21
SUMBER : http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php? menu=bmpshort_detail3&ID=372 MODUL 1 PSIKOLOGI KOMUNIKASI Kegiatan Belajar 1 Lingkup Psikologi Komunikasi Proses komunikasi memiliki dua ciri khas, yaitu bersifat dinamis serta tak dapat diulang dan diubah. Sedang fungsi komunikasi adalah untuk memahami diri sendiri dan orang lain, memapankan hubungan yang bermakna, dan mengubah sikap dan perilaku. Untuk lebih menjelaskan proses komunikasi Watzlawick, Beavin dan Jackson menyebut lima (5) aksioma komunikasi yaitu: Anda tidak dapat tidak berkomunikasi; Setiap interaksi memiliki dimensi isi dan hubungan; Setiap interaksi diartikan dengan cara bagaimana pelaku interaksi menjelaskan kejadian; Pesan bersifat digital dan analog; Pertukaran komunikasi bersifat simetrik dan komplementer. Karena komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi antarmanusia, maka pembahasan tidak bisa terlepas dari aspek psikologis manusia itu sendiri. Dengan demikian erat kaitannya antara psikologi dan komunikasi. Dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas, meliputi segala penyampaian serta dipergunakan sebagai proses pesan, pengaruh atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi. Psikologi komunikasi diartikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengontrol peristiwa mental dan behavioral. Psikologi digunakan untuk mendukung tercapainya komunikasi yang efektif dan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Komunikasi antar pribadi

Citation preview

Page 1: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

SUMBER : http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail3&ID=372

MODUL 1PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Kegiatan Belajar 1Lingkup Psikologi Komunikasi

Proses komunikasi memiliki dua ciri khas, yaitu bersifat dinamis serta tak dapat diulang dan diubah. Sedang fungsi komunikasi adalah untuk memahami diri sendiri dan orang lain, memapankan hubungan yang bermakna, dan mengubah sikap dan perilaku. Untuk lebih menjelaskan proses komunikasi Watzlawick, Beavin dan Jackson menyebut lima (5) aksioma komunikasi yaitu: Anda tidak dapat tidak berkomunikasi; Setiap interaksi memiliki dimensi isi dan hubungan; Setiap interaksi diartikan dengan cara bagaimana pelaku interaksi menjelaskan kejadian; Pesan bersifat digital dan analog; Pertukaran komunikasi bersifat simetrik dan komplementer.

Karena komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi antarmanusia, maka pembahasan tidak bisa terlepas dari aspek psikologis manusia itu sendiri. Dengan demikian erat kaitannya antara psikologi dan komunikasi.

Dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas, meliputi segala penyampaian serta dipergunakan sebagai proses pesan, pengaruh atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.

Psikologi komunikasi diartikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengontrol peristiwa mental dan behavioral. Psikologi digunakan untuk mendukung tercapainya komunikasi yang efektif dan efisien. Kegagalan komunikasi dapat terjadi bila pesan yang dikomunikasikan tidak diterima secara cermat

Kegiatan Belajar 2Empat Teori Psikologi tentang Manusia

Dalam psikologi dikenal empat teori tentang manusia, yaitu psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif dan psikologi humanistik. Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id) komponen psikologis (ego) dan komponen sosial (superego). Id berisi dorongan-dorongan biologis yang bermuara pada pencapaian kesenangan. Ego bergerak atas prinsip realitas yang membawa kita ke kenyataan, superego berisi hati nurani yang berlaku sebagai polisi kepribadian. Sementara itu behavorisme menyatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh peneguhan (reinforcement), tindakannya atas dasar

Page 2: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

ganjaran dan hukuman (reward and punishment). Sementara kemampuan potensialnya untuk berperilaku didapatkannya melalui peniruan (imitation) dalam proses belajar sosial (social learning)

Selanjutnya psikologi kognitif melihat manusia sebagai makhluk yang selalu berpikir karena ia berusaha memahami lingkungannya. Sedangkan psikologi humanistik mendasarkan pandangannya atas dasar asumsi keunikan manusia, pentingnya nilai dan makna serta

MODUL 2FAKTOR-FAKTOR PERSONAL DAN SITUASIONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

Kegiatan Belajar 1Faktor Personal: Faktor Biologis dan Sosiopsikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ada dua yaitu faktor personal dan faktor situasional. Faktor personal terdiri dari faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Sedangkan faktor situasional terdiri dari tujuh faktor (penjelasan ada di Kegiatan Belajar 2).

