82
PSAK 50 (REVISI 2014) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN 5 0

PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

  • Upload
    hadan

  • View
    233

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PSAK 50 (REVISI 2014) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN

50

Page 2: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

2

Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan

PSAK LAMA sd Th 1998 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan

kewajiban lancar PSAK 50 Sekuritas PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK 21 Akuntansi Ekuitas PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek

Tertentu PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif

dan Aktivitas Lindung Nilai PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi

Hutang Piutang Bermasalah

PSAK Revisi 2006 PSAK 50 Instrumen Keuangan

Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 Instrumen Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran

PSAK Revisi 2010 IAS 1 Jan 2009 PSAK 50 Penyajian PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 Pengungkapan

PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014 • IAS eff1 Jan 2015

Page 3: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

3

Instrumen Keuangan 50,55,60

• Definisi • Pemisahan liabilitas dan

ekuitas• Instrumen keuangan

majemuk.• Saham treasuri, bunga,

dividen, kerugian/keunntungan

• Saling hapus atas aset dan liabilitas

• Definisi dan klasifikasi • Derivatif melekat• Pengakuan dan

penghentian pengakuan• Pengukuran awal,

pengukuran selanjutnya, reklasifikasi, penurunan nilai.

• Lindung Nilai

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 Kelas instrumen

keuangan dan tingkat pengungkapan

Signifikansi instumen terhadap kinerja

Sifat dan cakupan risiko – pengungkapan kualitatif & kuantitatif

Page 4: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

4

PSAK 50

• PSAK 50 merupakan adopsi dari IAS 32 Financial Instrument: Presentation

• PSAK revisi 2006 baru berlaku 2008 ditunda penerapan 2010• PSAK revisi 2010 merevisi PSAK 50 (sebelumnya mengenai instrumen

keuangan: penyajian dan pengungkapan yang diterbitkan tahun 2006).• PSAK 50 (revisi 2010) diadopsi dari IAS 32 versi Oktober 2009.• PSAK 50 (2014)

– Penghapusan pengaturan pajak penghasilan terkait dividen– Penambahan persyaratan saling hapus aset dan liabilitas keuangan– Penyesuaian definisi nilai wajar sesuai PSAK 68

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material

Page 5: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

5

PSAK 50 (2006)

• Merubah PSAK 50 Akuntansi investasi efek tertentu mengatur penyajian dan pengukuran

• PSAK 50 (revisi 2006) mengatur tentang instrumen keuangan: penyajian dan pengungkapan.

• Perubahan menyeluruh instrumen keuangan karena sebelumnya hanya mengatur investasi efek tertentu, tidak termasuk bentuk instrumen keuangan yang lain.

Page 6: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

6

PSAK 50 (2010)

• PSAK 50 (revisi 2010) mengatur tentang penyajian instrumen keuangan.

• Pengaturan tentang pengungkapan instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.– Ruang lingkup & Definisi (puttable instrument)– Penyajian :

• Liabilitas dan ekuitas• Instrumen keuangan majemuk• Saham treasuri• Bunga, dividen, keuntungan dan kerugian• Saling hapus aset dan liabilitas keuangan

• Pengaturan baru : puttable instrumen; Kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi; Reklasifikasi dari liabilitas keuangan ke instrumen ekuitas dan sebaliknya.

Page 7: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

7

Isi PSAK 50 – Revisi 2014

• Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi• Penyajian

– Liabilitas dan Ekuitas– Instrumen Keuangan Majemuk– Saham yang Diperoleh Kembali– Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan– Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi

2013)• Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari PSAK 50• Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari

PSAK 50

Page 8: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

8

Tujuan

Tujuan PSAK 50 menetapkan:

• Prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Prinsip dalam pernyataan ini melengkapi :

• Prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan

• Pengungkapan informasi mengenai prinsip tersebut dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Page 9: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

9

Ruang Lingkup

• Diterapkan semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan kecuali– kepentingan di entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama. – hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang

diatur dalam PSAK 24– kontrak asuransi, namun berlaku untuk derivative yang melekat pada kontrak

asuransi jika PSAK 55 mensyaratkan mencatat kontrak derivatif secara terpisah.– instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup kontrak asuransi

karena instrumen keuangan tersebut mengandung fitur partisipasi tidak mengikat.

– instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalam transaksi pembayaran berdasarkan PSAK 53

• Diterapkan pada kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan seolah-olah instrumen keuangan.

Page 10: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Klasifikasi Instrumen Keuangan

10

Definisi Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan

liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain

Kewajiban kontraktual

KasKontrak diselesaikan dengan instrumen

ekuitas entitasHak kontraktualInstrumen ekuitas

entitas lain

Aset Keuangan

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya

Page 11: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

11

Instrumen Keuangan• setiap kontrak yang menambah nilai:

► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)► liabilitas keuangan atau ► instrumen ekuitas entitas lain.

►Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas

lain Hak kontraktual:

• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau

Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas• nonderivatif• derivatif

►liabilitas Keuangan Kewajiban kontraktual:

• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;

kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:• non derivatif; atau • derivatif

Page 12: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Definisi Nilai Wajar

• nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

12

• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”

IFRS 13 para 9

Page 13: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15

Page 14: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Instrumen instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi:

a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk:i. menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atauii. mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan

kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit.

Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 16

b) jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan:

i. nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau

ii. derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

Page 15: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

15

Instrumen yang Mempunyai Fitur Opsi Jual

• Instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable instrument) adalah instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang atau kematian atau purna karya dari pemegang instrumen.

• kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau menebus instrumen tersebut dan menerima kas atau aset keuangan lain pada saat melakukan eksekusi opsi jual tersebut. (par 13)

• Diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki semua fitur berikut:– Memberikan hak kepada pemegangnya bagian prorata atas aset neto entitas pada saat dilikuidasi– Instrumen berada dalam kelas instrumen yang merupakan subordinat dari seluruh instrumen lain– Selain bentuk instrumen keuangan (lihat definisi) – Jumlah arus kas yagn diharapkan didasarkan secara substansial pada laba rugi, perubahan aset neto

Page 16: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Instrumen keuangan termasuk kewajiban kontraktual bagi entitas penerbit untuk menyerahkan kepada entitas lain bagian prorata aset neto hanya pada saat likuidasi. (par 16C)

• Kewajiban timbul karena likuidasi pasti terjadi dan berada di luar kendali atau tidak pasti terjadi namun berdasarkan opsi dan pemegang instrumen.

• Diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki seluruh fitur:– Memberikan hak bagian prorata aset neto enttitas– Instrumen berada pada kelas instrumen yang merupakan subordinat dari seluruh kelas

instrumen lain.– Seluruh instrumen berada pada kelas subordinat instrumen lain harus memiliki

kewajiban kontraktual identik untuk menyerahkan bagian prorata aset neto pada saat likuidasi

Penyerahan pada Pihak lain saat Likuidasi

Page 17: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

17

Reklasifikasi Instrumen

• Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai instrumen ekuitas (sejak tanggal ketika instrumen memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi yang ditetapkan.

• Entitas mereklasifikasi instrumen keuangan sejak tanggal ketika instrumen tidak lagi memiliki seluruh fitur atau memenuhi kondisi di paragraf tersebut. Contoh: Jika entitas menebus seluruh instrumen tanpa opsi jual yang diterbitkan dan setiap instrumen yang mempunyai fitur opsi jual yang masih beredar memiliki seluruh fitur dan memenuhi semua kondisi di paragraf 13 dan 14, maka entitas mereklasifikasi instrumen yang mempunyai fitur opsi jual sebagai instrumen ekuitas dari tanggal ketika entitas menebus instrumen tanpa opsi jual.

Page 18: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

18

Penyelesaian Kontijensi

• Instrumen keuangan dapat mensyaratkan entitas untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa depan (kontiijensi).

• Instrumen dengan penyelesaian kontijensi adalah liabilitas keuangan, kecuali jika:– Bagian dari ketentuan penyelesaian kontijensi adalah tidak sah– Penerbit dapat disyaratakan untuk menyelesaikan kewajiban hanya dalam

kondisi penerbit dilikuidasi– Instrumen tersebut memiliki fitur 16A&B.

Page 19: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

19

Pilihan Penyelesaian

• Jika instrumen keuangan derivatif memberi kepada salah satu pihak pilihan cara penyelesaian (misalnya penerbit atau pemegang instrumen dapat memilih penyelesaian secara neto dengan kas atau mempertukarkan saham dengan kas), maka instrumen tersebut adalah aset keuangan atau liabilitas keuangan, kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada menjadikannya sebagai instrumen ekuitas. – Contoh: opsi saham yang memberi pilihan kepada penerbit untuk

menentukan penyelesaian secara neto dengan kas atau mempertukarkan sahamnya dengan sejumlah kas.

Page 20: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

20

Penyelesaian Kontijensi

• Instrumen keuangan adalah liabilitas keuangan bagi penerbit, kecuali jika: – bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang mensyaratkan

penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan aset keuangan lain (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya sebagaimana jika instrumen tersebut berupa liabilitas keuangan) adalah tidak sah (not genuine); atau

– penerbit disyaratkan untuk menyelesaikan kewajibannya dengan kas atau dengan penyerahan aset keuangan lain (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya sebagaimana jika instrumen tersebut merupakan liabilitas keuangan) hanya dalam kondisi penerbit dilikuidasi; atau

– instrumen tersebut memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi di paragraf 13 dan 14.

Page 21: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

21

Instrumen Keuangan Majemuk

• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.

• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang: – menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan – memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi

instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

Page 22: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

22

Instrumen Keuangan Majemuk

Contoh: • Obligasi atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh

pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan merupakan instrumen keuangan majemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua komponen: – liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas

atau aset keuangan lain); dan – instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya

selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan).

Page 23: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

23

Saham Treasuri

• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.

• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi.

• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas.

• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.

• Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.

Page 24: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

24

Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan

• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi.

• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.

• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.

Page 25: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

25

Pajak Dividen

• Pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46: Pajak Penghasilan.

• Entitas umumnya menanggung berbagai biaya dalam penerbitan atau perolehan kembali instrumen ekuitasnya.

• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak penghasilan), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.

• Biaya transaksi ekuitas yang diabaikan tersebut diakui sebagai beban.

Page 26: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

26

Saling Hapus

• Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas: – saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan

sating hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan – berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. • Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi

kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas terkait (lihat PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 36).

• Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 13B-13E untuk pengakuan instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup paragraf PSAK 60 paragraf 13A.

Page 27: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

27

Saling Hapus - PA

• Untuk memenuhi kriteria saling hapus, entitas saat ini harus memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus. Ini berarti bahwa hak saling hapus:

– harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan– harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan, sebagai berikut:

• situasi bisnis yang normal;• peristiwa kegagalan; dan• peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh pihak lawan.

Page 28: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

28

Saling Hapus - PA

• Kriteria bahwa entitas 'memiliki intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan‘:

a. aset keuangan dan liabilitas keuangan yang memenuhi syarat untuk saling hapus disampaikan pada saat yang bersamaan untuk dilakukan pemrosesan;

b. setelah aset keuangan dan liabilitas keuangan disampaikan untuk diproses, para pihak berkomitmen untuk memenuhi kewajiban penyelesaian;

c. tidak ada potensi arus kas yang timbul dari aset dan liabilitas untuk berubah;d. aset dan liabilitas yang diagunkan dengan efek akan diselesaikan dengan pengalihan efek atau sistem

yang sejenis (sebagai contoh, pengiriman dibandingkan dengan pembayaran), sehingga jika pengalihan efek gagal, pemrosesan piutang atau hutang terkait yang sekuritasnya diagunkan juga akan gagal (dan sebaliknya);

e. setiap transaksi yang gagal, sebagaimana diuraikan dalam (d), akan disampaikan kembali untuk diproses sampai transaksi yang gagal tersebut diselesaikan;

f. penyelesaian dilakukan melalui institusi penyelesaian yang sama (sebagai contoh, bank penyelesaian, bank sentral atau penyimpanan efek sentral), dan terdapat fasilitas kredit intraday yang akan memberikan jumlah cerukan yang cukup untuk memungkinkan proses pembayaran

g. pada tanggal penyelesaian untuk setiap pihak, dan dapat dipastikan bahwa fasilitas kredit intraday akan dipertimbangkan jika akan digunakan.

Page 29: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

29

Tanggal Efektif dan Penarikan

• Entitas menerapkan Pernyataan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, kecuali par 07,26 PA41 berlaku secara prospektif.

