Upload
yuanda-khan
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 pscba refisi.docx
1/51
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) merupakan salah satu penyakit yang
sering dijumpai di bagian gawat darurat rumah sakit. Sebagian besar pasien datang dalam
keadaan stabil dan sebahagian lainnya datang dalam keadaan gawat darurat yang
memerlukan tindakan yang cepat dan tepat.1
Ada empat penyebab SCBA yang paling sering ditemukan, yaitu ulkus peptikum,
gastritis ersi!, "arises es!agus, dan ruptur muksa es!aggastrika. #ejadian perdarahan
SCBA menunjukkan adanya "ariasi gegra!is yang besar mulai dari $%&1' kasus per
1. penduduk, dengan kejadian lebih tinggi pada pria dan usia lanjut. al ini dapat
dijelaskan leh karena berbagai penyebab, mulai dari perbedaan de!inisi perdarahan SCBA,
karakteristik ppulasi, pre"alensi bat&batan penyebab ulkus dan Helicobacter pylori.%
*i +ndnesia kejadian yang sebenarnya dippulasi tidak diketahui, di +ndnesia
perdarahan karena ruptura "arises gastres!ageal merupakan penyebab tersering yaitu
sekitar &'-, gastritis ersi"a hemragika sekitar &/-, tukak peptik sekitar 1&1-
dan karena sebab lainnya 0 -. rtalitas secara keseluruhan masih tinggi yaitu sekitar
-, kematian pada penderita ruptur "arises bisa mencapai '- sedangkan kematian pada
perdarahan nn "arises sekitar 2&1-.3
Pengellaan dasar pasien perdarahan saluran cerna sama seperti perdarahan pada
umumnya, yakni meliputi pemeriksaan awal, resusitasi, diagnsis, dan terapi. 4ujuan
pkknya adalah mempertahankan stabilitas hemdinamik, menghentikan perdarahan, dan
mencegah perdarahan ulang. #nsensus nasinal P5+&P65+&PP+ menetapkan bahwa
pemeriksaan awal dan resusitasi pada kasus perdarahan wajib dan harus bisa dikerjakan pada
setiap lini pelayanan kesehatan sebelum dirujuk ke pusat layanan yang lebih tinggi. Adapun
langkah&langkah praktis pengellaan perdarahan adalah7 1). Pemeriksaan awal, penekanan
pada e"aluasi status hemdinamik8 ). 9esusitasi, terutama untuk stabilisasi hemdinamik8
/). elanjutkan anamnesis, pemeriksaan !isik, dan pemeriksaan lain8 $). emastikan
perdarahan saluran cerna atas atau bagian bawah8 ). Penegakan diagnsis8 '). 4erapi
menghentikan perdarahan.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
8/18/2019 pscba refisi.docx
2/51
II.1 Anatomi & fisiologi Salran !en"ernaan
Saluran pencernaan makanan terdiri dari mulut, kerngkngan (esphagus), lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Serta rgan tambahan yang terdiri dari gigi, lidah,
kelenjar ludah, kandung empedu, hati, dan pankreas. Pencernaan dibagi menjadi71
1. Pen"ernaan #ekanis
Prses mengunyah dan gerak peristaltik.
$. Pen"ernaan Kimia%i
akanan dihancurkan leh en:im&en:im pencernaan yang dikeluarkan di mulut,
lambung, usus halus, kantung empedu, dll.
;rgan pencernaan7
1. ongga #lt '(a)m *ris+
9ngga mulut (ca"um ris) terdiri dari pipi dan bibir, lidah (lingua), gigi (dentis), dan
kelenjaar ludah (glandula sali"ary).1,
a. Pi!i ,an -i-ir
4ersusun leh tt&tt yang ber!ungsi untuk mengunyah dan berbicara. *i sebelah
luar, pipi dan bibir diselaputi leh kulit, disebelah dalam diselimuti leh selaput lendir
(muksa). 1,
-. Li,a 'Linga+
*aerah sensiti! rasa manis terdapat pada ujung lidah, rasa asin pada bagian depan,
rasa asam, ada pada sisi kiri dan kanan lidah, dan ras pahit pada bagian belakang.1,
9umus gigi dewasa 71,
P C + + C P / 1 1 /
/ 1 1 /
#et7& < lar (gigi graham tetap)
& C < Caninus (gigi taring)
& + < +ncici"us (gigi seri)
& P < Premlar (gigi graham pertama)
". Kelen/ar l,a '0lan,la Sali)ar+ 1,
#elenjar partis, #elenjar sublingual, #elenjar submadibularis
2
8/18/2019 pscba refisi.docx
3/51
• #elenjar partis, terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara tt
pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah dikeluarkan melalui duktus stesen
kedalam rngga mulut melalui satu lubang dihadapannya gigi mlar kedua atas.
Sali"a yang disekresikan sebanyak &/-.
• #elenjar Sublinguinalis, terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rngga
mulut, sali"a yang disekresikan sebanyak /&-.
• #elenjar Submandibularis, terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar
sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rngga mulut belakang gigi seri pertama.
Sali"a yang disekresikan sebanyak '&3-.
$. Tenggorokan ' 2aring+
erupakan penghubung antara rngga mulut dan kerngkngan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk. *idalam lengkung !aring terdapat tnsil yaitu kelenjar lim!e yang
banyak mengandung kelenjar lim!sit dan merupakan pertahanan terhadap in!eksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan na!as dan jalan makanan, letaknya dibelakang rngga
mulut dan rngga hidung, didepan ruas tulang belakang. 1,
3. Kerongkongan 'Eso!ags+
akanan yang telah dicerna dalam rngga mulut masuk ke kerngkngan (esphagus)
melalui prses menelan atau deglutasi. 1,
4. Lam-ng '5entrikls60aster+
=ambung terdiri dari / bagian yaitu kardia, !undus dan antrum.
Ta-el 1. Sekret sel&sel lambung.1,,$
No Jenis Sel Sekret 2ngsi
1. Sel =endir =endir elindungi dinding lambung dari pepsidan Cl.
. Sel :ymgen Pepsingen *alam suasana asam (Cl) pepsingen menjadi
pepsin./. Sel parietal C=,
>aktr,+ntrinsik
engubah pepsingen menjadi pepsin berikatan
dengan "itamin B1 sehingga "itamin B1 dapatdiabsrpsi.
$. Sel endkrin 5astrin eningkatkan sekresi getah lambung, memperkuat
kntraksi tt&tt lambung, merelaksasi sphincter
pylrus
3
8/18/2019 pscba refisi.docx
4/51
7. Hati
ati memprduksi prtein plasma (albumin, !ibringen, prtmbin), juga memprduksi
heparin (suatu antikagulan darah). ?agsitsis mikrrganisme dan sel&sel darah (merah
dan putih) yang sudah tua atau rusak. Pusat metablisme prtein, lemak, dan karbhidrat.
erupakan gudang penyimpanan berbagai :at seperti mineral, "itamin. emprduksi
cairan empedu.1,,$
8. Kantng Em!e,
enyimpan sekitar ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk prses pencernaan.1,,$
9. Pankreas1,,$
Pankreas menghasilkan en:im pencernaan sbb7
• 4ripsingen, diakti!kan leh en:im enterkinase menjadi tripsin. Senyawa prtein
diubah leh tripsin menjadi dipeptida.
• #imtripsingen, diakti!kan leh tripsin menjadi kimtripsin untuk membantu tripsin.
• Peptidase, berperan mengubah senyawa peptida menjadi asam amin.
• =ipase, ber!ungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserl.
• Amilase, ber!ungsi mengubah amilum menjadi maltsa.
• @uklease, ber!ungsi memecah asam nukleat menjadi nukletida.
• @aC;/#C;/ atau in bikarbnat C;/&, ber!ungsi menetralkan suasana asam
yang berasal dari lambung.
:. Uss Hals
sus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (dudenum), usus ksng
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum). *i dalam usus dua belas jari, dihasilkan
en:im71,,$
• 6nterkinase, untuk mengakti!kan tripsingen yang dihasilkan pancreas.
• 6repsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau peptn menjadi asam amin
• =aktase, mengubah laktsa menjadi gluksa.
• altase, ber!ungsi mengubah maltsa menjadi gluksa.
• *isakarase, mengubah disakarida menjadi mnsakarida.
• Peptidase, mengubah plipeptida menjadi asam amin.
4
8/18/2019 pscba refisi.docx
5/51
• =ipase, mengubah trigliserida menjadi gliserl dan asam lemak.
• Sukrase, mengubah sukrsa menjadi !ruktsa dan gluksa
;. Uss Besar 'Kolon+
sus besar atau kln dalam anatmi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.?ungsi utama rgan ini adalah menyerap air dari !eses. 1,,$
sus besar terdiri dari 7
• #ln asendens (kanan)
• #ln trans"ersum
• #ln desendens (kiri)
• #ln sigmid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar ber!ungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan :at&:at gi:i. Bakteri di dalam usus besar juga ber!ungsi
membuat :at&:at penting, seperti "itamin #. Bakteri ini penting untuk !ungsi nrmal dari
usus. Beberapa penyakit serta antibitik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri&
bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan
dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare. 1,,$
1
8/18/2019 pscba refisi.docx
6/51
Pembukaan dan penutupan anus diatur leh tt sphincter.1
II.$ Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian atas adalah perdarahan saluran makan bagian
prksimal dari ligamentum 4reit:.
II.3 E!i,emiologi
#ejadian perdarahan SCBA menunjukkan adanya "ariasi gegra!is yang besar mulai
dari $%&1' kasus per 1. penduduk, dengan kejadian lebih tinggi pada pria dan usia
lanjut. al ini dapat dijelaskan leh karena berbagai penyebab, mulai dari perbedaan de!inisi
perdarahan SCBA, karakteristik ppulasi, pre"alensi bat&batan penyebab ulkus dan
Helicobacter pylori.%
*i +ndnesia perdarahan karena ruptura "arises gastres!ageal merupakan penyebab
tersering yaitu sekitar &'-, gastritis ersi"a hemragika sekitar &/-, tukak peptik
sekitar 1&1- dan karena sebab lainnya 0 -. rtalitas secara keseluruhan masih tinggi
yaitu sekitar -, kematian pada penderita ruptur "arises bisa mencapai '- sedangkan
kematian pada perdarahan nn "arises sekitar 2&1-.3
Berdasarkan studi retrspekti! yang dilakukan pada $.1$ pasien yang menjalani
endskpi selama tahun 1& di Pusat 6ndskpi 9umah Sakit Cipt angunkusum
akarta, sebanyak %3 (,1-) rang mengalami perdarahan SCBA. Studi ini juga
menunjukkan penyebab tersering dari perdarahan SCBA adalah pecahnya "arises es!agus
(% kasus, //,$-) diikuti dengan perdarahan ulkus peptikum ( kasus, ',2-), dan
gastritis ersi"e (12 kasus, ',-).%
6
8/18/2019 pscba refisi.docx
7/51
4abel 1. Penyebab tersering perdarahan SCBA pada pasien yang menjalani endskpi di
9SC selama tahun 1 D .%
Pene-a- Jmla kass Persentase
Pe"ana )arises esofags % kasus //.$ -
Per,araan lks !e!tikm kasus '.2 -
0astritis erosi)a 12 kasus '. -Ti,ak ,itemkan /% kasus $. -
Lain = lain $ kasus 2 -
Total %3 kasus 1 -
II.4 Etiologi ,an Patogenesis
6tilgi perdarahan saluran cerna bagian atas yang sering dilaprkan adalah pecahnya
"arises esphagus (tersering di +ndnesia, lebih kurang 3&3-), tukak peptik, gastritis
ersi"e (terutama akibat ;A+@S), gastrpati kngesti! hipertensi prtal, sindrma allry&
Eeiss, es!agitis, dan keganasan.%
Sedangkan etilgi perdarahan saluran cerna bagian bawah 7 #litis (in!eksi, radiasi,
iskemik) tumr, di"erticulsis, in!lammatry bwel disease, hemrid.