Faktor biologis menekankan pada pengaruh struktur biologis terhadap perilaku manusia. Pengaruh biologis ini dapat berupa instink atau motif biologis. Perilaku yang dipengaruhi instink disebut juga species characteristic behavior misalnya agresivitas, merawat anak dan lain-lain. Sedangkan yang bisa dikelompokkan dalam motif biologis adalah kebutuhan makan, minum dan lain-lainnya.

Faktor personal lainnya adalah faktor sosiopsikologis. Menurut pendekatan ini proses sosial seseorang akan membentuk beberapa karakter yang akhirnya mempengaruhi perilakunya. Karakter ini terdiri dari tiga komponen yaitu komponen afektif, kognitf dan komponen konatif.

Komponen afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam komponen ini tercakup motif sosiogenesis, sikap dan emosi.

Komponen kognitif berkaitan dengan aspek intelektual yaitu apa yang diketahui manusia. Komponen kognitif terdiri dari faktor sosiopsikologis adalah kepercayaan, yaitu suatu keyakinan benar atau salah terhadap sesuatu atas dasar pengalaman intuisi atau sugesti otoritas.

Komponen konatif berkaitan dengan aspek kebiasaan dan kemauan bertindak. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang relatif

Kegiatan Belajar 2Faktor-faktor Situsional

Page 3: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasional ini berupa

faktor ekologis, misal kondisi alam atau iklim faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang

faktor temporal, misal keadaan emosi

suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara

teknologi

faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu

lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya

stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku

MODUL 3KOMPLEKSITAS KOMUNIKASI MANUSIA

Kegiatan Belajar 1Karakteristik Komunikasi Manusia

Komunikasi manusia merupakan suatu hal yang kompleks karena ada bagian-bagian yang bisa diamati dan ada pula bagian-bagian yang tidak bisa diamati, bahkan Brent Ruben mengatakan bahwa sebagaian besar proses komunikasi manusia tidak dapat dilihat atau diamati. Aspek-aspek komunikasi yang dapat diamati adalah:

1. Interactants atau biasa disebut partisipan2. Simbol, baik yang bersifat verbal maupun nonverbal

3. Media, yaitu sarana untuk mengirimkan pesan

Sedangkan aspek-aspek yang tidak dapat diamati adalah:

1. Meaning2. Learning

3. Subjectiving

4. Negotiation

5. Culture

Page 4: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

6. Interacting levels dan context

7. Self reference

8. elf reflexivity

9. Inevitability

Kegiatan Belajar 2Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

Komunikasi manusia bisa bersifat verbal, bisa bersifat nonverbal. Komunikasi verbal (bahasa) sedangkan Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang mengunakan simbol-simbol nonverbal. Menurut Teori Belajar, kemampuan berbahasa diperoleh manusia melalui tiga proses yaitu asosiasi, imitasi dan peneguhan. Sedangkan menurut Teori Nativisme, kemampuan berbahasa ini merupakan faktor bawaan. Ada suatu sistem dalam otak yang disebut LAD, yang memungkinkan manusia menggabungkan komponen-komponen bahasa.

Bahasa dan realitas mempunyai hubungan yang sangat erat. Menurut teori Whorf, pandangan manusia tentang dunia dibentuk oleh bahasa. Jika bahasanya berbeda maka pandangannya tentang dunia juga berbeda.

Ada tiga keterbatasan bahasa dalam menjanjikan realitas yaitu:

1. prinsip non-identity2. prinsip non-allness

3. prinsip self-reflexiveness

Ditinjau dari sudut pandang psikologi, bahasa yang merupakan rangkaian kata-kata sebenarnya tidak bermakna. Maka itu terletak pada pikiran individu yang terbentuk karena pengalamannya. Kesamaan makna karena ada kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur kognisi disebut Isomorfisme.

