83
AKUNTANSI ASET TETAP (PSAK 16)

psak 16 aset tetap 09122015

Embed Size (px)

Citation preview

AKUNTANSI ASET TETAP (PSAK 16)

2

Agenda

Pengakuan1

Penilaian2

Depresiasi3

Pengapusan 4

Pengungkapan5

Sifat Aset Tetap

Aset tetap mempunyai umur yang panjang atau permanen.

Aset tetap berwujud karena mempunyai bentuk fisik.

Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasional.

Ya

Tidak

Aset Tetap

Beban / Biaya

Ya

Tidak

Aset Tetap

Aset tak berwujud

Ya

Tidak

Aset Tetap

Persediaan

Investasi

4

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK

PSAK16

PSAK 26

PSAK48

PSAK58

PSAK30

ISAK 8

PSAK – TerkaitAset tetap

PSAK13 & 19ISAK 25

Penurunan Nilai Aset

Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Investasi PropertiAset tidak berwujudTanah

Sewa

Aset Tetap

Bunga Pinjaman

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama1 Istilah Aset Aktiva2 Penyusutan Digabung di PSAK 16.

Bagian yg signifikan disusutkan terpisah.

Diatur di PSAK lain

3 Komponen biaya perolehan

Termasuk: • biaya imbalan kerja • biaya pengujian aset – hasil

penjualan dari pengujian

Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.

4 Bukan komponen biaya perolehan

Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir)

Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.

5 Pertukaran aset Membedakan antara ada substansi komersial atau tidak.

Membedakan pertukaran sejenis dan tidak sejenis

5

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama

6 Pengukuran setelah pengakuan Awal

Cost Model atau Revaluation Model

Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukan jika sesuai ketentuan pemerintah

7 Telaah ulang nilai residu, umur manfaat & metode penyusutan

Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).

Telaah nilai residu tidak diatur, perubahan umur manfaat diperlakukan prospektif, perubahan metode penyusutan retrospektif.

8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain

9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban

Tidak diatur

6

Pengertian Aset Tetap

• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan

barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

7

Tidak berlaku untukHak penambanganReservasi tambang

Ciri► “Used in operations” and not

for resale.► Long-term in nature and

usually depreciated.► Possess physical substance.

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)

a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan

b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

8

Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.

Pengakuan Aset Tetap

9

Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika

digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui lagi.

Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.

Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.

Pengakuan Aset Tetap - materialitas

10

Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual.

Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba

(potensi earning management)

Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap

Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.

Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi

Pengakuan Aset Tetap - materialitas

11

Agregasi Entitas membeli satu buah kursi seharga

Rp1.000.000 Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga

satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000

Materialitas Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp

1.500.000 Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000

?

?

?

?

Pertimbangan - Materialitas

12

Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:

Ukuran entitas Relevansi informasi bagi pengguna Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan

aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.

Konsekuensi ekonomis Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung

dicatat sebagai beban laba akan kecil administrasi pencatatan aset lebih mudah

Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi

sehingga aset tidak dipelihara.

Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)

13

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat diatribusikan secara

langsungBiaya pembongkaran dan

pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset

Biaya Perolehan awal

Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.

Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.

Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.

14

Biaya Setelah Perolehan Awal

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan

Perawatan Suku cadang kecil

Penggantian aset akan menambah aset jika: Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu

periode dan diukur dengan andal) Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset

Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika: Memenuhi kriteria aset Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan

pencatatanya

15

Komponen biaya Perolehan

a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;

b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen

c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul

– ketika aset tersebut diperoleh, atau– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk

tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

16

Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.

b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;c) Biaya handling dan penyerahan awal;d) Biaya perakitan dan instalasie) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik

(setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)f) Komisi profesional

17

Bukan Komponen Biaya Perolehan

a) Biaya pembukaan fasilitas barub) Biaya pengenalan produk baruc) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk

biaya pelatihan stafd) Administrasi dan overhead umume) Biaya saat alat belum beroperasi penuhf) Kerugian awal operasig) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari

lahan yang belum digunakan).i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan

perusahaan.

18

Ilustrasi Biaya Perolehan

• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.

• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD. • Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea

masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF. • PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%. • Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut

sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.