Banyak kemungkinan penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas yaitu7,1,11
1. Duodenal ulcer
. Gastric atau duodenal erosions
/. Varices
$. Gastric ulcer
. Mallory – Weiss tear
'. Erosive esophagitis
3. Angioma
%. Arteriovenous malformation
2. Gastrointestinal stromal tumors
Secara teritis lengkap terjadinya penyakit atau kelainan saluran cerna bagian atas
disebabkan leh ketidakseimbangan !aktr agresi! dan !aktr de!ensi!, dimana !aktr agresi!
meningkat atau !aktr de!ensi!nya menurun. Fang dimaksud dengan !aktr agresi! antara lain
7
8/18/2019 pscba refisi.docx
8/51
asam lambung, pepsin, re!luks asam empedu, niktin, bat anti in!lamasi nn sterid
(;A+@S) dan bat krtiksterid, in!eksi elicbacter pylri dan !aktr radikal bebas ,
khususnya pada pasien lanjut usia. Fang dimaksud dengan !aktr de!ensi! yaitu aliran darah
muksa yang baik, sel epitel permukaan muksa yang utuh, prstaglandin, musin atau mukus
yang cukup tebal, sekresi bikarbnat, mtilitas yang nrmal, impermeabilitas muksa
terhadap in G dan regulasi p intra sel.
Penyebab "arises es!agus merupakan yang terbanyak di +ndnesia, disebabkan leh
penyakit sirsis hati. Sirsis hati di +ndnesia masih banyak disebabkan leh in!eksi "irus
hepatitis B dan hepatitis C. >arises es!agus adalah "ena cllateral yang berkembang
sebagai hasil dari hipertensi sistemik ataupun hipertensi segmental prtal. Saat ini, !aktr&
!aktr terpenting yang bertanggung jawab atas terjadinya perdarahan "arises adalah7 tekanan
prtal, ukuran "arises, dinding "arises dan tegangannya, dan tingkat keparahan penyakit
hati.,'
Pada gagal hepar seperti sirsis hepatis krnis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan
peningkatan tekanan "ena prta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran klateral dalam
submuksa esphagus dan rektum serta pada dinding abdmen anterir untuk mengalihkan
darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. *engan meningkatnya tekanan dalam "ena ini,
maka "ena tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) leh darah dan timbul
"arises. >arises bisa pecah, mengakibatkan perdarahan gastrintestinal masi!. Selanjutnya
dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba&tiba, penurunan arus balik "ena ke jantung dan
penurunan curah jantung. ika perdarahan menjadi berlebihan, maka akan mengakibatkan
penurunan per!usi jaringan.,'
*alam berespn terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme
kmpensasi untuk mencba mempertahankan per!usi. ekanisme ini merangsang tanda&
tanda dan gejala utama yang terlihat. ika "lume darah tidak digantikan, penurunan per!usi
jaringan mengakibatkan dis!ungsi seluler. Sel&sel akan berubah menjadi metablisme anaerb
dan terbentuk asam laktat. Penurunan aliran darah akan mengakibatkan memberi e!ek pada
seluruh sistem tubuh dan tanpa suplai ksigen yang mencukupi sistem tersebut akan
mengalami kegagalan.,'
lkus peptikum merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara !aktr&!aktr yang
menyebabkan kerusakan dengan system pertahanan muksa. Beberapa mekanisme prtekti!
8
8/18/2019 pscba refisi.docx
9/51
dapat mencegah kejadian ulkus peptikum pada keadaan sehat. Pada saat mekanisme&
mekanisme ini terganggu atau tidak ber!ungsi, maka muksa menjadi rentan terhadap
pelbagai serangan. al ini sering ditemukan pada berbagai keadaan penyakit, diantaranya
syk, penyakit kardi"askular, hati atau gagal ginjal, yang merupakan kndisi predispsisi
terjadinya penyakit ulkus peptikum. Sebagian besar ulkus, meskipun demikian, timbul pada
saat mekanisme pertahanan nrmal diganggu atau ditekan leh gangguan muksa yang hebat
sehingga mengalahkan mekanisme prtekti! saluran cerna atas. 5angguan yang paling sering
didapatkan adalah leh karena in!eksi H. pylori dan penggunaan bat anti&in!lamasi nn
sterid (;A+@S). Penyebab yang lebih jarang termasuk hipersekresi asam lambung (sindrm
Hllinger&6llisn), hyperplasia sel&5 antral dan mastsitsis. +n!eksi "irus seperti herpes
simpleI dan sitmegal"irus, kelainan in!lamasi seperti penyakit CrhnJs atau sarkidsis,
serta trauma radiasi dapat menyebabkan ulserasi saluran cerna, termasuk lambung dan
dudenum. ,'
Penyebab perdarahan nn "arises yang banyak di +ndnesia yaitu gastritis ersi!, tukak
peptik. 5astritis ersi! dan tukak peptik ini berhubungan dengan pemakaian bat anti
in!lamasi nn sterid (;A+@S), in!eksi elicbacter pylri dan stres. Penggunaan @SA+*s
merupakan penyebab umum terjadi tukak gaster. Penggunaan bat ini dapat mengganggu
prses peresapan muksa, prses penghancuran muksa, dan dapat menyebabkan cedera.
Sebanyak /- rang dewasa yang menggunakan @SA+*s mempunyai 5+ yang kurang
baik.,'
?aktr yang menyebabkan peningkatan penyakit tukak gaster dari penggunaan @SA+*s
adalah usia, jenis kelamin, pengambilan dsis yang tinggi atau kmbinasi dari @SA+*s,
penggunaan @SA+*s dalam jangka waktu yang lama, penggunaan disertai antikagulan, dan
se"ere cmrbid illness. Ealaupun pre"alensi penggunaan @SA+*s pada anak tidak
diketahui, tetapi sudah tampak adanya peningkatan, terutama pada anak dengan arthritis
krnik yang dirawat dengan @SA+*s. Penggunaan krtiksterid saja tidak meningkatkan
terjadinya tukak gaster, tetapi penggunaan bersama @SA+*s mempunyai ptensi untuk
menimbulkan tukak gaster.%
9
8/18/2019 pscba refisi.docx
10/51
0am-ar 1. Sistem pertahanan muksa saluran cerna atas%
Sindrma allry&Eeiss adalah sebuah kndisi di mana lapisan muksa di bagian distal
esphagus pada gastresphageal junctin mengalami laserasi yang dapat menyebabkan
hematemesis (muntah darah). =aserasi seringkali juga menyebabkan perdarahan arteri
submuksa. Perdarahan muncul ketika luka sbekan telah melibatkan esphageal "enus
atau arterial pleIus. Pasien dengan hipertensi prtal dapat meningkatkan resik daripada
perdarahan dibandingkan dengan pasien hipertensi nn&prtal. Sindrm allry&Eeiss
biasanya sekunder terhadap peningkatan mendadak tekanan intraabdminal. ?aktr pencetus
meliputi muntah, mengedan saat buang air besar, mengangkat beban, batuk, kejang epilepsi,
cegukan di bawah anestesi, dada tertekan, trauma abdmen, preparat klnskpi dan
gastrskpi.%
II.7 #anifestasi Klinis
Saluran cerna bagian atas merupakan tempat yang sering mengalami perdarahan. *ari
seluruh kasus perdarahan saluran cerna sekitar %- sumber perdarahannya berasal dari
es!agus, gaster dan dudenum.
ani!estasi klinis pasien dapat berupa 7
10
http://kamuskesehatan.com/arti/laserasi/http://kamuskesehatan.com/arti/epilepsi/http://kamuskesehatan.com/arti/abdomen/http://kamuskesehatan.com/arti/kolonoskopi/http://kamuskesehatan.com/arti/epilepsi/http://kamuskesehatan.com/arti/abdomen/http://kamuskesehatan.com/arti/kolonoskopi/http://kamuskesehatan.com/arti/laserasi/
8/18/2019 pscba refisi.docx
11/51
• ematemesis 7 untah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna
atas atau prksimal ligamentum treit:, yang berwarna cklat merah atau Kcoffee
ground L.,2
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA), terutama dari dudenum dapat pula
bermani!estasi dalam bentuk keluarnya darah segar per anum bila perdarahannya
banyak. elena (!eses berwarna hitam) biasanya berasal dari perdarahan SCBA,
walaupun perdarahan usus halus dan bagian prksimal kln dapat juga bermani!estasi
dalam bentuk melena.
• elena 7 #tran ( feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan ktran bercampur
asam lambung, biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas, atau
perdarahan daripada usus&usus ataupun colon bagian kanan dapat juga menjadi sumber
lainnya.,2
• ematke:ia (darah segar keluar per anum), #eluarnya darah dari rectum yang
diakibatkan perdarahan saluran cerna bahagian bawah, tetapi dapat juga dikarenakan
perdarahan saluran cerna bahagian atas yang sudah berat.,2
arn stls (!eses yang berwarna merah hati) dapat berasal dari perdarahan kln
bagian prksimal (ile&caecal).
• Penampilan klinis lainnya yang dapat terjadi adalah anemia, sinkpe, instabilitas
hemdinamik karena hip"lemik dan gambaran klinis dari kmrbid seperti penyakit
hati krnis, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal.
II.8 Sta-ilisasi Hemo,inamik !a,a Per,araan Salran (erna Bagian Atas
Pada kndisi hemdinamik tidak stabil, berikan in!us cairan kristalid (misalnya cairan
garam !isilgis dengan tetesan cepat menggunakan dua jarum berdiameter besar (minimal
1'5) dan pasang mnitr C>P (central "enus pressure). 4ujuannya untuk memulihkan
tanda&tanda "ital dan mempertahankan tetap stabil. Biasanya tidak sampai memerlukan
cairan klid (misalnya dekstran)kecuali pada kndisi hipalbuminemia berat.
Adanya kecurigaan diatesis hemragik perlu ditindaklanjuti dengan melakukan tes
rumple&leede, pemeriksaan waktu perdarahan, waktu pembekuan, retraksi bekuan darah,
PP4, dan aP44.
#apan trans"usi darah diberikan si!atnya sangat indi"idual, tergantung jumlah darah
yang hilang, perdarahan masih akti! atau sudah berhenti, lamanya perdarahan berlangsung,
11
8/18/2019 pscba refisi.docx
12/51
dan akibat klinik perdarahan tersebut. Pemberian trans!usi darah dipertimbangkan pada
keadaan berikut ini7
1. Perdarahan pada kndisi hemdinamik tidak stabil (tanda&tanda syk).
. Perdarahan baru atau masih berlangsung dan diperkirakan jumlahnya 1 liter atau
lebih./. Perdarahan baru atau masih berlangsung dengan hemglbin 0 1g- atau
hematkrit 0 /-.$. 4erdapat tanda&tanda ksigenasi jaringan yang menurun
Perlu dipahami bahwa nilai hematkrit untuk memperkirakan jumlah perdarahan kurang
akurat bila perdarahan sedang atau baru berlangsung. Prses hemdilusi dari cairan
ekstra"askular selesai $&3 jam setelah nset perdarahan. 4arget pencapaian hematkrit
setelah trans!usi darah tergantung kasus yang dihadapi, untuk usia muda dengan kndisi
sehat cukup &-, usia lanjut /-, sedangkan pada hipertensi prtal jangan melebihi 3&
%-.
