Upload
33335
View
63
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KESULITAN BELAJAR
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Oleh
Endang lastri
Dosen Pembimbing :
AFRINALDI, S.Sos.I.,M.A
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................
C. Tujuan Masalah .............................................................................
BAB II KESULITAN BELAJAR
A. Pengertian Kesulitan Belajar .........................................................
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar.................
C. Mengenal Anak Didik Yang Mengalami Kesulitan Belajar .........
D. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar ..............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat
berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak,
kadang-kadang dapat cepat menagkap apa yang dipelajari, kadang-kadang
terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi dan
terkadang juga sulit untuk mengadakan kosentrasi.
Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini
pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak
didik. Dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, yang disebut dengan kesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
Adapun dalam makalah ini penulis akan membahas menganai :
1. Apa yang dimaksud dengan kesulitan belajar ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar?
3. Bagaimanakah mengetahui anak didik yang mengalami kesulitan belajar?
4. Bagaimanakah menanggulangi kesulitan belajar bagi siswa?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kesulitan belajar
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah
kesulitan belajar
3. Untuk mengetahui anak didik yang mengalami kesulitan belajar
4. Untuk mmengettahui usaha-usaha dalammengatasi kesulitan belajar
i
BAB II
KESULITAN BELAJAR
A. Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of
Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan
bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa
ajaran atau tulisan.
Di samping defenisi tersebut, ada definisi lain yang yang dikemukakan
oleh The National Joint Commite for Learning Dissabilites (NJCLD) dalam
Abdurrahman (2003 : 07) bahwa kesulitan belajar menunjuk kepada suatu
kelompok kesulitan yang didefenisikan dalam bentuk kesulitan nyata dalam
kematian dan penggunan kemampuan pendengaran, bercakap-cakap,
membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi biologi
Sedangkan menurut Sunarta (1985 : 7) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan kesulitan belajar adalah “kesulitan yag dialami oleh siswa-
siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah
dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang
diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan
belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak didik
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada dasarnya
adalah suatu gejala yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkah laku,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
i
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar
Kesulitan yang dialami siswa memerlukan bantuan dari berbagai pihak
terutama dari guru bimbingan dan penyuluhan agar proses pembelajaran dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi
kesulitan belajar ada dua, yaitu :1
1. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar
a. Faktor Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berperan terhadap
kemampuan bagi seseorang, anak yang dalam keadaan segar
jasmaninya akan berbeda belajarnya dengan anak yang ada dalam
kelelahan. Anak-anak yang kurang gizi akan mudah cepat lelah,
mudah mengantuk sehingga dalam kegiatan belajarnya mengalami
kesulitan dalam menerima pelajaran.
b. Faktor psikologis
Adapun yang termasuk faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi
proses belajar antara lain adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan (Slameto, 1999 : 55)
Integensi
Anak yang mempunyai IQ tinggi dapat menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya. Mereka yang mempunyai IQ kurang dari 90
tergolong lemah mentah (mentally deffective). Anak inilah yang
banyak mengalami kesulitan belajar, mereka digolongkan atas
debil, emisil,dan idiot.
Perhatian - Menurut al-Ghazali (2001) dalam Slameto (2003)
bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun
bertujuan semata-mata kepada suatu benda atau hal (objek) atau
sekumpulan obyek.
1 Suryabrata, S, Psiikologii Pendidikan,(Jakarta: Rajawali, 1984)
i
Bakat - Menurut Hilgard dalam Slameto (2003) bahwa bakat
adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah
kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi
pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih.
Kemudian menurut Muhibbin (2003) bahwa bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Minat - Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996)
bahwa minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih
secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap
aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat
memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi.
Motivasi
Motifasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan,
mendasri, mengarahkankegiatan belajar. Motivasi dapat
menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga
semakin besar motifasinya akan semakin besar keseuksesan
belajarnya. Jadi, dari pendapat di atas dapat diasumsikan bahwa
motivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sangat
mempengaruhi prestasi belajar siswa, dengan demikian prestasi
belajar siswa dapat berdampak positif bilamana siswa itu sendiri
mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan
baik.