• Pernyataan ini menggantikan PSAK 50 (2010)

Page 30: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

30

Pedoman Aplikasi

Definisi

• Aset keuangan dan liabilitas keuangan• Instrumen ekuitas• Kelas instrumen yang merupakan subordinat dari seluruh kelas instrumen lain• Instrumen keuangan deriatif dll

Penyajian

• Labilitas dan ekuitas • Tanpa kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain• Penyelesaian dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas• Ketentuan penyelesaian kontijensi• Perlakuan dalam LK Konsolidasian• Instrumen keuangan majemuk• Saham treasuri• Bunga, dividen, keuntungan dan kerugian• Saling hapus – kriteria saat memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

Page 31: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31

Pedoman Aplikasi

• Kas untuk kas (penyelesaian neto dengan kas)• Saham untuk Saham (penyelesaian neto dengan saham)• Kas untuk saham (penyelesaian fisik bruto• Pilihan penyelesaian

Kontrak forward membeli atau menjual saham

Pembelian atau Penerbitan opsi beli saham

Pembelian atau Penerbitan Opsi jual saham

Entitas tanpa ekuitas atau ekuitas tertentu

Pemisahan Instrumen keuangan majemuk saat pengakuan awal

Pemisahan instrumen keuangan majemuk yang memiliki fitur derivati melekat ganda

Pembelian kembali instrumen dapat dikonversi

Page 32: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 08

Ilustrasi: PT XYZ menerbitkan 1000 lembar obligasi yang dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp 200.000 pada awal tahun 2013. Obligasi tersebut memiliki periode 6 tahun dengan pembayaran bunga 7 persen setiap akhir Desember. Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi 100 lembar saham dengan nilai par Rp 500. Suku bunga pasar untuk obligasi sejenis adalah 9 persen.

Utang yang Dapat Dikonversi (contoh)

Page 33: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 09

Komponen liabilitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar

Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

PV nilai nominal = = Rp 119.253.465

PV pembayaran bunga = 62.802.860

PV komponen liabilitas Rp 182.056.325

Komponen ekuitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajarNilai wajar obligasi pada tanggal penerbitan Rp 200.000.000

Dikurangi: nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan 182.056.325

Nilai wajar komponen ekuitas pada tanggal penerbitan Rp 17.943.675

Pencatatan jurnal atas transaksi:Kas 200.000.000

Utang obligasi 182.056.325Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675

Page 34: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

10

Kondisi 1: Obligasi tidak dikonversi sampai maturity

Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh)

Utang obligasi 200.000.000Kas 200.000.000

Kondisi 2: Obligasi dikonversi saat maturity

Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675Utang obligasi 200.000.000

Saham biasa 50.000.000Agio saham – biasa 167.943.675

Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 dapat ditransfer ke akun agio saham – biasa.

Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 ditransfer ke akun agio saham – biasa.

Page 35: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 11

Kondisi 3: Obligasi dikonversi sebelum maturity

Utang yang Dapat Dikonversi (contoh)

Daftar Amortisasi Obligasi

Tanggal Kas dibayarkan Beban bunga Amortisasi diskonto Nilai tercatat01/01/2013 182,056,325 31/12/2013 14,000,000 16,385,069 2,385,069 184,441,394 31/12/2014 14,000,000 16,599,725 2,599,725 187,041,120 31/12/2015 14,000,000 16,833,701 2,833,701 189,874,821

Obligasi dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2015

Agio saham – ekuitas konversi 17.943.675Utang obligasi 189.874.821

Saham biasa 50.000.000Agio saham – biasa 157.818.496

Page 36: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar Rp 1.000 yang dijual dengan lump sum Rp 400.000.

Jumlah saham Nilai Total %Saham biasa 500 x 600Rp = 300.000Rp 60%Saham Preferen 200 x 1.000 200.000 40%

Nilai pasar 500.000Rp 100%

Alokasi: Biasa PreferenHarga penerbitan 400.000Rp 400.000Rp Alokasi % 60% 40%Total 240.000Rp 160.000Rp

Saham Diterbitkan dengan Sekuritas LainMetode Proporsional

Page 37: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

13

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar Rp 1.000 yang dijual dengan lump sum Rp 400.000.

Kas 400.000

Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000

Agio saham preferen (160.000 – 40.000) 120.000

Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000

Agio saham biasa (240.000 – 50,000) 190.000

Saham Diterbitkan dengan Sekuritas LainMetode Proporsional

Page 38: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar tidak diketahui yang dijual dengan lump sum Rp 400.000.

Kas 400.000

Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000

Agio saham preferen (100.000 – 40.000) 60.000

Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000

Agio saham biasa (300.000 – 50,000) 250.000

Saham Diterbitkan dengan Sekuritas LainMetode Penambahan

Page 39: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Saham Treasuri (contoh)

PT JKL menerbitkan 20.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 200 pada harga Rp 500 per share. Sebagai tambahan, perusahaan juga memiliki laba ditahan sebesar Rp20.000.000.

EkuitasSaham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan beredar Rp 4.000.000

Agio saham biasa 6.000.000Laba ditahan 20.000.000Total ekuitas 30.000.000

Page 40: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Saham Treasuri (contoh)

Kemudian pada tanggal 2 Februari, PT JKL melakukan reakuisisi saham sebanyak 5.000 lembar saham dengan harga Rp 700.

Saham treasuri 3.500.000

Kas 3.500.000

Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan 15.000 beredar Rp 4.000.000

Agio saham biasa 6.000.000Laba ditahan 20.000.000Dikurangi: biaya saham treasuri (5.000 lembar) (3.500,000) Total ekuitas 26.500.000

Page 41: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Saham Treasuri (contoh)

Tanggal 2 Maret, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga Rp 1.000

Kas 500.000

Saham treasuri 350.000

Agio saham treasuri 150.000

Tanggal 2 April, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga Rp 600.

Kas 300.000Agio saham treasuri 50.000

Saham treasuri 350.000

Agio Saham Treasuri2 April 50.000 2 Maret 150.000

Saldo 100.000

Page 42: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Saham Treasuri (contoh)

Tanggal 2 Mei, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 1.000 lembar dengan harga Rp 550.

Kas 550.000Agio saham treasuri 100.000Laba ditahan 50.000

Saham treasuri 700.000

Page 43: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

35

Tanggal 2 Juni PT PQR mengumumkan pembayaran kas dividen Rp 200 atas 200.000 saham yang terutang pada tanggal 12 Juli kepada semua pemegang saham yang tercatat pada tanggal 22 Juni.