II.9 Diagnosis
Seperti dalam menghadapi pasien&pasien gawat darurat lainnya dimana dalam
melaksanakan prsedur diagnsis tidak harus selalu melakukan anamnesis yang sangat
cermat dan pemeriksaan !isik yang sangat detil, dalam hal ini yang diutamakan adalah
penanganan A & B D C ( Airway D Breathing D Circulatin ) terlebih dahulu. Bila pasien
dalam keadaan tidak stabil yang didahulukan adalah resusitasi ABC. Setelah keadaan pasien
cukup stabil maka dapat dilakukan anamnesis dan pemeriksaan !isik yang lebih seksama.,1
Anamnesis
Pada anamnesis yang perlu ditanyakan adalah riwayat penyakit hati krnis, riwayat
dispepsia,riwayat mengknsumsi @SA+*,bat rematik,alkhl,jamu Djamuan,bat untuk
penyakit jantung,bat strke. #emudian ditanya riwayat penyakit ginjal,riwayat penyakit
paru dan adanya perdarahan ditempat lainnya. 9iwayat muntah&muntah sebelum
terjadinya hematemesis sangat mendukung kemungkinan adanya sindrma allry
Eeiss.
*alam anamnesis yang perlu ditekankan1 7
1. Sejak kapan terjadinya perdarahan dan berapa perkiraan darah yang keluar. 9iwayat perdarahan sebelumnya
12
8/18/2019 pscba refisi.docx
13/51
/. 9iwayat perdarahan dalam keluarga
$. Ada tidaknya perdarahan dibagian tubuh lain
. Penggunaan bat&batan terutama antiin!lamasi nnsterid dan antikagulan'. #ebiasaan minum alkhl
3. encari kemungkinan adanya penyakit hati krnis, demam berdarah, demam ti!id,
55#, *, hipertensi, alergi bat&batan%. 9iwayat trans!usi sebelumnya
Pemeriksaan 2isik
Pemeriksaan a%al !er,araan salran "erna.
Adanya stigmata penyakit hati krnik, suhu badan dan perdarahan di tempat lain, tanda D
tanda =angkah awal menentukan beratnya perdarahan dengan mem!kuskan status
hemdinamiknya. Pemeriksaan meliputi7
& 4ekanan darah dan nadi psisi baring
& Perubahan rtstatik tekanan darah dan nadi& Ada tidaknya "asknstriksi peri!er (akral dingin)
& #elayakan na!as& 4ingkat kesadaran
& Prduksi urin.
Perdarahan akut dalam jumlah besar melebihi - "lume intra"askular akan
mengakibatkan kndisi hemdinamik tidak stabil dengan tanda&tanda sebagai berikut7
& iptensi ( tekanan darah 0 2' mmg , !rekuensi nadi M 1Imenit )
& 4ekanan diastlik rtstatik turun M 1 mmg atau sistlik turun M mmg
& ?rekuensi nadi rtstatik meningkat M 1menit& Akral dingin
& #esadaran menurun& Anuria atau liguria (urin 0/mljam)
#ecurigaan perdarahan akut dalam jumlah besar selain ditandai kndisi hemdinamik
tidak stabil ialah bila ditemukan7 hematemesis, hematke:ia, darah segar pada aspirasi
pipa nasgastrik dengan, hiptensi persisten, $ jam menghabiskan trans!usi darah
melebihi % D 1 m=.
Pada pemeriksaan !isik perlu diperhatikan kulit dan muksa penyakit sistematik.
Perlu juga dicari stigmata pasien dengan sirsis hati karena pada pasien sirsis hati dapat
disertai gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, ikterus dengan air
kemih berwarna seperti teh pekat, muntah darah atau melena. Pemeriksaan !isik lainnya
yang penting yaitu masa abdmen, nyeri abdmen, rangsangan peritneum, penyakit
paru, penyakit jantung, penyakit rematik dll. Pemeriksaan yang tidak bleh dilupakan
adalah clk dubur. Earna !eses ini mempunyai nilai prgnstik. *alam prsedur
13
8/18/2019 pscba refisi.docx
14/51
diagnsis ini penting melihat aspirat dari @as 5astric 4ube (@54). Aspirat berwarna
putih keruh menandakan perdarahan tidak akti!, aspirat berwarna merah marun
menandakan perdarahan masi! sangat mungkin perdarahan arteri. Seperti halnya warna
!eses maka warna aspirat pun dapat memprediksi mrtalitas pasien. Ealaupun demikian
pada sekitar /- pasien dengan perdarahan tukak dudeni ditemukan adanya aspirat
yang jernih pada @54.,%,1
#elengkapan pemeriksaan yang perlu diperhatikan7
1. 6lektrkardiagram (terutama pasien berusia M $ tahun)
. B@, kreatinin serum/. 6lektrlit (@a, #, Cl)
Pemeriksaan lainnya7
1. En,osko!i
*alam prsedur diagnsis ini pemeriksaan endskpi merupakan gold standard.
4indakan endskpi selain untuk diagnstik dapat dipakai pula untuk terapi. Prsedur ini
tidak perlu dilakukan segera (bukan prsedur emergensi), dapat dilakukan dalam kurun
waktu 1 & $ jam setelah pasien masuk dan keadaan hemdinamik stabil . 4idak ada
keuntungan yang nyata bila endskpi dilakukan dalam keadaan darurat. *engan
pemeriksaan endskpi ini lebih dari 2- pasien&pasien dengan hemetemesis, melena
atau hematemesis Dmelena dapat ditentukan lkasi perdarahan dan penyebab
perdarahannya.,%
=kasi dan sumber perdarahan1
• 6s!agus7 >arises,ersi,ulkus,tumr
• 5aster7 6rsi,ulkus,tumr,plip,angidisplasia,"arises,gastrpati kngesti!
• *udenum7 lkus,ersi,tumr,di"erticulitis
*i @egara barat tukak peptic berada di urutan pertama penyebab perdarahan SCBA
dengan !rekuensi sekitar -. Ealaupun pengellaan perdarahan SCBA telah banyak
berkembang namun mrtalitasnya relati"e tidak berubah. al ini dikarenakan
bertambahnya kasus perdarahan dengan usia lanjut dan akibat kmrbiditas yang
menyertai.
4abel . #lasi!ikasi akti"itas perdarahan tukak peptic menurut ?rest7
Akti)itas Per,araan Kriteria En,osko!is
?rest +a&Perdarahan Akti! Perdarahan Arteri enyembur ?rest +b&Perdarahan Akti! Perdarahan erembes
14
8/18/2019 pscba refisi.docx
15/51
?rest ++&Perdarahan berhenti dan masih
terdapat sisa&sisa perdarahan
5umpalan darah pada dasar tukak atau
terlihat pembuluh darah
?rest +++&Perdarahan Berhenti tanpa sisa
perdarahan
=esi tanpa tanda sisa perdarahan
0am-ar $. Stigmata endskpik perdarahan ulkus peptikum baru. A, perdarahan akti! menyemprt. B, perdarahan merembes. C, pembuluh darah visible dengan bekuan
sekeliling. *, bekuan aheren. 6, bintik pigmentasi dasar. ?, ulkus berdasar bersih.%
5ambar /. 5ambaran endskpi pada pasiengastric ulcer akibat penggunaan @SA+*s
dan test .Pylri negati"e.2
15
8/18/2019 pscba refisi.docx
16/51
5ambar $. 5ambaran endskpi pada pasien
dudenal ulcer dengan test .Pylri psiti!
tetapi tidak ada riwayat penggunaan @SA+*s.2
5ambar . 5ambaran endskpi
pada pasien allry&Eeiss
4ear.2
5ambar '. 5ambaran endskpidari esphageal "arices.2
16
8/18/2019 pscba refisi.docx
17/51
2. Angiography
Angiography dapat digunakan untuk mendiagnsa dan menatalaksana perdarahan
berat, khususnya ketika penyebab perdarahan tidak dapat ditentukan dengan
menggunakan endskpi atas maupun bawah.
3. Conventional radiographic imaging
onventional radiographic imaging biasanya tidak terlalu dibutuhkan pada pasien
dengan perdarahan saluran cerna tetapi adakalanya dapat memberikan beberapa in!rmasi
penting. isalnya pada ! scan8 ! "can dapat mengidenti!ikasi adanya lesi massa,
seperti tumr intra&abdominal ataupun abnrmalitas pada usus yang mungkin dapat
menjadi sumber perdarahan.
4abel /. Perbedaan perdarahan SCBA dan SCBB
Per,araan S(BA Per,araan S(BB#anifestasi klinik !a,a
mmna
ematemesis dan atau melena ematke:ia
As!irasi nasogatrik Berdarah ernih
asio 'BUN6kreatinin+ eningkat M / 0 /
Askltasi Uss hiperakti! @rmal
II.: Tera!i Per,araan Salran (erna Bagian Atas1$
Setiap penderita dengan perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA), harus dikellasecepatnya dan mengikuti tata cara yang sistematis. Algritma berikut ini merupakan tata
cara pengellaan yang sistematis yang bisa di lakukan.1
Perdarahan
SB TUBE48jam
Susu +Aquacalcis cimetion
Susu+AquaVarises Non Varises
astritis!emorag
Tu"a" Pe#ti" $ain
Perdarahan terus%nfus Vaso#ressin Panendos"o#i
Air "urasan &erah&erah
Puasa'uras
S)o" S)o"
$AB
Tinda"an
Pemeri"saan
Anamnesis
8/18/2019 pscba refisi.docx
18/51
0am-ar 9. Algritma tata cara pengellaan yang sistematis PSCBA.1
II.:.1 Pengo-atan Umm
1. +n!us4rans!usi *arah
Penderita dengan perdarahan sekitar &1 cc, perlu segera diberikan cairan
in!us, yaitu7 *ekstrse -, atau 9inger =aktat, Atau @AC= ,2-. anya kepada
penderita sirsis hati dengan asitesedema sebaiknya jangan memberikan @AC=
,2-. Selain itu perlu dipersiapkan kemungkinan untuk memberikan trans!usi darah
pada perdarahan masi! atau jatuk kedalam syk.1
. Psikterapiengurangi kegelisahan pasien.1
/. +stirahat utlak
+stirahat mutlak sekurang kurangnya / hari setelah perdarahan berhenti. 4etapi pada
umumnya dilakukan selama kurang lebih dua minggu.1
$. *iit
Transfusi
BerdarahBerdarah/#erasi .
'onser0at
/#erasi'onser0ati
8/18/2019 pscba refisi.docx
19/51
*ianjurkan berpuasa, sekurang&kurangnya sampai $ jam setelah perdarahan
berhenti. Setelah $&$% jam perdarahan berhenti dapat diberikan makanan cair. *iit
yang sering dianjurkan adalah diit Sippy.1
II.:.$ Non> en,osko!isa. Km-a lam-ng
Salah satu usaha menghentikan perdarahan yang sudah lama dilakukan adalah
kumbah lambung lewat pipa nasgastrik dengan air suhu kamar. Prsedur ini
diharapkan mengurangi distensi lambung dan memperbaiki prses hemstatik, namun
demikian man!aatnya dalam menghentikan perdarahan tidak terbukti. #umbah lambung
ini sangat diperlukan untuk persiapan pemeriksaan endskpi dan dapat dipakai untuk
membuat perkiraan kasar jumlah perdarahan. Berdasarkan percbaan hewan, kumbah
lambung dengan air es kurang menguntungkan, waktu perdarahan menjadi memanjang, per!usi dinding lambung menurun dan bisa timbul ulserasi pada muksa lambung.
Sesudah resusitasi berhasil baik dan keadaan penderita stabil, segera pasang
nasgastric tube n 1%, lakukan kuras lambung memakai air es (1&1C) 1cc setiap
,$ atau ' jam tergantung dari perdarahannya. Bila hasil kurasan lambung terlihat
merah muda jernih (perdarahan minimal atau berhenti) lakukan endskpi SBA.