Selain melalui bahasa, komunikasi juga dapat berlangsung melalui cara-cara nonverbal. Pesan nonverbal ini terbagi atas:

1. Paralanguage2. penampilan

3. Gestura

4. Sentuhan

5. Ruang dan jarak

6. waktu

Page 5: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

MODUL 4PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI DALAM DIRI INDIVIDU

Kegiatan Belajar 1Persepsi

Setiap informasi akan diberi makna yang berlainan oleh orang yang berbeda. Proses penerimaan dan pengolahan informasi yang terjadi dalam diri manusia dikenal sebagai komunikasi intrapersonal.

Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor yang menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap melalui alat indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses sensasi. Selain lima alat indera atau pancaindera yang kita kenal, terdapat dua alat indera lain yang disebut kinestesis yaitu indera yang mengatur gerak dan posisi tubuh dan anggota badan dalam bertindak dan vestibular yaitu indera keseimbangan. Kedua indera ini yang lebih banyak digunakan dalam psikologi.

Sensasi antara seseorang dengan orang lain juga akan berbeda meskipun stimulusnya sama. Perbedaan sensasi ini terjadi disebabkan oleh faktor-faktor personal seperti kapasitas alat indera, perbedaan pengalaman, lingkungan budaya dan faktor luar (situasional) yaitu stimulus yang datang ke alat indera kita. Sedang cara kita menginterpretasikan atau mengerti pesan yang diproses oleh indera kita disebut persepsi. Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses persepsi adalah perhatian (attention). Sedang perhatian kita bisa dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intensitas stimuli, gerakan, novelty, pengulangan, dan faktor dari dalam diri (internal) misalnya faktor biologis dan faktor sosiopsikologis, seperti kebiasaan, motif, kebutuhan dan sebagainya.

Kegiatan Belajar 2Memori dan Berpikir

Setiap kali informasi atau stimulus diterima pancaindera kita, kita akan merekam, menyimpan, dan bila diperlukan dapat mengeluarkan atau memanggil kembali. Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan memanggil atau mengeluarkan kembali disebut memori. Sedang kemampuan memanggil atau mengeluarkan kembali informasi dari ingatan atau memori kita tersebut, disebut recall.

Jadi memori adalah proses yang mencakup tiga tahap yaitu perekaman (encoding), penyimpanan (storage) dan pemanggilan kembali (retrieval). Dalam proses persepsi dan berpikir, memori memegang peran penting.

Page 6: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

Ada berbagai macam memori yang dikenal, pertama dilihat dari jangka waktu penggunaannya, ada memori jangka pendek (short-term memory) dan memori jangka panjang (long-term memory). Dari bentuk informasi yang keduanya saling berkaitan.

Dalam komunikasi, manusia selalu melakukan proses seleksi. Ada 3 macam proses seleksi, yaitu selective attention atau selection exposure, selection purception, selection memory.

Dari beberapa definisi berpikir, secara sederhana berpikir adalah proses representational atau simbolik. Ketika kita membayangkan sesuatu atau berusaha memecahkan persoalan, kita sebut berpikir. Berpikir diperlukan dalam pembuatan keputusan (decision making) dan memecahkan masalah (problem solving). Ada dua jenis berpikir atau associative thinking yaitu jenis berpikir yang relatif tidak terarah, tidak terkontrol, satu pikiran yang muncul akan membawa pikiran lain. Directed thikning, jenis berpikir yang memiliki tujuan.

Selain menyeleksi, menginterpretasi dan mengingat informasi, kita juga menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan (decision making). Proses ini didasarkan pada asumsi bahwa keputusan merupakan hasil berpikir, keputusan selalu melibatkan dari berbagai alternatif; keputusan selalu melibatkan tindakan nyata. Sedang proses pembuatan keputusan itu sendiri sangat tergantung pada faktor-faktor personal/individual, yaitu kognitif, motif dan sikap.

MODUL 5PERSEPSI DAN KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Kegiatan Belajar 1Persepsi dalam Komunikasi Interpersonal

Ada bermacam-macam objek persepsi. Objek persepsi interpersonal adalah manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dilakukan daripada objek persepsi yang lain karena banyak faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap orang lain dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor personal. Faktor eksternal adalah petunjuk-petunjuk yang bisa Anda amati. Faktor personal adalah karakteristik dari orang yang memberikan respon pada stimulasi persepsi. Yang termasuk faktor eksternal adalah petunjuk verbal dan petunjuk nonverbal. Sedangkan yang termasuk faktor personal adalah pengalaman, motivasi dan kepribadian

Page 7: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

Kesalahan dalam proses persepsi mungkin saja terjadi karena adanya impression management, stereotyping, dan ketidak mampuan seseorang untuk menafsirkan pesan dengan benar.