Tanggal pengumuman (2 Juni)Laba ditahan 40.000.000

Utang dividen 40.000.000Tanggal pencatatan (22 Juni) No entryTanggal pembayaran (12 Juli)

Utang dividen 40.000.000Kas 40.000.000

Dividen Kas - contoh

Page 44: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Dividen Properti (contoh)

PT QRS melakukan transfer kepada pemegang saham beberapa investasinya dalam bentuk sekuritas senilai Rp 300.000.000 dengan mengumumkan dividen properti tanggal 12 Desember 2012, untuk didistribusikan tanggal 22 Januari 2X13 kepada pemegang saham yang tercatat pada 2 Januari 2013. Pada tanggal pengumuman, sekuritas tersebut memiliki nilai wajar Rp 200.000,000.

Tanggal pengumuman (12 Desember 2012)Unrealized Holding Gain or Loss—Kerugian 100.000.000

Investasi ekuitas 100.000.000

Laba ditahan 200.000.000Utang dividen properti 200.000.000

Tanggal distribusi (22 Januari 2013)

Utang dividen properti 200.000.000Investasi ekuitas 200.000.000

Page 45: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PT RST menerbitkan sebuah “dividen” kepada pemegang saham biasa sebesar Rp 220.000.000. Pengumuman menyebutkan bahwa pemegang saham harus mempertimbangkan Rp 100.000.000 sebagai pendapatan dan sisanya sebagai pengembalian modal.

Tanggal pengumumanLaba ditahan 100.000.000Agio saham biasa120.000.000

Utang dividen 220.000.000

Tanggal pembayaranUtang dividen 220.000.000

Kas 220.000.000

Dividen Likuidasi

Page 46: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

Tanggal pengumumanLaba ditahan 60 juta

Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta

Agio saham biasa 20 juta

Tanggal distribusiSaham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta

Saham b 40 juta

Dividen Saham - contoh

Page 47: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 30 persen dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 600 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

Tanggal pengumumanLaba ditahan (600 ribu x Rp 200) 120 juta

Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta

Tanggal distribusiSaham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta

Saham biasa 120 juta

Dividen Saham - contoh

Page 48: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Share Split

Untuk mengurangi nilai pasar saham. No entry untuk pencatatan share split. Mengurangi nilai pasar dan meningkatkan jumlah

saham.

Ekuitas sebelum 2-for-1 split Ekuitas sesudah 2-for-1 split

Saham biasa, 2 juta lembar dengan nilai par Rp 200 Rp 400 juta Saham biasa, 4 juta lembar

dengan nilai par Rp 100 Rp 400 juta

Laba ditahan Rp200 juta Laba ditahan Rp200 juta

Rp 600 juta Rp 600 juta

Page 49: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

44

Perbandingan Dividen Saham, Share Split, dan Dividen Kas

Dampak pada Pengumuman dividen kas

Pembayaran dividen kas

Pengumuman dan distribusi

Dividen saham kecil

Dividen saham besar

Share split

Laba ditahan Berkurang Tetap Berkuranga Berkurangb Tetap

Modal saham Tetap Tetap Bertambahb Bertambahb Tetap

Agio saham Tetap Tetap Bertambahc Tetap Tetap

Jumlah ekuitas Berkurang Tetap Tetap Tetap Tetap

Working capital Berkurang Tetap Tetap Tetap Tetap

Jumlah aset Tetap Berkurang Tetap Tetap Tetap

Jumlah saham beredar Tetap Tetap Bertambah Bertambah Bertambah

aHarga pasar bNilai par/dinyatakan cNilai lebih harga pasar dengan nilai par

Page 50: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

47

Penyajian Ekuitas

Ref. Laporan Keuangn PLN dari website perusahaan

Page 51: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

48

Penyajian Laporan Perubahan Ekuitas

Ref. Laporan Keuangn PLN dari website perusahaan

Page 52: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

PSAK 50: ILUSTRASI

Bukan bagian dari Standar

Page 53: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Asumsi-asumsiTanggal Kontrak 1 Feb 20X2Tanggal Jatuh Tempo 31 Jan 20X3Harga pasar per lembar saham pada 1 Feb 20X2 Rp100Harga pasar per lembar saham pada 31 Des 20X2 Rp110Harga pasar per lembar saham pada 31 Jan 20X3 Rp106Fixed forward price yang harus dibayar 31 Jan 20X3 Rp104Nilai kini dari forward price pada 1 Feb 20X2 Rp100Jumlah saham berdasarkan kontrak berjangka 1.000Nilai wajar kontrak berjangka pada 1 Feb 20X2 Rp0Nilai wajar kontrak berjangka 31 Desember 20X2 Rp6.300Nilai wajar kontrak berjangka pada 31 Januari 20X3 Rp2.000

Contoh 1 & 2Kontrak berjangka Pembelian dan Penjualan Saham

Page 54: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Kontrak pembelian berjangka atas saham akan diselesaikan neto secara tunai tidak ada saham milik entitas yang diserahterimakan dalam penyelesaian kontrak ini.

• Pada 1 Februari 20X2, Entitas A menyepakati sebuah kontrak dengan Entitas B untuk menerima pembayaran sejumlah nilai wajar dari 1.000 saham biasa Entitas A yang beredar sampai dengan 31 Januari 20X3 dengan menyerahkan kas sejumlah Rp104.000 (atau Rp104 per saham) pada 31 Januari 20X3.

• Kontrak tersebut akan diselesaikan netto secara tunai. • Entitas A mencatat ayat-ayat jurnal sebagai berikut:

A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

Page 55: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

1 Februari 2002• Harga per lembar saham ketika kontrak ditandatangani pada 1 Februari 2002

adalah Rp100• Nilai wajar awal kontrak berjangka pada 1 Februari 2002 adalah nolTidak ada ayat jurnal yang dibutuhkan karena nilai wajar derivatif sama dengan nol dan tidak ada kas yang dibayarkan atau diterima.