Selanjutnya terapi tergantung dari sumber perdarahan, etapi bila hasil kurasan lambung
masih memperlihatkan perdarahan terus berlangsung, lakukan e"aluasi si!atmacam
perdarahan sambil dicba untuk melakukan endskpi SCBA.11. Perdarahan minimal tapi terus menerus, dan usia penderita lebih dari 3 tahun
atau ada kelainan 6#5 dan perdarahan yang timbul sebagai akibat dari
pecahnya "arises atau bukan, kuras lambung dengan air es tetap diteruskan
dengan ditambah "aspresr intragastrik (nn&Adrenalin ampul dalam cc
air atau aramine &$ mg dalam cc air.1
. Perdarahan minimal tapi terus menerus, dan usia penderita kurang dari 3 tahun
dengan 6#5 yang nrmal, untuk penderita karena pecahnya "arises es!agus,
perlu diberikan in!us "aspresin, sedangkan untuk penderita perdarahan karena
tukak peptik diberikan suntikan mg cimetidin / kali sehari atau ranitidin
mg tiga kali selama / hari.1
/. Perdarahan masi!, ditemukan kelainan 6#5 atau berusia lebih dari 3 tahun,
secara klinis suspek perdarahan "arises, maka pilihan pertama adalah
pemasangan SB tube.1
8/18/2019 pscba refisi.docx
20/51
Pada rang dewasa dapat digunakan 1cc & /cc sekali memasukkan, sedangkan
pada anak&anak 1cckg sekali memasukkan ke dalam lambung pasien.
-. Pem-erian )itamin K
Pemberian "itamin # pada pasien dengan penyakit hati krnis yang mengalami
perdarahan SCBA diperblehkan, dengan pertimbangan pemberiaan tersebut tidak
merugikan dan relati! murah.
". 5aso!ressin
>aspressin dapat menghentikan perdarahan SCBA lewat e!ek "asknstriksi
pembuluh darah splanknik, menyebabkan aliran darah dan tekanan "ena prta melihat.
*igunakan di klinik untuk perdarahan akut "arises es!agus sejak 12/. Pernah
dicbakan pada perdarahan nn "arises, namun berhentinya perdarahan tidak berbeda
dengan plaseb. 4erdapat dua bentuk sediaan, yakni pitresinyang mengandung
"aspressin murni dan preparat pituitari gland yang mengandung "aspressin dan
ksitsin. Pemberiaan "aspressin dilakukan dengan mengencerkan sediaan
"aspressin unit dalam 1 ml dekstrse -, diberikan ,&1 mgmenit+> selama
&' menit dan dapat diulang tiap / sampai ' jam8 atau setelah pemberian pertama
dilanjutkan per in!us ,1&, menit. >aspressin dapat menimbulkan e!ek samping
serius berupa insu!isiensi krner mendadak, leh karena itu pemberiannya disarankan
bersamaan preparat nitrat, misalnya nitrgliserin intra"ena dengan dsis awal $
mcgmenit kemudian secara titrasi dinaikkan sampai maksimal $mcgmenit dengan
tetap mempertahankan tekanan sistlik di atas 2 mmg.
,. Somatostatin ,an analogna 'o"treoti,+
Smatstatin dan analgnya (ctretid) diketahui dapat menurunkan aliran darah
splanknik, khasiatnya lebih selekti! dibanding dengan "aspressin. Penggunaan di
klinik pada perdarahan akut "arises es!agus dimulai sekitar tahun 123%. Smatstatin
dapat menghentikan perdarahan akut "arises es!agus pada 3&%- kasus, dan dapat
pula digunakan pada perdarahan nn "arises. *sis pemberian smastatin, diawali
dengan blus mcgi", dilanjutkan per in!us mcgjam selama 1&$ jam atau
sampai perdarahan berhenti, ctretid dsis blus 1 mcg intra"ena dilanjutkan
perin!us mcgjam selama %&$ jam atau sampai perdarahan berhenti.
8/18/2019 pscba refisi.docx
21/51
Bentuk sediaan smatstatin adalah serbuk injeksi mcg, dalam satu dus berisi
"ial smatstatin mcg dan 1 ampul pelarut 1 ml, tersedia juga "ial smatstatin
injeksi / mg. ;cretide tersedia dalam ampul mcgml, 1 mcgml, mcgml,
dan "ial 1 mgml, mcgml.
ekanisme kerja analg smatstatin8 menurun sekresi 5, sekresi gastrin, >+P,
glukagn, sekretin, pelepasan sertnin dan plipeptida pankreas8 di acrmegaly,
ctretide menurun hrmn pertumbuhan dan sekresi +5?&18 menekan respn =
untuk 5n9 dan penurunan aliran darah splanknik. Penyerapan (SC) cepat dan
lengkap, bia"ailabilitas7 SC, 1-8 +, '-, waktu puncak plasma7 +>, segera setelah
injeksi8 SC, 1&/ menit8 P;, 2&1 menit8 +, ' min, distribusinya '- mengikat
lipprtein bat ini dimetablisme leh hati, waktu paruh 1,3 jam kemudian bat ini
diekskresikan di urin (/-).1/
#ntraindikasi pada71/
• ipersensiti"itas
• 5angguan hati atau ginjal mungkin memerlukan dsis penyesuaian
• *apat mengubah penyerapan lemak pada beberapa pasien (memantau untuk
pankreatitis)
• *apat menurunkan kadar "itamin B1 (mnitr)
• iptiridisme (ctretide menekan sekresi 4S)
• 5unakan hati&hati ketika memberikan bat untuk pasien dengan penyakit
kardi"askular, Penyesuaian dsis mungkin diperlukan pada rang tua
• *apat meningkatkan tksisitas agen N4c&memperpanjang
• angan digunakan pada pasien dengan hipglikemia sul!nylurea
e. *-at>o-atan golongan antisekresi asam
;bat&batan glngan antisekresi asam yang dilaprkan berman!aat untuk
mencegah perdarahan ulang SCBA karena tukak peptik ialah inhibitr prtn dsis
tinggi. *iawali leh blus mepra:le % mgi" kemudian dilanjutkan per in!us %
mg#5BBjam selama 3 jam, perdarahan ulang pada kelmpk plaseb -
sedangkan yang diberi mepra:le hanya $,-. Suntikan mepra:le yang beredar di
+ndnesia hanya untuk pemberian blus, yang bisa digunakan per in!us ialah persediaan
esmepra:le dan pantpra:le dengan dsis sama seperti mepra:le. Pada
perdarahan SCBA ini antasida, sukral!at, dan antagnis reseptr dalam mencegah
perdarahan ulang SCBA karena tukak peptik kurang berman!aat.
8/18/2019 pscba refisi.docx
22/51
4abel $. ;bat yang diberikan pada penyakit lkus Peptikum.
Jenis o-at 6 mekanisme
!engam-atan asam lam-ng
(onto Dosis
Antasi,a ylanta, aalI 1&1$ meO= 1 / h
a!ter meals and hsAntagonis ese!tor H$ Cimetidine
9anitidine
?amtide
@i:atidine
$ mg bid
/ mg bid
$ mg hs
/ mg hs
Pengam-at Pom!a Proton ;mepra:le
=anspra:le
9abepra:lePantpra:le
6smepra:le
mgd
/ mgd
mgd$ mgd
mgd
*-at Pelin,ng #kosa
skralfat
Sucral!ate 1 g Oid
Analog Prostaglan,in isprstl Qg kid
Proton Pm! Ini-itor6PPI
an!aat relati! dari PP+ karena kemampuan unggul PP+ untuk mempertahankan
p lambung pada tingkat di atas ',, sehingga melindungi bekuan ulkus dari
!ibrinlisis.11 ekanisme kerja PP+ adalah dengan memblkir kerja en:im # GG&A4Pase
yang memecah # GG&A4Pmenghasilkan energy yang digunakan untuk mengeluarkan
asam C= dari kanalikuli sel parietal kedalam lumen lambung. Fang terglng PP+7;mepra:le, =anspra:le, Pantpra:le, 9abepra:l, 6smepra:l.,11
6smepre:l adalah sangat ptensial karena punya ismer ptikal S dan 9. 6!ek
penekan sekresi asam PP+ maksimal &'jam dan lamanya e!ek kerja 3&2' jam. PP+
mengganggu absrbsi dari bat ampisilin, ketna:le, besi dan ksegen. *sis7
• ;mepra:le I mgstandar dsis atau 1I$mgduble dsis
• =anspra:le Pantpra:l I$mgstandard dsis atau 1I' mgduble dsis.
f. Balon tam!ona,e
Penggunaan baln tampnade untuk menghentikan perdarahan "arises es!agus
dimulai sekitar tahun 12, paling ppuler adalah sengstaken blakemre tube (SB&tube)
yang mempunyai / pipa serta baln masing&masing untuk es!agus dan lambung.
#mplikasi pemasangan SB&tube yang bisa berakibat !atal ialah pneumnia aspirasi,
laserasi sampai per!rasi. Pengembangan baln sebaiknya tidak melebihi $ jam.
8/18/2019 pscba refisi.docx
23/51
Pemasangan SB&tube seygyanya dilakukan leh tenaga medik yang berpengalaman dan
ditidaklanjuti dengan bser"asi yang ketat.
II.:.3 En,osko!is
+ndikasi pemeriksaan endskpi SCBA7
• ntuk menerangkan perubahan D perubahan radilgi yang meragukan atau
tidak jelas, atau untuk menentukan dengan lebih pasti tepat kelainan radilgis
yang didapatkan pada es!agus, lambung atau dudenum.
• Pasien dengan gejala menetap (dis!agia, nyeri epigastrium, muntah&muntah)
yang pada pemeriksaan radilgis tidak tampak kelainan.
• Bila pemeriksaan radilgis menunjukkan atau dicurigai suatu kelainan
misalnya tukak, keganasan, atau bstruksi pada esphagus, indikasi endskpi
yaitu memastikan lebih lanjut lesi tersebut dan untuk membuat pemeriksaan
!tgra!i, bipsy, atau sitlgy.
• Perdarahan akut saluran cerna bagian atas yang memerlukanendskpi
secepatnya dalam waktu $ jam untuk mendapatkan diagnsis sumber
perdarahan yang paling tepat.
• ntuk memantau penyembuhan tukak yang jinak dan pada pasien dengan tukak
yang dicurigai kemungkinan adanya keganasan.
• Pada psien D pasien pascagastrektmi dengan gejala keluhan saluran cerna
bagian atas diperlukan endskpi karena interpretasi radilgis biasanya sulit8
iregularitas dari lambung dapat die"aluasi paling baik dengan "isualisasi
langsung melalui endskpi.
#ntra indikasi pemeriksaan endskpi SCBA7
• Pasien tidak kperati! atau menlak prsedur pemeriksaan
• 9ejatan berat karena perdarahan dll
• ;klusi crner akut
• 5agal jantung berat
• #ma
• 6m!isema dan penyakit paru bstrukti! berat.
Pada keadaan tersebut, pemeriksaan endskpi harus ditunda terlebih dahulu
sampai keadaan penyakitnya membaik. enis pemeriksaan endskpi saluran cerna bagian
atas7
a. *iagnstik
& 6s!aggastrsdudenskpi dan bipsi
8/18/2019 pscba refisi.docx
24/51
& ejunskpi dan bipsi
& 6nterskpi dan bipsi
& #apsul endskpi b. 4erapeutik.
& Sklerterapi dan ligasi "arises es!agus
& Sklerterapi histacryl "arises lambung& emstatic endskpik perdarahan nn "arises7 adrenalin G aethIysclerl,
berryplast, electric cagulatin, biplar prbabe, endsclips dll
& Plipectmi plip esphagus&gaster&dudenum& 6ndscpic mucsal resectin (69)
& 4erapi laser untuk tumr, perdarahan dll
& *ilatasi esphagus7 dengan busi urst atau Sa"ary 5uillard& Pemasangan stent esphagus
& Pemasangan percutaneus endscpic gastrstmy (P65)
& Pemasangan selang makan @54&!lcare perendskpik.