Tipe-tipe khusus seseorang pelajar
Kita mengenal tipe-tipe belajar seorang anak.
- Seorang yang bertipe visual, akan cepat mempelajari bahan-
bahanyang disajikan secara tertulis, bagan, ganmbar, dangrafik.
- Anak yang bertipea uditif, mudah mempelajari bahan yang
disajikan dalam bentuk suara (ceramah).
i
- Individu yang bertipe motorik, mudah mempelajari bahanyang
berupa tulisan-tulisan, gerakan, dan sulit mempelajari bahan
yang berupa suara dan penglihatan.
2. Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu :
a. Keluarga, yang meliputi cara orang mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan.
b. Sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Masyarakat, yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
C. Mengenal Anak Didik yang Mengalami Kesulitan belajar
Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar itu biasanya dikenal
dengan sebutan prestasi rendah/kurang (underachiever). Anak ini tergolong
memiliki IQ tinggi tetapi prestasinya dalam belajar rendah (di bawah rata-rata
kelas).
Secara potensial mereka yang IQ-nya tinggi memiliki prestasi yang
tinggi pula. Tetapi anak yang mengalami kesulitan belajar tidak demikian
halnya. Timbulnya kesulitan belajar itu berkaitan dengan aspek motifasi,
minat, sikap, kebiasaan belajar, pola-pola pendidikan yang diterima dari
keluarga.
Beberapa gejala sebagai penanda adanya kesulitan belajar, antara lain :
1. Menunjukan prestasi yang rendah/dibawah rata-rata kelas.
2. Hasil yang dicapai tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan.
3. Lambat dalam melakukan tuggas-tugas belajar.
i
4. Menunjukan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, berpura-pura,
dusta dan lain-lain.
5. Menunjukan tingkah laku yang berlainan.
Dari gejala-gejala yang tampak guru (pembimbing) dapat
menginterpsrestasikan bahwa ia kemungkinan mengalami kesulitan belajar. Di
samping gejala-gejala yang tanpak guru pun bisa mengadakan penyelidikan
antara lain dengan :2
1. Observasi
Cara memperoleh data dengan langsung mengamati terhadap objek.
Mencatat gejala-gejala yang tampak pada subjek, kemuadian diseleksi
ubtuk dipilih yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Data-data yang dapat
diperolrh dengan observasi, misalnya
a. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti pelajaran, adalah tanda-tanda
cepat lelah, mudah mengantuk, sukar memusatkan perhatian pada
pelajaran.
b. Bagaimana kelengkapan catatan, peralatan dalam pelajaran.
2. Interviu
Merupakan cara mendapatkan data dengan wawancara langsung terhadap
orang yang diselidiki. Dalam menyelidiki murid yang mengalami kesulitan
belajar, iterviu dapat dilakukan secara langsung dan tidk langsung.
3. Tes diagnostik
Adalah suatu cara mengumpulkan data dengan tes. Menurut Cronbach, tes
adalah suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan kelakuan
dari dua orang atau lebih.
4. Dokumentasi
Adalah cara mengetahui sesuatu dengan melihat catatan-catatan, arsip,
dokumen-dokumen yang berhubungan dngan orang yang diselidiki. Untuk
mengenal murid yang mengalami kesulitan belajar bisa melihat :
2 Surya, Psikologi Pembelajarandan Pengajara,(Bandung: Yayasan Bakti Wiyana, 1997)
i
- Riwayat hidup
- Kehadiran murid dalam mrngikuti pelajaran
- Catatan kesehatannya
- Catatan hariannya
- Rapor, dan lain-lain
Setelah data terkumpul kemudian diseleksi, tinggal data-data yang
diperlukan. Untuk dapat mengatakan murid mana yang mengalami
kesulitan belajar, diperlukan patokan kesulitan belajar.
D. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar
Mengatasi kesulitan belajar, tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor
kesulitan belajar. Karena itu, mencari sumber penyebab utama dan sumber-
sumber penyebab peserta lainnya, adalah menjadi mutlak adanya dalam
rangka mengatasi kesulitan belajar.
Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka
mengatasi kesulitan belajar, dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu :3
1. Pengumpulan data
Untuk menentukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukan banyak
informasi. Untuk memperoleh informasi tersebut, maka perlu diadakan
suatu pengamatan langsung yang disebut dengan pengumpulan data.
2. Pengolahan data
Data telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut, tidak ada
artinya jika tidak diadakan pengolahan secara cermat. Semua data hars
diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan
belajar yang dialami anak.
Dalam pengolah data, langkah yang dapat ditempuh antara lain adalah :
a. Idntifikasi kasus
b. Membandingkan antar kasus
c. Membandingkan dngan hasil tes
d. Menarik kesimpulan
3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru
i
3. Diagnosis
Adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengolahan data.
Diaonosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :
a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak (berat dan
ringannya)
b. Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber
penyebab kesulitan belajar.
c. Keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar dan
sebagainya.
Dalam rangka diagnosis ini biasanya diperlukan berbagai bantuan tenaga
ahli, misalnya :
a. Dokter, untuk mengetahui kesehatan anak
b. Psikolog, untuk mengetahui tingkat IQ
c. Psikiater, untuk mengetahui kejiwaan anak
d. Social worker, untuk mengetahui kelainan sosial yang mungkin
dialami anak.
4. Prognosis
Prognosis artinya ramalan apa yang telah ditetapkan dalam tahap
diagnosis, akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan
ramalan mengetahui bantuan apa yang diberikan kepadanya untuk
membantu mengatasi masasahnya. Dalam prognosis ini antara lain akan
ditetapkan mengenai bentuk treatment (perlakuan) sebagai follow up dari
diagnosis.
Dalam hal ini berupa :
- Bentuk treatment yang harus diberikan
- Bahan/materi yang diperlukan
- Metode yang akan digunakan
- Alat-alat bantu belajar mengajar yang diperlukan
- Waktu (kapan kegiatan itu dilaksanakan)
Pendek kata, prognosis adalah aktivitas penyusunan rencana/program
yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar
anak didik.
i
5. Treatment (perlakuan)
Perlakuan yang dimaksudkan adalah pemberian bantuan kepada anak yang
bersangkutan sesuai dengan progaram yang telah disususn pada tahap
prognosis tersebut.
- Melalui bimbingan belajar
- Melalui bimbingan belajar individual
- Melalui pengajaran remedial dalam beberapa bidang studi tertentu
- Pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah
psikologis
- Melalui bimbingan orang tua, dan pengentasan kasus sampingan yang
mungkin ada.
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yyang ditandai
dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.
Faktor-taktor yyang mempengaruhi kesulitan belajar, terbagi dua
yaitu:
1. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri manusiaitu sendiri,
meliputi :
- Faktor fisiologis
- Faktor psikologis
2. Faktor ektern yaitu faktor yang berasal dari luar diri manuusia
- Keluarga
- Sekolah
- Masyarakat
Secara potensial mereka yang IQ-nya tinggi memiliki prestasi yang
tinggi pula. Tetapi anak yang mengalami kesulitan belajar tidak demikian
halnya. Timbulnya kesulitan belajar itu berkaitan dengan aspek motifasi,
minat, sikap, kebiasaan belajar, pola-pola pendidikan yang diterima dari
keluarga.
Mengatasi kesulitan belajar, tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor
kesulitan belajar. Karena itu, mencari sumber penyebab utama dan sumber-
sumber penyebab peserta lainnya, adalah menjadi mutlak adanya dalam
rangka mengatasi kesulitan belajar.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah kali ini, pemakalah telah berupaya
menyempurnakan tulisan ini, namun diakui bahwa hasil yang dicapai masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, diharapkan kepada dosen pembimbing khususnya dan kepada para
pembaca umumnya untuk dapat memberikan kritikan ataupun masukan yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan tulisan berikutnya. Semoga tulisan
yang sangat sederhana ini dapat menambah pengetahuan pembaca.