31 Desember 2002Pada 31 Desember 2002, harga pasar per lembar saham meningkat menjadi Rp110, akibatnya nilai wajar kontrak berjangka meningkat menjadi Rp6.300Untuk mencatat kenaikan dalam nilai wajar kontrak berjangka

A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

Pembelian PenjualanDr Aset forward Cr Keuntungan

Rp 6.300Rp 6.300

Dr Kerugian Cr Liabilitas Berjangka

Rp 6.300Rp 6.300

Page 56: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31 Januari 2003Pada 31 Januari 2003, harga pasar per lembar saham turun menjadi Rp106. Nilai wajar dari kontrak berjangka adalah Rp2.000 atau (Rp106 x 1000 – Rp104.000).Pada hari yang sama, kontrak tersebut diselesaikan neto secara tunai. Entitas A berkewajiban untuk menyerahkan Rp104.000 kepada Entitas B, dan Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp106.000 (Rp106 x 1000) kepada Entitas A, jadi Entitas B harus membayar selisihnya sebesar Rp2.000 kepada Entitas A.

• Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar kontrak berjangka (Rp4.300=Rp6.300-Rp2.000)

• Untuk mencatat penyelesaian kontrak berjangka

A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

Pembelian Penjualan

Dr Kerugian Cr Aset forward

Rp 4.300Rp 4.300

Dr Liabilitas forward Cr Keuntungan

Rp 4.300Rp 4.300

Dr Kas Cr Aset forward

Rp 2.000Rp 2.000

Dr Liabilitas forward Cr Kas

Rp 2.000Rp 2.000

Page 57: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada (a) dengan pengecualian bahwa penyelesaiannya dilakukan secara neto dengan saham. Ayat-ayat jurnal yang dibuat Entitas A sama dengan butir (a) di atas, kecuali untuk mencatat penyelesaian kontrak berjangka tersebut, yaitu:

B. Saham untuk Saham (Penyelesaian Neto dengan Saham)

31 Januari 2003Kontrak diselesaikan neto dengan saham. Entitas A berkewajibanmenyerahkan sahamnya yang bernilai Rp104.000 (Rp104 x 1000) kepada Entitas B, dan Entitas B berkewajiban menyerahkan saham Entitas A senilai Rp106.000 (Rp106 x 1000) kepada Entitas A. Jadi Entitas B harus menyerahkan saham senilai Rp2.000 (Rp106.000-Rp104.000) kepada Entitas A, atau sama dengan 18,9 lembar saham (Rp2000/Rp106)Untuk mencatat penyelesaian kontrak berjangka.

Pembelian PenjualanDr Ekuitas Cr Aset forward

Rp 2.000Rp 2.000

Dr Liabilitas forward Cr Ekuitas

Rp 2.000Rp 2.000

Page 58: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan dengan penyerahan kas dan saham Entitas A yang nilai dan jumlahnya telah ditetapkan. Sama seperti pada butir (a) dan (b) di atas, harga per lembar saham yang harus dibayar oleh Entitas A setelah satu tahun ditetapkan sebesar Rp104.

• Entitas A berkewajiban membayar Rp104.000 secara tunai kepada Entitas B dan Entitas B berkewajiban menyerahkan 1.000 lembar saham beredar entitas A kepada entitas A setelah satu tahun. Entitas A mencatat ayat jurnal sebagai berikut:

• 1 Februari untuk mencatat kewajiban penyerahan Rp104.000 setelah satu tahun yang dibukukan sesuai nilai wajarnya Rp100.000 yang didiskonto menggunakan tingkat bunga yang sesuai (lihat PSAK 55 Paragraf PA79).

• 31 Desember 2002 Untuk membukukan bunga yang telah menjadi beban yang dihitung menggunakan metode bunga efektif atas liabilitas pada nilai pelunasan/ penebusan saham.

C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)

Pembelian PenjualanDr Ekuitas Cr Liabilitas

Rp 100.000Rp 100.000

Tidak ada jurnal

Dr Beban Bunga Cr Liabilitas

Rp 3.660Rp 3.660

Tidak ada jurnal

Page 59: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Pada 31 Januari 2003 Untuk membukukan bunga yang telah menjadi beban yang dihitung menggunakan metode bunga efektif atas liabilitas pada nilai pelunasan/penebusan saham.

• Untuk mencatat penyelesaian kewajiban penebusan saham Entitas A secara kas.

C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)

Pembelian PenjualanDr Beban Bunga Cr Liabilitas

Rp 340Rp 340

Tidak ada jurnal

Dr Liabilitas Cr Kas

Rp 104.000Rp 104.000

Dr Kas Cr Ekuitas

Rp 104.000Rp 104.000

Page 60: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dengan saham) menjadikan kontrak pembelian kembali berjangka (forward repurchase contract) sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan.

• Jika alternatif yang dipilih adalah dengan mempertukarkan kas dengan saham (butir (c) di atas), maka Entitas A harus membukukan liabilitasnya untuk menyerahkan kas sebagai utang, seperti ilustrasi pada butir (c) di atas.

• Jika tidak, maka Entitas A memperlakukan kontrak berjangka tersebut sebagai sebuah derivatif.

D. Pilihan Penyelesaian

Page 61: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Contoh ini mengilustrasikan ayat-ayat jurnal yang harus dibukukan atas hak yang timbul dari pembelian atau penerbitan opsi beli atas saham milik entitas yang akan diselesaikan (a) neto secara tunai, (b) neto dengan saham, atau (c) dengan pertukaran kas dengan saham milik entitas. Contoh ini juga mendiskusikan efek dari pilihan penyelesaian (lihat butir (d) di bawah):Asumsi-asumsi:Tanggal Kontrak 1 Feb 2002Tanggal Exercise 31 Jan 2003(European terms; hanya dapat di-exercise pada saat jatuh tempo)Pemegang hak exercise Entitas A, Pihak Pertama

Entitas B, Pihak KeduaHarga pasar per lembar saham pada 1 Feb 2002 Rp100Harga pasar per lembar saham pada 31 Des 2002 Rp104Harga pasar per lembar saham pada 31 Jan 2003 Rp104Harga exercise yg ditetapkan untuk dibayar pada 31 Januari 2003 Rp102Jumlah lembar saham menurut kontrak 1.000Nilai wajar opsi pada 1 Feb 2002 Rp5.000Nilai wajar opsi pada 31 Des 2002 Rp3.000Nilai wajar opsi pada 31 Januari 2003 Rp2.000