Contoh

19

Ilustrasi Biaya PerolehanContoh

20

• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000

Peralatan 2.310.000.000Utang Dagang 2.310.000.000

Peralatan (bea masuk) 349.650.000Peralatan (PPnBM) 536.130.000

Kas 885.780.000PPN Masukan 268.065.000Pajak dby dmk PPh22 67.016.250

Kas 604.800.000

3.195.780.000

Ilustrasi Biaya Perolehan

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:1. 20 milyar untuk pembelian mesin2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi

mesin sesuai layout pabrik.3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik4. 300 juta untuk pengiriman mesin5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk.6. Biaya promosi produk baru 700 juta7. Biaya pengetesan awal 250 juta8. Biaya grand opening 350 juta9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi

150 juta10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120

juta

Contoh

21

Diskusikan mana yang merupakan biaya perolehan??

Pengukuran Awal

• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 = 23.700 milyar

• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.1. Biaya grand opening 350 juta2. Biaya promosi produk baru 800 juta3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead

120 juta

Example

22

Dismantling Cost

Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta. Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%

Contoh

23

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:DrAset Tetap 1.062,741 jtCr Kas 1.000 jt

Kewajiban diestimasi63,741jt

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1Cr Beban bunga 3,764 jt

Kewajiban diestimasi3,764jt

Dismantling Cost

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.

Example

24

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 524,94 milyarCr Kas 500 milyar

Kewajiban diestimasi 24,94milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1CrBeban bunga 1,497 milyar

Kewajiban diestimasi 1,497 milyar

Diskusi - Pengukuran Awal

• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?

• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?

Example

25

• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.

• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.

• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode berikutnya

Diskusi - Pengukuran Awal

• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut?

• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat

menjadi satu sebagai nilai aset. • Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen

biaya perolehan.• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi

sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan

langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.

– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.

Example

26

Diskusi - Pengukuran Awal

• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen.

• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah– Aset dapat diidentifikasi secara terpisah– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.– Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda

contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.

– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah.

Example

27

28

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri

Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.

Fee profesional

Ijin pendirian bangunan

Perolehan Bangunan

29

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :

(1) Harga Beli

(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.

(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.

Perolehan Tanah

30

PSAK 13Tanah dan Bangunan Investasi Properti

• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari

bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

• Sebagian aset digunakan sebagian yanglain disewakan prorata

31

Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin dan peralatan lain.

Biaya perolehan meliputi(1) Harga beli, (2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan(3) Biaya transportasi(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk

melakukan instalasi(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

Perolehan Peralatan

32

Aset Dibangun Sendiri

• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:– Material dan tenaga kerja– Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed

overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset.

– Biaya bunga selama proses pembangunan

33

Bunga selama Proses Konstruksi

• Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi

Biaya bunga tidak

dikapitalisasi selama

konstruksi

Kapitalisasi biaya bunga aktual

selama konstruksi (dengan modifikasi)

Kapitalisasi semua biaya

bunga

IFRS/PSAK

Rp 0 Rp ?Menambah Nilai Aset

34

PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi) SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi Konsisten dengan prinsip harga perolehan Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan

Qualifying assets Periode kapitalisasi Jumlah yang dikapitalisasi

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

Qualifying Assets / Aset kualifikasi Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau

menyiapkan aset tujuan penggunaannya: Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset yang akan

dijual / disewakan.

35

Pengukuran Biaya Perolehan• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga

perolehan aset aset dicatat setelah diskon• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan

pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai beban bunga.

• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.

• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat berbeda).

36

Pengukuran Biaya Perolehan

• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan.

– Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.

– Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.

Pertukaran Aset

Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.

Substansi Komersial

Nilai wajarAset dipertukarkan

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajarkecuali:

– Tidak memiliki substansi komersial, atau

– Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal

37

38

Ilustrasi Pembayaran Tangguhan

• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.

• Tingkat bunga yang berlaku 12%• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai angsuran =

720,95• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95

Jurnal perolehan Kendaraan 1.230,95

Kas 500Utang 720,95

Pembayaran angsuran 1 Utang 113,49

Beban bunga 86,51Kas 200

Pengeluaran setelah Perolehan Aset

• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.

• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal

• Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.

• Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban pemerliharaan

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

Cost Model

Revaluation Model

Sebagai kebijakan akuntansinya, dan

Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

40

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model

Revaluation Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi

penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada

tanggal revaluasi, dikurangi– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi

penurunan nilai asetyang terjadi setelah tanggal revaluasi.

41

42

Nilai Wajar

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-

pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu

transaksi dengan wajar.

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,

likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

Definisi Nilai Wajar – PSAK 68

• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”

IFRS 13 par 9

43

Hirarki Fair Value – PSAK 68

44

Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik (Level 1)

Apakah ada input selain harga kuotasioan yang

dapat diobservasi*

Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1

Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik

secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡

Level 2

Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi.

Level 3

NoYes

YesNo

Harus digunakan tanpa penyesuaian

* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya

‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda

44

45

Penentuan Nilai Wajar

• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar.

• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan

penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated

replacement cost).

46

47

Frekuensi Penilaian

• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.

• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.

• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.

• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.

Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.

48

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.

• eliminasi.Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi

49

Revaluation Model

Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000Kas 100.000.000

31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000 Akumulasi Penyusutan 2.500.000*Surplus Revaluasi 10.000.000

*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000

Example

50

Revaluation Model

Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000Kas 100.000.000

31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000Aset Tetap 20.000.000

Aset Tetap 10.000,000Surplus Revaluasi 10.000.000

Example

51

Pengukuran setelah Pengakuan AwalRevaluation Model

• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus

direvaluasi• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,

kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan

akibat revaluasi terdahulu / impairment.• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,

penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo

kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba.

Entire class

To Equity directly

Negative to P/L

52

Revaluation ModelRevaluation Model

• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.

• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian

dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.

Dr Surplus RevaluasiCr Saldo Laba

53

54

Revaluation ModelExample

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000

55

Revaluation ModelExample

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000 Cr - Surplus Revaluasi 800.000

56

Revaluation ModelExample

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi 700.000 Cr – Aset Tetap 700.000.

57

Revaluation ModelExample

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi 300.000Dr – Surplus Revaluasi 400.000 Cr – Aset Tetap 700.000

Revaluation Model

• PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan metode revaluasi

• Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.

• Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar 48.000

• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.

Contoh

Dr Aset tetap 50,000Cr Kas 50,000

Dr Beban Penyusutan 10,000Cr Akumulasi Penyusutan

10,000Dr Akumulasi Penyusutan 10,000Cr Aset tetap 2,000Cr Surplus Revaluasi 8,000

Revaluation Model

Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000Cr Akumulasi Penyusutan

12,000Dr Surplus Revaluasi 2,000Cr Saldo Laba 2,000

1.1.2010

31.12.2011

58

31.12.2010

Penyusutan

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).

PenyusutanCost Model

Revaluation Model

59

Sifat Penyusutan

Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya

saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi

ini diakui sebagai Beban Depresiasi.

Depresiasi alokasi biaya perolehan

Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena

cuaca.

Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang

diharapkan.

Sifat Penyusutan

Biaya Perolehan Nilai Sisa- = Biaya didepresiasi

Masa Manfaat

1

Beban Depresiasi Periodik

2 3 4 5

Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi

Penyusutan

• Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.– Contoh : rangka dan mesin

pesawat• Beban penyusutan untuk setiap

periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.

Penyusutan

62

Penyusutan

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan– Pada saat aset berada di lokasi dan

kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki

untuk dijual; dan– Aset dihentikan pengakuannya.

Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.

Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:–tidak digunakan

atau–dihentikan

penggunaannya

Penyusutan

63

Penyusutan

• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku– Jika hasil review berbeda dengan estimasi

sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.

64

Penyusutan

Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.

• Prakiraan daya pakai aset;

• Prakiraan tingkat keausan fisik;

• Keusangan teknis dan keusangan komersil;

• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).

Umur Manfaat

65

Penyusutan

• Metode penyusutan yang digunakan:– Harus mencerminkan ekspektasi pola

konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.

– Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan

– Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.