Kegiatan Belajar 2Konsep Diri dalam Komunikasi Interpersonal

Konsep diri adalah persepsi tentang diri; kita sendiri yang bersifat fisik, psikologis, maupun sosial; yang datang dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Kecenderungan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan konsep dirinya disebut self fulfilling prophecy. Konsep diri memiki dua kualitas atau valensi, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Pembentukan dan perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh orang- orang di sekitar diri seseorang. Pengaruh yang paling besar datang dari orang-orang terdekat (significant others), misalnya orang tua, saudara kandung, dan orang lain yang mempunyai ikatan emosional (affective others). Kemudian faktor yang mempengaruhi. konsep diri meluas ke pihak-pihak berikutnya, antara lain: teman, kelompok, organisasi, dan seterusnya. Pandangan diri Anda terhadap keseluruhan pandangan orang lain kepada kita disebut generalized others. Sedangkan mengambil peran sebagai generalized others disebut role taking.

Konsep lain yang berhubungan dengan konsep diri antara lain: kesadaran diri (self awareness), tingkat keterbukaan (self disclosure), model Johari Window (terdiri dari: open self, blind self, hidden self, unknown self), life position (terdiri dari: I'm OK You're OK, I'm not OK You're OK, I'm OK You're not OK, I'm not OK You're not OK), dan life script.

MODUL 6ATRAKSI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

Kegiatan Belajar 1Atraksi dalam Komunikasi Interpersonal

Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Adanya daya tarik ini membentuk rasa suka. Rasa suka pada seseorang umumnya membuat orang yang kita sukai menjadi signifikan bagi kita. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik seseorang dengan orang lain adalah (1) faktor-faktor personal, meliputi: a) kesamaan karakteristik personal; cognitive consistency theory dari Fritz Heider mengemukakan bahwa orang cenderung memiliki sikap yang sama dengan orang yang disukai; b) tekanan emosional (stress), c) harga diri yang rendah, d) isolasi sosial. (2) faktor-faktor situasional, dapat berupa: a) daya tarik fisik, b) ganjaran (reward), c) familiarity, d) kedekatan (clonseness), e) kemampuan.

Page 8: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal ini ada 4 (empat) teori "liking" yang menjelaskan (1) Reinforcement theory menjelaskan bahwa seseorang menyukai orang lain adalah sebagai hasil belajar. (2) Equity theory menyatakan bahwa dalam suatu hubungan, manusia selalu cenderung menjaga keseimbangan antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang diperoleh. (3) Exchange theory berpendapat bahwa interaksi sosial diibaratkan sebagai transaksi dagang. Jika orang kenal pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan psikologis, akan lebih disukai. (4) Gain-loss theory berpendapat bahwa orang cenderung lebih menyukai orang-orang yang menguntungkan bagi kita dan kurang tertarik pada orang-orang yang merugikan kita.

Dalam komunikasi interpersonal, daya tarik seseorang sangat penting. Kalau kita menyukai seseorang, akan cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengannya, positif. Sebaliknya, kalau kita tidak menyukainya, kita akan melihat segalanya secara negatif. Dengan demikian bisa dimengerti orang yang memiliki daya tarik bagi orang lain akan mempermudah pendapat dan sikapnya pada orang tersebut demikian sebaliknya. Jika orang saling menyukai ia akan mengembangkan komunikasi yang menyenangkan dan efektif. Orang akan merasa senang dan nyaman jika berada di antara orang-orang yang disukai. Sebaliknya akan merasa tegang dan resah bila berada di antara orang-orang yang tidak disukai serta ingin mengakhirinya.

Kegiatan Belajar 2Hubungan Interpersonal

Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi, kita bukan sekedar menentukan content tetapi juga relationship. Pandangan ini merupakan hal baru dan untuk menunjukkan hubungan pesan komunikan ini disebut sebagai metakomunikasi.

Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan kepada aspek relasional. Aspek relasional inilah yang menjadi unit analisis dari komunikasi interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya sehingga makin efektif komunikasi itu berlangsung.

Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan, (baik verbal maupun nonverbal) secara timbal balik terjadi dan hal ini dinamakan komunikasi interpersonal. Ketika hubungan interpersonal interpersonal tumbuh, terjadi pula kesepakatan tentang aturan berkomunikasi antara para partisipan yang terlibat.

Hubungan interpersonal dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor:

Page 9: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

1) Jumlah individu yang terlibat yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad adalah hubungan antara dua individu. William Wimot mengemukakan ciri-ciri hubungan interpersonal diad, antara lain adanya tujuan khusus, adanya fungsi yang berbeda, memiliki pola komunikasi yang khas.

Hubungan triad adalah hubungan interpersonal antara tiga orang. Dibandingkan dengan hubungan diad, hubungan ini lebih kompleks, tingkat keintiman rendah dan keputusan yang diambil berdasarkan voting.

1. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, adalah hubungan tugas (task relationship) dan hubungan sosial (social relationship).

2. Berdasarkan jangka waktu: hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang.

3. Berdasarkan tingkat kedalaman/keintiman: hubungan akrab/intim.

Ruben mengemukakan tahap-tahap hubungan interpersonal, yaitu:

1. inisiasi;2. eksplorasi;

3. intensifikasi;

4. formalisasi;

5. redefinisi;

6. deteriorasi. Dalam kenyataannya, hubungan itu tidak selalu berjalan selaras dan bertahap seperti tersebut di atas, tetapi bisa tidak berurutan.

Mark Knapp menyebut tahap-tahap hubungan interpersonal sebagai berikut:

1. inisiasi;2. eksperimen;

3. intensifikasi;

4. integrasi; dan

5. pertalian atau ikatan. Tahap-tahap ini tidak harus terjadi pada setiap hubungan interpersonal.

Mengenai tahap-tahap tersebut, Jalaluddin Rakhmat menyimpulkan bahwa perkembangan hubungan interpersonal melalui tiga tahap:

1. pembentukan hubungan;2. peneguhan hubungan; dan

Page 10: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

3. pemutusan hubungan.

Apabila dalam hubungan interpersonal terjadi konflik, akibat yang mungkin terjadi adalah berakhirnya hubungan interpersonal atau sebaliknya, meningkatnya kualitas hubungan. R.D. Nye, mengemukakan lima sumber konflik, yaitu:

1. kompetisi;2. dominasi;

3. kegagalan;

4. provokasi; dan

5. perbedaan nilai.

Dalam hubungan interpersonal, akan tumbuh apa yang dinamakan pola-pola relasional sebagai hasil dari aturan yang dikembangkan oleh partisipan bagimana pola-pola relasional ini berkembang akan tergantung pada bagaimana komunikasi dilakukan. Ruben menyebut

kan ada empat pola relasional:

1. suportif dan defensif;2. tergantung (dependent) dan tidak bergantung (independent);

3. kegagalan;

4. provokasi; dan

5. perbedaan nilai.

Dalam hungan interpersonal, akan tumbuh yang dinamakan pola-pola relasional sebagai hasil dari aturan yang dikembangkan oleh partisipan. Bagaimana pola-pola relasional ini berkembang akan tergantung pada bagimana komunikasi dilakukan. Ruben menyebutkan ada empat pola relasional:

1. uportif dan defensif;2. tergantung (dependent) dan tidak bergantung (independent),

3. progresi dan regresif;

4. self-fulfilling dan self defeating prophecies.

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola hubungan interpersonal, menurut Ruben adalah:

1. tingkat hubungan dan konteks;2. kebutuhan interpersonal dan gaya komunikasi;

Page 11: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

3. kekuasaan;

4. konflik.

Sedang Jalaluddin Rakhmat mengemukakan tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal, yaitu

1. percaya diri;2. ikap; dan

3. ikap terbuka.