Contoh 3 & 4 : Pembelian dan Penerbitan Opsi-Beli atas Saham

Page 62: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Pada 1 Februari 2002, Entitas A menyepakati sebuah kontrak dengan Entitas B yang memberi Entitas B kewajiban untuk menyerahkan, dan Entitas A hak untuk menerima, nilai wajar dari 1000 lembar saham biasa Entitas A yang beredar hingga 31 Januari 2003 atas kas senilai Rp102.000 (Rp102 x 1000) yang akan diterimanya pada tanggal 31 Januari 2003, jika Entitas A menggunakan hak tersebut. Kontrak tersebut akan diselesaikan neto secara tunai. Jika Entitas A tidak menggunakan haknya, maka tidak terjadi pembayaran. Jurnal yang dibukukan oleh Entitas A adalah sebagai berikut:

Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

1 Februari 2002Harga per lembar saham ketika kontrak disepakati pada 1 Februari 2002 adalah Rp100. Nilai wajar awal dari kontrak pada 1 Februari 2002 adalah Rp5.000, yaitu sejumlah yang harus dibayarkan oleh Entitas A pada Entitas B. Pada tanggal itu, opsi tersebut tidak memiliki nilai intrinsik, hanya nilai waktu, karena harga exercise/strike price Rp102 melebihi harga pasar per lembar saham (Rp100) sehingga tidaklah ekonomis jika Entitas A mengexercise opsinya. Dengan kata lain, opsi beli tersebut dalam posisi tidak untung.

Pembelian PenjualanDr Aset Opsi Beli Cr Kas

Rp 5.000Rp 5.000

Dr Kas Cr Kewajiban opsi beli

Rp 5.000Rp 5.000

Page 63: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

31 Desember 2002Pada 31 Desember 2002, harga pasar per lembar saham meningkatmenjadi Rp104. Nilai wajar opsi beli turun menjadi Rp3.000, dimana nilai intrinsiknya menjadi Rp2000 ([Rp104-Rp102] X 1000), dan yang Rp1.000 adalah nilai waktu yang tersisa. Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar opsi beli.

Pembelian PenjualanDr Kerugian Cr Aset Opsi beli

Rp 2.000Rp 2.000

Dr Kewajiban opsi beli Cr Keuntungan

Rp 2.000Rp 2.000

Page 64: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

• 31 Januari 2003• Pada 31 Januari 2003, harga pasar per lembar saham masih Rp104. Nilai wajar opsi

beli turun menjadi Rp2.000 yang keseluruhannya merupakan nilai intrinsik ([Rp104-Rp102] x 1000) karena tidak ada lagi nilai waktu yang tersisa. Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar opsi beli.

• Pada hari yang sama, Entitas A menggunakan opsi belinya dan kontrak tersebut diselesaikan neto secara tunai. Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp104.000 (Rp104 x 1000) kepada Entitas A, dan Entitas A berkewajiban menyerahkan Rp102.000 (Rp102 x 1000) kepada Entitas B, sehingga Entitas A berhak menerima selisih sebesar Rp2.000 secara tunai. Untuk mencatat penyelesaian kontrak.

Pembelian PenjualanDr Kerugian Cr Aset Opsi beli

Rp 1.000Rp 1.000

Dr Kewajiban opsi beli Cr Keuntungan

Rp 1.000Rp 1.000

Dr Kas Cr Aset opsi beli

Rp 2.000Rp 2.000

Dr Kas Cr Kewajiban opsi beli

Rp 2.000Rp 2.000

Page 65: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan dalam bentuk serah terima saham. Jurnal yang harus dibuat oleh Entitas A sama dengan jurnal pada butir (a), kecuali untuk pencatatan penyelesaian kontrak, yaitu:

Saham untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Saham)

31 Januari 2003Entitas A melaksanan opsi belinya dan kontrak diselesaikan neto dengan saham. Entitas B berkewajiban menyerahkan saham Entitas A senilai Rp104.000 (Rp104 x 1.000) kepada Entitas A dan menerima saham Entitas A senilai Rp102.000 (Rp102 X 1000) dari Entitas A, sehingga Entitas B harus menyerahkan saham Entitas A senilai Rp2.000 atau sebanyak 19.2 lembar saham (Rp2.000/Rp104) .Untuk mencatat penyelesaian kontrak. Penyelesaian ini dianggap sebagai transaksi Saham yang Diperoleh Kembali (jadi tidak ada keuntungan atau kerugian).

Pembelian PenjualanDr Ekuitas Cr Aset opsi beli

Rp 2.000Rp 2.000

Dr Ekuitas Cr Kewajiban opsi beli

Rp 2.000Rp 2.000

Page 66: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada butir (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan melalui penerimaan saham dalam jumlah yang telah ditetapkan dan penyerahan kas yang nilainya telah ditetapkan, jika Entitas A menggunakan opsinya. Seperti pada butir (a) dan (b) di atas, harga exercise per lembar saham ditetapkan sebesar Rp102.

• Entitas A berhak menerima 1.000 lembar saham beredarnya atas kas sejumlah Rp102.000 (Rp102 x 1.000) yang diserahkannya, jika Entitas A menggunakan opsinya.

Saham untuk Kas (Penyelesaian Fisik Bruto)

1 Februari 2002Untuk mencatat kas yang dibayarkan atas hak untuk membeli kembali saham Entitas A setelah satu tahun dengan harga yang telah ditetapkan. Premi yang dibayarkan dibukukan sebagai ekuitas.

Pembelian PenjualanDr Ekuitas Cr Kas

Rp 5.000Rp 5.000

Dr Kas Cr Ekuitas

Rp 5.000Rp 5.000

Page 67: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31 Desember 2002Tidak ada jurnal yang dibukukan karena tidak ada kas yang diserahterimakan dan karena kontrak memberi hak untuk menerima saham milik Entitas A dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan menyerahkan kas yang nilainya telah ditetapkan, maka kontrak tersebut memenuhi definisi instrumen ekuitas.

Saham untuk Kas (Penyelesaian Fisik Bruto)

31 Januari 2003Entitas A menggunakan opsi belinya dan kontrak tersebut diselesaikan secara bruto. Entitas B berkewajiban menyerahkan 1000 lembar saham Entitas A atas kas sebesar Rp102.000 yang diterimanya.Untuk mencatat penyelesaian kontrak.

Pembelian PenjualanDr Ekuitas Cr Kas

Rp 102.000Rp 102.000

Dr Kas Cr Ekuitas

Rp 102.000Rp 102.000

Page 68: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dengan saham) menjadikan opsi beli tersebut sebuah aset keuangan.