Bipsi endskpi dapat dilakukan pada pemeriksaan in"asi! . pylri dilakukan pengambilan specimen bipsi muksa lambung. Bipsi standar untuk diagnsis in!eksi
.pylri diambil di antrum dan krpus, sedangkan untuk metaplasia diambil bipsy di
angulus, dapat dilakukan pemeriksaan bipsy urease test (B4). Bipsy juga dilakukan pada
tumr saluran cerna atas seperti tumr esphagusdan tumr gaster.,11
4erapi endskpi ditujukan pada perdarahan tukak yang masih akti! atau tukak
dengan pembuluh darah yang tampak. etde terapinya meliputi7
1. Cntact thermal (mnplar atau biplar elektrkagulasi, heater prbe)
. @ncntact thermal (laser)/. @nthermal (misalnya suntikan adrenalin, plidkanl, alkhl, cyanacrylate,
atau pemakain klip).
Berbagai cara terapi endskpi tersebut akan e!ekti! dan aman apabila dilakukan ahli
endskpi yang termapil dna berpengalaman. 6ndskpi terapeutik ini dapat diterapkan pada
2- kasus perdarahan SCBA, sedangkan sisanya 1- sisanya tidak dapat dikerjakan karena
alasan teknis seperti darah terlalu banyak sehingga pengamatan terhalang atau letak lesi tidak
terjangkau. Secara keseluruhan %- perdarahan tukak peptik dapat berhenti spntan, namun
pada kasus perdarahan arterial yang bisa berhenti spntan hanya /-.
4erapi endskpi yang relati! murah dan tanpa banyak peralatan pendukung ialah
penyuntikan submuksa sekitar titik perdarahan dengan menggunakan adrenalin 1 7 1
sebanyak ,&1 ml tiap kali suntik dengan batas dsis 1 ml atau alkhl abslut (2%-) tidak
melebihi 1 ml. Penyuntikan bahan sklersan sepert alkhl abslut atau plidklnal
8/18/2019 pscba refisi.docx
25/51
umumnya tidak dianjurkan karena bahaya timbulnya tukak atau per!rasi akibat nekrsis
jaringan dilkasi penyuntikan. #eberhasilan terapi endskpi dalam menghentikan
perdarahan bisa mencapai di atas 2- dan tanpa terapi tambahan lainnya perdarahan ulang
!rekuensinya sekitar 1&-.
emstasis endskpi merupakan terapi pilihan pada perdarahan karena "arises
es!agus. =igasi "arises merupakan pilihan pertama untuk mengatasi perdarahan "arises
es!agus. *engan ligasi "arises dapat dihindari e!ek samping akibat pemakaian sklersan,
lebih sedikit !rekuensi terjadinya ulserasi dan striktur. =igasi dilakukan mulai distal
mendekati kardia bergerak spiral setiap 1& cm. *ilakukan pada "arises yang sedang
berdarah atau bila ditemukan tanda baru mengalami perdarahan seperti bekuan yang melekat,
bilur&bilur merah, nda hematkistik, "ena pada "ena. Sklerterapi endskpi sebagai
alternati"e bila ligasi endskpi sulit dilakukan karena perdarahan yang massi!, terus
berlangsung, atau teknik tidak memungkinkan. Sklersan yang bisa digunakan antarla lain
campuran sama banyak plidkanl /-, @aCl ,2- dan alkhl abslut. Campuran dibuat
sesaat sebelum sklerterapi dikerjakan. Penyuntikan dimulai dari bagian paling distal
mendekati kardia dilanjutkan ke prksimal bergerak spiral sampai sejauh cm. Pada
perdarahan "arises lambung dilakukan penyuntikan cyanacrylate, sklerterapi untuk "arises
lambung kurang baik.
Sklerterapi "arises transhepatik dengan cara perkutan lewat hati dimasukkan kateter
dedalam "ena prta intrahepatic. Selanjutnya degan tuntunan !lurskpi kateter tersebut
didrng terus kedalam "ena krnaria gastrika. *engan memasukkan media kntras akan
dapat dilihat "arises gastres!ageal. Setelah diketahui pasti, tempat "arises yang besar.
#emudian disuntikkan /&ml gluksa - diikuti dengan suntikan thrmbin. ntuk
membuat bekuan thrmbus yang sudah terbentuk menjadi lebih stabil dapat ditambahkan
gelatin!am atau tlein, atau bucrylate. *engan cara ini dapat dilakukan sclersis pada
"arises esphagus. +ndikasi utama dari cara ini ialah pada penderita sirsis hati yang tidak
dapat dibati dengan cara pengbatan knser"ati! ataupun tindakan pembedahan.1
8/18/2019 pscba refisi.docx
26/51
II.:.4 Tera!i a,iologi
4erapi angigra!i perlu dipertimbangkan bila perdarahan tetap berlansung dan
belum bisa ditentukan asal perdarahan, atau bila terapi endskpi dinilai gagal dan
pembedahan sangat berisik. 4indakan hemstasis yang bisa dilakukan dengan penyuntikan
"aspressin atau emblisasi arterial. Bila dinilai tidak ada kntraindikasi dan !asilitas
dimungkinkan, pada perdarahan "arises dapat dipertimbangkan 4+PS (4ransjugular
+ntrahepatic Prtsystemic shunt)
II.:.7 Pem-e,aan
Pembedahan pada dasarnya dilakukan bila terapi medic, endskpik dan radilgidinilai gagal. Ahli bedah seygyanya dilibatkan sejak awal dalam bentuk tim multidisipliner
pada pengellaan kasus perdarahan SCBA untuk menentukan waktu yang tepat kapan
tindakan bedah sebaiknya dilakukan.
8/18/2019 pscba refisi.docx
27/51
5ambar %. Penatalaksanaan Perdarahan saluran cerna atas.
8/18/2019 pscba refisi.docx
28/51
5ambar 2. Penatalaksanaan Perdarahan saluran cerna atas.
8/18/2019 pscba refisi.docx
29/51
5ambar 1. Penatalaksanaan Perdarahan saluran cerna atas.
II.:.8 Tatalaksana !er,araan salran "erna atas non>5arises.:
8/18/2019 pscba refisi.docx
30/51
Tatalaksana ,ini
6"aluasi dini dan resusitasi yang sesuai merupakan hal penting untuk dilakukan pada
pasien PSCBA, terutama yang datang dengan keluhan hematemesis, hematske:ia masi!,
melena atau anemia prgresi!. 4atalaksana awal disarankan untuk dilakukan dengan
pendekatan multidisipliner, dengan melibatkan spesialis penyakit dalamgastrenterlgist,
radilgist inter"ensinal, dan ahli bedahbedah digesti!. Strati!ikasi pasien ke dalam
kategri risik rendah atau tinggi untuk kejadian pendarahan ulang dan mrtalitas dapat
digunakan dengan skr Blatch!rd dan 9ckall (sesuai dengan ada tidaknya !asilitas
endskpi). Pasien&pasien dengan risik tinggi untuk terjadinya perdarahan ulang dan risik
kematian, sebaiknya dirawat di unit rawat intensi!.%
Pemasangan nasogastric tube (@54) dilakukan pada perdarahan yang diduga masih
berlangsung disertai dengan gangguan hemdinamik. @54 bertujuan untuk mencegah
aspirasi, dekmpresi, dan menilai perdarahan sehingga tidak diperlukan pada semua pasien
dengan perdarahan. =a"age nasgastrik atau rgastrik dapat dilakukan pada pasien dengan
perdarahan saluran cerna atas dalam keadaan tertentu. Penggunaan air es tidak
direkmendasikan sebagai bilas lambung.%
9esusitasi yang dilakukan termasuk pemberian cairan intra"ena dan suplementasi
ksigen, kreksi kagulpati berat dan trans!usi darah pada saat dibutuhkan. Batasan
trans!usi bergantung kepada kndisi medis umum dan tanda "ital pasien, namun biasanya
ditetapkan pada hemglbin R 3. gd= kecuali bila perdarahan masih terus berlangsung
atau masi! serta adanya penyakit jantung krner, gangguan hemdinamik (hiptensi dan
takikardi) dan usia lanjut.%
#adar hemglbin minimal untuk dilakukan endskpi adalah % mgd= dan jika
akan dilaksanakan endskpi terapeutik maka kadar hemglbin minimal adalah 1 mgd=
dengan catatan pasien juga dalam keadaan hemdinamik stabil. Pemberian PP+ sebelum
endskpi dapat digunakan (9ekmendasi 1B) untuk pasien dengan PP. Suasana
lingkungan asam menyebabkan penghambatan agregasi trmbsit dan kagulasi plasma,
juga menyebabkan terjadinya lisis pada bekuan yang telah terbentuk. Pemberian PP+ dapat
secara cepat menetralisasi asam lambung intraluminal, yang menghasilkan stabilisasi
bekuan darah. Pada jangka panjang, terapi antisekretrik juga mendukung penyembuhan
muksa. Suatu studi yang baru&baru ini, menunjukkan bahwa pemberian PP+ pre&
8/18/2019 pscba refisi.docx
31/51
endskpik secara signi!ikan menurunkan angka stigmata risik tinggi pada endskpi awal
(/3- "s. $'-, ;9 .'38 2- C+ .$&.%$). @amun demikian tidak menunjukkan e!ek
terhadap perdarahan ulang, mrtalitas dan pembedahan.%
Bila endskpi akan ditunda dan tidak dapat dilaksanakan, PP+ intra"ena
direkmendasikan untuk mengurangi perdarahan lanjut.%
?akt en,osko!i
6ndskpi telah menjadi alat untuk diagnsis dan tatalaksana PSCBA yang utama.
4indakan ini memungkinkan untuk dilakukan identi!ikasi sumber pendarahan dan terapi
pada saat yang sama. Eaktu ptimal endskpi masih dalam perdebatan. 6ndskpi darurat
memungkinkan untuk dilakukan hemstasis dini, namun dapat menyebabkan terjadinya
aspirasi darah dan desaturasi ksigen pada pasien yang belum stabil. Sebagai tambahan,
jumlah darah dan bekuan yang banyak dapat mengganggu terapi target untuk !cus
pendarahan, yang dapat menyebabkan dibutuhkannya prsedur endskpik ulangan.%
#nsensus internasinal dan Asia&Pasi!ik menganjurkan endskpi dini dalam waktu
$ jam setelah pasien dirawat, leh karena tindakan ini secara signi!ikan menurunkan lama
rawat inap dan memperbaiki luaran klinis. 6ndskpi sangat dini (01 jam) sampai saat ini
belum menunjukkan keuntungan tambahan dalam hal menurunkan risik pendarahan
ulangan, pembedahan dan mrtalitas bila dibandingkan dengan waktu $ jam. @amun
demikian, endskpi darurat harus dipertimbangkan pada pasien dengan pendarahan berat.