MODUL 7SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK

Kegiatan Belajar 1Klasifikasi Kelompok dan Pengaruh Kelompok pada Perilaku Komunikasi

Pada kegiatan belajar ini, didiskusikan bahwa kelompok dapat diklasifikasikan dalam empat dikotomi, yaitu: primer, sekunder, ingroup-outgroup rujukan-keanggotaan, dan deskriptif-prespektif. Kelompok mempengaruhi perilaku komunikasi dalam 3 hal, yaitu: konformitas, fasilitas sosial, dan polarisasi.

Penelitian menunjukkan bahwa kelompok berkembang melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut adalah: orientasi, konflik, kemunculan (emergence), dan penguatan (reinforcement). Adanya kelompok juga menyebabkan terbentuknya budaya kelompok. Budaya kelompok ini berfungsi untuk: (1) membentuk identitas kelompok, dan (2) memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok.

Penelitian menunjukkan bahwa kelompok berkembang melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut adalah: orientasi, konflik, kemunculan (emergence), dan penguatan (reinforcement). Adanya kelompok juga menyebabkan terbentuknya budaya kelompok. Budaya kelompok ini berfungsi untuk: (1) membentuk identitas kelompok, dan (2) memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok

Kegiatan Belajar 2Efektivitas, Pengambilan Keputusan dan Konflik dalam Kelompok

Efektivitas kelompok dipengaruhi oleh dua factor, yaitu: factor situasional (karateristik kelompok dan factor personal (karateristik para anggota kelompok).

Faktor situasional meliputi:

a. ukuran kelompok,b. jaringan komunikasi,

Page 12: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

c. kohesi kelompok,

d. dan kepemimpinan.

Sedangkan factor personal meliputi:

a. kebutuhan interpersonal,b. tindak komunikasi,

c. peranan.

Aktivitas penting lainnya di dalam kelompok adalah pengambilan keputusan. Pengambilan dapat dilakukan dengan cara: consensus, kompromi, pengambilan suara mayoritas, keputusan oleh pemimpin, dan orbitrasi.

Konflik dalam kelompok tidak dapat dihindari. Ada dua dimensi penting dalam konflik, yaitu: ketegasan dan kerja sama. Jika dikombinasikan maka kedua dimensi tersebut menghasilkan lima gaya sikap.

MODUL 8SISTEM KOMUNIKASI MASSA

Kegiatan Belajar 1Pengertian Komunikasi Massa

Kegiatan Belajar 2 membahas tentang fungsi sosial manusia yang dipelajari dan dikembangkan selama proses sosialisasi berlangsung. Be berapa definisi mengenai fungsi sosial telah dibahas dan dapat diperoleh rangkuman sebagai berikut:

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Yang termasuk dalam komunikasi massa antara lain adalah: koran, film, radio, televisi dan sebagainya

Beberapa definisi. komunikasi massa disampaikan oleh para ahli yaitu antara lain disampaikan oleh:

1. DeFleur dan Dennis Keduanya melihat komunikasi massa sebagai proses.

2. Joseph R. Dominick Joseph mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

3. Jalaluddin Rakhmat Mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan

Page 13: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis. sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Komunikasi massa mempunyai beberapa perbedaan dengan komunikasi tatap muka. Menurut DeFleur dan Dennis, perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan media, konsekuensi memiliki khalayak luas dan beragam, pengaruh sosial dan kultur. Sedangkan menurut Elizabeth Noelle-Neuman ada empat tanda pokok dari komunikasi massa bila secara teknis komunikasi massa diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Tanda pokok tersebut adalah: bersifat tidak langsung, bersifat searah, bersifat terbuka, mempunyai publik yang tersebar secara geografis.

Di samping adanya perbedaan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal, terdapat pula hubungan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal. Menurut Elihu Katz dan Paul Lazarfeld komunikasi interpersonal,merupakan variabel intervenig antara media massa dan perubahan perilaku. Sedangkan Everett Rogers mengemukakan bahwa antara saluran media massa dan interpersonal saling melengkapi. Kemudian antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada efek sosialisasi dari media massa.