• Opsi beli tersebut tidak memenuhi definisi instrumen ekuitas karena tidak dapat diselesaikan dengan cara lain, kecuali Entitas A membeli kembali sahamnya dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya yang nilainya telah ditetapkan. Entitas A mengakui sebuah aset derivatif sebagaimana yang diilustrasikan dalam butir (a) dan (b) di atas. Jurnal yang dibukukan pada saat penyelesaian tergantung pada bagaimana penyelesaian tersebut dilakukan.

D. Pilihan Penyelesaian

• Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mepertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi beli sebagai sebuah liabilitas keuangan.

• Opsi tersebut tidak memenuhi definisi instrumen ekuitas karena tidak dapat diselesaikan selain dengan cara Entitas A menerbitkan sahamnya dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lain yang diterimanya.

• Entitas A mengakui liabilitas derivatifnya sesuai dengan ilustrasi pada butir (a) dan (b) di atas. Jurnal yang dibukukan pada saat penyelesaian tergantung pada bagaimana

• penyelesaian tersebut dilakukan.

Page 69: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

AsumsiTanggal Kontrak 1 Feb 2002Tanggal Exercise 31 Jan 2003(European terms; hanya dapat di-exercise pada saat jatuh tempo)Pemegang hak exercise Entitas A, Pihak PertamaHarga pasar per lembar saham pada 1 Feb 2002 Rp100Harga pasar per lembar saham pada pada 31 Des 2002 Rp95Harga pasar per lembar saham pada pada 31 Jan 2003 Rp95Harga exercise yang ditetapkan untuk diterima pada 31 Januari 2003 Rp98Jumlah lembar saham menurut kontrak 1.000Nilai wajar opsi pada 1 Feb 2002 Rp5.000Nilai wajar opsi pada 31 Des 2002 Rp4.000Nilai wajar opsi pada 31 Jan 2003 Rp3.000

Contoh 5&6: Pembelian atau Penerbitan Opsi Jual Saham

Page 70: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Kontrak pembelian opsi yang akan diselesaikan neto secara tunai. • Pada 1 Februari 2002, Entitas A menyepakati sebuah kontrak dengan Entitas B yang

memberi Entitas A sebuah hak untuk menjual, dan Entitas B berkewajiban untuk membeli, nilai wajar dari 1000 lembar saham Entitas A yang beredar hingga 31 Januari 2003 dengan strike price Rp98.000 (atau Rp98 per lembar) pada 31 Januari 2003, jika Entitas A menggunakan opsinya. Kontrak tersebut akan diselesaikan neto secara tunai. Jika Entitas A tidak menggunakan opsinya, maka pembayaran tidak akan terjadi. Entitas A membukukan ayat jurnal sebagai berikut:

A. Penyelesaian Neto dengan Kas

1 Februari 2002• Harga per lembar saham ketika kontrak ditandatangani pada 1 Februari 2002 adalah

Rp100• Nilai wajar awal kontrak berjangka pada 1 Februari 2002 adalah 5.000• Pada tanggal tersebut opsi tidak memiliki nilai intrinsik, hanya nilai waktu karena

exercisenya lebih rendah dari harga pasar.• Tidak ekonomis jika entitas menggunakan opsinya, posisi opsi tersebut tidak

mengutungkan.

Pembelian PenjualanDr Aset Opsi Jual Cr Kas

Rp 5.000Rp 5.000

Db. Kas Cr Kewajiban opsi jual

Rp 5.000Rp 5.000

Page 71: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31 Desember 2003• Pada 31 Desember 2002, harga pasar per lembar saham turun menjadi Rp95. Nilai

wajar opsi beli turun menjadi Rp4.000, dimana nilai intrinsiknya menjadi Rp3.000 ([Rp98-Rp95] x 1000) dan Rp1.000 merupakan nilai waktu yang tersisa. Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar opsi beli..

A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

Pembelian PenjualanDr Kerugian Cr Aset Opsi Jual

Rp 1.000Rp 1.000

Db. Kewajiban opsi jual Cr Keuntungan

Rp 1.000Rp 1.000

Page 72: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31 Januari 2003• Pada 31 Januari 2003, harga pasar per lembar saham tetap Rp95. Nilai wajar

dari opsi beli tersebut turun menjadi Rp3.000, yaitu sebesar nilai intrinsiknya ([Rp98-Rp95] x 1000) karena nilai waktunya telah habis. Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar opsi.

• Pada hari yang sama, Entitas A menggunakan opsi belinya dan kontrak tersebut diselesaikan secara tunai. Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp98.000 kepada Entitas A, dan Entitas A berkewajiban menyerahkan Rp95.000 (Rp95 x 1000) kepada Entitas B, sehingga Entitas B harus membayar selisih sebesar Rp3.000 pada Entitas A.

A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

Pembelian Penjualan

Dr Kerugian Cr Aset opsi jual

Rp 1.000Rp 1.000

Dr Liabilitas opsi jual Cr Keuntungan

Rp 1.000Rp 1.000

Dr Kas Cr Aset opsi jual

Rp 3.000Rp 3.000

Dr Liabilitas opsi jual Cr Kas

Rp 3.000Rp 3.000

Page 73: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada butir (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan dengan saham. Entitas A membukukan jurnal yang sama seperti jurnal pada butir (a), kecuali:31 Januari 2003Entitas A menggunakan opsi belinya dan kontrak tersebut diselesaikan dengan saham. Akibatnya, Entitas A berkewajiban menyerahkan saham Entitas A senilai Rp98.000 kepada Entitas A, dan Entitas A berkewajiban menyerahkan saham miliknya senilai Rp95.000 (Rp95 x 1.000) pada Entitas B, sehingga akhirnya Entitas B harus menyerahkan saham Entitas A senilai Rp2.000 atau sama dengan 31.6 (Rp3.000/Rp95) lembar saham pada Entitas A.

B. Saham untuk Saham (Penyelesaian Neto dengan Saham)

Pembelian Penjualan

Dr Ekuitas Cr Aset opsi jual

Rp 3.000Rp 3.000

Dr Liabilitas opsi jual Cr Ekuitas

Rp 3.000Rp 3.000

Page 74: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

• Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada butir (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan melalui penerimaan kas yang nilainya telah ditetapkan atas penyerahan saham Entitas A yang jumlahnya telah ditetapkan, jika Entitas A menggunakan opsinya. Seperti pada butir (a) dan (b) di atas, harga exercise per lembar ditetapkan sebesar Rp98.