Metode Penyusutan

66

Penyusutan

Garis Lurus

Saldo Menurun

Jumlah Unit

Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan

Metode Penyusutan

67

Penyusutan

Sebagian besar perusahaan di USA menggunakan metode garis lurus /

straight line

83%

4%8% 5%

Garis Lurus

Saldo Menurun

Lainnya Unit Produksi

Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.

Metode Penyusutan Garis Lurus

Biaya – Nilai Sisa

Masa Manfaat= depresiasi tahunan

2.400.000 – 200.0005 tahun

= 440.000 depresiasi tahunan

440.000

2.400.000= 18.3% Tingkat depresiasi

garis lurus

Biaya Awal.....………….. ... 2.400.000Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahunMasa manfaat dalam jam…... 10.000Nilai sisa............................ 200.000

70

Akum. Depr. Nilai Buku Nilai bukupada awal pada awal Beban pada akhir

Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun

1 2.400.000 2.400.000 440.000 1.960.0002 2.400.000 440.000 1.960.000 440.000 1.520.0003 2.400.000 880.000 1.520.000 440.000 1.080.000 4 2.400.000 1.320.000 1.080.000 440.000 640.0005 2.400.000 1.760.000 640.000 440.000 200.000

Biaya (2.400.000) – Nilai Sisa (200.000)Estimasi Masa Manfaat 5 thn) =

BebanDepresiasi

tahunan (440.000)

Metode Garis Lurus

Metode Unit Produksi

Biaya – Estimasi nilai sisa

Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb.

= Depresiasi per unit, jam, dsb.

2.400.000 – 200.000

10,000 jam= 220 per jam.

Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus saat jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari

tahun ke tahun.

Metode Saldo Menurun

72

= 480.000 2.400.000 – 200.000

5 tahun

480.000

2.400.000= 20%

Mengabaikan nilai sisa, menghitung tingkat

garis lurus

Tahap 1

Cara mudahnya dengan membagi satu dengan

jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20).Tingkat garis lurus dikali dua.

Tahap 2

0.20 x 2 = .40

Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.

Tabel Perhitungan Saldo Menurun

Tahap 3

311.040 – 200.000 Nilai Buku akhir yang diinginkan

Tahun Nilai Buku

Awal Tahun Tingkat Depresiasi Tahunan

Akumulasi Depresiasi Akhir

Tahun Nilai Buku

Akhir Tahun

1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000

2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000

3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400

4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040

5 311.040 111.040 111.040 200.000

Penurunan Nilai – PSAK 48

• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)

• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.

• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

74

Penghentian Pengakuan

• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:a) dilepaskan; ataub) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian

pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).

• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.

75

Penghentian Pengakuan

• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat

aset, – Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang

digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .

• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan– Jumlah tercatat dari aset.

76

Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. dibuang,2. dijual, atau3. ditukar tambah dengan aset serupa.

Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi, namun secara umum terdiri dari:• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan

saldonya dari buku besar.• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian

Penghentian Pengakuan

Penjualan Aset

• Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau keuntungan. Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak ada untung atau

rugi. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian sebesar selisih

tersebut. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada keuntungan sebesar

selisih tersebut.

• Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian Lain-lain.

79

Penjualan AsetPT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000. Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 10.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.Mencatat depresiasi 3 bulan

Beban depresiasi 1.600.000Akumulasi depresiasi 1.600.000

Jurnal penjualanAkumulasi depresiasi 10.000.000Kas 10.500.000

Mesin 20.000.000Akumulasi depresiasi 5.000.000

Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X114.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000

Ilustrasi Penjualan Aset

80

PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan

• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan• Kriteria :

• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera

• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset.

– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan

– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.

Pengungkapan

81

Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto

Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir

periode. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan

utang Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami

penurunan nilai, hilang / dihentikan. Pemilihan metode akuntansi Perubahan estimasi

82

• Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva• Tanggal efektif penilaian• Nama penilai independen, bila ada• Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk

menentukan biaya pengganti• Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap• Surplus penilaian kembali neraca

Pengungkapan Revaluasi

TERIMA KASIH

Profesi untukMengabdi padamu

NegeriDwi Martani

[email protected] atau [email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Akuntan