Kegiatan Belajar 2Khalayak Komunikasi Massa

Dalam keseharian ketertiban kita terhadap media massa sangat tinggi. Penggunaan waktu kita untuk media massa Iebih besar dibandingkan dengan aktivitas lain. Jefres mengemukakan beberapa alasan mengapa orang menggunakan media massa, yaitu:

1. situasi konsumsi/penggunaan media2. pola penggunaan media massa

Dari masing-masing individu, penggunaan terhadap media massa mempunyai seleranya sendiri-sendiri, ada yang suka membaca surat kabar, menonton TV atau mendengarkan radio. Jefres menggambarkan adanya dua pendekatan yang digunakan untuk melihat mengapa terjadi perbedaan yang sifatnya individual seperti tersebut di atas, yaitu:

1. pendekatan kategori sosial2. pendekatan uses and gratification

Page 14: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

Kemudian Katz, Gurevitch dan Hass mengidentifikasi lima kelompok kebutuhan dalam hal penggunaan media, yaitu:

1. kebutuhan kognitif2. kebutuhan afektif

3. kebutuhan integratif

4. kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman dan dunia luar

5. kebutuhan untuk melepaskan ketegangan

Di samping kebutuhan akan penggunaan media, reaksi dari khalayak terhadap media massa juga ada. Menurut Melvin DeFleur dan Sandra Ball rakeach terdapat tiga perpektif tentang reaksi khalayak terhadap media, yaitu:

1. perspektif perbedaan invidual2. perspektif kategori sosial

3. perspektif hubungan sosial

MODUL 9EFEK KOMUNIKASI MASSA

Kegiatan Belajar 1Pengaruh Media pada Individu

Media berpengaruh terhadap individu. Untuk mengetahui hal itu telah diadakan beberapa penelitian atau studi komunikasi. Studi-studi tersebut mendorong lahirnya "Teori Peluru Ajaib" atau yang disebut juga "Teori Jarum Hipordemik" dan "Teori Stimulus-Respons (S-R).

Kesimpulan dari studi-studi komunikasi lainnya dapat dikatakan bahwa ada kalangan yang dapat dipengaruhi secara kuat, namun ada juga yang kurang bisa dipengaruhi. Hal tersebut tergantung dari kapasitas seseorang untuk mengambil keputusan intelegensi atau yang disebut daya kritis.

Erie Country Study menemukan bahwa media massa tidak mengontrol cara berpikir pemilih. Media massa disini lebih berfungsi untuk memperteguh keyakinan yang ada. Tiga bentuk pengaruh media tersebut adalah aktivasi, penguatan dan konversi.

Studi Lazarsfeld dan kawan-kawan memperkenalkan sebuah konsep baru tentang Arus Komunikasi Dua Tahap. Dua tahap komunikasi tersebut adalah komunikasi dari media ke pemuka pendapat dan dari pemuka pendapat ke masyarakat. Studi ini

Page 15: PSIKOLOGI KOMUNIKASI.doc

mengatakan bahwa bukanlah pengaruh media, melainkan pengaruh personal pemuka pendapat tersebut.

Klapper menyimpulkan bahwa media massa tidak dengan sendirinya menyebabkan khalayak menjadi lebih apatis, pasif maupun agresif, namun (mungkin sekali) memperkuat kecenderungan-kecenderungan yang telah ada di kalangan penerima.

Pada periode selanjutnya berkembang dua model yaitu pendekatan "uses gratificaton" dan "agenda setting". Pendekatan "uses gratification" menunjukkan bergesernya fokus penelitian dari sumber ke komunikan. Sedangkan pada pendekatan" agenda setting" memfokuskan perhatian pada efek media massa terhadap pengetahuan.

Kegiatan Belajar 2Efek Media Massa

Efek media massa adalah suatu efek yang berasal dari perlakuan media massa kepada kita. Ada 3 pendekatan dalam media massa yakni: efek media massa, perubahan pada diri khalayak komunikasi massa dan tinjauan suatu observasi yang dikenai efek komunikasi massa.

Efek kehadiran masa secara fisik memberikan 5 efek yakni: efek ekonomis, efek sosial, efek penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari, efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu dan efek pada perasaan orang terhadap media.

Pesan media massa memberikan efek kognitif, efektif dan behavioral kepada khalayak penerima. Selain efek-efek negatif media massa juga memberikan efek positif dengan menimbulkan efek prososial. Tiga wilayah efek prososial, antara lain efek terapetik, pengembangan kendali diri, kerja sama membagi dan membantu.