• Entitas B berkewajiban menyerahkan kas sejumlah Rp98.000 (Rp98 x 1000) pada Entitas A sebagai pengganti 1.000 lembar saham Entitas A yang diterimanya, jika Entitas A menggunakan opsinya.

• Entitas A berkewajiban membayar Rp98.000 secara tunai sebagai pengganti 1.000 lembar saham beredar Entitas A yang diterimanya jika Entitas B menggunakan opsinya.Dicatat Untuk nilai kini kewajiban penyerahan Rp98.000 dalam satu tahun, yakniRp95.000, sebagai liabilitas.

C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)

Pembelian Penjualan

Dr Ekuitas Cr Kas

Rp 5.000Rp 5.000

Dr Kas Cr Ekuitas

Rp 5.000Rp 5.000

Dr Ekuitas Cr Liabilitas

Rp 95.000Rp 95.000

Page 75: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31 Desember 2002Tidak ada jurnal yang harus dibukukan pada 31 Desember 2002 karena serah terima kas tidak terjadi dan karena kontrak memberi hak untuk menerima saham milik Entitas A dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan menyerahkan kas yang nilainya telah ditetapkan, maka kontrak tersebut memenuhi definisi instrumen ekuitas.Entitas A mengakui beban bunga yang dihitung menggunakan metode bunga efektif pada liabilitas sebesar nilai penebusan saham.

C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)

Pembelian Penjualan

Tidak ada jurnal Dr Beban bunga Cr Ekutas

Rp 2.750Rp 2.750

Page 76: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

31 Januari 2003Mengakui beban bunga yang dihitung menggunakan metode bunga efektif pada liabilitas sebesar nilai penebusan saham.Entitas A menggunakan opsi jualnya dan kontrak tersebut diselesaikan secara bruto. Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp98.000 secara tunai untuk 1.000 lembar saham EntitasA yang diterimanya.Pada hari yang sama, Entitas B menggunakan opsi jualnya, dan kontrak tersebut diselesaikan secara bruto. Entitas A berkewajiban menyerahkan Rp98.000 secara tunai kepada Entitas B sebagai pengganti

Pembelian Penjualan

Dr Beban bunga Cr Ekuitas

Rp 250Rp 250

Dr Kas Cr Ekuitas

Rp 98.000Rp 98.000

Dr. Liabilitas Cr Kas

Rp 98.000Rp 98.000

C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)

Page 77: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi jual sebagai liabilitas keuangan.

Jika alternatif yang digunakan adalah mempertukarkan kas dengan saham (butir (c) di atas), Entitas A membukukan liabilitasya untuk menyerahkan kas sebagaimana ilustrasi pada butir (c) di atas. Jika tidak, Entitas A akan membukukan opsi jual tersebut sebagai liabilitas derivatif.

D. Pilihan Penyelesaian

• Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi jual tersebut sebagai aset keuangan.

• Opsi tersebut tidak memenuhi kriteria instrumen ekuitas karena tidak dapat diselesaikan selain dengan cara Entitas A menerbitkan saham dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya yang diterimanya.

• Entitas A mengakui aset derivatifnya sesuai dengan ilustrasi pada butir (a) dan (b) di atas. Jurnal yang dibukukan pada saat penyelesaian tergantung pada bagaimana penyelesaian tersebut dilakukan.

Page 78: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

78

Entitas yang Tidak Memiliki Ekuitas

• Laporan laba rugi laba

Page 79: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

79

Entitas yang Tidak Memiliki Ekuitas

• Laporan posisi keuangan

Page 80: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

80

Pembelian Kembali Instrumen yang Dapat Dikonversi

• Pada 1 Januari 1999, Entitas A menerbitkan sebuah 10% - debenture yang dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp1.000 dan jatuh tempo pada 31 Desember 2008. Debenture ini dapat dikonversi menjadi saham biasa Entitas A dengan harga konversi Rp25 per lembar. Bunga dibayar tunai tiap setengah tahun. Pada tanggal penerbitannya, Entitas A dapat menerbitkan instrumen utang berjangka sepuluh tahun dengan tingkat bunga kupon 11 persen.(Debenture – obligasi tanpa jaminan)

Komponen LiabilitasNilai kini dari 20 kali pembayaran bunga tengah tahunan sebesar Rp50 dengan tingkat bunga diskonto sebesar 11% 597Nilai kini dari nilai nominal Rp1.000 yang jatuh tempo dalam 10 tahun dengan tingkat bungadiskonto sebesar 11% majemuk setengah tahunan

343Total 940Komponen Ekuitas(selisih antara Rp1000 – total hasil dan Rp940 – hasil alokasi di atas)

60Total hasil yang diperoleh

1,000

Page 81: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

81

Pembelian Kembali Instrumen yang Dapat Dikonversi

• Pada 1 Januari 2004, debenture yang dapat dikonversi tersebut memiliki nilai wajar Rp1.700.

• Entitas A mengajukan tender offer kepada pemegang debenture untuk membeli kembali debenture tersebut dengan harga Rp1.700, yang kemudian disetujui. Pada tanggal pembelian kembali, Entitas A dapat menerbitkan instrumen utang yang tidak dapat dikonversi berjangka lima tahun dengan tingkat bunga kupon sebesar 8 persen.

Komponen Liabilitas: N. Tercatat Perb WajarNilai kini dari 10 pembayaran bunga tengah tahunan sebesarRp50, yang di diskonto pada 11 dan 8% 377 405Nilai kini dari Rp1.000 yang jatuh tempo dalam 5 tahun dandidiskonto pada 11 dan 8%, bungamajemuk tengah tahunan 585 676

962 1,081 (119)Kompnen Ekuitas 60 619 (559)Total 1022 1700 (678)

Dr Komponen Liabilitas Rp962Dr Beban Penyelesaian Utang (laporan laba rugi) Rp119

Cr Kas Rp1.081Untuk mengakui pembelian kembali komponen liabilitasDr Ekuitas Rp619

Cr Kas Rp619Untuk mencatat kas yang dibayarkan untuk komponen ekuitas

Page 82: PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian 26102015

TERIMA KASIHProfesi untuk

Mengabdi pada Negeri

Dwi Martani081318227080

[email protected] atau [email protected]://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Akuntan