Pada pasien dengan gambaran klinis risik lebih tinggi (misalnya7 takikardi, hiptensi,
muntah darah, atau darah segar pada @54 ) endskpi dalam 1 jam kemungkinan dapat
meningkatkan luaran klinis.%
Pada pasien dengan hemdinamik stabil dan tanpa !aktr kmrbid serius, dilakukan
endskpi terlebih dahulu sebelum pasien dipulangkan.%
Tera!i en,osko!ik ntk PUP
4ujuan terapi endskpik adalah untuk menghentikan pendarahan akti! dan mencegah
perdarahan ulang. Beberapa teknik, termasuk injeksi, ablasi dan mekanik telah
dikembangkan dalam beberapa dekade terkini. Pemilihan tindakan dapat disesuaikan dengan
penampakan !kus perdarahan dan risik terkait untuk kejadian pendarahan persisten dan
rekuren. Pada PP, pasien dengan perdarahan akti! atau pembuluh darah "isibel tanpa
perdarahan pada area ulkus mempunyai risik perdarahan ulang tertinggi, sehingga
8/18/2019 pscba refisi.docx
32/51
membutuhkan terapi hemstatik endskpik segera. Pasien dengan stigmata risik rendah
(ulkus dasar bersih atau bintik pigmentasi pada area ulkus) tidak membutuhkan terapi
endskpik. %
0am-ar 11. Pilihan tatalaksana endskpik dan PP+ intra"ena untuk pasien dengan PSCBA
terkait ulkus peptikum. PP+
8/18/2019 pscba refisi.docx
33/51
Pasien dengan perdarahan ulang biasanya dapat ditangani dengan terapi endskpik.
@amun demikian, pembedahan darurat atau emblisasi angigra!ik mungkin diperlukan
pada saat&saat tertentu, seperti7%
• Perdarahan memancar ( spurting ) yang tidak dapat dihentikan dengan endskpi,
• 4itik pendarahan tidak dapat dilihat leh karena pendarahan akti! yang masi!, dan
• Perdarahan ulang yang muncul setelah endskpi terapeutik #edua
Tatalaksana !as"a en,osko!ik
Tera!i antisekretorik
?armakterapi memainkan peran utama kedua untuk tatalaksana PSCBA akibat ulkus
peptikum. 4erapi PP+ lebih superir dibandingkan antagnis reseptr histamin&. PP+ dapat
diberikan ral atau intra"ena bergantung kepada stigmata perdarahan (#riteria ?rrest).
*ata&data yang ada mendukung rekmendasi pemberian terapi PP+ intra"ena kntinu dsistinggi pada pasien PP dengan stigmata risik tinggi. Pasien&pasien dengan PP juga harus
dipulangkan dengan PP+ ral dsis tunggal harian, untuk menurunkan risik perdarahan
ulang. =ama dan dsis PP+ bergantung kepada etilgi dan pemakaian bat lainnya. Pada
pasien dengan ulkus idipatik (nn .pylri, nn @SA+*), dapat direkmendasikan terapi
anti ulkus jangka panjang (cnthnya7 PP+ harian). Pada pasien dengan perdarahan ulkus
karena aspirin dsis rendah, harus dikaji ulang urgensi pemberian aspirin tersebut.%
Terapi eradikasi H.pylori
Pemeriksaan .pylri disarankan untuk semua pasien dengan PP. Pemeriksaan ini
kemudian dilanjutkan dengan terapi eradikasi untuk semua pasien dengan hasil psiti!,
pemantauan berkala untuk hasil terapi dan terapi ulang pada gagal eradikasi. 6radikasi
dengan terapi tiga bat (triple therapy) memiliki tingkat keberhasilan sampai % - bahkan
2- pada pasien ulkus peptikum tanpa disertai dengan e!ek samping yang signi!ikan dan
e!ek minimal dalam resistensi terhadap antibitik. =ebih jauh lagi, berkaitan dengan
e"aluasi penyembuhan ulkus melalui endskpi, ditemukan bahwa tingkat keberhasilan
terapi PP+ selama satu minggu mencapai %&%-. Setelah H. pylori terbukti tereradikasi,
terapi PP+ rumatan tidak diperlukan kecuali pasien menggunakan #"A$Ds atau
antitrmbtik. 4es diagnstik H.pylori mempunyai nilai predikti! negati! rendah pada
keadaan PSCBA akut. al ini dapat disebabkan leh karena kesulitan teknik dalam
melakukan bipsi representati! atau ketidakakuratan pemeriksaan pada lingkungan basa
8/18/2019 pscba refisi.docx
34/51
yang disebabkan darah. asil bipsi negati! yang diperleh pada keadaan akut harus
diinterpretasi secara hati&hati dan bila perlu dilakukan tes ulang pada pemantauan kembali.%
Tera!i era,ikasi Heli"o-a"ter !lori7
4erapi lini pertama tripel terap. rutan priritas7
1. PP+ G Amksisilin G #laritrmisin
. PP+ G etrdina:l G #laritrmisin
/. PP+ G etrdina:l G tetrasiklin
Pengbatan dilakukan selama 1 minggu. *sis7
1. PP+
• ;mepra:le 7 I mg
• =anspra:le 7 I mg
• 9abepra:le 7 I mg
• Pantpra:le 7 I mg
• 6smepra:le 7 I mg. Amksisilin 7 I 1 mghari/. #laritrmisin 7 I mghari
$. etrdina:le 7 / I mghari
. 4etrasiklin 7 $ I mghari
II.; Stratifikasi isiko Per,araan Ulang ,an #ortalitas:
Sistem skr 9ckall, merupakan yang paling banyak dipakai,memberikan perkiraan
risik perdarahan dan kematian. Sistem skr ini didasarkan pada tiga !aktr klinis seperti di
atas dan dua !aktr endskpik, sebagai berikut7%
Skr 9ckall dapat bernilai antara &11, dengan skr & dikaitkan dengan prgnsis
yang baik. Salah satu skr lainnya, yakni system skr Blatch!rd, hanya menggunakan !aktr
labratrik dan klinis, sehingga disarankan untuk digunakan pada pasien&pasien Asia dalam
knsensus Asia&Pasi!ik terbaru. Berbeda dengan skr 9ckall, hasil utama skr ini dapat
memprediksi kebutuhan inter"ensi klinis, seperti endskpi, pembedahan atau tans!usi darah.
Skr Blatch!rd sendiri berkisar antara &/, di mana untuk skr ' ke atas membutuhkan
inter"ensi.%
Ta-el 7. Sistem Skr 9ckall.%
5aria-el S"ore < S"ore 1 S"ore $ S"ore3
Usia 'tan+ 0' '&32 M% &
Sok 4idak ada @adi
M1Ii,
4*
@adi M1Ii, 4d
sistlik M1mmg
&
8/18/2019 pscba refisi.docx
35/51
7@tmal
Komor-i,itas 4idak ada & Penyakit jantung
iskemik, gagal jantung
kngesti!, kmrbid
mayr lain
5agal ginjal,
gagal hati
atau penyakit
metastatik
Diagnosisen,osko!ik
9bekanallry&Eeiss,
tidak ada lesi
tidak ada
Stigmata
perdarahan baru
lkus peptic,
6s!agitis,
Atau
penyakit
ersi!
#eganasan SCBA &
Stigmata
en,osko!ik
ata
!er,araan
-ar
lkus dasar
bersih pigmentasi
rata
& *arah dalam SCBA,
Perdarahan akti!,
Pembuluh darah "isible
tanpa perdarahan atau
bekuan yang menempel
&
Ta-el 8. Sistem Skr Blatch!rd untuk menentukan keperluan inter"ensi.%
5aria-el Poin 5aria-el Poin
4ekanan darah sistlik (mmg)
1&12
2&22
02
1
/
emglbin (pria8 gdl)
1. D 1.2
1. D 11.2
01.
1
/
'
reum (mgdl)/'. & $$.
$$.' & .
.' D 1/2.2
T1$
/
$
'
emglbin (wanita gdl)1. D 11.2
01. 1
>ariabel lainnya
@adi M1
*atang dengan melena
Penyakit hati
5agal jantung
4tal
II.1< Kom!likasi9@11
#mplikasi PSCBA.3
1. Syk hip"lemia
8/18/2019 pscba refisi.docx
36/51
. Aspirasi pneumnia
/. 5agal ginjal akut
$. Anemia karena perdarahan. Sindrm hepatrenal
'. #ma hepatikum
#mplikasi pengbatan.11
#mplikasi terapi endskpik termasuk pneumnia aspirasi dan per!rasi (1- untuk terapi
endskpi pertama, /- untuk kedua). Perdarahan dapat disebabkan leh lepasnya gumpalan
dengan kegagalan kagulasi. 4seng et al meneliti e!ek kardi"askular dari endskpi darurat
untuk perdarahan saluran cerna atas pada pasien dengan penyakit arteri krner stabil (CA*)
dan menemukan bahwa pasien sering mengalami, terutama pada tingkat subklinis, aritmia
"entrikel dan iskemia mikard. asil penulis adalah sebagai berikut711
& #ejadian aritmia "entrikel selama endskpi & $- (pasien dengan CA*)dibandingkan 1'- (kntrl)
& ?rekuensi aritmia "entrikel selama endskpi & 1,12 kejadian per menit (pasien
dengan CA*) dibandingkan ,1 kejadian per menit (kntrl)
& umlah pasien dengan perubahan S4 iskemik & 2 pasien dengan CA* "s 1 kntrl.
II.11 Prognosis
Pada umumnya penderita dengan perdarahan saluran cerna bagian atas yang
disebabkan pecahnya "arises es!agus mempunyai !aal hati yang burukterganggu sehingga
setiap perdarahan baik besar maupun kecil mengakibatkan kegagalan hati yang berat. Banyak
!aktr yang mempengaruhi prgnsis penderita seperti !aktr umur, kadar b, tekanan darah
selama perawatan, dan lain&lain. asil penelitian ernm menunjukan bahwa angka
kematian penderita dengan perdarahan saluran cerna bagian atas dipengaruhi leh !aktr
kadar b waktu dirawat, terjaditidaknya perdarahan ulang, keadaan hati, seperti ikterus,
ense!alpati dan glngan menurut kriteria Child. engingat tingginya angka kematian dan
sukarrnya dalam menanggulangi perdarahan saluran cerna bagian atas maka perlu
dipertimbangkan tindakan yang bersi!at pre"enti! terutama untuk mencegah terjadinya sirsis
hati.
Beberapa !aktr risik juga terkait dengan prgnsis yang buruk setelah kejadian
perdarahan terkait ulkus peptikum, yang apabila terjadi membuat klinisi harus lebih agresi!
dalam menentukan tatalaksana yang akan diambil.%
8/18/2019 pscba refisi.docx
37/51
Ta-el 9. ?aktr risik yang menandakan prgnsis buruk pada pasien dengan perdarahan
ulkus peptikum.%
2aktor risiko ang menan,akan !rognosis -rk !a,a !asien ,engan
!er,araan lks !e!tikm
sia M ' tahun
Awitan perdarahan di rumah sakit4erdapat penyakit medis kmrbid
Syk atau hiptensi rtstatik
*arah segar di selang nasgastrik
#agulpati
*ibutuhkan trans!usi berulang
lkus di kur"atura minr bagian atas (dekat dengan arteri gastrika
sinistra)
lkus bulbus dudeni psterir (dekat dengan arteri gastrdudenal)
4emuan endskpik berupa perdarahan arterial atau pembuluh
darah "isibel
BAB III
ILUSTASI KASUS
STATUS PASIEN
1. IDENTITAS PASIEN
@.9 1$../
8/18/2019 pscba refisi.docx
38/51
4anggal asuk &maret&1'
@ama B
mur 1 tahun
enis kelamin =aki&laki
Alamat l. ang @adim 4ualang
Agama +slamStatus enikah
$. ANA#NESIS
Atoanamnesis
3. KELUHAN UTA#A
untah dan Buang Air Besar itam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
4. I?AAT PENAKIT SEKAAN0
Pasien rujukan dari balai pengbatan Bidan Bulan datang ke +5* 9S* 4engku
9a!iJan dengan keluhan untah dan Buang Air Besar itam sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit.1 hari S9S, pasien mengeluh muntah sebanyak / kali berwarna hitam dan
bercampur dengan makanan, jumlah sekitar 1 gelas sekali muntah, BAB 1 kali berwarna
hitam lunak, tidak keras, tidak encer dan tidak berlendir, ulu hati terasa nyeri, mual (G),
nyeri dada (&), sesak (&), demam (&), lemas (G), rasa haus berat (&), muntah darah berwarna
merah segar disangkal, BAB berdarah segar juga disangkal, na!su makan menurun (G),
berat badan pasien juga menurun karena tidak selera makan. BA# pasien lancar,
berwarna kuning jernih, dan tidak nyeri.
