. Tantangan kedua adalah pembangunan jalur pipa trunkline yang melalui 18 desa di 4 kecamatan yang berpotensi terjadinya kon ik berintensitas tinggi. Untuk mengatasinya dilakukan perekrutan tenaga kerja lokal dan membaginya berdasarkan desa yang dilalui.

Manajemen Integrasi Team PPGM Donggi Project berkomitmen bekerja sama dengan masyarakat setempat menyukseskan pembangunan fasilitas produksi gas di Desa Donggi Kecamatan Tolli Barat. Kerjasama tersebut direalisasikan dalam beberapa hal, antara lain, pemberdayaan lebih dari 2.800 tenaga kerja lokal dan pemberdayaan subkontraktor dan pemasok lokal.

Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi Aries R. Prima – Engineer Weekly

4 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

MANAJEMEN KONFLIK DENGAN MASYARAKAT Pemetaan Sosial Pemetaan sosial dilakukan dalam rangka meng- identi kasi kemungkinan masalah yang dapat timbul pada saat kegiatan konstruksi berjalan dan mengidentifikasi kemungkinan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam penyelesaian permasalahan. Masalah yang mungkin timbul, antara lain, adalah penggunaan tenaga kerja lokal, subkontraktor & pemasok lokal, klaim lahan, kerusakan jalan usaha tani dan irigasi pertanian. Sementara itu berbagai dukungan pemerintah dan kelompok lokal juga sangat dibutuhkan, seperti dukungan dari Muspika dan Kepala Desa, tokoh adat dan tokoh pemuda, Kelompok Tani dan Koperasi Sawit. Program Sosial Sebagai upaya menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar area proyek, pelaksanaan program bantuan sosial dan program bina lingkungan menjadi salah satu jalan untuk mewujudkannya.

Bekerja sama dengan aparat pemerintah setempat, mulai tingkat desa sampai dengan tingkat kabupaten, tim proyek melaksanakan banyak kegiatan sosial dan program bina lingkungan pada lebih dari 20 (dua puluh) desa. 1. Santunan kepada anak yatim piatu Pemberian santunan kepada anak yatim piatu dilaksanakan dalam rangka berbagi dan memberikan perhatian serta peduli terhadap kesulitan yang mereka hadapi. Semuanya diberikan secara langsung kepada anak yatim atau melalui panti asuhan terdekat. 2. Bantuan proposal kegiatan masyarakat Manajemen proyek juga memberikan bantuan kepada kegiatan masyarakat melalui proposal yang diajukan oleh masyarakat kepada manajemen proyek. Kegiatan keagamaan seperti Perayaan MaulidNabiMuhammadSAW, Kegiatan Keagamaan Umat Hindu berupa Pawai Ogoh- Ogoh, bantuan kegiatan hari besar nasional seperti HUT RI, Sumpah Pemuda dan sebagainya.

Page 6: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

5 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

3. Program Bina Lingkungan Sebagai bentuk kepatuhan pada regulasi, tim proyek juga melaksanakan kegiatan bina lingkungan. Program Bina Lingkungan ini dilaksanakan juga dalam upaya meminimalkan

dampak sosial melalui pelibatan masyarakat lokal di wilayah kegiatan konstruksi proyek. Terjaganya hubungan baik antara masyarakat dengan proyek, menjadi jaminan bagi kelancaran kegiatan konstruksi proyek.

Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi Aries R. Prima – Engineer Weekly

Program Sosial

Proses Pengolahan Gas Dari sumur produksi, gas bumi dialirkan dengan menggunakan owline ke separation system. Di sini dilakukan pemisahan gas bumi dari kondensat dan produced water. Selanjutnya, dilakukan proses pemurnian kondensat dengan menggunakan condensate stabilizer dalam condensate system sebelum disimpan di tanki. Air yang dihasilkan diolah di produced water system untuk menghilangkan H S dan memisahkan kondensat yang terbawa. Air yang sudah diolah kemudian dimasukkan kembali ke dalam perut bumi melalui injection well. Gas dari separation system tekanannya dinaikkan dari 500 ke 970 psig dengan menggunakan booster comperessor dan dialirkan ke acid gas removal unit yang akan memisahkan sweet gas dan acid gas. Sweet gas kemudian dikeringkan dalam dehydration unit dengan menggunakan Triethylene glycol. Untuk menghindari kondensasi di trunkline, hidrokarbon berat diembunkan dan dipisahkan dari gas alam dalam dew point control unit, dimana gas kering inilah yang akan dialirkan melalui trunkline sebagai sales gas. Acid gas yang terdiri dari H2S dan CO2 dialirkan ke biological sulfur ecovery unit (BSRU), dimana H2S

diproses menggunakan teknologi bakteri menjadi sulfur element, sedangkan sisa gas H2S dan gas lainnya dibakar di insinerator untuk memenuhi standard baku mutu lingkungan. Sementara itu, limbah cair yang dihasilkan dari BSRU diolah menggunakan bleed water unit untuk menurunkan chemical oxygen demand (COD) dan total suspended solid (TSS). Hasil pengolahan air kemudian dialirkan kembali ke dalam perut bumi melalui injection well.

MANAJEMEN SDM Umum Tim Manajemen Proyek harus memastikan agar kompetensi tenaga kerja yang diperlukan tersedia agar organisasi dapat berjalan secara efektif dan e sien. Tim Manajemen Proyek harus memertimbangkan analisis kebutuhan kompetensi saat ini maupun yang diharapkan, berdasarkan acuan kompetensi yang sudah ada di REKIND. Kompetensi karyawan didasarkan pada pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang terkait.

Page 7: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggi Aries R. Prima – Engineer Weekly

6 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Kompetensi, Kepekaan dan Pelatihan Untuk meningkatkan kompetensi dan kepekaan karyawan, REKIND melaksanakan pelatihan dan secara periodik mengevaluasi performa karyawan. Hasil dari pelatihan dan evaluasi performa direkam dan digunakan sebagai pertimbangan untuk promosi dan penugasan karyawan. ***

Page 8: Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Donggipii.or.id/wp-content/uploads/EW-44-2018-koreksi.pdftelah diberi tanggung jawab oleh PT Pertamina EP untuk melaksanakan proyek ini dalam

Engineer Weekly Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator: Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52. Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: [email protected]

Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.

INDUSTRY 4.0 Evolusi Industri

4. Evolusi Industri Berbasis sistem cyber-fisik, memanfatkan Internet of Things

3. Evolusi Industri Melalui penggunaan elektronik dan IT pengembangan lebih lanjut dalam produksi otonom

2. Evolusi Industri Memperkenalkan jalur produksi massal yang didukung oleh energi listrik

1. Revolusi Industri Kemunculan mesin produksi mekanik yang didukung oleh tenaga air dan uap

INTEGRASI HORIZONTAL

INTEGRASI VERTIKAL