/ minggu S9S ulu hati pasien sudah mulai terasa nyeri, nyeri hilang timbul, nyeri berat saat pagi hari ketika bangun tidur, dan jika pasien telat makan, ketika perut pasien
di isi makanan perut juga terasa nyeri, pasien juga sering mual dan untuk mengurangi
keluhan pasien meminum bat yang dibeli di klinik dkter.
7. I?AAT PENAKIT DAHULU
4idak pernah mengeluh penyakit yang sama sebelumnya
Pasien sudah menderita penyakit aag selama tahun
9iwayat penyakit jantung disangkal 9iwayat sakit kuning disangkal
9iwayat penyakit hati tidak diketahui sebelumnya
9iwayat hipertensi disangkal.
9iwayat *iabetes illetus disangkal.
9iwayat asam urat tinggi (G) sudah $ tahun
Pasien tidak pernah memiliki penyakit lain hingga di rawat.
8/18/2019 pscba refisi.docx
39/51
8. I?AAT PENAKIT KELUA0A
4idak ada anggta keluarga yang menderita penyakit yang sama
9. I?AAT PEN0*BATAN
Pasien mengknsumsi bat maag dari klinik dkter sudah 1 tahun.
:. I?AAT PSIK*S*SIAL & KEBIASAAN
Pasien bekerja sebagai kntraktr
Pasien sering terlambat makan
Pasien juga sering mengknsumsi makanan pedas, dan teh dipagi hari
engknsumsi kpi sesekali
Pasien sering mengnsumsi bat penghilang nyeri sendi dari dkter, dan juga
jamu jamuan yang di beli sendiri
9iwayat mengknsumsi alkhl disangkal.
9iwayat merkk (&).
Penggunaan narktika dan :at adikti! disangkal
9iwayat menggunakan jarum suntik bergantian (&)
;. I?AAT ALE0I *BAT6#AKANAN6,ll
9iwayat alergi bat dan makanan disangkal
1 ')
• Status gi:i 7 Baik
• Berat Badan 7 3 kg
• 4inggi badan 7 1'% cm
• +4 7 $.
5itas Sign
TD 13
8/18/2019 pscba refisi.docx
40/51
• =eher7 Pembesaran kelenjar getah bening (#5B) (&), "ena jugularis7 >P G cm; (@)
TH*AKS 'Ins>Pal>Per>As+
Par
+nspeksi 7 5erakan dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas maupun
benjlan, spider nae"i (&),
Palpasi 7 >kal !remitus simetris kanan dan kiri
Perkusi 7 Snr seluruh lapangan paru
Auskultasi 7 >esikuler (GG), 9hnki (&&), Ehee:ing (&&)
Jantng
• +nspeksi 7 +ktus krdis tidak terlihat
• Palpasi 7 +ktus krdis tidak teraba
• Perkusi 7 Batas jantung kanan 7 =inea sternalis dekstra S+C ++ linea Sternalis deItra
S+C +>, Batas jantung kiri 7 =inea midcla"icularis sinistra S+C > S+C ++ line parasternalis Sinistra.
• Auskultasi 7 Bunyi jantung S1 dan S nrmal, reguler (GG), murmur (&), gallp (&)
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi (&), caput medusa (&)
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal.
Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&),
*e!ans uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&), shi!ting dullness (&)
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr
kulit baik.
11. PE#EIKSAAN PENUNJAN0
1. La-oratorim Dara '$$>$
8/18/2019 pscba refisi.docx
41/51
/. S5 7 &
$. 6#5 7 &
1$. DA2TA #ASALAH
• ematemesis
• elena• Anemia
• Anreksia
13. DIA0N*SIS KEJA
Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" Ss!e"t 0astrisits Erosi)a Anemia
Berat '0ra,e III+
14. DIA0N*SIS BANDIN0
Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" 5arise Esofags
Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" Ss! Ulks Pe!tikm
17. PENATALAKSANAAN
Tera!i ,ari I0D
1. +>?* 9= gtti
. +nj >it # 1mg %jam
/. +nj 4ransamin mg %jam$. +nj. ;ndancetrn $ mg 1 jam
. +nj ;mepra:le $ mg1jam
'. @54, Spling dengan @AC= ,2- dingin / cc
3. Puasa%. 4rans!usi P9C 1 bag
18. EN(ANA PE#EIKSAAN An/ran
• 6ndskpi
• S5 Admen (epar)
8/18/2019 pscba refisi.docx
42/51
Tanggal 2*LL*?>UP Tera!i
/&/&1' S6 =emas (G), mual (G), BAB hitam (&),sesak (&),
*6 #u7 Pasien tampak sakit sedang
#es7 kmps mentis 5CS 7 6$ > ' 1
4* 7 13 mmg 9 7 1Ii
4 7 /',C 99 7 $Ii
#epala 7 ata #AGG S+ &&
Status generalisata 7 *alam Batas @rmal
Status lkalis
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi
(&), caput medusa (&)
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal.
Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di
hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&), *e!ans
uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&),
shi!ting dullness (&)
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua
tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr kulit
baik.
4ampak @54 bag terisi cairan hitam /cc
A6 Per,araan Salran (erna Bagian Atas e"
Ss!e"t 0astrisits Erosi)a Anemia Berat '0ra,eIII+
P6 !eriksa la-oratorim@ en"ana en,osko!i -esok
& *rip Sandstatin
Amp dalam
cc @AC= '
tpm
& +nj ;mepra:le
$ mg1jam
& +nj. >it # 1mg
%jam
$&/&1' S6 =emas (G), mual (G), BAB hitam (G),sesak (&),
*6 #u7 Pasien tampak sakit ringan
#es7 kmps mentis 5CS 7 6$ > ' 1
4* 7 113 mmg 9 7 %$Ii
& +>?* 9= / tpm
drip.
Sandstatin
Amp dalam cc
8/18/2019 pscba refisi.docx
43/51
4 7 /',%C 99 7 12Ii
#epala 7 ata #AGG S+ &&
Status generalisata 7 *alam Batas @rmal
Status lkalis
@54 (&)
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi
(&), caput medusa (&)
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal.
Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di
hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&), *e!ans
uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&),
shi!ting dullness (&)
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua
tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr kulit
baik.
Pemeriksaan la-oratorim
• B 7 ', gdl
• =euksit 7 1,' #ul
• 4rmbsit 7 /12 #ul
•
6ritrsit 7 ,2$ ul• ematkrit 7 12,1 -
A6 Per,araan Salran (erna Bagian Atas e"
Ss!e"t 0astrisits Erosi)a Anemia Berat '0ra,e
III+
P6 ren"ana en,osko!i@ transfsi ,ara!eriksa
la-or lang
@AC= ' tpm
& +nj ;mepra:le
$ mg1jam& +nj. >it # 1mg
%jam
& 4rans!usi P9C 1kl!1jam
rencana $ kl!
&/&1' S6Pasien muntah darah hitam (&), *emam (G), mual (G),
BAB hitam (G), =emas (G), sesak (&),
*6 #u7 Pasien tampak sakit sedang
#es7 kmps mentis 5CS 7 6$ > ' 1
4* 7 11% mmg 9 7 %Ii
4 7 /%,/C 99 7 Ii
#epala 7 ata #AGG S+ &&
@54 (&)
Status generalisata 7 *alam Batas @rmal
& +>?* 9= tpm
& +nj ;mepra:le
$ mg1jam& +nj. >it # 1mg
%jam
& +n!. PC4
1mg 1jam& +nj.Ce!taIime 1
gr % jam
& 4rans!usi P9C 1
8/18/2019 pscba refisi.docx
44/51
Status lkalis
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi
(&), caput medusa (&)
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal. Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di
hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&), *e!ans
uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&),
shi!ting dullness (&)
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua
tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr kulit
baik.
En,osko!i l"s -lee,ing
Pemeriksaan la-oratorim
• B 7 ', gdl
• =euksit 7 1,' #ul
• 4rmbsit 7 #ul
• 6ritrsit 7 .32 ul
• ematkrit 7 . -
A6Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" Ulks
0aster Anemia Berat '0ra,e III+
P6 transfsi sam!ai 4 -ag
kl!1jam
rencana $ kl!
'&/&1' S6Pasien muntah darah hitam (&), *emam (G) hilang
timbul, mual (G), BAB hitam (G), =emas (G), sesak (&),
*6 #u7 Pasien tampak sakit sedang
#es7 kmps mentis 5CS 7 6$ > ' 1
4* 7 113 mmg 9 7 3%Ii
4 7 /3,C 99 7 Ii
#epala 7 ata #AGG S+ &&
@54 (&)
Status generalisata 7 *alam Batas @rmal
Status lkalis
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi
(&), caput medusa (&)
& +>?* 9= tpm
& +nj.Ce!taIime 1
gr % jam
& +nj ;mepra:le $
mg%jam
& +nj. >it # 1mg
%jam
& +nj. ;ndancetrn $mg 1 jam
& A:itrmisin tab
mg1 jam
4rans!usi P9C lagi
rencana kl!
8/18/2019 pscba refisi.docx
45/51
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal.
Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di
hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&), *e!ans
uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&),
shi!ting dullness (&)
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua
tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr kulit
baik.
En,osko!i l"s -lee,ing
Pemeriksaan la-oratorim
• B 7 3,/gdl
•
=euksit 7 2,3 #ul• 4rmbsit 7 /1 #ul
• 6ritrsit 7 .2% ul
A6Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" Ulks
0aster Anemia Berat '0ra,e III+
P6 transfsi tam-a 1 -ag lagi
3&/&1' S6 *emam (&), mual (G), BAB hitam (G), =emas (G),
sesak (&), muntah hitam (&)
*6 #u7 Pasien tampak sakit sedang
#es7 kmps mentis 5CS 7 6$ > ' 1
4* 7 113 mmg 9 7 32Ii
4 7 /','C 99 7 12Ii
#epala 7 ata #AGG S+ &&
Status generalisata 7 *alam Batas @rmal
Status lkalis
@54 (&)
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi
(&), caput medusa (&)
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal.
Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di
hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&), *e!ans
uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&),
shi!ting dullness (&)
& +>?* 9= tpm& +nj ;mepra:le $
mg%jam& +nj. >it # 1mg
%jam& +nj. ;ndancetrn $
mg 1 jam& A:itrmisin tab
mg1 jam& AmIicillin tab 1
mg 1 jam& +nj.Ce!taIime 1
gr % jam& 4rans!usi P9C lagi
rencana kl!
8/18/2019 pscba refisi.docx
46/51
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua
tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr kulit
baik.
Pemeriksaan la-oratorim
• B 7 3,' gdl
• =euksit 7 11,/ #ul
• 4rmbsit 7 / #ul
• 6ritrsit 7 .$ ul
• ematkrit 7 .% -
A6 Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" Ulks
0aster Anemia Berat '0ra,e III+
P6 Pasien ren"ana transfse ,ara lagi "ek la-or
lang%&/&1' S6 *emam (&), mual (G), BAB hitam (&), =emas (G),
sesak (&), muntah hitam (&)
*6 #u7 Pasien tampak sakit 9ingan
#es7 kmps mentis 5CS 7 6$ > ' 1
4* 7 13 mmg 9 7 %Ii
4 7 /3,1C 99 7 Ii
#epala 7 ata #AGG S+ &&
@54 (&)
Status generalisata 7 *alam Batas @rmal
Status lkalis
ABD*#EN 'Ins>As>Pal>Per+
+nspeksi 7 perut tampak datar, simetris, "enektasi
(&), caput medusa (&)
Auskultasi 7 Bising usus (G) nrmal.
Palpasi 7 nyeri tekan (G) 6pigastrium di
hypchndrium sinistra, @yeri lepas (&), *e!ans
uscular (&), epar tidak teraba, =ien tidak teraba
Perkusi 7 4impani di seluruh kuadran, ndulasi (&),
shi!ting dullness (&)
EKSTE#ITAS
Akral hangat, C94 0 detik, edema di kedua
tungkai (&), eritema palmaris (&), turgr kulit
baik.
Pemeriksaan la-oratorim lang
& +>?* 9= tpm& +nj ;mepra:le $
mg%jam& +nj. >it # 1mg
%jam& +nj pycin 1g1 jam
& +nj. ;ndancetrn $
mg 1 jam
& A:itrmisin tab
mg1 jam& AmIicillin tab 1
mg 1 jam
& 4rans!usi P9C 1
kl!$ bag
darah sudah masuk
rencana kantng
ke& kemudian
periksa labr ulang
8/18/2019 pscba refisi.docx
47/51
• B 7 %, gdl
A6 Per,araan Salran (erna Bagian Atas e" Ulks
0aster Anemia Se,ang '0ra,e II+
P6 Pasien ren"ana !lang
BAB I5
PE#BAHASAN
Pada kasus ini pasien didiagnsis dengan Perdarahan Saluran Cerna BAgian Atas
karena terdapatnya hematemesis melena berdasarkan data anamnesis bahwa pasien
mengeluhkan untah dab BAB hitam sejak 1 hari S9S, muntah darah kehitaman, nyeri
ulu hati, dan riwayat mengknsumsi bat&bat nyeri sendi sejak $ tahun yang lalu.pasien juga
sudah memiliki riwayat mag sejak tahun. Pada pemeriksaan !isik didapatkan knjungti"a
anemis dan terdapat nyeri tekan epigastrium. *an hipkndrium sinistra, ditemukan stigmata
penyakit hati krnis hati yang mengarah kepada sirsis hepatis yang dapat menyebabkan
"arises esphagus seperti (ikterus, spider ne"i, ascites, splenmegali, eritema palmaris,
edema tungkai). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan emglbin (b) 3,3 gdl,
ematkrit (t) ,2-, leuksit 2,% #ul, 4rmbsit '$ #ul.
*iagnsis pada kasus ini sesuai dengan gejala perdarahan saluran cerna bagian atas
dengan gejala hematemesis melena. Hematemesis adalah dimuntahkannya darah dari
mulut, darah bisa dalam bentuk segar (bekuan gumpalan cairan warna merah cerah) atau
berubah karena en:im dan asam lambung menjadi kecklatan dan berbentuk seperti kpi.
Melena yaitu keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal ( ter ) dengan bau khas,
yang menunjukkan perdarahan SCBA serta dicernanya darah padamusus halus. *imana
penyebab kelainan diatas dapat berasal dari kelainan es!agus, kelainan lambung, dan
kelainan dudenum. Pada kasus ini mengarah pada kelainan di lambung yaitu adanya
gastritis erosif atas dasar riwayat kebiasaan pasien meminum bat&bat nyeri sendi (asam
urat) sejak $ tahun yang lalu sampai sekarang. *imana penyebab dari gastritis erosif yangterbanyak adalah akibat bat&batan yang mengiritasi muksa lambung atau bat yang
merangsang timbulnya tukak %ulcerogenic drugs). isalnya bat&bat glngan salisilat
seperti aspirin, ibupr!en, dan lainnya. ;bat&batan lain yang juga dapat menimbulkan
hematemesis yaitu 7 glngan krtiksterid, buta:lidin, reserpin, spirnlaktn dan lain&
lain. 5lngan bat&bat tersebut menimbulkan hiperasiditas.
8/18/2019 pscba refisi.docx
48/51
Gastritis erosif hemoragi&a merupakan urutan kedua penyebab perdarahan saluran
cerna atas. Pada endskpi dapat terlihat ersi. 4ampilan di sekitar ersi umumnya
hiperemis, tidak terlihat "arises di esphagus dan !undus lambung. Si!at hematemesis tidak
masi! disertai nyeri dan pedih di ulu hati.
Pada pasien ini dilakukan pemasangan #asogastric tube @54 agar dapat di e"aluasi apakah
perdarahan masi! atau tidak, Pemasangan %#G!', pasien juga di trans!use P9C karena jika
emglbin (b)0 % atau perdarahan masi! dan terdapat tanda&tanda kegagalan sirkulasi
maka pasien dapat diberikan trans!usi.
Pasien ini diberikan >it # 1mg%jam degan tujuan membantu pembentukan
prtrmbin yang memungkin darah membeku. Selain itu pasien juga di beri +njeksi
4ransamin mg %jam, transamin adalah bat dalam glngan anti !ibrinlitik yang
mengandung bahan akti! asam traneksamat untuk mencegah ataupun mengurangi perdarahan
dengan cara memblk ikatan plasmingen dan plasmin terhadap !ibrin, pemberian injeksi
;ndancetrn $ mg 1 jam sebagai antagnis reseptr 4/ yang secara selekti! kmpetiti!
pada reseptr 4/ yang merangsang kntraksi usus sehingga kntraksi usus.
Pasien ini diberikan juga (roton (ump $nhibitor (PP+) yaitu omepra)ole dimana bat&
bat glngan PP+ mengurangi sekresi asam lambung dengan jalan menghambat en:im G,
#G, Adenosine !riphosphatase (A4Pase) (en:im ini dikenal sebagai pmpa prtn) secara
selekti! dalam sel&sel parietal. 6n:im pmpa prtn bekerja memecah #G A4P yang
kemudian akan menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari
kanalikuli sel parietal ke dalam lumen lambung. +katan antara bentuk akti! bat dengan gugus
sul!hidril dari en:im ini yang menyebabkan terjadinya penghambatan terhadap kerja en:im.
#emudian dilanjutkan dengan terhentinya prduksi asam lambung.
ntuk mencari etilgi dari perdarahan saluran cerna pada pasien ini sebaiknya di
lakukan pemeriksaan penunjang endskpi, selain itu dapat dilakukan pemeriksaan !ungsi
hati dan S5 abdmen untuk melihat apakah terdapat kelainan hati seperti sirsis hepatis
yang dapat menyebabkan "arises esphagus.
Berhubungan dengan Prgnsis penderita banyak penelitian menunjukan bahwa
angka kematian penderita dengan perdarahan saluran cerna bagian atas dipengaruhi leh
!aktr etilgi kadar emglbin (b) waktu dirawat, terjaditidaknya perdarahan ulang,
keadaan hati, seperti ikterus, dan ence!alpati. Prgnsis cukup baik apabila dilakukan
8/18/2019 pscba refisi.docx
49/51
penanganan yang tepat. engingat tingginya angka kematian dan sukarnya dalam
menanggulangi perdarahan saluran cerna bagian atas maka perlu dipertimbangkan tindakan
yang bersi!at pre"enti!.
BAB 5
KESI#PULAN
Penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas dapat diglngkan menjadi kelmpk,
perdarahan "arises dan perdarahan nn&"arises. Pengellaan perdarahan saluran makan
secara praktis ,meliputi e"aluasi status hemdinamik, stabilisasi hemdinamik, melanjutkan
anamnesis, pemeriksaan !isik, dan pemeriksaan lain yang diperlukan, memastikan perdarahan
saluran makan bagian atas atau bawah, menegakkan diagnsis pasti penyebab perdarahan,
terapi spesi!ik.
Priritas utama dalam menghadapi kasus perdarahann SCBA ialah penentuan status
hemdinamik dan upaya resusitasi sebelum menegakkan diagnsis dan pemberian terapi
lainnya.
Pemeriksaan endskpi SCBA merupakan cara terpilih untuk menegakkan diagnsis
penyebab perdarahan dan sekaligus berguna untuk melakukan hemstasis. Pada perdarahan
tukak lambung dapat dilakukan antara lain dengan penyuntikan adrenalin 171,
sedangkan perdarahan "arises esphagus dengan ligase atau sklerterapi.
an!aat terapi medic tergantung macam kelainan yang menjadi penyebab perdarahan.
Smatstatin dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan SCBA , terutama pada
perdarahan "arises. Pada perdarahan karena tukak peptic pemberian PP+ intra "ena dsis
tinggi berman!aat untuk mencegah perdarahan ulang.
Ahli radilgi dan ahli bedah seygyanya dilibatkan dalam tim multidispliner
pengellaan perdarahan SCBA.
8/18/2019 pscba refisi.docx
50/51
DA2TA PUSTAKA
1. ?aradillah, ?irman, dan Anita. 2. Gastro $ntestinal !rac& Anatomical Aspect.
Surakarta7 #eluarga Besar Asisten Anatmi ?#@S.
. Snell 9S. Clinical Anatmy !r edical Student. 'th ed. Sugihart =, artant ,
=istiawati 6, Susilawati, Suyn , ahatmi 4, dkk, penerjemah. Anatmi #linik ntuk
ahasiswa #edkteran. 6disi '. ajarta7 65C. '
/. Sherwd, =. 11. ?isilgi anusia dari Sel ke Sistem. 6disi ke&'. akarta7 65C
$. 5uytn, AC dan all. 1223. *u&u A+ar ,isiologi -edo&teran. 6d7 ke&2 . akarta7 65C
. Adi P. *alam7 Sudy AE, Setiyhadi B, Alwi +, Simadiasubrata , Setiati S. Buku Ajar +lmu Penyakit *alam. ilid +. 6disi ke&>. akarta7 Pusat Penerbitan *epartemen +lmu
Penyakit *alam ?akultas #edkteran ni"ersitas +ndnesia8 2. hal. $$3&$.
'. Price S. Eilsn =.1. Pat!isilgi #nsep #linis Prses&Prses Penyakit. 6d '. >l 1.akarta7 Penerbit Buku #edkteran 65C.
3. #ementrian #esehatan. Perdarahan Saluran akan Bagian Atas7 Buku Panduan Praktis#linis Bagi *kter Pelayanan Primer. 6disi +. akarta7 +*+. 1/. al.1//&1/%
%. #elmpk Studi Perdarahan Saluran Cerna Atas. #nsensus @asinal PenatalaksanaanPerdarahan Saluran Cerna Atas @n&>arises di +ndnesia. Perkumpulan 5astrenterlgi
+ndnesia. 1. P. 1&1'
2. Prter, 9.S., et al., %. 4he erck anual ! Patient Symptms. SA7 erck 9esearch=abratries
1. =aine =, *eniis , ansen. anagement ! Patient Eith lcer Bleeding. American
urnal ! 5astrenterlgy. 118 137 /$&/%
11. Anand BS. 1'. pper 5astrintestinal Bleeding 4reatment anagement. edScape9e!erence, Pr!essr. *epartement ! +nternal edicine, *i"isin ! 5astrenterlgy,
Baylr Cllege ! edicine. A"ailable !rm7
http7emedicine.medscape.cmarticle1%3%3&treatmentUd1% (Accessed /1 ar 1')
1. adi, Sujn. . 5astrenterlgi. Bandung. P4. Alumni, %1&/.
http://emedicine.medscape.com/article/187857-treatment#d18http://emedicine.medscape.com/article/187857-treatment#d18
8/18/2019 pscba refisi.docx
51/51
13.Eilc:ynski C. 1$.Smatstatin. edScape 9e!erence, Pr!essr. *epartement !
+nternal edicine, *i"isin ! 5astrenterlgy, Baylr Cllege ! edicine. A"ailable!rm7 http7emedicine.medscape.cmarticle%2$''&"er"iewUshwall (Accessed /1
ar 1').
http://emedicine.medscape.com/article/2089466-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/2089466-overview#showall